• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN PENGATURAN PAKAN PADA MODEL TAMBAK SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA32

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN PENGATURAN PAKAN PADA MODEL TAMBAK SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA32"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN PENGATURAN PAKAN PADA

MODEL TAMBAK SECARA OTOMATIS BERBASIS

MIKROKONTROLLER ATMEGA 32

(Prototype)

Oleh:

SINGGIH ANDRIYAWAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

RANCANG BANGUN PENGATURAN PAKAN PADA MODEL TAMBAK SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA32

Oleh

SINGGIH ANDRIYAWAN

Dalam penelitian tugas akhir ini dirancang sebuah alat pemberian pakan yang dapat bekerja secara otomatis berbasis mikrokontroller ATmega32 yang nantinya diharapkan dapat meringankan pekerjaan manusia khususnya bagi pemilik tambak atau petani budidaya ikan yang dapat menghemat waktu dalam pengerjaannya. Rancang bangun alat pemberian pakan secara otomatis ini menggunakan mikrokontroller ATmega32 sebagai pengendali utamanya yang berfungsi untuk mengatur beberapa komponen yang terdapat pada alat ini seperti rangkaian

switching dan penampil LCD. Selain itu mikrokontroller ATmega32 juga berfungsi membaca nilai ADC yang diberikan oleh sensor tahanan geser. Rangkaian switching digunakan sebagai pemicu untuk menjalankan motor AC dan motor DC sedangkan LCD digunakan untuk menampilkan pembacaan nilai ADC pada sensor.

Kata Kunci : Pemberian pakan otomatis, Mikrokontroller ATmega32, Rangkaian

(3)

ABSTRACT

A DESIGNOF A FEEDREGULATOR ON A FISPOND MODEL BASED ON MICROCONTROLLER AUTOMATICALLY ATmega32

By

SINGGIH ANDRIYAWAN

In this final study is designed a feeding device that can work automatically based on a microcontroller ATmega32 which might be expected to relieve the man's work, especially for the owners of the fish pondoran aquaculture farmers can save time on its process.

A design of an automatic feeding device is using a microcontroller ATmega32 as the main controller which functions to regulate some of the components found in devices such as a switching series and a LCD viewer. In addition, ATmega32 microcontroller reads the ADC value. It is provided by the sensors hearing resistance. A switching series are used as a trigger to run an AC motors and a DC motors while the LCD is used to display ADC value on the sensor readings.

(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Rangkaian kalang terbuka (open loop) ... 7

2 Rangkaian kalang tertutup (close loop) ... 8

3 Blok Diagram Fungsional ATMega32 ... 10

4 Konfigurasi pin ATMega32 ... 12

5 Memori Data AVR ATMega32 ... 13

6 LCD 2×16 Karakter ... 16

7 Motor Fase Sebelah ... 17

8 Rangkaian Motor Fase Sebelah ... 18

9 Konstruksi Motor DC ... 20

10 Konfigurasi Pin DS1307 ... 21

11 Typical Operating Circuit ... 22

12 Peta Data Memori DS1307 ... 22

(8)

16 Gelang Warna Resistor ... 27

18 Trimport ... 28

19 Potensiometer ... 29

20 Simbol dan Penampang LDR, NTC dan PTC. ... 30

21 Schematic Transistor ... 31

22 Schematic dan Konstruksi Dioda... 33

23 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir ... 36

24 Blok Diagram pengendali bintang-segitiga ... 37

25 Blok Pengatur Pakan... 37

26 Rancangan Yang Akan Dibuat ... 40

27 Rangkaian Power Supply Yang Telah Distabilkan ... 42

28 Rangkaian Sensor Berat ... 42

29 Rangkaian RTC DS1307 ... 44

30 Rangkaian Mikrokontroller dengan Pin Input dan Output ... 45

31 Rangkaian Pemicu Motor Listrik... 46

32 Rangkaian H-Bridge l298 ... 47

33 Rangkaian LCD ke Mikrokontroller ... 48

34 Skematik Hardware Secara Keseluruhan... 50

35 Fisik Hardware Elektrik ... 51

36 Fisik Rangkaian RTC DS1307 ... 52

37 Fisik Rangkaian Driver Motor L298 ... 53

(9)

39 Fisik Tombol Pengatur Pakan ... 56

40 Pintu Pada Timbangan ... 58

41 Rangkaian Resistor Variabel ... 58

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Pengaturan Tombol Pakan ... 57

2 Hasil Pengukuran Resistor Variabel ... 59

3 Waktu Pengosongan Tangki Timbangan ... 61

4 Tabel Hasil Pengukuran ... 63

(11)

LAMPIRAN

Lampiran A : Source Code Program

Lampiran B : Foto-Foto Alat

(12)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Budidaya udang adalah kegiatan atau usaha memelihara udang di tambak selama

periode tertentu, serta memanennya dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Dengan batasan tersebut, maka keberhasilan kegiatan budidaya udang di tambak

sangat dipengaruhi oleh ketepatan teknologi budidaya yang digunakan serta

kelayakan lingkungan dimana tambak itu berada.

Pada umumnya proses pemberian pakan pada kolam atau tambak masih terbilang

sangat sederhana atau masih dilakukan sendiri oleh manusia. Setiap hari petugas

pemberi pakan harus berkeliling kolam atau tambak dengan berjalan kaki dengan

menebarkan pakan di sepanjang kolam atau tambak. Cara seperti ini dilakukan

empat kali sehari pada jam-jam tertentu dengan jumlah pakan yang lumayan

banyak. Pemberian pakan sangat berpengaruh untuk pertumbuhan bibit udang

yang masih dalam usia muda pasca tebar benih atau benur. Untuk itu petugas

pemberi pakan harus selalu tepat waktu dalam pemberian pakan dan takaran

pakan disesuaikan dengan umur udang tersebut, supaya kegagalan panen karena

(13)

2

Seiring dengan kemajuan zaman khususnya di bidang elektronika yang saat ini

semakin canggih, maka pembuatan alat pada tugas akhir ini yang dilandasi oleh

pemberian pakan secara manual dapat dilakukan atau dikerjakan secara otomatis

yang nantinya akan dikendalikan oleh peralatan elektronika yang dapat bekerja

secara terprogram sesuai dengan kebutuhan. Sebuah contoh alat pengendali atau

mikrokontroler dari keluarga AVR yakni ATMega32 yang sudah banyak dijumpai

pada dunia elektronika atau pemrograman mikrokontroler karena pemrograman

dan pengoprasian dari ATMega sendiri dapat dikerjakan dengan mudah.

