ABSTRACT
LEARNING MODEL TAI(TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)IN HALIBAMBANG DANCE LEARNING AT CLASS XI IPS 1 SMA
AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG By
ANNISA CHAIRIYAH
This study aimed to describe the process and learning outcomes by using TAI models on halibambang dance. The research problem was learning dance halibambangand student learning outcomes by using a TAI model of learning art and culture at Al-Azhar SMA 3 Bandar Lampung. This type of research was qualitative descriptive. Learning theory used in the research was the theory cognitivism. Sources of data in the study were 30 students who studied 13 halibambang range of motion dance culture and art teacher. Data collection techniques used in this research was observation, interview, documentation, test practices and nontest as guide instrument.
Research shows that the application of learning models in the implementation of learning TAI seen in the activities of teachers and students in the implementation ofhalibambangdance learning. Teachers provide a stimulant for students to apply three components in the implementation of the guidelines in accordance with the TAI learning model descriptor learning model that has been set. TAI implementation guide learning model with three components, namely the teams, the students must accept and respect other students. Student creative, students work together in completing the task group. Team study, students are responsible for every member of the group.
Halibambang dance learning outcomes by using TAI model learning at Al-Azhar SMA 3 Bandar Lampung get both criteria with an average value of 80.3 which is visible in the practice of student assessment tests. Students are able to demonstrate the dance halibambang order, count and precision of movement with music.
ABSTRAK
MODEL PEMBELAJARANTEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
(TAI) DALAM PEMBELAJARAN TARIHALIBAMBANGDI KELAS XI IPS 1 SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG
Oleh
ANNISA CHAIRIYAH
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari halibambang menggunakan model TAI. Permasalahan penelitian adalah pembelajaran tari halibambang dan hasil belajar siswa menggunakan model TAI pada pembelajaran seni budaya di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teori belajar yang digunakan pada penelitian adalah teori kognitivistik. Sumber data dalam penelitian adalah 30 siswa yang mempelajari 13 ragam gerak tari halibambang dan guru seni budaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik dan nontes sebagai instrumen panduan.
Penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran TAI dalam pelaksanaan pembelajaran terlihat pada aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran tari halibambang. Guru memberikan stimulan kepada siswa untuk menerapkan 3 komponen yang ada pada panduan pelaksanaan model pembelajaran TAI sesuai dengan deskriptor model pembelajaran yang telah ditetapkan. Panduan pelaksanaan model pembelajaran TAI dengan 3 komponen, yakni teams,siswa harus menerima dan menghargai siswa lain. Student creative, siswa bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok. Team study, siswa bertanggung jawab terhadap setiap anggota kelompoknya.
Hasil pembelajaran tari halibambang menggunakan model pembelajaran TAI di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung mendapatkan kriteria baik dengan nilai rata-rata 80,3 yang terlihat pada penilaian tes praktik siswa. Siswa mampu memperagakan gerak tari halibambang sesuai urutan, hitungan dan ketepatan gerak dengan musik.
MODEL PEMBELAJARAN
TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION
(TAI) DALAM PEMBELAJARAN TARI
HALIBAMBANG
DI KELAS XI IPS 1 SMA AL-AZHAR 3
BANDAR LAMPUNG
Oleh :
ANNISA CHAIRIYAH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
MODEL PEMBELAJARAN
TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION
(TAI) DALAM PEMBELAJARAN TARI
HALIBAMBANG
DI KELAS XI IPS 1 SMA AL-AZHAR 3
BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh Annisa Chairiyah
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
4.1 Ragam Gerak Pada Pertemuan Pertama ... 78 4.2 Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Pertama ... 81 4.3 Proses Pembelajaran Menggunakan Model TAI Pada Pertemuan
Pertama ... 84 4.4 Ragam Gerak Pada Pertemuan Kedua ... 101 4.5 Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua ... 104 4.6 Proses Pembelajaran Menggunakan Model TAI Pada Pertemuan
Kedua ... 107 4.7 Ragam Gerak Pada Pertemuan Ketiga ... 120 4.8 Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Ketiga ... 123 4.9 Proses Pembelajaran Menggunakan Model TAI Pada Pertemuan
Ketiga ... 126 4.10 Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Keempat ... 136 4.11 Proses Pembelajaran Menggunakan Model TAI Pada Pertemuan
Keempat ... 139 4.12 Tes Praktik 2 Pada Pertemuan Kelima ... 146 4.13 Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kelima ... 149 4.14 Proses Pembelajaran Menggunakan Model TAI Pada Pertemuan
Kelima ... 152 4.15 Hasil Pembelajaran TariHalibambang ... 158 4.16 Hasil Pembelajaran Aktivitas Siswa ... 160 4.17 Hasil Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Suasana Guru Menjelaskan Terkait Penelitian ... 62
4.2 Suasama Guru Memeriksa Absensi Kehadiran Siswa ... 64
4.3 Suasana Guru Membagi Kelompok ... 67
4.4 Suasana Guru Membantu Perbaiki GerakLapah Tebeng ... 68
4.5 Ragam GerkLapah Tebeng ... 70
4.6 Ragam GerakLapah Injing ... 71
4.7 Ragam GerakGubu Gaghang ... 72
4.8 Ragam GerakGiser ... 73
4.9 Penilaian 4 Ragam Gerak Pada Pertemuan Pertama ... 74
4.10 Suasana Siswa Berlatih ... 86
4.11 Suasana Guru Membuka Pembelajaran ... 89
4.12 Pemberian Materi Kembali Penempatan Sesuai Kelompok ... 90
4.13 Suasana Siswa Berdiskusi ... 91
4.14 Suasana Guru Membimbing dan Memantau Siswa ... 92
4.15 Ragam GerakSesayak ... 93
4.16 Ragam GerakTimbangan ... 94
4.17 Ragam GerakJong Sembah... 95
4.18 Ragam GerakJong Simpuh ... 96
4.19 Ragam GerakNgelap... 97
4.20 Penilaian ... 98
4.21 Suasana Siswa Berlatih ... 109
4.22 Suasana Guru Membuka Pembelajaran ... 111
4.23 Guru Menjelaskan Materi ... 112
4.24 Ragam GerakTolak Tebing ... 113
4.25 Ragam GerakMelayang ... 114
4.26 Ragam GerakInjak Lado ... 115
4.27 Ragam GerakSalimpat ... 116
4.28 Penilaian ... 117
4.29 Suasana Siswa Berlatih ... 128
4.30 Suasana Guru Membuka Pembelajaran ... 131
4.31 Suasana Siswa Berlatih Gerak dengan Musik ... 132
4.32 Suasana Guru Memberikan Evaluasi ... 133
