• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENOLAKAN PAKISTAN UNTUK MEMBANTU SERANGAN UDARA ARAB SAUDI DI YAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENOLAKAN PAKISTAN UNTUK MEMBANTU SERANGAN UDARA ARAB SAUDI DI YAMAN"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENOLAKAN PAKISTAN UNTUK MEMBANTU

SERANGAN UDARA ARAB SAUDI DI YAMAN

PAKISTAN’S REJECTION TO ASSIST SAUDI ARABIA’S AIR

STRIKES IN YEMEN

Disusun Oleh:

MUHAMMAD HASBI SAPUTRA 20110510083

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

Daftar Isi

b. Kondisi Politik Dalam Negeri ... 10

c. Kapabilitas Ekonomi dan Militer ... 14

d. Konteks Internasional ... 15

e. Penerapan kerangka berpikir pada penelitian ... 16

D. Hipotesis ... 19

a. Kebijakan luar negeri Pakistan 2013-2014 ... 21

b. Hubungan Bilateral Pakistan ... 32

c. Diplomasi Regional Pakistan ... 45

BAB III ... 51

DINAMIKA KONFLIK HOUTI DI YAMAN SERTA IMPLIKASINYA ... 51

a. Kemunculan Houti ... 52

b. Konflik Houthi dengan Presiden Ali Abdullah Saleh ... 54

(3)

d. Pasca Saleh ... 67

e. Kebangkitan Houti ... 70

f. Respon Internasional ... 72

g. Intervensi Pihak Luar ... 74

BAB IV ... 76

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PAKISTAN MENOLAK MEMBANTU SERANGAN UDARA ARAB SAUDI DI YAMAN ... 76

a. Kompleksitas konflik Iran dan Saudi... 76

b. Kompleksitas konflik sektarian di domestik Pakistan ... 87

BAB V ... 94

KESIMPULAN ... 94

Daftar Pustaka ... 97

Buku ... 97

Dokumen PDF... 97

Laman Internet ... 97

(4)

Daftar Gambar

(5)
(6)
(7)

BAB I

A. Latar belakang Masalah

Yaman merupakan sebuah negara berkembang yang sedang dilanda krisis politik sejak pemerintahan Presiden Ali Abdullah Saleh. Saleh sudah memegang kekuasaan di Yaman selama 33 tahun. Pada Januari 2011, mengikuti revolusi Tunisia yang berhasil menggugurkan jabatan presiden Tunisia yang berlangsung selama 23 tahun lebih, serangkaian mulai demonstrasi bertebaran di ibu kota Yaman (Sana’a) menentang kemiskinan, pengangguran, dan rencana presiden Saleh untuk mengabadikan masa jabatannya. Setelah kericuhan berlangsung sampai akhir tahun, Saleh bersedia turun dari Jabatannya dan Jabatan presiden ini kemudian digantikan oleh Abd Rabbuh Mansur Hadi melalui pemilu pada 21 Februari 2012.

Tetapi meskipun pemerintahan Saleh berakhir, Yaman masih memiliki konflik dengan Houti yang masih berlangsung sejak tahun 2004. Houti merupakan kelompok religius yang bermazhab Zaidiyah yang merupakan salah satu mazhab Syi’ah. Mereka menempati Yaman Utara dan dikenal dengan kekasarannya, kehebatan menembaknya, kehormatannya, dan keberaniannya dalam bertempur. Tetapi atas hal ini pula mereka dianggap bodoh atau terbelakang oleh penduduk kota Yaman seperti Sana’a atau Aden. Penduduk kota ini dikenal sebagai Syiah yang lebih moderat dan dekat dengan Islam Sunni.1

Ahmed Addaghasi, seorang profesor di Universitas Sanaa, mengatakan bahwa di awal 1990-an Houti pada mulanya merupakan gerakan moderat yang menjunjung tinggi

(8)

toleransi dan perdamaian. Kelompok ini bermula dari perkumpulan “believing youth forum” di awal tahun 90-an. Namun perkumpulan ini terbagi secara internal menjadi dua jalur. Yang satu lebih terbuka dan sisanya lebih masih berpegang teguh dengan pemahaman tradisional Zaidiyah.2

Ironisnya, kata Addagashi, Hussein Bader Addian al-Houthi, pendiri kelompok yang berada di jalur pertama, melancarkan serangan bersenjata pada tahun 2004 dengan alasan pertahanan diri ketika berkonflik dengan pemerintahan Yaman.3

Addaghashi mengatakan bahwa ketegangan di antara pasukan keamanan Yaman dan Houti bermula ketika pendukung kelompok ini melakukan aksi protes di mesjid-mesjid ibu kota. Hal ini kemudian dianggap oleh Presiden Ali Abdullah Saleh sebagai ancaman bagi pemerintahannya. Saleh memerintahkan penahanan terhadap beberapa anggota kelompok mereka, dan memaksa pemimpin mereka Hussein al-Houthi untuk menghentikan aksi pendemo yang mengganggu para jamaah beribadah. “konflik bersenjata bermula ketika Saleh mengirimkan pasukan ke provinsi Saada untuk menangkap Hussein karena menolak untuk menghentikan aksi pendukungnya,” kata Addaghashi.4 Hussein al-Houthi kemudian terbunuh pada tahun 2004 setelah Saleh mengirimkan pasukan pemerintah ke Saada.

Aksi Pemberontakan kemudian berlanjut secara kecil-kecilan dan sampai perjanjian gencatan senjata pada 30 Januari 2010. Perjanjian ini dilakukan dengan

2 Batati, S. A. (2015, Maret 29). Who are the Houthis in Yemen? Dipetik Agustus 2015, 2015, dari AL Jazeera:

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2014/08/yemen-houthis-hadi-protests-201482132719818986.html 3 Ibid.

(9)

harapan untuk menghentikan konflik bersenjata yang sudah berlangsung selama 6 tahun dan yang telah mulai merembes ke negara tetangga yakni Arab Saudi. Namun pada 31 Januari, pemerintahan Yaman menolak perjanjian tersebut dan melancarkan serangan baru dan 24 orang menjadi korban.5

Pada November 2011, Houti menyatakan bahwa mereka telah mengambil alih dua wilayah Yaman yakni Saada dan Al Jawf dan sudah hampir mengambil alih Hajjah.6 Dengan wilayah ini mereka akan dengan mudah meluncurkan serangan langsung ke Ibu Kota Yaman (Sana’a). Pada Mei 2012, dilaporkan bahwa Houti telah mengambil alih Saada, Al Jawf, dan Hajjah.7

Di sekitar tahun 2014 sampai 2015 Houti berhasil mengambil alih ibu kota Sana’a. Pada 20 Januari 2015, Houti mengambil alih istana presiden. Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi waktu itu sedang berada di dalam istana tetapi untungnya Hadi tidak terluka. Pada 6 Februari Houti secara resmi telah mengambil alih pemerinthan Yaman. Parlemen pun dibubarkan dan Komite Revolusioner Houti dinyatakan sebagai pihak yang berwenang di Yaman.

Setelah Presiden Hadi keluar dari Istananya, Hadi pergi ke Aden di daerah Yaman selatan dan menyatakan Aden sebagai ibu kota sementara Yaman. Pada 25 Maret, Presiden Hadi meminta kepada dewan keamanan PBB untuk mengizinkan negara-negara

5 Ibid.

6 Islam TImes. (2011, November 9). Houthis Close to Control Hajjah Governorate, Amid Expectations of Expansion of Control over Large Parts of Northern Yemen. Dipetik Agustus 23, 2015, dari Islam Times: http://www.islamtimes.org/en/doc/news/112627/

(10)

yang bersedia untuk membatu Yaman secara langsung dengan cara apapun demi melindungi Yaman dan menahan agresi Houti.

Menanggapi situasi ini pada bulan Maret, Koalisi Arab Saudi memutuskan untuk melakukan intervensi dalam melawan Houti. Berdasarkan stasiun berita Saudi, Al Arabiya, Saudi mengirimkan 100 pesawat tempur dan 150.000 prajurit ke Yaman. Reuters juga menyebutkan bahwa pesawat dari Mesir, Maroko, Yordan, Sudan, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar dan Bahrain juga berpartisipasi dalam operasi ini. UEA berkontribusi 30 pesawat tempur, Kuwait mengirimkan 15, Bahrain mengirikan 15, Qatar 10, Yordan dan Morocco masing-masing 6 dan Sudan 4.8

Dalam membentuk koalisi tersebut Arab Saudi mengajak Pakistan. Namun permintaan tersebut ditolak oleh Pakistan. Arab Saudi mengaku sangat kecewa dengan hal ini. Duta besar Saudi sampai mengatakan “Bagaimana perasaan Pakistan jika kami melakukan hal yang sama kepada anda di waktu krsis?”.9

Karena melihat Saudi yang sangat kecewa ini, sebagai gantinya Pakistan memutuskan untuk membantu dengan embargo senjata. Rencananya Pakistan akan mengirimkan kapal-kapal angkatan laut untuk menegakkan embargo yang akan melibatkan pemeriksaan kapal-kapal Yaman yang dicurigai membawa senjata untuk

8 Al Jazeera. (2015, Maret 26). Saudi and Arab allies bomb Houthi positions in Yemen. Dipetik Agustus 23, 2015, dari Al Jazeera: http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2015/03/saudi-ambassador-announces-military-operation-yemen-150325234138956.html

(11)

Houti dan pasukan yang setia kepada mantan pemimpin Yaman Ali Abdullah Saleh.1011 12

Saya pikir penolakan ini adalah hal yang menarik karena seharusnya Pakistan mau membantu serangan udara tersebut jika mengingat persahabatan di antara mereka. Mereka sebetulnya memiliki banyak catatan kerjasama yang utamanya di bidang militer. Bahkan mantan kepala intelijen Saudi, Pangeran Turki bin Sultan, mendeskripsikan tingkat kooperasi mereka sebagai salah satu hubungan antar dua negara yang paling dekat di dunia ini.13

Dalam bidang Angaktan Bersenjata, program kerjasama mereka di bidang ini dimulai pada tahun 1979. Pada Maret 1979, pemerintah Saudi meminta bantuan tenaga militer kepada Pakistan karena Saudi merasa terancam atas terjadinya Revolusi Iran 1979. Saudi takut akan munculnya semangat revolusi yang menentang monarki di negeri mereka. Jadi, sebuah Perjanjian Protokol ditandatangani pada 14 Desember 1982. Dengan begitu pada tahun 1970-1980an, sebanyak 15.000 tentara Pakistan ditempatkan di Arab Saudi Untuk mengamankan negara. Perjanjian Protokol 1982 tersebut kemudian diperluas lingkupnya agar meliputi kerjasama pelatihan militer, penyediaan teknologi dan sains pertahanan, dan produksi alat-alat pertahanan.14

10 http://www.dawn.com/news/1176700

11 http://tribune.com.pk/story/871791/yemen-conflict-pakistan-moves-to-implement-un-resolution/ 12 http://en.dailypakistan.com.pk/pakistan/pakistan-agrees-to-deploy-navy-ships-near-yemen-us-think-tank/

13 Riedel, B. (2008, Januari 28). Saudi Arabia: Nervously Watching Pakistan. Dipetik April 29, 2015, dari Brookings: http://www.brookings.edu/research/opinions/2008/01/28-saudi-arabia-riedel

(12)

Pada November 2009, tentara Pakistan yang meliputi tank, infantri dan altileri berangkat dari Bahawalpur (sebuah kota di provinsi Punjab) ke Arab Saudi untuk berpartisipasi dalam sebuah latihan militer bersama “Al-Samsaam-III” (Pedang Tajam) dengan Saudi Royal Land Forces (RSLF). Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan koodinasi di antara pasukan kedua negara. Sehingga kerjasama mereka lebih efisien saat menghadapi berbagai masalah yang dianggap mengancam kedua negara.15

Latihan militer bersama selama tiga minggu (Al-Samsaam-IV-2011) antar Tentara Pakistan dan Royal Saudi Land Forces diadakan pada September-Oktober 2011. Tujuan dari Al-Samsaam-IV-2011 ini adalah untuk pembiasaan dan berbagi informasi melalui program latihan komprehensif di lapangan.16

Pakistan Aeronautical Complex, Heavy Industries Axial dan Institute of Industrial Control System berperan sangat besar dalam menyediakan alat-alat pertahanan untuk Arab Saudi. Pakistan Aeronautical Complex adalah sebuah perusahaan perakitan dan produksi alat-alat penerbangan Pakistan. Heavy Industries Axial adalah sebuah kontraktor pertahanan Pakistan. Institute of Industrial Control System adalah komplek penelitan dan industri alat-alat pertahanan Pakistan.17

Dalam bidang angkatan udara, pilot Angakatan Udara Pakistan pernah menerbangkan pesawat Arab Saudi di perang Al-Wadiah yang meletus pada 27 November 1969. Waktu itu sebuah kota kecil yang bernama Al-Wadiah direbut oleh

15 Ibid.

(13)

pasukan People of Republic South Yemen. Konflik tersebut kemudian berakhir pada 6 Desember.18

Saat Mantan Kepala Staff Angkatan Udara Pakistan, Rao Qamar Suleman, mengunjungi Arab Saudi secara pribadi pada 15 Desember 2010, Suleman menerbangkan pesawat tempur F-16 milik Pakistan saat Latihan Udara Gabungan Al-Saqoor-II. Latihan ini dadakan oleh kedua angkatan udara mereka dari Januari 2010. Kemudian Pakistan Aeronautical Complex menjual pesawat buatan mereka sendiri, yakni Karakorum-8 dan Super Mushak, kepada Arab Saudi.19

Di bidang Angkatan Laut, kedua negara berkerjasama menjamin keamanan Lautan Hindi. Duta Besar Pakistan untuk Arab Saudi yang bernama Muhammad Naeem Khan, dalam acara penyambutan kapal angkatan laut Pakistan PNS Zulfiqar, PNS SV Behr Paima dan PNS/Sub Marine Hamza yang datang ke Arab Saudi mengatakan bahwa hubungan antara Arab Saudi dan Pakistan memiliki akar yang sangat dalam dan pemimpin Saudi “menganggap hubungan ini melebihi batas apa pun”. Ditambah lagi Naeem mengatakan bahwa setiap Orang Pakistan menganggap “keamanan Arab Saudi sebagai urusan pribadi saya.” Tidak cukup sampai disitu duta besar itu mengatakan lagi bahwa pemimpin kedua negara menganggap Arab Saudi dan Pakistan sebagai satu negara.20

18 https://www.revolvy.com/main/index.php?s=Al-Wadiah%20War&item_type=topic 19 Kamran, S. Op.Cit.

(14)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis putuskan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan:

Mengapa Pakistan memutuskan untuk menolak membantu Arab Saudi melakukan serangan udara terhadap pemberontak Houthi?

C. Kerangka Berpikir

Untuk menjawab rumusan masalah di atas, penulis memutuskan untuk menggunakan kerangka analisa politik luar negeri oleh William D. Coplin.

Coplin menyatakan tindakan politik luar negeri tertentu bisa dipandang sebagai akibat dari tiga konsiderasi yang mempengaruhi para pengambil keputusan politik luar negeri. Tiga konsideraasi itu yakni: kondisi politik dalam negeri, kemampuan ekonomi dan militer, dan konteks internasional.21 Faktor-faktor tersebut berinteraksi seperti Gambar 1.

Gambar 1

Cara Empat Faktor Mempengaruhi Tindakan Politik Luar Negeri

21 Coplin, W. D. (2003). Pengantar Politik Internasional. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo Bandung. Hal. 165

Ti daka Politik

Luar Negeri Konteks Internasional

Pe ga il Keputusa Ko disi Politik Dala Negeri

(15)

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa tindakan politik luar negeri di putuskan oleh pengambil keputusan yang dipengaruhi oleh kemampuan politik dalam negeri dan kemampuan ekonomi dan militer yang juga dipengaruhi oleh konteks internasional.22

Pengambil keputusan

Coplin mendeskripsikan para pengambil keputusan sebagai orang-orang yang dihadapkan kepada situasi-situasi tertentu, bertanggung jawab kepada orang lain, ditekan oleh beragam kondisi, dan dipaksa untuk mengambil keputusan.

Coplin berpendapat bahwa para pengambil keputusan politik luar negeri cenderung menyisihkan interpretasi-interpretasi baru tentang lingkungan, memilih dan bertindak menurut tujuan-tujuan tradisional, membatasi upaya pencarian alternatif dari sejumlah kecil alternatif yang moderat, dan akhirnya mengambil risiko yang kecil andaikata tidak berhasil. Meskipun Coplin menekankan bahwa ciri-ciri kepribadian dan gaya kepemimpinan tertentu dalam organisasi mungkin muncul dalam diri seorang pengambil keputusan yang membuat interpretasi-interpretasi yang sangat berbeda tentang lingkungan, yang menyeleksi tujuan-tujuan yang bersifat revolusioner, yang mengeksplorasi alternatif-alternatif yang belum pernah didengar sampai sekarang, dan yang mengambil risiko, pengambilan keputusan seperti itu adalah kekecualian, bukan hal yang umum.23

22 Ibid. Hal. 30

(16)

Kondisi Politik Dalam Negeri

Peran politik dalam negeri dalam proses perumusan politik luar negeri ada pada hubungan antara para pengambil keputusan politik luar negeri dengan aktor-aktor politik dalam negeri, yang berupaya untuk mempengaruhi perilaku politik luar negeri mereka. Coplin menyebut aktor-aktor tersebut dengan policy influencers. Hubungan antara aktor-aktor politik dalam negeri tadi dengan para pengambil keputusan disebut dengan “Policy influence system”. Hubungan di antara para pengambil keputusan dengan policy influencers tadi sangat dipengaruhi oleh sifat policy influence system (atau sistem politik) yang berlaku di negara bersangkutan.

Policy influencers yang dimaksud oleh Coplin ada 4 jenis yaitu bureaucratic influencers, partisan influencers, Intertest influencers, dan Mass influencers. Untuk sifat policy influence system ada dua jenis yaitu terbuka dan tertutup.

Berdasarkan sifat sistem politik pengaruh policy influencers terhadap para pengambil keputusan dapat dipahami sebagai berikut:

a. Bureaucratic Influencers

(17)

b. Partisan influencers

Dalam sistem tertutup, partisan influencers, apa bila mereka ada dan tidak revolusioner, kadang-kadang memiliki kemampuan untuk menentukan kesinambungan jabatan pengambil keputusan, apabila disepakati oleh bureaucratic influencers. Demikian pula sebaliknya, mereka tidak memiliki kemampuan itu apabila tidak disepakati oleh bureaucratic influencers. Partisan influencers yang revolusioner di negara yang menganut sistem politik tertutup tidak memiliki banyak pengaruh atas para pengambil keputusan.

Dalam sistem terbuka, partisan influencers memberikan porsi dukungan utama kepada rezim pemerintahan karena pentingnya pemilihan umum. Dalam sistem terbuka kemampuan partisan influencers untuk menekan para pengambil keputusan politik luar negeri dibatasi oleh kenyataan bahwa, lembaga eksekutif, biasanya merupakan pengambil inisiatif, dan tuntutan terhadap keamanan dan kerahasiaan sering membatasi oposisi.

c. Interest Influencers

Dalam sistem tertutup intertest influencers beroperasi melalui partisan influencers dan bureaucratic influencers secara rahasia yang membuat peran mereka dalam menekan para pengambil keputusan politik luar negeri bersifat sekunder.

(18)

d. Mass Influencers

Dalam sistem tertutup, iklim opini membawa beberapa dampak meskipun secara substansial iklim itu dibentuk oleh pengambil keputusan serta partisan influencers. Dalam sistem terbuka, Mass influencers mampu memperoleh informasi yang sering menjadi dasar ketidaksepakatan terhadap para pengambil keputusan politik luar negeri meskipun yang belakangan ini pada masa-masa sebelumnya biasanya berhasil membentuk opini publik.

Citra juga sangat berperan dalam perilaku policy influencers

- Baik bureaucratic influencers maupun interest influencers, cenderung memiliki pandangan khusus tentang lingkungan internasional yang cukup rinci pada setiap bidang kepentingan mereka dan berpandangan sempit terhadap bidang-bidang lain.

- Partisan influencers cenderung memiliki citra yang lebih luas namun lebih beragam pada sistem terbuka ketimbang sistem tertutup.

- Mass influencers memiliki citra yang lebih luas tentang lingkungan internasional, namun pengetahuannya kurang mendalam.

(19)

Tekanan policy influencers terhadap para pengambil keputusan politik luar negeri bisa dianalisis menurut empat macam bidang isu.

- Keamanan nasional sebagai suatu bidang isu, menarik minat keempat macam policy influencers, namun sedikit sekali tekanan yang diberikan (ke suatu arah tertentu) dengan tegas.

- Policy influencers menekan kebijakan ekonomi luar negeri dengan cara yang berbeda-beda.

o Orientasi ekonomi partikularis pada semua sistem politik dicapai oleh interest influencers dengan intensitas yang tinggi.

o Orientasi ekonomi nasionalis pada semua sistem politik dicapai oleh bureaucratic influencers, mass influencers, dan pada taraf yang lebih rendah oleh partisan influencers, tetapi dengan intensitas yang moderat. - Berbagai isu yang tidak secara langsung menyangkut keamanan nasional dan

ekonomi, tetapi yang didasarkan atas kondisi-kondisi historis atau ideologis, sangat berperan dalam aktivitas policy influencers, baik pada tingkat nasionalis maupun pada tingkat partikularis.

- Berbagai isu mengenai sarana politik luar negeri, dan bukan tujuannya, sering menjadi fokus perhatian mass dan partisan influencers.

(20)

Sedangkan pada sistem tertutup individu itu bisa mencapai konsensus bagi kebijakan-kebijakannya dibalik pintu tertutup.

Kapabilitas Ekonomi dan Militer

Kapabilitas ekonomi dan militer berkaitan dengan tingkat kemampuan militer dan kapabilitas ekonomi negara. Dimensi ekonomi yang relevan dengan penyusunan politik luar negeri adalah kapasitas produksi ekonomi dan kebergantungan ekonomi pada perdagangan dan finansial internasional. Kekuatan militer yang relevan bisa dilihat dari jumlah personal, tingkat pelatihan, perlengkapan angkatan bersenjata, tingkat dukungan luar negeri, dan peran angkatan bersenjatanya dalam memelihara stabilitas dalam negeri.

Namun saat membahas kondisi ekonomi dan militer, Coplin menemukan bahwa kita tidak bisa membahas kemampuan ekonomi dan militer hanya dengan memandang pada kuantitas. Negara-negara yang kurang unggul dalam bidang ekonomi dan militer, sering memiliki kemampuan imbangan dalam bidang lain.

(21)

menciptakan kontrol militernya terhadap kawasan lain yang memiliki kemampuan untuk melancarkan perlawanan gerilya. Jadi bahasan tadi seharusnya menunjukkan bahwa kondisi-kondisi ekonomi dan militer membawa dampak yang kompleks terhadap perumusan dan pelaksanaan politik luar negeri, dan bahwa keunggulan dalam kemampuan militer untuk menghancurkan dan keunggulan kemampuan ekonomi dalam menghasilkan kemakmuran, tidak dengan sendirinya menjadi alat yang bisa digunakan oleh para pengambil keputusan untuk mencapai tujuan mereka.

Konteks Internasional

Konteks Internasional menyangkut tiga hal: geografis, ekonomis, dan politis.24 Elemen Geografis yang dimaksud adalah seperti proksimitas atau kedekatan geografis karena mempengaruhi bidang-bidang yang berkaitan dengan logistik militer, pola perdagangan, pola aliansi, keanggotaan dalam organisasi antar pemerintah, dan pola pemberian suara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Elemen ekonomis yang dimaksud adalah seperti interdependensi ekonomi. Hal tersebut berperan dalam konteks internasional di latar belakangi oleh adanya arus barang dan jasa maupun modal membuat negara-negara tertentu bergantung pada negara lain. Interdependensi ekonomi seperti itu menimbulkan dukungan serta tuntutan kepada pengambil keputusan politik luar negeri.

Elemen politis yang dimaksud adalah hubungan politik dengan negara-negara lain dalam lingkungan. Hal ini penting karena dapat mempengaruhi keputusan-keputusan politik luar negeri negara.

(22)

- Seperti halnya aliansi-aliansi yang bisa berdampak besar terhadap anggota-anggotanya dan bukan anggota-anggotanya, terutama apabila aliansi itu menyangkut pasukan-pasukan yang berada di wilayah asing.

- Kemampuan untuk mendapat dukungan dari negara-negara lain dalam keadaan tertentu bisa mempengaruhi keputusan negara. Hal ini berlaku bila suatu negara sedang berusaha untuk memperoleh dukungan terhadap posisinya dalam resolusi perserikatan bangsa-bangsa, atau sedang berusaha untuk membuat negara lain mengakui suatu boikot ekonomi.

Penerapan kerangka berpikir pada penelitian

Dengan mengacu kepada kerangka Coplin ini, kebijakan politik luar negeri Pakistan disebabkan oleh tiga faktor yakni politik dalam negeri, kondisi ekonomi dan militer, dan konteks internasional.

- Konteks Internasional

Dalam konteks internasional, hal yang memiliki keterkaitan langsung dengan konflik Houti di Yaman adalah perang proxy Saudi-Iran dalam bidang Sunni-Syiah. Hal ini berdasarkan pertimbangan penulis jika Pakistan ikut melakukan serangan udara terhadap Houti yang merupakan orang Syiah, maka hal ini akan mengakibatkan pihak-pihak tertentu menganggap bahwa Pakistan telah menegaskan posisinya di antara konflik Sunni-Syiah. Penegasan posisi Pakistan ini mungkin akan memberikan akibat yang tidak diinginkan oleh Pakistan.

- Kondisi Politik dalam Negeri

(23)

para pengambil keputusan dalam sebuah sistem yang disebut dengan policy influence system. Maka dari itu dari penjelasan Coplin pertama-tama bisa ditetapkan adalah Pakistan merupakan negara yang menganut sistem politik terbuka. Dalam sistem terbuka Coplin berpendapat bahwa pengambil keputusan politik luar negeri dipaksa untuk berargumentasi di depan umum tentang kebijakan-kebijakannya.

(24)

- Kapabilitas ekonomi dan militer.

Pakistan merupakan negara yang memiliki GNP perkapita yang tergolong rendah yakni $1.400,00.25 Perekonomian Pakistan bergantung dengan berbagai macam impor untuk memenuhi keperluan produksi dan konsumsinya.26 Neraca pembayaran Pakistan pada berdasarkan data tahun 2014 sebesar $-3.544.000.000,00.27 Meskipun demikian di bidang militer Pakistan cukup unggul yakni menempati urutan ke 17 berdasarkan ranking dari website globalfirepower.com dan berada pada peringkat ke 11 berdasarkan ranking Business Insider.2829

Berdasarkan beberapa ukuran ekonomi dan militer Pakistan di atas, bisa dikatakan bahwa Pakistan memiliki ‘kesiapan’ untuk membantu Arab Saudi melakukan serangan udara terhadap pemberontak Houti di Yaman.

- Tinjauan ulang penerapan

Berdasarkan hal-hal di atas, hal yang penulis nilai menyebabkan Pakistan menolak membantu serangan udara Arab Saudi adalah karena adanya komplikasi konflik Sunni-Syiah di domestik Pakistan dan Komplikasi konflik Saudi-Iran di konteks internasional.

25 http://data.worldbank.org/country/pakistan

26 http://www.gdn.int/admin/uploads/editor/files/Parallel%20Session%2022-%20Day%20III-Nasir_Pakistan's%20Imports%20Dependency.pdf

27

http://databank.worldbank.org/data/reports.aspx?source=2&country=&series=BN.CAB.XOKA.CD&peri od=#

28 http://www.globalfirepower.com/countries-listing.asp

(25)

D. Hipotesis

Dari kerangka pemikiran di atas, penulis mengambil hipotesis:

Penyebab kebijakan Pakistan yang menolak untuk membantu serangan udara Arab Saudi terhadap Houti adalah karena ada:

1. Komplikasi konflik Saudi-Iran di konteks internasional. 2. Komplikasi konflik Sunni-syiah di domestik Pakistan.

E. Metode Pengumpulan Data

Penulisan ini menggunakan teknik studi pustaka. Sumber data bersifat literatur, yang diperoleh melalui kepustakaan yaitu seperti buku-buku, jurnal, majalah, dan artikel serta menggunakan sumber-sumber artikel lain dan internet yang mempunyai relevansi dengan penulisan ini.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis memberikan batasan-batasan. Penelitian akan dibatasi kepada data-data yang berkaitan dengan hal-hal yang memiliki keterkaitan dengan kebijakan Pakistan untuk menghadapi pemberontakan Houti.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini menjadi sebuah karya tulis, penulis membagi dalam beberapa bab yang mana di antara bab-bab tersebut saling berkaitan sehingga menjadi satu kesatuan utuh.

BAB I

Pendahuluan yang terdiri dari: Latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka pemikiran, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II

(26)

BAB III

Bab ini akan menguraikan dinamika konflik Yaman serta implikasinya BAB IV

Bab ini akan menguraikan faktor-faktor yang menyebabkan Pakistan menolak membantu serangan udara Arab Saudi di Yaman

BAB V

(27)

21

BAB II

KEBIJAKAN LUAR NEGERI PAKISTAN

Pada bab berikut penulis akan menggambarkan kebijakan luar negeri Pakistan

berdasarkan data yang penulis dapat yang kemudian dibentuk dalam empat subjudul.

Subjudul pertama berisi tentang kebijakan luar negeri Pakistan pada tahun

2013-2014 yang penulis dapat dari dokumen “Strategic Vision Pakistan's Foreign Policy”.

Dokumen tersebut telah memuat visi strategis Pakistan, pencapaian Pakistan di tahun

2013-2014, serta tantangan ke depan bagi Pakistan.

Subjudul kedua berisi tentang hubungan bilateral Pakistan. Subjudul ini akan

menjelaskan hubungan Pakistan dengan India, Afghanistan, RRC, Iran, dan Amerika

Serikat.

Subjudul ketiga berisi tentang diplomasi regional Pakistan. Subjudul ini akan

menggambarkan keanggotaan Pakistan di Seato, Cento, ECO, SAARC, OIC, dan PBB.

a. Kebijakan luar negeri Pakistan 2013-2014

Visi Strategis Pakistan

Dalam membahas Visi Strategis, Pakistan menekankan bahwa negara Pakistan

saat ini sedang mengalami perang dari dalam negeri, sementara terisolasi dari luar.

Kemerdekaan dan kedaulatan sedang dalam bahaya; kondisi ekonomi memaksa mereka

(28)

22

izin dan aktor non-negara memanfaatkan hal tersebut sebagai kesempatan untuk mengejar

agenda-agenda mereka, dengan mengabaikan kepentingan nasional Pakistan.30

Berdasarkan perspektif ini, Pakistan menetapkan tujuan kebijakan luar negeri

Pakistan. Pertama adalah menjaga keamanan Pakistan dan memusnahkan budaya

ekstrimisme, intoleransi dan kekerasan di masyarakat melalui upaya politik dan strategi

militer dan kebijakan non intervensi dalam urusan negara lain. Dengan kata lain, prioritas

utama adalah keamanan negara sendiri ketimbang agenda dan prioritas negara lain.31

Kedua adalah membangkitkan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan

yang akan menjadi inti utama dari kebijakan luar negeri Pakistan. Angka pertumbuhan

yang telah terjadi terus menerus, rata-rata sekitar kurang dari 3 persen dalam enam tahun

terakhir, tidak hanya memaksa Pakistan untuk bergantung pada negara lain tetapi juga

menciptakan jurang diantara harapan dan kenyataan. Atas hal inilah mengapa Perdana

Menteri Nawaz berulang kali menekankan bahwa ‘pengaruh eksternal mengalir dari

kekuatan internal’. Oleh karena itu Pemerintah bersikeras untuk mengejar tiga prioritas

utama: memperbanyak jumlah investasi dan perdagangan (bukan bantuan), mengatasi

krisis energi, dan mengatasi ekstrimisme dan terorisme.32

30 Aziz, S. (2014, Juni). Strategic Vision Pakistan's Foreign Policy. Dipetik Februari 8, 2016, dari National University of Science and Technology:

http://www.nust.edu.pk/INSTITUTIONS/Schools/NIPCONS/nipcons-institutions/CIPS/Download%20Section/Strategic%20Vision%20Pakistan's%20 Foreign%20Policy.pdf

(29)

23

Ketika adalah pentingnya sebuah lingkungan yang damai yang secara otomatis

muncul dari dua tujuan tadi. Slogan Perdana Menteri tentang ‘kedamaian demi

pembangunan’ yang berarti membangun lingkungan eksternal yang damai sehingga inti

dari tujuan nasional yakni pembangunan ekonomi dapat dengan mudah terlaksana.33

Keempat adalah menjadikan posisi geografis Pakistan dari kelemahan menjadi

sebuah aset melalui perdagangan, transportasi dan konektivitas energi dengan China, Asia

Tengah dan Asia Barat. Hal ini nantinya juga dapat membantu menyeimbangkan prioritas

geo-strategis dan geo-ekonomi Pakistan.34

Pemerintah Pakistan sangat sadar dengan lingkungan eksternal yang sulit dan

rumit yang akan menghambat tujuan dan prioritas politik yang harus dikejar, tetapi jika

ada visi yang jelas, dan dibantu oleh keinginan politik yang kuat, Pakistan yakin bahwa

mereka dapat meraih “kedamaian di dalam dan kedamaian di luar” dalam waktu yang

relatif singkat.35

Pencapaian Pakistan di tahun 2013-2014

Untuk pencapaian dalam satu tahun, terhitung sejak Juni 2013-2014, Pakistan

menganggap prestasi mereka sudah cukup gemilang.

Pertama mereka telah meningkatkan hubungan kerja sama strategis dengan China.

Hubungan mereka yang penuh cobaan telah berubah menjadi kerja sama strategis yang

kuat, yang berfokus kepada perdagangan, investasi, infrastruktur dan konektivitas energi.

Kerja sama counter terorism terus menguat, sementara dukungan Pakistan terhadap

33 Ibid.

(30)

24

kepentingan inti China terhadap Tibet da Taiwan tetap kukuh. Kolaborasi bersama di

forum regional seperti SCO, CICA dan Heart of Asia terus meningkat.36

Prestasi yang gemilang ini merupakan inisiasi dari China-Pakistan Economic

Corridor (CPEC), yang dianggap sebagai ‘game-changer’ di bidang perdagangan,

investasi, konektivitas dan integrasi ekonomi regional. China sudah siap menawarkan

investasi dan pinjaman sebesar $35 miliar untuk energi dan proyek infrastruktur untuk

8-10 tahun ke depan.37

Kedua, berhubungan baik dengan Afghanistan. Kebijakan Pakistan untuk

Afghanistan di pusatkan kepada membangun hubungan bertetangga yang baik dan

bersahabat, di mana konsep cacat seperti “strategic depth” tidak ada lagi. Prinsip kunci

yang diucapkan oleh Perdana Menteri yakni saling menghargai kedaulatan dan integritas

teritorial, non-intervensi dan pilih kasih. Perdana Menteri sudah melakukan empat

pertemuan dalam tahun 2013-2014. Upaya tersebut difokuskan untuk mengintensifkan

dialog politik, mencegah terjadinya konflik teritorial, mendukung proses perdamaian dan

rekonsiliasi Afghanistan, meluruskan isu perdagangan transit, memperbesar bantuan

bilateral, meningkatkan manajemen perbatasan, pengembalian pengungsi,

counter-narcotics, intensifikasi dialog pada tingkat regional dan internasional. Pendekatan

konstruktif Pakistan telah membantu mengurangi defisit kepercayaan. Kontribusi

Pakistan dalam proses stabilisasi kondisi Afghanistan telah diakui secara regional dan

internasional.38

36 Ibid.

(31)

25

Pakistan telah memainkan peran positif dalam pemilihan umum Afghanistan,

dengan membantu keamanan perbatasan dan menjaga netralitas. Pakistan sekarang

berharap dapat berkeja lebih dekat lagi dengan pilihan demokratis masyarakat

Afghanistan, yang terbentuk melalui proses pemilu yang kredibel, untuk membangun

hubungan yang kuat, damai, dan bermanfaat di antara kedua negara.39

Ketiga, memperbaiki hubungan dengan India. Sudah sangat jelas bahwa Asia

Selatan tidak akan bisa memiliki kedamaian dan stabilitas yang tahan lama jika Pakistan

dan India tidak berdamai. Hal ini memerlukan pembangunan lingkungan baru secara

kuantitatif di mana masalah bersama diselesaikan dengan cara dan upaya yang kredibel

demi mendukung agenda perdamaian dan pembangunan. Atas hal ini lah mengapa

Perdana Menteri menekankan bahwa dinamika di Asia Selatan seharusnya kooperasi,

bukan konfrontasi.40

Narenda Modi merupakan pemenang pemilu India, dan Pakistan sudah memulai

interaksi dengan pemerintah baru tersebut. Perdana Menteri sesegera mungkin

menjumpai Modi untuk mengucapkan selamat atas kemenangan pemilunya dan

kemudian berpartisipasi dalam acara pengucapan sumpah di New Delhi yang

menggambarkan komitmennya untuk membuka lembaran baru dalam hubungan mereka.

Inisiatif Perdana Menteri ini telah dipuji di tingkat internasional.41

Pemerintah Pakistan akan terus berupaya untuk mewujudkan dialog yang

berkelanjutan dan bermanfaat demi membahas isu-isu seperti Kashmir dan perbaikan

39 Ibid.

(32)

26

kerja sama di bidang ekonomi. Masing-masing menteri luar negeri kedua negara akan

bertemu dalam mewujudkan dialog tersebut.42

Keempat, memperkuat ikatan dengan Amerika Serikat. Hubungan strategis

dengan Amerika Serikat sedang di reorientasikan kepada basis kepentingan bersama dan

saling percaya. Upaya ini demi memperbaiki hubungan dan pemahaman di antara kedua

negara. Amerika Serikat merupakan partner kunci dalam perdagangan dan investasi,

counter-terrorism, dan stabilitas regional. Pakistan telah berupaya untuk membangun

hal-hal positif sambil bekerja keras untuk menyelesaikan masalah masing-masing. Transisi

demokrasi Pakistan memainkan peran penting dalam konteks ini.43

Kunjungan Perdana Menteri ke Washington di tahun 2013 dan interaksinya

dengan Presiden Obama serta Pejabat senior pemerintah dan anggota legislatif merupakan

hal yang penting. Perdana menteri menempatkan tujuannya pada peningkatan akses pasar,

investasi AS di proyek energi dan proyek lainnya, kerja sama pertahanan dan keamanan,

counter-terrorism, dan people-to-people exchange.44

Kunjungan Perdana Menteri tersebut diikuti dengan dimulainya kembali dialog

strategis di tingkat kementrian, dengan dibantu oleh Penasehat dan Sekretaris Kerry.

Kerja dari beberapa kelompok kerja sama di tinjau ulang dan kelompok baru dibuat

berdasarkan bidangnya. Pakistan juga setuju untuk memperkuat dialog dan kejasama

dengan AS dalam isu regional, khususnya dalam mewujudkan tujuan bersama tentang

kedamaian dan stabilitas di Afghanistan pasca 2014 dan progres kedamaian di Asia

42 Ibid.

(33)

27

Selatan. Meskipun tantangan masih ada, Pakistan berkomitmen untuk memperdalam

kolaborasi bersama dan menjadikan hubungan yang penting ini bermanfaat bagi

masyarakat Pakistan.45

Kelima, meningkatkan hubungan dengan Uni Eropa. Pendekatan intensif Pakistan

dengan negara Eropa, baik secara bilateral maupun di lingkup Uni Eropa, telah

memberikan hasil yang signifikan. Perdagangan, investasi dan kerja sama di sektor sosial

sedang mengalami kemajuan, serta kerja sama di bidang counter-terrorism dan ikatan

keamanan terus menguat. Dialog strategis di tingkat kementrian diadakan pada Maret

2014 dan pertemuan UE-Pakistan direncanakan pada akhir tahun 2014.46

Pencapaian besar bagi Pemerintah Pakistan adalah pemberian status GSP+ untuk

Pakistan pada Desember 2013. Hal ini akan meningkatkan ekspor tekstil Pakistan,

membuka lapangan pekerjaan, dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi. Hal ini

juga akan membantu mengatasi isu ekstremisme dan terorisme dengan membangun

kesempatan ekonomi dan mengurangi daya tarik radikalisme.47

Keenam, menyegarkan kembali hubungan dengan Arab Saudi, Iran, Turki, dan

negara Islam lainnya. Solidaritas dengan Dunia Islam sejak dulu telah menjadi jalan

utama bagi kebijakan luar negeri Pakistan. Pakistan dan Kerajaan Arab Saudi memiliki

hubungan baik yang berlangsung sejak lama. Hubungan ini terus menguat dengan

interaksi di tahun 2013.48

45 Ibid.

(34)

28

Hubungan bersejarah Pakistan dengan Turki juga sedang diupayakan untuk

menjadi kerja sama ekonomi dan politik yang nyata. Sebagai hasilnya kerja sama

ekonomi dengan Turki telah mencapai batasan-batasan baru dalam satu tahun. Banyak

perusahaan Turki berinvestasi di beberapa sub sektor utama.49

Iran merupakan tetangga yang penting bagi Pakistan. Kunjungan Perdana Menteri

ke Iran pada bulan Mei 2014 tidak hanya meningkatkan hubungan bilateral, tetapi juga

membantu Pakistan menghilangkan resepsi dan mengembangkan sebuah jalan untuk

meningkatkan perdagangan bilateral dan kerja sama ekonomi. Wilayah kunci yang

difokuskan masih tentang keamanan perbatasan, meneruskan proyek pembangunan pipa

gas Iran-Pakistan, mencari langkah praktis untuk meningkatkan perdagangan dalam

menghadapi sangsi-sangsi atas proyek nuklir, dan mengupayakan hubungan yang

seimbang di wilayah Teluk.50

Hubungan tradisional Pakistan dengan negara-negara saudara seperti Uni Emirat

Arab, Qatar, dan Bahrain terus berkembang dengan dialog politik yang lebih dalam, kerja

sama energi yang semakin tumbuh, investasi dan proyek infra struktur, ekspor tenaga ahli

dan peningkatan perdagangan. Pakistan telah berupaya keras untuk mengadakan

perjanjian perdagangan bebas dengan negara-negara GCC.51

Ketujuh, mempromosikan kerja sama regional. Pendekatan Pakistan dengan ECO,

SAARC dan OIC masih merupakan hal penting. Dalam menghadapi perubahan konteks

49 Ibid.

(35)

29

global dan regional, pendekatan seimbang Pakistan menghindari intervensi di urusan

internal atau intra-regional yang bukan masalah utama, telah dihargai secara luas.52

Pembangunan ekonomi Pakistan di tahun 2013, yang jelas ditandai dengan

indikator ekonomi yang positif dan langkah tegas untuk menarik investasi asing di sektor

energi dan lainnya, telah secara signifikan mengembangkan prospek kerja sama ekonomi

dengan negara lain.53

Kedelapan, menjaga keamanan nasional, program nuklir dan kepentingan

geo-strategis. Nuklir deterence Pakistan ditujukan untuk menjaga kedamaian wilayah.

Diplomat Pakistan dengan efektif telah menjaga posisi Pakistan dalam isu strategis di

lingkup multilateral. Pakistan juga telah memobilisasi dukungan internasional untuk

upaya counter-terorism Pakistan.54

Operasi militer yang dilancarkan pada Juni 2014, yang didahului oleh operasi di

Karachi, tidak akan hanya menegakkan perintah negara di seluruh bagian Pakistan tetapi

juga melawan tumbuhnya budaya kekerasan dan ketidaktoleranan.55

Sembilan, menjaga diaspora orang-orang Pakistan dan mempromosikan image

lembut. Seperti yang diharapkan dari pemerintahan yang demokratis, ada penekanan kuat

pada komunitas Pakistan di luar negeri. Di Arab Saudi, upaya besar-besaran telah

dilakukan untuk melindungi kepentingan-kepentingan orang-orang Pakistan saat

kampanye Saudisasi dan fasilitas konsulat sedang di kembangkan di banyak negara.56

52 Ibid.

(36)

30 Tantangan ke depan bagi Pakistan

Di bidang keamanan dan stabilitas, Asia Selatan sedang berdiri di sebuah

persimpangan, dengan pemilu yang terjadi di Bangladesh, India dan Afghanistan,

pengumuman AS pasca penarikan tentaranya di Afghanistan, berlangsungnya proses

pendekatan Iran-AS, dan lingkup keamanan dan politik yang terus berubah di daerah

Teluk dan Timur Tengah.57

Tahun-tahun berikutnya Pakistan bisa saja menghadapi guncangan dan instabilitas

serta kesempatan kerja sama baru yang muncul dari perubahan politik dan penyelarasan

strategis. Sementara mengkonsolidasikan pencapaian yang terjadi dalam satu tahun dalam

hubungan luar negeri Pakistan, fokus Pakistan di tahun ke depan adalah:

- Mengembangkan kerja sama dengan Pemerintah Afghanistan untuk mengendalikan

ekstremisme dan terorisme sehingga wilayah Pakistan tidak diserang atau digunakan

sebagai wilayah peperangan dan mengembangkan kerja sama ekonomi di antara

Pakistan dan Afghanistan.

- Meneruskan proses perdamaian dengan pemerintah baru India dengan berfokus pada

pembangkitan ekonomi dan memperluas hubungan antar masyarakat, sambil

mengintensifkan dialog tentang isu seperti Kashmir, Siachin, Sir Creek dan Water.

- Melaksanakan beberapa inisiatif baru untuk mengembangkan hubungan energi dan

perdagangan dengan Asia Selatan dan Asia Barat. Koridor ekonomi yang telah

diajukan dari Gwadar ke Kashgar akan terus dikembangkan ke negara Asia Tengah

(37)

31

lainnya, dan selain mengembangkan proyek impor listrik CASA-1000, proyek

tambahan akan dilakukan untuk mengimpor gas dari Iran, Turkmenistan dan Qatar.

- Memperdalam pendekatan dengan Federasi Rusia, sebagaimana kerja sama Rusia

dan China, di SCO dan lingkup lainnya, untuk mengintegrasikan Eurrosia ke

perekonomian dunia tanpa perdebatan ideologis seperti perang dingin.

- Membangun hubungan ekonomi dan perdagangan yang lebih dalam dengan negara

Asia Tenggara/ASEAN.

- Menghidupkan kembali hubungan yang lebih erat dan mencari langkah baru dalam

berkerjasama dengan Africa dan Amerika Latin.

- Melayani diaspora orang-orang Pakistan dan memobilisasi potensi mereka untuk

memajukan kepentingan nasional Pakistan.58

Elemen kunci dari pendekatan Pakistan masih berupa: (1) pendekatan yang

konstruktif, (2) non-interfensi, (3) memajukan kerja sama perdagangan, investasi, dan

ekonomi. Pakistan akan terus memaksimalkan ruang diplomatik dan pilihan kebijakan

luar negeri:

- Barometernya adalah tentang bagaimana cara Pakistan menjaga keamanan dan

mempromosikan agenda keamanan dan pembangunan.

- Pakistan akan tes mengupayakan hubungan yang seimbang, dan menghindari

keterlibatan dalam isu-isu yang tidak berdampak kepada kepentingan langsung.

- Di konteks internasional, deradikalisasi dan membangun pemahaman nasional, akan

menjadi fokus tambahan dari upaya ini.

(38)

32

- Terus mengimprovisasi image Pakistan di luar negeri, yang akan bergantung pada

kontrol efektif terhadap terorisme, pergerakan hak asasi manusia, dan image positif

dari masyarakat yang toleran.59

b. Hubungan Bilateral Pakistan

Hubungan Pakistan dengan negara-negara dekatnya sudah lama berdinamika.

Sejak kemerdekaan di tahun 1947, Pakistan dan India telah berperang beberapa kali

mengenai perebutan wilayah Jammu dan Kashmir. Hubungan dengan Afghanistan telah

bercoreng-coreng dalam sejarah Pakistan, terutama disebabkan oleh klaim Afghanistan

terhadap provisi Kyber Pakhtunkhwa. Hubungan mereka memburuk pada tahun 1980-an

ketika rezim yang di dukung oleh Uni Soviet berkuasa di Afghanistan, dan membaik

sebentar saat Taliban berkuasa, dan kemudian memburuk lagi di bawah pemerintahan

Karzai. Hubungan dengan Iran sangat kuat di masa monarki Iran, namun setelah revolusi,

meskipun hubungan mereka pada umumnya baik, tanda-tanda ketegangan terlihat dalam

beberapa kesempatan. China dan Pakistan telah memperkuat hubungan strategis mereka

dalam tahun-tahun terakhir, dan berupaya untuk membangun saling kepercayaan.60

India

Hubungan India dan Pakistan ditandai dengan persaingan dan rasa saling curiga.

Di antara sekian isu yang terjadi di antara mereka, salah satu isu yang sangat sensitif sejak

59 Ibid.

60 CIDOB. (2012, Juli). Foreign Relations of Pakistan. Dipetik Februari 8, 2016, dari Anuario Internacional CIDOB 2012. Pakistán, perfil de país:

(39)

33

zaman kemerdekaan Pakistan adalah status Kashmir, yang mana telah menyebabkan tiga

dari empat perang mereka (di tahun 1948, 1965 dan konflik Kargil di tahun 1999).61

Setelah perang pertama di tahun 1948, PBB mengadakan gencatan senjata di

Januari 1949 dan kedua negara setuju dengan pemungutan suara PBB dalam menentukan

masa depan negara dengan prakondisi menarik mundur tentara kedua negara. Tetapi

Pakistan dan India tidak menarik tentara mereka sehingga pemungutan suara tidak

diadakan. Pada tahun 1965, ketegangan sekali lagi menyala antara Pakistan dan India,

dengan pertempuran di perbatasan Rann of Kutch di Pakistan selatan serta di sepanjang

perbatasan Kashmir. Mengikuti serangan Pakistan di Kashmir, India melancarkan

serangan terhadap kota Lahore dan Sialkot pada 6 September 1965. Setelah dua minggu

berperang, perjanjian gencatan senjata dengan bantuan PBB dan USSR dilaksanakan,

dengan deklarasi Tashkent yang ditandatangani setahun kemudian, dimana kedua pihak

setuju untuk mengembalikan tentara mereka keposisi yang dulu sebelum bulan Agustus

1964, sebuah keputusan yang dianggap sebagai submission terhadap India.62

Dengan intervensi India pada perang sipil di Pakistan Timur di tahun 1971, awal

mula perang India dan Pakistan yang berikutnya mulai terlihat. Peperangan tersebut

mengakibatkan pemisahan resmi antara barat dan timur Pakistan, dengan Pakistan Timur

dideklarasikan sebagai negara merdeka Bangladesh. Pada tahun berikutnya presiden

Bhutto dan Perdana Menteri India, Gandhi, bertemu dan menandatangani perjanjian

Simla, dimana wilayah dan tentara yang telah diambil dikembalikan, dan kedua

pemimpin menyokong prinsip penyelesaian masalah bilateral dengan upaya damai.

61 Ibid.

(40)

34

Hubungan dangang dan diplomatis pulih pada tahun 1976 setelah masa kekosongan

selama 5 tahun.63

Tes nuklir India pada tahun 1974 dianggap sebagai pergerakan yang mengancam

bagi Pakistan, dan kemudian mendasari pembangunan program senjata nuklir Pakistan.

Pada April 1984, ketegangan muncul setelah tentara dikirimkan ke Siachen Glacier di

dekat perbatasan China, sebuah wilayah yang tidak di demakrasikan oleh perjanjian

gencatan senjata tahun 1949. Pada Desember 1985, Presiden Zia dan Perdana Menteri

Gandhi berjanji untuk tidak menyerang fasilitas nuklir masing-masing negara, dengan

perjanjian formal yang berlaku pada Januari 1991. Pada awal 1986, pemerintahan India

dan Pakistan memulai perbincangan level tinggi untuk mengatasi persengketaan

perbatasan Siachen Glacier dan mendorong tingkat perdagangan.64

Pada Mei 1998, pemerintah Pakistan mendeklarasikan situasi darurat dan

mengadakan serangkaian ujicoba nuklir, sebagai tanggapan terhadap ujicoba nuklir India.

Ditengah-tengah kegaduhan interasional, Amerika Serikat dan negara lain membebankan

sangsi ekonomi terhadap kedua negara. Meskipun ketegangan muncul, hubungan

bilateral nampak meningkat pada Februari 1999 ketika Perdana Menteri India Vajpayee

berangkat ke Lahore untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi dengan rekan

Pakistannya, Nawaz Sharif. Bagaimanapun, ketika penyusup Pakistan sampai pada posisi

di dekat kota Kargil yang berada di wilayah Kashmir pemerintahan India, proses politik

yang telah diakukan dibatalkan. Penyerangan di Kargil nyaris tumbuh menjadi perang

skala besar dengan tentara liar dari Pakistan dan tentara India. Alhasil, dengan komunitas

63 Ibid.

(41)

35

internasional memberikan pengaruhnya terhadap serbuan Pakistan, Nawaz Sharif

menarik semua militan dari Kashmir dibawah perjanjian yang diperantai oleh Amerika

Serikat. Kemudian hubungan mereka semakin memburuk ketika militan-militan

menyerang parlemen India pada Desember 2001. Walaupun ketegangan meningkat tajam

atas serangan tersebut, kedua negara mencoba menahan diri dan melanjutkan

perbincangan bilateral di tahun 2004. Setelah sebuah gempa bumi dahsyat menghantam

wilayah Kashmir pada Oktober 2005, kedua negara berkerjasama dalam menangani krisis

humanitarian. Pengeboman kereta Samjhauta tahun 2007, pengeboman kedutaan besar

India di Kabul Juli 2008, dan serangan terroris di Mumbai November 2008 menjadikan

dialog mereka tertunda lagi. Namun kedua Menteri Luar negeri kedua negara bertemu

pada tahun 2010, dan berharap dialog diantara mereka bisa berlanjut.65

Afghanistan

Dengan berbagi ikatan budaya, etnis dan religius, hubungan Pakistan dan

Afghanistan sudah dekat sejak dulu, namun konflik garis Durand, perang Soviet Afghan,

dukungan Pakistan terhadap rezim taliban, peran Pakistan dalam War on Terror dan

pertumbuhan militansi lintas perbatasan menodai hubungan mereka.66

Pada masa kemerdekaan Pakistan, Kabul mendukung kemerdekaan provinsi

perbatasan Barat Laut, yang dikenal dengan Pashtunisan, membawa ide bahwa negara ini

pada akhirnya akan tergabung dengan Afghanistan. Pada September 1947, Afghanistan

adalah negara satu-satunya yang menentang keanggotaan Pakistan di PBB, dengan

mengutip perdebatan Pashtunistan. Perjanjian Garis Durand pada perbatasan diantara

65 Ibid.

(42)

36

kedua negara, yang diwariskan oleh penjajahan Inggris, tidak pernah diterima secara

formal oleh Afghanistan sebagai batas Internasional, yang kemudian mengakibatkan

ketidak percayaan dan ketegangan bagi kedua negara, meskipun tidak ada konflik

bersenjata yang pernah terjadi diantara mereka.67

Mengikuti invasi Soviet ke Afghanistan pada tahun 1979, Pemerintahan Pakistan

dibawah Jendral Zia-ul-Haq memainkan peran penting dalam mendukung gerakan

resisten Afghanistan yang dikenal dengan ‘Mujahideen’ diantara berbagai pihak di

Afghanistan dimediasi oleh Pakistan, sampai pada penandatanganan persetujuan Geneva

pada April 1988, yang mengakibatkan Soviet pergi meninggalkan negara Afghanistan

dalam dua tahapan. Perang Afghanistan mengakibatkan kepergian masal sekitar tiga juta

pengungsi melintasi perbatasan ke Pakistan, dengan kekacauan yang selalu terjadi di

negara mereka mencegah mereka untuk kembali ke Afghanistan untuk puluhan tahun

yang akan datang. Dengan biaya yang mahal, bantuan ekstensif disediakan untuk para

pengungsi, dan pada tahun 1999, lebih dari 1.2 juta pengungsi terdaftar Afghanistan yang

masih berada di Pakistan, dengan perkiraan jutaan lagi yang belum terdaftar.68

Setelah kekalahan Uni Soviet, pemerintahan Mujahideen kemudian berkuasa

selama tujuh tahun, namun Afghanistan jatuh kedalam perang sipil. Tidak ada

pembangunan pasca perang yang berarti terjadi – sebaliknya, negara tersebut terpecah

belah dengan berbagai kelompok dan panglima perang mengawasi dan mengatur wilayah

masing-masing. Pakistan, yang telah diduga mendukung gerakan tersebut, merupakan

satu dari tiga negara yang mengakui rezim Taliban ketika gerakan tersebut meraih

67 Ibid.

(43)

37

kekuasaan di Kabul pada tahun 1996. Hubungan antara Pakistan dan rezim Taliban masih

dekat, namun taliban tidak pernah mengakui secara formal legitimasi Garis Durand.69

Setelah terjadinya serangan terhadap Amerika serikat pada September 2001,

pemerintahan Jendral Musharraf menaksir kembali hubungan Pakistan dengan Taliban,

dan memutuskan bahwa Pakistan akan mendukung Amerika Serikat dalam Perang

melawan Teror. Administrasi Afghanistan sekarang memiliki hubungan yang tegang

dengan Pakistan, berulangkali mengekspresikan kekhawatiran mereka mengenai

pihak-pihak Pakistan yang mendukung pemberontakan Taliban, dengan pembantahan tuduhan

tersebut oleh Pakistan. Pergerakan terakhir dari pemerintah India untuk meningkatkan

hubungan ekonomi dan politik dengan Afghanistan membuat Pakistan merasa tidak

nyaman, menambah kerumitan hubungan pemerintah Afghanistan.70

Karena terkurung oleh daratan, Afghanistan bergantung kepada tetangganya

dalam hal hubungan perkapalan dengan pasar internasional. Pakistan pertamakali

menandatangani Perjanjian Perdagangan Transit dengan Afghanistan pada tahun 1965.

Hal ini kemudian diperbaharui pada tahun 2010, dengan memperkenalkan peraturan baru

seperti keharusan menggunakan kontainer yang diikat untuk semua perdagangan transit,

alat pelacak yang harus dipasang di truk, dsb. Berdasarkan perjanjian baru, supir truk

Afghanistan boleh melintasi Pakistan dan mengambi kargo dari pelabuhan Pakistan di

kota Karachi dan Lahore.71

69 Ibid.

(44)

38 Republik Rakyat China

China dan Pakistan merupakan aliansi strategis dekat, sebuah hubungan yang

dimulai pada tahun 1951 ketika Pakistan mengakui Republik Rakyat China dan memutus

hubungan dengan Taiwan. Berhubungan baik dengan China merupakan pilar kunci dari

kebijakan luar negeri Pakistan. Hubungan saling menolong telah tumbuh dalam beberapa

tahun terakhir, menguntungkan kedua negara dalam bidang diplomatik, ekonomi, dan

militer. Sejak perang Sino-India tahun 1962, China sudah membantu Pakistan dalam

hampir semua permasalahannya dengan India, dan sebagai balasannya Pakistan masih

setia dalam mendukung kedaulatan teritorial China. Di tahun 1964 Pakistan dan China

menandatangani perjanjian perbatasan untuk mengukuhkan perbatasan Sino-Pakistan,

menghilangkan kemungkinan-kemungkinan konflik, dan perjanjian yang sama juga

ditandatangani pada Maret 1963 untuk Xinjiang serta wilayah didekatnya.72

Kunjungan Perdana Menteri Zhou Enlai ke Pakistan pada Februari 1964 dan

kunjungan Presiden Ayub Khan ke China di bulan Desember pada tahun yang sama telah

menciptakan langkah untuk era baru dalam persahabatan dan persekutuan kedua negara.

Pakistan dulunya merupakan pintu bagi dunia Barat agar dapat berhubungan dengan

China, memfasilitasi kunjungan bersejarah Presiden Nixon ke China pada tahun 1971.

Pada awalnya, militer Pakistan bergatung terutama kepada bantuan Amerika Serikat,

yang sangat diperlukan saat perang Soviet-Afghanistan. Kemundran tentara Soviet

kemudian mengakibatkan pergeseran dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat

terhadap Pakistan, dan bantuan militer pada akhirnya dihentikan di tahun 1990 dibawah

(45)

39

Amandemen Pressler. Hal ini dirasakan sebagai pengkhianatan dan memaksa Pakistan

untuk mencari aliansi yang dapat diandalkan, dan hasilnya adalah memperkuat ikatan

pertahanan dengan China.73

Perjanjian perdagangan pertama diantara China dan Pakistan ditandatangani pada

tahun 1963, dan pada Oktober 1982, China-Pakistan Joint Committee of Economy, Trade

and Technology didirikan. Sejak tahun 1990-an, perdagangan bilateral mereka

menunjukkan pertumbuhan yang relatif cepat, dengan China memaikan peran utama

dalam menyediakan perlengkapan dan teknologi untuk pembangunan sektor energi

Pakistan. China juga merupakan suplier utama dalam hal pelengkapan pertahanan untuk

tentara Pakistan. Pada tahun-tahun terakhir kerjasama dengan China tumbuh semakin

cepat, dan meskipun transaksi militer dan tekonologi masih mendominasi hubungan

mereka, kecenderungan perkembangan mereka mencangkup bantuan ekonomi dan

investasi dalam jumlah besar di bidang proyek infrastruktur.74

Iran

Dalam sejarahnya, Pakistan selalu memiliki ikatan yang dekat dengan Iran di

bidang geopolitik dan kultural/religius. Iran merupakan negara pertama yang mengakui

kemerdekaan Pakistan. Di tahun 1960-an dan 1970-an, kebanyakan ikatan ekonomi dan

politik diantara mereka sangat kuat, dengan penandatanganan Central Treaty

Organization (CENTO), sebuah inisiatif yang disponsori oleh Amerika Serkat yang mana

73 Ibid.

(46)

40

Pakistan, Iran, dan Turki berjanji untuk menerapkan perjanjian kerjasama pertahanan

yang konon terhadap kemungkinan agresi dari Uni Soviet.75

Berharap untuk memperkuat hubungan ekonomi, Pakistan, Iran dan Turki

menandatangani pakta Regional Cooperation for Development (RCD) di tahun 1965.

Setelah revolusi Iran, RCD tidak berfungsi lagi, dan sebuah kelompok baru, Economic

Cooperation Organization (ECO) didirikan di tahun 1985. Dengan penggulingan Shah

Iran, Ayatollah Khomeini menjalankan kebijakan luar negeri yang lebih kaku,

menjauhkan diri dari Amerika Serikat beserta negara-negara yang memiliki hubungan

dekat dengannya seperti Pakistan. Meskipun demikian, Pakistan merupakan salah satu

negara pertama yang mengakui pemerintahan baru pasca revolusi. Saat invasi soviet di

Afghanistan, hubungan antara kedua negara membaik, dengan operasi dukungan rahasia

terkoordinir mereka untuk Mujahidin Afghanistan. Bagaimanapun, hubungan bilateral

tegang lagi pada tahun 1990-an, dengan kesemakin waspadaan Iran dengan dukungan

Pakistan terhadap Taliban. Iran dan Pakistan biasanya mendukung fraksi yang saling

beroposisi di Afghanistan, dengan Pakistan secara umum mendukung Pashtun dan Sunni

Taliban, dan Iran mendukung Shia dan Aliansi Utara yang berbahasa Persia. Sentimen

Anti-Syiah oleh Taliban dan kekerasan antar aliran di Afghanistan di awal mula

kemenangan Taliban mendinginkan hubungan mereka.76

Walaupun terjadi kemunduran, Iran dan Pakistan secara umum mendukung satu

sama lain dalam komunitas internasional. Sejak revolusi, Iran tidak memiliki hubungan

diplomatik dengan Amerika Serikat, dan kepentingan Iran di Amerika Serikat diwakilkan

75 Ibid.

(47)

41

oleh kedutaan Pakistan. Perdagangan di antara kedua negara telah meningkat secara

konsisten sejak jatuhnya Taliban, dengan beberapa proyek infrastruktur besar di bidang

aliran pipa, termasuk kemungkinan jaringan rel kereta api, jalan tol, dan jalur pipa gas

kontroversial yang pada awalnya melibatkan India, sekarang menjadi bilateral. Pada

Februari 2012, presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengunjungi Islamabad untuk

berpartisipasi dalam perbincangan trilateral dengan Pakistan, Afghanistan, dan Iran.

Pertemuan tersebut sangat penting karena menjadikan pemerintah Pakistan mendukung

penuh proyek jalur pipagas Iran-Pakistan, dan berjanji untuk berdiri bersama Iran dalam

menghadapi kepungan sanksi internasional atas dugaan pengembangan senjata nuklir.77

Amerika Serikat

Amerika Serikat dan Pakistan memiliki hubungan diplomatik sejak kemerdekaan

Pakistan, dan memiliki sejarah ikatan militer dan ekonomi yang kuat. Meskipun kedua

negara merupakan aliansi strategis selama berpuluh-puluh tahun, ketakutan dan

ketidakpercayaan mencemari hubungan mereka dalam beberapa kesempatan. Bantuan

ekonomi dan militer sangatlah penting bagi Pakistan saat menandatangani pakta CENTO,

yang berarti menahan ekspansi Soviet di Timur Tengah, dan tuntutan yang serupa juga

ada di pakta South East Asia Treaty Organization (SEATO), yaitu membatasi pengaruh

Komunis China. Kedua perjanjian tersebut ditanda tangani pada tahun 1955, dan

mengikuti model NATO. Pada tahun 1965, saat perang India-Pakistan, bantuan militer

Amerika Serikat untuk kedua negara dihentikan, dan Pakistan tidak menunjukkan upaya

untuk memperbaiki situasi tersebut meskipun negara tersebut merupakan anggota

(48)

42

mekanisme kerjasama pertahanan yang disokong oleh Amerika Serikat. Setelah tahun

1965, Pakistan menaksir kembali orientasi kebaratannya dan memutuskan untuk keluar

dari SEATO, dan kemudian membuka dialog dengan China.78

Meskipun hubungan mereka membaik di tahun 1975 dengan penjualan senjata

dari Amerika Serikat ke Pakistan, bantuan ekonomi terhadap Pakistan dihentikan pada

tahun 1979 dibawah Symington Amandment untuk Foreign Assistance Act tahun 1961,

karena khawatir dengan pengembangan program nuklir Pakistan. Larangan tersebut

kemudian dicabut ketika Pakistan beralih untuk menyediakan bantuan untuk Mujahidin

Afghanistan saat Soviet menginvasi Afghanistan. Bagaimanapun, meskipun sedang

dalam periode kerjasama, hubungan Pakistan-Amerika Serikat cenderung bergejolak, jika

tidak ditingkat antar pemerintah, maka ditingkat antar masyarakat. Contohnya, pada

tahun 1979, para pendemo menyerang kedutaan Amerika Serikat di Islamabad, dan

menyebabkan empat orang meninggal. Kekerasan tersebut dipicu oleh berita palsu

tentang keterlibatan Amerika Serikat dalam mengepung Masjidil Haram di Mekah pada

November 1979.79

Hubungan Pakistan-AS menguat dengan adanya Perang Dingin, memuncak saat

invasi Soviet pada Desember 1979. Melalui bantuan rahasia Amerika Serikat, Pakistan

membantu Mujahidin Afghanistan. Pada periode tersebut pakistan memberikan tambahan

untuk bantuan sipil dan militer, dengan Jendral Zia-ul-Haq menolak bantuan $400 juta

dari administrasi Carter, sampai program bantuan militer dan ekonomi sebesar $3.2 miliar

disetujui pada tahun 1981. Berlangsungnya perang Afghanistan mengakibatkan

78 Ibid.

(49)

43

berkurangnya batasan-batasan legislatif untuk Pakistan, dalam memberikan bantuan

kepada negara yang memiliki program nuklir.80

Pada Maret 1986, kedua negara sepakat dengan program bantuan pembangunan

ekonomi dan keamanan sebesar $4 miliar untuk tahun 1988-93. Bagaimanapun bantuan

tersebut dihentikan untuk satu dekade dengan Amandemen Pressler pada tahun 1990an.

Bantuan tersebut sudah dihentikan sejak tahun 1998 ketika Pakistan melakukan uji coba

nuklir. Namun uji coba tersebut mendapatkan kutukan keras dari Amerika Serikat,

dengan tambahan sangsi dalam bantuan humaniter.81

Serangan pada 11 September dan War on Terror pimpinan Amerika Serikat

mengubah hubungan Pakistan-AS secara signifikan. Keputusan Jendral Musharraf untuk

mendukung peperangan Amerika Serikat di Afghanistan secara dramatis menambah

bantuan ekonomi dan militer untuk negaranya, denga paket sebesar $3 miliar akan

diberikan pada tahun 2005, dan pengangkatan Pakistan sebagai aliansi utama non-NATO.

Sebagai tambahan, sekitar $510 juta diberikan kepada Pakistan sebagai bantuan untuk

rekonstruksi pasca terjadinya gempabumi pada Oktober 2005. Dengan lulusnya RUU

Kerry-Lugar-Berman pada tahun 2009, memberikan Pakistan bantuan sebesar $1.5 miliar

per tahun selama 5 tahun. Meskipun ada janji yang demikian, bantuan dana aktual kepada

Pakistan relatifnya rendah.82

War on Terror sangat tidak disenangi di Pakistan, dan telah disalahkan sebagai

penyebab ketidaknyamanan di Pakistan, meningkatnya militansi dan ekstrimisme, dan

80 Ibid.

(50)

44

bahkan permasalahan ekonomi yang telah dihadapi Pakistan selama lima tahun. Amerika

Serikat, sejak tahun 2007, menjalankan kebijakan menluncurkan serangan drone di

perbatasan wilayah Pakistan yang ditargetkan kepada para pemimpin pemberontak

Afghanistan. Meskipun Amerika Serikat mengklaim bahwa strategi tersebut berhasil, hal

ini justru membuat Amerika Serikat semakin tidak disukai di Pakistan, karena serangan

udara tersebut dianggap telah melanggar batas kedaulatan Pakistan. Kegiatan agen

rahasia AS yang diklaim ada di Pakistan juga semakin dipertanyakan. Salah seorang agen,

Raymond Davis, terlibat dengan insiden penembakan di kota Lahore, dan kemudian

dibebaskan dengan membayar uang tebusan kepada keluarga korban penembakan

tersebut.83

Ketidak percayaan antar Pakistan dan AS pun semakin parah dengan adanya

pembunuhan Osama Bin Laden di Abbotabad pada Mei 2011. Para pejabat AS berulang

kali menyatakan bahwa otoritas Pakistan bisa jadi terlibat dalam penyembunyian Osama

atau tidak kompeten karena tidak ada pihak keamanan Pakistan yang menyadari bahwa

manusia yang paling dicari di dunia ada di Pakistan. Sekarang, otoritas Pakistan sedang

menahan dokter yang dituduh mengadakan penyuluhan vaksinasi palsu di Abbotabad,

dan diduga telah membantu AS mengkonfirmasi keberadaan Osama Bin Laden. Doktor

tersebut dintuntut telah melakukan pengkhianatan karena telah membantu intelijen negara

luar. Amerika Serikat telah meminta kebebasan orang tersebut dan kepulangannya ke

Amerika Serikat. Hal ini bisa memunculkan ketegangan baru lagi di antara kedua

negara.84

83 Ibid.

(51)

45

c. Diplomasi Regional Pakistan

SEATO

South East Asia Treaty Organization (SEATO) adalah organisasi internasional di

bidang pertahanan defensif di Asia Tenggara. Pada September 1954, Southeast Asian

Collective Defence Treaty, yang juga dikenal dengan Pakta Manila ditandatangani di

Filipina, yang merupakan bagian dari doktrin Truman untuk membendung kekuatan

komunisme di wilayah tersebut. SEATO resmi didirikan pada Februari 1955, dan

anggotanya termasuk Australia, Prancis, Selandia Baru, Pakistan, Thailand, Filipina,

Inggris dan AS, dan merefleksikan sentimen anti-komunisme. Pada awalnya SEATO

dimaksudkan untuk menjadi NATO-nya Asia Tenggara, tanpa memegang pasukan militer

sendiri. Organisasi ini mengadakan latihan militer bersama setiap tahunnya untuk negara

anggota, dan memfasilitasi pertemuan dan pameran dengan topik kebudayaan, sejarah,

dan religius. Meskipun ada dua negara Asia tenggara yang diwakilkan di SEATO,

organisasi ini dulunya diperuntukkan bagi negara-negara yang memiliki kepentingan di

wilayah tersebut. Kepentingan strategis Pakistan dalam pakta tersebut adalah berdasarkan

keyakinan bahwa akan mendapatkan bantuan untuk pergulatannya dengan India,

meskipun pada faktanya kedua wilayah tersebut di luar wilayah yurisdiksi organisasi

terbut.85

Dengan nampaknya kelemahan fundamental SEATO, banyak negara memilih

untuk keluar pada tahun 1970-an. Prancis dan Pakistan tidak mendukung perang Amerika

Serikat di Vietnam, dan pada tahun 1972, Pakistan mundur dari keanggotaannya setelah

(52)

46

berpisahnya Timur dan Barat Pakistan, karena organisasi tersebut gagal untuk membantu

Pakistan di perang sebelumnya.86

CENTO

Tahun 1955, Central Treaty Organization (CENTO), yang juga dikenal dengan

Pakta Bangladesh, dibentuk oleh Turki, Inggris, Iran, Iraq dan Pakistan. CENTO dulunya

merupakan organisasi kerja sama pertahanan yang ditujukan untuk mempromosikan

tujuan militer dan ekonomi bersama. Sama dengan NATO dan SEATO, tujuan utama

CENTO pada awalnya adalah kutuk membendung pengaruh komunisme di Timur Tengah

dan Asia Barat. Inggris memilih untuk mematuhi pakta tersebut dan AS berpartisipasi

sebagai observer dan mengikuti pertemuan komite. Organisasi ini dinamai CENTO ketika

Irak keluar di tahun 1959, karena tidak menyetujui intervensi AS di Lebanon. Perjanjian

bantuan militer bilateral ditandatangani oleh AS dan semua anggota CENTO, untuk

menjamin keaktifan dukungan para anggota di organisasi tersebut.87

CENTO tidak pernah membuat struktur komando militer yang permanen, atau

upaya untuk menjamin ‘pertahanan kolektif’, tetapi hanya untuk meyakinkan bantuan AS

kepada para negara anggota. Revolusi Iran di tahun 1979 menyebabkan Iran keluar dari

CENTO, dan setahun kemudian Pakistan juga keluar. CENTO kemudian dibubarkan.88

ECO

Economic Cooperation Organisation (ECO) didirikan oleh Pakistan, Turki dan

Iran di tahun 1985. Organisasi tersebut didirikan untuk mempromosikan kerja sama

86 Ibid.

Gambar

Gambar 1

Referensi

Dokumen terkait

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber nonmanusia.Sumber ini terdiri atas dokumen dan rekaman.Dokumen merupakan catatan peristiwa yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik buruh perempuan yang terdiri dari: Umur, pendidikan, asal daerah, jumlah tanggungan keluarga, lama bekerja, pekerjaan

Hasil analisis korelasi mengungkap bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kompetensi dasar melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan (KD 1)

 Perubahan tata ruang kota Semarang diantaranya pendirian pemukiman dilahan hijau dan pertanian, perkembangan arah permukiman ke daerah yang lebih tinggi disebabkan banjir rob

Melalui diskusi, siswa dapat menentukan sisi alas dari bangun ruang kubus dengan benar.. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 benda-benda yang berbentuk balok

Validitas lembar kerja siswa berbasis project based learning dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan kemampuan kerja ilmiah siswa kelas IV MIN Bangka Belitung Pontianak

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (PKLNPRT) sebesar 5,72 persen yang diikuti oleh.. pertumbuhan

Proportional half spread (rata-rata nilai quoted half spread, effective half spread dan traded half spread) dikelompokkan berdasarkan pada rata-rata perklasifikasi