• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isi Laporan Praktikum Hiv Fix 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Isi Laporan Praktikum Hiv Fix 2"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1 LATAR BELAKANG  Acquired

 Acquired Immunodeficiency Immunodeficiency SyndromeSyndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala(AIDS) adalah kumpulan gejala atau penyakit yang diakibatkan karena penurunan kekebalan tubuh akibat atau penyakit yang diakibatkan karena penurunan kekebalan tubuh akibat adanyainfeksi oleh

adanyainfeksi oleh Human Imunodeficiency Virus Human Imunodeficiency Virus (HIV) yang termasuk famili (HIV) yang termasuk famili retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. (Djoerban Z dkk, retroviridae. AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. (Djoerban Z dkk, 2006). Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan 2006). Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Seperti virus lain pada umumnya, HIV hanya dapat bereplikasi dengan Seperti virus lain pada umumnya, HIV hanya dapat bereplikasi dengan memanfaatkan sel inang. Siklus hidup HIV diawali dengan penempelan memanfaatkan sel inang. Siklus hidup HIV diawali dengan penempelan  partikel virus (virion)

 partikel virus (virion) dengan reseptor pada permukaan sel dengan reseptor pada permukaan sel inang, di antaranyainang, di antaranya adalah CD4, CXCR5, dan CXCR5. Sel-sel yang menjadi target HIV adalah adalah CD4, CXCR5, dan CXCR5. Sel-sel yang menjadi target HIV adalah  sel sel dendritik,

dendritik, sel T,sel T,  dan  dan makrofaga.makrofaga.  Sel-sel tersebut terdapat pada permukaan  Sel-sel tersebut terdapat pada permukaan lapisan kulit dalam

lapisan kulit dalam (mukosa)(mukosa)  penis, penis,  vagina,  vagina,  dan  dan oraloral yang biasanya menjadiyang biasanya menjadi tempat awal infeksi HIV.

tempat awal infeksi HIV. Selain itu, HIV juga Selain itu, HIV juga dapat langsung masuk dapat langsung masuk ke aliranke aliran darah dan masuk serta bereplikasi di

darah dan masuk serta bereplikasi di noda limpa. noda limpa.  Acquired

 Acquired Immunodeficiency Immunodeficiency SyndromeSyndrome (AIDS) (AIDS) pertama pertama kalikali diidentifikasi pada tahun 1981 setelah muncul kasus-kasus pneumonia diidentifikasi pada tahun 1981 setelah muncul kasus-kasus pneumonia  Pneumocystiscarinii

 Pneumocystiscarinii  dan sarcoma Kaposi pada laki-laki muda homoseks di  dan sarcoma Kaposi pada laki-laki muda homoseks di  berbagai

 berbagai wilayah wilayah Amerika Amerika Serikat. Serikat. Sebelumnya Sebelumnya kasus kasus tersebut tersebut sangat sangat jarangjarang terjadi,

terjadi, apabila terjadi biasanya apabila terjadi biasanya disertai penurunan kekebalan disertai penurunan kekebalan imunitas tubuh.imunitas tubuh. Kasus pertama di Indonesia dilaporkan secara resmi oleh Departemen Kasus pertama di Indonesia dilaporkan secara resmi oleh Departemen Kesehatan pada tahun 1987, yaitu pada seorang warga Negara Belanda yang Kesehatan pada tahun 1987, yaitu pada seorang warga Negara Belanda yang sedang berlibur ke Bali.

sedang berlibur ke Bali. Sebenarnya sebelum itu, Sebenarnya sebelum itu, yaitu pada tahun yaitu pada tahun 1985 telah1985 telah ditemukan kasus

ditemukan kasus yang gyang gejalanya sangat ejalanya sangat sesuai dengan sesuai dengan HIV/AIDS HIV/AIDS dan hasildan hasil tes ELISA tiga kali diulang dinyatakan positif. Tetapi tes Western Blot tes ELISA tiga kali diulang dinyatakan positif. Tetapi tes Western Blot hasilnya negative, sehinga tidak dilaporkan. Kasus kedua ditemukan pada hasilnya negative, sehinga tidak dilaporkan. Kasus kedua ditemukan pada  bulan

 bulan Maret Maret 1986 1986 di di RS RS Cipto Cipto Mangunkusumo, Mangunkusumo, pada pada pasien pasien hemofilia.hemofilia. (Djoerban Z dkk, 2006)

(2)

Masalah HIV/AIDS

Masalah HIV/AIDS adalah adalah masalah besar masalah besar yang yang mengancam Imengancam Indonesiandonesia dan banyak

dan banyak Negara di seluruh dNegara di seluruh dunia. unia. Tidak ada satupun Tidak ada satupun negara di dunia negara di dunia iniini yang terbebas dari HIV

yang terbebas dari HIV (Djoerban Z dkk, 2006).(Djoerban Z dkk, 2006).

