• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK YANG DIAJARKAN DENGAN PENGGUNAAN MODUL DAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X TKR SMK PAB 12 SAENTIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK YANG DIAJARKAN DENGAN PENGGUNAAN MODUL DAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X TKR SMK PAB 12 SAENTIS."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK

YANG DIAJARKAN DENGAN PENGGUNAAN MODUL

DAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PADA SISWA KELAS X TKR

SMK PAB 12 SAENTIS

T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

MUHAMMAD IKHSAN

NIM 5123122023

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Muhammad Ikhsan. NIM 5123122023. Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Teknik Yang Diajarkan Dengan Penggunaan Modul Dan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Siswa Kelas X TKR SMK PAB 12 Saentis. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajarkan menggunakan modul dan model pembelajaran tutor sebaya pada mata pelajaran Menggambar Teknik Siswa Kelas X SMK PAB 12 Saentis. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian

posstest-onlycontrol design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik

samplingjenuh yaitu kelas X TKR 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 25 orang dan Kelas X TKR 2 sebagai kelas Kontrol yang berjumlah 24 orang. Kelas Eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan modul, sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran tutor sebaya. Instrumen yang digunakan yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 25 soal. Sebelum dilakukan tes pada kedua kelas tersebut, terlebih dahulu diberikan perlakuan yang berbeda pada masing- masing kelas dalam jangka waktu dan pertemuan yang sama. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajarkan menggunakan modul dengan model pembelajaran tutotr sebaya pada mata pelajaran Menggambar Teknik Siswa Kelas X SMK PAB 12 Saentis. Hal ini ditunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu 2,579 >

1,679 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

(5)

ii ABSTRACT

Muhammad Ikhsan. NIM 5123122023. Differences Learning Outcomes Drawing Techniques Taught By Using Modules and Learning Model Peer Tutor In Class X SMK TKR PAB 12 Saentis. Thesis. Faculty of Engineering, University of Medan. 2017.

This study aims to determine the degree of difference between the learning outcomes of students who are taught using modules and peer tutors learning model in the subject of Mechanical Drawing Class X SMK PAB 12 Saentis. This research is a quasi-experimental research design posstest-only control design. The population in the study were all students of class X consists of two classes. Sampling was done by saturation sampling technique that is class X TKR 1 as an experimental class numbering 25 people and Class X TKR 2 as the control classes totaling 24 people. Class Experiments were treated using the module, while the control group was treated with peer tutors learning model. The instrument used is a test of learning outcomes in the form of multiple choice question number 25. Before carrying out tests on two classes, first given a different treatment for each class in a period and the same meeting. The result showed that there were differences between the learning outcomes of students who are taught to use the module with tutotr peer learning model in the subject of Mechanical Drawing Class X SMK PAB 12 Saentis. It is shown that thitung> ttable ie 2,579> 1,679 so that Ho refused and Ha accepted.

(6)

iii

KATA PENGAN TAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Menggambar Teknik Yang Diajarkan Dengan Penggunaan Modul Dan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada

Siswa Kelas X TKR SMK PAB 12 Saentis T.A 2016/2017”.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan dosen pembimbing Bapak Drs. Husni Wardi Tanjung, M.Pd skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan trimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Hj. Rosneli, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, Selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Tekni k Otomotif Universitas Negeri Medan.

(7)

iv

8. Bapak Suwandi S.Pd, selaku ketua jurusan teknik kendaraan ringan SMK Swasta PAB 12 Saentis.

9. Bapak Tody Krisdianto, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Menggambar Teknik SMK PAB 12 Saentis.

10. Teristimewa kepada keluarga terutama kepada kedua orang tua yang terkasih yang memberikan doa, dukungan moral dan materil serta bimbingan kepada penulis.

11. Teman - teman prodi Pendidikan Teknik Otomotif stambuk 2012.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang tentunya bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dikemudian hari. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, Maret 2017 Penulis,

Muhammad Ikhsan

(8)

v

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah ...1

B. Identifikasi masalah ...6

C. Batasan Masalah ...7

D. Rumusan Masalah ...8

E. Tujuan Penelitian ...8

F. Manfaat Penelitian ...9

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PEN ELITIAN A. Kajian Pustaka...10

