• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA

DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Oleh :

TITIN SUHARTINI 112102066

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya untuk menyelesaikan studi dan menyusun Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara”ini dengan baik, guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh Diploma Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam penyampaian bahasa, kata maupun dalam hal penyajian. Untuk itu penulis dengan berbesar hati dan dengan tangan terbuka menerima saran maupun kritik sehat yang bersifat membangun daripara pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan ikhlas penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

(5)

2. Bapak Fahmi Natigor Nasution,SE.M.Acc,Ak selaku Pembantu Dekan I dan sekaligus sebagai supervisi magang Mahasiswa program diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CAselaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi dan sekaligus sebagai dosen pembimbing penulis yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan serta dukungan yang sangat berharga bagi penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini.

4. Bapak Drs. Chairul NazwarM.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak dan Ibu Dosen/Pengajar, Pembimbing & Penasehat Akademik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan mengajarkan beragam mata kuliah yang sangat bermanfaat. 6. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara yang telah mengizinkan

penulis melakukan penelitian serta seluruh staf pegawai di instansi tersebut, yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian.

(6)

adik saya tercinta Tanto Kurniawan dan Satryo Try Kuncoro atas dukungan dan semangat yang diberikan.

8. Untuk sahabat-sahabat saya Siti, Benazir, Tiara, Meli, Taufiq, Bowo dan Hanif,Tio, Tika,Adrian, Ari serta kepada semua teman-teman saya khususnya DIII Akuntansi Grup B dan semua mahasiswa D3 Akuntansi yang masuk pada tahun akademik 2011, para pengurus HMD D3 Akuntansi periode 2013/2014 serta abang dan kakak senior dan adik-adik junior di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan dukungan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis memanjatkan doa dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala bantuan yang telah diberikan, semoga akan memperoleh balasan yang berlipat ganda dariNya, dan Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi amal bagi penulis. Amin yaaRabbalAlamin.

Medan, 2014 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... .viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

a. Tujuan Penelitian ... 4

b. Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... 5

1. JadwalPenelitian ... 5

2. Rencana Isi ... 6

BAB II : DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA... 8

A. Sejarah Ringkas Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara ... 8

B. StrukturOrganisasi&Personalia ... 11

C. Job Description ... 13

D. Jaringan Kegiatan ... 42

(8)

F. Rencana Kegiatan ... 44

BAB III : PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA ... 45

A. PengertianSistemInformasiAkuntansi ... 45

B. PengertianAkuntansidanManajemen ... 53

1. Pengertian Akuntansi ... 53

2. Pengertian Manajemen ... 55

C. Tipe-TipeKeputusan ... 60

D. Proses PengambilanKeputusan ... 61

E. PerananSistemInformasiAkuntansisebagaiAlat Bantu ManajemendalamPengambilanKeputusan ... 62

F. SistemInformasiAkuntansipada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara ... 64

G. PerananSistemInformasiAkuntansiSebagaiAlat Bantu ManajemendalamPengambilanKeputusanpada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara ... 65

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN...67

A. Kesimpulan ... 67

(9)
(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

II.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam melaksanakan kegiatannya, instansi/perusahaan pada umumnya sangat memerlukan sistem akuntansi yang efisien dan efektif, khususnya dalam menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan manajemen maupun berbagai pihak di luar instansi/perusahaan yang memerlukannya. Informasi memang menjadi unsur penentu dalam pengambilan keputusan, baik dalam manajemen instansi/perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan instansi/perusahaan.

Akuntansi di dalam suatu instansi/perusahaan memegang peranan penting, karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai data yang dinyatakan dalam satuan uang. Untuk mengumpulkan data keuangan yang baik diperlukan suatu sistem informasi yang baik. Informasi yang sah dan tepat sangat dibutuhkan manajemen dalam pengambilan keputusan demi pengembangan instansi/perusahaan kedepannya. Untuk memperoleh informasi yang sah dan tepat diperlukan kerjasama yang baik antara sesama pihak yang berkepentingan. Sistem informasi yang baik sangat dibutuhkan dalam setiap kegiatan manajemen instansi/perusahaan.

(13)

sehingga perencanaan-perencanaan instansi/perusahaan di masa mendatang lebih mudah disusun. Berarti berhasil tidaknya suatu perencanaan ada kaitannya dengan keakuratan informasi yang diterima.

Peranan sistem informasi akuntansi dalam suatu instansi/perusahaan sangat penting dan diperlukan oleh pihak manajemen, karena sistem informasi akuntansi dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur berbagai kegiatan instansi/perusahaan, serta menilai dan mengukur hasil kerja tiap unit yang telah diberikan wewenang dan tanggung jawab.

Disamping itu sistem informasi akuntansi juga berperan sebagai sumber informasi yang digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi manajemen. Seorang manajer harus menggunakan informasi yang relevan dan dapat dipercaya kebenarannya sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pertimbangan-pertimbangan rasional harus menjadi ciri khas manajemen. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan manajemen merupakan tugas berat, oleh sebab itu manajemen harus bertindak secara tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pengambilan keputusan.

(14)

mengenai pencatatan dan proses yang lainnya akan saling berkaitan dan berjalan secara terus menerus selama instansi/perusahaan masih ada. Dengan demikian, maka sistem yang akan dipakai dalam pengolahan informasi akuntansi sangatlah menentukan untuk menciptakan keteraturan dalam proses sehingga menghasilkan informasi keuangan yang layak dan benar terutama bagi instansi/perusahaan dalam negeri yang sekarang telah menjadi mitra kerja sekaligus saingan dalam meraih keuntungan terhadap usaha swasta lainnya.

Berdasarkan keterangan dan uraian di atas, maka penulis mencoba membahas lebih dalam peranan sistem informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh manajeman sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan, yang selanjutnya menyusun tugas akhir yang berjudul “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Pengambilan Keputusan Pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara ”

B. Rumusan Masalah

(15)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan pasti memiliki tujuan, adapun tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui, apakah sistem informasi akuntansi pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara sebagai alat bantu manajemen dalam pengambilan keputusan telah sesuai dengan kebutuhan instansi tersebut?

b. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis adalah : 1. Bagi Penulis

• Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang

peranan sistem informasi akuntansi sebagai alat bantu bagi manajemen dan penerapannya pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.

