PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL KETERAMPILAN BERTANYA TERBUKA EFEKTIF PADA PELATIHAN
KONSELOR SEBAYA MAHASISWA DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN AJARAN 2015 / 2016
SKRIPSI
Oleh :
WARDA JAMILA DAULAY
NIM. 1122151011
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. DATA PRIBADI
a. Nama : Warda Jamila Daulay b. NIM : 1122151011
c. Tempat/ Tanggal Lahir : Ujung Batu 03 Maret 1993 d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Agama : Islam
f. Alamat : Desa Ujung Batu Sosa
2. DATA ORANG TUA
a. Nama Ayah : Asman Daulay b. Nama Ibu : Siti Rohani c. Pekerjaan Orang Tua
- Ayah : Petani
- Ibu : Ibu Rumah Tangga d. Alamat Orang Tua : Desa Ujung Batu Sosa 3. RIWAYAT PENDIDIKAN
a. Pendidikan SD : SD Negeri 0404 Janji Raja, Pir CII (2000-2006)
ABSTRAK
Warda Jamila Daulay. NIM. 1122151011. Pengembangan Media Audi Visual Keterampilan Bertanya Terbuka Efektif Pada Pelatihan Konselor Sebaya Di Universitas Negeri Medan T.A 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2016.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Melalui
Pengembangan Media Audio Visual Keterampilan Bertan Terbuka Efektif Pada
Pelatihan Konselor Sebaya Di Universitas Negeri Medan T.A 2015/2016?
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan media
audio visual keterampilan Bertanya Terbuka efektif pada pelatihan konselor
sebaya mahasiswa Di Universitas Negeri Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.
Subjek dalam penelitian ini Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa di Universitas
Negeri Medan Semester II, IV, VI yang tergabung pada komunitas Konselor
sebaya tahun 2015/2016. Adapun pengambilan subjek ini Yaitu dengan
mengunakan teknik Purposive sampling (Pengambilan subjek secara sengaja),
yang diambil melalui pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini Penelitian ini digolongkan
kedalam jenis penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research
and Development) atau Educational R & D. Berkenaandengan Educational R &
D, Gall, et al. (2003) menyatakan: “Educational R & Dis an industry based
development model in which the findings of researh are used to design new
ii
and refined until they meet specified criteria of effectiviness, quality, or similar
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini
adalah “Pengembangan Media Audio Visual Keterampilan Bertanya Terbuka
Efektif Pada Pelatihan Konselor Sebaya Di Universitas Negeri Medan T.A 2015/
2016”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam memperoleh gelar sarjana jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan,
Program Studi Bimbingan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan (UNIMED).
Penulis menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kesulitan yang
dialami oleh penulis dalam menyelesaikan skripsiini. Keberhasilan dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
ingin mengungkapkan ucapan terimakasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. SyawalGultom, M.Pd Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
UNIMED.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Bapak
Drs. Aman Simaremare, MS, dan Wakil Dekan III Bapak Drs. Edidon
iv
4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons, selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan, dan juga Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan.
5. Ibu Prof. Dr. Hj. Rosmala Dewi, M.Pd., Kons, selaku Dosen Pembimbing
Skripsi dan Pembimbing Akademik yang telah dengan penuh kesabaran
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran, dan
motivasi kepada penulis selama berada di dalam maupun diluar perkuliahan.
7. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasamanya dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha
surat-menyurat.
8. Teristimewa orang tua tersayang dan tercinta Ayah (Asman daulay) dan
Ibunda (Siti rohani) yang telah sabar memberikan kasih sayangnya untuk
menjaga, merawat dan mendidik penulis. Serta tidak pernah berhenti
memberikan doa, dukungan baik berupa moril dan materi. Terima kasih Ayah
dan Ibunda tersanyang.
9. Untuk saudaraku abang, kakak, adik (Halomoan, meriyati, ilman) yang selalu
memberikan semangat serta doanya kepada penulis, kemudian untuk Uda
yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan do’a kepada penulis.
