• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Pengajar Menggunakan Tabu Search Pada LABKOM STIKOM Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Pengajar Menggunakan Tabu Search Pada LABKOM STIKOM Surabaya."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJADWALAN

PENGAJAR MENGGUNAKAN TABU SEARCH PADA

LABKOM STIKOM SURABAYA

KERJA PRAKTEK

Nama : Mochamad Rifai Idris NIM : 10.41010.0153

Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA &TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

v

ABSTRAKSI

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya merupakan lembaga yang bergerak di bidang pendidikan yang mengedepankan teknologi dan Informasi. Laboratorium komputer (Labkom) STIKOM merupakan bagian yang berperan aktif dalam menangani penyelanggaraan praktikum yang diselenggarakan pada tahun ajaran yang sedang berjalan. Salah satu tugas dari Labkom adalah menjadwalkan orang-orang yang berkompeten dalam pengajaran mata kuliah praktikum yang akan diselenggarakan. Berdasarkan hasil survei dan wawancara dengan kepala bagian Labkom, didapatkan bahwa, terjadi ketidak seimbangan antara beberapa Coass yang mengajar dalam salah satu mata kuliah praktikum. Salah satu upaya atau cara yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan melakukan penjadwalan dengan cepat, efisien dan optimal untuk menyamaratakan jumlah mengajar dari setiap Coass tanpa memperdulikan jumlah mata kuliah yang mereka (Coass) ampu.

Rancang Bangun Aplikasi Penjadwalan Pengajar Menggunakan Tabu

Search merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan mampu menyeimbangkan distribusi pengajar serta dapat mempermudah proses penjadwalan itu sendiri.

Kata Kunci: tabu search, penjadwalan, penjadwalan pengajar, Labkom

STIKOM

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.

1.1 Latar Belakang

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya merupakan lembaga yang bergerak di bidang pendidikan yang mengedepankan teknologi dan Informasi. Hal ini telah dibuktikan dengan adanya sarana-sarana yang dapat menunjang seluruh proses pendidikan tersebut. Seperti Laboratorium Komputer yang bertempat di lantai 6 STIKOM gedung biru STIKOM Surabaya. Laboratorium komputer (Labkom) STIKOM merupakan bagian yang berperan aktif dalam menangani penyelanggaraan praktikum yang diselenggarakan pada tahun ajaran yang sedang berjalan. Salah satu tugas dari Labkom adalah menjadwalkan orang-orang yang berkompeten dalam pengajaran mata kuliah praktikum yang akan diselenggarakan.

Penjadwalan adalah sebuah proses yang berkaitan dengan pengalokasian sumber daya terhadap waktu untuk menghasilkan sebuah kumpulan pekerjaan. Di dalam dunia pendidikan, sumber daya yang harus dialokasikan dan didistribusikan antara lain adalah, tenaga pengajar, siswa dan ruang belajar mengajar. Maka dari itu, pengalokasian atau pendistribusian tenaga pengajar terhadap ruang belajar yang sudah terisi siswa yang akan diajar haruslah optimal dan seimbang, agar mampu meningkatkan mutu pelayanan pendidikan itu sendiri (Baker & Kenneth, 1974).

Proses penjadwalan mengajar untuk pengajar di Labkom dimulai dari pihak Labkom menyerahkan tabel jadwal praktikum kepada calon pengajar. Tabel jadwal mengajar tersebut akan diisi oleh para pengajar. Proses pengisian tersebut dilakukan

STIKOM

(4)

secara bergantian sesuai dengan jadwal yang mereka bisa dan sesuai dengan mata kuliah praktikum yang telah mereka ampu. Proses pengisian (plotting) tersebut bisa memakan waktu sampai tiga hari, setelah itu jadwal yang sudah di plotting oleh masing-masing Coass akan diberikan ke bagian administrasi. Setelah itu, bagian administrasi akan memberikan jadwal tersebut ke Asisten Labkom yang juga akan ikut mengajar praktikum yang akan dilangsungkan. Apabila proses plotting yang telah dilakukan oleh Asisten telah selesai maka jadwal tersebut akan dikembalikan ke pihak adminstrasi untuk kemudian diproses tahap akhir yang akan memakan waktu selama satu hari penuh.

Permasalahan yang selama ini timbul adalah, adanya ketidak seimbangan antara beberapa Coass yang mengajar dalam salah satu mata kuliah praktikum. Artinya adalah, terjadi penumpukan jumlah jadwal mengajar yang terlalu banyak pada salah satu coass, dan coass yang lainnya mempunyai jumlah jadwal yang lebih sedikit. Berikut ini merupakan data mengajar coass selama 6 semester, dari tahun 2010 hingga 2012.

STIKOM

(5)

3

Gambar 1.1 Diagram Boxplot Jumlah Mengajar (Sumber: Labkom)

Gambar 1.1 di atas menjelaskan bahwa, terjadi ketidak-seimbangan (tidak merata) pada distribusi jadwal mengajar. Hal ini terlihat pada panjang box

dari beberapa boxplot yang begitu kecil. Selain itu, masih ada satu pengajar yang mengajar jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengajar lain, hal ini terlihat pada tanda merah di bagian atas box di beberapa boxplot.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu aplikasi penjadwalan. Aplikasi tersebut nantinya diharapkan mampu untuk

menyeimbangkan distribusi jumlah jadwal mengajar. Aplikasi tersebut juga diharapkan dapat mempermudah dalam pembuatan jadwal mengajar untuk pengajar dengan waktu yang relatif lebih cepat daripada sebelumnya dan dapat berjalan dengan optimal.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

SMT 101 SMT 102 SMT 111 SMT 112 SMT 121 SMT 122

STIKOM

(6)

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana menyeimbangkan distribusi jumlah jadwal mengajar Coass dan Asisten Labkom.

1.3 Batasan Masalah

1. Aplikasi ini digunakan oleh Asisten dan Coass. Mereka dapat memilih waktu dan tempat untuk mengajar berdasarkan matakuliah praktikum yang mereka ampu tanpa adanya batasan ketika melakuan proses plotting.

2. Aplikasi ini digunakan oleh staff laboratorium untuk melakukan proses

penjadwalan yang telah di plotting sebelumnya.

3. Pada proses penjadwalan tidak akan ada jadwal yang crash dan jumlah distrubusi pengajar dapat merata.

4. Keluaran dari aplikasi ini nantinya adalah jadwal mengajar.

1.4 Tujuan

Rancang bangun aplikasi penjadwalan pengajar menggunakan Tabu Search.

