• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Mengenai Cashless (Pembayaran Non Tunai) terhadap Perspektif Hukum Islam dan Undang -Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tinjauan Yuridis Mengenai Cashless (Pembayaran Non Tunai) terhadap Perspektif Hukum Islam dan Undang -Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI CASHLESS (PEMBAYARAN NON TUNAI) TERHADAP PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN UNDANG

-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

NURAINI APRININGRUM C100160287

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing I

(3)
(4)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nuraini Apriningrum NIM : C100160287

Alamat : Dusun Pusung RT 04 RW 13, Kelurahan Kiringan, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Kode Pos 57314

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik baik di Universitas Muhammadiyah Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali dari Dosen Pembimbing Skripsi.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan judul buku aslinya dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidkabenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar akademik yang telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Surakarta, 16 Juli 2020 Yang membuat pernyataan,

Nuraini Apriningrum NIM. C100 160 287

(5)

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

( QS. Ar Ra’d : 11 )

Sedikit pengetahuan yang diterapkan jauh lebih berharga ketimbang banyak pengetahuan yang tidak dimanfaatkan”

(Kahlil Gibran)

“Barangsiapa keluar rumah untuk menuntut ilmu maka ia dalam Jihad Fisabilah hingga kembali”

( H.R. Tirmidzi )

“Learn from Yesterday, Live for today, And Hope for Tomorrow” (Albert Einstein)

Manjjadda Wajada

(6)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna, khususnya bagi dunia pendidikan. Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Allah SWT atas segala rahmad dan hidayahnya hingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik;

2. Bapak Prof Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Prof Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4. Bapak Muchamad Iksan, S.H., M.H selaku Ketua Program S1 Studi Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5. Ibu Mutimatun Ni’ami S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu serta dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan dalam penyusunan Skripsi.

6. Bapak Iswanto S.H., M.H selaku Dosen di Fakultas Hukum yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.

7. Segenap Ibu dan Bapak Dosen Program S1 Fakultas Hukum serta Staff Tata Usaha Fakultas Hukum UMS atas didikan dan bimbingannya selama ini.

8. Kedua orangtua penulis Bapak Kemat Sugito dan Ibu Sumarni tercinta yang dengan penuh kesabaran dan pengorbanannya selalu memberikan dorongan, bantuan material maupun non material agar penulis dapat menyelesaikan studi.

9. Pakde Sugiyanto, S.pd dan Budhe Eny yang sudah dianggap penulis sebagai kedua orangtua yang selalu memberikan dorongan, memberikan motivasi, dan banyak megajarkan hal yang pahit akan kehidupan.

(7)

10.Pakde suparman dan Budhe Ana yang selalu memberikan dukungan imateriil kepada penulis.

11.Kakak penulis Adhi Prasetyo, S.si, Kakak ipar penulis Nur Hidayah dan adik saya Iin Farlina yang selalu mendukung penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini dan menemani sehari-hari.

12.Kakak saya Mbak Min, Mas Eko, Mbak Rina, Mas Andi, Mbak Fajar dan Mas Fahmy yang selalu memberikan dorongan kepada penulis.

13.Adik penulis kak ega, dek vina, kak rayan, kak Gibran, dek runa, dek elzio, mas candra dan mbak laras yang selalu menjadi penghibur penulis 14.Mas Junedi yang selalu mendukung batin penulis yaitu untuk selalu

semangat mengejar cita-cita, yang mengajarkan penulis untuk selalu bersyukur atas kehidupan ini dan yang selalu membuat penulis semangat setiap hari. Terimakasih support system

15.Mas bachtiar yang juga selalalu mendukung penulis untuk menyelesaikan kuliah di fakultas hokum.

16.Teman-teman dekat penulis dari pertama masuk kuliah sampai detik ini yang selalu mendukung dalam hal kebaikan Salsabila, Anggi, Selma, Diany, Ardi semoga kebersamaan yang telah digapai selama 4 tahun ini menjadi kenangan terindah yang tidak terlupakan.

17.Teman – teman Pejuang Penanganan Perkara Konstitusi yaitu Sabil, Anggi, Selma, Bondan, Tirta, Elva, Rheisa, Chintami, Diany, Lilo, Fitrah, Andrea yang selalu memberikan hal-hal positif melalui grup WA yang sampai saat ini masih aktif. Istiqomah until Jannah ya guys

18.Terimakasih untuk Pindud dan Osi yang menjadi teman nongkrong yang bermanfaat.