10.Terimakasih untuk kekasihku ( Aryan arpani harahap ) yang sudah
11.Terimakasih buat sahabat-sahabatku (Neroes), sahabat suka duka, sahabat
yang seperti layaknya keluarga kandung sendiri: Emita, Dila, Rizki yusrina,
Yeni, Suci, Kinah yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan,
semangat, menemani penulis disaat kesulitan.
12.Teman-teman seperjuangan BK Ekstensi 2012 yang telah membantu,
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13.Teman-teman PPLT di SMP Negeri 1 Sei suka yang telah memberikan
motivasi kepada penulis.
14.Dan seluruh pihak yang tidak bias penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih
atas semua bantuannya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya.Dan penulis menyadari masih
banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini.
Medan, Juni 2016 Penulis
vi 2.1 Pengembangan Media Audio Visual………...10
2.1.1 Pengertian Media……….10
2.1.2 Jenis-jenis Media………...12
2.1.3 Kriteria Pemilihan Media Audio...13
2.1.4 Media Audio Visual…………...19
2.1.5 Jenis Media Auduio Visual...20
2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual...21
2.1.7 Video………...22
2.1.8 Karakteristik Media Video...23
2.1.9 Tujuan dan Fungsi Media Vidio...25
2.1.10 Kelebihan dan Kelemahan Vidio...26
2.1.11 Langkah-langkah Pemanfaatan Vidio..………...28
2.2. Keterampilan Bertanya terbuka...30
2.2.1 Pengertian Keterampilan…….……….30
2.2.2 Bertanya Terbuka....……...………..32
2.2.3 Tujuan Bertanya Terbuka...33
2.2.4 Prosedur Latihan...………...34
2.2.5 Manfaat Bertanya Terbuka...34
2.2.6 Keterampilan Bertanya Terbuka...34
2.3. Konseling Teman Sebaya………....36
2.3.1 Pengertian Konselor Teman Sebaya…………...36
2.3.2 Manfaat Konselor Teman Sebaya….………....40
2.3.3 Tujuan Konselor Sebaya...………...41
2.3.4 Peran dan Tugas Konselor Sebaya...42
2.3.5 Asas-asas Pelayanan Konselor Sebaya...…………....43
2.3.6 Alasan Yang Mendasir Perluny Konselor Sebaya...47
2.3.7 Pembentukan Konselor Teman Sebaya...50
2.3.8 Pelaksanaan Konselor Sebaya...53
2.4 Kerangka Konseptual...55
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Pennelitian ………58
3.2 Desain Penelitian ………...58
3.3 Subjek Penelitian ………...65
3.4 Definisi Operasional Variabel….………...65
3.5 Teknik Pengumpulan Data ………66
3.5.1 Skala Nilai……….…….. ………...66
viii
3.6.1 Teknik Analisis Persentase……….……….69
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………...70
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian...………72
4.2 Persiapan Penelitian ………...74 4.3 Pelaksanaan Penelitian ………...75
4.4 Penelitian Pengembangan Produk.. ……….77
4.5 Hasil Analisis Data……...………...96
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian………...98
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...………...…..102
5.2 Saran………..104
DAFTAR PUSTAKA.………...105
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1. Gambar 3.1 langkah Penelitian R & D menurut Borg dan Gal…………59 2. Gambar 4.1 Tahap-tahap Uji Coba Produk………...…………81
3. Gambar 4.2 Diagram Batang Analisis Data………..………...98
x
DAFTAR TABEL
No Halaman
1. Tabel 1.1 Hasil praktik melaksanakan 8 Keterampilan Merespon………4
2. Tabel 3.1 Tabel Skala Pemberian Skor Skala Nilai ………..67
3. Tabel 3.2 Skala Pemberian Skor Observasi………...68
4. Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Pengembangan Media………...…68
5. Tabel 3.4 Interval Penilaian Media………70
6. Tabel 3.5 Jadwal Penelitian………71
7. Tabel 4.1 Perbaikan dan Pengembangan Materi Media………78
8. Tabel 4.2 Skor Penilaian Ahli Materi………….………...82