1.5 Manfaat

1. Mempermudah staff laboratorium dalam melakukan proses penjadwalan pengajar.

2. Menyeimbangkan distribusi jumlah jadwal mengajar dalam satu mata kuliah

praktikum.

STIKOM

(7)

5

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini secara sistematis dapat dibagi menjadi lima bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah yang ada, perumusan masalah

berdasarkan tujuan, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan dari pembuatan aplikasi, kontribusi serta sistematikap enulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI

Berisi kilas sejarah instansi, visi dan misi, departemen yang ada, dan profil perusahaan tempat kerja praktek.

BAB III : LANDASAN TEORI

Berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam pembuatan aplikasi.

BAB IV : DESKRIPSI PEKERJAAN

Berisi uraian tentang tugas-tugas yang dikerjakan pada saat kerja praktek, yaitu dari metodologi penelitian, analisis sistem,

pembahasan masalah berupa Context Diagram, Data Flow Diagram,

ER-Model, struktur tabel, dan implementasi sistem berupa screen-shoot dari setiap tampilan program.

BAB V : PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran untuk perbaikan system kedepannya.

STIKOM

(8)

6

1.

2.1Sejarah Perusahaan

Sejak STIKOM Surabaya didirikan tahun 30 April 1983,STIKOM sudah menyediakan laboratorium komputer dengan jumlah PC kurang lebih 20 unit sebagai sarana pendukung pendidikan. Pada tahun 1993/1994, laboratorium komputer yang berada di lantai-1 kampus Kutisari sudah memiliki kurang lebih 80 unit PC 386/486. Pada tahun 1995/1996 laboratorium komputer sudah mengadopsi teknologi jaringan dengan menggunakan Sistem Operasi Novel Netware 3.11/4.10, kabel coaxial dan 1 unit server dengan kapasitas harddisk 40MB.Semua terminal

tidak memiliki harddisk, semua pekerjaan dan aplikasi praktikum berada di server. Jumlah komputer sudah ditingkatkan menjadi 100 unit yang dibagi dalam 5 ruangan yang masing-masing 20 unit dan masing-masing komputer sudah dilengkapi dengan harddisk. Ruang laboratoirum dengan nama Arjuna, Bima, Krisna, Drupadi dan Ekalaya. Pada tahun 1996 sejak STIKOM terkoneksi ke internet dengan

bandwidth 128 kbps, lab Ekalaya di fungsikan sebagai laboratorium untuk akses

internet, laboratorium digunakan oleh semua civitas dengan menggunakan sistem antrian. Sedangkan laboratorium Arjuna, Bima, Krisna dan Drupadi digunakan untuk praktikum dasar, yaitu praktikum sistem operasi atau jaringan Novell Netware, praktikum basis data menggunakan Foxpro, praktikum pemrograman menggunakan Pascal, Delphi, Cobol, Clipper, dan C++. Untuk mata praktikum sistem pakar menggunakan Prolog. Selain lima laboratorium tersebut laboratorium

STIKOM

(9)

7

komputer juga memiliki 10 unit terminalconsole untuk pratikum AS/400 yaitu materi OS/400, pemrograman Cobol/400, dan pemrograman RPG/400.

Pada tahun 1999/2000 laboratorium komputer pindah ke kampus I di jl. Kedung Baruk 98 Surabaya dan menambah jumlah terminal-nya. Pada saat pertama laboratorium komputer berada di lantai 4 gedung biru STIKOM Surabaya dan menempati 9 ruang. Ruang laboratorium komputer pada saat itu diganti dengan nama-nama ilmuwan yaitu Aristoteles, Bernouli, Copernicus, Demorgan, Einstein, Fibonacii, Galileo dan Hamming. Sistem operasi server diganti dengan menggunakan windows NT/2000. Mulai tahun 2009 laboratorium komputer menempati lantai 6 gedung Biru.

Mulai bulan Juli 2011 fasilitas praktikum diupgrademenjadi Core™2 Duo

dengan memori 4GB (Lab A, B), 1 GB (lab C, D, E, F dan G), sedangkan laboratorium Hamming disediakan 10 unit labtop, 4 unit server, layer-3 switch dan 2 unit access point. Semua monitor CRT di ganti dengan LCD (LED) dan masing-masing ruang dilengkapi 1 unit komputer untuk pengajar dengan LCD Proyektor 2000 lumen. Pada tahun 2012 Laboratorium Fibonacci dan Galileo melakukan

upgradedari Core™2 Duo ke Core™ i5 dengan memori sebesar 4GB.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi:

“Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas, unggul dan terkenal”

Misi:

1. Mengembangkan IPTEKS sesuai dengan kompetensi.

2. Membentuk SDM yang profesional, unggul dan berkompetensi. 3. Menciptakan corporate yang sehat dan produktif.

STIKOM

(10)

4. Meningkatkan kepedulian sosial terhadap kehidupan bermasyarakat. 5. Menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif

2.3 Struktur Organisasi

Kepala Bagian LABORATORIUM KOMPUTER

Ayuningtyas, S.Kom., M.MT

SIE AKADEMIS LABORATORIUM KOMPUTER

Siswo Martono, S.Kom., M.M. SIE SARANA dan PRASARANA

LABORATORIUM KOMPUTER Siswo Martono, S.Kom.,

M.M.

Kurniawan Jatmika, S.Kom.

Adrianus

Wijaya, A.Md. Joko Susilo

Edo Yonatan

Koentjoro, S.Kom. Ong Lu Ya

Joshua Gabriell Suhendri

Imaduddin Endri Wibowo Tegar Heru

Susilo, S.Kom.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Labkom STIKOM Surabaya

Tugas dan wewenang masing-masing bagian yang ada didalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepala Bagian Laboratorium Komputer STIKOM Surabaya

Laboratorium komputer dipimpin oleh seorang Kepala Bagian (Kabag) yang bertanggung jawab kepada Pembantu Ketua bidang Akademik memiliki tugas pokok dan wewenang sebagai berikut.

a. Tugas pokok:

a) Mengkoordinasikan penyusunan blue print pengembangan bagian

Labkom dan road map pencapaiannya sesuai dengan rencana strategis (renstra) STIKOM Surabaya yang meliputi model pengelolaan dan pengembangan Labkom dan Sumber Daya Manusia (SDM).

