• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi pemasaran produk kredit pemilikan rumah (KPR) Syariah dengan akad Murabahah (studi pada Bank Permata Cabang Kebun Jeruk Jakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi pemasaran produk kredit pemilikan rumah (KPR) Syariah dengan akad Murabahah (studi pada Bank Permata Cabang Kebun Jeruk Jakarta)"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PEMASARAN PRODUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH

(KPR) SYARIAH DENGAN AKAD MURABAHAH

(Studi Pada Bank Permata Cabang Kebon Jeruk Jakarta)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)

Oleh :

MUHAMMAD ALWI NIM: 206046104225

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Muhammad Alwi. Nim: 206046104225. EVALUASI PEMASARAN PRODUK

KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) SYARIAH DENGAN AKAD

MURABAHAH (STUDI PADA PERMATA BANK SYARIAH CABANG KEBON

JERUK), Skripsi, Jakarta, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Fakultas Syariah

dan Hukum. UIN Jakarta, 2011, VII + 61.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah mengetahui bagaimana strategi pemasaran

KPR Syariah yang dilakukan oleh Permata Bank dan apakah pembiayaan KPR Syariah

yang dilakukan oleh Permata Bank selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan

data primer dan data sekunder yang diambil melalui dua tehnik pengumpulan data yaitu

studi lapangan dengan wawancara dan studi kepustakaan.

Dalam penulisan skripsi ini strategi pemasaran permata bank yaitu Sosialisasi

produk-produk melalui media yang ada seperti televisi, radio, brosur, pamphlet,

spanduk, sponsor pada momen-momen tertentu yang dianggap cukup efektif dalam

proses sosialisasi. Akan tetapi pembiayaan KPR Syariah mengalami fluktuasi

(peningkatan dan penurunan).

Kata Kunci : Strategi, Pemasaran, KPR Syariah, Permata Bank

Pembimbing : Dr. A. Sudirman Abbas, MA dan Kamami Zadda, MA

(5)

KATA PENGANTAR

Subhanallah walhamdulillah wa Laailaahaillallah wallahu Akbar. Puji dan

syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam

tak luput tercurah untuk Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan

sahabatnya hingga akhir zaman.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini yang

berjudul "EVALUASI PEMASARAN PRODUK KPR SYARIAH DENGAN AKAD

MURABAHAH" bukan semata-mata atas usaha penulis sendiri namun juga karena

bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH.,MA.,MM selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum

2. Ibu Dr Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Ah Azharudin Latief, M.Ag.MH selaku Sekretaris Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Drs. Djawahier Hejazziey,SH.,MA selaku Koordinator Teknis

Program Non regular dan Bapak Drs.H. Ahmad Yani,M.Ag selaku Sekretaris

Teknis Program Non reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. A. Sudirman Abbas, MA dan Kamami Zada, MA selaku dosen

pembimbing skripsi penulis, terima kasih atas dukungan, doa, waktu dan motivasi

(6)

6. Terima kasih kepada Bank BTN Syariah Cabang Bogor yang telah banyak

membantu dan meluangkan memberikan informasi, data , dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Untuk Staf perpustakaan, terutama kepada bapak Zuhri.SH. dan Mas Farhan

terima kasih atas kemudahan, arahan dan bantuannya kepada penulis dalam

memperoleh data-data kepustakaan dalam penulisan skripsi ini.

8. Untuk Staf kordinator teknis program Non Reguler, Kak Syafii S.EI dan kak

Vida S. Ag, terima kasih atas semua informasi yang diberikan selama

penulisan skripsi ini berlangsung.

9. Untuk orang tuaku tercinta. Ayahandaku H. Ahmad Maher dan Ibundaku Hj. Sri

Nurleli, terimakasih karna engkau aku bisa menjadi seperti sekarang, makasih

atas support dan doa yang tulus kepada penulis. Untuk ke 3 kakaku (K Yun, Yu

Dida, dan Yu Melli ) , adik ku sila yang selalu ngingatkan aku dan memotifasi

kan aku, adikku tercinta yang saat ini sangat aku rindukan (alm Muhammad

Fathoni) serta kk iparku dan ponakanku (K Ifa dan Naura) terima kasih atas

curahan cinta dan kasih sayangnya, yang tiada henti mendoakan, menyemangati

baik moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk Teman-teman seperjuanganku, PS.B, Semangat ya semoga kalian semua

secepatnya menyusul kita amien ya Rabb dan untuk sahabat-sahabatku. Untuk

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………..……….……… 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …..………..………5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..………..………. 6

D. Review Studi Terdahulu ………..………..………7

E. Metode Penelitian ………..………..………. 10

F. Sistematika Penulisan ………..………..………11

BAB II STRATEGI PEMASARAN KPR SYARIAH DENGAN AKAD MURABAHAH A. Pengertian Strategi ………... 14

B. Pengertian Pemasaran ………..… 15

C. Tujuan Pemasaran ………..…….. 16

D. Strategi Pemasaran Produk KPR Syariah ……… 17

E. Marketing Mix ……….……… 19

F. Murabahah dan Dasar Hukumnya ………...………. 23

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya ……… 28

B. Visi dan Misi ……… 29

(8)

D. Produk-produk KPR Permata Bank ……….32

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Strategi Pemasaran Prodak KPRS Dengan Akad Murabahah ……..….. 41

B. Pembiayaan KPRS Permata Bank Syariah dengan Akad Murabahah

(2008-2010) ……… 50

C. Kendala-kendala Yang Dihadapi Permata Bank Syariah Cabang Kebonjeruk

Dalam Memasarkan Produk KPR Syariah ……….. 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……….. 57

B. Saran-saran ………... 58

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama krisis moneter (1997-1998) banyak bank-bank konvensional

yang terkena dampak dari krisis tersebut. Banyaknya bank-bank konvensional

yang berbasis bunga mengalami depresi hebat dan bahkan tidak sedikit bank

konvensional tutup akibat dilikuidasi hingga mencapai 55 bank pada bulan juli

1997 sampai dengan 13 maret 19991 dikarenakan krisis ekonomi tersebut.

Meskipun begitu ada juga perbankan yang tidak terlalu terpengaruh dengan krisis

moneter tersebut, salah satu diantaranya adalah perbankan syariah. Bank syariah

dapat bertahan dan dapat menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik

dibandingkan lembaga perbankan konvensional. Yaitu dengan filosofi utamanya,

kemitraan dan kebersamaan dalam berbagi keuntungan maupun risk, dalam hal ini

bank syariah terbukti prospektif untuk berkembang di tanah air.

Perbankan syariah di tanah air mengalami perkembangan yang cukup

menggembirakan. Diawali dengan inisiatif Majelis Ulama Indonesia (MUI),

Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), dan para tokoh muslim

Indonesia yaitu dengan mendirikan Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991

yang kemudian segera diikuti dengan institusi syariah lainnya. Per Desember

1

(10)

2

2008, tercatat ada enam bank syariah (Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, BRI Syariah, BNI Syariah dan Bank

Syariah Bukopin).2

Di bidang perbankan syariah, dukungan dari berbagai stakeholder dan

pemerintah semakin terasa dengan disahkannya UU perbankan syariah No 21

tahun 2008 dan undang-undang surat berharga syariah Negara No 19 tahun 2008.

Peran perbankan dalam memajukan perekonomian suatu Negara

sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa perbankan. Oleh karena itu saat ini

dan di masa yang akan datang setiap Negara dan individu tidak akan dapat lepas

dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan aktifitas keuangan, baik

perorangan maupun lembaga, baik sosial maupun perusahaan.

Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana

dalam rangka membiayai kegiatan oprasional. Sesuai dengan fungsi bank sebagai

lembaga keuangan, dimana kegiatan sehari-hari adalah bergerak dibidang

keuangan maka sumber-sumber dana tidak terlepas dari bidang keuangan. Untuk

menopang kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank

harus lebih dahulu untuk menghimpun dana, sehingga dari solusi keuntungan

tersebut bank mendapatkan pendapatan.

2

A Riawan Amin, “Perbankan Syariah Sebagai Solusi Perekonomian Nasional”

(11)

3

Produk-produk bank syariah sangat bervariasi mencapai lebih dari 40

jenis produk dan jasa keuangan syariah dengan menggunakan akad yang

bervariasi juga. Produk dan jasa tersebut meliputi produk dan jasa untuk

pendanaan, pembiayaan, pembiayaan perdagangan, jasa perbankan, card services

atau pelayanan kartu, treasury dan instrument pasar uang.

Sejalan dengan semakin berkembangnya kegiatan pembangunan di

Indonesia dan dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat (kurang lebih

225 juta jiwa pada tahun 2008)3, pemerintah berusaha untuk selalu meningkatkan

kesejahteraan penduduknya melalui pembangunan di berbagai sektor, salah satu

sektor yang terpenting adalah masalah mengenai perumahan atau kebutuhan

papan. Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat namun lahan yang

tersedia semakin terbatas dapat mengakibatkan tingginya harga tanah dan rumah,

hal ini akan menjadi beban bagi mereka yang membutuhkan tempat tinggal.

Salah satu kegiatan utama yang dilakukan oleh bank dalam rangka

membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan perumahan dengan harga yang

terjangkau adalah dengan memberikan kredit, salah satu fasilitas kredit yang

diberikan oleh bank adalah dengan memberikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Kredit pemilikan rumah adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat individu

untuk pembelian atau pembangunan rumah tinggal, dimana besarnya kredit yang

diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari masing-masing

pemohon.

3

(12)

4

Dalam hal ini bank memegang peranan penting dalam memperlancar

proses pembangunan dan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan papan (tempat tinggal), selain itu bank juga melayani

kebutuhan pembiayaan dan melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi

semua sektor perekonomian. Oleh karena itu pemerintah melalui perbankan

merealisasikan pemberian kredit yaitu dengan adanya prodak KPR.

Selama ini penyediaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan salah

satu kegiatan Bank Konvensional yang tidak lepas dari bunga. Dalam

penyelenggaraan KPR ini terlibat unit-unit usaha lain, seperi Perseroan Terbatas

(PT), yang menyediakan lokasi tanah pembangunan rumah. Hal yang ditetapkan

dalam KPR antara lain harga jual kontan, uang muka, suku bunga, angsuran

bulanan dan benda-benda lain yang harus dibayar oleh pembeli (debitur).

Misalnya biaya penyambungan listrik, provisi bank, dan biaya notaris.4

Pada bank konvensional besarnya jumlah kredit yang diberikan akan

menentukan keuntungan, namun pada bank syariah yang menentukan jumlah

pendapatan bukan hanya jumlah pembiayaan yang di berikan, tetapi pada

dasarnya adalah seberapa cepat turn over pembiayaan tersebut dilakukan. Yang

paling utama yaitu apabila bank syariah menyalurkan dananya dalam piutang

yang timbul dari transaksi jual-beli seperti murabahah, salam, istishna dan juga

transaksi sewa-menyewa (ijaroh).5

4

Chuzaimah T Yanggo dan Haifiz Anshary AZ, Problematika Hukum Islam Kontemporer cet. III (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997), hal. 51

5

(13)

5

Alasan utama masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah adalah

efisiensi dari berbagai hal seperti waktu dan biaya, mudah dan karena bank

syariah menetapkan prinsip kemitraan melalui produk pembiayaan. Bagi

masyarakat yang memanfaatkan produk dan jasa perbankan syariah, perilakunya

dipengaruhi oleh pertimbangan aksebilitas bank, dan pertimbangan keamanan,

sebagaimana pertimbangan dalam memilih bank secara umum.

Pemasaran adalah sebuah awal dari diterimanya produk oleh konsumen.

Sehingga aspek ini patut diperhatikan dan diberi solusi yang optimal. Jika

berpijak pada tujuan untuk peningkatan konsumen layanan bank syariah yang

beberapa pihak mengatakan masih kurang optimal, maka aspek pemasaran tidak

bisa di abaikan begitu saja. Tentu saja dengan asumsi bahwa pengelolaan atau

manajemen internal sebuah bank syariah khususnya berkaitan dengan produk

yang berbasis syariah.

Pemasaran terhadap prodak KPR syariah sangatlah penting. hal ini

merupakan kunci suksesnya agar diterimanya prodak KPR Syariah pada

masyarakat. Bermacam-macam program dengan berbagai nama tentu juga sudah

dilakukan oleh bank syariah. Pemasaran umumnya langsung pada takaran produk

tertentu yang dimiliki oleh bank syariah. Misalnya sebuah bank ada yang

mempunyai layanan kredit perumahan syariah, deposito syariah, dan lain

sebagainya. Produk-produk atau layanan bank syariah di Indonesia pada

umumnya telah dilaksanakan melalui berbagai macam program atau media. Mulai

(14)

6

perbankan syariah khususnya prodak KPR syariah. Intinya program-program atau

strategi pemasaran dilakukan langsung pada sebuah aktivitas untuk menawarkan

produk yang spesifik dari sebuah bank.

Mengingat pentingnya produk syariah, maka Permata Bank Syariah

mengeluarkan produk KPR syariah dengan akad Murabahah. Untuk mengetahui

efektivitas pemasaran yang dilakukan oleh Permata Bank Syariah terhadap

produk tersebut, Selain produk dari permata bank syariah, produk permata bank

konvensional tentunya sudah lebih dahulu dikeluarkan oleh bank tersebut,

diantaranya yaitu Permata KPR Bijak, Permata KPR Cicilan Tetap, Permata

Home Ready Cash.

Oleh karena itu untuk mengetahui efektivitas pemasaran yang dilakukan

oleh Permata Bank Syariah terhadap produk tersebut maka diperlukan evaluasi

pemasaran produk KPR syariah. Penulis mencoba untuk menyusun hasil

pengamatan dan analisis yang didapat dari Permata Bank Syariah tersebut dengan

judul “Evaluasi Pemasaran Kredit Pemilikan Rumah Syariah (KPRS) dengan akad Murabahah”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam hal ini pembatasan masalah dalam penelitian skripsi ini agar

tidak meluas dan tema penelitian tidak kompleks oleh karena itu sesuai dengan

judul skripsi ini, maka penulis membatasi masalahnya pada Permata Bank

(15)

7

tahun 2008-2010 dan juga strategi yang dilakukan oleh bank permata dalam

melakukan pemasaran Produk KPR Syariah, dengan perumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana pemasaran KPR syariah yang telah dilakukan oleh Permata Bank

Syariah?

2. Apakah pembiayaan KPR syariah yang dilakukan oleh Permata Bank Syariah

selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah menyelesaikan skripsi ini, tujuan dan manfaat yang hendak

dicapai yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pemasaran yang dilakukan oleh Permata bank syariah.

b. Mengetahui pembiayaan KPR syariah yang dilakukan oleh Permata Bank

Syariah setiap tahunnya.

