"ANALISIS PENGARUH PERIKLANAN, KUALITAS PRODUK DAN
HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PROD UK MEBEL"
(study kasus pa\la PT. "JATINDO UKIR" di Langon .Jepura)
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULL.AH JAKARTA
Oleh:
SOIB YULIANTO
NIM : 203081001885
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSJ[AL
PERPUSTAKAAN
セ[セ@
U!N SY AHlD JAKAAlA
···----·
·-"ANALISIS PEN GAR UH PERIKLANAN, KUALITAS PRODUK DAN
HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PROD UK MEBEL"
(study kasus pada PT. "JATINDO UKIR" di Langon Jepara)
II 1111
ii
111
Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh: SOIB YULIANTO NIM : 203081001885
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
ANALISIS PENGARUH PERIKLANAN, KUALITAS PRODUK DAN
HAR GA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PROD UK MEBEL
(study kasus pada PT. "JA TIN DO UKIR" di Langon Jepara)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosiai
Untuk memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Saijana Ekonomi
Pembirnbing I
Oleh:
SOIB YULiANTO NIM : 203081001885
Dibawah bimbingan
セ@
>l.
IT
Prof. Dr. Ahmad Rodom, MM. NIP: 150 317 955
JURUSAN JVT.ANAJEMEN
Pernbimbing II
!forvanto, SE, Msi NIP : 131 569 931
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSlAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYAIUF I-HDA Y ATULLAH
JAKARTA
ANALISIS PENGARUH PERIKLANAN, KUALITAS PRODUK DAN
HAR GA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PROD UK MEBEL
(study kasus pada PT. "JATINDO UKIR" di Langon Jepara)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonorni dan ilmu Sosial
Untuk memenuhi Persyaratan Meraih Gelar s。セェ。ョ。@ Ekonomi
Pernbimbing I
01e1,:
SOIB YULIANTO NIM : 203081001885
Dibawah birnbingan
_
Hセ@
Prof. Dr. Ahmad
rGヲ、セ@
MM. NIP: 150 317 955Penguji Ahli
Prof. Dr. Abdul ham!d, MS NIP: 131 474 891
.JURUSAN MANAJEMEN
Pembimbing II
fleryanto, SE, Msi NIP : 131 569 931
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UN!VERSITAS ISLAM NEG ER! (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
.JAKARTA
Hari ini Rabu Tanggal 3 Bulan Februari Tahun Dua Ribu Delapan telah clilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Soib Yulianto NIM: 203081001885 clengan judul
Skripsi "ANAL/SIS PENGARUH PERIKLANAN, KUALITAS PRODUK DAN
HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MEBEL"
(study kasus pada PT. "JA TINDO UKIR" di Langon Jepara)
Memperhatikan penampilan tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini
sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan !!mu sosial Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 20 November 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Prof. Dr. Ahmad Rod'8i, MM
Ke tu a
ャセセセMlセ@
cZZZZMセ@
セ@
Prof.Dr. Abdul Hamid, MS
Penguji Ahli
Herni Ali HT, SE. MM
Nama
Jenis Kelamin
DAFT AR RIWAY AT HID UP
: Soib Yulianto : Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir: Jepara, 5 Mei 1985
Agama
Alamat
Telepon
: Islam
: JI. Pandan Sari Raya Rt. I 0 Rw.04 Kee. Jepara
Kab. Jepara (.Jawa Tengah)
: julian _ tyx@yahoo.co. id
rgvannesa@gmail.com
: +6285219495273
+6285216591849
PENDIDIKAN FORMAL
1991-1997
1997-2000
2000-2003
2003-2007
SD N I Kedungcino Jepara
MTS Tsamrotul Huda Kecapi Tahunan Jepara
SMU N 2 Jepara
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosiai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PENDIDIKAN NONFORMAL
2006 Kursus Perbankkan Syari'ah di STIE Ahmad Dahlan ke1ja sama dengan STE! Y ogyakarta
PENGALAMAN
ABSTRACT
"A1111yhe Injl11e11ci11g of Advertising, Product Quality, and Price to11'11rtl Buying Decisio11 ji1miture product"
(Case Study at JatindoUflir Langon .lepara)
By:
Soib Y11li1111to
Research title ""Anayize lnjlue11cing of Advertising, Product Quuli!y, and Price toward Buying Decisionsfi1rniture product" (Case Stuc{v al Jo1ind0Ukir Langon Jepam)
The objecl/ive of this research are 10 analyse !he i11/lue11ces of . /1h·er1isi11g, Product Qua/it and Price toward Buying Decision. '/'his research uses 11011prol)(/hili1y sampling by conwniece sampling me/hod. The Dmo is oht!lined by spreading !he anque/le for 50 cus/omer 's PT. Jatindo Ukir. The 111oi11 vuriable in !his research is are Advertising, (XI), Product Quality (X2}, !'rice ()(3) and Buying Decisions (Y,I, used 11111/iiple regression anlysiso 011 SI'S.\' 1· 15.IJ /iii!
version.
The result of this research show that Advertising, Producl Quu!ity. 1111d !'rice has significant ilif/uence toward Buying Decision simultaneously and 1wrliully
ABSTRAK
"Annlisis Pengaruh Periklanan, Kunlitns Prociuk dnn ャャ。イセ。@ lcrhadap
Kcputusan Pcmbclian l'roduk Mcbcl"
(Studi Kasus pada PT. Jatindo Ukir di Langon .Jcpara)
Olch:
Soib Yu!ia/lfo
Judul skripsi .. Analisis Pengaruh Periklanan, Kualitas l'roduk dCJn I lurga tcrhmlap Keputusan Pembelian Prociuk Mebel" (Studi Kasus pacla PT. .latindo Ukir di Langon Jepara).
Penelitian ini bertujuan untllk menganalisis pengaruh periklanan. !<.ualiws Prociuk dan harga terhadap keputusan pembelian. Penelitian 1111 mcnggunakan
nonprobaility sampling melalui metode convenience sampling. Data di pcrnlch dengan cara pcnyebaran angket kcpada 50 rcspondcn ー」ャ。ョァァセQQQ@ I) I. J;11indn likir. Varibel Utarna dalam penelitian ini adalah Periklanan (XI), Kualitas l'r()(luk (X2). harga (X3) dan Keputusan Pernbelian (Y), digunakan analisis rcgrcs1 hcrganda pada Sl'SS ,._ 15.fiil/ version.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Periklanan, Kualiata;; l'ruduk dan I larga bcrpengaruh terhadap Keputusan Pembelian baik sccarn parsial d;111 si111ulta11. arti11ya 111c11olak I lo da11 mencrima I-la.
KATAPENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "Analisis Pengaruh Periklanan, Kualitas Produk dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Produk Mcbel" (Studi Kasus pada PT. Jatindo Ukir di
Langon Jepara). Tak lupa juga Sholawat serta salarn yang senantiasa tercurah kepada para nabi yaitu Nabi Besar Muhammad SA YV beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutyang setia.
Dengan segala upaya serta perhatian dari semua pihak dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang be1partisipasi sehingga dalam menyusun skripsi dapat berjalan dengan lancar.
Atas segala bantuan dan bimbingan berbagai pihak akhirnya akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis rnengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tuaku yang tercinta yang telah merawat aku dari kecil sampai besar dan yang begitu bar1yak mernberikan cinta kasih, terima kasih atas kesabarannya, dukungan moril materiil dan spirit serta doa yang tak pernah henti yang menegarkanku, kakak-kakakku semua tanpa kecuali yang memberikan perhatian lebih serta adik-adikku tercinta ... aim sayang kalian semua ....