STIKOM

(11)

9

b) Menyusun dan melaksanakan rencana program kerja (proker) tahunan

bagian Labkom sebagai pedoman kerja berdasarkan blue print dan road map bagian Labkom.

c) Menyusun dan mengendalikan anggaran tahunan bagian Labkom. d) Melakukan persiapan penyelenggaraan praktikum, antara lain

persiapan kebutuhan perangkat keras serta perangkat lunak.

e) Berkoordinasi dengan Kepala Program Studi dan Kabag AAK berkaitan dengan penentuan matakuliah praktikum.

f) Melakukan rekrutmen Co-Asisten. g) Mempersiapkan modul praktikum.

h) Menentukan Dosen atau Asisten atau Co-Asisten beserta jadwal

mengajar.

i) Menyelenggarakan dan mengoordinasikan pelaksanaan praktikum. j) Menyelenggarakan ujian praktikum.

k) Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan praktikum, antara lain

monitoring terhadap Asisten dan Co-Asisten serta penilaian praktikum. l) Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan praktikum.

m) Melakukan pengembangan bagian Labkom.

n) Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana di bagian Labkom. o) Mengevaluasi pelaksanaan proker dan anggaran bagian Labkom

sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan rencana proker dan anggaran di tahun berikutnya.

STIKOM

(12)

b. Wewenang:

a) Menentukan personel Co-Asisten dalam proses seleksi.

b) Melakukan penugasan terhadap Dosen atau Asisten atau Co-Asisten di

bagian Labkom sebagai tenaga pengajar praktikum.

c) Menentukan beban mengajar Dosen atau Asisten atau Co-Asisten di bagian Labkom sebagai tenaga pengajar praktikum.

d) Menentukan koordinator modul praktikum.

e) Menentukan kooordinator ruang laboratorium komputer. f) Menyusun dan menentukan jadwal pelaksanaan praktikum.

g) Membatalkan grupyang kapasitasnya di bawah kuota yang ditetapkan. h) Memberikan penilaian kepada Asisten dan Co-Asisten serta

memberikan surat peringatan atau pemberhentian sesuai ketentuan terhadap Co-Asisten yang melakukan pelanggaran.

i) Membatalkan nilai praktikum jika diketahui terjadi penyimpangan dalam penilaian.

j) Memberikan usulan dan masukan kepada atasan langsung dalam hal pengembangan bagian Labkom.

2. Seksi Sarana dan Prasarana Laboratorium Komputer STIKOM Surabaya

Seksi Sarana dan Prasarana Labkom adalah sub unit kerja di bawah Kabag Labkom yang berfungsi melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengadaan, perawatan dan pemeliharaan, administrasi, evaluasi dan pelaporan penggunaan sarana dan prasarana Labkom. Seksi sarana dan prasarana bagian Labkom dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasie) yang bertanggung jawab kepada Kabag Labkom.

STIKOM

(13)

11

a. Tugas pokok:

a) Melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin terhadap aset laboratorium dibantu oleh teknisi.

b) Melakukan inventarisasi aset komputer dan elektronik dan non komputer.

c) Melakukan pengembangan sarana dan prasarana laboratorium

komputer.

d) Mengevaluasi penggunaan sarana dan prasarana laboratorium

komputer.

e) Membuat pelaporan pemakaian sarana dan prasarana laboratorium komputer.

3. Seksi Akademis Laboratorium Komputer STIKOM Surabaya

Seksi Akademis Laboratorium adalah sub unit kerja di bawah Kabag Labkom yang berfungsi melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan koordinasi antara bagian AAK, Kepala Program Studi (Kaprodi), rekrutmen Co-Asisten, monitoring proses praktikum, evaluasi dan pelaporan akhir kegiatan praktikum. Seksi Akademis Bagian Labkom dipimpin oleh Kepala Seksi (Kasie) yang bertanggung jawab kepada Kabag Labkom.

a. Tugas Pokok:

a) Berkoordinasi dengan Kaprodi dan Kabag AAK berkaitan dengan

penentuan matakuliah praktikum.

b) Melakukan rekrutmen Co-Asisten bersama Kabag Laboratorium. c) Berkoordinasi dengan koordinator mata praktikum mempersiapkan

modul praktikum.

STIKOM

(14)

d) Menentukan Dosen atau Asisten atau Co-Asisten beserta jadwal

mengajar.

e) Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan praktikum. f) Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan praktikum, antara lain

monitoring terhadap Asisten dan Co-Asisten serta penilaian praktikum. g) Bekerjasama dengan Administrasi bagian Labkom dalam proses

perhitungan honor mengajar Dosen atau Asisten atau Co-Asisten. h) Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan praktikum.

i) Membuat laporan hasil akhir kegiatan praktikum.

STIKOM

(15)

13

BAB III LANDASAN TEORI

1.

3.1 Penjadwalan

Penjadwalan adalah kegiatan pengalalokasian sumber-sumber atau mesin-mesin yang ada untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu (Baker & Kenneth, 1974). Penjadwalan produk adalah suatu kegiatan memasukkan sejumlah produk yang telah direncanakan ke dalam proses pengerjaannya (Biegel, 1992). Dari dua definisi tersebut, maka dapat ditarik sebuah definisi bahwa penjadwalan adalah suatu kegiatan perencanaan berupa pengalokasian sumber daya baik mesin maupun tenaga kerja untuk menjalankan sekumpulan tugas sesuai prosesnya dalam jangka waktu tertentu.

3.2 Tabu Search

Tabu search merupakan sebuah metode optimasi matematis yang termasuk ke dalam kelas local search. Tabu search memperbaiki performansi local search

dengan memanfaatkan penggunaan struktur memori. Sebagian solusi yang pernah dibangkitkan ditandai sebagai “tabu”/”taboo” yang berarti sesuatu yang terlarang,

sehingga algoritma tabu tidak akan mengunjungi solusi tersebut secara berulang-ulang.

Tabu search diperkenalkan pertama kali oleh Glover pada tahun 1970-an. Ide dasar tabu search juga diperkenalkan oleh Hansen. Banyak percobaan yang menunjukkan bahwa tabu search saat ini telah menjadi sebuah teknik optimasi yang dapat diadu dengan hampir semua teknik optimasi yang telah dikenal.