• Untuk memenuhi tugas akhir sebagai syarat untuk menyelesaikan

pendidikan pada program studi Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi Instansi/Perusahaan

(16)

3. Bagi Pembaca

Dapat digunakan sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan, serta dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang.

C. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian

[image:16.595.134.515.402.746.2]

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara yang terletak di Jl. Dr. A.H. Nasution No. 6 Gedung Johor Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1. di bawah ini:

Tabel I.1 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan

Juni 2014

I II III IV

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

(17)

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun dan diperinci didalam bab-bab ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, Penulis menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal penelitian, dan rencana isi.

BAB II : DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA Dalam bab ini, Penulis menjelaskan mengenai sejarah ringkas Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, struktur organisasi dan personalia, Job Description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, rencana kegiatan.

BAB III : PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA DINAS

PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

(18)

peranan sistem informasi akuntansi sebagai alat bantu manajemen dalam pengambilan keputusan, sistem informasi akuntansi pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, peranan sistem informasi akuntansi sebagai alat bantu manajemen dalam pengambilan keputusan pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

BAB II

DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

Pemerintahan Hindia Belanda mencoba menyampaikan hasil percobaan kepada masyarakat tani untuk meningkatan produksi pertanian pada tahun 1870. Kegiatan Peringatan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara melalui penyuluhan pertanian berjalan terasa sangat lambat. Dalam menggugah Swadaya Pertanian begitu lamban, disebabkan terbatasnya pendidikan bagi masyarakat.

Usaha dalam peningkatan produksi Pertanian Tanaman Pangan menjadi lebih nyata setelah didirikan Departemen Vanland Bouw (nama Departemen Pertanian pada tahun 1905: Jawatan Pertanian Rakyat) dan tahun 1910 sebagai salah satu Departemen yang mempunyai kegiatan Melaksanakan Penyuluhan Pertanian, memberikan saran-saran dalam bidang Pertanian dan pemberian tanah kepada perusahaanperusahaan bidang Pertanian. Selain itu Dinas Pertanian juga mengadakan penelitian tentang ekonomi masyarakat dan membuat laporan keadaan Pertanian termasuk statistic, Pembangunan Balai Pendidikan Masyarakat Desa (BPMD) dan Pembangunan objek-objek pencegahan serta Pembangunan Percobaan Perusahaan Tanah Kering (PTTK).

(20)

rencana proklamasi tahun 1915-1950, namun rencana tersebut tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya dikarenakan oleh gejolak revolusi pada waktu itu.

Program pembangunan rakyat yang termasuk ke dalam Rencana Kesejah-teraan Istimewah (RKI) meliputi: Pembangunan balai-balai benih, Perbaikan dan perluasan pengairan lahan pedesaan.

Dinas Jawatan Pertanian Rakyat Propinsi Sumatera Utara pada tahun 1915-1940 masih bernama DINAS JAWATAN PERTANIAN RAKYAT kemudian diganti, dicabut dan diubah berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara No. 5 Tahun 1981 s/d Tahun 2001 namanya menjadi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 11 A Medan.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan pada Tahun 1981 berpindah ke Jalan Dr. A.H. Nasution No. 6 Gedung Johor Medan, dengan keluarnya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dirubah menjadi DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA berdasarkan PERDA No. 3 Tahun 2001.

Gedung Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara disesuaikan berdirinya pada tahun 1981 yang beralamat di Jalan Jenderal Besar Dr. Abdul Harris Nasution No. 6 Gedung Johor Medan, yang dibangun pada tahun 1950.

1. Latar Belakang Pendirian

(21)

sebagai berikut :

1. Konsumsi makanan yang dihasilkan dari tanaman holtikultura di dunia semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dunia, sehingga menyebabkan meningkatnya permintaan hasil pertanian pada perdagangan dunia.

2. Dengan meningkatnya permintaan hasil pertanian holtikultura di dunia yang terus meningkat dari waktu ke waktu khususnya tanaman pangan sehingga prospek usaha pertanian semakin memiliki pangsa pasar yang cukup baik untuk dijadikan bidang usaha.

3. Sehubungan dengan hal tersebut di atas instansi pertanian Sumatera Utara turut mengelola pertanian di Sumatera Utara serta menyediakan hasil pertanian yang di butuhkan masyarakat dunia. 2. Tujuan Pendirian

1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memproduksi hasil pertanian yang di butuhkan masyarakat dunia dengan tetap menjaga mutu dan kualitas yang baik.

2. Membuka dan memberikan lapangan pekerjaan baru kepada masyarakat untuk dilatih dalam peningkatan Sumber Daya Manusia dan taraf hidup yang lebih baik.

(22)

3. Visi dan Misi Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara a. Visi

Pertanian yang maju dan mandiri serta mensejahterakan masyarakat pertanian.

b. Misi

1. Terwujudnya sarana dan prasarana pertanian serta pengelolaannya yang mampu mendukung ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis.

2. Terwujudnya swasembada pangan khususnya beras.

3. Terwujudnya sumber daya partanian yang produktif, berkualitas, konsisten dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan persaingan global.

4. Terwujudnya perangkat daerah yang profesional dan berwibawa menuju tatanan pemerintahan yang baik di dalam kebhinekaan Sumatera Utara.

B. Struktur Organisasi dan Personalia

(23)

harus diselesaikan tepat waktu. Hal ini sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi tumpang tindih tugas yang dibebankan institusi atau perusahaan.

Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa dan siapa yang bertugas melaksanakan suatu pekerjaan pada sebuah pos kerja di dalam sebuah institusi atau perusahaan.

Adapun struktur organisasi Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat di bawah ini:

[image:23.595.106.517.432.700.2]

Gambar II.1

(24)

C. Job Description

1. Kepala Dinas Uraian tugas:

1. Menyelenggarakan pembinaan, singkronisasi, pengendalian tugas dan fungsi dinas.

2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah. 4. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan

tugas atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang pertanian. 5. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan

program Bina Tanaman Pangan, Bina Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana , Bina Usaha Tani.

6. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai pertanian sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintah daerah.

7. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

(25)

9. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, Bina Tanaman Pangan, Bina Hortikultura, Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana, Bina Usaha Tani.

10.Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di bidang pertanian.

11.Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga Pertanian lintas Kabupaten/Kota.

12.Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksana Teknis Dinas.