2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM dan Bapak Heryanto, SE., M.Si, selaku doscn Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak membantu penulis, memberikan bimbingan, saran, nasehat, petunjuk, · motivasi, ilmu pengetahuan dan kesabaran meluangkan waktunya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Drs. Mohammad Faisal Badroen, MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullal1 Jakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku penguji ahli.
---6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Seluruh staf akademik, keuangan, dan perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.
8. seluruh staf Jatindo Ukir yang terbuka memberikan informasinya 9. semua sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi dan arti
indahnya persahabatan dan selalu meluangkan waktunya untukku Yaitu:Saepul Anwar. SE, M Muhsi Daniel,SE., A Syamsul Ma'arif, Yusuf, SE.,Bang Sukri,SE., Mas Anang,SE., Heru Agus, Amrul F, dan yang ga pernah nyerah ngasih support Idawati terima kasih atas semuanya.
I 0. kawan-kawan Marketing dan finance angkatan 2003 Non Reguler dan keluarga besar alicia-komputer Asyanto,pii,Opick, Cak Habib terima kasih atas dukungan dan semangatnya.
No body is peifect sesuai dengan pernyataan ini, bahwa skripsi ini juga jauh
dari sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengaharapkan saran dan kritik yang dapat membnagun dari berbagai pihak guna perbaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis selama ini.
Jakarta, 20 November 2008
DAFTARISI
Lem bar Pengesahan Skripsi ...
iiLembar Pengesahan Ujian Skripsi ...
iiiLem bar Pengesahan Ujian Komprebensif ... iv
Daftar riwayat
Hid
up ... v
a「ウエイ。」エᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋセᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋLᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋᄋ@
vi
Abstrak ... vii
Kata Pengantar ... viii
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xii
Daftar Gambar ... xiv
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ...
!B. Perumusan Masalah ... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUST AKA
A. Pengi!rtian dan Konsep Pemasaran ... 11
B. Pengcrtian Periklanan ... 13
C.
Pengcrtian kualitas Prod uk ... 20
D. Pengertian Harga ... 25
G. Kerangka Pemikiran ... 40
H. Hipotesis ... 41
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup penelitian ... 43
B. Metode Penentuan Sampel ... 43
C. Metode Pengumpulan Data ... .44
D. Metode Analisis ... 46
E. Operasional Variabel Penelitian ... 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 58
B. Has
iiAnalisa Dan Pembahasan ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. KESIMPULAN ... 94
B. IMPLIKASI ... 95
Nomor 3.1 3.2 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13
DAFTAR TABEL
Keterangan Kategori Skala LikertOperasional Fariabel Penelitian
Stand pameran PT. Jatindo Ukir memberi anda informasi tentang bentuk yang nyata dari produk PT. Jantindo Ukir
Adanya pameran PT. Jatindo Ukir, meyakinkan anda bahwa produk dari PT. Jatindo Ukir adalah produk yang sangat baik dan berkualitas
Adanya pameran telah membimbing anda untuk melakukan pembelian produk
Alamat Website PT. Jatindo Ukir, memudahkan anda melakukan akses informasi tentang perusahaan kapan dan dimana saja
Adanya internet, anda dapat melakukan komunikasi dengan perusahaan secara efektif dan efisien
Prociuk mebel PT. JATINDO UKIR sangat bermanfaat bagi kehidupan anda sehari-hari
Keseluruhan bahan baku produk mempunyai kualitas yang sangat tinggi
Produk mebel PT. JATINDO UKIR tahan terhadap beban, guncangan atau serangga sekalipun
Prociuk mebel PT. JATINDO UKIR mempunyai cirikhas desain yang modern dan dinamis
Prociuk mebel PT. JATINDO UKIR kuat, awet dan dapat dipakai dengan waktu yang lebih lama
Halaman
46
55
65 66 67 68 69 70 71 72 72 73Produk mebel PT. JATINDO UKIR termasuk dalam ketegori 74
produk berkualitas tinggi
Harga yang di tetapkan produk mebel PT. JATINDO UKIR
sudah sesuai dengan kualitas produknya
Biaya yang anda keluarkan untuk membeli produk mebel 75
4.14 Harga produk mebel PT. JATINDO UKIR lebih rendah jika 75
dibandingkan dengan harga pesaing ·
4.15 Harga produk mebel PT. JATINDO UKIR sebancling 76
dengan keunikan produk
4.16 Harga produk mebel PT. JATINDO UKIR sesuai dengan 76 manfaat yang anda dapatkan
4.17 Anda memutuskan untuk membeli produk mebel 77
PT. JATINDO UKIR karena kebutuhan akan produk tersebut
4.18 Anda 111e1nbeli produk mebel PT. JATINDO UKIR 78
karena rasa ingin tahu akan produk tersebut
4.19 Anda memutuskan untuk membeli produk mebel 78
PT. JATINDO UKIR karena melihat sendiri informasi tentang produk tersebut
4.20 Anda membeli produk mebel PT. JATINDO UKIR karena 79 memperoleh informasi dari pihak lain
4.21 Anda memutuskan untuk membeli produk mebel 79
PT. JATINDO UKIR karena desainnya yang modern dan dinamis
4.22 Anda memutuskan untuk membeli produk mebel 80
PT. JATINDO UKIR karena manfaat yang and a dapatkan
4.23 Anda memutuskan untuk membeli produk mebel 80
PT. JATINDO UKffi karena harganya yang te1jangkau
4.24 Anda memutuskan untuk melakukan pembelian produk
mebel PT. JATINDO UKIR karena sesuai dengan pendapatan 81
4.25 Basil tJy out Pengaruh Periklanan, Kualitas Prociuk, dan Harga 82 Terhadap Keputusan Pembelian
4.26 Uji Multi Kolinieritas 84
4.27 Descriptif Statistics 85
4.28 Hasil Regresi Berganda 86
4.29 Basil T-hitung 89
4.30 Basil F-hitung 91
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Model Hierarki Cara Kerja Periklanan 14
2.2 Model Perlaku Pembeli 30
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen 31
2.3 Hirarki kebutuhan Maslow 35
2.4 Tahap-tahap proses Keputusan Pembelian 37
2.5 Kerangka Pemikiran 40
4.1 Struktur Organisasi 60
4.2
Kurva Normal P-plot 83BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Bclakang Pcnclitian
Seiring perkembangan dari waktu-kewaktu tidak dapat di pungkiri
bahwa peradaban manusia akan semakin dinamis dan mengalami perbaikan.
Tidak ketinggalan juga kota Jepara dengan yang selama ini terkenal dengan
nama tokoh kartini (sebagai pemerjuang hak perempuan) akan tetapi juga
terkenal sebagai kota ukir yang mendunia.
Letak kabupaten Jepara secara geografis berada pada posisi 3°,23',20"
sampai 4°,9',35" bujur timur, dan pada posisi 5°,43',30" sampai 6°,479', 44"
Lintang Selatan. Dengan posisi tersebut, maka Jepara termasuk beriklim tropis
dengan rata-rata musim penghujan empat sampai lima bulan dan musim
kemarau antara tujuh sampai delapan bulan dalam setahun, dengan suhu
rata-rata antara 21,55'C sampai dengan 32,7J'C. Kontur darata-ratan wilayah daerah
Kabupaten Jepara berkisar antara 0 sampai 1.302 meter di atas permukaan
laut.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Jepara adalah:
Sebelah barat : Laut Jawa
Sebelah utara : Laut Jawa
Sebelah timur : Kabupaten Kudus dan Pati
Hingga saat ini Jepara menjadi kota yang dijadikan barometer
perkembangan bisnis mebel ukir kayu di tanah air. Bahkan menjadi kiblat
ukiran dunia yang dalam ha! ini akan sangat menarik untuk di perhatikan.
