• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL ORGANISASI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL ORGANISASI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI YOGYAKARTA TAHUN 2015"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL ORGANISASI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI

YOGYAKARTA TAHUN 2015

Effectiveness of Communication Media Organization at PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta 2015

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh

WINNY RIYAN RAHMAYANI 20120530239

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

i EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI INTERNAL ORGANISASI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI VI

YOGYAKARTA TAHUN 2015

Effectiveness of Communication Media Organization at PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta 2015

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh

WINNY RIYAN RAHMAYANI 20120530239

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(3)

ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Winny Riyan Rahmayani NIM : 20120530239

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Judul Skripsi : Efektivitas Media Komunikasi Internal Organisasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI

Yogyakarta Tahun 2015

Menerangkan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila kemudian hari karya ini terbukti merupakan hasil plagiat/ menjiplak karya orang lain maka saya bersedia dicabut gelar kesarjanaannya.

Yogyakarta, November 2016 Peneliti,

(4)

iii HALAMAN MOTTO

Dan pasti kami tunjukan

kepada mereka jalan yang

lurus.

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tuaku...

Teruntuk Bapakku, Didin Muhidin, yang tak sempat melihat

anak bungsunya ini masuk ke perguruan tinggi dan

memakai toga seperti kakak-kakaknya yang lain. Bahagia di

surga-Nya Allah ya pak. Miss U so much.

Teruntuk Mamahku, Enok Yunani, yang sudah rela ditinggal

sendirian di rumah selama 4 tahun lamanya. Dan sudah

banting tulang membiayai kuliah anakmu yang lama ini,

maafkan daku mom. Terima kasih buat do’a-doa mamah

yang tiada henti sampai saat ini. Tunggu Nie dirumah yaa.

(6)

v SPECIAL THANKS TO

 Mamah, nuhun mah do’a-do’a di tiap solat dan tahajudnya,

Alhamdulillah lulus oge, tiasa uih ka bumi, nemenin mamah

nyaaaak hehe

 Aa-aa dan teteh-tetehku, aku akan sebutin kalian satu-satu

hahaha. A’dede + t’titi, T’ita + A’han2, A’isal + T’erna, T’ela +

A’budi, T’pipit + A’habib. Nuhun yaa, udah dukung dan suport

neng winny sampai lulus jadi sarjana hahaha

 Ponakan-ponakanku semua, de raya, de rayna, teh lala, aji,

mpa, kekey, de ibang. Terima kasih, kalian udah bikin ateu

senyum-senyum kalo lagi kangen liat video-video tingkah

aneh kalian. Udah nyambut ateu kalo ateu pulang ke rumah,

hiiiiiw

 Mba dosenku, yang super kece. Mba Frizki. Bimbingan berasa

temenan. Maksaih mba udah mendampingiku selama ini.

Maapkeun winny suka bikin jengkel ya. Jangan sampai putus

ya mba komunikasi diantara kita berdua hihihi

 Teman terbaik sepanjang masa. Moal aya dua pokokna mah.

Geng! Angga Dini Akbar yang ga pernah bisa diem kalo lagi

ngomong, suka jadi bahan ejekan kita-kita. Maap we. Nurul

Izza Asri Tuszakiyah, kalem tapi menghanyutkan, yang sering

(7)

vi

dalam percintaan, kaya udah berpengalaman aja, padahal

kagak. Mita Tasfima, temen jaman fir’aun. Hobi tidur, apa-apa

males, tapi suka mencairkan suasana dikala kita lagi tegang

semua dengan imajinasinya yang aneh melebihi spongebob.

Kalian semua terbaik banget sumpah. Makasih ya udah

bantuin mikir kalo lagi bingung bikin skripsi, udah mau diajakin

nongkrong cuma buat ngerjain revisian. Udah dengerin cerita

winny dari mulai A-Z, ngasih masukan meskipun kadang rada

aneh-aneh gimana gitu. NUHUN PISAN. Winny bakal kangen

banget bareng-bareng sama kalian.

 Inot, hatur nuhun support na, menjadi pendengar setia

curhatan lewat voice note kalo lagi cape ngetik haha. Sampai

sekarang masih jadi teman terbaik. Ulah waka nikah, ngke

winny ameng jeung saha huhuhu

 Mas Agni Tirta, S.Ikom, yang udah ada dikala suka maupun

duka hahaha. Makasih bimbingannya selama menjadi

mahasiswa, makasih uluran tangannya ketika winny

kelaparan, dan makasih udah bikin winny gendut di jogja

wkwkwk

 Adnan, hey elu. Makasih yah udah mau direpotin bantuin

winny ngerjain skripsi, sampai kamu udah kerja di jakarta masih

(8)

vii  Amelia, Putri, Tri, idul, viddya, devi, holy, fatur, leo, pampam,

tazar, fateka, semuanya terimaksih sudah mengisi

kehidupanku di jogja dengan cada tawa yang

terbahak-bahak.

 Temen-temen CIKO, mas-mas dan mba-mba, dan

temen-temen ciko angkatan 2012 yang udah susah payah lelah bikin

film bareng sampai aku nangis-nangis lebay. Makasih ilmunya,

meskipun udah berpindah jalur dari film, tapi semua ilmu kalian

sangat berharga. Its true!

 Temen-temen kos cantika, Fauz yang udah ngeduluin eikeu

jadi sarjana, inget selalu sama @magersahur yak hahaha.

Nadia juga ngeduluin wisuda, keep contact ya sist.

 Mba siti, temen dateng ke pengajian Yusuf Mansur, kapan ke

pengajian bareng lagi mba? Pak Jono, TU paling baik seUMY,

yang udah mau direpotin ditanya-tanyain sama aku. Pak Mur,

Pak Yuli, Pak Yuni, matur suwun nggih pak.

 Semua temen-temen komunikasi 2012, PR, BC, ADV.

Semuanya, makasih yaa udah kenal sama aku, nyapa aku

kalo ketemu hahahaha *berasa orang terkenal kalo disapa

duluan*

 Temen KKN. Izza, Agus, Atik, Ayur, Apri, Dede, Dila, Putri, Yutika,

(9)

viii

di Saradan, kangen bisa bobo bareng, masak bareng, nangis

bareng hahahaha

 Dan makasih buat semua orang yang udah bantuin winny

ngerjain skripsi yang sudah berkahir ini... Alhamdulillah yaaah

(10)

ix KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan petunjuk, rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga peneliti telah berhasil menyelesaikan skripsi ini. Judul penelitian yang peneliti angkat adalah “Efektivitas Media Komunikasi Internal Organisasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta Tahun 2015”.

Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Halangan, rintangan, doa serta berbagai usaha maksimal telah dilakukan oleh peneliti untuk menyelesaikan dan memberikan sebuah karya yang terbaik. Namun, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan mendalam kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan, kepada:

1. Haryadi Arief Nur Rasyid S.IP, M.Sc., selaku ketua jurusan Ilmu Komunikasi.

2. Frizki Yulianti, S.IP, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pendampingan dan semangat, terima kasih mba dosenku. Bimbingan berasa temenan.

(11)

x 4. Erwan Sudiwijaya, S.Sos, MBA., selaku dosen penguji, terima kasih atas keseediaan waktu sebagai dosen penguji dan berbagai masukan yang diberikan untuk penelitian ini.

5. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan ilmunya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. 6. Bapak Eko Bidiyanto, selaku Manager Corporate Communication (Humas)

PT. KAI (Persero) DAOP VI Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakasankan penelitian ini.

7. Pak Ayep Hanapi, Mas Anwar Solikhin, Mas Rizky Firman dan Mba Sofi, yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian dan kesediaannya untuk di wawancarai.

8. Seluruh karyawan/karyawati PT. KAI (Persero) VI Yogyakarta, yang telah bersedia untuk mengisi kuesioner peneliti.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya saran maupun kritik untuk pembelajaran dikemudian hari supaya menjadi lebih baik.

Yogyakarta, November 2016 Peneliti

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

SPECIAL THANKS TO ... vi

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR DIAGRAM ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

ABSTRAK ... xviii

ABSTRACT ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Kerangka Teori ... 8

F. Kerangka Konsep ... 19

(13)

xii

H. Definisi Operasional ... 26

I. Hipotesa ... 31

J. Metode Penelitian ... 32

K. Sistematika Penulisan ... 44

L. Penelitian Terdahulu ... 45

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Perkeretaapian di Indonesia ... 48

B. Visi dan Misi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 51

C. Logo ... 52

D. Budaya Perusahaan ... 53

E. Slogan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 55

F. Stuktur Organisasi ... 55

G. Media Internal PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VI Yogyakarta ... 61

BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian ... 62

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 63

C. Deskripsi Data Demografis ... 66

D. Analisis Efektivitas Media Komunikasi ... 71

1. Efektivitas Media Komunikasi ... 71

2. Media Komunikasi Rapat ... 79

3. Media Komunikasi Tabloid KONTAK ... 84

4. Media Komunikasi Papan Pengumuman ... 90

(14)

xiii 6. Media Komunikasi Email ... 98 7. Media Komunikasi Website ... 101 8. Media Komunikasi Telepon ... 105 BAB IV PENUTUP

Kesimpulan ... 111 Saran ... 112 DAFTAR PUSTAKA

(15)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Definisi Operasional ... 30

Tabel 1.2. Sample penelitian ... 43

Table 2.1. Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia ... 51

Tabel 3.1. Tingkat Pengambilan Kuesioner ... 62

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Kuesioner ... 64

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas ... 65

Tabel 3.4. Umur Responden... 66

Tabel 3.5. Jenis kelamin ... 68

Tabel 3.6. Status perkawinan ... 69

Tabel 3.7. Pendidikan Terakhir ... 70

Tabel 3.8. Distribusi Frekuensi Efektivitas Media Komunikasi Organisasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta .... 72

Tabel 3.9. Pengelompokan Efektivitas Media Komunikasi ... 74

Tabel 3.10. Kegiatan Humas November 2015 ... 78

Tabel 3.11. Pengelompokan Media Komunikasi Rapat ... 80

Tabel 3.12. Pengelompokan Media Komunikasi Tabloid KONTAK ... 85

Tabel 3.13 Pengelompokan Media Komunikasi Papan Pengumuman ... 91

Tabel 3.14 Pengelompokan Media Komunikasi Nota Dinas ... 96

Tabel 3.15. Pengelompokan Media Komunikasi Email ... 99

Tabel 3.16 Pengelompokan Media Komunikasi Website ... 103

(16)

xv DAFTAR BAGAN

(17)

xvi DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1. Pencapaian Target Angkutan Kereta Api Tahun 2015 ... 4

Diagram 3.1. Efektivitas Komunikasi Organisasi ... 72

Diagram 3.2. Diagram Poligon Distribusi Frekuensi ... 73

Diagram 3.3. Efektivitas Media Komunikasi Organisasi... 74

Diagram 3.4. Efektivitas Media Komunikasi Organisasi... 75

Diagram 3.5. Pengelompokan Media Komunikasi Rapat ... 80

Diagram 3.6. Pengelompokan Media Komunikasi Tabloid KONTAK ... 86

Diagram 3.7. Pengelompokan Media Komunikasi Papan Pengumuman ... 92

Diagram 3.8. Pengelompokan Media Komunikasi Nota Dinas ... 96

Diagram 3.9. Pengelompokan Media Komunikasi Email ... 99

Diagram 3.10. Pengelompokan Media Komunikasi Website ... 103

(18)

xvii DAFTAR GAMBAR

(19)
(20)

xviii ABSTRAK

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

Konsentrasi Public Relations

Winny Riyan Rahmayani (20120530239)

Dengan Judul Skripsi: “Efektivitas Media Komunikasi Organisasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta Tahun 2015” Tahun Skripsi: 2016 + 112 Hal + 20 Tabel + 6 Gambar + 1 Bagan

Daftar Kepustakaan: 13 Buku (1992-2010) + 2 Skripsi + 1 Web + 2 Dokumen

Komunikasi yang efektif menjadi faktor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi, untuk dapat mengetahui apakah kegiatan komunikasi yang sudah dijalankan efektif atau berhasil mencapai tujuan dan sasaran organisasi adalah dengan melakukan suatu penelitian untuk melihat seberapa efektif media komunikasi yang sudah dilaksanakan oleh di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta Tahun 2015. Media yang digunakan dalam peneitian ini digolongkan ke dalam media komunikasi lisan, tulisan dan intranet.

Metodelogi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan teknik pengumpuan data melalui penyebaran kuesioner berskala Likert dengan jumlah responden 94 orang karyawan yang dipilih dengan menggunakan teknik

probability sampling dimana setiap unsur dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa semua media komunikasi yang terdapat di di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta berada pada kategori sedang atau cukup baik, sehingga dapat diartikan bahwa semua media komunikasi sudah efektif untuk menyampaikan informasi.

(21)

xix ABSTRACT

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Faculty of Social and Politics

Departement of Science Communication Concentration Public Relations

Winny Riyan Rahmayani (20120530239)

With Title: Effectiveness of Communication Media Organization at PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta 2015

Year 2016 + 112 Page + 20 Table + 6 Picture + 1 Draft

References: 13 Book (1992-2010) + 2 Thesis + 1 Web + 2 Document

Effective communication has become an important factor in order to achieve the objectives of an organization, in order to determine whether the communication activities that has been executed, ran effectively or successfully achieving the goals and the objectives of the organization is to conduct a research, to see how effectively is the communication media that has been carried out by PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta in 2015. The media that used on this research are classified into oral communication, article and intranet.

The Methodology research that used is quantitative approach, with collecting the data through questionnaires using Likert scale with 94 number of respondents were employees were selected using the probability sampling technique in which every element of the population has an equal chance to be elected as members of the sample.

The results of this research indicates that every communication media which is contained at PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerha Operasi VI Yogyakarta is in the category of moderate or good enough, so it can be interpreted that all communication media is effective enough to conveying the information.

(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi, bagaimana organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada komunikasi didalamnya. Komunikasi dalam sebuah organisasi digunakan untuk menciptakan adanya kesamaan pemahaman antara atasan dan bawahan, maupun antar karyawan. Melalui komunikasi yang baik, tujuan sebuah organisasi akan tercapai.