2. Manfaat penelitian

a. Bagi Penulis

Agar dapat menambah pengetahuan bagi penulis mengenai strategi

perbankan dalam memasarkan produknya serta mengevaluasi pemasaran

(16)

8

b. Bagi Objek Penelitian (Permata Bank Syariah)

Agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Permata

Bank Syariah mengenai saran-saran dan temuan-temuan atas

kelemahan-kelemahan dari aktifitas pemasaran perbankan syariah kepada masyarakat

yang berguna untuk perkembangan Permata Bank Syariah pada masa yang

akan datang. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan bagi

pihak manajemen Permata Bank Syariah untuk mengetahui sejauh mana

produk ini dapat di terima oleh masyarakat. Selain itu, untuk memberikan

sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam

mengevaluasi atau memperbaiki kinerjanya guna memperluas

pengetahuan konsumen sehingga dapat dijadikan sebagai masukan untuk

memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen.

c. Bagi Pembaca

Agar pembaca mengetahui apa sebenarnya perbankan syariah itu

secara umum, dan memberikan keyakinan pada pembaca agar dapat

memberikan alternatif pilihan dalam menentukan lembaga keuangan bank

yang sesuai dengan prinsip syariat islam. Selain itu juga untuk

memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya dan

sebagai bahan referensi yang diharapkan dapat menambah wawasan

pengetahuan bagi pembaca terutama tentang perilaku konsumen mengenai

pengetahuan konsumen terkait dengan pengaruhnya dalam proses

(17)

9

D. Review Studi Terdahulu

Ada beberapa penelitian yang terkait dengan studi tentang pemasaran

yang dilakukan oleh perbankan syariah, diantaranya yaitu:

Pertama, skripsi yang di susun oleh M. Rizky Kurnia Fakultas Syariah dan hokum

tahun 2008 yang berjudul “Strategi Pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang

Bukittinggi”. Skripsi ini membahas tentang strategi yang dilakukan oleh bank

mandiri syariah dalam memasarkan produknya. Jenis penelitian yang dilakukan

menggunakan metode kualitatif, karena sifat penelitian ini adalah deskriptif yang

menjelaskan data-data yang diperoleh apa adanya secara sistematis. Intinya

kesimpulan dari skripsi ini adalah dalam konsep pemasaran syariah kegiatan

pemasaran harus dilandasi oleh semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha

Pencipta, berusaha semaksimal mungkin dengan tujuan untuk kesejahteraan

bersama bukan untuk kepentingan golongan apalagi kepentingan pribadi. Dan

juga seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip

yang islami. Dan selama proses bisnis ini dapat di jamin, atau tidak terjadi

penyimpangan terhadap prinsip syariah, maka setiap transaksi apapun dalam

pemasaran dapat diperbolehkan.

Strategi pemasaran produk yang diterapkan Bank Syariah Mandiri

Cabang Bukittinggi diantaranya adalah:

1. Sosialisasi produk-produk melalui media yang sudah ada seperti televisi,

radio, brosur, pamflet, spanduk, sponsor pada momen tertentu, seperti tablig

akbar atau kegiatan-kegiatan lainnya yang di anggap cukup efektif dalam

(18)

produk-10

produknya dengan cara masuk keberbagai sektor yang ada, seperti sektor

agama, sektor pertanian, sektor pendidikan, dan lainnya.

2. Usaha Bank Syariah Mandiri dalam upaya memperluas jaringan dan

memberikan kemudahan bertransaksi dengan nasabah adalah dengan

membuka Kantor Cabang Pembantu (KCP) di Payakumbuh dan Kantor Kas

(KK) di Aur Kuning yang memiliki potensial cukup besar bagi perkembangan

Bank Syariah Mandiri Cabang Bukittinggi.

3. BSM Cabang Bukittinggi memiliki strategi pick up service (jemput bola) yang

bertujuan untuk melayani nasabah yang khususnya pedagang yang sibuk

dengan pekerjaannya dengan cara menjemput langsung ketempat nasabah.

Selain menerapkan strategi pemasaran, BSM Cabang Bukittinggi juga

menghadapi kendala dalam mensosialisasikan produk-produknya, antara lain:

1. Masyarakat yang masih familiar dengan keberadaan bank konvensional yang

sudah ada sejak lama.

2. Pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap bank syariah dan juga

produk-produknya.

3. Masyarakat Bukittinggi yang mayoritas pedagang memiliki naluri bisnis yang

tinggi, sehingga mereka lebih cendrung dalam menentukan pilihan bank yaitu

siapa yang lebih besar memberikan keuntungannya.

4. Strategi pemasaran yang diterapkan BSM Cabang Bukittinggi berjalan sesuai

dengan strategi pemasaran bank syariah pada umumnya. Hal ini dapat dilihat

dari langkah-langkah yang diterapkan oleh BSM Cabang Bukittinggi seperti

(19)

11

Kedua, skripsi yang disusun oleh Siti Humairoh Fakultas Syariah dan Hukum

tahun 2010 yang berjudul “Strategi Pemasaran Pembiayaan Mudharabah”.

Kesimpulan dari skripsi ini adalah starategi pemasaran yang digunakan oleh Bank

BRI Syariah Cabang Jatinegara adalah dengan cara sistem kekeluargaan yang

dibangun oleh pihak bank kepada para nasabahnya agar nantinya nasabah merasa

nyaman apabila dilayani oleh pihak bank. Selain itu strategi pemasaran yang

dilakukan oleh pihak bank untuk memperkenalkan jasa dan produknya kepada

nasabah agar mudah dikenal oleh masyarakat banyak, Bank BRI Syariah Cabang

Jatinegara menggunakan strategi pemasaran dalam memasarkan pembiayaan

mudharabah diantaranya yaitu Menembus pasar, mengembangkan pasar,

pengembangan produk, diversifikasi, biaya murah, dan pemfokusan pasar

Adapun faktor penghambat dalam pemasaran produk yang ditawarkan

Bank BRI Syariah Cabang Jatinegara adalah:

1. Tingkat pemahaman dan pengetahuan umum tentang bank syariah masih

sangat rendah. Masih banyak yang belum mengerti dan salah faham tentang

bank syariah dan menganggapnya sama saja dengan bank konvensional

lainnya. Bahkan sebagian ustaz yang tidak memiliki ilmu yang memadai

tentang ilmu ekonomi islam (ilmu ekonomi makro dan moneter) masih

berpandangan miring tentang bank syariah.

2. Belum ada gerakan bersama dalam skala besar untuk mempromosikan bank

syariah

(20)

12

4. Peran pemerintah masih sangat kecil dalam mendukung dan mengembangkan

ekonomi syariah

5. Peran ulama, ustaz dan da’i masih relatif kecil. Ulama yang berjuang keras

mendawahkan ekonomi syariah selama ini masih terbatas pada DSN dan

kalangan akademis yang telah tercerahkan. Bahkan masih banyak anggota

DSN yang belum menjadikan tema khutbah dan pengajian tentang bank dan

ekonomi syariah.

6. Dan ini yang paling utama, BI dan bank-bank syariah belum menemukan

strategi jitu dan ampuh dalam memasarkan bank syariah kepada masyarakat

luas.

Namun dari semua data di atas atau tesis yang saya gunakan sebagai

acuan pokok bahasannya masih terlalu umum sehingga penulis membatasi

penulisan skripsi ini dengan strategi apa yang digunakan oleh Permata Bank

Syariah dalam mengembangkan Produk KPR Syariah dan sejauh mana

pembiayaan KPR Syariah yang sudah dilakukan oleh Permata Bank Syariah.

E. Metode Penelitian

1. Jenis dan Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (studi kasus) dengan

(21)

13

analisis6 yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari

data-data yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut untuk kemudian ditarik

kesimpulan. Dengan tipe pendekatan studi kasus, penulis mengadakan

penelitian dengan melihat, menggambarkan tentang kinerja pemasaran

perbankan syariah.

