• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK SELF- INSTRUCTION DALAM MENGURANGI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK TEKNIK SELF- INSTRUCTION DALAM MENGURANGI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Oleh:

EMELIA APRIANI DEWI NIM 1123151014

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

a. Nama : Emelia Apriani Dewi b. Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 16 April 1994 c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Agama : Islam

e. Status : Belum Menikah f. Nama Ayah : Zulkhaidir g. Pekerjaan : Wiraswasta h. Nama Ibu : Armida Zuresmi i. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

j. Alamat Orang Tua : Maninjau,KecamatanTanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat

Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Negeri 04 Sungai Rangeh b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 3 Tanjung Raya c. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Tanjung Raya

Pengalaman Kuliah

a. Pernah mengikuti organisasi UKMI AR- RAHMAN b. Pernah melakukan PPL-T di SMP Negeri 3 Perbaungan

c. Pernah melakukan penelitian di SMP Negeri 3 Perbaungan selama 2 bulan

Hormat Saya,

Emelia Apriani Dewi

(7)

ABSTRAK

Emelia. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Teknik Self-

Instruction Dalam Mengurangi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas VIII

SMP Negeri 3 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016

Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh pemberian layanan konseling kelompok teknik self- instruction dalam mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling kelompok teknik self- instruction dalam mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016.Hipotesis-nya adalah ada pengaruh layanan konseling kelompok teknik self- instruction terhadap kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/2016.

Metode yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan rancangan Pre-test dan Post-Pre-test Group Design.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-6 yang terdiri dari 8 orang siswa. Instrument yang digunakan adalah angket untuk mengetahui kejenuhan belajar siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.

Hasil peneltian menunjukkan bahwa pelaksanaan konseling kelompok teknik self- instruction berpengaruh dalam mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tahun Ajaran 2015/2016. Dengan rata – rata pre test kelompok perlakuan sebesar 99,125 dan rata – rata post test 67,3. Hal ini tergambar dengan hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil diperoleh Jhitung = 0, Dengan α = 0,05 dan n=8, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 4. Dari data

tersebut terlihat bahwa Jhitung lebih kecil dari Jtabel, maka Hipotesis Ho ditolak hal

ini diperkuat dengan persamaan rumus Z. Karena nilai z hitung adalah -2,910 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu -1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sehingga kejenuhan belajar siswa berkurang sesudah mengikuti konseling kelompok teknik self- instruction pada kelas VIII SMP Negeri 3 Perbaungan T.A 2015/2016, dapat diterima.Penurunan tingkat kejenuhan belajar siswa setelah mengikuti konseling kelompok adalah 32,089%. Maka dapat disimpulkan melalui konseling kelompok teknik self- instruction dapat mengurangi kejenuhan belajar siswa.

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah yang menciptakan

manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi

manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk

senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa

berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna

serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Atas berkat rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan

Konseling Kelompok Teknik Self- Instruction Dalam Mengurangi Kejenuhan

Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Perbaungan T.A 2015/2016”.

Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para

sahabat serta seluruh generasi setelahnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan

dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja

keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr.Syawal Gultom, M.Pd.,selaku Rektor Universitas Negeri

(9)

2. Bapak Dr.Nasrun,MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan beserta bapak Prof.Dr.Yusnadi,MS selaku

Wakil Dekan Bidang Akademik, bapak Dr.Aman Semaremare,MS selaku

wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, dan bapak Drs.Edidon

Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd.,kons selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Konseling dan juga sebagai dosen penguji yang telah memberikan banyak

masukan yang membangun untuk penulis.Kemudian Ibu

Dra.Nur’arjani,M.Pd.,selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan Konseling

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd.,Kons selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan

juga sebagai dosen pembimbing akademik yang banyak memberikan

masukan, bimbingan, kritik dan saran, serta motivasi agar skripsi ini

terselesaikan dengan baik,

5. Bapak Prof.Dr.Abdul Munir, M.Pd selaku dosen penguji yang juga telah

banyak memberikan masukan dan motivasi kepada penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dr.Nur’aini,MS selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan pengetahuan dan

(10)

8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha

surat-menyurat

9. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai

Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan

10.Bapak Tagor S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Perbaungan,

guru-guru di SMP Negeri 3 Perbaungan khususnya koordinator BK Ibu

Dra.Hj.Deviana Emni.

