• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perneliharaan Tanarnan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Menghasilkan di Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jambi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perneliharaan Tanarnan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Menghasilkan di Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jambi"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

P E M E L ~ A R A A N

TANAMAN KELAPA SAWIT

(Elaeis guineensis

Jacq.

)

MENGHASILKAN Di MEBUN

INTI DAN PLASMA PIR TRANS SEI TUNGKAL

PT AGROWIYANA, JAMBI.

Astikawaty Azis

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

(3)

RINGKASAN

ASTIKAWATY AZIS. Perneliharaan Tanarnan Kelapa Sawit

(Elaeis

guineensis

Jacq.) Menghasilkan di Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jarnbi (Dibirnbing Oleh SUDRADJAT).

Kegiatan rnaga'ng dilaksanakan dari tanggal 12 Februari sarnpai

6 Juni 2001 berternpat di Perkebunan Kelapa Sawit PT Agrowiyana Kebun Perkebunan lnti Rakyat Transrnigrasi (PIR Trans) Sei Tungkal, Jambi. Kegiatan rnagang bertujuan untuk mernberikan pengalaman dan pengetahuan praktis tentang aspek produksi dan pengelolaan lapangan produksi pada keadaan yang sebenarnya serta mernberikan pengalarnan manajerial pada berbagai level pekerjaan. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui dan rnernpelajari teknis pelaksanaan kegiatan perneliharaan TM di Kebun lnti dan Plasma serta membandingkan dan menilai efesiensi dan efektifitas dari pelaksanaan kegiatan perneliharaan TM tersebut.

Kegiatan perneliharaan TM yang intensif dilaksanakan pada Kebun PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana baik pada Kebun lnti rnaupun Plasma antara lain adalah pengendalian gulrna, pernupukan, penunasan (pruning), penyisipan dan pengendalian harna serta perneliharaan jalan, jernbatan dan parit. Pengendalian hama dan penyakit hanya dilakukan apabila terjadi serangan yang rnenirnbulkan kerugian yang berarti bagi tanaman. Sistern kerja yang berlaku pada pekerjaan pemeliharaan TM di Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal adalah sistem kerja harian dan sistem borongan.

(4)

kondisi lapangan, kondisi alat yang digunakan, pemahaman, keterarnpilan dan kedisipilinan para pekerja serta pengawasan rnandor di lapangan.

Hasil analisis prestasi kerja rata-rata spraying pasar pikul di Kebun lnti dihasilkan penghematan sebesar 23.33 % dan 5 % di Kebun Plasma. Pekerjaan spraying alang-alang menunjukkan penggunaan HK lebih rendah sebesar 15 % baik di Kebun lnti maupun Plasma. Pemborosan tenaga kerja pada pekerjaan circle spraying sebesar 20 % di Kebun Plasma sedangkan di Kebun lnti terjadi penghernatan sebesar 7.14 %.

Pemborosan tenaga kerja di Kebun Plasma disebabkan karena tenaga kerja yakg digunakar~ kurang terarnpil dan terlatih. Hasil analisis penggunaan bahan kimia menunjukkan pemborosan sebesar 6.67 % di Kebun lnti dan 28.57 % di Kebun Plasma pada pekerjaan circle spraying.

Pemborosan bahan kimia sebesar 16.67 % di Kebun lnti pada spraying

pasar pikul. Hasil analisis penggunaan bahan kirnia pada pekerjaan

spraying alang-alang menunjukkan penghematan sebesar 65 % di

Kebun lnti dan 45 % di Kebun Plasma. Penghematan bahan kimia sebesar 31.81 % di Kebun Plasma pada pekerjaan spraying pasar pikul.

(5)

PEMELIHARAAN TANAMAN KELAPA SAWlT

(Elaeis guineensis

Jacq.

)

MENGHASILKAN Dl KEBUN

INTI DAN PLASMA PIR TRANS SEI TUNGKAL

PT AGROWIYANA, JAMBI.

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian lnstitut Pertanian Bogor

Oleh

Astikawaty Azis A0149701 6

JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITU PERTANIAN BOGOR

(6)

Judul : PEMELIHARAAN TANAMAN KELAPA SAWlT (lzlaeis guineensis Jacq.) MENGHASILKAN Dl

KEBUN INTI DAN PLASMA PIR TRANS

SEI TUNGKAL PT AGROWIYANA, JAMBI.

Nama : 'ASTIKAWATY AZlS

NRP : A01497016

Menyetujui, Dosen ~ e h b i m b i n g

NIP. 130 873 228

Budi Daya Pertanian

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas lirnpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan rnagang dan skripsi yang berjudul " Perneliharaan Tanarnan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Menghasilkan di Kebun Inti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jambi".

Skripsi rnerupakan tugas akhir akademik sebagai syarat dalarn penyelesaian studi pada Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor. Penulis rnenyadari bahwa penyelesaian tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis rnengucapkan terirna kasih kepada :

1. Kedua Orang Tuaku dan adik-adikku serta seluruh keluargaku atas doa, restu dan kasih sayangnya.

2 . Dr. Ir. Sudradjat, MS. sebagai dosen pernbirnbing skripsi atas birnbingan, saran dan nasehat yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Ir. Sofyan Zaman dan lr. Ani Kurniawati, Msi. atas kesediaannya

sebagai dosen penguji dan rnasukan-rnasukan yang diberikan. 4. Dr. Ir. Didy Soepandie MAgr. sebagai dosen pembimbing

akadernik atas bimbingan dan nasehatnya selarna masa perkuliahan.

5. Ir. Harijadi MS. selaku panitia rnagang yang telah mengusahakan ternpat dan pelaksanaan magang tepat pada waktunya.

6. Dewan Direksi PT Agrowiyana atas kesediaannya rnemberikan tempat kepada penulis untuk melaksanakan magang.

7. H. Didi Adinegara (Estate Manager), lr. Adrial (Asisten Divisi Plasrna SP 2), lr. A.S. Nasution (Asisten Divisi Plasrna SP I ) ,

(8)

8. Warga PIR Trans Sei Tungkal atas kebaikan dan bantuannya selarna pelaksanaan magang.

9. Merizun Sakila dan Tutur Bantoro atas kebersarnaannya selarna pelaksanaan rnagang.

10. Sahabat-sahabatku di kost Bagunde 33 A (okti, widi, yeti, yuyun, fieka, athy, yusi, ana, nindra, yuli, yumi, eneng, tika dan ungki ) atas kebersamaan, keceriaan dan keributannya sehingga penulis terhibur selarna penyelesaian skripsi ini.

11. Eny Fitri, Rurni Rina Tama, Tita, Tanti, Nina, Putri Jasmine, Yudi Hkngki, Si Wo', Bang Kip, Mawan, Dadin, Fahmi, Octen dan kawan-kawanku di Agronorni'34 atas bantuannya, persahabatan, kekornpakan dan kekonyolannya.

12. Sernua pihak yang telah rnernbantu.

Sernoga tulisan ini dapat berrnanfaat bagi yang rnembutuhkan.

Bogor, Desember 2001

(9)

Penulis dilahirkan di Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 11 Maret 1980. penulis adalah anak periama dari enam bersaudara pasangan Bapak Abdul Azis Tayang dan Ibu Kasmawaty.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar dari SD Negeri V Sungguminasa pada tahun 1991 dan pendidikari lanjutan pertama diselesaikan pada tahun 1994 dari SMP Negeri 2 Sungguminasa. Pendidikan- menengah umum dari SMU negeri I Sungguminasa diselesaikan pada tahun 1997 dan diterima di Program Sludi Agronomi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, lnstitut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

(10)

DAFTAW IS1

Halaman

DAFTAR TABEL ...

.

.

... vi DAFTAR GAMBAR

...

: ... vii

...

...

PENDAHULUAN

.

.

1

... ...

Latar Belakang

.

.

.

.

1 ...

Tujuan Magang 3

...

Metodologi Magang 3

KONDlSl U M U M KEBUN ... 5

...

Letak Geografis dan Administratif Keadaan lklim

...

l<ondisi Topografi dan Tanah Luas Areal dan Tata G

Keadaan Pertanaman

...

Struktur Organisas

Ketenagakerjaan d ... Produksi

....

PELAKSANAAN MAGANG ... 17

...

Kegiatan Teknis Lapangan 17

...

Kegiatan Administratif 35 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ... 36

Pengendalian Gulma 36

Pemupukan ... 44 Penunasan . . (Prpning 50

...

Peny~s~pan 51

...

Pemeliharaan Jalan. Jernbatan dan Parit . ... 53

KESIMPULAN DAN SARAN 57

Kesimpulan ... 57 Saran ...

.

.

.

... 58
(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Data Curah Hujan, Hari Hujan dan lklim lainnya di Kebun

...

... PIR Trans Sei Tungkal

.

.

6 2. Pembagian Kelas Lahan Berdasarkan Keadaan

Tanah dan Iklim

...

7 3. Kondisi Lahan Kebun PIR Trans PT Agrowiyana

...

8

4. Data Tata Guna Lahan Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jambi ... 10 5. Data Keadaan Tenaga Kerja di Kebun PIR Trans

...

PT Agrowiyana Bulan April 2001 14 6. Realisasi Produksi Kebun lnti dan Plasma PIR Trans

... Sei Tungkal Tahun 1999 - 2000. 16 7. ~ekomendasi Pemupukan TM di Kebun PIR Trans

...

Sei Tungkal

...

.

.

.

.

24

...

8. Kriteria Matang Panen

.

.

.

...

32 9. Basis Tugas dan Basis Borong di Kebun PIR Trans

Sei Tungkal PT Agrowiyana

... .

.

.

...

33 10. Sistem Prerni Panen di Kebun PIR Trans Sei Tungkal ... 33 11. Prestasi Kerja Rata-rata Pengendalian Gulma manual

di Kebun Inti dan Plasma

...

..

..

..

... 38 12. Realisasi Dosis dan Prestasi Kerja Rata-rata pada

Pengendalian Fulma Kimiawi di kebun Inti dan Plasma

...

41 13. Rencana dan realisasi Pemupukan Bulan April di

... Kebun Inti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal 45 14. Prestasi Kerjd Pemupukan pada Kebun lnti dan Plasma

PIR Trans Sei Tungkal

...

