• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRADISI RITUAL NGUMBAH KERIS PADA MALAM SATU SURO DI LINGKUNGAN I KELURAHAN KUALA SILO BESTARI KECAMATAN TANJUNGBALAI UTARA KOTA TANJUNGBALAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TRADISI RITUAL NGUMBAH KERIS PADA MALAM SATU SURO DI LINGKUNGAN I KELURAHAN KUALA SILO BESTARI KECAMATAN TANJUNGBALAI UTARA KOTA TANJUNGBALAI."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TRADISI RITUAL NGUMBAH KERIS PADA MALAM SATU SURO DI

LINGKUNGAN I KELURAHAN KUALA SILO BESTARI

KECAMATAN TANJUNGBALAI UTARA

KOTA TANJUNGBALAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

SYUHADY WITANA NIM. 3123122060

PROGRAM PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Syuhady Witana, NIM : 3123122060, Tradisi Ritual Ngumbah Keris Di Lingkungan I Kelurahan Kuala Silo Bestari Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses Tradisi ritual ngumbah keris dan latar belakang masyarakat Jawa Tetap melakaukan tradisi ngumbah keris. Jenis penelitian yang dipakai adalah kualitatif-deskriptif. Dalam penelitian ini terdapat lima informan, yakni warga yang rumahnya di lingkungan I. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi foto dan rekaman suara. Hasil dari penelitian ini, Masyarakat Jawa yang Di Lingkungan I percaya terhadap keris, keris tersebut di anggap memiliki mempunyai roh leluhur mereka, Keris tersebut bisa menjaga diri dan keluarga dari gangguan apapun termasuk dari roh-roh jahat dan menjauhkan mereka dari musibah, keris tersebut yang di miliki warga juga bisa membantu mereka untuk menyembuhkan dari penyakit. Yang didapat bahwa lokasi penelitian ini bahwasanya masyarakat Jawa Sering melakukan Tradisi Ritual Ngumbah keris dikarenakan kepercayaan Masyarakat Jawa yang berada di Lingkungan I percaya keris yang mereka miliki mempunyai jimat bisa membantu kehidupan keseharian mereka. Masyarakat di Lingkungan I hampir rata-rata Melayu dan Batak tetapi mereka bisa melakukan tradisi Ritual Ngumbah keris. Alasan mereka memilih melakuklan tradisi ngumbah keris di karena keris dapat membantu dn memenuhi kehidupan mereka. Diketahui bahwa sanya masyarakat jawa di Lingkungan satu sebagai minoritas, tetapi mereka bisa melakukan tradisi tersebut.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tradisi Ritual Ngumbah Keris Pada Malam Satu Suro Di Lingkungan I Kelurahan Kuala Silo Bestari Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai”. Penelitian dimaksudkan untuk menuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku rector Universitas Negeri

4. Ibu Supsiloani, S.Sos,. M.Si, selaku dosen pembimbing akademik dan juga

sekaligus sebagai dosen penguji I saya yang memberikan saya masukan.

5. Ibu Drs. Tumpal Simarmata, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi

penulis terimakasih untuk motivasi, bimbingan, nasihat, danmendoakan

penulis agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan lancar.

6. Dra. Puspitawati M.Si, penguji II dan Dr. Nurjannah M.Si selaku dosen

penguji III saya terima kasih untuk masukan, motivasi, dan kritikan yang

membangun, guna terselesaikannya penulisan skripsi ini.

7. Kepada seluruh dosen-dosen Pendidikan Antropologi terima kasih telah

membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat serta nasihat juga

motivasi yang diberikan penulis selama penulis duduk dibangku kuliah.

