• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self-Efficacy Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi (Relationship Between Social Support With Students Self-Efficacy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Self-Efficacy Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi (Relationship Between Social Support With Students Self-Efficacy"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Relationship between Social Supports with Students

Self-Efficacy

in Constructing Thesis

Ika Sulistyawati

Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University

http://www.gunadarma.ac.id

Keywords: Social Support, Self-Efficacy, Thesis.

ABSTRACT

The existence of various problems faced by students in preparing the thesis will influence the actions and efforts in compiling student thesis. Therefore, the need for self-efficacy in preparing the thesis for students to deal with the problems that arise and the achievement of student goals. Presumably self-efficacy associated with social support, such as support from parents, friends, lecturers, and the environment. This research was conducted to analyze the correlation between social supports with self-efficacy of students in the preparation of thesis. Subjects in this study were 116 students who are drafting the final level thesis on university campuses in the city of Depok and surrounding areas. The research method used in the study presented here using quantitative methods, namely by distributing a questionnaire about social support and self-efficacy, and hypothesis testing was done by using Pearson Product Moment Correlation. Results obtained from this study indicate that there is a significant positive relationship between social support with self-efficacy of students in the preparation of thesis, the correlation coefficient of 0, 545 and significance level of 0, 000 (P <0, 05). This means the higher the social support received by the students of the higher self-efficacy of students in preparing the thesis, and vice versa. The lower the social support received by students, the lower self-efficacy of students in preparing the thesis.

(2)

Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan

Self-Efficacy

Mahasiswa Dalam Menyusun Skripsi

(Relationship Between Social Support With Students

Self-Efficacy

In

Constructing Thesis)

Ika Sulistyawati

Pembimbing : Dra. M.M. Nilam Widyarini, MSi Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma.

ABSTRACT

The existence of various problems faced by students in preparing the thesis will influence the actions and efforts in compiling student thesis. Therefore, the need for self-efficacy in preparing the thesis for students to deal with the problems that arise and the achievement of student goals. Presumably self-efficacy associated with social support, such as support from parents, friends, lecturers, and the environment. This research was conducted to analyze the correlation between social support with self-efficacy of students in the preparation of thesis. Subjects in this study were 116 students who are drafting the final level thesis on university campuses in the city of Depok and surrounding areas. The research method used in the study presented here using quantitative methods, namely by distributing a questionnaire about social support and self-efficacy, and hypothesis testing was done by using Pearson Product Moment Correlation. Results obtained from this study indicate that there is a significant positive relationship between social support with self-efficacy of students in the preparation of thesis, the correlation coefficient of 0, 545 and significance level of 0, 000 (P <0, 05). This means the higher the social support received by the students of the higher self-efficacy of students in preparing the thesis, and vice versa. The lower the social support received by students, the lower self-efficacy of students in preparing the thesis.

(3)

PENDAHULUAN

Di setiap perguruan tinggi di Indonesia, khususnya pada jenjang strata satu atau S1 setiap mahasiswa diwajibkan untuk menyusun tugas akhir atau skripsi.

Dalam menyusun skripsi biasanya mahasiswa mempunyai berbagai kendala-kendala yang dihadapi, baik diawal sampai akhir penyusunan skripsi seperti pencarian judul, pencarian buku-buku, jurnal-jurnal, dan lain-lain.

Adanya berbagai kendala-kendala yang dihadapi mahasiswa dalam menyusun skripsi, maka dibutuhkannya suatu keyakinan dalam diri mahasiswa agar tidak begitu saja menyerah dan mampu menghadapi kendala-kendala dalam menyusun skripsi. Keyakinan yang dimiliki seseorang dalam melakukan sesuatu atau kemampuan menghadapi kendala biasanya disebut self-efficacy.

Menurut Bandura (dalam Baron & Byrne, 2000), self-efficacy adalah penilaian seseorang akan kemampuannya atau menampilkan kompetensi, meraih tujuan, atau mengatasi suatu hambatan. Menurut

hasil penelitian Warsito (2004), mahasiswa yang memiliki

self-efficacy tinggi akan memberikan

seluruh kemampuan yang dimiliki untuk dapat mencapai sesuatu yang diinginkan. Ketika menghadapi suatu masalah dalam usahanya untuk mencapai hal tersebut maka seseorang tidak akan mudah menyerah melainkan terus berusaha sampai berhasil. Bila terjadi kegagalan dianggap sebagai kurangnya usaha yang dilakukan, bukan sebagai ketidakmampuan.

