UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA
TUGAS AKHIR
OLEH
TANTIAN MURNI SITORUS 092101120
KEUANGAN
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK
MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : TANTIAN MURNI SITORUS NIM : 092101120
JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA
Tanggal : Juli 2012 Dosen Pembimbing
(Drs. Syahyunan, M.Si) NIP: 19660904 199103 1 003
Tanggal : Juli 2012 Ketua Program Studi
(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP: 19591229 198903 1 002
Tanggal : Juli 2012 Dekan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan tugas akhir
ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditetapkan dalam
rangka menyelesaikan Program Studi Diploma-III Jurusan Keuangan pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir yang
dipilih adalah ”PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA”.
Tidak lupa penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua Orang Tua Penulis Ayahanda B Sitorus dan Ibunda H br
Saragih yang telah memberikan kasih sayang, doa, semangat dan dukungan baik
secara moril maupun materil.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini memiliki banyak kekurangan
baik dari segi susunan maupun tata bahasa karena masih terbatasnya ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Selama proses penyelesaian
Tugas Akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan. Untuk
itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat
perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas EkonomiUniversitas Sumatera utara.
4. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang
dengan sabar telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing
penulis dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini, sehingga penulisan tugas
akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Kepada seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
6. Sahabat-sahabat terbaik penulis Halimatun Sakdiah, Shery Masliani, Monalisa
Limbong, dan sahabat-sahabat lainnya yang namanya tidak dapat di sebutkan
satu persatu yang telah memberikan persahabatan yang indah kepada penulis.
Serta teman-teman kelompok magang Herta, Helena, Enni, Raih Satria, dan
Deni. Terima kasih atas kerja sama yang baik selama berlangsungnya kegiatan
magang. Khusus buat teman-teman satu kost ku di Berdikari 54 Kristiana, kak
Mia, kak Jenni, kak Gina Terimakasih atas dukungan, motivasi dan
kebersamaannya selama ini.
Penulis mengucapkan terima kasih dan hanya bisa berdoa semoga kiranya
bantuan, semangat dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada penulis agar
dapat dibalas oleh Tuhan. Penulis berharap agar tugas akhir ini memberikan
manfaat bagi semua pihak.
Medan, Juli 2012 Penulis
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 46
3.1 Kesimpulan... 46
3.2 Saran ... 46
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 2.1 Informasi Nilai Gizi ... 12
Tabel 2.2 Karakteristik Konsumen ... 13
Tabel 2.3 Keunggulan dan Kelemahan Kompetitor ... 21
Tabel 2.4 Bahan Baku Untuk Perkotak ... 26
Tabel 2.5 Bahan Baku Untuk Tiga Puluh Kotak ... 28
Tabel 2.6 Biaya Variabel Pembuatan “ Bolu Kukus” ... 29
Tabel 2.7 Biaya Peralatan yang Dibutuhkan ... 30
Tabel 2.8 Biaya Sarana Penunjang “Bolu Kukus” ... 32
Tabel 2.9 Proyeksi Penjualan Harian ... 36
Tabel 2.10 Proyeksi Penjualan 1 Tahun Ke depan ... 37
Tabel 2.11 Kebutuhan Pembiayaan ... 39
Tabel 2.12 Rencana Arus Kas ... 40
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 9
Gambar 2.2 Proses Produksi ... 21
Gambar 2.3 Bolu Kukus Rasa Coklat ... 23
Gambar 2.4 Bolu Kukus Rasa Keju ... 24
Gambar 2.5 Bolu Kukus Rasa Pisang ... 24
Gambar 2.6 Bolu Kukus Rasa Pandan ... 25
Gambar 2.7 Bolu Kukus Rasa Durian ... 25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini, semakin banyak lulusan perguruan tinggi baik
sarjana maupun diploma. Sedangkan penyediaan tenaga kerja tidak sepenuhnya
dapat menampung seluruh lulusan mahasiswa perguruan tinggi. Akibatnya terjadi
persaingan untuk mendapatkan lowongan kerja. Sehingga para mahasiswa
dituntut untuk mampu membuat alternatif guna menghindari terjadinya
pengangguran. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu
bisnis atau membuka suatu usaha baru.
Menurut Griffin dan Ebert (2007:4). “Bisnis merupakan organisasi yang
menyediakan barang dan jasa dengan maksud untuk mendapatkan laba.” Bisnis
yang sukses tidak harus selalu diawali dengan modal yang sangat besar. Dalam
menjalankan bisnis, manajemen merupakan faktor terpenting yang harus
dijalankan.
Menurut Robins dan coulter (2010:7). “Manajemen merupakan aktivitas
kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap suatu pekerjaan
sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.”
Penggunaan bahan baku sampai kegiatan penjualan yang boros akan
meningkatkan pengeluaran dan akan mengurangi laba. Perencanaan manajemen
yang perlu diperhatikan adalah struktur organisasi, analisis pasar, aspek produksi,
Menurut Situmorang (2009:8).“Keberhasilan seseorang pebisnis akan
tercapai apabila berfikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama
dilakukan dengan cara yang baru.”Hal ini berarti seseorang pebisnis harus
memiliki jiwa entrepreneur yaitu memiliki inovasi dalam menjalankan bisnis.
