• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT YANG DILENGKAPI MEDIA WORKSHEET TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT YANG DILENGKAPI MEDIA WORKSHEET TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT YANG DILENGKAPI MEDIA WORKSHEET TERHADAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Oleh :

Nila Sari Rangkuti 4123331031 Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

Studi Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS dan NHT yang Dilengkapi Media Worksheet Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

Nila Sari Rangkuti (NIM 4123331031) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT) yang dilengkapi dengan media Worksheet pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Kartika I-2 Medan yang berjumlah 4 kelas. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil secara random sampling sebanyak dua kelas, yakni kelas eksperimen I dan eksperimen II. Kelas eksperimen I diajarkan dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) yang dilengkapi media worksheet dan kelas eksperimen II diajarkan dengan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Masing-masing kelas terdiri dari 36 siswa. Instrumen tes yang valid sebanyak 24 soal dengan reliabilitas 0,856. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil pretest, posttest dan gain pada kelas eksperimen Idan eksperimen II berdistribusi normal dan homogen. sedangkan untuk uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung > ttabel, yakni 2,65 > 1,9968, berarti Ha diterima

dan tolak Ho yaitu peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan media worksheet lebih tinggi dibandingkan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan media worksheet pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan di kelas XI IPA SMA KARTIKA I-2 Medan yaitu 84,56% > 73,47%.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat

dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan

kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah

direncanakan.

Skripsi berjudul “Studi Komparasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TPS dan NHT yang Dilengkapi Media Worksheet terhadap Peningkatan Hasil

Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”, disusun

untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra.

Hafni Indriati Nasution, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratu Evina Dibiyantini, M.Si, Bapak Drs.

Jamalum Purba, M.Si, dan Ibu Dr.Destria Roza ,M.Si yang telah memberikan

masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian

sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada

Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S selaku dosen pembimbing akademik dan

kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA

Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama

perkuliahan.

Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik

penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Kartika I-2 Medan Bapak Drs.

Sujarwo, Guru Kimia (Ibu Wulan Fitria Ningsih, S.Pd) dan siswa/i kelas XI IPA-2

dan XI IPA-4 SMA Kartika I-2 Medan yang telah banyak membantu penulis

(5)

v

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yaitu

Ibunda Anita dan ayahanda Nizammuddin Rangkuti yang berjuang keras dalam

mendidik dan menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana

dan menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan . Teristimewa juga penulis

ucapakan terimasih kepada Abangda saya Indra Saiful Rangkuti dan Zulaffandi

Rangkuti yang sangat membantu saya dalam masa perkuliahan .

Terima kasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat terbaikku: Suri

Khairun Nisa, Nadira Kartika Cahya Nasution, Fariza Zulmividya, Rini Arianti,

Widia Irfani dan Suriyani yang selalu memberikan motivasi, memberi saran, dan

menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan skripsi.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada sahabat saya Yuliana yang telah

meluangkan waktu untuk membantu penulis selama proses penelitian

berlangsung.Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Koko Aji Irwana yang

telah banyak membantu saya dalam perkuliahan, seminar dan penyusunan skripsi

ini. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Kimia Ekstensi A

2012 yang memberi semangat dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik

selama studi 4 tahun di Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 2016

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Ruang Lingkup 4

1.3 Rumusan Masalah 4

1.4 Batasan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 5

1.7 Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran 7

2.2 Hasil Belajar 8

2.3 Ruang Lingkup Pembelajaran Kooperatif 9

2.3.1 Tujuan Pembelajaran Kooperatif 10

2.3.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 13

2.3.3 Dampak Positif Pembelajaran Kooperatif 14

2.4 Think Pair Share (TPS) 15

2.4.1 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran TPS 16

2.5 Numbered Head Together 16

2.5.1 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran NHT 18

2.6 Pengertian Media 18

2.6.1 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran 20

2.6.2 Pengertian Media Worksheet 20

2.7 Pengertian Kelarutan 21

2.7.1 Pengertian Hasil Kali Kelarutan 23

2.7.2 Hubungan Kelarutan dengan Ksp 26

2.7.3 Cara Memprediksi Terjadinya Endapan 29

Dua Larutan yang Direaksikan 2.7.4 Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan 33

