• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KARAKTERISTIK ZAT DI KELAS VIISMP NEGERI3 PERCUT SEI TUAN T.P 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KARAKTERISTIK ZAT DI KELAS VIISMP NEGERI3 PERCUT SEI TUAN T.P 2016/2017."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK KARAKTERISTIK ZAT DI KELAS VII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.P 2016/2017

Oleh :

ASTRID M T SILITONGA NIM 4123321008

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK KARAKTERISTIK ZAT DI KELAS VII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.P 2016/2017

AstridM. T. Silitonga ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Karakteristik Zat kelas VII semester I SMP Negeri 3PercutSei Tuan T.P. 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two grup pretes – postes desain populasi seluruh siswa kelas VII Semester ganjil SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang, yang terdiri atas sembilan kelas paralel. Sampel penelitiandiambil dua kelas yang diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Sampel yang terpilih ialah kelas VII-6 sebagai kelas eksperimendan kelas VII-1 sebagai kelas kontrol yaitu 35 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes essay berjumlah 10 soal. Soal yang dipakai yang telah digunakan validitas, lembar observasi. Uji hipotesis menggunakan uji t.

Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata preteskelas eksperimen adalah 33,77 dengan standar deviasi 5,87 dan pada kelas kontrol nilai rata-rata 32,83 denganstandardeviasi5,52.Data hasil belajar setelah perlakuan (postest) yang diperoleh ialah kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 78,34 dan standar deviasi 8,69 termasuk dalam kategori tinggi; serta kelas kontrol dengan nilai rata-rata 64,60 dan standar deviasi 11,42. Dari hasil uji statistik diperoleh thitung = 5,56 > ttabel = 1,99, α = 0,05, Ha diterima, H0 ditolak. sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi “ada pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok karakteristik zat kelas VII SMP Negeri 3 PercutSei Tuan”

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya dan diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBL) Berbantuan Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Karakteristik Zat

Kelas VII Semester I di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P. 2016/2017” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Mukti H, Harahap,S.Si, M.Si, sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya skripsi ini.

2. Bapak Dr Eidi Sihombing, M.Si; bapak Purwanto, M.Pd dan ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Pintor Simamora,M.Si selaku dosen penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama penulis kuliah di Jurusan Fisika FMIPA UNIMED.

4. Bapal Alkhafi Maas Siregar, M. Si selaku ketua jurusan Fisika FMIPA UNIMED,

5. Bapak Drs. J. B. Sinuraya, M. Pd selaku ketua program studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika FMIPA-UNIMED.

6. Bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA UNIMED.

(5)

v

9. Bapak Drs. Rusman selaku kepala sekolah SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan atas ijin penelitian yang diberikan.

10. Ayahanda tercinta Drs. Marsangkap Silitonga,M.Pd, dan Ibunda tersayang Nurhaida Bakara, S.Pd yang selalu memberikan dorongan, doa, semangat dan dana kepada saya selama menyelesaikan studi di UNIMED.

11. Saudara-saudaraku Ruth Silitonga, Grace Silitonga dan Yoshua Silitonga yang selalu memberi semangat sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman terbaik saya Rizki Adelina, Mey Silitonga, Meylinda Saragih dan Hera Lubis yang selalu memberi semangat serta masukan mulai dari penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini.

13. Semua teman saya di program studi pendidikan fisika kelas Ekstensi A 2012 Adel, Aisyah, Andi, Annisa, Anju, Cut Entan, Dahniati, Dewi Sartika, Dewi Ratna, Evi, Felisa, Hana, Juni, Joan, Fakhrun, Sari, Dina, Dulas, Edi, Iren, Irma, Joan, Laila, Laina dan Fadly

14. Semua pihak yang telah membantu penulis sampai skripsi ini selesai, yang tidak sempat saya sebutkan namanya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun disadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang. Kiranya isi skripsi ini dapat memperkaya ilmu pendidikan kita.