1. Hakikat Hasil BelajarMenggambar Teknik ...10

a. Pengertian Belajar ...11

b. Pengertian Hasil Belajar...12

c. Pengertian Menggambar Teknik ...14

2. Hakikat Pembelajaran Dengan Modul ...15

a. Tujuan Pembelajaran Modul ...17

b. Karakteristik Pembelajaran Dengan Modul ...18

c. Komponen-komponen Pembelajaran Dengan Modul...19

d. Keunggulan Pembelajaran Dengan Modul ...21

(9)

vi

3. Hakikat Pembelajaran Tutor Sebaya...27

B. Penelitian Relevan...32

C. Kerangka Berpikir...33

D. Hipotesis penelitian ...35

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...36

B. Populasi dan Sampel ...36

1. Populasi ...36

2. Sampel...36

C. Desain Penelitian...37

D. Prosedur Penelitian ...40

1. Tahap persiapan ...40

2. Tahap Pelaksanaan ...40

3. Tahap Pengumpulan Data ...41

E. Variabel Penelitian ...41

F. Teknik Pengumpulan Data...41

G. Uji coba Instrumen...43

1. Uji Validitas ...43

2. Uji Reabilitas...45

3. Taraf Kesukaran ...47

4. Daya Pembeda Tes...48

H. Teknik Analisis Data...49

I. Uji Persyaratan Analisis...50

1. Uji Normalitas...50

2. Uji Homogenitas ...51

(10)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 54 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...67 B. Saran ...68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hasil belajar Menggambar Teknik Siswa Kelas X SMK Swasta PAB 12

Saentis ...2

Tabel 2. Sampel Penelitian ...37

Tabel 3. Desain Penelitian (Perbandingan Grup Statis) ...39

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrument Menggambar Teknik ...42

Tabel 5. Tingkat Kesukaran ...47

Tabel 6. Distribusi Data Post-Test Kelas Ekperimen ...55

Tabel 7. Distribusi Data Post-Test Kelas Kontrol...57

Tabel 8. Data rata, Standar Deviasi, Varians menggambar teknik ...58

Tabel 9. Uji Normalitas Nilai Postest ...59

Tabel 10. Uji Homogenitas Nilai Postest ...59

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus... 71

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ...73

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ...78

Lampiran 4. Modul...85

Lampiran 5. Soal Pos Tes ...97

Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal ...102

Lampiran 7. Sebaran Uji Validitas Butir Tes ...103

Lampiran 8. Perhitungan Uji Validitas Butir Tes ...104

Lampiran 9. Sebaran Data Uji Reabilitas Tes ...106

Lampiran 10. Perhitungan Uji Reabilitas Tes ...107

Lampiran 11. Sebaran Data Uji Tingkat Kesukaran Tes ...109

Lampiran 12. Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Tes...110

Lampiran 13. Sebaran Data Uji Daya Pembeda Tes ...111

Lampiran 14. Perhitungan Uji Daya Pembeda Tes ...112

Lampiran 15. Data Pos-Tes Kelas Eksperimen...114

Lampiran 16. Data Pos-Tes Kelas Kontrol ...116

Lampiran 17. Perhitungan Uji Normalitas ...118

Lampiran 18. Perhitungan Uji Homogenitas Varians ...122

Lampiran 19. Perhitungan Uji Hipotesis...124

Lampiran 20. Tabel r Produk Moment...127

(13)

xi

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu bagian dari lembaga pendidikan formal berperan untuk menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan kemampuan penguasaan IPTEK sesuai dengan bidang masing- masing. Pendidikan Teknologi Kejuruan adalah pendidikan yang dapat menghubungkan dan melatih manusia agar memiliki kebiasaan kerja untuk dapat memasuki dan berkembang pada dunia kerja dan industri sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki tingkat kesejahterannya. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari pendidikan menengah bertujuan menyiapkan siswa/tamatan untuk: (1) memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap professional; (2)mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mengembangkan diri; (3) menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang; (4) menjadi warga Negara yang produktif, adaftif dan kreatif. Sesuai dengan tujuan SMK, bahwa lulusan SMK dipersiapkan menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang professonal, produktif.

(15)

2

Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Pengertian ini mengandung pesan bahwa setiap institusi yang menyelenggarakan pendidikan Kejuruan harus berkomitmen menjadikan tamatannya mampu bekerja dalam bidang tertentu (Depdikbud, 1995).

