TUGAS MANDIRI
SINDROMA METABOLIK
Tn. B, 26 tahun, karyawan swasta mengatakan bahwa berat badannya semakin meningkat sejak 1 tahun terakhir, sehingga mengakibatkan cepat lelah bila bekerja. Karena pekerjaan yang mengharuskannya sering bepergian, maka ia lebih sering makan di luar rumah dan hampir tidak pernah berolahraga. Saat ini ia berobat ke dokter keluarga karena mendapat informasi dari internet bahwa gemuk dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg. Status antropometri didapatkan berat badan 95 kg, tinggi badan 175 cm dan indeks massa tubuh (IMT) 31 kg/m2,
lingkar perut 112 cm. Tidak didapatkan kelainan pada jantung, paru ataupun abdomen. Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium, karena menduga bahwa pasien tersebut sudah menderita sindroma metabolik.
Saat kunjungan kedua, Tn. A sudah membawa hasil laboratorium yang memperlihatkan glukosa darah puasa 116 mg/dl, 2 jam setelah makan165 mg/dl, kolesterol total 226 mg/dl, kolesterol LDL 138 mg/dl, kolesterol HDL 36 mg/dl, trigliserida 180 mg/dl dan asam urat 7,8 mg/dl.
Melihat kondisi tersebut, maka dokter memberikan edukasi tentang perencanaan makan dan jenis olahraga yang sesuai.
Tugas mandiri:
1. Memberikan edukasi kepada pasien tentang sindroma metabolik 1.1. Menjelaskan tentang definisi dan etiologi sindroma metabolik 1.2. Menjelaskan tentang patofisiologi sindroma metabolik
1.3. Menjelaskan tentang bahaya yang terjadi akibat sindroma metabolik 1.4. Menjelaskan tentang penatalaksanaan holistik sindroma metabolik
2. Memberikan edukasi cara menghitung kebutuhan kalori pada pasien sindroma metabolik 2.1. Menjelaskan perhitungan kebutuhan kalori total sesuai jenis kelamin, usia, berat badan,
tinggi badan, aktivitas fisik dan faktor stres, dengan metoda Broca dan Harris Benedict 2.2. Menjelaskan persentase komposisi makronutrien karbohidrat, protein, lemak dan
menterjemahkannya dalam bentuk gram
2.3. Menjelaskan jumlah gram karbohidrat, protein, lemak dalam bentuk bahan makanan menggunakan Daftar Komposis Bahan Makanan Penukar (DKBM)
2.4. Menjelaskan pembagian frekuensi makan selama satu hari 2.5. Menjelaskan cara menyusun menu sepanjang hari
3. Memberikan edukasi tentang olahraga pada pasien sindroma metabolik
3.1. Menjelaskan manfaat olahraga pada pasien sindroma metabolik (berdasarkan biokimia dan fisiologi tubuh manusia)
Petunjuk:
Pola makan sehat
1. Jadwal makan teratur (3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan) 2. Jenis makanan
2.1. Tinggi karbohidrat kompleks (sayur dan buah)
2.2. Rendah karbohidrat simpleks (gula pasir, gula merah, sirup, permen) 2.3. Tinggi serat (sayur dan buah)
2.4. Rendah lemak jenuh (daging ayam, minyak, jerohan) 2.5. Rendah garam (maksimal 2,5 gram natrium)
3. Pengolahan makanan: dibakar atau direbus lebih baik daripada digoreng 4. Komposisi:
4.1. Karbohidrat (1 gram lemak menghasilkan 5 kalori) 4.2. Protein 15-20% (1 gram protein menghasilkan 4 kalori) 4.3. Lemak 25-30% (1 gram lemak menghasilkan 9 kalori)
Contoh makanan dengan 1500 kalori, protein 15-20% dan lemak 25-30%:
Makan pagi pukul 07.00
Nasi/penukar 100 gram 0,7 gelas 1 satuan penukar Daging/penukar 50 gram 1 potong sedang 1 satuan penukar Tempe/penukar 50 gram 2 potong sedang 1 satuan penukar
Minyak 0,5 sendok makan 1 satuan penukar
Sayuran A bebas
Snack pagi pukul 10.00
Pepaya/penukar 100 gram 1 potong sedang 1 satuan penukar
Makan siang pukul 12.00
Nasi/penukar 150 gram 1,1 gelas 1 satuan penukar Daging/penukar 50 gram 1 potong sedang 1 satuan penukar Tempe/penukar 50 gram 2 potong sedang 1 satuan penukar
Minyak 0,5 sendok makan 1 satuan penukar
Sayuran A bebas, atau
Sayuran B 100 gram 1 gelas 1 satuan penukar
Snack sore pukul 15.00
Pepaya/penukar 100 gram 1 potong sedang 1 satuan penukar
Makan malam pukul 19.00
Nasi/penukar 100 gram 0,7 gelas 1 satuan penukar Daging/penukar 50 gram 1 potong sedang 1 satuan penukar Tempe/penukar 50 gram 2 potong sedang 1 satuan penukar
Minyak 0,5 sendok makan 1 satuan penukar
Sayuran A bebas, atau
BAHAN BACAAN
1. Daftar Komposisi Bahan Makanan Penukar