Medan, Februari 2017 Penulis

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Definisi Operasional 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Konsep Belajar dan Mengajar 10

2.1.3 Hasil Belajar 11

2.1.4 Aktivitas Belajar 12

2.1.5 Model Pembelajaran 13

2.1.6 Model Problem Based Learning 14

2.1.6.1 Teori Belajar yang Mendukung Model Problem Based Learning 15

2.1.6.2 Ciri – Ciri Khusus Problem Based Learning 16

(7)

vii

2.1.6.4 Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning 18

2.1.7 Media Pembelajaran 18

2.1.8 Mind Mapping 19

2.1.8.1 Pengertian Mind Mapping 19

2.1.8.2 Kegunaan Mapping 19

2.1.8.3 Keunggulan dan Kelamahan Mapping 20 2.1.8.4. Unsur dan Aturan Pembuatan Mind Mapping. 20

2.1.9 Pemnelajaran Konvensional 21

2.1.10 Materi Pembelajaran 22

2.1.11 Penelitian yang Relevan 30

2.2 Kerangka Konseptual 32

2.3 Hipotesis Penelitian 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 33 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.2.1. Populasi Penelitian 33

3.2.2. Sampel Penelitian 33

3.3. Variabel Penelitian 33

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 34

3.4.1. Jenis Penelitian 34

3.4.2. Desain Penelitian 34

3.5. Prosedur Penelitian 35

3.6. Instrumen Penelitian 36

3.6.1. Lembar Observasi 38

3.6.2. Tes Hasil Belajar 38

3.7. Validitas Instrumen 40

3.8. Teknik Analisis Data 40

3.8.1. Uji Persyaratan Analisis Data 40

3.8.2. Pengujian Hipotesis 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(8)

viii

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Pretes 43 4.1.1.1 Data pretes kelas eksperimen 43 4.1.1.2 Data pretes kelas kontrol 44 4.1.2 Analisis data hasil pretes 45 4.1.2.1 Uji Normalitas data hasil pretes 45 4.1.2.2 Uji Homogen data hasil pretes 46 4.1.2.3 Uji Perbedaan data hasil pretes 47 4.2 Data Hasil Belajar (Posttes) 47 4.2.1 Deskripsi Data Hasil Belajar (posttes) 47 4.2.1.1 Deskripsi Data Hasil Belajar (posttest) Kelas Eksperimen 48 4.2.1.2 Deskripsi Data Hasil Belajar (posttest) Kelas Kontrol 49 4.2.2 Uji Kecenderungan Hasil Belajar (Posttest) 50 4.2.2.1 Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Eksperimen 50 4.2.2.2 Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Kontrol 51 4.2.3 Analisis Data Hasil Posttesst 52 4.2.3.1 Uji normalitas data hasil postetest 52 4.2.3.2 Uji Homogenitas Data hasil posttest 53

4.2.3.3 Pengujian Hipotesis 53

4.3 Hasil belajar afektif dan psikomotorik 57 4.3.1 Hasil belajar afektif eksperimen 55 4.3.2 Hasil belajar psikomotorik 55

4.4 Pembahasan 57

4.4.1 Hasil Belajar di Kelas Eksperimen 57 4.4.2 Hasil Belajar di Kelas Kontrol 58 4.4.3 Perbedan Hasil Belajar di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 61

5.2 Saran 62

DAFTAR PUSTAKA 63

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Skema Perubahan Wujud Zat 24

Gambar 2.2 Susunan Partikel Zat Padat 24

Gambar 2.3. Susunan Partikel Zat Cair 25

Gambar 2.4 Susunan Partikel Zat Gas 25

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 37

Gambar 4.1 Histogram data hasil pretes kelas eksperimen 44

Gambar 4.2 Histogram data hasil pretes kelas kontrol 45

Gambar 4.3 Histogram data hasil belajar (Posttest) kelas eksperimen 49

Gambar 4.4 Histogram data hasil belajar (posttest) kelas kontrol 50

Gambar 4.5 Diagram batang Hasil Beelajar Afektif Kelas Ekspermen 55

Gambar 4.6 Diagram batang hasil belajar psikomotorik kelas

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks untuk PBL 17

Tabel 2.2 Kegiatan ceramah, Tanya jawab dan tugas. 22 Tabel 2.3. Daftar Massa Jenis Sejumlah Zat 28 Tabel 2.4 Penelitian yang relevan 31 Tabel 3.1 Two grup pretes-postes design 35 Tabel 3.2 Indikator observasi aktivitas siswa 38 Tabel 3.3 Kisi-kisi tes hasil belajar siswa 39 Tabel 3.4 Penentuan nilai perolehan hasil belajar siswa 39 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi data pretes kelas eksperimen 43 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi data pretes kelas control 44 Tabel 4.3 Ringkasan uji normalitas data hasil pretes kelas eksperimen

