BUKU SAKU
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DAFTAR 151
Halaman
Sambutan ... .. ... ... .. ... .. ... ... ... .. .. .. .. ... ... .... .... .. i
Daftar lsi ... ... .. ... .. ... .. ... .. ... ... .. ii
Daftar Gambar .. ... ... .. .. .. ... ... ... iii
Daftar lsi ... .. ... ... .. .. .. .. ... ... ... ... .. ... ... .... .... ... iii
Pendahuluan ... .. ... .. ... ... ... .... ... ... ... .. .... ... ... ... .. 1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ... 1
Visi dan Misi ... .. .... ... ... .. .... .... .... .. .. ... 9
Strategi ... .... ... ... .... ... ... ... ... .. ... ... .. ... ... ... 9
Prioritas Pengembangan Keseha ta n .. .... . .... ... 10
Reformasi Kesehatan .. .... . ... .. .... ... . .. .. .. .. .... 11
Data Rasio Tenaga Kesehatan Nasional ... .. .. 12
Tugas Pokok dan FL!ngsi .. ... .. . .... ... ... .. ... .. ... 14
Girektorat Bina Upaya Kesehatan Dasar ... .. ... ... 15
Subdit Bina Van Kes Dasar ... . ... 19
Subdit Bina Van Kes di DTPK ... .. ... ... ... .. 24
Subdit Bina Van Kes Gigi dan Mulut... .. ... .... .... .. .. .... 31
Subdit Bina Van Kedokteran Keluarga .... .. .... .. .. .. .. ... . 38
Subdit Bina Van Kes KUD ...45
Subbag Tata Usaha ... ... .... .... ... ... .... .. ... 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan RI .. .... .. .. 5
2 Struktur Organisasi Ditjen Bina Upaya Kesehatan ... 6
3 Struktur Organisasi Dit. Bina Upaya Kes. Dasar ... .. .... 7
4 Peta Wilayah Indonesia ... ... ... ... ... ... ... .. .... 13
DAFT AR T ABEL
Halaman
1 Sasaran Indikator ... .. .. ... ... ... .. .. .. .. .... .. ... ... .... ... 11
2 Rasio Jumlah Nakes Terhadap Jumlah Penduduk ... 12
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR
PENDAHULUAN
Sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009, disebutkan
bahwa kesehatan merupakan hak asasi setiap man usia ..
Organisasi kesehatan sedunia World Health
Organization (WHO) dalam memberikan definisi sehat adalah a state of completely physical, mental, and social
well being and not merely the absent of disease or infirmity (Suatu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental dan sosial tidak hanya terbebas dari penyakit
atau kelemahan).
Tujuan Nasional Negara Repubik Indonesia yaitu :, 1) melindungi seluruh rakyat dan tumpah darah
Indonesia
2) mencerdaskan kehidupan bangsa,
3) memajukan kesejahteraan umum , serta
4) ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bag i
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggitingginya sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang
UndangUndang Oasar 1945 pasal 28 (H) ayat 1 yang
berbunyi"setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan", dengan demikian jelas terlihat
bahwa kesehatan setiap warga negara Indonesia
merupakan tanggungjawab pemerintah, baik pusat
maupun daerah.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis (UU No .36/2009,
bab " ps.3). Oi tingkat pusat, Kementerian Kesehatan memegang peranan penting untuk mengatur setiap
kebijakan dalam bidang kesehatan.
Indonesia sebagai salah satu negara yang menyepakati
Oeklarasi Millenium memiliki komitmen untuk mencapai
sasaran MOG's yang diintegrasikan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 20042025 yang
dijabarkan dalam RPJMN 20102014 melalui Keputusan
Presiden no.5 tahun 2010 dengan sasaran
pembangunan kesehatan yaitu peningkatan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
1. Menurunnya AKB dari 34 per 1.000 kelahiran hid up menjadi 24 per 1.00 Kelahiran hidup
2. Menurunnya AKI dari 228 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup
3. Menurunnya prevalensi gizi kurang dan buruk
pada anak balita dari 18,4% menjadi 15,0% 4 . Meningkatnya UHH dari 70,7 tahun menjadi 72
tahun .
Dalam rangka mengoptimalkan kinerja, Kementerian
Kesehatan memandang perlu untuk mengadakan
perubahan organisasi di dalamnya. Pad a bulan Januari
tahun 2011 , berdasarkan Permenkes
1144/MENKES/PERIVII1I2010 terbentuklah Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan yang terdiri dari
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Direktorat Bina Upaya
Kesehatan Penunjang, Direktorat Bina Upaya
Kesehatan Jiwa dan Direktorat Bina Upaya Kesehatan
Keperawatan .
Masingmasing Direktorat tersebut mempunyai tugas
dan fungsinya masingmasing, yang tentunya terdapat
saling keterkaitan sehingga sesuai dengan yang diharapkan, dapat mendukung Kementerian Kesehatan
untuk dapat mewujudkan visi nya yaitu Masyarakat
lAMPIRAN PfRATURAN MEtlTERlIC.E5[HATAH HC»otOII lH4/MElfKfS/ PER/VIII12010 TAIIGGAl : 19 A....t'" 2010
1 5101 "'101 ' """,, _ _
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN
セ L@
l lW ,.. ...
. ...
NNNNNNLNL@ F Gセ,
I
fMI *"IIod ,...,.,
L ⦅セN@セ@
Gセaャャャii\iG⦅ セ@
セ M M N
i@ セ aャャャiiッi@ ⦅ エNLゥ@
_ _HAUII
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAl BINA UPAYA KESEHATAN
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
r
I IDIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT
BINA PELAYANAN
DIREKTORAT BINA UPAYA BINA PELAYANAN
PENUNJANG MEDIK
BINAUPAYA KESEHATAN KEPERAWATAN DAN
DAN SARANA KESEHATAN DASAR
RUJUKAN KETEKNISIAN MEDIK
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR
DIREKTUR BINA UPAYA KESEHATAN OASAR dr. Bambang Sardlono.MPH NIP 195508141982041002 (KA. SUB BAG TATA USAHA]1
Hemlln YG@ セ ウ・ャャョ。N@ SH. MH NIP 196003 :3 1982032001SUBDIT BIN A PELAYAHAH KESEHATAH DASAR dr. Muh. IIh,."y S., Sp.OG NIP 196406201991031003
SEKSI ST AHDARISASI
H BIN A YAHKES DASAR dr. Ganda R ParlDgi Sinaga NIP 19751101200511008 SEKSI BIMB & EVAlUASI YANKES DASAR drg. Wahyu Pumomo Wulan NIP 196201201993031001 r SUBOIT BIN A PELAYANAN KESEHATAN GIGI &MULUT
drg. Sudono, M.Kes NIP 195907211987 101001 SEKSI STANDARISASI BINA YAHKES GIGI & MULUT drg. Dewi Kartini Sari. M.Kes NIP 196805201993122001 SEKSI BIMB. & EVALUASI BIN A YANKES GIGI & MULUT drg. Ellya Fonda, M.Kes NIP 195606281984112001 f SUBDIT BINA PELAYANAN KEDOKTERAH KELUARGA drg. Bulan Rachmadi , M Kas NIP 195709261983121002 SEKSI STANDARISASI BINA YAH KEDOKTERAN KEL drg. Saraswali , MPH NIP 196709181993022001 SEKSI BIMB. & EVALUASI BINA YAN KEDOKTERAN KEL dr. Novana Perdana Putri NIP 196011091991032001 KELOMPOK JABATAH FUNGSIONAL f UBDIT BINA YAHKES KHUSU USIA LANJUT & YAN DARAH dr. Onny T . Prabo'NO NIP. 195808121987011001 SEKSI STANDARISASI BINA YAHKES KHUSUS ,
USILA & YAH DARAH dr. Elida M.rpaung NIP 197101292005012001
SEKSI BIMB. & EVALUASI 81NA YANKES KHUSUS.
