• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Periklanan,Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mebel : Study kasus pada PT.Jatindo Ukir di Langon Jepara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Periklanan,Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Mebel : Study kasus pada PT.Jatindo Ukir di Langon Jepara"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

"ANALISIS PENGARUH PERIKLANAN, KUALITAS PRODUK DAN

HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PROD UK MEBEL"

(study kasus pa\la PT. "JATINDO UKIR" di Langon .Jepura)

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULL.AH JAKARTA

Oleh:

SOIB YULIANTO

NIM : 203081001885

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSJ[AL

(2)

PERPUSTAKAAN

セ[セ@

U!N SY AHlD JAKAAlA

···----·

·-"ANALISIS PEN GAR UH PERIKLANAN, KUALITAS PRODUK DAN

HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PROD UK MEBEL"

(study kasus pada PT. "JATINDO UKIR" di Langon Jepara)

II 1111

ii

111

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Oleh: SOIB YULIANTO NIM : 203081001885

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

(3)

ANALISIS PENGARUH PERIKLANAN, KUALITAS PRODUK DAN

HAR GA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PROD UK MEBEL

(study kasus pada PT. "JA TIN DO UKIR" di Langon Jepara)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosiai

Untuk memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Saijana Ekonomi

Pembirnbing I

Oleh:

SOIB YULiANTO NIM : 203081001885

Dibawah bimbingan

セ@

>l.

IT

Prof. Dr. Ahmad Rodom, MM. NIP: 150 317 955

JURUSAN JVT.ANAJEMEN

Pernbimbing II

!forvanto, SE, Msi NIP : 131 569 931

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSlAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYAIUF I-HDA Y ATULLAH

JAKARTA

(4)

ANALISIS PENGARUH PERIKLANAN, KUALITAS PRODUK DAN

HAR GA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PROD UK MEBEL

(study kasus pada PT. "JATINDO UKIR" di Langon Jepara)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonorni dan ilmu Sosial

Untuk memenuhi Persyaratan Meraih Gelar s。セェ。ョ。@ Ekonomi

Pernbimbing I

01e1,:

SOIB YULIANTO NIM : 203081001885

Dibawah birnbingan

_

Hセ@

Prof. Dr. Ahmad

rGヲ、セ@

MM. NIP: 150 317 955

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul ham!d, MS NIP: 131 474 891

.JURUSAN MANAJEMEN

Pembimbing II

fleryanto, SE, Msi NIP : 131 569 931

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UN!VERSITAS ISLAM NEG ER! (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

.JAKARTA

(5)

Hari ini Rabu Tanggal 3 Bulan Februari Tahun Dua Ribu Delapan telah clilakukan

Ujian Komprehensif atas nama Soib Yulianto NIM: 203081001885 clengan judul

Skripsi "ANAL/SIS PENGARUH PERIKLANAN, KUALITAS PRODUK DAN

HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MEBEL"

(study kasus pada PT. "JA TINDO UKIR" di Langon Jepara)

Memperhatikan penampilan tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini

sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan !!mu sosial Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 November 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Prof. Dr. Ahmad Rod'8i, MM

Ke tu a

ャセセセMlセ@

cZZZZMセ@

セ@

Prof.Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

Herni Ali HT, SE. MM

(6)

Nama

Jenis Kelamin

DAFT AR RIWAY AT HID UP

: Soib Yulianto : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir: Jepara, 5 Mei 1985

Agama

Alamat

E-mail

Telepon

: Islam

: JI. Pandan Sari Raya Rt. I 0 Rw.04 Kee. Jepara

Kab. Jepara (.Jawa Tengah)

: julian _ tyx@yahoo.co. id

rgvannesa@gmail.com

: +6285219495273

+6285216591849

PENDIDIKAN FORMAL

1991-1997

1997-2000

2000-2003

2003-2007

SD N I Kedungcino Jepara

MTS Tsamrotul Huda Kecapi Tahunan Jepara

SMU N 2 Jepara

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosiai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PENDIDIKAN NONFORMAL

2006 Kursus Perbankkan Syari'ah di STIE Ahmad Dahlan ke1ja sama dengan STE! Y ogyakarta

PENGALAMAN

(7)

ABSTRACT

"A1111yhe Injl11e11ci11g of Advertising, Product Quality, and Price to11'11rtl Buying Decisio11 ji1miture product"

(Case Study at JatindoUflir Langon .lepara)

By:

Soib Y11li1111to

Research title ""Anayize lnjlue11cing of Advertising, Product Quuli!y, and Price toward Buying Decisionsfi1rniture product" (Case Stuc{v al Jo1ind0Ukir Langon Jepam)

The objecl/ive of this research are 10 analyse !he i11/lue11ces of . /1h·er1isi11g, Product Qua/it and Price toward Buying Decision. '/'his research uses 11011prol)(/hili1y sampling by conwniece sampling me/hod. The Dmo is oht!lined by spreading !he anque/le for 50 cus/omer 's PT. Jatindo Ukir. The 111oi11 vuriable in !his research is are Advertising, (XI), Product Quality (X2}, !'rice ()(3) and Buying Decisions (Y,I, used 11111/iiple regression anlysiso 011 SI'S.\' 15.IJ /iii!

version.

The result of this research show that Advertising, Producl Quu!ity. 1111d !'rice has significant ilif/uence toward Buying Decision simultaneously and 1wrliully

(8)

ABSTRAK

"Annlisis Pengaruh Periklanan, Kunlitns Prociuk dnn ャャ。イセ。@ lcrhadap

Kcputusan Pcmbclian l'roduk Mcbcl"

(Studi Kasus pada PT. Jatindo Ukir di Langon .Jcpara)

Olch:

Soib Yu!ia/lfo

Judul skripsi .. Analisis Pengaruh Periklanan, Kualitas l'roduk dCJn I lurga tcrhmlap Keputusan Pembelian Prociuk Mebel" (Studi Kasus pacla PT. .latindo Ukir di Langon Jepara).

Penelitian ini bertujuan untllk menganalisis pengaruh periklanan. !<.ualiws Prociuk dan harga terhadap keputusan pembelian. Penelitian 1111 mcnggunakan

nonprobaility sampling melalui metode convenience sampling. Data di pcrnlch dengan cara pcnyebaran angket kcpada 50 rcspondcn ー」ャ。ョァァセQQQ@ I) I. J;11indn likir. Varibel Utarna dalam penelitian ini adalah Periklanan (XI), Kualitas l'r()(luk (X2). harga (X3) dan Keputusan Pernbelian (Y), digunakan analisis rcgrcs1 hcrganda pada Sl'SS ,._ 15.fiil/ version.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Periklanan, Kualiata;; l'ruduk dan I larga bcrpengaruh terhadap Keputusan Pembelian baik sccarn parsial d;111 si111ulta11. arti11ya 111c11olak I lo da11 mencrima I-la.

(9)

KATAPENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "Analisis Pengaruh Periklanan, Kualitas Produk dan Harga terhadap

Keputusan Pembelian Produk Mcbel" (Studi Kasus pada PT. Jatindo Ukir di

Langon Jepara). Tak lupa juga Sholawat serta salarn yang senantiasa tercurah kepada para nabi yaitu Nabi Besar Muhammad SA YV beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutyang setia.

Dengan segala upaya serta perhatian dari semua pihak dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang be1partisipasi sehingga dalam menyusun skripsi dapat berjalan dengan lancar.

Atas segala bantuan dan bimbingan berbagai pihak akhirnya akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis rnengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku yang tercinta yang telah merawat aku dari kecil sampai besar dan yang begitu bar1yak mernberikan cinta kasih, terima kasih atas kesabarannya, dukungan moril materiil dan spirit serta doa yang tak pernah henti yang menegarkanku, kakak-kakakku semua tanpa kecuali yang memberikan perhatian lebih serta adik-adikku tercinta ... aim sayang kalian semua ....