4.33 Suasana Siswa Berlatih Pada ... 141
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ... 169
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 170
3. Lembar Kerja Siswa ... 173
Lembar Kerja Siswa Pertemuan Pertama ... 173
Lembar Kerja Siswa Pertemuan Kedua ... 178
Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ketiga ... 183
4. Penilaian ... 188
Lembar Pengamatan Tes Praktik 1 ... 188
Lembar Pengamatan Tes Praktik 2 ... 190
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ... 192
Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Model TAI .. 193
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ... 194
Lembar Pengamatan Tes Praktik 1 Pada Temuan Pertama ... 195
Lembar Pengamatan Tes Praktik 1 Pada Temuan Kedua ... 196
Lembar Pengamatan Tes Praktik 1 Pada Temuan Ketiga ... 197
Lembar Wawancara ... 198
Lembar Daftar Nama Siswa ... 199
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Ragam Gerak TariHalibambang... 25
3.1 Lembar Pengamatan Tes Praktik 1 ... 40
3.2 Lembar Pengamatan Tes Praktik 2 ... 42
3.3 Penentuan Patokan Persentase Untuk Skala Lima ... 44
3.4 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ... 44
3.5 Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran TAI ... 47
3.6 Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ... 49
4.1 Nama Anggota Kelompok ... 66
4.2 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, 4 Ragam Gerak Pada Pertemuan Pertama ... 76
4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Pertemuan Pertama ... 79
4.4 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran TAI Pada Pertemuan Pertama ... 82
4.5 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, 5 Ragam Gerak Pada Pertemuan Kedua ... 99
4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Pertemuan Kedua ... 102
4.7 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran TAI Pada Pertemuan Kedua ... 105
4.8 Hasil Pengamatan Tes Praktik 1, 4 Ragam Gerak Pada Pertemuan Ketiga ... 118
4.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Pertemuan Ketiga ... 121
4.10 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran TAI Pada Pertemuan Ketiga ... 124
4.11 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Pertemuan Keempat ... 135
4.12 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran TAI Pada Pertemuan Keempat ... 138
4.13 Hasil Pengamatan Tes Praktik 2 ... 145
4.14 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Pertemuan Kelima ... 147
4.15 Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran TAI Pada Pertemuan Kelima ... 150
4.16 Hasil Pembelajaran TariHalibambang ... 156
4.17 Hasil Proses Pembelajaran Aktivitas Siswa ... 159
MOTO
Allah tidak membebani sesorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
(QS Al-Baqarah: 286)
“Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah, atas rahmat dan nikmat yang tak terhitung, sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW dan dari lubuk hati yang paling dalam kupersembahkan karya terbaik ini sebagai bukti kasih sayang dan cintaku kepada
1. Teristimewa, tersayang, dan terutama untuk Mama dan Papa yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, bimbingan, nasihat-nasihat, serta kebutuhan rohani dan jasmani yang selama ini, hanya ucapan kecil dari bibir yang dapat disampaikan terima kasih Ma, terima kasih Pa, karena Mama Papa semua ini bisa dicapai. Doa ini takkan henti-hentinya mengiringi Mama Papa dalam menempuh hidup.
2. Nenek-kakek dari Mama dan Papa, keluarga besar Mama dan Papa, terimakasih untuk doa, dukungan, motivasi dan bimbingannya serta nasihat-nasihat yang selalu akan dijaga selama hidup.
3. Kepada keluarga besar Ayah Jaini, Ibu Henny, Ayuk Tari, Yunni, Dinda dan Desy terima kasih untuk doa, dukungan, motivasi dan bimbingan yang telah diberikan.
4. Kepada Iwan Wijaya, SE., terima kasih untuk dukungan, doa, motivasi, bimbingan, dan bersedia menjadi rekan diskusi dalam kondisi yang dihadapi.
5. Kepada sahabat-sahabat, Gita Shervina, Tyas Kharimah Tindani, Iqbal Nur Hamzah, M. Farouq Hussein dan Viki Septian terima kasih untuk doa, dukungan, dan motivasi selama ini.
6. Keluarga besar Program Studi Pendidikan Seni Tari Universitas Lampung.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 23 Maret 1994, anak tunggal Bapak Aspawi, BA dan Ibu Nurmalasari. Penulis mengawali pendidikan pada 1998 di TK Aisyah 2 OKU, Baturaja Timur, Sumatera Selatan dan diselesaikan pada tahun 1999, SD Negeri 15 OKU, Baturaja, Sumatera Selatan dan diselesaikan pada tahun 2005, SMP Negeri 1 OKU, Sumatera Selatan dan diselesaikan pada tahun 2008, SMA Negeri 5 OKU, Baturaja, Sumatera Selatan dan diselesaikan pada tahun 2011. Pada tahun yang sama, yakni 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN tertulis & praktik.
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa, atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni Tari, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Skripsi ini
berjudul “Model Pembelajaran TAI (Team Assisted Individualization) dalam Pembelajaran Tari Halibambang di Kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Pembimbing I dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan, saran-saran, dan nasihat demi terselesaikannya skripsi ini.
2. Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing II atas bimbingan,
pengarahan, saran-saran, dan nasihat demi terselesaikannya skripsi ini.
4. Hasyimkan, S.Sn., M.A selaku pembimbing akademik yang senantiasa
memberikan nasihat, motivasi, dan arahan selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
5. Fitri Daryanti, S.Sn., M.Sn., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
6. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Dr. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.
9. Seluruh staf Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, terima kasih atas fasilitas, pelayanan dan motivasi yang telah diberikan.
10. Drs. Hi. Ma’arifuddin, Mz, M.Pd.I., selaku kepala SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung.
12. Eka Putrika Mutia, S.Pd., selaku kakak tingkat sekaligus guru mata pelajaran
seni budaya di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung
13. Seluruh siswa kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung
14. Seluruh guru, staf dan siswa SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung.
15. Keluarga besar yang selalu memberikan semangat, perhatian dan kasih sayangnya, khususnya untuk Mama dan Papa yang selalu memperjuangkan
segala keberhasilanku.