Pada saat ini sudah dibangun dan menjadi Icon tersendiri yaitu "Jepara; The
World Carving Centre" sebagai pusat kegiatan ukiran nasional Indonesia di
Jepara dan diresmikan bulan juli 2007.
(@ News:lvlei 2007).
Di dalamnya dibahas Mengenai sejarah, perkembangan, serta berita
terkini, ukiran jepara. Dengan adanya wadah semacam ini, di harapkan akan
terciptanya kegiatan produksi, peratman/regulasi permebelan yang dinamis
dan teratur.
Kegiatan industri jepara dirintis sejak abad ke-7 ketika ratu Shima
memerintah kerjaan Kalingga, terutama terutama dalarn pembuatan kapal dan
rumah tradisional. Dilanjutkan abad ke-l 6 hingga abad ke-17 pada rnasa
pernerintah ratu kalinyamat, Jepara rnengalarni kegernilang dunia
pertukangan. Pada masa kolonialisasi Belanda , abad ke-16, produksi ukir
Jepara mengalami pembauran gaya seni; baik dari China, India, Arab, Eropa
barat, clan gaya asli Indonesia.
Pada abad ke-19, industri Furnitur mengalami perkembangan yang
cukup berarti, terutama setelal1 RA. Kartini mernpromosikan produk industri
kerajinan Jepara ke seluruh penjuru dunia. Kartini mempunyai peluang untuk
rnemperkenalkan ukiran-ukiran Jepara ke luar negeri. Melalui
berfungsi sebagai produk cindera mata. Ukiran kayu berupa; peti jahit, tempat
am plop, dan barang-barang hiasan lainnya. (Abdul Kadir, 1979:4).
Abad ke-20, di zaman pemerinthan soeharto, industri furniture jepara
mendapat dukungan dari !bu negara, dan memancing para penanam modal
untuk memperluas usahanya di Jepara. Di akhir abad ke-20 banyak pengusaha
asing tertarikk mengembangkan usaha furniture di jepara. Pada masa ini,
te1jadi relokasi usaha industri furniture ukir Eropa Barat oleh pengusaha asing
yang akhirnya terjadi dominasi gaya ukir Eropa dalam furniture ukir Jepara
(Gustami,2000:282-289).
Menjelang akhir abad-20 hingga awal hingga awal abad ke-21, sejak
adanya pengaruh kompetisi perdagangan bebas dunia, berbagai negara pesaing
seperti China, Vietnam, Malaysia, Thailand merupakan kompetitor yang telah
mempengaruhi merosotnya daya saing mebel ukir Jepara. Parsi permintaan
produk furniture Jepara yang di dominasi dengan produk bergaya klasik dan
antik reproduksi pada tahun 1995/1996 mencapai 60% dan 40% diproduksi
negara lain. Kini industri furniture Jepara pada umumnya memproduksi
dengan kategori produk generic yaitu produk dengan gaya dan fungsi yang
sama dan banyak negara lain bisa memproduksi barang tersebut dengan lebih
murah, kualitas mutunya lebih baik, dan konsisten dalam standardisasi
industri.
Potensi industri furniture Jepara turut berperan rnemberi kontribusi
devisa, salah satu dari sepuluh produk unggulan ekspor Indonesia. Nilai
dolar AS atau 23%, secara nasional menyumbang senilai 7,18% ( Suara
Merdeka: 2005). Aktualisasi industri furniture ukir Jepara yagn sekarang
dikenal sebagai sentra industri ukir terbukti mampu mempengaruhi status
social budaya dan ekonomi masyarakatnya.
Saal ini, menurut Duta Besar RI di Amerika Serikat Jepara sudah
menjadi Brand Area dalam ha! ukiran (kompas: 8 Juni 2004). Industri
furniture ukir kayu Jepara berbasis padat ketrampilan. lndustri furniture Jepara
berbasis pasar eksport dan local. Data perkembangan ekspoert industri
furniture ukir Jepara nrnlai bergerak dengan nilai eksport US$
147.175.139,00, se!anjutnya tahun 1998 meningkat dengan nilai US$
I 69 .251.410,00, dan pernah mencapai ekspor tertinggi pada tahun I 999 yaitu
mencapai nilai US$ 201.417.843,60. saat itu jumlah pelaku usaha furniture
sebanyak 3.965 unit dengan nilai investasi Rp. 124.460.750.000,00. tersebar
ke 64 negara tujuan eksport di 5 benua. Pertumbuhan industri furniture ukir
mampu menyerap tenaga kerja terampil hingga 45.780 jiwa dan kemudian
berkembang menjadi 58.210 jiwa pada talrnn 2002.
Dalam kompetisi perdagangan global yang tajam sekarang ini, terdapat
banyak pilihan konsumen ketika memilih produk, sehingga buyer menjadi
sangat selektif. Oleh karena itu, produsen tidak punya pilihan lain kecuali
memperbaiki kualitas produk dan melakukan promosi/periklanan yang lebih
intensive lagi.
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran adalah iklan (advertising). Menurut Sutisna periklanan mempunyai enam komponen utama yaitu : pertama, periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar walaupun beberapa bentuk periklanan seperti iklan layanan masyarakat biasanya menggunakan ruang khusus yang gratis, atau walaupun membayar tetapi dengan jumlah yang sedikit. Kedua, selain pesan yang harus disampaikan harus dibayar, dalam iklan juga terjadi proses identifikasi sponsor. Iklan bukan hanya menyampaikan pesan mengenai kehebatan, keunikan produk yang ditawarkan tapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen
sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan itu, sehingga kita sering mendengar atau melihat iklan yang selain menawarkan
produknya tapi juga menyampaikan siapa produsennya. Ketiga, iklan
merupakan upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen. Keempat, periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampaian
pesan. Media masa merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada
audiens sasaran. Penggunaan media masa ini menjadikan periklanan
dikategorikan sebagai komunikasi masal, sehingga periklanan mempunyai sifat bukan pribadi (non personal). Sifat non personal ini merupakan elemen yang kelima. Elemen keenam adalah audiens.
Dalam perancangan iklan harus jelas ditentukan kelompok konsumen
periklanan dilakukan melalui pameran. Panieran yang berada di dalam maupun di luar negeri, serta tersedianya website jika para konsumen tidak sempat untuk datang langsung ke pameran, dengan asumsi barang yang diperdagangkan adalah termasuk barang exlusive. Dikatakan exlusive karena barang tersebut tennasuk barang-barang yang tidak dijual di pasaran seperti hal barang lainnya. Periklanan dalam bentuk website memberikan ke!eluasaan
bagi para konsumen atau calon konsumen yang berkepentingan dengan
perusahaan. Dengan fasilitas website akan mempermudah untuk di akses kapan saja dan dimana saja, menurut situasi. Periklanan semacam ini akan memudahkan bagi konsumen untuk mengadakan kerja sama. Dengan dua
bentuk periklanan ini perusahaan mengalami penamba.han order khususnya di produk kursi, ini berarti volume penjualan dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Karena sekitar tahun 1995 perusahaan belum mengalami peningkatan penjualan dan masih statis, kemudian di tahun 1997 perusahaan
mencoba untuk mengikuti pameran mulai dari produk jenis kursi, meja,
tempat tidur, dan sofa. Dari hasil pameran tersebut ada salah satu perusahaan luar dan mengadakan kerja sama dengan perusahaan Jatindo Ukir. Berangkat
dari penj ualan pertama, perusahaan asing terse but puas de,ngan pelayanan dan produk, serta akhirnya menjadi buyer tetap perusahaan Jatindo Ukir sampai
sekarang. lni membuktikan bahwa periklanan yang tepat berpengaruh
Pemasaran merupakan usaha penyampaian barang atau jasa hasil produksi perusahaan kepada pelanggan, dengan tujuan utama memberikan kepuasan optimal kepada konsumen. Pihak manaj1;mo;n perusahaan harus mengetahui dan memahami perilaku pelanggan, sebagai pedoman untuk menetapkan strategi kegiatan pemasaran. Perilaku pelanggan adalah bergantung pada jenis keputusan pembelian (Kotler, 2002: 202). Inti dari perilaku pelanggan, pengambilan keputusan membeli barang atau jasa hasil
produksi perusahaan yang dipengaruhi faktor intern dan ekstern.