2. Sumber dan Teknik Pengambilan Data

Yang menjadi bahan acuan (sumber) dalam penelitian ini, penulis

membaginya dalam 2 kategori yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari pihak bank

berupa hasil interview secara langsung yang dipersiapkan sebelumnya dengan

pengurus Permata Bank syariah yang berkaitan dengan pembahasan dalam

skripsi ini.

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan atau

data-data yang dikeluarkan dan literatur-literatur kepustakaan seperti

buku-buku, kitab-kitab serta sumber lainnya yang berkaitan dengan pembahasan

skripsi ini.

Untuk memperoleh data yang akurat maka penulis mengumpulkan data

melalui:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penulis melakukan penelitian dengan mengkaji data-data yang diperoleh dari

6

(22)

14

buku-buku yang memiliki kaitannya dengan penulisan skripsi ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan

wawancara dengan pihak perbankan dan nasabah KPRS Permata Bank

Syariah cabang Kebon Jeruk.

F. Sistematika penulisan

Sesuai dengan judul skripsi maka penulis akan membahas permasalahan

yang utama dari Permata Bank Syariah yaitu kinerja pemasaran perbankan

syariah kepada masyarakat. Untuk mempermudah dan memperoleh gambaran

umum mengenai isi dari skripsi ini, maka penulis menguraikan sistematika

pembahasan yang terdiri dari 5 (lima) bab, masing-masing dapat diuraikan

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan mengenai latar belakang masalah yang

bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemasaran yang dilakukan

oleh Permata Bank Syariah terhadap produk KPRS, pembatasan dan

perumusan masalah dimaksutkan agar masalah dalam penelitian

skripsi ini tidak meluas dan tema penelitian tidak kompleks, tujuan

dan manfaat penelitian bertujuan untuk membahas permasalahan

yang akan dibahas, review studi terdahulu bertujuan untuk

(23)

15

dibahas, metodologi penelitian bertujuan untuk mengetahui metode

apa yang akan digunakan dalam penelitian skripsi ini, dan

sistematika penulisan bertujuan untuk mempermudah dan

memperoleh gambaran umum mengenai isi dari skripsi ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai teori-teori yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti yaitu mengenai konsep

dasar mengenai pemasaran produk KPR Syariah kepada masyarakat

diantaranya pengertian strategi, pengertian pemasaran, tujuan

pemasaran, strategi pemasaran produk KPRS, marketing mix, dan

murabahah dan dasar hukumnya.

BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Di dalam bab ini di uraikan antara lain mengenai sejarah singkat

perusahaan, visi dan misi yang ditetapkan oleh Permata Bank,

struktur organisasi perusahaan dengan pembagian tugas dan

tanggung jawabnya, dan produk-produk Permata Bank Syariah.

BAB 1V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menganalisis data yang didapat dari hasil

evaluasi serta hasil pengamatan dan akan melakukan pembahasan

mengenai evaluasi pemasaran KPRS, dalam bab ini berisikan

strategi pemasaran produk KPRS dengan akad Murabahah,

(24)

16

tahun 2008-2010, dan kendala-kendala yang dihadapi Permata Bank

Syariah dalam memasarkan produknya.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan yang berupa hasil evaluasi

dari analisis dan pembahasan penelitian serta saran-saran yang dapat

diberikan pada perusahaan yang berhubungan dengan objek dan

(25)

17 BAB II

STRATEGI PEMASARAN KPR SYARIAH DENGAN AKAD MURABAHAH

A. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Stratogos atau Strategis

yang berarti jendral. Strategi berarti seni para jendral.1 Dalam pembahasan kata

“strategi” sulit untuk di bantah bahwa penggunaannya di bawah atau bersumber

dan popular di lingkungan militer. Dilingkungan tersebut penggunaannya lebih

dominan dalam situasi peperangan sebagai tugas seorang komandan dalam

menghadapi musuh.2

Dalam bidang manajemen, definisi strategi cukup beragam dan

bervariasi dari berbagai ahli. Seperti Menurut wiliam F. Glueck dan Lawarence

Jauch, strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi, yang

menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan

dan yang di rancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat di

capai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.3

Menurut kamus Wikipedia, strategi adalah pendekatan secara

keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan

eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Kata strategi dalam

1

Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Bandung: Linda karya, 2004), hal. 1

2

Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, cet. 2,(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003), hal. 147

3

(26)

18 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

perencanaan Pembangunan Nasional, mempunyai pengertian adalah

langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.4

Dari berbagai pengertian dan definisi di atas, secara umum pengertian

strategi dapat diartikan sebagai rencana tentang serangkaian manuver, yang

mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata, untuk

menjamin keberhasilan mencapai suatu tujuan.5

B. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang

membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri

menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai

tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi

penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. Definisi pemasaran ini

bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants),

dan permintaan (demands).

Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia

memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan

dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bisa juga

diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual.

4

http://mulyaniakuntansi.blogspot.com/2010/02/Pengertian-Strategi.html 5

(27)

19 Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler adalah suatu proses sosial

dan manajerial yang mana dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan

secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.6

Pemasaran juga dapat di artikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual

produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu.7

Strategi pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang

terencana yang mengarah pada proses penciptaan, penawaran, dan perubahan

value dari suatu inisiator kepada stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan

prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam

Islam.8

C. Tujuan Pemasaran

Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan

usaha tentu mengandung maksut dan tujuan. Penetapan tujuan disesuaikan dengan

keinginan pihak menejemen perusahaan itu sendiri. Badan usaha dalam

menetapkan tujuan yang hendak di capai dapat dilakukan dengan berbagai

pertimbangan yang matang. Kemudian ditetapkan cara-caranya untuk mencapai

tujuan tersebut.

Jakfar Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, cet. II, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 74. 8

(28)

20 Dalam prakteknya tujuan suatu perusahaan dapat bersifat jangka pendek

maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya hanya bersifat sementara

dan juga dilakukan sebagai langkah untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Demikian pula dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran suatu perusahaan

memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Secara umum tujuan pemasaran bank adalah sebagai berikut :

1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan

merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli

produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang

diinginkan nasabah. Nasabah yang puas oleh pelayanan bank akan menjadi

ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan

kepada nasabah lainnya melalui ceritanya.

3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan

berbagai jenis produk sehingga nasabah memiliki berabagai macam pilihan

juga.

4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai macam

kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efektif.9

9

(29)

21 D. Strategi Pemasaran Produk KPR Syariah

1. Strategi Pemasaran

Setiap perusahaan dalam pengembangan usahanya tentu harus

mempunyai perencanaan matang atau strategi yang dapat memajukan dan

mengembangkan usahanya, apalagi yang berkaitan dengan produk. Tujuan ini

adalah untuk mempertahankan keberadaan perusahaan dan mendapatkan

perhatian dari konsumen. Untuk mendapatkan hasil yang maksimum tentu

harus mempunyai strategi-strategi yang matang yang tentunya bisa

mewujutkan visi dan misi suatu perusahaan, diantaranya :

a. Tahap Perkenalan

Dalam meluncurkan suatu produk baru, menejemen perusahaan

dapat menetapkan tingkat yang tinggi atau rendah untuk setiap variabel

pemasaran, harga pokok, promosi dan kualitas produk.10

Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam

kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan,

mengingat harga sangat menentukan dapat diterimanya produk atau jasa

perbankan. Tujuan dari penentuan harga ini adalah untuk menjadikan

produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran dan juga dengan

penentuan harga diharapkan dapat meningkatkan jumalah nasabah.11

10

Philip Kotler, A. B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia; Analisis Perencanaan, Imlementasi dan Pengendalian, jilid. 1, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hal. 471