Inovasi ini sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat dipertahankan
dan menjadikan bisnis memiliki keunikan dibandingkan pesaing mengingat
persaingan semakin ketat.
Membuka Bisnis Bolu Kukus Merupakan suatu bisnis yang menjanjikan
karena tingginya kebutuhan masyarakat terhadap makanan serta adanya keinginan
masyarakat untuk menikmati berbagai keunikan cita rasa, penyajian, serta bentuk
makan-makanan yang mampu bersaing, bertahan, mendapat tempat dihati
masyarakat dan harga yang mudah dijangkau.
Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat saat ini cenderung
memperhatikan rasa dan gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut. Oleh
karena itu, bolu kukus dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang hendak
memilih makanan ringan yang enak dan mengandung gizi yaitu karbohidrat dan
protein. Makanan jenis Bolu kukus merupakan jenis makanan yang biasanya
diproduksi sendiri dan dijajakan dengan cara dititip di outlet/cafe di kota Medan.
Dari keadaan tersebut, penulis merasa akan menjadi suatu potensi
kedepannya bila usaha bolu kukus ini dapat dikembangkan, penulis juga ingin
memberikan beberapa jenis pilihan rasa dari bolu kukus seperti: Bolu Kukus Rasa
Coklat, Bolu Kukus Rasa Keju, Bolu Kukus Rasa Pisang, Bolu Kukus Rasa
Inovasi yang ingin dikembangkan oleh penulis merupakan inovasi yang nantinya
akan dapat menjadi menu andalan. Sedangkan tampilan yang akan disajikan nanti
adalah penyajian Bolu kukus yang sudah dikemas. Dengan demikian penulis ingin
mengangkat perencanaan bisnis tersebut dalam sebuah paper dengan judul
“PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA”
1.2 Potensi Bisnis
Usaha ini sangat potensial untuk dilakukan karena kualitas dan harganya
yang terjangkau serta dalam memproduksinya tidak terlalu rumit. Dengan kualitas
yang baik, penulis menawarkan harga yang terjangkau dibanding dengan bolu
kukus pesaing dan penulis juga memberikan pelayanan yang super ramah.
Modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha ini tidak terlalu besar.
Sehingga bagi pebisnis yang tidak mempunyai modal begitu besar, bisnis ini
sangat potensial dengan waktu pengembalian diperkirakan tidak terlalu lama dari
mulai berjalanya usaha ini.
Dalam mengembangankan potensi bisnis, maka usaha ini akan
mengadakan pengarahan untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga para
karyawan dapat bekerja dengan maksimal. Usaha ini juga melakukan analisis
penempatan lokasi, pengembangan produk serta melakukan promosi kepada
masyarakat guna menunjang peluang usaha yang lebih luas. Dengan demikian,
1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha 1.3.1 Tujuan Prospek Usaha
Tujuan utama dari usaha/bisnis yang dijalankan adalah sebagai ladang
untuk mendapatkan keuntungan. Setiap usaha yang dijalankan pasti membutukan
modal baik dari orang lain, pinjaman, atau dari mereka sendiri dan tujuan
akhirnya adalah untuk dapat mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan dan
diharapkan juga dapat memberikan penghasilan dan keuntungan yang terus
meningkat.
Tujuan lain mengapa bisnis bolu kukus ini dijalankan antara lain:
a. Menciptakan loyalitas rasa baru pelanggan terhadap produk yang
ditawarkan
b. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri pengusaha guna
menciptakan usaha baru secara profesional dan terlati
c. Memperoleh keuntungan
d. Memperluas lapangan pekerjaan
1.3.2 Manfaat Prospek Usaha
Adapun manfaat membuat prospek usaha ini adalah sebagai berikut:
a. Diharapkan perencanaan bisnis ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman peneliti yang berguna dimasa yang akan datang
b. Diharapkan perencanaan bisnis ini dapat dijadikan sebagai referensi
atau masukan untuk kebijakan-kebijakan usaha pada periode-periode
c. Diharapkan perencanaan bisnis ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam
penelitian serupa pada penelitian pada masa yang akan datang
1.4 Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat
sistematika pembahasan dalam 3 (tiga) bab. Setiap bab dibagi atas beberapa
sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis.
BAB : I LATAR BELAKANG
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang alasan pemilihan perencanaan
bisnis bolu kukus aneka rasa, latar belakang, tujuan dan manfaat perencanaan
bisnis dan sistematika pembahasan.
BAB : II PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan secara ringkas Profil Perusahaan,
Pemilik Perusahaan, Struktur perusahaan, Aspek Pasar, Produk yang dihasilkan,
Keunggulan, Gambaran Pasar, Target/Segmen Pasar, Trend Perkembangan pasar,
Proyeksi penjualan, Strategi Pemasaran, Analisis Pesaing, Saluran Distribusi,
Aspek Produksi, Analisis SDM, Rencana Perkembangan Usaha, Pemanfaatan IT,
BAB : III KESIMPULAN DAN SARAN
Sebagai bab akhir dari paper ini, penulis akan mengambil kesimpulan dari
perencanaan yang dilaksanakan dan beberapa saran yang memungkinkan dapat
BAB II
PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA
2.1 Visi dan Misi 1. Visi
Ingin menjadikan Bolu Kukus Aneka Rasa sebagai makanan yang enak dan
sehat dikonsumsi.
