• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Bisnis Bolu Kukus Aneka Rasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perencanaan Bisnis Bolu Kukus Aneka Rasa"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA

TUGAS AKHIR

OLEH

TANTIAN MURNI SITORUS 092101120

KEUANGAN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK

MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : TANTIAN MURNI SITORUS NIM : 092101120

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA

Tanggal : Juli 2012 Dosen Pembimbing

(Drs. Syahyunan, M.Si) NIP: 19660904 199103 1 003

Tanggal : Juli 2012 Ketua Program Studi

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP: 19591229 198903 1 002

Tanggal : Juli 2012 Dekan

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha

Pengasih dan Maha Penyayang yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia

kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan tugas akhir

ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditetapkan dalam

rangka menyelesaikan Program Studi Diploma-III Jurusan Keuangan pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir yang

dipilih adalah ”PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA”.

Tidak lupa penulis juga menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada kedua Orang Tua Penulis Ayahanda B Sitorus dan Ibunda H br

Saragih yang telah memberikan kasih sayang, doa, semangat dan dukungan baik

secara moril maupun materil.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini memiliki banyak kekurangan

baik dari segi susunan maupun tata bahasa karena masih terbatasnya ilmu

pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Selama proses penyelesaian

Tugas Akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan. Untuk

itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat

perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi

(4)

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Keuangan Fakultas EkonomiUniversitas Sumatera utara.

4. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang

dengan sabar telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing

penulis dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini, sehingga penulisan tugas

akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Kepada seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

6. Sahabat-sahabat terbaik penulis Halimatun Sakdiah, Shery Masliani, Monalisa

Limbong, dan sahabat-sahabat lainnya yang namanya tidak dapat di sebutkan

satu persatu yang telah memberikan persahabatan yang indah kepada penulis.

Serta teman-teman kelompok magang Herta, Helena, Enni, Raih Satria, dan

Deni. Terima kasih atas kerja sama yang baik selama berlangsungnya kegiatan

magang. Khusus buat teman-teman satu kost ku di Berdikari 54 Kristiana, kak

Mia, kak Jenni, kak Gina Terimakasih atas dukungan, motivasi dan

kebersamaannya selama ini.

Penulis mengucapkan terima kasih dan hanya bisa berdoa semoga kiranya

bantuan, semangat dan kebahagiaan yang telah diberikan kepada penulis agar

dapat dibalas oleh Tuhan. Penulis berharap agar tugas akhir ini memberikan

manfaat bagi semua pihak.

Medan, Juli 2012 Penulis

(5)
(6)
(7)

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

3.1 Kesimpulan... 46

3.2 Saran ... 46

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 2.1 Informasi Nilai Gizi ... 12

Tabel 2.2 Karakteristik Konsumen ... 13

Tabel 2.3 Keunggulan dan Kelemahan Kompetitor ... 21

Tabel 2.4 Bahan Baku Untuk Perkotak ... 26

Tabel 2.5 Bahan Baku Untuk Tiga Puluh Kotak ... 28

Tabel 2.6 Biaya Variabel Pembuatan “ Bolu Kukus” ... 29

Tabel 2.7 Biaya Peralatan yang Dibutuhkan ... 30

Tabel 2.8 Biaya Sarana Penunjang “Bolu Kukus” ... 32

Tabel 2.9 Proyeksi Penjualan Harian ... 36

Tabel 2.10 Proyeksi Penjualan 1 Tahun Ke depan ... 37

Tabel 2.11 Kebutuhan Pembiayaan ... 39

Tabel 2.12 Rencana Arus Kas ... 40

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 9

Gambar 2.2 Proses Produksi ... 21

Gambar 2.3 Bolu Kukus Rasa Coklat ... 23

Gambar 2.4 Bolu Kukus Rasa Keju ... 24

Gambar 2.5 Bolu Kukus Rasa Pisang ... 24

Gambar 2.6 Bolu Kukus Rasa Pandan ... 25

Gambar 2.7 Bolu Kukus Rasa Durian ... 25

(10)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini, semakin banyak lulusan perguruan tinggi baik

sarjana maupun diploma. Sedangkan penyediaan tenaga kerja tidak sepenuhnya

dapat menampung seluruh lulusan mahasiswa perguruan tinggi. Akibatnya terjadi

persaingan untuk mendapatkan lowongan kerja. Sehingga para mahasiswa

dituntut untuk mampu membuat alternatif guna menghindari terjadinya

pengangguran. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu

bisnis atau membuka suatu usaha baru.

Menurut Griffin dan Ebert (2007:4). “Bisnis merupakan organisasi yang

menyediakan barang dan jasa dengan maksud untuk mendapatkan laba.” Bisnis

yang sukses tidak harus selalu diawali dengan modal yang sangat besar. Dalam

menjalankan bisnis, manajemen merupakan faktor terpenting yang harus

dijalankan.

Menurut Robins dan coulter (2010:7). “Manajemen merupakan aktivitas

kerja yang melibatkan koordinasi dan pengawasan terhadap suatu pekerjaan

sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.”

Penggunaan bahan baku sampai kegiatan penjualan yang boros akan

meningkatkan pengeluaran dan akan mengurangi laba. Perencanaan manajemen

yang perlu diperhatikan adalah struktur organisasi, analisis pasar, aspek produksi,

(11)

Menurut Situmorang (2009:8).“Keberhasilan seseorang pebisnis akan

tercapai apabila berfikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama

dilakukan dengan cara yang baru.”Hal ini berarti seseorang pebisnis harus

memiliki jiwa entrepreneur yaitu memiliki inovasi dalam menjalankan bisnis.

