• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PENDERITA GENERALIZED ANXIETY DISORDER ( GAD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PENDERITA GENERALIZED ANXIETY DISORDER ( GAD"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Kecemasan merupakan suatu konsep yang sukar untuk dipahami dalam kehidupan oleh karena dinilai rumit dan banyak menyangkutkan konsep daripada bukti nyata serta didalamnya tersangkut dinamika yang bervariasi.

Kecemasan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan yang disertai dengan tanda somatik dan gejala-gejalanya sering ketemukan tidak spesifik, seringkali merupakan suatu keadaan emosi yang normal, namun kecemasan dapat digolongkan patologis apabila tidak sesuai dengan proporsi ancaman sesungguhnya serta bersifat maladaptif, sedangkan tanda-tanda yang muncul dapat berupa keluhan-keluhan fisik seperti gemetar, nyeri kepala, mudah capai, nafas pendek atau dapat hyperventilasi, ketegangan otot dan dapat terjadi hiperaktivitas otonom dan keluhan psikologis berupa sulit berkonsentrasi, insomnia, perasaan takut berlebihan dan dapat menganggu aktivitas-aktivitas lain.

(2)

2

Menurut Kusuma ( 1997 ) seseorang yang mengalami kecemasan yang tidak terkontrol, tidak terfokus pada obyek tertentu dan mengalami gangguan yang bersifat kompleks seseorang tersebut dapat dikategorikan menjadi Generalized Anxiety Disorder ( GAD ), Generalized Anxiety Disorder ( GAD ) merupakan bagian dari bagian gangguan kecemasan, sedang gejala yang timbul sering ditandai dengan perasaan ketakutan yang disertai dengan tanda-tanda somatik yang menunjukan terjadinya hiperaktivitas sistem saraf otonom. Lebih lanjut menurut Davison ( 2010 ) individu yang sedang menderita Generalized Anxiety Disorder ( GAD ) biasanya secara terus-menerus merasakan cemas, seringkali tentang hal-hal yang sekecil kecilnya ( sepele ). Penderita pada umumnya selalu memiliki kekhawatiran yang cendrung bersifat kronis, penderita sangat banyak menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan berbagai banyak hal dan menganggap kekhawatiran mereka sebagai sesuatu yang tidak dapat terkontrol, bentuk kekhawatiran yang paling sering dirasakan adalah mengenai permasalahan kesehatan sehari-hari, sering terlambat menghadiri pertemuan atau merasa terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan ciri-ciri lain mencakup kesulitan untuk berkonsentrasi, sangat mudah lelah, ketidaksabaran, mudah tersinggung dan mudah mengalami ketegangan otot-otot.

(3)

3

Menurut Davison ( 2010 ) Generalized Anxiety Disorder ( GAD ) biasanya banyak di mulai pada pertengahan masa remaja, meskipun banyak orang yang menderita gangguan kecemasan menyeluruh menuturkan bahwa mereka mengalami masalah tersebut sepanjang kehidupannya dan berbagai peristiwa penuh stress dalam hidupnya tampak cukup mempunyai peran terhadap terjadinya gangguan kecemasan secara menyeluruh.

(4)

4

dengan stresor seperti sakit kepala, sesak nafas dan mengalami permasalahan di dalam gangguan kecemasan ( Kaplan, 1997).

Menurut Wittchen & Hoyer, 2001 ( dalam Devison, 2010 ) angka kejadian Generalized Anxiety Disorder ( GAD ) sepanjang hidup gangguan ini relatif cukup tinggi, gangguan ini terjadi pada sekitar lima persen dari populasi umum dan di dalam pelayanan kesehatan primer ditemukan angka prevalensinya untuk gangguan kecemasan menyeluruh sebesar 7,9 % ( Maramis, 2009 ). Perkiraan lain angka prevalensi gangguan kecemasan di masyarakat ( per 1000 orang ) adalah terdapat Generalized Anxiety Disorder ( GAD ) sebesar 30 orang ( Narrow,et al.,2002 ) dan pendapat lain juga menyatakan bahwa di negara Amerika Serikat yang diteliti selama dalam waktu enam bulan tipe-tipe gangguan kecemasan yang sering muncul adalah Generalized Anxiety Disorder ( GAD ) dengan angka perkiraan jumlah besarnya empat persen dari jumlah penduduk yang ada ( Wiramiharja, 2007 ).