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatitits Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di sebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat

oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat  –  –  obatan serta bahan obatan serta bahan –  –   bahan kimia. (Sujono Hadi, 19

 bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).99).

Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen,

Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis B surface antigen,

HBsAg) merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya

HBsAg) merupakan material permukaan dari virus hepatitis B. Pada awalnya

antigen ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh

antigen ini dinamakan antigen Australia karena pertama kalinya diisolasi oleh

seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang

seorang dokter peneliti Amerika, Baruch S. Blumberg dari serum orang

Australia.

Australia.

HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B

HBsAg merupakan petanda serologik infeksi virus hepatitis B

 pertama yang muncul di

 pertama yang muncul di dalam serum dan dalam serum dan mulai terdeteksi mulai terdeteksi antara 1 saantara 1 sampai 12mpai 12

minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta

minggu pasca infeksi, mendahului munculnya gejala klinik serta

meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda

meningkatnya SGPT. Selanjutnya HBsAg merupakan satu-satunya petanda

serologik selama 3

serologik selama 3 –  –  5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang 5 minggu. Pada kasus yang sembuh, HBsAg akan hilang

antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg

antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis, HBsAg

akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten

akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang persisten

lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10%

lebih dari 6 bulan didefinisikan sebagai pembawa (carrier). Sekitar 10%

 penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap

 penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji dapat tetap

 positif selam bertahun-tahun.

 positif selam bertahun-tahun.

1.2 TUJUAN

1.2 TUJUAN

1.

1. Untuk mempelajari pemeriksaan HIV menggunakan metode stik (rapidUntuk mempelajari pemeriksaan HIV menggunakan metode stik (rapid

test strip)

test strip)

2.

2. Untuk mempelajari pemeriksaan HbsAg menggunakan metode stik (rapidUntuk mempelajari pemeriksaan HbsAg menggunakan metode stik (rapid

test strip)

(3)

BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA

HIV & AIDS HIV & AIDS 1.

1. DefinisiDefinisi

 Acquired

 Acquired Immunodeficiency Immunodeficiency SyndromeSyndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala(AIDS) adalah kumpulan gejala atau penyakit yang diakibatkan karena penurunan kekebalan tubuh akibat atau penyakit yang diakibatkan karena penurunan kekebalan tubuh akibat adanya infeksi oleh

adanya infeksi oleh  Human  Human Imunodeficiency Imunodeficiency VirusVirus  (HIV) yang termasuk  (HIV) yang termasuk famili retroviridae.

famili retroviridae. AIDS merupakan AIDS merupakan tahap akhir dari tahap akhir dari infeksi HIV. infeksi HIV. (Djoerban(Djoerban Z dkk, 2006)

Z dkk, 2006) 2. Etiologi 2. Etiologi

AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. HIV adalah suatu virus RNA AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. HIV adalah suatu virus RNA  berbentuk

 berbentuk sferis sferis yang yang termasuk termasuk retrovirus retrovirus dari dari famili famili Lentivirus.(Gambar Lentivirus.(Gambar 1).1). Strukturnya tersusun atas beberapa lapisan dimana lapisan terluar (envelop) Strukturnya tersusun atas beberapa lapisan dimana lapisan terluar (envelop)  berupa

 berupa glikoprotein glikoprotein gp120 gp120 yang yang melekat melekat pada pada glikoprotein glikoprotein gp41. gp41. SelubungSelubung glikoprotein ini berafinitas tinggi terhadap molekul CD4 pada permukaan glikoprotein ini berafinitas tinggi terhadap molekul CD4 pada permukaan T- T-helper lymphosit 

helper lymphosit  dan monosit atau makrofag. Lapisan kedua di bagian dalam dan monosit atau makrofag. Lapisan kedua di bagian dalam terdiri dari protein p17. Inti HIV dibentuk oleh protein p24. Di dalam inti ini terdiri dari protein p17. Inti HIV dibentuk oleh protein p24. Di dalam inti ini terdapat dua rantai RNA dan enzim transkriptase reverse (

terdapat dua rantai RNA dan enzim transkriptase reverse (reversereverse transcriptase enzyme

transcriptase enzyme)).. ( Merati TP dkk,2006)( Merati TP dkk,2006) Gambar 1

(4)

