• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kalus Dan Embriogenesis Kemiri (Aleurites Moluccana L. Wild) Dengan Kombinasi Auksin Dan Sitokinin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kalus Dan Embriogenesis Kemiri (Aleurites Moluccana L. Wild) Dengan Kombinasi Auksin Dan Sitokinin"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

MMMM

SUMMARY

ARVITA NETT!

HALOHO

'Callus Induction and Embryogenesis

of Candelnut

(Aleurites moluccana

L Wild) with Auxin and Cytokinin.'

The objective of

this research was to obtain the best combination

concentration of NAA and BAP for callus initiation from candlenut's young leaf

explant, also in order

to know the best combination of NAA and kinetin to

generate somatic embryo reproduction from produced calli.

This research was conducted (from November 2002

to

October 2003)

in the Tissue Culture Laboratory of Agriculture Faculty and Animal Structure

Laboratory (Microtechnical Department) of Biology Study Program of Faculty

of Mathematics and Natural Science The Universitas Sumatera Utara, using

Factorial Completely Randomized Design with four replications. The first part

(calli initiation) consisted of

two

factors. The first factor was NAA

concentration with four levels (0,0

mgtl; 0,5 mgll; 1,0 mgll; 1,5 mgll), the

second factor

was

SAP concentration with four levels (2,0 mgtl; 3,0

mgll; 4,0

mgll; 5,0

mgll).

The second part (embryogenesis) consisted of two factors. The first

factor was NAA concentration with four levels

{O,O

mgll; 0,25

mgll; 0,5 mgll;

0,75 mgtl}. The second factor was kinetin concentration with four levels (0,0

mgll; 0,5

mgll; 1,0 mgtl; 1,5 mgll)

Parameters observed at the first part were the percentage of calli

formed, the increasing of calli weight, calli color and calli development. While

parameters at the second part were embryogenic calli percentage and

histologycal study of calli.

The result of calli initiation experiment showed that the combination of

NAA and SAP gave insignificant effects for percentage of

formed calli

development, but their combination had significant effects for increasing calli

weight at 4 and 6 wap (in week after planting). The treatment of NAA 1,0

mgll and BAP 4,0 mgtl was the concentration that

produced maximal

increase in calli weight. For embryogenesis phase, combination of NAA and

kinetin

concentration

gave

insignificant effect

for

embryogenic calli

percentage. Concentration of NAA 0,25 mgll and kinetin 1,0

mgll produced

high embryogenic calli percentage and histologycal study showed somatic

embryogenesis at all stages.

(4)

MMM

ᄋ ·

RINGKASAN

ARVITA NETTI HALOHO "Induksi Kalus dan Embnogenesis Kemiri

(Aleunles moluccana

L.) dengan Kombinasi Auksin dan Sitokinin". Penelitian

in! dilaksanakan untuk mendapatkan kombinasi konsentrasi optimum NAA

dan SAP untuk inisiasi kalus dan eksplan daun muda kemiri serta untuk

mengetahui kombinasl terbaik dari konsentrasi NAA dan Kinetin yang dapat

mendorong pembentukan embrio somatik dari kalus yang dihasilkan.

Penelitian ini berlangsung sejak bulan November

2002

sarnpai

dengan

bulan Oktober

2003

di Laboratorium Kultur Jaringan Fakultas Pertanian dan

Laboratorium Struktur Hewan (Bagian Mikroteknik) Program Studi Biologi

FMIPA, Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan

Acak Lengkap Faktorial dengan

4 ulangan. Tahap pertama yaitu inisiasl kalus

terdiri dan

2

faktor. Faktor pertama adalah

konsentrasi

NAA dengan empat

taraf

(0,0

mg/l,

0,5

mgfl,

1,0

mgfl,

1,5

mgtl).

Faktor kedua adalah konsentrasi

BAP dengan empat taraf

(2,0

mgfl,

3,0

mgtl,

4,0

mgfl,

5,0

mg/l).

Penelitian tahap kedua yaitu embriogenesis terdiri

dart 2

faktor. Faktor

pertama adalah konsentrasi NAA dengan empat

tarat

(0,0

mgll,

0,25

mgll,

0,5

mg/l,

0,75

mg/l).

Faktor kedua adalah konsentrasi kinetin dengan empat taraf

(0,0

mgfl,

0,5

mgtl,

1,0

mg/l,

1,5

mgtl).

Parameter yang diamati pada tahap pertama adalah persentase

terbentuknya

kalus,

pertambahan

bobot

kalus,

warna

kalus

dan

perkembangan kalus. Sedangkan parameter yang diamati pada tahap kedua

adalah persentase kalus embriogenik dan analisa histologi kalus,

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

pada

tahap

inisiasi

kalus

perlakuan kombinasi NAA dan BAP memberikan pengaruh tidak nyata

terhadap persentase terbentuknya kalus dan perkembangan kalus tetapi

kombinasi keduanya berpengaruh nyata terhadap peningkatan pertambahan

bobot

kalus

umur

4

dan

6

mst. Perlakuan

1,0

mgfl NAA dan

4,0

mgfl BAP

merupakan konsentrasi yang dapat menghasilkan pertambahan bobot kalus

yang maksimal. Pada tahap embnogenesis, kombinasi konsentrasi NAA dan

kinetin

memberikan

pengaruh

tidak

nyata terhadap

persentase

kalus

embriogenik.

Konsentrasi

0,25

mgll NAA dan

1,0

mgtl

kinetin dapat

menghasilkan persentase kalus embriogenik yang tlnggi dan hasil analisa

histologi menunjukkan adanya semua tahapan embri0genesis somatik.

ii

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)

Referensi

Dokumen terkait

Judul : Keefektifan Model Penemuan Terbimbing ( Guided Discovery ) dengan Scientific Approach dalam Pembelajaran IPA Materi Gaya dalam Meningkatkan Prestasi

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui peningkatan partisipasi belajar siswa melalui model kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) menggunakan media

Pertama, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar PAI, yaitu dengan melihat besarnya korelasi (r) antara variabel X1

Pemberian ZPT Auksin berpengaruh sangat nyata terhadap persentase stek tumbuh, jumlah daun dan jumlah tunas pada semua umur amatan serta berpengaruh terhadap panjang tunas

Dalam perancangan game ini, proses pembangunan game juga digambarkan dengan storyboard yang menunjukkan gambaran permainan pada setiap level nya.. Storyboard adalah

Technical response sebagai tindakan teknis terhadap voice of customer membantu untuk menjawab dan memenuhi kebutuhan pelanggan, antara lain: desain asbak berbentuk

d) difasilitasi untuk mendapatkan penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana kegiatan sektor informal. Kebijakan pemerintah yang menertibkan tempat aktivitas atau

5XMXNDQ EDOLN PHUXSDNDQ KDO SHQWLQJ GDODP VXDWX VLVWHP UXMXNDQ 6LVWHP UXMXNDQ HIHNWLI PHPHUOXNDQ NRPXQLNDVL \DQJ EDLN XQWXN GDSDW PHPDVWLNDQ SDVLHQ PHQHULPD SHOD\DQDQ \DQJ