• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF TERHADAP REMAJA PEROKOK MELALUI KONSELING KELOMPOK SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANAH JAWA TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF TERHADAP REMAJA PEROKOK MELALUI KONSELING KELOMPOK SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANAH JAWA TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF TERHADAP REMAJA PEROKOK MELALUI KONSELING KELOMPOK

SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANAH JAWA TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

OLEH :

KHAIRUNNISA

NIM. 1123351012

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

PENGARUH TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF TERHADAP REMAJA PEROKOK MELALUI KONSELING KELOMPOK

SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANAH JAWA TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan

OLEH :

KHAIRUNNISA

NIM. 1123351012

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama : KHAIRUNNISA

Tempat/Tanggal Lahir : Balimbingan, 22 Oktober 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Golongan Darah : O

Nama Ayah : NGADI RAKHMAT

Pekerjaan : PNS

Nama Ibu : AIDA SURIYANI, S.Pd

Pekerjaan : PNS

Alamat Orang Tua : Simpang Tangsi Balimbingan

Kec. Tanah Jawa Kel. Balimbingan

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SD Negeri No. Tanah Jawa Lulus 2006

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Tanah Jawa Lulus 2009

Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Tanah Jawa Lulus 2012

PENGALAMAN KULIAH

Pernah melaksanakan PPLT di SMA Negeri 1 Kisaran

Melakukan Penelitian SMA Negeri 1 Tanah Jawa

Hormat Saya,

(8)

ABSTRAK

KHAIRUNNISA.NIM. 1123351012. Pengaruh Teknik Restrukturisasi Kognitif Terhadap Remaja Perokok Melalui Konseling Kelompok Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh Teknik Restrukturisasi Kognitif Terhadap Remaja Perokok Melalui Konseling Kelompok Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Teknik Restrukturisasi Kognitif Terhadap Remaja Perokok Melalui Konseling Kelompok Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre-test dan post – test. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X. Instrument yang digunakan adalah angket untuk mengetahui tingkat remaja perokok, Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan konseling kelompok teknik restrukturisasi. Pendekatan analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji Wicoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan konseling kelompok teknik restrukturisasi kognitif berpengaruh terhadap remaja perokok siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini tergambar dengan hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil diperoleh Jhitung = 0 dengan α = 0,05 dan n = 10, maka berdasarkan daftar, Ttabel = 8. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung lebih kecil Jtabel, maka Hipotesis Ho artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan, sehingga remaja perokok mengalami penurunan sesudah mengikuti layanan koseling kelompok teknik restrukturisasi kognitif siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa T. A 2015/2016, dapat diterima.

(9)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat

dan bantuan-Nya sehingga pada waktunya penulis dapat menyelesaikan propsal

yang berjudul “ Pengaruh Teknik Restrukturisasi Kognitif Terhadap Remaja

Perokok Melalui Konseling Kelompok Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa

T. A 2015/2016”. Merupakan persyaratan untuk menulis skripsi dalam gelar

sarjana.

Selama dalam tahap penyelesaian skripsi ini, penulis banyak sekali

mengalami kesulitan namun dengan keyakinan dan atas bantuan Allah SWT.

Hingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing skripsi saya

yaitu ibu Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd atas bimbingan dan pantauan yang sangat

berarti dalam setiap proses penulisan yang telah berlangsung. Dan tak lupa yang

paling istimewa penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada kedua orang

tua beserta seluruh anggota keluarga yang telah mendoakan proses pembelajaran

penulis sepanjang pengerjaan tugas-tugas peneliti. Penulis juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atas dukungan dan semangat

yang telah diberikan sehingga proposal ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr.

(10)

Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah memberi

masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta Ibu

Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

membimbing penulis selama mengikuti pendidikan di FIP UNIMED

sampai menyelesaikan skripsi.

6. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons., S.Psi, Ibu Dr. Nur’aini, MS, dan

Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS, S.Psi. selaku Dosen Penguji yang telah

banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam menyempurnakan

skripsi ini.

7. Seluruh Dosen yang ada di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Fakultas ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, yang telah

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti

pendidikan.