49

Lampiran

1. Jurnal Kegiatan Magang di Kebun PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana Tahun 2001

...

.

.

...

.

.

...

6 1 2. Data Curah Hujan dan Hari Hujan Kebun PIR Trans
(12)

DAFTAR GAWIBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Struktur Organisasi Tingkat Divisi Kebun PIR Trans

... Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jambi 13

2. Pelangsiran Pupuk dari Gudang Pupuk ... 27

...

3. Pekerjaan Pruning (Penunasan) 29 4. Tanaman Sisipan pada Areal Rawa ... 30

Larnpiran

I. Peta Kebun PIR Trans Sei Tungkal ... 65 2. Struktur Organisasi Proyek PlRTrans Sei Tungkal

PT Agrowiyana Jambi ... 66

3. Pekerjaan Pengendalian Gulma Manual (Slashing) ... 67

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) mernegang peranan yang cukup strategis dalam perekonornian Indonesia karena mernpunyai prospek yang cerah sebagai surnber devisa. Di sarnping itu, rninyak sawit merupakan bahan baku utarna minyak goreng yang banyak dipakai di seluruh dunia, sehingga secara terus-rnenerus rnarnpu menjaga harga minyak sawit. Komoditas ini rnampu rnenciptakan kesernpatan kerja yang luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Risza, 1994). Hal yang sarna dinyatakan pula oleh Yahya (1990) bahwa rninyak sawit rnerupakan salah satu bahan industri rnargarin, rninyak goreng, sabun, kosmetik, tekstil dan industri lainnya serta rnerupakan penghasil minyak nabati tertinggi persatuan luas lahan dibandingkan penghasil rninyak lainnya seperti kelapa, kacang tanah, kedelai dan bunga matahari.

Luas areal penanaman kelapa sawit rnengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tqhun 1989 areal penanarnan kelapa sawit baru mencapai 937 528 ha, sedangkan pada tahun 1999 areal penanarnan kelapa sawit telah rnencapai 2 975 120 ha dengan perincian 972 395 ha (32.68 %) perkebunan besar negara (PBN), 494 143 ha (16.61 %) perkebunan rakyat (PR) dan 1 508 582 ha (50.71 %) perkebunan besar swasta (PBS) serta total produksi telah rnencapai 5 989 183 ton (Ditjenbun, 2000).

Upaya peningkatan produksi dan mutu kelapa sawit terus diusahakan sebaik rnungkin untuk memenuhi perrnintaan pasar. Hal ini didorong oleh peningkatan permintaan akan produk olahan sawit pada industri hilir, baik minyak sawit (CPO) maupun rninyak inti sawit (PKO), seiring kemampuan industri hilir untuk rnelakukan diversifikasi produk olahan kelapa sawit.

(14)

pertumbuhan kelapa sawit dan rnenyangkut pertumbuhan vegetatif guna rnencapai produksi maksimal diantaranya adalah teknik pembangunan kebun, pembibitan dan pemeliharaan tanaman. Dengan demikian agar produktivitas kelapa sawit dapat meningkat rnaka faktor tersebut perlu diperha 'kan dalarn mernbangun perkebunan kelapa sawit.

4

Upaya menjamin kestabilan produksi dan peningkatan areal penanaman kelapa sawit harus diikuti peningkatan pemeliharaan di lapang. Menurut Pardosi (1994), pemeliharaan tanaman kelapa sawit adalah suatu ~ ~ s a h a untuk rneningkatkan dan menjaga kesuburan tanah serta kelestarian lingkungan tumbuh tanarnan guna rnendapatkan

.

tanarnan yang sehat dan rnampu berproduksi sesuai dengan yang diharapkan. Pemeliharaan tanarnan sesuai dengan standar merupakan persyaratan mutlak untuk menjamin tanaman tumbuh dengan baik dan berproduksi optimal dan pemeliharaan tanarnan ini harus dilakukan sepanjang hidup tanaman.

Tindakan pemeliharaan tanaman di lapangan dikategorikan rnenjadi pemeliharaan tanaman belurn menghasilkan (TBM) dan perneliharaan tanarnan rnenghasilkan (TM). Pemeliharaan TBM dapat mendorong pertumbuj,an vegetatif, menjamin agar tanaman homogen dan rnempercepat fase TM sedangkan pemeliharaan TM dapat mempengaruhi kualitas dan kuantinitas produksi kelapa sawit.

Upaya mencapai proses pemeliharaan dan pengelolaan tanaman secara keseluruhan dengan benar dalarn proses produksi mernerlukan standar kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rnemadai. Hal ini sering menjadi hambatan bagi lulusan baru untuk mernasuki dunia kerja karena terdapatnya kesenjangan antara kebutuhan dunia kerja dengan kualitas SDM yang dihasilkan oleh dunia pendidikan (perguruan tinggi) sehingga banyak perusahaan yang menggunakan tenaga asing untuk ~ e m e n u h i kebutuhan tenaga kerja sesuai standar yang diinginkan.

(15)

tersebut diatas. Decgan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat menerima pengalarnan kerja di dunia usaha sekaligus untuk meningkatkan daya kompetisi dan kornpetensi di lapangan pekerjaan.

Tujuan Magang

Kegiatan magang bertujuan untuk mernberikan pengalaman dan pengetahuan praktis tentang aspek produksi dan pengelolaan lapangan produksi pada keadaan yang sebenarnya serta memberikan pengalaman rnanajerial pada berbagai level pekerjaan. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai adalah untuk rnengetahui dan mempelajari teknis dan manajernen pelaksanaan kegiatan pemeliharaan TM di Kebun Inti dan Plasma.

Metodologi Magang Waktu dan Tempat

Kegiatan magang dilaksanakan dari tanggal 12 Februari sarnpai

6 Juni 2001 bertempat di Perkebunan Kelapa Sawit Kebun PIR Trans Sei ,Tungkal, PT Agrowiyana Jambi. Jurnal Pelaksanaan magang dapat dilihat

pada Tabel Lampiran 1.

Metode Pelaksanaan

Metode yang dilaksanakan pada kegiatan magang ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan praktek kerja langsung di lapangan

Kegiatan yang ciilakukan adalah melaksanakan seluruh pekerjaan di lapangan produks'i pada berbagai tingkatllevel pekerjaan sesuai tahapannya mulai dari pekerja harian lepas (PHL), pendamping mandor, pendamping asisten sampai sebagai pendarnping Estate Manager.

2. Pengumpulan data primer dan data sekunder.

(16)

tahun tanarn yang sama baik di Kebun lnti rnaupun Plasma. Data primer yang diamati pada kegiatan perneliharaan TM ini meliputi kegiatan- kegiatan yang intensif dilakukan, alat-alat yang digunakan, teknis pelaksanaan, pengalokasian tenaga kerja, sistem kerja, prestasi kerja untuk masing-masing kegiatan perneliharaan serta data-data lain yang ada di lapangan. Data prestasi kerja diperoleh dari 10 sampel pelaksanaan pekerjaan setiap harinya pada blok tahun tanam yang sama pada Kebun lnti dan Plasma SP2 berdasarkan laporan harian mandor dan pengamatan langsung di lapangan. Data luas dan jumlah tenaga kerja yang dipeioleh digunakan untuk menghitung perstasi kerja rata-rata pada setiap pekerjaan. Pengumpulan data primer ini juga dilakukan rnelalui wawancara dengan staf, karyawan dan pekerja kebun, sedangkan data sekunder diperoleh dari arsip-arsip kebun.

3. Analisis data

(17)

KONDlSl UMUM KEBUN

Letak Geografis dan Administratif

Lokasi Kebun PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana secara geografis terletak pada koordinat 01°00'00" LS - 01°02'40" LS dan

103°08'55" BT - 103°41'1 7" BT dengan ketinggian kurang lebih 10 meter di atas permukaan laut (rn dpl). Secara adrninistratif, Kebun PIR Trans Sei Tungkal terletak di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Jabung, Propinsi Jarnbi.

Batas-batas lokasi Kebun PIR Trans Sei Tungkal adalah sebelah utara berbatasan dengan PT Wira Karya Sakti dan PT Panji Agung Persada, sebelah tirr~ur berbatasan dengan PT Tri Mitra Lestari dan Kebun Perkebunan Besar Swasta Nasional (PBSN) PT Agrowiyana, sebelah selatan berbatasan dengan PT Tri Mitra Lestari dan sebelah barat berbatasan dengan Dusun Karnpung Baru dan Desa Tarnan Raja. Peta Kebun PIR Trans Sei Tungkal dapat dilihat pada Garnbar Larnpiran 1. Lokasi Kebun PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana berjarak kurang lebih 115 km dari kota Jarnbi ke arah barat laut dan dapat '

diternpuh dalarn waktu 1.5 - 2 jam.

J Y - ~

Keadaan lklim

(18)

Tabel 1. Data Curah Hujan, Hari Hujan dan lklirn lainnya di Kebun PIR Trans Sei Tungkal

Kecepatan Penyinaran Bulan Curah Hujan Hujan Hari Suhu ("C) Kelembaban Angin Matahari

( m m ) (%) (Knot) (jam) (%) Januari 181,O 11 26.0 86.3 2.2 105.4 41.9

Februari 152,2 7 26.3 85.1 2.2 103.6 46.8

Maret 239.8 11 26.4 85.7 2.2 108.5 43.5

April 205,5 11 26.8 85.2 2.0 129.0 54.2

Mei 140,8 8 27.0 84.8 2.2 142.6 57.2

Juni 61.0 5 27.0 83.3 2.2 150.0 62.2

Juli 82,O 5 27.0 82.6 2.2 164.3 66.8

Agustus 79,6

.