Salah satu komponen bauran pemasaran yang terpenting adalah produk.
Keberadanya merupakan penentu bagi program bauran pemasaran lainnya yaitu penentu harga , program promosi, maupun k1ogiatan pendistribusian. Melalui aspek produk ini, produsen berupaya memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Pemasaran produk sangat berperan penting bukan saja merancang suatu produk tetapi juga menetapkan inti manfaat yang akan diberikan oleh produk. Umumnya para penjual sering sering sekali melakukan kesalahan dengan memberikan perhatian yang lebih besar pada produk fisik saja daripada
manfaat yang dihasilkan dari produk-produknya.
persaingan. Pembelian produk oleh konsumen bukan hanya sekedar
seperangkat atribut fisik saja tapi juga yang dibelinya adalah harapan.
Philip Kotler (2002 : 512) mengatakan bahwa seeara tradisional, harga
berperan sebagai penentu utama dari pilihan pembeli. Hal tersebut dapat
dipahami bahwa konsumen akan membandingkan harga sebuah produk
dengan harga produk sejenis dari pesaing untuk mene:ntukan produk mana
yang akan dipilih.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang periklanan, kualitas produk dan harga yang dilakukan salah
satu perusahaan mebel Jepara . Oleh karena itu didalam penulisan skripsi ini
penulis memberi judul: "ANALISIS PENGARUH PERIKLANAN,
KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK MEBEL" (study kasus pada PT. "JATINDO
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
I. Apakah terdapat pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian
produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara
2. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara
3. Apakah terdapat pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara
4. Apakah terdapat pengaruh periklanan, kualitas produk dan harga
terhadap keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di
Langon Jepara.
C. Tujuan dan Manfaat
1.
Tujuan PenelitianBerdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis berapa besar pengaruh periklanan terhadap
keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon
Jepara
b. Untuk menganalisis berapa besar pengaruh kualitas produk terhadap
keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon
c. Untuk menganalisis berapa besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara
d. Untuk menganalisis berapa besar pengaruh periklanan, kualitas produk dan harga secara bersama-sama (simultan) terhadap
keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara
2.Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini dapat
bermanfaat:
a. Bagi konsumen dapat dijadikan bahan masukan atau untuk pertimbangan sebelum melakukan penga.mbilan keputusan
pembelian.
b. Bagi perusahaan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen.
c. Bagi akademisi penelitian ini dapat di gunakan sebagai penambah
wawasan dan literature tentang periklanan, kualitas produk, harga
dan keputusan pembelian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Konsep Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu ujung tombak dari kegiatan perusahaan didalam memasarkan produknya. Karena bagaimanapun baikmya kualitas suatu produk tidak akan menjacli ukuran bahwa produk tersebut akan banyak diminati oleh masyarakat, tanpa adanya dukungan
yang kuat dari jaringan pemasaran yang dimiliki perusahaan tersebut.
Kotler (2005:10) menjelaskan "pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya idividu atau kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi menurut Asosiasi pemasaran Amerika dalam Philip Kotler (2005: I 0) "pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan, barang dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi"
2. Tujuan Pemasaran
Tujuan sistem pemasaran merupakan kegiatan kolektif puluhan ribu
organisasi laba dan nirlaba. Tujuan sistem pemasaran mempengaruhi semua
orang-pembeli, penjual dan banyak kelompok publik dengan karakteristik
yang serupa.
Menurut Kotler (1992:21) empat alternatif tujuan sistem pemasaran
yang telah diajukan sebagai berikut:
a. Memaksimumkan konsumsi
Bahwa pekerjaan pemasaran adalah memudahkan dan
merangsang konsumsi maksimum, yang pada gilirannya akan
meciptakan produksi, kesempatan ke1ja, dan kemakmuran
maksimum.
b. Memaksimumkan kepuasan konsumen
Tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan kepuasan
konsumen, bukan konsumsi
c. Memaksimumkan pilihan
Tujuan sistem pemasaran adalah memaksimumkan ragam
produk dan pilihan konsumen
d. Memaksimumkan mutu hidup
Tujuan sistem pemasaran adalah meningkatkan "mutu
hidup" yang tennasuk kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga
pokok mutu hidup lingkungan fisik dan mutu lingkungan hidup
B. Pengertian Periklanan
Menurut Kotler (2002:658) medefiisikan periklanan sebagai berikut "segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non
personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran".
Definisi periklanan menurut Basu Swastha DH dan lrawan (2003 : 350) adalah merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,
barang danjasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Definisi periklanan menurut Sutisna (2002 : 275), adalah sebagai
berikut: Definisi standar periklanan biasanya mengandung enam elemen. Pertama periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, kedua iklan juga terjadi proses identifikasi sponsor, ketiga upaya membujuk dan
mempengaruhi konsumen, keempat periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampaian pesan, kelima perikla.nan mempunyai sifat bukan pribadi, keenam adalah audiens.
Dari ketiga pengertian di alas bahwa periklanan dapat memberikan suatu
kesan yang ditujukan kepada masyarakat berupa pemberitahuan dengan tujuan
agar semua pembeli barang condong kepada ide yang diberikan. Selain itu
juga untuk mempengaruhi pemilihan yang dibuat konsumen dan sebagai petunjuk dalam melakukan pembelian terhadap barang tertentu.
1. Tujuan Periklanan
Menurut Khazali (1997:45) Aspek terpenting dalam manajemen
mungkin mengarahkan dan mengendalikan keputusan. Tujuan memiliki
sejumlah fungsi dalam manajemen yaitu :
a. Sebagai alat komunikasi dan koordinasi
b. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan
c. Sebagai alat evaluasi
Gambar2.l.
Model Hierarki Cara Kerja Periklanan
MMMQMMGMMMMセ@
Penguatan Keyakinan
I
Peguatan SikapSikap
c=
Sikap
Uji Coba
Pengharapan
Kesadaran
Ketidaksadaran
Sumber: Shimp (2003:207)
Ketika merek itu pe11ama kali diperkenalkan clipasar, awalnya para
konsumen tidak meyadari keberadaan merek serta fitur-fitur spesialnya.
Karena, iklan awalnya bertujuan membuat orang-orang sadar akan nama
merek. Penciptaan kesadaran merek memang esensial bagi sukses, namun,
kesadara merek semata tidak cukup untuk membuat orang membeli
merektersebut, khususnya ketika merek tersebut bersaing dengan
harus 111e111pers11asi para konsumen. lklan harus mempengaruhi pengharapan konsumen selanjutnya, konsumen akan mengembangkan pengharapan ini dengan mencoba membeli.
Jikalau pengharapan konsumen tentang merek sesuai, sikap konsumen akan menjadi positiftersebut, khususnya ketika merek tersebut bersaing dengan merek-merek lain yang sudah dikenal dalam suatu kategori yang sama. lklan ini harus mempersuasi para konsumen. Iklan
harus mempengaruhi pengharapan konsumen selanjutnya, konsumen akan mengembangkan pengharapan ini dengan mencoba membeli.
