1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gempa dan Badai tsunami juga menyerang beberapa tempat didunia seperti Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand. Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia. Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh dan Sumatera Utara, serta sejumlah Jumlah pengungsi tercatat 108.083 jiwa. Para korban yang selamat ditampung di posko-posko pengungsian terbesar di NAD dan Sumatera Utara (Anon., 2012).
Berdasarkan data dari Dinas/Instansi Provinsi NAD dan Kota Banda Aceh korban gempa dan tsunami membutuhkan psikolog atau ahli kesehatan mental untuk mengurangi trauma pasca bencana yang mereka alami. Karena itu sangat dibutuhkan para relawan Psikolog, konselor dan psikiater. Dari sekian banyak relawan yang dikirim ke NAD sebagian dari mereka adalah relawan dari para psikolog dan konselor. Para relawan sejak bencana itu terjadi sudah banyak yang berdatangan ke NAD untuk membantu memulihkan trauma yang mendalam pada diri korban mulai dari anak-anak, dewasa dan lansia (Anon., 2012).
2
jumlah tersebut 20 persennya mengalami masalah emosional yang membutuhkan penanganan perhatian dari tenaga ahli. Meski begitu, sebagian besar anak dapat berinterakasi sosial dengan baik (Anon., 2012).
Penanganan depresi pasca tsunami aceh antara lain dengan TAT (Tapas Acupressure Technique) adalah proses penyembuhan sederhana namun efektif, yang dilakukan dengan menyentuh ringan beberapa titik akupresur di kepala (Pose TAT) berbarengan dengan membawa perhatian Anda pada masalah tertentu (Langkah TAT). Secara umum, TAT dapat membantu Anda menyembuhkan trauma dan luka batin, mengatasi emosi negatif yang sulit disembuhkan, membantu proses penyembuhan fisik serta alergi, dan juga membebaskan Anda dari keyakinan diri yang membelenggu. TAT merupakan salah satu cara sederhana, indah, cepat serta efektif untuk mencapai hidup sehat, selaras dan bahagia (Anon., 2012).
Untuk itu bersama MPI, kami membuat mobile counseling unit (MBU). Ini seperti perpustakaan berjalan dimana di dalamnya terdapat tempat bermain dan meja kursi yang digunakan sebagai tempat konseling. Kegiatan ini akan dilakukan berulang-ulang karena masalah psikologis adalah masalah yang serius yang harus ditangani dalam jangka panjang (Anon., 2012).
3
Banyak korban yang selamat dari bencana gempa dan tsunami, termasuk remaja mengalami stress, ada yang melamun, takut mendengar kata air, sering mengigau ketika tidur, ada juga yang ketakutan ketika mendengar kucuran air yang keluar dari kran, ada yang berteriak-teriak, selain itu kecemasan, depresi ketika diperlihatkan kembali rekaman kejadian lewat televisi (Anon., 2012).
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri (Kaplan, 2010).
Berdasarkan penelitian Tirto jiwo depresi merupakan suatu gangguan alam perasaan (suasana hati atau mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, merasa tidak berharga, merasa hidupnya hampa dan tidak ada harapan, pemikirannya berpusat pada kegagalan dan kesalahan diri atau menuduh diri, dan sering disertai iri dan pikiran bunuh diri. Penderita depresi sering tidak berminat pada penampilan diri dan aktivitas sehari-hari.
Depresi sering juga disebut sebagai depresi berat (major depression), gangguan depresi mayor (major depressive disorder) atau depresi klinis (clinical depression). Depresi mempengaruhi perilaku, pola pikir dan perasaan seseorang yang terserang. Depresi sering mengganggu kegiatan sehari-hari dan dapat menyebabkan seseorang merasa bahwa sudah tidak ada lagi guna bagi dirinya untuk terus hidup.
Pada sebagian orang lain, gejala depresi hanya berupa perasaan tidak bahagia atau merasa bahwa hidupnya sangat sengsara tanpa tahu penyebabnya. Gejala depresi bisa berbeda beda tergantung sifat dasar seseorang, umur, jenis kelamin, dan latar belakang budayanya.
4
meresap dari seseorang, dan bukan afek, yaitu ekspresi dari isi emosional saat itu (Kaplan, 2010).