8. Seluruh Staf dan Pegawai Tata Usaha dan Pegawai Perpustakaan Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan

(11)

iv

peneliti agar cepat menyelesaikan skripsi ini serta Pegawai Perpustakaan

Digital Library Universitas Negeri Medan.

9. Bapak Parulian Manik, S.Pd sebagai kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tanah

Jawa beserta wakil-wakilnya, guru-guru khususnya Kordinator BK SMA

Negeri 1 Tanah Jawa Ibu Dra. Rismawati, beserta guru mata pelajaran

yang ada disekolah serta staf Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 1 Tanah

Jawa yang telah membantu penulis selama penelitian.

10.Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya

tercinta, Ayahanda Ngadi Rakhmat dan Ibunda Aida Suriyani S,Pd, yang

telah merawat, mendidik, menyayangi, memperhatikan dan memberikan

dukungan penuh baik secara material dan non material serta memberikan

dukungan, doa, kasih sayang, semangat dan motivasi yang tiada henti pada

penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan

penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta

motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat

dalam menghadapi kehidupan ini. Tak lupa buat kakak tersayang Nur

Hasanah, serta adikku tercinta Muhammad Arif Dharmawan. Terima kasih

atas doa, semangat dan dukungannya selama ini kepada penulis agar

penyelesaian skripsi berjalan dengan baik.

11.Terima kasih kepada sahabat-sahabatku yang telah saling mendoakan,

memberikan masukan, motivasi dan semangat bagi penulis untuk

(12)

Sisca, Kinah, Fajar, Simi dan juga teman-teman kost yang sudah memberi

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu Yuna, Wika, Suchi,

Hamdan, dan Jaya.

12.Seluruh Mahasiswa BK Reguler dan Ekstensi terkhusus kelas Ekstensi

stambuk 2012, yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam

penyelesaian skripsi ini.

13.Teman-teman PPL-T Unimed SMA NEGERI 1 Kisaran Kabupaten

Asahan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi

maupun tata bahasa.

Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun demi

sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih

Medan, September 2016

Penulis,

Khairunnisa

(13)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ……….ii

DAFTAR ISI ………vi

DAFTAR TABEL ………ix

DAFTAR LAMPIRAN ………x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………..1

1.2 Identifikasi Masalah………7

1.3 Batasan Masalah……….7

1.4 Rumusan Masalah………...8

1.5 Tujuan Penelitian………8

1.6 Manfaat Penelitian………..8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis………..10

2.1.1 Remaja Perokok……….………...10

2.1.2 Dampak yang Ditimbulkan Dari Merokok………...12

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Perokok……….19

(14)

1. Konsep Konseling kelompok……….21

A. Pengertian Konseling Kelompok………21

B. Tujuan Konseling Kelompok………..23

C. Kekuatan Konseling Kelompok………..25

D. Kelemahan Konseling Kelompok………...28

E. Faktor-faktor yang Mempebgaruhi Konseling Kelompok………29

F. Tahap-tahap Konseling Kelompok………..31

2. Konseling Kelompok untuk Mereduksi Remaja Perokok………37

2.1.5 Penggunaan Teknik Restrukturisasi Kognitif untuk Mereduksi RemajaPerokok………39

2.2 Kerangka Konseptual………44

2.3Hipotesis Penelitian………46

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………47

3.2 Desain Penelitian………47

3.3 Subjek Penelitian………48

3.4 Operasional Variabel Penelitian……… 49

3.5Teknik Pengumpulan Data……….50

3.6 Teknik Analisis Data…..………...53

(15)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN………. 55

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian………..55

4.2 Jadwal Penelitian………56

4.3 Persiapan Penelitian………56

4.4 Uji Persyaratan Analisis………..57

4.5 Deskripsi Hasil Penelitian………...59

4.6 Pengujian Hipotesis………....64

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian……….66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………69

