• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PERHITUNGAN DASAR TEKNIK MESIN PADA KOMPETENSI DASAR MENGENAL BESARAN VEKTOR, SISTEM SATUAN DAN HUKUM NEWTON ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING SISWA KELAS X SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR PERHITUNGAN DASAR TEKNIK MESIN PADA KOMPETENSI DASAR MENGENAL BESARAN VEKTOR, SISTEM SATUAN DAN HUKUM NEWTON ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING SISWA KELAS X SMK "

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PERHITUNGAN DASAR

TEKNIK MESIN PADA KOMPETENSI DASAR MENGENAL

BESARAN VEKTOR, SISTEM SATUAN DAN HUKUM

NEWTON ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING SISWA

KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN

RINGAN SMK TRI SAKTI 1 LUBUK PAKAM

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI :

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

MAJU SAPUTRA SIMANJUNTAK

NIM. 509121029

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Maju Saputra Simanjuntak: Perbedaan Hasil Belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin Pada Kompetensi Dasar Mengenal Besaran Vektor, Sistem Satuan Dan Hukum Newton Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Quantum Teaching Siswa Kelas X SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat perbedaan hasil belajar mata pelajaran Perhitungan Dasar Teknik Mesin (PDTM) Pada Kompetensi Dasar Mengenal Besaran Vektor, Sistem Satuan Dan Hukum Newton Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X (sepuluh) Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2015/2016. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, dimana dalam pelaksanaannya diberikan perlakuan (treatment) kepada kelas eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X (sepuluh) Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam yang mengikuti Mata Pelajaran Perhitungan Dasar Teknik Mesin (PDTM) yang berjumlah 3 kelas. Sampel penelitian ini adalah kelas yang mempunyai tingkat kemampuan awal yang sama (homogen) yang diukur melalui pretest. Dari hasil analisis data pretest didapat bahwa ketiga kelas merupakan kelas yang homogen yang kemudian ketiga kelas diundi untuk menentukan kelas penelitian. Dari hasil undian didapat kelas eksperimen (yang diajar menggunakan model pembelajaran quantum teaching) adalah kelas X TKR1 dengan jumlah 36 orang, dan kelompok Kontrol (menggunakan model pembelajaran inkuiri) adalah kelas X TKR2 dengan jumlah 36 orang. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 72 orang. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar PDTM antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran inkuiri dan menggunakan model pembelajaran quantum teaching, dimana hasil belajar PDTM kelas ekperimen lebih tinggi dari hasil belajar PDTM kelas Kontrol. Dengan hasil analisis uji beda yang memakai Uji-t dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran quantum teaching) dan kelas Kontrol (menggunakan model pembelajaran inkuiri). Hal ini terlihat dari nilai thitung (3.347) > ttabel (1.67).

Kata kunci : Model pembelajaran, inkuiri, quantum teaching, hasil belajar perhitungan dasar teknik mesin.

(5)

ii ABSTRACT

Maju Saputra Simanjuntak: Differences Learning Outcomes Mechanical Engineering

Calculation Basis In Basic Competence Know Vector Magnitude, System of Units and Law Newton Between Students Who Taught Using Inquiry Learning Model of Quantum Teaching And Learning Model Class X SMK Tri Sakti 1 Lubuk pakam.

Essay. Faculty of Engineering, University of Medan. 2016.

This study aims to determine the level of difference in outcomes study subjects Calculation Basis of Mechanical Engineering (PDTM) On Basic Competence Know Magnitude Vector, System of Units and Law Newton Between Students Who Taught Using Learning Model of Inquiry and Learning Model of Quantum Teaching In Class X (ten) Light Vehicle Engineering program SMK Tri Sakti 1 Lubuk pakam Academic Year 2015/2016. The model used in this study is experimental, which in practice are given treatment (treatment) to the experimental class. The population in this study were students of class X (ten) Light Vehicle Engineering Program SMK Tri Sakti 1 Lubukpakam that follow Subjects Calculations Basic Mechanical Engineering (PDTM) totaling 3 class. Samples were classes who have the same level of prior knowledge (homogeneous) as measured by the pretest. From the analysis of the data obtained that the pretest third grade class is homogeneous then all three classes will be drawn to determine the research class. Lottery results obtained from the experimental class (taught using learning model quantum teaching) is a class X TKR1 with the number 36, and the control group (using inquiry learning model) is a class X TKR2 with the number 36. So a total of subjects to be studied is as many as 72 people. Based on the results of data analysis showed that there are differences in learning outcomes among students taught PDTM using inquiry learning model and use quantum teaching learning models, where the results of an experimental study PDTM grade higher than the grade PDTM learning control. With the results of different test analysis were wearing t-test with a significance level of 5% shows that there are differences in learning outcomes between the experimental class (using model quantum teaching) and grade control (using inquiry learning model). This can be seen from tcount (3.347) > ttabel (1.67).