8. Teristimewa untuk kedua orang tua saya, Bapak (Roswito) dan Ibu (Sri

Listari S.Pd,) dan Adik-adik saya Syuhada, Rori, Surya. Terima kasih

untuk doa, nasihat, waktu, motivasi, dan bimbingan yang selalu kalian

berikan. Terima kasih teramat besar penulis sampaikan hingga penulis

(7)

iii

9. Teman-teman seperjuangan Riski Ramadhan S.E, Khairil Imam Lubis S.T,

Syawaluddin S.Pd, Heru Syahrura S.P, Zainuddin S.E, Mzukri,

Ardiansyah, Adinda Hady kurniawan, Rimol arifto, SMeCK Hooligan

Tanjungbalai. yang meluangkan waktunya dalam menemani penulis dalam

melakukan penelitian dan mengurus surat-suarat di Kecamatan,

terimakasih atas bantuannya.

10.Kedan kental PAJAKASIBA Andhika Saragih, S.Pd, Yan SardoSaragih

S.Pd, Tulus Simatupang S.Pd, Apriando Sahputra S.Pd, Gadis Anastasia

S.Pd, Krisna Abadi Ginting S.Pd dan Raras Yudira S.Pd Terima kasih

telah menjadi keluarga penulis untuk 4 tahun ini. Terima kasih juga untuk

teman-teman PPLT Unimed 2015.

11.Seluruh mahasiswa yang aktif di kampus Pendidikan Pntropologi

12.Kakak yang menginsipirasi Ayu Febriani, M.Si yang selalu membantu

penulis dalam hal penyusunan berkas-berkas dan juga masukannya dalam

pengerjaan skripsi ini.

13.Mylovele Mira Asmara. Yang selalu menemani.

14.Terima kasih untuk Bapak Lurah Kuala Silo Bestari Fadli Rizal Tanjung

S.H yang telah membantu penulis dalam hal pemberian informasi hingga

terselesaikannya skripsi ini dan seluruh masyarakat jawa di Ling I yang

memberikan bantuan kepada penulis.

Akhirnya, biarlah kiranya kemurahan ALLAH SWT membalas semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. semoga segala kerja keras dalam penyelesaian skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca.

Medan, 8 Maret 2017

Penulis,

Syuhady Witana

(8)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 IdentifikasiMasalah ... 3

1.3 PembatasanMasalah ... 4

1.4 RumusanMasalah ... 4

1.5 TujuanPenelitian ... 5

1.6 ManfaatPenelitian ... 5

1.6.1 ManfaatTeoritis ... 5

1.6.2 ManfaatPraktis ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS 2.1 TinjauanPustaka ... 6

2.2 KerangkaTeori ... 7

2.2.1 Teori Kebudayaan ... 7

2.2.2 Teori Religi ... 9

2.3 KerangkaKonseptual ... 10

2.3.1 Ritual ... 10

(9)

v

2.3.3 Ngumbah Keris ... 14

2.4 Kerangka Berfikir ... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 16

3.2 Lokasi Penelitian ... 17

3.3 Subjekdan Objek Penelitian ... 18

3.3.1 Subjek Penelitian ... 18

3.3.2 Objek Penelitian ... 18

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 18

1. Observasi ... 19

2. Wawancara ... 19

3.5 Teknik Analisis Data ... 20

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN HASIL PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Kelurahan Kuala Silo Bestari ... 23

4.1.1 Sejarah Singkat Kelurahan Kuala Silo Bestari ... 23

4.1.2 Letak Wilayah dan Geografis ... 24

4.1.3 Data Penduduk ... 24

4.1.4. Agama Penduduk ... 25

4.1.5. Suku Penduduk ... 26

4.1.6. Mata Pencarian Penduduk ... 27

4.2 Pembahasan ... 29

4.2.1. Sejarah Keris ... 29

(10)

vi

4.2.3. Sejarah Awal Bulan Suro ... 40

4.2.4. Ngumbah keris ... 43

4.2.5.Tujuan Pelaksanaan tradisi Ngumbah Keris ... 45

4.2.6.Proses Ritual Ngumbah Keris ... 46

1. Waktu ... 46

2. Tempat ... 47

3. Perlengkapan ... 48

4. Cara Melakukan Ngumbah Keris ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan ... 61

1.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTA

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Luas Lingkungan Di Kelurahan Kuala Silo Bestari ... 24