Untuk mempermudah proses pemberian pakan pada kolam atau tambak maka

penulis akan mencoba membuat suatu alat yang bekerja secara otomatis tanpa ada

petugas yang biasa_nya berkeliling kolam atau tambak untuk berjalan kaki yang

secara bersamaan menebarkan pakan di sepanjang kolam atau tambak. Dengan

demikian maka pekerjaan petugas yang biasanya berkeliling memberi pakan tidak

perlu lagi berjalan kaki berkeliling kolam atau tambak, petugas hanya perlu

mengontrol pakan pada tangki penampungan pakan. Pekerjaan menjadi lebih

cepat, tidak perlu khawatir akan keterlambatan pakan karena semua sudah serba

otomatis dengan dikendalikan oleh sebuah chip.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah pekerjaan dalam pemberian pakan pada pemilik kolam atau

(14)

2. Merancang dan membuat alat pemberian pakan yang bekerja secara otomatis

Manfaat yang diharapkan dapat tercapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Pekerjaan memberi pakan yang biasanya dilakukan oleh petugas kini dapat

dilakukan dengan bantuan peralatan yang dikontrol dengan mikrokontroler

ATMega32.

2. Petugas yang biasa_nya memberi pakan tidak perlu lagi keliling menyebarkan

pakan baik pada saat kondisi cuaca panas ataupun hujan.

3. Dapat menghindari resiko kecelakaan kerja.

4. Ketepatan waktu pada saat pemberian pakan.

D. Perumusan masalah

Permasalahan yang sering terjadi adalah keterlambatan pada pemberian pakan

yang tidak tepat waktu. Dikarenakan letak dan kondisi kolam atau tambak pada

(15)

4

dengan medan atau areal yang licin, oleh sebab itu pertumbuhan udang atau yang

biasa disebut dengan benur tidak dapat berkembang biak dengan baik.

E. Batasan masalah

Beberapa hal yang membatasi masalah dalam pembahasan tugas akhir ini adalah :

1. Tidak menganalisis perkembangan udang.

2. Menggunakan motor listrik AC satu fasa dan motor DC.

3. Menggunakan ATMega32 sebagai pengendali utama.

4. Tidak membahas proteksi motor penebar pakan dan motor kincir.

5. Tidak membahas mekanik dari peralatan.

F. Hipotesis awal

Pekerjaan menebar pakan secara manual, membutuhkan waktu yang relatif lama.

Selain itu berat takaran pakan sulit dikontrol, dan menyebabkan terjadinya

pemborosan pada pakan. Perlu dirancang suatu sistem pemberian pakan secara

(16)

G. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan, manfaat, rumusan masalah,

batasan masalah, hipotesis, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang studi literature tentang motor induksi tiga fasa dan satu fasa, sensor

berat, sistem mikrokontroller, dan beberapa penjelasan tentang komponen

elektronika.

BAB III : METODE PENELITIAN

Memuat langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian, diantaranya waktu dan

tempat penelitian, alat dan bahan, komponen dan perangkat penelitian, prosedur

kerja, perancangan, dan pengujian sistem.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini berisi mengenai hasil pengujian dan membahas terhadap data-data hasil

pengujian yang diperoleh.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menyimpulkan semua kegiatan dan hasil-hasil yang diperoleh selama

proses pembuatan dan pengujian sistem serta saran-saran yang sekiranya

diperlukan untuk menyempurnakan peneltian berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

(17)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tambak

Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya terdapat di daerah pantai

yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur).

Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang.

Penyebutan “tambak” ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut.

Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang. Tambak

merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk

kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir. Secara umum

tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang windu,

walaupun sebenarnya masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak

misalnya ikan bandeng, ikan nila, ikan kerapu, kakap putih dan sebagainya. Tetapi

tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang windu. Udang

windu (Penaeus monodon) merupakan produk perikanan yang memiliki nilai

(18)

B. Dasar Sistem Kontrol

Sistem kontrol atau sistem kendali merupakan suatu sistem yang keluarannya atau

outputnya dikendalikan pada suatu nilai tertentu atau untuk merubah beberapa

ketentuan yang telah ditetapkan dari masukan atau inputan ke sistem. Untuk

merancang suatu sistem yang dapat merespon perubahan tegangan dan

mengeksekusi perintah berdasarkan situasi yang terjadi, maka diperlukan

pemahaman tentang sistem kendali (controll system). Sistem kendali merupakan

suatu kondisi dimana sebuah perangkat (device) dapat di kontrol sesuai dengan

perubahan situasi. (Sulistiyanti, Sri Ratna., Setyawan, FX Arinto. 2006. Dasar

Sistem Kendali ELT 307. Universitas Lampung. Lampung)

1. Sistem kendali kalang terbuka (open loop).

Loop terbuka atau open loop merupakan sebuah sistem yang tidak dapat merubah

dirinya sendiri terhadap perubahan situasi yang ada. Hal ini disebabkan karena

tidak adanya umpanbalik (feedback) pada sebuah sistem kalang terbuka. Sistem

ini masih membutuhkan campur tangan manusia yang bekerja sebagai operator.

Dapat dilihat pada blok diagram dari sebuah sistem kalang terbuka, sebagai

berikut:

input pengendali output

Gambar 2.1. Rangkaian Kalang Terbuka

(19)

8

Pada sistem kalang terbuka inputan dikendalikan oleh manusia sebagai operator,

dan perubahan kondisi lingkungan tidak akan langsung direspon oleh sistem,

melainkan dikontrol oleh manusia.

2. Sistem kendali kalang tertutup (close loop).

Loop tertutup merupakan sebuah sistem kontrol yang sinyal atau nilai keluarannya

memiliki pengaruh langsung terhadap aksi pengendali yang dilakukan. Pada

rangkaian loop tertutup sinyal error yang merupakan selisih antara sinyal

masukan dan sinyal umpanbalik (feedback), lalu diumpankan pada komponen

pengendali (controller), umpan balik ini dilakukan untuk memperkecil kesalahan

nilai keluaran (output) sistem semakin mendekati nilai yang diinginkan.

input

pengendali

umpan balik

output

Gambar 2.2. Rangkaian Kalang Tertutup

(http://thathit.wordpress.com/2010/02/26/pengukuran-dan-pengendalian)

Keuntungan dari rangkaian sistem loop tertutup ini adalah adanya pemanfaatan

nilai umpanbalik yang dapat membuat respon sistem kurang peka terhadap

(20)

kerugiannya adalah tidak dapat mengambil aksi perbaikan terhadap suatu

gangguan sebelum gangguan tersebut mempengaruhi nilai prosesnya.

C. ATMega32

Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan

memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM), bahkan ada beberapa

jenis mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC, PPL, EEPROM dalam suatu

kemasan. Penggunaan mikrokontroler dalam bidang kontrol sangat luas dan

popular. Ada beberapa vendor yang membuat mikrokontroler diantaranya Intel,

Microchip, Winbond, Atmel, Philips, Xemics dan lain-lain buatan Atmel.