13.Menyelenggarakan koordinasi dengan Unit Kerja lain. 2. Sekretariat

Uraian tugas:

1. Menyelenggarakan koordinasi rencana program kerja Sekretariat, Bidang-Bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas.

2. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program dinas.

3. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan.

4. Menyelenggarakan pembinaan dan pengelolaan administrasi keuangan.

(26)

6. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan bahan rencana strategis dinas.

7. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan. 8. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas, dan

kearsipan.

9. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan umum dan pelayanan minimal. 10.Menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, penataan, pembinaan

dan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan/peralatan kantor.

11.Menyelenggarakan pengkoordinasian bahan rancangan peraturan. 12.Menyelenggarakan fasilitasi dan pengaturan keamanan kantor.

13.Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional.

14.Menyelenggarakan pengkoordinasian monitoring evaluasi pelaporan atas kegiatan Bidang-Bidang lingkup Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas.

15.Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

16.Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait. 17.Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal dinas.

Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas Sekretaris dibantu:

(27)

b. Sub Bagian Keuangan. c. Sub Bagian Program.

a. Kepala Sub Bagian Umum Uraian tugas:

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Sub Bagian Umum.

c. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian. d. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,

kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/ struktural, fungsional dan teknis. e. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai. f. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi

serta pemberhentian pegawai.

g. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan dinas.

h. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan pengorganisasian dan ketatalaksanaan dinas.

i. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan.

(28)

pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip.

k. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat

l. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum dan pelayanan minimal.

m. Melaksanakan pengelolaan pendokumentasian surat-surat barang bergerak dan barang tidak bergerak.

n. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasana pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kenderaan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan keamanan dan pelayanan kantor.

o. Melaksanakan penyusunan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan sub bagian umum.

p. Melaksanakan penyusunan laporan inventariasasi dan mutasi barang.

q. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

r. Melaksanakan pembinaan Kepegawaian pada Unit pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara.

s. Melaksanakan pembinaan kearsipan pada Unit Pelaksana Teknis dinas.

(29)

b. Kepala Sub Bagian Keuangan Uraian tugas:

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat di Bidang Keuangan.

b. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan belanja dinas. c. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan

Daerah.

d. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan.

e. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya.

f. Melaksanakan verifikasi keuangan.

g. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada dinas dan Unit Pelaksana Teknis.

h. Melaksanakan penyusunan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan laporan pertanggungjawaban keuangan.

i. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan.

j. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja dan Sub Bagian Keuangan.

(30)

m.Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

n. Melaksanakan penyusunan laporan pertanggung jawaban keuangan;

o. Melaksanakan penyusunan laporan realisasi anggaran.

p. Melaksanakan penatausahaan pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

q. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. c. Kepala Sub Bagian Program

Uraian tugas:

a. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

b. Melaksanakan penyusunan perencanaan dan penganggaran Dinas. c. Melaksanakan penyusunan bahan rencana strategis, Laporan

Akuntanbilitas (LAKIP) dan laporan tahunan dinas.

d. Melaksanakan penyusunan bahan pengkoordinasian monitoring evaluasi dan pelaporan.

e. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan sistem informasi pertanian.

f. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data statistik pertanian. g. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan.

(31)

3. Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan Uraian tugas:

1. Menyelenggarakan pembinaan, sinkronisasi dan pengendalian tugas dan fungsi bidang tanaman pangan.

2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan bidang tanaman pangan, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian terhadap program kegiatan pada bidang tanaman pangan.

4. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program kegiatan tanaman pangan.

5. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai bidang tanaman pangan sebagai bahan penetapan kebijakan kepada Kepala Dinas.

6. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan bidang tanaman pangan.

7. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan bidang tanaman pangan.

8. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan dibidang tanaman pangan.

(32)

Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas dalam pengembangan dan peningkatan budidaya serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian serta benih dan paket tekhnologi.

10.Menyelenggarakan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam bidang tanaman pangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

11.Menyelenggarakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi, pengendalian pembinaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan bidang tanaman pangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 12.Menyelenggarakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan

pemantauan memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan dibantu oleh:

a. Seksi Budidaya Serealia.

b. Seksi Budidaya Kacangan dan Umbian.

c. Seksi Fasilitasi Benih dan Paket Teknologi Tanaman Pangan. a. Kepala Seksi Budidaya Serealia

Uraian tugas:

(33)

pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pengembangan dan peningkatan budidaya serealia.

2. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam budidaya serealia sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3. Melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi, pengendalian monitoring dan evaluasi serta pelaporan dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi serealia sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

4. Melaksanakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya serealia sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 5. Melaksanakan koordinasi, identifikasi penyebaran dan

pengembangan varietas baru/unggul, baik lokal maupun nasional sesuai ketentuan dan standard yang ditetapkan.

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai tugas dan fungsinya.

7. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai tugas dan fungsinya.

(34)

b. Kepala Seksi Budidaya Kacang–Kacangan dan Umbi-Umbian Uraian tugas :

a. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan, penyajian bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pengembangan dan peningkatan budidaya kacang-kacangan dan umbi-umbian.

b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam budidaya kacang-kacangan dan umbi-umbian sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi, pengendalian monitoring dan evaluasi serta pelaporan dibidang budidaya kacang-kacangan dan umbi-umbian sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

d. Melaksanakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya kacang-kacangan dan umbi-umbian sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

e. Melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dalam identifikasi dan pengembangan tanaman pangan alternatif/lokal sesuai ketentuan dan standard yang ditetapkan.

(35)

Tanaman Pangan sesuai tugas dan fungsinya.

g. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai tugas dan fungsinya;

h. Melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai tugas dan fungsinya.

c.Kepala Seksi Fasilitasi Benih dan Paket Teknologi Uraian tugas :

a. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas dinas dalam fasilitasi benih dan pengembangan paket tekhnologi tanaman pangan.

b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dibidang penyiapan dan pengembangan paket tekhnologi tanaman pangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. c. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama untuk pengadaan benih

unggul bermutu dengan instansi terkait antara pemerintah dengan pihak perguruan tinggi dan swasta sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

(36)

e. Melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi, monitoring evaluasi secara berkala dan periodik sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

f. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama untuk penerapan dan pengembangan paket tekhnologi serta fasilitasi perbenihan dengan Instansi terkait antara pemerintah dengan perguruan tinggi dan swasta sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

g. Melaksanakan pembinaan, pemantauan dan pemberdayaan penerapan pengembangan paket teknologi tanaman pangan dalam produksi benih tanaman pangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

h. Melaksanakan fasilitasi kebutuhan benih tanaman pangan wilayah propinsi.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai tugas dan fungsinya.

j. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai tugas dan fungsinya.

k. Melaksanakan pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala Bidang Bina Tanaman Pangan sesuai standar yang ditetapkan.