SMK Swasta PAB 12 Saentis adalah lembaga pendidikan formal yang beralamat Jl. Kali Serayu PTPN 2 Saentis yang terdiri atas program keahlian teknik administrasi, teknik tata kecantikan, teknik otomotif, dan memiliki kompetensi keahlian yaitu teknik kendaraan ringan, teknik sepeda motor, administrasi perkantoran, kecantikan kulit dimana para lulus- lulusannya diharapkan mampu bersaing di dunia usaha dan industri. Pada kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Swasta PAB 12 Saentis menerapkan mata pelajaran produktif untuk mendukung tercapainya lulusan yang bermutu, diantaranya mata pelajaran menggambar teknik. Pembelajaran di SMK Swasta PAB 12 Saentis khususnya pada mata pelajaran menggambar teknik menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang berfokus pada guru, siswa mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan oleh guru, tidak ada kelompok belajar, fasilatas yang digunakan adalah papan tulis.

(16)

3

berlangsung. Pada mata pelajaran menggambar teknik memiliki nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 70. Hal ini dapat dilihat dari laporan hasil belajar siswa dalam kurun waktu dua tahun berturut-turut.

Tabel 1

Nilai Rata-rata Hasil Belajar Menginterpretasikan gambar Teknik Teknik Kelas X TKR1 dan X TKR2 SMK PAB 12 Saentis

Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase Kelas X TKR1

(Sumber : Guru Mata Pelajaran Menggambar Teknik, SMK PAB 12 Saentis)

(17)

4

Rendahnya hasil belajar merupakan indikasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan, sedangkan faktor eksternal antara lain faktor keluarga, faktor masyarakat, faktor sekolah (Slameto, 2010 : 54).

(18)

5

inovatif yang ada dan permasalahan yang ditemukan di SMK Swasta PAB 12 Saentis penulis ingin menggunakan metode pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran individual dengan modul dan pembelajaran tutor sebaya. Pembelajaran dengan penggunaan modul dan model pembelajaran tutor sebaya belum pernah dilakukan oleh guru dalam mengajarkan mata pelajaran menggambar teknik.

Pembelajaran yang menggunakan modul dapat membantu peserta didik dalam kegiatan belajar yang efektif dan materi bisa terserap secara maksimal, dan peserta didik dapat dengan cepat memahami suatu materi yang diberikan. Pembelajaran modul termasuk salah satu pembelajaran yang menggabungkan keuntungan – keuntungan dari berbagai pembelajaran individual lainnya seperti siswa mengerti tujuan pembelajaran, belajar menurut kecepatan masing – masing dan umpan balik yang banyak serta berorientasi pada siswa.

(19)

6

Pembelajaran modul memancing rasa ingin tahu siswa. Mengajak berpikir kritis, dan bersikap ilmiah di dalam jam pelajaran. Sehingga peserta didik lebih aktif dan mandiri dalam pembelajaran, dan menciptakan budaya belajar (study culture) yang baik bagi siswa.

Model pembelajaran tutor sebaya adalah bimbingan atau bantuan yang diberikan kepada orang lain dengan umur yang sebaya. Belajar bersama dalam kelompok dengan tutor sebaya merupakan salah satu ciri pembelajaran berbasis kompetensi, melalui kegiatan berinteraksi dan komunikasi, siswa menjadi aktif belajar, mereka menjadi efektif. Kerjasama dalam kelompok dengan tutor sebaya dapat dikaitkan dengan nilai sehingga kerjasama makin intensif dan siswa dapat mencapai kompetensinya.

Menurut Ahmadi dan Widodo (2004:134) tutor sebaya adalah siswa yang ditunjuk atau di tugaskan membantu teman yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan teman umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru dengan siswa. Sedangkan menurut Winataputra pengajaran dengan tutor sebaya adalah kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau memahami suatu konsep.

Memperhatikan pentingnya strategi dan metode pembelajaran yang inovatif yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar Menginterpretasikan Gambar Teknik, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

(20)

7

Penggunaan Modul Dan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Pada Siswa

Kelas X TKR SMK PAB 12 Saentis T.A 2016/2017”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah diantaranya:

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggambar teknik di kelas X SMK PAB 12 Saentis yaitu 46,87%, pada tahun 2014/2015 dan 45,8% pada tahun 2015/2016 yang KKM < 70.

2. Ketertarikan dan minat siswa dalam proses pembelajaran menggambar teknik di kelas X SMK PAB 12 Saentis masih kurang.

3. Siswa kurang aktif selama proses pembelajaran menggambar teknik di kelas X SMK PAB 12 Saentis.

4. Metode mengajar yang dilakukan guru menggunakan metode ceramah, yaitu berpusat pada guru.

5. Pembelajaran dengan modul dan model tutor sebaya belum pernah dilakukan guru.

C. Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

(21)

8

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah menggambar teknik pada sub bab mengenal gambar perspektif, mengenal jenis proyeksi piktorial, mengenal bentuk proyeksi, kuadran I dan kuadran III, mengenal bentuk pandangan pada gambar dengan menggunakan modul dan model pembelajaran tutor sebaya.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta PAB 12 Saentis Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar menggambar teknik dengan penggunaan modul pada siswa kelas X TKR di SMK PAB 12 Saentis?