5.2 Saran………..70

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 : Rentangan nilai pemberian skor pada jawaban

pernyataan……….. 50

Tabel 3.2 : Kisi-kisi Angket Remaja Perokok………. 51

Tabel 3.3 : Rancangan Waktu Penelitian………. 54

Tabel 4.1 : Kisi-kisi Angket Remaja Perokok ... 58

Tabel 4.2 : Hasil Pret-Test ... 59

Tabel 4.3 : Hasil Post-Test ... 60

Tabel 4.4 : Hasil Perbandingan Pre-Test dan Post-Test ... 61

(17)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Petunjuk Pengisian Angket ...………73

Lampiran 2 : Seberan Uji Validitas ...……….76

Lampiran 3 : Perhitungan Validitas Angket ...……….77

Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas ...……….80

Lampiran 5 : Sebaran Data Pre-test ...……….83

Lampiran 6 : Perhitungan Data Pre-Test ...……….85

Lampiran 7 : Perhitungan Harga Rata-rata, Standar Deviasi Pre-test……. .86

Lampiran 8 : Perhitungan Kategori Masalah Pre-Test ...……….88

Lampiran 9 : Tabel Post-test………..91

Lampiran 10 : Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi Post Tes ...……….92

Lampiran 11 : Uji Hipotesis ...……….94

Lampiran 12 : Perhitungan Perunahan Tingkat Remaja Perokok ...……….96

Lampiran 13 : Tabel Nilai Product Moment ...……….97

Lampiran 14 : Tabel Uji Wilcoxon ...……….98

Lampiran 15 : RPL BK ...……….99

Lampiran 16 : Daftar Hadir Siswa………..108

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah siswa remaja yang sedang

mengalami masa transisi atau masa peralihan. Dapat dimengerti bahwa akibat

yang luas dari masa peralihan masa remaja ini sangat rentan sekali dengan

kenakalan remaja, karena pada masa ini anak masih labil dalam menentukan mana

hal yang positif dan mana yang negatif atau mana yang baik dan mana yang

buruk. Masa remaja merupakan segmen perkembangan yang sangat penting , pada

masa transisi tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang

ditandai dengan kecenderungan muncul perilak-perilaku menyimpangan. Fase

remaja merupakan fase yang sangat penting. Menurut Konopka (dalam Yusuf

2006:184) masa remaja ini meliputi (a) remaja awal: 12-15 tahun, (b) remaja

madya: 15-18 tahun, dan (c) remaja akhir: 19-22 tahun.

Remaja sebagai individu sedang dalam proses perkembangan ke arah

kematangan atau kemandirian, baik secara fisik maupun mentalnya. Untuk

mencapai kematangan tersebut, remaja memerlukan bimbingan yang terarah, baik

dari orang tua maupun guru disekolah. Perkembangan adalah suatu proses ke arah

yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat di ulang kembali. Menurut

banyak ahli psikologi perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat khas

(19)

2

suatu perubahan dalam perkembangan sosial remaja. Dengan kata lain, proses

perkembangan itu tidak selalu berjalan lurus dengan harapan dan nilai-nilai yang

dianut karena banyak faktor penghambatannya. Faktor penghambat ini bisa

bersifat internal dan eksternal. Faktor penghambat yang bersifat eksternal: yang

berasal dari luar lingkungan. Lingkungan yang bersifat tidak kondusif seperti

ketidakstabilan dalam kehidupan sosial politik, krisis ekonomi, perceraian orang

tua, sikap dan perlakuan orang tua dan otoriter atau kurang memberikan kasih

sayang dan pelecehan nilai-nilai moral atau agama dalam kehidupan keluarga

maupun masyarakat. Semakin baik lingkungan yang diharapkan akan semakin

baik perilaku remaja. Namun sebaliknya, iklim lingkungan yang tidak sehat

tersebut cenderung memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan

remaja. Banyak remaja yang meresponnya dengan sikap dan perilaku yang kurang

wajar atau menyimpang seperti merokok ataupun hal-hal lainnya.

