MEDAN INTERIOR CENTRE
( GREEN ARCHITECTURE )
LAPORAN PERANCANGAN
TGA 490 - STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2008/2009
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh :
AULIA RAHMAN 05 0406 053
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
MEDAN INTERIOR CENTRE
( GREEN ARCHITECTURE )
Oleh :
AULIA RAHMAN 05 0406 053
Medan, Juni 2009
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua Departemen Arsitektur
Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT Devin Devriza H, ST,MT
NIP : 132206818
Firman Eddy, ST, MT
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR
(SHP2A)
Nama : Aulia Rahman
NIM : 05 0406 053
Judul Proyek Tugas Akhir : Medan Interior Center
Tema : Green Architecture
Rekapitulasi Nilai :
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :
No. Status
Waktu
Pengumpulan
Laporan
Paraf
Pembimbing I
Paraf
Pembimbing II
Koordinator
TKA-490
1.
Lulus Langsung
2. Lulus Melengkapi
3. Perbaikan Tanpa
Sidang
4. Perbaikan Dengan
Sidang
5. Tidak Lulus
Medan, Juni 2009
Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TGA-490
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur saya ucapkan ke khadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridha-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, sebagai syarat yang diwajibkan setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Salawat dan salam saya ucapkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Tugas akhir ini mengambil judul: Medan Interior Center. Tugas akhir ini merupakan syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.
Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada pembimbing tugas akhir Bapak Devin Devriza ST,MT dan kepada Bapak Firman Eddy,ST,MT sebagai pembimbing tugas akhir, atas kesediaannya membimbing, motivasi , pengarahan dan waktu beliau kepada saya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga penulis tujukan kepada:
1. Bapak Ir. Dwi Lindarto H., MT., Ketua Departemen Arsitektur, koordinator Tugas Akhir, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Ir. Namawiy Loebis , M.Phil, P.H.D dan Ibu Hilma Tamiami, ST, M.Sc, selaku pimpinan sidang dan dosen penguji yang telah memberikan banyak perhatian dan masukan kepada saya.
3. Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
4. Orang tua saya yang tercinta, Bapak Armansyah dan Ibu Kartini, SE, S.Pd yang telah mengandung saya selama 10 bulan, yang selalu memberikan doa, support, kesabaran dan segala pengorbanannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Adik saya tersayang, Hanny Mufidah dan Khairina Fadhillah yang memberikan motivasi serta perhatiannya..
bersama kalian begitu berarti bagi saya dan menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan.
7. Semua teman – teman Studio Tugas Akhir Semester B TA 2008 / 2009, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Freddy, Koko, Adek, Andrew, Iva, Iin, serta Kakak dan Abang 2004.
8. Teman- Teman satu persidangan Tugas Akhir Bang Wan, Bang Topik, Kak Wiwik, Kak Eva , Kak Una, Jabat, Dara, Dhika, Yenfenny yang memberikan masukan kepada saya.
9. Halason Koko Indra Sitorus yang telah meluangkan waktunya membuat maket saya.
10. Teman- Teman EGO GANK, Nanda, Edwin, Riyan, Surya, Danovan, dan Tommy. Dan GK-4 , Fitri, Yuni, Tantri, dan Sri atas persahabatannya selama 8 tahun sampai sekarang ini.
11. Adik – adik stambuk 2006 - 2008, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
12. Syadzwina Putri Ritonga dan Fadila Bahabazy, kopi memang sumber inspirasi
bets.
Penulis sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih mempunyai banyak kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan tugas akhir ini. Dan, akhirnya penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.
Medan, Juni 2009
Hormat saya,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... .... ...i
DAFTAR ISI ... ...iii
DAFTAR TABEL ...v
DAFTAR GAMBAR ... ...vi
DAFTAR DIAGRAM ... .... ...vii
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang 1 I.2. Tujuan Perencanaan 3 I.3. Lingkup Permasalahan 4 I.4. Metode Pendekatan 4 I.5. Lingkup dan Batasan Proyek 4 I.6. Kerangka Berpikir 5 I.7. Sistematika Laporan 6 BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1. Terminologi Judul 7 II.2. Tinjauan Umum 8
II.2.1. Definisi Desain Interior 8
II.3. Pencekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi 12
II.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi 12
II.3.2. Analisis Pemilihan Lokasi 16
II.3.3. Alternatif Lokasi 17
II.4.1. Tinjauan Pengguna dan Kegiatan 22
II.4.2. Deskripsi Perilaku 28
II.4.3. Fungsi Bangunan 29
II.4.4. Deskripsi Kebutuhan Ruang 30
II.5. Studi Banding Fungsi Sejenis 47
BAB III ELABORASI TEMA
III.1. Pengertian Tema 61
III.2. Interpretasi Tema 61
III.3. Keterkaitan Tema Dengan Judul 66
III.4. Studi Banding Tema Sejenis 66
III.5. Penerapan Tema ke Dalam Bangunan 73
BAB IV ANALISA
IV.1. Analisa Tapak 75
IV.1.1. Kondisi Eksisting Lahan 75
IV.1.2. Batas dan Ukuran Tapak 76
IV.1.3. Analisa Tata Guna Lahan 78
IV.1.4. Sirkulasi Pada Site 79
IV.4.1. Analisa Sirkulasi Kenderaan 79
IV.4.2. Analisa Pejalan Kaki 81
IV.1.5. Sarana dan Prasarana 84
IV.1.5.1. Sarana di Sekitar Site 84
IV.1.5.2. Prasarana di Sekitar Site 84
IV.1.6. View 86
IV.1.6.2. View dari Luar ke Dalam 87
IV.1.7. Vegetasi 88
IV.1.8. Matahari 89
IV.1.9. Kebisingan 90
IV.2. Analisa Fungsional 91
IV.2.1. Analisa Pengguna 91
IV.2.2. Analisa Aliran Kegiatan 96
IV.2.3. Analisa Kebutuhan Ruang 101
IV.3. Analisa Massa Bangunan 103
IV.3.1. Bentuk Massa 103
IV.3.2. Pola Massa Bangunan 105
IV.3.3. Struktur Bangunan 107
BAB V KONSEP
V.1. Konsep Perancangan 114
V.1.1 Konsep Bentukan Massa 114
V.2 Zoning Ruang Luar 115
V.3 Konsep Sirkulasi Kenderaan Ruang Luar 115
V.4 Konsep Pedestrian 116
V.5 Konsep Entrance 116
V.6 Konsep Vegetasi 117
D A F T A R T A B E L
Halaman
Tabel 1.1 : Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan 2
Tabel 2.1 : Wilayah Pembangunan Kota Medan 15
Tabel 2.2 : Kriteria Pemilihan Lokasi 16
Tabel 2.3 : Alternatif Lokasi 22
Tabel 2.4 : Deskripsi Kebutuhan Ruang 37
Tabel 2.5 : Daftar Pengunjung Bangunan Sejenis 37
Tabel 2.6 : Daftar Pengunjung Medan Interior Center 38
Tabel 2.7 : Deskripsi Besaran Ruang 44
Tabel 2.8 : Deskripsi Kapasitas Pakir Medan Interior Center 47
Tabel 3.1 : Penerapan Tema ke dalam Bangunan 74
Tabel 4.1 : Sirkulasi Kenderaan di Sekitar Site 80
Tabel 4.2 : Sirkulasi Pejalan Kaki di Sekitar Site 82
Tabel 4.3 : Aktivitas Showroom 92
Tabel 4.4 : Aktivitas Pameran Temporer 93
Tabel 4.5 : Aktivitas Design Center 94
Tabel 4.6 : Aktivitas Restoran dan café 95
Tabel 4.7 : Aktivitas Toko Buku 95
Tabel 4.8 : Analisa Kebutuhan Ruang 102
Tabel 4.9 : Analisa Massa bangunan 104
D A F T A R G A M B A R
Halaman
Gambar 2.1 : Peta WPP Kota Medan 2
Gambar 2.2 : Peta Lokasi Alternatif-1 17
Gambar 2.3 : Peta Lokasi Alternatif-2 17
Gambar 2.4 : Peta Lokasi Alternatif-3 18
Gambar 2.5 : Perspektif JDC 47