USILA & YAN OARAH dr. K..nar Amiruddin NIP 197110162005011002
f
SUBOIT BINA PELAYAHAH KESEHATAN 01 DTPK drg. Kartini Rustandi, M .Kes
NIP 19630407 1987122001
SEKSI STANDARISASI BIN A YAHKES 01 DTPK dr. Emil Ibrahim, MARS NIP 196210181990121001
SEKSI BIMB. & EVALUASI .... BINA YAHKES 01 DTPK
drg . H"slinda, M .Kes NIP 196504191993122001
KEMENTERIAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
I. Visi dan Misi Visi :
Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan.
Misi :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk
swasta dan masyarakat mandiri ,
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, イL セ、cQ エ。@ L@ bermutu dan berkeadilan ,
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan
sumberdaya kesehatan ,
4 . Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang
ba ik
II. Strategi'
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat , swasta
dan masyarakat madani dalam pembangunan
kesehatan melalui kerjasama nasional dan
regional ,
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata ,
terjangkau , bermutu dan berkeadilan, serta
berbasis bukti ; dengan mengutamakan pada
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan
kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional,
4. Meningkatkan pengembangan dan
pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan
bermutu,
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan
keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta
menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan dan
mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan
makanan,
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang
akuntabel, transparan, berdayaguna dan
berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi
kesehatan yang bertanggung jawab.
III. Prioritas Pembangunan Kesehatan
Prioritas pembangunan kesehatan pada tahun
2010-2014 difokuskan pada delapan fokus prioritas,
yaitu :
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita;
2. Perbaikan status gizi masyarakat;
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan;
4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM kesehatan;
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan,
6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas) ;
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan
bencana dan krisis kesehatan;
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer,
sekunder dan tersier.
IV. Reformasi Kesehatan :
1. Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Oasar
2. Penyediaan distribusi dan retensi SOM
Kesehatan
3. Penyediaan dan distribusi obat dan alat kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan
4 . Penanganan Oaerah Bermasalah Kesehatan
(POBK) dan Pelayanan Kesehatan di Oaerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (OTPK)
5 , Jamkesmas dan pencapaian Jaminan Kesehatan
Semesta
6. Reformasi Birokrasi Kesehatan
[image:28.597.89.342.121.484.2]7. Pengembangan World class Health Care
Tabel 1, Sasaran Indikator
CAPAIAN 2010
RPJMN 2010 2014 (Perpres
5/20 101
TARGET MOG's
70.7 Meningkatnya UHH menjadi 72.0 thn 34 per 1000 KH Menurunnya AKB menJadi 24 per
1000 KH 23 per 1000 KH 228 per 100,000 KH Menurunnya AKI menjadi 118 per 100,000 kh 102 per 100.000 KH 18.4% pada anak balita
Menurunnya prevalensi gizikurang pad a anak balita menjadi 15%.
V.
Data Rasio Tenaga Kesehatan Nasional1. Rasio jumlah RSUD Kab/Kota terhadap jumlah
kabupaten sebesar 1 : 1.
2. Rasio jumlah Puskesmas terhadap jumlah
penduduk sebesar 1 : 30 .000.
3.
Rasio jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah [image:30.595.89.326.181.466.2]penduduk sebagai berikut :
Tabel 2. Rasio Jumlah Tenaga Kesehatan Terhadap Jumlah Penduduk
No Tenaga Jumlah
Penduduk Rasio Profesi Jumlah
PETA
WI LAY
AH INDONESIA
AIlSMINITRA')U' U !AS WILAY AII Jl 'ML ,\llI' UL,\ U .I t1 MI.A" I' EN llllfl UK Sl.lKllllA NnS A BAHASA JI JMI.Alll'1l0l'I NSI JIJ ML AIl KMIIJI'A ('EN
NiBmiNNセB@ K()"IA
j u mi LL |ャikf HG B |セiat O |n@
.Ill MLAfi KEl.\IRMiAN .Ili M!." " 1ll ', SA
: 1,910,931,32 KM'
: セ@ 17.504 puluu
: 237 ,641 ,326 jiwa : _ 740 : , Uセ S@ : D : 404 : 98 : 665 1 : S072 : 77. 126
Sum}x'r ; ャGオ セ ィャャゥョ@ 20 II. I)il,icn PUM. k H ᄋュ」ョ、ゥNャセイゥN@
.,..
,
TUGAS POKOK
DAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR (BUKD)
Tugas:
1. Melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan.
2. Penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria (NSPK) .
3. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang bina upaya kesehatan dasar.
Fungsi :
1. Penyiapan perumusan kebijakan pelaksanaan
kegiatan
2. Penyiapan penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria
3. Penyiapan pemberian bimbingan teknis
4. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan
kebijakan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
tangga
Dalam menjalankan Tupoksi nya, Direktorat BUKD
memiliki 5 Subdirektorat ditambah Subbag Tata Usaha
yang mendukung di bidang :
I. Bina Yankes Dasar
II. Bina Yankes di DTPK (Daerah Terpencil,
Perbatasan dan Kepulauan Terluar) III. Bina Yankes Gigi dan Mulut
IV. Bina Yankes Dokkel
Dengan adanya 5 Subdirektorat tersebut, maka
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar memiliki program sebagai berikut :
1. Peningkatan akses dan mutu pelayanan
kesehatan dasar di DTPK.