(5)

5

relaksasi otot progresif, karena latihan relaksasi otot progresif ini telah diketahui efektif menurunkan kecemasan untuk perawatan dan pencegahan gangguan pernafasan, hiperventilasi nafas pendek, menurunkan ketegangan dan perubahan kesadaran dan latihan relaksasi yang terprogram setiap hari dapat memberikan efek pada respon psikologis terhadap stress dan juga akan tertolong jika kecemasan muncul kembali ( Azizah, 2010 )

Berdasarkan penelitian-penelitian Jacobson dan Wolpe menunjukan bahwa relaksasi otot progresif dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan, relaksasi otot progresif dapat digunakan sebagai ketrampilan coping yang aktif. Jika digunakan untuk mengajar individu kapan dan bagaimana menerapkan relaksasi otot progresif dibawah kondisi yang menimbulkan kecemasan, tehnik relaksasi otot progresif dibuktikan mampu membantu mengatasi gangguan kecemasan ( Utami, 2002 ). Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni ( 2006 ) menunjukkan bahwa ada pengaruh dari proses relaksasi otot progresif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada lansia. Selain itu penelitian oleh Chen ( dalam Azizah, 2009 ) yang menyatakan bahwa tehnik relaksasi otot progresif mampu menurunkan tingkat kecemasan pada penderita schizophrenia. Hal lain juga dijelaskan dalam penelitian yang dilakukan oleh Rasid ( dalam Azizah 2009 ) bahwa tehnik relaksasi otot progresif mampu menghasilkan efek penurunan tingkat kecemasan pada murid-murid sekolah menengah atas yang mengalami kecemasan dalam belajarnya. Selain itu banyak penelitian lain yang menyatakan bahwa tehnik relaksasi otot progresif dapat menurunkan dan mampu

mengatasi kecemasan seseorang yang mengalami ketegangan otot-otot ( Shaleudin, 2010 ). Menurut Suewondo ( 2009 ) perasaan cemas secara subyektif

(6)

6

langsung, menghapus atau menghilangkan komponen otonomik dengan berbagai macam cara, salah satunya latihan relaksasi otot progresif dan latihan relaksasi otot progresif yang dipakai dengan mengunakan otot-otot tubuh yang utama dengan jumlah sembilan. Sedangkan menurut Miltenbelger ( 2004 ) untuk mengatasi Generalized Anxiety Disorder ( GAD ) dapat dilakukan dengan relaksasi otot progresifdengan mengunakan otot-otot tubuh yang utama dengan jumlah 14.

Pada penelitian sebelumnya pemberian terapi relaksasi otot progresif pada penderita Generalized Anxiety Disorder ( GAD ) dengan mengunakan kumpulan otot utama berjumlah 14, sedang penelitian yang akan dilakukan mengunakan kumpulan otot utama berjumlah sembilan, hal ini yang membedakan dengan penelitian sebelumnya, dengan berkurangnya jumlah otot maka waktu yang dipergunakan untuk melakukan latihan relaksasi otot progresif lebih pendek, adapun yang mendasari pengurangan jumlah 14 menjadi sembilan otot karena otot bokong, otot perut, otot kedua tungkai bagian atas, otot tungkai bagian bawah kanan dan kiri tergolong otot non jurusan serabut, tetapi merupakan otot-otot yang berkedudukan yaitu otot bokong sebagai pelindung tulang sakrum dan tulang koksigeus, otot perut sebagai pelindung organ viseral tubuh, kedua otot tungkai bagian atas serta otot tungkai bagian bawah kanan dan kiri berfungsi mengerakan persendian, sehingga kelima otot tersebut tidak terkena dampak secara langsung berupa ketegangan apabila seseorang mengalami suatu kecemasan ( Pearce, 2009 ).

(7)

7 B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan yang akan di jawab dalam penelitian ini adalah, apakah terapi relaksasi otot progresif dapat menurunkan tingkat kecemasan pada penderita yang mengalami Generalized Anxiety Disorder ( GAD ) ?.