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM dan Bapak Heryanto, SE., M.Si, selaku doscn Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak membantu penulis, memberikan bimbingan, saran, nasehat, petunjuk, · motivasi, ilmu pengetahuan dan kesabaran meluangkan waktunya

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Bapak Drs. Mohammad Faisal Badroen, MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullal1 Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku penguji ahli.

(10)

---6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Seluruh staf akademik, keuangan, dan perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

8. seluruh staf Jatindo Ukir yang terbuka memberikan informasinya 9. semua sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi dan arti

indahnya persahabatan dan selalu meluangkan waktunya untukku Yaitu:Saepul Anwar. SE, M Muhsi Daniel,SE., A Syamsul Ma'arif, Yusuf, SE.,Bang Sukri,SE., Mas Anang,SE., Heru Agus, Amrul F, dan yang ga pernah nyerah ngasih support Idawati terima kasih atas semuanya.

I 0. kawan-kawan Marketing dan finance angkatan 2003 Non Reguler dan keluarga besar alicia-komputer Asyanto,pii,Opick, Cak Habib terima kasih atas dukungan dan semangatnya.

No body is peifect sesuai dengan pernyataan ini, bahwa skripsi ini juga jauh

dari sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengaharapkan saran dan kritik yang dapat membnagun dari berbagai pihak guna perbaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis selama ini.

Jakarta, 20 November 2008

(11)

DAFTARISI

Lem bar Pengesahan Skripsi ...

ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ...

iii

Lem bar Pengesahan Ujian Komprebensif ... iv

Daftar riwayat

Hid

up ... v

a「ウエイ。」エᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋセᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋLᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋ@

vi

Abstrak ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiv

BABIPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ...

!

B. Perumusan Masalah ... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUST AKA

A. Pengi!rtian dan Konsep Pemasaran ... 11

B. Pengcrtian Periklanan ... 13

C.

Pengcrtian kualitas Prod uk ... 20

D. Pengertian Harga ... 25

(12)

G. Kerangka Pemikiran ... 40

H. Hipotesis ... 41

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup penelitian ... 43

B. Metode Penentuan Sampel ... 43

C. Metode Pengumpulan Data ... .44

D. Metode Analisis ... 46

E. Operasional Variabel Penelitian ... 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 58

B. Has

ii

Analisa Dan Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. KESIMPULAN ... 94

B. IMPLIKASI ... 95

(13)

Nomor 3.1 3.2 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13

DAFTAR TABEL

Keterangan Kategori Skala Likert

Operasional Fariabel Penelitian

Stand pameran PT. Jatindo Ukir memberi anda informasi tentang bentuk yang nyata dari produk PT. Jantindo Ukir

Adanya pameran PT. Jatindo Ukir, meyakinkan anda bahwa produk dari PT. Jatindo Ukir adalah produk yang sangat baik dan berkualitas

Adanya pameran telah membimbing anda untuk melakukan pembelian produk

Alamat Website PT. Jatindo Ukir, memudahkan anda melakukan akses informasi tentang perusahaan kapan dan dimana saja

Adanya internet, anda dapat melakukan komunikasi dengan perusahaan secara efektif dan efisien

Prociuk mebel PT. JATINDO UKIR sangat bermanfaat bagi kehidupan anda sehari-hari

Keseluruhan bahan baku produk mempunyai kualitas yang sangat tinggi

Produk mebel PT. JATINDO UKIR tahan terhadap beban, guncangan atau serangga sekalipun

Prociuk mebel PT. JATINDO UKIR mempunyai cirikhas desain yang modern dan dinamis

Prociuk mebel PT. JATINDO UKIR kuat, awet dan dapat dipakai dengan waktu yang lebih lama

Halaman

46

55

65 66 67 68 69 70 71 72 72 73

Produk mebel PT. JATINDO UKIR termasuk dalam ketegori 74

produk berkualitas tinggi

Harga yang di tetapkan produk mebel PT. JATINDO UKIR

sudah sesuai dengan kualitas produknya

Biaya yang anda keluarkan untuk membeli produk mebel 75

(14)

4.14 Harga produk mebel PT. JATINDO UKIR lebih rendah jika 75

dibandingkan dengan harga pesaing ·

4.15 Harga produk mebel PT. JATINDO UKIR sebancling 76

dengan keunikan produk

4.16 Harga produk mebel PT. JATINDO UKIR sesuai dengan 76 manfaat yang anda dapatkan

4.17 Anda memutuskan untuk membeli produk mebel 77

PT. JATINDO UKIR karena kebutuhan akan produk tersebut

4.18 Anda 111e1nbeli produk mebel PT. JATINDO UKIR 78

karena rasa ingin tahu akan produk tersebut

4.19 Anda memutuskan untuk membeli produk mebel 78

PT. JATINDO UKIR karena melihat sendiri informasi tentang produk tersebut

4.20 Anda membeli produk mebel PT. JATINDO UKIR karena 79 memperoleh informasi dari pihak lain

4.21 Anda memutuskan untuk membeli produk mebel 79

PT. JATINDO UKIR karena desainnya yang modern dan dinamis

4.22 Anda memutuskan untuk membeli produk mebel 80

PT. JATINDO UKIR karena manfaat yang and a dapatkan

4.23 Anda memutuskan untuk membeli produk mebel 80

PT. JATINDO UKffi karena harganya yang te1jangkau

4.24 Anda memutuskan untuk melakukan pembelian produk

mebel PT. JATINDO UKIR karena sesuai dengan pendapatan 81

4.25 Basil tJy out Pengaruh Periklanan, Kualitas Prociuk, dan Harga 82 Terhadap Keputusan Pembelian

4.26 Uji Multi Kolinieritas 84

4.27 Descriptif Statistics 85

4.28 Hasil Regresi Berganda 86

4.29 Basil T-hitung 89

4.30 Basil F-hitung 91

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Model Hierarki Cara Kerja Periklanan 14

2.2 Model Perlaku Pembeli 30

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen 31

2.3 Hirarki kebutuhan Maslow 35

2.4 Tahap-tahap proses Keputusan Pembelian 37

2.5 Kerangka Pemikiran 40

4.1 Struktur Organisasi 60

4.2

Kurva Normal P-plot 83
(16)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Bclakang Pcnclitian

Seiring perkembangan dari waktu-kewaktu tidak dapat di pungkiri

bahwa peradaban manusia akan semakin dinamis dan mengalami perbaikan.

Tidak ketinggalan juga kota Jepara dengan yang selama ini terkenal dengan

nama tokoh kartini (sebagai pemerjuang hak perempuan) akan tetapi juga

terkenal sebagai kota ukir yang mendunia.

Letak kabupaten Jepara secara geografis berada pada posisi 3°,23',20"

sampai 4°,9',35" bujur timur, dan pada posisi 5°,43',30" sampai 6°,479', 44"

Lintang Selatan. Dengan posisi tersebut, maka Jepara termasuk beriklim tropis

dengan rata-rata musim penghujan empat sampai lima bulan dan musim

kemarau antara tujuh sampai delapan bulan dalam setahun, dengan suhu

rata-rata antara 21,55'C sampai dengan 32,7J'C. Kontur darata-ratan wilayah daerah

Kabupaten Jepara berkisar antara 0 sampai 1.302 meter di atas permukaan

laut.

Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Jepara adalah:

Sebelah barat : Laut Jawa

Sebelah utara : Laut Jawa

Sebelah timur : Kabupaten Kudus dan Pati

(17)

Hingga saat ini Jepara menjadi kota yang dijadikan barometer

perkembangan bisnis mebel ukir kayu di tanah air. Bahkan menjadi kiblat

ukiran dunia yang dalam ha! ini akan sangat menarik untuk di perhatikan.