2. Peningkatan kemampuan teknis petugas
Puskesmas
3. Bekerja sama dengan PMI dalam program dan
kegiatan pelayanan darah;
4. Advokasi pada pemerintah daerah dalam
menyediakan fasilitas pelayanan darah (UTD dan BDRS);
5. Penyusur.an kebijakan pelayanan kesehatan
kedokteran keluarga yang mencakup pelayanan dokter dan dokter gigi keluarga dalam tim
dengan para pakar dan PPJK;
7. Advokasi pada pemerintah daerah dalam
pelayanan kedokteran keluarga;
8. Penyusunan NSPK serta pembinaan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
Dengan program unggulan untuk tahun 2011 :
1. Puskesmas prioritas nasional (101) Puskesmas
yang menjadi puskesmas perawatan di
perbatasan dan pulaupulau kecil terluar
berpenduduk (PPKTB).
2. Puskesmas rawat inap mampu melaksanakan
Penanganan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar (PONED).
Sasaran Program Direktorat Bina Upaya Kesehatan
Dasar :
1. Sasaran Institusi
a. Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan dasar lainnya.
b. Puskesmas terpencil dan sangat terpencil di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan. c. Bank Darah Rumah Sakit dan Unit TORS 2. Sasaran Program
a. Dinkes propinsi dan kabupaten . b. Kelompok usia lanjut
3. Dukungan
Tabel3. Data DasarJuni 2011
JUNI2011 KET Provinsi 33 Kabupaten 397 Kota 98 Kecamatan 6.543 Kelurahan 8.072 Oesa 77.126Jml Penduduk 237 .000 .000
BKMM Pusat 2
Cikampek, Makasar
BKMM Oaerah 6
uro
RS 202 UTO PMII 211
UTO Pemda 1
BORS
Puskesmas Total 9293 2011
Puskesmas
Perawatan 3007 2011
Puskesmas 6286 2011
Puskesmas Poned 1579 2010
Pustu 23,049 2010
Posyandu 266,827 2009
Poskesdes 36,082 2010
Poskesteren 1,040
I. Subdit Bina Pelayanan Kesehatan Dasar
Kasubdit dr. M. IIhamy S, Sp.OG
Kasi Standarisasi dr. Ganda Raja P.Sinaga
Kasi Bimbingan & Evaluasi Tinexcelly M S, SKM, MKM
Email yankesdas@gmail.com
Pendahuluan
Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan
nasional dan pemerataan layanan kesehatan
masyarakat, Pemerintah telah membangun Puskesmas
di seluruh Indonesia. Seperti diketahui bahwa konsep
Puskesmas sudah mulai dikembangkan sejak periode
1970an. Sejak saat itu, Puskesmas telah berhasil
memberikan kontribusinya dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat di Indonesia. Kemudian pada
peri ode 19801990 pembangunan Puskesmas
ditingkatkan melalui pendekatan Inpres Sarana
Kesehatan. Pada tahun 2004, Departemen Kesehatan
menetapkan Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat yang tertuang dalam Kepmenkes Nomor 128/Menkes/SKl1I/2004. Penerapan dan pelaksanaan
kebijakan tersebut di daerah ternyata sangat beragam
antara daerah satu dengan daerah lainnya. Adanya
berbagai bantuan maupun pinjaman dana dari negara
namun secara keseluruhan belum menunjukkan hasil
yang optimal. Berdasarkan kondisi tersebut diatas maka
Kementerian Kesehatan bermaksud melakukan upaya
revitalisasi Puskesmas dalam rangka percepatan
pembangunan kesehatan dengan pendekatan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care).
Definisi Operasional
Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Dasar)
menurut Deklarasi Alma Ata adalah: Pelayanan esensial
yang berdasarkan pad a metode dan teknologi praktis, ilmiah dan secara sosial dapat diterima, yang sengaja
diciptakan, agar dapat diakses secara universal oleh
individu dan kelunrga di tingkat masyarakat melalui
partisipasi penuh mereka dengan biaya yang mampu
ditanggung oleh masyarakat dan negara, di tiap tingkatan pembangunan mereka dengan semangat
kemandirian dan swakarsa.
Tujuan Umum
Peningkatan pelayanan kesehatan primer.
Tujuan Khusus
1. Peningkatan mutu sarana kesehatan dasar. 2. Revitalisasi Puskesmas
3. Peningkatan manajemen Puskesmas
4. Pengembangan Puskesmas PONED
5. Pengembangan sarana kesehatan dasar lain selain
Issu Strategis
1. Arah Pelayanan Kesehatan di Puskesmas cenderung
kuratif.
2. Adanya aktor penentu diuar sektor kesehatan di dalam era desentralisasi sehingga banyak Kepala
Puskesmas non Sarjana Kesehatan.
3. Keterbatasan tenaga dokter, perawat, bidan serta
tenaga administrasi.
4. Keterbatasan pembiayaan . 5. Keterbatasan pembinaan .
Kebijakan Terkait
1. Revitalisasi Kebijakan Dasar Puskesmas
2. Permenkes 971 tahun 2009 tentang kompetensi
pejabat struktural bidang kesehatan
3. Penempatan tenaga kesehatan strategis melalui PTT
4. JUknis penggunaan dana Jamkesmas, BOK,
Jampersal
5. Disalurkannya dana dekonsentrasi untuk
meningkatkan pembinaan Puskesmas oleh Dinkes
Kab/Kota
Strategi
1. Meningkatkan pembiayaan operasional Puskesmas
untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif
2. Pelatihan SDM Kesehatan di Puskesmas sesuai
3. Penempatan Tenaga PTT di Puskesmas dengan
harapan tenaga kesehatan PTT tersebut dapat terus
dipertahankan oleh daerah setelah selesai masa
tugasnya
4. Penyaluran dana Jamkesmas, BOK, jampersal
5. Dilaksanakannya TOT pelatihan manajemen
Puskesmas
Program Unggulan
1. Revitalisasi Kebijakan Dasar Puskesmas
2. Review pedoman pengembangan Puskesmas
paNED
3. Penyusunan pedoman penyelenggaraan Puskesmas
KENAIKAN JUMLAH PUSKESMAS
9500
-9133
Yセ@
8500
7500
MMMMMMMMMMMMMN セ セ •.
DES 2008 DES 2009 DES 2010 JUNI2011
Jumlah Puskesmas Indonesia (Pusdatin. 2011)
I RT I RB
I RR
I BAIl;
II. Subdit Bina Pelayanan Kesehatan di DTPK
Kasubdit drg. Kartini Rustandi . M.Kes
Kasi Standarisasi dr. Emil Ibrahim. MARS
Kasi Bimbingan & Evaluasi drg . Haslinda T. M.Kes
Email dtpk_1@yahoo.com
Pendahuluan
Pembangunan kesehatan yang telah diselenggarakan
selama In! telah berhasil meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. tetapi masih terdapat disparitas
status kesehatan antar daerah dan kelompok.
Khususnya pada kelompok masyarakat miskin dan daerah tertinggal. perbatasan dan kepulauan.
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan 2010-2014 adalah "Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan" yang diarahkan pada kelompok miskin dan daerah tertinggal. Telah di tetapkan 8 fokus prioritas
kesehatan dan 7 reformasi kesehatan untuk mendorong
percepatan pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang diharapkan. Salah satu dari reformasi kesehatan
adalah Pelayanan Kesehatan Daerah Tertinggal.