STIKOM

(16)

Ada tiga komponen penting dalam tabusearch, yaitu:

1. Penggunaan struktur memori yang fleksibel, yang memungkinkan evaluasi kriteria dan informasi historis bisa dieksploitasi lebih baik dibandingkan dengan struktur memori yang statis.

2. Penggunaan mekanis control yang didasarkan interaksi antara kondisi yang membatasi dan kondisi yang mendukung proses pencarian.

3. Penggabungan fungsi memori yang memiliki rentang waktu yang berbeda, dari memori jangka pendek sampai dengan memori jangka panjang, untuk menerapkan strategi indensifikasi dan diversifikasi.

Algoritma tabu search bisa menerima solusi yang lebih buruk daripada solusi saat ini. Untuk menjaga agar solusi terbaik tidak hilang, tabu search

menyimpan solusi terbaik dan terus mencari berdasarkan solusi terakhir. Selain itu, metode ini mengingat sebagian solusi yang pernah ditemui dan melarang untuk menggunakan solusi yang telah ditelusuri untuk menghindari pengulangan yang sia-sia. Hal ini yang membuat tabu search menjadi lebih efisien dalam hal usaha dan waktu.

Dalam prakteknya tabu search menggunakan struktur memori yang disebut

tabu list untuk menyimpan atribut dari sebagian move (langkah transisi dari satu solusi ke solusi yang lain) yang telah diterapkan pada iterasi-iterasi sebelumnya.

Tabu list digunakan untuk menolak solusi-solusi yang memenuhi atribut tertentu agar proses pencarian tidak berulang-ulang pada daerah solusi yang sama dan untuk menuntun proses pencarian menelusuri solusi-solusi yang belum pernah dikunjungi.

STIKOM

(17)

15

Untuk efisiensi memori dan waktu proses, tabu list hanya menyimpan langkah transisi (move) yang merupakan kebalikan dari langkah yang telah digunakan pada iterasi-iterasi sebelumnya. Dengan kata lain, tabu list hanya berisi langkah-langkah yang mengembalikan solusi yang baru ke solusi yang lama. Tabu list menggunakan prinsip first in first out (FIFO) dengan panjang list tertentu yang dibatasi oleh user. Dengan menggunakan tabu list, tabu search dapat menerima solusi yang tidak memberikan peningkatan kualitas, sehingga tabu search bisa keluar dari local optimum. Tetapi, terdapat suatu pengecualian yang sangat penting pada tabu list. Jika terdapat move yang sudah berada di dalam tabu list (terlarang untuk dipilih) tetapi memberikan solusi yang lebih baik dibandingkan semua solusi terbaik yang pernah dibangkitkan maka move tersebut bisa diterima dan move

tersebut harus dikeluarkan dari tabu list (dibebaskan dari larangan). Hal ini merupakan prioritas khususnya pada tabu list yang disebut kriteria aspirasi atau kondisi aspirasi (aspiration conditions).

3.3 System Development Life Cycle

SDLC merupakan tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh anlis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Ada beberapa tahapan yang digunakan dalam SDLC

1. Requirement Specification

Disebut juga sebagai tahap spesifikasi kebutuhan pengguna, dimana desainer sistem mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan mana yang harus dipenuhi oleh program yg akan dibangun.

STIKOM

(18)

Pada tahap ini, desainer sistem harus berkomunikasi dengan klien. Desainer sistem atau sistem analis harus melakukan pemeriksaan terhadap kebijakan dan prosedur pengolahan data dan sistem informasi yang berlaku saat ini atau disebut dengan istilah present system. Dengan mengetahui sasaran sistem yang sebenarnya, dan memahami bagaimana sistem yang lama bekerja, maka seorang sistem analis dengan mudah bisa membuat sebuah konsep tentang sistem baru yang akan dikerjakan.

2. Architectural Design

Pada tahap desain, sistem analis berkosentrasi pada bagaimana sistem dibangun, dengan memperhatikan langkah-langkah berikut:

a. Mendefinisikan tujuan sistem, tidak hanya berdasarkan informasi dari

user, tetapi juga berupa analisa dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.

b . Membangun sebuah model konseptual, berupa gambaran sistem secara

keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.

c. Menerapkan kendala-kendala organisasi d . Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data e. Menyiapkan proposal sistem desain

3. Coding (pengkodean)

Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Setelah coding, setiap komponen diuji untuk memverifikasi apakah sudah berjalan dengan benar.

STIKOM

(19)

17

4. Integrasi dan testing

Dilakukan dengan mengoperasikan program dengan memproses data sehingga kesalahan dapat diketahui seawal mungkin. Pengujian dilakukan dengan teliti, mula-mula perunit sampai berbagai unit secara komprehensif, kemudian dilakukan pengujian tes penerimaan dengan client untuk memastikan sistem yang dibuat memenuhi kebutuhan mereka.

5. Training & implementasi

Karena tujuan sistem yang baru adalah untuk mengganti prosedur - prosedur lama, maka pelatihan kepada user yang akan menggunakan sistem merupakan hal penting. Setelah training selesai, dilakukan konversi (peralihan) dari sistem lama ke sistem yang baru, mungkin perlu menulis program khusus untuk menukar fail-fail yang ada menjadi fail-fail yang baru atau membuat fail-fail dari catatan manual.

Ada beberapa cara konversi ke sistem yang baru:

a. Konversi langsung yaitu sistem yang lama secara sekaligus diganti dengan

sistem yang baru.

b . Konversi pararel dengan cara sistem baru dan lama dijalankan secara

bersamaan untuk beberapa waktu, sehingga jika sistem baru mengalami gangguan sistem lama dapat mengkompensasi.

c. Konversi bertahap adalah peralihan ke sistem yang baru dilakukan bagian

per bagian.

d . Konversi pilot studi: mirip konversi bertahap, sistem baru

diimplementasikan dibidang tertentu dalam organisasi, setelah berhasil baru diimplementasikan dibidang yang lain.

STIKOM

(20)

Akhirnya bila seluruh tahap diatas selesai sistem baru mulai dipasang atau diimpementasikan.

6. Operasi & maintenance

Setelah pemasangan dan organisasi disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh sistem baru, maka tahap operasional dimulai. Pada tahap ini perlu dilakukan pemeliharaan terhadap sistem serta peningkatan mutu sistem agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sehingga perlu adanya perubahan dan peningkatan terhadap sistem, tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer telah selesai, sistem tersebut akan terus berkembang selama daur hidupnya, jika pada kenyataannya ia berhasil.

