• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSIKOEDUKASI PADA KELUARGA YANG ANGGOTA KELUARGANYA MENDERITA SKIZOFRENIA DI TANA TORAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PSIKOEDUKASI PADA KELUARGA YANG ANGGOTA KELUARGANYA MENDERITA SKIZOFRENIA DI TANA TORAJA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seorang individu mulai menghadapi konflik sejak ia lahir dalam dunia. Setiap orang mempunyai cara bermacam-macam untuk menghadapi konflik yang mereka hadapi, namun tak semua mampu menghadapi masalahnya dengan baik. Ada berbagai macam akibat yang muncul akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi konflik yang terjadi dalam hidupnya. Konflik yang sulit diatasi dapat menimbulkan stres pada diri seseorang, mulai dari stres ringan hingga stres yang membuat jiwa seseorang terganggu. Gangguan jiwa yang tergolong berat yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah skizofrenia. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi, gangguan kognitif dan persepsi; gejala-gejala negatif seperti menurunnya minat dan dorongan, berkurangnya keinginan bicara dan miskinnya isi pembicaraan, afek yang datar; serta terganggunya relasi personal (Strauss et al,dalam Gabbard,1994). Gangguan ini menimbulkan hendaya berat dalam berpikir, kehidupan afek dan mengganggu relasi sosialnya.

(2)

2 bingung menghadapi penderita skizofrenia tersebut. Keluarga harus mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarganya akibat adanya penderita skizofrenia tersebut. Bagi keluarga yang tidak mengetahui keberadaan gangguan skizofrenia dapat menimbulkan masalah-masalah baru yang diakibatkan oleh penanganan yang salah terhadap perilaku penderita skizofrenia. Penelitian ini akan dilakukan kepada keluarga-keluarga yang tidak mengetahui mengenai gangguan skizofrenia yang diderita oleh salah satu anggota keluarganya.

Keluarga mengalami kesulitan dalam mengatasi dan membantu penderita skizofrenia karena penderita menunjukan gejala-gejala yang aneh dan mengganggu psikologis keluarga. Kesulitan tersebut bertambah oleh karena ketidaktahuan keluarga mengenai gangguan yang sedang dialami anggota keluarganya tersebut. Keluarga mencoba mencari penyebab terjadinya gangguan dan mencoba untuk mengatasinya. Tanpa pengetahuan adanya gangguan skizofrenia maka keluarga akan mendefinisikan penyebab serta cara mengatasinya dengan dipengaruhi oleh budaya serta kepercayaan yang ada di daerahnya. Penelitian akan diadakan di Tana Toraja Sulawesi Selatan, dimana budaya setempat mempercayai adanya arwah leluhur yang masih hidup atau adanya roh-roh penunggu di alam sekitar. Kepercayaan tersebut menjadi dasar keluarga mempercayai bahwa penyebab gangguan yang terjadi pada anggota keluarganya tersebut akibat dari gangguan dari roh-roh jahat yang ada di alam. Upaya-upaya yang dilakukan keluarga tidak membuahkan hasil yang baik sehingga keluarga merasa stress akibat melihat serta menanggung penderita skizofrenia tersebut. Keluarga dapat menjadi putus asa dan membiarkan atau memilih untuk mengurung penderita-penderita skizofrenia. Keluarga tidak lagi memikirkan masa depan dari penderita, mereka tidak lagi berusaha agar penderita bisa lebih mandiri di masa yang akan datang.

(3)