Pada saat ini sudah dibangun dan menjadi Icon tersendiri yaitu "Jepara; The

World Carving Centre" sebagai pusat kegiatan ukiran nasional Indonesia di

Jepara dan diresmikan bulan juli 2007.

(@ News:lvlei 2007).

Di dalamnya dibahas Mengenai sejarah, perkembangan, serta berita

terkini, ukiran jepara. Dengan adanya wadah semacam ini, di harapkan akan

terciptanya kegiatan produksi, peratman/regulasi permebelan yang dinamis

dan teratur.

Kegiatan industri jepara dirintis sejak abad ke-7 ketika ratu Shima

memerintah kerjaan Kalingga, terutama terutama dalarn pembuatan kapal dan

rumah tradisional. Dilanjutkan abad ke-l 6 hingga abad ke-17 pada rnasa

pernerintah ratu kalinyamat, Jepara rnengalarni kegernilang dunia

pertukangan. Pada masa kolonialisasi Belanda , abad ke-16, produksi ukir

Jepara mengalami pembauran gaya seni; baik dari China, India, Arab, Eropa

barat, clan gaya asli Indonesia.

Pada abad ke-19, industri Furnitur mengalami perkembangan yang

cukup berarti, terutama setelal1 RA. Kartini mernpromosikan produk industri

kerajinan Jepara ke seluruh penjuru dunia. Kartini mempunyai peluang untuk

rnemperkenalkan ukiran-ukiran Jepara ke luar negeri. Melalui

(18)

berfungsi sebagai produk cindera mata. Ukiran kayu berupa; peti jahit, tempat

am plop, dan barang-barang hiasan lainnya. (Abdul Kadir, 1979:4).

Abad ke-20, di zaman pemerinthan soeharto, industri furniture jepara

mendapat dukungan dari !bu negara, dan memancing para penanam modal

untuk memperluas usahanya di Jepara. Di akhir abad ke-20 banyak pengusaha

asing tertarikk mengembangkan usaha furniture di jepara. Pada masa ini,

te1jadi relokasi usaha industri furniture ukir Eropa Barat oleh pengusaha asing

yang akhirnya terjadi dominasi gaya ukir Eropa dalam furniture ukir Jepara

(Gustami,2000:282-289).

Menjelang akhir abad-20 hingga awal hingga awal abad ke-21, sejak

adanya pengaruh kompetisi perdagangan bebas dunia, berbagai negara pesaing

seperti China, Vietnam, Malaysia, Thailand merupakan kompetitor yang telah

mempengaruhi merosotnya daya saing mebel ukir Jepara. Parsi permintaan

produk furniture Jepara yang di dominasi dengan produk bergaya klasik dan

antik reproduksi pada tahun 1995/1996 mencapai 60% dan 40% diproduksi

negara lain. Kini industri furniture Jepara pada umumnya memproduksi

dengan kategori produk generic yaitu produk dengan gaya dan fungsi yang

sama dan banyak negara lain bisa memproduksi barang tersebut dengan lebih

murah, kualitas mutunya lebih baik, dan konsisten dalam standardisasi

industri.

Potensi industri furniture Jepara turut berperan rnemberi kontribusi

devisa, salah satu dari sepuluh produk unggulan ekspor Indonesia. Nilai

(19)

dolar AS atau 23%, secara nasional menyumbang senilai 7,18% ( Suara

Merdeka: 2005). Aktualisasi industri furniture ukir Jepara yagn sekarang

dikenal sebagai sentra industri ukir terbukti mampu mempengaruhi status

social budaya dan ekonomi masyarakatnya.

Saal ini, menurut Duta Besar RI di Amerika Serikat Jepara sudah

menjadi Brand Area dalam ha! ukiran (kompas: 8 Juni 2004). Industri

furniture ukir kayu Jepara berbasis padat ketrampilan. lndustri furniture Jepara

berbasis pasar eksport dan local. Data perkembangan ekspoert industri

furniture ukir Jepara nrnlai bergerak dengan nilai eksport US$

147.175.139,00, se!anjutnya tahun 1998 meningkat dengan nilai US$

I 69 .251.410,00, dan pernah mencapai ekspor tertinggi pada tahun I 999 yaitu

mencapai nilai US$ 201.417.843,60. saat itu jumlah pelaku usaha furniture

sebanyak 3.965 unit dengan nilai investasi Rp. 124.460.750.000,00. tersebar

ke 64 negara tujuan eksport di 5 benua. Pertumbuhan industri furniture ukir

mampu menyerap tenaga kerja terampil hingga 45.780 jiwa dan kemudian

berkembang menjadi 58.210 jiwa pada talrnn 2002.

Dalam kompetisi perdagangan global yang tajam sekarang ini, terdapat

banyak pilihan konsumen ketika memilih produk, sehingga buyer menjadi

sangat selektif. Oleh karena itu, produsen tidak punya pilihan lain kecuali

memperbaiki kualitas produk dan melakukan promosi/periklanan yang lebih

intensive lagi.

(20)

Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran adalah iklan (advertising). Menurut Sutisna periklanan mempunyai enam komponen utama yaitu : pertama, periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar walaupun beberapa bentuk periklanan seperti iklan layanan masyarakat biasanya menggunakan ruang khusus yang gratis, atau walaupun membayar tetapi dengan jumlah yang sedikit. Kedua, selain pesan yang harus disampaikan harus dibayar, dalam iklan juga terjadi proses identifikasi sponsor. Iklan bukan hanya menyampaikan pesan mengenai kehebatan, keunikan produk yang ditawarkan tapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen

sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan itu, sehingga kita sering mendengar atau melihat iklan yang selain menawarkan

produknya tapi juga menyampaikan siapa produsennya. Ketiga, iklan

merupakan upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen. Keempat, periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampaian

pesan. Media masa merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada

audiens sasaran. Penggunaan media masa ini menjadikan periklanan

dikategorikan sebagai komunikasi masal, sehingga periklanan mempunyai sifat bukan pribadi (non personal). Sifat non personal ini merupakan elemen yang kelima. Elemen keenam adalah audiens.

Dalam perancangan iklan harus jelas ditentukan kelompok konsumen

(21)

periklanan dilakukan melalui pameran. Panieran yang berada di dalam maupun di luar negeri, serta tersedianya website jika para konsumen tidak sempat untuk datang langsung ke pameran, dengan asumsi barang yang diperdagangkan adalah termasuk barang exlusive. Dikatakan exlusive karena barang tersebut tennasuk barang-barang yang tidak dijual di pasaran seperti hal barang lainnya. Periklanan dalam bentuk website memberikan ke!eluasaan

bagi para konsumen atau calon konsumen yang berkepentingan dengan

perusahaan. Dengan fasilitas website akan mempermudah untuk di akses kapan saja dan dimana saja, menurut situasi. Periklanan semacam ini akan memudahkan bagi konsumen untuk mengadakan kerja sama. Dengan dua

bentuk periklanan ini perusahaan mengalami penamba.han order khususnya di produk kursi, ini berarti volume penjualan dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan. Karena sekitar tahun 1995 perusahaan belum mengalami peningkatan penjualan dan masih statis, kemudian di tahun 1997 perusahaan

mencoba untuk mengikuti pameran mulai dari produk jenis kursi, meja,

tempat tidur, dan sofa. Dari hasil pameran tersebut ada salah satu perusahaan luar dan mengadakan kerja sama dengan perusahaan Jatindo Ukir. Berangkat

dari penj ualan pertama, perusahaan asing terse but puas de,ngan pelayanan dan produk, serta akhirnya menjadi buyer tetap perusahaan Jatindo Ukir sampai

sekarang. lni membuktikan bahwa periklanan yang tepat berpengaruh

(22)

Pemasaran merupakan usaha penyampaian barang atau jasa hasil produksi perusahaan kepada pelanggan, dengan tujuan utama memberikan kepuasan optimal kepada konsumen. Pihak manaj1;mo;n perusahaan harus mengetahui dan memahami perilaku pelanggan, sebagai pedoman untuk menetapkan strategi kegiatan pemasaran. Perilaku pelanggan adalah bergantung pada jenis keputusan pembelian (Kotler, 2002: 202). Inti dari perilaku pelanggan, pengambilan keputusan membeli barang atau jasa hasil

produksi perusahaan yang dipengaruhi faktor intern dan ekstern.