Mikrokontroler ATMega32 merupakan generasi AVR (Alf and Vegard’s Risk processor). Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC (Reduced Instruction

Set Computing) 32 bit, dimana semua instruksi dalam kode 16-bit (16-bit word)

dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock.

Mikrokontroler AVR didesain menggunakan arsitektur Harvard, di mana ruang

dan jalur bus bagi memori program dipisahkan dengan memori data.

Mikrokontroler ini memiliki berbagai macam fitur dan tidak terlalu sulit dalam

pemrogramannya karena didukung dengan software program yang sederhana.

Dalam pemrogramannya mikrokontroler ATMega32 ini menggunakan 2 bahasa

program yakni, dengan bahasa C dan bahasa assembly. Dalam penelitian ini

pemrograman mikrokontroler ini menggunakan bahasa C, yang menurut penulis

(21)

10

1. Arsitektur Mikrokontroller ATMega32

Gambar 2.3. Blok Diagram Fungsional ATMega32

(22)

Keterangan Gambar 2.3 diatas memperlihatkan bahwa ATMega32 memiliki

bagian sebagai berikut:

a. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu PortA, Port B, Port C, dan Port D.

b. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.

c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembanding.

d. CPU yang terdiri atas 32 buah register.

e. Watchdog Timer dengan osilator internal.

f. SRAM sebesar 512 byte.

g. Memori Flash sebesar 8 Kb dengan kemampuan Read While Write.

h. Unit interupsi internal dan eksternal.

i. Port antarmuka SPI.

j. EEPROM (Electrically Ersable Programmable Read Only Memori)

sebesar 512 byte yang diprogram saat operasi.

k. Antarmuka komparator analog.

l. Port USART untuk komunikasi serial dengan kecepatan maksimal 12,5

Mbps.

m. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16

(23)

12

2. Konfigurasi Pin ATMega32

Konfigurasi dari mikrokontroler ATMega32 yaitu :

Gambar 2.4. Konfigurasi Pin ATMega32

(id.scribd.com/doc/49391154/26/Mikrokontroler-AVR-ATMega32)

Secara fungsional konfigurasi pin ATMega32 sebagai berikut:

a) VCC merupakan Pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya

b) GND merupakan PinGround

c) Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC

d) Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin yang mempunyai

fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator analog dan SPI

e) Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dua arah dan pin yang mempunyai

fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator

f) Port D (PD0...PD7) merupakan port I/O dua arah dan pin fungsi khusus

yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial

g) RESET merupakan pin yang digunakan untuk mengembalikan kondisi

(24)

h) XTAL1 dan XTAL2pin untuk eksternal clock

i) AVCC adalah pin masukan untuk tegangan ADC

j) AREF adalah pin masukan untuk tegangan referensi eksternal ADC

3. Peta Memori

Mikrokontroler ATMega32 memiliki ruang pengalamatan memori data dan

memori program yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian yaitu: 32

buah register umum, 64 buah register I/O, dan 512 byte SRAMinternal. Register

untuk keperluan umum menempati ruang data pada alamat terbawah yaitu $00

sampai $1F. Sementara itu register khusus untuk menangani I/O dan kontrol

terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari $20

sampai $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk

mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler, seperti kontrol

register, timer/counter, fungsi fungsi I/O, dan sebagainya. Alamat memori

berikutnya digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan

$25F.

Gambar 2.5. Memori Data AVR ATMega32

(25)

14

Memori program yang terletak pada Flash Perom tersusun dalam word atau 2

byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32-bit. AVR ATMega32

memiliki 4 KByte x 16 Bit Flash Perom dengan alamat mulai dari $000 sampai

$FFF. AVR tersebut memiliki 12 bit Program Counter (PC) sehingga mampu

mengalamati isi Flash. Selain itu AVR ATMega32 juga memilki memori data

berupa EEPROM 32 bit sebanyak 512 byte. Alamat EEPROM dimulai dari $000

sampai $1FF.

4. Fitur-fitur dari ATMega32 yang dipakai dalam pembuatan alat antara

lain:

a. ADC ( Analog to digital converter )

Fitur yang terdapat pada mikrokontroller ATMega32 ini berfungsi sebagai

pengkonversi nilai analog ke digital, karena nilai masukan atau keluaran pada

ATMega32 menggunakan logika input-output digital yakni 1/0 (high / low).

Penggunaan ADC ini dikarenakan sensor yang dugunakan pada pembacaan

konversi tegangan dari nilai 0-5 Volt, sedangkan ATMega32 tidak dapat

membaca nilai sensor tegangan yang bernilai 1,5 atau 3,5 Volt. Dengan

menggunakan fitur ADC nilai pembacaan sensor tersebut dapat dibaca oleh

ATMega32 karena fitur ADC mempunyai resolusi pembacaan dari 0-1024. Untuk

pembacaan nilai sensor yang berada di tengah-tengah antara 0-5 Volt dapat

(26)

Nilai konversi = Vcc x 1024 (2.1) Vref

Dimana :

Nilai konversi = nilai yang telah terkonversi dalam bentuk resolusi ADC

Vcc = nilai tegangan dari sensor

Vref = nilai tegangan referensi pada ATmega (5 volt)

1024 = nilai resolusi 10 bit ADC ATMega32

Dari persamaan diatas dapat diumpamakan nilai yang terbaca dari sensor adalah

2,5 volt, maka agar Atmega dapat membaca nilai sensor tersebut dapat

dikonversikan dari persamaan diatas

(2.2)

Nilai hasil dari konversi tersebut kemudian dimasukkan pada bahasa program

(software). Dari pembacaan konversi nilai sensor diatas pin-pin output yang telah

ditentukan bekerja sesuai dengan kode program yang ditulis pada software dan

seterusnya pada saat perubahan nilai sensor yang terbaca oleh chanel ADC.

(Heryanto, A dan Adi, W.P. 1991. Pemroggraman Bahasa C Mikrokontroller

(27)

16

b. Interupsi

Interupsi adalah suatu kondisi dimana microchip akan berhenti sementara dari

program utama untuk melayani atau menjalankan kode interupsi yang ditulis pada

kode program interupsi, kemudian microchip akan menjalankan program utama.

ATMega32 menyediakan 3 interupsi eksternal, yaitu INT0, INT1 dan INT2.

Interupsi ini dapat dilakukan dengan cara memberikan input low (0) pada pin yang

dipasang sebagai pin interupsi. Fitur interupsi ini diaplikasikan untuk motor listrik

penggerak kincir dan pemberian pakan, karena kedua motor tersebut bekerja tidak

secara bersamaan dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja.

c. LCD (Liquid Crystal Display)

LCD merupakan suatu jenis penampil (display) yang menggunakan Liquid Crystal

sebagai media refleksinya. LCD juga sering digunakan dalam perancangan alat

yang menggunakan mikrokontroler. LCD dapat berfungsi untuk menampilkan

suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi

mikrokontroler. Tergantung dengan perintah yang ditulis pada mikrokontroller.