3 mengamuk tanpa alasan, berbicara dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh keluarga, tidak mau bergaul dan cenderung mengurung diri di dalam rumah Keluarga menganggap penyebab dari perilaku penderita karena ia diganggu oleh roh halus. Keluarga mencoba berbagai cara untuk mengatasi penderita, keluarga membawanya ke dukun – dukun, ke rumah sakit jiwa hingga mengurungnya di dalam rumah untuk mengatasi penderita ketika mengamuk dan memukul orang-orang di rumahnya. Keluarga ketiga seorang perempuan yang telah lulus kuliah D3 jurusan pariwisata. Penderita dikeluhkan saat ini tidak mau bergaul, tidak mau beraktifitas, seperti tidak mempunyai minat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dulunya ia sukai.Penderita sebelumnya melewati masa-masa yang lebih berat seperti tertawa sendiri, berbicara sendiri, merasa dirinya adalah orang yang kaya. Penderita mengalami keadaan demikian disebabkan oleh peristiwa dimana penderita tidak direstui hubungan cintanya dengan seorang pemuda oleh keluarga. Saat ini keluarga membiarkan penderita dalam keadaannya yang demikian dan beranggapan bahwa penderita tidak mampu lagi untuk bekerja.

Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Mao Sheng Ran,dkk (Ran,2002) ditemukan juga bahwa psikoedukasi perlu diberikan pada warga pedesaan Cina yang mempercayai jika penyebab gangguan jiwa adalah hal-hal mistis seperti sihir. Pendefinisian yang salah tersebut melahirkan penanganan yang salah juga. Penelitian di Cina menunjukkan perlunya diberikan informasi kepada keluarga untuk mengatasi penderita skizofrenia di daerah tersebut. Penderita skizofrenia di Tana Toraja diperlakukan dengan tidak baik oleh keluarganya akibat perilaku mereka yang tidak jarang merusak serta merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri. Keluarga dapat membawa penderita kepada paranormal atau dukun sebagai solusi menangani perilaku penderita, namun keluarga menjadi putus asa dengan solusi-solusi yang sudah mereka lakukan dengan tidak ada hasil. Tidak jarang keluarga memilih untuk mengikat atau mengurung penderita dengan tujuan membatasi ruang gerak penderita yang berbahaya atau mengganggu orang lain.

(4)

4 penanganan yang salah bukan hanya keluarga yang menderita secara lahir dan bathin, penderita juga tidak merasakan suasana menyenangkan dalam keluarga.

Sudut pandang psikologi memandang ada banyak metode intervensi dalam menangani penderita skizofrenia salah satunya dengan cara melibatkan keluarga penderita skizofrenia. Penelitian ini akan menggunakan metode pemberian psikoedukasi pada keluarga untuk member pemahaman kepada keluarga tentang penderita skizofrenia dan cara menanganinya. Psikoedukasi ini diberikan kepada keluarga penderita dengan tujuan agar anggota keluarga dapat mengerti dan membantu anggota keluarga mereka yang menderita skizofrenia (Messer,2011)

Psikoedukasi adalah sebuah intervensi yang dipopulerkan oleh Carol M Anderson, Gerard E Hogarty, dan Douglas J Reiss (Anderson, 1986). Intervensi yang diberikan berupa pemberian informasi mengenai gangguan skizofrenia serta bagaimana cara menanggapi serta menanganinya. Penelitian yang sudah dilakukan oleh Carol S North,dkk (1998) mengungkapkan bahwa psikoedukasi diberikan untuk melatih keluarga menghadapi penderita dengan cara-cara yang baru. Psikoedukasi perlu diberikan bukan hanya untuk membantu keluarga saja namun juga dapat membantu penderita mengerti gangguan yang sedang dialami serta mengajarkan hal-hal dasar yang dapat membantu penderita berkomunikasi serta berperilaku yang baik di masyarakat (Bauml,dkk,2006). Intervensi ini dimulai dari mengetahui sejauh mana keluarga mengetahui tentang gangguan skizofrenia, bagaimana perasaan anggota keluarga, usaha-usaha yang sudah dilakukan oleh keluarga serta hasil-hasilnya. Intervensi ini bertujuan untuk membantu anggota keluarga mengerti tentang gangguan yang dialami oleh salah satu anggota keluarganya, membantu memberikan wawasan dan pemahaman kepada keluarga mengenai skizofrenia dan hal lainnya yang berkaitan dengannya, juga membantu anggota keluarga untuk memberikan dorongan serta penerimaan kepada penderita (Messer,2011). Pemberian psikoedukasi pada keluarga penderita skizofrenia dapat membantu keluarga maupun penderita mengatasi masalah yang terjadi akibat gangguan yang dialaminya. Keluarga dapat memikirkan cara-cara yang terbaik agar penderita dapat lebih mandiri di masa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemberian psikoedukasi bisa meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penanganan penderita skizofrenia?