2. Misi
Menghadirkan berbagai rasa Bolu kukus Aneka Rasa yang nikmat dan baik
untuk kesehatan, dengan memberikan kepuasan pelanggan.
2.2 Profil Perusahaan 2.2.1 Profil Perusahaan
Nama perusahaan Bolu Kukus Aneka Rasa
Bidang Usaha Kuliner Bolu Kukus
Alamat Perusahaan Jl Berdikari No.54, Padang Bulan Medan
Nomor Telepon 087868960334
Alamat E-mail
2.2.2 Biodata Pemilik / Pengurus
2.2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung
jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap
perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan
jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu
memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan
birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan
kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.
Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan
keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja
individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi serta pembagian kerja yang
menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber
daya material maupun sumber-sumber daya manusia.
Nama Tantian Murni Sitorus
Jabatan Pemilik
Tempat,Tanggal Lahir Tanjung Balai, 04 Oktober 1990
Nomor Telepon 087868960334
Alamat E-mail
Dengan pengorganisasian yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja
yang logikal yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau
kelompok saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan
keputusan dan pengawasan.
Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran
tunggal. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja
sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat
tercapai.
Didalam perencanaan bisnis ini peranan/fungsi dari masing-masing
manajemen tim diantaranya adalah:
a. Pemilik
Pemilik memiliki peran didalam mengelola, memimpin, dan mengawasi
seluruh kegiatan usaha.
b. Produksi
Manajer produksi memiliki tanggung jawab dalam mengawasi bagian dari
produksi yang terdiri dari koki, pengemas, dan finishing produk. Peran dari koki
adalah memproduksi semua aneka bolu kukus, peran dari pengemas adalah
mengemas hasil produk ke dalam berbagai kemasan, sedangkan peran finishing
produk adalah menyortir produk yang sudah dikemas. Bagian produksi
bertanggung jawab atas pengeluaran biaya produksinya.
c. Personalia
Personalia berperan didalam merekrut karyawan dan menentukan gaji
karyawan. Bagian personalia bertanggung jawab atas semua kinerja karyawan.
d. Accounting
Accounting berperan didalam mengatur aliran kas masuk dan keluar. Bagian accounting bertanggung jawab atas kelancaran keuangan. Lancar tidaknya
keuangan mempengaruhi berkembangnya suatu usaha.
e. Pemasaran
Sedangkan untuk manajer pemasaran berperan didalam mempromosikan
hasil produk yang dihasilkan yaitu bolu kukus, menjual, serta menerima pesanan.
Namun, untuk tahap awal usaha bolu kukus ini hanya memiliki 5 orang karyawan.
Untuk bagian kasir langsung dikendalikan/dipegang oleh pemilik. Sementara,
bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik
pribadi.
2.3 Analisis Pasar dan Pemasaran 2.3.1 Informasi Nilai Gizi Bolu Kukus
Berikut adalah informasi nilai gizi dari tepung terigu dalam pembuatan
bolu kukus. Tepung terigu (wheat flour). Sesuai dengan namanya tepung terigu ini
dibuat dari biji gandum yang dikupas dan dihaluskan, kandungan tepung terigu
yang hampir tak dimiliki oleh tepung yang lain adalah Gluten. Gluten adalah
campuran amolf (bentuk tak beraturan) dari protein yang terkandung bersama pati
dalam endosferma. Gluten memiliki sifat mampu memberikan kekenyalan pada
tekstur makanan yang dibuat dipasaran dikenal beberapa tipe tepung terigu.
Kandungan nutrisi tepung terigu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Kandungan nutrisi tepung terigu
Tabel 2.1 : Informasi Nilai Gizi Kandungan Gizi Proporsi (%)
Lemak 2,09
Serat Kasar 1.92
Protein 14,45
Abu 1,83
Pati 78.74
Ada pula jenis tepung terigu sebagai berikut:
a. Tepung berprotein tinggi (bread flour): Tepung terigu yang mengandung
kadar protein tinggi antara 11%-13%, digunakan sebagai bahan pembuat roti,
mie, pasta, donat dan bolu. Contoh: Cakra Kembar, Kreta Kencana, Cakra
Kembar Emas (Bogasari) dan Tali Emas.
b. Tepung berprotein sedang/serbaguna (all purpose flour): Tepung terigu yang
mengandung kadar protein sedang, sekitar 8%-10%, digunakan sebagai bahan
pembuat roti contoh: Segitiga Biru dan Gunung Bromo (Bogasari), Beruang
Biru.