Gambar 2.6 : Denah Lantai-1 JDC 50
Gambar 2.7 : Denah Lantai-3 JDC 50
Gambar 2.8 : Denah Lantai-5 JDC 51
Gambar 2.9 : Denah Lantai-6 JDC 51
Gambar 2.10 : Fasade Medan Décor Center 52
Gambar 2.11 : Denah Lt-1 MDC 52
Gambar 2.12 : Denah Lt-2 MDC 52
Gambar 2.13 : Interior Kohler Design Center 53
Gambar 2.14 : Showroom Peralatan Kamar Mandi 53
Gambar 2.15 : Suasana Interior Lt-1 .Mezzanibe dan Lt-2 54
Gambar 2.16 : Potongan Tokyo Design Center 54
Gambar 2.17 :Basement II TDC 55
Gambar 2.18 : Denah Lt-1 TDC 55
Gambar 2.19 : Denah Lt-2 TDC 55
Gambar 2.20 : Design Book Center TDC 55
Gambar 2.21 : Café TDC 56
Gambar2.25 : Showroom Karpet TDC 56
Gambar2.26 : Denah Lt-4 TDC 57
Gambar 2.27 : Showroom Spring Bed TDC 57
Gambar 2.28 : Showroom Sofa TDC 57
Gambar 2.29 : Ruang Kerja Mc Ray TDC 57
Gambar 2.30 : Suasana Interior kantor TDC 58
Gambar 2.31 : Denah Lt-7 TDC 58
Gambar 2.32 : Denah R. Konferensi TDC 58
Gambar 2.33 : Denah R. Seminar TDC 58
Gambar 2.34 : Suasana Ruang Seminar TDC 59
Gambar 2.35 : Suasana R.Konferensi TDC 59
Gambar 2.36 : Denah Lt-9 TDC 59
Gambar 2.37 : Eksterior HOME SMART 59
Gambar 2.38 : Showroom Wastafel HOME SMART 60
Gambar 2.39 ; ShowroomWashtafel HOME SMART 60
Gambar 2.40 : Showroom Shower HOME SMART 60
Gambar 2.41 : Showroom porselen HOME SMART 60
Gambar 2.42 : Stand Penjualan alat dan lampu HOME SMART 60
Gambar 2.43 : Showroom Perlengkapan Dapur HOME SMART 60
Gambar 3.1 : Tampak Depan 88 George Street 68
Gambar 3.2 : Potongan 88 George Street 68
Gambar 3.3 : Interior Kantor,88 George Street 68
Gambar 3.4 : Denah dan Interior Kantor ,88 George Street 68
Gambar 3.6 : Eksterior Workplace 6 70
Gambar 3.7 : Denah Workplace 6 71
Gambar 3.8 : Interior Workplace 6 71
Gambar 3.9 : Potongan Workplace 6 71
Gambar 3.10 : Interior Workplace 6 72
Gambar 3.11: Interior dan penerapan solar panel 72
Gambar 4.1 : Peta Kota Medan 75
Gambar 4.2 : Peta Site 75
Gambar 4.3 : Batas -Batas Site 77
Gambar 4.4 : Tata Guna lahan 78
Gambar 4.5 : Sirkulasi Kenderaan di Sekitar Site 79
Gambar 4.6 : Sirkulasi Pejalan kaki di Site 81
Gambar 4.7 : Potongan Jalan di Sekitar Site 84
\Gambar 4.8 : Prasarana di Sekitar Site 85
Gambar 4.9 : View dari Dalam ke Luar Site 86
Gambar 4.10 : View dari Luar ke Dalam Site 87
Gambar 4.11 : Vegetasi di Sekitar Site 88
Gambar 4.12 : analisa Matahari 89
Gambar 4.13 : Analisa Kebisingan 90
Gambar 4.7 : Detail Tiang Pancang 109
Gambar 4.8 : Detail Struktur Rangka 110
Gambar 4.9 : Detail Struktur Kolom Balok 111
Gambar 5.1 : Konsep Bentukan Massa 114
Gambar 5.3 : Konsep Zoning Ruang Luar 115
Gambar 5.4 : Konsep Sirkulasi Kenderaan 115
Gambar 5.5 : Ilustrasi Parkir Roda -4 115
Gambar 5.6 : Konsep Pedestrian 116
Gambar 5.7 : Ilustrasi Pedestrian 116
Gambar 5.8 : Konsep Entrance 116
Gambar 5.9 : Ilustrasi Detail Entrance 116
Gambar 5.10 : Konsep Vegetasi 117
Gambar 5.11 : Sketsa Efek Pembayangan pada Bangunan 117
D A F T A R D I A G R A M
Halaman
Diagram 4.1 : Aktivitas Pengelola ... 96
Diagram 4.2 : Aktivitas Pengunjung ... 96
Diagram 4.3 : Aktivitas Karyawan ... 97
Diagram 4.4 : Aktivitas Pengguna Design Center ... 97
Diagram 4.5 : Aktivitas Pengelola Design Center ... 98
Diagram 4.6 : Aktivitas Karyawan Design center ... 99
Diagram 4.7 : Aktivitas Pengelola Food Court ... 99
Diagram 4.8 : Aktivitas Pengunjung Food Court ... 100
Diagram 4.9 : Aktivitas Karyawan Food Court ... 100
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk Tuhan yang Maha Esa yang diciptakan dengan sangat
sempurna. Manusia memiliki panca indera seperti mata, hidung ,mulut, telinga dan kulit, alat
gerak yang terdiri dari kaki dan tangan yang menjadikan manusia itu sendiri sebagai karya
seni yang indah dan juga dapat menilai dan menghargai seni karena manusia memilki sense
of art yang berarti manusia dapat merasakan sebuah rasa yang dapat menginterpretasikan
sebuah karya seni.
Arsitektur adalah disiplin ilmu yang menggabungkan antara teknologi dan seni. Dalam
dunia arsitektur, kesenian memegang peranan penting. Hal ini dibuktikan bahwa manusia
menerapkan seni dalam bangunan tempat ia bernaung , seperti seni dalam menata ruang yang
dibuktikan dengan adanya tulisan dan gambar-gambar yang ada pada dinding-dinding
piramida yang dikenal dengan Hieroglif.
Seiring dengan berjalannya waktu, manusia kian hari semakin modern, termasuk dalam
menata ruang. Manusia selalu menginginkan kenyamanan dan identitas ruang yang
ditempatinya. Dalam dunia arsitektur, seni dalam menata ruang dikenal sebagai desain
Interior.
Desain Interior adalah adalah merencanakan, menata, dan merancang ruang-ruang
interior dalam bangunan1
1
Ching,Dai Kam,Interior Design Illustrated.International Thompson Publishing inc.
. Seiring dengan kemajuan ilmu arsitektur, desain interior yang
semula merupakan kebutuhan tertier, menjadi kebutuhan primer yang yang sangat penting
dalam memvisualisasikan keinginan, emosi dan perasaan pengguna ruang dengan ruangan
yang ia tempati. Sehingga desain interior menjadi sesuatu yang sangat diperlukan saat ini.
Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini sedang membangun. Salah satu kota
yang sedang membangun adalah kota Medan yang merupakan kota terbesar ke-3 setelah
Jakarta dan Surabaya dengan luas wilayah sebesar 265,10 km².
Pembangunan yang sedang digalakkan di kota Medan adalah bangunan hunian seperti
Sun Plaza, grand Palladium, dan juga banyak perumahan yang dibangun di Kota Medan
seperti Green Tasbeh, Cemara Asri, Cemara Hijau , Tasbi 2, dll yang tentu saja
pembangunan bangunan ini berkaitan dengan pengolahan ruang, baik ruang luar maupun
ruang dalam. Apabila kita hubungkan, kebutuhan akan desain interior akan berbanding
lurus dengan pertumbuhan sarana dan prasarana tadi. Karena semakin banyak pembangunan
yang berlangsung, semakin banyak pula permintaan akan pengelolaan ruang pada bangunan
tersebut.
TAHUN JUMLAH PRIA JUMLAH WANITA TOTAL
1996 942.427 952.888 1.895.315
1997 943.594 953.395 1.899.028
1998 944.379 955.688 1.901.067
1999 944.891 957.609 1.902.500
2000 945.847 958.426 1.904.273
2001 960.477 966.043 1.926.520
2002 979.106 984.776 1.963.882
2003 990.216 1.003.386 1.993.602
2004 995.968 1.010.174 2.006.142
2005 1.012.040 1.024.145 2.036.185
2006 1.027.607 1.039.681 2.067.288
2007 1.034.696 1.048.460 2.083.156
Dari tabel di atas dapat kita lihat, bahwa Pertumbuhan penduduk semakin meningkat.
Sehingga kebutuhan akan tempat tinggal semakin meningkat dan tentu saja kebutuhan akan
Tabel 1.1: Kepadatan Penduduk Berdasarkan Kecamatan
investasi properti di Sumatera Utara sangat bagus dan di atas rata-rata nasional (5,6 % pada
tahun 2004) dan juga daya beli masyarakat relative tinggi dan sifatnya stabil.2
Dengan besarnya tingkat pertumbuhan penduduk dan naiknya tingkat pembangunan sarana
dan prasarana di kota Medan, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa desain interior sebagai
gaya dan sikap hidup masyarakat kota Medan dapat memiliki nilai jual yang tinggi untuk saat ini
dan masa yang akan datang..