4 26.8 80.0 2.6 148.P 60.5

September 103,4 5 26.5 81.1 2.2 129.0 53.3

Oktober 198,3 11 26.5 83.6 1.8 114.7 46.7

November - 287,3 12 26.4 85.2 1.4 102.0 42.5

Desember 144,2 11 26.1 86.0 2.2 99.2 39.5

Jumlah 1875.1 101 1 497.1

Rata-rata 156.26 8 26.6 84.1 2.1 124.8 51.3

Surnbec PIR Trans Sei Tungkal ( Data Curah Hujan dan Hari Hujan Tahun 1993

-

2000) dan Stasiun Metereologi dan Geofisika Bandara Sultan Thaha,Jambi (Data Suhu, Kelernbaban, Kecepatan Angin dan Penyinaran Matahari).

Berdasarkan data pada Tabel 1, curah hujan rata-rata tahunan sebesar 1 875.1 rnm, sedangkan curah hujan bulanan berkisar antara 61.0 mm - 287.3 rnm. Daerah Jarnbi mernpunyai suhu rata-rata bulanan sekitar 26.6 O C dengan kisaran suhu harian 26.1

-

27.0 O C . Kelernbaban nisbi rata-rata bulanan sekitar 84.1 % dengan rata-rata harian berkisar antara 80.0

-

86.3 %. Adapun kecepatan angin rnaksimurn rata-rata tahunan adalah sekitar 2.1 knot. Lama penyinaran rnatahari berkisar antara 3.4

-

5.3 jamlhari, dengan rata-rata harian sebesar 4.1 jamlhari atau sebesar 51.3 %. Periode penyinaran matahari terlama rnencapai 66.8 % atau selarna 5.3 jamlhari terjadi pada bulan Juli dan periode penyinaran terpendek sebesar 39.5 % atau selarna 3.2 jamlhari terjadi pada bulan Desernber. [image:18.595.105.506.153.356.2]
(19)

Tungkal periode Januari 1993 sarnpai dengan Desernber 2000 dapat dilihat pada Tabel Larnpiran 2 .

Kondisi Topografi dan Tanah

Dalarn industri pekebunan kelapa sawit, kelas lahan adalah faktor utarna penentu produktivitas tanarnan. Berdasarkan laporan pengawasan triwulan Ill PT Zodiac Perintis Penilai tahun 2000, pembagian kelas lahan menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan (PPKS Medan) dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 . Pembagian Kelas Lahan Berdasarkan Keadaan Tanah dan lklirn

, , . Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

uralan Baik Sedang Kurang Baik

1. Keadaan Tanah

Toooarafi Datar. Berombak Beraelombana Berbukit

id^$

Tempat ( m dpl) 0 - 400

-

0 - 400 " 0 - 400

Lereng (%) 0 - 1 5 16-25 25 - 36

Solum (em) > 80 80 60 - 80

Kedalaman Air (cm) > 80 60 - 80 50 - 60 Tekstur Lempung Liat Berpasir Pasir Lempung

Lempung Liat Liat

Liat

Bahan Organik (cm) 5 - 1 0 5 - 1 0 5 - 1 0

Keadaan Batuan Dalam Dalam Dalam

Erosi Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Drainase Baik Baik Agak Baik

Banjir Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

Pengaruh Pasang Surut Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada

2. lklim

Curah Hujan (mm) 2000 - 2500 1800 - 2000 1500 - 1800 Defisit Air Per Tahun (mm) 0 - 150 150 - 250 250 - 400 Hari Terpanjang Tidak Hujan c 10 < 10 C 10

(hari)

Temperatur ( OC )

,

. 22 - 33 22 - 33 22 - 33

Penyinaran (jamlhari) 6 6 < 6

Kelembaban (%) 80 80 < 80

Surnber: Laporanpengawasan Triwulan 111 PT Zodiac Perintis Penilai, 2000.

[image:19.595.107.512.354.634.2]
(20)
[image:20.595.112.504.485.770.2]

dan sebagian kecil rnerupakan tanah gambut. Sebagian besar jenis tanahnya adalah Podzolik Merah Kuning (PMK) dan sebagian Organosol. Jenis Tanah tersebut rnerupakan tanah yang rnernpunyai kandungan unsur hara rendah sehingga kegiatan pernupukan perlu rnendapat perhatian khusus. Sifat tanahnya umumnya rnerupakan endapan liat, terdapat bahan organik (5 - 15 crn), solum cukup dalam (60 - 80 cm), tekstur halus sarnpai sedang, drainase agak baik, struktur tanah remah, konsistensi tanah pada urnurnnya gembur, reaksi tanah agak rnasam sarnpai rnasam. Tingkat Kernasaman (pH) tanah antara 4 sarnpai 5. Kondisi fisik tanah pada lahan garnbut cukup jenuh air sehingga rnenyebabkan beberapa cekungan dan rnudah jenuh air sehingga sering tergenang. Keadaan tanah dan iklim Kebun PIR Trans Sei Tungkal dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa Kebun PIR Trans PT Agrowiyana dikategorikan sebagai lahan kelas 3 (kurang baik) jika dihandingkan dengan kelas lahan rnenurut PPKS Medan.

Tabel 3. Kondisi Lahan Kebun PIR Trans PT Agrowiyana

Uraian Kondisi Kebun PIR Trans PT Agowiyana

1. Keadaan Tanah

Topografi Datar

Tinggi Tempat (m dpl) 10

Lereng (Oh) 0 - 8

Solum (cm) 60

-

80

~ e d a l a m a n Air (cm) Tekstur

Bahan Organik (cm) Keadaan Batuan Erosi

Drainase Banjir

Pengaruh Pasang Surut 2. lklim

Curah Hujan (mm)

Defisit Air Per Tahun (mm)

Hari Terpanjang Tidak Hujan (hari)

Temperatur ( OC )

.

50

-

60 Pasir Lempung

Liat 5 - 1 5 Dalam Tidak Ada Agak Baik Sedikit Tidak Ada

Penyinaran (jarnlhari) c 6 Kelembaban (%) < 80

(21)

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

Perseroan rnernbangun perkebunan kelapa sawit pola PIR Trans di lahan konsensi

+

13 000 ha dibiayai kredit PIR Trans dari Bank Mandiri (ex Bank Exim). Lahan cadangan sesuai SK Gubernur KDH Tk. I Jambi No 348 tanggal 27 Desernber 1984 dan Persetujuan Prinsip Pengembangan Kelapa Sawit dari Menteri Pertanian RI No KB 320/865/MENTAN/X1/1983 tanggal 7 November 1983. Studi kelayakan oleh PT Agriconsult dengan rekornendasi peruntukan lahan yaitu proyek kebun kelapa sawit PBSN seluas 2 500 ha (HGU: 2737 ha), proyek Kebun lnti PIR Trans seluas 2 400 ha (Netto), proyek Kebun Plasma PIR Trans seluas 3 600 ha (Netto), lahan pemukirnan dan infrastruktur seluas 1 170 ha serta areal konservasi seluas 3 330 ha.
(22)

Tabel 4. Data Tata Guna Lahan Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jarnbi

Uraian Inti Plasma

PIR Trans PIR Trans

Areal Pertanaman Tahun Tanam 1995 Tahun Tanam 1996 Tahun Tanam 1997 Tahun Tanam 1998 Tahun Tanam 1999

Tahun Tanam 2000 - - ~~

Tahun Tanam 2001 7.77

Total 513.60 2 627.33

Areal Tidak Tertanami Jalan

Jalan Produksi 14.53 25.14 Jalan Koleksi 11.50 69.05

Sungai 0.50 0.50

Saluran Drainase (Parit) 5.33 23.70

Rawa 12.50 570.14

Lain-lain 6.20

Sub Total 50.56 688.53 Bangunan

Kantor Kebun 12.00

Pemukiman Utama 0.08

Lahan Persiapan Bangunan 10.05

Sub Total 22.05 0.08 Areal Cadangan

Lahan ~ i a p Tanam 6.03 12.09 Lahan ~ e r s e d i a 108.68 123.50

Sub Total 114.71 135.59 Hutan

Hutan Primer

Hutan Sekunder 87

Sub Total 87 191.63

Total 787.92 3 643.16

Sumber: Laporan Manajemen PTAgrowiyana Periode April 2001

Keadaan Pertanaman

Tanaman Kelapa sawit yang diusahakan pada perkebunan kelapa sawit Kebun PIR Trans PT Agrowiyana adalah varietas D x P Darni yang berasal dari Papua Nugini dan Costarica dan urnurnnya telah memasuki masa TM. Jarak tanam yang digunakan di Kebun lnti berbeda dengan di Kebun , Plasma sehingga populasi tanaman per hektar juga berbeda.

[image:22.595.107.513.158.577.2]
(23)

Kebun Plasma digunakan jarak tanam 9.25 m x 9.25 m x 9.25 m sehingga populasi tanaman per'hektar adalah 135 pokok.

Penanaman di Kebun lnti dirnulai pada tahun 1995 seluas 272.70 ha. Penanaman di Kebun Plasma dirnulai pada tahun 1996 seluas 1 936.36 ha. Penarnbahan dan peningkatan luas real tanam terus dilaksanakan untuk menyesuaikan dengan rekomendasi peruntukan lahan dari PT Agriconsult. Berdasarkan laporan manajemen PT Agrowiyana, hingga bulan April 2001 pernbangunan areal tertanarni (planted area) Kebun lnti telah niencapai luas 513.60 ha dan Kebun Plasma seluas 2 627.33 ha.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT Agrowiyana disusun rnengikuti susunan garis dan staf (line and staff organization). Kekuasaan tertinggi perusahaan berada di' tangan Dewan Komisaris dan kegiatan operasional perusahaan dipimpin oleh Dewan Direksi. Direksi Perusahaan dibantu oleh staf direksi dan General Manager yang membawahi beberapa orang Estate Manager (Manajer Kebun) dalam pelaksanaan kegiatan sehari- hari. Organisasi dan rnanajemen Kebun PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana berorientasi pada sistern yang berlaku di Bakrie Group, khususnya PT Bakrie Surnatera Plantation (BSP) sebagai perusahaan induk. Struktur organisasi dan penempatan personil disesuaikan dengan jenis, volume pekerjaan dan perkembangan kebun. Struktur organisasi

(24)

bertanggung jawab terhadap administrasi bahan dan material yang masuk maupun keluar dari gudang dan dibantu oleh seorang pembantu gudang. Estate manager dibantu oleh seorang kepala keamanan yang bertanggungjawab terhadap kearnanan kebun rnaupun emplasmen.