9. Tabel 4.3 Skor Penilaian Ahli desain…………..………...……84
10.Tabel 4.4 Skor Penilaian Ahli Grafis…………...…...………...85
11.Tabel 4.5 Skor Penilaian 3 Ahli ……….………...86
12.Tabel 4.6 Revisi Ahli Materi………..………87
13.Tabel 4.7 Revisi Pokok Bahasan Ahli Materi……….………...88
14.Tabel 4.8 Revisi Pokok Bahasan Ahli Desain….………...…...88
15.Tabel 4.9 Revisi Pokok Bahasan Ahli Grafis…..…...………...89
16.Tabel 4.10 Skor Penilaian Ahli Materi ………….……….…...90
17.Tabel 4.11 Skala Penilaian Media………..………....93
18.Tabel 4.12 Skor Penilaian Uji Coba IV…..………….….………95
19.Tabel 4.13 Analisis Data…….….…...………...97
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Nilai Pengembangan Media Audio Visual Keterampilan
Bertanya terbuka Konselor Sebaya...107
Lampiran 2. Observasi Pengembangan Media Audio Visual Keterampilan Bertanya terbuka Konselor Sebaya...111
Lampiran 3 Wawancara Pengembangan Media Audio Visual Keterampilan Bertanya terbuka Konselor Sebaya...116
Lampiran 4 Lembar Evaluasi Pengembangan Media Audio Visual Keterampilan Bertanya terbuka Konselor Sebaya...118
Lampiran 5 Skala Nilai Pakar Ahli Pengembangan Media Audio Visual Ketermpilan Bertanya terbuka Konselor Sebaya...121
Lampiran 6 Skala Nilai Pengembangan Media Audio Visual Ketermpilan Bertanya terbuka Konselor Sebaya...125
Lampiran 7 Skala Nilai Pengembangan Media Audio Visual Ketermpilan Bertanya terbuka Konselor Sebaya...129
Lampiran 8 Observasi Pengembangan Media Audio Visual Ketermpilan Bertanya terbuka Konselor Sebaya...130
Lampiran 9 Wawancara Pengembangan Media Audio Visual Ketermpilan Bertanya terbuka Konselor Sebaya...131
Lampiran 10 Foto Kegiatan Penelitian ...132
Lampiran 11 Daftar Hadir Rapat...138
Lampiran 12 Daftar Hadir Peserta...139
Lampiran 13 Surat Izin Penelitian...140
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan ritual keagamaan pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, bangsa dan negara. Sehingga dalam melaksanakan prinsip
penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
yaitu: mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berahklak mulia, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratif serta bertanggung jawab.
Pada masa remaja khususnya mahasiswa memiliki perkembangan untuk
mencapai kematanga, baik mental, emosianal, dan sosial. Pada masa ini remaja
lebih terbuka pada teman sebayanya. Hal ini antara lain karena remaja merasa
bahwa orang dewasa tidak dapat memahami mereka. Keadaan ini sering
menjadikan remaja sebagai suatu kelompok yang eksklusif karena hanya sesama
merekalah dapat saling memahami. Kedekatan mereka dapat memungkinkan
untuk melakukan proses konseling terutama konseling sebaya. Namun dalam
2
proses konseling tersebut perlu memperhatikan keterampilan-keterampilan yang
dimiliki oleh konselor.
Adapun 8 ( delapan ) keterampilan yang dimiliki oleh konselor yaitu : (1)
keterampilan menerima, (2) keterampilan memberi perhatian penuh, (3) bertanya
terbuka, (4) bertanyaan terbuka, (5) merefleksi, (6) mengkomunikasikan secara
jujur, (7) konfrontasi, (8) mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah.
Dengan penelitian ini konselor tertarik pada salah salah satu keterampilan, yaitu
keterampilan bertanya terbuka.
Keterampilan bertanya terbuka merupakan salah satu bagian penting dari
suatu dialog antara konselor dengan klien, karena bisa dikatakan satu alasan
menciptakan hubungan yang harmonis dan saling terbuka satu sama lain. Dengan
bertanya terbuka maka klien merasa lebih akrab, kompak.