Begitu pula halnya pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Tingginya self-efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa memungkinkan dirinya memiliki motivasi untuk melakukan tindakan dan usaha dalam menyusun skripsi, sebaliknya semakin rendah

self-efficacy yang dimiliki mahasiswa

maka ia kurang memiliki dorongan yang kuat dalam dirinya dalam menyusun skripsi dan mahasiswa tersebut tidak berusaha melakukan tindakan-tindakan dalam menyusun skripsi.

(4)

Selain itu, keberadaan orang lain disekitar mahasiswa dalam menyusun skripsi dapat memberikan dukungan dan motivasi bagi mahasiswa tersebut.

Menurut Bandura (1995), salah satu faktor yang memengaruhi

self-efficacy mahasiswa yaitu

persuasi sosial (social persuasion), dorongan secara verbal dari orang lain atau pujian-pujian secara verbal dapat bersifat mendorong individu untuk lebih berusaha dan mencapai keberhasilan. Selain itu, menurut Thoits (dalam Rutter, dkk., 1993), dukungan sosial memiliki efek langsung dengan individu terhadap nilai self-efficacy.

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi dan keberadaannya diperlukan dalam kehidupan pribadi seseorang. Keberadaan orang lain memang sangat penting, kita dapat berbagi kebahagian dengan orang-orang disekeliling kita tanpa ada rasa sungkan dan canggung. Begitu juga disaat kita sedang mengalami masalah dan disaat kita merasa stres dengan kehidupan yang kita jalani,

ada orang lain yang mampu membantu kita dalam memecahkan masalah tersebut. Menurut Turner (dalam Sarafino, 1990), dukungan sosial dapat menghilangkan atau mengurangi stres dari berbagai macam masalah. Selain itu menurut Brownell dan Shumaker (dalam Duffy & Wong, 2000), terdapat efek tidak langsung dari dukungan sosial berarti bahwa dukungan sosial memengaruhi kesejahteraan individu dengan mengurangi tingkat keparahan stres dari suatu peristiwa.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan self-efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi.

TINJAUAN PUSTAKA

Seseorang pada dasarnya hidup berdampingan dengan orang lain. Keberadaan orang lain dalam kehidupan seseorang dapat memberikan pengaruh besar dan membuat seseorang menjadi lebih berarti. Seseorang membutuhkan orang lain untuk bisa berbagi

(5)

kebahagian dan saling membantu apabila mengalami suatu masalah.

Menurut Cobb, dkk,. (dalam Sarafino, 1990), dukungan sosial mengacu pada perasaan nyaman, perhatian, penghargaan, dengan mendapatkan bantuan yang diterima dari orang lain atau kelompok.

Thoits (dalam Rutter, dkk., 1993), menjelaskan bahwa sejauh mana individu memiliki kebutuhan dasar untuk kasih sayang, pujian, rasa memiliki, dan rasa aman yang didapatkan melalui interaksi dengan orang lain. Kebutuhan ini, dapat dipenuhi adanya ketersediaan bantuan sosial-emosional (kasih sayang, simpati, pengertian, penerimaan, dan penghargaan dari lainnya signifikan) atau dengan pemberian bantuan instrumental (saran dan informasi, membantu dengan tanggung jawab keluarga, kebutuhan keuangan) (Kaplan dalam Rutter, dkk., 1993).

Bentuk-bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh House, dkk., (dalam Sarafino, 2002) dan Cobb, dkk., (dalam Sarafino, 1990), yaitu emotional support,

esteem support, instrumental

support, informational support, dan

network support. Emotional

support, ditunjukkan melalui

ekspresi empati, perhatian, dan kepedulian terhadap seseorang, membuat seseorang merasa nyamanan, memiliki keyakinan, merasa bagian dari orang lain, dan dicintai. Esteem support, ditunjukkan melalui ekspresi orang lain tentang pandangan positif terhadap seseorang, dorongan atau persetujuan terhadap gagasan atau perasaan seseorang, dan membandingkan hal yang positif antara seseorang dengan orang lain.

Instrumental support, melibatkan

bantuan langsung seperti memberikan atau meminjamkan uang atau membantu dengan mengerjakan tugas-tugas.

Informational support, meliputi

memberi nasihat, arahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan seseorang. Network

support, ditunjukkan dengan

perasaan keanggotaan dalam suatu kelompok sehingga seseorang dapat berbagi minat dan aktivitas sosial.

Keyakinan yang dimiliki seseorang dalam melakukan sesuatu

(6)

atau kemampuan menghadapi kendala biasanya disebut self-efficacy.