19.Teman-teman Karang Taruna Bima Campus yang menjadi sarana ditempanya penulis dimasyarakat.

20.Teman – teman Karang Taruna PKM-Progresif yang diketuai oleh penulis, yang selalu menjadi sarana penulis untuk memimpin organisasi dan menjadikan pembelajaran dalam berorganisasi.

(8)

21.Teman-teman Karang Taruna Desa Kiringan yang senantiasa menjadi tempat belajar lebih luas tentang berorganisasi (Mas Desi, Mas Wisnu, Udin, Rahma, Mas Deni, Mas Gilang)

22.Terimakasih kepada teman-teman Progran Studi Ilmu Hukum angkatan 2016 yang banyak memberikan saran dan motivasi, terima kasih atas dukungannya selama ini. Dan kebersamaan yang telah digapai selama 4 tahun ini semoga menjadi kenangan terindah yang tidak terlupakan.

23.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena hal tersebut tidak lepas dari kelemahan dan keterbatasan penulis. Akhirnya penulis berharap agar Skripsi ini berguna sebagai tambahan ilmu pengetahuan serta dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dijadikan implikasi selanjutnya bagi mahasiswa.

Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat

Surakarta, 15 April 2020

(9)

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI CASHLESS (PEMBAYARAN NON TUNAI) TERHADAP PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN UNDANG

-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG MATA UANG

Nuraini Apriningrum C100160287 Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta ainiaprin98@gmail.com

ABSTRAK

Uang sebagai alat pembayaran sudah dikenal berabad-abad yang lampau. Pada awalnya uang hanya berfungsi sebagai alat tukar. Pada masa itu masyarakat menggunakan benda-benda produk alam sebagai uang atau disebut sebagai uang komoditas. Penggunaan benda sebagai uang sangat bervariasi dan berbeda diantara kelompok masyarakat di dunia. Penggunaan logam seperti emas, perak dan logam lainnya kemudian menggantikan benda-benda produk alam sebagai bahan membuat uang karena lebih praktis dan nilainya berumur lebih panjang dan lebih luas serta menjadi tempat penyimpan nilai yang bagus. Uang logam pada masanya sangat popular dan sampai saat ini masih digunakan walaupun sudah muncul uang kertas yang lebih praktis digunakan untuk transaksi dalam jumlah besar dan E-Money yang mengunakan kartu kredit. Perkembangan sistem pembayaran yang berbasis teknologi telah mengubah secara signifikan arsitektur sistem pembayaran konvensional yang mengandalkan fisik uang sebagai

instrument pembayaran. Meski fisik uang sampai saat ini masih banyak

digunakan masyarakat dunia sebagai alat pembayaran, namun sejalan dengan perkembangan teknologi sistem pembayaran yang pesat, pola pembayaran tunai (cash) secara berangsur beralih menuju pembayaran non tunai (noncash). pembayaran non tunai merupakan komponen dari peraturan yang baru oleh Bank Indonesia diharapakan dapat bisa memaksimalkan dan meningkatkan daya beli masyarakat yang nantinya akan berakibat pada peningkatan perekonomian di Indonesia. Karena transaksi non tunai bertujuan memberikan fasilitas dan keselamatan yang diberikan salah satunya ialah masyarakat tidak lagi membawa uang tunai dalam jumlah yang besar untuk bertransksi dan hanya membawa kartu sebagai ganti uang tunai, kondisi tersebut merupakan kelebihan dari bertransaksi non tunai dibandingkan dengan alat pembayaran tunai

(10)

ABSTRACT

Money as a means of payment has been known for centuries ago. At first money only functioned as a medium of exchange. At that time the community used natural products as money or referred to as commodity money. The use of objects as money varies greatly and differs among people in the world. The use of metals such as gold, silver and other metals then replaces natural products as materials for making money because they are more practical and have a longer and wider life value and are good places for storing value. Coins of the time were very popular and are still used even though banknotes have emerged which are more practical to use for large transactions and E-Money using credit cards. The development of technology-based payment systems has significantly changed the architecture of conventional payment systems that rely on physical money as a payment instrument. Although physical money is still widely used by the world community as a means of payment, but in line with the rapid development of payment system technology, cash payment patterns (cash) are gradually shifting towards non-cash payments (noncash). Non-cash payments are a component of the new regulations by Bank Indonesia, which are expected to be able to maximize and increase the purchasing power of the people, which in turn will result in an improvement in the Indonesian economy. Because non-cash transactions aim to provide the facilities and safety provided, one of which is that people no longer carry large amounts of cash to conduct transactions and only carry cards in exchange for cash, this condition is an advantage over non-cash transactions compared to cash payments