Rosmala Dewi, dkk (2015 :87) Keterampilan bertanya terbuka merupakan
salah satu bagian penting dari suatu dialog antara konselor dengan klien.
Pertanyaan yang baik sangat membentuk klien dalam memperoleh pemahaman
diri yang lebih baik. Pemahaman tentang berbagai hal yang menjadi dan yang
terkait dalam topik pembicaraan. Mengajukan pertanyaan yang baik
membutuhkan keterampilan. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang
memungkinkan klien memberikan jawaban secara terbuka dan luas.
Pada umumnya dapat kita lihat di lapangan masih banyak mahasiswa dan
3
terbuka, dan tidak bisa membedakan bertanya terbuka dan tertutup. Bahkan masih
ada mahasiswa yang beranggapan bertanya terbuka tidak begitu penting. Besar
kemungkinan bila keadaan ini terus berlangsung maka mahasiswa memiliki
kesulitan dalam pengembangan keterampilan bertanya terbuka, bila dibandingkan
dengan mahasiswa yang aktif dan mengetahui tentang keterampilan bertanya
terbuka, sebaiknya mahasiswa atau guru BK memiliki ketermpilan-keterampilan
terutama keterampilan bertanya terbuka agar dapat melakukan konseling yang
efektif dan baik.
Seorang konseli baik di SMA maupun di Perguruan Tinggi lebih terbuka
dengan teman sebaya. . (Katrhyn Geldard dan David Geldard, 2011 : 175)
mengatakan bahwa “anak muda pada umumnya enggan mengungkapkan masalah
pribadinya mereka kepada orang dewasa”. Anak muda pada umumnya sedang
berada dalam sebuah proses individuasi. Mereka butuh untuk menjadi individu
atau usaha mereka sendiri dengan suatu tingkatan pemisahan dari orang tua
mereka dengan orang dewasa lainnya, sehingga mereka dapat membuat keputusan
untuk diri sendiri. Tidak mengherankan jika mereka berteman dengan
teman-teman sebaya mereka. Sebagaimana dikatakan oleh (C.A. readdick, 1997, dan W.
Santrock, 1993) bahwa mereka cenderung berteman dengan teman-teman sebaya
mereka daripada dengan orang dewasa. Karena dengan teman sebaya
kemungkinan mereka bisa lebih leluasa untuk menceritakan masalah yang
dialami. Juga dengan teman sebaya konseli lebih merasakan memiliki pemikiran
4
Tabel 1.1 Hasil praktik melaksanakan 8 keterampilan merespon mahasiswa konselor sebaya berkarakter dalam membantu teman yang bermasalah.
No Jenis Keterampilan Baik % Sedang % Kurang %
1 Menerima 20 49% 19 46% 2 5%
2 Perhatian penuh 11 27% 28 68% 2 5%
3 Kesimpulan 16 39% 20 49% 5 18%
4 Pertanyaan terbuka 9 22% 15 37% 17 41%
5 Refleksi 20 49% 17 41% 12 10%
6
Mengkomunikasikan
secara jujur
8 20% 19 46% 14 34%
7 Konfrontasi 7 17% 23 56% 11 27%
8 Merumuskan masalah 6 15% 10 24% 25 61%
Hasil penelitian ini memperlihatkan kesulitan mahasiswa konselor sebaya berkarakter
sebagaian besar pada keterampilan merumuskan masalah, konfrontasi,
mengkomunikasikan secara jujur, memberi pertanyaan terbuka. Keterampilan yang
lain juga belum mencapai 50%. Dalam penelitian ini peneliti memberikan beberapa
solusi untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan yaitu: mengembangkan
bahan ajar, pengembangan media, membuat pelatihan dan laboraturium yang
memadai. Dari ke empat solusi peneliti memilih salah satu yaitu penegembangan
5
Dilihat dari penelitian di atas, maka penulis memilih untuk membahas tentang
masalah keterampilan bertanya terbuka dengan rentang persentase 22% yaitu pada
masalah keterampilan bertanya terbuka. Keterampilan bertanya terbuka pada konselor
sebaya di tandai dengan ketidak mampuan konselor dalam proses konseling, misalnya
dalam memberikan pertanyaan terbuka kurang aktif, kurang memperhatikan pokok
permasalahan.