Ditambah lagi, kota Medan belum memiliki Design Interior Center yang cukup kompleks
yang dapat melayani dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal interior seperti perabotan
dan material-material yang berkaitan dengan interior dan eksterior ruangan, sekaligus melakukan
konsultasi secara langsung dengan tenaga konsultaan interior. Sebagai tambahan juga, desain
interior sudah berkembang pesat di kota Medan dan cukup dikenal sekalipun oleh mayarakat
awam baik dari media tulisan maupun media elektronik seperti tayangan televisi yang berkaitan
dengan interior ruangan. Sehingga dalam hal ini kota Medan harus menambah bangunan dimana
masyarakat kota Medan dapat memenuhi kebutuhan akan interior ruangan baik fisik seperti
perabot maupun nonfisik seperti konsultasi menata ruangan (desain Interior).
I.2 TUJUAN PERENCANAAN
Tujuan dibangunnya Medan Interior Center adalah :
Menciptakan tempat bagi masyarakat kota Medan dalam memenuhi kebutuhan
interior baik yang bersifat fisik seperti perabot, maupun non fisik berupa konsultasi.
Sebagai tempat untuk menginformasikan kepada masyarakat beberapa perabotan
rumah tangga yang up to date dan sesuai dengan konsep ruang yang dikehendaki
konsumen, khususnya masyarakat kota Medan.
I.3 LINGKUP PERMASALAHAN
Masalah yang diperkirakan muncul pada proyek Medan Interior Center adalah :
2
Bangunan harus sesuai dengan peraturan daerah setempat dalam membangun
bangunan seperti KDB, GSB, KLB yang sesuai dengan daerah di sekitarnya.
Mengkoneksikan keberadaan bangunan Medan Interior Center sebagai pusat fasilitas
interior dan konsultasi dengan keadaaan iklim serta lingkungan sekitar dengan tema
yang akan diangkat, yaitu Green Architecture.
Bagaimana mengatur ruang ruang dan penzoningan dalam bangunan yang di
-dalamnya terdapat kegiatan jual beli, pameran, dan pusat konsultasi sehingga
ruang-ruang dengan fungsi tersebut saling mendukung sebagai fungsi bangunan komersial.
Memilih struktur yang sesuai dengan fungsi bangunan, menerapkan standar- standar
bangunan komersial ke dalam bangunan.
I.4 METODE PEDEKATAN
Metode yang digunakan dalam mendesain bangunan Medan Interior Center adalah :
Survei dan pengamatan langsung ke bangunan dengan proyek sejenis .
Pendekatan literatur baik media tulisan maupun elektronik yang sesuai dengan fungsi
dan tema bangunan.
Wawancara dan konsultasi dengan pihak tertentu yang berkaitan dengan proyek.
I.5 LINGKUP DAN BATASAN PROYEK
Mendesain suatu bangunan, pastinya memiliki lingkup dan batasan tertentu. Adapun
Lingkup dan batasan Proyek Medan Interior Center adalah bagaimana membangun
bangunan komersial yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan interior baik perabot
,konsultasi, pameran, fasilitas lainnya dan hal- hal yang berkaitan dengan interior bagi
masyarakat kota Medan yang sesuai dengan RUTRK kota Medan dengan konsep Green
Architecture.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
`Bab I. PENDAHULUAN
TUJUAN
IDENTIFIKASI MASALAH LATAR BELAKANG
PENGUMPULAN DATA
ANALISA
KONSEP PERANCANGAN
SKEMATIK DESAIN
DESAIN AKHIR
Feed back
Berisi pembahasan mengenai hal-hal yang melatarbelakangi perancangan,tujuan dan
manfaat perancangan, masalah perancangan, metode pendekatan, lingkup dan batasan
proyek, kerangka berpikir proyek yang akan diambil.
Bab II. DESKRIPSI PROYEK
Berisi tentang pengertian dan tinjauan tentang kasus proyek serta deskripsi umum
tentang proyek, meliputi satus, kepemilikan, pemilihan lokasi, program kegiatan pada
proyek, kebutuhan ruang, standar-standar perancangan dilengkapi dengan studi banding
proyek sejenis.
Bab III. ELABORASI TEMA
Berisi tentang berbagai pengertian tentang tema, batasan tema, interpretasi tema serta,
kaitan tema dengan judul serta studi banding dengan tema sejenis.
Bab IV. ANALISA
Berisi analisa permasalahan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya secara
terperinci berdaarkan fakta-fakta serta standar-standar yang ada, dimulai dengan
lingkungan hingga ke masalah tapak dan bangunan.
Bab V. KONSEP PERANCANGAN
Berisi konsep yang diambil dari berbagai analisa pada bab sebelumnya meliputi rencana
tapak dan bangunan, perancanganbangunan, perancangan utilitas,
Bab VI. PERANCANGAN ARSITEKTUR
DESKRIPSI PROYEK
2.1. TERMINOLOGI JUDUL
Judul dari proyek ini adalah Medan Interior Center. Dibawah ini adalah beberapa penjelasan
tentang judul yang diambil
Medan adalah salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara yang berada di Pulau Sumatera.
Interior (bahasa Inggris) “inner part”3 Pengertian Centre:
• Pusat3
• Menempatkan untuk fasilitas tertentu.
• Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi
• Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan. Secara definisi, maka Medan Interior Center adalah suatu bangunan yang menjadi pusat dalam menyediakan kebutuhan interior ruangan yang menitikberatkan kepada penyediaan perabot rumah tangga dan juga jasa desainer interior guna
menciptakan kepuasan kepada konsumen dalam menciptakan kualitas ruang yang maksimal, layak, nyaman dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen disertai dengan fasilitas penunjang.
Kasus Proyek : Medan Interior Center Status Proyek : Fiktif
Pemilik Proyek : Pihak Swasta
Lokasi Tapak : Persimpangan Jln. Perintis kemerdekaan dan jalan Gaharu, Kecamatan Medan Barat Kotamadya Medan
Batas-batas site
o Batas Utara : Jalan .Timor
penduduk.
o Batas Timur : lahan kosong
3
o Batas Selatan : Jalan Gaharu
o Batas Barat : Jalan Perintis Kemerdekaan Luas Lahan : + 2,5 Ha (+ 25.000 m2)
Kontur : Datar
KDB : 60 %
KLB : 3-5 lantai
GSB
oJln. Perintis Kemerdekaan : 11 meter
oJln. Gaharu : 9 meter
oJln. Timor : 6 meter Bangunan Eksisting : lahan kosong
Potensi Lahan :
o Terletak dipusat kota
o Berada pada kawasan komersil seperti perkantoran, retail perdagangan.
o Transportasi lancar dan baik.
o Memiliki jalur utilitas yang baik. 2.2. TINJAUAN UMUM
2.2.1 DEFINISI DESAIN INTERIOR
Desain Interior adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, menata, dan merancang ruang-ruang interior dalam bangunan. Untuk mendukung terciptanya ruang yang baik interior ruangan harus menerapkan elemen-elemen interior dalam suatu ruangan.
Elemen –elemen interior tersebut antara lain:4 Keinginan sang pemilik
Persepsi
Implementasi
Dalam Mendesain Interior, elemen –elemen di atas harus diwujudkan dengan unsur-unsur
estetika arsitektur seperti titik, garis, bidang, bentuk, ruang, proporsi, harmoni, komposisi, gaya,
irama, , Tekstur, pola , dimensi, psikologi, warna, bayangan, dan cahaya pada suatu ruang.
Ada beberapa hal yang harus kita identifikasi sebelum menata ruangan, yaitu:
a. Identifikasi Pemakainya, dengan kriteria :
Ruangan tersebut untuk perorangan atau kelompok Jika Kelompok , berapa jumlahnya
Spesifik atau umum Kelompok Umur
Apa aktivitas dalam ruangan tersebut b. Identifikasi Kebutuhannya, dengan kriteria :
Kebutuhan Kelompok
Kebutuhan yang spesifik masing-masing individu c. Kebutuhan Ruang :
Ruang Pribadi Privasi
Interaksi Akses
Benda-benda yang disukai Warna-warna favorit Tempat-Tempat Khusus Minat-Minat khusus
d. Identifikasi Aktivitas-aktivitas Primer dan Sekunder Nama dan fungsi aktivitas primer
Nama dan fungsi aktivitas sekunder atau aktivitas lain yang berkaitan e. Analisis sifat aktivitasnya
•Aktif atau pasif
•Ramai atau tenang
•Umum,kelompok, terbatas, atau pribadi
•Jika ruangan digunakan untuk berbagai aktivitas , seberapa cocok antara aktivitas yang satu dengan yang lain.