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin Pada

Materi Pada Kompetensi Dasar Mengenal Besaran Vektor, Sistem Satuan Dan

Hukum Newton Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran

Inkuiri Dan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X

Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam

Tahun Ajaran 2015/2016.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno M.Pd. Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin,

sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan dan saran-saran kepada penulis dalam menyusun Skripsi ini

sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T, selaku Sekertaris Jurusan Teknik

Mesin Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Janter P. Simajuntak, ST, MT. Ph.D, selaku Ketua Program Studi

(7)

iv

7. Kedua Orang tua tercinta J. Simanjuntak dan J. Br Sihombing juga kakak,

abang dan adik-adik saya yang selalu mendukung penulis dalam

perkuliahan baik doa, semangat, dan materi sampai dengan selesainya

penulisan skripsi ini.

8. HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Teknik Mesin dan Teman-teman

stambuk 2009 yang banyak memberikan masukan, motivasi dan inspirasi

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi Penelitian ini.

Demikianlah ucapan terima kasih penulis yang dapat disampaikan, semoga

Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya. Penulis

menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis selalu berharap semoga

skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Akhir

kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, Maret 2016

(8)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A.Kerangka Teoretis ... 10

1. Pengertian Belajar ... 10

2. Hasil Belajar... 13

3. Hasil Belajar Mata Pelajaran Perhitungan Dasar Teknik Mesin (PDTM)... 15

4. Materi Ajar... 16

(9)

vi

4. Model Pembelajaran Inkuiri ... 32

5. Model Pembelajaran Quantum Teaching ... 37

B. Kerangka Berfikir ... 43

C. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 46

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 46

C. Variabel Penelitian ... 48

D. Definisi Operasional ... 48

E. Desain penelitian... 49

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 49

G. Kontrol Terhadap Ekperimen ... 56

H. Instrumen Penelitian ... 59

I. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 60

J. Pengolahan Data ... 63

K. Teknik Analisis Data ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 67

1. Hasil Belajar PDTM Untuk Kelas Eksperimen (Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching)… 67

(10)

vii

B. Uji Persyaratan Analisis ... . 69

1. Uji Normalitas... 69

2. Uji Homogenitas... 70

C. Pengujian Hipotesis ... 70

D. Temuan Penelitian ... 71

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76

B. Implikasi ... 76

C. Saran ... 77

D. Definisi Operasional ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(11)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar PDTM Kelas X Program Keahlian

Teknik Kendaraan Ringan T.A 2014/2015 ... 4

Tabel 2. Besaran dan Satuan... 19

Tabel 3. Besaran vektor dan Besaran skalar... 20

Tabel 4. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Quantum Teaching ... 41

Tabel 5. Jumlah Populasi Penelitian... 48

Tabel 6. Desain Penelitian... 49

Tabel 7. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Quantum Teaching Dilaksanakan Dikelas Eksperimen ... 50

Tabel 8. Langkah-Lankah Model Pembelajaran Inkuiri Dilaksanakan Dikelas Kontrol ... 54

Tabel 9. Kisi-kisi Instrumen pretes Hasil Belajar PDTM... 59

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Data Kelas Eksperimen... 67

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Data Kelas Kontrol... 68

Tabel 12. Ringkasan hasil analisis uji normalitas setiap kelas penelitian... 69

Tabel 13. Ringkasan hasil analisis uji homogenitas ... 70

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bola yang sedang menggelinding ... 20

Gambar 2. Bola yang sedang bergulir ... 20

Gambar 3. Bola dalam keadaan diam ... 21

Gambar 4. Momen Kopel ... 27

Gambar 5. Histogram Distribusi Kelas Ekperimen... 68

Gambar 6. Histogram Distribusi Kelas Kontrol ... 69

(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 81

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Quantum Teaching ... 82

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri ... 89

Lampiran 4. Instrumen Post Tes Hasil Belajar ... 94

Lampiran 5. Instrumen Pre Tes Hasil Belajar ... 96

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Uji Coba Instrument Postest ... 98