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv MOTTO ... v PERSEMBAHAN ... vi ABSTRAK ... ix ABSTRACT ... x DAFTAR ISI ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 9 C. Tujuan Penelitian ... 9 D. Manfaat Penelitian ... 10 E. Kerangka Pikiran ... 11 F. Jenis Penelitian ... 13 G. Metode Pendekatan ... 14

H. Metode Pengumpulan Data ... 15

I. Sistematika Penelitian ... 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 19

A. Sejarah Mata Uang di Indonesia ... 19

1. Sejarah Mata Uang Indonesia Pasca Penjajahan ... 19

2. Sejarah Mata Uang Indonesia Orde Baru ... 19

3. Tahun 1993 Mengeluarkan Pecahan 50.000 Rupiah Bergambar Presiden Suharto... 20

4. Sejarah Mata Uang Indonesia ... 20

B. Pengertian dan Kegunaan Mata Uang ... 20

C. Pengertian Uang ... 24

D. Sistem Pembayaran ... 25

(12)

2. Pengertian Pembayaran ... 26

3. Pengertian Sistem pembayaran ... 26

E. Alat Pembayaran ... 27

1. Alat Pembayaran Tunai ... 27

2. Alat Pembayaran Nontunai ... 29

F. Konsep Uang ... 31

1. Pengertian Uang ... 31

2. Fungsi Uang ... 32

3. Jenis – Jenis Uang ... 33

4. Uang Elektronik ... 35

G. Kelebihan dan Kekurangan E-Money ... 37

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 39

A. Sistem Cashless (Pembayaran Non Tunai) Ditinjau Dari Perspektif Undang - Undang No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang ... 39

B. Sistem Cashless (Pembayaran Non Tunai) Ditinjau Dari Perspektif Hukum Islam ... 54

C. Akibat Penggunaan Sistem Cashless terhadap Perekonomian Indonesia ... 61

D. Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Kartu E-Money Jika Terjadi Kehilangan atau Kerusakan KARTU dilihat dari Perspektif Hukum Positif ... 65

E. Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Kartu E-Money Jika Terjadi Kehilangan Atau Kerusakan Kartu Dilihat Dari Perspektif Hukum Islam ... 68

F. Teori Perlindungan Hukum sebagai Konsumen pengguna E-Money di Indonesia ... 71

G. Perlindungan Hukum Bagi Pengguna E-money di Indonesia ... 77

BAB IV PENUTUP ... 89

A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Proses berpikir Higher Order Thinking (HOT) akan mengarahkan peserta untuk menghasilkan produk yang bermutu. Pada tahap orientasi, guru mengkondisikan siswa pada

Tingkat keterlibatan masyarakat (wali murid) dalam pelaksanaan kebijakan Peran serta dari orang tua atau wali murid untuk mendukung pelaksanaan kebijakan

Maltodekstrin dapat diuraikan menjadi komponen yang lebih sederhana sehingga dihasilkan isomaltooligosakarida dan dapat digunakan sebagai substrat yang efektif untuk

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat ditarik kesimpulan terkait dengan faktor kesatuan tindakan dalam pelaksa- naan koordinasi di P2TP2A Provinsi Riau selama ini telah

Izjemoma se pri bolniku s sindromom zgornje vene cave, če predhodno specifično zdravljenje ni bilo učinkovito in če je splošno stanje zadovoljivo, odločimo za vstavitev

Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit pemerintah rujukan penanganan pandemi Virus Corona untuk dapat melakukan tindakan mensterilkan ruangan ibadah

Analisis Regresi Linier dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat mereferensikan Nasabah pada Bank

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis yang dilakukan dengan responden sejumlah guru dan kepala madrasah serta kepala raudhatul athfal menunjukan bahwa literasi