Perbatasan dan Kepulauan yang didukung 4 reformasi lainnya yaitu Biaya Operasional Puskesmas (BOK).
Jamkesmas. Penanggulangan Daerah Bermasalah
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan, harus adanya dukungan berbagai kebijakan , kegiatan serta pembiayaan dari berbagai lintas sektor terkait serta pemerintah daerah. Untuk itu perlu adanya pemahaman yang sama dalam melihat permasalahan kesehatan di DTPK, tidak hanya melihat dari segi efektif efisien , tetapi melihat segi eksistensi negara , kedaulatan negara , hak asazi, sosial budaya serta berbagai segi lainnya.
Definisi Operasional
1. Daerah tertinggal : Kabupaten yang relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam saka
nasional dan berpenduduk relatif tertinggal
Dalam RPJMN dinyatakan terdapat 183 kabupaten tertinggal.
2. Daerah Perbc. lasan :Wilayah yang secara geografis
berhadapan dengan negara tetangga , dengan
penduduk yang bermukim di wilayah terse but
disatukan melalui hubungan sosial -ekonomi dan sosial-budaya dengan cakupan wilayah administrasi tertentu setelah ada kesepakatan antar negara yang berbatasan.
3. PPKT : Pulau-pulau dengan luas area kurang atau sam a dengan 2000 km2 yang memilliki titik dasar
koordinat geografis yang menhubungkan garis
pangkal laut kepulauan sesuai hukum internasional dan nasional.
Tujuan
Meningkatkan jangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu pada masyarakat di DTPK.
Isu Strategis
1. Kondisi geografi dan iklim yang berpengaruh pad a masalah sosekbud
2. Sumber daya dan kekayaan alam di DTPK besar
3. Pembangunan relatif lambat sehingga terjadi
disparitas
4. Kedaulatan Negara RI
5. Double burden or multiple burden
6. Rendahnya status kesehatan masyarakat 7. Terbatasnya akses dan sarana & prasarana 8. Terbatasnya SDM kesehatan
9. Terbatasnya pembiayaan 10. Kurangnya integrasi program 11. Lemahnya pengendalian program
Kebijakan Terkait
Kebijakan pelaksanaan pada Subdit Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan :
1. Kebijakan pengembangan kesehatan di DTPK
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kebijakan Rencana Pembangunan Kesehatan
Menuju Indonesia Sehat dan Kebijakan Pemerintah Daerah .
2. Pelayanan kesehatan di DTPK merupakan pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan
3. Pelayanan kesehatan di DTPK diutamakan untuk meningkatkan jangkauan, pemerataan serta mutu pelayanan
4. Pengembangan program pelayanan kesehatan di
DTPK dilakukan secara bertahap, terpadu dan berkesinambungan
5. Pemberdayaan masyarakat di DTPK, ditujukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemauan
masyarakat pada masalah kesehatan
6 . Pengembangan daerah tertinggal melibatkan LS &
セセ。ウエ。@ dalam memanfaatkan tenaga setempat
Strategi
1. Menggerakan dan memberdayakan masyarakat di DTPK
2 . Meningkatkan akses masyarakat DTPK terhadap
yankes yang berkualitas
3. Meningkatkan pembiayaan yankes di DTPK
4. Meningkatkan pemberdayaan SDM Kesehatan di DTPK
5. Meningkatkan ketersediaan obat dan alkes
6. Meningkatkan sistim survailance, monev dan SIK di DTPK
7. Meningkatkan manajemen kesehatan di DTPK 8. Dalam pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi masing-masing daerah
Rencana Aksi
2.Peningkatan pelayanan Program KIA, Gizi, P2M, dll Dokter Terbang , Dokter Plus, RS Bergerak
3.Peningkatan Pembiayaan kesehatan DAK, TP, Dekon , Program, Bansos , Jamkesmas, BOK, dll
4.Peningkatan SD khususnya SDM Kesehatan PTT,
Penugasan Khusus, Tugas Belajar dll
5.Peningkatan pemenuhan
kesehatan
6.Peningkatan manajemen
pelatihan manage men
Survailance dll) obat keseh Puskes dan atan mas, peralatan (termasuk program Sasaran Umum
1. Daerah Tertinggal 2. Daerah terpencil 3. Daerah Perbatasan 4. Pulau-Pulau Kecil Terluar
Sasaran Khusus
1. 101 Puskesmas Prioritas Nasional di Perbatasan dan PPKTB
2.45 Kabupaten/Kota Priorotas nasional di DTPK 3.50 Kabupaten tertinggal yang terentaskan dari 183
kONSEPTUAL FRAME WORk DTPk
MASALAH
I
PETA DAERAH TERTINGGAl 01 INDONESIA
183 ka bupat en terti ngga t
hID... 404 KaIIUpIten dan 98 Kac.
DAERAH PERBATASAN
III. Subdit Bina Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Kasubdit drg. Sudono, M.Kes
Kasi Standarisasi drg . Dewi Kartini Sari , M .Kes
Kasi Bimbingan & Evaluasi drg . Ellya Farida, M .Kes
Email subditdoktergigi@yahoo .com
Pendahuluan
Prevalensi nasional masalah gigi-mulut adalah 23,5%
Prevalensi pengalaman karies adalah 72,1% Prevalensi
nasional Karies Aktif adalah 43,4% . Indeks DMF-T
secara nasional sebesar 4,85 . Ini berarti rata-rata
kerusakan gigi pad a penduduk Indonesia 5 buah gigi per
orang. Dilaporkan penduduk Indonesia yang
menyadari dirinya bermasalah gigi dan mulut hanya 23%
dan diantara mereka yang menyadari itu , hanya 3%
yang menerima perawatan atau pengobatan dari
nakesgilut. ini berarti effective demand untuk berobat
gigi sang at rendah , yaitu hanya 7%. temuan selanjutnya
adalah angka keperawatan yang sangat rendah,
terjadinya keterlambatan perawatan yang sangat tinggi, sehingga kerusakan gigi sebagian besar berakhir
dengan pencabutan. UU 36-2009 ttg Kesehatan,
Pasal93
Pel kesgilut dilakukan utk memelihara dan meningkatkan
penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh
Pemerintah, pemerintah daerah , dan/atau masyarakat
yang dilakukan secara terpadu , terintegrasi dan
berkesinambungan. Ayat (1) Lingkup masalah dari
kesehatan gigi dan mulut ditinjau dari fase tumbuh kembang :
1. Fase janin ;
2. Ibu Hamil;
3. Anak-anak ; 4. Remaja;
5. Dewasa ; dan
6. Lanjut Usia.
(Ayat 2) Kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan melalui
pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan
kesehatan gigi masyarakat, usaha kesehatan gigi sekolah
Pasal 94
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan , alat dan obat
kesehatan gigi dan mulut dalam rangka memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman,
bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Definisi Operasional
Pelayanan kesehatan. gigi dan mulut adalah
penyelenggaraan upaya kesehatan yang paripurna,
terpadu dan berkualitas yang meliputi upaya
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya .
Tujuan Umum
Pembangunan kesehatan gigi dan mulut bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran , kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
Tujuan Khusus
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara profesional, komprehensif dan terpadu sesuai
standar dan etika profesi baik dalam Upaya
Kesehatan Perorangan maupun Upaya Kesehatan Masyarakat.
2. Meningkatkan manajemen dan informasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang efesien dan efektif. 3. Meningkatkan sumber daya manusia kesehatan gigi
dan mulut yang berkualitas .
4. Meningkatkan peran serta daerah dalam pemenuhan kebutuhan sarana , prasarana, dan alat dan cara pembiayaannya .
5. Meningkatkan kemandirian pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan meningkatkan status kesehatan gigi dan mulut.
' I
t エャ@ セ@
'F.
..セ@i ( .
"J セ@"Ill セ \A N@
;1,;:,'/
'r It
"
セ@ ,; :; "II.!! 11 ·
,< n' ' 1 I
1..1
Issu Strategis
1. Masih tingginya kerusakan gigi, rata-rata 5 gigi/orang. 2. Kemapuan dan kemauan berobat gigi yang sangat
rendah (hanya 7%)
3. Jumlah, mutu dan penyebaran SDMK gilut kurang. 4. Persepsi sakit gigi tidak mematikan.
5. Pendanaan yang tidak memadai, krn bukan program prioritas.
6. Sistem Informasi kes gilut belum optimal.
7. Koordinasi lintas program dan sektor belum optimal 8. Sarana dan prasarana yang terbatas di daerah untuk
pel kesgilut terutama untuk penyediaan alat dan bahan kesgilut serta pemeliharaannya
Kebijakan Terkait
1. UU 36 - 2009 ttg Kesehatan
2. Permenkes 741 - 2008 ttg SPM Bidang Kesehatan
Kabu paten/Kota.
3. Kepmenkes 81 - 2004 ttg Pedoman Penyusunan
Perencanaan SDMK di Tingkat Kab/Kota serta
Rumah Sakit.
4. Kepmenkes 128 - 2004 ttg Kebijakan Dasar
Puskesmas
5. SKB 4 Menteri tahun 2003 ttg Pembinaan dan
Pengembangan UKS.
6. Kepmenkes 160 - 2010 ttg Renstra Kementerian
' i : 1... .
I .:l-.
11.:' I ゥセ@ Nゥ
o
,,'
,
,
"
i'
, ' 1
, .,
Strategi
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
profesional yang komprehensif, terpadu, bermutu
dan terjangkau.
2. Mewujudkan manajemen dan informasi kesehatan
gigi dan mulut yang efektif.
3. Mendorong pemberdayaan masyarakat serta tenaga
kesehatan gigi dan mulut.
4. Mendorong pemenuhan kebutuhan sarana,
prasarana dan dana yang mendukung pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
5. Mewujudkan system informasi, surveilans,
monitoring, laporan fasilitas pelayanan kesehatan gigi
dan mulut pemerintah dan swasta serta kemitraan.
6. Peningkatan penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Rencana Aksi
1. Penyusunan Kebijakan Kesgilut.
2. Penyusunan NSPK.
3. Pembinaan Teknis (advokasi, sosialisasi, pelatihan,
bimbingan teknis, monitoring /pemantauan)
Program Unggulan
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas,
UKGS Inovatif (Sikat Gigi bersama setiap hari di
Sasaran
Urn urn
1. Pemerintah Pusat dan Daerah,
2. Fasyankes Gigi dan Mulut, 3. Organisasi Profesi dan,
4 . Sektor Lain terkait.
Sasaran Khusus
Puskesmas (non perawatan dan perawatan) dan RS
(umum dan khusus).
Sasaran 2010·2014
1. Upaya promosi, pencegahan dan pelayanan
kesehatan gigi melalui puskesmas dan pustu , RS ,
UKGS dan UKBM (UKGM).
2. Penyusunan NSPK.
3. Mendukung Percepatan Tujuan MDGs terkait
Kesgilut.
IV. Subdit Bina Pelayanan Kedokteran Keluarga
Kasubdit drg . Bulan Rachmadi, M.Kes
Kasi Standarisasi drg. Saraswati, MPH
Kasi Bimbingan & Evaluasi dr. Novana Perdana Putri
Email subditdokkel@yahooo.com
Pendahuluan
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah
satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai
dengan cita -cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945; setiap kegiatan
dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -tingginya
dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif,
partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka
pembentukan sumber daya manusia Indonesia , serta
peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi
pembangunan nasional
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran . kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
setinggi-tingginya . Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut,
pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah,
berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya.
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin,
bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan (UUD 1945 pasal 28 ), dan setiap
orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau (UU No
36 Pasal 5 ayat 2).
WHO dan WONCA (World Of National College
and Academic Association of General Practitioners I
Family Physicians) 1994 menyatakan pentingnya peran
dokter keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan
penduduk dunia melalui pelayanan tingkat pertama yang
dilaksanakan secara bermutu, efektif, efisien, dan
berkesinambungan.
Definisi Operasional
1.Dokter keluarga adalah dokter yang menjalankan
upaya dalam bidang kedokteran maupun kesehatan
yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan khusus
dibidang kedokteran keluarga dan mempunyai
wewenang untuk menjalankan praktik kedokteran
2. Kedokteran keluarga adalah suatu pokok ilmu (body of knowledge) yang dikembangkan dari berbagai
disiplin ilmu kedokteran (terutama ilmu penyakit
dalam, kebidanan dan kandungan Kesehatan anak,
bedah , kesehatan jiwa) , dan diperkaya oleh ilmu
perilaku dan ilmu biologi sehingga membentuk satu
kesatuan yang terpadu untuk mempersiapkan setiap
dokter menjalankan peranan dalam
menyelenggarakan pelayanan kedokteran .
3 Pelayanan dokter keluarga adalah upaya kesehatan dasar paripurna, mencakup semua kebutuhan dasar
kesehatan dalam keluarga, yang berkembang sesuai
dengan perkembangan kesehatan untuk pelbagai
kelompok umur termasuk tindakan pertolongan gawat
darurat dan bedah minor, yang mencakup rawat jalan ,
rawat di rumah dan pendampingan/pasca rawat inap
yang sesuai dengan kebutuhan/indikasi medik dan
kewenangannya . Dengan demikian , dokter keluarga di
Indonesia adalah dokter umum dengan tambahan
pendidikan dan pelatihan khusus kedokteran keluarga
dan kesehatan keluarga .