11

(30)

22 Produk yang dikeluarkan dan penetapan harga yang telah

ditentukan agar dapat diterima dimasyarakat atau nasabah dan dirasakan

manfaatnya serta keunggulan produk dari produk pesaing tentu harus

dilakukan promosi atau sosialisasi. Tujuan dari promosi ini adalah untuk

mengendalikan produk tersebut kepada masyarakat atau nasabah dan

berusaha untuk menarik calon nasabah baru. Fungsi lain dari kegiatan

promosi adalah mempengaruhi nasabah untuk membeli atau

mempergunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Hal ini juga dapat

meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya.

b. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap ini ditandai dengan lonjakan cepat dalam penjualan

suatu produk yang dapat dilihat dari penjualan. Hal ini dilihat dari

pertumbuhan dan perkembangan bank yang semakin banyak dinikmati

oleh nasabah. Dalam tahap ini perusahaan harus dapat menahan cepatnya

pertumbuhan pasar selama mungkin, yaitu dengan cara :

1) Meningkatkan kualitas produk dan menambahkan ciri baru pada

produk dan peningkatan gaya.

2) Memasuki segmen pasar baru.

3) Lebih meningkatkan sosialisasi atau promosi untuk memberikan

pemahaman yang lebih pada nasabah dan calon nasabah.

2. Strategi Pemasaran Produk

Produk yang dihasilkan oleh dunia usaha pada umumnya berbentuk

(31)

23 untuk dapat dikatakan berwujud atau tidak berwujud memiliki karakteristik

atau cirri-ciri tertentu. Produk yang berwujud merupakan barang yang dapat

dilihat dan dirasakan secara langsung sebelum dibeli. Sedangkan produk yang

tidak berwujud berupa jasa dimana tidak dapat dilihat atau dirasakan sebelum

dibeli. Untuk lebih jelasnya memahami dan mengerti sesuatu yang

berhubungan dengan produk, maka secara umum definisi produk adalah

sesuatu yang dapat memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.12

Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang dapat

ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, yang

digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang

dapat memberikan manfaat, baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari

atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen.

E. Marketing Mix

Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang

dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan

diantara elemen-elemen yang ada didalam marketing mix itu sendiri. Setiap

elemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain.

Elemen-elemen yang ada dalam marketing mix adalah Product

(produk), Price (harga), Place (tempat), dan promotion (promosi) atau yang biasa

kita dengar dengan sebutan 4P.

12

(32)

24 1. Product / Produk

Setiap produk yang diluncurkan ke pasar tidak selalu mendapatkan

respon yang positif. Bahkan cendrung mengalami kegagalan jauh lebih besar

dibandingkan keberhasilannya. Untuk mengantisipasai agar produk yang

diluncurkan berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka perluncuran

produk diperlukan strategi-strategi tertentu.

Dalam dunia perbankan strategi pengembangan produk yang dapat

dilakukan adalah :

a. Penentuan Logo dan Moto

Logo merupakan ciri khas suatu bank, sedangkan moto

merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam

melayani masyarakat. Logo dan moto sering disebut sebagai ciri produk.

Baik logo dan moto harus dirancang dengan benar. Pertimbangan

pembuatan logo dan moto adalah (a) logo dan moto harus memiliki arti,

(b) mampu menarik perhatian bagi siapa saja yang melihatnya, dan (c)

mudah di ingat bagi siapa saja yang melihatnya.

b. Menciptakan Merek

Tujuan dari penggunaan merek adalah agar mudah dikenal dan

diingat. Merek merupakan sesuatu untuk mengenal barang atau jasa yang

ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah,

simbol, disain atau kombinasi dari semuanya. Penciptaan merek harus

(33)

25 terkesan hebat dan modern, (c) pastinya memiliki arti dan (d) mampu

menarik perhatian bagi siapa saja yang melihatnya.

c. Menciptakan Kemasan

Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia

perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa

kepada para nasabah disamping juga sebagai pembungkus untuk berbagai

jenis jasanya seperti buku tabungan, cek, bilyet giro, atau kartu kredit.

d. Keputusan Label

Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produksi yang

ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label

dijelaskan siapa yang membuat, di mana dibuat, kapan dibuat, cara

menggunakannya, waktu kadaluwarsa, komposisi isi, dan informasi lain.

2. Price / Harga

Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan

pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat

harga sangat menentukan dapat diterimanya produk atau jasa perbankan.

Tujuan dari penentuan harga ini adalah untuk menjadikan produk atau jasa

yang ditawarkan laku di pasaran dan juga dengan penentuan harga diharapkan

dapat meningkatkan jumalah nasabah.

Tujuan dari penentuan harga adalah (a) Untuk bertahan hidup, (b)

Untuk memaksimalkan keuntungan, (c) Untuk memperbesar market share, (d)

(34)

26 3. Place / Lokasi

Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam

menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang akan dikeluarkan

nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi minat nasabah untuk

berhubungan dengan bank.

Paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan dalam

penentuan lokasi :

a. Faktor Utama (Primer)

(a) Dekat dengan pasar, (b) Dekat dengan bahan baku, (c) Tersedia tenaga

kerja, (d) Baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan, (e) Terdapat

fasilitas pengangkutan seperti jalan raya dan transportasi angkutan umum,

(f) Tersedia sarana dan prasarana, seperti listrik, telepon dan lain-lain,

(g)Respon masyarakat, (h) Jumlah pesaing yang terdapat di lokasi tersebut

b. Faktor Skunder

(a) Biaya yang dikeluarkan untuk investasi dilokasi tersebut, (b) Prospek

perkembangan harga atau kemajuan dilokasi tersebut, (c) Kemungkinan

untuk perluasan lokasi, (d) Terdapat fasilitas penunjang lainya seperti

pusat perbelanjaan atau perumahan.

4. Promotion / Promosi

Promosi merupaka kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga

kegiatan diatas. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk

mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung

(35)

27 Dalam praktiknya paling tidak terdapatam 4 sarana promosi yang

dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan produk perbankan

tesebut yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi.

Periklanan (Advertising)Merupakan promosi yang dilakukan dalam

bentuk tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk,

brosur, billboard, Koran, majalah, TV, atau radio.

Promosi penjualan (Sales Promotion) Merupakan promosi yang

digunakan untuk meningkatkan penjualan melalui potongan harga atau hadiah

pada waktu tertentu terhadap barang-barang tertentu pula.

Publisitas (Publicity) Merupakan promosi yang dilakukan untuk

meningkatkan citra bank di depan para calon nasabah atau nasabahnya

melalui kegiatan sponsorship terhadap suatu kegiatan amal sosial atau

olahraga.

Penjualan Pribadi (Personal Selling) Merupakan promosi yang

dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan bank dalam melayani serta ikut

mempengaruhi nasabah.13

Pemasaran adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam

peningkatan kepercayaan konsumen. Salah satu aspek ini memang perlu

diperhatikan untuk meningkatkan minat dan konsumen. Pemasaran dalam

bank syariah bukan hal yang bisa dianggap sepele. Dan para pengelola bank

juga tidak tinggal diam. Tentu sudah banyak hal yang dilakukan untuk

mendobrak kinerja pemasaran sebuah bank syariah.

13

(36)

28 Bermacam-macam program dengan berbagai nama tentu juga sudah

dilakukan oleh bank syariah. Pemasaran umumnya langsung pada takaran

produk tertentu yang dimiliki oleh bank syariah. Berbeda-beda. Misalnya

sebuah bank ada yang mempunyai layanan kredit perumahan syariah, deposito

syariah dan lain sebagainya. Produk-produk atau layanan bank syariah di

Indonesia umumnya telah dilaksanakan melalui berbagai program atau media.