16. Sahabat-sahabat satu angkatan 2011 yang telah menemani selama perjuangan
di Program Studi Pendidikan Seni Tari.
17. Sahabat-sahabat KKN-KT Desa Dadapan, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus
18. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
Penulis berharap semoga amal kebaikan mereka diterima oleh Allah SWT, dan
akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda, dan diberi kebahagiaan dunia maupun di akhirat kelak. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, Agustus 2015
Penulis
DAFTAR ISI
2.2.2 Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) .... 18
2.4 Tari Halibambang ... 23
4.3.1 Pengamatan Hasil Kegiatan Belajar Mengajar ... 154
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara (UU No. 20 tahun 2003).
Tujuan Pendidikan (Kemdiknas): “Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3”, tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU
No. 20 tahun 2003).
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan rumusan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tidak dapat dilakukan
2
yang terpenting adalah dari setiap individu itu sendiri dan dari pendidikan sekolah
serta dari proses pembelajarannya.
UU Sikdiknas No. 20 tahun 2003 bab 1 Pasal 1 Ayat 20 didefinisikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang dan disusun sedemikian rupa untuk
memengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Khanifatul, 2013: 14).
Berdasarkan para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah satu
rangkaian tindakan proses belajar yang telah dirancang dan disusun alur proses belajarnya serta dilakukan oleh pengajar, pendidik atau guru dan diberikan kepada
siswa. Pengoptimalan pembelajaran ini dibutuhkan interaksi dan kerjasama antara siswa dan guru terutama peranannya dalam pembelajaran. Tugas guru dalam
pembelajaran berada pada posisi yang sangat diperlukan karena guru harus bisa mengajarkan kepada siswa apa itu belajar, bagaimana cara belajar, mendidik kepribadian, mengembangkan keterampilan dan kreativitas serta memberikan dan
menanamkan motivasi dalam diri siswa agar dapat menjadi dorongan pada diri setiap siswa untuk secara terus menerus belajar.
Untuk mencapai tugas guru dalam pembelajaran diperlukan beberapa persiapan
3
proses pembelajaran yang sesuai dengan tugas, tujuan, dan kebutuhan semua
pihak yang ada dalam pembelajaran. Perencanaan proses pembelajaran ini salah satunya adalah rencana pelaksanaan pembelajaran. Setiap guru pada satuan
pendidikan wajib menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan lengkap agar pembelajaran berlangsung menyenangkan, memotivasi dan menciptakan
ruang yang cukup untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian serta minat dan bakat siswa. Salah satu komponen dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang perlu diperhatikan seorang guru, yakni tentang pemilihan
model pembelajaran yang merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan pembelajaran agar mencapai pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Model Pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing
pembelajaran di kelas atau yang lain (Joyce & Weil, 1980: 1 dalam rusman, 2013: 133).
Pemilihan model pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan maka dipilih
salah satu model pembelajaran yakni model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). Pemilihan model ini karena model pembelajaran TAI termasuk dalam salah satu dari macam-macam model cooperative learning. Model cooperative learning merupakan model yang sering digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli pendidikan. Slavin (1995)
4
menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai pendapat orang lain (Rusman,
2013: 205).
Model pembelajaran TAI adalah bantuan individual dalam kelompok (Bidak) dengan karakteristik bahwa tanggung jawab belajar adalah pada siswa (Driver
dalam Ngalimun, 2013: 168). Model pembelajaran TAI ini menuntut kepada siswa agar lebih bertanggung jawab dengan setiap individu dan siswa juga harus mampu membangun pengetahuannya sendiri serta siswa tidak hanya menerima
hasil akhir pembelajaran yang diberikan oleh guru. Penerapan model pembelajaran TAI dalam pembelajaran diharapkan bisa membuat siswa berpikir
lebih kreatif mengenai pengembangan cara atau usaha dalam pembelajaran di sekolah dan mengajarkan kepada siswa tentang bertanggung jawab, disiplin dan
percaya diri terhadap diri sendiri dan lingkungan.
Pada penelitian pendahuluan sebelumnya, diperoleh data bahwa guru sudah pernah menggunakan model think pair share (TPS). Model TPS ini hampir sama
dengan model TAI hanya terdapat erbedaan pada pembagian sistem kerja. Jika pada model TPS pembagian sistem kerja dibagi secara berpasangan sedangkan pada model TAI sistem kerja dibagi secara kelompok yang terdiri dari 4-6 orng
siswa perkelompok. Keinginan guru mengajarkan tari yang berbeda pada pembelajaran sebelumnya maka membuat guru memilih untuk mengganti model
5
Di sekolah siswa dihadapkan dengan berbagai mata pelajaran yang diajarkan oleh
berbagai guru. Salah satu mata pelajaran yang mampu mengembangkan kreativitas siswa adalah mata pelajaran seni budaya. Mata pelajaran seni budaya
ini terbagi menjadi 4 sub bab, yakni seni musik, seni rupa, seni tari dan seni teater. Mata pelajaran seni budaya yang akan diberikan di sekolah dalam penelitian ini
adalah seni tari.
Seni tari sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis merupakan bagian tak
terpisahkan dari kehidupan manusia dalam masyarakat yang penuh makna. Keindahan tari tidak hanya keselarasan gerakan-gerakan badan dalam ruang
dengan diiringi musik tertentu, tetapi seluruh ekspresi itu harus mengandung maksud-maksud tari yang dibawakan (Hadi 2007: 13). Pada dasarnya seni tari
merupakan ungkapan dan ekspresi gerak serta dilakukan oleh tubuh yang menjadi kebiasaan dalam kegiatan bergerak dalam kehidupan sehari-hari dan dituangkan dalam bentuk estetika yang lebih diperbaiki secara simbolik, tempo, dan ritme
serta diselaraskan dengan estetika iringan musik.
Tari halibambang memiliki dua pengertian, yaitu hali diartikan seperti dan bagaikan sedangkan halibambang adalah kupu-kupu. Tari halibambang dapat diartikan sebagai tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ngibaskan sayapnya di alam yang bebas dan
6
kesopanan gadis atau putri dalam menyapa para tamu. Makna kesopanan gadis ini
menjadi salah satu alasan dalam memilih tari ini untuk diteliti di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung kelas XI IPS 1 yang semua siswanya adalah perempuan. Selain
itu tari halibambang juga masih kurang dikenal terutama di dalam lingkungan SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung sehingga menjadi motivasi dalam penelitian
agar dapat sekaligus memperkenalkan tari ini.
SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang beralamat di Jln. M. Nur I Sepang Jaya
Way Halim Bandar Lampung merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di ProvinsiLampung, Indonesia. Dipilihnya SMA AL-AZHAR 3
Bandar Lampung karena sekolah ini mempunyai visi dan misi yang menjadi panduan dalam melaksanakan pembelajaran. Visi SMA Al-Azhar 3 Bandar
Lampung, yakni mewujudkan sekolah islami yang berkualitas dan terpercaya. Salah satu misi untuk mewujudkan misi tersebut adalah menciptakan nuansa pembelajaran yang islami, efektif, kreatif dan menyenangkan. Usaha mewujudkan
misi tersebut maka warga SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung menjaga dan menumbuh kembangkan nilai-nilai positif, seperti kerja sama, tanggung jawab,
disiplin, peduli, aktif, kreatif dan inovatif. Salah satu misi inilah yang membuat daya tarik untuk mengamati penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung.
7
dengan judul pembelajaran tari halibambang dengan metode latihan di SMP N 8 Bandar Lampung dengan tujuan penelitian mendeskripsikan hasil pembelajaran tari halibambang dengan menggunakan metode latihan di SMP N 8 Bandar Lampung. Sumarmi dengan judul “Pembelajaran Tari Halibambang Menggunakan Metode Pemodelan Pada Siswa SMP N 25 Bandar Lampung”
dengan tujuan penelitian mendeskripsikan hasil pembelajaran tari halibambang menggunakan metode pemodelan pada siswa SMP N 25 Bandar Lampung. Meita Widya Hapsari dengan judul “Pembelajaran Gerak Tari Halibambang Melalui Metode Demonstrasi Di SMA N 1 Seputih Agung Tahun Pelajaran 2012/2013” dengan tujuan penelitian mendeskripsikan hasil pembelajaran gerak tari halibambang melalui metode demonstrasi di SMA N 1 Seputih Agung tahun pelajaran 2012/2013.
Fairus dengan judul “Motivasi Dan Kemampuan Belajar Tari Halibambang Pada Siswa SMP N 4 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran” dengan tujuan
pembelajaran mendeskripsikan hasil pembelajaran motivasi dan kemampuan belajar tari halibambang pada siswa SMP N 4 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Ade Herliyanti dengan judul “Pembelajaran Tari Halibambang Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Di SMP N 10 Bandar Lampung” dengan tujuan penelitian mendeskripsikan hasil pembelajaran tari halibambang pada mata pelajaran seni budaya di SMP N 10 Bandar Lampung. Kajian pada penelitian terdahulu untuk mengetahui hasil pembelajaran dengan beberapa metode dan
8
Refrensi mengenai penelitian pembelajaran dengan materi tari halibambang dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian ini ingin mengkaji lebih dalam mengenai model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang di kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung dengan tujuan penelitian mendeskripsikan hasil penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam
pembelajaran tari halibambang di kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung.
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil dan penerapan
model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang di kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang di kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung
9
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut.
1. Diharapkan hasil penelitian ini mampu memperjelas mengenai penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang.
2. Diharapkan hasil penelitian ini mampu menumbuhkan percaya diri dan
keaktifaan siswa dalam pembelajaran
3. Diharapkan hasil penelitian ini membantu guru dan semua pihak di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung untuk mengetahui keterampilan setiap siswa
terhadap pembelajaran tari halibambang
4. Diharapkan penelitian ini mampu menambah pengetahuan dan
pemahaman peneliti mengenai penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung.
1.5Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang di kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung
10
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 yang berjumlah 30 siswa
dan semuanya perempuan di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung 3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jln. M. Nur I Sepang Jaya Way Halim, Bandar Lampung
4. Waktu Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran
Pembelajaran berhubungan erat dengan belajar dan mengajar. Kegiatan
pembelajaran dan belajar sama-sama memiliki input maupun output yang dimaksud dengan proses dari tidak tahu menjadi tahu. Pembelajaran dan belajar juga tidak terlepas dari proses mengajar. Ketika pembelajaran dilaksanakan maka
kegiatan proses belajar dan mengajar pun selalu ada sehingga proses belajar, mengajar, dan pembelajaran selalu besama.
2.1.1 Teori Belajar
Menurut Vernon S. Gerlach & Donal P. Ely dalam bukunya teaching & Media-A systematic Approach (1971) dalam Arsyad (2011: 3) mengemukakan bahwa “belajar adalah perubahan perilaku sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang
dapat diamati. Dengan kata lain perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati”.
12
(2003: 5) menyatakan belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Abdillah (2002) dalam Aunurrahman (2010 :35) menyimpulkan bahwa “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu”.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk
kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri. Setiap individu dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia
seutuhnya.
Teori yang digunakan dalam pembelajaran tari halibambang menggunakan teori belajar kognitivistik dengan model pembelajaran Team Asissted Individualization
(TAI) di kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung. Teori kognitivistik ini lebih menekankan proses belajar daripada hasil belajar. Pada teori ini belajar
13
informasi, memecahkan masalah, mencermti lingkungan, dan memraktikan
sesuatu untuk mencapai suatu tujuan (Siregar dan Hartini, 2014: 31).
2.1.2 Aktivitas Belajar
Belajar bukanlah berproses dalam kehampaan dan tidak pula pernah sepi dari
berbagai aktivitas serta tidak pernah terlihat orang yang belajar tanpa melibatkan aktivitas raganya. Apalagi saat aktivitas belajar itu berhubungan dengan masalah
belajar menulis, mencatat memandang, membaca, mengingat, berfikir, atau praktek (Djamarah, 2008: 38). Aktivitas istilah umum yang dikaitkan dengan keadaan bergerak, eksplorasi, dan berbagai repson lainnya terhadap rangsangan
sekitar (Syah, 2000: 89). Aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar mulai ketika seseorang melakukan
aktivitas sendiri maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar (Annurahman, 2010: 33).
Aktivitas belajar adalah kegiatan peserta didik dalam proses belajar mulai dari
kegiatan fisik sampai psikis. Aktivitas belajar dapat dilakukan dimana saja di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Sekolah
merupakan tempat yang dominan untuk mengembangkan aktivitas belajar siswa. Dierdrich sebagaimana dikutip Sardiman (2011: 101) membuat daftar berisi
14
a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya; membaca, memperhati-kan, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, seperti; menyatakan, bertanya, memberi sesuatu, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi.
c. Listening activities, misalnya; mendengarkan, uraian, percakapan, musik dan pidato.
d. Writing activities, seperti; menulis cerita, karangan, laporan, angket dan menyalin.
e. Drawing activities, misalnya; menggambar, membuat grafik, peta dan diagram. f. Motor activities, misalnya; melakukan percobaan, membuat konstruksi, model
persepsi, bermain, berkebun, dan beternak.
g. Mental activities, seperti; menganggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat dukungan, mengambil keputusan.
h. Emotional activities, misalnya; menaruh minat, merasa bosan, berani, tenang, gugup.
Berdasarkan beberapa macam kegiatan siswa yang dikutip dari Sudirman (2011: 101) maka dalam penerapan model pembelajaran TAI dalam pembelajaran tari
Halibambang di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung akan digunakan 3 kegiatan siswa, yakni visual activities, oral activities, dan motor activities.
2.1.3 Pengertian Pembelajaran
15
dalam Khanifarul, 2013: 14). Sementara menurut Gagne, instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa
untuk memengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Khanifarul, 2013: 14).
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang
berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Winkel, 1991 dalam Eveline & Hartini, 2011 : 12). Kesimpulan pengertian
pembelajaran dari teori di atas adalah satu rangkaian tindakan proses belajar yang telah dirancang dan disusun alur proses belajarnya serta dilakukan oleh pengajar,
pendidik atau guru dan diberikan kepada siswa.
2.1.4 Ciri-Ciri Pembelajaran
Ada tiga ciri khas dalam sistem pembelajaran, seperti yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik dalam bukunya kurikulum dan pembelajaran yaitu sebagai
berikut.
1. Rencana ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan
unsur-unsur sistem pembelajaran dalam suatu rencana khusus.
2. Kesalingtergantungan (interdepence), antara unsur “sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan”. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing
16
3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Seperti sistem transportasi, sistem komunikasi, dan sistem pemerintahan semuanya memiliki tujuan (Oemar Hamalik, 2007: 66)
Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem pemerintahan, semuanya memiliki tujuan. Sistem alami seperti: ekologi, sistem kehidupan hewan, memiliki unsur-unsur yang saling ketergantungan satu
sama lain disusun sesuai dengan rencana tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan tertentu. Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem
pembelajaran agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem adalah mengorganisasi tenaga, material, dan prosedur agar siswa belajar secara efisien
dan efektif.
2.1.5 Tujuan Pembelajaran
Menurut Robert F. Mager (1962) mengatakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi
dan tingkat kompetensi tertentu. Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. tujuan pembelajaran dapat
17
Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari
tujuan pembelajaran, yaitu
1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar
mengajar kepada siswa sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri
2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar
3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran
4. Memudahkan guru mengadakan penilaian
2.2 Model Pembelajaran
Salah satu komponen dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang
perlu diperhatikan seorang guru, yakni tentang pemilihan model pembelajaran yang merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan pembelajaran agar mencapai pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran
Model Pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
18
2.2.2 Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
2.2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) adalah bantuan individual dalam kelompok dengan karakteristik bahwa tanggung jawab belajar adalah pada siswa (Driver dalam Ngalimun, 2012: 168). Model pembelajaran
kooperatif tipe TAI merupakan model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berpikir yang berbeda untuk
saling membantu terhadap siswa lain yang membutuhkan bantuan. Model ini menerapkan bimbingan antarteman, yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab
terhadap siswa yang lemah.
Model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) ini juga dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya sedangkan siswa yang lemah
dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki 8 (delapan) komponen, yaitu
1. Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 sampai 6 siswa.
19
3. Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
4. Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa
yang membutuhkannya.
5. Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok
yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
6. Teaching Group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok.
7. Facts Test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
8. Whole Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah (Slavin 1984
dalam Huda, 2014: 200).
Ciri-ciri model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI):
1. Belajar bersama dengan teman
2. Selama proses belajar terjadi tatap muka antarteman
3. Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok
20
6. Siswa aktif (Stahl, 1994). Paling utama adalah setiap siswa secara individual
belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru
Berdasarkan 8 komponen model pembelajaran TAI terdapat 3 komponen yang secara aktif dilakukan oleh siswa, yakni pada komponen teams, student creative,
dan team study sedangkan pada 5 komponen lain merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru. Oleh karena itu dalam penerapan model pembelajaran TAI dalam pembelajaran tari halibambang di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung akan
digunakan 3 komponen, yakni teams, student creative, dan team study.
2.2.2.2Langkah-Langkah Implementasi Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran TAI yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan Pendahuluan
a.Memeriksa kesiapan siswa b.Melakukan kegiatan apersepsi
2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi
1) Menjelaskan kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari
21
b. Elaborasi
1) Membentuk kelompok kecil yang heterogen yang terdiri dari 4-6 siswa perkelompok
2) Memberi tugas kelompok dengan bahan yang sudah disiapkan c. Konfirmasi
1) Memantau siswa dalam melaksanakan tugas kelompok
2) Memberikan bantuan secara individual atau kelompok bagi yang memerlukan
3. Kegiatan Penutup
a. Memberikan penilaian kepada setiap kelompok atas hasil kerja mereka
b. Memberikan evaluasi dan refleksi
2.2.2.3 Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
Model pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan dan kelemahannya
masing-masing. Model pembelajaran Team Assisted Individulization (TAI) juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Team Assisted Individulization (TAI).
a. Kelebihan Model Pembelajaran Team Assisted Individulization (TAI) 1. Meningkatkan hasil belajar,
2. Meningkatkan motivasi belajar,
22
4. Program ini bisa membantu siswa yang lemah/ siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami materi belajar,
5. Model pembelajaran Team Assisted Individualization membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa
6. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization siswa mendapatkan penghargaan atas usaha mereka,
7. Melatih siswa untuk bekerja secara kelompok, melatih keharmonisan dalam hidup bersama atas dasar saling menghargai.
b. Kelemahan Model Pembelajaran Team Assisted Individulization (TAI) 1. Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI.
2. Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajan yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah siswa bingung, sebagian kehilangan rasa
percaya diri dan sebagian mengganggu antar siswa lain.
2.3 Tari
Seni tari sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam masyarakat yang penuh makna.
Keindahan tari tidak hanya keselarasan gerakan-gerakan badan dalam ruang dengan diiringi musik tertentu, tetapi seluruh ekspresi itu harus mengandung maksud-maksud tari yang dibawakan (Hadi 2007: 13). Pada dasarnya seni tari
23
dalam bentuk estetika yang lebih diperbaiki secara simbolik, tempo, dan ritme
serta diselaraskan dengan estetika iringan musik.
2.4 Tari Halibambang
2.4.1 Sejarah Tari Halibambang
Tari halibambang memiliki dua pengertian, yaitu hali diartikan seperti dan bagaikan sedangkan halibambang adalah kupu-kupu. Tari halibambang dapat diartikan sebagai tarian yang menggambarkan kupu-kupu yang sedang beterbangan dengan mengibas-ngibaskan sayapnya di alam yang bebas dan berayun-ayun di bunga. Makna yang terkandung dalam tari halibambang adalah sifat keagungan dan keindahan serta kesopanan gadis atau putri dalam menyapa para tamu. Tarian ini terdapat di Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung
Barat dan tumbuh berkembang di daerah tersebut (Mustika, 2013: 62).
2.4.2 Unsur dan Bentuk Tari Halibambang
a. Penari
24
b. Busana dan Aksesoris Tari Halibambang
1. Kumbang Gijekh (Kumbang Goyang) sebagai lambang keanggunan dan keindahan.
2. Sanggul (keindahan).
3. Tali Galah(tali leher) yang diberi kumbang tabokh (keindahan). 4. Kipas (properti)lambang sayap kupu-kupu.
5. Gelang Kana (kemakmuran).
6. Gajah Minung atau kalung selembok (kemakmuran)
7. Busung /ikat pinggang (kemakmuran). 8. Kawai/baju beludru (kesucian).
9. Injang bumpe
c. Musik Iringan Tari Halibambang
1. Musik pengiring tari halibambang menggunakan talo balak, nada yang dihasilkan dari bunyi tabuhan Talo balak ini dapat disimpulkan pada kunci
nada = G ( Sedikit Sumbang ), 2. Gong besar berbunyi nada = 1( do )
3. Gong Kecil berbunyi nada = 2/ ( ri ) 4. Talo Balak
5. Gendang
d. Gerak Tari
Secara umum gerakan tari halibambang yang sudah mengalami kreasi dari bentuk
25
Tabel 2.1
Ragam Gerak Tari Halibambang No. Nama
Gerak Foto Deskripsi
1 Lapah Tebeng
1 2 3 4 (Foto, Desy Mustika: 2015)
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
26
2 Lapah Injing
1 2 3 4 (Foto, Desy Mustika: 2015)
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
Hitungan 1 (Foto, Desy Mustika: 2015)
27
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
kanan ke depan (Foto, Desy Mustika: 2015)
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
28
kepala tengok kanan.
5 Sesayak
1 2 3 4 (Foto, Desy Mustika: 2015)
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
29
6 Timbangan
1 2 3 4 (Foto, Desy Mustika: 2015)
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
Hitungan 1 (Foto, Desy Mustika: 2015)
30
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
Hitungan 5 (Foto, Desy Mustika: 2015)
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
31
9 Ngelap
1 2 3 4 (Foto, Desy Mustika: 2015)
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
Hitungan 1 (Foto, Desy Mustika: 2015)
32
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
samping. Kaki (Foto, Desy Mustika: 2015)
33
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
Hitungan 5 (Foto, Desy Mustika: 2015)
34
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
Hitungan 5, 6, (Foto, Desy Mustika: 2015)
5 6 7 8 (Foto, Desy Mustika: 2015)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif. Menurut Kirk dan Miller dalam Moleong (1990: 3) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristiwanya (Margono 2010: 36).
Sementara itu dalam Sugiono, 2010: 15, metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci pengambilan sample
sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat
36
Menurut Hidayat Syah penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu masa tertentu. Menurut Punaji Setyosari ia menjelaskan
bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang, atau segala
sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada,
baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
Berdasarkan pengertian di atas, dalam penelitian ini akan digunakan desain penelitian deskripti kualitatif untuk mendeskripsikan tentang proses penerapan
model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang di kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang mencakup aktivitas siswa dan guru serta hasil pembelajaran tersebut.
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 yang berjumlah 30 orang yang semuanya perempuan dan guru mata pelajaran seni budaya SMA
37
halibambang di kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung serta 13 ragam gerak tari haibambang yang akan dipraktikkan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana
yang paling tepat sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable. Pada penelitian ini ada lima teknik pengumpulan data, yakni observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik, dan nontes. Adapun langkah-langkah pengumpulan data
sebagai berikut.
3.3.1 Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004 : 104). Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu
observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.
1. Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
38
2. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati
suatu objek.
3. Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
Pada penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data observasi tidak terstruktur. Tujuan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data melalui pengamatan secara langsung aktivitas siswa dan guru dalam penerapan
model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang di kelas XI IPS 1 SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung.
3.3.2 Wawancara
Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
39
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah
pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relation ship) antara si
pencari informasi (interviewer atau informan hunter) dengan sumber informasi (interviewer) (Sutopo 2006: 74). Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur, dan dapat dilakukan dengan tatap muka (face to face)
maupun menggunakan telepon (Sugiyono, 2006; Al-Azhar 38-140).
Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur. Susunan pertanyaan dan kata-kata dalam wawancara dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
ketika wawancara. Wawancara dilakukan terhadap pihak sekolah (kepala sekolah atau wakil), guru dan siswa. Wawancara dilakukan dengan pihak sekolah
bertujuan untuk mengetahui suasana sekolah dan pembelajaran di tempat penelitian. Wawancara terhadap guru bertujuan untuk mengetahui cara aktivitas pembelajaran siswa pada saat sebelum adanya penelitian dan perkembangan
aktivitas pembelajaran siswa dalam pembelajaran tari halibambang yang berlangsung selama penelitian ini. Wawancara terhadap siswa bertujuan untuk
mengetahui tingkat pemahaman mengenai model pembelajaran Team Assisted Indivualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang.
3.3.3 Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2011: 329-330) dokumentasi merupakan catatan peristiwa
40
harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen
yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar,
patung, film, dan lain-lain. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih dapat dipercaya jika didukung oleh sejarah pribadi kehidupan masa kecil,
sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobografi. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto dan video serta peneliti akan memperkuat hasil penelitian akhir dengan dokumentasi tertulis melalui catatan harian serta hasil
wawancara.
3.3.4 Tes Praktik
Tes praktik yaitu tes kemampuan hasil mengembangkan tari halibambang dari hasil penerapan model pembelajaran Team Assisted Indivualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang. Tes praktik ini digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam belajar tari halibambang.
Tabel 3.1
Lembar Pengamatan Tes Praktik 1 (Proses)
No.
Ragam Gerak Tari Halibambang
Deskriptor Penilaian Skor Kriteria
1
Siswa memperagakan ragam gerak tari halibambang sesuai dengan 4 ketepatan gerak (hitungan, tangan, kaki, dan badan)
5 Baik Sekali
Siswa memperagakan ragam gerak tari halibambang sesuai dengan 3 ketepatan gerak
41
No.
Ragam Gerak Tari Halibambang
Deskriptor Penilaian Skor Kriteria
6
Siswa memperagakan ragam gerak tari halibambang sesuai dengan 2 ketepatan gerak (hitungan, tangan, kaki, dan badan)
3 Cukup
Siswa memperagakan ragam gerak tari halibambang sesuai dengan 1 ketepatan gerak (hitungan, tangan, kaki, dan badan)
2 Kurang
Siswa tidak mampu memperagakan ragam gerak tari halibambang sesuai dengan ketepatan gerak (hitungan, tangan, kaki, dan
dapat dilakukan perhitungan nilai tes praktik 1 sebagai berikut.
Nilai Tes Praktik 1 = Perolehan Skor Siswa
Jumlah Skor Maksimal×Skor Ideal
Contoh siswa dengan kode AC memperoleh skor dari tes praktik, yaitu akumulasi dari 13
ragam gerak tari Halibambang adalah 60. Untuk menghitung nilai skor yang diperoleh
42
Nilai Tes Praktik 1= 60
65 x 100%=92
Tabel 3.2
Lembar Pengamatan Tes Praktik 2 (Evaluasi Akhir)
No. Aspek Deskriptor Skor Kriteria
1 Hafalan Urutan Gerak
Siswa mampu memperagakan semua urutan gerak tari halibambang tanpa kesalahan
5 Baik Sekali
Siswa tidak mampu memperagakan semua urutan gerak tari halibambang sebanyak 1-3 gerak
4 Baik
Siswa tidak mampu memperagakan semua urutan gerak tari halibambang sebanyak 4-6 gerak
3 Cukup
Siswa tidak mampu memperagakan semua urutan gerak tari halibambang sebanyak 7-9 gerak
2 Kurang
Siswa tidak mampu memperagakan semua urutan gerak tari halibambang sebanyak 10-12 gerak
1 Gagal
2 Ketepatan gerak dan musik
Siswa mampu memperagakan semua urutan gerak tari halibambang sesuai dengan hitungan gerak dan musik
5 Baik Sekali
Siswa tidak mampu memperagakan semua urutan gerak tari halibambang sesuai dengan hitungan gerak dan musik sebanyak 1-3 ragam gerak
4 Baik
Siswa tidak mampu memperagakan semua urutan gerak tari halibambang sesuai dengan hitungan gerak dan musik sebanyak 4-6 ragam gerak
43
No. Aspek Deskriptor Skor Kriteria
Siswa tidak mampu memperagakan semua urutan gerak tari halibambang sesuai dengan hitungan gerak dan musik sebanyak 7-9 ragam gerak
2 Kurang
Siswa tidak mampu memperagakan semua urutan gerak tari halibambang sesuai dengan hitungan gerak dan musik sebanyak 10-12 ragam gerak
1 Gagal
Total Skor Maksimum 10
Nilai tes praktik 2 tari halibambang siswa dapat diukur menggunakan lembar pengamatan tes praktik 2 dengan 13 ragam gerak yang diakumulasikan dengan
jumlah skor maksimal 10. Setelah skor diperoleh maka dapat dilakukan perhitungan nilai tes praktik 2 siswa sebagai berikut.Jumlah Skor Maksimal
Nilai Tes Praktik 2 = Perolehan Skor Siswa
Jumlah Skor Maksimal×Skor Ideal
Contoh siswa dengan kode AC memperoleh skor dari tes praktik, yaitu akumulasi dari 13
ragam gerak tari halibambang adalah 9. Untuk menghitung nilai skor yang diperoleh
berdasarkan rumus perhitungan nilai tes praktik 2.
Nilai Tes Praktik 2= 9
10 x 100%=90
Perolehan tes praktik 1 dan tes praktik 2 siswa tersebut diukur dengan
44
Tabel 3.3
Penentuan Patokan Persentase Untuk Skala Lima Interval Persentase
Tingkat Penguasaan Keterangan Skor
85%-100% Baik Sekali 5
Nontes yaitu pengumpulan data berupa pengamatan tentang aktivitas siswa dan
guru dalam penerapan model pembelajaran Team Assisted Indivualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang.
Tabel 3.4
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
No. Aspek Deskriptor Skor Kriteria
1 Visual Activities
Seluruh kelompok siswa memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan dan memberikan instruksi pada awal pembelajaran tari halibambang
5 Baik Sekali
Dari 6 kelompok siswa terdapat 5 kelompok siswa yang memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan dan memberikan instruksi pada awal pembelajaran tari halibambang
4 Baik
Dari 6 kelompok siswa terdapat 4 kelompok siswa yang memperhatikan
45
No. Aspek Deskriptor Skor Kriteria
guru pada saat guru menjelaskan dan memberikan instruksi pada awal pembelajaran tari halibambang
Dari 6 kelompok siswa terdapat 3 kelompok siswa yang memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan dan memberikan instruksi pada awal pembelajaran tari halibambang
2 Kurang
Dari 6 kelompok siswa terdapat 2 atau kurang dari 2 kelompok siswa yang memperhatikan guru pada saat guru menjelaskan dan memberikan instruksi pada awal pembelajaran tari halibambang
1 Gagal
2 Oral Activities
Seluruh kelompok siswa melakukan diskusi kelompok dalam menyelesaikan tugas analisis ragam gerak tari halibambang
5 Baik Sekali
Dari 6 kelompok siswa terdapat 5 kelompok yang melakukan diskusi kelompok dalam menyelesaikan tugas analisis ragam gerak tari halibambang
4 Baik
Dari 6 kelompok siswa terdapat 4 kelompok yang melakukan diskusi kelompok dalam menyelesaikan tugas analisis ragam gerak tari halibambang
3 Cukup
Dari 6 kelompok siswa terdapat 3 kelompok yang melakukan diskusi kelompok dalam menyelesaikan tugas analisis ragam gerak tari halibambang
2 Kurang
Dari 6 kelompok siswa terdapat 2 atau kurang dari 2 kelompok yang melakukan diskusi kelompok dalam menyelesaikan tugas analisis ragam gerak tari halibambang
1 Gagal
3 Motor Activities
Seluruh kelompok siswa memperagakan ragam gerak tari halibambang dengan masing-masing kelompok
46
No. Aspek Deskriptor Skor Kriteria
Dari 6 kelompok siswa terdapat 5 kelompok siswa memperagakan ragam gerak tari halibambang
4 Baik
Dari 6 kelompok siswa terdapat 4 kelompok siswa memperagakan ragam gerak tari halibambang
3 Cukup
Dari 6 kelompok siswa terdapat 3 kelompok siswa memperagakan ragam gerak tari halibambang
2 Kurang
Dari 6 kelompok siswa terdapat 2 atau kurang dari 2 kelompok siswa memperagakan ragam gerak tari halibambang
1 Gagal
Total Skor Maksimal 15
Setelah skor perhitungan aktivitas siswa diperoleh maka dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai aktivitas belajar siswa yang akan dijadikan indikator penilaian aktivitas belajar siswa, yakni visual activities, oral activities, dan motor
activities dengan skor maksimal 15. Perhitungan nilai aktivitas belajar siswa menggunakan perhitungan dengan persentase skala lima sehingga didapat rumus
sebagai berikut.
Nilai Aktivitas Siswa= Perolehan Skor Siswa
Skor Maksimal x Skor Ideal
47
Tabel 3.5
Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Team Assisted Indivualization (TAI)
No. Aspek Deskriptor Skor Kriteria
1 Teams Seluruh kelompok siswa mau menerima dan menghargai siswa lain yang telah dikelompokkan dalam setiap kelompok yang dibagikan guru
5 Baik Sekali
Dari 6 kelompok siswa terdapat 5 siswa yang mau menerima dan menghargai siswa lain yang telah dikelompokkan dalam setiap kelompok yang dibagikan guru
4 Baik
Dari 6 kelompok siswa terdapat 4 siswa yang mau menerima dan menghargai siswa lain yang telah dikelompokkan dalam setiap kelompok yang dibagikan guru
3 Cukup
Dari 6 kelompok siswa terdapat 3 siswa yang mau menerima dan menghargai siswa lain yang telah dikelompokkan dalam setiap kelompok yang dibagikan guru
2 Kurang
Dari 6 kelompok siswa terdapat 2 atau kurang dari 2 kelompok siswa yang mau menerima dan menghargai siswa lain yang telah dikelompokkan dalam setiap kelompok yang dibagikan guru
1 Gagal
2 Student Creative
Seluruh kelompok bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
5 Baik Sekali
Dari 6 kelompok terdapat 5 kelompok yang mampu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
4 Baik
Dari 6 kelompok terdapat 4 kelompok yang mampu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
48
No. Aspek Deskriptor Skor Kriteria
Dari 6 kelompok terdapat 3 kelompok yang mampu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
2 Kurang
Dari 6 kelompok terdapat 2 atau kurang dari 2 kelompok yang mampu bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
1 Gagal
3 Team Study Seluruh kelompok mau bertanggung jawab terhadap setiap anggota kelompoknya
5 Baik Sekali
Dari 6 kelompok terdapat 5 kelompok yang mau bertanggung jawab terhadap setiap anggota kelompoknya
4 Baik
Dari 6 kelompok terdapat 4 kelompok yang mau bertanggung jawab terhadap setiap anggota kelompoknya
3 Cukup
Dari 6 kelompok terdapat 3 kelompok yang mau bertanggung jawab terhadap setiap anggota kelompoknya
2 Kurang
Dari 6 kelompok terdapat 2 atau kurang dari 2 kelompok yang mau bertanggung jawab terhadap setiap anggota kelompoknya
1 Gagal
Total Skor Maksimum 15
Berdasarkan lembar pengamatan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individulization (TAI) dengan jumlah skor maksimal 40, perhitungan nilai aktivitas belajar siswa model pembelajaran TAI
49
Nilai TAI=Perolehan Skor Siswa
Skor Maksimal x 100%
Lembar pengamatan aktivitas guru digunakan untuk mengetahui kegiatan guru di dalam kelas. Guru berperan aktif dalam penggunaan model Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran tari halibambang.
Tabel 3.6
Lembar Pengamatan Aktivitas Guru
No. Aspek yang Dinilai P1 P2 P3 P4 P5
I Kegiatan Pendahuluan
a. Memeriksa kesiapan siswa b. Melakukan kegiatan apersepsi II Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1. Menjelaskan kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari
2. Memberitahukan kepada siswa mengenai materi bahan ajar yang akan diselesaikan secara kelompok
b. Elaborasi
1. Membentuk kelompok kecil yang heterogen yang terdiri dari 4-6 siswa perkelompok
2. Memberi tugas kelompok dengan bahan yang sudah disiapkan
c. Konfirmasi
1. Memantau siswa dalam melaksanakan tugas kelompok