• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Langkat Dalam Pengelolaan Bahan Galian Golongan C...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kebijakan Pemerintah Kabupaten Langkat Dalam Pengelolaan Bahan Galian Golongan C..."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN LANGKAT

DALAM PENGELOLAAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C

KAITANNYA DENGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP

(Studi Kasus Di Kecamatan Selesai)

TESIS

Oleh :

AMRAN

NIM : 992105023

Konsentrasi Hukum Ketataannegaraan

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

K E B I J A K A N P E M E R I N T A H K A B U P A T E N L A N G K A T D A L A M

Sebelum berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, pengelolaan lingkungan hidup sepenuhnya berada ditangan pemerintah pusat. Dengan diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999, di mama setiap daerah Kabupaten maupun Kota memiliki kewenangan dalam pengelolaan lingkungan hidup di daerahnya masing-masing. Pemerintah Kabupaten/Kota harus mampu melahirkan kebijakan-kebijakan kongkrit yang sesuai dengan pengelolaan lingkungan hidup. Dan aspek geologi, Kabupaten Langkat di tempati oleh batuan sedimen dengan penyebaran yang cukup luas dan batuan metamorf. Berdasarkan endapan tersebut diperoleh beberapa jenis bahan tambang yang potensial, diantaranya jenis bahan galian golongan C. Bahan galian golongan C tersebar di 11 Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Langkat. Salah satu Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Selesai. Kabupaten Langkat juga telah memiliki kebijakan di bidang pengelolaan bahan galian golongan C.

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan yuridis normatif dan yuridis sosiologis atau empiris. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner dengan random sampling dan wawancara dengan pedoman wawancara. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan mempergunakan metode induktif dan deduktif secara kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Langkat berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, PROPEDA Kabupaten Langkat, Perda Kab.

1

(3)

Langkat dan Kep. Bupati Langkat. Kabupaten Langkat telah mengambil suatu kebijakan tentang pengelolaan bahan galian golongan C, yang termuat dalam bentuk Perda yaitu Perda No. 38 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Kuasa usaha Pertambangan Umum. Sebelum Perda tersebut diberlakukan terlebih dahulu disosialisasikan. Sosialisasi dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan dan selebaran kepada para pengusaha tambang saja. Setiap kegiatan penambangan bahan galian golongan C harus memiliki Kuasa Usaha Pertambangan (KP). KP terdiri dari: KP Penyelidikan Umum, KP Eksplorasi, KP Eksploitasi, KP Pengolahan Pemurnian, KP Pengangkutan dan KP Penjualan. KP baru dapat diperoleh dengan cara mengajukan permohonan kepada Kepala Daerah di atas kertas bermaterai dan memenuhi keseluruhan persyaratan yang telah ditentukan. KP dapat dipindah tangankan kepada Badan/orang. Terhadap kegiatan atau proses penambangan dilakukan pengawasan dan pembinaan yang dilaksanakan oleh Kantor Pertambangan dan Energi Kabupaten Langkat berkerjasama dengan instansi terkait. Disarankan sosialisasi juga hams diberikan kepada masyarakat. Dalam melakukan pengawasan dan pembinaan Kantor Pertambangan dan Energi Kabupaten Langkat harus lebih meningkatkan kinerjanya atau lebih optimal.

Kata Kunci: - Kebijakan

- - Pemerintah Kabupaten Langkat Bahan Galian Golongan C

(4)

T H E P O L I C Y O F R E G E N C I A L G O V E R N M E N T O F L A N G K A T I N MANAGEMENT OF C-GROUP EXCAVATED MATERIALS IN RELATION TO

NATURAL ENVIRONMENT MANAGEMENT

Prior to the enactment of the Laws No. 22 of 1999 regarding Regional Government, natural environment management is full of responsibility of the Central Government. However, in the enactment of the Laws No. 22 of 1999 in which any Regencial /Municipal region has an authority for management of natural environment in their respective regions, any Regencial/Municipal Government has to be capable of establishing concrete policies agreed with natural environment management. Geologically, Regency of Langkat is occupied by sediment rocks with a wide spread and metamorph rocks. Based on the sediment, some potential mining materials are produced such as C-Group excavated materials. These are propagated along 11 subregencies under the Regency of Langkat. One of the sub regencies is Selesa Sub regency. Regency of Langkat also has established a policy of management of C-group excavated materials.

The location of research was selected at Sub regency of Selesai of Langkat Regency. The research is descriptive method using juridical normative and juridical or empirical sociology approaches. The method of data collection was by questionnaire using randomized sampling and interview approaches. The collected data was then analyzed using qualitatively inductive and deductive methods.

The results of research showed that the arrangement of natural environment management in Langkat Regency based on the Laws No. 23 of 1997 regarding Natural environment Management, Propeda of Langkat

1.

(5)

Regency, Regencial Rule of Langkat Regency, and Decree of Langkat Regent. The Regency of Langkat has decided a policy regarding C-group excavated material management as stipulated in the Regencial Rule No. 38 of 2002 regarding Retribution Powerful Authority full Authority for Public Mining Business. Prior to the enactment of such a rule, it should be first socialized. The socialization was done by providing the mining entrepreneurs with guidance and circulars. Any activity of C-group mining has to own Powerful Authority of Mining Business (KP) consisting of Powerful Authority for General Investigation, Powerful Authority for Exploration, Powerful Authority for Exploitation, Powerful Authority for Purification, Powerful Authority for Transportation and Sale. Powerful Authority for Mining can be find by submitting an application to the Head of Region in a paper stamped and fulfilling all the requirements predetermined. The Powerful Authority of Mining can be took over to a corporate/individual. On any mining process or activity, supervision and guidance is done by the Regencial Office of Mining and Energy of Langkat in corporation with the related institutions. It is suggested that the socialization is also served to the society. In making such supervision and guidance, the Regencial Office of Mining and Energy of Langkat have to more improve optimally the performance.

Key words: - Policy

Referensi

Dokumen terkait

KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: JAMALUDDIN KARIM Dua alat bukti saja, Yang Mulia. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT:

1) Nilai konstanta sebesar -1,540 dengan nilai negatif menunjukkan bahwa jika variabel keputusan investasi (PER), keputusan pendanaan (DER), kebijakan dividen (DPR),

Tanaman kapulaga dapat tumbuh di bawah naungan pohon, menghendaki suhu 20-30 o C, RH 70%, dan curah hujan 2.000-4.000 mm/th serta menghendaki ketinggian tempat 200-1000 mdpl

Hal ini menunjukan adanya kemampuan para guru di SMA Plus Al-Ghifari pada umumnya mampu menggunakan potensi yang dimilikinya dalam menghadapi kesulitan ekonomi

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka kesimpulannya adalah terdapat pengaruh signifikan dari variabel motivasi konsumen, persepsi konsumen, dan sikap

i) Sila perincikan kepentingan perniagaan pemohon dalan perniagaan pihak lain berkaitan dengan penyediaan atau pengurusan institusi pendidikan swasta sama ada

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para pembaca pada umumnya dan untuk dapat mengetahui keterangan mengenai penerapan Sistem Informasi

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Kotler (2011: 63) yang menyatakan harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah