( STUDI KASUS : DINAS PERHUBUNGAN – PEMKOT SURABAYA )
TUGAS AKHIR
Nama : Ferry Yanuar NIM : 08.41010.0180 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2012
STIKOM
( STUDI KASUS : DINAS PERHUBUNGAN – PEMKOT SURABAYA )
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer
Oleh :
Nama : Ferry Yanuar NIM : 08.41010.0180 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2012
STIKOM
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles)
STIKOM
Ku persembahkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta
Kakak dan teman-teman
yang selalu mendukung dalam setiap langkah kita
STIKOM
x
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Manfaat ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Rambu Lalu Lintas ... 6
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 8
2.2.1 Sistem ... 9
2.2.2 Sistem informasi ... 9
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis ... 9
2.3.1 Sistem Informasi Geografis (SIG) ... 9
2.3.2 Subsistem SIG ... 10
2.3.3 Komponen SIG ... 12
2.4 PHP ... 13
STIKOM
xi
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 17
3.1 Analisis Masalah ... 17
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 17
3.1.2 Analisis Sistem ... 19
3.2 Perancangan Sistem ... 20
3.2.1 Alur Kinerja Aplikasi ... 20
3.2.2 Data Flow Diagram ... 24
3.2.3 Entity Relationship Diagram ... 30
3.2.4 Struktur Basis Data ... 32
3.2.5 Desain Input/Output ... 37
3.2.6 Desain Uji Coba ... 50
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 52
4.1 Implementasi ... 52
4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 52
4.1.2 Implementasi Aplikasi ... 54
4.2 Uji coba aplikasi ... 67
4.3 Evaluasi sistem ... 77
BAB V PENUTUP ... 78
5.1 Kesimpulan ... 78
5.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN ... 80
STIKOM
xii
Tabel 3.1 tabel_rambu ... 32
Tabel 3.2 sumber_dana ... 33
Tabel 3.3 jenis_rambu ... 33
Tabel 3.4 jenis_pasang ... 33
Tabel 3.5 jalan ... 34
Tabel 3.6 login ... 34
Tabel 3.7 lokasi_rambu ... 35
Tabel 3.8 detail_lokasi_rambu ... 35
Tabel 3.9 survei ... 35
Tabel 3.10 detail_survei ... 36
Tabel 3.11 perbaikan ... 36
Tabel 3.12 detail_perbaikan ... 36
Tabel 3.13 histori ... 37
Tabel 3.14 Test Case pengolahan data survei dan perbaikan... 50
Tabel 3.15 Test Case menampilkan data jadwal rambu yang diganti ... 51
Tabel 3.16 Test Case menampilkan lokasi rambu pada peta digital ... 51
Tabel 4.1 Hasil Test Case pengolahan data survei dan perbaikan ... 68
Tabel 4.2 Hasil Test Case menampilkan data jadwal rambu yang diganti ... 73
Tabel 4.3 Hasil Test Case menampilkan lokasi rambu pada peta digital... 76
STIKOM
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Uraian Subsistem-subsistem SIG ... 11
Gambar 3.1 Data survei dalam microsoft word ... 17
Gambar 3.2 Tahap-tahap pembuatan aplikasi ... 20
Gambar 3.3 Blok Diagram Aplikasi Pemetaan dan Perawatan Rambu ... 21
Gambar 3.4 System Flow proses survei... 22
Gambar 3.5 System Flow proses perbaikan... 23
Gambar 3.6 System Flow proses pembuatan laporan ... 23
Gambar 3.7 Context Diagram Aplikasi Pemetaan dan Perawatan Rambu ... 24
Gambar 3.8 DFD level 0 Aplikasi Pemetaan dan Perawatan Rambu ... 25
Gambar 3.9 DFD level 1 subsistem perawatan data master ... 26
Gambar 3.10 DFD level 1 Subsistem melakukan survei ... 27
Gambar 3.11 DFD level 1 Subsistem melakukan perbaikan ... 28
Gambar 3.12 DFD level 1 Subsistem membuat laporan ... 29
Gambar 3.13 Conceptual Data Model ... 31
Gambar 3.14 Physical Data Model ... 32
Gambar 3.15 Desain form login ... 37
Gambar 3.16 Desain form master tabel rambu ... 38
Gambar 3.17 Desain form master jenis rambu... 38
Gambar 3.18 Desain form master jenis pasang ... 39
Gambar 3.19 Desain form master sumber dana ... 39
Gambar 3.20 Desain form master jalan... 40
Gambar 3.21 Desain popup form master jalan... 40
STIKOM
xiv
Gambar 3.22 Desain form lokasi rambu ... 41
Gambar 3.23 Desain popup form lokasi rambu ... 41
Gambar 3.24 Desain form detail lokasi rambu ... 41
Gambar 3.24 Desain popup form detail lokasi rambu ... 42
Gambar 3.25 Desain form cetak survei ... 42
Gambar 3.26 Desain form input survei ... 43
Gambar 3.27 Desain form daftar perbaikan rambu ... 43
Gambar 3.28 Desain form input perbaikan ... 44
Gambar 3.29 Desain form laporan peta ... 44
Gambar 3.30 Desain form laporan tabel inventaris ... 45
Gambar 3.31 Desain form laporan histori ... 45
Gambar 3.32 Desain form manage user ... 46
Gambar 3.33 Desain form ganti password ... 46
Gambar 3.34 Desain laporan survei ... 47
Gambar 3.35 Desain laporan daftar perbaikan rambu ... 47
Gambar 3.36 Desain laporan histori... 48
Gambar 3.37 Desain laporan jadwal pergantian rambu ... 48
Gambar 3.38 Desain laporan tabel inventaris ... 49
Gambar 3.39 Desain form wajib ganti password ... 49
Gambar 3.40 Desain form reset password tahap 1 ... 50
Gambar 3.41 Desain form reset password tahap 2 ... 50
Gambar 4.1 Contoh jaringan client server ... 52
Gambar 4.2 Form login ... 54
Gambar 4.3 Form home ... 55
STIKOM
xv
Gambar 4.4 Form master tabel rambu... 55
Gambar 4.5 Form master jenis rambu ... 56
Gambar 4.6 Form master jenis pasang ... 56
Gambar 4.7 Form master sumber dana ... 57
Gambar 4.8 Form master jalan ... 57
Gambar 4.9 Proses tambah data jalan ... 58
Gambar 4.10 Form lokasi rambu ... 58
Gambar 4.11 Proses tambah data lokasi rambu ... 59
Gambar 4.12 Form cetak survei ... 59
Gambar 4.13 Form laporan survei ... 60
Gambar 4.14 Form input hasil survei ... 60
Gambar 4.15 Form daftar perbaikan rambu ... 61
Gambar 4.16 Form laporan perbaikan ... 61
Gambar 4.17 Form input perbaikan ... 62
Gambar 4.18 Form laporan peta... 63
Gambar 4.19 Form laporan tabel ... 63
Gambar 4.20 Form laporan histori ... 64
Gambar 4.21 Form ganti password ... 64
Gambar 4.22 Form wajib ganti password ... 65
Gambar 4.23 Form reset password tahap 1 ... 65
Gambar 4.24 Form reset password tahap 2 ... 66
Gambar 4.25 Form manage user ... 66
Gambar 4.26 Form laporan jadwal pergantian rambu ... 67
Gambar 4.27 Data rambu jalan Jendral Basuki Rahmat ... 69
STIKOM
xvi
Gambar 4.28 Hasil test case 1 Form survei ... 70
Gambar 4.29 Hasil test case 2 Form input survei ... 71
Gambar 4.30 Hasil test case 3 Form daftar perbaikan ... 72
Gambar 4.31 Hasil test case 4 Form input perbaikan ... 73
Gambar 4.32 Data rambu lalu lintas ... 74
Gambar 4.33 Hasil test case 5 Form jadwal pergantian... 75
Gambar 4.34 Hasil test case 6 lokasi rambu ... 76
Gambar 4.35 Hasil test case 7 informasi jumlah rambu ... 77
STIKOM
vii ABSTRAK
Dinas Perhubungan (DISHUB) bertanggung jawab dalam hal pemasangan, perawatan dan perbaikan rambu lalu lintas, terlebih pada Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) yang merupakan wilayah padat pengguna jalan dan daerah yang di awasi dalam hal perilaku pengguna jalannya. DISHUB mengalami kendala untuk melakukan pendataan status rambu yang sudah tersebar di KTL Surabaya. Pegawai menyiapkan dan mencetak daftar rambu pada setiap jalan yang harus diserahkan pada petugas survei lapangan. Karena banyaknya data dan hanya dikerjakan dengan bantuan aplikasi microsoft word maka pengolahan data survei maupun data hasil survei membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Proses tersebut berdampak pada perbaikan dan pergantian rambu yang tidak bisa dilakukan secepatnya. Selain itu pimpinan juga ingin mendapatkan laporan berupa jadwal rambu yang harus diganti tiap periode dan laporan lokasi rambu dalam bentuk peta.
Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan aplikasi berbasis web yang dapat membantu mengolah data survei dan hasil survei untuk secepatnya bisa menghasilkan data perbaikan rambu, bisa menampilkan data rambu yang harus diganti tiap periode waktu. Serta dapat menampilkan laporan lokasi dalam bentuk peta.
Dari hasil uji coba sistem didapatkan bahwa solusi berbasis web ini dapat menjawab permasalahan di DISHUB dalam melakukan perawatan rambu dan pergantian atau perbaikan rambu lalu lintas secepatnya.
Keyword: Rambu lalu lintas, Dinas Perhubungan, kawasan tertib lalu lintas.
STIKOM
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Rambu lalu lintas merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi para pengguna jalan sebagai alat penyampai informasi di jalan. Oleh karena itu dalam letak dan perawatannya harus diperhatikan dengan baik dan benar. Tetapi dalam kenyataan banyak rambu-rambu lalu lintas yang rusak dan tidak terawat, ini bisa diakibatkan karena tangan usil dari pengguna jalan seperti mencoret-coret dan menempelkan stiker iklan atau karena faktor alam seperti tertutup daun yang mengakibatkan tidak terlihat dan kusam. Semua ini butuh perhatian dari pihak Dinas Perhubungan (DISHUB) yang memang bertanggung jawab dalam hal pemasangan, perawatan dan perbaikan rambu-rambu lalu lintas, apalagi pada Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) yang merupakan wilayah padat pengguna jalan dan daerah yang di awasi dalam hal perilaku pengguna jalannya. Dan sebab itu rambu lalu lintas harus selalu di perhatikan baik dalam pemasangan maupun dalam hal perawatan yang tepat waktu agar informasi di jalan tersampaikan dengan baik kepada pengguna jalan.
DISHUB khususnya bagian Rekayasa Lalu Lintas (RLL) mengalami suatu kendala untuk melakukan survei pendataan status rambu yang sudah tersebar di KTL Surabaya. Hal ini disebabkan karena tidak ada pedoman baku yang digunakan untuk melakukan survei. Setiap akan melakukan survei, Staf RLL menyiapkan dan mencetak daftar rambu pada setiap jalan yang harus diserahkan pada petugas survei lapangan. Karena begitu banyaknya data dan hanya
STIKOM
dikerjakan dengan bantuan aplikasi microsoft word maka pengolahan data survei maupun data hasil survei membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Proses tersebut menjadikan perbaikan rambu juga terhambat, karena data yang dibutuhkan untuk perbaikan merupakan data hasil survei, sedangkan kebutuhan perbaikan rambu harus secepatnya dilakukan agar tidak merugikan pengguna jalan. Selain itu petugas lapangan juga harus selalu kembali ke kantor untuk mengambil form survei yang berada di kantor, ini menjadikan waktu untuk survei terpotong sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk survei sendiri tidak sedikit. Selain itu tidak terdapat olahan data yang dapat menampilkan rambu-rambu yang akan diperbaiki tiap periode waktu menjadikan pimpinan tidak mendapat informasi acuan untuk mengambil keputusan dalam hal perawatan rambu. Selain itu pimpinan dalam fungsinya untuk melakukan pengawasan perlu mengetahui lokasi rambu-rambu yang sudah disebar di Kota Surabaya, tetapi data yang tersedia hanya titik kordinat dari rambu yang diambil melalui GPS (Global
Positioning System), hal ini bisa dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan
atau memasukan koordinat satu persatu ke google map untuk mengetahui lokasi rambu.
Berdasarkan permasalahan di atas, dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu bagian RLL DISHUB dalam menangani permasalahan-permasalahan diatas. Aplikasi tersebut dapat mengolah data survei dan hasil survei untuk secepatnya bisa menghasilkan data perbaikan rambu, bisa menampilkan data rambu yang harus diganti tiap periode waktu. Dengan fitur google map, maka pimpinan bisa melihat lokasi rambu dan juga aplikasi harus
STIKOM
berbasis web yang bisa dibuka dimanapun selama terhubung dengan internet, agar petugas lapangan tidak perlu kembali ke kantor untuk mencetak form survei.
Diharapkan dengan pemanfaatan aplikasi tersebut akan dapat membantu pekerjaan bagian RLL DISHUB dalam perawatan rambu lalu lintas sehingga perawatan dan perbaikan bisa secepatnya dilakukan dan secara tidak langsung pengguna jalan merasakan pelayanan yang baik dari DISHUB dalam pemenuhan informasi di jalan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat aplikasi yang bisa mengolah data survei dan hasil survei rambu lalu lintas berbasis web.
2. Bagaimana membuat aplikasi yang bisa menampilkan daftar jadwal pergantian rambu lalu lintas tiap periode waktu.
3. Bagaimana membuat aplikasi yang menampilkan letak rambu berupa peta digital.
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dari sistem yang dibahas adalah sebagai berikut:
1. Tidak membahas tentang sistem pengadaan rambu dan sistem rencana anggaran pengadaan rambu.
2. Tidak membahas keamanan jaringan komputer.
3. Wilayah yang akan dipakai penelitian adalah kawasan tertib lalu lintas yang sudah ditetapkan oleh Dinas Perubungan Surabaya.
STIKOM
4. Aplikasi pemetaan dan perawatan rambu lalu lintas ini dibuat berbasis web.
5. Data jalan kawasan tertib lalu lintas, data jenis rambu dan data lokasi letak rambu di dapat dari Dinas Perhubungan Surabaya.
6. Untuk membangun aplikasi ini mengunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL dan google map api sebagai fitur peta.
1.4 Tujuan
Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah:
1. Menghasilkan aplikasi yang bisa yang bisa mengolah data survei dan hasil survei rambu lalu lintas berbasis web.
2. Menghasilkan aplikasi yang bisa menampilkan daftar jadwal pergantian rambu lalu lintas tiap periode waktu.
3. Menghasilkan aplikasi yang menampilkan letak rambu berupa peta digital.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan melalui tugas akhir ini adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk membantu pekerjaan Dinas Perhubungan Pemkot Surabaya Bagian Rekayasa Lalu Lintas dalam perawatan rambu lalu lintas.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini dibedakan dengan pembagian bab-bab dengan rincian sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatan masalah dan tujuan Tugas Akhir ini.
STIKOM
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan gambaran umum tentang rambu lalu lintas, Konsep dasar sistem informasi, Sistem informasi geografis, PHP, MySql dan Google Map.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini dijelaskan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesain Tugas Akhir mulai dari menganalisis permasalahan, desain blok diagram, desain sistem flow, desain DFD, desain ERD, struktur basis data, desain form dan merancang uji coba.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dalam bab ini dijelaskan tentang evaluasi dari sistem yang dibuat, proses implementasi dari aplikasi yang telah melalui tahap evaluasi sebelumnya.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik Tugas Akhir ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat mengembangkan aplikasi ini.
STIKOM
6 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Rambu Lalu Lintas
Rambu lalu lintas menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: 61 tahun 1993 diartikan: “salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.”
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No : 32 Tahun 2011
menyatakan “Pengadaan, pemasangan, perbaikan, dan pemeliharaan perlengkapan
jalan yang berkaitan langsung dengan pengguna dilakukan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, gubernur, bupati, atau walikota sesuai dengan kewenangannya”.
Dalam keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat (Nomor : SK.116/AJ.404/DRJD/97) tentang penyelenggaraan rambu lalu lintas meliputi:
1. Inventarisasi tingkat pertumbuhan rambu lalu lintas.
2. Survei untuk menentukan kebutuhan rambu termasuk penentuan lokasi penempatan atau pemasangannya.
3. Perkiraan kebutuhan pasang untuk 5 tahun. 4. Penyusunan program dan pengadaan rambu.
Jenis rambu-rambu lalu lintas yang tercantum di undang-undang pemerintah terbagi menjadi 4 yaitu :
STIKOM
1. Rambu peringatan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan.
2. Rambu larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan.
3. Rambu perintah adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan.
4. Rambu petunjuk adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan pentunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan.
Secara fisik rambu-rambu dibagi menjadi 2 bagian :
1. Daun rambu adalah plat aluminium atau bahan logam lainnya tempat ditempelkan/dilekatkannya rambu.
2. Tiang rambu adalah batangan logam atau bahan lainnya untuk menempelkan atau melekatkan daun rambu.
Rambu yang efektif harus memenuhi hal-hal berikut: 1. memenuhi kebutuhan.
2. menarik perhatian dan mendapat respek pengguna jalan. 3. memberikan pesan yang sederhana dan mudah dimengerti.
4. menyediakan waktu cukup kepada pengguna jalan dalam memberikan respon.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pertimbangan-pertimbangan yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan pemasangan rambu adalah :
STIKOM
1. Keseragaman bentuk dan ukuran rambu
Keseragaman dalam alat kontrol lalu lintas memudahkan tugas pengemudi untuk mengenal, memahami dan memberikan respon. Konsistensi dalam penerapan bentuk dan ukuran rambu akan menghasilkan konsistensi persepsi dan respon pengemudi.
2. Desain rambu
Warna, bentuk, ukuran, dan tingkat retrorefleksi yang memenuhi standar akan menarik perhatian pengguna jalan, mudah dipahami dan memberikan waktu yang cukup bagi pengemudi dalam memberikan respon.
3. Lokasi rambu
Lokasi rambu berhubungan dengan pengemudi sehingga pengemudi yang berjalan dengan kecepatan normal dapat memiliki waktu yang cukup dalam memberikan respon.
4. Operasi rambu
Rambu yang benar pada lokasi yang tepat harus memenuhi kebutuhan lalu lintas dan diperlukan pelayanan yang konsisten dengan memasang rambu yang sesuai kebutuhan.
5. Pemeliharaan rambu
Pemeliharaan rambu diperlukan agar rambu tetap berfungsi baik.
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.
STIKOM
2.2.1 Sistem
Definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya. (Herlambang, 2005:116).
2.2.2 Sistem informasi
Data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya (Herlambang, 2005:121).
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis 2.3.1 Sistem Informasi Geografis (SIG)
STIKOM
Sistem Informasi Geografis merupakan gabungan dari tiga unsur pokok: sistem, informasi, geografis. Dengan demikian, pengertian terhadap ketiga unsur-unsur pokok ini akan sangan membantu dalam memahami SIG. Dengan melihat unsur-unsur pokoknya, maka jelas SIG dengan tambahan unsur ”Geografis”. SIG
merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur ”infomasi geografis”
Istilah ”Informasi Geografis” mengandung pengertian informasi
mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak di permukaan bumi, dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui
Dengan memperhatikan pengertian sistem informasi, maka SIG merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumberdaya fisik dan logika yang berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. (Prahasta, 2001:51).
2.3.2 Subsistem SIG
Dari definisi SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut (Prahasta, 2001:58):
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
STIKOM
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik, peta, dan lain-lain.
3. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.
4. Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan permodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar 2.1 Uraian Subsistem-subsistem SIG
STIKOM
2.3.3 Komponen SIG
SIG merupakan sistem kompleks yang, biasanya, terintegrasi dengan lingkungan sistem-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan sistem SIG terdiri dari beberapa komponen berikut (Prahasta, 2001:60):
1. Perangkat keras
Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai Platform perangkat keras mulai dari PC desktop, workstations, hingga multiuser host yang dapat digunakan oleh banya orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Walaupun demikian, fungsionalitas SIG tidak terikat secara ketat terhadap karakteristik-karakteristik fisik perangkat keras ini sehingga keterbatasan memori pada PC-pun dapat diatasi. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer (PC),
mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.
2. Perangkat lunak
Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci. Setiap subsistem (telah dibahas di atas) diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program (exe) yang masing-masing dapat dieksekusi.
3. Data & informasi geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara meng-import-nya dari
STIKOM
perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendijitasi data spasialnya dari peta dan memasukkan data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.
4. Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang memiliki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.
2.4 PHP
PHP (Personal Home Page tools) adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML (HyperText Markup Language). Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan skrip akan dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirim ke browser (Kurniawan, 2002:1).
Keunggulan dari sifatnya yang server-side tersebut antara lain :
1. Tidak diperlukan kompatibilitas browser atau harus menggunakan browser tertentu, karena serverlah yang akan mengerjakan skrip PHP. Hasil yang dikirimkan kembali ke browser umumnya bersifat teks atau gambar saja sehingga pasti dikenal oleh bowser apa pun.
2. Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server, misalnya koneksi ke database.
3. Skrip tidak dapat “diintip” dengan menggunakan fasilitas view HTML sourcode.
STIKOM
Kelebihan PHP dapat melakukan semua aplikasi program CGI (Common
Gateway Interface), seperti mengambil nilai form, menghasilkan halaman web
yang dinamis, serta mengirim dan menerima cookie. PHP juga dapat berkomunikasi dengan layanan-layanan yang mengunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP POP3, HTTP, dan lain-lain.
2.5 MySQL
MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial (Dwi Prasetyo,2003:1).
Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL (Dwi Prasetyo,2003:3) :
1. Portability : dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi (windows,
Linux, Mac OS dan lain-lain).
2. Open Source : didistribusikan secara gratis, di bawah lisensi GPL sehingga dapat di pergunakan secara Cuma-Cuma tanpa dipungut biaya. 3. Multiuser : dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance Tuning : memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam
menangani query sederhana.
5. Column Types : memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti
signed/unsigned integer, fload, double, char, varchar, text, blob, date, time, datetime, timestamp, year, set serta enum.
STIKOM
6. Command dan Functions : memiliki operator dan fungsi secara penuh
yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.
7. Security : memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmark,
nama host, dan izin akses user dengan system perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
8. Scalability dan Limits : mampu menangani database dalam skala besar,
dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 miliar baris. Selain itu, batas indexs yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Connectivity : dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan
protokol TCP/IP, Unix soket (Unix), atau Named Pipes (NT).
10.Localisation : dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client
dengan mengunakan lebih dari dua puluh bahasa.
11.Interface : memiliki interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa
pemrograman dengan mengunakan fungsi API (Aplication Programming
Interface).
12.Lients dan Tools : dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan
untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.
13.Struktur tabel : memiliki struktur tabel yang lebih lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
2.6 Google Map API
STIKOM
Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh Google dapat ditemukan di http://maps.google.com/. Google Map menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia, menampilkan citra satelit resolusi tinggi yang disediakan DigitalGlobe dengan satelitnya QuickBird. Serta data dari Geographic Information System (GIS) buatan Tele Atlas, NAVTEQ dan MapABC (Susrini,2009:103).
Google Map API merupakan aplikasi interface yang dapat diakses lewat javascript agar Google Map dapat ditampilkan pada halaman web yang sedang kita bangung.
Google map adalah aplikasi yang mirip dengan Google Earth, namun ditampilkan dengan antarmuka web. Karena menggunakan thin client browser maka pengalaman yang akan diperoleh dari Google map tidak akan penuh ketika menggunakan Google Earth (Zaki,2010:153).
STIKOM
17 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Masalah 3.1.1 Identifikasi Masalah
Pada langkah identifikasi masalah dilakukan tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalahan yang ada yaitu dengan observasi dan wawancara ke Dinas Perhubungan Pemkot Surabaya.
Hasil observasi dan wawancara dengan Bapak Tundjung Iswandaru selaku Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan, menceritakan banyak rambu-rambu pada Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) yang tidak diperbaiki atau diganti tepat waktu sedangkan dalam keputuan Direktur Jendral Perhubungan Darat (Nomor : SK.116/AJ.404/DRJD/97) menyatakan kebutuhan pemasangan rambu untuk 5 tahun. Penyebabnya adalah dalam survei rambu mengalami kedala pengolahan data untuk survei maupun pengolahan data setelah survei. Dalam hal pemrosesan data pihak dinas mengunakan bantuan aplikasi microsoft word yang bisa dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Data survei dalam microsoft word
STIKOM
Dalam hal pengolahan data survei dan data hasil survei ini sendiri memerlukan waktu dan tenaga tidak sedikit, karena data yang banyak diolah hanya dengan aplikasi office milik microsoft. Sedangkan untuk kegiatan survei sendiri banyak membutuhkan waktu dan tenaga. Permasalahan tersebut berakibat pada perbaikan dan pergantian rambu yang rusak menjadi terlalu lama juga, karena harus menunggu pengolahan hasil survei. Proses tersebut bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 bulan. Sementara itu kepala dinas ingin waktu untuk survei sampai perbaikan atau pergantian tidak melebihi 1 bulan, sebagai komitmen Dinas Perhubungan dalam memberi pelayanan kepada masyarakat untuk menyediakan rambu lalu lintas yang selalu terawat baik. Kebijakan survei 1 bulan 1 kali ini diambil oleh kepala dinas berdasarkan jumlah sumber daya manusia dan luas wilayah KTL.
Permasalahan berikutnya adalah tidak adanya data atau laporan tentang rambu-rambu yang harus diganti tiap periode bulan dan tahun, karena laporan tersebut penting untuk pimpinan agar secepat mungkin mengambil tindakan dalam hal perawatan atau pergantian rambu lalu lintas. Selain itu pimpinan juga ingin bisa melihat lokasi rambu-rambu yang sudah disebar agar bisa digunakan sebagai data acuan dalam pengambilan keputusan. Setiap petugas lapangan selesai melakukan survei pada 1 jalan, maka mereka harus kembali ke kantor untuk mengambil form survei untuk survei jalan selanjutnya, yang bisa saja lokasi antara tempat survei dengan kantor jauh.
Selain itu juga penggunaan aplikasi office milik microsoft mempunyai beberapa kendala :
1. Seperti lisensi yang harus dibeli karena software komersil.
STIKOM
2. Data tergantung pada banyak file, sehingga data tidak terintegrasi dengan baik.
3. Bisa terjadi data ganda, yang bisa merugikan pihak dinas dalam perawatan rambu lalu lintas.
3.1.2 Analisis Sistem
Beberapa permasalahan yang dialami oleh Dinas Perhubungan bagian Rekayasa Lalu Lintas (RLL) dapat diusulkan solusi sebuah aplikasi berbasis web yang memiliki fitur :
1. Memiliki fitur pengolahan data survei dan hasil survei rambu lalu lintas. 2. Memiliki fitur menampilkan laporan jadwal pergantian rambu tiap periode
waktu.
3. Memiliki fitur menampilkan rambu dalam bentuk lokasi pada peta.
Solusi aplikasi web ini di kerjakan mengunakan PHP sebagai code web karena bersifat gratis jadi pihak dinas tidak perlu mengeluarkan dana untuk aplikasi, selain itu kemudahan akses (terhubung dengan internet) menjadikan PHP menjadi pilihan yang tepat. Untuk database digunakan MySQL karena juga bersifat gratis, juga cukup handal dalam pengolahan data yang banyak. Sedangkan untuk fitur peta digunakan google map api, karena google selalu melakukan
update pada peta mereka menjadikan pihak dinas tidak perlu melakukan
perawatan terhadap peta.
Untuk membuat aplikasi tersebut terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
STIKOM
1. Melakukan survei dan wawancara
Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan segala data dari Dinas Perhubungan yang digunakan sebagai landasan dalam membuat sistem.
2. Menganalisis dan mendesain sistem
Memahami dan merancang sebuah sistem yang dibutuhkan oleh Dinas Perhubungan sesuai dengan hasil survei dan wawancara.
3. Membuat aplikasi
Aplikasi yang dibuat ini adalah aplikasi yang mengacu pada analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya.
4. Melakukan testing dan mengimplimentasikan sistem
Menguji coba dan menerapkan sistem yang telah dibuat, untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pada Dinas Perhubungan.
Gambar 3.2 Tahap-tahap pembuatan aplikasi
3.2 Perancangan Sistem
Berikut merupakan rancangan sistem pada aplikasi pemetaan dan perawatan rambu lalu lintas berbasis web agar dalam pembuatan aplikasi bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
3.2.1 Alur Kinerja Aplikasi
Berikut ini terdapat blok diagram dan system flow untuk Aplikasi Pemetaan dan Perawatan Rambu Lalu Lintas Berbasis WEB, yakni blok diagram dijelaskan pada gambar 3.3 dan system flow dijelaskan pada gambar 3.4 untuk
Survei & wawancara
Analisis & Desain
sistem
Pembuatan aplikasi
Testing & Implementasi
sistem
STIKOM
system flow proses survei, gambar 3.5 untuk system flow proses perbaikan dan
gambar 3.6 untuk system flow proses pembuatan laporan.
A. Blok Diagram
Gambar 3.3 Blok Diagram Aplikasi Pemetaan dan Perawatan Rambu
Pada blok diagram diatas diawali dengan pendataan nama jalan disurvei dilanjutkan ke proses pembuatan form survei rambu yang bertujuan mengolah data rambu kemudian mengeluarkan output form survei. Inputan jenis perbaikan selanjutnya melakukan proses pembuatan form survei perbaikan yang nantinya menghasilkan form perbaikan. Operator disini betugas memasukan hasil survei status rambu. Pimpinan juga dapat memproses pembuatan laporan dan menghasilkan laporan jadwal pergantian rambu untuk menampilkan data rambu yang akan di ganti tiap periode waktu, laporan peta untuk mengetahui lokasi rambu lalu lintas, laporan tabel inventaris digunakan untuk menampilkan data
inventaris rambu berdasarkan nama jalan dan laporan histori untuk menampilkan data riwayat pergantian rambu.
B. System Flow proses survei
Proses ini diawali dari proses pencetakan dan penyimpanan data untuk survei. Setelah itu petugas melakukan survei rambu secara manual yang hasilnya diinputkan oleh oprator ke dalam aplikasi.
Gambar 3.4 System Flow proses survei
C. System Flow proses perbaikan
Proses ini diawali dari pimpinan melakukan input jenis perbaikan setelah itu aplikasi memfilter data rambu yang akan diperbaiki lalu dicetak menjadi form perbaikan yang diserahkan ke petugas lapangan untuk dilakukan perbaikan rambu. Setelah perbaikan selesai, maka diserahkan ke oprator untuk dilakukan update status rambu pada aplikasi.
System flow proses survei
Petugas Lapangan Operator
Mulai
Input jalan
Database Aplikasi Simpan dan
mencetak survei
Update status rambu
View data
Form survei
Mendata status rambu
Form survei
Database Aplikasi Input hasil
survei
Selesai
STIKOM
Gambar 3.5 System Flow proses perbaikan
D. System Flow proses pembuatan laporan
Proses ini diawali dari pimpinan melakukan inputan lalu muncul pilihan jenis laporan peta atau laporan teks setelah dipilih maka output yang muncul sesuai pilihan.
Gambar 3.6 System Flow proses pembuatan laporan
System flow proses perbaikan
Petugas Lapangan Operator
Pimpinan Mulai Simpan dan mencetak perbaikan Database Aplikasi Input perbaikan Form Perbaikan Mendata perbaikan rambu Form perbaikan Update status rambu View data Database Aplikasi Input hasil perbaikan Selesai
System flow proses pembuatan laporan
[image:35.595.53.544.88.735.2]3.2.2 Data Flow Diagram
Pada tahapan ini terdapat Context diagram, DFD level 0, dan DFD level 1 untuk Rancang bangun Aplikasi Pemetaan dan Perawatan Rambu Lalu Lintas sebagai acuan aliran data.
A. Context Diagram
Gambar 3.7 Context Diagram Aplikasi Pemetaan dan Perawatan Rambu
Pada Context Diagram ini terdapat tiga entitas yaitu pimpinan, dinas perhubungan, petugas lapangan. Dinas perhubungan sebagai pemilik data master masukan semua data master ke sistem. Untuk petugas lapangan memasukan nama jalan yang akan disurvei dan sistem memproses daftar rambu yang disurvei pada jalan yang sudah diinputkan, selain itu petugas lapangan juga memberi data hasil survei dan data hasil perbaikan. Sedangkan pimpinan memberi kriteria kerusakan ke aplikasi, maka aplikasi memproses data perbaikan. Pimpinan juga dapat membuat beberapa laporan dari imputan periode bulan tahun untuk membuat
data_hasil_perbaikan data_hasil_survei kriteria_histori kriteria_data_rambu_pada_peta form survei nama_jalan laporan_histori laporan_peta laporan_tabel_inventaris data_lokas i data_jalan PETUGAS LAPANGAN periode_tahun_dan_bulan kriteria_data_rambu jenis_kerus akan data_tabel_rambu data_sumber_dana data_jenis_rambu data_pasang DINAS PERHUBUNGAN laporan_jadwal_perg antian_rambu daftar_perbaikan_rambu 0
Aplikasi Pemetaan dan Perawan Rambu lalu Lintas
+
PIM PINAN
STIKOM
laporan jadwal rambu yang diganti tiap tahunnya dan juga membuat laporan dalam bentuk peta, teks maupun histori rambu.
B. DFD level 0
Gambar 3.8 DFD level 0 Aplikasi Pemetaan dan Perawatan Rambu
Pada DFD level 0 ini terdapat 4 proses yaitu proses perawatan data master untuk perawatan data-data master yang diinputkan oleh operator yang lalu disimpan ke database. Proses melakukan survei untuk mengatur aliran data-data untuk keperluan survei. Proses melakukan perbaikan untuk mengatur aliran data-data keperluan perbaikan rambu. Serta proses membuat laporan digunakan untuk menangani data laporan yang bisa berupa peta, tabel, juga histori perbaikan rambu dan jadwal pergantian rambu tiap periode yang diinputkan.
[data_hasil_perbaikan] [data_hasil_survei] [laporan_jadwal_perg antian_rambu] [periode_tahun_dan_bulan] [kriteria_data_rambu_pada_peta] [kriteria_data_rambu] [kriteria_histori] ambil_data_lokasi ambil_data_detail_rambu ambil_data_survei ambil_data_detail_survei ambil_data_perbaikan ambil_data_detail_perbaikan ambil_data_detail_rambu ambil_data_lokasi ambil_data_jenis_pasang ambil_data_sumber_dana ambil_data_jalanambil_data_jenis_rambu ambil_data_tabel_rambu ambil_data_tabel_rambu update_status update_status data_perbaikan data_perbaikan simpan_data_survei simpan_data_survei data_histori simpan_data_histori [daftar_perbaikan_rambu] [laporan_histori] [laporan_peta] [laporan_tabel_inventaris] [jenis_kerusakan] [nama_jalan] [form survei] simpan_data_lokasi simpan_data_lokasi simpan_data_pasang simpan_data_sumber_dana simpan_data_jalan simpan_data_jenis_rambu simpan_data_tabel_rambu [data_pasang ] [data_jenis_rambu] [data_tabel_rambu] [data_lokasi] [data_sumber_dana] [data_jalan] DINAS PERHUBUNGAN PIM PINAN PETUGAS LAPANGAN 1
perawatan data master
C. DFD level 1 subsistem perawatan data master
Gambar 3.9 DFD level 1 subsistem perawatan data master
Pada DFD level 1 subsistem perawatan data master ini terdapat 6 subsistem. Proses 1.1 perawatan master rambu untuk perawatan data tabel rambu yang disimpan pada database. Proses 1.2 perawatan master rambu untuk perawatan data pada tabel master rambu. Proses 1.3 perawatan master jalan untuk perawatan data pada tabel master jalan. Proses 1.4 perawatan master sumber dana untuk perawatan data pada tabel sumber dana. Proses 1.5 perawatan master jenis pasang untuk perawatan data pada tabel jenis pasang. Proses 1.6 perawatan master lokasi untuk merawat data pada tabel lokasi rambu dan detail lokasi rambu. Dari proses 1.1 sampai 1.6 semuanya dapat melakukan insert, update dan delete pada
database sistem.
[simpan_data_lokas i] [simpan_data_lokas i]
[data_lokasi] [data_pas ang ]
[image:38.595.112.556.83.490.2][simpan_data_pasang] [data_sumber_dana] [simpan_data_sumber_dana] [data_jalan] [simpan_data_jalan] [data_jenis_rambu] [simpan_data_jenis_rambu] [data_tabel_rambu] [simpan_data_tabel_rambu] DINAS PERHUBUNGAN 1 tabel_rambu 2 jenis_rambu 3 jalan 4 sumber_dana
5 jenis_pas ang
6 lokas i_rambu
7 detail_lokasi_rambu
1.1 perawatan mas ter tabel
rambu
1.2
perawatan mas ter rambu
1.3
perawatan mas ter jalan
1.4 perawatan mas ter s umber
dana
1.5 perawatan mas ter jenis
pasang
1.6
perawatan mas ter lokasi
STIKOM
D. DFD level 1 subsistem melakukan survei
Gambar 3.10 DFD level 1 Subsistem melakukan survei
Pada DFD level 1 subsistem melakukan survei terdapat 2 subsistem. Proses 2.1 mencetak form survei berfungsi untuk membuat daftar rambu yang akan disurvei oleh petugas lapangan. Awalnya petugas lapangan memasukan nama jalan setelah itu pada proses 2.1 dilakukan pengolahan data rambu lalu lintas yang terletak pada jalan yang diinputkan, status kondisinya baik dan pemberian peringatan untuk rambu yang berusia lebih dari 5 tahun. Sedangkan proses 2.2 inputan hasil survei berfungsi sebagai proses update status rambu yang telah disurvei. Untuk hak aksesnya diberikan kepada operator. Hasil dari inputan tadi di simpan dalam database tabel survei dan tabel detail survei.
[data_has il_s urvei]
[update_s tatus]
[ambil_data_detail_rambu]
[ambil_data_lokas i]
[simpan_data_survei]
[simpan_data_survei] [form s urvei]
[nama_jalan]
PETUGAS LAPANGAN
8 survei
9 detail_s urvei
2.1
mencetak form survei
2.2
inputan has il survei 7 detail_lokasi_r
ambu
6 lokas i_rambu
PETUGAS LAPANGAN
STIKOM
E. DFD level 1 subsistem melakukan perbaikan
Gambar 3.11 DFD level 1 Subsistem melakukan perbaikan
Pada DFD level 1 subsistem melakukan perbaikan terdapat 2 subsistem. Proses 3.1 mencetak form perbaikan berfungsi untuk mengolah data rambu menurut jenis kerusakannya dan mencetaknya. Alur Proses 3.1 adalah pimpinan memasukan jenis kerusakan, setelah itu proses ini mengolah data rambu dan menampilkan atau mencetak data rambu yang jenis kerusakannya sama dengan inputan. Proses 3.2 inputan hasil perbaikan berfungsi untuk memasukan data rambu yang sudah diperbaiki untuk diupdate pada tabel detail lokasi rambu, tabel histori, tabel perbaikan dan tabel detail perbaikan, yang nantinya digunakan sebagai acuan pembuatan laporan.
[data_has il_perbaikan]
[ambil_data_detail_s urvei]
[ambil_data_survei]
[update_s tatus] [simpan_data_histori]
[data_perbaikan] [data_perbaikan]
[jenis_kerusakan]
[daftar_perbaikan_rambu] PIM PINAN
12 histori
10 perbaikan
11 detail_perbaikan
7 detail_lokasi_rambu 9 detail_s urvei
8 survei
3.1 mencetak form
perbaikan
3.2 inputan has il
perbaikan PETUGAS
LAPANGAN
STIKOM
F. DFD level 1 subsistem membuat laporan
Gambar 3.12 DFD level 1 Subsistem membuat laporan
Pada DFD level 1 subsistem membuat laporan terdapat 3 subsistem. Proses 4.1 membuat laporan peta berfungsi memproses data rambu dan menampilkannya pada sebuat peta digital. Proses 4.2 mencetak laporan tabel berfungsi memproses data rambu dan menampilkannya dalam bentuk tabel. Proses 4.3 mencetak histori berfungsi untuk menampilkan data rambu yang perna diperbaiki. Proses 4.4 mencetak laporan jadwal pergantian rambu berfungsi untuk menampilkan data rambu berdasarkan inputan periode waktu yang dilakukan oleh pimpinan, yang nantinya sebagai data acuan untuk pendukung pengambilan keputusan. [ambil_data_tabel_rambu] ambil_dat_detail_lokasi_rambu ambil_data_lokasi_rambu [periode_tahun_dan_bulan] [laporan_jadwal_perg antian_rambu] [kriteria_histori] [kriteria_data_rambu_pada_peta] [kriteria_data_rambu] [ambil_data_jenis_rambu] [ambil_data_tabel_rambu] [ambil_data_sumber_dana] [ambil_data_jenis_pasang ] [ambil_data_jalan] [ambil_data_lokasi] [ambil_data_detail_rambu] [ambil_data_perbaikan] [ambil_data_detail_perbaikan] [data_histori] [laporan_tabel_inventaris] [laporan_peta] [laporan_histori] PIM PINAN 12 histori 1 tabel_rambu 2 jenis_rambu 3 jalan 4 sumber_dana 5 jenis_pasang 6 lokasi_rambu 7 detail_lokasi_rambu 11 detail_perbaikan 10 perbaikan 4.1
membuat laporan peta
4.2
mencetak laporan tabel
4.3
mencetak histori
4.4
mencetak laporan jadwal pergantian rambu
STIKOM
[image:41.595.77.550.90.688.2]3.2.3 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu desain sistem yang
digunakan untuk mempresentasikan, menentukan, dan mendokumentasikan
kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan
bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data pemakai. Dalam Rancang
Bangun Aplikasi Pemetaan dan Perawatan Rambu Lalu Lintas ini terdapat beberapa
entity yang saling terkait unduk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem,
yaitu:
1.Entity tabel_rambu 2.Entity jenis_rambu 3.Entity jalan
4.Entity login
5.Entity sumber_dana 6.Entity jenis_pasang 7.Entity lokasi_rambu 8.Entity detail_lokasi_rambu 9.Entity survei
10.Entity detail_survei 11.Entity perbaikan 12.Entity detail_perbaikan 13.Entity Histori
Pada gambar berikut akan dijelaskan relasi-relasi atau hubungan antar tabel dalam Rancang Bangun Aplikasi Pemetaan dan Perawatan Rambu Lalu Lintas ini dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
STIKOM
A. Conceptual Data Model
Sebuah Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu program atau aplikasi. Pada CDM belum tergambar jelas bentuk tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel. Tabel-tabel penyusun tersebut sudah mengalami relationship atau hubungan tetapi tidak terlihat pada kolom yang mana hubungan antar tabel tersebut. Pada CDM juga sudah didefiniskan kolom mana yang menjadi primary key dan foreign key. Adapun CDM yang dirancang untuk aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 3.13.
Gambar 3.13 Conceptual Data Model
B. Phsyical Data Model
Phyical Data Model (PDM) mengambarkan secara detail konsep
rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari CDM. Pada PDM tergambar jelas tabel-tabel
penyusun basis data beserta kolom-kolom tabel yang ada pada setiap tabel. Adapun PDM untuk aplikasi dapat dilihat pada gambar gambar 3.14.
Gambar 3.14 Physical Data Model
3.2.4 Struktur Basis Data
Berikut ini akan diuraikan strktur tabel yang nantinya digunakan dalam pembuatan aplikasi.
1.Nama tabel : tabel_rambu
Fungsi : Untuk menyimpan tabel rambu. Primary key :KODE_TABEL
Foreign key : -
Tabel 3.1 tabel_rambu
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan
KODE_TABEL varchar 3 Primary key
ARTI_TABEL varchar 25 -
GAMBAR_TABEL varchar 25 -
KODE_JENIS = KODE_JENIS
KODE_DANA = KODE_DANA
KODE_DET AIL = KODE_DETAIL
KODE_DANA = KODE_DANA
KODE_PERBAIKAN = KODE_PERBAIKAN
KODE_DET AIL = KODE_DETAIL
KODE_NIP = KODE_NIP
KODE_LOKASI = KODE_LOKASI
KODE_SURVEI = KODE_SURVEI
KODE_DET AIL = KODE_DETAIL
KODE_JALAN = KODE_JALAN KODE_PASANG = KODE_PASANG
KODE_JALAN = KODE_JALAN
KODE_JENIS = KODE_JENIS KODE_TABEL = KODE_T ABEL
2.Nama tabel : sumber_dana
Fungsi : Untuk menyimpan sumber dana pengadaan rambu Primary key :KODE_DANA
Foreign key : -
Tabel 3.2 sumber_dana
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan KODE_DANA varchar 5 Primary key
NAMA_DANA varchar 30 -
3.Nama tabel : jenis_rambu
Fungsi : Untuk menyimpan jenis rambu lalu lintas Primary key :KODE_JENIS
Foreign key : -
Tabel 3.3 jenis_rambu
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan
KODE_JENIS varchar 7 Primary key
KODE_TABEL varchar 3 -
ARTI_JENIS varchar 50 -
GAMBAR_JENIS varchar 25 -
4.Nama tabel : jenis_pasang
Fungsi : Untuk menyimpan jenis pasang rambu lalu lintas. Primary key :KODE_PASANG
Foreign key : -
Tabel 3.4 jenis_pasang
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan KODE_PASANG varchar 5 Primary key
JENIS_PASANG varchar 35 -
5.Nama tabel : jalan
Fungsi : Untuk menyimpan daftar jalan yang masuk wilayah KTL.
STIKOM
Primary key :KODE_JALAN Foreign key : -
Tabel 3.5 jalan
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan KODE_JALAN varchar 5 Primary key
NAMA_JALAN varchar 35 -
X_JALAN double -
Y_JALAN double -
6.Nama tabel : login
Fungsi : Untuk menyimpan daftar staff yang mempunyai akses ke aplikasi
Primary key :KODE_NIP Foreign key : -
Tabel 3.6 login
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan
KODE_NIP varchar 18 Primary key
NAMA varchar 35 -
EMAIL varchar 35 -
USER varchar 25 -
PASS varchar 100 -
AKSES varchar 20 -
STATUS_PASS varchar 25 -
PERTANYAAN varchar 100 -
JAWABAN varchar 50 -
7.Nama tabel : lokasi_rambu
Fungsi : Untuk menyimpan daftar lokasi rambu. Primary key :KODE_LOKASI
Foreign key : KODE_JALAN, KODE_PASANG
STIKOM
Tabel 3.7 lokasi_rambu
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan KODE_LOKASI varchar 5 Primary key KODE_JALAN varchar 5 Foreign key KODE_PASANG varchar 5 Foreign key
X_LOKASI double -
Y_LOKASI double -
8.Nama tabel : detail_lokasi_rambu
Fungsi : Untuk menyimpan daftar lokasi rambu. Primary key :KODE_DETAIL
Foreign key : KODE_LOKASI, KODE_JENIS, KODE_DANA Tabel 3.8 detail_lokasi_rambu
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan
KODE_DETAIL varchar 7 Primary key
KODE_LOKASI varchar 5 Foreign key
KODE_JENIS varchar 7 Foreign key
KODE_DANA varchar 5 Foreign key
TGL_PASANG date -
GAMBAR_RAMBU varchar 25 -
KONDISI_RAMBU varchar 35 -
9.Nama tabel : survei
Fungsi : Untuk menyimpan survei dan hasil survei rambu Primary key : KODE_SURVEI
Foreign key : KODE_JALAN, KODE_NIP Tabel 3.9 survei
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan KODE_SURVEI varchar 11 Primary key KODE_JALAN varchar 5 Foreign key
KODE_NIP varchar 18 Foreign key
TGL_SURVEI date -
10. Nama tabel : detail_survei
Fungsi : Untuk menyimpan survei dan hasil survei
STIKOM
Primary key : KODE_DETAIL, KODE_SURVEI Foreign key : -
Tabel 3.10 detail_survei
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan
KODE_DETAIL varchar 7 Primary key
KODE_SURVEI varchar 11 Primary key
STATUS_SURVEI varchar 35 -
KET_SURVEI varchar 100 -
11. Nama tabel : perbaikan
Fungsi : Untuk menyimpan perbaikan rambu Primary key : KODE_PERBAIKAN
Foreign key : -
Tabel 3.11 perbaikan
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan KODE_PERBAIKAN varchar 11 Primary key
TGL_PERBAIKAN date -
JENIS_KERUSAKAN varchar 35 -
12. Nama tabel : detail_perbaikan
Fungsi : Untuk menyimpan perbaikan rambu Primary key : KODE_PERBAIKAN, KODE_DETAIL Foreign key : -
Tabel 3.12 detail_perbaikan
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan
KODE_DETAIL varchar 7 Primary key
KODE_PERBAIKAN varchar 11 Primary key
KET_PERBAIKAN varchar 35 -
12. Nama tabel : histori
Fungsi : Untuk menyimpan histori perbaikan rambu Primary key : KODE_HISTORI
STIKOM
Foreign key : KODE_DETAIL, KODE_JENIS, KODE_DANA Tabel 3.13 histori
Nama kolom Tipe data panjang Keterangan KODE_HISTORI Varchar 10 Primary key
KODE_DETAIL Varchar 7 Foreign key
KODE_JENIS Varchar 7 Foreign key
KODE_DANA Varchar 5 Foreign key
TGL_HISTORI Date -
STATUS_HISTORI Varchar 35 -
KET_HISTORI varchar 35 -
3.2.5 Desain Input/Output
Setelah melakukan perancangan struktur basis data, tahap selanjutnya adalah membuat desain input/output. Desain ini berguna untuk menggambarkan interaksi antara pengguna pada aplikasi yang dibuat. Dari hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, aplikasi yang dibuat ini akan digunakan oleh tiga jenis pengguna, yaitu : pimpinan, oprator dan petugas lapangan.
A. Desain form login
[image:49.595.220.425.617.744.2]Form login ini digunakan untuk melakukan validasi terhadap pengguna sebelum masuk ke dalam sistem yang dibuat. Pada form ini, ketiga jenis pengguna harus memasukan user dan password pada masing-masing kolom, setelah itu tekan tombol login untuk memproses. Untuk lebih jelasnya, desain form login dapat dilihat pada gambar 3.15.
Gambar 3.15 Desain form login
Login Username
Password
Lupa password?
LOGIN
Logo
STIKOM
B. Desain form master tabel rambu
[image:50.595.49.544.156.734.2]Form master tabel rambu digunakan untuk tambah, ubah dan hapus data tabel rambu. Data tabel rambu sendiri merupakan penggolongan dari jenis rambu-rambu. Seperti rambu dilarang parkir termasuk dalam golongan rambu larangan. Untuk lebih jelasnya, desain form master tabel rambu dapat dilihat pada gambar 3.16.
Gambar 3.16 Desain form master tabel rambu
C. Desain form master jenis rambu
[image:50.595.130.556.173.469.2]Form master jenis rambu digunakan untuk tambah, ubah dan hapus data jenis rambu. Data jenis rambu sendiri merupakan detail dari penggolongan tabel rambu. Contohnya golongan rambu larangan mempunyai jenis rambu dilarang parkir. Untuk lebih jelasnya, desain form master jenis rambu dapat dilihat pada gambar 3.17.
Gambar 3.17 Desain form master jenis rambu
Master tabel rambu Enter Text
Enter Text
C://……...
10 Enter Text Kode Arti gambar Simpan Reset Kode Show
Arti Gambar Action
Choose
Search :
Master jenis rambu
Enter Text
Enter Text
C://……...
10 Enter Text --pilih tabel--Kode jenis Arti gambar Simpan Reset Kd tabel Show
Kd arti Gambar Action
D. Desain form master jenis pasang
Form master jenis pasang digunakan untuk tambah, ubah dan hapus data jenis pasang. Data jenis pasang sendiri digunakan untuk mengetahui jenis-jenis pemasangan setiap rambu. Untuk lebih jelasnya, desain form master jenis pasang dapat dilihat pada gambar 3.18.
Gambar 3.18 Desain form master jenis pasang
E. Desain form master sumber dana
Form master sumber dana digunakan untuk tambah, ubah dan hapus data sumber dana. Data sumber dana sendiri digunakan untuk mendata sumber dana yang dipakai untuk pembuatan rambu-rambu. Untuk lebih jelasnya, desain form master sumber dana dapat dilihat pada gambar 3.19.
Gambar 3.19 Desain form master sumber dana
Master jenis pasang Enter Text
Enter Text
10 Enter Text Kode
Jenis
Simpan Reset
Kode Show
Kd arti Action Search :
Master sumber dana Enter Text
Enter Text
10 Enter Text Kode
Nama
Simpan Reset
Kode Show
nama Action Search :
STIKOM
F. Desain form master jalan
Form master jalan digunakan untuk tambah, ubah dan hapus data jalan. Data jalan sendiri digunakan untuk mendata jalan yang termasuk Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL). Untuk lebih jelasnya, desain form jalan dapat dilihat pada gambar 3.20 dan 3.21 untuk popup form master jalan.
Gambar 3.20 Desain form master jalan
Gambar 3.21 Desain popup form master jalan
G. Desain form lokasi rambu
Form lokasi rambu digunakan untuk tambah, ubah dan hapus data lokasi rambu. Data lokasi sendiri digunakan untuk mendata lokasi penempatan rambu. Untuk lebih jelasnya, desain form lokasi rambu dapat dilihat pada gambar 3.22 dan 3.23 untuk popup form lokasi rambu.
Master jalan
10 Enter Text Action Kode
Show
nama Search :
Hapus tanda
Reset zoom
Tambah data
PETA
Enter Text
Enter Text
Enter Text
Enter Text Kode
Nama
Simpan Reset x
y
Master Jalan
STIKOM
Gambar 3.22 Desain form lokasi rambu
Gambar 3.23 Desain popup form lokasi rambu
H. Desain form detail lokasi rambu
Form detail lokasi rambu digunakan untuk tambah, ubah dan hapus data detail lokasi rambu. Data detail lokasi sendiri digunakan untuk mendata jenis rambu yang ditempatkan pada setiap lokasi. Untuk lebih jelasnya, desain form detail lokasi rambu dapat dilihat pada gambar 3.24 dan 3.25 untuk popup form detail lokasi.