Maka, di sini peneliti mencoba dengan berbagai solusi bagi mahasiswa untuk
mempermudah memahami konseling teman sebaya terutama dalam keterampilan
bertanya terbuka yaitu, mengembangakna bahan ajar, membuat media, memiliki
laboratorium yang memadai, membuat pelatihan
Dari ke empat solusi yang berikan, salah satu peneliti pakai adalah media.
Dapat kita ketahui, media memiliki peran yang sangat penting, yaitu suatu sarana atau
perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses
komunikasi antara komunikator atau komunikan. Secara umum media mempunyai
kegunaan-kegunaan yaitu, Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalitasi (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka), Mengatasi keterbatasan
ruang, waktu dan daya indra, Penggunaan media pendidikan secara tepat dan
berpariasi dapat mengetasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendiidikan
berguna untuk :Menumbuhkan kegairahan belajar, Memungkinkan interaksi yang
lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan kenyataan, Memungkinkan anak
6
Seperti kita ketahui media memiliki beberapa macam bagian, yaitu : (1) media
audio, (2) media visual, (3) media audio visual.Dapat kita ketahui bahwa media
memiliki peran yang sangat penting, yaitu sarana yang berfungsi sebagai perantara
atau saluran dalam suatu proses komunikasi. Garlach & Ely (1971) mengatakan
bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan,keterampilan,atau sikap. Secara lebih khusus,pengertia media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektroniks untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal. Dapat kita ketahui media terbagi menjadi beberapa yaitu media audio,
visual, dan media audio visual. Dalam penilitian ini, peneliti menggunakan media
audio visual.
Media audio visual merupakan media yang efektif ,murah dan terjangkau,
Azhar Arsyad (2013: 141). Media audio visual merupakan suatu pendukung pada
proses konseling sebaya dalam keterampilan bertanya terbuka . Media audio visual
juga media yang penyampaian informasinya memiliki karakteristik yang berupa audio
(suara dan visual (gambar) . Dengan penggunaan media audio visual ini dapat
membantu konselor mengembangkan keterampilan bertanya terbuka konseli secara
lebih luas, dan juga membantu konseli untuk lebih berani dalam menyampaikan isi
dari perasaannya. Dan dapat membantu mengembangkan kreativitas konselor sebaya.
Melalui media audio visual dapat membangkitkan semangat dan gairah
7
Karena dengan gambar dan suara yang dilihat, dapat membangkitkan respon dan
sikap konseli. Media ini merupakan salah satu sarana alternatif untuk memberikan
informasi dalam proses layanan konseling sebaya. Melalui pengembangan media
audio visual keterampilan bertanya terbuka merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam menyelesaikan suatu masalah yang mengganggu hambatan perkembangan
kepribadian seseorang.
Dengan mengembangkan media tersebut, diharapkan mahasiswa dapat
melaksanakan keterampilan bertanya terbuka secara baik dan efektif, dan juga dapat
mengaplikasikan secara langsung pada proses konseling sebaya agar dapat membantu
sesama teman sebaya.
Dengan demikin peneliti menhgarapkan mahasiswa memiliki
keterampil-keterampilan khususnya keterampil-keterampilan bertanya terbuka pada pelatihan konseling
sebaya, agar mendapatkan hasil yang efektif dan baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
tentang “Pengembangan Media Audio Visual Keterampilan Bertanya Terbuka
Efektif Pada Pelatihan Konselor Sebaya Mahasiswa Di Universitas Negeri Medan T.A 2016/2017”.
1.2Perumusan Masan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan
8
dalam peneliti ini adalah : “Apakah melalui pengembangan media audio visual
keterampilan bertanya terbuka dapat efektif pada pelatihan konselor sebaya?”