Estate Manager PIR Trans memiliki tugas dan tanggung jawab administrasi dan opqrasional secara menyeluruh dalam melaksanakan pengelolaan kebun sesuai kebijaksanaan yang berlaku di perusahaan. Estate manager PIR Trans bertanggungjawab dalam mengelola, mengorganisir dan [nengendalikan Kebun Inti dan Plasma PIR Trans PT Agrowiyana dalam rangka membangun, merawat/memelihara tanaman kelapa sawit dan pencapaian produksi TBS yang telah ditetapkan sesuai target dan standar prosedur teknis yang berlaku.

Pengelolaan kebun di tingkat divisi dilakukan oleh seorang asisten divisi yang bertanggungjawab atas kebun dan memimpin divisinya sesuai kebijaksanaan manajemen kebun. Tugas dan tanggung jawab asisten divisi dalam mengelola divisinya baik teknis maupun administrasi mencakup fungsi-fungsi manajemen antara lain fungsi perencanaan (plani~ing), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (actuiting) serta fungsi koordinasi dan pengawasan (coordinating and controlling).

(25)

para rnandor dan pekerja untuk rneningkatkan prestasi kerjanya. Asisten divisi rnelakukan kontrol pekerjaan di lapangan dan memeriksa laporan hasil pekerjaan serta rnengevaluasi hasil kerja yang telah direncanakan. Seorang asisten divisi juga melakukan koordinasi internal maupun eksternal terhadap pihak-pihak yang terkait untuk pengembangan divisinya.

Asisten divisi dibantu oleh seorang mandor I, beberapa orang rnandor dan seorarig kerani divisi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

and or

I bertanggungjawab kepada asisten dan rnernbantu asisten urltuk rnelakukan fungsi pengawasan pekerjaan di lapangan. Mandor bertugas mengkoordinasikan pekerjaan di lapangan dan sebagai pendukung pengawasan secara langsung para pekerja di lapangan dan diharuskan mengisi laporan harian mandor, buku kerja rnandor dan daily progress setiap harinya. Urusan adrninistrasi divisi dibantu oleh seorang kerani divisi yang bertanggungjawab atas sernua kegiatan adrninistrasi di divisi dan diawasi langsung oleh asisten divisi. Struktur organisasi di tingkat divisi dapat dilihat pada Gambar 1.

Asisten Divisi Inti I Plasma

[image:25.595.110.507.486.755.2]

I

...

Mandor I Kerani Divisi

(PHL dan SKU)

Keterangan : Garis Kornando ...

: Garis Koordinasi

Gambar 1. Struktur Organisasi Tingkat Divisi Kebun PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jarnbi.

(26)

Ketenagakerjaan dan Sistem Pengupahan

Ketenagakerjaan di Kebun PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana terdiri dari ltaryawan staf dan karyawan non staf yang dibedakan berdasarkan jenis pekerjaan dan sistem pengupahannya. Karyawan staf terdiri dari estate manager dan asisten divisi (Inti maupun Plasma). Pemberian gaji pada karyawan staf diberikan setiap bulannya berdasarkan kebijaksanaan perusahaan sesuai golongannya. Karyawan non staf yaitu karyawan HIP (Hubungan Industrial Pancasila), SKU (Syarat Kecakapan Umum) terdiri dari SKU tetap dan SKU kontrak, serta PHL (Pekerja Harian Lepas). Besarnya gaji yang diterima oleh HIP sesuai ketetapan kantor pusat dan disesuaikan dengan golongannya sedangkan SKU disesuaikan dengan jumlah hari kerjanya. Pengupahan PHL adalah berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku. Pemberian gaji kepada karyawan non staf diberikan 2 kali dalarn sebulan. Data keadaan tenaga kerja di Kebun PIR Trans dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Data Keadaan Tenaga Kerja di Kebun PIR Trans PT Agrowiyana Bulan April 2001

Status Karyawan Jumlah (orang) Karyawan Staf

Estate Manager 1

Asisten Divisi Inti 1 Asisten Divisi Plasma 4

Karyawan Non Staf

HIP 23

SKU

- TenagaPanen 90

-

Tenaga Perawatan 62

PHL -

Total 181

(27)

Berdasarkan r,asio tenaga kerja yaitu nilai perbandingan jumlah tenaga kerja lapang dan luasan areal tanam yang dikelola Kebun PIR Trans Sei Tungkal baik Kebun lnti maupun Plasma dapat dikatakan perkebunan kelapa sawit PIR Trans PT Agrowiyana mengalami kekurangan tenaga kel.ja. Rasio tenaga kerja di Kebun PIR Trans adalah 0.05. Jumlah tenaga kerja ideal adalah bila rasionya mencapai 0.20. Kekurangan tenaga kerja tersebut dipenuhi oleh tenaga kerja PHL, namun jumlahnya tidak tetap. Penambahan tenaga kerja PEL tersebut disesuaikan dengan jumlah tenaga yang dibutuhkan. Selain itu, kekurangin tenaga kerja diatasi dengan sistem borongan

Produksi

Perencanaan produksi di Kebun PIR Trans Sei Tungkal ditetapkan berdasarkan estimasi produksi setiap bulannya. Perencanaan produksi juga ditetapkan berdasarkan anggaran (budget) produksi tahunan oleh manajernen perusahaan. Data produksi harian dan bulanan dipantau secara intensif untuk mengetahui pencapaian target bulanan dan budget tahunan.

Produksi tandan buah segar (TBS) tahun 1999 di Kebun lnti dan Plasma jika dibandingkan dengan budget sudah dapat memenuhi yang dianggarkan. Pencapaian produksi untuk tahun tanam (TT) 1995 dan 1996 di Kebun lnti mengalami over produksi berturut-turut sebesar 54.81 % dan 41.76 % sedangkan Kebun Plasma untuk TT 1996 mencapai 41.15 %. Jika dibandingkan dengan standar potensi produksi lahan kelas Ill untuk TT 1995 mencapai over produksi sebesar 9.65 % , sedangkan untuk TT 1996 mengalami under produksi sebesar 14.14 % di Kebun lnti dan 52.78 % di Kebun Plasma.

Produksi tahun.2000 jika dibandingkan dengan budget mengalami over produksi untuk TT 1995 dan1996 di Kebun lnti sebesar 15.54 % dan 12.95 % sedangkan TT 1997 mengalami under produksi sebesar 60.44 %.

(28)

Sedangkan untuk TT 1997 mengalami under produksi sebesar 74.57 %.

Produksi tahun 2000 di Kebun Plasma mengalami under produksi jika dibandingkan dengan budget dan standar potensi produksi lahan kelas Ill sebesar 19.36 % dan 44.07 %. Data realisasi produksi Kebun lnti dan Plasma tahun 1999

-

2000 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Realisasi Produksi Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal Tahun 1999

-

2000

Tahun TT Luas TM Realisasi Produktivitas (tonlha) Produksi Produksi

(ha) (ton) Realisasi Budget Standar Tahun 1999

Kebun Inti 1995 272.70 4224.17 15.49 7.0C 14.00 1996 192.70 1158.70 6.01 3.50 7.00

Kebun Plasma 1996 1936.40 10 347.20 6.61 3.89 14.00

Tahun 2000

Kebun Inti 1995 272.70 5490.20 20.13 17.021 18.00 1996 192.70 2766.93 14.38 12.50 14.00 1997 48.20 216.90 1.78 4.50 7.00

Kebun Plasma 1996 2370.30 18 570.78 7.83 9.71 14.00

[image:28.599.116.513.270.455.2]
(29)

PELAKSANAAN MAGANG

Kegiatan utarna dalarn pengelolaan tanarnan perkebunan terutama untuk TM rnencakup kegiatan pemeliharaan dan kegiatan pernungutan hasil (pernanenan). Pengelolaan yang baik dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk mendapatkan keuntungan optimum khususnya bagi perusahan yang berorientasi pada bisnis dengan tujuan rnendapatkan keuntungan (profit oriented). Pekerjaan pengelolaan perkebunan kelapa sawit meliputi pengelolaan adrninistrasi dan pengelolaan kegiatan teknis di lapangan. Pengelolaan adrninistrasi dirnulai dari tingkat divisi dan tingkat kebun yang diawasi langsung secara ketat oleh estate manager sedangkan pengelolaan administrasi dan pelaksanaan kegiatan teknis di lapangan di tingkat divisi diawasi langsung oleh asisten divisi.

Kegiatan Teknis Lapangan

(30)

dan melaporkan prestasi kerja yang dicapai. Kegiatan teknis lapangan sebagai pendarnping asisten yang dilaksanakan adalah pengawasan seluruh pekerjaan yang berlangsung di lapangan setiap harinya di Kebun Inti maupun Plasma.

Pengendalian Gulma

Pengendalian gulrna bertujuan untuk mengurangi persaingan antara tanarnan pokok dan gulrna dalarn pernanfaatan sarana turnbuh dan penyerapan unsur hara. Pelaksanaan pengendalian gulrna juga bertujuan untuk sanitasi areal pertanaman sehingga pelaksanaan kegiatan perneliharaan tanarnan lainnya dan proses pernanenan rnenjadi lebih mudah. Kegiatan pengendalian gulrna yang dilaksanakan pada saat rnagang antara lain dongkel anak kayu, slashing dan sanitasi pokok, circle weeding manual, babat rendahan, buka pasar pikul manual, circle spraying, spraying pasar pikul dan spraying alang-alang.

(31)

kernbali (regrowth) dari gulrna tersebut, sedangkan anak kayu yang diameter batangnya cukup besar dan sulit untuk didongkel dilakukan pembabatan kandas di pangkal batangnya.

Slashing rnerllpakan pekerjaan rnernbabat gulrna secara tidak selektif (non sellecfive weeding) yang turnbuh sporadis di gawangan. Slashing bertujuan untuk rnengurangi persaingan tanarnan dengan gulrna dalarn menyerap unsur hara, rnernbersihkan areal agar terlihat lebih bersih dan cahaya dapat masuk dengan leluasa serta rnenjauhkan inang harna dan penyakit. Alat yang digunakan adalah parang dan tenaga kerja yang dipakai adalah pekerja wanita.