Inovasi ini sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat dipertahankan

dan menjadikan bisnis memiliki keunikan dibandingkan pesaing mengingat

persaingan semakin ketat.

Membuka Bisnis Bolu Kukus Merupakan suatu bisnis yang menjanjikan

karena tingginya kebutuhan masyarakat terhadap makanan serta adanya keinginan

masyarakat untuk menikmati berbagai keunikan cita rasa, penyajian, serta bentuk

makan-makanan yang mampu bersaing, bertahan, mendapat tempat dihati

masyarakat dan harga yang mudah dijangkau.

Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat saat ini cenderung

memperhatikan rasa dan gizi yang terkandung di dalam makanan tersebut. Oleh

karena itu, bolu kukus dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang hendak

memilih makanan ringan yang enak dan mengandung gizi yaitu karbohidrat dan

protein. Makanan jenis Bolu kukus merupakan jenis makanan yang biasanya

diproduksi sendiri dan dijajakan dengan cara dititip di outlet/cafe di kota Medan.

Dari keadaan tersebut, penulis merasa akan menjadi suatu potensi

kedepannya bila usaha bolu kukus ini dapat dikembangkan, penulis juga ingin

memberikan beberapa jenis pilihan rasa dari bolu kukus seperti: Bolu Kukus Rasa

Coklat, Bolu Kukus Rasa Keju, Bolu Kukus Rasa Pisang, Bolu Kukus Rasa

(12)

Inovasi yang ingin dikembangkan oleh penulis merupakan inovasi yang nantinya

akan dapat menjadi menu andalan. Sedangkan tampilan yang akan disajikan nanti

adalah penyajian Bolu kukus yang sudah dikemas. Dengan demikian penulis ingin

mengangkat perencanaan bisnis tersebut dalam sebuah paper dengan judul

“PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA”

1.2 Potensi Bisnis

Usaha ini sangat potensial untuk dilakukan karena kualitas dan harganya

yang terjangkau serta dalam memproduksinya tidak terlalu rumit. Dengan kualitas

yang baik, penulis menawarkan harga yang terjangkau dibanding dengan bolu

kukus pesaing dan penulis juga memberikan pelayanan yang super ramah.

Modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha ini tidak terlalu besar.

Sehingga bagi pebisnis yang tidak mempunyai modal begitu besar, bisnis ini

sangat potensial dengan waktu pengembalian diperkirakan tidak terlalu lama dari

mulai berjalanya usaha ini.

Dalam mengembangankan potensi bisnis, maka usaha ini akan

mengadakan pengarahan untuk meningkatkan kinerja karyawan sehingga para

karyawan dapat bekerja dengan maksimal. Usaha ini juga melakukan analisis

penempatan lokasi, pengembangan produk serta melakukan promosi kepada

masyarakat guna menunjang peluang usaha yang lebih luas. Dengan demikian,

(13)

1.3 Tujuan dan Manfaat Prospek Usaha 1.3.1 Tujuan Prospek Usaha

Tujuan utama dari usaha/bisnis yang dijalankan adalah sebagai ladang

untuk mendapatkan keuntungan. Setiap usaha yang dijalankan pasti membutukan

modal baik dari orang lain, pinjaman, atau dari mereka sendiri dan tujuan

akhirnya adalah untuk dapat mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan dan

diharapkan juga dapat memberikan penghasilan dan keuntungan yang terus

meningkat.

Tujuan lain mengapa bisnis bolu kukus ini dijalankan antara lain:

a. Menciptakan loyalitas rasa baru pelanggan terhadap produk yang

ditawarkan

b. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri pengusaha guna

menciptakan usaha baru secara profesional dan terlati

c. Memperoleh keuntungan

d. Memperluas lapangan pekerjaan

1.3.2 Manfaat Prospek Usaha

Adapun manfaat membuat prospek usaha ini adalah sebagai berikut:

a. Diharapkan perencanaan bisnis ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman peneliti yang berguna dimasa yang akan datang

b. Diharapkan perencanaan bisnis ini dapat dijadikan sebagai referensi

atau masukan untuk kebijakan-kebijakan usaha pada periode-periode

(14)

c. Diharapkan perencanaan bisnis ini dapat bermanfaat untuk menambah

pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam

penelitian serupa pada penelitian pada masa yang akan datang

1.4 Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat

sistematika pembahasan dalam 3 (tiga) bab. Setiap bab dibagi atas beberapa

sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis.

BAB : I LATAR BELAKANG

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang alasan pemilihan perencanaan

bisnis bolu kukus aneka rasa, latar belakang, tujuan dan manfaat perencanaan

bisnis dan sistematika pembahasan.

BAB : II PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan secara ringkas Profil Perusahaan,

Pemilik Perusahaan, Struktur perusahaan, Aspek Pasar, Produk yang dihasilkan,

Keunggulan, Gambaran Pasar, Target/Segmen Pasar, Trend Perkembangan pasar,

Proyeksi penjualan, Strategi Pemasaran, Analisis Pesaing, Saluran Distribusi,

Aspek Produksi, Analisis SDM, Rencana Perkembangan Usaha, Pemanfaatan IT,

(15)

BAB : III KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai bab akhir dari paper ini, penulis akan mengambil kesimpulan dari

perencanaan yang dilaksanakan dan beberapa saran yang memungkinkan dapat

(16)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS BOLU KUKUS ANEKA RASA

2.1 Visi dan Misi 1. Visi

Ingin menjadikan Bolu Kukus Aneka Rasa sebagai makanan yang enak dan

sehat dikonsumsi.