2.3.2 Target / Segmen Pasar
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar
Target pasar yang dituju oleh kuliner ”Bolu Kukus Aneka Rasa” adalah penduduk
kota Medan, daerah Jalan Berdikari dan sekitarnya. Namun, karena usaha yang
akan dibuka di Jalan Berdikari, yang masih satu area dengan Universitas Sumatera
Utara maka, target yang jelas dituju adalah masyarakat, mahasiswa, serta pelajar
di sekitar daerah tersebut.
Tabel 2.2 : Karakteristik Konsumen
Karakteristik Keterangan
Wilayah Geografis Jln Berdikari No.54, Medan
Jenis Kelamin Pria dan Wanita
Umur Semua Umur
Pendapatan ≥ Rp.1.000.000,00
Gaya Hidup Menyukai makanan jajanan/ringan.
Menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang
sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Area
kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli kota Medan tetapi juga
terdapat kaum pendatang yang biasanya kost ataupun mengontrak di daerah
sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah mahasiswa yang
kost. Peluang ini dapat dimanfaatkan karena rata-rata anak kost biasanya lebih
munyukai makanan jajanan (makanan ringan) dan dapat pula sebagai oleh-oleh
dari kota Medan dan sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu
Sementara untuk segmen pasar, tidak dikelompokkan untuk golongan
siapapun sebagai konsumen karena Bolu Kukus merupakan makanan yang dapat
di nikmati oleh semua kalangan, dari anak-anak sampai tua/dewasa. Penulis yakin
usaha ini akan berkembang karena melihat dari usaha akan yang dilakukan dan
demografi yang sangat baik untuk usaha ini.
2.3.3 Keunggulan Produk yang dihasilkan
Keunggulan dari usaha “Bolu Kukus Aneka Rasa” antara lain :
a. Menyajikan berbagai variasi menu yang memanjakan pelanggan
b. Merupakan makanan yang sehat, karena terdapat karbohidrat, protein,
dan vitamin didalamnya, sehingga dapat memenuhi Kebutuhan gizi
didalam tubuh
c. Terbuat dari bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet
d. Rasa yang enak, yang pasti menggugah selera masyarakat
e. Kebersihan yang pasti terjamin dan halal
f. Dikemas dalam kemasan yang ramah lingkungan (bila dibungkus)
2.3.4 Gambaran Pasar
Perkembangan dunia industri kuliner saat ini sangat pesat, seiring dengan
pertumbuhan penduduk yang meningkat, maka kebutuhan pangan juga ikut
meningkat. Oleh karena itu, bisnis kuliner merupakan bisnis yang menjanjikan
Saat ini banyak para pedagang yang menjual berbagai macam jenis
makanan, seperti : steak, spagheti, KFC, burger dan lain-lain. Hal ini menjadi peluang yang besar untuk membuka bisnis Bolu Kukus Aneka Rasa, karena
dengan hadirnya bisnis Bolu Kukus ini, memberikan inovasi baru bagi masyarakat
dalam memilih makanan. Serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi para
konsumen, untuk terus meningkatkan penjualan dengan tujuan untuk
mendapatkan laba yang diharapkan, memberikan kepuasan kepada pelanggan
sehingga akan menciptakan loyalitas bagi para konsumen.
2.3.5 Trend Perkembangan Pasar
Bila dilihat dari trend pasar yang ada, terlihat jelas bahwa trend pasar,
terhadap dunia industri kuliner sangatlah pesat, dapat dilihat dari semakin
maraknya outlet-outlet makanan yang ada di kota Medan. Selera konsumen akan
sangat mempengaruhi trend perkembangan pasar, maka dari itu saya akan
berusaha untuk menarik perhatian konsumen dengan memberikan aneka rasa Bolu
Kukus yang bervariasi, sehingga dapat menjadi alternatif bagi konsumen.
2.3.6 Strategi Pemasaran
Strategi yang unggul akan menghasilkan keunggulan dalam berbisnis.
Bisnis makanan ini akan dipromosikan melalui media cetak, dan juga promosi
dari mulut ke mulut. Promosi dari mulut ke mulut lebih besar pengaruhnya dari
pada media cetak. Kebanyakan orang akan lebih percaya apabila seseorang telah
Selain itu, strategi pemasaran yang akan dilakukan untuk mengenalkan
produk usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini, antara lain :
a. Penyebaran brosur, leaflet di sekolah-sekolah, kampus dan tempat
perbelanjaan.
b. Brosur/daftar harga dan selebaran.
c. Lewat situs
mendapat informasi mengenai berbagai jenis rasa Bolu Kukus yang ada di
outlet. Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk
terbaru maka Bolu Kukus Aneka Rasa ini akan menyampaikan informasi
tersebut lewat website yaitu
d. Tampilan website yang dirancang ini dibuat semenarik mungkin karena
mempunyai pengetahuan tentang desain sehingga dapat menarik
perhatian. Dalam website ini akan ditampilkan segala macam variasi rasa
Bolu Kukus yang ada di outlet Bolu Kukus Aneka Rasa. Tidak hanya
sekedar informasi berupa data-data atau karekteristik tentang spesifikasi
produk tertentu, aka tetapi juga menampilkan gambar secara jelas.
Dengan begitu pelanggan ataupun calon pelanggan dapat bisa menilai
langsung.