Sanitasi pokok adalah pekerjaan rnernbersihkan gulrna yang turnbuh pada batang tanarnan kelapa sawit dan juga yang rnerarnbat pada pelepah daun. Pekerjaan sanitasi pokok dilakukan secara rnanual dengan rnenggunakan parang untuk mernutuskan sulur batang gulrna yang rnerarnbat ke pelepah dan rnenggunakan tangan untuk rnencabut gulrna yang turnbuh pada batang tanarnan.

Pada saat rotasi DAK bersarnaan dengan slashing rnaka sanitasi pokok dilaksanakan . sekaligus dengan tujuan untuk meningkatkan efesiensi. Pada dasarnya ketiga pekerjaan tersebut rnerupakan pekerjaan yang dilaksanakan terpisah dengan norrna kerja yang berbeda. Pekerjaan sanitasi pokok dapat dikerjakan bersarnaan dengan salah satu pekerjaan baik dongkel anak kayu rnaupun slashing. Norma kerja yang berlaku untuk pekerjaan DAK adalah 3 HWha dan slashing juga 3 HWha. Rotasi DAK adalah 3 kali dalarn setahun atau 4 bulan sekali sedangkan slashing dilakukan setahun sekali. Prestasi kerja rata-rata rnahasiswa rnagang pada pelaksanaan DAK, slashing dan sanitasi pokok secara bersarnaan adalah 6.68 HWha.

Circle Weeding Manual. Circle weeding rnanual rnerupakan

(32)

perawatan, penunasan dan panen, menjauhkan inang hama dan penyakit serta mernudahkan kontrollsupervisi oleh pengawas lapangan. Alat yang digunaltan adalah parang dan kayu pengait. Tenaga kerja yang rnelakukan pekerjaan. ini adalah tenaga kerja pria dan wanita. Namun pada dasarnya tenaga utarna yang dipakai adalah tenaga kerja wanita. Tenaga kerja pria yang dipakai merupakan tenaga kerja yang dialihkan dari pekerjaan pengendalian gulrna secara kirniawi apabila pada saat itu pengendalian secara kirniawi tidak dapat dilaksanakan karena keadaan cuaca yang tidak memungkinltan (hujan).

~ u i m a yang rnenjadi sasaran pengendalian ini adalah gulrna-gulma yang berada di sekitar piringan secara non selektif. Dalam pelaksanaanya,

___c---

gulma tidak boleh ada yang tertinggal agar pemupukan benar-benar efesien. Gulma yang ada harus digaruk ldibabat sampai piringan pokok tanaman terlihat bersih. Rotasi untuk pekerjaan circle weeding manual ini dibedakan berdasarkan urnur tanarnan yaitu 2 bulan sekali untuk TM 1 dan TM 2 serta 3 bulan sekali untuk TM 3 dengan norma kerja yang berlaku adalah 3 HWha. Prestasi kerja rata-rata mahasiswa magang adalah 5 HWha.

Babat Rendahan. Pekerjaan babat rendahan pada prinsipnya sarna dengan slashing. Babat rendahan biasanya diarahkan pada gulma- gulma yang tunlbuh di areal berawa, dirnana jalan rintislpasar pikul belum terbentuk atau tertutup oleh gulma yang rapat. Tujuan utarna pekerjaan ini adalah untuk rnernudahkan pernbentukan kembali jalan rintislpasar pikul sebagai sarana aktlvitas pekerjaan lain seperti pengendalian gulrna secara manual dan kimiawi, pemupukan serta panen. Selain itu juga bertujuan untuk meng~~rangi persaingan unsur hara dan cahaya matahari antara tanaman pokok dan gulrna akibat gulrna yang terlalu rapat dan rirnbun serta untuk rnenghindari tertutupnya tanarnan pokok oleh gulrna

' dari sinar rnatahari, khususnya untuk tanarnan sisipan di areal berawa.

(33)

sangat rnudah dan cepat perturnbuhannya di areal berawa. Alat yang digunakan adalah parang dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini adalah pekerja pria dan wanita. Norma kerja yang berlaku untuk babat rendahan adalah 4 HWha dan rotasi untuk pekerjaan ini adalah 3 kali dalarn setahun atau 4 bulan sekali. Prestasi kerja rata-rata rnahasiswa rnagang adalah 10 HWha.

Buka Pasar. Pikul Manual. Pasar pikul terletak diantara dua barisan tanaman yang dipakai untuk jalan panen, jalan kontrol dan dipakai untuk pernupukan, pernberantasan harna dan penyakit dan lain-lain. Pada TM pasar pikul yang dikenal adalah pasar pikul 2 : l yaitu setiap dua barisanljalur tanarnan terdapat satu pasar pikul. Kondisi pasar pikul harus baik yaitu tidak rnenghalangi pekerjaan namun tidak terlalu bersih (gundul) karena dapat rnenyebabkan terjadinya erosi. Pekerjaan buka pasar pikul dilakukan secara manual dengan rnenggunakan parang dan kayu kecil sebagai pengait gulrna yang telah dibabat. Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk rnembersihkan gulrna di sepanjang pasar pikul sehingga tidak rnenghalangilrnengharnbat proses pernanenan dan untuk rnenghindari tertutupnya jalan panen dan jalan kontrol oleh gulrna. Pekerjaan ini dilakukan dengan cara mernbabat atau rnenggaruk saja untuk rnembuka areal sepanjang pasar pikul dan rnernbersihkannya dari gulrna selebar 1.5 - 2 meter. Tenaga kerja yang dipakai adalah tenaga kerja pria dan wanita dengan norrna kerja 4 HWha. Rotasi babat rendahan adalah 6 kali dalarn setahun atau 2 bulan sekali apabila areal pertanarnan terrnasuk areal rawa. Prestasi kerja rata-rata rnahasiswa magang pada pekerjaan ini adalah 6 HWha.

Circle Spraying. Circle spraying merupakan teknik pengendalian gulrna secara kimiawi dengan rnenggunakan herbisida non selektif pasca turnbuh yang bersifat sisternik. Alat yang digunakan berupa alat semprot (sprayer) yaitu knapsack solo dengan tangki berkapasitas 15 liter dan nozel yang dipakai adalah nozel hitarn jenis very low volume (VLV) 200.

(34)

spraying rnemililti beberapa keuntungan dalarn ha1 efesiensi waktu, biaya dan tenaga kerja serta pertumbuhan kernbali dari gulrna (regrowth) lebih lama. Faktor pembatas dalarn pengendalian gulrna kimiawi ini antara lain dalarn pengerjaannya rnernbutuhkan keterarnpilan khusus, ketersediaan bahan kirnia sesuai harga pasar dan disesuaikan dengan keadaan iklim (dibatasi oleh faktor cuaca).

Penyemprotan diarahkan pada piringan dengan radius sekitar 2 meter atau lebih dan arah penyemprotan berlawanan arah jarurn jam untuk kenyamanan dan kernudahan dalam penyemprotan. Tinggi sernprotan sekitar 40 crn di atas perrnukaan gulrna. Dosis yang digunakan adalah 300 cclha dan konsentrasi herbisida Touch Down yang berbahan aktif sulfosat adalah 0.5% (5 cclliter air).

Tenaga kerja circle spraying adalah tenaga kerja pria yang telah terlatih karena rnarnbutuhkan keterampilanlkeahlian khusus. Rotasi untuk circle spraying adalah 3 kali dalam setahun atau 4 bulan sekali dengan norma kerja 0.70 HWha. Prestasi kerja rata-rata rnahasiswa rnagang untuk pekerjaan ini adalah 2.68 HWha.

Spraying Pasar Pikul. Spraying pasar pikul pada prinsipnya merniliki tujuan yang sarna seperti pekerjaan buka pasar pikul manual. Spraying pasar pikul juga rnerupakan pengendalian gulma secara kimiawi dengan menggunakan herbisida non selektif pasca turnbuh yang bersifat sisternik dan berbahan aktif sulfosat yaitu Touch Down. Alat yang digunakan berupa alat semprot (sprayer) yaitu knapsack solo dengan kapasitas tangki 15 liter dan nozel hitam jenis VLV 200.

(35)

benar efektif dalam rnernatikan gulrna. Suksesnya penyernprotan juga tergantung pada lebar sernprotan (alat pernercik), tekanan semprot, kecepatan jalan penyemprot, kualitas air, pencampuran larutan dan cuaca.

Rotasi untuk spraying pasar pikul adalah 6 kaliltahun atau 2 bulan sekali. Tenaga kerja yang dipakai adalah tenaga kerja pria dengan norma kerja 0.3 HWha. Prestasi kerja rata-rata rnahasiswa magang pada pelterjaan ini adalah 0.75 HWha.

Spraying Alang-alang. lmperafa cylindrica (alang-alang) rnerupakan gulma pesaing utarna pada pertanaman kelapa sawit. Alang- alang rnengeluarkan zat allelopati yang menjadi racun bagi tanaman. Bahaya yang disebabkan oleh alang-alang di perkebunan kelapa sawit antara lain rnengakibatkan kernatian tanarnan muda, rnengharnbat perturnbuhan, rnenyebabkan kebakaran pada rnusim kemarau yang disebabkan oleh sifat daun alang-alang yang rnudah terbakar dengan biornassa yang besar, memiliki pola perkernbangan yang cepat, baik melalui biji maupun rhizomanya dan rnenimbulkan biaya perawatan tinggi.

Pemberantasan alang-alang di lapangan dilakukan secara kimia dengan rnenggunakan herbisida berbahan aktif glifosat yaitu Round Up. Herbisida ini termasuk jenis herbisida sisternik yaitu herbisida yang dapat mematikaan gulma rnelalui jaringan tumbuhan. Konsentrasi herbisida yang dipakai adalah 0.5 % (5 cclliter air) dan dosis yang digunakan adalah 200 cclha.

(36)

sekali. Norma kerja yang berlaku adalah 0.2 HWha. Prestasi kerja rata- rata rnahasiswa magang pada pekerjaan ini adalah 0.3 HWha.