11.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Zulkhaidir dan

Ibunda Armida Zuresmi. Melalui mereka lah saya temukan dan rasakan

nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan

dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi

dan penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta

motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap

dan kuat dalam mengarungi samudra kehidupan ini. Tak lupa buat abang

dan adikku, Khairul Amri dan Jefri Julianda. Terima kasih atas doa,

semangat dan dukungannya selama ini setia menemani penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

12.Terima kasih sebesar-besarnya kepada Nenek tercinta Nenek Rosma yang

telah menjaga dan mendukung penulis juga pamanku Edimas putra yang

telah banyak mendukung penulis, dan kepada seluruh keluarga yang telah

banyak memberi motivasi dan selalu mendoakan yang terbaik untuk

penulis.

(11)

14.Untuk Seluruh yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi

kak Lulu’ Septiana, Kak Riska, Ummi Kalsum, dan Jefri Chan yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Untuk teman seperjuangan Emita dan Dian aulia yang selalu bersama-

sama dalam mengerjakan skripsi ini

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu

penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, saya ucapkan terima terima kasih.

Medan, Mei 2016

Penulis

Emelia Apriani Dewi

(12)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... .x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1LatarBelakang ... 1

1.2IdentifikasiMasalah ... 6

1.3BatasanMasalah ... 7

1.4RumusanMasalah ... 7

1.5TujuanPenelitian ... 7

1.6ManfaatPenelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

2.1 LandasanTeoritis ... 9

2.1.1 KejenuhanBelajar ... 9

a. Pengertian Kejenuhan Belajar ... 9

b. Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar ... 20

c. Ciri- Ciri Kejenuhan Belajar ... 34

d. Cara Mengatasi KejenuhanBelajar ... .35

2.1.2 BimbinganKelompok. ... 38

a. Pengertian Bimbingan Kelompok. ... 38

b. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 40

c. Fungsi Layanan Bimbingan Kelompok ... 42

(13)

e. Komponen- komponen Bimbingan Kelompok ... 43

f. Tahap- Tahap Kegiatan Bimbingan Kelompok. ... 45

2.1.3 Konseling Kelompok. ... 50

a. Pengertian Konseling Kelompok ... 50

b. Tujuan Konseling Kelompok ... 52

c. Asas- Asas KonselingKelompok ... 53

d. Tahap- Tahap Pelaksanaan Konseling Kelompok ... 55

2.1.4 Teknik Self Instruction ... 55

a. PengertianTeknik Self Instruction ... 55

b. CaraMenerapkanTeknik Self instruction ... 57

c. TahapTeknik Self Instruction ... 57

d. Tahap Kegiatan Konseling Kelompok Teknik Self Instruction ... 60

2.2 Kerangka Konseptual ... 64

2.3 Hipotesis Penelitian ... 65

BAB III METODE PENELITIAN ... 66

3.1 Jenis Penelitian ... 66

3.2 SubjekPenelitian ... 66

3.3 DesainPenelitian ... 67

3.4 Kontrol Varian ... 67

3.5 Operasional Variabel Penelitian ... 70

(14)