3.4 Pengertian Sistem

Suatu sistem merupakan cara tertentu dan bersifat representatif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas yang berupa rangkaian langkah-langkah yang terkoordinasi, dan berulang yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Antohny & Govindarajan , 2007).

A system is an asset of interdepent elements that together accomplish

specific objectives. A system must have organization, interrelationship, integration,

and central objectives”. (Gelinas & Dull, 2008). Berdasarkan kutipan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan yang terbentuk dari komponen-komponen dan unsur yang saling berinteraksi, terkoordinasi dan berhubungan erat satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan bersama.

STIKOM

(21)

19

3.5 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses sehingga menjadi lebih berarti, sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat (Marshal & Steinbart, 2004).

Kualitas informasi tergantung pada tiga hal, yaitu :

1. Akurat, informasi bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan, tetapi harus mencerminkan tujuan yang jelas.

2. Tepat waktu, informasi yang datang pada penerima tidak terlambat, informasi

yang telah usang tidak akan bernilai lagi karena tidak dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan, informasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi pemakainya.

3.6 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. SIM adalah sistem informasi yang diterapkan bagi kepentingan manajemen, dan secara sederhana manajemen dapat diartikan “getting things done through people”(Koontz & O'Donnell, 1995).

STIKOM

(22)

Manfaat adanya sistem informasi dalam suatu instansi yaitu:

1. Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang berfungsi sebagai mesin.

2. Manusia (people) dan prosedur (procedures) yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin.

3. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi

suatu proses pengolahan data.

3.7 Analisa dan Perancangan Sistem

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian- bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

STIKOM

(23)

21

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Analisa dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi (Kendall & Kendall, 2003).

3.8 Data Flow Diagram

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur dan dapat mengembangkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur danjelas.

3.8.1 Simbol-Simbol yang digunakan dalam DFD A. External Entity atau Boundary

External entity atau kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar system yang dapat berupa orang, organisasi atau system lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan atau menerima keluaran dari sistem. External entity disimbolkan dengan notasi kotak.

STIKOM

(24)

B. Arus Data

Arus data (data flow) di DFD diberi symbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

C. Proses

Suatu proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Simbol proses berupa lingkaran atau persegi panjang bersudut tumpul.

D. Simpanan Data

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa hal-hal sebagai berikut, sebagai gambaran:

1. Suatu fail atau basis data di system komputer. 2. Suatu arsip atau catatan manual.

3. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. 4. Suatu tabel acuan manual.

Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang tertutup disalah satu ujungnya.

STIKOM

(25)

23

3.8.2 Context Diagram

Context Diagram merupakan langkah pertama dalam desain proses. Pada

Context Diagram dijelaskan sistem apa yang dibuat dan entitas eksternal apa saja yang terlibat. Dalam Context Diagram harus ada arus data yang masuk dan arus data yang keluar (Kendall, 2003).

3.8.3 Data Flow Diagram

DFD level 0 adalah langkah selanjutnya setelah Context Diagram. Pada

langkah ini, digambarkan proses-proses yang terjadi dalam sistem informasi. Setelah

selesai maka akan di dekomposisi menjadi DFD Level 1 yangg merupakan penjelasan

dari DFD level 0. Pada proses ini dijelaskan proses apa saja yang dilakukan pada setiap

proses yang terdapat di DFD level 0 (Kendall, 2003).

3.8.4 ER-Model

ER-Model merupakan penggambaran hubungan antara beberapa entitas yang digunakan untuk merancang basis data yang diperlukan.

3.9 Konsep Dasar Basis Data

Database (basis data) merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara basis data relasional dan non-relasional. Pada basis data non-relasional, sebuah basis data hanya merupakan sebuah fail (Yuswanto & Subari, 2005).

Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer

STIKOM

(26)

sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya (Marlinda, 2004).

Penyusunan satu basis data digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (ketidak-tergantungan data).

3.9.1 Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan (Marlinda, 2004).

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu perangkat keras (Hardware), sistem operasi (Operating System), basis data (database), sistem (aplikasi atau perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai (User), dan aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional). Kelebihan Sistem Basis Data:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidak-konsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

STIKOM

(27)

25

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kekurangan Sistem Basis Data

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

3. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

3.9.2 Database Management System

Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan fail yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data (Marlinda, 2004).

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS: 1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

STIKOM

(28)

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Query merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

Fungsi DBMS 4. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah data definition atau pendefinisian data. 5. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

6. Data Security and Integrity

DBMS dapat memeriksa keamanan dan integritas data yang didefinisikan oleh DBA.

7. Data Recovery and Concurrency

DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

STIKOM

(29)

27

BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

1.

4.1 Analisis

Menganalisis sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem baru. Langkah awal adalah melakukan wawancara dan pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan untuk melihat proses yang ada, dengan mengetahui proses yang ada diharapkan dapat membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kabag Labkom, Ayuningtyas, S.Kom., M.MT., diketahui bahwa terdapat ketidak-seimbangan antara beberapa Coass yang mengajar dalam salah satu mata kuliah praktikum. Artinya adalah, terjadi penumpukan jumlah jadwal mengajar yang terlalu banyak pada salah satu Coass, dan Coass yang lainnya mempunyai jumlah jadwal mengajar yang lebih sedikit. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu aplikasi penjadwalan. Aplikasi tersebut nantinya diharapkan mampu untuk menyeimbangkan distribusi jumlah jadwal mengajar Coass. Aplikasi tersebut juga diharapkan dapat mempermudah dalam pembuatan jadwal pengajar dengan waktu yang relatif lebih cepat daripada sebelumnya dan dapat berjalan dengan optimal. Untuk merancang aplikasi tersebut, harus melalui beberapa tahapan analisis.

4.1.1. User Requirement

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kabag Labkom, Ayuningtyas, S.Kom., M.MT., user requirement dalam aplikasi ini antara lain:

STIKOM

(30)

A. Plotting Coass

Fungsi : Plotting coass.

Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh Coass. Coass akan memilih waktu dan tempat untuk mengajar berdasarkan matakuliah praktikum yang mereka ampu.