2. Misi

Menghadirkan berbagai rasa Bolu kukus Aneka Rasa yang nikmat dan baik

untuk kesehatan, dengan memberikan kepuasan pelanggan.

2.2 Profil Perusahaan 2.2.1 Profil Perusahaan

Nama perusahaan Bolu Kukus Aneka Rasa

Bidang Usaha Kuliner Bolu Kukus

Alamat Perusahaan Jl Berdikari No.54, Padang Bulan Medan

Nomor Telepon 087868960334

Alamat E-mail

(17)

2.2.2 Biodata Pemilik / Pengurus

2.2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung

jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap

perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan

jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu

memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan

birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan

kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.

Pengorganisasian yang dilakukan secara efektif dapat menghasilkan

keuntungan dan manfaat tentang kejelasan ekspektasi-ekspektasi kinerja

individual dan tugas-tugas yang terspesialisasi serta pembagian kerja yang

menghindari timbulnya duplikasi, konflik dan penyalahgunaan sumber-sumber

daya material maupun sumber-sumber daya manusia.

Nama Tantian Murni Sitorus

Jabatan Pemilik

Tempat,Tanggal Lahir Tanjung Balai, 04 Oktober 1990

Nomor Telepon 087868960334

Alamat E-mail

(18)

Dengan pengorganisasian yang efektif akan terbentuk suatu arus aktivitas kerja

yang logikal yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh individu-individu atau

kelompok saluran-saluran komunikasi yang dapat membantu pengambilan

keputusan dan pengawasan.

Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan

serangkaian kegiatan dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran

tunggal. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja

sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat

tercapai.

(19)

Didalam perencanaan bisnis ini peranan/fungsi dari masing-masing

manajemen tim diantaranya adalah:

a. Pemilik

Pemilik memiliki peran didalam mengelola, memimpin, dan mengawasi

seluruh kegiatan usaha.

b. Produksi

Manajer produksi memiliki tanggung jawab dalam mengawasi bagian dari

produksi yang terdiri dari koki, pengemas, dan finishing produk. Peran dari koki

adalah memproduksi semua aneka bolu kukus, peran dari pengemas adalah

mengemas hasil produk ke dalam berbagai kemasan, sedangkan peran finishing

produk adalah menyortir produk yang sudah dikemas. Bagian produksi

bertanggung jawab atas pengeluaran biaya produksinya.

c. Personalia

Personalia berperan didalam merekrut karyawan dan menentukan gaji

karyawan. Bagian personalia bertanggung jawab atas semua kinerja karyawan.

d. Accounting

Accounting berperan didalam mengatur aliran kas masuk dan keluar. Bagian accounting bertanggung jawab atas kelancaran keuangan. Lancar tidaknya

keuangan mempengaruhi berkembangnya suatu usaha.

e. Pemasaran

Sedangkan untuk manajer pemasaran berperan didalam mempromosikan

hasil produk yang dihasilkan yaitu bolu kukus, menjual, serta menerima pesanan.

(20)

Namun, untuk tahap awal usaha bolu kukus ini hanya memiliki 5 orang karyawan.

Untuk bagian kasir langsung dikendalikan/dipegang oleh pemilik. Sementara,

bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik

pribadi.

2.3 Analisis Pasar dan Pemasaran 2.3.1 Informasi Nilai Gizi Bolu Kukus

Berikut adalah informasi nilai gizi dari tepung terigu dalam pembuatan

bolu kukus. Tepung terigu (wheat flour). Sesuai dengan namanya tepung terigu ini

dibuat dari biji gandum yang dikupas dan dihaluskan, kandungan tepung terigu

yang hampir tak dimiliki oleh tepung yang lain adalah Gluten. Gluten adalah

campuran amolf (bentuk tak beraturan) dari protein yang terkandung bersama pati

dalam endosferma. Gluten memiliki sifat mampu memberikan kekenyalan pada

tekstur makanan yang dibuat dipasaran dikenal beberapa tipe tepung terigu.

(21)

Kandungan nutrisi tepung terigu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Kandungan nutrisi tepung terigu

Tabel 2.1 : Informasi Nilai Gizi Kandungan Gizi Proporsi (%)

Lemak 2,09

Serat Kasar 1.92

Protein 14,45

Abu 1,83

Pati 78.74

Ada pula jenis tepung terigu sebagai berikut:

a. Tepung berprotein tinggi (bread flour): Tepung terigu yang mengandung

kadar protein tinggi antara 11%-13%, digunakan sebagai bahan pembuat roti,

mie, pasta, donat dan bolu. Contoh: Cakra Kembar, Kreta Kencana, Cakra

Kembar Emas (Bogasari) dan Tali Emas.

b. Tepung berprotein sedang/serbaguna (all purpose flour): Tepung terigu yang

mengandung kadar protein sedang, sekitar 8%-10%, digunakan sebagai bahan

pembuat roti contoh: Segitiga Biru dan Gunung Bromo (Bogasari), Beruang

Biru.

2.3.2 Target / Segmen Pasar

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar

(22)

Target pasar yang dituju oleh kuliner ”Bolu Kukus Aneka Rasa” adalah penduduk

kota Medan, daerah Jalan Berdikari dan sekitarnya. Namun, karena usaha yang

akan dibuka di Jalan Berdikari, yang masih satu area dengan Universitas Sumatera

Utara maka, target yang jelas dituju adalah masyarakat, mahasiswa, serta pelajar

di sekitar daerah tersebut.