Perubahan dari masa remaja ke masa masa dewasa merupakan masa sulit

untuk orang tua maupun guru karena karena pada masa ini menimbulkan banyak

pertentangan dengan orang tua. Namun yang terjadi dilapangan menunjukkan

bahwa perubahan sikap dan perilaku yang terjadi pada masa remaja marupakan

akibat dari perubahan sosial, siswa sudah berani terang-terangan merokok di jalan

ketika memakai seragam sekolah, di kantin, dan mereka juga membawa rokok di

dalam tas sekolahnya, selain itu juga siswa juga berani merokok di dalam kelas

ketika guru tidak berada di dalam kelas. Siswa yang sudah merokok biasanya suka

mencontek, suka cabut dari jam pelajaran, suka tidak hadir ke sekolah, dan tidak

(20)

3

anak remaja dari orang tua, kakak, adik, guru-guru maupun teman-teman

kemungkinan akibat buruk terjadi dengan begitu perubahan sosialnya maka makin

besar akibat psikologi yang mereka alami.

Sekarang ini sangat banyak diperbincangkan mengenai masalah rokok.

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali ditemui orang merokok dimana-mana,

baik di sekolah, di kantor, maupun di tempat umum lainnya. Perilaku merokok

dimulai dengan adanya rokok pertama. Umumnya rokok pertama dimulai saat

usia remaja. Sejumlah studi menemukan penghisapan rokok pertama dimulai pada

usia 11-13 tahun yaitu pada masa sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada masa

Sekolah Menengah Atas (SMA) perilaku ini sudah menjadikan kebiasaan.

Merokok adalah kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh sebagian

remaja modern/masa kini. Tidak sedikit pula para remaja yang masih berseragam

sekolah yang merokok di tempat umum tanpa memperdulikan dampak bagi tubuh

dan lingkungan sekitarnya. Perilaku merokok sangat cepat masuk dan menyebar

di kalangan remaja. Hal ini dikarenakan merokok sudah menjadi kebiasaan yang

ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku merokok disebabkan oleh rasa

ingin tahu dan pengaruh teman sebaya. Mulai merokok terjadi akibat pengaruh

lingkungan sosial. Modeling (meniru perilaku orang lain) menjadi salah satu

determin dalam memulai perilaku merokok.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa remaja perokok

(21)

4

menghembuskan asap melalui mulut atau hidung sehingga terhisap oleh

orang-orang di sekirtarnya.

Departemen Kesehatan kita juga membuat suatu survey nasional berkala,

yang disebut dengan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT). Survey ini

merupakan salah satu sumber informasi kesehatan berskala nasional, dan khusus

untuk rokok mungkin merupakan satu-satunya survey yang dikerjakan di

beberapa provinsi sekaligus. Dalam SKRD tahun 1986 yang dikerjakan di tujuh

provinsi ditemukan bahwa jumlah perokok pria adalah 52,9% dan wanita

sebanyak 3,6%. Perlu diperhatikan pula, survey ini menemukan 13,2% remaja

berumur 15-19 tahun yang telah menjadi perokok (Aditama, 2011:10).

Selain itu pada tahun 2008, Tobacco Free Initiative (TFI) WHO Regional

Asia Tenggara telah merilis survey pemakian rokok di Indonesia. Dari data

didapatkan informasi bahwa jumlah perokok per hari di Indonesia adalah sekitar

63,2% dari seluruh laki-laki perokok usia di atas 15 tahun, dan 4,5% perempuan

perokok dewasa. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa 78,2% perokok adalah

kaum remaja. Jumlahnya meningkat dua kali lipat dari tiga tahun sebelumnya.

Angka tertinggi perokok remaja adalah pada usia 15-19 tahun. Data yang lebih

mengerikan adalah sebagian dari pemuda-pemuda tersebut, 30 menit setelah

bangun tidur sudah ingin merokok (Asroruddin, 2008

http://asroruddin.multiply.com/journal/item/31).

Dampak dari perilaku merokok pada remaja ini sendiri cukup besar.

(22)

5

mengalami perilaku merokok ini terbawa pada kenakalan remaja, seperti mencuri,

mabuk-mabukan, mengkonsumsi narkoba, perkelahian, dan yang yang paling

jelas terjadi adalah semangat untuk bersekolah menjadi menurun. Selain itu

dampak negative dari perilaku merokok sesungguhnya sudah mulai terasa pada

waktu orang baru mulai menghisap rokok. Kebiasaan merokok telah terbukti

berhubungan dengan sedikitnya 25 jenis penyakit dari tubuh manusia, seperti

kanker paru, bronchitis kronik, emfisema, dan berbagai penyakit paru lainnya.