3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 77

a. Lokasi dan WaktuPenelitian ... 77

b. Waktu Penelitian ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 78

4.1 Gambaran Umum LokasiPenelitian. ... 78

4.2 Persiapan Peneltian ... 79

4.3 Pelaksanaan Penelitian ... 79

4.4 Hasil Uji Instrumen ... 80

4.4.1 Hasil Uji Validitas ... 80

4.4.2 Uji Realibilitas ... 81

4.5 HasilPenelitian ... 82

4.5.2 Hasil Pre-test Kejenuhan Belajar Siswa ... .. 82

4.5.2 Hasil Post-test Kejenuhan Belajar Siswa ... 83

4.5.3 Data Hasil Pre-test dan Post-test ... 85

4.6 Uji Hipotesis ... 87

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran- saran ... 91

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 SkalaLikert ... 72

Tabel 3.2 Kisi-kisiAngketSebelum Di UjiCoba ... 73

Tabel 3.3 AlphaCronbach ... 75

Tabel 3.4 RancanganWaktuPenelitian ... 77

Tabel 4.1 Kisi- Kisi AngketSetelahValiditas ... 81

Tabel 4.2 Hasil Pre-test SebelumKonselingKelompok ... 82

Tabel 4.3 Hasil Post- test SetelahKonselingKelompok ... 84

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 AngketUjiCobaKejenuhanBelajar ... 95

Lampiran 2 UjiCobaValiditasAngket ... 101

Lampiran 3 PerhitunganValiditasAngket ... 102

Lampiran 4 HasilAngket Pre- test ... 105

Lampiran 5 PerhitunganRealibiltasAngket ... 106

Lampiran 6 InstrumenAngketKejenuhanBelajar ... 109

Lampiran 7 HasilAngket Post- test ... 114

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian ... 115

Lampiran 9 PerhitunganKategoriMasalahKejenuhanBelajar sebelumDiberikankonselingkelompok ... 116

Lampiran 10 PerhitunganHarga Rata- rata(M), StandarDeviasi(SD) Data Pre-test ... 119

Lampiran 11 PerhitunganKategoriMasalahKejenuhanBelajarSesudah DiberikanKonselingKelompok ... 121

Lampiran 12 PerhitunganHarga Rata- rata (M), StandarDeviasi (SD), Data Post-test ... 122

Lampiran 13 UjiHipotesis ... 124

Lampiran 14 PerhitunganPenurunanKejenuhanBelajarSiswa ... 128

Lampiran 15 Nilai- nilaiKritisJ UntukUjiCoba Wilcoxon ... 129

Lampiran 16 TabelNilai- nilai Product Moment ... 130

Lampiran 17 Rpl Konseling Kelompok Pertemuan 1 ... 132

(17)

Lampiran 19 Rpl Konseling Kelompok Pertemuan 3 ... 140

Lampiran 20 Rpl Konseling Kelompok Pertemuan 4 ... 144

Lampiran 21 AlatPenilaianKemampuanKonselorRencanaLayanan KonselingKelompok ... 148

Lampiran 22 AlatPenilaianPraktikPelaksanaan KKP ... 150

Lampiran 23 AlatPenilaianPraktikPelaksanaan KKP Teknik Self- Instruction ... 152

Lampiran 24 AlatPenilaianPraktikPelaksanaan KKP Teknik Self- Instruction ... 154

Lampiran 25 AlatPenilaianPraktikPelaksanaan KKP Teknik Self- Instruction ... 156

Lampiran 26 Laporan Verbatim KonselingKelompok ... 158

Lampiran 27 DaftarHadirPesertaBimbinganKelompok ... 165

Lampiran 28 DaftarHadirPesertaKonselingKelompok ... 166

Lampiran 29 DaftarHadirPesertaKonselingKelompok ... 167

Lampiran 30 DaftarHadirPesertaKonselingKelompok ... 168

Lampiran 31 DaftarHadirPesertaKonselingKelompok ... 169

Lampiran 32 JadwalPelaksanaan penelitian1... 170

(18)

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan inti dari pendidikan. Tanpa belajar tidak akan ada

pendidikan. Karena belajar adalah proses untuk berubah dan berkembang. Setiap

manusia sepanjang hidupnya baik sadar maupun tidak sadar harus selalu belajar.

Karena hanya dengan belajar manusia dapat bertahan dalam persaingan hidup di

dunia ini. Dalam pendidikan formal dan non- formal proses belajar menjadi

tanggung jawab di dalam kelas.

Sebagaimana yang kita ketahui prioritas utama bagi siswa di SMP yang

rata- rata berusia 12- 14 tahun, adalah menyalurkan keinginannya untuk dapat

mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya dengan cara

mengaktualisasikan diri,memperluas hubungan sosialnya, dan diakui

keberadaannya oleh orang lain. Mereka akan melakukan berbagai cara agar

keberadaannya diakui oleh orang lain. Mereka akan melakukan berbagai cara agar

keinginan utamanya itu dapat mereka wujudkan. Misalnya dengan meningkatkan

prestasi akademik maupun non akademik, menata penampilannya, aktif dalam

berbagai kegiatan di sekolah maupun diluar sekolah, dan sebagainya.

Siswa yang mampu mengembangkan potensinya akan menghasilkan

prestasi dan penghargaan, sementara siswa yang tidak mampu mengembangkan

potensi dirinya secara tepat akan bertentangan dengan keinginan diri ( harapan)

(19)

maupun dengan orang lain. Misalnya, siswa yang tidak mampu menghadapi

tuntutan pendidikan akan menunjukkan ketidaksenangannya dengan berperilaku

yang negatif, menjadi orang yang berprestasi rendah, bekerja dibawah

kemampuan dalam setiap mata pelajaran atau dalam mata pelajaran yang tidak

disukai. Ketidakmampuan mereka dalam menuntaskan masalah internal dalam

dirinya akan berpotensi menjadi sumber kegagalan berprestasi.

Menurut Misra dan Mc Kean ( 2000: 41), tekanan dan hambatan dalam

diri siswa banyak dipengaruhi oleh keinginan- keinginan pribadi yang tidak

sejalan dengan kondisi lingkungan belajarnya, seperti : kurikulum disekolah yang

padat, mengambil keputusan, kelanjutan studi, penjurusan, guru dan teman yang

memiliki ragam karakter, ekspektasi orang tua yang menuntut pencapaian prestasi

yang maksimal, dan sebagainya. Beratnya tuntutan akademik disekolah dan diluar

sekolah membuat siswa menjadi jenuh, bosan, malas, tidak percaya diri, dan

mengalami penurunan padibaa kualitas belajarnya.

Situasi dilematis antara tuntutan dari luar yang tidak seimbang dengan

keinginan dan kemampuan yang dimiliki sering kali membuat siswa tertekan

secara psikologis. Tekanan- tekanan itu oleh Lazarus & Folkman ( 1984) disebut

dengan stress, yaitu kondisi yang bermunculan akibat perbedaan anatara

keinginan dengan kenyataan.

Heiman & Kariv ( 2005 ) juga menjelaskan, bahwa stress akademik

merupakan stres yang disebabkan oleh academic stressor dalam proses belajar

(20)

tugas yang harus diselasaikan, mendapat nilai ulangan yang jelek, birokrasi yang

rumit, keputusan menentukan jurusan dan karir, dan management waktu.

Minimnya pengetahuan, pengalaman, dan daya dukungan lingkungan

terhadap kebutuhan psikologis siswa sering membuat siswa kehilangan

kemampuan dalam mengatasi masalah- masalah yang dihadapinya. ( Stallard,

2004 ). Keterbatasan pengetahuan dan pengalaman mereka membuat penilaian

subyektif yang mereka buat menjadi negatif. Ketidakmampuan menghadapi

tuntutan- tuntutan itu dapat terjadi pada siswa dimanapun berada, tidak terkecuali

siswa di TK, SD, SMP, SMA, bahkan di perguruan tinggi.

Ketidakmampuan ini dipicu oleh beberapa hal, antara lain: 1) kemampuan,

kepribadian, dan kopetensi guru dalam mengajar ; 2) muatan kurikulum yang

padat ; 3) kemampuan, kebiasaan, kesiapan belajar, dan keterampilan belajar

siswa yang buruk, ; 4) tuntutan tugas sekolah dan tuntutan orang tua yang tidak

dapat dipenuhi sehingga menyebabkan frustasi ; 5) keluarga yang tidak harmonis,

retak, orang tua yang terlalu menuntut, otoriter, dan sebagainya ; dan 6) faktor –

faktor internal seperti rendah diri, tidak yakin dengan kemampuan sendiri, konflik

dengan teman maupun konflik dengan diri sendiri, penolakan diri, dan sebagainya

( Santrock, 2003 ).