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7P dengan alat
analisis SWOT menurut Kotler dan Kevin (2006:23) yang terdiri atas :
a. Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha ini dapat menarik hati konsumen
Bolu Kukus yang memiliki rasa yang enak dengan kadar gizi yang tinggi dan
menyehatkan Sebagai makanan.
b. Price
Strategi mengenai bagaimana produk ini lebih menarik konsumen dari segi
harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk
dengan harga yang lebih murah. Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi
nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk
melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan
layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi
ditambah dengan margin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah
nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga Bolu
Kukus Aneka Rasa, perlu mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh
Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli
dan produsen. Harga produk pastinya lebih murah dari produk pesaing. Satu kotak
Bolu Kukus seharga Rp. 40.000.
c. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui
cara personal selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat
konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
b. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan
c. People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung. Direncanakan usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai
pemilik aktif. Sebisa mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap
yang senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.
d. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik
ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses pelanggan dapat
melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut
untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja
yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
e. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk
yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari “Bolu Kukus
Aneka Rasa” dengan menampilkan gambar dari berbagai pilihan yang sangat
menarik. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari
kantong kertas tanpa menggunakan plastik. Ini akan menghemat ongkos produksi
2.3.7 Analisis Pesaing
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan
pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 4 (Empat)
kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti,
kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para
pesaing yang ada. Keempat kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama
menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan
kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang
sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk
usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat
merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang
sejenis maupun yang berbeda seperti: burger, KFC, martabak, dan sebagainya.
Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk Bolu
Kukus Aneka Rasa ini.
b. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada
Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi
dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan
sebagainya. Untuk usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini. tingkat rivalitas yang ada di
sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat
c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Dalam usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini yang menentukan harga berada
ditangan usaha Bolu Kukus Aneka Rasa, ini disebabkan karna harga telah tertera
didalam buku menu.
d. Saluran Distribusi
Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat
seperti tersedianya produk pada momen yang tepat bagi konsumen, juga akan
tersedianya produk dilokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial. Dalam
pemasaran dan penjualan hanya menggunakan satu saluran distribusi, yaitu: zero
level channel (dari produsen langsung ke konsumen).
Saluran yang digunakan oleh Bolu Kukus adalah saluran no channel atau
zero level channel yaitu saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan usaha Bolu Kukus
ini menjajakan produknya dengan cara mendirikan toko roti sehingga konsumen
datang langsung untuk membeli produk Bolu Kukus. Dari analisis pasar dan
pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari Bolu Kukus ini bukan dari produk
yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha gorengan dan
usaha burger. Namun, ada juga pesaing yang berasal dari jenis yang sama, yakni
roti bakar. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan
Tabel 2.3 : Keunggulan dan Kelemahan Kompetitor
2.4 Analisis Operasi 2.4.1 Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan
proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud.
Adapun proses dalam memproduksi Bolu Kukus ini, adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2 : Proses Produksi
2.4.2 Proses Pembuatan Bolu Kukus
Untuk cara membuat Bolu Kukus Rasa Coklat dan Rasa Keju
a. Pisahkan putih telur dengan kuningnya
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Usaha
Burger Sudah punya pelanggan
setia
Harga sedikit lebih mahal.
Roti Bakar Lebih Murah
b. Mixer gula dengan mentega sampai halus
c. Masukan kuning telur lalu mixer lagi hingga merata
d. Masukan tepung terigu, pengembang dan bubuk vanili kemudian di mixer
lagi hingga seluruh adonan mengembang
e. Lelehkan coklat atau Keju diparut
f. Mixer putih telur sampai mengembang
g. Masukan coklat atau Keju yang sudah dilelehkan ke dalam adonan lalu
aduk hingga coklat merata atau keju
h. Masukan putih telur yang telah mengembang ke dalam adonan kemudian
aduk hingga seluruh adonan tercampur merata
i. Masukan adonan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega kemudian
kukus selama satu jam dengan api yang sedang
j. Bolu kukus rasa coklat dan keju siap dinikmati
Untuk cara membuat Bolu Kukus Rasa Pandan, Pisang dan Durian
a. Adonan isi: pisahkan putih telur dengan kuningnya
b. Mixer gula dengan mentega sampai halus
c. Masukan kuning telur lalu mixer lagi hingga merata
d. Masukan tepung terigu, pengembang, pandan atau pisang atau durian dan
bubuk vanili kemudian di mixer lagi hingga seluruh adonan mengembang
e. Mixer putih telur sampai mengembang
f. Masukan putih telur yang telah mengembang ke dalam adonan kemudian
g. Masukan adonan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega kemudian
kukus selama satu jam dengan api yang sedang
h. Bolu kukus rasa pandan atau pisang atau durian siap dinikmati
2.4.3 Produk yang Dihasilkan
Berikut beberapa aneka bolu kukus yang akan menjadi menu andalan dari
usaha ini adalah:
a. Bolu Kukus Rasa Coklat
Bolu Kukus Rasa Coklat merupakan salah satu menu andalan kami.