Pada saat menggunakan merek tersebut, konsumen akan membentuk kepercayaan dan sikap tentang atau eval uasi terhadap merek.
Keyakinan dan sikap saling menguatkan satu sama lain, seperti yang digambarkan melalui anak panah berkepala dua yang menghubungkan kedua elemen tersebut (dalam garnbar 2.1.) k.on:iurnen akan rnenilai
keseluruhan evaluasi tentang bentuk spectrum baik hingga buruk yang implisit. Jikalau pengharapan konsumen tentang mcrck sesuai, sikap
konsumen akan menjadi positif; pada sisi lain, sikap tersebut bisa. mcnjadi
ambivalen atau bahkan negatif bila rnerek tersebut gaga! dalam memcnuhi pengharapan-pcngharapan konsumen. Begitu sikap terbcntuk, selanjutnya akan semakin menguatkan sikap konsurnen. Hal-ha! tersebut mengacu
pada penguatan keyakinan dan penguatan sikap.
konsumen bisa menjadi pembeli yang loyal terhadap merek tersebut.
Inilah sesungguhnya yang merupakan tujuan akhir periklanan.
2. Fungsi Periklanan
Secara umum, perildanan dihargai karena dike:nal sebagai pelaksana
beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan
organisasi lainnya. Menurut Shimp (1997 -. 357) fungsi periklanan
meliputi:
a. Informing (memberikan informasi).
Periklanan membuat sadar (aware) akan merek-merek baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek serta
menfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
b. Persuading (membujuk)
Iklan yang cfektif akan mampu membujuk (mempersuasi)
pelanggan untuk mencoba, produk atau jasa yang di iklankan.
c. Reminding (mengingatkan)
Iklan menjaga merek perusahaan tetap scgar dalam ingatan
konsumen.
d. Adding value (memberikan nilai tambah)
Tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai
tam bah bagi penawaran-penawaran mereka inovasi
penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen.
Peran utama dalam periklanan adalah sebagai pendamping yang
memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses
komunikasi pemasaran.
3. Jenis-jenis ildan
Menurut (J .Frank, 1997: 39) secara garis besar, iklan dapat di golongkan menjadi tujuh kategori:
a. Iklan konsumen (consumer Advertising).
Iklan barang-barang yang umum dibeli masyarakat clan diiklankan sesuai
lapisan sosial tertentu yang hendak dibidik.
b. Iklan Antar Bisnis (Bussiness-to-Bussiness Advertising).
Jklan yang digunakan dalam mempromosikan barang dan jasa non
konsumen.
c. Iklan Perdagangan (Trade Advertising).
Iklan yang ditujukan pada kalangan distributor, ᄋセォウーッイエゥイ@ atau importir,
agen, dan para pedagang besar dal) kecil.
d. Iklan Eceran. (Trade Advertising)
Iklan yang dilancarkan atau dilakukan oleh pasar swalayan.
e. lklan Bersama (Cooperative Advertising)
Dukungan iklan yang diberikan oleh perusahaan kepada para pengecer
produk produknya.
j lklan keuangan (Financial Advertising)
Iklan yang berkaitan dengan jasa tabungan, asuransi, investasi, dan bank.
Iklan jenis ini bertujuan merela'ut calon pegawai dan bentuknya antara
lklan kolom yang menjanjikan kerahasiaan.
4. Taha pan Hirarkhi Efek Akibat pcriklanan
Dalam bukunya (Husein Umar ; 246) menerangan bahawa; minat
konsumen potensial atas suatu produk yang ditawarkan di pasar, pada
dasamya terbagi atas tiga tahapan, yaitu tahap "mengetahui, terpengaruh,
dan bertindalc untuk melakukan pembelian". Model yang pada umumnya
dipakai untuk melihat tahapan-tahapan ini adalah model AIDCA
a. Atlention
Pada tahap ini iklan yang di tayangkan harus dapat menarik
perhatian khalayak sasarannya. Jika tahap ini tidak berhasil, maim
tahap selanjutnya menjadi tidak berguna. Dengan mengetahui hasil
pada tahap ini perusahaan sudah dapat mengevaluasi program
periklanan yang di laksanakan.
b. Interest
Jika perhatian khalayak sasaran berhasil direbut, iklan yang
dityangkan hendaknya dapat membuat pemirsa beminat untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai produk yang cliiklankan. Untuk itu
pemirsa harus dirangsang agar mau mengikuti pesan-pesan tersebut.
c. Desire
Iklan harus dapat menggerakkan keinginan pemll'sa untuk
mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu sebagai kelanjutan tahap interest
d. Conviction
Sampai tahap ini tujuan perusahaan melalui iklan telah berhasil menciptakan kebutuhan calon pembeli. Sejumlah calon pembeli sudah mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh, tetapi masih timbul
kerguan. Dalam kondisi ini hendaknya iklan harus dapat meyakinkan
atau menimbulkan rasa percaya diri calon pembel.i.
e. Action
Pada tahap ini hendaknya calon pembeli sudah dapat mengambil keputusan, membeli atau tidak mebeli. Mungkin keinginan untuk membeli sudah diputuskan, tetapi pembelian belum juga dilakukan
karena ada kendala. Untuk itu iklan harus dapat menuntun calon
pembeli untuk mengambil langkah akhir berupa tindakan pembelian.
5. Media Perildauan
Media periklanan merupakan metode komunikasi umum yang
membawa pesan perildanan, Shimp (2003:504)., jenis-jenis media periklanan yaitu:
a. Televisi b. Majalah
c. Surat kabar d. Radio
I) Papan reklame
2) Panel poster
3) Bulletin lukis
f. Media periklanan interaktif:
I) CD-Rom
2) Alam maya (virtual reality)
3) Internet
g. Media periklanan alternatif
1) Periklanan melalui yellow pages
2) Penklanan melalui video
3) Penayangan produk di bioskop,
C. Pengcrtian Kualitas Produk
C.1.Produk
Menurut Basu Swastha dan Irawan (2003 : 165), pengertian produk
adalah sebagai berikut :
"Prociuk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun
tidak dapat diraba, tern1asuk bungkus, warna, harga,. prestise perusahaan
dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh
pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya".
Sedangkan menurut Rambat Lupiyoadi (200 I : 58), pengertian
produk adalah merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang
Produk merupakan elemen terpenting dalam sebuah program pemasaran (Freddy, 2001: 390). Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Menurut Philip Kotler seperti yang dikutip oleh Kasmir (2004, 136) mendefenisikan produk sebagai berikut:
"Sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan ".
Sedang menurut Tjiptono (2001 : 95), produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Adapun menurut Swastha (1999: 94) mendefinisikan: produk
adalah suatu sikap yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat
diraba termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu berbentuk penawaran dari seorang atau peruasahaan yang
mempunyai manfaat baik berupa benda nyata maupun benda abstrak yang
tidak berwujud, yang tujuannya untuk memuaskan keinginan dan
Klasifikasi Produk
Pemasar dapat mengklasifikasikan produknya berdasarkan
bermacam-macam karakteristik produknya yaitu:
a. Klasifikasi produk menurut daya tahan dan wujucl.
Klasifikasi menurut daya tahan, (Kotler, 2002 : 54) :
I) Barang terpakai habis (undurable goods)
Barang yang terpakai habis adalah barang wujud yang biasanya
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali ptmggunaan. Misalnya:
sabun, garam.
2) Barang tahan lama (durable goods)
Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya clapat
digunakan berkali-kali. Misalanya: lemari es, mobil, kursi, meja.