Stres yang tidak dapat dikendalikan atau diatasi siswa akan mempengaruhi

pikiran, perasaan, reaksi fisik , dan tingkah lakunya. Seperti ; a) secara kognitif (

pikiran) : kesulitan memusatkan perhatian dalam belajar, sulit mengingat

pelajaran atau mudah lupa, sulit memahami bahan pelajaran, berpikir negatif pada

diri dan lingkungannya ;b) secara afektif ; muculnya rasa cemas, sensitive, sedih,

(21)

merasa tidak sehat, jantung berdebar- debar, gemetar, sakit perut, pusing, badan

kaku, dan berkeringat dingin ; d) dampak tingakah laku yang mucul antara lain

merusak, menghindar, membantah, berkata kotor, menghina, menunda- nunda

penyelesaian tugas sekolah, malas sekolah, dan terlibat dalam kegiatan mencari

kesenangan secara berlebih- lebihan dan berisiko.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh

Widari,dkk, menjelaskan beberapa faktor penyebab dari kejenuhan, seperti cara

atau metode didalam mengajar tidak bervariasi, belajar hanya di tempat tertentu,

dan secara khususnya kejenuhan belajar muncul disebabkan karena adanya

kegagalan ditemukan oleh individu dalam mencari makna akan kegiatan yang ia

tekuni.

Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan Guru BK bahwasanya

mereka mengalami kejenuhan belajar karena proses pembelajaran yang kurang

menyenangkan, metode mengajar yang kurang bervariasi, dan ada mata pelajaran

yang tidak mereka sukai .

Untuk menghilangkan rasa jenuh yang dialami siswa tersebut tidak jarang

mengambil jalan pintas yang menurut mereka baik untuk dirinya, walaupun

terkadang jalan yang diambil adalah cara yang negatif sekalipun. Namun ada

sebagian siswa juga yang mengambil cara yang positif. Saat peserta didik memilih

cara yang positif untuk menghilangkan kejenuhannya maka kejenuhan akan

teratasi dengan baik tanpa harus meruigikan dirinya sendiri, dan sebaliknya

(22)

Dari observasi yang pernah dilakukan peneliti di SMP Negeri 3

Perbaungan Tahun Ajaran 2015/ 2016 pada tanggal 08 September 2015

,menemukan ada beberapa siswa yang mengalami hambatan belajar.Ia sulit

meraih prestasi dasar di sekolah, padahal telah mengikuti pelajaran dengan

sungguh-sungguh. Bahkan ditambah dengan pelajaran tambahan di rumah, tetapi

hasilnya tetap kurang memuaskan.Sehingga siswa terkesan lambat melakukan

tugas, yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Mereka tampak malas, mudah

putus asa, acuh tak acuh, jenuh dan bosan.

Terkadang disertai sifat menentang orang tua, guru, atau siapa saja yang

yang mengarahkan mereka untuk belajar. Mereka juga sering menunjukkan sikap

pemurung, mudah tersinggung. Bahkan tak jarang dari mereka yang bersikap

menyimpang seperti membolos, melalaikan tugas dan mogok untuk belajar

Seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan kuantitas dan kualitas

hidup individu, permasalahan yang dihadapi siswa juga semakin kompleks.

Permasalahan dimaksud sering kali tidak cukup bahkan tidak mampu diatasi

sendiri oleh siswa. Dalam hal ini Layanan Bimbingan dan Konseling sangat

berperan penting, karena merupakan bagian integral pendidikan dan memiliki

kontribusi terhadap keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Maka dengan ini

penulis memilih salah satu dari layanan Bimbingan Konseling yaitu layanan

konseling kelompok untuk mengurangi kejenuhan belajar siswa dikarenakan

layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan untuk memecahkan

masalah seorang individu yang diselenggarakan dalam suasana kelompok dengan

(23)

Dengan memberikan layanan konseling kelompok teknik self instruction

kepada siswa diharapkan siswa dapat mengembangkan wawasannya mengenai

permasalahan yang sedang dihadapinya sehingga ia mampu mengembangkan

dirinya ke arah kualitas kehifupan efektif sehari- hari dan menunjukkan perilaku

yang lebih baik lagi.

Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian dengan judul sebagai

berikut: “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Teknik

Self-Instruction Dalam Mengurangi Kejenuhan Belajar Siswa kelas VIII Di SMP

Negeri 3 Perbaungan Tahun Ajaran 2015/ 2016”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalahnya adalah

sebagai berikut :

1. Siswa mudah putus asa, acuh tak acuh, frustasi, suka marah, tertekan,

gelisah,dan bosan

2. Siswa berani menentang Guru, atau siapa saja yang mengarahkannya

untuk belajar.

3. Siswa menjadi pemurung dan mudah tersinggung.

4. Siswa menjadi malas mengerjakan tugas.

5. Siswa menjadi sering membolos pada jam pelajaran.

(24)

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah

dikemukakan diatas, perlu kiranya dilakukan pembatasan masalah dalam

penelitian ini agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah. Masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada pengaruh Pemberian layanan konseling kelompok

teknik self- instruction dalam mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII di

SMP Negeri 3 Perbaungan T.A. 2015/ 2016.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada

pengaruh pemberian layanan konseling kelompok teknik self -instruction dalam

mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Perbaungan Tahun

Ajaran 2015/ 2016.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui pengaruh

pemberian layanan Konseling kelompok teknik self- instruction dalam

mengurangi kejenuhan belajar siswa kelas VIII Di SMP Negeri 3 Perbaungan

Tahun Ajaran 2015/ 2016”.

1.6 Manfaat Peneltian

(25)

1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,

khususnya dalam Bimbingan dan Konseling, yang berhubungan dengan

kejenuhan dalam belajar.

2) Manfaat Praktis

a) Bagi Sekolah

Agar dapat dijadikan model untuk memberikan layanan konseling

kelompok kepada siswa.

b) Bagi Guru BK

Sebagai bahan masukan dalam mengurangi kejenuhan belajar siswa

melalui layanan konseling kelompok teknik self -instruction di

sekolah.

c) Bagi Siswa

Siswa mengetahui kerugian yang didapat dari sifat malas belajar

karena kejenuhan dalam belajar dikelas, serta siswa dapat mengurangi

kejenuhan dalam belajar melalui layanan Konseling kelompok teknik

self- instruction .

d) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sebagai

calon guru BK dalam memberikan layanan konseling kelompok

dengan teknik self instruction untuk mengurangi kejenuhan belajar

(26)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kejenuhan belajar siswa SMP Negeri 3 Perbaungan sesudah

m

engikuti

konseling kelompok teknik self- instruction lebih rendah daripada sebelum

mengikuti layanan konseling kelompok teknik self- instruction dengan skor

rata – rata sebesar 67,3 atau sebesar 48%. Dengan kata lain hipotesis diterima.

2. Kejenuhan belajar siswa yang mendapatkan layanan konseling kelompok

teknik self- instruction lebih rendah daripada kejenuhan belajar siswa yang

tidak mendapatkan konseling kelompok teknik self- instruction. Berdasarkan

data hasil angket pre- test dan post- test, responden yang mengalami

perubahan tertinggi adalah responden nomor 1 dengan selisih perubahan 47

atau sebesar 90% , kemudian yang mendapatkan selisih perubahan terendah

adalah responden nomor 5 dengan skor 15 atau sebesar 19%.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diajukan beberapa saran yang

dapat bermanfaat bagi pengembangan pelaksanaan bimbingan dan konseling

sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih meningkatkan kegiatan

(27)

instruction, sebagai upaya menyelesaikan permasalahan kejenuhan belajar

siswa di sekolah.

2. Bagi Guru Pembimbing (BK)

Disarankan kepada guru bimbingan konseling untuk meningkatkan

pelayanan teknik self- instruction sehingga dapat menyelesaikan

permasalahan kejenuhan belajar terutama bagi siswa yang memiliki

penurunan rendah.