Selain itu adalah kanker mulut, tenggorok, pancreas, dan kandung kencing,

penyakit pembuluh darah ulkus peptikum dan lain-lain (Aditama 2011:19).

Berdasarkan observasi pra penelitian dan wawancara dengan guru BK dan

siswa untuk melengkapi data pra penelitian yang dilakukan pada hari Rabu, 11

Januari 2016 kepada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Tanah Jawa terdapat

beberapa siswa yang sudah pernah merokok. Dengan memulai observasi para

siswa tidak merokok di saat jam pelajaran dimulai ataupun jam istirahat, para

siswa merokok saat jam istirahat, pulang sekolah atau ketika berangkat sekolah

sambil menunggu angkutan umum dan di warung-warung dekat sekolah.

Berdsarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru BK, pada saat sekolah

mengadakan kegiatan Pentas seni didapati beberapa siswa yang membawa rokok

ke sekolah. Namun, siswa juga mengaku tidak bisa menikmati rokok yang mereka

hisap. Para siswa mengaku melakukan itu hanya ikut-ikutan dan coba-coba karena

tidak mau dianggap tidak gaul oleh teman-temannya yang dari sekolah lain dan

(23)

6

atau pengurangan perilaku merokok agar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Tanah

jawa tidak mengikuti jejak teman-temannya yang sudah menjadi pecandu rokok.

Upaya yang dilakukan untuk menangani masalah tersebut bisa dengan cara

meningkatkan sistem layanan konseling kelompok di SMA Negeri 1 Tanah Jawa.

Salah satu layanan konseling kelompok yang dapat dilaksanakan untuk

menangani permasalahan merokok yang terjadi yaitu dengan konseling kelompok.

Konseling merupakan suatu proses intervensi yang bersifat membantu

individu untuk meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri dan hubungannya

dengan orang lain. Konseling bisa dilakukan secara individual maupun kelompok.

Konseling kelompok berorientasi pada perkembangan individu dan usaha

menemukan kekuatan- kekuatan yang bersumber pada diri individu itu sendiri

dalam memanfaatkan dinamika kelompok. Kegiatan konseling kelompok

merupakan hubungan antar pribadi yang menekankan pada proses berpikir secara

sadar, perasaan- perasaan, dan perilaku–perilaku anggota untuk meningkatkan

kesadaran akan pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi sadar akan

kelemahan dan dan kelebihannya, mengenali keterampilan, keahlian dan

pengetahuan serta menghargai nilai dan tindakannya sesuai dengan tugas-tugas

perkembangan (Wibowo, 2005: 33-34)

Teknik Restrukturisasi Kognitif cukup efektif dalam membantu mereduksi

perilaku remaja perokok, karena Restrukturisasi Kognitif merupakan suatu teknik

yang digunakan dalam proses psikoterapi belajar untuk mengidentifikasi dan

membantah pikiran irasional atau maladaptif, seperti berpikir semu, pemikiran

(24)

7

kesehatan mental. Restrukturisasi Kognitif menggunakan banyak strategi, seperti

pertanyaan Socrates, rekaman kognisi dan panduan citra digunakan dalam

berbagai jenis terapi, termasuk terapi perilaku kognitif (CBT), dan terapi emotif

rasional (RET).

Kiranya perlu dan tepat bila menggunakan konseling. Karena teknik

restrukturisasi tersebut dapat merubah pola pikir bagi perulaku perokok. Maka

peneliti merancang suatu bantuan yang diberikan kepada siswa, dan Peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dan mengangkat judul: “Pengaruh Teknik Restrukturisasi Kognitif Tehadap Remaja Perokok Melalui Konseling Kelompok Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa T.A 2015/2016”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka masalah yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Siswa sudah mulai mencoba-coba untuk merokok

b. Kurangnya pengetahuan siswa tentang bahaya merokok

c. Siswa kurang mendapat pengawasan dari orang tua dirumah

d. Siswa menganggap bahwa merokok itu ganteng, ngetrend, gaul

e. Teknik Restrukturisasi kognitif dapat merubah perilaku merokok

f. Konseling teknik restrukturisasi kognitif

1.3 Batasan Masalah

(25)