•Seberapa sering ruangan tersebut digunakan
•Jam-jam berapa pada siang atau malam hari f. Persyaratan untuk :
•Privasi dan ketertutupan
•Fleksibilitas
•Cahaya
•Kualitas akustik
g. Menentukan kebutuhan akan perabot dan peralatan yang digunakan untuk
masing-masing aktivitas
•Jumlah, jenis dan gaya dari tempat duduk, meja-meja, Bidang permuakaan untuk kerja, unit penyimpanan barang untuk pameran ,aksesoris lainnya, kebutuhan
peralatan khusus lainnya seperti penerangan , listrik, dan mekanisme
h. Menentukan standar mutu yang diharapkan dari masing-masing kebutuhan, seperti :
kenyamanan,
•keamanan,
•variasi,
•fleksibilitas,
•gaya,
•ketahanan,
•perawatan
i. Menentukan kemungkinan-kemungkinan tata letaknya :
•Pengelomokan fungsional
•Tata letak yang disesuaikan
•Tata letak yang fleksibel j. Menganalisis ruang ,yaitu :
•Mengukur dan menggambarkan denah, tampak, potongan dan gambar- gambar tampak interiornya
•Menentukan bentuk, skala, dan poporsi ruang
•Menentukan lokasi pintu, titk-titik akses dan alur sirkulasi yang ditawarkan
•Menentukan letak jendela, cahaya, pandangan dan ventilasi yang mampu diterima
•Menentukan material dinding langit dan lantai
•Detail arsitektur yang menarik
•Lokasi perlengkapan elektis, mekanis dan stop kontaknya
k. Menentukan kebutuhan-kebutuhan dimensional, seperti :
•Menentukan dimensi –dimensi yang diperlukan dalam ruang dan pengelompokan perabotnya, seperti luasan lantai yang diperlukan oleh masing-masing kelompok
berdasarkan fungsi perabot tersebut
•Ruang yang diperlukan untuk akses dan sirkulasi diantara ruang-ruang aktivitasnya
•Jumlah orang yang menggunakannnya
•Jarak dan interaksi sosial yang sesuai
l. Menentukan kecocokan antara aktivitas dan dimensi-dimensi ruangnya dengan
mempelajari cara-cara pengelompokan aktivitas yang dapat ditampung oleh bentuk dan
proporsi luasan lantai dan dimensi vertikal ruang.
Karena Medan Interior Center yang salah satu fungsi bangunannya
menitikberatkan kepada desain interior yang menyediakan bermacam –macam perabot,
hendaknya kita mengeahui bahwa perabot yang mengisi di dalam suatu ruang akan
memunculkan identitas suatu ruang sehingga desain interior tersebut merasa baik.
Menurut Interior Design Illustrated karangan Francis D.K. Ching ,desain Interior
yang baik harus dapat memenuhi kriteria, diantaranya adalah:
Ruangan haruslah bersifat fungsional. Maksudnya adalah bahwa ruang tersebut dibuat dan didesain harus memiliki fungsi dan bukannya menjadi sebuah ruang
mati yang tidak dapat dimanfaatkan keberadaanya.
Ruangan tersebut haruslah ekonomis, maksudnya adalah ruang yang didesain harus memperhatikan batasan biaya si user. Walau dengan keterbatasan biaya,
sang arsitek harus dapat memenuhi kenyamanan ruang yang baik kepadanya. Ruangan tersebut dapat menciptakan visualisasi kenangan indah sang pemilik
ruang yang dapat terus dikenang oleh sang pemilik.
Ruang yang dihasilkan harus up to date yang mengikuti prkembangan zaman dan dunia arsitektur.
Ruang harus dapat menyampaikan beberapa pesan baik secara visual maupun psikis.
Pertumbuhan pemukiman yang berkembang di Indonesia dan permintaan akan
kenyaman suatu ruang ,khususnya di Medan inilah mendorong dibangunnya sebuah
tempat yang dapat mengimformasikan kepada masyarakat kota Medan akan perabot yang
dapat memvisualisasikan angan –angan dan keinginan masyarakat tentang konsep ruang
yang dikehendakinya, dapat melakukan konsultasi kepada Desainer Ineterior , dan juga
dapat melihat pameran mengenai perabot yang sedang berkembang dan up to date.
2.3 PENDEKATAN PEMILIHAN TAPAK DAN LOKASI
2.3.1 KRITERIA PEMILIHAN LOKASI
Kota Medan yang merupakan Ibu kota dari Propinsi Sumatera Utara adalah salah
satu kota yang saat ini sedang mengembangkan berbagai usaha diantaranya adalah usaha
komersial dan jasa kepada masyarakat. Medan Interior Center adalah bangunan yang
tergolong dalam bangunan komersial sehingga dalam pemilihan lokasi nantinya harus
mendukung fungsi bangunan sebagai fasilitas komersial dan jasa. Adapun kriteria dalam
pemilihan lokasi proyek ini disajikan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini :
a. Tinjauan kriteria pemilihan kota Medan:
• Medan merupakan kota metropolitan ke-3 yang saat ini sedang meningkatkan berbagai sektor ,termasuk sektor komersial.
• Tingkat sosial ekonomi yang cukup tinggi.
• Berkembangnya sektor properti di kota Medan yang dibuktikan dengan banyaknya pembangunan kompleks perumahan dan beberapa bangunan seperti
hotel, kondominium,dan pusat perbelanjaan.
b. Tinjauan kriteria pemilihan site:
1. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan ( RUTRK ) 2005. Lokasi
site harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan sesuai dengan
rencana peruntukan lahan, yaitu lahan komersial (perdagangan)
2. Lingkungan tapak berada di lokasi yang strategis , sesuai fungsinya dengan
lingkungan sekitar yang dapat mendukung fungsi bangunan yang akan dibangun.
3. Aksesibilitas
Beberapa pertimbangan pemilihan lokasi bagi Medan Interior Centre:
1. Medan Interior Centre direncanakan sebagai fasilitas interior yang lengkap dan bermutu yang
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Medan dalam hal interior ruangan baik fisik
seperti perabotan , maupun nonfisik berupa konsultasi.
2. Medan Interior Center adalah jenis bangunan komersial yang di sekeliling site- nya terdapat
beberapa fungsi bangunan yang akan mendukung keberadaannya seperti perkantoran, sarana
kesehatan, perhotelan , pendidikan, dan pemukiman yang tergolong menengah ke atas.
3. Dari analisis yang dilakukan, di sekitar site belum adanya fungsi bangunan yang sama yang
dapat memenuhi keinginan masyarakat dalam hal interior.
4. Pertimbangan lokasi yang memiliki lahan yang cukup luas yang dapat menampung seluruh
kebutuhan ruang dan kebutuhan parkir yang tidak mengganggu lalu lintas sekitar.
Berdasarkan RUTRK, Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan disesuaikan
menjadi 5 Wilayah Pengembangan Pembangunan ( WPP ) , yaitu :
WPP Cakupan Pusat Peruntukan Program
WPP D CBD, Pusat Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Lapangan Golf,
Hutan Kota
A M. Belawan
M. Marelan
M. Labuhan
BELAWAN Pelabuhan,
Industri,
Permukiman,
Rekreasi, Maritim
Jalan baru, jaringan
air minum, septic
tank, sarana
pendidikan dan
permukiman.
B M. Deli TJ. MULIA Perkantoran,
Perdagangan,
Rekreasi Indoor,
Permukiman
Jalan baru, jaringan
air minum,
pembuangan
sampah, sarana
pendidikan.
AKSARA Permukiman,
Perdagangan,
Rekreasi
Sambungan air
minum, septic tank,
jalan baru, rumah
permanen, sarana
pendidikan dan
kesehatan.
Hutan Kota, Pusat
Pendidikan,
sampah, sarana
pendidikan.
SEI SiKAMBING Permukiman,
Perkantoran,
Perdagangan,
Konservasi,
Rekreasi, Lapangan
Golf, Hutan Kota
Sambungan air
minum, septic tank,
jalan baru, rumah
permanen, sarana
pendidikan dan
kesehatan.
NO KRITERIA LOKASI
PEMILIHAN SITE
1. Tinjauan terhadap
struktur kota
Site harus berada pada wilayah RUTRK yang tata guna lahannya adalah daerah perdagangan (WPP B,C,E).
2. Pencapaian Dalam hal pencapaian, site harus terletak pada daerah yang mudah dicapai baik kenderaan, seperti kenderaan pribadi dan umum maupun orang yang berkunjung ke site.
3. Area pelayanan Area di sekitar site hendaknya dekat dengan bangunan atau sarana prasaran yang membutuhkan jasa /pelayanan yang berhubungan dengan desain interior. Adapun sarana prasarana tersebut seperti Hotel, restoran/cafe, kampus dan perumahan yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang akan direncanakan. Diharapkan dengan situasi sekitar site seperti ini dapat mendukung keberadaan Medan Interior Center.
4. Ukuran Lahan Adapun ukuran lahan harus mencukupi kebutuhan ruang secara fungsional dan sesuai persyaratan yaitu minimal 10.000m2.( 1 Ha).