Tujuan
Mewujudkan pela yanan kesehatan prima melalui
seluruh masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
dengan mengutamakan upaya kesehatan promotif dan
preventif dan diselenggarakan sesuai dengan stan dar
profesi kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal diseluruh Indonesia
Isu Strategis
1. Belum maksimalnya penerapan pelayanan dokter
keluarga dalam sistem kesehatan nasionalldaerah
2. Belum adanya aturan yang jelas untuk pembiayaan
bagi pengembangan dokter keluarga di lapangan
3. Belum optimalnya peran profesi, masyarakat dan
swasta ;
Kebijakan Terkait
1. Universal Coverage (Jaminan Kesehatan Semesta )
2. Salah satu bentuk perlindungan sosial dibidang
kesehatan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan
dasar kesehatan yang layak melalui sistem kendali
mutu dan kendali biaya pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan secara merata bag i seluruh
penduduk di wilayah RI
3. Pembiayaan kesehatan dilaksanakan oleh
Strategi
1. Roadmap sistem regulasi penyelenggaraan Pelayanan
kedokteran keluarga
2. Roadmap SOM Kedokteran Keluarga
3. Roadmap Pelayanan Kedokteran
4. Roadmap Pembiayaan
Rencana Aksi
1. Roadmap sistem regulasi penyelenggaraan Pelayanan
kedokteran keluarga
a. Penyusunan Kebijakan Pelayanan Kedokteran
Keluarga
b. Penyusunan Konsep dokkel dalam dalam SKN
c. Penyusunan Modul dan Standar Pelatihan Ookter
Keluarga
d. Penyusunan Standar Pelayanan
e. Penyusunan Standar Pembiayaan
f. Sosialisasi dan advokasi sistem regulasi
2. Roadmap SOM Kedokteran Keluarga
a. Mapping dokter keluarga
b. TOT peningkatan Teknis Pelayanan Kedokteran
Keluarga
c. Oesiminasi Ookter keluarga
3. Roadmap Pelayanan Kedokteran
a. Monev pelayanan kedokteran keluarga
b. Melaksanakan uji coba ( pilot project) peJayanan
kedokteran keluarga
c. Replikasi model pelayanan kedokteran keluarga
d. Implementasi pelayanan kedokteran keluarga
4. Roadmap Pembiayaan
a. Advokasi pada legislatif dan eksekutif di kab/kota
b. Kesepakatan sistem Pembiayaan dengan
JamkesmaslJamkesdalAskes
SASARAN
1. Semua keluarga dapat menjangkau pelayanan
kedokteran keluarga berdaya guna, bermutu, dan
berbasis bukti
2. Berkembangnya sistem pelayanan kedokteran
RI....f t _
OoIMlnlplkyl"ll
]N]
...
BG セMMMB
• ....tin ... AJur Plkir Pendekatan Van Dr/Drs Keluarga
V. Subdit Bina Pelayanan Kesehatan Khusus, Usila dan Pelayanan Darah
Kasubdit
Kasi Standarisasi dr. Elida Marpaung
Kasi Bimbingan & Evaluasi dr. Kamal Amiruddin
Email gadardepkes@yahooo.com
Pendahuluan
Kejadian gawat darurat dapat terjadi kapan saja , dim ana
saja dan menimpa siapa saja . Penanganan kasus gawat
darurat harus dil3k:Jkan secara terpadu sejak dari penanganan pra RS sampai penanganan di RS.
Keberhasilan dari penanganan gawat darurat di RS sakit
sangat bergantung pada penanganan gawat darurat di
pra RS.
Hasil Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan
Pendengaran tahun 1993-1996 menunjukan angka
prevalensi kebutaan 1,5% atau sebanyak 3 (tiga) juta
penduduk dan prevalensi ketulian 0,4%, morbiditas
telinga 18,5%. Hal ini sudah merupakan masalah sosial yang perlu ditanggulangi secara bersama dengan
melibatkan lintas program dan lintas sektor.
Untuk penanggulangan gangguan penglihatan dan
kebutaan ini WHO telah mencanangkan komitmen
global, yaitu Vision 2020: The Right to Sight dan Sound
Salah satu indikator keberhasilan Pembangunan
Kesehatan di Indonesia adalah meningkatkan Usia
Harapan Hidup dim ana pad a sasaran Renstra
Kemenkes . tahun 2010-2014 diharapan terjadi
peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) dari 70,6
tahun menjadi 72 tahun pada tahun 2014 . Dengan
meningkatnya Umur Harapan Hidup maka jumlah
penduduk lanjut usia juga mengalami peningkatan sangat bermakna dimana pad a tahun 2020 diperkirakan
meningkat menjadi 28,8 juta jiwa .
Meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia
akan menimbulkan berbagai masalah terutama masalah
kesehatan karena proses degenerative yang dialaminya. Hal ini akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan
para lanjut usia baik secara individu , keluarga maupun
masyarakat pad a umumnya.
Derajat Kesehatan di suatu Negara dapat dilihat pada
beberapa indikator. Salah satu indikator kesehatan
tersebut adalah angka kematian ibu (AKI) yang di
Indonesia masih cukup tinggi yaitu 228 per 100.000
kelahiran hidup (data BPS tahun 2007). Salah satu penyebab masih tingginya angka kematian ibu tersebut
adalah akibat perdarahan pasca persalinan . Kondisi ini
mengisyaratkan pentingnya pelayanan darah yang
Definisi Operasional 1. Kegawatdaruratan
Suatu keadaan dimana seseorang berada dalam
kondisi ancaman kematian dan memerlukan
pertolongan segera guna menghindari kematian dan
kecacatan.
2. SPGDT
Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu , sistem
yang terdiri dari unsur pra rumah sakit dan rumah sakit, merupakan respon cepat yang menekankan
pada TIME SAVING IS LIVE AND LIMB SAVING ,
melibatkan awam umum , awam khusus , petugas
teknis dan ambulan gadar, tenaga kesehatan dasar, spesiailslik dan subspesia\istik.
3. Major Event
Suatu kegiatan dengan karakteristik khusus yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu di tempat
tertentu serta yang memerlukan penanganan
khusus serta melibatkan lintas sektor serta sumber
daya tersendiri di luar kegiatan rutin .
4. PGPK
Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan
Kebutaan .
5.
PGPKTPenanggulangan Gangguan Pendengaran dan
Ketulian .
6. Pra Lansia
7. lansia
Pasien dengan usia 60 - 69 tahun 8. lansia Risti
Pasien dengan usia lebih besar dari 70 tahun atau
lebih besar dari 60 tahun dengan masalah
kesehatan 9. Palayanan Oarah
Upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan
darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan komersial. 10. UTO
Fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan donor darah , penyediaan darah,
dan pendistribusian darah . 11. BORS
Suatu unit pelayanan di rumah sa kit yang
bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk
transfusi yang aman, berkualitas, dan dalam jumlah
yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan
di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya .
Tujuan
Tujuan Umum :
1. Meningkatkan mutu pelayanan gawat darurat pra RS.
2. Meningkatnya derajat kesehatan indera guna
mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkualitas. 3. Menjamin tersedianya darah yang cukup, aman , tepat
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan gawat
darurat sehari - hari .
2. Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan gawat
darurat bencana.
3. Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan gawat darurat pada keadaan khusus , a.\. major event, klb, dll.
4. Meningkatnya upaya pelayanan kesehatan indera .
5. Meningkatnya sumber daya kesehatan dalam
pengembangan kesehatan indera .
6 . MeninDkatnya peran serta dan kepedulian
masyarakat dalam pengembangan pelayanan
kesehatan indera.
Issue Strategis
1. Tingginya jumlah kasus gawat darurat di Indonesia . 2. Tidak meratanya sumber daya kesehatan dalam
mendukung pelayanan gawat darurat, khususnya di
fasilitas kesehatan dasar.
3. Penanganan gawat darurat pra rs sangat
menentukan keberhasilan penanganan gawat
darurat secara keseluruhan .
4. Masih tingginya prevalensi kebutaan dan ketulian di
Indonesia .
5. Backlog kasus katarak yang tinggi dan terus
6. Tidak meralanya sumber daya kesehalan dalam
pelayanan kesehalan indera .
7. Sebagian besar dari penyebab kebulaan dan
kelulian di Indonesia dapal dicegah.
8. Tingginya kelainan refraksi pada anak usia sekolah dapal mempengaruhi pendidikan dan kuallas SOM
bangsa.
9. Terbilnya PP No.7 lahun 2011 lenlang Pelayanan
Oarah .
10. Tidak meralanya sumber daya kesehalan di bidang
pelayanan darah .
5trategi
1. Pemberdayaan Masyarakal.
2. Peningkalan dan pemeralaan sumber daya
kesehalan dalam mendukung pelayanan gawal
darural pra RS .
3. Peningkalan screening gangguan indera sejak usia dini, khususnya pad a anak usia sekolah dengan
menggalakkan deleksi dini di sekolah-sekolah .
4. Meningkalkan sosialisasi, advokasi dan komunikasi
(pengualan promosi kesehalan melalui pendeklan
perubahan gaya hidup) .
5. Meningkalkan akses masyarakal lansia unluk
mendapalkan pelayanan yang berkualilas
(pengualan sislem kesehalan unluk mendukung
7. Memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat dan mandiri di usia lanjut.
8. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SOM yang
terlibat dalam upaya kesehatan lansia .
9. Mengupayakan anggaran dari pemerintah , swasta dan masyarakat.
10. Pembentukan Komite Pelayanan Oarah .
11 . Penyusunan Peraturan Menteri turunan dari PP No. 7 tahun 2011 .
12. Menuju donor darah sukarela 100%.
Rencana Aksi Renstranas PGPK ;
1. Pembentukan Komite Nasional PGPK
2. Penguatan advokasi & komunilasi LP I LS
3. Menjalin kemitraan dengan stake holder
4. Penguatan manajemen dan infrastruktur pelayanan kesehatan penglihatan
5. Peningkatan kualitas, kuantitas, jenis dan jumlah
SOM melalui peatihan tenaga kesehatan
Puskesmas , BKMM/BKIM, RS, dll
6. Mobilisasi sumber daya kesehatan dari seluruh
unsur
Renstranas PGPKT :
1. Membentuk komite nasional PGPKT 2. Meningkatkan advokasi dan komunikasi
dalam PGPKT
3. Menggalang kemitraan dalam PGPKT
4. Penguatan manajemen dan infrastruktur dalam PGPKT
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas SOM dalam
PGPKT
6. Mobilisasi sumber daya pemerintah, swasta,
masyarakat dan lembaga donor dalam dan luar
negeri yang mendukung pelaksanaan kegiatan
PGPKT
Program Unggulan
1. PSC (Public Safety Centre)
2. Oukungan Kesehatan pada Kegiatan Sail
3. Penanggulangan Kasus :
a. Katarak
b. Kelainan Refraksi
c. Glaukoma
d. Xeroftalmia
4. Penanggulangan Kasus :
a. OMSK
b. Tuli Kongenital
c. Noise Induced Hearing Loss (NIHL)
d. Presbikusis
Sasaran Umum
Sasaran Khusus
1. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar di daerah rawan
trauma I kecelakaan Oalur mudik, PPI , dll}
2. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar di daerah
pelaksanaan Sail
VI. Subbag Tata Usaha
Kasubbag Hermin Yosefina, S.H ., M.H.
Email subbagtubukd@yahoo.co.id
DAFTAR NAMA PEGAWAI
DIREKTORAT
- - -
-
Daftar Nama Pegawai Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar (Januari 2011)
No Nama NIP Gol Jabalan NoHP
dr. Bambang 195508141 IV/d Oirektur Bma 08129157621 Sardjono. MPH 982041002 Pelayanan Medik
Oasar
- Kasubd;t -S.na- - - _.
2 dr Muh Ilhamy 196406201 IV/a 0811126926
Setyahadi.SpOG 991031003 Pelayanan
Kesehatan Oasar
. . _ . .
-drg . Sudono. 195907211 IV/b . Kas ubd;t-Sina 0818953987
M.Kes 987101001 Pelayanan
Kesehatan Gig. dan Mulut
. dig M b セゥ。 M ョ Mᄋ ᄋ@ - - - .. 195709261 IV/b - Kasubdit·Blna- - - . .
-4 08121 020736
Raehmadl. 983121002 Pelayanan
M.Kes Kedokteran Keluarga . . ...
- - -- - - - -- . Kasubdlt Blna Yankes Khusus . Usia Lanjut & Pelayanan Oarah"s
j
. -drg. Kartini 196304071 IV/b Kasubdit Bina 08161181553 Rustandl . M Kes 987122001 Pela:Janan
Kesehatan di OTPK 6
08129695130
SH .MH 982032001 Tata Usaha
Hermin Yosefina , 196003131 IV/a Kasub Baglan 7
. .
- . . .
082112694664 Partogl Sinaga 00501 1008 Blna Pelayanan
Kesehatan Oasar dr Ganda Raja 197511012 IllIe Kasl Standarisasl 8
_. . _.
-.
-0815 1673746 Simamora . SKM , 98601 2001 Blna Pelayanan
MKM Kesehatan Dasar
Tinexcelly M 196305031 II lid Kasl Blmb . & Eval 9
_.
081398855946
Sari . M.Kes 993122001 Bina Yankes Gigi
dan Mulut drg . Dewi Karlini 196805201 tV/a Kasi Standarisasi 10
.
-0816734017 Z Saleh, M Kes 98411 2001 Evaluasi Yankes
Gigi dan Mulut
. .