Karena Rasa Coklat yang begitu nikmat dan mantap rasanya. Harga dari menu ini
adalah sebesar Rp 40.000
b. Bolu Kukus Rasa Keju
Bolu kukus rasa keju merupakan salah satu menu andalan dari usaha
kami. Tekstur bolu ini sangat lembut dan memiliki rasa manis yang pas dimulut
dan rasa keju yang begitu gurih dan pas mantapnya. Harga dari menu ini adalah
sebesar Rp 40.000
Gambar 2.4 : Bolu Kukus Rasa Keju
c. Bolu Kukus Rasa Pisang
Menu andalan kami yang lain adalah Bolu kukus Rasa Pisang. Rasa Pisang
yang begitu nikmat dan lembut dimulut. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp
40.000
d. Bolu Kukus Rasa Pandan
Warna hijau pada gambar Bolu ini berasal dari pandan yang dicampurkan pada adonan pada saat proses pengadukan adonan. Rasa dan aroma pandan
memberikan rasa khas yang nikmat. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp
40.000
Gambar 2.6 : Bolu Kukus Rasa Pandan
e. Bolu Kukus Rasa Durian
Menu andalan kami yang lain adalah Bolu kukus Rasa Durian. Rasa Durian yang begitu menggugah selera dan lembut dimulut. Harga dari menu ini
adalah sebesar Rp 40.000
2.4.4 Bahan Baku
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Tabel 2.4 : Bahan Baku Untuk Perkotak NO Nama produk Bahan Baku Banyak
Baking Powder Secukupnya 3000
Gula Putih ¼ kg 3000
Vanili Secukupnya 500
Coklate/Keju 100 gram
10000
Total Harga
Lanjutan Tabel 2.4 Bahan Baku Untuk Perkotak
Baking Powder Secukupnya 3000
Gula Putih ¼ kg 3000
Vanili Secukupnya 500
Pisang/Durian 1buah
Baking Powder Secukupnya 3000
Gula Putih ¼ kg 3000
Vanili Secukupnya 500
Pandan Secukupnya
3000
Total Harga
Tabel 2.5 : Bahan Baku dan Bahan Penolong Untuk 30 kotak
Biaya variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas
suatu produk bertambah. Adapun biaya variabel dalam pembuatan bolu kukus
Tabel 2.6: Biaya Variabel Pembuatan Bolu Kukus Aneka Rasa
Perkiraan Biaya Variabel
a. Bahan Baku Rp. 683.000 x 30 hari = Rp. 20.490.000
b. Kotak Rp.60.000 : 12 x 30 x 30 hari = Rp. 4.500.000
c. Plastik Rp. 20.000 : 12 x 30 x 30 hari = Rp. 1.500.000 +
Total Biaya Variabel Rp. 26.490.000
Biaya Variabel per unit =Total Biaya Variabel Jumlah Penjualan
=
26.490.000 900=
Rp. 29.4332.4.5 Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus
diproyeksi. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan
kompetensi teknis wirausahawan yang digunakan untuk produksi bolu kukus
Tabel 2.7 : Peralatan yang Dibutuhkan Bolu Kukus
Peralatan termasuk kedalam aktiva tetap dimana seiring berjalannya
waktu. Aktiva tetap ini akan kehilangan kemampuanya dalam memberikan
manfaat untuk membantu proses produksi hal ini akan menjadi beban yang
menjadi beban penyusutan. Adapun metode yang digunakan adalah metode garis
lurus dimana umur peralatan ditaksir selama 2 tahun. Nama
Mesin/Peralatan Jumlah Harga (Rp)
Jumlah
Wadah/Panci Sedang 3 10.000 30.000
Timbangan 1 50.000 50.000
Maka penyusutan peralatan dalam per bulan adalah:
= Rp. 2.360.000 24 bulan
= Rp. 98.333.333
= Rp. 100.000 (dibulatkan)
Biaya Tetap :
a. Gaji Pemilik/bulan = Rp. 800.000
b. Gaji Karyawan : 4 orang x Rp.500.000 = Rp. 2.000.000
c. Biaya Penyusutan = Rp. 100.000 +
Total Biaya Tetap Rp. 2.900.000
2.4.6 Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi
listrik, air, telepon dan lainnya.
Tabel 2.8 : Sarana Penunjang Usaha Bolu Kukus
No Jenis Biaya Jumlah Biaya/Bulan (Rp)
1. Listrik 100.000
2. Air 35.000
3. Telepon 45.000
2.5 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor produksi yang sangat
penting. Maka pengetahuan karyawan/SDM sangat perlu ditingkatkan, sehingga
sasaran dan tujuan dari organisasi dapat dicapai. Untuk mengembangkan Sumber
Daya Manusia diperlukan perencanaan yang baik, dengan tujuan untuk membantu
pimpinan/pemilik organisasi dalam meningkatkan produktifitas penjualan.
Kompetensi SDM juga sangat berpengaruh terhadap organisasi untuk
mencapai performasi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Sehingga setiap
organisasi/bisnis dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan yang memiliki
karakteristik tersendiri. Untuk bidang keuangan SDM ataupun karyawan harus
memiliki kemampuan untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan suatu
organisasi/bisnis. Dan untuk bidang pelayanan seorang karyawan harus mampu
menarik simpati para pembeli/konsumen.