5. Kemudahan Enterance Enterance yang dipilih sebagai jalur menuju dan keluar tapak
harus mudah diakses oleh pengelola, penyewa, pengguna fasilitas dan pengunjung Medan Interior Center
6. Kontur Tapak Site yang dipilih hendaknya relatif datar ( kontur tanahnya tidak terlalu bergelombang ), karena dengan keadaan ini diharapkan aktivitas Loading Dock bangunan menjadi mudah dan mengurangi tingkat kerusakan barang yang ditawarkan dapat diminimalisir.
7. Kebisingan Site sebaiknya dipilih dengan sifat yang minim dari kebisingan dan getaran . karena kebisingan dan getaran dapat mempengaruhi kualitas barang yang ditawarkan di dalam bangunan.
umumnya membutuhkan dimensi ruang yang cukup besar dan massanya yang berat sehingga aksesibilitas Loading Dock harus benar-benar diperhatikan sehingga tidak mengganggu aktivitas yang berlangsung di dalam dan di luar tapak.
2.3.2. ANALISIS PEMILIHAN LOKASI
Medan Interior Center adalah bangunan komersial yang sifatnya menjual ,memamerkan
produk-produk properti dan industri perabot dan juga sebagai pusat jasa konsultasi. Untuk
itu dipilih lokasi di kawasan persimpangan Jl. Putri Hijau dan Jl. Perintis Kemerdekaan,
Kecamatan Medan Timur, Kodya Medan.
Kawasan tersebut dalam rencana RUTRK kota Medan termasuk daerah pusat kota yang
diperuntukkan bagi daerah komersil dan jasa, yang diharapkan dapat mendukung eksistensi
bangunan sebagai bangunan komersial.
2.3.3 ALTERNATIF LOKASI
• Alternatif I
Medan Interior Center merupakan salah
satu bangunan pusat pelayanan jasa dan
komersil di bidang interior. Untuk itu
lokasi direncanakan di wilayah komersil
dan jasa. Untuk alternative I,
persimpangan jl. Perintis Kemerdekaan
dan Jalan Gaharu yang terletak di
Kecamatan Medan Timur dipilih sebagai
alternatif lokasi proyek. Hal ini
berhubungan dengan potensi kawasan sebagai wliayah pusat pemukiman,
perdagangan , rekreasi,. Dengan demikian kawasan ini diharapkan dapat
menunjang pendirian Medan Interior Center sebagai pusat komersil dan jasa di
bidang interior.
Tabel 2.2: Kriteria Pemilihan Lokasi Sumber: Hasil olah data Primer
• Alternatif II
Untuk alternatif ke-2 dipilih kawasan di
sekitar kecamatan Medan Petisah , yaitu di
persimpangan Jalan Gajah Mada dan Jalan
Kangkung. Di kecamatan ini terdapat area
pemukiman yang mendominasi adalah
menengah ke atas yang merupkan salah
satu sasaran pasar , kantor, restoran, dan terdapat juga pembangunan Cambridge yang sedang
dalam tahap finishing . Lokasi ini termasuk dalam Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP)
kota Medan E yang tata guna lahannya merupakan daerah Perdagangan.
• Alternatif III
Alternatif III berlokasi berada di Jl. T, Amir
Hamzah, kecamatan Medan Barat. Di sekitar
kawasan terdapat perumahan kalangan menengah
ke atas seperti kompleks perumahan Griya Riatur
Indah dan terdapat juga convention Hall yaitu
Griya Dome , restoran/café Lembur Kuring dan
fasilitas retail –retail lainnya.
2.3.4 PENILAIAN ALTERNATIF LOKASI
Kriteria penilaian:
3 = baik
2 = cukup
Gambar 2.3 : Peta Lokasi Alternatif -2 Sumber: Hasil olah data primer
1 = kurang
ASPEK LOKASI A LOKASI B LOKASI C
Menurut RUTRK Terdapat di WPP C
kota Medan yang tata
guna lahannya adalah
pemukiman
,perdagangan ,dan
rekreasi
Terdapat di WPP E
kota Medan yang tata
guna lahannya adalah
Permukiman,
perkantoran,
perdagangan,
konservasi, rekreasi,
lapangan golf dan
hutan kota.
Terdapat di WPP E
kota Medan yang tata
guna lahannya adalah
Permukiman,
perkantoran,
perdagangan,
konservasi, rekreasi,
lapangan golf dan
hutan kota.
Tata guna lahan Sesuai berdasarkan
kecenderungan
wilayah komersil dan
perkantoran.
3
Sesuai berdasarkan
kecenderungan
wilayah komersil dan
perkantoran.
Lokasi Persimpangan jl.
Perintis kemerdekaan
dan Jalan Gaharu
Persimpangan Jl.
Gajah Mada dan Jalan
Kangkung
Jalan T. Amir
Hamzah
3 3 3
Potensi Terdapat pada
wilayah perkantoran
,dan dekat dengan
dengan mega proyek
Deli Grand City dan
Hotel J.W Marriott
3
Berada pada daerah
komersial
menengah ke atas,
fasilitas komersial
seperti restauran dan
Convention Center
2
Kondisi Jalan Lebar jalan 20 m dan
jarang terjadi
kemacetan. Jalur jalan
satu arah
3
Lebar jalan 12 m.
kondisi jalan padat
pada jam masuk dan
pulang sekolah karena
letaknya dekat dengan
sekolah KHALSA
2
Lebar jalan 28 m .
Jalan relatif sepi
karena di sepanjang
jalan di penuhi oleh
perumahan menengah
ke atas yaitu Griya
Riatur Indah
2
Aksesibiltas Berada di jalan arteri
yang menghubungkan
kawasan dengan pusat
kota.
Dekat dengan stasiun
kereta api yang
nantinya dijadikan
Berada di pusat kota
Berada di jalan yang
mudah dicapai dari
sebagai City Check In
-Dekat dengan hotel
dan perumahan
ekslusif.
3
- Perumahan
Eksklusif
3
Target pasar - Perkantoran di
sekitar site.
- Pengguna hotel
J.W MARRIOTT,
GRAND
-Perumahan
menengah ke atas
yang terdapat di
belakang site.
-Pengguna Cambridge
-.Perumahan
menengah ke atas
yang terdapat di
belakang site (Griya
ANGKASA
Tingkat Hunian - Hunian sedang
- Kawasan strategis
sebagai bangunan
menengah ke atas
- Kawasan terletak di
daerah hotel
3
- Hunian sedang
- Kawasan
didominasi oleh
perumahan ekslusif
3
Loading Dock - terdapat jalan
alternatif
3
- terdapat jalan
alternatif
3
- tidak terdapat satu
jalan alternatif
2
TOTAL 32 30 28
Dari penilaian di atas disimpulkan bahwa lokasi di persimpangan jl. Perintis
Kemerdekaan dan jl. Gaharu adalah merupakan lokasi yang terbaik dari 3 alternatif lokasi
yang ada.
Sehubungan dengan fungsi Medan Interior Center sebagai pusat komersil dan jasa di
bidang interior dimana fungsi komersil lebih mendominasi dari pada fungsi jasa, maka
lokasi di persimpangan jalan Perintis Kemerdekaan dan Gaharu dipilih sebagai lokasi
pilihan untuk proyek Medan Interior Center.
2.4.1 TINJAUAN PENGGUNA DAN KEGIATAN
Adapun para pengguna Medan Interior Center adalah :
1. Pengunjung Medan Interior Center
a. Pengusaha dan kalangan bisnis
b. Masyarakat umum, konsumen yang hendak berbelanja perabot dan barang-barang
properti lainnya.
Karakteristik Pengunjung Ditinjau dari segi usia
Pemakai dari bangunan tidak memiliki batasan usia Ditinjau dari strata ekonomi
Pemakai bangunan secara umum tidak dibatasi dari segi strata ekonomi,
tetapi penyewa bangunan berstrata ekonomi menengah ke atas.
2. Pengelola Medan Interior Center
3. Pemilik toko, food court and games center, children care, dan para pemakai convention
center.