3) Jasa (service)
Jasa berkarakteristik tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan
mudah habis. Miaslnya: potongan ram but dan reparasi.
b. Klasifikasi produk menurut penggunaannya
Klasifikasi produk menurut penggunaannya clalam penelitian ini
dimasukan dalam klasifikasi jenis barang konsumen (consumers
goods). Definisi barang konsumen menurut Tjiptono (2001 : 99) adalah
barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri
Pada umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan bcrdasarkan kebiasaan berbelanja konsumen Kotler (2002 : 54) menjadi empat jenis, yaitu : convience goods, shoo ping goods, specialty goods, usought goods.
C.2. Kualitas produk
Kualitas merupakan suatu keunggulan yang di perhatikan oleh suatu
perusahaan dan konsumen atas sebuah produk atau kesempurnaan didalam produk yang dapat di bandingkan dengan pilihan lain dari sudut pandang pasar. Hal ini merupakan definisi secara umum dan sangatlah penting untuk dapat memahami dimana dimensi tertentu suautu keunggulan dari
suatu produk harus dievaluasi.
Suatu rangkaian kesuksesan dari kegiatan dimulai dengan
lingkungan organisasi yang membantu perkembangan kuali!as, diikuti
dengan pengertian dari prinsip-prinsip kualitas. Artinya bahwa kuaiitas
tidak dapat terbentuk tanpa dukungan lingkungan yang ada baik itu
lingkungan perusahaan maupun produk itu sendiri. Kemudian usaha untuk melibatkan kaiyawan pada kegiatan penting dilakukan sebagai
implementasi kualitas. Kualitas dapat didefenisikan daiam banyak cara
yang berbeda oieh sejumlah orang dan organisasi, diantaranya definisi mutu menurut (Heizer dan Rander, 1999:79) adaiah gambaran dan
karakteristik secara total dari suatu produk atau jasa menjadi kemampuan
untuk memuaskan atau memenuhi keinginan.
utamanya pada tingkat awal dari organisasi, hingga pada tingkat tim (Kotler dan Amstrong, 200 I : 681) menjelaskan kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari barang atau jasa yang berpengaruh pada
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang terkandung didalamnya.
Kualitas produk merupakan kemampuan yang dimiliki sebuah produk untuk membuktikan fungsi-fungsinya, yaitu berupa ketahanan,
keandalan, ketelitian, kemudahan pengoperasian dan perbaikan, serta nilai atribut-atribut lainnya.
Perubahan kualitas yang tidak menentu mengikuti perkembangan yang ada dan tuntutan ekan kepuasan manusia yang tidak terbatas akan suatu bentuk kualitas secara nyata dalam memenuhi, atau bahkan melebihi harapan konsumen akan sebuah kualitas, karena kualitas merupakan
variabel yang terukur dan tepat, perbedaannya terdapat pada kualitas yang menggambarkan dari perlengkapan produknya (Garvin, 1998), dalam
konteks kualitas, untuk memperoleh keunggulan atau hasil dari kualitas yang tinggi, perlu adanya pertimbangan untuk melibatkan beberapa
wilayah fungsional yang dapat menghasilkan masukan yang berbeda pada proses pengambilan keputusan.
Berkaitan dengan kualitas produk menurut David A garvin dari Husein Umar (2000) menentukan dimensi kualitas barang dapat melalui 8 (delapan) dimensi antara lain :
2. Keistimewaan (Features).
3. Keandalan (reliability).
4. Kepastian spesifikasi (comformance).
5. Masa pakai (durability).
6. Kemampuan pelayanan (servicebility).
7. Estetika (aesthetics).
8. Fit and finish (sifat subyektif dari perasaan konsumen)
D. Pcngertian Harga
Harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan/produsen. Harga juga merupakan
unsur bauran pemasaran yang paling fleksibel karena dapat berubah-ubah
sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Salah satu ha! yang penting dalam penerapan strategi pemasaran
berdasarkan persepsi konsumen adalah harga. Persepsi konsumen akan harga
secara langsung berpengaruh terhadap peresepsi mereka tentang kualitas
merek dan prilaku pembelian mereka (Assel, 1998:253)
Harga merupakan faktor kunci dan harus dipe1timbangkan dalam
menentukan target pasar, jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan, dan
persaingan. Para penjual biasanya ingin mejual lebih banyak dan mendapatkan
gross margin yang tinggi. Oleh karena itu, para penjual harus memperhatikan
cara menentukan strategi penetapan harga berdasarkan persepsi konsumen.
Menurut Husein Uw.ar (2000: 32-33) seperti yang dikutip oleh
oleh berbagai faktor internal dan faktor eksternal perushaan. Pada faktor
internal keputusan harga disesuaikan dengan sasaran pemasaran, misalnya
untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba jangka pendek, memaksimalkan
pangsa pasar atau kepemimpinan mutu produk. Keputusan penetapan harga
yang dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan, meliputi faktor sifat pasar
dan permintaan konsumen, pesaing dan faktor-faktor eksternal lainnya yaitu
kondisi ekonomi seperti tingkat inflasi, biaya bunga, resesi dan
keputusan-keputusan pemerintah yang dapat mempengaruhi keefektifan strategi
penetepan harga.
Berkaitan dengan keperluan harga pembeli terdapat 9 (sembilan faktor
yang dapat mempengaruhi kepekaan tersebut yaitu :
1. Pengaruh nilai unik (konsumen kurang peka terhadap harga apabila produk
tersebut Jebih Jangka).
2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti (konsumen semakin kurang
peka terhadap harga jika mereka tidak menyadari adanya produk
pengganti ).
3. Pengaruh perbandingan yang sulit (konsumen scmakin kurang peka
terhadap harga jika mereka kesulitan membandingkan kualitas barang
pengganti).
4. Pengaruh pengeluaran total (konsumen semakin kurang peka terhadap
5. Pengaruh manfaat akhir (konsumen semakin kurang peka terhadap harga
jika pengeluaran tersebut senakin kecil dibandingkan dengan biaya total
produk akhir).
6. Pengaruh biaya yang dibagi (konsumen semakin kurang peka terhadap
harga jika sebagian biaya ditanggung pihak lain).
7. Pengaruh investasi tertanam (konsumen semakin kurang peka terhadap
harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva yang telah
dibeli sebelumnya).
8. Pengaruh kualitas harga (konsumen semakin kurang peka terhadap harga
jika produk tersebut dianggap memiliki kualitas, gengsi atau eksklusif
lebih).
9. Pengaruh persediaan (konsumen semakin kurang peka terhadap hargajika
mereka tidak menyimpan produk tersebut).
Konsumen paling peka terhadap harga untuk produk yang mahal dan
atau sering dibeli, tetapi konsumen hamper tidak memperhatikan kenaikkan
harga untukjenis produk yang murah danjarang dibeli.
Pendapat (Handi Irawan, 2002 : 38) bahwa untuk konsumen yang peka
terhadap harga, biasanya harga murah merupakan sumber kepuasan yang
penting karena konsumen akan mendapatkan "Value for money" yang tinggi.
Komponen harga ini relatif tidak penting bagi konsumen yang tidak sensitif
terhadap harga.
Sedangkan menurut (Sutisna, 200 I : 80) menjelaskan secara um um
oleh konsumen. Dalam beberapa kondisi, konsumen mempunyai ekspektasi
atas hubungan harga dan kualitas produk beberapa kesirnpulan atas hubungan
harga dan kulaitas produk pada saat harga digunakan sebagai indikasi produk
berkualitas adalah konsumen mempunyai keyakinan dan kepercayaan bahwa
dalam situasi tertentu harga menunjukkan kualitas produk.