(23)

2 Komunikasi yang efektif menjadi faktor yang penting bagi pencapaian tujuan suatu organisasi baik organisasi bisnis maupun non bisnis. Bahkan komunikasi organisasi disebut sebagai darah bagi kehidupan organisasi. Menurut Andre Hardjana, ”penyelenggaraan sistem komunikasi yang efektif merupakan keharusan bagi suatu organisasi” (Hardjana, 2000:

x), sehingga untuk dapat mengetahui apakah kegiatan komunikasi yang sudah dijalankan efektif atau berhasil mencapai tujuan dan sasaran organisasi adalah dengan melakukan suatu penelitian untuk melihat seberapa efektif media komunikasi yang sudah dilaksanakan.

(24)

3 Salah satunya adalah kebijakan internal keputusan Direksi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) nomor: KEP.U/KP.303/XII/7/KA-2013 tentang mutasi jabatan di lingkungan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Kebijakan internal pusat perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang kerap kali melakukan perubahan jabatan, promosi/demosi dan atau pertukaran karyawan dari satu daerah operasi ke daerah operasi lain. Perubahan personil/pertukaran setiap karyawan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja daerah operasi tertentu yang sedang mengalami penurunan. Pemindahan-pemindahan karyawan ini secara tidak langsung akan menimbulkan konflik di dalam tubuh BUMN ini. Misalnya sulitnya beradaptasi di tempat baru, dengan karyawan maupun atasan baru.

“Kenapa harus ada konflik? Ga ada masalah. Anak baru kinerja bagus fine-fine aja. Sebenarnya perusahaan sudah punya aturan tertulis, tetapi dalam pelaksanaannya di setiap daerah ada peraturan yang tidak tertulis atau informal. Jadi perlu adanya adaptasi ke tempat baru itu”. (Wawancara dengan Assisten Manajer Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VI Yogyakarta, Ayep Hanapi, yang sudah 20 tahun bekerja)

Menurut Ayep Hanapi selaku Assisten Manajer Humas DAOP 6 yang sudah mengabdi selama 20 tahun, mengakui bahwa adaptasi sangatlah wajar dialami oleh karyawan ketika di tempatkan di tempat baru atau jabatan baru. Dikarenakan setiap daerah pasti mempunyai aturan informal (adat) masing-masing. Konflik internal yang timbul pasti selalu ada, tetapi tidak untuk dibicarakan kepada khalayak umum demi kebaikan perusahaan.

(25)

4 Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta atau disingkat dengan DAOP 6 Yk yang pada tahun 2015 mendapatkan pencapaian penumpang yang sudah melebihi target yaitu sebesar 109,25%. Selain kerena faktor Kota Yogyakarta merupakan kota destinasi wisata ke-2 setelah Bali yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun asing selama liburan, pencapaian ini juga berasal dari faktor-faktor internal PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melakukan pembenahan dan perbaikan di DAOP 6 Yogyakarta.

Diagram 1.1. Pencapaian Target Angkutan Kereta Api Tahun 2015 (Sumber: Divisi Komersial DAOP 6 Yogyakarta)

(26)

5 (Persero) untuk melakukan komunikasi internal dan menjaga hubugan baik dengan semua karyawannya.

Email yang merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat berperan penting dalam proses komunikasi di semua daerah operasi. Karena, setiap kegiatan yang dilakukan di masing-masing daerah operasi akan di broadcast ke semua email pegawai oleh divisi humas tiap daerah operasi. Sehingga, semua karyawan akan mengetahui berita terbaru seputar PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang dilakukan di setiap daerah operasinya.

Gambar 1.1. Email berita broadcast tentang Jumpa Pers di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI pada Tanggal 30 November 2015

(Sumber: Divisi Humas)

Gambar di atas merupakan berita broadcast tentang jumpa pers di DAOP 6 Yogyakarta. Berita tersebut berisi kegiatan jumpa pers yang dilakukan pada hari Senin tanggal 9 November 2015 yang bertempat di ruang Rakor Kantor DAOP 6, dengan narasumber Executive Vice President

(27)

6 arahan. Tata cara penulisan berita broadcast-pun sudah ada aturannya yaitu sesuai dengan kaidah jurnalistik 5W+1H dan ditambah dengan melampirkan maksimal 6 foto kegiatan sebagai pelengkapnya

Gambar 1.2. Majalah internal “KONTAK” PT. Kereta Api Indonesia (Persero) edisi Oktober 2015 (Sumber: Divisi Humas)

(28)

7 adalah artikel-artikel, album foto, tips dan trik sampai hiburan yang memperebutkan hadiah pun disuguhkan dalam tabloid tersebut.

Maka dari itu, apakah media komunikasi internal organisasi yang saat ini dijalankan oleh perusahaan kereta api sudah berjalan dengan efektif. Sehingga sangat diperlukan untuk melihat seberapa efektif dan efisienkah komunikasi internal yang saat ini sudah dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Khususnya di Daerah Operasi VI Yogyakarta.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas sistem komunikasi internal organisasi dan memberikan sejumlah rekomendasi pada pihak manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, dalam menganalisis tentang efektivitas media komunikasi internal organisasi peneliti mencoba merumuskan masalah yaitu: Apakah media komunikasi internal organisasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta sudah efektif bagi setiap karyawan?

C. Tujuan Penelitian

(29)

8 D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi dalam menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan Ilmu Komunikasi khususnya dalam kajian penelitian tentang media komunikasi internal organisasi atau perusahaan. Penelitian ini akan melihat seberapa efektifkah media komunikasi internal dalam perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), sehingga harapannya bisa menjadi referensi untuk mengukur efektivitas jalur komunikasi terutama dari atasan ke bawahan (downward communication).

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi yang berupa evaluasi untuk mengukur efektivitas media komunikasi yang digunakan terutama dari atasan ke bawahan (downward communication) untuk kemajuan organisasi dalam memperbaiki dan meningkatkan sistem komunikasi internal organisasi yang ada di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP VI Yogyakarta.

E. Kerangka Teori

1. Komunikasi Organisasi

Menurut Pace & Faules, ada dua perspektif utama yang akan mempengaruhi komunikasi organisasi didefinisikan, yaitu:

(30)

9 komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Fokusnya adalah penanganan pesan, yakni menerima, menafsirkan, dan bertindak berdasarkan informasi dalam suatu peristiwa komunikasi organisasi. Komunikasi dipandang sebagai alat untuk merekayasa atau mengkonstruksi organisasi yang memungkinkan individu (anggota organisasi) beradaptasi dengan lingkungan organisasi.

2) Perspektif subjektif mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai proses penciptaan makna atas interaksi diantara unit-unit organisasi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. Fokusnya adalah bagaimana individu anggota organisasi bertransaksi dan kemudian memberi makna terhadap peristiwa komunikasi yang terjadi. Dalam arti lain, bagaimana anggota organisasi berperilaku akan bergantung kepada makna informasi itu bagi mereka.

(31)

10 memungkinkan sistem komunikasi organisasi berfungsi secara efektif.

Namun tampaknya para ahli belum mempunyai persepsi yang sama mengenai definisi komunikasi organisasi. Bermacam-macam persepsi mereka mengenai hal ini dan beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi dan pemindahan arti di dalam suatu organisasi.

2) Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri, seperti komunikasi bawahan kepada atasan, komunikasi atasan kepada bawahan, dan komunikasi sesama karyawan. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya, seperti komunikasi dalam penjualan hasil produk, pembuatan iklan dan hubungan dengan masyarakat umum.