4. Kepala Bidang Holtikultura Uraian tugas:

(37)

dan fungsi bidang hortikultura.

2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan bidang hortikultura, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian terhadap program kegiatan pada bidang hortikultura.

4. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program kegiatan bidang hortikultura.

5. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai bidang hortikultura sebagai bahan penetapan kebijakan kepada Kepala Dinas.

6. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan bidang hortikultura;

7. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan bidang hortikultura.

8. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di bidang hortikultura.

(38)

10.Menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam bidang hortikultura sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

11.Menyelenggarakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi, pengendalian pembinaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan di bidang hortikultura sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 12.Menyelenggarakan pengendalian bimbingan tehknis pemberdayaan

pemantauan memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya bidang hortikultura sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas tersebut, Kepala Bidang Hortikultura dibantu oleh:

a. Seksi Budidaya Sayuran dan Biofarmaka.

b. Seksi Budidaya Buah-Buahan dan Tanaman Hias. c. Seksi Fasilitasi Benih dan Paket Teknologi Hortikultura. a. Kepala Seksi Budidaya Sayuran dan Biofarmaka

Uraian tugas:

a. Melaksanakan, mengumpulkan dan mengolah, menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pengembangan dan peningkatan budidaya sayuran dan biofarmaka.

(39)

bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam budidaya sayuran dan biofarmaka sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi, pengendalian pembinaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan dibidang budidaya sayuran dan biofarmaka sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

d. Melaksanakan budidaya sayuran dan biofarmaka yang mengacu kepada ketentuan Good Agricultural Practices (GAP) / Standar Operasional Prosedur (SOP).

e. Melaksanakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya sayuran dan biofarmaka sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

f. Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi dengan Tim Pengerak PKK dalam pemberdayaan taman PKK propinsi;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Hortikultura sesuai tugas dan fungsinya.

h. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang hortikultura sesuai tugas dan fungsinya.

(40)

b. Kepala Seksi Budidaya Buah-Buahan dan Tanaman Hias Uraian tugas :

a. Melaksanakan, mengumpulkan dan mengolah, menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pengembangan dan peningkatan budidaya buah-buahan dan tanaman hias.

b. Melaksanakan, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam budidaya buah-buahan dan tanaman hias sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi, pengendalian pembinaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan dibidang budidaya buah-buahan dan tanaman hias sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

d. Melaksanakan pembinaan budidaya buah-buahan dan tanaman hias yang mengacu kepada ketentuan Good Agricultural Practices (GAP)/Standar Operasional Prosedur (SOP).

e. Melaksanakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan budidaya buah-buahan dan tanaman hias sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

(41)

Hortikultura sesuai tugas dan fungsinya.

g. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina Hortikultura sesuai tugas dan fungsinya.

h. Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggung jawabkan atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Hortikultura sesuai tugas dan fungsinya.

c. Kepala Seksi Fasilitasi Benih dan Paket Teknologi Uraian tugas:

a. Melaksanakan, mengumpul, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas dinas dalam fasilitasi benih dan pengembangan paket tekhnologi hortikultura.

b. Melaksanakan, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dibidang penyiapan dan pengembangan paket tekhnologi hortikultura sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama untuk pengadaan benih/bibit bermutu dari varietas unggul dengan instansi terkait antara pemerintah dengan pihak perguruan tinggi dan swasta sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

(42)

yang ditetapkan.

e. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama untuk penerapan dan pengembangan paket tekhnologi serta fasilitasi perbenihan dengan instansi terkait antara pemerintah dengan perguruan tinggi dan swasta sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

f. Melaksanakan pembinaan, pemantauam dan pemberdayaan penerapan pengembangan paket teknologi hortikultura dalam produksi benih hortikultura sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

g. Melaksanakan fasilitasi kebutuhan dan pengadaan benih/bibit hortikultura wilayah Provinsi.

h. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan SDM penangkar benih/bibit hortikultura.

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang hortikultura sesuai tugas dan fungsinya.

j. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina Hortikultura sesuai tugas dan fungsinya.

k. Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggung jawabkan atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Hortikultura sesuai standar yang ditetapkan.

5. Bidang Pengelolaan Lahan, Air, dan Sarana Uraian tugas:

(43)

fungsi bidang pengelolahan lahan, air, dan sarana.

2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan bidang pengelolahan lahan, air dan sarana sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian terhadap progran kegiatan pengelolaan air irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi tingakat usaha tani dan desa, perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), perluasan areal, pengelolahan lahan dan peredaran, penggunaan pupuk pestisida dan alat mesin pertanian.

4. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program kegiatan pengelolaan air, pengelolahan lahan, perluasan areal dan sarana.

5. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai bidang pengelolaan lahan, air dan sarana sebagai bahan penetapan kebijakan kepada Kepala Dinas.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Pengelolaan Lahan, Air dan Sarana dibantu oleh:

a. Seksi Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal. b. Seksi Pengelolaan Air dan Pengkajian Iklim. c. Seksi Sarana Pertanian.

a. Kepala Seksi Pengelolaan Lahan dan Perluasan Areal Uraian tugas:

(44)

bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pengeloaan lahan dan perluasan areal menginventarisasi lahan-lahan kritis, rehabilitasi, konservasi, optimalisasi dan pengendalian.

b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah dalam pemanfaatan pengelolaan dan pengembangan lahan dan perluasan areal serta penggunaan lahan pertanian sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.

c. Melaksanakan bimbingan teknis, pertemuan, monitoring, pengendalian, dan evaluasi serta pelaporan di bidang pemanfaatan pengelolaan jalan usaha tani, pengembangan lahan, perluasan areal, konservasi lahan, optimasi lahan dan inventarisasi lahan kritis, studi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDL) sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.

d. Melaksanakan sosialisasi dan kerjasana untuk mengembalikan fungsi lahan.

e. Melaksanakan konservasi dan optimalisasi lahan, pengendalian lingkungan dan penataan tata ruang, pemetaan lahan sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.