Untuk menciptakan profesionalisme dalam menjalankan misi sebuah
organisasi/bisnis adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, jujur,
pekerjaan yang terprogram dengan baik dan adanya waktu yang tersedia untuk
melaksanakan program tersebut, serta adanya dukungan dana yang memadai.
Sedangkan bagi seorang pemimpin yang professional harus mampu
mengakomodir seluruh potensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia atau
karyawan yang tersedia.
Perencanaan tenaga kerja langsung, juga perlu memperhatikan hal-hal
kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti
pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak
dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang
didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga
kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
2.6 Rencana Pengembangan Usaha 2.6.1 Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari
produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan
mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
2.6.2 Strategi Organisasi dan SDM
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan
karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada
2.6.3 Strategi Marketing
Strategi marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini
dengan membuat brosur dan poster yang akan lebih dipasarkan kepada
masyarakat umum.
2.6.4 Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk
mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan
yang selama ini didapat. Sehingga jumlah laba yang akan diperoleh akan
meningkat.
2.7 Pemanfaatan IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT
memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point
adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis
mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap strategi bisnis dan selalu
terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, “Bolu Kukus Aneka Rasa” menggunakan jaringan
internet untuk memasarkan usaha ini. Karena bukan hanya lokal yang mengetahui
tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat
Pemanfaatan system teknologi informasi memberikan tiga peranan utama
di dalam organisasi:
a. Meningkatkan efesiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di
proses produksi.
b. Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer
di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih
efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan
relevan sehingga mendapatkan hasil produksi yang akurat dan bebas dari
cacat produksi yang diinginkan.
c. Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan system
teknologi informasi dengan menggunakan e-mail atau chatt.
2.8 Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan,
dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk sampai dengan
tingkatan yang lebih rinci, semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan
peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa
dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau
jam), dengan demikian proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam 3 tahun
Tabel 2.9 : Proyeksi Penjualan Harian Usaha Bolu Kukus Aneka Rasa
Dengan proyeksi penjualan seperti tabel diatas maka dapat disimpulkan
usaha bisnis bolu kukus dapat menjual sebanyak 30 kotak bolu kukus dalam
sehari dengan menu yang tersedia.
Berikut proyeksi keuntungan dari penjualan bolu kukus per hari
Keuntungan per hari = Pendapatan penjualan per hari – Biaya bahan baku
per hari
= Rp 1.200.000 – Rp 683.000
Berikut adalah proyeksi penjualan Usaha Bolu Kukus dalam satu tahun kedepan:
Tabel 2.10 : Proyeksi Penjualan“Bolu Kukus Aneka Rasa” No Bulan ke- Penjualan per kotak (Rp)
1. I 900 x 40.000 = 36.000.000
2. II 909 x 40.000 = 36.360.000
3. III 918 x 40.000 = 36.720.000
4. IV 927 x 40.000 = 37.080.000
5. V 936 x 40.000 = 37.440.000
6. VI 945 x 40.000 = 37.800.000
7. VII 954 x 40.000 = 38.160.000
8. VIII 963 x 40.000 = 38.520.000
9. IX 972 x 40.000 = 38.880.000
10. X 981 x 40.000 = 39.240.000
11. XI 990 x 40.000 = 39.600.000
12. XII 999 x 40.000 = 39.960.000
TOTAL PENJUALAN
Maka proyeksi penjualan bolu kukus dalam 3 tahun ke depan di perkirakan akan
tumbuh 10% per tahun.
2.9 Analisis Keuangan
Berikut ini adalah perencanaan penggunaan dana oleh usaha bolu kukus.
Data-data ini merupakan gambaran keuangan usaha bolu kukus pada masa yang
akan datang.
2.9.1 Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan untuk memulai usaha ini di proleh dari modal pemilik
sendiri tanpa pinjaman dari pihak lain.
No Tahun Perkiraan Penjualan (Rp)
1. 2013 455.760.000
2. 2014 501.336.000
3. 2015 551.469.600
2.9.2 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Awal
Tabel 2.11: Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Awal
Uraian Jumlah (Rp)
Sewa Tempat 6.000.000
Promosi/Iklan 50.000
Peralatan Masak 2.360.000
Biaya Operasional (Pembelian bahan baku dan bahan penolong)
763.000
2.9.3 Rencana Arus Kas
Tabel 2.12: Laporan Arus Kas BOLU KUKUS ANEKA RASA
TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)
Keterangan: Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 11 Bln 12 A. PENERIMAAN
Penerimaan penjualan 36.000 36.360 36.720 37.080 37.440 37.800 38.160 38.520 38.880 39.240 39.600 39.960
Sub Total Penerimaan 36.000 36.360 36.720 37.080 37.440 37.800 38.160 38.520 38.880 39.240 39.600 39.960
B. PENGELUARAN
Pembelian Bahan Baku 20.490 20.694 20.900 21.109 21.320 21.533 21.748 21.965 22.184 22.405 22.629 22.855
Pembelian Bahan Pembantu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gaji pimpinan 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800
Gaji karyawan 4 orang 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Biaya Promosi/Iklan 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pemeliharaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pemasaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Alat Tulis Kantor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Listrik, Air dan telepon 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180
Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 24.020 24.174 24.380 24.589 24.800 25.013 25.228 25.445 25.664 25.885 26.109 26.335
2.9.4 Proyeksi Penjualan Tiga Tahun ke Depan
Tabel 2.13 : Proyeksi Laporan Arus Kas Bolu Kukus Aneka Rasa 3 Tahun ke Depan
(Dalam Rupiah)
URAIAN
Tahun
2013 2014 2015
a. Sumber dana (in flow) 455.760.000 501.336.000 551.469.600
b. Penggunaan dana (out flow) 301.642.000 331.806.200 364.986.820
c. Arus kas bersih (net flow)
= (a – b)
154.118.000 169.529.800 186.482.780
d. Keadaan kas awal 0 154.118.000 323.647.800
e. Keadaan kas akhir (c + d) 154.118.000 323.647.800 510.130.580
Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan
2.9.5 Break Even Point (Titik Peluang Impas)
Break event point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa
lama modal yang dikeluarkan akan kembali.