Tabel 2.2 : Karakteristik Konsumen

Karakteristik Keterangan

Wilayah Geografis Jln Berdikari No.54, Medan

Jenis Kelamin Pria dan Wanita

Umur Semua Umur

Pendapatan ≥ Rp.1.000.000,00

Gaya Hidup Menyukai makanan jajanan/ringan.

Menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang

sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Area

kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli kota Medan tetapi juga

terdapat kaum pendatang yang biasanya kost ataupun mengontrak di daerah

sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah mahasiswa yang

kost. Peluang ini dapat dimanfaatkan karena rata-rata anak kost biasanya lebih

munyukai makanan jajanan (makanan ringan) dan dapat pula sebagai oleh-oleh

dari kota Medan dan sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu

(23)

Sementara untuk segmen pasar, tidak dikelompokkan untuk golongan

siapapun sebagai konsumen karena Bolu Kukus merupakan makanan yang dapat

di nikmati oleh semua kalangan, dari anak-anak sampai tua/dewasa. Penulis yakin

usaha ini akan berkembang karena melihat dari usaha akan yang dilakukan dan

demografi yang sangat baik untuk usaha ini.

2.3.3 Keunggulan Produk yang dihasilkan

Keunggulan dari usaha “Bolu Kukus Aneka Rasa” antara lain :

a. Menyajikan berbagai variasi menu yang memanjakan pelanggan

b. Merupakan makanan yang sehat, karena terdapat karbohidrat, protein,

dan vitamin didalamnya, sehingga dapat memenuhi Kebutuhan gizi

didalam tubuh

c. Terbuat dari bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet

d. Rasa yang enak, yang pasti menggugah selera masyarakat

e. Kebersihan yang pasti terjamin dan halal

f. Dikemas dalam kemasan yang ramah lingkungan (bila dibungkus)

2.3.4 Gambaran Pasar

Perkembangan dunia industri kuliner saat ini sangat pesat, seiring dengan

pertumbuhan penduduk yang meningkat, maka kebutuhan pangan juga ikut

meningkat. Oleh karena itu, bisnis kuliner merupakan bisnis yang menjanjikan

(24)

Saat ini banyak para pedagang yang menjual berbagai macam jenis

makanan, seperti : steak, spagheti, KFC, burger dan lain-lain. Hal ini menjadi peluang yang besar untuk membuka bisnis Bolu Kukus Aneka Rasa, karena

dengan hadirnya bisnis Bolu Kukus ini, memberikan inovasi baru bagi masyarakat

dalam memilih makanan. Serta memberikan pelayanan yang terbaik bagi para

konsumen, untuk terus meningkatkan penjualan dengan tujuan untuk

mendapatkan laba yang diharapkan, memberikan kepuasan kepada pelanggan

sehingga akan menciptakan loyalitas bagi para konsumen.

2.3.5 Trend Perkembangan Pasar

Bila dilihat dari trend pasar yang ada, terlihat jelas bahwa trend pasar,

terhadap dunia industri kuliner sangatlah pesat, dapat dilihat dari semakin

maraknya outlet-outlet makanan yang ada di kota Medan. Selera konsumen akan

sangat mempengaruhi trend perkembangan pasar, maka dari itu saya akan

berusaha untuk menarik perhatian konsumen dengan memberikan aneka rasa Bolu

Kukus yang bervariasi, sehingga dapat menjadi alternatif bagi konsumen.

2.3.6 Strategi Pemasaran

Strategi yang unggul akan menghasilkan keunggulan dalam berbisnis.

Bisnis makanan ini akan dipromosikan melalui media cetak, dan juga promosi

dari mulut ke mulut. Promosi dari mulut ke mulut lebih besar pengaruhnya dari

pada media cetak. Kebanyakan orang akan lebih percaya apabila seseorang telah

(25)

Selain itu, strategi pemasaran yang akan dilakukan untuk mengenalkan

produk usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini, antara lain :

a. Penyebaran brosur, leaflet di sekolah-sekolah, kampus dan tempat

perbelanjaan.

b. Brosur/daftar harga dan selebaran.

c. Lewat situs

mendapat informasi mengenai berbagai jenis rasa Bolu Kukus yang ada di

outlet. Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk

terbaru maka Bolu Kukus Aneka Rasa ini akan menyampaikan informasi

tersebut lewat website yaitu

d. Tampilan website yang dirancang ini dibuat semenarik mungkin karena

mempunyai pengetahuan tentang desain sehingga dapat menarik

perhatian. Dalam website ini akan ditampilkan segala macam variasi rasa

Bolu Kukus yang ada di outlet Bolu Kukus Aneka Rasa. Tidak hanya

sekedar informasi berupa data-data atau karekteristik tentang spesifikasi

produk tertentu, aka tetapi juga menampilkan gambar secara jelas.

Dengan begitu pelanggan ataupun calon pelanggan dapat bisa menilai

langsung.