Gambar 2.6.LCD 2 x 16 Karakter

(28)

LCD yang akan digunakan dalam pembuatan alat pengaturan pakan pada tambak

atau kolam ini adalah LCD dengan tipe karakter 2 x 16 yaitu alat penampil yang

dibuat pabrikan umum dijual dipasaran standar dan dapat menampilkan karakter 2

baris dengan tiap baris 16 karakter. Pada pembuatan alat ini LCD digunakan

sebagai penampil jam dan berat pakan apabila tombol push button ditekan. Oleh

sebab itu harus di atur terlebih dahulu antara sensor berat dengan tombol-tombol

push button kemudian dikonversi oleh ADC pada mikrokontroller.

D. Motor Split Phase (Motor Fase Sebelah)

Motor fase belah terdiri atas dua kumparan stator yaitu kumparan utama dan

kumparan bantu. Antara kumparan utama dan kumparan bantu berbeda arus 90°

listrik. Dibawah ini adalah gambar dari motor fase sebelah :

Gambar 2.7. Motor Fase Sebelah

(29)

18

Motor split-tahap ini juga dikenal sebagai induksi start/ jalankan motor induksi.

Motor ini memiliki dua buah gulungan memulai dan berliku utama. Awal berliku

dibuat dengan lebih kecil kabel mengukur dan ternyata lebih sedikit, relative

terhadap utama berliku untuk menciptakan lebih banyak perlawanan. Sehingga

menempatkan memulai berkelok-kelok lapangan pada sudut yang berbeda

dibandingkan dengan utama belitan yang menyebabkan motor mulai berputar. Itu

utama berkelok-kelok, yang merupakan kawat berat, menjaga motor menjalankan

sisa waktu. Dibawah ini adalah gambar dari rangkaian motor fase sebelah:

Gambar 2.8. Rangkaian Motor Fase Sebelah

Torsi mulai rendah, biasanya 100% menjadi 175% dari rate torsi. Motor menarik

tinggi mulai saat ini, sekitar 700% menjadi 1.000% dari nilai arus. Itu torsi

maksimum yang dihasilkan berkisar 250% sampai 350% dari torsi rate (lihat

gambar 2.8 untuk torsi-kecepatan kurva). Baik untuk aplikasi motor split-fase

termasuk kecil penggiling. Kipas kecil dan blower dan rendah lainnya mulai torsi

aplikasi dengan kebutuhan daya dai 1/201/3 hp. Hindari menggunakan jenis motor

di setiap motor di setiap aplikasi membutuhkan tinggi pada/siklus harga off atau

(30)

E. Motor DC

Motor DC merupakan motor yang banyak digunakan sebagai aktuatuor, baik

dalam sistem kendali posisi maupun sistem kendali kecepatan. Kini motor DC

memegang peranan penting dalam dunia perindustrian. Hal ini tampak dari

banyaknya penggunaan motor DC pada devais-devais elektronik. Motor DC ini

umumnya digunakan untuk pergerakan mekanis pada aplikasi-aplikasi tertentu,

seperti gerakan memutar pada kertas atau drive CD. Motor DC banyak digunakan

sebagai penggerak dalam berbagai peralatan, baik kecil maupun besar, lambat

maupun cepat. Ia juga banyak dipakai karena cukup dapat dikendalikan dengan

mudah pada kebanyakan kasus. Cara pengendalian motor DC bisa secara

ON/OFF biasa. Pemilihan cara pengendalian akan tergantung dari kebutuhan

terhadap gerakan motor DC itu sendiri.

Elemen utama motor DC adalah:

 Magnet

 Armatur atau rotor

 Commutator

 Sikat (Brushes)

(31)

20

Gambar 2.9. Konstruksi Motor DC

(http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc)

Motor DC berputar sebagai hasil saling interaksi dua medan magnet. Interaksi ini

terjadi disebabkan arus yang mengalir pada kumparan.

F. Real-Time Clock (RTC) DS1307

RTC yang dimaksud adalah real time clock (bukan real time computing) yang

berupa IC dan mempunyai clock sumber sendiri dan internal batery untuk

menyimpan data, waktu, dan tanggal. Sehingga apabila sistem komputer atau

mikrokontroller dalam keadaan OFF atau tidak mendapat supply tegangan dari

catu daya maka waktu dan tanggal di dalam memori RTC tetap uptodate.

Salah satu RTC yang sudah populer dan mudah dalam penggunaan-nya adalah

tipe DS1307 dimana tipe ini lebih compatible dengan mikrokontroller keluarga

(32)

Gambar 2.10. Konfigurasi pin DS1307

(www.maxim-ic/dallas-semiconductor.com)

DS1307 mempunyai life time sampai tahun 2100 dengan akurasi waktu yang

dimilikinya, mikrokontroller hanya mengambil atau mengolah data pewaktu baik

tanggal, bulan, dan waktu pada DS1307. Berikut ini adalah fitur-fitur yang

terdapat pada IC DS1307.

a) Real-time clock (RTC) menghitung detik, menit, jam, tanggal, bulan, dan

hari. Tahun valid sampai tahun 2100

b) Ram 56-byte, nonvolatile untuk menyimpan data.

c) 2 jalur serial interface (I2C).

d) Output gelombang kotak yg diprogram.

e) Automatic power-fail detect and switch.

f) Konsumsi arus hanya 500 nA pada batery internal.

g) Mode dengan oscillator running.

h) Temperature range: -40°C sampai +85°C.

Untuk membaca data tangal dan waktu yang tersimpan di memori RTC DS1307

dapat dilakukan melalui komunikasi serial I2C seperti tampak pada gambar

(33)

22

Gamabar 2.11. Typical Operating Circuit

(www.maxim-ic/dallas-semiconductor.com)

DS1307 beropersai sebagai slave pada bus I2C. Cara Access pertama mengirim

sinyal START diikuti device address dan alamat sebuah register yg akan dibaca.

Beberapa register dapat dibaca sampai STOP condition dikirim.

Gambar 2.12. Peta Data Memori DS1307

(34)

Data waktu dan tanggal tersimpan dalam memori masing masing 1 byte, mulai

dari alamat 00H sampai 07H. Sisanya (08H~3FH alamat RAM yg bisa

digunakan).

G. Timbangan

Timbangan adalah alat yang dipakai untuk melakukan pengukuran massa suatu

benda. Timbangan atau neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga

elektronik atau digital.

Salah satu contoh timbangan adalah neraca pegas (dinamometer). Neraca pegas

adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk

menentukan massa benda yang diukurnya. Neraca pegas (seperti timbangan

badan) mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa (label

angkanya sudah dibagi gravitasi).