2.7.5 Pengaruh pH Terhadap Kelarutan 35

2.8 Kerangka Berpikir 36

(7)

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 39

3.2 Populasi dan Sampel 39

3.3 Variabel Penelitian 39

3.4 Rancangan Penelitian 39

3.5 Instrumen Penelitian 40

3.5.1 Validitas Tes 40

3.5.2 Reliabilitas Tes 41

3.5.3 Tingkat Kesukaran 41

3.5.4 Daya Pembeda 42

3.5.5 Distraktor 42

3.6 Teknik Pengumpulan Data 43

3.7 Teknik Analisis Data 46

3.7.1 Uji Normalitas 46

3.7.2 Uji Homogenitas 46

3.7.3 Uji Hipotesis Penelitian dengan Uji-t 47

Dua Pihak 3.7.4 Peningkatan Hasil Belajar 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian 48

4.1.1 Validitas Tes 48

4.1.2 Tingkat Kesukaran Tes 48

4.1.3 Daya Pembeda Tes 49

4.1.4 Distraktor Tes 49

4.1.5 Reliabilitas Tes 49

4.2 Hasil dan Pembahasan Data Hasil Penelitian 51

4.2.1 Hasil Belajar Siswa 51

4.2.2 Nilai Harian Siswa 53

4.2.3 Uji Normalitas 54

4.2.4 Uji Homogenitas 56

4.2.5 Uji Hipotesis 57

4.2.6 Persen Peningkatan Hasil Belajar 57

4.3 Pembahasan 58

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 61

5.2 Saran 61

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan 11

Kelompok Belajar Konvensional

Tabel 2.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 13 Tabel 2.3 Beberapa Zat yang Mudah dan Sukar Larut 24

Tabel 2.4 Nilai Ksp beberapa Zat 25

Tabel 2.5 Rumus Ksp dan s 27

Tabel 2.6 Perbandingan Nilai Qc dan Ksp untuk Penentuan 29 Endapan

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 40

Tabel 3.2 Tabel Penolong Uji Normalitas 46

Tabel 4.1 Soal Tes yang Digunakan untuk Penelitian 50 Tabel 4.2 Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa 51

Tabel 4.3 Rata-Rata Nilai Harian Siswa 53

Tabel 4.4 Data Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen I dan II 54

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas 56

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Nilai Kelarutan beberapa Zat dalam Air 22 Gambar 2.2 Pengaruh Suhu terhadap Kelarutan 23

Beberapa Zat Padat

Gambar 2.3 Reaksi antara Pb(NO3)2 dan KI 30

Gambar 2.4 Contoh Reaksi Lain yang Menghasilkan Endapan 30 Gambar 2.5 Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan 33

Gambar 3.1 Skema Teknik Pengumpulan Data 45

Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa 52

Gambar 4.2 Grafik Nilai Harian Siswa 54

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran 64

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 67

Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Tes sebelum Validasi 76

Lampiran 4a Instrumen Tes Sebelum Validasi 84

Lampiran 4b Instrumen Tes Sesudah Validasi 89

Lampiran 5 Lembar Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi 91

Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Tes 92

Lampiran 7 Media worksheet (LKS) 93

Lampiran 8 Pembahasan soal worksheet (LKS) 99

Lampiran 9 Demonstrasi Percobaan 108

Lampiran 10 Daftar Nilai Awal Kimia Siswa 110

Lampiran 11 Power Point Pertemuan I & II 111 Lampiran 12 Nilai Pretest dan Nilai Postest 114