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7P dengan alat

analisis SWOT menurut Kotler dan Kevin (2006:23) yang terdiri atas :

a. Product

Strategi mengenai bagaimana produk usaha ini dapat menarik hati konsumen

(26)

Bolu Kukus yang memiliki rasa yang enak dengan kadar gizi yang tinggi dan

menyehatkan Sebagai makanan.

b. Price

Strategi mengenai bagaimana produk ini lebih menarik konsumen dari segi

harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk

dengan harga yang lebih murah. Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi

nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk

melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan

layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi

ditambah dengan margin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah

nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga Bolu

Kukus Aneka Rasa, perlu mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh

Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli

dan produsen. Harga produk pastinya lebih murah dari produk pesaing. Satu kotak

Bolu Kukus seharga Rp. 40.000.

c. Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk dapat dikenal oleh konsumen melalui

cara personal selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat

konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

b. Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan

(27)

c. People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat

meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak

langsung. Direncanakan usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai

pemilik aktif. Sebisa mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap

yang senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.

d. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk

membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik

ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses pelanggan dapat

melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut

untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja

yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

e. Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk

yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari “Bolu Kukus

Aneka Rasa” dengan menampilkan gambar dari berbagai pilihan yang sangat

menarik. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari

kantong kertas tanpa menggunakan plastik. Ini akan menghemat ongkos produksi

(28)

2.3.7 Analisis Pesaing

Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan

pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 4 (Empat)

kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti,

kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para

pesaing yang ada. Keempat kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama

menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan

kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang

sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.

a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk

usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat

merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang

sejenis maupun yang berbeda seperti: burger, KFC, martabak, dan sebagainya.

Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk Bolu

Kukus Aneka Rasa ini.

b. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada

Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi

dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan

sebagainya. Untuk usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini. tingkat rivalitas yang ada di

sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat

(29)

c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Dalam usaha Bolu Kukus Aneka Rasa ini yang menentukan harga berada

ditangan usaha Bolu Kukus Aneka Rasa, ini disebabkan karna harga telah tertera

didalam buku menu.

d. Saluran Distribusi

Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat

seperti tersedianya produk pada momen yang tepat bagi konsumen, juga akan

tersedianya produk dilokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial. Dalam

pemasaran dan penjualan hanya menggunakan satu saluran distribusi, yaitu: zero

level channel (dari produsen langsung ke konsumen).

Saluran yang digunakan oleh Bolu Kukus adalah saluran no channel atau

zero level channel yaitu saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan usaha Bolu Kukus

ini menjajakan produknya dengan cara mendirikan toko roti sehingga konsumen

datang langsung untuk membeli produk Bolu Kukus. Dari analisis pasar dan

pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari Bolu Kukus ini bukan dari produk

yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha gorengan dan

usaha burger. Namun, ada juga pesaing yang berasal dari jenis yang sama, yakni

roti bakar. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan

(30)

Tabel 2.3 : Keunggulan dan Kelemahan Kompetitor

2.4 Analisis Operasi 2.4.1 Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan

proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud.

Adapun proses dalam memproduksi Bolu Kukus ini, adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 : Proses Produksi

2.4.2 Proses Pembuatan Bolu Kukus

Untuk cara membuat Bolu Kukus Rasa Coklat dan Rasa Keju

a. Pisahkan putih telur dengan kuningnya

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Usaha

Burger Sudah punya pelanggan

setia

Harga sedikit lebih mahal.

Roti Bakar Lebih Murah

(31)

b. Mixer gula dengan mentega sampai halus

c. Masukan kuning telur lalu mixer lagi hingga merata

d. Masukan tepung terigu, pengembang dan bubuk vanili kemudian di mixer

lagi hingga seluruh adonan mengembang

e. Lelehkan coklat atau Keju diparut

f. Mixer putih telur sampai mengembang

g. Masukan coklat atau Keju yang sudah dilelehkan ke dalam adonan lalu

aduk hingga coklat merata atau keju

h. Masukan putih telur yang telah mengembang ke dalam adonan kemudian

aduk hingga seluruh adonan tercampur merata

i. Masukan adonan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega kemudian

kukus selama satu jam dengan api yang sedang

j. Bolu kukus rasa coklat dan keju siap dinikmati

Untuk cara membuat Bolu Kukus Rasa Pandan, Pisang dan Durian

a. Adonan isi: pisahkan putih telur dengan kuningnya

b. Mixer gula dengan mentega sampai halus

c. Masukan kuning telur lalu mixer lagi hingga merata

d. Masukan tepung terigu, pengembang, pandan atau pisang atau durian dan

bubuk vanili kemudian di mixer lagi hingga seluruh adonan mengembang

e. Mixer putih telur sampai mengembang

f. Masukan putih telur yang telah mengembang ke dalam adonan kemudian

(32)

g. Masukan adonan ke dalam loyang yang telah diolesi mentega kemudian

kukus selama satu jam dengan api yang sedang

h. Bolu kukus rasa pandan atau pisang atau durian siap dinikmati

2.4.3 Produk yang Dihasilkan

Berikut beberapa aneka bolu kukus yang akan menjadi menu andalan dari

usaha ini adalah:

a. Bolu Kukus Rasa Coklat

Bolu Kukus Rasa Coklat merupakan salah satu menu andalan kami.

Karena Rasa Coklat yang begitu nikmat dan mantap rasanya. Harga dari menu ini

adalah sebesar Rp 40.000

(33)

b. Bolu Kukus Rasa Keju

Bolu kukus rasa keju merupakan salah satu menu andalan dari usaha

kami. Tekstur bolu ini sangat lembut dan memiliki rasa manis yang pas dimulut

dan rasa keju yang begitu gurih dan pas mantapnya. Harga dari menu ini adalah

sebesar Rp 40.000

Gambar 2.4 : Bolu Kukus Rasa Keju

c. Bolu Kukus Rasa Pisang

Menu andalan kami yang lain adalah Bolu kukus Rasa Pisang. Rasa Pisang

yang begitu nikmat dan lembut dimulut. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp

40.000

(34)

d. Bolu Kukus Rasa Pandan

Warna hijau pada gambar Bolu ini berasal dari pandan yang dicampurkan pada adonan pada saat proses pengadukan adonan. Rasa dan aroma pandan

memberikan rasa khas yang nikmat. Harga dari menu ini adalah sebesar Rp

40.000

Gambar 2.6 : Bolu Kukus Rasa Pandan

e. Bolu Kukus Rasa Durian

Menu andalan kami yang lain adalah Bolu kukus Rasa Durian. Rasa Durian yang begitu menggugah selera dan lembut dimulut. Harga dari menu ini

adalah sebesar Rp 40.000

(35)

2.4.4 Bahan Baku

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama

untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah

suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.