3. Peneliti Selanjutnya

Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti kejenuhan belajar siswa

menggunakan bimbingan kelompok pada teknik lain seperti teknik

Self-management dan relaksasi serta meneliti pengaruh layanan konseling

kelompok terhadap kebiasaan lain seperti kurangnya motivasi dalam

belajar,dll

4. Bagi Orang Tua Siswa

Orang tua hendaknya tidak lepas tangan dalam membina, membimbing,

serta mengawasi siswa dalam belajar agar kejenuhan belajar siswa dapat

teratasi.

5. Bagi Siswa

Siswa diharapkan bisa merubah perilakunya menjadi lebih baik lagi, serta

selalu menerapkan cara- cara mengatasi kejenuhan dalam belajar seperti

mengatur waktu secara efektif, menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2010.” Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi)”. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arintoko. 2011.” Wawancara Konseling di Sekolah. Yogyakarta”: CV Andi Offset.

Corey,Gerald.2009.”Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi”.Bandung:PT Refika Aditama.

Prayitno & Amti, E. 2008.” Dasar-dasar Bimbingan Konseling”. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asmani,Jamal Ma’mur.2014.”Tips Membangun Komunitas Belajar Di Sekolah”.

Jogjakarta: Diva Press Jogjakarta.

Musbikin,Imam.2012.”Mengatasi Anak Mogok Sekolah +Malas Belajar”. Jogjakarta: Laksana.

http://wawsanbk.blogspot.com/2012/10/penggunaan - teknik- self-instruction.html

Wibowo,Mungin Eddy.2005.”Konseling Kelompok Perkembangan”. Uness Press.

Arikunto, Suharsimi. 2006.”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”. Jakarta: PT Rineka Cipta.

http://azuraapucca.blogspot.com.2014.12/pengertian kejenuhan belajar,

Hartinah, Siti.2009.”Konsep Dasar Bimbingan Kelompok”.Bandung : PT Refika Aditama.

Syah, Muhibbin. 2010. “Psikologi Pendidikan”.Bandung : Remaja Rosdakarya. Winkel, W.S.1991.” Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan”. Jakarta:

Grasindo.

Kurnanto M, Edi. 2013. “Konseling Kelompok”.Bandung : Alfabeta.

Mappiare AT,Andi.2010. “ Pangantar Konseling dan Psikoterapi “. Jakarta : Raja Grafindo Persada

(29)

Prayitno.2004.”Seri layanan Konseling”.Padang : Jurusan BK Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang ( UNP).

http:// www.tips-atasi-kejenuhan- saat- belajar, 2015/02/04.

http://edukasi.kompasiana.com/2014/02/14/mengatasi- kejenuhan- belajar/ diakses 2 Januari 2016.

Margono,S.2010.”Metodologi Penelitian Pendidikan”. Jakarta : Rineka Cipta

Sutarjo,Edi.,dkk.2014.“Efektivitas Teori Behavioral Teknik Relaksasi Dan Brain Gym Untuk Menurunkan Burnout Belajar Pada Siswa Kelas VIII Smp Laboratorium Undiksha Singaraja Tahun Pelajaran

2013/2014”.Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSA). Jurnal

dipublikasikan

Eka, Zuni Khusumawati.2014. “Penerapan Kombinasi Antara Teknik Relaksasi

dan Self- Instruction Untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 22 Surabaya”. Universitas Negeri Surabaya ( UNESA). Jurnal dipublikasikan.

Nurmaliyah, Faridah.2014. “ Menurunkan Stres Akademik Siswa dengan

Gambar

Tabel 3.1 SkalaLikert .........................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Wawancara dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang efektivitas kebijakan lima hari kerja dalam kaitannya dengan produktivitas kerja pegawai cabang dinas pendidikan

Hasil penelitian menyebutkan bahwa pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran tipe Kepala Bernomor Terstruktur di kelas VIII D SMP N 2 Sewon dapat

[r]

November 2017 pukul 15.00 WIB di

Untuk itulah, Indika Energy mengimplementasikan berbagai program yang sejalan dengan pilar keberlanjutan 3+1 yaitu pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu. sbk pjok agama sejarah

Pihak manajemen rumah makan berfikir walaupun tujuan lingkungan hidup harus dilandasi dengan kesadaran diri sendiri untuk melakukan namun tidak terlepas juga untuk