8

mengenai pengaruh teknik restrukturisasi kognitif terhadap remaja perokok

melalui konseling kelompok siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun

Ajaran 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah sebagaimana diuraikan di atas, maka

permasalahan yang akan peneliti kemukakan adalah “Apakah ada Pengaruh

Teknik Restrukturisasi Kognitif Terhadap Remaja Perokok Melalui Konseling

Kelompok Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa T. A 2015/2016?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui Pengaruh Teknik Restrukturisasi Kognitif Terhadap

Remaja Perokok Melalui Konseling Kelompok Siswa Kelas X Sma Negeri 1

Tanah Jawa T. A 2015/2016”.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Untuk menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam

bidang pendidikan khususnya Bimbingan Konseling yang berhubungan

dengan teknik Restrukturisasi kognitif dalam mengatasi remaja perokok.

2. Manfaat Praktis

(26)

9

Dapat mengetahui sejauh mana upaya yang dilakukan dalam

mengurangi tingkat perokok remaja, sehingga dapat diketahui pula

seberapa besar keberhasilan yang dicapai dalam memberikan layanan

konseling kelompok pada siswa

b. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai masukan dalam menghadapi perilaku merokok remaja.

c. Bagi Guru Bimbingan Konseling

Sebagai masukan dalam melaksanakan kegiatan bimbingan konseling

di sekolah .

d. Bagi Peneliti

Untuk memperoleh pengalaman dan mengembangkan wawasan

peneliti mengenai layanan konseling kelompok dan kesehatan terhadap

remaja perokok.

e. Bagi Siswa

Dapat dijadikan acuan sehingga siswa memiliki cara untuk pelan-pelan

mengurangi ataupun mencegah mengkonsumsi rokok agar siswa dapat

(27)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pelaksanaan konseling

kelompok teknik restrukturisasi kognitif mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap remaja perokok siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa. Hal ini

terlihat dengan adanya penurunan remaja perokok setelah mendapatkan

pengalaman Restrukturisasi Kognitif. Seperti siswa mampu memahami, mampu

mengenali, mampu merasakan perasaan orang lain, dan mampu memberikan

tindakan yang tepat.

Dari hasil perhitungan pada kelompok perlakuan diperoleh Jhitung = 0,

dengan α = 0.05 dan N = 10, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 8. Dari data tersebut

terlihat bahwa Jhitung sama dengan Jtabel, maka hipotesis ditolak. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa layanan teknik restrukturisasi berpengaruh terhadap remaja

perokok siswa SMA Negeri 1 Tanah Jawa T. A 2015/2016. Hal ini diketahui dari

hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan dengan hasil Jhitung = 0, Dengan  = 0,05 dan

n = 10 , maka berdasarkan daftar Jtabel = 8. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung

< Jtabel. Maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh penggunaan teknik

restrukturisasi kognitif terhadap remaja perokok melalui konseling kelompok

siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanah Jawa T. A 2015/2016.

Berdasarkan data pre-test yang diperoleh, diketahui bahwa tingkat remaja

(28)

70

skor sebesar 167 dengan persentase 21% dan selisih rata-rata sebesar 52,7 dengan

persentase 21%. Dari hasil analisis pre-test dan post-test terdapat perubahan

terendah yaitu sebesar 8 dengan persentase 11%.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

disarankan hal–hal sebagai berikut :

1. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada remaja

perokok yang terjadi setiap harinya, diharapkan para pendidik khususnya

guru BK dan wali kelas dapat bekerja sama dalam memberikan

bimbingan terhadap kegiatan siswa.

2. Diharapkan siswa lebih bersungguh-sungguh dan lebih bertekad hati

untuk mengubah perilaku merokok dengan mengikuti layanan-layana

bimbingan dan koseling disekolah yang diberikan oleh guru BK, agar

siswa dapat mengatisipasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam

kegiatan disekolah.