(32)

11 yang dipengaruhi oleh lingkungannnya sendiri baik internal maupun eksternal, yang melibatkan orang dan sikapnya, perasaann, hubungan dan keterampilan/skill.

Dalam komunikasi organsasi, kita berbicara mengenai aliran informasi yang ada di oraganisasi itu sendiri. Berikut ini adalah arah aliran informasi komunikasi organisasi:

1) Komunikasi ke Bawah (Downward Communication)

Komunikasi ke bawah adalah komunikasi dari atas ke bawah yang artinya informasi yang berlangsung secara formal dari seseorang yang memiliki wewenang atau kedudukan lebih tinggi kepada orang yang kedudukannya lebih rendah.

2) Komunikasi ke Atas (Upward Communication)

Komunikasi ke atas yaitu informasi yang berlangsung dari seseorang yang memiliki kedudukan lebih rendah kepada yang lebih tinggi.

3) Komunikasi Horisontal (Horizontal Communication)

Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.

4) Komunikasi Lintas Saluran (Interline Communication)

(33)

12 biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional.

Pada penelitian ini, proses komunikasi yang dibahas adalah komunikasi ke bawah (downward communication) atau komunikasi vertikal, dengan pertimbangan bahwa komunikasi vertikal yang lebih dominan dilakukan dilingkungan Daerah Operasi VI Yogyakarta, mengingat observasi langsung yang telah peneliti lakukan saat magang pada bulan September sampai November 2015 lalu.

2. Komunikasi Internal

Komunikasi internal adalah komunikasi yang dilakukan dalam sebuah perusahaan. Komunikasi internal ditujukan agar terciptanya kesamaan pandangan dan saling pengertian antara pihak manajemen dan karyawan. Ketika jalur komunikasi terbuka antara manajemen dan karyawan maka tujuan-tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai (Lattimore, dkk., 1997: 229).

(34)

13 dengan media internal, karena sifatnya yang khusus, yaitu media yang dibuat dan disebarkan khusus kepada karyawan (Jefkins, 2004: 164).

Media komunikasi merupakan alat untuk membantu lancarnya proses komunikasi. Media disini adalah surat, memo, nota, brosur, pamplet, bulletin, majalah, koran, papan pengumuman, kotak saran, telephone, radio, televisi dan sebagainya. Selain bentuk publikasi perusahaan, media internal juga meliputi komunikasi verbal, seperti rapat. Tetapi penelitian ini akan berfokus pada publikasi seperti: majalah, buku manual, papan pengumuma, rapat dan media intranet sebagai jenis media internal yang paling lazim digunakan oleh perusahaan.

1. Publikasi karyawan (majalah/newsletter)

Majalah atau newsletter adalah bentuk paling umum untuk publikasi berkala. Karena teknologi desktop publishing yang mudah tersedia. Akibatnya kebanyakan organisasi mengandalkan majalah atau newsletter untuk mengkomunikasikan berita. Menurut Paul Swift, managing editor Newsletter on Newsletter, berkata bahwa newsletter

(35)

14 2. Buku Pedoman

Oleh karena biaya produksinya, buku pedoman dibuat untuk dapat dibaca serta disimpan sebagai referensi. Buku pedoman ini membutuhkan indeks dan informasinya akan lebih mudah dibaca jika disediakan label atau halaman dengan kode berwarna (Lattimore, 2010: 234).

3. Rapat (Meeting)

Rapat menyatukan orang, memberikan peluang untuk berbicara maupun untuk mendengarkan, suatu komunikasi dua arah. Rapat merupakan bentuk komunikasi verbal yang terjadi di dalam organisasi atau perusahaan dengan tujuan untuk memaparkan kemajuan atau situasi-situasi di dalam organisasi atau perusahaan saat ini (Cutlip, 20011: 234).

4. Papan Pengumuman

(36)

15 standart dapat ditempatkan pada berbagai lokasi yang ramai atau yang sering disinggahi agar segenap pegawai dapat memperoleh informasi yang sama dalam waktu yang bersamaan pula (Jefkins, 2002: 198).

5. Intranet

Teknologi baru ini dengan cepat menjadi pilihan bagi karyawan dan perusahaan untuk berkomunikasi. Email

dengan cepat mampu mendistribusikan pesan secara mudah. Selain email terdapat pula homepage. Homepage merupakan media terkontrol yang memiliki kemampuan grafis dan suara yang melebihi kelebihan pengguna email (Lattimore, 2010: 247).

Pada penelitian ini yang ingin diteliti adalah komunikasi ke bawah atau yang biasa disebut downward communication, dimana dihubungkan dengan pemilihan media yang berhasil atau tidak dalam menyampaikan informasi kepada karyawan.

Menurut Pace dan Faules (2005:185) jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan ke bawahan adalah sebagai berikut:

1. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan

(37)

16 3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi 4. Informasi mengenai kinerja pegawai

5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas Pace dan Faules pun merumuskan harus ada proses pemilihan media dan metode komunikasi untuk karyawan yang tepat dalam menginformasikan lima hal di atas secara tepat. Ada empat metode, yaitu (1) tulisan saja, (2) lisan saja, (3) tulisan diikuti lisan, dan (4) lisan diikuti tulisan. Pada penelitian ini, media yang dipakai untuk meneliti adalah intranet (website) yang mewakili media elektronik, newsletter perusahaan (KONTAK) yang mewakili media tulis, dan juga media seminar yang mewakili media lisan. Ketiga media tersebut yang nantinya akan diteliti media mana yang lebih behasil dalam menyampaikan pesan yang kepada karyawan.

3. Komunikasi Efektif

(38)

17 memerlukan sebuah komunikasi yang dapat menciptakan pemahaman yang sama antara pimpinan perusahaan dan karyawan sehingga pimpinan dan karyawan dapat menghadapi permasalahan yang ada bersama-sama.

Komunikasi dengan karyawan secara lisan, menggunakan media cetak atau grafik, semua dapat dilakukan secara bersamaan. Media cetak dapat menyampaikan pesan kepada orang yang lebih banyak dalam waktu yang singkat, serta memaparkan informasi yang tersusun secara lebih baik dan lengkap. Pesan-pesan yang disampaikan secara lisan maupun melalui media harus menimbulkan komunikasi yang efektif. Don Fabun dalam bukunya

Company Publication mengatakan bahwa publikasi perusahaan tidak hanya membantu para karyawan memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai kebijaksanaan, tujuan dan keputusan, tetapi juga membantu manajemen mengerti kebutuhan, dan aspirasi para karyawan. Komunikasi tidak berlangsung satu arah, dan komunikasi memperoleh keefektifan apabila komunikasi berjalan dua arah dari karyawan dan manajemen (Effendy, 2002: 128-129).

Efektifitas komunikasi internal dapat diraih dengan memenuhi kriteria-kriteria dibawah ini:

(39)

18 2. Kesadaran pihak manajemen terhadap nilai dan pentingnya

memelihara komunikasi timbal balik dengan para karyawan 3. Kemampuan manajer humas yang memiliki ketrampilan

manajerial (manajerial skill) serta berpengalaman atau mendapat dukungan kualitas pada “sumber daya” manusia,

pengetahuan (knowledge), media dan teknis komunikasinya yang dipergunakan (Rosady, 2008: 271-272).

Komunikasi tidak akan lagi efektif hanya karena kelihatan baik dan dapat dibaca. Komunikasi akan efektif jika mempengaruhi tindakan karyawan untuk memenuhi tujuan organisasi (Cutlip, 2011: 429). Komunikasi yang efektif dapat pula dilihat dari feedback yaitu apa yang disampaikan oleh penerima pesan kepada sumber pesan.

Feedback yang diberikan akan menunjukkan apakah pesan dapat diterima dan dapat dimengerti oleh komunikan. Dikatakan pula oleh Mulyana bahwa tidak semua respon penerima pesan adalah feedback

(40)

19 Berdasarkan pandangan manajemen, komunikasi efektif jika bawahannya merespon pesan sesuai dengan maksud yang disampaikan managernya. Dengan kata lain, komunikasi efektif jika (1) tujuan dari pengirim pesan mungkin dipenuhi oleh penerima secara tinggi (2) ketidakpastian dalam pemenuhan merupakan kegagalan yang lain bukan kegagalan proses komunikasi. Komunikasi juga dikatakan efektif jika adanya kemungkinan pemahaman yang tinggi terhadap pesan atau reaksi dari tingkah laku penerima.

F. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori yang sudah ada, peneliti ingin mengetahui efektivitas media komunikasi internal organisasi yang ada di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta. Karena dengan menggunakan media komunikasi internal yang efektif akan menunjang sebuah informasi dapat tersampaikan dengan baik di lingkungan perusahaan. Pemilihan media dianggap suatu hal yang bisa mempengaruhi keberhasilan komunikan dalam menangkap suatu pesan.

(41)

20 Komunikasi dengan karyawan bisa berupa komunikasi ke bawah

(downward communication), komunikasi ke atas (upward communication), komunikasi sejajar (sideways communication) dan juga komunikasi lintas saluran (Pace dan Faules, 2005: 183). Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat efektivitas media komunikasi didalam organisasi, dan yang lebih dominan dilakukan yaitu komunikasi ke bawah (downward communication). Oleh karena itu, penyampaian komunikasi internal tersebut harus didukung dengan media internal dari pihak perusahaan.

Media komunikasi internal dianggap pula sebagai media yang digunakan untuk mengkomunikasikan suatu informasi kepada pendengar atau pembaca (audience) baik cetak, lisan maupun elektronik. Media komunikasi internal tersebut dianggap sarana yang menjembatani komunikasi antara pihak manajemen dengan karyawan, sehingga perusahaan dapat memfasilitasi hal-hal yang berkenaan dengan kepentingan karyawan.

(42)

21 G. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah definisi yang diberikan untuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok atau individu. Definisi konseptual dalam peneliatian ini adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas komunikasi internal

Komunikasi tidak akan lagi efektif hanya karena kelihatan baik dan dapat dibaca. Komunikasi akan efektif jika mempengaruhi tindakan karyawan untuk memenuhi tujuan organisasi (Cutlip, 2011: 429).

Efektifitas komunikasi internal dapat diraih dengan memenuhi kriteria-kriteria dibawah ini:

1. Sistem manajemen yang sifatnya terbuka (open management).

2. Kesadaran pihak manajemen terhadap nilai dan pentingnya memelihara komunikasi timbal balik dengan para karyawan 3. Kemampuan manajer humas yang memiliki ketrampilan

manajerial (manajerial skill) serta berpengalaman atau mendapat dukungan kualitas pada “sumber daya” manusia,

(43)

22 2. Media Komunikasi Internal

Media komunikasi internal (alat komunikasi) yang digunakan untuk menyalurkan sebuah informasi menyalurkan sebuah informasi dari atasan ke bawahan (downward communication) adalah sebagai berikut:

a. Media Komunikasi Lisan - Rapat

Rapat merupakan bentuk komunikasi verbal yang terjadi di dalam organisasi atau perusahaan dengan tujuan untuk memaparkan kemajuan atau situasi-situasi di dalam organisasi atau perusahaan saat ini (Cutlip, 2011: 234).

b. Media Komunikasi Tertulis - Tabloid Internal KONTAK

(44)

23 - Papan Pengumuman

Papan bulletin atau papan pengumuman menawarkan tempat yang bagus untuk menguatkan informasi dengan pesan-pesan singkat secara publik. Papan ini menyediakan akses cepat untuk menghentikan desas desus dan membuat informasi yang diinginkan itu terpancang. Papan dinamis memperoleh perhatian tetap. Papan dinamis adalah papan yang informasinya selalu diperbaharui. Papan Pengumuman standart dapat ditempatkan pada berbagai lokasi yang ramai atau yang sering disinggahi agar segenap pegawai dapat memperoleh informasi yang sama dalam waktu yang bersamaan pula (Jefkins, 2002: 198).

- Nota Dinas

(45)

24 c. Media Komunikasi Elektronik

- Email

Email dapat membuat surat individual, yang dapat dipakai untuk menjalain komunikasi langsung dan cepat dengan karyawan dan keluarganya dengan cara yang lebih personal dan strategis (Cutlip, 2011: 274). - Website

Menurut Louis K. Fak (Kriyantono, 2008: 248) memberikan beberapa ciri website internal yang baik, antara lain:

1. Penataan dan penempatan informasi

(Placement of information)

Karena kita membaca dari kiri ke kanan, atas ke bawah, maka informasi yang lebih penting seharusnya ditempatkan pada sisi kiri atau atas layar untuk memastikan dibaca terbaca terlebih dahulu oleh pengguna website. 2. Pewarnaan (use of color)

(46)

25 tampilan lebih menarik, asal tidak mengganggu upaya membaca informasi. 3. Penggunaan yang mudah

Informasi dalam website harus siap tersedia dan ditempatkan dalam urutan yang logis. Hyperlinks harus akurat dan ditandai secara jelas. Setiap level dalam website seharusnya memungkinkan pengakses untuk kembali lagi pada level sebelumnya, dan melangkah ke level berikutnya (previous and forward level)

4. Memiliki tujuan

Tujuan dari website akan menentukan kualitas dan tipe informasi di dalamnya.

Website biasanya dibagi dalam tiga kategori: a. Presence model, digunakan untuk alat

promosi

b. Information model, dipenuhi dengan beragam materi pesan, termasuk informasi untuk pers

(47)

26 - Telepon

Hotline atau telepon dipakai dalam hubungan internal untuk menyebarkan informasi dasar. Memberikan layanan hotline bebas pulsa kepada karyawan merupakan cara yang ekonomis untuk memberikan informasi dan memberi kesempatan karyawan memeberikan tanggapan balik (Cutlip, 20011: 279).

H. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun, 1995: 46). Maka definisi operasionalnya adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas komunikasi internal

Efektifitas komunikasi internal dapat diraih dengan memenuhi kriteria-kriteria dibawah ini:

1. Sistem manajemen yang sifatnya terbuka (open management). Terbuka disini adalah:

- Tidak ada sekat antara atasan dan karyawan

(48)

27 - Memberi kesempatan terhadap karyawan untuk

mengemukakan saran-saran dan pendapatnya

2. Kesadaran pihak manajemen terhadap nilai dan pentingnya memelihara komunikasi timbal balik dengan para karyawan. Komunikasi timbal balik yang dimaksud adalah:

- Penerima pesan merupakan obyek yang diharapkan untuk dapat menerima pesan yang dikirimkan dengan baik

- Isi pesan yang diterima sesuai dengan yang dimaksud oleh pengirim pesan, tanpa adanya pengurangan atau penambahan informasi

- Kejelasan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga pesan menjadi akurat

- Adanya respon setelah pesan tersebut sampai, dengan melakukan perintah atau memahami isi pesan tersebut 3. Kemampuan manajer humas yang memiliki ketrampilan

manajerial (manajerial skill) serta berpengalaman atau mendapat dukungan kualitas pada “sumber daya” manusia, pengetahuan (knowledge), media dan teknis komunikasinya yang dipergunakan (Rosady, 2008: 271-272).

Media dan teknis komunikasi yang dimaksud adalah:

(49)

28 - Media yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan

yang diharapkan oleh si pengirim dan penerima pesan - Format yang sesuai antara yang dimaksud oleh si

pengirim dan si penerima

- Tidak adanya gangguan teknis dalam penyampaian pesan

2. Media komunikasi internal (alat komunikasi) yang digunakan untuk menyalurkan sebuah informasi dari atasan ke bawahan (downward communication) adalah sebagai berikut:

a. Media Komunikasi Lisan Rapat

o Pembicara menyampaikan isi pesan dengan baik

o Fasilitas saat melakukan rapat (power point, konsumsi)

sudah diberikan dengan baik

o Pembicara mempersilahkan karyawan untuk memberi

masukan atau bertanya

o Rapat yang dilakukan sudah sesuai dengan jadwal yang rutin dilakukan

b. Media Komunikasi Tertulis Tabloid Internal KONTAK

o Proses pendistribusian media internal KONTAK

(50)

29

o Media internal KONTAK berisikan informasi yang

mudah dipahami dengan baik

Papan Pengumuman

o Informasi yang diberikan pada papan pengumuman

selalu update/ diperbaharui secara berkala

o Tampilan pada papan pengumuman sudah menarik,

sehingga menarik perhatian untuk membacanya

Nota Dinas

o Nota dinas tersampaikan dengan baik, yaitu kepada

orang atau divisi yang dituju

o Informasi yang ditulis pada nota dinas sudah jelas, yaitu

tebaca dengan jelas dan terperinci c. Media Komunikasi Elektronik

Email

o Email mudah untuk diakses

o Berita yang masuk email selalu update

Website

o Website mudah diakses

(51)

30 Telepon

o Fasilitas dan sarana telepon tersedia dengan baik

o Informasi bisa dengan cepat disampaikan

Tabel 1.1 Definisi Operasional Media Infomasi Yang

Diberikan

Tak tentu Seluruh karyawan

Nota Dinas o Pesan terusan

Setiap hari Karyawan tertentu

Email o Informasi/

berita

(52)

31

Website o Informasi

seputar PT.

Tak tentu Seluruh karyawan

Telepon o Pesan atau

informasi yang sifatnya harus disegerakan

Tak tentu Seluruh karyawan

I. Hipotesa

Hipotesa adalah dugaan logis sebagai kemungkinan pemecahan masalah yang hanya dapat diterima sebagai kebenaran bilamana setelah diuji ternyata fakta-fakta atau kenyataan-kenyataan sesuai dengan dugaan tersebut (Nawawi, 2012: 171).

(53)

32 kegagalan komunikasi yang mengakibatkan pesan tidak tersampaikan dengan benar. Oleh karena itu, hipotesa dalam penelitian ini adalah:

Ha: Media komunikasi yang saat ini telah digunakan di internal organisasi sudah efektif

Ho: Media komunikasi yang saat ini telah digunakan di internal organisasi kurang efektif

J. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data dan atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.

(54)

33 2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Periodisasi data dalam penelitian ini adalah mengambil pada Tahun 2015. Penelitian ini mengambil tempat di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau metode yang digunakan dalam suatu proses untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam teknik pengumpulan data, sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

(55)

34 2. Data Sekunder

a. Studi Pustaka

Studi pustaka didapat dengan mempelajari secara mendalam dan mengutip teori maupun data dokumen dari sejumlah literatur atau instansi yang bersangkutan, baik laporan pertanggung jawaban, buku-buku, majalah, website, dan lainya yang berkaitan dengan pokok bahasan.

b. Wawancara

Selain menggunakan kuesioner sebagai data primer, peneliti juga melakukan wawancara dengan pihak Manajer Humas untuk mengkonfirmasi data yang peneliti peroleh dari hasil kuesioner.

3. Teknik Skala Pengukuran

Pada penelitian ini peneliti menggunakan bentuk pertanyaan tertutup, yaitu menggunakan variasi jawaban yang sudah ditentukan terlebih dahulu oleh peniliti, setiap item dari kuesioner (angket) memiliki jawaban dengan masing-masing nilai yang berbeda, dan untuk menentukan nilai atau skor kuesioner (angket), peneliti menggunakan Skala Likert.

(56)

35 pengkuran dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pernyataan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban-jawaban “sangat setuju”, “setuju”, “ragu-ragu”, “tidak setuju”, “sangat tidak setuju”. Jawaban-jawaban ini diberi skor 1 sampai 5 (Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1995: 111).

Berdasarkan pernyataan diatas, maka peneliti menetapkan nilai-nilai jawaban sebagai berikut:

a. Kategori sangat tinggi responden menjawab (a) dengan skor 5

b. Kategori tinggi responden menjawab (b) dengan skor 4 c. Kategori sedang responden menjawab (c) dengan skor 3 d. Kategori rendah responden menjawab (d) dengan skor 2 e. Kategori sangat rendah responden menjawab (e) dengan

skor 1

4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Agar data yang diperoleh valid dan reliable, maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan.

a. Uji Validitas Kuesioner.

(57)

36 instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1996: 158). Uji validitas dan realibilitas diperlukan dalam penelitian ilmiah yang merupakan dasar untuk mempercayai bahwa pengumpulan data tersebut benar-benar layak digunakan dalam penelitian.

Analisa yang digunakan dalam uji validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan korelasi produk moment sesuai dengan pendapat Pearson (Arikunto, 1996: 170) pada setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir dan kemudian dibantu dengan SPSS guna penglompokkan data. Rumus yang digunakan adalah:

Keterangan :

r = koefisien korelasi yang dicari ∑x = jumlah nilai x

∑y = jumlah nilai y ∑xy = jumlah nilai x dan y ∑x2 = jumlah kuadrat pada x

(58)

37 N = jumlah Sampel

Setelah diperoleh nilai rxy maka hasilnya dikonsultasikan dengan nilai kritik r product moment yang dihitung dengan rumus “df = n-2” adalah pembilang dan n adalah jumlah sampel.

b. Uji Reliabilitas Kuesioner.

Uji Realibilitas dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konsisten internal ukuran dengan teknik komputasi Cronbach’s Alpha yang berguna untuk mengetahui apakah alat ukur yang dipakai reliabel. (Burhan, 2002: 312), mengungkapkan untuk instrumen yang berupa alat tes atau angket indek reliabilitas dapat di nyatakan reliabel jika nilai r yang diperoleh paling tidak mencapai 0,60.

5. Teknik Analisa Data

(59)

38 Adapun bentuk Tendesi Sentral yang digunakan pada penelitian ini adalah mean, median dan modus dengan memakai rata-rata hitung data berkelompok.

a. Mean (rata-rata hitung)

Rata-rata hitung untuk data berkelompok diperoleh dari rumus :

Keterangan:

x = Mean (rata-rata) ∑Xi = jumlah rata-rata data

Xn

i = jumlah tiap-tiap b. Median

(60)

39  Susunan distribusi frekuensi kumulatif kurang

dari

 Jumlah seluruh frekuensi dibagi dua (n/2)  Dengan rumus.

Keterangan

Md = Nilai median yang akan dicari Lmd = Kelas nyata bawah pada saat

frekuensi kumulatif mengandung n/2 Imd = Selisih n/2 dengan frekuensi

kumulatif sebelum mengandung n/2 Fmd = Frekuensi pada saat frekuensi

kumulatif mengandung n/2

I =Interval kelas (Sugiyono, 2005:45). c. Modus

(61)

40 Keterangan:

Mo = Nilai modus

Lmo = Kelas nyata pada saat frekuensi terbesar Δ1 = Selisih frekuensi terbesar dengan frekuensi

sebelumnya

Δ2 = Selisih frekuensi terbesar dengan frekuensi sesudahnya

I = Interval kelas (Sugiyono, 2005:45). 6. Populasi dan Sample

a. Populasi

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subjek pada wilayah dan kurun waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. Arikunto (1996: 115) memberikan pengertian populasi sebagai keseluruhan objek penelitian.

(62)

41 b. Sample

Arikunto (1996: 117) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Sampel menurut Arikunto (1998: 6) adalah bagian dari populasi yang mencerminkan segala karakterisik yang dimiliki keseluruhan populasi. Objek penelitian bisa saja terdiri dari kumpulan yang banyak jumlahnya, sehingga memerlukan tenaga, waktu, dan biaya yang tidak sedikit dalam proses penelitian. Oleh karena itu dilakukan penelitian pada kelompok lebih kecil yang disebut dengan sampel.

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti sehingga sampel berjumlah lebih sedikit dari populasi, namun mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi (Rakhmat, 1991: 78). Populasi yang ada dalam penelitian ini berjumlah 1.764 orang, dimana dari populasi ini kemudian kita ambil sampel. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus dari Yamane (Rakhmat, 1991 : 82) sebagai berikut:

� =�. �2+

(63)

42 D = Nilai presisi atau tingkat kesalahan yang ditetapkan sebesar 10%

Kemudian dari rumus tersebut akan didapat jumlah sebagai berikut :

� = . % 2+

� = . � = .

Dengan demikian jumlah sampel yang dilakukan dalam penelitian ini berjumlah 94 orang, yang merupakan pembulatan dari hasil perhitungan diatas.

(64)

43 manajer dan assisten manager di dalam tiap divisi akan diambil sebagai sampel. Jumlah manager disemua divisi adalah 13 orang, assisten manager sebanyak 38 orang, sehingga peneliti sudah mendapatkan 51 orang sampel, dan sisa 44 orang sampel diambil berdasarkan perhitungan. Jadi sampel yang akan digunakan peneliti pada tiap divisi sebanyak:

Tabel 1.2. Sample penelitian

Unit Jumlah dikurangi Manager dan Ass.

(65)

44 K. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun untuk mempermudah penyajian dari hasil analisis data dan memudahkan proses analisis peneltian. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Oleh karena itu, penelitian ini akan disusun secara sistematis yang terdiri empat bab, yaitu: Pertama, pada bab I berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi operasional, definisi konseptual, hipotesis dan metodologi penelitian. Bab ini disajikan sebagai sebuah pendahuluan dan pengantar isi dari pembahasan penelitian pada bab-bab berikutnya.

(66)

45 L. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan peneliti dalam melakukan penelitian, sehingga peneliti dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, peneliti tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian peneliti. Namun peneliti mengangkat dua penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian ini, Yaitu penelitian “Audit Komunikasi Organisasi di PT

Telkom” dan “Pengaruh Pemilihan Media Komunikasi Internal Terhadap Tingkat Pemahaman Karyawan Mengenai Logo Baru Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta”.

Skripsi dengan judul “Audit Arah Komunikasi Organisasi (Studi Fenomenologi Tentang Arah Komunikasi Organisasi di PT Telkom)” yang disusun oleh Erlys ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu dengan bertujuan mengetahui arah aliran informasi di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. cabang Batam dengan pendekatan Fenomenologi. Perbedaan objek perusahaan dan pendekatan yang dilakukan menjadi pembeda dengan penelitian yang peneliti lakukan.

(67)

46 terutama upward communication dan downward communication

contohnya seperti portal intranet, flexi-milis, email, nota dinas, kegiatan konseling, dan pertemuan rutin.

Penelitian kedua yang peneliti gunakan sebagai bahan referensi adalah penelitian yang diteliti oleh Laurentia Liliani Herfangsyah dengan judul “Pengaruh Pemilihan Media Komunikasi Internal Terhadap Tingkat Pemahaman Karyawan Mengenai Logo Baru Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (DAOP) 6 Yogyakarta” pada tahun 2013.

(68)
(69)

48 BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A.Sejarah Perkeretaapian Di Indonesia

Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.

(70)

49 bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.

(71)
(72)

51 Table 2.1. Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

Periode Status Dasar Hukum

Th. 1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda

1864 s.d 1945

Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)

Instruksi Direksi No. 16/OT.203/KA 2010

B.Visi dan Misi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

1. Visi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

(73)

52 2. Misi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Misi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama: Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan.

C.Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Gambar 2.1. Logo PT. KAI (Persero)

Makna dibalik logo KAI

Bentuk:

Garis melengkung: Melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.

(74)

53 Warna:

Orange: Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.

Biru: Melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.

D.Budaya Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

Gambar 2.2. 5 Pilar Utama

1. Integritas

(75)

54 2. Profesional

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain.

3. Keselamatan

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian.

4. Inovasi

Kami insan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder.

5. Pelayanan Prima

(76)

55 yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).

E.Slogan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

“Anda adalah Prioritas Kami”, itulah slogan dari PT. Kereta Api

Indonesia (Persero) saat ini menjadi landasan nilai dalam setiap melakukan pekerjaan baik untuk aktifitas internal dan eksternal. Coorporate Slogan “Anda Prioritas Kami” memiliki makna:

1. Anda adalah pelanggan yang terdiri dari pelanggan internal (di dalam lingkungan PT. Kereta Api Indonesia) dan pelanggan eksternal (di luar PT. Kereta Api Indonesia)

2. Pelanggan harus menjadi prioritas dalam pecapaian pelayanan

3. Untuk mencapai sebuah pelayanan diperlukan kerjasama dari semua elemen perusahaan dan dari masyarakat sendiri

F. Stuktur Organisasi

1. Stuktur organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Pusat

(77)

56  Managing Director of Commerce

Managing Director of Operation

Managing Director of Infrastructure

Managing Director of Rolling Stock

Managing Director of Safety and Security

Managing Director of Human Capital, General Affair, and

Information Technology

Managing Director of Logistic and Development

Managing Director of Land and Building Assets

Managing Director of Finance

Setiap Director mengepalai Directorat, dimana setiap Directorat dibantu oleh beberapa kepala Sub Directorat atau Kepala Bidang. Sedangkan di tingkat daerah terdapat sembilan Daerah Operasi (DAOP) di Jawa dan tiga Divisi regional (Div-re) di Sumatra. Kesembilan DAOP dan Drive tersebut adalah:

(78)

57 h. DAOP 8 Surabaya

i. DAOP 9 Jember j. Divre I Sumatera Utara k. Divre II Sumatera Barat l. Divre III Sumatera Selatan

2. Stuktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta

Salah satu daerah operasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah DAOP 6 Yogyakarta yang dipimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP) dan Deputy Executive Vice President (Deputy EVP) sebagai wakilnya, serta membawahi beberapa manager yaitu:

1. Manager Humasda

a. Ass Manager Internal dan Eksternal

2. Manager Hukum

3. Manager SDM dan Umum

a. Ass. Manager SDM

b. Ass. Manager Dokumen dan Kerumahtanggaan

4. Manager Keuangan

(79)

58 b. Ass. Manager Akuntansi

c. Ass. Manager Keuangan d. Junior Manager Penagihan

5. Manager Pengadaan Barang dan Jasa

a. Sekretaris b. Anggota

6. Manager Sarana

a. Junior Manager Inspector Sarana

b. Ass. Manager Program Anggaran Perawatan Sarana c. Ass. Manager Perawatan Lokomotif dan KRD d. Ass. Manager Perawatan Kereta dan Gerbong

7. Manager Jalan Rel dan Jembatan

a. Junior Manager Inspektor JJ

b. Ass. Manager Program Jalan Rel dan Jembatan c. Ass. Manager Konstruksi Jalan Rel dan Jembatan

d. Ass. Manager Fasilitas Sarana Pemeliharaan JJ dan Evaluasi

8. Manager Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik (Sintelis)

a. Junior Manajer Inspektor Sintelis

(80)

59 c. Ass. Manager Perencanaan Teknis

d. Ass. Manager Informasi dan Evaluasi

9. Manager Operasional

a. Junior Manager PUSDALOPKA b. Senior Supervisor Renc. EV & TU c. Senior Supervisor Pengendalian OP KA d. Senior Supervisor Operator Radio e. Senior Supervisor Pengendalian Sarana f. Junior Manager Inspector Operasi g. Ass. Manager Perka

h. Ass. Manager Operasi Sarana

10.Manager Pengamanan

a. Ass. Manager Kamtib b. Supervisor Administrasi c. Supervisor Operasi

11.Manager Pelayanan

(81)

60 12.Manager Pemasaran dan Angkutan

a. Ass. Manager Angkutan Penumpang b. Ass. Manager Angkutan Barang c. Ass. Manager Customer Care

13.Manager Pengusahaan Aset

a. Ass. Manager Pengusahaan Aset Stasiun & Row b. Ass. Manager Pengusahaan Aset non Stasiun & Row

Dimana struktur komunikasi atau penyampaian pesan dapat dijelaskan dengan bagan berikut ini:

EVP Daerah Operasi VI Yogyakarta

Deputy EVP

Divisi Humas

Manager tiap divisi

Ass. Manager dan staff tiap divisi

(82)

61 G.Media Internal PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI

Yogyakarta

Komunikasi antar karyawan sangat diperlukan dalam proses kinerja, oleh sebab itu diperlukan suatu sarana komunikasi sekaligus media untuk menyalurkan aspirasi para karyawan. Dalam hubungannya dengan membina hubungan baik dan memberikan informasi kepada karyawan PT. Kereta Api Indonesia, maka PT. Kereta Api memiliki beberapa media internal yang dipakai untuk memberikan segala macam informasi. Di dalam penelitian ini akan mengukur efektivitas media komunikasi internal yang ada di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI, dan media internal yang digunakan dalam penyampaian informasi tersebut antara lain:

1. Rapat

2. Tabloid KONTAK 3. Papan Pengumuman 4. Nota Dinas

5. Website Perusahaan 6. Email

(83)

62 BAB III

PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Bab ini akan memaparkan temuan survei yang dilaksanakan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta. Seperti yang sudah dijelaskan di Bab I, bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media komunikasi internal yang saat ini sudah dijalankan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta. Mengkaji permasalahan tersebut peneliti menyebarkan sejumlah kuesioner kepada responden yang telah ditentukan sebelumnya.

Target penyebaran sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 orang responden, sampel tersebut dilakukan pengambilan dengan probability sampling. Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 94 kuesioner yang disebarkan, terkumpul 94 dan tidak terdapat kecacatan. Data tabel 3.1. dibawah ini akan memperjelas tingkat pengambilan kuesioner yang diperoleh peneliti.

Tabel 3.1. Tingkat Pengambilan Kuesioner

Keterangan Jumlah Respon Rate

Kuesioner yang disebar 94 100% Kuesioner yang terkumpul 94 100% Kuesioner yang dianalisis 94 100%

(84)

63 B. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum dilakukan pengambilan data dengan kuesioner, maka terlebih dahulu kuesioner diuji cobakan pada populasi yang mengalami karakteristik yang sama dengan subjek penelitian, kemudian hasilnya dianalisa dengan rumus statistik.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya angket kuesioner. Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan program aplikasi oleh data SPSS Versi 23. Kuesioner dikatakan valid atau sah, jika butir pertanyaan pada kuesioner dari variabel mampu mengungkapkan atau menjelaskan efektivitas media komunikasi internal yang PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada karyawan yang berada di Stasiun Tugu Yogyakarta sebanyak 30 orang. Diuji cobakan pada karyawan tersebut atas pertimbangan bahwa mereka memiliki karakteristik sama dengan responden yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2001) menyatakan bahwa syarat minimum untuk dianggap valid adalah apabila r hitung ≥ r tabel dan apabila r

hitung ≤ r table, maka dinyatakan tidak valid. Pada penelitian ini

peneliti menggunakan r tabel pada nilai signifikasi 5%, sehingga diketahui r tabel pada N = 30 adalah 0,361.

Gambar

Gambar 1.1. Email berita broadcast tentang Jumpa Pers di PT. Kereta Api
Gambar 1.2. Majalah internal “KONTAK” PT. Kereta Api Indonesia (Persero) edisi Oktober 2015 (Sumber: Divisi Humas)
Tabel 1.2. Sample penelitian
Table 2.1. Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang telah dilakukan untuk mendeteksi karakter pada plat nomor kendaraan menggunakan ekstraksi ciri ICZ dan ICZ+ZCZ dengan metode klasifikasi K-NN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa assets ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan laba dengan management ratio sebagai variabel moderating yang dapat dilihat

To make easy for the writer to conduct the study, she gives limitation of the problem on the major character Antony attempt in the escape from freedom in William

Laporan skripsi yang telah penulis buat berjudul “ Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Wisudawan Berprestasi oleh Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah

The geometric commissioning activities consist in improve the geometric quality of the images in order to meet very demanding specifications as localization accuracy,

Apakah area komposisi optimum gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dapat ditentukan sehingga diperoleh sediaan gel anti-inflamasi dengan kandungan ekstrak

Hasil implementasi dalam penelitian menunjukkan bahwa produk RPP berintegrasi pendidikan pendidikan emansipatoris pada pembelajaran IPA kelas IV B SD Frater Don

Pelat satu arah adalah pelat dengan tulangan pokok satu arah, akan dijumpai jika pelat beton lebih dominan menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang satu arah saja..