Dari penelitian yang dilakukan oleh Garmezy yang dilakukan terhadap 29 anak yang mengalami cacat fisik, 32 anak yang mengalami kelainan jantung bawaan dan 205 anak dari keluarga sukarelawan perang menghasilkan bahwa faktor penting dalam depresi anak antara lain dukungan dari orang sekitarnya, situasi keluarga yang kohesif, dan karakteristik pribadi anak yang membuatnya mampu mengatasi penderitaannya. (dalam Cox. A, 2004:3).
Menurut Rochman (2010), terdapat 3 tingkatan depresi yaitu depresi ringan, sedang dan berat. Depresi merupakan pengalaman yang menyakitkan, sedih, tidak mempunyai harapan yang disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh. Pasien yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan penyakitnya akan mengalami kecemasan dan depresi yang akan menyebabkan penyakitnya akan mengalami kecemasan dan depresi yang akan menyebabkan penurunan kekebalan tubuh, dan memperparah penyakitnya.
5
batas yang relatif lebih ketat dalam pergaulan dibanding pria (Anon., 2012).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana tingkat depresi pada korban gempa dan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat depresi pada korban gempa dan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam
D. Manfaat penelitian 1. Manfaat Teoritis
Diharapkan mampu memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu psikologi dan juga bagi ilmu-ilmu lainnya.
2. Manfaat Praktis
DEPRESI PADA KORBAN TSUNAMI ACEH
Oleh :
Ilham Mirza
07810116
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii
DEPRESI PADA KORBAN TSUNAMI ACEH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi
Oleh :
Ilham Mirza
07810116
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
vi
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah untuk diucapkan, kecuali ucapan alhamdulillah puji
syukur kehadirat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “DEPRESI PADA KORBAN TSUNAMI ACEH” sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan,
dorongan dan dukungan dari berbagai pihak. Patut kiranya penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Psikologi, Dra Cahyaning Suryaningrum, M.Si
2. Ibu Hudaniah, M.Si. Psi selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, masukan, pengarahan, serta motivasi kepada penulis.
3. Bapak Zainul Anwar, M.Psi selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, masukan, pengarahan, serta motivasi kepada
penulis.
4. Dinas Kesehatan Lhokseumawe.
5. Yayasan AKBID Harapan Bangsa Lhokseumawe.
6. Semua subjek penelitian, yang membantu penyelesaian tugas akhir ini.
7. Untuk kedua orang tua, mertua, istri dan keluarga besar saya yang selalu
memberikan dukungan sampai bisa menyelesaikan tugas akhir.
8. Teman-teman psikologi 2007 yang selalu memberikan bantuan.
9. Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyelesaian tugas akhir ini.
Demikian tugas akhir ini disusun, penulis berharap agar laporan tugas akhir ini
dapat memberi manfaat.
Malang, 07 Agustus 2012
vii
INTISARI
Mirza, Ilham. (2012). DEPRESI PADA KORBAN TSUNAMI ACEH. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (1) Hudaniah, M. Si. Psi (2) Zainul Anwar, M. Psi
Kata Kunci : Depresi, Korban tsunami
Tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, memberikan dampak terhadap masyarakat Aceh sendiri. Bencana tersebut memberikan kesan mendalam bagi masyarakat Aceh, seperti adanya dampak yang dialami pasca tsunami Aceh yaitu, adanya gejala depresi yang muncul. Depresi merupakan satu masa tergangunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertaannya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia (kehilangan minat apapun), kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta keinginan bunuh diri. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat depresi pada korban gempa dan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah korban tsunami Aceh usia 19-24 tahun. Untuk mendeskripsikan depresi korban tsunami dapat dilakukan dalam bentuk persentase kemudian dianalisis secara kuantitatif, yaitu menginterpretasikan data yang telah disusun secara sistematis dan selanjutnya diambil kesimpulan.
viii
ABSTRACTION
Mirza, Ilham. (2012). DEPRESSION OF TSUNAMI VICTIM IN ACEH. Faculty of Psychology, University of Muhammadiyah Malang. Supervisor (1) Hudaniah, M. Si. Psi (2) Zainul Anwar, M. Psi
Keywords : Depression, Tsunami Victim
Tsunami which happened on desember 26th 2004 in Nanggroe Aceh Darussalam
and south Sumatra gives impact to the society. The disaster gives the impression of depth for the aceh. One of the impact of tsunami is depression aftermath of aceh. Depression is one of the disruption of the function of human pertaining to the feeling sad and symptoms, including changes in patterns of sleep and appetite, Psychomotor, concentration, anhedonia (loss of interest ) fatigue, the feeling of despair, helpless, and also the desire of suicide. The purpose of the research is to determine the level depression in the quake victims and tsunami in nangroe aceh Darussalam.