Menurut Bandura (1997),

self-efficacy adalah keyakinan

seseorang dalam kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan program tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian tertentu. Keyakinan seseorang terhadap keberhasilannya memiliki efek yang beragam, seperti keyakinan memengaruhi tindakan yang seseorang untuk memilih, berapa besar usaha yang mereka lakukan dalam mencapai apa yang diinginkan, dan berapa lama mereka akan bertahan dalam menghadapi rintangan atau kegagalan (Bandura, 1997).

Menurut Matlin (1999), seseorang yang memiliki

self-efficacy yang kuat, mampu

mengatur kehidupan mereka untuk lebih berhasil. Seseorang dengan

self efficacy yang tinggi ketika

awalnya tidak berhasil, mereka akan mencoba cara yang baru, dan bekerja lebih keras. Ketika masalah timbul, seseorang dengan

self-efficacy yang kuat tetap tenang

dalam menghadapi masalah dan mencari solusi, bukan memikirkan kekurangan dari dirinya (Myers, 2005).

Morris (dalam Baron & Byrne, 2000), menjelaskan bahwa rendahnya self-efficacy dalam kehidupan sosial sering didasarkan pada kurangnya keterampilan sosial, adanya kecemasan, dan keinginan untuk menghindari interaksi interpersonal.

Seseorang yang yakin akan kemampuan mereka biasanya menghadapi tantangan baru dengan optimis, dan mereka menetapkan tujuan yang tinggi bagi diri mereka sendiri. (Bandura dalam Matlin, 1999). Selain itu, self-efficacy juga memengaruhi bagaimana seseorang mengatasi kekecewaan dan stres dalam mengejar tujuan hidup (Pervin dan John, 1997).

Komponen-komponen

self-efficacy yang dikemukakan oleh

Bandura (1997) dan Zimmerman (dalam Pajers & Urdan, 2006), yaitu

level, generality, dan strength.

Level: seseorang yang memiliki

(7)

dirinya memiliki kemampuan menguasai permasalahan yang sulit, sedangkan seseorang yang memiliki

level yang rendah meyakini bahwa

mereka hanya mampu

menyelesaikan tugas-tugas yang sederhana. Generality: seseorang dengan self-efficacy tinggi merasa bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk dapat bertindak dalam situasi apapun, sedangkan seseorang dengan self-efficacy rendah merasa bahwa dirinya hanya memiliki kemampuan untuk bertindak pada situasi yang terbatas. Strength: seseorang dengan kekuatan

self-efficacy yang tinggi sangat yakin

akan kemampuan dirinya, mereka akan bertahan dalam usaha menghadapi masalah yang sulit, mampu menyelesaikan masalah yang penuh rintangan, dan ketekunan yang besar akan berhasil dalam melakukan tugasnya, sebaliknya, mereka yang memiliki kekuatan self-efficacy yang rendah akan merasa bahwa kemampuannya lemah dan akan mudah terguncang apabila menghadapi rintangan dalam melakukan tugasnya.

METODE PENELITIAN Variabel-variabel Penelitian

Dalam pemelitian ini beberapa variabel yang akan diteliti antara lain : 1. variabel Independen, yaitu dukungan social; 2. variabel dependen, yaitu self-efficacy.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi pada kampus-kampus yang ada di kota Depok dan sekitarnya. Teknik pengambilan subjek menggunakan metode nonprobability sampling khususnya sampling incidental. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 116 orang, terdiri dari 38 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, 48 mahasiswa Universitas Gunadarma Depok, dan 30 mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan

(8)

menggunakan angket. Angket yang digunakan terdiri dari skala dukungan sosial dan skala

self-efficacy disusun berdasarkan skala

Likert.

Skala dukungan sosial disusun oleh penulis berdasarkan bentuk-bentuk dukungan sosial yang dikemukakan oleh House, dkk., (dalam Sarafino, 2002) dan Cobb, dkk., (dalam Sarafino, 1990), yaitu emotional support, esteem support, instrumental support, informational

support, dan network support. Skala

ini terdiri atas 34 pernyataan yang mendukung (favorable) dan yang tidak mendukung (unfavourable). Cara penilaian jawaban untuk pernyataan favorable diberikan sebagai berikut: sangat sesuai (SS) bernilai 6; sesuai (S) bernilai 5; agak sesuai (AS) bernilai 4; agak tidak sesuai (ATS) bernilai 3; tidak sesuai (TS) bernilai 2; dan sangat tidak sesuai (STS) bernilai 1. Untuk pernyataan Unfavorable diberikan penilaian sebaliknya: sangat sesuai (SS) bernilai 1; sesuai (S) bernilai 2; agak sesuai (AS) bernilai 3; agak tidak sesuai (ATS) bernilai 4; tidak

sesuai (TS) bernilai 5; dan sangat tidak sesuai (STS) bernilai 6.