Salah satu komponen bauran pemasaran yang terpenting adalah produk.

Keberadanya merupakan penentu bagi program bauran pemasaran lainnya yaitu penentu harga , program promosi, maupun k1ogiatan pendistribusian. Melalui aspek produk ini, produsen berupaya memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen.

Pemasaran produk sangat berperan penting bukan saja merancang suatu produk tetapi juga menetapkan inti manfaat yang akan diberikan oleh produk. Umumnya para penjual sering sering sekali melakukan kesalahan dengan memberikan perhatian yang lebih besar pada produk fisik saja daripada

manfaat yang dihasilkan dari produk-produknya.

(23)

persaingan. Pembelian produk oleh konsumen bukan hanya sekedar

seperangkat atribut fisik saja tapi juga yang dibelinya adalah harapan.

Philip Kotler (2002 : 512) mengatakan bahwa seeara tradisional, harga

berperan sebagai penentu utama dari pilihan pembeli. Hal tersebut dapat

dipahami bahwa konsumen akan membandingkan harga sebuah produk

dengan harga produk sejenis dari pesaing untuk mene:ntukan produk mana

yang akan dipilih.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian tentang periklanan, kualitas produk dan harga yang dilakukan salah

satu perusahaan mebel Jepara . Oleh karena itu didalam penulisan skripsi ini

penulis memberi judul: "ANALISIS PENGARUH PERIKLANAN,

KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK MEBEL" (study kasus pada PT. "JATINDO

(24)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

I. Apakah terdapat pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian

produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara

2. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan

pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara

3. Apakah terdapat pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara

4. Apakah terdapat pengaruh periklanan, kualitas produk dan harga

terhadap keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di

Langon Jepara.

C. Tujuan dan Manfaat

1.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Untuk menganalisis berapa besar pengaruh periklanan terhadap

keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon

Jepara

b. Untuk menganalisis berapa besar pengaruh kualitas produk terhadap

keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon

(25)

c. Untuk menganalisis berapa besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara

d. Untuk menganalisis berapa besar pengaruh periklanan, kualitas produk dan harga secara bersama-sama (simultan) terhadap

keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara

2.Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini dapat

bermanfaat:

a. Bagi konsumen dapat dijadikan bahan masukan atau untuk pertimbangan sebelum melakukan penga.mbilan keputusan

pembelian.

b. Bagi perusahaan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen.

c. Bagi akademisi penelitian ini dapat di gunakan sebagai penambah

wawasan dan literature tentang periklanan, kualitas produk, harga

dan keputusan pembelian

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Konsep Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu ujung tombak dari kegiatan perusahaan didalam memasarkan produknya. Karena bagaimanapun baikmya kualitas suatu produk tidak akan menjacli ukuran bahwa produk tersebut akan banyak diminati oleh masyarakat, tanpa adanya dukungan

yang kuat dari jaringan pemasaran yang dimiliki perusahaan tersebut.

Kotler (2005:10) menjelaskan "pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya idividu atau kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Definisi menurut Asosiasi pemasaran Amerika dalam Philip Kotler (2005: I 0) "pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang dan

jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi"

(27)

2. Tujuan Pemasaran

Tujuan sistem pemasaran merupakan kegiatan kolektif puluhan ribu

organisasi laba dan nirlaba. Tujuan sistem pemasaran mempengaruhi semua

orang-pembeli, penjual dan banyak kelompok publik dengan karakteristik

yang serupa.

Menurut Kotler (1992:21) empat alternatif tujuan sistem pemasaran

yang telah diajukan sebagai berikut:

a. Memaksimumkan konsumsi

Bahwa pekerjaan pemasaran adalah memudahkan dan

merangsang konsumsi maksimum, yang pada gilirannya akan

meciptakan produksi, kesempatan ke1ja, dan kemakmuran

maksimum.

b. Memaksimumkan kepuasan konsumen

Tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan kepuasan

konsumen, bukan konsumsi

c. Memaksimumkan pilihan

Tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan ragam

produk dan pilihan konsumen

d. Memaksimumkan mutu hidup

Tujuan sistem pemasaran adalah meningkatkan "mutu

hidup" yang tennasuk kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga

pokok mutu hidup lingkungan fisik dan mutu lingkungan hidup

(28)

B. Pengertian Periklanan

Menurut Kotler (2002:658) medefiisikan periklanan sebagai berikut "segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non

personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran".

Definisi periklanan menurut Basu Swastha DH dan lrawan (2003 : 350) adalah merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,

barang danjasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

Definisi periklanan menurut Sutisna (2002 : 275), adalah sebagai

berikut: Definisi standar periklanan biasanya mengandung enam elemen. Pertama periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, kedua iklan juga terjadi proses identifikasi sponsor, ketiga upaya membujuk dan

mempengaruhi konsumen, keempat periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampaian pesan, kelima perikla.nan mempunyai sifat bukan pribadi, keenam adalah audiens.

Dari ketiga pengertian di alas bahwa periklanan dapat memberikan suatu

kesan yang ditujukan kepada masyarakat berupa pemberitahuan dengan tujuan

agar semua pembeli barang condong kepada ide yang diberikan. Selain itu

juga untuk mempengaruhi pemilihan yang dibuat konsumen dan sebagai petunjuk dalam melakukan pembelian terhadap barang tertentu.

1. Tujuan Periklanan

Menurut Khazali (1997:45) Aspek terpenting dalam manajemen

(29)

mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan. Tujuan memiliki

sejumlah fungsi dalam manajemen yaitu :

a. Sebagai alat komunikasi dan koordinasi

b. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan

c. Sebagai alat evaluasi

Gambar2.l.

Model Hierarki Cara Kerja Periklanan

MMMQMMGMMMMセ@

Penguatan Keyakinan

I

Peguatan Sikap

Sikap

c=

Sikap

Uji Coba

Pengharapan

Kesadaran

Ketidaksadaran

Sumber: Shimp (2003:207)

Ketika merek itu pe11ama kali diperkenalkan clipasar, awalnya para

konsumen tidak meyadari keberadaan merek serta fitur-fitur spesialnya.

Karena, iklan awalnya bertujuan membuat orang-orang sadar akan nama

merek. Penciptaan kesadaran merek memang esensial bagi sukses, namun,

kesadara merek semata tidak cukup untuk membuat orang membeli

merektersebut, khususnya ketika merek tersebut bersaing dengan

(30)

harus 111e111pers11asi para konsumen. lklan harus mempengaruhi pengharapan konsumen selanjutnya, konsumen akan mengembangkan pengharapan ini dengan mencoba membeli.

Jikalau pengharapan konsumen tentang merek sesuai, sikap konsumen akan menjadi positiftersebut, khususnya ketika merek tersebut bersaing dengan merek-merek lain yang sudah dikenal dalam suatu kategori yang sama. lklan ini harus mempersuasi para konsumen. Iklan

harus mempengaruhi pengharapan konsumen selanjutnya, konsumen akan mengembangkan pengharapan ini dengan mencoba membeli.

Pada saat menggunakan merek tersebut, konsumen akan membentuk kepercayaan dan sikap tentang atau eval uasi terhadap merek.