Aktor : Coass

Input : Jadwal matakuliah praktikum, inisial Coass Proses :

1. Memilih jadwal. 2. Simpan Jadwal.

Output : Data plotting Coass tersimpan. Peraturan :

1. Pemilihan jadwal harus sesuai dengan matakuliah praktikum yang mereka

ampu.

2. Jadwal Praktikum tidak ada batasan.

B. Penjadwalan Coass

Fungsi : Untuk menjadwalkan Coass.

Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh staff laboratorium (Ong). Untuk melakukan proses penjadwalan Coass yang telah di-plotting

sebelumnya.

Aktor : Staff laboratorium (Ong) Input : Data plotting Coass.

STIKOM

(31)

29

Proses :

1. Mencocokan kriteria Coass (jadwal kuliah Coass, waktu kosong, jadwal mata kuliah praktikum yang diampu, ruang laboratorium) dengan kriteria laboratorium (jadwal mata kuliah praktikum & ruang laboratorium)

Output : Data plotting Coass di-update. Peraturan :

1. Tidak boleh ada jadwal yang bentrok. 2. Jumlah merata

4.1.2. Software Requirement

Berdasarkan hasil analisis dari user requirement diatas, dibutuhkan

software requirement yang dapat menunjang fungsi plotting Coass dan penjadwalan coass. Terdapat 2 fungsi dalam software requirement yang dibutuhkan antara lain:

A. Plotting Coass

Fungsi : Untuk Plotting Coass

Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh Coass. Coass akan memilih jadwal praktikum berdasarkan kompetensi mereka.

Pemicu : (tidak ada)

Awal : Otentikasi oleh Coass.

Alur komputerisasi (computerized-system-flow):

STIKOM

(32)

1. Aktor meng-klik menu plotting Coass.

1.1. Aplikasi mengambil data mengajar yang sudah disiapkan sebelumnya 1.2. Aplikasi menampilkan data jadwal praktikum.

1.3. Aplikasi menampilkan form plotting Coass.

2. Melalui form plotting Coass. Aktor memilih waktu dan tempat untuk mengajar berdasarkan matakuliah praktikum yang mereka ampu.

2.1. Setiap aktor mempunyai hak untuk memilih seluruh jadwal berdasarkan kompetensi mereka.

3. Melalui form plotting Coass. Aktor mengklik form yang telah tertulis kode praktikum berdasarkan kelas (ruang) dan jadwal praktikum.

3.1. Aplikasi akan mengambil data aktor. 3.2. Aplikasi akan menyimpan data plotting. Akhir : Data plotting Coass tersimpan. Non fungsional :

1. Model tampilan dari form plotting Coass adalah tabular (1.3), dimana kelas (ruang laboratorium) akan dibagi berdasarkan jumlah shift (per hari)

2. Jadwal praktikum (hari, jam, mata kuliah praktikum (grup), ruang laboratorium).

B. Penjadwalan Coass

Fungsi : Untuk melakukan proses penjadwalan

Deskripsi : Fungsi ini digunakan oleh staff laboratorium (Ong). Untuk melakukan proses penjadwalan Coass yang telah di-plotting

sebelumnya. Pemicu : (tidak ada)

STIKOM

(33)

31

Awal : Otentikasi oleh staff laboratorium. Alur komputerisasi (computerized-system-flow): 1. Aktor meng-klik menu penjadwalan coass.

1.1. Aplikasi mengambil data plotting Coass

1.2. Aplikasi menampilkan data data plotting Coass. 2. Aktor meng-klik tombol proses penjadwalan.

2.1. Aplikasi akan memproses data plotting Coass

2.2. Aplikasi akan mencocokkan kriteria Coass (jadwal kuliah Coass, waktu

kosong, jadwal mata kuliah praktikum yang diajar, ruang laboratorium) dengan kriteria laboratorium (jadwal mata kuliah praktikum, ruang laboratorium).

2.3. Aplikasi akan mengubah status “Plotting” menjadi status “Fix” status

Coass yang telah diterima. Akhir : Data plotting Coass fix.

4.2 Desain

4.2.1 Desain Proses

Dari hasil analisis software requirement diatas terdapat 2 fungsi yang digunakan agar penjadwal pengajar dapat berjalan lancar. Fungsi pertama adalah plotting Coass dan penjadwalan Coass. Ketika aplikasi berjalan, pertama – tama aplikasi akan mengambil data jadwal mengajar pengajar dari Database Administrator (DBA). Setelah itu, Database Administrator (DBA) memberikan data jadwal mengajar kepada aplikasi. Setelah itu aplikasi akan menampilkan data jadwal mata kuliah praktikum yang selanjutnya dapat dipilih oleh Coass sebagai data plotting. Data plotting tersebut akan disimpan dalam basis data yang nantinya

STIKOM

(34)

akan diproses kembali oleh staff laboratorium untuk menemukan jadwal yang optimal bagi Coass dan data plotting tersebut akan disimpan kembali dalam bentuk

fix ke dalam basis data. Proses-proses yang sudah dijelaskan diatas akan digambarkan dalam desain Context Diagram dan DFD..

A. Context Diagram

Dalam Context Diagram ini melibatkan tiga entitas yaitu: Database Administrator (DBA), Staf Lab, dan Coass. Context diagram aplikasi penjadwalan pengajar akan tampak pada Gambar 1.1.

Inisial Coass

Jadwal M KPraktikum

Jadwal Coass Ters impan Trig g er

Data Plotting Coass Ters impan

Jadwal M K Praktikum dan Inisial Coas s

0

Aplikasi Penjadwalan

+

Coass

Staff_lab

DBA

Gambar 1.1 Context Diagram Aplikasi Penjadwalan

STIKOM

(35)

33

B. DFD Level 0 Aplikasi Penjadwalan

DFD Level 0 aplikasi Penjadwalan Pengajar akan tampak pada Gambar 1.2.

Ruang Ampu

Jadwal Coass yang dis etujui Data Plotting (fix)

Inisial Coass Jadwal M KPraktikum

Data Plotting

Data Plotting

Jadwal Coass Ters impan Data Plotting Coass Ters impan

Trig g er Jadwal M K Praktikum dan Inisial Coass

Coass

Staff_lab

1

Plotting Coass

+

2

Penjadwalan Coas s

+

1 Data Plotting

DBA

DBA

DBA

DBA

Gambar 1.2 DFD Level 0 Aplikasi Penjadwalan Pengajar

STIKOM

(36)

C. DFD Level 1 Plotting Coass

DFD Level 1 plotting Coass akan tampak pada Gambar 1.3.