Lokasi rambu
10 Enter Text
--pilih jalan--Action Jalan Show Kode Search : Hapus tanda Reset zoom Tambah data PETA Pasang jumlah Enter Text Enter Text Enter Text Enter Text --pilih pasangl--Kode jalan Simpan Reset x y Lokasi rambu Jenis pasang
Detail lokasi rambu (kode lokasi :xxx)
10 Enter Text
Kd detail Show
Kode rambu
Search :
Tgl pasang gambar
PETA
Tambah data
kondisi Action
STIKOM
Gambar 3.24 Desain form detail lokasi rambu
Gambar 3.24 Desain popup form detail lokasi rambu
I. Desain form cetak survei
Form cetak survei digunakan untuk membuat laporan/form untuk kegiatan survei lapangan, form ini akan memunculkan data rambu satu nama jalan jalan karena survei dilakukan setiap 1 jalan. Untuk lebih jelasnya, desain form cetak survei dapat dilihat pada gambar 3.25.
Gambar 3.25 Desain form cetak survei
J. Desain form input survei
Form input survei digunakan untuk update kondisi rambu yang diperoleh dari hasil survei, data ditampilkan sesuai kode survei. Untuk data yang diinputkan
Enter Text
Enter Text --pilih
tabel----pilih
rambu----pilih
dana-- --status--C://……... Kode
detail
Simpan Reset Tgl
pasang Detail lokasi
Kode tabel Kode rambu
Sumber dana
Status
gambar Choose
Cetak form survei bulan x 2012 ( Jumlah jalan belum survei : x)
Jalan x Pilih jalan
Kd lokasi Kd detail Jenis rambu Foto rambu Tgl pasang Cetak
longtitude lantitude
Jalan x (10)
STIKOM
adalah kondisi berupa ComboBox dan keterangan berupa textarea. Untuk lebih jelasnya, desain form input survei dapat dilihat pada gambar 3.26.
Gambar 3.26 Desain form input survei
K. Desain form daftar perbaikan rambu
Form daftar perbaikan rambu digunakan untuk membuat laporan/form untuk mermperbaiki rambu secara kategori kerusakannya, form ini akan memunculkan data rambu berdasarkan jenis kerusakannya. Untuk lebih jelasnya, desain form daftar perbaikan rambu dapat dilihat pada gambar 3.27.
Gambar 3.27 Desain form daftar perbaikan rambu
L. Desain form input perbaikan
Form input perbaikan digunakan untuk update kondisi rambu yang diperoleh dari perbaikan, data ditampilkan sesuai kode perbaikan. Untuk data
Form input hasil survei bulan x 2012 ( Jumlah jalan belum masuk : x)
Sxxxxxxxx-xx1 Pilih kode
Kd lokasi Kd detail Jenis rambu Tgl pasang
Save Jalan x (10)
Pegawai survei : Mr. X (xxxxxxxxx)
Reset Kondisi Keterangan
Daftar perbaikan rambu bulan x 2012
x Pilih kerusakan
Kd detail Jenis rambu Jenis pasang Ket survei
Cetak
longtitude lantitude
Data x (10)
Nama jalan Kd lokasi
STIKOM
yang diinputkan adalah kondisi perbaikan ComboBox. Untuk lebih jelasnya, desain form input perbaikan dapat dilihat pada gambar 3.28.
Gambar 3.28 Desain form input perbaikan
M. Desain form laporan peta
Form laporan peta digunakan menampilkan data lokasi rambu bedasarkan kriteria yang diinputkan oleh user. Untuk lebih jelasnya, desain form laporan peta dapat dilihat pada gambar 3.29.
Gambar 3.29 Desain form laporan peta
N. Desain form laporan tabel inventaris
Form laporan tabel digunakan untuk membuat laporan dalam bentuk tabel bisa ditampilkan per satu jalan. Untuk lebih jelasnya, desain form laporan tabel dapat dilihat pada gambar 3.30.
Form input hasil perbaikan bulan x 2012 ( Jumlah perbaikan yang masih berjalan : x)
Pxxxxxxxx-xx1 Kode perbaikan
Kd detail Jenis rambu
Save Data x (x)
Reset J. pasang Selesai Nama jalan Kd lokasi
Jumlah rambu yang tampil : x buah
semua
semua
semua semua
semua
semua
PETA Tabel
rambu Jenis rambu
Sumber dana jalan
Jenis pasang
Kondisi
Cari Reset
STIKOM
[image:56.595.48.545.121.656.2]Gambar 3.30 Desain form laporan tabel inventaris
O. Desain form laporan histori
Form laporan histori digunakan untuk menampilkan histori rambu-rambu yang sudah diganti. Untuk lebih jelasnya, desain form laporan tabel dapat dilihat pada gambar 3.31.
Gambar 3.31 Desain form laporan histori
P. Desain form manage user
Form manage user digunakan untuk tambah, reset password dan menonaktifkan user. Hanya super operator yang bisa akses form ini, desain form manage user dapat dilihat pada gambar 3.32.
Laporan rambu dalam bentuk tabel
x Pilih jalan Foto Kondisi Tgl pasang Cetak longtitude lantitude
Data x (10)
Arti rambu Gambar rambu No Tabel Kode
semua semua semua semua semua semua semua Tabel rambu Jenis rambu Kode rambu jalan kode lokasi Sumber dana Cari Reset Histori Status ganti Tgl ganti dana Cetak Data x (10)
Arti rambu
No Jalan Kode rambu Ket ganti
STIKOM
Gambar 3.32 Desain form manage user
Q. Desain form ganti password
Form ganti password digunakan untuk menganti password setiap user secara mandiri. desain form ganti password dapat dilihat pada gambar 3.33.
Gambar 3.33 Desain form ganti password
R. Desain laporan survei
Form laporan survei sendiri digunakan untuk kegiatan survei lapangan. desain laporan survei dapat dilihat pada gambar 3.34.
Manage user Enter Text
Enter Text
10 Enter Text Enter Text Enter Text nama email Simpan Reset Kd nip Show
nama email akses
Search :
Status pass Reset pass Action
Gambar 3.34 Desain laporan survei
S. Desain laporan daftar perbaikan rambu
Form laporan perbaikan sendiri digunakan untuk kegiatan perbaikan rambu-rambu. Desain laporan perbaikan dapat dilihat pada gambar 3.35.
Gambar 3.35 Desain laporan daftar perbaikan rambu
T. Desain laporan histori
Form laporan histori sendiri digunakan untuk menampilkan data riwayat pergantian rambu. Desain laporan histori dapat dilihat pada gambar 3.36.
Kd lokasi Kd detail Jenis rambu Foto rambu Tgl pasang
Cetak PDF
longtitude lantitude
Jalan x (10) Kode Survei : Sxxxxx-xx1
Kondisi Keterangan
Petugas Lapangan
(………)
Operator
(………)
Cetak PDF
DATA PERBAIKAN RAMBU RUSAK (10) Kode Perbaikan : Pxxxxx-xx1
Petugas Lapangan
(………)
Operator
(………)
Kd detail Jenis rambu Jenis pasang Ket survei longtitude lantitude
Nama jalan Kd lokasi Selesai
Pimpinan
(………)
STIKOM
Gambar 3.36 Desain laporan histori
U. Desain laporan jadwal pergantian rambu
Form laporan jadwal pergantian rambu digunakan untuk menampilkan data rambu yang akan melewati masa pemasangan 5 tahun atau lebih. Desain laporan jadwal pergantian rambu dapat dilihat pada gambar 3.37.
Gambar 3.37 Desain laporan jadwal pergantian rambu
V. Desain laporan tabel inventaris
[image:60.595.62.547.81.650.2]Form laporan tabel inventaris digunakan untuk menampilkan data inventaris rambu tiap jalan. Desain laporan tabel inventaris dapat dilihat pada gambar 3.38.
Cetak PDF
DATA HISTORI (10)
Arti rambu Dana
Nama jalan Kd lokasi Tgl ganti
NO Status ganti Keterangan
Laporan jadwal pergantian rambu
semua 2012
Bulan
Periode perbaikan rambu Tahun 2012
Tahun
No Gambar Jumlah
Cetak
Jenis pasang yang akan diganti
Jenis rambu yang akan diganti
No Jenis pasang Jumlah
Arti rambu Kode jenis
Kode tabel
Detail rambu yang akan diganti
Foto Kondisi Tgl pasang longtitude lantitude
Arti rambu Gambar rambu No Tabel Kode