1.3Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan
penelitian. Sesuai rumusan masalah diatas maka penelitian ini bertujuan untuk :
“Mengembangkan media audio visual keterampilan bertanya terbuka pada pelatihan
konseling sebaya mahasiswa Di Universitas Negeri Medan”.
1.4 Kontribusi Hasil Penelitian
Hasil peneliti ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak
antara lain :
1. Manfaat Teoritis
a. Peneliti ini dapat bermanfaat dalam memberikan masukan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan khususnya bidang ilmu
bimbingan konseling yang berkaitan dengan pengembangan media audio
visual keterampilan bertanya terbuka pada pelatihan konseling sebaya dan
sebagai sumber referensi bagi peneliti lain dalam bidang yang sama untuk
mengembangakan penelitian lanjutan di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan konseling sebagai bahan
refrensi dalam menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan khususnya
9
pengembangan media audio visual keterampilan bertanya terbuka pada
pelatihan konseling sebaya.
b. Bagi Guru Pembimbing
Dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengembangan media audio visual
keterampilan bertanya terbuka.
c. Bagi mahasiswa
Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa jurusan bimbingan konseling
universitas negeri medan untuk pengembangan media audio visual
keterampilan bertanya terbuka
d. Bagi Calon Koselor
Sebagai pengalman selama peneliti dan akan menjadikan pengalaman ini
sebagai bahan masukan ketika peneliti sudah berada di dunuia kerja sebagai
konselor.
e. Bagi Peneliti
Guna mengembangakan penalaran, membentuk pola pikir yang dinamis,
sekaligus mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu yang
102
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan
media audio visual keterampilan bertanta terbuka yang dikemukakan sebelumnya
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Hasil validasi dari ahli materi terhadap media audio visual keterampilan
bertanya terbuka yang dikembangkan menunjukkan bahwa dinilai sangat baik
dengan persentase sebesar 91,28%.
2) Hasil validasi dari ahli desain pembelajaran terhadap media audio visual
keterampilan bertanya terbuka yang dikembangkan menunjukkan bahwa
dinilai baik dengan persentase sebesar 89%.
3) Hasil validasi dari ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis terhadap
media video keterampilan bertanya terbuka yang dikembangkan dengan
beberapa hal menunjukkan bahwa dinilai baik dengan persentase sebesar
92,71%%.
4) Persentase rata-rata dari ke 3 ahli desain yaitu ahli materi, ahli desain
pembelajaran dan ahli rekayasa perangkat lunak desain grafis dinyatakan
sangat baik dengan persentase sebesar 85,28%.
5) Menurut tanggapan 2 dosen pada uji coba lapangan awal dinyatakan bahwa
media audio visual keterampilan bertanya terbuka yang dikembangkan
103
keterampilan bertanya terbuka dinilai denganpersentase rata-rata sebesar
88,71%
6) Menurut tanggapan 45 mahasiswa yang berasal dari seluruh jurusan di
Universitas Negeri Medan pada uji coba lapangan produk utama dinyatakan
bahwa media audio visual keterampilan bertanya terbuka yang dikembangkan
termasuk kedalam kategori baik, dimana aspek materi pembelajaran
keterampilan bertanya terbuka dinilai dengan persentase rata-rata sebesar
88,14%
7) Menurut tanggapan tim yang terdiri dari 15 orang mahasiswa Universitas
Negeri Medan pada uji coba skala luas dinyatakan bahwa media audio visual
keterampilan bertanya terbuka yang dikembangkan termasuk kedalam
kategori sangat baik, dimana aspek materi pembelajaran keterampilan
bertanya terbuka dinilai dengan persentase rata-rata sebesar 90,00%
8) Media pembelajaran yang dikembangkan peneliti layak untuk digunakan
sebagai media video pembelajaran keterampilan bertanya terbuka untuk
seluruh mahasiswa di Universitas Negeri Medan, karena memiliki nilai
104
5.2Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan dari hasil
penelitian, berikut ini di ajukan beberapa saran yaitu :
1. Media aodio visual pada pokok bahasan keterampilan bertanya terbuka
memerlukan adanya komputer
2. Pada kenyataanya hingga saat ini proses pembelajaran tentang keterampilan
bertanya terbuka masih dilakukan dengan cara konvensional dengan
menggunakan media pembelajaran buku teks, maka disarankan agar media
video pembelajaran keterampilan bertanya terbuka, mulai saat ini sudah harus
digunakan dengan media audio visual,sehingga mampu memberi umpan balik
yang lebih baik bagi mahasiswa.