Beberapa kegiatan yang terdapat di dalam Medan Interior Center adalah ::
1. Kegiatan Eksibisi
Pengertian
- Pameran (kata dasar : pamer) : Pertunjukan ( memperlihatkan lukisan-lukisan,
senjata, hasil bumi dsb)5
- Exhibition ( bahasa latin : exhibition) : Suatu pameran, pertunjukan atau kehadiran
untuk memperlihatkan sesuatu pertunjukan, pameran umum seperti karya seni,
produk pabrik dsb6
- Hall : Aula atau ruang yang besar, umumnya 1 lantai, dirancang menurut modul dan
memakai sistem struktur standard dan prefabrikasi.7
Dari uraian di atas maka dapat ditarik suatu definisi Exhibition Hall yaitu suatu
bangunan yang mepunyai suatu ruang yang luas dan besar dengan fungsi sebagai
5
Kamus umum Bhs. INA, WJS Purwadaminta, PN Balai Pustaka 1976, hal 700 6
tempat untuk memperlihatkan atau memamerkan suatu produk atau benda-benda
seperti hasil industri, karya seni, dll. Dan pameran merupakan suatu peristiwa dimana
satu orang atau lebih memperkenalkan suatu produk barang atau jasa, pada suatu
tempat tertentu untuk disaksikan secara langsung oleh calon pengguna barang dan jasa
tersebut dengan tujuan calon pengguna tertarik untukmenggunakan barang dan jasa
tersebut.8
Pameran Konvensi : Pameran dimana penyelenggaranya berkaitan dengan suatu konvensi atau konferensi. Dimana tempat dan waktunya bersamaan dengan
dilakukannya kegiatan konferensi tersebut. Pameran ini tidak terbuka untuk umum,
hanya untuk peserta konferensi dan undangan khusus. Perkembangan Gedung Pameran di Kodya Medan
Perkembangan gedung pameran di kota Medan dapat dikatakan kurang pesat, ini
dikarenakan tidak adanya suatu gedung di kota Medan yang fungsinya khusus sebagai
gedung pameran. Selama ini kegiatan-kegiatan pameran diselenggarakan di
gedung-gedung komersial seperti gedung-gedung komersil, seperti shopping center, convention mall
dsb.
Dasar Hukum
Dasar hokum untuk kegiatan pameran terdapat dalam UU no9/90 tentang
kepariwisataan pasal 14 dimana disebutkan bahwa Usaha Jasa Konvensi, Perjalan
intensif dan Pameran meliputiJasa Perencanaan , Penyediaan fasilitas, jasa dan
pelayanan, jasa penyelenggaraan konvensi, perjalanan intensif dan pameran.
Keputusan Menteri Porpostel No. 6/U/IV/1992 tentang Ketentuan dan Pelaksanaan
Usaha Jasa Konvensi Perjalanan Intensif dan Pameran.
Jenis- jenis Pameran
Jenis-jenis pameran yang biasa diadakan, yaitu :
Pameran Umum : Pameran-pameran untuk masyarakat umum. Pameran ini dapat diselenggarakan oleh perorangan, badan usaha, instansi pemerintah ataupun
perusahaan penyelenggara pameran.
8
Pameran Khusus : Pameran yang hanya memamerkan satu jenis atau kategori barang/ produk yang sifatnya temporer dan incidental.
Pameran Tunggal : Pameran yang diselenggarakan oleh dan hanya satu badan usaha, perorangan atau instansi pemerintah.
Ditinjau dari jenis produk yang dipamerkan, pameran dibedakan atas9 Industrial Exhibition
:
Consumer Exhibition Materi Pameran
Materi pameran dapat dikategorikan dalam 2 bagian yaitu : Produk yang dipamerkan
- Produk-produk sector property seperti :
a.perumahan
b.Apartment
c.Perkantoran Sewa
d.Perhotelan
- Produk-produk industri meubel dan interior seperti :
a. perabotan/ meubel
b. peralatan sanitair
c. panel-panel
d. handle pintu
e. lampu hias
- Ruang-ruang yang luas dan fleksibel
9
- penggunaan ruang-ruang panel pameran yang diatur sesuai kebuthan namun tetap
memperhatikan estetika
- Pencahayaan dan pengkondisian udara pada ruang pameran yang mendukung
kegiatan pameran.
- Sirkulasi ruang pamer yang mengalir dan dinamis.
Batasan-batasan
- Beban lantai yang diizinkan
- Batasan besaran ruang yang tersedia
- Pertimbangan ekonomi bagi luasan ruang
- Pertimbangan ekonomi di dalam perencanaan dan perancangan bangunan.10
Menurut Fred Lawson persyaratan dan kriteria yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan dan perancangan gedung pameran adalah fleksibelitas ruang pameran,
keamanan pengunjung terjamin , kenyamanan pengunjung dihubungkan dengan
keadaan termal, pencahayaan yang tetap dan merata terhadap objek, sirkulasi dan
pencapaian terutama sirkulasi pengunjung dan kegiatan pergudangan dan kegiatan lain
untuk mendukung pelaksanaan pameran.11 Kriteria dan persyaratan tersebut dapat disimpulkan menjadi 4, yaitu :
Fleksibilitas
Secara harfiah fleksibelitas dapat didefenisikan sebagai kemepuan untuk
menyesuaikan diri. Kemudahan penyesuaian ruang pameran berpotensi untuk dapat
menampung lebih banyak ragam materi dan stan pameran. Fleksibelitas ruang pameran
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
- Pemilihan sistem struktur
Penggunaan ruang dengan bentangan yang besar dan bentuk denah yang lebih
dinamis dapat meningkatakan efisiensi ruang dan pengaturan stan pameran. Untuk
mendapatkan ruangan dengan bentangan yang lebih besar dibutuhkan suatu sistem
10
Petunjuk Penyelenggaraan Pameran dalam rangka Pengembangan Usaha di Indonesia, Jakarta, Depparpostel,1994 hal. 3
11
struktur berbentang lebar yaitu struktur rangka, struktur cangkang, struktur kabel
dan tenda. Pertimbangan pemilihan sistem struktur pada bangunan pameran
terutama ditekankan pada pemanfaatan sistem struktur untuk penempatan sistem
mekanikal-elektrikal dan perlengkapan teknis bangunan.
- Pembagian ruang
Pembangian ruangan dapat dilakukan dengan menggunakan struktur dinding
geser. Sistem ini dilakukan agar ruang pameran dapat menampung jenis pameran
yang berbeda dalam waktu tertentu.
- Ketinggian ruang
Ketinggian ruang pameran ditentukan oleh jenis produk yang dipamerkan dan
bentuk stand pameran. Ruangan pameran dengan ketinggian lebih dari 6m
mempunyai fleksibelitas untuk menampung pameran dengan model stand bertingkat
- Tata letak stand pameran
Fleksibelitas pola pengaturan stand pameran diperolh dengan mempertimbagkan
letak penyaluran sumber energi listrik dan air. Untuk ruangan dengan bentangan
yang besar penyaluran fasilitas tersebut dapat dilakukan dengan penerapan sistem
jaringan kabel dan sistem lantai panggung.
- Lantai stand pameran
Fleksibelitas lantai ruang pameran dapat diperoleh dengan menerapkan beberapa
pola lantai stan pameran, yaitu sistem lantai pameran split(bertingkat), sistem lantai
putar, sistem lantai stan bergerak dan sistem stan berlantai banyak yaitu lantai stan
dinaikkan dengan sistem hidrolik.
Kenyamanan
Kenyamanan untuk ruangan pameran dipengaruhi oleh faktor keadaan termal dan
pencahayaan ruang pameran.
- Kenyamanan Termal
mempertahanakan kondisi termal dalam ruangan dengan kondisi iklim dan suhu
udara di luar ruangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal
adalah :
Iklim dan kelembaban yang menitik beratkan pada suhu normal tubuh manusia
(37º)terhadap lingkungannya
Pengaruh radiasi alam atau radiasi buatan akibat pemancaran energi dari
benda-benda dalam ruangan
Adanya konduksi panas dari luar melalui dindingPanas matahari yang masuk
melalui bukaan.12 - Kenyamanan pencahayaan
Tujuan perancangan adalah untuk memberikan suatu lingkungan yang
menyenangkan dan nyaman untuk memudahkan pelaksanaan tugas-tugas visual
secara efisien. Menurut sumber, cahaya dapat dibedakan menjai 2, yaitu cahaya
butan dan alami. Cahaya buatan merupakan pencahayaan yang dihasilkan oleh
penerangan buatan atau lampu. Penerangan ini digunakan pada ruangan yang
memerlukan kondisi cahaya tertentu dalam penerangannya. Cahaya alami
merupakan cahaya yang bersumber dari sinar matahari baik langsung maupun
tidak langsung.13
Sirkulasi
Perencanaan dan perancangan sistem sirkulasi pada bangunan pameran
terutama ditekankan pada pola pengaturan pencapaian pejalan kaki, jalur
sirkulasi pengunjung dan sirkulasi servis bangunan.
2. Kegiatan Jual Beli , yaitu terjadinya transaksi jual beli antara penjual dan pembeli di
dalam bangunan.
12
www.kenyamanan termal.com
13
3. Kegiatan pelayanan jasa konsultasi interior , yaitu memberikan konsultasi interior
kepada pengunjung.
4. Kegiatan Hiburan , yaitu terdapat food court , Kegiatan Loading Dock , yaitu kegiatan
yang berhubungan dengan masuk dan keluarnya barang , yang tentu saja harus benar
benar diperhatikan karena memerlukan space yang cukup besar.