This research uses descriptive quantitative research methods. And the research subject is tsunami victims in Aceh with the age average 19-24 years. To describe the depression of tsunami victims can be done in the form of percentage then analyzed quantitatively, Namely interpret the data have been arranged systematically and next taken a
conclusion.
ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………... LEMBAR PERSETUJUAN………... LEMBAR PENGESAHAN………. SURAT PERNYATAAN……… KATA PENGANTAR………. INTISARI……… ABSTRACTION………. DAFTAR ISI………... DAFTAR GAMBAR……….. DAFTAR LAMPIRAN………...
BAB I: PENDAHULUAN.……….
A. Latar Belakang ………...
B. Rumusan Masalah………
C. Tujuan Penelitian……….
D. Manfaat Penelitian………..
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ……….
A. Depresi………...
1. Definisi Depresi……….
2. Macam-Macam Depresi…….………
3. Faktor-Faktor Penyebab Depresi………...
4. Tanda dan Gejala Depresi……….
B.TINGKAT DEPRESI PADA KORBAN TSUNAMI
1. Tingkat………
2. Korban Tsunami……….
BAB III : METODE PENELITIAN………
A. Rancangan Penelitian………...
B. Identifikasi Variabel Penelitian………...
C. Definisi Operasional………...
D. Populasi dan Sampel………...
x
E. Prosedur Penelitian……….……….
F. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data……….
G. Teknik Analisis Data………...
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..
A. Deskripsi Subjek………..
B. Pembahasan……..………..
BABV : PENUTUP………
A. Kesimpulan………..
B. Saran………
DAFTAR PUSTAKA……….
LAMPIRAN………..
20
21
23
25
30
35
36
37
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Halaman
Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 : : : : : : :
Klasifikasi Deskripsi Demografi Subjek jenis kelamin……...
Klasifikasi Deskripsi Demografi Subjek Usia……….
Klasifikasi Deskripsi Demografi Subjek Terapi………..
Tingkatan Depresi Subjek………….……….………..
Tingkatan Depresi Berdasarkan Jenis Kelamin...
Tingkatan Depresi Berdasarkan Usia………...
Tingkatan Depresi Berdasarkan Penggunaan Treatment…….
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2 :
:
Tabel Deskripsi Umum Subjek………..
Surat Keterangan Izin Penelitian……… 38
37
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association. (2005). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (Ed. Keempat). Washington, DC: American Psychiatric Association
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian (Ed. Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta
Chaplin, J.P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Depkes, 2005. “Data korban tsunami”.
http://acehpedia.org/Data_Korban_Tsunami”
Desmita. (2004). Psikologi perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Ibrahim, A.S. 2011. Depresi aku ingin mati. Tanggerang: Jelajah Nusa Jiwo, T. (2012). Depresi. Diperoleh dari http://Tirtojiwo.org
Kabar Indonesia, 2012. “Tragedi asunami aceh paling hebat di dunia pada abad ke-21”. http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Kaplan, H. L., Sadock, B. J., & Grebb, J. A. (2010). Sinopsis psikiatri (Ed. Kedua). Jakarta: Bina Rupa Aksara
Kompas, 2004. ”Tsunami dahsyat diserambi mekkah”. http://creasoft.wordpress.com/2008/04/19/depresi/
Kusumo, B. E., (2009). Kesehatan mental di aceh pasca tsunami. Jurnal
38
http://sosiologi.fisip.uns.ac.id/online-jurnal/wp-content/uploads/2012/05/7.-Vol.-21.2-Th-2009-6.pdf
Maurus, J. 2009. Mengenali dan mengatasi depresi. http://bukuhaura.blogspot.com
Rochman, K.L. 2010. Kesehatan mental. Purwokerto: STAIN Press
Tempo, 2004. “Bencana Gempa dan Tsunami Aceh, 26 Desember 2004,
Kisah Kelam di Ujung Tahun”.