Pemupukan

Pemupultan pada TM rnerupakan ha1 terpenting ditinjau dari kegunaannya ataupun biaya yang dipakai. Teknik aplikasi, dosis dan jenis pupuk tergantung pada beberapa ha1 seperti jenis tanah (podzolik, alluvial, dan andosol), urnur tanarnan, tingkat produksi yang dicapai, realisasi pernupukan sebelumnya, jenis pupuk yang akan dicapai, tenaga kerja yang tersedia, keadaan covercrop, analisis daun dan lain-lain. Pelaksanaan pemupukan harus dilaksanakan secara tepat baik waktu, dosis, cara dan jenis pupuk.

Rekomendasi Pemupukan. Pelaksanaan kegiatan pernupukan dilaksanakan berdasarkan anjuran dalam rekomendasi pernupukan yang dibuat oleh lernbaga penelitian yang bekerja sama dengan pihak perusahaan. Daftar rencana pernupukan yang dibuat oleh rekornendator dikeluarkan untuk setiap blok berdasarkan tahun tanam, daftar ini berisi dosis dan jenis pupuk'yang diberikan setiap round yaitu round 1 sarnpai dengan round 6 dalarn takaran kg per pohon. Rekornendator pemupukan. untuk PT Agrowiyana adalah PT Agrotrop Plantation Services SDN, BHD, Malaysia. Rekornendasi pemupukan bertujuan untuk menentukan dosis pemupukan yang tepat dan anjuran pelaksanaan yang lebih tepat juga untuk mencapai keuntungan ekonomis yang paling optimal. Rekornendasi pemupukan TM di Kebun PIR Trans Sei Tungkal dapat dilihat oada Tabel 7.

Tabel 7. Rekornendasi Pernupukan TM di Kebun PIR Trans Sei Tungkal

Umur Jenis dan Dosis Pupuk (KglPokok)

Tanaman Round 1 Round 2 Round 3 Round 4 Round 5 Round 6 RP Urea MOP Z A MOP Urea TM 1 1.50 1.25 1.50 1.50 1.25 1.25 TM 2 1.50 1 1 1.25 1 1.25 TM 3 1.50 1 1 1.25 1 1.25

[image:36.605.112.513.680.762.2]
(37)

Manajemen dan Organisasi Pemupukan. Sistern rnanajernen pernupukan di Kebun PIR Trans Sei Tungkal adalah sistern divisi yaitu wewenang pelaksa'iiaan pernupukan dan pengaturan teknis pelaksanaannya rnerupakan tanggung jawab masing-masing divisi.

Pengorganisasian pernupukan dilakukan langsung oleh asisten divisi dan rnandor I diawali dengan perencanaan blok yang akan dipupuk kernudian rnengajukan perrnintaan jurnlah dan jenis pupuk yang akan digunakan rnelalui BPPB (Bon Perrnintaan dan Pengeluaran Barang) yang dibuat oleh kerani divisi. BPPB tersebut kemudian diajukan kepada Estate Mahager untuk mendapatkan persetujuan pengeluaran pupuk dari gudang. Pernupukan baru dapat dilaksanakan apabila pupuk yang dirninta telah dikeluarkan dari gudang. Keterlibatan asisten divisi, mandor I dan rnandor pernupukan dalarn pelaksanaan pernupukan akan rnernperlancar organisasi kerja pernupukan.

Persiapan Pernupukan. Pekerjaan pendahuluan yang harus dilakukan sebelurn rnelaksanakan pernupukan adalah persiapan lapangan (areal/blok yang akan dipupuk), persiapan peralatan pupuk dan persiapan pengangkutan. Perrnintaan pengangkutan dan kebutuhan pupuk harus sudah disarnpaikan ke kantor kebun sehari sebelum pelaksanakan pernupukan di divisi. Tanarnan kelapa sawit dipupuk setelah blok tersebut bersih dari gulma, di rnana rotasi pekerjaan circle weeding selesai dilaksanakan.

(38)

Sistem Hanca Pemupukan. Sistern hanca pernupukan di Kebun PIR Trans Sei Tungkal adalah sistern hanca giring yaitu regu penabur pupuk rnernasuki hanca secara berurutan sesuai dengan barisan masing- rnasing kernudian berpindah ke hanca berikutnya berdasarkan urutannya setelah hanca sebelurnnya telah selesai.

Peralatan Pemupukan. Peralatan yang dipakai untuk kegiatan

pernupukan oleh para pekerja pernupukan antara lain ember atau karung untuk rnernbawa pupuk ke pokok tanarnan yang akan dipupuk, kainlalat gendong, takaran dosis (rnisalnya ternpat sabun krirn) yang telah diketahui kapasitasnya berdasarkan hasil kalibrasi.

Waktu dan ' ~ ~ l i k a s i Pemupukan. Pernupukan sebaiknya

dilakukan 2 kali dalarn setahun, yaitu pada awal rnusirn hujan dan akhir rnusirn hujan. Pemupukan pertarna Kebun PIR Trans Sei Tungkal berkisar antara bulan Maret sarnpai Mei dan pernupukan kedua antara Juli hingga September (terbagi dalarn 6 round). Pernupukan diusahakan telah selesai sebelurn pukul 14.00 karena dikhawatirkan hujan turun dan untuk rnencegahlrnengurangi terjadinya penguapan terutarna untuk pupuk Urea.

Aplikasi pemupukan. Aplikasi pernupukan dilakukan dengan cara

disebar rnerata di piringan dan dirnulai dari pasar tengah menuju ke jalan koleksi untuk rnenghindari pernupukan yang tidak tepat dosis oleh penabur dan untuk rnernudahkan pengawasan dan pengontrolan oleh rnandor.

Tenaga Kerja Pemupukan. Tenaga kerja yang dipakai untuk

pekerjaan pernupukan di Kebun PIR Trans Sei Tungkal adalah tenaga kerja pria dan wanita. Tenaga kerja pria ditugaskan untuk pelangsiran pupuk dari gudang dan rnengecer pupuk dari truk ke lapangan , sedangkan penaburan pupuk dilakukan oleh tenaga kerja wanita yang telah terarnpil dan biasanya berjurnlah 6 - 10 orang (disesuaikan kebutuhan).

Norma Kerja Pemupukan. Norma kerja yang berlaku untuk

(39)

adalah 0.6 HWha. Prestasi kerja rata-rata mahasiswa magang untuk pekerjaan penaburan pupuk adalah 1.67 HWha.

Pengawasan Pemupukan. Mandor pupuk, mandor I, asisten

divisi, Estate Manager dan satpamlkeamanan harus dilibatkan dalam pengawasan pemupukan untuk mencegah terjadinya kesalahan, kelalaian dan pencurian pupuk. Pengawasan pemupukan yang dilakukan dimulai dari proses pelangsiran dari gudang dan pengeceran pupuk di lapangan. Pengawasan pemupukan di lapangan adalah ketepatan dosis aplikasi dan mengawasi pekerja agar tidak terdapat pokok yang tidak dipupuk. Realisasi pemupukan setiap harinya dilaporkan pada peta blok dan daily

[image:39.595.142.513.358.603.2]

progress sehingga program berikutnya dapat diketahui dengan pasti.

Gambar 2. Pelangsiran Pupuk dari Gudang Pupuk

Pruning ( Penunasan )

(40)

pengamatan dan penilaian kernatangan tandan buah untuk dipanen, memudahkan hawesfing dan kontrolnya, menekan seminimum rnungkin brondolan yang tersangkut atau tertinggal di ketiak pelepah dan memperlancar proses penyerbukan alarni. Dalam pelaksanaan penunasan dan sanitasi pada urnur 5 - 7 tahun diusahakan untuk rnempertahankan jumlah pelepah optimal pada kisaran 48 - 56 pelepah per pohon atau

6 - 8 pelepah per spiral. Pernbentukan bunga jantan rneningkat sedangkan bunga betina akan berkurang bila penunasan terlalu berat sehingga tandan yargg dihasilkan akan menurun.

Sistem penunasan yang digunakan di Kebun PIR Trans Sei Tungkal adalah sistem songgo dua, yaitu meninggalkan dua pelepah di bawah tandan buah terbawah dan dilaksanakan dengan mengunakan s istem progressif pruning. S istem progressif pruning adala h pruning dilakukan secara bertahap dan terus menerus sepanjang tahun. Pelepah ditunas secara melingkar dan serapat mungkin mernbentuk tapak kuda supaya brondolan tidak tersangkut di ketiak pelepah. Pelepah tunasan dipotong menjadi dua bagian tepat di batas yang berduri dan yang tidak berduri. Pangkal pelepah ditumpuk rapi di tengah barisan tanarnan antara pokok sawit (duri rnenghadap ke bawah) dan yang tidak berduri diserak di gawangan mati (tidak boleh ditumpuk) untuk dijadikan sebagai mulsa atau menekan pertumbuhan gulma. Pada tanah miring, pelepah ditempatkan memotong bukit untuk rnembantu dalam mencegah erosi.

(41)
[image:41.595.135.510.98.355.2]

Gambar 3. Pekerjaan Pruning (Penunasan)

Penyisipan

Tanaman yang mati atau kurang baik pertumbuhannya harus diganti atau disisip dengan tanaman baru. Proses penggantian tanaman mati ataupun kurang baik pertumbuhannya disebut dengan penyisipan. Penyisipan bertujuan untuk mencapai populasi tanaman yang optimal pada areal pertanaman. Kegiatan penyisipaan biasanya didahului dengan kegiatan inventarisasi pokok untuk mengetahui jumlah pokok tanaman yang harus diganti. Berdasarkan inventarisasi pokok akan diketahui titik pancang atau titik tanam sehingga memudahkan pekerja dalam melakukan penyisipan. Tanaman sisipan yang terdapat di areal pertanaman ada 3 jenis yaitu

S1

(tanaman sisipan setahun setelah tanaman asli),

S2

(tanaman sisipan

2

tahun setelah tanaman asli) dan

S3

(tanaman sisipan

3

tahun setelah tanaman asli).
(42)

antara fop soil dan sub soil tanah. Polibag yang membungkus akar harus disobek dan kemudian diletakkan pada pelepah bibit yang telah ditanam.