2.4.2 DESKRIPSI PERILAKU
Berdasarkan sifat aktivitas yang dilakukan perilaku pengguna bangunan Medan
Interior Center dapat dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu : Bersifat Statis
Perilaku pengguna bangunan yang lebih bersifat menetap pada satu tempat
atau ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang menjadi
rutinitas atau sementara dengan intensitas waktu yang lebih lama seperti
aktifitas pengelola pelaksana pameran dan pihak yang mengikuti kegiatan
konvensi dan para pemilik retail sewa. Bersifat Dinamis
Perilaku penggunan bangunan yang cenderung bergerak atau berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya dalam ruang lingkup bangunan,
diantaranya aktifitas pengunjung showroom dan perkantoran dengan
menggunakan fasilitas yang disediakan pada bangunan.
2.4.3. FUNGSI BANGUNAN
Dari lingkup fungsi dan kegiatan Medan Interior Center, ada beberapa fungsi yang akan
berlangsung pada bangunan Medan Interior Center nantinya yaitu :
Fasilitas Showroom / pameran.
Di bangunan ini terdapat Pameran Umum yang dapat diselenggarakan oleh perorangan,
badan usaha, instansi pemerintah ataupun perusahaan penyelenggara pameran yang
berkaitan dengan produk-produk interior.
Pertemuan berkaitan dengan pembahasan perkembangan interior yang diadakan oleh
pihak pengelola da n bekerja sama dengan instansi, baik pemerintah maupun swasta.
Fasilitas Retail
Terdapat pusat penjualan kebutuhan interior terbaru dari berbagai brand. Di dalam retail
ini dijual produk-produk, seperti :
- furniture
- sanitair
- material r.dalam ( dinding, lantai, plafond)
- bed cover, gordyn dan karpet
- lampu dan perlengkapan akustik
- guci, lukisan dan frame foto.
Fasilitas Konsultasi.
Selain memilih produk yang terbaik dalam mencapai kenyamanan dan estetika ruangan,
perlu diadakan konsultasi antara designer interior dengan pihak yang bersangkutan.
Untuk memudahkan konsultasi, maka disediakan kantor konsultan arsitektur yang dapat
mewadahi kegiatan konsultasi interior.
Fasilitas toko buku
Fasilitas ini menyediakan informasi interior yang disajikan dalam bentuk majalah,buku
yang sengaja diterbitkan untuk memberikan informasi kepada pengunjung.
Fasilitas Pelengkap
Fasilitas pelengkap terdiri dari food court, musalla, taman.
2.4.4 DESKRIPSI KEBUTUHAN RUANG
Fasilitas Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang
bangunan
Pengunjung Melakukan kegiatan sanitair Shalat
Melihat pameran , berbelanja
Makan
Tempat Pameran/ showroom
Karyawan Menerima titipan barang
Area penitipan barang Area jaga galeri R.ekhsibisi temporer
Exhibition Hall Penyewa Menjual tiket teater minuman ringan Mengadakan
Loket tiket teater Area jaga teater Auditorium
Gudang alat musik Gudang kostum Loading dock R.bawah panggung Pengunjung Membeli tiket
teater
Pelaku kegiatan sanitair Bekerja kegiatan di pantry
R.tunggu Hall penerima R. Konsultasi R. Komisaris R. Direktur
Pengunjung Melakukan
R. Manager Keuangan R. Marketing Freelance R. Property
R. Management konstruksi R. Desain
R.Staff workshop R. Procureiment R. Staff umum R. Staff Accounting R. Kontrol
R. Staff Site Engineer R. Staff Quantity Surveyor R. Arsitek
Pengelola Pengelola bangunan
Mengelola bangunan Melakukan kegiatan sanitair Menyimpan barang
R.Staff
R.Tehnical Div. Staff R. Convention and Div R.Staff
R.Sekuriti Gudang
Tamu Menunggu
Melakukan
Pengunjung Memarkirkan kenderaan
KEGIATAN PELENGKAP
Fasilitas Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang
Restaurant Karyawan Menyajikan makanan dan
minuman Memasak
Melakukan tranksasi pembayaran Mengelola kafetaria
Menyimpan barang Menyimpan peralatan Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang
Pengunjung Mengambil makanan
Melakukan tranksasi pembayaran Duduk-makan
Cuci tangan
Coffe shop Karyawan Membuat minuman kopi
Menyajikan makanan ringan Melakukan tranksasi pembayaran Pengelola coffe shop
Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang
Pengunjung Memesan kopi
Meminum kopi dan makan
Karyawan Menata buku
Melakukan tranksasi pembayaran Menyimpan buku
Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang
R.display Kasir
Area tempat duduk Gudang
R.administrasi Toilet
Loading dock Pengunjung Melihat-lihat
Melakukan tranksasi pembayaran
Musalla Karyawan Merawat Musalla
Membersihkan Musalla Melakukan Aktivitas Musalla
T. Wudhu R. Penyimpanan T. Shalat Gudang Toilet Pengunjung Melakukan Aktivitas Musalla
ATM Center Pengunjung,pengelola, Mengambil uang ATM Center
Toko Buku Karyawan Menyusun dan merapikan tata
letak buku
Menjaga barang titipan pengunjung
Meciptakan ruangan yang bersih dan nyaman bagi pengunjung
R. loker dan ganti karyawan
Pengelola Memimpin dan mengkoordiansi kegiatan yang berlangsung di took buku
Ruang kerja pengelola
Melihat-lihat buku Membeli buku
barang
Basement Pengunjung, pengelola Memarkirkan Mobil dan Motor Menaikturunkan barang
R. Parkir basement
Area Parkir Pengunjung , pengelola Memarkirkan Mobil dan Motor Menaikturunkan barang
R. Parkir
Untuk mengetahui jumlah pengunjung yang datang ke bangunan Medan Interior Center ,
maka terlebih dahulu dilakukan survey terhadap pengunjung yang datang ke bangunan yang
memiliki fungsi sejenis. Adapun data yang diperoleh, disajikan pada tabel di bawah ini :
No Nama Pengunjung
Berdasarkan survey lapangan yang dilakukan, didapat bahwa Index Furnishings adalah
bangunan dengan fungsi sejenis yang memiliki kapasitas pengunjung terbanyak. Karena
bangunan Medan Interior Center akan menjadi pusat interior terbesar di kota Medan, maka
diasumsikan bahwa pengunjung minimalnya berjumlah 700 orang dan ditambah dengan asumsi
bahwa 10% dari masing-masing jumlah pengunjung bangunan dengan fungsi sejenis yang telah
disebutkan di atas yang juga dihubungkan dengan pertumbuhan penduduk di kota Medan sekitar
4%.