Lampiran 7. Perhitungan Realibilitas Test PDTM ... 100

Lampiran 8. Perhitungan indeks kesukaran test hasil belajar PDTM ... 101

Lampiran 9. Perhitungan (Daya Pembeda) Butir Tes Hasil Belajar PDTM ... 102

Lampiran 10. Perhitungan Validitas Uji Coba Instrument Pretest ... 104

Lampiran 11. Data Hasil Penelitian Masing-Masing Kelas Penelitian ... 106

Lampiran 12. Perhitungan Realibilitas Pretest ... 107

Lampiran 13. Perhitungan Indeks Kesukaran Pretest ... 108

Lampiran 14. Perhitungan (Daya Pembeda) Butir Pretest ... 110

Lampiran 15. Perhitungan Harga Rata-rata, Standart Deviasi Dan Varians Dari Data Kelas Penelitian ... 112

Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Penelitian Pretest ... 115

Lampiran 17. Data Hasil Penelitian Masing-masing Kelas Postest ... 117

Lampiran 18. Perhitungan Harga Rata-rata, Distribusi Frekuensi, standart Deviasi Dan Varians Dari Data Kelas Penelitian Postest ... 119

Lampiran 19. Uji Normalitas Data Masing-Masing Kelas Penelitian Postest .. 123

(14)

xi

Lampiran 21. Perhitungan Pengujian Hipotesis Kelas Penelitian ... 128

Lampiran 21. Tabel uji t ... 129

Lampiran 22. Soal Pretest ... 130

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

manusia seutuhnya adalah misi pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada

kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa ditanggulangi dengan

paradigma yang lama. Guru tidak cukup hanya meyampaikan materi kepada siswa

dikelas karena materi yang diperolehnya tidak selalu sesuai dengan perkembangan

masyarakat. Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan penataan terhadap

sistem pendidikan secara menyeluruh terutama berkaitan dengan kualitas

pendidikan.

Seiring dengan kemajuan zaman, maka perkembangan Ilmu Pengetahuan

Dan Teknologi (IPTEK) memegang peranan yang besar. Abad 21 ditandai oleh

pesatnya perkembangan teknologi dan sains, terutama teknologi informasi dan

komunikasi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi yang semakin pesat

dewasa inin menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan

diberbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi

umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat

sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus

dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang

diharapkan (Slameto : 2003).

Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk

(16)

nilai-2

nilai dasar yang dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan,

ahlak, disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument seperti penguasaan

IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan

kemajuan dan kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui

pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20

tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesertadidik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja

tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam

bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam

membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan

kerja.

Melalui sekolah menengah kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan

tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang

digelutinya, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri

dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan

dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang

(17)

3

saling mendukung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan

sikap dan kepribadiannya.

Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata

pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif,

adaftif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran

produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan

pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia

industri.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga

pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan

meningkatkan SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP, 2006) SMK bertujuan

untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai

dengan kejuruannya.

Dalam Garis-Garis Besar Program Pendidikan Dan Pelatihan (GBPP)

kurikulum 1999 bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian

Teknik Kendaraan Ringan sebagai bagian dari pendidikan menengah kejuruan

menyiapkan siswa/tamatan untuk:

1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional dalam

lingkup keahlian Teknik Kendaraan Ringan.

2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan

(18)

4

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha

dan industri pada saat ini maupun yang akan datang dalam lingkup Teknik

Kendaraan Ringan.

4. Menjadi warga negara produktif, adaftif, dan kreatif.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lulusan sekolah menengah

kejuruan (SMK) diutamakan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan

bidangnya. Karena itu siswa dibekali dengan materi pelajaran produktif yang

berkaitan langsung dengan keterampilan siswa dan berkaitan dengan dunia

industri.

Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang

demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk

menyikapinya. Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah mengaitkan

materi yang diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya

dan masyarakat sekitar siswa khususnya.

Perhitungan Dasar Teknik Mesin (PDTM) adalah salah satu mata pelajaran

produktif yang diberikan di SMK, dimana materi yang diajarkan berkaitan dengan

dasar-dasar mesin.

Dari survey yang dilakukan di lapangan dengan mendengar pendapat guru

bidang studi didapatkan bahwasanya hasil belajar siswa kelas 1 program keahlian

Teknik Kendaraan Ringan untuk mata pelajaran PDTM diperoleh nilai siswa

masih berada di bawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Kemendikbud,

untuk mata diklat produktif yaitu 7,00 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa

(19)

5

kompetensi dasar mengenal besaran vektor, sistem satuan dan hukum newton

pada Tahun Ajaran 2014/2015 dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar PDTM Kelas X Program Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan T.A 2014/2015.

Tahun Ajaran Kelas Nilai Jumlah Siswa Presentase

2014/2015

masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai ketentuan nilai

produktif dari Kemendikbud. Dari wawancara dengan guru bidang studi

didapatkan bahwasanya pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran

dengan model inkuiri.