Skala self-efficacy dalam penelitian ini disusun oleh penulis berdasarkan komponen-komponen

self-efficacy yang dikemukakan oleh

Bandura (1997) dan Zimmerman (dalam Pajers & Urdan, 2006), yaitu

level, generality, dan strength.

Skala ini terdiri atas 30 pernyataan yang mendukung (favorable) dan

yang tidak mendukung

(unfavourable). Cara penilaian

jawaban untuk pernyataan favorable diberikan sebagai berikut: sangat sesuai (SS) bernilai 6; sesuai (S) bernilai 5; agak sesuai (AS) bernilai 4; agak tidak sesuai (ATS) bernilai 3; tidak sesuai (TS) bernilai 2; dan sangat tidak sesuai (STS) bernilai 1. Untuk pernyataan Unfavorable diberikan penilaian sebaliknya: sangat sesuai (SS) bernilai 1; sesuai (S) bernilai 2; agak sesuai (AS) bernilai 3; agak tidak sesuai (ATS) bernilai 4; tidak sesuai (TS) bernilai 5; dan sangat tidak sesuai (STS) bernilai 6.

Validitas dan Realibilitas Alat Pengumpulan Data

(9)

Suatu kesepakatan umum menyatakan bahwa koefisien validitas dapat dianggap memuaskan apabila melebihi rxy = 0,30 (Azwar, 1996). Dalam penelitian ini untuk menguji validitas skala digunakan teknik

item-total correlation,

menggunakan program SPSS

(Statistical Package for Social

Science) ver. 16.0 for windows.

Kesepakatan secara umum, reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥ 0, 700 (Prabowo & Suhendra, 2008). Dalam penelitian ini untuk menguji reliabilitas skala digunakan teknik

(alpha cronbach), dengan

program SPSS ver. 16.0 for

windows.

Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan adalah Correlation

Product Moment Pearson, yaitu

untuk melihat hubungan antara dukungan sosial sebagai dengan

self-efficacy menggunakan bantuan

komputer program SPSS ver. 16.0

for windows.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap hubungan antara dukungan sosial dengan

self-efficacy, didapatkan hasil koefisien

korelasi sebesar 0, 545 dan taraf signifikansi sebesar 0, 000 (P < 0, 05). Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan self-efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi, dimana arah hubungannya positif. Jadi semakin tinggi dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa maka semakin tinggi self-efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi, dan sebaliknya. Semakin rendah dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa maka semakin rendah

self-efficacy mahasiswa dalam

menyusun skripsi.

PEMBAHASAN PENELITIAN

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan oleh peneliti didapatkan hasil bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu ada hubungan yang positif dan

(10)

signifikan antara dukungan sosial dengan self-efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi. Jadi semakin tinggi dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa maka semakin tinggi self-efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi, dan sebaliknya. Semakin rendah dukungan sosial yang diterima oleh mahasiswa maka semakin rendah

self-efficacy mahasiswa dalam

menyusun skripsi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Thoits (dalam Rutter, dkk., 1993), dukungan sosial memiliki efek langsung dengan individu terhadap nilai self-efficacy. Mahasiswa yang memperoleh dukungan sosial yang tinggi, baik dukungan secara verbal, non verbal, dan tingkah laku dari orang-orang sekitarnya, akan secara langsung memengaruhi self-efficacy dalam diri mahasiswa, sehingga mahasiswa tersebut memiliki keyakinan yang kuat selama menyusun skripsi dan mampu bertahan dalam menghadapi masalah. Selain itu, menurut Morris (dalam Baron & Byrne, 2000), rendahnya self-efficacy dalam kehidupan sosial sering didasarkan

pada kurangnya keterampilan sosial, adanya kecemasan, dan keinginan untuk menghindari interaksi interpersonal.

Adanya dukungan sosial dapat membuat mahasiswa terhindar dari stres karena mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi selama mengerjakan skripsi, dengan bercerita kepada orang tua, teman atau dosen pembimbing, sehingga mahasiswa tersebut tidak merasa sendiri. Selain itu, pujian dan semangat dari orang tua, teman, dan dosen pembimbing, merupakan bentuk dukungan yang dapat berpengaruh bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa tersebut lebih percaya diri, tidak mudah putus asa, dan memiliki keyakinan untuk bisa menyusun skripsi dengan baik dan benar.