Tabel 2 Data Penduduk ... 26

Tabel 3 Penduduk Berdasarkan Agama ... 27

Tabel 4: Penduduk Berdasarkan Etnis ... 28

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Wawancara dengan pak Ponimin

Gambar 2. Wawancara dengan bapak Wito

Gambar 3. Wawancara dengan Sutris

Gambar 4. Wawancara dengan ibuk Lestari

Gambar 5. Wawancara dengan ibuk Mariam

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai suku bangsa yang

berbeda-beda, salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia adalah suku Jawa, suku Jawa

adalah suku yang terbesar di Indonesia suku Jawa berasal dari daerah Pulau Jawa

khususnya Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. masyarakat Jawa mempunyai

tradisi budaya yang sangat banyak. Tetapi masyarakat suku sekarang berada di

mana-mana di karenakan banyak perpindahan penduduk mulai dari dulu sampai dengan

sekarang.

Keberadaan masyarakat Jawa di Kota Tanjungbalai berkisaran tahun 1930

mereka bekerja di perkebunan-perkebunan di daerah Sumatera Utara seperti di Air

Batu, Kisaran, Rantau Perapat dan lain lain, dan hingga sampai sekarang masayarakat

Jawa tetap tinggal berkeluarga hingga mempunyai keturunan di Kota Tanjungbalai

berinteraksi dengan masyarakat mayoritas.

Masyarakat merupakan satu kesatuan hidup manusia yang terintegrasi dan

saling tergantung. Dalam melakukan berbagai aktivitas terdapat berbagai macam

kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara berulang oleh masyarakat. Aktivitas yang

dilakukan berulang tersebut akhirnya menjadi ciri khas bagi suatu sekelompok

masyarakat seperti halnya aktivitas (tradisi) yang dilakukan masyarakat Jawa di

(14)

2

Tradisi ritual yang tetap dijalankan oleh masyarakat Jawa di Lingkungan I

Kelurahan Kuala Silo Bestari Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai pada

Malam Satu Suro ini salah satunya adalah Ngumbah Keris (mencuci keris). Ngumbah

keris yang dilakukan masyarakat mempunyai aturan dan syarat yang sangat khusus

dan ini dilakukan kepada masyarakat yang mempunyai keris saja dan dilakukan pada

malam satu suro atau malam tahun baru islam.

Tradisi ini dilakukan masyarakat Jawa yang berada di Lingkungan I

Kelurahan Kuala Silo Bestari Kecamatan Tanjungbalai utara Kota

TanjungbalaiMempercayai keris yang dianggap memiliki kesaktian hingga hal yang

harus dilakukan adalah ngumbah keris (mencuci keris) pada Malam Satu Suro dan hal

ini tidaklah dapat dilakukan oleh sembarang orang melainkan hanya orang-orang

yang memiliki kekuatan supranatural saja yang dapat melakukan tradisi ngumbah

keris (mencuci keris) agar keris tersebut tetap memiliki kesaktian.

Ritual yang bersifat tradisional di atas sejalan dengan yang dikatakan oleh

Soejito (1987) yang melihat tradisi itu sebagai unsur pokok yang harus dipertahankan

walaupun sifatnya dapat berubah. Dimana tradisi ritual pada Malam Satu Suro ini

masih tetap dilaksanakan secara turun-temurun pada masyarakat Jawa yang berada di

Kota Tanjungbalai. Adapun hal ini dilakukan biasanya untuk menghindari kesialan

dan bencana. Biasanya ritual yang dilakukan juga disertai dengan kegiatan puasa

(15)

3

Tradisi ngumbah keris wajib dilakukan masyarakat Jawa yang memiliki keris

atau benda pusaka, masyarakat suku Jawa yang berada di Lingkungan I Kelurahan

Kuala Silo Bestari Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai masih banyak

yang menggunakan keris atau benda pusaka. Salah satu tradisi untuk menjaga ke

aslian atau kesaktian dari keris atau benda pusaka tersebut masyarakat selalu

melakukan tradisi ritual Ngumbah Keris yang dilakukan pada satu tahun sekali.