Ampu Ruang

Inisial Coass Jadwal M KPraktikum

Data Plotting Data Plotting Coass Ters impan Jadwal M K Praktikum dan Inisial Coass

Data Plotting Data Jadwal M KPraktikum

Coass

1 Data Plotting

1 Menampilkan Data Jadwal M kPraktikum

+

2 Memilih Jadwal

Praktikum

3 Menyimpan Data

Plotting

DBA DBA

DBA DBA

Gambar 1.3 DFD Level 1 Plotting Coass

STIKOM

(37)

35

D. DFD Level 1 Proses Penjadwalan

DFD Level 1 proses penjadwalan akan tampak pada Gambar 1.4.

Jadwal Coass yang dis etujui

Data Plotting (fix) Data Plotting

Jadwal Coass Ters impan

Trig g er

Data Jadwal Coass Data Plotting Coass

Staff_lab

1 Data Plotting

1

Menampilkan Data Plotting

Coass

2

Tabu Search

3

Update Data Plotting Coass & Ubah Status Coass

Gambar 1.4 DFD Level 1 Proses Penjadwaan

4.2.2 Desain Data

Setelah menggambarkan desain proses di atas, dapat diketahui desain data yang dibutuhkan dalam menunjang berjalannya aplikasi pengingat jadwal pengajar. Dari gambar DFD di atas, terdapat satu buah desain data yang dibutuhkan, yaitu jadwal plotting. Desain data tersebut akan digambarkan dalam ER-Model, SQL-Tables, dan normalisasi.

A. ER-Model

Gambar 1.5 merupakan gambaran konsep desain data yang akan digunakan sebagai tabel dalam aplikasi Penjadwalan Pengajar. Hanya terdapat 1 tabel dalam ER-Model tersebutyaitu tabel Jadwal_plotting. Tabel “jadwal_plotting” memiliki atribut Kode_plotting, Grp_pr, Kod, Status.

STIKOM

(38)

Jadwal_Plotting Kod

Grp_Pr

Status

Kode_plotting

Gambar 1.5 ER-Model Aplikasi Penjadwalan Pengajar

B. SQL-Tables

SQL-Tables dari aplikasi pengingat jadwal pengajar sebagai berikut :

Jadwal_Plotting

Kode_plotting Grp_pr Kod Status_pengiriman

PK

C. Normalisasi

Tabel diatas sudah normal dan memenuhi bentuk Normal 3NF, yaitu tidak ada ketergantungan atribut bukan key terhadap atribut bukan key dan atribut key. Sehingga tidak diperlukan lagi yang namanya normalisasi.

4.2.3 Desain Antar Muka A. Perangkat Keras

Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi Penjadwalan Pengajar adalah komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Prosessor Intel Core 2 Duo minimal 2.00 Ghz. 2. Memory minimal 2.00 Gb.

3. Harddisk minimal 40 Gb.

STIKOM

(39)

37

B. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi Penjadwalan Pengajar adalah sebagai berikut:

1. Oracle 10g.

2. Visual Basic .NET 2010. 3. Windows 7 Professional.

C. Pengguna

C.1. Desain Input-Output (I/O)

1. Halaman Login

Desain login akan muncul pertama kali ketika aplikasi penjadwalan ini digunakan. Di dalam desain ini terdapat dua textbox yaitu user id dan password

dan satu tombol login, textbox nantinya akan menerima inputan dari pengguna berupa inisial Coass atau inisial admin beserta password-nya, sebelum pengguna menekan tombol login. Desain login akan tampak pada Gambar 1.6.

Login Form

Log In Inisial

Password User Id

Password

Gambar 1.6 Desain Input Halaman Login

STIKOM

(40)

2. Halaman Plotting

Desain halaman plotting ini merupakan desain yang akan muncul ketika pengguna tersebut teridentifkasi sebagai pengajar (Asisten/Coass), bukan sebagai admin. Halaman plotting ini berbentuk tabular dan tampilannya akan berdasarkan ruang laboratorium dan shift/jam mengajar yang akan dibagi berdasarkan hari. Desain halaman plotting akan tampak pada Gambar 1.7.

Halaman Plotting Kamis Rabu Jumat Senin Selasa Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Grp_pr Nama Asisten/Co-ass 07:30-09:15 09:30-11:15 11:30-13:15 14:00-15:45 16:00-17:45

Aristoteles Bernoulli Copernicus Demorgan Galileo Fibonacci

Gambar 1.7 Desain Input dan Output Halaman Plotting

3. Proses Penjadwalan

Desain halaman proses penjadwalan ini sebenarnya mempunyai desain yang sebagaian besar memiliki kesamaan dengan desain halaman plotting, hanya saja di dalam halaman penjadwalan ini terdapat tiga tombol untuk melakukan proses penjadwalan, export pdf dan export excel. Output yang dihasilkan oleh tabular pada halaman penjadwalan ini juga sedikit berbeda, dimana setiap kotak pada tabular tersebut akan menampilkan grup praktikum beserta inisial

STIKOM

(41)

39

pengajar/kode pengajar yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Desain halaman penjadwalan akan tampak padaGambar 1.8.di bawah ini.

Halaman Proses Penjadwalan

Kamis Rabu Jumat Senin Selasa Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Grp_pr, Kod Nama Asisten/Co-ass 07:30-09:15 09:30-11:15 11:30-13:15 14:00-15:45 16:00-17:45

Aristoteles Bernoulli Copernicus Demorgan Galileo Fibonacci Export Excel Export Pdf Proses Jadwal

Gambar 1.8 Desain Input dan Output Halaman Penjadwalan

C.2. Implementasi Input-Output

1. Halaman Login

Implementasi dari desain halaman login pada aplikasi penjadwalan pengajar digambarkan pada Gambar 1.9 . Form halaman login adalah form yang muncul pertama kali saat aplikasi penjadwalan dijalankan.

STIKOM

(42)

Gambar 1.9 Halaman Login

2. Halaman Plotting

Implementasi dari desain input halaman plotting dari aplikasi penjadwalan pengajar digambarkan pada Gambar 1.10. Halaman plotting ini akan muncul sesudah halaman login, halaman ini akan muncul apabila pengguna yang menggunakan halaman login teridentifikasi sebagai pengajar (Asisten/Coass), bukan administrator.