(35)

24

H. Relay

Relay adalah sebuah peralatan listrik yang berfungsi sebagai saklar (switch). Dan

relay bekerja pada saat coil pada relay diberikan tegangan atau arus. Pada saat

coil diberikan arus maka pada inti coil akan menjadi magnet yang kemudian

menarik kontak-kontak penghubung pada relay tersebut. Pada relay juga terdapat

dua buah kontak yang berbeda yaitu kontak NO (Normaly Open) yang bekerja

pada saat kumparan coil belum diberikan arus maka keadaan kontak NO akan

terbuka dan pada saat kumparan coil diberikan arus maka kontak NO akan

terhubung, sedangkan untuk kontak NC(Normaly Close) pada saat kumparan coil

belum diberikan arus maka kontak NC akan terhubung atau belum terhubung dan

pada saat kumparan coil dialiri arus maka kontak NC akan terbuka atau tidak

terhubung.

Gambar 2.14. Konstruksi Relay

(36)

Relay sering digunakan pada sistem kelistrikan yang bertegangan rendah dan

bertegangan tinggi. Tegangan rendah digunakan untuk mengaktifkan kumparan

coil agar kontak-kontak relay tehubung untuk kontak NO dan tebuka untuk kontak

NC. Sedangkan tegangan tinggi yang terpasang pada kontak-kontak relay baik

kontrak NO atau kontak NC, karena kontak-kontak hubung pada relay dirancang

dengan bahan tembaga yang tahan terhadap tegangan dan arus yang besar sesuai

dengan standar pada relay tersebut.

I. Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang mempunyai sifat resistansi

(menahan) arus listrik. Nilai resistansi (hambatan) pada sebuah resistor dinyatakan

dengan satuan Ohm yang dilambangkan dengan symbol Ω. Menurut nilai

hambatannya resistor dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu resistor dengan

tahanan tetap, resistor dengan tahanan Variable, dan Resistor Non Linier.

a) Resistor Tetap

Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai resistansi (hambatan) yang tetap.

Nilai resistansi pada sebuah resistor biasanya sudah dicantumkan pada resistor

tersebut dalam bentuk gelang warna atau dituliskan dengan angka-angka secara

(37)

26

Gambar 2.15. Simbol dan Penampang Resistor Tetap

(http://www.williamson-labs.com/resistors.htm)

Untuk mengetahui nilai hambatan pada resistor dapat dilihat atau dibaca melalui

gelang warna yang ada dengan ketentuan sesuai berikut:

1. Pada resistor yang menggunakan 4 buah gelang warna, mempunyai

konfigurasi gelang pertama dan gelang ke dua sebagai angka. Gelang ke

tiga merupakan pengali dan gelang ke empat sebagai toleransi.

2. Pada resistor yang memiliki 5 buah gelang warna, memiliki konfiguraisi

gelang pertama, kedua, dan ke tiga adalah angka sedangkan gelang ke

empat adalah pengali dan gelang ke lima adalah toleransi transistor.

3. Sedangkan pada resistor yang mempunyai 6 gelang warna mempunyai

konfigurasi yang sama dengan resistor yang mempunyai 5 gelang warna.

Hanya saja pada resistor yang menggunakan 6 gelang warna, dilengkapi

dengan koefisien suhu yang di cantumkan pada gelang terakhir atau gelang

ke enam.

Pada gambar 2.15 berikut adalah gambar gelang warna yang masing-masing dari

(38)

Gambar 2.16. Gelang Warna Resistor

(http://www.williamson-labs.com/resistors.htm)

Nilai hambatan (resistensi) sebuah resistor terkadang berbeda antara hasil

perhitungan dari gelang warna dengan perhitungan dengan menggunakan alat. Hal

ini dapat terjadi karena ada perubahan nilai hambatan pada saat produksi atau

karena panas pada saat penyolderan. Oleh karena itu maka diberikan nilai

toleransi pada sebuah resistor.

b) Resistor Variabel

Resistor Variabel merupakan sebuah resistor yang nilai hambatanya tidak tetap

atau dapat diubah–ubah atau disesuaikan dengan kebutuhan. Resistor ini

dilambangkan dengan lambang yang hampir sama dengan resistor biasa hanya

(39)

28

Gambar 2.17. Lambang Variabel Resistor

(http://www.williamson-labs.com/resistors.htm)

resistor variable yang sering dijumpai dipasaran adalah Potensiometer dan

Trimpot. Trimpot merupakan jenis resistor variabel yang nilai hambatannya dapat

diubah dengan mengunakan obeng.

Gambar 2.18. Trimport

(http://www.williamson-labs.com/resistors.htm)

Sedangkan potensiometer merupakan jenis resistor variable yang nilai

hambatannya dapat diubah atau disesuaikan langsung dengan menggunakan

tangan. Berikut adalah gambar berbagai macam potensio yang merupakan resistor

(40)

Gambar 2.19. Potensiometer

(http://www.williamson-labs.com/resistors.htm)

c) Resistor Non Linear

Resistor Non Linier merupakan resistor yang mempunyai nilai tahanan tidak tetap

dan terpengaruh oleh lingkungan, missal ; suhu, intensitas cahaya, dll. salah satu

contoh Resistor Non Linier adalah LDR, PTC dan NTC. PTC (Positive

Temperatur Coefisien) adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya

terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin

besar nilai hambatannya. NTC (Negative Temperatur Coefisien) adalah jenis

resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu.

Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya. LDR

(Light Dependent Resistor) adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya

terpengaruh oleh perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Makin besar

(41)

30

Gambar 2.20. Simbol dan penampang LDR, NTC dan PTC

(http://www.williamson-labs.com/resistors.htm)

Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan

karbon. Dari hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah

arus yang mengalir melaluinya.

(2.3)

Dimana :

R = resitansi (Ohm)

V = tegangan (Volt)

I = arus (Ampere)

Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan

simbol Ω (Omega). Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua

(42)

gelang kode warna untuk memudahkan dalam mengenali besarnya resistansi pada

resistor tersebut tanpa mengukur besarnya dengan Ohm meter.

(Mudjiono dkk. 2003. Ketrampilan Elektronika Bahan Acuan Kegiatan Belejar Mengajar. MGMP Mulok Elektronika Bandar Lampung)

J. Transistor

Transistor merupakan alat semikonduktor yang dipakai untuk penguat, sebagai

sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi

sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi seperti kran listrik,

dimana berdasarkan arus masukannya (BJT) atau tegangan masukannya (FET),

memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber

listriknya.

Gambar 2.21. Schematic Transistor

(http://fourier.eng.hmc.edu/e84/lectures/ch4/node3.html)

Transistor memiliki 3 terminal, yaitu basis (B), emitor (E) dan kolektor (C).