Dalam penetapan harga menurut Assael (1993: 692-693) seperti yang
dikutip oleh Setyawati (2003, 58) terdapat 5 (lima)tipe penetapan harga
produk yang sering digunakan yaitu meliputi diskon (discount), potongan
harga (allowances), dan penetepan harga promosi (price promotion),
penetapan harga geografis, dan harga pada situasi tertentu.
E.
Pengertian Keputusan PembelianKeputusan pembelian merupakan salah satu bentuk prilaku konsumen
dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam
mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu procluk akan
melalui sebuah proses di mana proses tersebut merupakan gambaran dari
bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk
mengambil keputusan dalam melakukan pembelian (Setyawati, 2003: 54).
1. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh
perusahaan. Oleh karena itu informasi mengenai perilaku ini perlu
dikumpulkan sebanyak mungkin. Perilaku konsumen merupakan tindakan
dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
tindakan tersebut (Husein Umar, 2005:64).
Kotler dan Armstrong (2003:199) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai perilaku pembelian konsumen akhir baik individu
maupun rumah tangga yang membeli barang atau jasa untuk konsumsi
pribadi.
Mowen dan Minor (2002:6) mendefinisikan perilaku konsumen
sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran
yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa,
pengalaman, serta ide-ide.
2. Model Perilaku Konsumen
Konsumen membuat sejumlah keputusan pembelian setiap hari.
Hampir seluruh perusahaan meneliti pengambilan keputusan pembelian
konsumen secara mendetil untuk memperoleh jawaban apa yang
konsumen beli, dimana mereka membelinya, bagaimana caranya dan
seberapa banyak, kapan dan mengapa mereka membelinya. Pemasar dapat
mempelajari pembelian konsumen. aktual untuk mengetahui itu semua.
Namun, mempelajari mengenai alasan perilaku pembelian konsumen
tidaklah mudah jawabannya sering kali tersembunyi jauh didalam benak
konsumen.
Untuk memperjelas gambaran perilaku konsumen dalam
diterimanya, Philip Kotler menyajikan sebuah model perilaku konsumen
sebagai berikut:
Gambar 2.2
Model Perilaku Pembeli (Phillip kotler)
Ekonomi Pemahaman
Teknologi masalah Pemilihan merek
Pcncarian Pemilihan sa!uran
Saluran Politik informasi
pemasaran
Budaya Pemilihan pembelian
Promosi a!tentatif Penentuan waktu
Keputusan
pembe!ian pembelian
Perilaku pasca J umlah pembch
embelian
Sumber: Philip Kotler: Manajemen Pemasaran. 2005:203
Titik tolak untuk memahami perilaku pernbeli adalah model
rangsangan-tanggapan (stimulus-repon model) yang diperlihatkan dalam gambar 2.2. rangsangan pemasaran dan Iingkungan rnasuk Ice kesadaran pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan
keputusan pernbelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi pada kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar
hingga munculnya keputusan pembelian.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2003:200) pembelian konsumen
sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Sebagian besar dari faktor-faktor itu tidak dapat dikendalikan oleh
Gambar 2.3
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Sumber : Kotler & Armstrong: Dasar-dasar Pemasaran. 2003, ha/ : 201
a. Faktor Budaya
Faktor budaya mempunyai pengaruh yang terluas dan terdalam
dalam perilaku konsumen. Pemasar perlu memahami peranan yang
dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli. Budaya
adalah penyebab dasar keinginan dan perilalm konsumen. Perilaku
manusia sebagian besar merupakan hasil proses belajar. Sewaktu
tumbuh dalam suatu masyarakat, seorang anak belajar mengenai nilai
persepsi, keinginan, dan perilaku dasar dari keluarga dan lembaga
penting lainnya. Sehingga seseorang yang tinggal didaerah tertentu
berbeda dengan orang lain yang tinggal didaerah lain pula. Subbudaya
adalah kelompok orang yang memiliki system nilai yang sama
berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa,
subbudaya meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan
kelompok masyarakat yang relatifpermanen clan relatifteratur dimana
anggota-anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
Untuk itulah produsen yang kreatif hendaknya selalu mencoba
menempatkan pergeseran budaya dalam rangka menyesuaikan atau
bahkan menghayalkan produk baru yang diinginkan oleh para
konsumen.
b. Faktor Sosiat
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosiat, seperti
kelompok kecil, keluarga, peran sosial, dan status yang melingkupi
konsumen tersebut.
Hat ini dikarenakan perilaku seseorang banyak dipengaruhi
oleh kelompok-kelompok baik itu kelompok keanggotaan yaitu
ketompok yang mempunyai pengaruh langsung pada perilaku
seseorang dan orang itu termasuk didalamnya. Sebaliknya kelompok
acuan yaitu yang memiliki pengaruh secara langsung maupun tidak
langsung pada sikap dan periiaku seseorang, dan kelompok
aspirasional yaitu kclornpok yang ingin dimasuki seseorang.
Anggota keluarga merniliki pengaruh yang kuat terhadap
perilaku pembeli karena keluarga merupakan organisasi pembelian
konsumen yang paling penting didalam masyarakat. Karena itulah
produsen hendaknya mengarnati pula peranan pengaruh suarni, istri,
Peran dan status juga mempunyai pengaruh karena peran terdiri
atas sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut
orang-orang disekitarnya dan setiap peran seseorang akan
mempengaruhi sejumlah perilaku pembeliannya. Tiap peran membawa
status yang menggambarkan penghargaan umum terhadap peran
tersebut oleh masyarakat. Orang terkadang 1rn:milih produk yang
menunjukkan status mereka di masyarakat. Oleh karena itu produsen
da!am mempromosikan produknya harus mengacu pada peran dan
status para konsumen yang dibidiknya.
c. Falctor Pribadi
Merupakan pengaruh dari karakteristik pribadi pembel i seperti
umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri.
Sepanjang hidupnya orang akan mengubah barang clan jasa
yang dibelinya menyesuaikan dengan umur dan tahap siklus hidupnya.
Masa-masa pergantian dari bayi, muda, dewasa dan tua akan
menentukan perilaku pembelian seseorang akan suatu produk.
Pekerjaan akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli.
Produsen hendakaya mengidentifikasi kelompok-kelompok
berdasarkan pekerjaan yang memiliki minat diatas rata-rata akan
barang dan jasa yang dihasilkannya, atau bahkan bisa melakukan
Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk.
Para produsen harus mengamati kondisi ekonomi untuk dapat
mengambil langkah -langkah dalam mendesain, memposisikan, dan
menetapkan strategi pemasaran.
Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang tercermin
pada aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan pola
tindakan dan interaksi seseorang secara universal. Dalam kaitannya
dengan pemasaran produk, produsen yang bermaksud untuk mencapai
keberhasilan target penjualan dapat menggunakan teknik pengukuran
gaya hidup yang dikenal dengan psokologis.
Kepribadian dan konsep diri seseorang rnemberikan pengaruh
dalam perilaku pembelinya, karena kepribadian mengacu pada
karakterisitik psikologis unik yang mengarah secara relatif pada
tanggapan yang konsisten dan abadi pada lingkungan yang dimiliki
seseorang. Sedangkan konsep diri seseorang mencerminkan identitas
orang tersebut. Sehungga dalam rangka memahami perilaku
konsumen, produsen sebagai pemasar pertama kali harus memahami
hubungan antara konsep diri dan kepemilikan konsumen.
d. Faktor Psikologi
Pilihan pembelian dipengaruhi empat faktor psikologi utama :
motivasi, persepsi, pembelajaran, serta kepercayaa.n dan sikap.