dan kelas kontrol 46

Tabel 4.4 Ringkasan hasil uji homogenitas data hasil pretes 46 Tabel 4.5 Ringkasan hasil uji t data hasil pretes 47 Tabel 4.6 Distribusi frekuensi data hasil belajar (postest) kelas Eksperimen 48 Tabel 4.7 Distribusi frekuensi data hasil belajar (postes) kelas control 49 Tabel 4.8 Kecenderungan hasil belajar siswa yang diajar dengan Model

mbelajaran Berdasarkan Masalah 51 Tabel 4.9 Kecenderungan hasil belajar siswa yang diajar dengan Model

onvensional 51

Tabel 4.10 Ringkasa hasil uji normal data hasil belajar (postest) kelas

ksperimen dan kelas kontrol 52

Tabel 4.11 Ringkasasil hasil uji homogen data hasil belajar 53 Tabel 4.12 Ringkasan uji perbedaan rata-rata (uji t) data hasil belajar

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 65

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 76

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 85

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 95

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 97

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa III 99

Lampiran 7. Kisi – kisi Tes Hasil Belajar 101

Lampiran 8. Lembar Penilaian Afektif 108

Lampiran 9 Tabel Obervasi Psikomotorik 111

lampiran 10 Penilaian Keterampilan 117

Lampiran 11 Data Penelitian dan perhitungan Statistik. 120

Lampiran 12 Tabel Nilai Statistik 141

Lampiran 13 Mind Mapping 147

Lampiran 14 Dokumentasi 148

Lampiran 15 Bukti Pembayaran Uang Kuliah 155

Lampiran 16 Surat Izin Penelitian 156

Lampiran 17 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 157

Lampiran 18 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi 158

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Pengembangan kualitas sumber daya manusia menjadi

suatu keharusan yang diemban pendidikan formal dalam memasuki era globalisasi.

Namun, salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah

masalah lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang diterapkan lebih

diarahkan pada kemampuan untuk menghafal informasi, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. “Kebiasaan menghafal informasi tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak

menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri. Secara substansial, proses

pembelajaran hingga kini masih didominasi oleh guru dan tidak memberikan akses

bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya” (Trianto, 2009:5).

(13)

2

Proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya fisika kini masih

didominasi oleh guru. Guru sering menjadikan siswa sebagai objek belajar bukan

sebagai subjek belajar, siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan

yang diberikan guru. Proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah masih

berpusat pada guru (teacher centered). Guru menyajikan materi fisika dalam bentuk

rumus-rumus dan perhitungan, sehingga banyak siswa yang kurang menyukai

pelajaran fisika karena menganggap belajar fisika sulit, tidak menarik dan

membosankan.

Fisika merupakan salah satu dari bagian ilmu pengetahuan yang menuntut siswa memiliki keterampilan memahami konsep sekaligus rumus secara seimbang. Selain itu siswa juga dituntut untuk mampu menghubungkan atau mengaplikasikan konsep-konsep fisika tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan tersebut proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah otomatis memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa baik dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Oleh sebab itu, guru harus terampil dalam mengadakan variasi dalam belajar. “Keterampilan mengadakan variasi dalam belajar mengajar akan meliputi tiga aspek, yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran dan variasi dalam interaksi antara guru dan siswa (Djamarah, 2013).”

(14)

3

fisika itu membosankan, 25,6 % menganggap biasa saja dan hanya sekitar 12,8 % yang mengatakan bahwa fisika itu mudah dan menyenangkan.

Rendahnya minat belajar siswa/i terhadap mata pelajaran fisika ini ditunjukkan dari minimnya kesadaran dan minat siswa untuk membaca dan mengulang mata pelajaran yang hendak dan akan diajarkan oleh gurunya. 71,8 % siswa jarang mengulang pelajaran di rumah, 5,1 % sering, dan 5,1 % sama sekali tidak pernah mengulang pelajarannya, hanya sekitar 18 % saja siswa yang mau mengulang pelajaran fisika yang telah diajarkan sebelumnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, fasilitas di sekolah cukup mendukung untuk menunjang kegiatan pembelajaran fisika dengan adanya laboratorium IPA. Dalam hal praktikum, guru mengatakan bahwa praktikum jarang dilakukan karena keterbatasan waktu dan beberapa alat yang belum memadai pada beberapa materi pokok pelajaran fisika. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, yang paling sering digunakan guru adalah model pembelajaran konvensional dengan mengajarkan konsep ataupun materi dan penggunaan rumus secara seimbang, guru juga selalu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari serta pemberian tugas diakhir pembelajaran agar siswa lebih cepat memahami materi, namun tetap saja nilai yang diperoleh siswa masih kurang memuaskan. Sesuai dengan hasil observasi yang diperoleh hanya 43,6 % siswa yang mampu memperoleh nilai yang cukup memuaskan dengan mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 70; 5,1 % siswa yang mencapai nilai yang memuaskan dengan rentang 80-90 dan sisanya 51,3 % mendapat nilai yang tidak memuaskan dengan nilai dibawah KKM.