(43)

32

arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input basis, yaitu pada keluaran

tegangan dan arus output kolektor. Transistor merupakan komponen yang sangat

penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor

digunakan dalam penguat. Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber

listrik stabilisator dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital,

transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga

dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori

dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

K. Dioda

Dioda adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah

junction, sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P). Dioda

merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan

tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah

Germanium (Ge) dan Silikon/Silsilum (Si). Dioda mempunyai dua elektrode yang

aktif dimana arus listrik dapat mengalir dari anoda ke katoda, dan kebanyakan

dioda digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Fungsi paling

umum dari dioda adalah untuk mengalirkan arus listrik mengalir dalam suatu arah

yang sering juga disebut kondisi bias maju (forward) dan untuk menahan arus dari

arah sebaliknya sering disebut kondisi bias mundur (reverse). Secara simbol dan

(44)

Gambar 2.22. Schematic dan Konstruksi Dioda

(http://komponenelektronika.net/pengertian-dioda.htm)

Dioda akan bekerja pada saat tegangan breakdown diberi tegangan minimal 0.7

Volt supaya arus listrik dapat mengalir dari anoda ke katoda. Dioda sering juga

digunakan sebagai penyearah tegangan dari AC ke DC dan juga sering digunakan

(45)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu

Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

sampai dengan Oktober 2012.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu:

a. Instrumen dan komponen Elektronika yang terdiri atas:

1. Multitester

2. Motor AC dan DC

3. Transistor

4. Resistor

5. Dioda

6. Relay

7. LCD

8. Tombol switch ON/ OFF

9. IC RTC DS1307

(46)

11.IC H-Bridge L298

12.Timbangan yang ditambahkan resistor geser

b. Perangkat kerja yang terdiri atas:

1. Komputer

2. Power supply

3. Downloader AVR

4. Papan projek (Project Board)

5. Bor PCB

6. Solder

7. Kabel penghubung

c. Komponen bantu yang terdiri atas:

1. Papan plastik mika (Accrilyc)

2. PCB

3. Feritklorit

4. Timah

C. Prosedur Kerja

Langkah kerja dalam tugas akhir ini meliputi:

(47)

36

Adapun diagram alir dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:

Tidak

(48)

D. Studi Literatur

Dalam studi literatur dilakukan pencarian informasi mengenai segala sesuatu yang

berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik dan spesifikasi motor listrik AC dan motor listrik DC.

2. Datasheet IC L298

3. Karakteristik komponen-komponen yang akan digunakan serta prinsip

kerjanya.

4. Cara kerja dan pemrograman mikrokontroler ATMega32

E. Spesifikasi Rancangan

Pada pembuatan alat pengaturan pakan secara otomatis terdapat spesifikasi

rancangan blok pengaturan pakan dan gambar rancangan sebagai berikut:

(49)

38

Penjelasan dari blok pengaturan pakan tersebut apabila sensor mendeteksi beban

berat pada tumpuan beban terhadap timbangan maka proses akan dilanjutkan ke

pengkondisi tegangan atau memberikan masukan (input) untuk ADC (Analog

Digital Converter) pada pinA yang berupa tegangan analog dan kemudian

tegangan akan diolah menjadi tegangan digital hingga keluarannya sesuai dengan

program yang diinginkan. ADC akan mengubah nilai tegangan 0 Volt sampai

dengan 5 Volt dari keluaran sensor menjadi bilangan ADC dengan resolusi ADC

10 bit dan bilangannya dari 0 sampai dengan 1024. Bilangan inilah yang ditulis

pada bahasa program mikrokontroler. Karena mikrokontroler tidak dapat

membaca tegangan analog sebelum ADC mengubah tegangan analog menjadi

tegangan digital, sebab itulah peranan ADC sangat diperlukan agar mikrokontroler

dapat membaca output dari sensor.

Untuk megatur berat pakan yang akan di tebar maka dipasang tombol switch,

dimana akan diletakkan tombol-tombol yang berfungsi sebagai masukan bagi

mikrokontroler yang sebelumnya sudah diatur untuk setiap satu tombol switchON

jumlah berat pakan yang akan ditimbang seberat 1 kg dengan cara mengubah

posisi switch dari OFF menjadi ON kemudian nilai dari switch ON dikalibrasi

dengan timbangan yang dipasang tahanan geser. Oleh karena itu untuk

mendapatkan jumlah berat takaran pakan yang di inginkan dengan menggunakan

beberapa switch maka pada setiap switch ON harus dihitung terlebih dahulu.

Peranan LCD digunakan untuk menampilkan hasil pemrograman dari

mikrokontroler, yaitu seberapa berat pakan yang diatur oleh switch dan kemudian

ditampilkan pada layar LCD. LCD juga dapat memonitoring apabila jumlah pakan

(50)

sudah pada posisi siap untuk disebarkan ke tambak atau kolam. Selain itu LCD

juga dapat menampilkan bekerja atau tidak nya motor baik untuk motor

penyembur pakan atau motor kincir.

IC RTC DS1307 merupakan fitur yang digunakan sebagai pewaktu yang

kemudian pada portC SDA dan SCL difungsikan sebagai transfer data pewaktu

pada mikrokontroler untuk waktu pemberian pakan berlangsung. Pada umum nya

pemberian pakan dilakukan empat kali dalam satu hari, pagi hari sekitar pukul

07:00 wib, siang hari pada pukul 12:00 wib, sore hari pada pukul 17:00 wib, dan

untuk malam hari pada pukul 21:00 wib. Oleh sebab itu konfigurasi pengaturan

waktu harus disesuaikan pada jam-jam pemberian pakan, sebab pada saat

pemberian pakan sedang berlangsung motor kincir harus dalam kondisi OFF atau

tidak bekerja dan motor pemberian pakan dalam kondisi ON atau bekerja. Proses

seperti ini harus tepat waktu dan tidak boleh terbalik antara motor kincir dengan

motor pemberian pakan. Sebab apabila sampai terbalik antara motor kincir dengan

motor pemberian pakan maka proses penjadwalan pemberian pakan tidak dapat

bekerja dengan baik.

Pada rangkaian mikrokontroller memiliki fungsi sebagai switch, mikrokontroller

bekerja pada saat pin yang telah ditetapkan sebagai pininput diberikan tegangan

sebesar 5 Volt DC. Penentuan pin untuk menjadi pin input atau output sesuai

kebutuhan yang diperlukan dengan perintah yang dibuat pada program data

mikrokontroller. Dari nilai output pada mikrokontrol inilah yang digunakan untuk

memicu basis pada transistor agar relay dapat bekerja, baik dalam kondisi ON

(51)

40

b. Secara keseluruhan gambar rancangan pada tugas akhir ini adalah seperti

gambar 3.3 berikut:

Gambar 3.3. Rancangan Yang Akan Dibuat

Penjelasan dari penomoran tiap-tiap bagian peralatan adalah sebagai berikut:

1. Tangki utama, dimana tangki ini berfungsi sebagai penampung pakan

sebelum pakan ditimbang dan di tebar.