C. Tujuan Penelitian.

Tujuan dalam penelitian adalah mengetahui apakah terapi relaksasi otot progresif dapat mengurangi tingkat kecemasan pada penderita yang mengalami Generalized Anxiety Disorder ( GAD ).

D. Manfaat Penelitian. 1. Manfaat Teoritis.

Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi secara ilmiah di bidang keilmuan terutama dalam ilmu psikologi. 2. Manfaat Praktis.

a. Bagi Peneliti ( Terapis ).

Dapat mengasah dan menambah kemampuan untuk menambah keilmuan yang diperoleh selama ini.

b. Profesional Psikologi.

Sebagai pedoman untuk praktisi/memberikan pelayanan kepada klien c. Untuk Instansi ( Tempat penelitian ).

(8)

TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PENDERITA

GENERALIZED ANXIETY DISORDER

( GAD )

TESIS

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Magister (S-2) Psikologi

Oleh:

Mokhamad Kholik

Nim : 098200035

PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI

DIREKTORAT PASCASARJANA PSIKOLOGI ( DPPs )

(9)

TESIS

Dipersiapkan dan disusun oleh : Mokhamad Kholik

Nim : 098200035

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal

30 April 2012

SUSUNAN DEWAN

PENGUJI

Ketua : Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si., Psi. ...

Sekretaris : Yudi Suharsono, M.Si., Psi. ...

Penguji I : Dr. Diah Karmiyati, Psi. ...

(10)

TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PENDERITA

GENERALIZED ANXIETY DISORDER ( GAD )

Yang diajukan oleh : Mokhamad Kholik Nim : 098200035

Telah disetujui Tanggal, 24 Mei 2012

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si., Psi. Yudi Suharsono, M.Si., Psi.

Direktur Ketua Program Studi Program Pascasarjana Magister Psikologi

(11)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini , saya

Nama : Mokhamad Kholik

Nim : 098200035

Program studi : Magister Profesi Psikologi Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1.Tesis dengan judul ” TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PENDERITA GENERALIZED ANXIETY DISORDER ( GAD ) ” adalah hasil karya saya dan dalam naskah tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini serta disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2.Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia tesis ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3.Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTI NON EKSLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul ” TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PENDERITA GENERALIZED

ANXIETY DISORDER ( GAD ) ” tesis ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Psikologi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari dalam melakukan penulisan ini dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang ditentukan, tidak lain atas bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Latipun, M. Kes, selaku direktur pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang yang selalu memfasilitasi penulis terutama dalam kelancaran adminitrasi.

2. Dr. Diah Karmiyati, Psi, selaku ketua program magister profesi psikologi yang selalu memberi motivasi dan selaku penguji proposal serta penguji tesis yang banyak memberikan masukan.

3. Dra. Cahyaning Suryaningrun, M.Si., Psi, selaku pembimbing I yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan tesis ini.

(13)

5. Hudaniah, M.Si., Psi, selaku penguji proposal dan penguji tesis yang banyak memberikan masukan-masukan.

6. dr. Eko Sunaryanto, Sp.KJ, selaku Direktur utama RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang yang memfasilitasi penulis berupa tempat dan keperluan lain untuk melakukan penelitian.

7. dr. Nani Wulandari, selaku kepala Diklat RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang beserta staf yang telah banyak memberikan bantuan barupa pelayanan adminitrasi sehingga dapat terlaksananya penelitian.

8. Drs. Gatot Sugiarto, M.Si., Psi, selaku pembimbing di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang yang banyak memberikan arahan di tempat penelitian.

9. Semua dosen dan karyawan Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan fasilitas dan dorogan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga terlaksana dan terselesaikan penulisan tesis ini.

10.Subyek penelitian yang telah bersedia untuk bekerjasama dengan peneliti demi kelancaran dan terselesainya penulisan tesis ini.

11.Yuli Hartini beserta kedua anak yang bersedia berkorban dengan penuh pengertian demi terlaksananya penulisan tesis ini.