Model pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang

melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu

masalah secara kritis, logis, dan analisis sehingga siswa dapat menemukan

jawaban atau pemecahan dari masalah tersebut. Prosedur pembelajaran inkuiri ini

meliputi enam langkah, yaitu (1) mengajukan pertanyaan atau permasalahan, pada

tahap ini guru memperkenalkan kepada siswa materi-materi kasus, dengan cara

memberikan bahan bacaan. (2) merumuskan hipotesis, pada tahap ini siswa

diarahkan untuk merumuskan hipotesis berdasarkan pada masalah yang

(20)

6

masalah dan bahan perbandingan untuk menarik kesimpulan. (3) mengumpulkan

data, pada tahap ini siswa mengidentifikasi nilai-nilai yang terlibat dalam kasus

tersebut. Siswa ditugaskan mendata fakta-fakta yang mendukung atau pun

bertentangan dengan hipotesis mereka. (4) analisis data, pada tahap ini siswa

menguji kebenaran dari fakta-fakta yang berhasil mereka data. Dalam hal ini,

siswa ditantang menganalisis berdasarkan pola penemuan yang logis, mensintesis

fakta dan mengaitkannya dengan komponen-komponen teks tersebut, serta

kehidupan nyata berdasarkan teori sebab-akibat. (5) mengajukan pendapat, pada

tahap ini siswa diminta memberikan pandangan terhadap masalah yang

diinkuirikan. Pada tahap ini, siswa diminta mengekspresikan pendapatnya atau

sikapnya terhadap kasus tersebut. Di sini, siswa dituntut mengajukan argumentasi

logis dan rasional yang dapat mendukung pendapatnya dan (6) menarik

kesimpulan, tahap terakhir siswa bersama guru menyimpulkan hasil inkuiri atas

kasus tersebut. Pada tahap ini, siswa dan guru mendiskusikan kelogisan

argumentasi yang digunakan untuk mendukung masing-masing pendapat.

Berbeda dengan model pembelajaran Quantum Teaching, Quantum

Teaching adalah model pembelajaran yang menciptakan suasana belajar yang

efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan

belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Interaksi-intraksi yang

tercipta di kelas ini merupakan unsur-unsur untuk belajar efektif yang

mempengaruhi kesuksesan siswa, berfokus pada hubungan dinamis dalam

lingkungan kelas serta interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk

belajar. Model pembelajaran Quantum Teaching memiliki kerangka belajar yaitu

(21)

7

pembelajaran Quantum Teaching merancang suasana kelas yang menyenangkan

yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, membuat pengajaran lebih melekat

dan belajar optimis.

Berdasarkan uraian diatas, maka menjadi latar belakang penulis untuk

melaksanakan penelitian, yaitu untuk melihat Perbedaan Hasil Belajar

Perhitungan Dasar Teknik Mesin Pada Kompetensi Dasar Mengenal

Besaran Vektor , Sistem Satuan Dan Hukum Newton Antara Siswa Yang

Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran

Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik

Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam T.A 2015/2016.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang ditemukan terdahulu dapat diidentifikasikan

masalah yaitu:

1. Apakah model pembelajaran yang selama ini digunakan guru sudah

efektif ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar perhitungan

dasar teknik mesin pada kompetensi dasar mengenal besaran vektor,

sistem satuan dan hukum newton ?

3. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru dapat menarik

minat belajar peserta didik?

4. Apakah Model Pembelajaran yang berbeda akan memberi perbedaan

terhadap hasil belajar perhitungan dasar teknik mesin pada kompetensi

(22)

8

5. Sejauhmana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

model inkuiri?

C. Pembatasan Masalah.

Mengingat begitu luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang

tidak mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus,

masalah yang diteliti dibatasi hanya pada Perbedaan Hasil Belajar Perhitungan

Dasar Teknik Mesin Pada Kompetensi Dasar Mengenal Besaran Vektor , Sistem

Satuan Dan Hukum Newton Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri Dan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa

Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti 1 Lubuk

Pakam T.A 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Terdapat

Perbedaan Hasil Belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin Pada Kompetensi Dasar

Mengenal Besaran Vektor , Sistem Satuan Dan Hukum Newton yang

signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri dan model pembelajaran quantum teaching?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan

(23)

9

Besaran Vektor , Sistem Satuan Dan Hukum Newton antara siswa yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran

quantum teaching.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam meningkatkan

hasil belajar di SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam.

2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik peserta didik.