(15)

4

Salah satu pembenahan dalam proses belajar mengajar fisika yang dapat

dilakukan adalah penerapan model pembelajaran yang kreatif, aplikatif dan

menyenangkan, sehingga siswa mudah memahami dan menguasai konsep fisika dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan model yang tepat atau sesuai

untuk setiap konsep membuat tujuan proses hasil belajar mengajar yang sudah

ditentukan tercapai dengan baik.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut

adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari dan dapat menyampaikan berbagai konsep yang

diajarkan, sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep

tersebut. Model pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu upaya solusinya.

Model pembelajaran berbasis masalah dirancang dengan tujuan untuk membantu

siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam

memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran

yang didasarkan pada permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni

penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata,

sehingga memungkinkan siswa memahami konsep fisika bukan sekedar menghafal

konsep (Trianto, 2009:90). Menurut Arends (2008:4), esensi pembelajaran berbasis

masalah berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan

bermakna kepada siswa, yang berfungsi sebagai landasan bagi investigasi dan

penyelidikan siswa. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran

berbasis masalah bukan hanya sekedar model pembelajaran yang diarahkan agar

peserta didik dapat mengingat dan memahami berbagai data, fakta atau konsep, akan

tetapi bagaimana data, fakta, dan konsep tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk

melatih kemampuan berpikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan suatu

persoalan.

(16)

5

learning dengan minat belajar siswa yang lebih mengarah kepada motivasi adalah

ketika siswa/i termotivasi dalam belajar secara otomatis aktivitas belajar mereka akan meningkat. Dalam aktivitas belajar ini akan terlihat hasil yang diharapkan pada model problem based learning yang ditawarkan yaitu keterampilan memecahkan masalah serta keterampilan belajar secara mandiri. Model pembelajaran ini sudah pernah diteliti sebelumnya oleh Dwi, dkk (2013) dengan hasil penelitian rata-rata nilai pemahaman konsep siswa kelas eksperimen sebesar 81,27 dan kelas kontrol sebesar 71,51; Simanjuntak (2014) dengan hasil penelitian yang menunjukkan rata-rata N-gain penguasaan konsep mahasiswa kelas eksperimen sebesar 73% dan kelas kontrol sebesar 60%; Hartini, (2014) memperoleh hasil penelitian rata-rata pre-test 49,3 mengalami peningkatan dengan rata-rata post-test 79,2; Setiawan, dkk (2012) dengan hasil rata-rata belajar kelas eksperimen 73,77 dan kelas kontrol 62,76.

Adapun yang menjadi kendala yaitu sulitnya menentukan masalah yang akan

dipecahkan saat proses pembelajaran berlangsung, peneliti menemukan masalah

dalam pengumpulan Lembar Kerja Siswa (LKS) karena kelompok lebih fokus pada

penyelesaian masalah yang diberikan sedangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) tidak

bisa diselesaikan dengan tepat waktu, dan peneliti belum maksimal dalam mengelola

waktu sehingga semua sintaks kurang efektif saat pelaksanaan proses pembelajaran.

Pada penggunaan model problem based learning kendala yang dihadapi kebanyakan peneliti adalah mengenai alokasi waktu. Upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah dengan memberikan model problem based learning disertai mind mapping (peta pikiran) sebagai salah satu media

pembelajaran agar siswa lebih tertarik untuk mempelajari pokok bahasan Karakteristik Zat. Selain itu juga membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan dengan kehidupan sehari-hari agar siswa lebih mudah memahami pokok bahasan tersebut.