-drg . Ellya Farida 195606281 IV/a Kas i Bimbmgan & 11
·081219362636 -MPH 993022001 Bina Pelayanan
Kedokteran Keluarga drg . Saraswati, 196709181 IV/a Kasi Standarisasi 12
No N a m a NIP Gol Jabatan No HP
13 dr. Novana 196011091 IVlb Kasi Bimbingan & 08127506462
Perdana Putri 991032001 Eval Bina
Pelayanan Kedokteran
14 セ@dr Elida
- --197101292 - - -----
--- IIl/e⦅i\セAャAセイャャ⦅。 _________
Kasi Standarisasi 68158836310
-Marpaung 005012001 Bina Yankes 087883631930
Khusus . Usia Lanjut dan
15 -- -dr. Kamal -- -- --- - - ----
-
---197110162 - - - - ---- II liePelayanan Darah
-i<asi Simb:&" ---- - - - --- -- -- -- - -
-081213231181
Amiruddin 005011002 Eval. Bina
Yankes Khusus. Usia Lanjut dan Pelayanan Darah
16 ----dr. Emil Ibrahim . - - - -- --- - - - -196210181 --- IV/a - - . - - Kasi Standarisasi
-681-76744123--MARS 990121001 Bina Pelayanan
Kesehatan di
--- --- - - - --- - - - --- - -DTPK
-17 drg .Haslinda. 196504191 -lil/if - Kasi Bimb . & Eval 081210979222
M.Kes 993122001 Bina Yankes di
DTPK
18 ---Ruri Purwandani. - - - - -- -
----
- 198306162 II lib -Sia(Subdi-t -Sina - - - -081253026001 -- -----SP 006042002 Yankes Dasar
19 ----Supriyadi . S.E - - - --- - - - -196306241 -lilib" - - _ . Staf Subdit Bina ---081382898379 - - -
--20 - - - -dr. Pu1ri
98403 1001
'97509292
-Yankes Dasar
-sia( Subdit -Sin a - - - -- - - --- --- --
-Rahmadhani 002122004 Yankes Dasar
21
_セセセャウ __ _____ ____
dr. Cahyanto -- - - -198309142
-
- -- IlI/b -Staf Subdit Bina _. - - - --- -- - - -082110876136 --- ---- --22
Nugraheni
--- - - -
---dr. Dewi Irawati
009122002
- - - ----
---198103162 IIIIb
Yankes Dasar
-- - - ---
-Staf Subdit Bina - ---08159869860 --. -- --
-23 ---drg . Naneu - --
-
----0080120 17
- -
-197710162 IIlib
-Yankes Dasar
-si.i( SUbdft -Sina - - - ---081283646373 --- -- -24
Retna Arlani 01012 2000
- --
-
--- --- ---dr. Emawati 198507042 til/b
Yankes Dasar
-Sta'-sオ「、セ -Sin a - - - -08522 9467969 -- - --- -
---Atmaningtyas 010122003 Yankes Dasar
25 ._- Ohan --198001012 - - - -- -
-
- Ili/a - Staf Subdit Bina - - . .081286389701 Joharuddin. SKM 010121000 Yankes Oasar26 - - - -- - - -Indi Susanti. - - - - -197910142 -.. ---- II lib . - Staf Subdit Bina
- - - -- ---
- -
- --
No N am a NIP Gol Jabatan No HP
27 drg . Nurindah K. 195901151 IV/a Stal Subdit Bina 08159961829
M .Kes 98411 2001 Yankes Gigi dan
Mulut _ _ _ _ p o _ p o _ p o
- -. . . _ - ._ ._.
28 Emma Ningrum . 196004281 1II/d Stal Subdlt Bma 081584039199
SH 981122001 Yankes Glgi dan
Mulut
29 Dewi Esty 196509201 1II/e Stal Subdit B,na 0818147379 Saptantl. BSe 991032002 Yankes Gigi dan
mセ ャ オャ@
"._ - - - -- -
-30 Berlin Slla lahi. 196103151 IllIe Stal Subdit Bina 081314123161
SE 981031003 Yankes Gigi dan
Mulut _ _ _ _ p o _ _ _ _
. ._
-31 drg . Yunnie 197806302 II lib Stal Subdit B,na 081325888346
Adisetyani 009122001 Yankes Gigi dan
Mulut
. . . _ - ._
-32 drg . Adilla Putri 198310022 II lib 3tal Subdit Bma 081385117070
009122001 Yankes Gigi dan
Mulut
. _
-33 drg Leslie Nur 197907182 II lib Stal Subdit Bma 0811841496
Rahmam 010122001 Yankes Gigi dan
Mulut
34 dr. Monika 197601252 IlI/e Stal Subd it Bina 08159046357 Saraswati Sitepu 00501 2001 Pelayanan
Kedokteran Keluarga M.Su laiman . SH 196510031 II lib -si.if sセ「、 ャMエ@Bini.
-35 0815 1876142
992031002 Pe layanan
Kedokteran Keluarga
. _
-I G A .M.Bramanl 198101122 II lib si.if sセ「、ゥ M エ@Bini.
-36 085921738899
ha Yogeswara. 00604 1002 Pelayanan
ST. MSe Kedokteran
Keluarga Heti Yuriani 196206041 IIlIe si.i{ sセ「、ゥエ Bin;'
-37 085710770700
984032001 Pelayanan
Kedokteran Keluarga
. . _ - .
-dr . Ika Hariyanl 198108022 II lib si.i{ sセ「、ゥエ Sin;'
-38 08158283417
008122001 Pelayanan
Kedokleran _セセAャAセイYセ __ •• _____
39 dr. Laela Dian 197509282 II lib Stal Subdit Bina 08170908787
Kurniasih 008122001 Pelayanan
Kedokleran Keluarga
-No N a m a NIP Gol Jabatan No HP
40 dr. Adi Pamungkas
198006042 009121001
II lib Stal Subdit Bina Pelayanan Kedokteran
08562652013
---41
-
--Esty - - - ----
. -Wahyuningsih, S.Kep - - - --197908052 010122002 ---IIlIa Keluarga-Sia{Subdrt Bina -Pelayanan Kedokteran
---.
08568421037
---42 --Rospita --- - - - - --Panjaitan , SKM . M.Kes
---- --
-196008131 988032003
---IIl/d -sia{Keluarga Subdit Bina
-Yankes Khusus , Usia Lanjut dan
- - - ---
-
- - --08159909079 02168969066
- -
---43 --Sri Sumariyah --- --- ---195901271 - ---983032001
---IllIb
Pelayanan Darah
-siaf sオ「、セ -Bina- --Yankes Khusus, Usia Lanjut dan Pelayanan Darah
-
---- --- --08159586815
---44 - -dr. Hilman --- - - - --- ----197510022 -00812 1001
---II lib -Sia{Subdit "Bina" " " Yankes Khusus, Usia L