(14)

13.Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung terlibat dalam penulisan tesis ini.

Dengan berakhirnya penulisan tesis ini merupakan salah satu langkah awal untuk melanjutkan ke tahapan selanjutnya, namun dalam penulisan tesis dari awal sampai akhir, penulis menyadari masih sangat jauh dari kesempurnaan pada umumnya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari siapapun demi kesempurnaan penulisan tesis ini.

Akhir kata semoga Allah SWT selalu melimpahkan Anugerah, Rahmad dan Karunia-Nya kepada semua pihak yang telah terlibat dan ikut serta dalam penyusunan sampai terselesainya tesis ini dan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya segenap pembaca.

Malang, April 2012

Penulis

(15)

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ... i

LEMBAR PERSIAPAN DAN PENYUSUNAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

INTISARI ... ... ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Generalized Anxiety Disorder (GAD). 1. Pengertian Generalized Anxiety Disorder (GAD) ……… 8

2. Gejala-gejala Generalized Anxiety Disorder (GAD)…….…… 10

(16)

5. Pendekatan Terapi untuk Mengatasi Generalized Anxiety

Disorder (GAD) ... 15

B. Relaksasi Otot Progresif. 1. Pengertian Relaksasi Otot Progresif ... 18

2. Kegunaan Relaksasi Otot Progresif ... 20

3. Tahap-tahap pelaksanaan Relaksasi Otot Progresif ... 21

4. Prosedur Relaksasi Otot Progresif ... 22

C. Tehnik Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengatasi Penderita General Anxiety Disorder (GAD) .…...…………. 22

D. Konsep berfikir ... 26

E. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 28

B. Variabel Penelitian ... 29

C. Definisi Operasional ... 30

D. Subyek Penelitian ... 30

E. Metode Assesmen ... 31

F. Rancangan Intervensi ... 35

G. Prosedur Penelitian ... 37

H. Penilaian dan Pengukuran …………... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Subyek Penelitian ………... 45

B. Gambaran Kasus ………..…………... 45

(17)

1. Assesmen Pra terapi ………..… 47

2. Proses terapi ………...……….. 50

3. Pasca terapi ………...……… 59

4. Follow up ……….. 60

D. Hasil dan Analisis ………...…….……… 61

E. Pembahasan …………...……... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(18)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A

1. Materi dan Modul Terapi Relaksasi Otot Progresif pada GAD ... 71

2. Guide Wawancara dan Observasi ... 101

3. Ketentuan dan Norma Penelitian ... 112

Lampiran B 1. Informend Consent ... 113

2. Daftar Riwayat Hidup ... 114

3. Diskripsi Wawancara dan Hasil Observasi ………..………. 117

4. Diagnosis Multiaksial ………...………...………. 120

5. Hasil SUDs pada Pengukuran I,II dan III ………...………...…… 123

6. Self Monitoring ………...……….……….….. 124

7. Daftar Kegiatan Pelaksanaan Terapi ... 126

8. Setting Ruangan Pelaksanaan Terapi ... 128

9. Form Self Monitoring ... 129

10. Form Lembar ... 130

11. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 131

12. Surat Ijin Penelitian ... 132

12. Surat Tugas Kunjungan Rumah ... ... 133

(19)

DAFTAR PUSTAKA ( 2000 ). Washinton, DC: American Psychiatric Association.

Duran, VM dan Barlow, D.H. (2006). Psikologi abnormal, Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Eni, S. ( 2005 ). Hubungan antara kecemasan dengan produktivitas

karyawan di pabrik rokok merk cakra di malang, Tesis ( tidak diterbitkan) Universitas Wisnuwardhana Malang.

Fausiah, F dan Widury, J . ( 2008 ). Psikologi abnormal klinis dewasa, Jakarta : Universitas Psikologi.

Fitria, A. ( 2010 ). Pemberian terapi relaksasi otot progresif pada

penderita gangguan kecemasan menyeluruh, Tesis ( tidak diterbitkan) Universitas Muhamadiyah Malang.

Goodwin, C.J . ( 2005 ). Research in psychologi method and design.Fourth edition, Jhon Wiley & Sin, Inc: USA.