(17)

6

Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Karakteristik Zat Berbantuan Mind Mapping di Kelas VII Semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan Jalan Masjid Pecut T.P. 2016/2017”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan kurang menarik 2. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika 3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah 4. Kegiatan belajar mengajar yang kurang bervariasi

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII Semester I di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang T.P. 2016/2017

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based learning

3. Materi pokok adalah Karakteristik Zat kelas VII semester I.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

(18)

7

2. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Karakteristik Zat kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P. 2016/2017?

3. Bagaimana pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Karakteristik Zat kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P. 2016/2017?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model problem based learning pada materi Karakteristik Zat kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P. 2016/2017

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Karakteristik Zat kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P. 2016/2017

3. Untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Karakteristik Zat kelas VII semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.P. 2016/2017

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model problem based learning pada pokok bahasan Karakteristik Zat kelas VII

semester I SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan

(19)

8

1.7 Definisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. (Trianto, 2011)

2. Model Problem Based Learning dirancang terutama untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah dan keterampilan intelektualnya; mempelajari peran-peran orang dewasa dengan mengalaminya melalui berbagai situasi riil dan menjadi pelajar yang mandiri. (Arends, 2008)

(20)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan pada bab iv didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar pada materi pokok karakteristik zat dari kelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan mind mapping cenderung tinggi dengan nilai rata-rata 78,34. Dari 35 sampel, ternyata 22 (62,86%) termasuk kategori tinggi, 13 (37,14%) kategori cukup, dan tidak ada yang masuk kategori kurang dan rendah.

2. Hasil belajar pada materi pokok karakteristik zat dari kelompok siswa yang diajar dengan model konvensional (pembelajaran langsung) cenderung cukup dengan nilai rata-rata 64,60. Dari 35 sampel, ternyata 4 (11,43%) termasuk kategori tinggi, 24 (68,57%) kategori cukup, 7 (20%) kategori kurang dan tidak ada yang masuk kategori rendah.

3. Ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah berbantuan mind mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Karakteristik Zat

kelas VII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan. Hal ini disimpulkan dari perbedaan hasil belajar (posttest) antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran langsung.

4. Penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) dapat mengembangkan aktivitas berkarakter siswa kelas VII yaitu

pada aspek disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, bersahabat/komunikatif, dan tanggung jawab. Peningkatan nilai aktivitas berkarakter siswa yang diajar dengan model problem based learning lebih tinggi dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran yang selama ini sudah dilaksanakan.

(21)

62

dari uji t untuk menguji mbuktikan model problem based learning dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Dari hasil analisis diperoleh harga thitung= 5,66 yang lebih besar dari ttabel= 1,99 untuk dk = (35 + 35) – 2 = 68.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka disarankan: 1. Model problem based learning dapat digunakan untuk mengembangkan

aktivitas berkarakter dan meningkatkan pemahaman konsep siswa, maka sebaiknya guru dapat menerapkannya sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran.

2. Guru perlu membiasakan proses pembelajaran dengan model problem based learning untuk mengembangkan aktivitas berkarakter siswa agar hasil yang

diperoleh menjadi lebih baik.

(22)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I., (2008), Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar), Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Djamarah, S. B., Zain, A., (2013), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Dwi, I. M., Arif, H., Sentot, K., (2013), Pengaruh Strategi Problem Based Learning Berbasis ICT terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9: 8-17

Hartini, T. I., (2014), Pengaruh Berpikir Kreatif dengan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa dengan Menggunakan Test Open Ended, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,: Universitas Negeri Semarang

Henry, G,dkk, 2013. IPA untuk SMP/MTs kelas VII. Jakarta: Dapartemen Pendidikan Nasional

Jihad, A., Haris, A., (2012), Evaluasi Pembelajaran, Multi Presindo, Yogyakarta.

Rusman., (2012), Model-model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standard Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Selcuk, G. S., Caliskan, S., Sahin, M., (2013), A Comparison of Achievement in Problem Based, Strategic and Traditional Learning Classes in Physics, International Journal on New Trends in Education and Their Implications, 4: 154-164

Setiawan, G. C., Suprihati, T., Astutik, S., (2012), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Disertai Media Komputer Makro Media Flash, Jurnal Pembelajaran Fisika, 1: 291-293

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-ruzz Media, Yogyakarta.

(23)

64

Swadarma, D., (2013), Penerapan Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran,. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progressif, Kencana, Jakarta.

UNSW (2015). http://chemeng.mcmaster.ca (accessed Oktober - November 2015)

Referensi

Dokumen terkait