2. Kran atau pintu pada tangki utama, dimana pada kran ini difungsikan

untuk membuka dan menutup keluarnya pakan dari tangki utama ke tangki

timbangan.

3. Tangki timbangan, berfungsi untuk menimbang jumlah berat pakan yang

(52)

4. Timbangan, dimana timbangan ini telah dimodifikasi dan diberi tahanan

geser yang kemudian digunakan sebagai inputan pada kontrol elektrik.

5. Kran atau pintu pada tangki timbangan, berfungsi untuk membuka dan

menutup keluarnya pakan dari tangki timbangan yang sebelumnya sudah

ditimbang terlebih dahulu.

6. Pipa, berfungsi untuk mengalirkan pakan dari tangki timbangan menuju ke

motor atau kipas penebar pakan.

7. Motor kipas penebar pakan, berfungsi sebagai penebar pakan pada saat

pipa mengalirkan pakan dan jatuh tepat diatas kipas penebar pakan maka

pakan akan tersebar.

8. Motor penghasil gelembung udara, berfungsi sebagai penghasil gelembung

udara sebagai alat bantu pernapasan udang windu.

F. Perancangan Perangkat Keras

Berdasarkan spesifikasi rancangan di atas perangkat yang di gunakan dalam

penelitain yang di lakukan adalah sebagai berikut:

a. Power Supply

Power supply merupakan perangkat yang terdiri dari beberapa komponen

elektronika, secara fungsi power supply di gunakan sebagai pengubah tegangan

AC yang di hasilkan oleh transformotor menjadi tegangan DC. Tegangan DC yang

di hasilkan oleh catu daya digunakan sebagai sumber tegangan untuk rangkaian

(53)

42

Gambar 3.4. Rangkaian Power Supply Yang Telah Distabilkan

b. Sensor Berat

Sensor berat yang digunakan adalah timbangan analog yang di modifikasi dengan

menggunakan rangkaian pembagi tegangan. Seperti pada gambar 3.5 berikut:

Gambar 3.5. Rangkaian Sensor Berat

Dapat dilihat pada gambar 3.5 dimaksudkan bahwa gambar tersebut merupakan

(54)

sensor berat ini terdiri dari timbangan analog yang pada ujung poros penunjukkan

angka nya di hubungkan dengan variabel resistor sebagai pendeteksi berat untuk

memberikan nilai tegangan masukan pada ADC yang dapat berubah-ubah nilai

tegangan keluarannya sesuai dengan berat yang terbaca pada timbangan analog

tersebut. Sensor ini bekerja dengan merubah input tekanan menjadi tahanan atau

resistansi yang kemudian di konversikan ke tegangan. Semakin berat beban yang

diberikan maka semakin besar pula tegangan yang dihasilkan pada variabel

resistor tersebut untuk dikonversikan oleh ADC yang kemudian dikirimkan ke

mikrokontroler sebagai nilai masukan.

c. Rangkaian RTC DS1307

Rangkaian RTC berfungsi sebagai back-up pewaktu apabila sumber tegangan dari

catu daya terputus atau OFF maka RTC DS1307 masih dapat beroperasi karena

memiliki sumber sendiri dari internal battery untuk menyimpan data, waktu, dan

tanggal. Sehingga apabila power supply atau mikrokontroller dalam keadaan OFF

atau tidak mendapat supply tegangan dari catu daya maka waktu dan tanggal di

dalam memori RTC tetap uptodate. Kemudian pada portC SDA dan SCL

difungsikan sebagai transfer data pewaktu pada mikrokontroller, hal ini

dikarenakan supaya penjadwalan suatu program dapat berlagsung dengan benar

(55)

44

Gambar 3.6. Rangakaian RTC DS1307

d. Rangkaian Pengendali

Rangkaian pengendali atau kontrol berfungsi untuk mengendalikan kerja dari

rangkaian pengaturan pakan secara otomatis. Kemudian memerintahkan pemicu

dan triac dalam kondisi on atau off. Rangkaian kontrol ini menggunakan

mikrokontroler ATMega32 yang memiliki fitur membaca nilai analog yaitu fitur

ADC. Pin yang digunakan untuk ADC adalah PinA0 sampai PinA7 yang terdapat

pada mikrokontroler ATMega32. Pada pin ini berfungsi untuk menerima masukan

berupa tegangan DC analog yang kemudian dikonversikan menjadi nilai ADC.

Input pada keypad menggunakan PinD0 sampai PinD7 yang difungsikan sebagai

perintah untuk mengatur berapa banyak jumlah pakan yang harus ditakar atau

ditimbang. LCD menempatkan posisi PinC0 sampai PinC7 pada mikrokontroler

(56)

Gambar 3.7. Rangkaian Mikrokontroller dengan Pin Input dan Output

e. Rangkaian Pemicu Motor Listrik AC

Pada rangkaian pemicu untuk motor listrik AC digunakan relay sebagai pengganti

saklar atau switch untuk motor. Rangkaian pemicu motor dapat dilihat seperti

(57)

46

Gambar 3.8. Rangkaian Pemicu Motor listrik

Penambahan relay pada rangkaian pemicu motor ini dikarenakan motor listrik

sendiri memiliki daya yang sangat besar dan sangat riskan akan gangguan. Prinsip

kerja dari rangkaian pemicu untuk motor ini adalah untuk mengaktifkan relay

yang bertegangan 12 V. Relay inilah yang digunakan sebagai saklar untuk motor

AC. Relay akan bekerja pada saat sumber tegangan sebesar 12 V dirangkai secara

seri pada sebuah transistor, (BC547) pada Pin kolektor seperti terlihat pada

gambar 3.8. Pada saat basis pada transistor diberikan arus maka transistor akan

bekerja dan mengalirkan arus dari kolektor ke emitor sehingga led akan menyala

dan kumparan koil relay akan menjadi magnet dan kontak relay akan bekerja

sehingga motor AC akan berputar atau bekerja (ON).