Masyarakat jawa yang berada di daerah ini selalu melakukan beramai-ramai yang

memiliki keris saja.

Atas dasar itulah peneliti tertarik untuk membahas dan meneliti lebih dalam

lagi dengan melakukan penelitian yang berjudul “Tradisi Ngumbah Keris Pada

Malam Satu Suro Di Kelurahan Kuala Silo Bestari Kecamatan Tanjungbalai Utara

Kota Tanjungbalai”.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi identifikasi masalah pada

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Masyarakat jawa yang berada di Lingkungan I Kuala Silo Bestari Kecamatan

Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai

2. Keyakinan masyarakat terhadap masih adanya keris yang memiliki kesaktian.

3. Kepercayaan masyarkat Jawa yang berada di Lingkungan I Kelurahan Kuala

Silo Bestari Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai Terhadap

(16)

4

1.3. Pembatas Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas peneliti dapat membatasi masalah

seperti tradisi ngumbah keris hanya saja dilakukan untuk masyarakat yang memiliki

keris yang dianggap sakti, dan bagaimana proses tradisi ritual Ngumbah Keris di

Lingkungan I Kelurahan Kuala Silo Bestari Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota

Tanjungbalai.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneiti menentukan masalah. Rumusan

masalah peniltian yang akan dikaji yaitu :

1. Bagaimana prosesi tradisi ritual Ngumbah Keris di Kelurahan Kuala Silo

Bestari Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai dapat terjadi?

2. Apa saja tujuan Masyarakat Jawa di Lingkungan I Kel Kuala Silo Bestari

Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai untuk melakukan

tradisi ritual Ngumbah Keris pada malam satu suro?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui prosesi tradisi ritual ngumbah kerisdi Lingkungan I

Kelurahan Kuala Silo Bestari Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota

(17)

5

2. Untuk mengetahui alasan masyarakat Jawa di Kelurahan Kuala Silo Bestari

Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai tetap mempertahankan

tradisi tersebut.

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Manfaat Teoritis

1. Memberikan dan memperluas pengetahuan kepada peneliti dan juga pembaca

tentang tradisi ngumbah keris di Kelurahan Kuala Silo Bestari Kecamatan

Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai.

2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca bagaimana prosesi ritual ngumbah

keris.

3. Dapat digunakan sebagai referensi bagi kajian Antropologi Budaya.

1.6.2. Manfaat Praktis.

1. Dapat dijadikan sebagai motivasi kepada masyarakat Jawa yang membaca

agar tetap melestarikan kebudayaan suku Jawa agar tidak hilang kebudayaan

Jawa.

(18)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Tradisi Ngumbah keris adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat jawa

yang masih mewarisi tradisi tersebut, tradisi ngumbah keris hanya di lakukan

oleh orang yang memiliki benda pusaka seperti keris, tradisi Ngumbah keris

yang dilakukan Masyarakat jawa yang di Lingkungan I sudah lama semenjak

masyarakat jawa transmigrasi ke pulau Sumatera

2. Masyarakat jawa yang Di Lingkungan I percaya terhadap keris, keris tersebut

di anggap memiliki mempunyai roh leluhur mereka, Keris tersebut bisa

menjaga diri dan keluarga dari gangguan apapun termasuk dari roh-roh jahat

dan menjauhkan mereka dari musibah, keris tersebut yang di miliki warga

juga bisa membantu mereka untuk menyembuhkan dari penyakit.

3. Proses Tradisi ritual Ngumbah keris sebagai berikut :

1. Niat untuk melakukan Ngumbah keris

2. Pada pukul 16.00 Mandi bunga rampe dan tiga warna

3. Menyiapkan sesajen seperti:

1. Kopi pahit 2. Kopi manis 3. Teh manis 4. Teh pahit 5. Air

putih 6. Bakar kemenyan putih di dalam Dufa 7. Mangkok isi

Air dengan bunga rtiga warna dan letakkan keris tersebut.