3. Sebagai bahan pengembangan bagi penelitian selanjutnya.

Sedangkan manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat:

1. Menambah khasanah pengetahuan khususnya tentang teori-teori yang

berkaitan dengan model pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran

quantum teaching, serta pengaruhnya terhadap hasil belajar PDTM.

2. Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan

efisien.

3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk

(24)
(25)

76

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin siswa yang diajar dengan

menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching memiliki skor

tertinggi 24 dan skor terendah 11, dengan rata-rata 18,833.

2. Hasil belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin siswa yang diajar dengan

menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri memiliki skor tertinggi 23 dan

skor terendah 10, dengan rata-rata 16,528.

3. Hasil belajar Perhitungan Dasar Teknik Mesin siswa yang diajar dengan

menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching lebih tinggi

dibandingkan siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran

Inkuiri pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Tri Sakti 1 Lubuk

Pakam yang dibuktikan dengan analisis statistik dengan uji t yang

menunjukkan nilai thitung > ttabel yakni 3,347 > 1,67.

B. Implikasi

Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana

belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena

itu, pemilihan model pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam

(26)

77

diterapkan guru di SMK Tri Sakti 1 Lubuk Pakam tidak harus sepenuhnya

dilakukan karena hanya akan berdampak terhadap suasana belajar yang cenderung

meningkatkan kemampuan siswa yang memiliki minat belajar tinggi, sedangkan

siswa yang memiliki minat belajar rendah, kurang tertarik pada proses

pembelajaran. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching menjadi salah

satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan seluruh siswa serta

merasakan keterlibatannya satu dengan yang lain, sehingga siswa yang memiliki

motivasi belajar rendah akan ambil bagian dalam proses pembelajaran secara

aktif.

C. Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, ada beberapa saran yang

dapat diajukan yaitu :

1. Dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, model

pembelajaran quantum teaching terbukti sangat efektif, sehingga peneliti

menyarankan agar penerapannya dapat diaplikasikan dalam pembelajaran

yang efektif disekolah.

2. Model pembelajaran quantum teaching sebaiknya digunakan untuk

menyelesaikan bahan-bahan pelajaran yang memiliki penjabaran yang

banyak, sehingga target pembelajaran lebih cepat tercapai dengan tidak

mengurangi kualitas pembelajaran itu sendiri.

3. Sebelum menerapkan model pembelajaran quantum teaching disarankan agar

(27)

78

terlebih dahulu memperkenalkan model pembelajaran ini kepada siswa,

(28)

79

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsini. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsini, (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Chechep. (2008). Pendekatan dan Metode Pembelajaran. diakses tanggal 29 November 201

DIKNAS,(2008)http://www.dikmenum.go.id/dataapp/kurikulum/4.%20 perangkat %20mbelajaran%20ktsp%20sma/05.%20pengembangan%20bahan%20 ajar/peng-bahan%20ajar_060308_presentasi.pdf, 28 april 2008

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta

: Balai Pustaka.

Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas,1999). SMKT Jurusan Mekanik Otomotif.

Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran Permen Diknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.

Mulyasa, E. (2004). Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rodakarya.

Mujiono dan Dimiyati. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan Proses Belajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nurhayati dalam

(http://www.depdiknas.go.id/jurnal151/040429%20-ed-nurhayati- penerapan-model-pembelajaran.pdf/)

(29)

80

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. (2005). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Sudrajat Akhmad. (2008). http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2007/05/ pengembangan-bahan-ajar.ppt#308,2,Pengertian Bahan Ajar. 28 April 2008.

Gambar

Gambar 1. Bola yang sedang menggelinding ..................................................
Tabel 1. Perolehan  Nilai  Hasil  Belajar  PDTM  Kelas  X Program Keahlian Teknik

Referensi

Dokumen terkait

Susanto, Juhaeri, 2007, Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran,.

Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan melakukan intervensi dengan pemberian minuman SKH yang ditambahkan mikrokapsul MSMn terhadap penderita DM Tipe-2

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Metode pembelajaran problem solving memberikan prestasi belajar yang sama baiknya dengan metode

Pengelolaan penambangan pasir di Kabupten Magelang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral dengan ruang lingkup pengaturan yang mencakup

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi fasilitas dan aktivitas, mendapatkan besaran output (produksi hasil tangkapan dan penyediaan bahan kebutuhan melaut)

Penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian yang bersifat dekriptif, artinya penulis hanya menggambarkan secara lengkap tentang obyek yang diteliti dalam hal ini

Perbedaan pengaruh pemberian paracetamol intravena antara 10 dan 20 mg/kgBB terhadap kadar Troponin I pada pasien Sepsis.. Pembimbing