3. Media audio visual pembelajaran ini adalah alat untuk membantu dalam
proses penyampaian khususnya pembelajaran ketetampilanbertanya terbuka.
Maka dari itu keberadaan guru masih sangat diperlukan.
4. Agar produk lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka
diperlukan pengembangan yang terdiri dari : ahli pengembangan kurikulum,
ahli materi yang profesional, ahli media, dukungan dana, sarana dan waktu
yang tersedia, dan kemampuan sarana-prasarana dalam produksi media yang
memadai.
5. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak
beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya
105
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Borg, W.R., & Gall, M.G. (1989). Educational Research: An Introduction (5th ed.). New York:Longman.
Borg, W. R. & Gall, M. D. (2003). Educational research: an introduction (7th ed.). New York: Longman, Inc.
Carr, R.A. (1981). Theory and Practice of Peer Counseling. Ottawa: Canada Employment and Immigration Commission.
Darminto, danHariastuti. 2007. Keterampilan-keterampilan Dasar dalam Konseling. :UNESA Press.
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Dr. Erhamwilda, M.Pd. 2015. Konseling Sebaya (Alternatif Kreatif Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah). Yogyakarta: Ruko Jambusari 7A.
Dr. rer. Nat. H. Asyhar, Rayandra, M.Si. 2012. Kreatif Mengebangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.
Dr. Sudirman, Arief S, dkk. 2006. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Dr. Sukiman, M.Pd. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Ewitri. 2012. Konseling Teman Sebaya. (Online). http://ewintri.wordpress.com diakses tanggal 22 Januari 2016.
Haryoko, Sapto. 2009. Efektifitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran. (Online). http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/article/viewFile/972/781. Diakses tanggal 22 Januari 2016.
Kusmaryani, Rosita Endang. 2010. Penguasaan Keterampilan Konseling Guru Pembimbing Di Yogyakarta. (Online). http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Microsoft%20Word%20%20(B)%20201
106
0%20Nov%20Penguasaan%20Keterampilan%20Konseling.pdf. Diakses 10 Febriari 2016.
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Pers.
Nursalim, Mochamad. 2013. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Akademia Permata.
Prof. dr. Arsyad, Azhar. M.A. 2013. Media Pembelajaran. Edisi revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Prof. Dr. Dewi, Rosmala, M.Pd.Kons, (dkk). 2015. Keterampilan Memberi Respon Bagi Konselor Sebaya Berkarakter Melalui Strategi BMB3 Di Universitas Negeri Medan. Medan: Unimed Press.
Prof. Dr. Dewi, Rosmala, M.Pd.Kons. Dra. Rahmulyani, M.Pd.Kons. Keterampilan Memberi Respon Konselor Sebaya Berkarakter Melalui Strategi BMB3 Di Universitas Negeri Medan. (Online). http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Proceeding-31576-9.pdf. Diakses tanggal 22 Januari 2016.
Reber, Arthur S. dan Emily S. Reber. 2010. Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Riyana, Cheppy. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta:P3AI UPI.
Rogation, Mary Rebecca. 1996. Konseling Sebaya Sebuah Gaya Hidup. Yogyakarta: Kanisius.
Santrock, J.W. 2004. Life-Span Development. Ninth Edition. Boston: Mc Graw Hill Companies
Sugiono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta.
Suwardjo.2008. Konseling Teman Sebaya (Peer Counseling) Untuk Mengembangkan Resiliensi Remaja. Makalah disampaikan dalam Seminar Pengembangan Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Tanggal 29 Februari. (Online). http://konselingindonesia.com diakses tanggal 23 Januari 2016).
Mulawarman, dan Supriyono. 2006. Ketrampilan Dasar Konseling. Unnes: FIP