Keyakinan dan sikap saling menguatkan satu sama lain, seperti yang digambarkan melalui anak panah berkepala dua yang menghubungkan kedua elemen tersebut (dalam garnbar 2.1.) k.on:iurnen akan rnenilai

keseluruhan evaluasi tentang bentuk spectrum baik hingga buruk yang implisit. Jikalau pengharapan konsumen tentang mcrck sesuai, sikap

konsumen akan menjadi positif; pada sisi lain, sikap tersebut bisa. mcnjadi

ambivalen atau bahkan negatif bila rnerek tersebut gaga! dalam memcnuhi pengharapan-pcngharapan konsumen. Begitu sikap terbcntuk, selanjutnya akan semakin menguatkan sikap konsurnen. Hal-ha! tersebut mengacu

pada penguatan keyakinan dan penguatan sikap.

(31)

konsumen bisa menjadi pembeli yang loyal terhadap merek tersebut.

Inilah sesungguhnya yang merupakan tujuan akhir periklanan.

2. Fungsi Periklanan

Secara umum, perildanan dihargai karena dike:nal sebagai pelaksana

beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan

organisasi lainnya. Menurut Shimp (1997 -. 357) fungsi periklanan

meliputi:

a. Informing (memberikan informasi).

Periklanan membuat sadar (aware) akan merek-merek baru,

mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek serta

menfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.

b. Persuading (membujuk)

Iklan yang cfektif akan mampu membujuk (mempersuasi)

pelanggan untuk mencoba, produk atau jasa yang di iklankan.

c. Reminding (mengingatkan)

Iklan menjaga merek perusahaan tetap scgar dalam ingatan

konsumen.

d. Adding value (memberikan nilai tambah)

Tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai

tam bah bagi penawaran-penawaran mereka inovasi

penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen.

(32)

Peran utama dalam periklanan adalah sebagai pendamping yang

memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses

komunikasi pemasaran.

3. Jenis-jenis ildan

Menurut (J .Frank, 1997: 39) secara garis besar, iklan dapat di golongkan menjadi tujuh kategori:

a. Iklan konsumen (consumer Advertising).

Iklan barang-barang yang umum dibeli masyarakat clan diiklankan sesuai

lapisan sosial tertentu yang hendak dibidik.

b. Iklan Antar Bisnis (Bussiness-to-Bussiness Advertising).

Jklan yang digunakan dalam mempromosikan barang dan jasa non

konsumen.

c. Iklan Perdagangan (Trade Advertising).

Iklan yang ditujukan pada kalangan distributor, ᄋセォウーッイエゥイ@ atau importir,

agen, dan para pedagang besar dal) kecil.

d. Iklan Eceran. (Trade Advertising)

Iklan yang dilancarkan atau dilakukan oleh pasar swalayan.

e. lklan Bersama (Cooperative Advertising)

Dukungan iklan yang diberikan oleh perusahaan kepada para pengecer

produk produknya.

j lklan keuangan (Financial Advertising)

Iklan yang berkaitan dengan jasa tabungan, asuransi, investasi, dan bank.

(33)

Iklan jenis ini bertujuan merela'ut calon pegawai dan bentuknya antara

lklan kolom yang menjanjikan kerahasiaan.

4. Taha pan Hirarkhi Efek Akibat pcriklanan

Dalam bukunya (Husein Umar ; 246) menerangan bahawa; minat

konsumen potensial atas suatu produk yang ditawarkan di pasar, pada

dasamya terbagi atas tiga tahapan, yaitu tahap "mengetahui, terpengaruh,

dan bertindalc untuk melakukan pembelian". Model yang pada umumnya

dipakai untuk melihat tahapan-tahapan ini adalah model AIDCA

a. Atlention

Pada tahap ini iklan yang di tayangkan harus dapat menarik

perhatian khalayak sasarannya. Jika tahap ini tidak berhasil, maim

tahap selanjutnya menjadi tidak berguna. Dengan mengetahui hasil

pada tahap ini perusahaan sudah dapat mengevaluasi program

periklanan yang di laksanakan.

b. Interest

Jika perhatian khalayak sasaran berhasil direbut, iklan yang

dityangkan hendaknya dapat membuat pemirsa beminat untuk

mengetahui lebih lanjut mengenai produk yang cliiklankan. Untuk itu

pemirsa harus dirangsang agar mau mengikuti pesan-pesan tersebut.

c. Desire

Iklan harus dapat menggerakkan keinginan pemll'sa untuk

(34)

mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu sebagai kelanjutan tahap interest

d. Conviction

Sampai tahap ini tujuan perusahaan melalui iklan telah berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh, tetapi masih timbul

kerguan. Dalam kondisi ini hendaknya iklan harus dapat meyakinkan

atau menimbulkan rasa percaya diri calon pembel.i.

e. Action

Pada tahap ini hendaknya calon pembeli sudah dapat mengambil keputusan, membeli atau tidak mebeli. Mungkin keinginan untuk membeli sudah diputuskan, tetapi pembelian belum juga dilakukan

karena ada kendala. Untuk itu iklan harus dapat menuntun calon

pembeli untuk mengambil langkah akhir berupa tindakan pembelian.

5. Media Perildauan

Media periklanan merupakan metode komunikasi umum yang

membawa pesan perildanan, Shimp (2003:504)., jenis-jenis media periklanan yaitu:

a. Televisi b. Majalah

c. Surat kabar d. Radio

(35)

I) Papan reklame

2) Panel poster

3) Bulletin lukis

f. Media periklanan interaktif:

I) CD-Rom

2) Alam maya (virtual reality)

3) Internet

g. Media periklanan alternatif

1) Periklanan melalui yellow pages

2) Penklanan melalui video

3) Penayangan produk di bioskop,

C. Pengcrtian Kualitas Produk

C.1.Produk

Menurut Basu Swastha dan Irawan (2003 : 165), pengertian produk

adalah sebagai berikut :

"Prociuk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun

tidak dapat diraba, tern1asuk bungkus, warna, harga,. prestise perusahaan

dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh

pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya".

Sedangkan menurut Rambat Lupiyoadi (200 I : 58), pengertian

produk adalah merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang

(36)

Produk merupakan elemen terpenting dalam sebuah program pemasaran (Freddy, 2001: 390). Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

Menurut Philip Kotler seperti yang dikutip oleh Kasmir (2004, 136) mendefenisikan produk sebagai berikut:

"Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan ".

Sedang menurut Tjiptono (2001 : 95), produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.

Adapun menurut Swastha (1999: 94) mendefinisikan: produk

adalah suatu sikap yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat

diraba termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhannya.

Definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu berbentuk penawaran dari seorang atau peruasahaan yang

mempunyai manfaat baik berupa benda nyata maupun benda abstrak yang

tidak berwujud, yang tujuannya untuk memuaskan keinginan dan

(37)

Klasifikasi Produk

Pemasar dapat mengklasifikasikan produknya berdasarkan

bermacam-macam karakteristik produknya yaitu:

a. Klasifikasi produk menurut daya tahan dan wujucl.

Klasifikasi menurut daya tahan, (Kotler, 2002 : 54) :

I) Barang terpakai habis (undurable goods)

Barang yang terpakai habis adalah barang wujud yang biasanya

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali ptmggunaan. Misalnya:

sabun, garam.

2) Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya clapat

digunakan berkali-kali. Misalanya: lemari es, mobil, kursi, meja.

3) Jasa (service)

Jasa berkarakteristik tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan

mudah habis. Miaslnya: potongan ram but dan reparasi.

b. Klasifikasi produk menurut penggunaannya

Klasifikasi produk menurut penggunaannya clalam penelitian ini

dimasukan dalam klasifikasi jenis barang konsumen (consumers

goods). Definisi barang konsumen menurut Tjiptono (2001 : 99) adalah

barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri

(38)

Pada umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan bcrdasarkan kebiasaan berbelanja konsumen Kotler (2002 : 54) menjadi empat jenis, yaitu : convience goods, shoo ping goods, specialty goods, usought goods.