(5)

5 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui psikoedukasi dapat meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penanganan penderita skizofrenia

D. Manfaat penelitian 1. Manfaat Teoritis

Manfaat penelitian ini adalah untuk memberi sumbangan informasi ilmiah khususnya bidang psikologi klinis mengenai psikoedukasi untuk membantu keluarga mengatasi anggota keluarga yang menderita skizofrenia.

2. Manfaat Praktis

(6)

PSIKOEDUKASI PADA KELUARGA YANG ANGGOTA

KELUARGANYA MENDERITA SKIZOFRENIA

DI TANA TORAJA

THESIS

Oleh:

MARIALISASI (08820011)

PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(7)

PSIKOEDUKASI PADA KELUARGA YANG ANGGOTA

KELUARGANYA MENDERITA SKIZOFRENIA

DI TANA TORAJA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Marialisasi

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Pada tanggal 24 April 2012

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

DEWAN PENGUJI

Pembimbing Utama Anggota Dewan Penguji

Dr.Diah Karmiyati.,M.si Dr.Hamidah,M.Si,Psi

Pembimbing Pendamping Penguji

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucap syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, yang senantiasa menjadi inspirasi, penopang, teman terbaik penulis sepanjang hidupnya. Hanya karena kasih setia-Nya lah, penulis akhirnya dapat menyelesaikan thesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr.Diah Karmiyati.,M.Si, selaku pembimbing pertama saya yang membantu saya, memberikan masukan dan ilmu kepada saya selama saya mengerjakan thesis saya hingga saya dapat menyelesaikannya dengan baik.

2. Dra.Siti Suminarti.,M.Si, selaku pembimbing kedua saya yang juga mendorong saya, memberikan saya pandangan-pandangan dengan tenaga profesionalnya dengan sabar selama proses pembuatan thesis ini berlangsung.

3. Dr.Hamidah,M.Si,Psi yang berkenan sebagai penguji ahli pada thesis saya. Di tengah kesibukan beliau, saya diberi kesempatan untuk diuji dan diberi masukan oleh beliau. 4. Orang tua saya Bpk.Pdt.Markus Tudang dan Ibu Lydia Roosye Sepaya yang tidak

pernah lelah menjadi pendorong saya untuk menyelesaikan thesis ini, membawa saya dalam doa-doa mereka serta membantu saya dalam segala hal baik materi, pikiran, perasaan serta perbuatan mereka.

5. Suami saya Daniel Mundi Hesa yang menemani saya dalam mengerjakan thesis ini. Terima kasih untuk setiap tenaga yang diberikan, dukungan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan thesis saya ini.

6. Kedua saudari saya Eden dan Syalom yang peduli dan memotivasi saya untuk segera menyelesaikan thesis saya ini.

7. Rika Novita,M.Psi teman saya yang menemani saya tanpa pamrih, memberikan

dorongan, tenaga, dan pemikirannya untuk membantu saya menyelesaikan thesis saya ini.

8. Teman-teman saya di Magister Profesi Psikologi angkatan 2008, atas bantuannya dalam pembuatan thesis ini.

9. Keluarga-keluarga yang bersedia untuk menjadi subyek penelitian saya, saya merasa bersyukur karena diberi kesempatan untuk membantu keluarga dengan ilmu yang saya pelajari selama ini.

10.Pihak-pihak lain yang belum saya sebutkan yang ikut membantu saya baik secara materi, maupun non materi.

(9)

dari produktivitas pribadi saya di masa-masa mendatang agar lebih dewasa dalam bersikap, termasuk kewajiban berbakti kepada agama, bangsa, negara serta keluarga saya tercinta. Amin.