Mulai dari pamflet, iklan, buletin gratis hingga mengikuti pameran-pameran

mengenai perbankan syariah. Intinya, program-program atau strategi

pemasaran dilakukan langsung pada sebuah aktivitas untuk menawarkan

produk yang spesifik dari sebuah bank.

F. Murabahah dan Dasar Hukumnya

1. Murabahah

Akad murabahah adalah akad pembiayaan dengan prinsip jual beli

dengan menyertakan harga pokok dan keuntungan (margin) yang di sepakati.

Dengan demikian masyarakat akan merasa tenang karena selama masa

pembiayaan besar angsuran tidak berubah (fixed) meskipun kondisi ekonomi

tidak menentu.

Ba’i al-murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tembahan keuntungan yang disepakati. Dalam istilah teknis perbankan

syari’ah murabahah ini diartikan sebagai suatu perjanjian yang disepakati

(37)

29 untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan

nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank

(harga beli bank + margin keuntungan) pada waktu yang ditetapkan.

Bila dilihat sekilas, terdapat persamaan jual beli murabahah dengan

pembiayaan konsumtif. Persamaannya antara lain, pembiayaan yang diberikan

adalah barang (motor, mobil, dan lain-lain.) bukan uang, dan pembayarannya

secara cicilan. Namun, jika diperhatikan lebih dalam sesuai dengan fatwa

DSN MUI, karakteristiknya berbeda. Terdapat beberapa perbedaan utama

antara jual beli murabahah dengan pembiayaan konsumen.

Perbedaan pertama, harga jual pembiayaan konsumen biasanya memakai tingkat bunga yang tergantung situasi pasar, sedangkan

margin/tingkat keuntungan murabahah (bila sudah terjadi ijab kabul) bersifat

tetap, sehingga harga jual tidak boleh berubah. Jadi, sejak awal perjanjian

sampai dengan masa pelunasan, bank syariah tidak diperbolehkankan

mengubah harga yang telah diperjanjikan/ diakadkan. Pada lembaga keuangan

konvensional, dimungkinkan membuat sebuah klausul untuk meningkatkan

bunga seperti karena akibat ketergantungan pada situasi pasar, krisis BBM,

dan krisis nilai tukar. Keunggulan dari sebuah produk jual beli murabahah

adalah memberikan kepastian dan kenyamanan kepada nasabah terhadap

angsuran pembiayaan.

Perbedaan kedua, akad murabahah adalah akad jual beli, sehingga

(38)

30 diperjualbelikan tersebut berupa harta yang jelas harganya, seperti mobil atau

motor. Sedangkan akad pembiayaan konsumen adalah akad pinjam

meminjam. Dalam hal ini belum tentu ada barangnya. Pada pembiayaan

konsumen, nasabah diberi uang yang akan dipergunakan untuk membeli

barang yang dibutuhkan. Dalam praktiknya, sering kali terjadi

penyalahgunaan pemakaian.

Perbedaan ketiga, dalam hal utang nasabah. Dalam jual beli

murabahah, utang nasabah adalah sebesar harga jual. Harga jual adalah harga

perolehan/pembelian barang ditambah keuntungan yang disepakati. Apabila

nasabah mengangsur utangnya, utang nasabah itu akan berkurang sebesar

pembayaran angsuran yang dilakukan, jadi tidak membedakan lagi unsur

pokok dan keuntungan. Sedangkan pada pembiayaan konsumen, utang

nasabah adalah sebesar pokok kredit ditambah dengan bunga. Bila dibayar

secara angsuran, utang nasabah akan berkurang sebesar pembayaran angsuran

pokok kredit dan pembayaran bunga. Jadi, dalam pembiayaan konsumen

dikenal adanya utang pokok dan hutang bunga.

2. Dasar Hukum

a. QS. Al-Baqarah [2] : 275

“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”

b. Hadits Riwayat Ibn Majah

Dari Suhaib al-Rumi r.a, bahwa Rasulullah Saw, bersabda : “Tiga hal

(39)

31 muqaradhan (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk

keperluan rumah, bukan untuk dijual” (HR. Ibn Majah)

Apabila kita sebagai nasabah suatu bank syariah ingin mengajukan

pembiayaan murabahah untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainnya,

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu barang atau

aset kepada bank syariah.

2. Jika bank syariah menerima permohonan tersebut, bank harus membeli

terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang. Bank

membeli barang keperluan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini

harus sah dan bebas riba. Dalam hal ini bank harus memberitahu secara jujur

harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

Dimungkinkan bagi bank memberikan kuasa pembelian barang kepada

nasabah untuk membeli barang yang dibutuhkannya. Jika demikian, akad jual

beli (murabahah) harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik

bank.

3. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan

harga jual sebesar harga beli plus margin/keuntungannya. Nasabah harus

membelinya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakatinya, karena secara

hukum perjanjian tersebut mengikat. Kemudian, kedua belah pihak harus

membuat kontrak jual beli.

(40)

32 tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.

5. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka

waktu tertentu yang telah disepakati.

Dalam jual beli tersebut bank dibolehkan meminta nasabah untuk

menyediakan jaminan dan atau membayar uang muka saat menandatangani

kesepakatan awal pemesanan. Hal ini untuk menghindari cedera janji dari

nasabah. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil

bank harus dibayar dari uang muka tersebut. Apabila nilai uang muka kurang dari

kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa

kerugiannya kepada nasabah. Nasabah dapat menjual kembali barang tersebut

dengan keuntungan atau kerugian, dan tetap berkewajiban untuk menyelesaikan

utangnya kepada bank.

Dasar Hukum Negara

Undang-undang No.10/1998 tentang Perbankan :

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah wajib dikembalikan disertai imbalan

(prinsip ijarah) (pasal 1.12).

2. Prinsip syariah dalam pembiayaan barang modal dapat dilakukan dengan

pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari Bank oleh

Nasabah (pasal 1.13).

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.32/34/KEP/DIR 12 Maret 1998

tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah :

(41)

33 melalui transaksi jual beli berdasarkan prinsip ijarah (pasal 28).

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 27/DSN-MUI/III/2002 28 Maret 2002:

1. Harus laksanakan akad ijarah dulu.

2. Akad pemindahan kepemilikan (jual beli/hibah) hanya dapat dilakukan setelah

masa ijarah selesai.

Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No.59 :

1. Objek sewa dikeluarkan dari aktiva pemilik objek sewa pada saat terjadinya

perpindahan hak milik objek sewa.

2. Perpindahan hak milik objek sewa diakui jika seluruh pembayaran sewa telah

(42)

28 BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya

PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) merupakan hasil merger 5 (lima)

Bank yaitu PT. Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, PT. Bank Artamedia,

PT. Bank Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress pada tahun 2002, dan saat ini

telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk

dan jasa inovatif serta komprehensif terutama disisi delivery channel-nya

termasuk Internet Banking dan Mobile Banking. Permata Bank memiliki aspirasi

untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di

segmen Konsumer dan Komersial. Melayani sekitar 1,9 juta nasabah di 55 kota di

Indonesia, Permata Bank memiliki sekitar 5.400 karyawan, 281 cabang

(termaksuk 10 cabang Syariah) dan 570 ATM dengan akses tambahan di lebih

dari 20.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MC, Alto, ATM Bersama, ATM

BCA).