(19)

62

5. Membuat kenduri atau sukuran semampu orang yang mempunyai

keris pada malam hari setelah Isya

6. Sudah melakukan Puasa selama semlaman pada keesokan harinya

sebelum ashar membasuh keris dengan bunga yang di dalam

manggok dan basuh sejalan hingga 10 kali saja

7. Usap-usap Keris dengan Jeruk Purut untuk melunturkan karat

sampai sari jeruk purut kering

8. sesudah itu campur bunga rampai dengan air

9. sudah di campurkan air tadi siramkan ke keris yang sudah di

rendam selama semalam secara berulang – berulang

10. letakkan keris yang sudah di siram dengan air yang bercampur

bunga rampai tadi ke atas kain lap yang kering dan lap sampai air

tidak ada lagi yang berada di keris

11. Oleskan minyak duyung secara merata

12. Buang sesajen yang di sedia kan untuk ngumbah keris, seperti teh

pahit, teh manis, kopi pahit, kopi manis, dan air serta kemenyan

yang di bakar semalaman.

13. Letakkan keris seperti semula di tempan penyimpanan

14. Pada saat melakukan hal itu semua kita harus Khusuk dengan niat

untuk membersihkan keris, Agar niat kita sampai dengan tujuan

supaya keris atau roh yang di dalam keris tersebut menbegtahui

(20)

63

4. Tujuan Masyarakat Jawa Melakukan Tradisi Ngumbah adalah sebagai proses

ritual yang sudah menjadi syarat untuk keris tersebut ketika masyarakat jawa

yang mempunyai keris tidak melakukan tradisi tersebut maka mereka akan

merasa tidak nyaman dan mereka percaya akan mendapatkan musibah,

karena keris yang dianggap mereka bisa membantu masyarakat jawa yang

memiliki keris tersebut seperti menyembuhkan penyakit.

B. SARAN

Dari hasil penelitan tersebeut, dapat menggambarkan bagai mana masyarakat

jawa yang di Lingkungan I Kelurah Kuala Silo Bestari bagai mana prosesi tradisi

Ritual Ngumbah keris dan apa faktor measyarakat jawa yang berada di lingkungan I

tetap melakukan Tradisi tersebut. Adapun saran yang menjadi penelitian ini adalah :

1. Meskipun dalam penelitian ini memiliki masih banyak kekurangan,

diharapkan dalam penelitian ini bisa menjadi pemicu untuk penelitian

selanjutnya.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya bisa memfokuskan lebih dalam lagi

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Dwidjosaputro, Ki. 1997.Petunjuk praktis Merawat Keris. Surakarta : PT.Yudha Gama Corporation

Geertz, Clifford. 1992 Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius

Harsrinuksmo, Bambang. 1990. Rahasia Isi Keris. Jakarta : Pustakakarya Grafikatama

Ihromi. 1997. Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Obor Indonesia

Koentjaraninggrat. 1984. Kebudayaan Jawa, Jakarta : Universitas Indonesia

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Antropologi I. Jakarta : Universitas Indonesia

Koentjaraninggrat. 1992. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta : Dian Rakyat

Koentjaraninggrat. 1996. Pengantar Antropologi I. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Koentjaraninggrat. 1997 Pengantar Antropologi pokok-pokok etnografi II. Jakarta : Rineka Cipta

Sarwono, Jhonatan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sejogyo, Pudjiwati. 1985.Sosiologi Pembangunan. Jakarta : IKIP Jakarta

Soerjono, Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sumber Skripsi :

Loilina, Ayu. 2015 “Tradisi Ritual Bulan Suro Pada Masyarakat Jawa Study Kasus Masyarakat

Desa Sembirejotimur Kecamatan Percut Sei Tuan”. Medan : Skripsi Fakultas Ilmu Sosiali UNIMED

Sumber Web :

Gambar

Tabel 1 Luas Lingkungan Di Kelurahan Kuala Silo Bestari .........................  24
Gambar 2. Wawancara dengan bapak Wito

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah, kemudahan, serta rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, dengan segala limpahan rahmat, hidayah, anugerah, kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidanyah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, dan inayah_Nya, serta sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidanyah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyeselesaikan skripsi yang berjudul

Segala Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Smart