Malang, 26 April 2012

Penulis

(10)

i DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ……… 1

B.Rumusan Masalah ………. 4

C.Tujuan ……… 4

D.Manfaat Penelitian ………. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Keluarga ………. 6

1. Pengertian Keluarga ……… 6

2. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga ………... 7

3. Struktur Keluarga ……… 8

4. Ciri-ciri Struktur Keluarga ……….. 9

5. Tipe / Bentuk Keluarga ……… 9

6. Peranan Keluarga ………. 10

7. Fungsi Keluarga ………... 8. Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan ………... 9. Keluarga dengan Anggota Keluarga yang Menderita Skizofrenia ………….. 11 12 13 B.Skizofrenia ………. 14

1. Pengertian Skizofrenia ………. 14

2. Kriteria Skizofrenia ………. 16

3. Tipe-tipe Skizofrenia ……….. 17

C.Psikoedukasi ……….. 18

1. Pengertian Psikoedukasi ……….. 18

2. Tujuan Pemberian Psikoedukasi ……….. 19

3. Langkah-langkah dalam Psikoedukasi ……… 20

(11)

ii D.Psikoedukasi pada Keluarga yang Anggota Keluarganya Menderita Skizofrenia 24

E. Kerangka Berpikir ………. 26

F. Hipotesis ……… 26

BAB III METODOLOGI PENEITIAN

A.Rancangan Penelitian ……… 28

B.Subyek Penelitian ………..

C.Tryout ……… 29

30

D.Metode Asesmen ………... 32

1. Daftar Identitas Subyek dan Keluarga ……….

2. Wawancara ………..

31

32

3. Observasi ………. 33

4. Modeling ………. 34

E. Rancangan Intervensi ……… 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Identitas Penderita dan Keluarga ………...

B.Gambaran Kasus ………

C.Hasil Asesmen Pra pemberian Psikoedukasi ……….

D.Proses pemberian Psikoedukasi ………

E. Hasil Psikoedukasi dan Analisis ………

F. Pembahasan ………...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Data Subyek ………. 28

Tabel 2 : Daftar Riwayat Hidup ……….. 31

Tabel 3 : Pedoman Wawancara ……….. 32

Tabel 4 : Rancangan Intervensi .………..

Tabel 5 : Identitas Penderita dan Keluarga ……….

Tabel 6 : Pre Tes Penderita I ………..

Tabel 7 : Pre Tes Penderita II………..

Tabel 8 :Pre Tes Penderita III……….

Tabel 9 : Post Tes Penderita I………..

Tabel 10 : Tahap Aplikasi Penderita I………..

Tabel 11 : Post Tes Penderita II………..

Tabel 12 : Tahap Aplikasi Penderita II………...

Tabel 13 : Post Tes Penderita III……….

Tabel 14 : Tahap Aplikasi Penderita III………..

34

37

40

45

51

61

65

67

71

73

(13)

64 DAFTAR PUSTAKA

Alwi.H. 2002. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

American Psychiatric Association. 2000. Diagnostic and statistical manual disorders (DSM-IV-TR), 4th ed, Washington DC

Anderson,C.M., Hugarty,G.F., & Reiss,D.J. 1986. Family Treatment of Adult Schizophrenic Patients : A Psycho-educational Approach. Schizophrenia Bulletin : 490-582 diambil dari www.schizophreniabulletin.oxpordjournals.org tanggal 7 Oktober 2011

Armai Arief,Armai.2002.Pengantar dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Pers Arif,Imam Setiadi.2006. Skizofrenia memahami dinamika keluarga klien. Bandung : Refika

Aditama

Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S.1991.Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Atri,Ashutosh dan Manoj Sharma. 2007. Psychoeducation : Implications for The Profession of Health Education. Californian Journal of Health Promotion,Vol 5,Issue 4,32-39

Bauml,Josep,dkk. 2006. Psychoeducation : A Basic Psychoterapeutic Intervention for Patiens with Schizophrenia and Their Families. Schizophrenia bulletin vol.32 no S1 pp.S1-S9,2009 diambil dari www.schizophreniabulletin.oxfordjournals.org tanggal 9 Oktober 2011

Bungin,Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada Friedman, M. Marilyan. (1998). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC diambil dari

http://susipurwati.blogspot.com/2010/10/tahap-perkembangan-keluarga.html Geldard,Kathryn. 2011. Konseling Keluarga. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Goldstein,M.J.1994.Psychoeducational and Family Therapy in relaps prevention. Acta Psychiatry Scand 1994 : 89 : hal 54-57

Harsojo. 1972. Pengantar Antropologi. Bandung : Binatjipta.