Pengakuan terkini atas pencapaian Permata Bank adalah Penghargaan

dari The Asian Banker Sebagai Bank dengan Cash Management Terbaik di

Indonesia 2010, The Most Prestigious Carre' dalam CCSL's Annual Call Center

Award 2010 selama lima kali berturut-turut, peringkat pertama Annual Report

Award 2008 untuk kategori listed private bank dan juara umum "Annual Report

(43)

29 2008 untuk seluruh kategori, Corporate Governance Award untuk kategori Best

Equitable Treatment of Shareholders dari Business Review, Asosiasi Emiten

Indonesia dan IICD, posisi kedua The Best CEO in Asia Best Managed

Companies dan delapan besar The Best Corporate Governance in Asia Best

Managed Companies dari Finance Asia Magazine, Islamic Finance Award &

CUP 2009 (IFAC 2009), peringkat pertama UUS dengan kategori aset > Rp.1

trillion dan peringkat pertama perusahaan paling menguntungkan untuk kategoti

aset >Rp.1 triliun dari Karim Business Consulting, Banking Service Excellence

Awards 2009 (10 konvensional dan 7 syariah) dari MRI & InfoBank,

Penghargaan dari MURI untuk Nabung Serentak di 12 kota bagi pelajar, The

Prestigious Service Quality Diamond Award 2009 dari Carre - Center for Service

Satisfaction & Loyalty (CCSL) & Marketing Magazine dan Banking Efficiency

Award 2009 dari Bisnis Indonesia.

Sedangkan Permata Bank Syariah didirikan pada tanggal 10 November

2004. Saat ini Permata Bank Syariah sudah memiliki 10 Kantor Cabang Syariah

dan 241 Kantor Layanan Syariah (Office Channeling). Nasabah dapat

bertransaksi diseluruh Kantor Cabang Syariah dan seluruh kantor cabang

PermataBank konvensional yang sudah tergabung dalam layanan syariah (Office

Channeling) diseluruh Indonesia.

Nasabah Permata Bank Syariah dapat menggunakan seluruh fasilitas dan

teknologi Permata Bank seperti Permata Mobile, Permata Net, Permata ATM,

(44)

30 dapat bertransaksi di lebih dari 1 juta ATM di seluruh dunia, serta dapat

bertransaksi di lebih dari 70 ribu merchant di Indonesia dan lebih dari 21 juta

merchant di seluruh dunia.

B. Visi dan Misi

Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misinya masing-masing.

Menurut Wibisono, visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita

atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.

Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi

atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan

untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta

kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang

dikutip oleh Nawawi, Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang

diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang

dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang

diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

Jadi dapat disimpulakan bahwa visi adalah cita - cita atau impian sebuah

organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin

kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.1

1

(45)

31 Dalam hal ini Permata Bank Syariah memiliki visi yaitu Menjadi

penyedia jasa keuangan Syariah terkemuka di Indonesia, yang memiliki fokus

pada segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Consumer.

Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono misi merupakan

rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang

memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa

produk ataupun jasa.

Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang membantu untuk

menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat dalam rimba bisnis saat ini.

Tujuan dari pernyataan misi adalah mengkomunikasikan kepada stakeholder, di

dalam maupun luar organisasi, tentang alasan pendirian perusahaan dan ke arah

mana perusahaan kan menuju. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi

dinyatakan dalam satu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan dirasakan

relevansinya oleh semua pihak yang terkait.2

Misi dari Permata Bank Syariah antara lain yaitu:

 Menjalankan usaha keuangan sesuai prinsip syariah yang tumbuh secara

berkesinambungan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

 Meyediakan produk dan jasa keuangan syariah yang memberi solusi atas

kebutuhan nasabah sebagai upaya melengkapi layanan Permata Bank

2

(46)

32

 Memperkerjakan karyawan dengan membekali pelatihan-pelatihan serta

memberikan penghargaan atas prestasi kerja.

 Melayani seluruh lapisan masyarakat dengan mempertahankan standar

kualitas yang tinggi serta berusaha menjadi panutan dalam tata kelola usaha

yang baik.

C. Struktur Mekanisme Organisasi Dalam Oprasional Permata Bank Syariah

(47)

33 D. Produk-produk KPR Permata Bank

Di acara peluncuran produk terbaru Permata Bank Syariah yang dihadiri

oleh Achmad K. Permana-Head Permata Bank Syariah dan Rosalia Abadi-Head

Mortgage VC, Direktur Retail Banking Lauren Sulistiawati mengatakan, akad

IMBT (Ijarah Muntahiyah Bittamlik) dalam pembiayaan property adalah yang

pertama kali di bank syariah. Dikonsep tersebut menggunakan konsep sewa beli,

dimana bank menyewakan properti kepada nasabah dan diakhir periode nasabah

dapat mengambil alih kepemilikan properti setelah seluruh pembiayaannya

selesai.3

Munculnya Permata KPR iB IMBT merupakan solusi alternatif

terhadap pembiayaan KPR Syariah yang selama ini ditawarkan dengan skema

Murabahah (pembiayaan dengan konsep"biaya plus margin keuntungan")

dimana harga tetap selama jangka waktu pembiayaan yang maksimalnya

hanya 5 tahun. Dengan konsep sewa beli sebagaimana skema IMBT,

perubahan harga diperbolehkan sehingga produk dapat ditawarkan dengan jangka

waktu yang lebih lama hingga 20 tahun. Selain itu produk tersebut memiliki

fleksibilitas dalam hal pendaftaran propertinya, dimana nasabah memiliki dua

pilihan yaitu skema properti atas nama Nasabah atau atas nama bank.

Kemudian nilai tambah dari produk itu selain jangka waktu yang

lebih panjang dan fleksibitas dalam pendaftaran propertinya ada nilai tambah

yang lain, pertama bagi skema IMBT dengan properti atas nama bank, tidak ada

3

(48)

34 Akta Pemasangan Hak Tanggungan (APHT) dan Roya, karena sertifikat akan

terdaftar atas nama bank, sehingga akan lebih murah bagi nasabah. Kedua,

cicilan akan tetap selama periode tertentu yaitu dengan pilihan 2 tahun atau 3

tahun, setelah itu floating mengacu kepada benchmark pricing Syariah (contoh :

SBI Syariah 1 bulan). Ketiga, penyesuaian pricing (biaya sewa) lebih transparan

bagi nasabah karena pricing maksimum merujuk kepada SBI Syariah (SBIS) 1

bulan.

1. Permata KPR Bijak

Dengan Permata KPR Bijak, berapapun tabungan nasabah akan

diperhitungkan untuk mengurangi cicilan KPR, sehingga keinginan nasabah

untuk memiliki rumah sendiri bisa semakin cepat jadi kenyataan.

Keuntungan Permata KPR Bijak diantaranya yaitu 75% saldo

tabungan diperhitungkan sebagai pengurang pokok pinjaman dalam

perhitungan bunga KPR, semakin BESAR saldo tabungan maka semakin

KECIL beban bunga KPR, KPR Anda LUNAS lebih cepat, bebas bertransaksi

apa pun dengan menggunakan semua layanan Permata Bank.

2. Permata KPR Cicilan Tetap

Permata KPR Cicilan Tetap merupakan produk KPR dengan cicilan

tetap sepanjang jangka waktu kredit, fluktuasi suku bunga tidak akan

mempengaruhi besarnya cicilan nasabah. Nasabah tetap tenang dan nyaman

(49)

35 Keuntungan dari Permata KPR Cicilan Tetap adalah Besarnya

cicilan per bulan TETAP sepanjang jangka waktu kredit, jangka waktu kredit

dapat otomatis berubah sesuai fluktuasi suku bunga, kepastian cicilan akan

memudahkan nasabah mengatur keuangan keluarga.