Lampiran 13 Validasi Instrumen Tes 116

Lampiran 14 Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 119

Lampiran 15 Daya Pembeda Instrumen Tes 121

Lampiran 16 Distraktor Instrumen Tes 123

Lampiran 17a Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes 125

Lampiran 17b Tabel Reliabilitas 126

Lampiran 18 Rekap Akhir Kesimpulan Validasi 127

Lampiran 19 Nilai Harian Siswa 129

Lampiran 20 Tabulasi Data Penelitian 132

Lampiran 21 Uji Normalitas 134

Lampiran 22 Uji Homogenitas 140

Lampiran 23 Varians dan Standar Deviasi Daa Gain 143 Lampiran 24 Perhitungan Gain Kelas Eksperimen I dan II 147

Lampiran 25 Uji Hipotesis 150

Lampiran 26 Jadwal Penelitian 153

Lampiran 27 Tabel Nilai Distribusi Chi Kuadrat 154

Lampiran 28 Tabel Nilai r-Product Moment 155

Lampiran 29 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F 156

Lampiran 30 Tabel t (uji dua pihak) 157

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu kualitas suatu bangsa.

Selain karena pendidikan dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan

yang cerdas dan kreatif, juga karena pendidikan berperan penting dalam

perkembangan peradaban manusia di dalamnya. Bangsa yang mempunyai

peradaban maju adalah bangsa dengan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sumber daya manusia yang berkualitas ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi

era globalisasi yang menuntut untuk selalu mengikuti pesatnya kemajuan ilmu

pengetahuan, informasi, dan teknologi (Dita, 2013).

Sekolah adalah salah suatu lembaga pendidikan tempat dimana kegiatan

pembelajaran berlangsung. Dalam keseluruhan proses pendidikan di Indonesia,

kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti

bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung

kepada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa sebagai anak

didik (Slameto,2003).

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong

untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Materi pelajaran kimia di SMA

banyak berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk dipahami siswa, karena

menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan-hitungan serta menyangkut

konsep-konsep yang bersifat abstrak.

Dalam proses pembelajaran kimia di beberapa sekolah selama ini terlihat

kurang menarik, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada

pelajaran kimia, hal ini menyebabkan suasana kelas cenderung pasif. Keadaan

demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga

perhatian, minat, dan motivasi belajar siswa menjadi rendah. Hal ini akan

berdampak terhadap ketidak tercapaian tujuan pembelajaran kimia.

Hasil penelitian yang dilakukan selama ini, ternyata rendahnya hasil

(12)

dalam menyelesaikan permasalahan yang menyangkut reaksi kimia dan hitungan

kimia. Disamping itu guru kurang memberikan contoh-contoh konkrit tentang

reaksi-reaksi yang ada di lingkungan sekitar dan sering dijumpai siswa. Oleh

sebab itu diperlukan gagasan bagi peserta didik untuk dapat saling bekerjasama

dan mendiskusikan materi kimia tersebut dengan peserta didik lain melalui

pembentukan kelompok yang dilakukan secara terarah dan sesuai dengan materi

kimia yang dipelajari (Luthfiatul, 2014).

Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat oleh guru menyebabkan

pelajaran kimia mendapatkan kesan sulit dari siswa. Salah satu model yang dapat

digunakan oleh guru dalam pembelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair and

Share) dan NHT (Numbered Head Together). Karena model pembelajaran TPS

dan NHT adalah salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif dimana pada

proses belajar mengajar ada pembentukan kelompok yang dapat membantu siswa

dalam memecahkan materi kimia khususnya pada materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan. Didalam pembelajaran kooperatif siswa dapat berinteraksi dalam

memecahan masalah secara bersama-sama dalam satu kelompok.

Model think-pair-share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi adalah

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi

pola interaksi siswa. Model pembelajaran kooperatf tipe NHT (Numbered Head

Together) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan

pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi

siswa dalam memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan isi akademik

(Trianto,2010).