Teori motivasi maslow menjelaskan mengapa seseorang
manusia tersusun dalam sebuah hirarki, dari yang paling mendesak sampai yang kurang mendesak, yakni : kebutuhan psikologis, keamanan, sosial, pengahargaan dan aktualisasi diri.
Gambar 2.3
Hirarki Kebutuhan Maslow
5. Kebutuh<m aktualisasi diri (pengembangan & realisasi diri) 4. Kebutuhan penghargaan
(harga diri, dikenal, status) 3. Kebutuhan sosial
(rasa kebersamaan, cinta) 2. Kebutuhan keamanan
(keamanan, perl'lndungan) 1. Kebutuhan fisiologis
(makanan, minuman, tempat tinggal)
Sumber : Kotler & Armstrong : Dasar-dasar Pemasaran. 2003, hal : 218
Persepsi adalah sebuah proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang bera1ti tentang dunia.
Pembelajaran merupakan proses perubahan perilaku seseorang
karena pengalaman, pembelajaran terjadi melalui saling pengaruh antara dorongan, rangsangan, petunjuk, tanggapan clan penguatan.
Melalui tindakan dan pembelajaran, orang mendapat keyakinan dan sikap, yang kemudian akan mempengaruhi perilaku pembelian.
kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak suka terhadap objek atau ide.
Berdasarkan uraian diatas produsen bisa menggunakan pendekatan faktor psikologis untuk mempengaruhi minat pembelian konsumen atau keputusan pembelian produk. Keputusan pembelian produk akan terjadi dengan sendirinya apabila konsumen terdorong oleh kebutuhannya untuk segera dipenuhi karena merupakan
kebutuhan primer tanpa perlu mencari informasi lebih lanjut.
Sekarang kita dapat menilai memahami j en is kekuatan yang
terjadi pada perilaku konsumen. Pilihan konsumen adalah hasil hubungan yang rumit antara faktor budaya, sosial, kepribadian, dan psikologi.
4. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian
Proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara garis besar
kedalam tiga tahap utama, yakni prapembelian, konsumsi, dan evaluasi
purnabeli (lihat Gambar 2.4). Tahap prapembelian mencakup semua
aktivitas konsumen yang terjadi sebelum terjadinya transaksi pembelian dan pemakaian jasa. Tahap ini meliputi tiga proses, yakni identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, dan evaluasi alternatif. Tahap konsumsi
merupakan tahap proses keputusan konsumen, dimana konsumen membeli dan menggunakan produk atau jasa. Sedangkan tahap evaluasi purna beli
membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan kebutuhan itu
kedalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang
berhubungan dengan kebutuhan itu.
c. Evaluasi Alternatif
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana
menggunakan informasi untuk mengevaluasi ュ・イᄋセォMュ・イ・ォ@ alternative
dalam suatu susunan pilihan. Konsumen mengevaluasi pilihan
berkenaan dengan manfaat yang diharapkan danmenyempitkan pilihan
hingga alternatifyang dipilih.
d. Pembelian dan Konsumsi
Pada tahap evaluasi konsumen menyusun merek-merek dalam
himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian biasanya konsumen
akan melakukan pembelian dengan memilih rnerek yang disukai.
Tetapi ada dua faktor lain yang muncul diantara kecenderungan
pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pe11ama adalah sikap
orang !ain dan faktor kedua adalah faktor situasi yang tak terduga.
e. Evaluasi Puma Pembelian
Setelah pembe\ian terhadap suatu produk maka konsumen akan
merasa mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.
Konsumen mendasarkan harapannya pada informasi yang mereka
terima tentang produk. Jika kenyataannya yang mereka dapat berbeda
tersebut dapat memenuhi harapannya maka konsumen akan merasa
puas.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Setyawati (2006) dalam jurnalnya
yang beijudul: Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Jamu Tradisional Di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta".
Dalam penelitiannya Setyawati menggunakan meted penelitian berupa
metoe survey. Sampel penelitiannya menggunakan "Purposive Random
Sampling" dengan jumlah responden sebanyak 100 (seratus) orang yaitu
para pembelilkonsumen jamu tradisonal yang berada di 5 (lima) wilayah
DK! Jakarta. Adapun pengambilan data dilakukan dengan bantuan
instrument berupa kuesioner/angket dan wawancara.
Peneliti Berhasil mengumpulkan data dari 100 (seratus) responden dari
pembeli/konsumen jamu tradisional khusus merek "Sidomuncul" yang
berada di 5 wilayah DK! Jakarta. Dari data yang terkumpul dilakukan uji
reliabilitasnya dan telah menghasilkan komposisi data yang reliabel.
Variabel kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian sebesar 29,05 % sedangkan sisanya 70,95 % ditentukan oleh faktor lain. Variabel kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan
pembelian ditunjukkan hasil regresi sebesar 28,9 % dan variable harga
berpengaruh terhadap keputusan pembelian ditunjukkan dengan hasil regresi
G. Kerangka pemikiran
Pada hakikatnya konsumen dalam memutuskan untuk melakukan
pembelian karena memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginannya. Dalam membuat keputusan membeli tersebut banyak factor
yang mempengaruhinya. Salain faktor internal pada konsumen sendiri juga
faktor eksternal termasuk didalamnya bauran pemasaran.
Kerangka berpikir dalam penelitiaan difokuskan pada pengaruh
antara periklanan, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk
terhadap keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di
Langon Jepara
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian produk Mebel PT. Jatindo Ukir di Langon
Jepara
4. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara periklanan, kualitas
produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk Mebel PT.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif, dalam
penelitian ini, penulis akan menganalisis seberapa besar pengaruh dari
periklanan, kualitas produk dan harga pada produk ヲヲゥHセ「・ャ@ PT. Jatindo Ukir di
Langon Jepara terhadap keputusan pembelian, dari bab sebelumnya diketahui
bahwa dalam penelitian ini terdapat em pat variabel, yaitu: periklanan (XI),
kualitas produk (X2), harga (X3), dan sebagai variabel independen serta
keputusan pembelian (Y) sebagai variabel dependen.
Pen el iti akan menganalisa pengaruh periklanan, kualitas produk dan
harga terhadap keputusan pembelian pada produk mebel PT. Jatindo Ukir di
Langon Jepara. apakah mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian
pada produk tersebut.
B. Metode Penentnan Sample
I. Pulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan
PT. Jatindo Ukir di Langon Jepara.
2. Sampel adalah bagian dari jumlah populasi tersebut. Berupa tanggapan
dari pelanggan yang diperoleh dari kuesioner, metode pengambilan
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. (Freddy Rangkuti, 2003 : 32).
3. Untuk menemukan sample berpedoman pada pendapat Maholtra dalam
Widayat dan Amirullah (2002:60). Besarnya jumlah sample yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5 atau lebih. Dalam penelitian ini jumlah variabel yang digunakan 4, maka sample minimalnya adalah 20 sampel (5x4). Setelah
disesuaikan dengan kondisi perusahaan, Maka Dalam penelitian ini sampel yang diambiladalah sebanyak 50 orang.
C. Metode Pengumpulan Data
Bebepara metode untuk mendapatkan data yang a.kurat menggunakan
beberapa eara yang diambil dari lokasi penelitian sesuai dengan pendapat Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2000: I 34) "Tehnik pengolahan data adalah
eara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengrnnpulkan data."
Beberapa metode yang penulis lakukan dalam memperoleh data yang
diperlukan dalam penyusunan penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Data Primer
Adapun cara untuk mendapatkan data primer, yaitu dengan cara meninjau
lansung perusahaan yang menjadi obyek