STIKOM

(43)

41

Gambar 1.10 Halaman Plotting

3. Halaman Proses Jadwal

Implementasi dari desain halaman proses jadwal dari aplikasi Penjadwalan Pengajar digambarkan pada Gambar 1.11 dan Gambar 1.11.

Gambar 1.11 Halaman Proses Jadwal Plotting

STIKOM

(44)

Gambar 1.12 Hasil Proses TabuSearch pada Halaman Proses Jadwal Plotting

4.2.4 Desain Fisik

Setelah mengetahui desain data yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah menggambarkan desain fisik. Dalam aplikasi pengingat jadwal pengajar ini, database management systems (DBMS) yang digunakan adalah

Oracle. Terdapat satu tabel yang ada dalam aplikasi ini, yaitu tabel “jadwal_plotting”. Tabel tersebut akan digambarkan dalam physical data model

(PDM) dan kamus data.

A. Physical Data Model

Berikut ini gambaran dari Physical Data Model (PDM) aplikasi Penjadwalan Pengajar.

STIKOM

(45)

43

Gambar 1.13 PDM Aplikasi Penjadwalan Pengajar

Gambar 1.13 merupakan gambaran konsep desain data yang akan digunakan sebagai tabel dalam aplikasi Penjadwalan Pengajar. Hanya terdapat 1 buah tabel dalam PDM tersebut yaitu tabel “jadwal_plotting”.

B. Kamus Data

Berikut akan dijelaskan tentang tabel yang digunakan dalam aplikasi penjadwalan pengajar.

1. Tabel Jadwal_plotting

Fungsi : Untuk menyimpan dan mengupdate data plotting. Primary key : Kode_Plotting

Tabel 1-1 Tabel Jadwal Plotting

No Kolom Tipe Data Lebar Constraint Foreign Key Tabel Kolom

1. Kode_plotting Varchar 15 Primary

2 Grp_pr Varchar 10

3. Kod Varchar 5

4. Status Varchar 20

4.3 Pengujian

Proses pengujian sistem menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan apakah aplikasi

Jadwal_plotting

Kode_plotting Grp_pr

Kod Status

varchar(15) varchar(5) varchar(10) varchar(20)

<pk>

STIKOM

(46)

yang telah dibuat sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Berikut ini adalah tabel hasil testing yang dilakukan pada aplikasi.

Tabel 1-2 Hasil Testing Halaman Login

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan Output Sistem

1. Mengecek user id dan password user

User id (salah), password (salah)

- Tidak Berhasil

Login 1. Mengecek user id dan

password user

User id (benar), password (salah)

- Tidak berhasil

login

3. Mengecek user id dan password user

User id (salah), password (benar)

- Tidak Berhasil

login 4. Mengecek user id dan

password user User id (benar), password (benar), dan bukan admin Pindah halaman, ke halaman Jadwal plotting -

5. Megecek user id dan password user User id (benar), password (benar), dan admin Pindah halaman, ke halaman Proses Plotting -

6. Mengece user id dan password user User id (benar), password (salah), dan admin

- Tidak Berhasil

Login

Tabel 1-3 Hasil Testing Halaman Jadwal Plotting

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan Output Sistem

[image:46.595.54.555.171.713.2]
(47)

45

No Tujuan Input Hasil yang

diharapkan Output Sistem

2. Klik jadwal Plotting (cell yang

mempunyai kode jadwal praktikum)

(Grp_pr) Muncul Dialog box konfirmasi

Apakah anda yakin mengajar di kelas ini? 3. Klik oke dialog box

konfirmasi

(Grp_pr) yang sudah ada di dalam jadwal_plotting dengan inisial yang bersangkutan Muncul dialog box pemberitahuan Dan tidak melakukan simpan data Anda dengan inisial …. Sudah melakukan plotting dengan kode praktikum ….. sebelumnya 4. Klik oke dialog box

konfirmasi

(Grp_pr) yang belum ada di dalam tabel jadwal_plotting dengan inisial yang bersangkutan Muncul dialog box pemberitahuan dan melakukan simpan data Data Plotting praktikum …. Dengan inisial ….. sudah tersimpan

5 Klik tidak dialog box konfirmasi

(Grp_pr) - -

STIKOM

(48)

46

1.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengujian tentang Aplikasi Penjadwalan Pengajar, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:

1. Aplikasi Penjadwalan Pengajar dapat membantu manajemen dalam hal proses

penjadwalan.

2. Aplikasi Penjadwalan Pengajar dapat berjalan dengan mudah, cepat, optimal dan efisien dalam hal proses penjadwalannya.

3. Aplikasi Penjadwalan Pengajar dapat menyeimbangkan jumlah pengajar satu dengan pengajar yang lain.

5.2 Saran

Aplikasi ini ke depannya sudah berbasis online bukan offline, dimana para calon Coass sudah bisa melakukan proses plotting dimanapun mereka berada.

STIKOM

Gambar

tabel hasil testing yang dilakukan pada aplikasi.

Referensi

Dokumen terkait

Ethanol selain mempunyai tenaga oktan yang lebih tinggi daripada bensin atau premium, sehingga mempunyai unjuk kerja yang lebih baik; penggunaan ethanol sebagai bahan

So, like using Yelp and Foursquare together, I think Facebook Places and Google Hotpot are services that are complementary.. 107 Picking the Right Service

Hal ini terlihat ketika guru bertanya jawab mengenai teks eksposisi banyak siswa yang diam karena tidak tahu apa yang harus dijawab sehingga, ketika dilakukan

Acara selanjutnya pengukuhan kepengurusan P-TALI daerah dengan penyerahan SK Kepengurusan dan pembagian Topi P- TALI oleh Pengawas dan Ketua Umum P-TALI Pusat. Penyampaian Materi

Sedangkan pada nada akhir perbedaan yang sangat signifikan terjadi antara tuturan laki-laki dan tuturan perempuan, dimana tuturan perempuan dalam modus deklaratif,

Komitmen dipandang penting dalam suatu organisasi, karena dengan komitmen yang tinggi seorang karyawan akan bersikap profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala ruangan IRNA D RSUD Dumai bahwa ruang IRNA D memiliki pasien dengan penyakit-penyakit infeksi dan menular yang memerlukan

Penulis dikenalkan dengan link baru yang mana adalah Thesaurus. Link ini memberikan kemudahan untuk penulis untuk mempelajari kosa kata.3.