Selain model pembelajaran, media juga berperan penting dalam

mempermudah pemahaman terhadap materi yang disampaikan. Media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan , sebagai alat bantudalam proses pembelajaran atau sebagai bahan

pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan

siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Salah satu media

(13)

3

Hasil penelitian mengenai model pembelajaran tipe TPS (Think Pair

Share) dan NHT (Numbered Head Together) telah banyak dilakukan. Luthfiatul

Khusna (2014) menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan NHT terhadap

keterampilan kerjasama. Dalam penelitiannya model pembelajaran kooperatif tipe

NHT lebih baik dari model pembelajaran kooperatiftipe TPS. Dita Kusuma

Wardani (2013) menyimpulkan bahwa prestasi belajar kognitif siswa dengan

metode NHT lebih baik daripada TPS dengan nilai rataan prestasi kognitif

berturut-turut 70,409 dan 56,389. Prestasi belajar afektif siswa dengan metode

NHT lebih baik daripada TPS dengan nilai rataan prestasi afektif berturut-turut

yaitu 63,207 dan 57,722.

Marantika Lia Kristyasari (2015) dalam penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads

Together) Dan TPS (Think Pair Share) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari

Kemampuan Matematika Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan

Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran

2013/2014. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran kooperatif NHT dan TPS dengan prestasi belajar kognitif dan

afektif siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Model NHT lebih

baik daripada TPS dengan nilai rataan prestasi belajar kognitif siswa berturut-turut

77,875 dan 76,183. Sementara untuk prestasi belajar afektif siswa model NHT

juga lebih baik daripada TPS yaitu 82,477 dan 77,483.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan suatu

penelitian yang menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran dengan judul :

(14)

1.2 Ruang Lingkup

Untuk memfokuskan pada tujuan penelitian maka penulis membatasi

ruang lingkup dari penelitian ini. Adapun yang menjadi ruang lingkup adalah

sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yang kurang menarik sehingga minat belajar siswa

menjadi rendah

2. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat oleh guru yang

menyebabkan pelajaran kimia mendapat kesan yang kurang menarik bagi

siswa

1.3 Rumusan Masalah

Untuk menentukan solusi yang tepat dalam suatu permasalahan, maka

terlebih dahulu permasalahan tersebut dianalisis dan disusun ke dalam bentuk

formulasi yang sistematis. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada

penelitian ini adalah : Apakah terdapat perbandingan hasil belajar kimia siswa

yang diajarkan dengan model pembelajaran TPS dan NHT yang dilengkapi media

worksheet ?

1.4 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan

tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu penulis

memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi

dalam konteks permasalahan yang terdiri dari :

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah TPS (Think Pair and Share)

dan NHT (Numbered Head Together).

3. Media yang digunakan adalah worksheet

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah maksud yang hendak dicapai dalam sebuah

penelitian. Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah

untuk menunjukkan perbandingan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan NHT yang menggunakan

(15)

5

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan

pengalaman dalam meningkatkan kompetensi sebagai calon guru

2. Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam

pembelajaran kimia

3. Bagi Guru Kimia

Diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan masukan tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Thing Pair and

Share) dan NHT (Numbered Head Together) dalam melakukan

pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan kelarutan dan hasil

kali kelarutan

4. Bagi siswa

Meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pokok bahasan

kelarutan dan hasil kali kelarutan

5. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya

1.7 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah, maka perlu

diberikan penegasan istilah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think pair and Share) adalah

model pembelajaran yang menekankan pada kesadaran siswa pada belajar

berfikir, memecahkan masalah, belajar mengaplikasikan pengetahuan dan

keterampilan serta saling memberitahukan pengetahuan, konsep,

keterampilan tersebut pada siswa yang membutuhkan.

2. Model pembelajaran kooperatf tipe NHT (Numbered Head Together)

merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan

(16)

interaksi siswa dalam memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan isi

akademik.