Pengunjung Medan Interior Center dapat dihitung sebagai berikut :
No. Nama Bangunan Jumlah
Maksimum
Jumlah pengunjung
Total Tabel 2.4: Deskripsi kebutuhan ruang
pengunjung/hari pengunjung
Asumsi pengunjung awal 700
Total setelah penambahan 900
Penambahan pengunjung 4% x 900= 49,2 (digenapkan 50 )
36
Total pengunjung Medan Interior Center 936
(digenapkan 950)
Medan Interior Center adalah bangunan tunggal yang di dalamnya terdapat beberapa
fasilitas seperti yang telah disebutkan di atas. Berikut ini adalah program ruang pada bangunan
Medan Interior Center:
a. Pengelola
R. staff 5,5 4-5,5
Luas Efektif 406,27
b. Fasilitas R. Pameran Produk( Temporer)
R. jaga 1,8 Per org A 2 1 16
Stand ancient and etnic
Furnishings
20% A 10 1 80
Stand kitchen set dan alat
berat
10 % A 5 1 30
stand wallpaper 10% A 5 1
Stand bedroom and living
room set
20 % A 5 1 80
Stand Alat elektronik 10% 32
L.Efektif 426,6
Sirkulasi 20%
85,32
TOTAL 511,92
c. Fasilitas Design Center and Customer Service
R.Customer
d. Fasilitas Showroom
Belah
Sirkulasi 25%
1.647,5
Total Kumulatif 8.280
e. Fasilitas Food Court
Fasilitas Nama
Ruang
Fasilitas Nama
Ruang
Fasilitas Nama
Gudang 10% stand - A 7
Fasilitas Nama
Ruang
Standar kloset untuk 80 orang = 5 unit
Kloset pria = 5 unit
Luas yang dibutuhkan = 5 x 3 m2 = 15 m2 Sirkulasi 20 % =3 m2
Washtafel
Standart perlantai = 2 unit
Untuk toilet pria = 4unit
Luas yang dibutuhkan = 4x 1,5 m2 = 9 m2 Sirkulasi 20 % = 1.8 m2
Total = 10,8 m2
Luas Total Toilet Pria = 7,56 + 18 + 10,8 m2 = 26,36m2
- Toilet Wanita : Toilet
Kloset = 5 unit
Luas yang dibutuhkan = 5 x 3 m2 =15 m2 Sirkulasi 20 % = 3m2
Total = 18 m2
Washtafel Jumlah = 4 unit
Luas yang dibutuhkan = 4 x 1,5 m2 = 9 m2 Sirkulasi 20 % = 1.8 m2
Total = 10,8 m2
Luas Total Toilet Wanita = 10,8+ 18 =28,8 m2
TOTAL = 28,8 +26,36m2 = 55,1 m2
FASILITAS SERVICE BANGUNAN
1. KEGIATAN PERAWATAN DAN KEAMANAN
R. Jaga = 20 m2
R. Alat = 24 m2
R. Cleaning Service = 20 m2
2. KEGIATAN PELAYANAN TEKNIS BANGUNAN
R. Genset = 30 m2
R. Pompa = 30m2
R. Trafo = 30m2
R. AHU = 30m2
R. BAS ( Building Automatic System) = 24 m2 R. PABX ( Phone Aoutomatic Branch eXchange) =
T O T A L = 232 m2
Sirkulasi 20 % = 46.4
TOTAL LUAS RUANG SERVICE = 1232 m2 + 46,4 m2 = 278,4 m2
TOTAL LUAS KESELURUHAN BANGUNAN :
24 m2
1. PENGELOLA = 406,27
2. RUANG SHOWROOM = 8.280
3. PAMERAN = 511,92
4. DESIGN CENTER = 170
5. TOKO BUKU = 109,5
6. FOOD COURT = 1.776
7. MUSALLA = 48
8. TOKO BUKU = 109,5
9. R. SEMINAR = 85
10.TOILET KOMERSIAL = 220,400
11.SERVICE BANGUNAN = 278,400 +
Kapasitas Parkir
No Klasifikasi pemakai bangunan Jumlah Kumulatif
1. Pengunjung 1280 orang 950 orang
2. Pengelola, investor
48 orang
e. Desain Center
Jumlah Pengelola 168 orang 168 orang
Jumlah kumulatif pengguna Medan Interior Center 1118 orang
Berdasarkan asumsi di atas, maka kapasitas parker kenderaan Mesan Interior Center adalah :
a. Parkir Roda Empat, diasumsikan 70 % pengguna Medan Interior Center adalah pengguna
kenderaan Roda Empat ,sehingga = 70/100 x 1118
= 782,6
Diasumsikan juga bahwa satu mobil dapat mengangkut 4 orang , jadi
=782,6/4
= 195,65 (digenapkan menjadi 200 kenderaan roda empat )
b. Parkir Roda Dua , diasumsikan 50 % dari pengguna Roda Empat ,sehingga
= 50/100 x 200
= 100
2.5. STUDI BANDING FUNGSI SEJENIS
• JAKARTA DESIGN CENTER
Jakarta Design Center diresmikan pada tanggal 16 Maret 1990
untuk memenuhi kebutuhan para profesional di bidang jasa bangunan
dan sebagai pusat bisnis industri bangunan di Jl. Gatot Subroto Kav.
53, Slipi, Jakarta 10260.
Jakarta Design Center menempati lahan seluas 13.000 m² dengan bangunan terdiri dari 7
lantai dengan luas 26.000 m². Jakarta Design Center merupakan tempat bertemu dan
bersosialisasinya para pro-fesional di bidang jasa bangunan, tempat belajar dan menjalin network
dengan komunitasnya.
Jakarta Design Center mempersembahkan yang terbaik bagi komunitas desainer dengan
adanya showroom-showroom berstandar international dan produk-produk mutakhir yang
dibutuhkan oleh para profesional. Lokasi Jakarta Design Center sangat strategis bagi semua
pengunjung baik dari dalam kota maupun luar kota. Terletak di jalur menuju Cengkareng
International Airport dan Halim Perdana Kusuma Domestic Airport, JDC bebas dari jalur "three
in one", dekat dengan hotel berbintang dan Jakarta Convention Center (JCC).
Jakarta Design Center merupakan ONE STOP SOLUTION bagi para profesional di bidang
konstruksi bangunan dan tempat yang tepat bagi industri untuk menampilkan dan menyajikan
produ-produk terbaik mereka yang beraneka ragam. Kenyamanan dan fasilitas yang ada di
Jakarta Design Center akan mempermudah para profesional dalam menyelesaikan segala
kebutuhannya dan mendapatkan informasi mutakhir yang dibutuhkan.
Kegiatan pameran interior dan produk-produk bangunan yang diselenggarakan selalu tampil
dinamis dan informatif serta bermanfaat bagi komunitas jasa bangunan maupun masyarakat
umum. Kehadiran beberapa asosiasi profesi di Jakarta Design Center memberikan wadah bagi
komunitas desainer. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Jakarta Design Center selalu mengikuti
per-kembangkan dan kebutuhan jaman dimana tersedia ruang untuk seminar, audiovisual, café',
lounge, lapangan tenis dan fasilitas lain yang dapat mempermudah aktivitas dan interaksi sosial
komunitas yang ada.
Adapun fasilitas dan aktifitas di dalan Jakarta Design Center, yaitu :
Showroom
Jakarta Design Center dirancang sedemikian rupa sehingga mempermudah orientasi
pengunjung untuk mencari showroom yang dibutuhkan dengan adanya void di tengah
bangunan yang memperlihatkan lantai-lantai di atasnya. Showroom dengan keanekaragaman
terkenal. Agen-agen dari macanegara pun dapat ditemukan di sini yang akan mempermudah
link antaa agen dan specifier, desainer dan konsumen.
Seminar
Sebagai design center, ruang seminar merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan. JDC
menyediakan ruang konvensi dengan fleksibilitas tinggi yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan. Lobby ruang konvensi yang cukup luas memungkinkan diadakannya kombinasi
kegiatan seminar dan pameran sekaligus.
Tersedianya juga ruang audio visual yang dilengkapi sistem penataan cahaya dan suara yang
baik akan membuat kegiatan presentasi menjadi lebih sempurna.
Mengakomodir perkembangan bisnis saat ini, JDC juga akan menyiapkan lounge dan ruang
meeting exclusive yang akan dilengkapi fasilitas teknologi terkini, pemandangan yang
menarik serta suasana nyaman.
• E x h i b i t i o n
Ruang pamer eksklusif dan representatif yang terletak di lobby lantai dasar disediakan
khusus bagi tenant yang hendak mempromosikan produknya.
• A s o s i a s i P r o f e s i
Asosiasi profesi di bidang desain memberikan kehidupan tersendiri di gedung Jakarta
Design Center. Kegiatan yang diselenggarakan seperti pelatihan, penataran, pelantikan
anggota baru, kongres, seminar dan lainnya menjadikan JDC seolah sebagai rumah bagi para
desainer.
• B a n k O f f i c e d a n A T M C e n t e r
Kegiatan perekonomian di JDC dipermudah dengan keberadaan dua bank nasional, dan
ATM Center.
• F a s i l i t a s L a i n n y a
JDC juga menyediakan beberapa café atau kantin, musala14
14
Kebutuhan ruang
L
T.
I
- Luas = 2.300 m²
- Plafond = 3,10 m
- Beban Lantai = 400 kg/ m²
- Fasilitas = exhibition hall, bank cabang dan restaurant
L
T.
I II
- Luas = 2.200 m²
- Tinggi plafond = 2,65 m
- Beban Lantai = 400 kg/ m²
- Fasilitas = panel promotion &showroom Gambar 2.6 : Denah Lantai 1 JDC
L
T.
V
- Luas = 2.200 m²
- Tinggi plafond = 2,65 m
- Beban Lantai = 400 kg/ m²
- Fasilitas = showroom
L
T.
VI
- Luas = 2.200 m²
- Tinggi plafond = 3 m
- Beban Lantai = 400 kg/ m²
- Fasilitas = kantor JDC Club, R. Audiovisual, pelayanan CAD, R.informasi, R.
Asosiasi, R. Sekretariat, R. Seminar, Kantor JDC, Restoran dan gudang. Gambar 2.8: Denah Lantai 5 JDC
MEDAN DÉCOR CENTER
Medan Décor Center merupakan salah satu pusat penjualan furniture terbesar yang ada di
kota Medan. Pada bangunan ini dikhususkan penjualan berbagai produk interior seperti sofa,
kursi , meja makan, tempat tidur, lampu dan berbagai guci dan aksesoris.
Bangunan ini memiliki ketinggian 3 lantai, yaitu :
Lantai I, terdapat pertokoan, showroom tunggal, area konsultasi, kantor, gudang dan area
service lainnya.
RETAIL
SHOWROOM
R. SERVICE TOILET RETAIL
RETAIL RETAIL
RETAIL
GUDANG
GUDANG GUDANG GUDANG
OFFICE
AREA PARKIR
KONSULTASI
Gambar 2.11 : DENAH LT. I MDC Gambar 2.12 :DENAH LT. II & III
SHOWROOM
TOILET