(45)

a. Melaksanakan penyusunan, pengolahan dan penyajian data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam pengelolaan air dan pengkajian iklim. b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan

penyajianbahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pengelolaan air dan pengkajian iklim.

c. Melaksanakan sosialisasi, pembinaan, bimbingan teknis, pertemuan, pengawasan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan irigasi tingkat usaha tani, irigasi desa, konservasi air, tata air mikro, irigasi partisipatif, pompanisasi, irigasi bertekanan, pencatatan curah hujan, informasi pengkajian iklim sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

d. Melaksanakan pembuatan bahan pembinaan pemberdayaan dan evaluasi, kelembagaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Perkumpulan Petani Pemakai Air Tanah (P3AT), khususnya dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber-sumber air dan air irigasi, konservasi air serta pemeliharaan jaringan yang sudah ada dengan instansi terkait, sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.

(46)

usaha tani, menata saluran air, meningkatkan fungsi lahan dan antisipasi banjir, kekeringan untuk keperluan pertanian sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Kepala Seksi Sarana Pertanian Uraian tugas:

a. Melaksanakan pengumpulan dan mengolah, menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas dinas dalam pelaksanaan penyiapan srana pertanian.

b. Melaksanakan pengumpulan dan mengolah menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan di bidang penyiapan sarana pertanian sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan, perencanaan dan pelaporan dalam penyiapan sumber daya sarana pertanian dalam penanganan dan pengendalian, pembiayaan dan penyaluran/penyediaan pupuk pestisida dan alat mesin pertanian antar Kabupaten/Kota sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

(47)

penggunaan antar Kabupaten/Kota sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

e. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan bimbingan teknis dan pengawasan pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian pra panen.

6. Bidang Bina Usaha Tani Uraian tugas:

1. Menyelenggarakan pembinaan, sinkronisasi, memimpin dan mengendalikan tugas dan fungsi bidang bina usaha tani.

2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan bidang bina usaha tani, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian terhadap program kegiatan pada bidang bina usaha tani.

4. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program kegiatan bina usaha tani.

5. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai bidang bina usaha tani sebagai bahan penetapan kebijakan kepada Kepala Dinas.

6. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan bina usaha tani.

(48)

penyusunan standar pelaksanaan Kewenangan Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, penyusunan rencana jangka tahunan dan menengah serta standar pelaksanaan tugas – tugas dinas dalam bidang bina usaha tani sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

8. Menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi pengembangan investasi pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

9. Menyelenggarakan pembinaan, pertemuan, sosialisasi dan koordinasi, pengendalian pembinaan monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang bina usaha tani sesuai ketentuan dan standart yang ditetapkan.

10. Menyelenggarakan pengendalian bimbingan teknis pemberdayaan pemantauan memberikan informasi untuk revitalisasi perbaikan bidang bina usaha tani sesuai ketentuan dan standart yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan uraian tugas tersebut, Kepala Bidang Bina Usaha Tani dibantu:

a. Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil. b. Seksi Informasi Pasar

c. Seksi Promosi dan Kemitraan.

a. Kepala Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Uraian tugas:

(49)

pelaksanaan tugas – tugas dinas dalam pembinaan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil, serta peningkatan mutu b. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan menyajikan

bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan jangka menengah, menyebarkan penanganan panen, pasca panen, pengolahan hasil dan mutu (tanaman pangan dan hortikultura) sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan pembinaan, pertemuan bimbingan teknis, sosialisasi, monitoring evaluasi dan pengendalian penanganan panen, pasca panen, pengolahan hasil dan mutu, perhitungan perkiraan kehilangan hasil tanaman pangan dan hortikultura dan pengolahan hasil dalam peningkatan mutu nilai tambah sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

d. Melaksanakan koordinasi, bimbingan, penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi penanganan panen, pasca panen, alat mesin pasca panen, dan pengolahan hasil dan mutu (tanaman pangan dan hortikultura) serta penganekaragaman hasil dengan instansi terkait pemerintah/swasta dan kab/kota sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan standar unit pengolahan, alat transportasi, unit penyimpanan, penanganan pasca panen dan kemasan hasil tanaman pangan dan hortikultura yang

(50)

f. Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi perusahaan usaha pengolahan hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura.

g. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina Usaha Tani sesuai bidang tugasnya.

h. Melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Usaha Tani sesuai standar yang ditetapkan.

b. Kepala Seksi Informasi Pasar Uraian tugas:

a. Melaksanakan pengumpulan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas -tugas dinas dalam pengelolaan informasi pasar pertanian.

b. Melaksanakan pengumpulkan, mengolah, menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahun dan menengah dibidang pengelolaan informasi pasar pertanian sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan pembinaan, pertemuan bimbingan teknis, sosialisasi, monitoring, pemantauan dan evaluasi pemasaran hasil komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan harga komoditas serta kelembagaan pasar yang mandiri dan berkelanjutan.

(51)

informasi yang terkoneksi secara online, real time dan terkini juga menginventarisasi sistem pemasaran yang berlaku di wilayah Provinsi.

e. Melaksanakan bimbingan teknis untuk operasionalisasi dan manajemen sistem informasi serta pembangunan sarana fisik (peralatan dan bangunan) penyimpanan, pengolahan dan pemasaran sarana produksi serta pemasaran dan perluasan pasar hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura wilayah provinsi.

f. Melaksanakan pengembangan kelembagaan jaminan mutu pangan daerah dan pengembangan tenaga fungsional mutu yang tersertifikasi untuk pengembangan sistem informasi pasar.

g. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina Usaha Tani sesuai bidang tugasnya.

h. Melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Usaha Tani sesuai standar yang ditetapkan.

c. Kepala Seksi Promosi dan Kemitraan Uraian tugas :

(52)

pedoman kerjasama kemitraan usaha tanaman pangan dan hortikultura sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

b. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan, menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka tahunan dan jangka menengah dibidang peningkatan promosi komoditas tanaman pangan dan hortikultura, penerapan pedoman kerjasama kemitraan komoditas tanaman pangan dan hortikultura wilayah provinsi. c. Melaksanakan bimbingan kelembagaan usaha tani, asosiasi, dan