3. Media worksheet adalah media yang berisi lembar kerja siswa yang berisi

pedoman untuk melakukan kegiatan untuk memperoleh pengetahuan

(17)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,

peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada Perbandingan Peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan

dengan menerapkan model Numbered Head Together (NHT) dan

model Think Pair Share (TPS) dengan menggunakan media woksheet

2. Peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model Numbered

Head Together (NHT) lebih tinggi yakni sebesar 84,56% daripada

peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan

model Think Pair Share (TPS) dengan menggunakan media woksheet

yaitu sebesar 73,47%

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai

beberapa saran :

1. Dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model

Numbered Head Together (NHT) dengan menggunakan media

woksheet sebagai model dan media alternatif, karena model dan media

ini telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan

mengadakan penelitian dengan variabel-variabel afektif lainnya,

seperti kerja sama, motivasi, gaya belajar, kinerja ilmiah, maupun

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Aris,S.,(2014), Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz

Media, Yogyakarta.

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Grafindo Persada, Jakarta.

Dimyanti,dkk., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka cipta, Jakarta.

Dita,K.,(2013), Studi Komparasi Pembelajaran Kimia Menggunakan Metode

Kooperatif Tipe Think Pair and Share (TPS) dan Numbered Heads Together

(NHT) terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Kreatifitas Siswa pada Materi

Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 5 Surakarta Tahun

Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(1):12-45, Universitas

Sebelas Maret.

Justiana,S., (2009), Kimia 2, Yudhistira, Jakarta.

Luthfiatul,K.,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together (NHT) dan Tipe Think Pair and Share (TPS) terhadap Hasil

Belajar Kimia dan Keterampilan Kerjasama, Skripsi, Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Marantika,L., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

(Numbered Head Together) dan TPS (Think Pair and Share) terhadap Prestasi

Belajar Ditinjau dari Kemampuan Matematika pada Materi Kelarutan dan

Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 8 Surakarta

Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 4, Universitas

Sebelas Maret.

Purba, M.,(2007), Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Silitonga,P.M.,(2013), Metodologi Penelitian Pendidikan, Unimed Press, Medan.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta

Sudarmo,U.,(2014), Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Sugiharti,G.,(2014), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, Unimed Press,

(19)

63

Trianto., (2011), Mendesign Model Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Zubaedi., (2011), Design Pendidikan Karakter, Kencana Prenanda Media Group,

Gambar

Gambar 2.1 Nilai Kelarutan beberapa Zat dalam Air  Gambar 2.2 Pengaruh Suhu terhadap Kelarutan

Referensi

Dokumen terkait

Individu yang cemas ketika akan mengikuti ujian masuk dalam perguruan tinggi negeri dapat menyebabkan individu menjadi kurang konsentrasi dalam belajar, sangat tegang, gugup,

Berdasarkan studi morfopatologi ginjal pada ketiga kasus, dapat disimpulkan bahwa ginjal kucing yang terinfeksi virus FIP mengalami perubahan patologi anatomi dan juga

Dari analisis terhadap teks yang ditampilkan Solopos dapat diketahui bagaimana netralitas media dalam kampanye pilgub. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

Kondisi eksplan tumih yang masih tetap bertahan dan memiliki peluang hidup selama empat minggu ditandai dengan pucuk masih berwarna hijau, mata tunas mengalami

Penyusunan skripsi dengan Judul "Kemampuan Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba di Masa yang akan Datang (Study Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Go Public)"..

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei, yaitu mengamati, mencatat dan mengukur secara sistematik gelala-gejala yang diteliti kemudian dilengkapi

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui pengaruh metode latihan soal- soal dalam pembelajaran akuntansi keuangan terhadap prestasi belajar siswa, (2)

Penelitian ini menggunakan k-Nearest Neighbor (k-NN) untuk identifikasi Freycinetia berdasarkan citra anatomi epidermis daun, yang menjadi input pada klasifikasi ini