Tabel 2.4 : Bahan Baku Untuk Perkotak NO Nama produk Bahan Baku Banyak

Baking Powder Secukupnya 3000

Gula Putih ¼ kg 3000

Vanili Secukupnya 500

Coklate/Keju 100 gram

10000

Total Harga

(36)

Lanjutan Tabel 2.4 Bahan Baku Untuk Perkotak

Baking Powder Secukupnya 3000

Gula Putih ¼ kg 3000

Vanili Secukupnya 500

Pisang/Durian 1buah

Baking Powder Secukupnya 3000

Gula Putih ¼ kg 3000

Vanili Secukupnya 500

Pandan Secukupnya

3000

Total Harga

(37)

Tabel 2.5 : Bahan Baku dan Bahan Penolong Untuk 30 kotak

Biaya variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas

suatu produk bertambah. Adapun biaya variabel dalam pembuatan bolu kukus

(38)

Tabel 2.6: Biaya Variabel Pembuatan Bolu Kukus Aneka Rasa

Perkiraan Biaya Variabel

a. Bahan Baku Rp. 683.000 x 30 hari = Rp. 20.490.000

b. Kotak Rp.60.000 : 12 x 30 x 30 hari = Rp. 4.500.000

c. Plastik Rp. 20.000 : 12 x 30 x 30 hari = Rp. 1.500.000 +

Total Biaya Variabel Rp. 26.490.000

Biaya Variabel per unit =Total Biaya Variabel Jumlah Penjualan

=

26.490.000 900

=

Rp. 29.433

2.4.5 Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus

diproyeksi. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan

kompetensi teknis wirausahawan yang digunakan untuk produksi bolu kukus

(39)

Tabel 2.7 : Peralatan yang Dibutuhkan Bolu Kukus

Peralatan termasuk kedalam aktiva tetap dimana seiring berjalannya

waktu. Aktiva tetap ini akan kehilangan kemampuanya dalam memberikan

manfaat untuk membantu proses produksi hal ini akan menjadi beban yang

menjadi beban penyusutan. Adapun metode yang digunakan adalah metode garis

lurus dimana umur peralatan ditaksir selama 2 tahun. Nama

Mesin/Peralatan Jumlah Harga (Rp)

Jumlah

Wadah/Panci Sedang 3 10.000 30.000

Timbangan 1 50.000 50.000

(40)

Maka penyusutan peralatan dalam per bulan adalah:

= Rp. 2.360.000 24 bulan

= Rp. 98.333.333

= Rp. 100.000 (dibulatkan)

Biaya Tetap :

a. Gaji Pemilik/bulan = Rp. 800.000

b. Gaji Karyawan : 4 orang x Rp.500.000 = Rp. 2.000.000

c. Biaya Penyusutan = Rp. 100.000 +

Total Biaya Tetap Rp. 2.900.000

2.4.6 Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang

termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi

listrik, air, telepon dan lainnya.

Tabel 2.8 : Sarana Penunjang Usaha Bolu Kukus

No Jenis Biaya Jumlah Biaya/Bulan (Rp)

1. Listrik 100.000

2. Air 35.000

3. Telepon 45.000

(41)

2.5 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor produksi yang sangat

penting. Maka pengetahuan karyawan/SDM sangat perlu ditingkatkan, sehingga

sasaran dan tujuan dari organisasi dapat dicapai. Untuk mengembangkan Sumber

Daya Manusia diperlukan perencanaan yang baik, dengan tujuan untuk membantu

pimpinan/pemilik organisasi dalam meningkatkan produktifitas penjualan.

Kompetensi SDM juga sangat berpengaruh terhadap organisasi untuk

mencapai performasi prima dalam suatu bidang pekerjaan. Sehingga setiap

organisasi/bisnis dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan yang memiliki

karakteristik tersendiri. Untuk bidang keuangan SDM ataupun karyawan harus

memiliki kemampuan untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan suatu

organisasi/bisnis. Dan untuk bidang pelayanan seorang karyawan harus mampu

menarik simpati para pembeli/konsumen.

Untuk menciptakan profesionalisme dalam menjalankan misi sebuah

organisasi/bisnis adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, jujur,

pekerjaan yang terprogram dengan baik dan adanya waktu yang tersedia untuk

melaksanakan program tersebut, serta adanya dukungan dana yang memadai.

Sedangkan bagi seorang pemimpin yang professional harus mampu

mengakomodir seluruh potensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia atau

karyawan yang tersedia.

Perencanaan tenaga kerja langsung, juga perlu memperhatikan hal-hal

(42)

kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti

pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak

dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang

didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga

kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

2.6 Rencana Pengembangan Usaha 2.6.1 Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan

kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari

produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan

mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

2.6.2 Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan

karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi

yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada

(43)

2.6.3 Strategi Marketing

Strategi marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi

marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini

dengan membuat brosur dan poster yang akan lebih dipasarkan kepada

masyarakat umum.