Untuk mengetahui berapa lama modal usaha Bolu Kukus ini akan kembali
maka perhitungan BEP-nya adalah :
Rumusnya
Total pendapatan = Total pengeluaran
Estimasi Pendapatan dan Aneka Laba Usaha Bisnis Bolu Kukus Aneka Rasa
Pendapatan Penjualan 900 Kotak x Rp.40.000 = Rp 36.000.000
Biaya Variabel :
a. Bahan baku Rp. 683.000 x 30 hari = Rp 20.490.000
b. Kotak Rp.60.000 : 12 x 30 x30 hari = Rp 4.500.000
c. Plastik Rp. 20.000 : 12 x 30 x30 hari = Rp 1.500.000 +
Total Biaya Variabel Rp.26.490.000
Biaya Tetap :
a. Gaji Pemilik/bulan = Rp 800.000
b. Biaya Penyusutan = Rp 100.000 +
Total Biaya Tetap Rp.2.900.000
Total Biaya = Rp. 29.390.000 -
Biaya variabel per unit =total biaya variabel jumlah penjualan
=Rp. 26.490.000 900 kotak
= Rp. 29.433
BEP (unit) = biaya tetap
harga jual per kotak−biaya variabel per kotak
=
Rp.2.900.000 Rp.40.000−Rp.29.433= Rp10.567 per kotak
BEP (Rp) = BEP (dalam per kotak) x harga jual per kotak
= Rp. 10.567 x Rp. 40.000
= Rp. 422.680.000
Dari hasil perhitungan di atas penjualan BEP dalam (Rp) minimal Bolu Kukus
sebanyak Rp.10.567 per kotak atau dengan hasil penjualan sebanyak Rp
422.680.000 dalam satu bulan (30 hari).
2.10 Analisis Resiko Usaha 2.10.1 Analisis Resiko Usaha
1. Modal yang selalu berubah ubah pada waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi
pemerintah yang menyebabkan harga berubah.
2. Perubahan selera konsumen
3. Pelanggan yang tidak tetap (khususnya mahasiswa) yang setiap tahunnya terus
berganti
4. Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan
5. Munculnya usaha yang sama
2.10.2 Antisipasi Resiko Usaha
1. Modal dan cadangan modal yang besar akan mengatasi ketika perekonomian
tidak stabil
2. Produsen akan menambah daftar menu setiap bulannya agar konsumen tidak
merasa bosan
3. Terus melakukan promosi, sehingga mendapat pelanggan baru
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan
mempunyai prospek yang cerah dikedepannya. Hal ini berkaitan dengan
perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif
besar. Bisnis Bolu Kukus ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan mengingat
pasar yang ada sangatlah mendukung. Apalagi inovasi yang akan disajikan oleh
penulis memiliki banyak pilihan baru didalam pemilihan Bolu Kukus Aneka Rasa,
yang pasti dapat menarik perhatian pencinta kuliner di Indonesia, di kota Medan
khususnya. Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan fokus dan tidak bisa
memulai suatu bisnis itu dikerjakan dengan tidak sepenuh hati meskipun usaha
tesebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan
disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri. Dengan demikian
3.2 Saran
a. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan
terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga
dapat berkembang.
b. Agar para pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan
memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis.
c. Lakukan analisa pasar dengan melakukan berbagai survei untuk mengetahui
minat pasar.
d. Perancangan bisnis plan yang matang hendaknya dapat meminta pendapat
pada para wirausaha yang sudah berpengalaman.
e. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka
yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang
kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
f. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai
usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan awal maka yang terjadi
adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Ricki W dan Ronal J Ebert. 2007. Bisnis Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. Madan: Penerbit USU Press.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta: Penerbit Indeks.
Malahayati, Hendry E. Ramdhan. 2010. 99 Bisnis Anak Muda, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit Penebar Plus.
Robbins, Stephen P dan Coulte Mary. 2010 Manajemen Edisi 10. Jakarta: Erlangga.