Seseorang yang yakin akan kemampuan yang dimilikinya biasanya menghadapi tantangan baru dengan optimis, dan menetapkan tujuan yang tinggi bagi diri sendiri (Bandura dalam Matlin, 1999). Selain itu, self-efficacy juga memengaruhi bagaimana seseorang mengatasi kekecewaan dan stres

(11)

dalam mengejar tujuan hidup (Pervin dan John, 1997).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan self-efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi, dimana arah hubungannya positif. Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima mahasiswa maka semakin tinggi self-efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi, dan sebaliknya. Semakin rendah dukungan sosial yang diterima mahasiswa maka semakin rendah

self-efficacy mahasiswa dalam

menyusun skripsi.

Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

Dari hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial dengan self-efficacy mahasiswa dalam menyusun skripsi. Oleh sebab

itu, untuk meningkatkan dan mengoptimalkan self-efficacy dalam diri mahasiswa yang sangat berpengaruh dalam penyusunan skripsi, maka disarankan untuk orang tua, teman, dan dosen

pembimbing agar tetap

mempertahankan dukungan yang diberikan kepada mahasiswa baik dalam bentuk verbal, non verbal, dan tingkah laku, sehingga mahasiswa tersebut lebih memiliki motivasi, rasa percaya diri, dan tidak mudah putus asa apabila mengalami kendala selama menyusun skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (1996). Tes prestasi: Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar (edisi 2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI).

Bandura, A. (1995). Self-efficacy in

changing society. New York:

Cambridge University Press.

Bandura, A. (1997). Self-efficacy:

The exercise of control. New

York: W. H. Freeman and Company.

Baron, R. A., & Byrne, D. (1994).

(12)

edition). Massachusetts: Allyn & Bacon.

Baron, R. A., & Byrne, D. (2000).

Social psychology (9th

edition). Massachusetts: Allyn & Bacon.

Duffy, K. G., & Wong, F. Y. (2000). Community

psychology. Needham

Heights: Allyn & Bacon.

Matlin, M. W. (1999). Psychology (3th edition). Orlando, F. L: Harcourt Brace & Company.

Myers, D. G. (2005). Social psychology (8th edition). Boston: McGrw Hill.

Pervin, L. A., & John, O. P. (1997).

Personality: Theory and

research (7th edition). New

York: John Wiley & Sons, Inc.

Prabowo, H., & Suhendra, E. S. (2008). Diktat kursus SPSS. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Rutter, D. R., Quine, L., & Chesham, D. J. (1993).

Social psychological

approaches to health.

London: Biddles Ltd, Guildford and King’s Lynn. Sarafino, E. P. (1990). Health

psychology: Biopsychosocial

interactions. New York:

John Wiley & Sons, Inc.

Sarafino, E. P. (2002). Health psychology: Biopsychosocial

interactions (4th edition).

New York: John Wiley & Sons, Inc.

Warsito, H. (2004). Hubungan antara self efficacy dengan penyesuaian akademik dan prestasi akademik. Jurnal

Psikologi. Bandung:

Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Vol. 14 (2), P 92-109.

Pajers, F., & Urdan, T. (2006).

Self-efficacy beliefs of

adolescents. Connecticut:

Informating Age Publishing.

Pajers, F., & Urdan, T. (2006).

Self-efficacy beliefs of

adolescents. Connecticut:

Informating Age Publishing. (Online) diakses dari http://www.des.emory.edu/m fp/ZimmermanClearyAdoEd 5.pdf, tanggal 29 April 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kutipan wawancara tersebut semua informan utama menyatakan memperoleh dukungan informatif dari pihak kepolisian yang pernah melakasanakan

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa self efficacy dan dukungan sosial berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat stres yang dirasakan mahasiswa yang sedang

Ini artinya semakin semakin baik dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua dan kecerdasan emosional yang dimiliki siswa secara bersama-sama dapat mempengaruhi

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang mendalam dan menyeluruh tentang dukungan sosial dan strategi bertahan dalam peningkatan industri

Dari hasil uji dalam penelitian ini, dinyatakan bahwa variabel dukungan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap burnout secara tidak langsung melalui stres kerja

Baron dan Byrne (2005) menyatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan secara fisik &amp; psikologis yang diberikan oleh teman/anggota keluarga. Dukungan sosial juga

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara parenting self-efficacy dan dukungan sosial namun dari sudut pandang lain, yaitu dukungan sosial secara

kemampuan interpersonal (I can) serta dukungan dan sumber eksternal/dukungan sosial (I have). Adanya dukungan sosial yang diterima pasien kanker serviks secara tidak langsung