UPJA, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani wilayah Provinsi.

d. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait pemerintah/swasta dan pelaku usaha tani komoditas unggulan propinsi, pasar pelaksanaan promosi hasil-hasil pertanian dan expo serta peningkatan investasi pertanian dan kemitraan usaha tani.

e. Melaksanakan monitoring, pemantauan, dan evaluasi, pengembangan sarana usaha, analisa usaha tani tanaman pangan dan hortikultura serta promosi dan kemitraan wilayah provinsi sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

f. Melaksanakan monitoring, pemberian izin usaha dan pengawasan izin usaha tanaman pangan dan hortikultura wilayah provinsi dan mendorong peningkatan investasi tanaman pangan dan hortikultura g. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pedoman

(53)

dana yang bersumber dari masyarakat wilayah provinsi.

h. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Bina Usaha Tani sesuai bidang tugasnya.

i. Melaksanakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Bina Usaha Tani sesuai standar yang ditetapkan.

D. Jaringan Kegiatan

Institusi adalah unsur pelaksana pengabdian atau pelayanan kepada masyarakat. Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan di bidang pertanian yang bermutu dan berkualitas, melakukan Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan, Program Pengembangan Agribisnis, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Program Pengembangan Kawasan Agropolitan DTBB, Program Pengembangan Kawasan Agropolitan DTBB

(54)

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap instansi/perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi/perusahaan tersebut, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, instansi ini terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh instansi dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan instansi/perusahaan adalah menyelenggarakan beberapa program prioritas, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Kinerja pelayanan SKPD Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, yakni:

1. Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya per Hektar. 2. Produktivitas Hortikultura.

3. Pertumbuhan sektor Pertanian.

4. Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB.

5. Kontribusi Sektor Pertanian Tanaman Pangan (Palawija) terhadap PDRB. 6. Kontribusi Produksi Kelompok Petani terhadap PDRB.

7. Cakupan Bina Kelompok Tani.

(55)

Untuk melihat hasil review kinerja pelayanan SKPD Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada lampiran.

F. Rencana Kegiatan

Usulan penjabaran lebih rinci program prioritas yang akan dilaksanakan masing-masing Unit Kerja Eselon Tiga SKPD Dinas Pertanian Provinsi Sumatera untuk periode 2014-2018 adalah sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

(56)

BAB III

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA

DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Maju mundurnya suatu instansi/perusahaan sangat bergantung pada cara pengelolaan manajemen yang diterapkan. Sedangkan akuntansi merupakan alat penting bagi pihak instansi/perusahaan untuk melaksanakan beberapa tahapan dari mekanisme sistem informasi. Informasi sangat penting bagi manajemen baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pengendalian.

Secara umum dapat dikatakan bahwa informasi yang objektif akan mendukung efisiensi. Demikian pula informasi akuntansi, apabila disajikan dengan bertolak pada sistem yang andal tentu akan menghasilkan informasi yang objektif. Oleh karena itu, penugasan penyusunan sistem informasi akuntansi hendaknya selalu dilaksanakan dengan satu tujuan, yaitu agar informasi yang dihasilkan adalah informasi yang objektif sehingga dapat digunakan dalam mengambil keputusan yang tepat.

(57)

kata tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 2) “Sistem adalah sesuatu yang memilki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan output”. Pada dasarnya sesuatu dapat disebut sistem apabila memenuhi dua syarat.

Pertama, adalah memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bagian-bagian itu disebut dengan subsistem. Agar sistem dapat berfungsi secara efisien dan efektif, subsistem-subsistem atau prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang relevan antarsubsistem. Namun demikian, biasanya antara satu subsistem dengan subsistem lainnya tidak dapat dilihat garis pemisahnya secara tegas, karena interaksi yang terjalin antarsubsistem itu demikian kuatnya dan acapkali saling bertumpang-tindih.

(58)

manajemen. Subsistem adalah bagian dari sistem, dan interaksi yang berkaitan sehingga dicapai suatu kesatuan atau terintegrasi.

Kedua, adalah bahwa suatu sistem harus memiliki tiga unsur, yaitu input, proses, dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga di mana sistem itu dioperasikan. Proses adalah aktivitas yang mengubah output menjadi input. Sedangkan output adalah hasil operasi. Dalam pengertian sederhana, output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu sistem.

Seperti sumber daya bisnis lainnya, bahan mentah, modal, dan tenaga kerja, informasi merupakan sumber daya vital bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut James A. Hall (2001 : 4) “Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis”.

Dalam mentransformasi data menjadi informasi dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan atau Capturing adalah mengumpulkan data melakukan pemeriksaan keterangan yang ada, apakah itu data atau fakta.

2. Memilah atau verfying adalah memilah data atau fakta yang dikumpulkan tersebut benar atau hanya direka-reka saja.

3. Pengelompokkan atau Pengelompokkan atau Classifying adalah mengelompokkan data yang telah ada sesuai dengan yang dibutuhkan.. 4. Penyeleksian atau Sorting adalah menempatkan unsur data ke dalam

urutan data yang disesuaikan dengan kebutuhan si pemakai.

(59)

dikelompokkan menjadi laporan data menjadi bentuk matematis atau angka.

6. Perhitungan atau Calculating adakah memberikan nilai kepada data-data yang ada.

7. Penyimpanan atau Storing adalah menempatkan data pada alat-alat penyimpanan yang dapat dilihat kembali pada saat diperlukan.

8. Pengambilan kembali atau Retriving adalah pengambilan keterangan kembali dari arsip bila informasi tersebut masih layak guna untuk dipakai sebagai informasi.

9. Memperbanyak atau Reproducing adalah menciptakan kembali atau memperbanyak informasi yang ada dengan fotocopy atau magnetic disk agar data asli tidak rusak.

10. Mengkomunikasikan atau Communicating adalah menyebarkan informasi yang tersimpan kepada si pemakai informasi tersebut.

Informasi sangat berguna bagi pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan, informasi yang berguna harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Akurat, Informasi harus terbebas dari adanya kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan para penggunanya.

2. Relevan, Informasi yang relevan harus memberikan arti dan mempunyai manfaat dengan bisa meningkatkan nilai dari suatu kepastian atau mengurangi ketidakpastian.

(60)

dibutuhkan dan informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat karena dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan . 4. Lengkap (Complete), Informasi yang disajikan harus lengkap, termasuk

didalamnya semua data yang relevan.