C.2. Kualitas produk

Kualitas merupakan suatu keunggulan yang di perhatikan oleh suatu

perusahaan dan konsumen atas sebuah produk atau kesempurnaan didalam produk yang dapat di bandingkan dengan pilihan lain dari sudut pandang pasar. Hal ini merupakan definisi secara umum dan sangatlah penting untuk dapat memahami dimana dimensi tertentu suautu keunggulan dari

suatu produk harus dievaluasi.

Suatu rangkaian kesuksesan dari kegiatan dimulai dengan

lingkungan organisasi yang membantu perkembangan kuali!as, diikuti

dengan pengertian dari prinsip-prinsip kualitas. Artinya bahwa kuaiitas

tidak dapat terbentuk tanpa dukungan lingkungan yang ada baik itu

lingkungan perusahaan maupun produk itu sendiri. Kemudian usaha untuk melibatkan kaiyawan pada kegiatan penting dilakukan sebagai

implementasi kualitas. Kualitas dapat didefenisikan daiam banyak cara

yang berbeda oieh sejumlah orang dan organisasi, diantaranya definisi mutu menurut (Heizer dan Rander, 1999:79) adaiah gambaran dan

karakteristik secara total dari suatu produk atau jasa menjadi kemampuan

untuk memuaskan atau memenuhi keinginan.

(39)

utamanya pada tingkat awal dari organisasi, hingga pada tingkat tim (Kotler dan Amstrong, 200 I : 681) menjelaskan kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari barang atau jasa yang berpengaruh pada

kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang terkandung didalamnya.

Kualitas produk merupakan kemampuan yang dimiliki sebuah produk untuk membuktikan fungsi-fungsinya, yaitu berupa ketahanan,

keandalan, ketelitian, kemudahan pengoperasian dan perbaikan, serta nilai atribut-atribut lainnya.

Perubahan kualitas yang tidak menentu mengikuti perkembangan yang ada dan tuntutan ekan kepuasan manusia yang tidak terbatas akan suatu bentuk kualitas secara nyata dalam memenuhi, atau bahkan melebihi harapan konsumen akan sebuah kualitas, karena kualitas merupakan

variabel yang terukur dan tepat, perbedaannya terdapat pada kualitas yang menggambarkan dari perlengkapan produknya (Garvin, 1998), dalam

konteks kualitas, untuk memperoleh keunggulan atau hasil dari kualitas yang tinggi, perlu adanya pertimbangan untuk melibatkan beberapa

wilayah fungsional yang dapat menghasilkan masukan yang berbeda pada proses pengambilan keputusan.

Berkaitan dengan kualitas produk menurut David A garvin dari Husein Umar (2000) menentukan dimensi kualitas barang dapat melalui 8 (delapan) dimensi antara lain :

(40)

2. Keistimewaan (Features).

3. Keandalan (reliability).

4. Kepastian spesifikasi (comformance).

5. Masa pakai (durability).

6. Kemampuan pelayanan (servicebility).

7. Estetika (aesthetics).

8. Fit and finish (sifat subyektif dari perasaan konsumen)

D. Pcngertian Harga

Harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan bagi perusahaan/produsen. Harga juga merupakan

unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel karena dapat berubah-ubah

sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Salah satu ha! yang penting dalam penerapan strategi pemasaran

berdasarkan persepsi konsumen adalah harga. Persepsi konsumen akan harga

secara langsung berpengaruh terhadap peresepsi mereka tentang kualitas

merek dan prilaku pembelian mereka (Assel, 1998:253)

Harga merupakan faktor kunci dan harus dipe1timbangkan dalam

menentukan target pasar, jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan, dan

persaingan. Para penjual biasanya ingin mejual lebih banyak dan mendapatkan

gross margin yang tinggi. Oleh karena itu, para penjual harus memperhatikan

cara menentukan strategi penetapan harga berdasarkan persepsi konsumen.

Menurut Husein Uw.ar (2000: 32-33) seperti yang dikutip oleh

(41)

oleh berbagai faktor internal dan faktor eksternal perushaan. Pada faktor

internal keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran, misalnya

untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba jangka pendek, memaksimalkan

pangsa pasar atau kepemimpinan mutu produk. Keputusan penetapan harga

yang dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan, meliputi faktor sifat pasar

dan permintaan konsumen, pesaing dan faktor-faktor eksternal lainnya yaitu

kondisi ekonomi seperti tingkat inflasi, biaya bunga, resesi dan

keputusan-keputusan pemerintah yang dapat mempengaruhi keefektifan strategi

penetepan harga.

Berkaitan dengan keperluan harga pembeli terdapat 9 (sembilan faktor

yang dapat mempengaruhi kepekaan tersebut yaitu :

1. Pengaruh nilai unik (konsumen kurang peka terhadap harga apabila produk

tersebut Jebih Jangka).

2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti (konsumen semakin kurang

peka terhadap harga jika mereka tidak menyadari adanya produk

pengganti ).

3. Pengaruh perbandingan yang sulit (konsumen scmakin kurang peka

terhadap harga jika mereka kesulitan membandingkan kualitas barang

pengganti).

4. Pengaruh pengeluaran total (konsumen semakin kurang peka terhadap

(42)

5. Pengaruh manfaat akhir (konsumen semakin kurang peka terhadap harga

jika pengeluaran tersebut senakin kecil dibandingkan dengan biaya total

produk akhir).

6. Pengaruh biaya yang dibagi (konsumen semakin kurang peka terhadap

harga jika sebagian biaya ditanggung pihak lain).

7. Pengaruh investasi tertanam (konsumen semakin kurang peka terhadap

harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva yang telah

dibeli sebelumnya).

8. Pengaruh kualitas harga (konsumen semakin kurang peka terhadap harga

jika produk tersebut dianggap memiliki kualitas, gengsi atau eksklusif

lebih).

9. Pengaruh persediaan (konsumen semakin kurang peka terhadap hargajika

mereka tidak menyimpan produk tersebut).

Konsumen paling peka terhadap harga untuk produk yang mahal dan

atau sering dibeli, tetapi konsumen hamper tidak memperhatikan kenaikkan

harga untukjenis produk yang murah danjarang dibeli.

Pendapat (Handi Irawan, 2002 : 38) bahwa untuk konsumen yang peka

terhadap harga, biasanya harga murah merupakan sumber kepuasan yang

penting karena konsumen akan mendapatkan "Value for money" yang tinggi.

Komponen harga ini relatif tidak penting bagi konsumen yang tidak sensitif

terhadap harga.

Sedangkan menurut (Sutisna, 200 I : 80) menjelaskan secara um um

(43)

oleh konsumen. Dalam beberapa kondisi, konsumen mempunyai ekspektasi

atas hubungan harga dan kualitas produk beberapa kesirnpulan atas hubungan

harga dan kulaitas produk pada saat harga digunakan sebagai indikasi produk

berkualitas adalah konsumen mempunyai keyakinan dan kepercayaan bahwa

dalam situasi tertentu harga menunjukkan kualitas produk.

Dalam penetapan harga menurut Assael (1993: 692-693) seperti yang

dikutip oleh Setyawati (2003, 58) terdapat 5 (lima)tipe penetapan harga

produk yang sering digunakan yaitu meliputi diskon (discount), potongan

harga (allowances), dan penetepan harga promosi (price promotion),

penetapan harga geografis, dan harga pada situasi tertentu.

E.

Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan salah satu bentuk prilaku konsumen

dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam

mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu procluk akan

melalui sebuah proses di mana proses tersebut merupakan gambaran dari

bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk

mengambil keputusan dalam melakukan pembelian (Setyawati, 2003: 54).

1. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh

perusahaan. Oleh karena itu informasi mengenai perilaku ini perlu

dikumpulkan sebanyak mungkin. Perilaku konsumen merupakan tindakan

(44)

dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti

tindakan tersebut (Husein Umar, 2005:64).