Arus basis yang diterima pada transistor diperoleh dari PinB dari mikrokontroler

yang bertegangan 5 Volt DC. Rangkaian pemicu motor listrik ini digunakan

(58)

memiliki torsi yang besar sehingga penggunaannya sangat mendukung untuk

rangkaian mekanik penebar pakan dan kincir.

f. Rangkaian Kontrol Motor DC Dengan IC H-Bridge L298

Untuk mengontrol kecepatan perputaran motor digunakan metoda PWM (Pulse Width Modulation). PWM adalah merupakan suatu metode untuk mengatur kecepatan perputaran motor dengan cara mengatur prosentase lebar pulsa high terhadap perioda dari suatu sinyal persegi dalam bentuk tegangan periodik yang diberikan ke motor sebagai sumber daya. Semakin besar perbandingan waktu sinyal high dengan perioda sinyal, maka semakin cepat motor berputar. Frekuensi PWM yang digunakan sekitar 1 kHz. Rangkaian sistem penggerak motor DC ditunjukkan pada gambar 3.9. berikut:

(59)

48

g. Rangkaian LCD

LCD digunakan untuk menampilkan perintah-perintah yang ditulis pada program

mikrokontroller. LCD dalam rangkaian ini akan menampilkan nilai ADC yang

Gambar 3.10. Rangkaian LCD ke Mikrokontroller

(http://code4shared.wordpress.com/category/c/arduino/)

h. Pembuatan Program Data

Pembuatan program data pada mikrokontroler adalah menuliskan kode atau

perintah pada mikrokontroler ATMega32, penulisan perintah ini menggunakan

bahasa pemrograman C pada software Code Vision AVR. Program data yang

direncanakan untuk mikrokontroler ATMega32 mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1. Menerima input dari sensor berat yang kemudian di konversi oleh ADC.

2. Memproses sinyal input dari sensor berat melalui ADC, dengan perhitungan

(60)

3. Nilai input ADC yang telah dikonversi pada resolusi ADC, selanjutnya

memerintahkan output pada PortB dari mikrokontroller dan menjadi nilai

masukan bagi rangkaian pemicu motor listrik AC yang kemudian akan

mengaktifkan relay dalam kondisi bekerja atau tidak (on/off).

i. Pengujian Alat

Pengujian alat dilakukan secara bertahap, dari rangkaian power supply, rangkaian

sensor berat, rangkaian mikrokontroller, kemudian rangkaian pemicu triac.

Pengujian secara bertahap ini dimaksudkan agar penulis dapat mengetahui

bagian-bagian yang tidak bekerja. Dan kemudian dapat diperbaiki secara terpisah pada

tiap-tiap bagian. Jika semua bagian rangkaian bekerja dengan baik maka semua

rangkaian dipasang secara keseluruhan, agar dapat diketahui apakah rangkaian

(61)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pengamatan dan pengujian alat secara keseluruhan maupun

perbagian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Alat pemberian pakan ini bekerja secara otomatis agar proses pemberian

pakan dapat lebih efisien dan terkendali.

2. Dengan adanya alat pengatur pakan secara otomatis maka proses pemberian

pakan dapat berlangsung tanpa dilakukan sendiri oleh manusia.

3. Proses penjadwalan pada saat pemberian pakan dapat berlangsung sesuai

tepat waktu tanpa harus berkeliling kolam atau tambak dengan berjalan kaki

dengan menebarkan pakan di sepanjang kolam atau tambak.

4. Tingkat keamanan atau terjadinya kecelakaan kerja dapat diminimalisir

karena pemilik kolam atau tambak tidak harus berkeliling kolam atau tambak

dengan berjalan kaki dengan menebarkan pakan di sepanjang kolam atau

tambak.

5. Dengan alat ini berat takaran pakan dapat dikontrol, dan tidak menyebabkan

(62)

Saran yang dapat dijadikan pertimbangan pada pembuatan alat pengatur pakan

secara otomatis adalah sebaiknya penggunaan sensor dan timbangan maupun

rancangan mekanis pada alat ini didesain sedemikian sehingga proses berat yang

tertimbang sesuai dengan program yang telah dibuat. Supaya tingkat kesalahan

atau error pada saat pemberian pakan sedang berlangsung dapat diminimalkan

dan selanjutnya dapat dirancang kembali dengan kapasitas yang sesuai dengan

(63)

DAFTAR PUSTAKA

Arifianto, D. 2011. Kumpulan Rangkaian Elektronika Sederhana. Kawan Pustaka,

Jakarta

Heryanto, A dan Adi, W.P. 1991. Pemroggraman Bahasa C Untuk

Mikrokontroler Atmega8535.Andi. Yogyakarta.

Mudjiono dkk. 2003. Ketrampilan Elektronika Bahan Acuan Kegiatan Belejar

Mengajar. MGMP Mulok Elektronika Bandar Lampung

Sulistiyanti, S.R dan Setyawan, FX.A. 2006. Dasar Sistem Kendali ELT 307.

Universitas Lampung. Lampung

Winoto, A. 2008. Mikrokontroller AVR ATMeg8/32/16/8535 dan Pemroggraman

dengan bahasa C Pada WINAVR. Infomatika Bandung

Zuhal.1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektonika Daya. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

http://wordpress.com/en/Tutorial/LiquidCrystal. Akses tanggal 22 Januari 2013

http://www.williamson-labs.com/resistors.htm. Akses tanggal 22 Januari 2013

http://wordpress.com.org/fungsi-relay.htm. Akses tanggal 28 Januari 2013

http://wordpress.com/doc/lahan-basah-buatan. Akses tanggal 10 Januari 2013

www.maxim-ic/dallas-semiconductor.com. Akses tanggal 16 Februari 2013

http://thathit.wordpress.com/pengukuran-dan-pengendalian. Akses tanggal 20

Gambar

Gambar Halaman
Gambar 2.1. Rangkaian Kalang Terbuka
Gambar 2.2. Rangkaian Kalang Tertutup
Gambar 2.3. Blok Diagram Fungsional ATMega32
+7

Referensi

Dokumen terkait

MongoDB won’t just distribute every piece of data you’ve ever stored: you have to explicitly turn sharding on at both the database and collection levels.. When we start adding data,

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: (1) sikap siswa terhadap pelajaran ekonomi; dan (2) prestasi belajar ekonomi. Untuk mengumpulkan data tersebut

ANALISA PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN DAN SUHU TUANG PADA AMC REMELTING PISTON DENGAN METODE STIR CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN KONDUKTIVITAS TERMAL..

Hal- hal inilah yang menjadi penting bagi para manajer untuk memperkuat work engagement, karena karyawan yang tidak engaged adalah pusat masalah dimana pekerja

Kertas dengan perlakuan lama ekstraksi daun Rhoeo discolor 24 jam menggunakan pelarut etanol 95% berwarna hijau setelah di uji dengan basa kuat berwarna hijau

Definisi yang lain menyebutkan multimedia adalah pemanfaatan computer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan

Biogas merupakan campuran dari berbagai gas, antara lain metan, karbondioksida, hidrogen sulfida dan gas lainnya seperti: nitrogen, hidrogen dan karbon monoksida

Entrpreneurship Centre diberi kepercayaan mengelola kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dengan kegiatan pelatihan bisnis bagi mahasiswa, melakukan seleksi