2.6.4 Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk

mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan

yang selama ini didapat. Sehingga jumlah laba yang akan diperoleh akan

meningkat.

2.7 Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT

memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point

adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis

mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap strategi bisnis dan selalu

terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, “Bolu Kukus Aneka Rasa” menggunakan jaringan

internet untuk memasarkan usaha ini. Karena bukan hanya lokal yang mengetahui

tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat

(44)

Pemanfaatan system teknologi informasi memberikan tiga peranan utama

di dalam organisasi:

a. Meningkatkan efesiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di

proses produksi.

b. Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer

di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih

efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan

relevan sehingga mendapatkan hasil produksi yang akurat dan bebas dari

cacat produksi yang diinginkan.

c. Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan system

teknologi informasi dengan menggunakan e-mail atau chatt.

2.8 Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan,

dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk sampai dengan

tingkatan yang lebih rinci, semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan

peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa

dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau

jam), dengan demikian proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam 3 tahun

(45)

Tabel 2.9 : Proyeksi Penjualan Harian Usaha Bolu Kukus Aneka Rasa

Dengan proyeksi penjualan seperti tabel diatas maka dapat disimpulkan

usaha bisnis bolu kukus dapat menjual sebanyak 30 kotak bolu kukus dalam

sehari dengan menu yang tersedia.

Berikut proyeksi keuntungan dari penjualan bolu kukus per hari

Keuntungan per hari = Pendapatan penjualan per hari – Biaya bahan baku

per hari

= Rp 1.200.000 – Rp 683.000

(46)

Berikut adalah proyeksi penjualan Usaha Bolu Kukus dalam satu tahun kedepan:

Tabel 2.10 : Proyeksi Penjualan“Bolu Kukus Aneka Rasa” No Bulan ke- Penjualan per kotak (Rp)

1. I 900 x 40.000 = 36.000.000

2. II 909 x 40.000 = 36.360.000

3. III 918 x 40.000 = 36.720.000

4. IV 927 x 40.000 = 37.080.000

5. V 936 x 40.000 = 37.440.000

6. VI 945 x 40.000 = 37.800.000

7. VII 954 x 40.000 = 38.160.000

8. VIII 963 x 40.000 = 38.520.000

9. IX 972 x 40.000 = 38.880.000

10. X 981 x 40.000 = 39.240.000

11. XI 990 x 40.000 = 39.600.000

12. XII 999 x 40.000 = 39.960.000

TOTAL PENJUALAN

(47)

Maka proyeksi penjualan bolu kukus dalam 3 tahun ke depan di perkirakan akan

tumbuh 10% per tahun.

2.9 Analisis Keuangan

Berikut ini adalah perencanaan penggunaan dana oleh usaha bolu kukus.

Data-data ini merupakan gambaran keuangan usaha bolu kukus pada masa yang

akan datang.

2.9.1 Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan untuk memulai usaha ini di proleh dari modal pemilik

sendiri tanpa pinjaman dari pihak lain.

No Tahun Perkiraan Penjualan (Rp)

1. 2013 455.760.000

2. 2014 501.336.000

3. 2015 551.469.600

(48)

2.9.2 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Awal

Tabel 2.11: Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Awal

Uraian Jumlah (Rp)

Sewa Tempat 6.000.000

Promosi/Iklan 50.000

Peralatan Masak 2.360.000

Biaya Operasional (Pembelian bahan baku dan bahan penolong)

763.000

(49)

2.9.3 Rencana Arus Kas

Tabel 2.12: Laporan Arus Kas BOLU KUKUS ANEKA RASA

TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah)

Keterangan: Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 11 Bln 12 A. PENERIMAAN

Penerimaan penjualan 36.000 36.360 36.720 37.080 37.440 37.800 38.160 38.520 38.880 39.240 39.600 39.960

Sub Total Penerimaan 36.000 36.360 36.720 37.080 37.440 37.800 38.160 38.520 38.880 39.240 39.600 39.960

B. PENGELUARAN

Pembelian Bahan Baku 20.490 20.694 20.900 21.109 21.320 21.533 21.748 21.965 22.184 22.405 22.629 22.855

Pembelian Bahan Pembantu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Gaji pimpinan 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800

Gaji karyawan 4 orang 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000

Biaya Promosi/Iklan 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(50)

Biaya Pemeliharaan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Biaya Pemasaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Alat Tulis Kantor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Listrik, Air dan telepon 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180

Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Total Pengeluaran 24.020 24.174 24.380 24.589 24.800 25.013 25.228 25.445 25.664 25.885 26.109 26.335

(51)

2.9.4 Proyeksi Penjualan Tiga Tahun ke Depan

Tabel 2.13 : Proyeksi Laporan Arus Kas Bolu Kukus Aneka Rasa 3 Tahun ke Depan

(Dalam Rupiah)

URAIAN

Tahun

2013 2014 2015

a. Sumber dana (in flow) 455.760.000 501.336.000 551.469.600

b. Penggunaan dana (out flow) 301.642.000 331.806.200 364.986.820

c. Arus kas bersih (net flow)

= (a – b)

154.118.000 169.529.800 186.482.780

d. Keadaan kas awal 0 154.118.000 323.647.800

e. Keadaan kas akhir (c + d) 154.118.000 323.647.800 510.130.580

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan

(52)

2.9.5 Break Even Point (Titik Peluang Impas)

Break event point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa

lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Untuk mengetahui berapa lama modal usaha Bolu Kukus ini akan kembali

maka perhitungan BEP-nya adalah :