Kotler dan Armstrong (2003:199) mendefinisikan perilaku

konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir baik individu

maupun rumah tangga yang membeli barang atau jasa untuk konsumsi

pribadi.

Mowen dan Minor (2002:6) mendefinisikan perilaku konsumen

sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran

yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa,

pengalaman, serta ide-ide.

2. Model Perilaku Konsumen

Konsumen membuat sejumlah keputusan pembelian setiap hari.

Hampir seluruh perusahaan meneliti pengambilan keputusan pembelian

konsumen secara mendetil untuk memperoleh jawaban apa yang

konsumen beli, dimana mereka membelinya, bagaimana caranya dan

seberapa banyak, kapan dan mengapa mereka membelinya. Pemasar dapat

mempelajari pembelian konsumen. aktual untuk mengetahui itu semua.

Namun, mempelajari mengenai alasan perilaku pembelian konsumen

tidaklah mudah jawabannya sering kali tersembunyi jauh didalam benak

konsumen.

Untuk memperjelas gambaran perilaku konsumen dalam

(45)

diterimanya, Philip Kotler menyajikan sebuah model perilaku konsumen

sebagai berikut:

Gambar 2.2

Model Perilaku Pembeli (Phillip kotler)

Ekonomi Pemahaman

Teknologi masalah Pemilihan merek

Pcncarian Pemilihan sa!uran

Saluran Politik informasi

pemasaran

Budaya Pemilihan pembelian

Promosi a!tentatif Penentuan waktu

Keputusan

pembe!ian pembelian

Perilaku pasca J umlah pembch

embelian

Sumber: Philip Kotler: Manajemen Pemasaran. 2005:203

Titik tolak untuk memahami perilaku pernbeli adalah model

rangsangan-tanggapan (stimulus-repon model) yang diperlihatkan dalam gambar 2.2. rangsangan pemasaran dan Iingkungan rnasuk Ice kesadaran pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan

keputusan pernbelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi pada kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar

hingga munculnya keputusan pembelian.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong (2003:200) pembelian konsumen

sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.

Sebagian besar dari faktor-faktor itu tidak dapat dikendalikan oleh

(46)

Gambar 2.3

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Sumber : Kotler & Armstrong: Dasar-dasar Pemasaran. 2003, ha/ : 201

a. Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang terluas dan terdalam

dalam perilaku konsumen. Pemasar perlu memahami peranan yang

dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli. Budaya

adalah penyebab dasar keinginan dan perilalm konsumen. Perilaku

manusia sebagian besar merupakan hasil proses belajar. Sewaktu

tumbuh dalam suatu masyarakat, seorang anak belajar mengenai nilai

persepsi, keinginan, dan perilaku dasar dari keluarga dan lembaga

penting lainnya. Sehingga seseorang yang tinggal didaerah tertentu

berbeda dengan orang lain yang tinggal didaerah lain pula. Subbudaya

adalah kelompok orang yang memiliki system nilai yang sama

berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa,

subbudaya meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan

(47)

kelompok masyarakat yang relatifpermanen clan relatifteratur dimana

anggota-anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

Untuk itulah produsen yang kreatif hendaknya selalu mencoba

menempatkan pergeseran budaya dalam rangka menyesuaikan atau

bahkan menghayalkan produk baru yang diinginkan oleh para

konsumen.

b. Faktor Sosiat

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosiat, seperti

kelompok kecil, keluarga, peran sosial, dan status yang melingkupi

konsumen tersebut.

Hat ini dikarenakan perilaku seseorang banyak dipengaruhi

oleh kelompok-kelompok baik itu kelompok keanggotaan yaitu

ketompok yang mempunyai pengaruh langsung pada perilaku

seseorang dan orang itu termasuk didalamnya. Sebaliknya kelompok

acuan yaitu yang memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak

langsung pada sikap dan periiaku seseorang, dan kelompok

aspirasional yaitu kclornpok yang ingin dimasuki seseorang.

Anggota keluarga merniliki pengaruh yang kuat terhadap

perilaku pembeli karena keluarga merupakan organisasi pembelian

konsumen yang paling penting didalam masyarakat. Karena itulah

produsen hendaknya mengarnati pula peranan pengaruh suarni, istri,

(48)

Peran dan status juga mempunyai pengaruh karena peran terdiri

atas sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut

orang-orang disekitarnya dan setiap peran seseorang akan

mempengaruhi sejumlah perilaku pembeliannya. Tiap peran membawa

status yang menggambarkan penghargaan umum terhadap peran

tersebut oleh masyarakat. Orang terkadang 1rn:milih produk yang

menunjukkan status mereka di masyarakat. Oleh karena itu produsen

da!am mempromosikan produknya harus mengacu pada peran dan

status para konsumen yang dibidiknya.

c. Falctor Pribadi

Merupakan pengaruh dari karakteristik pribadi pembel i seperti

umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup,

kepribadian dan konsep diri.

Sepanjang hidupnya orang akan mengubah barang clan jasa

yang dibelinya menyesuaikan dengan umur dan tahap siklus hidupnya.

Masa-masa pergantian dari bayi, muda, dewasa dan tua akan

menentukan perilaku pembelian seseorang akan suatu produk.

Pekerjaan akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli.

Produsen hendakaya mengidentifikasi kelompok-kelompok

berdasarkan pekerjaan yang memiliki minat diatas rata-rata akan

barang dan jasa yang dihasilkannya, atau bahkan bisa melakukan

(49)

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk.

Para produsen harus mengamati kondisi ekonomi untuk dapat

mengambil langkah -langkah dalam mendesain, memposisikan, dan

menetapkan strategi pemasaran.

Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang tercermin

pada aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan pola

tindakan dan interaksi seseorang secara universal. Dalam kaitannya

dengan pemasaran produk, produsen yang bermaksud untuk mencapai

keberhasilan target penjualan dapat menggunakan teknik pengukuran

gaya hidup yang dikenal dengan psokologis.

Kepribadian dan konsep diri seseorang rnemberikan pengaruh

dalam perilaku pembelinya, karena kepribadian mengacu pada

karakterisitik psikologis unik yang mengarah secara relatif pada

tanggapan yang konsisten dan abadi pada lingkungan yang dimiliki

seseorang. Sedangkan konsep diri seseorang mencerminkan identitas

orang tersebut. Sehungga dalam rangka memahami perilaku

konsumen, produsen sebagai pemasar pertama kali harus memahami

hubungan antara konsep diri dan kepemilikan konsumen.

d. Faktor Psikologi

Pilihan pembelian dipengaruhi empat faktor psikologi utama :

motivasi, persepsi, pembelajaran, serta kepercayaa.n dan sikap.

Teori motivasi maslow menjelaskan mengapa seseorang

(50)

manusia tersusun dalam sebuah hirarki, dari yang paling mendesak sampai yang kurang mendesak, yakni : kebutuhan psikologis, keamanan, sosial, pengahargaan dan aktualisasi diri.

Gambar 2.3

Hirarki Kebutuhan Maslow

5. Kebutuh<m aktualisasi diri (pengembangan & realisasi diri) 4. Kebutuhan penghargaan

(harga diri, dikenal, status) 3. Kebutuhan sosial

(rasa kebersamaan, cinta) 2. Kebutuhan keamanan

(keamanan, perl'lndungan) 1. Kebutuhan fisiologis

(makanan, minuman, tempat tinggal)

Sumber : Kotler & Armstrong : Dasar-dasar Pemasaran. 2003, hal : 218

Persepsi adalah sebuah proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang bera1ti tentang dunia.

Pembelajaran merupakan proses perubahan perilaku seseorang

karena pengalaman, pembelajaran terjadi melalui saling pengaruh antara dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan clan penguatan.

Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapat keyakinan dan sikap, yang kemudian akan mempengaruhi perilaku pembelian.

(51)

kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak suka terhadap objek atau ide.

Berdasarkan uraian diatas produsen bisa menggunakan pendekatan faktor psikologis untuk mempengaruhi minat pembelian konsumen atau keputusan pembelian produk. Keputusan pembelian produk akan terjadi dengan sendirinya apabila konsumen terdorong oleh kebutuhannya untuk segera dipenuhi karena merupakan

kebutuhan primer tanpa perlu mencari informasi lebih lanjut.

Sekarang kita dapat menilai memahami j en is kekuatan yang

terjadi pada perilaku konsumen. Pilihan konsumen adalah hasil hubungan yang rumit antara faktor budaya, sosial, kepribadian, dan psikologi.

4. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian

Proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis besar

kedalam tiga tahap utama, yakni prapembelian, konsumsi, dan evaluasi

purnabeli (lihat Gambar 2.4). Tahap prapembelian mencakup semua

aktivitas konsumen yang terjadi sebelum terjadinya transaksi pembelian dan pemakaian jasa. Tahap ini meliputi tiga proses, yakni identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, dan evaluasi alternatif. Tahap konsumsi

merupakan tahap proses keputusan konsumen, dimana konsumen membeli dan menggunakan produk atau jasa. Sedangkan tahap evaluasi purna beli

(52)

membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan kebutuhan itu

kedalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang

berhubungan dengan kebutuhan itu.

c. Evaluasi Alternatif

Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana

menggunakan informasi untuk mengevaluasi ュ・イᄋセォMュ・イ・ォ@ alternative

dalam suatu susunan pilihan. Konsumen mengevaluasi pilihan

berkenaan dengan manfaat yang diharapkan danmenyempitkan pilihan

hingga alternatifyang dipilih.

d. Pembelian dan Konsumsi

Pada tahap evaluasi konsumen menyusun merek-merek dalam

himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian biasanya konsumen

akan melakukan pembelian dengan memilih rnerek yang disukai.

Tetapi ada dua faktor lain yang muncul diantara kecenderungan

pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pe11ama adalah sikap

orang !ain dan faktor kedua adalah faktor situasi yang tak terduga.

e. Evaluasi Puma Pembelian

Setelah pembe\ian terhadap suatu produk maka konsumen akan

merasa mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

Konsumen mendasarkan harapannya pada informasi yang mereka

terima tentang produk. Jika kenyataannya yang mereka dapat berbeda

(53)

tersebut dapat memenuhi harapannya maka konsumen akan merasa

puas.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Setyawati (2006) dalam jurnalnya

yang beijudul: Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan

Pembelian Jamu Tradisional Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta".

Dalam penelitiannya Setyawati menggunakan meted penelitian berupa

metoe survey. Sampel penelitiannya menggunakan "Purposive Random

Sampling" dengan jumlah responden sebanyak 100 (seratus) orang yaitu

para pembelilkonsumen jamu tradisonal yang berada di 5 (lima) wilayah

DK! Jakarta. Adapun pengambilan data dilakukan dengan bantuan

instrument berupa kuesioner/angket dan wawancara.

Peneliti Berhasil mengumpulkan data dari 100 (seratus) responden dari

pembeli/konsumen jamu tradisional khusus merek "Sidomuncul" yang

berada di 5 wilayah DK! Jakarta. Dari data yang terkumpul dilakukan uji

reliabilitasnya dan telah menghasilkan komposisi data yang reliabel.

Variabel kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap keputusan

pembelian sebesar 29,05 % sedangkan sisanya 70,95 % ditentukan oleh faktor lain. Variabel kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan

pembelian ditunjukkan hasil regresi sebesar 28,9 % dan variable harga

berpengaruh terhadap keputusan pembelian ditunjukkan dengan hasil regresi

(54)

G. Kerangka pemikiran

Pada hakikatnya konsumen dalam memutuskan untuk melakukan

pembelian karena memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan atau

keinginannya. Dalam membuat keputusan membeli tersebut banyak factor

yang mempengaruhinya. Salain faktor internal pada konsumen sendiri juga

faktor eksternal termasuk didalamnya bauran pemasaran.

Kerangka berpikir dalam penelitiaan difokuskan pada pengaruh

antara periklanan, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian

(55)

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk

terhadap keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di

Langon Jepara

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap

keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon

Jepara

4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara periklanan, kualitas

produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk Mebel PT.

(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, dalam

penelitian ini, penulis akan menganalisis seberapa besar pengaruh dari

periklanan, kualitas produk dan harga pada produk ヲヲゥHセ「・ャ@ PT. Jatindo Ukir di

Langon Jepara terhadap keputusan pembelian, dari bab sebelumnya diketahui

bahwa dalam penelitian ini terdapat em pat variabel, yaitu: periklanan (XI),

kualitas produk (X2), harga (X3), dan sebagai variabel independen serta

keputusan pembelian (Y) sebagai variabel dependen.

Pen el iti akan menganalisa pengaruh periklanan, kualitas produk dan

harga terhadap keputusan pembelian pada produk mebel PT. Jatindo Ukir di

Langon Jepara. apakah mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian

pada produk tersebut.

B. Metode Penentnan Sample

I. Pulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan

PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara.

2. Sampel adalah bagian dari jumlah populasi tersebut. Berupa tanggapan

dari pelanggan yang diperoleh dari kuesioner, metode pengambilan

(57)

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. (Freddy Rangkuti, 2003 : 32).

3. Untuk menemukan sample berpedoman pada pendapat Maholtra dalam

Widayat dan Amirullah (2002:60). Besarnya jumlah sample yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5 atau lebih. Dalam penelitian ini jumlah variabel yang digunakan 4, maka sample minimalnya adalah 20 sampel (5x4). Setelah

disesuaikan dengan kondisi perusahaan, Maka Dalam penelitian ini sampel yang diambiladalah sebanyak 50 orang.

C. Metode Pengumpulan Data

Bebepara metode untuk mendapatkan data yang a.kurat menggunakan

beberapa eara yang diambil dari lokasi penelitian sesuai dengan pendapat Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2000: I 34) "Tehnik pengolahan data adalah

eara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengrnnpulkan data."

Beberapa metode yang penulis lakukan dalam memperoleh data yang

diperlukan dalam penyusunan penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1. Data Primer

Adapun cara untuk mendapatkan data primer, yaitu dengan cara meninjau

lansung perusahaan yang menjadi obyek

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, desain produk, harga terhadap keputusan pembelian mebel pada Collection Furniture di Pondok Bambu. Teknik

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, persepsi harga, fitur dan desain terhadap keputusan pembelian mebel pada MS Furniture Vintage di Jepara (Studi pada

Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kualitas produk maka akan semakin tinggi pengaruhnya terhadap keputusan pembelian kosmetik wardah artinya bahwa adanya

Bantuan Langsung Tunai adalah program Konpensasi jangka pendek dalam mengimbangi dampak kenaikan Harga BBM yang tujuan utamanya adalah agar Rumah tangga Sasaran (sangat

erdasarkan berat 7massa8 solut ) berat 7massa8 larutan atau sol'en, dibagi atas &#34; 1.. ebagai contoh untuk ion-ion yang terdapat dalam darah-7biasanya terdapat dalam !umlah

Spermatozoa immature adalah sperma yang masih mengandung sisa-sisa sitoplasma yang mempunyai ukuran separuh dari ukuran kepala dan masih terikat, baik pada kepala,

kinerja sistem antrean yang terjadi pada loket pembayaran Satuan Kredit Semester SKS di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berdasarkan analisis data yang

Dari model tradisi perkawinan antarkerabat kyai yang tersebut di atas, kita dapat mengambil dampak positif ketika terjadi konflik, yaitu upaya resolusi bisa lebih mudah