5. Dimengerti (Understandable), Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si pembuat keputusan.

6. Verifiable, Informasi yang dihasilkan tidak bias, menyebabkan perbedaan dalam memahaminya.

7. Accessible, Informasi dikatakan accessible bila tersedia pada saat diperlukan dalam format yang sesuai dengan kepentingannya.

Dalam hal ini sistem informasi dapat didefinisikan sesuatu yang bermanfaat atau berguna seperti sekumpulan eleman-elemen/ sumber daya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi untuk orang-orang tertentu yang dapat membantu dalam hal pengambilan keputusan.

Akuntansi dan sistem informasi sangat berkaitan erat. Menurut Henry Simamora (2000 : 4) “Akuntansi (accounting) adalah proses pengidentifikasian, pencatatan dan pengkomunikasian kejadian-kejadian ekonomi suatu organisasi (perusahaan ataupun bukan perusahaan) kepada para pemakai informasi yang berkepentingan”.

(61)

mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”.

Dari uraian diatas maka pengertian Sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk merubah data transaksi keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna atau pemakainya.

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari tiga subsistem utama: 1. Sistem Pemrosesan Transaksi-SPT (Transaction Processing System)

Mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi.

2. Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan-SPBB (General Ledger/Financial Reporting System)

Menghasilkan laporan keuangan tradisional seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yang ditetapkan oleh hukum.

3. Sistem Pelaporan Manajemen-SPM (Management Reporting System) Menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan-khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan varian, dan laporan pertanggungjawaban.

(62)

1. Daur operasional, yang merupakan daur dari mulai terjadinya transaksi atau kejadian-kejadian ekonomis sampai terekamnya transaksi tersebut ke dalam bentuk dokumen-dokumen (source documents). Daur operasional ini pada umumnya terbagi ke dalam empat daur atau subsistem:

- Daur atau subsistem pendapatan (revenue cycle) yang mencakup kegiatan penjualan barang atau jasa yang merupakan faktor output atau produk perusahaan.

- Daur atau subsistem pengeluaran (expenditure cycle) yang mencakup kegiatan pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembantu, serta biaya faktor input lainnya.

- Daur atau subsistem produksi (production cycle) yang mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi produk. - Daur atau subsistem keuangan (finance cycle) yang mencakup

kegiatan peneriman dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur pendapatan, pengeluaran, dan produksi.

2. Daur penyusunan laporan, yaitu daur yang mengubah dokumen-dokumen hasil rekaman transaksi yan berasal dari daur operasioanal menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal maupun laporan manajemen yang ditujukan untuk pihak internal instansi/perusahaan (manajemen).

(63)
[image:63.595.129.509.113.743.2]

Gambar III.1

Alur Sistem Informasi Akuntansi

Sumber data: Sistem Informasi Akuntansi (Widjajanto Nugroho, Erlangga) Kejadian Ekonomis Processing Transaksi Dokumen bukti Jurnal (Buku) Buku Besar DAUR OPERASIONAL DAUR PENYUSUNAN Laporan Eksternal Laporan Internal Buku Pembantu (Subsidiary Transaksi Bisnis

Revenue Cycle

Expenditure Cycle

Production Cycle

Finance Cycle

Faktur

Kuitansi

Bukti Kas Keluar

Order Pembelian

(64)

B. Pengertian Akuntansi dan Manajemen 1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi memegang peranan penting dalam suatu instansi/perusahaan, terutama dalam membantu proses pengambilan keputusan didalam instansi/perusahaan, selain itu akuntansi juga menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk operasi instansi/perusahaan serta memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik internal maupun eksternal untuk mengetahui kinerja ekonomi dana kondisi instansi/perusahaan tersebut. Sistem akuntansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan instansi/perusahaan dan hal-hal yang terjadi pada instansi/perusahaan, yang hasilnya dilaporkan pada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka.

Dari Uraian diatas dapat diketahui beberapa definisi akuntansi adalah menurut Warren, Reeve, Fees (2008 : 10) “Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.

Pengertian Akuntansi, menurut Horngren, Harrison, Bamber (2006 : 4) “Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses informasi menjadi laporan keuangan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pembuat pengambil keputusan”.

(65)

Akuntansi merupakan fungsi jasa. Akuntansi adalah aktivitas yang dirancang untuk menghimpun, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi keuangan kepada beragam pengambil keputusan, seperti kreditor, investor dan manajer. Akuntansi melibatkan sistem konsep dan prosedur yang mengorganisasikan dan meringkas kegiatan-kegiatan ekonomi entitas.

Berikut beberapa tujuan akuntansi dalam memasok informasi : - Mengalokasikan sumber-sumber daya langka masyarakat.

- Mengelola dan mengarahkan sumber-sumber daya di dalam instansi/perusahaan.

- Melaporkan pertanggungjawaban sumber-sumber daya yang dikendalikan oleh individu maupun organisasi.

Para pembuat keputusan membutuhkan informasi. Semakin penting keputusan tersebut, maka semakin besar pula kebutuhan akan informasi yan relevan. Catatan-catan akuntansi diperlukan untuk membantu pengambilan keputusan. Pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi terdiri atas berbagai kalangan. Pada umumnya, para pemakai laporan keuangan dapat dibagi ke dalam dua golongan:

1. Para pemakai internal (Internal User)

(66)

menetapkan sasaran-sasaran bagi organisasinya, untuk mengevaluasi kemajuan terhadap sasaran-sasaran tersebut, dan mengambil tindakan korektif manakala dibutuhkan. Berbeda dari para pemakai eksternal, yang terutama memakai informasi laporan keuangan dalam proses keputusan mereka, para pemakai internal ini dapat meminta jenis informasi apapun yang mereka butuhkan, yang mampu disediakan oleh sistem akuntansi, untuk membuat keputusan-keputusan atas operasi-operasi internal perusahaan.

2. Para Pemakai Eksternal (Eksternal User)

Para Pemakai Eksternal (Eksternal User) informasi keuangan adalah pihak-pihak luar perusahaan. Pemakai-pemakai eksternal ini biasanya terdiri atas beberapa pihak.

a. Pemilik perusahaan b. Karyawan

c. Investor d. Kreditor

e. Badan pemerintah f. Organisasi nirlaba g. Masyarakat

2. Pengertian Manajemen

(67)

mengarahkan orang, serta mencapai hasil akhir.