Greenberg, Jerrold S. ( 2002 ) Comprehensive stress menagement, Seventh edition. Megraw : New York.

Hadi, S. ( 2001 ). Metodologi research untuk penulisan peper, skripsi, thesis dan desertasi, Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Kusuma, W. ( 1997 ). Dari a sampai z kedaruratan psikiari, Jakarta Indonesia : Professional Books.

(20)

Maramis, W, ( 2009 ). Ilmu kedokteran jiwa, Surabaya : Airlangga University Press Surabaya.

Martin, G dan Peer J. ( 2007 ). Behavior modification what it and how do It. Eight edition. Pearson Prencice Hall : New Jersey.

Maslim, R. ( 2003 ). Diagnosis gangguan jiwa, rujukan ringkas PPDGJ-III, Jakarta: PT Nuh Jaya.

Miltenbelger, RG. ( 2004 ). Behavior modification priciple and procedures. Wadsworth: USA.

Nevid, J.S, Ratus, S.A. Green, E.B. ( 2005 ). Psikologi abnormal,Jakarta : Erlangga.

Pearce, E.C. ( 2009 ). Anatomi dan fisiologi untuk paramedis, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Rahayu, I.T. ( 2010 a ). Hand out tehnik wawancara, Malang : Univesitas Islam Negeri Malang.

..., ( 2010 b ). Psikoterapi perspektif islam dan psikologi kontemporer, Yogyakarta : Sukses Offset Yogyakarta.

Sadock, K. ( 1997 ). Sinopsis psikiatri, Jakarta : Bina aksara.

Seligman, Milton. ( 1990 ). Group psychotherapi intervensi with special populations, Library USA

Shaleudin. ( 2010 ). Pengaruh terapi musik gamelan jawa terhadap kecemasan pada lansia di panti werdha pasuruan, Tesis ( tidak diterbitkan ) Universitas Airlangga Surabaya.

Sholichatun, Y. ( 2010 ). Modifikasi prilaku edisi revisi, Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Soewondo, S. ( 2009 ). Panduan dan intruksi latihan relaksasi otot

progresif, Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia.

(21)

Sujono. ( 2010 ). Pedoman penulisan artikel ilmiah, tesis & desertasi, Malang : Program Pascasarjana Universtas Muhammadiyah Malang.

Suparno dan Sudjiwanati. ( 2010 a). Psikiatri untuk mahasiswa psikologi, Malang : CV Citra-Malang.

..., ( 2010 b ). Psikoterapi untuk mahasiswa psikologi, Malang : CV Citra-Malang.

Tim Dosen Pengampu PD II. ( 2009 ). Handout tehnik observasi, Malang: Universitas Islam Malang.

Wahyuni. ( 2006 ), Pengaruh cognitif behavioral therapi ( CBT ) terhadap subjective well being ( SWB ) orang tua anak down syndrome, Tesis ( tidak diterbitkan ) Universitas Bayangkara Surabaya.

Wiramihardja, S.A. ( 2005 ). Pengantar psikologi abnormal, PT Refika Aditama-Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Terapi relaksasi otot progresif berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik namun tidak berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah

Sedangkan penelitian ini menggunakan terapi relaksasi otot progresif sebagai terapi perlakuan pada lansia di masyarakat yang

Dengan melihat latar belakang di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah teknik relaksasi otot progresif dan terapi thought stopping dapat

Oleh karena karena itu, hipotesis penelitian yang menyatakan terapi relaksasi otot progresif mampu menurunkan stres pada usia lanjut atau terjadi penurunan stres setelah

Kesimpulan : Terapi relaksasi otot progresif berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik namun tidak berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah

Hasil analisa terapi relaksasi otot progresif mengalami penurunan sebesar 2.533 dan relaksasi napas dalam mengalami penurunan sebesar 0.33 terhadap tekanan darah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tekanan darah sistolik sebelum relaksasi otot progresif, mengetahui tekanan darah sistolik sesudah relaksasi otot

Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah Sesudah Dilakukan Terapi Relaksasi Otot Progresif Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Dusun Jengglong Kabupaten Karanganyar Setelah dilakukan