3. Permata Home Ready Cash

Permata Home Ready Cash adalah sebuah produk dari Permata Bank

dimana nasabah bisa memanfaatkan rumah/apartemen/ruko untuk

mendapatkan uang tunai yang dapat digunakan untuk kebutuhan konsumsi

nasabah seperti biaya kuliah anak, biaya pernikahan anak, pembelian furniture

baru, renovasi rumah serta kebutuhan lainnya.

Fasilitas berupa pinjaman rekening Koran yang dapat ditarik setiap

saat sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Keuntungan dari Permata Home Ready Cash adalah Dana dapat

ditarik kapan saja, penarikan dapat melalui ATM, e-Channel dan teller

counter, bunga hanya sebesar dana yang dipakai, jangka waktu pinjaman bisa

sampai dengan 15 tahun, bunga sangat kompetitif.

4. Permata KPR Keluarga

Permata KPR Keluarga telah masuk rekor MURI sebagai produk

KPR pertama yang menghubungkan rekening simpanan nasabah sekeluarga

sampai dengan 5 rekening dan memberikan poin untuk meringankan beban

(50)

36 Keuntungan dari Permata KPR Keluarga adalah KPR nasabah dapat

dihubungkan dengan rekening anggota keluarga nasabah sampai dengan 5

(lima) rekening dan nikmati POIN KELUARGA dari setiap rekening

simpanan keluarga nasabah, setiap pemegang rekening yang dihubungkan

tetap memiliki akses penuh terhadap dana di dalam rekeningnya, dapat

bertransaksi seperti biasa, dan tetap menikmati bunga atas simpanan tersebut,

POIN KELUARGA akan digunakan untuk mengurangi beban bunga KPR

nasabah, simpanan nasabah dan keluarga tetap aman karena dijamin oleh

Lembaga Penjamin Simpanan sesuai ketentuan berlaku.

Permata KPR iB memiliki 2 (dua) pilihan akad yaitu akad Murabahah

dan akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT).

1. Akad Murabahah adalah akad pembiayaan dengan prinsip jual beli dengan menyertakan harga pokok dan keuntungan (margin) yang disepakati. Dengan

demikian nasabah akan merasa tenang karena selama masa pembiayaan besar

angsuran tidak berubah (fixed) meskipun kondisi ekonomi tidak menentu.

Plafon pembiayaan mulai dari Rp 100 juta – Rp 5 milyar. Besar angsuran

tetap (fixed) selama jangka waktu pembiayaan, dengan maximum 80% dari

harga jual developer/harga appraisal dari Permata Bank Syariah. Sedangkan

jangka waktu yang diberikan untuk Pembayaran angsuran disesuaikan dengan

kemampuan nasabah, jangka waktu pembiayaan 1 sampai dengan 20 tahun.

(51)

37

 Biaya Administrasi sebesar 1% dari pembiayaan.

 Premi Asuransi Jiwa & Asuransi Kebakaran secara syariah yang

kompetitif.

 Biaya Notaris, meliputi:

- Perjanjian Pembiayaan

- Akta Pemasangan Hak Tanggungan (APHT)

(hanya berlaku untuk Akad Murabahah dan Akad IMBT dengan properti

atas nama nasabah)

Keuntungan yang diberika pada calon nasabah apa bila calon nasabah ingin

menggunakan akad murabahah tidak sulit yaitu:

 Proses pembiayaan mudah dan cepat.

 Pembayaran angsuran dapat dilakukan secara autodebet.

 Pelunasan dapat dipercepat, sebelum jangka waktu pembiayaan berakhir.

 Perlindungan Asuransi Jiwa dan Kebakaran secara syariah dengan premi

yang kompetitif.

Tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi apabila calon nasabah ingin

menggunakan akad murabahah ini, yaitu:

 Warga Negara Indonesia.

(52)

38

 Berusia 21 tahun atau sudah menikah dan berusia maksimum 55 tahun

(untuk karyawan) atau 65 tahun (untuk pengusaha/profesional) pada saat

pembiayaan berakhir.

 Mempunyai penghasilan tetap dan berkesinambungan.

2. Akad Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) adalah akad pembiayaan dengan prinsip sewa beli dengan adanya pembelian properti oleh nasabah di

akhir periode. Besarnya biaya sewa ini dapat ditinjau kembali sesuai dengan

periode yang telah ditentukan oleh bank. Hal ini akan memberikan

keuntungan kepada nasabah karena tidak terikat pada biaya sewa yang sama

selama masa pembiayaan. Nasabah juga diberikan fleksibilitas untuk memilih

apakah properti akan dicatatkan atas nama nasabah atau atas nama bank.

Plafon pembiayaan mulai dari Rp 100 juta – Rp 5 milyar. Besar angsuran

dapat ditinjau kembali (floating) sesuai dengan periode yang telah ditentukan

oleh bank, dengan maximum 80% dari harga jual developer/harga appraisal

dari Permata Bank Syariah. Sedangkan jangka waktu yang diberikan untuk

Pembayaran angsuran disesuaikan dengan kemampuan nasabah, jangka waktu

pembiayaan 1 sampai dengan 20 tahun. Dengan ketentuan biaya sebagai

berikut:

 Biaya Administrasi sebesar 1% dari pembiayaan.

 Premi Asuransi Jiwa & Asuransi Kebakaran secara syariah yang

(53)

39

 Biaya Notaris, meliputi:

- Perjanjian Pembiayaan

- Akta Pemasangan Hak Tanggungan (APHT)

(hanya berlaku untuk Akad Murabahah dan Akad IMBT dengan properti

atas nama nasabah)

Keuntungan yang diberika pada calon nasabah apabila calon nasabah ingin

menggunakan akad IMBT yaitu:

 Proses pembiayaan mudah dan cepat.

 Pembayaran angsuran dapat dilakukan secara autodebet.

 Pelunasan dapat dipercepat, sebelum jangka waktu pembiayaan berakhir.

 Perlindungan Asuransi Jiwa dan Kebakaran secara syariah dengan premi yang

kompetitif.

Tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi apabila calon nasabah ingin

menggunakan akad IMBT ini,yaitu:

 Warga Negara Indonesia.

 Perorangan (bukan badan usaha).

 Berusia 21 tahun atau sudah menikah dan berusia maksimum 55 tahun (untuk

karyawan) atau 65 tahun (untuk pengusaha/profesional) pada saat pembiayaan

berakhir.

Gambar

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Referensi

Dokumen terkait

PERANAN PERBANKAN DALAM MEMASARKAN KREDIT PERUMAHAN DALAM BENTUK KPR PADA BANK SYARIAH..

sistem informasi pengelolaan dokumen KPR Syariah ini dapat membantu user dalam memantau kelengkapan dokumen KPR Syariah, karena sistem yang telah dirancang akan

EVALUASI PEMASARAN PRODUK KPR BTN SEJAHTERA iB PADA BANK BTN SYARIAH CABANG

a) BTN Syariah telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai penyalur KPR terbaik, hal ini menyebabkan BTN Syariah mudah untuk memasarkan produk KPRnya. b) Dalam

Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa dalam prakteknya, implementasi pemasaran syariah pada produk KPR telah diterapkan oleh Bank BTN Syariah, dilandasi oleh prinsip

Produk ini dikelola oleh bank konvensional, akan tetapi seiring berjalannya waktu masyarakat menginginkan sebuah produk pembiayaan rumah yang sesuai dengan prinsip syariah, maka

Bank BNI Syariah Cabang Makassar, serta mendeskripsikan persepsi nasabah terhadap produk mura>bahah dalam pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) dan faktor-faktor

Jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.Dari hasil penelitian bahwa PT Bank Sumut Kantor cabang syraiah telah menjalankan produk pembiayaan KPR