Rumusnya

Total pendapatan = Total pengeluaran

Estimasi Pendapatan dan Aneka Laba Usaha Bisnis Bolu Kukus Aneka Rasa

Pendapatan Penjualan 900 Kotak x Rp.40.000 = Rp 36.000.000

Biaya Variabel :

a. Bahan baku Rp. 683.000 x 30 hari = Rp 20.490.000

b. Kotak Rp.60.000 : 12 x 30 x30 hari = Rp 4.500.000

c. Plastik Rp. 20.000 : 12 x 30 x30 hari = Rp 1.500.000 +

Total Biaya Variabel Rp.26.490.000

Biaya Tetap :

a. Gaji Pemilik/bulan = Rp 800.000

b. Biaya Penyusutan = Rp 100.000 +

Total Biaya Tetap Rp.2.900.000

Total Biaya = Rp. 29.390.000 -

(53)

Biaya variabel per unit =total biaya variabel jumlah penjualan

=Rp. 26.490.000 900 kotak

= Rp. 29.433

BEP (unit) = biaya tetap

harga jual per kotak−biaya variabel per kotak

=

Rp.2.900.000 Rp.40.000−Rp.29.433

= Rp10.567 per kotak

BEP (Rp) = BEP (dalam per kotak) x harga jual per kotak

= Rp. 10.567 x Rp. 40.000

= Rp. 422.680.000

Dari hasil perhitungan di atas penjualan BEP dalam (Rp) minimal Bolu Kukus

sebanyak Rp.10.567 per kotak atau dengan hasil penjualan sebanyak Rp

422.680.000 dalam satu bulan (30 hari).

(54)

2.10 Analisis Resiko Usaha 2.10.1 Analisis Resiko Usaha

1. Modal yang selalu berubah ubah pada waktu tertentu akibat kebijakan ekonomi

pemerintah yang menyebabkan harga berubah.

2. Perubahan selera konsumen

3. Pelanggan yang tidak tetap (khususnya mahasiswa) yang setiap tahunnya terus

berganti

4. Keadaan alam yang tidak dapat diperkirakan

5. Munculnya usaha yang sama

2.10.2 Antisipasi Resiko Usaha

1. Modal dan cadangan modal yang besar akan mengatasi ketika perekonomian

tidak stabil

2. Produsen akan menambah daftar menu setiap bulannya agar konsumen tidak

merasa bosan

3. Terus melakukan promosi, sehingga mendapat pelanggan baru

(55)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan

mempunyai prospek yang cerah dikedepannya. Hal ini berkaitan dengan

perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif

besar. Bisnis Bolu Kukus ini dirasa sangat bagus untuk dikembangkan mengingat

pasar yang ada sangatlah mendukung. Apalagi inovasi yang akan disajikan oleh

penulis memiliki banyak pilihan baru didalam pemilihan Bolu Kukus Aneka Rasa,

yang pasti dapat menarik perhatian pencinta kuliner di Indonesia, di kota Medan

khususnya. Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan fokus dan tidak bisa

memulai suatu bisnis itu dikerjakan dengan tidak sepenuh hati meskipun usaha

tesebut berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan

disebabkan oleh orang lain namun berasal dari diri kita sendiri. Dengan demikian

(56)

3.2 Saran

a. Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan

terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga

dapat berkembang.

b. Agar para pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan

memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis.

c. Lakukan analisa pasar dengan melakukan berbagai survei untuk mengetahui

minat pasar.

d. Perancangan bisnis plan yang matang hendaknya dapat meminta pendapat

pada para wirausaha yang sudah berpengalaman.

e. Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka

yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang baik dan mana yang

kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.

f. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan di awal-awal memulai

usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan awal maka yang terjadi

adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricki W dan Ronal J Ebert. 2007. Bisnis Edisi 8. Jakarta: Erlangga.

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini. 2010. Kewirausahaan. Madan: Penerbit USU Press.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta: Penerbit Indeks.

Malahayati, Hendry E. Ramdhan. 2010. 99 Bisnis Anak Muda, Cetakan Kedua. Jakarta: Penerbit Penebar Plus.

Robbins, Stephen P dan Coulte Mary. 2010 Manajemen Edisi 10. Jakarta: Erlangga.

Gambar

Gambar 2.1:  Struktur Organisasi Bolu Kukus Aneka Rasa
Tabel 2.1 : Informasi Nilai Gizi
Tabel 2.2 : Karakteristik Konsumen
Tabel 2.3 : Keunggulan dan Kelemahan Kompetitor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran cemaran mikroorganisme yang mungkin dapat terjadi pada bolu kukus substitusi tepung jagung yang dikhawatirkan dapat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein bolu kukus dari tepung singkong (Manihot esculenta Crantz) dan ekstrak buah naga merah (Hylocereus

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa daya simpan bolu kukus dengan penambahan buah belimbing wuluh hanya sampai hari ke-2

KELOMPOK USAHA KERIPIK SINGKONG ANEKA RASA.

Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian substitusi tepung kacang merah terhadap sifat organoleptik bolu kukus dimana pada perlakuan P3 (40%) mendapatkan

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan tepung mocaf (10%, 20%, 30% dan 40%) sebagai bahan subtitusi tepung terigu dalam pembuatan bolu kukus

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan tepung mocaf (10%, 20%, 30% dan 40%) sebagai bahan subtitusi tepung terigu dalam pembuatan bolu kukus

1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini adalah pemanfaatan tepung kacang hijau dalam pembuatan bolu kukus untuk melihat mutu organoleptik warna, aroma, tekstur,