Kazdin,Alan.E.1992.Research Design in Clinical Psychology. Second edition. Massachusetts : A Division of Simon & Schuster,Inc

(14)

65 Khairuddin, H. 1997. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta, Liberty Yogyakarta

North,Carol S,dkk.1998.The Familiy as Caregiver : A group Psychoeducation Model for Schizophrenia. American Journal of Orthopsychiatry,68(1), January 1998

Messer,Stanley,dkk. 2011. Essential Psychotherapies Theory and Practice 3rd ed. New York : The Guilford Press

Pekkala E, Merinder L. Psychoeducation for Schizophrenia. Cochrane Database of Systematic Reviews 2002, Issue 2. Diambil dari http://www.medscape.com. Diperoleh tanggal 27 Februari 2008.

Ran,Mao-Sheng. 2003. Effectiveness of Psychoeducational Intervention for Rural Chinese Families Experiencing Schizophrenia. Psychiatry Epiderniol 38 : 69-75

Santrock,John.1995. Perkembangan Masa Hidup jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga

Satori,Djan’am,dkk.2009.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Simanjuntak,Yusak. 2008. Faktor Resiko Terjadinya Relaps Para Pasien Skizofrenia Paranoid. Thesis, tidak diterbitkan. Pakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Mahfuz Sholahuddin,Mahfuz,dkk. 1986.Metodologi Pendidikan IslamSurabaya: PT. Bina Ilmu Soep, 2009. Pengaruh Intervensi Psikoedukasi dalam Mengatasi Depresi Postpartum di RSU

DR. Pirngadi Medan.Thesis, tidak diterbitkan. Universitas Sumatera Utara

Sundberg, Norman D.dkk. 2007. Psikologi Klinis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Suwardiman,Deni.2010. Telenursing untuk Psikoedukasi pada Keluarga Klien Gangguan Jiwa. Thesis, tidak diterbitkan Fakultas Ilmu Keperawatan Kehususan Keperawatan Jiwa Universitas Indonesia

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC diambil dari http://blog.ilmukeperawatan.com/asuhan-keperawatan-keluarga-dengan-stroke.html

Tellis, Winston. 1997. Application of A Case Study Methodology The Qualitative Report, volume 3, number 3,September, 1997. Diambil dari

http://www.nova.edu/ssss/QR/QR3-3/tellis.html. pada tanggal 20 juni 2009

Yosep,Iyus.2008. Proses terjadinya gangguan jiwa. Tidak diterbitkan : Penyuluhan Kesehatan Jiwa dan Bahaya Napza di Desa Legok Kidul Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

Referensi

Dokumen terkait

Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui kontaminasi oral-fekal, HVA

Solusi yang akan ditawarkan adalah berupa sistem Automated Fluorescence(AF) yang bisa mengolah citra secara digital dengan memakai alat yang sudah ada (kamera fundus).

Sistem kontrol pengisian air otomatis dengan dua sumber suplai berbasis mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mengendalikan level air pada

RAYA CILEDUG NO.30 PETUKANGAN UTARA

Peserta didik menerima Bahan ajar .Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu diskusi tentang arus listrik pada rangkaian sederhanaB. Data

Tujuan dalam penelitian ini akan melihat implementasi konsep CSR dari masing-masing perusahaan, bentuk-bentuk kegiatan CSR yang sudah dilakukan, dan mengetahui

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Klasifikasi Penerapan Teknologi pada Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2014 Indikator

Penelitian untuk perbaikan genetik tanaman padi yang dilakukan di Badan Tenaga Nuklir (BATAN) Pasar Jumat Jakarta menggunakan teknik mutasi telah menghasilkan