3. Disarankan kepada peneliti untuk memakai teori behavioral dalam

meneliti lebih lanjut mengenai remaja perokok.

4. Pencegahan yang dilakukan sejak dini juga tidak hanya dilakukan oleh

para remaja, namun juga seluruh tenaga pendidik dan orang tua sehingga

tujuan yang ingin dicapai dapat tercapai melalui anak-anak yang tidak

(29)

71

Daftar Pustaka

Aditama, Tjandra Yoga. 2011. Rokok dan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Adz Dzikr Blog. 2011. “Remaja Merokok, Sudah Bukan Zamannya”.

http://saiadz.blogspot.com/2011/05/remaja-meroko-sudah-bukan-zamannya.html/. Diakses pada 4 Juni 2011. 10: 22: 12 WIB.

AnneAhira.com. 2011. “Bahaya Rokok bagi Pelajar”.

www.anneahira.com/bahaya-rokok-bagi-pelajar. Diakses pada 30 Mei 2011. 11:12:24 WIB

AP, Sulistyo Budi. 2011. “Hubungan antara Persepsi terhadap Harga Rokok dan

Kohesivitas Kelompok Teman Sebaya dengan Minat Beli Rokok di

Kalangan Remaja”. http://etd.eprints.ums.ac.id/1942/1/F100020077.pdf/. Diakses pada 30 Mei 2011. 11:02:34 WIB.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahastya

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahastya

___________ . 2015. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan.

Basyir, Abu Umar. 2012. Mengapa Ragu Tinggalkan Rokok. Jakarta: Pustaka At-Tazkia

(30)

72

Juliansyah, Fajar.2011.“Perilaku Merokok pada Remaja”.

http://fajarjuliansyah.wordpress .com/2010/02/07/perilaku-merokok-pada-remaja. Diakses pada 30 Mei 2011. 10:22:02 WIB.

Komalasari, Dian & Helmi, Avin Fadilla. 2000. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi 28: 37-47

Kurnanto, M Edi. 2013. Konseling Kelompok. Jakarta: Alfabeta

Nasution, I K. 2007. Perilaku Merokok pada Remaja, http://library.usu.ac.id:8080 (diakses 29 Januari 2014)

Nasution, Indri Kemala. 2011. “Jurnal Perilaku Merokok pada Remaja”.

http://respository.usu.ac.id/perilaku-merokok-pada-remaja/132316815.pdf. Diakses pada 30 Mei 2011. 10:51:06 WIB.

Neenan’s, Michael & Windy, Dryden. 2004. Cognitive Behavioural Coaching in Practice. SAGE

Sarwono, Sarlito W.. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.

Syamsu, Yusuf. 2006. Psikologi Perkembangan anak & Remaja. Bandung:

Gambar

Tabel 3.2 :  Kisi-kisi Angket Remaja Perokok………………….             51

Referensi

Dokumen terkait

Setelah praktik mengajar mahasiswa melakukan pembelajaran teori dan praktek di kelas XI Listrik dengan disertai soal-soal kuis yang diberikan. Karena adanya

Persepsi petani tentang kredibilitas penyuluh sebagai sumber informasi mengenai pengelolaan hutan rakyat diduga berhubungan dengan karakteristik petani yang meliputi

SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI

Di atas telah disebutkan perihal hubungan timbal balik antara kompetensi penerjemahan dan kualitas terjemahan. Jika kompetensi penerjemahan yang dimiliki seseorang

“Pemekaran Daerah di Kabupaten Bintan ( Studi Kasus Pemekaran Kabupaten Bintan Timur )”, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji,

Kemampuan literasi dasar: Merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki anak prasekolah sebagai landasan untuk menyiapkan diri belajar membaca dan menulis di

Mahasiswa dapat mengidentifikasi satu variabel yang relevan, akan tetapi mereka tidak dapat menggambarkan atau menunjukkannya saat mengenali komponen konsep

Model teoritis yang dibangun untuk menguji model kontrol sosial perilaku remaja berisiko penyalahguna NAPZA menggunakan structural equation modeling ( SEM). Hasil