[image:42.595.136.512.305.549.2]

Pekerjaan penyisipan dilakukan oleh tenaga kerja pria karena membutuhkan kekuatan yang cukup besar untuk mengangkut bibit, membuat lubang tanam dan menanam bibit. Alat yang digunakan adalah cangkul dan parang. Norma kerja yang berlaku untuk pekerjaan penyisipan adalah 15 pokoWHK. Prestasi kerja rata-rata mahasiswa magang pada pekerjaan penyisipan adalah 4 pokoWHK.

Gambar 4. Tanaman Sisipan pada Areal Rawa

Pengendalian Hama Tikus

Pengendalian hama di Kebun PIR Trans Sei Tungkal tidak menjadi prioritas utama dalam pemeliharaan TM. Kegiatan tersebut hanya akan dilakukan jika terjadi serangan. Hama yang ada di Kebun PIR Trans Sei Tungkal adalah hama tikus (Rattus sp) dan jenis ulat api (Setora nifens).

(43)

Tikus akan mernakan atau rnengerat bunga, buah muda rnaupun bunga yang lebih tua pada tanarnan rnenghasilkan. Tikus juga rnembawa brondolan lte sarangnya sehingga secara langsung dapat rnengurangi produksi. Keratan tikus pada buah dapat menyebabkan peningkatan asam lernak bebas. Bunga yang diserang akan menyebabkan persentase buah pada tandan akan menjadi rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian terhadap hama tikus dengan tepat dan terencana. Pengendalian harna tikus (Raffus sp) dilakukan secara kimia dengan menggunakan rodentisida yang dikenal dengan merek dagang Klerat. Pengendalian tikus dilakukan mulai pada tingkat serangan ringan. Areal yang terkena serangan dipetakan dan sebagai isolasi, pernberian umpan racun diperluas sekitar 50 meter dari pusat serangan (disebut sistem pagar). Tiap pokok dalarn areal yang diserang diberi urnpan racun yang diletakkan di piringan sekitar 2 crn dari batang tanaman pokok. Semua pokok dalam blok harus diberi urnpan racun apabila serangan tikus teah menyebar pada blok, Pernberian urnpan racun dalarn satu blok harus selesai dalarn satu hari.

Pemanenan

Panen pada tanarnan kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah rnasak, rnemungut brondolan dan mengangkutnya ke pabrik. Pelaksanaan pernanenan perlu rnemperhatikan beberapa kriteria tertentu. Tujuan pemanenan kelapa sawit adalah memperoleh produksi yang baik dengan randemen rninyak yang tinggi. Kualitas minyak sangat dipengaruhi oleh cara pemanenan sehingga perlu diperhatikan kriteria panen yang menyangkut kriteria rnatang panen, cara dan alat panen, rotasi dan sistem panen serta rnutu panen.

(44)

di Kebun PIR Trans Sei Tungkal adalah berdasarkan jumlah brondolan yang terlepas dari tandannya dan jatuh ke tanah secara alami. Kriteria lain yang dapat digunakan dalarn penentuan rnatang panen dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Kriteria Matang Panen

Jumlah buah terlepas

Fraksi Derajat Kematangan

(% dari buah luar)

00 Tidak ada,buah masih hitam Sangat mentah 0 1 buah s/d 12.5 % Mentah 1 12.5% - 25% Kurang rnatang

2 25% - 50% Matang 1

3 50% - 75% Matang 2

4 75% - 100% Lewat matang 1 5 buah dalam ikut membrondol Lewat matang 2

Surnber: Lubis, A. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia. 1992

Rotasi panen. Rotasi panen yaitu selang waktu yang diperlukan antara panen terakhir sampai panen berikutnya pada hancak yang sarna. Kebun PIR Trans Sei Tungkal rnenggunakan rotasi 617 dengan membagi areal tanarnan TM menjadi 6 areal (kapel) panen dan selang antar pemanenan adalah tujuh hari. Pelaksanaan panen dilakukan dari hari Senin sarnpai Sabtu.

[image:44.611.105.507.241.400.2]
(45)

topografi areal dan umur tanarnan. Luas hancak satu pernanen di Kebun PIR Trans Sei Tungkal adalah 2 - 3 ha (sekitar 4

-

6 pasar pikul).

Basis Panen dan Prerni Panen. Basis panen yang berlaku di Kebun PIR Trans Sei Tungkal ada 2 jenis yaitu basis tugas dan basis borong. Basis tugas adalah jumlah tandan sebagai kapasitas yang harus diselesaikanldipanen dalarn satu hari kerja. Basis borong adalah jurnlah tandan sebagai dasar perhitungan premi panen. Basis tugas dan basis borong yang berlaku dibedakan berdasarkan tahun tanarn (urnur tanaman). Basis tugas dan basis borong yang berlaku di Kebun PIR Trans Sei Tunglial sesuai yang ditetapkan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 9, sedangkan sistem premi panen yang berlaku dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 9. Basis Tugas dan Basis Borong Di Kebun PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana

Tahun Tanam TM Basis Tugas Basis Borong (tandan ) (tandan)

1993 5 120 90

1994 4 134 100

1995 3 160 120

1996 2 160 120

1997 1 160 120

1998 0 160 120

[image:45.602.107.507.568.690.2]

Surnber: Estate PIR Trans Sei Tungkal, 2001

Tabel 10. Sistem Prerni Panen di Kebun PIR Trans Sei Tungkal

Preml Hari Blasa Premi Hari Minggu

Tahun

Tanam TBS Kerajinan Brondolan TBS Kerajinan Brondolan (Rpilandan) (Rpitandan) (RpiKg) (Rpitandan) (Rpitandan) (RP~KS)

1993 80 800 27 100 1000 30

1994 75 800 27 95 1000 30

1995 70 800 27 90 1000 30

1996 65 800 27 85 1000 30

1997 60 800 27 80 1000 30

1998 55 800 27 75 1000 30

Somber Estate PIR Trans Set Tungkal, 2001

(46)

dan kerani buah berbeda. Mandor I memperoleh premi sebesar satu setengah (1.5) kali rata-rata premi mandor panen di divisinya. Mandor panen rnemperoleh prerni sebesar satu setengah (1.5) kali rata-rata premi pernanen di bawah pengawasannya, sedangkan kerani buah rnemperoleh premi sebesar satu seperempat (1.25) kali rata-rata prerni pemanen di divisinya.

Tenaga Panen. Perhitungan tenaga panen didasarkan pada luas

kapel panen untuk setiap hari panen. Tenaga pemanen juga dihitung berdasarkan luas TM dikalikan dengan indeks panen yang berlaku di kebun. lndeks panen untuk TM 1 sampai dengan TM 3 yang berlaku di Kebun PIR Trans Sei-Tungkal adalah 0.06 walaupun pada kenyataannya nilai ini bersifat fleksibel. Kebutuhan tenaga panen dapat dihitung dengan persarnaan sebagai berikut :

Tenaga Panen (jumlah orang) = Luas TM X lndeks Panen

Alat, Perlengkapan dan Cara Panen. Alat dan perlengkapan

panen yang digunakan di Kebun PIR Trans Sei Tungkal antara lain dodos dengan- ukuran lebar mata 8 - 10 cm, karung plastik, batu asah, angkong atau keranjang buah, pikulan dan gancu. Dodos rnerupakan alat yang digunakan untuk mernotong tandan buah kelapa sawit. Karung plastik digunakan sebagai tempat brondolan. Batu asah digunakan untuk rnengasah dodos. Gancu adalah alat yang digunakan untuk rnemudahkan pernindahanlpengangkutan tandan dari satu tempat ke tempat lain. Angkong digunakan untuk mengangkut TBS ke TPH. Keranjang buah dan pikulan digunakan apabila areal yang dipanen rnerupakan areal yang berawa dan tidak dapat dilalui angkong.

Angkutan Panen. Pengangkutan TBS dari TPH kebun ke TPH

(47)

Kegiatan Administratif

(48)

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Kegiatan perneliharaan TM yang intensif dilaksanakan di Kebun PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana baik di Kebun lnti maupun Plasma antara lain adalah pengendalian gulma, pemupukan, penunasan (pruning)

dan penyisipan serta pemeliharaan jalan, jembatan dan parit. Pengendalian harna dan penyakit hanya dilakukan apabila terjadi serangan yang rnenirnbulkan kerugian yang berarti bagi tanarnan.

Sistem kerja yang berlaku pada pekerjaan pemeliharaan TM di Kebun Inti-dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal adalah sistem kerja harian dan sistern borongan. Sistem kerja harian dilakukan oleh pekerja harian yang diawasi langsung oleh mandor. Sistern kerja harian yang diterapkan di Kebun lnti dan Plasma adalah sistern harian target yaitu setiap pekerja diwajibkan menyelesaikan pekerjaannya sesuai target berdasarkan norma kerja yang berlaku. Penerapan sistern harian target ini bertujuan untuk rnencapai prestasi kerja sesuai norma sehingga menghasilkan efisiensi dalarn ha1 input tenaga kerja dan biaya pemeliharaan TM. Sistern kerja borongan terdiri dari borongan murni dan semi borongan. Sistem borongan rnurni adalah sistern borongan dengan tenaga kerja dan pengawas (rnandor) yang berasal dari pihak luar. Kesepakatan yang jelas dan tertulis pada pelaksanaan pekerjaan sistern borongan rnurni dapat menjamin tercapainya efisiensi biaya dan efektiktivitas pelaksanaan pemeliharaan TM. Sistem semi borongan adalah sistem borongan yang menggunakan tenaga kerja dari luar tetapi diawasi oleh mandor kebun. Pelaksanaan sistem harian ataupun sistem borongan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Pengendalian Gulma

(49)

areal TM lebih ditujukan untuk tujuan sanitasi, rnemudahkan kegiatan perneliharaan tanarnan lainnya dan untuk menghilangkan pengaruh buruk

' yang ditirnbulkan kehadiran gulrna bagi tanarnan pokok.