2. Bagaimanakah hasil belajar menggambar teknik dengan model pembelajaran tutor sebaya pada siswa kelas X TKR di SMK PAB 12 Saentis?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar menggambar teknik siswa yang diajarkan menggunakan modul dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya pada siswa kelas X TKR SMK PAB 12 Saentis?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

(22)

9

2. Untuk mengetahui hasil belajar menggambar teknik dengan model pembelajaran tutor sebaya pada siswa kelas X TKR di SMK PAB 12 Saentis? 3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggambar teknik siswa yang

diajarkan menggunakan modul dengan hasil belajar menggambar teknik yang diajarkan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya pada siswa kelas X TKR SMK PAB 12 Saentis?

F. Manfaat Penelitian

Melalui pelaksanaan peneletian ini, maka diharapkan akan diperoleh manfaat, antara lain :

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang berkaitan dengan penggunaan modul dan model pembelajaran tutor sebaya dalam mengajar menggambar teknik.

b. Memperluas wawasan penelitian akan hakekat mengajar yang efektif dan efesien.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai informasi bagi guru SMK, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran dengan penggunan modul dan model pembelajaran tutor sebaya dalam meningkat hasil belajar menggambar teknik.

(23)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang diajarkan menggunakan modul dengan model pembelajaran tutor sebaya pada mata pelajaran menggambar teknik siswa kelas X SMK PAB 12 Saentis, dimana hasil belajar yang diajarkan menggunakan modul lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya. Penggunaan modul dalam pembelajaran menggambar teknik dapat membuat siswa belajar secara individu, mandiri dan dapat belajar menurut kecepatan kepandaian masing-masing. Pembelajaran menggambar teknik menggunakan model pembelajaran tutor sebaya membuat siswa lebih aktif dalam berkomunikasi sesama teman sebaya dalam bentuk kelompok dan saling membantu dalam melaksanakan tugas belajar siswa.

Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan modul diperoleh rata-rata postes 83,04 sedangkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol setelah diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran tutor sebaya diperoleh rata-rata postes 77,67 Dan hasil perhitungan uji t post test diperoleh nilai thitung sebesar 2,579 dan ttabel

(24)

68

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Guru bidang studi menggambar teknik agar menggunakan modul untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan bagi para guru lebih mengembangkan pengetahuannya mengenai model pembelajaran tutor sebaya.

2. Melihat keterbatasan yang ada pada penelitian ini, diharapkan adanya penelitian yang lebih lanjut dengan sasaran hasil belajar teori dan praktik serta ruang lingkup yang lebih luas dan bervariasi untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. Kerena pada dasarnya setiap pembahasan dalam proses pembelajaran tidak sama perlakuannya atau model pembelajarannya.

Gambar

Tabel 1. Hasil belajar Menggambar Teknik Siswa Kelas X SMK Swasta PAB 12
Tabel 1 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Menginterpretasikan gambar Teknik
Gambar Teknik, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
gambar dengan

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran akuntansi manajemen lingkungan dilihat dari dua komponen lingkungan yang dikembangkan oleh Burritt et al (2002), yaitu Monetary Environmental Management

Isu pertama, pada implementasi pasal 12 ayat (1) huruf g Undang- UndangNomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, hal tersebut mengenai perlindungan hak

Anak perlu menjadi seorang ‘aktor moral’ daripada hanya sekedar menjadi pembicara moral (Ryan &amp; Bohlin, 2014). Berkaitan dengan hal tersebut, permainan boy-boyan menjadi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 10 genus dari 17 jenis tumbuhan suku Euphorbiaceae yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Pekurehua sebagai bahan

Mahasiswa yang memperoleh dukungan sosial yang tinggi, baik dukungan secara verbal, non verbal, dan tingkah laku dari orang-orang sekitarnya, akan secara langsung

Jika banyaknya pohon pada setiap sisi taman adalah sama, tentukan banyaknya pohon pada setiap sisi taman.. Penanggalan bulan Februari 2015 sangat istimewa, karena

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka manfaat yang diperoleh dari. penelitian tersebut adalah

Bagi investor dan emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia, hasil dari penelitian ini dapat membantu mereka dalam menentukan