Manajemen sering diartikan sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain atau sekelompok orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan instansi/perusahaan dan harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya, pengertian ini mengundang perhatian itu, pada kenyataan bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain untuk mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut. Akan tetapi masih banyak pengertian yang dapat diterima secara universal. Manajemen merupakan pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan orang-orang lain untuk bekerja. Manajemen instansi/perusahaan merupakan sekelompok orang yang memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengelola kegiatan instansi/perusahaan dan harus mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.

Menurut Richard L. Daft (2007 : 6 ) “Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian organisasi”.

Sedangkan menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2010 : 7) “Manajemen adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efektif dan efisien”.

(68)

pekerjaan, yang melibatkan koordinasi atas pekerjaan suatu kelompok dari departemen/bagian tertentu di dalam instansi/perusahaan dengan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada dengan keahlian dan keterampilannya untuk mencapai tujuan instansi/perusahaan tersebut. Adapun fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan untuk mencapai tujuan instansi/perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning) berarti menetukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian mencapai tujuannya. Pengorganisasian (Organizing) meliputi penentuan dan pengelompokan tugas ke dalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya di antara organisasi.

c. Kepemimpinan (Leading)

(69)

d. Pengendalian (Controlling)

Pengendalian (Controlling) berarti mengawasi aktivitas karyawan, menetukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi apabila diperlukan. Manajer harus memastikan bahwa organisasi bergerak untuk mencapai tujuan instansi/perusahaan tersebut. Manajer dapat diklasifikasikan menurut tingkat organisasi, menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2010 : 6) yaitu :

a. Manajer Lini Pertama (First-Line Manager)

Manajer lini pertama berada di jenjang terbawah manajemen yang mengelola pekerjaan para karyawan non-manajerial dan biasanya terlibat secara langsung atau tidak langsung di dalam aktivitas, memproduksi barang-barang atau jasa untuk para pelanggan instansi atau perusahaan. Para manajer ini sering disebut kepala atau pimpinan (leader).

b. Manajer Tingkat Menengah (Middle Manager)

Para manajer yang menduduki posisi di antara jenjang terbawah dan jenjang teratas organisasi, yang mengelola pekerjaan para manajer lini pertama. Misalnya, kepala bagian yang membawahi beberapa kepala seksi.

c. Manajer Puncak (Top Manager)

(70)

perusahaan. Misalnya, direktur, kepala divisi, presiden, dan kepala bagian.

Seorang manajer wajib memiliki untuk mengelola departemennya atau sebuah organisasi perusahaan, menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2010 : 13) yaitu:

1. Keahlian Teknis (Technical Skills)

Keahlian teknis adalah pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan sebuah pekerjaan yang spesifik, yang diperlukan untuk dapat menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. 2. Keahlian Hubungan Antar-Manusia (Human Skills)

Keahlian hubungan antar-manusia adalah melibatkan kemapuan untuk bekerja sama dengan orang lain, baik secara individual maupun di dalam kelompok.

3. Keahlian Konseptual (Conceptual Skills)

Keahlian konseptual adalah kemampuan berpikir dan memahami hal-hal yang bersifat abstrak dan kompleks.

(71)

C. Tipe-tipe Keputusan

Tipe-tipe keputusan pada setiap tingkatan manajemen instansi/perusahaan menggambarkan perencanaan dan pengendalian baik yang menyangkut operasioanl sehari-hari instansi/perusahaan maupun hubungannya dengan sumber daya manusia dalam instansi/perusahaan untuk mencapai efesiensi. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang diambil untuk menghindari

dampak negatif yang mungkin timbul dari masalah. Adapun tipe-tipe keputusan yaitu :

1. Keputusan Terprogram (Programmed Decisions)

Meliputi situasi yang timbul cukup sering untuk membuat aturan pengambilan keputusan dikembangkan dan diaplikasikan di masa depan. Keputusan terprogram dibuat sebagai respons terhadap permasalahan yang timbul organisasi.

2. Keputusan Tidak Terprogram (NonProgrammed Decisions)

Diambil sebagai respons dari situasi yang unik, tidak terjelaskan dengan baik dan sebagian besar tidak terstruktur, dan memiliki konsekuensi penting bagi organisasi. Banyak keputusan tidak terprogram melibatkan perencanaan strategis, karena ketidakpastiannya tinggi dan keputusan bersifat kompleks.

D. Proses Pengambilan Keputusan

(72)

dilakukan oleh pihak yang mengambil keputusan. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan adalah :

1. Mengidentifikasi Masalah.

Langkah awal dimulai dengan pencarian dan pengenalan masalah dengan menyelidiki situasi perusahaan berdasarkan informasi tentang kegiatan dari lingkungannya, dan pihak manajemen akan mengetahui masalah yang berkembang, setelah diketahui bentuk dari masalah itu, maka dilakukan pendefinisian melalui pengumpulan data yang berkenaan dengan data tersebut.

2. Mengevaluasi Solusi Alternatif.

Dalam mengambil keputusan, manajer harus mengidentifikasi dan mempertimbangkan semua opsi yang layak. Wilayah pilihan yang diidentifikasi pada titik ini menetapkan batasan-batasan pada kualitas keputusan final. Biasanya lebih baik menyangkal kebaikan pilihan daripada sekedar mengasumsikan tid

Gambar

Tabel I.1 Jadwal Kegiatan
Gambar II.1
Gambar III.1

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 7 Scatter Diagram Korelasi antara Cacat Kotor Hitam dan Cacat yang lainnya Berdasarkan tampilan output chart diatas, diagram scatter memberikan pola non- linear atau

Bagi peringkat pembacaan bertentangan, didapati bahawa ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh informan lelaki yang jelas bertentangan dengan mesej

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Karena pentingnya peran perbankan di suatu negara membuat saham perbankan begitu diminati oleh investor (Agustiana, 2017). Oleh karena itu, peneliti ingin

Oman Sukmana, M.Si selaku Kepala Jurusan Program Studi Kesejahteraan sosial sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan, dukungan serta motivasinya

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat

Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara simultan likuiditas, leverage, coverage, cash flow to debt, profitabilitas, dan umur obligasi memiliki pengaruh signifikan terhadap