Jenis gulrna yang turnbuh dan mendominasi suatu daerahlareal berbeda dengan daerah lainnya rneskipun tanarnan yang dibudidayakan adalah tanarnan yang sama. Perbedaan tersebut tergantung lokasi dan kondisi tumbuh serta.iklirn seternpat. Gulrna dominan yang turnbuh pada areal pertanarnan kelapa sawit di Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal antara lain Melasfoma malabafrichum (senduduklrnerahan), Clidemia hirta (senduduk bululharendong), Borreria sp. (kentangan), Ageratum conyzoides (babadotan), Nephrolepis bisserafa (paku harupat), Mikania michranfa dan gulma jenis rurnput Axonopus compressus (rumput paitan) dan ~ f f o c h l o a nodosa (barnbonanlrurnput kawatan).

Pengendalian gulrna di Kebun lnti dan Plasma PIR Trans diarahkan pada ernpat pekerjaan utarna. Keempat arah pengendalian gulrna tersebut adalah pengendalian gulma di piringan, pengendalian gulma di pasar pikul, pengendalian gulma di gawangan dan pengendalian alang-alang. Teknik pengendalian yang diterapkan adalah pengendalian secara manual dan pengendalian secara kirniawi. Pemilihan teknik pengendalian yang akan diterapkan pada suatu areallblok berdasarkan pertimbangan kondisi lahan, keadaan cuaca dan ketersediaan bahan kimia serta ketersediaan tenaga kerja yang terarnpil.

Pengendalian Gulma Manual

(50)

rotasinya terlambat. Sistern harian target yaitu setiap pekerja ditargetkan untuk menyelesaikan sejumlah pokok/luasan tertentu untuk memenuhi jumlah jam kerja per harinya. Masalah yang dihadapi pada pe!aksanaan pekerjaan pengendalian gulma secara manual adalah jumlah tenaga kerja yang terlalu banyak (4ebih dari 20 orang) akan menyulitkan mandor untuk mengawasi pekerja sehingga akan berpengaruh terhadap kualitas kerja yang dihasilkan. Sistern borongan dilaksanakan dengan -menentukan besarnya biaya per ha yang akan dikeluarkan pada setiap pekerjaan pengendalian gulma secara manual. Dengan penerapan kedua sistem ini diharapkan biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pengendalian gulma -secara manual dapat dikontrol. Data prestasi kerja rata-rata pengendalian gulma manual di Kebun lnti dan Plasma dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Prestasi Kerja Rata-rata Pengendalian Gulma Manual di Kebun lnti dan Plasma

Kebun Inti Kebun Plasma Jenis Pekerjaan Prestasi Kerja Prestasi Kerja

Rata-rata Rata-rata (H Wha) (HWha) Circle Weeding Manual 2.62

+

0.54 2.19

+

0.80 Dongkel Anak Kayu 2.97 2 0.82 2.78 2 0.82 Slashing 3.83

+

1.33 4.46

+

0.93 Sumber : Laporan Harian Mandor Inti dan Plasma SP2, 2001.
(51)

yang digunakan juga rnerupakan salah satu faktor yang berpengaruh. Selain itu dengan diterapkannya sistern harian target rnaka penggunaan HK dapat dikontrol.

Hasil analisis prestasi kerja rata-rata DAK di Kebun lnti dihasilkan prestasi rata-rata sebesar 2.97 HWha atau rnenunjukkan penghematan kebutuhan tenaga kerja sebesar 1 % per ha. Di Kebun Plasma dihasilkan prestasi rata-rata sebesar 2.78 HWha atau terjadi penghernatan sebesar 7.33 % per ha luasan yang dikerjakan. Penghernatan yang lebih besar di Kebun Plasma ini disebabkan karena pekerjaan tersebut dikerjakan dengan sfstern borongan yaitu diborongkan berdasarkan target biaya yang sesuai dengan norrna yang berlaku sehingga penggunaan HK lebih dapat dikontrol. Prestasi k'erja pada pekerjaan DAK sangat dipengaruhi oleh kondisi gulrna yang ada pada areal pertanaman khususnya gulrna-gulrna berkayu. Selain itu, kernarnpuan para pekerja rnengidentifikasi gulrna berkayu yang harus didongkel serta kedisiplinan dan keterampilan dalarn rnelaksanakan pekerjaan ini sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja dan kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Berdasarkan pengarnatan di lapangan, adanya tunggul-tunggul kayu sisa pernbukaan areal juga rnernpengaruhi rnobilitas dan kualitas kerja para pekerja. Untuk rnenjarnin pekerjaan DAK efisien dan efektif rnaka fungsi pengawasan dari rnandor akan sangat berpengaruh.

Hasil analisis prestasi kerja rata-rata pekerjaan slashing di Kebun lnti dan Plasma dapat dilihat bahwa input tenaga kerja rata-rata lebih besar dari norma yang berlaku. Hal ini dapat dilihat dari lebih besarnya jurnlah HK yang diperlukan untuk rnenyelesaikan luasan 1 ha. Jika dibandingkan dengan norrna kerja 3 HWha yang berlaku untuk pekerjaan

(52)

pekerjaan ini dipengaruhi oleh kondisi gulrna, kondisi topografi, ketajarnan alat yang digunakan dan kedisiplinan serta keterarnpilan para pekerja. Persentase penutupan gulrna di gawangan mencapai 80 - 100 % dan tinggi gulrna harnpir rnenyarnai dan bahkan melebihi para pekerja sangat rnernpengaruhi rnobilitas pekerja. Selain itu banyaknya tunggul-tunggul kayu sisa pernbukaan lahan juga merupakan faktor pengharnbat rnobilitas para pekerja. Berdasarkan pengamatan di lapangan gulrna yang turnbuh di areal gawangan yang didominasi oleh pakis-pakisan dan turnbuhan rnerarnbat lainya rnerupakan gulrna yang sulit dibabat. Rendahnya prestasi kerja ini disebabkan pula karena pada teknis pelaksanaannya para pekerja tidak hanya rnelakukan pekerjaan slashing namun disertai dengan pekerjaan DAK karena para pekerja tidak bisa rnernbedakan kedua jenis pekerjaan tersebut. Untuk rnengatasi ha1 tersebut perlu dilakukan pensosialisasian teknis pelaksanaan pekerjaan secara baik dan benar kepada para pekerja sebelurn rnernulai pekerjaannya. Pengawasan yang ketat juga diperlukan untuk rnenjarnin kualitas hasil kerja pada pengendalian ini.

Pengendalian Gulma Kimiawi

(53)

dianggap tidak efektif dan kualitas hasil kerjanya tidak terjarnin. Realisasi dosis dan prestasi kerja rata-rata pada pengendalian gulrna kirniawi di Kebun lnti dan Plasma dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Realisasi Dosis dan Prestasi Kerja Rata-rata pada Pengendalian Gulrna Kirniawi di Kebun lnti dan Plasma

Kebun Inti Kebun Plasma Jenis Bahan Dosis Prestasi Dosis Prestasi

Aktif Rata-rata

Pekerjaan Herbisida (literlha) Rata-rata Kerja Rata-rata f literlhal Rata-rata Kerja

(HWha) (HWha)

Circle . Sulfosat 0.32

*

0.07 0.65 i 0.20 0.42 f 0.07 0. 84 f 0.15 Spraying 0.5%

Spraying Sulfosat 0.24 i 0.22 0.23 f 0.03 0.15 f 0.08 0.20 i 0.05

Pasar Pikul 0.5%

Spraying Glifosat 0.07 i 0.05 0.17 f 0.11 0.11 f 0.08 0.17 f 0.07 Alang-alang 0.5%

Sumber : Laporan Harian Mandor lnti dan Plasma SP2, 2001.

[image:53.599.111.513.233.369.2]
(54)

ukur plastik) dan pencampuran herbisida di kantor divisi untuk menghindari kehilangan herbisida. Keadaan alat semprot yang digunakan para .pekerja juga perlu diperhatikan karena terjadinya kebocoran alat akan berpengaruh terhadap penggunaan bahan. Selain itu, keterarnpilan penyemprot juga berpengaruh terhadap kualitas semprotan untuk mematikan gulma.

Pengendalian gulma secara kimiawi pada pasar pikui (spraying pasar pikul) di Kebun Inti dihasilkan prestasi kerja rata-rata yang lebih rendah dari norma kerja 0.30 HWha yang berlaku. Lebih rendahnya input tenaga kerja tersebut berarti terjadi penghematan biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini. lnput tenaga kerja rata-rata sebesar 0.23 HWha atau terjadi penghematan sebesar 23.33 % per ha. Penggunaan herbisida rata-rata adalah 0.24 literlha. Angka ini men

Gambar

Tabel 1. Data Curah Hujan, Hari Hujan dan lklirn lainnya di Kebun PIR Trans Sei Tungkal
Tabel 2. Pembagian Kelas Lahan Berdasarkan Keadaan Tanah
Tabel 3. Kondisi Lahan Kebun PIR Trans PT Agrowiyana
Tabel 4. Data Tata Guna Lahan Kebun lnti dan Plasma PIR Trans Sei Tungkal PT Agrowiyana, Jarnbi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Konsentrasi Natrium Klorida (NaCl) dan Lama Perendaman Buffer Fosfat Terhadap Perolehan Crude Papain Dari Daun Papain (Carica Papaya, L.)”, berdasarkan hasil

Pekerjaan : Pengadaan Amplop Dinas, Blanko Surat Dinas, Map Dinas, Buku Agenda, dan Kertas HVS Tahun Anggaran

Aliran sebenarnya dari suatu arus yang melalui sirkuit adalah berdasarkan dari prinsip yang baru saja anda pelajari. Seperti yang anda lihat sebelumnya, atom normal mempunyai

[r]

Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Terhadap Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Periode 2014-2016) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan

Hal ini bisa terjadi mungkin karena perbedaan tingkat nonpolar diantara pelarut-pelarut tersebut.dengan tetapan dielektrik benzena 2,284, sikloheksana 1,924,

Keluaran Terpenuhinya Perbaikan Peralatan Kerja 1 Tahun Hasil Meningkatnya layanan Administrasi Perkantoran 0,77%. Kelompok Sasaran Kegiatan : Aparatur

Menambah wawasan dan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca mengenai model pembelajaran aktif dengan strategi giving questions and getting answers