Ada dua tipe HIV yang dikenal yakni HIV-1 dan HIV-2. Epidemi HIV Ada dua tipe HIV yang dikenal yakni HIV-1 dan HIV-2. Epidemi HIV global terutama disebabkan oleh HIV-1 sedangkan tipe HIV-2 tidak terlalu global terutama disebabkan oleh HIV-1 sedangkan tipe HIV-2 tidak terlalu luas penyebarannya. Tipe yang terakhir ini hanya terdapat di Afrika Barat dan luas penyebarannya. Tipe yang terakhir ini hanya terdapat di Afrika Barat dan  beberapa

 beberapa negara negara Eropa Eropa yang yang berhubungan berhubungan erat erat dengan dengan Afrika Afrika Barat. Barat. (Merati(Merati TP dkk,2006)

TP dkk,2006) 3.

3. Cara Cara PenularanPenularan

Infeksi HIV terjadi melalui tiga jalur transmisi utama yakni transmisi Infeksi HIV terjadi melalui tiga jalur transmisi utama yakni transmisi melalui mukosa genital (hubungan seksual) transmisi langsung ke peredaran melalui mukosa genital (hubungan seksual) transmisi langsung ke peredaran darah melalui jarum suntik yang terkontaminasi atau melalui komponen darah darah melalui jarum suntik yang terkontaminasi atau melalui komponen darah yang terkontaminasi, dan transmisi vertikal dari ibu ke janin, transfusi darah yang terkontaminasi, dan transmisi vertikal dari ibu ke janin, transfusi darah yang sudah terkontaminasi, tatoatau tindik. CDC pernah melaporkan adanya yang sudah terkontaminasi, tatoatau tindik. CDC pernah melaporkan adanya  penularan HIV pada petugas kesehatan.

 penularan HIV pada petugas kesehatan.

Sebenarnya risiko penularan HIV melalui tusukan jarum maupun Sebenarnya risiko penularan HIV melalui tusukan jarum maupun  percikan cairan

 percikan cairan darah sangat darah sangat rendah. Risiko rendah. Risiko penularan melalui penularan melalui perlukaan kulitperlukaan kulit (misal akibat tusukan jarum atau luka karena benda tajam yang tercemar HIV) (misal akibat tusukan jarum atau luka karena benda tajam yang tercemar HIV) hanya sekitar 0,3% sedangkan risiko penularan akibat terpercik cairan tubuh hanya sekitar 0,3% sedangkan risiko penularan akibat terpercik cairan tubuh yang tercemar HIV pada mukosa sebesar 0,09%. (Djauzi S dkk, 2002).

yang tercemar HIV pada mukosa sebesar 0,09%. (Djauzi S dkk, 2002). 4.

4. PatofisiologiPatofisiologi

• Dasar utama terinfeksinya HIV : berkurangnya jenis limfosit T helperDasar utama terinfeksinya HIV : berkurangnya jenis limfosit T helper

yang mengandung marker CD4 (sel T4) yang mengandung marker CD4 (sel T4)

 –

 – Virus memiliki afinitas terhadap molekul permukaan CD4Virus memiliki afinitas terhadap molekul permukaan CD4  –

 – CD4 berfungsi mengkoordinasikan fungsi imunologis yang penting àCD4 berfungsi mengkoordinasikan fungsi imunologis yang penting à

hilangnya fungsi tersebut menyebabkan gangguan respon imun yang hilangnya fungsi tersebut menyebabkan gangguan respon imun yang  progresif

 progresif

• Setelah virus HIV mengikatkan diri pada molekul CD4 à virus masuk keSetelah virus HIV mengikatkan diri pada molekul CD4 à virus masuk ke

dalam sel target dan melepaskan bungkusnya à enzim reverse transkriptase dalam sel target dan melepaskan bungkusnya à enzim reverse transkriptase à merubah bentuk RNA agar bisa bergabung dengan DNA sel target

à merubah bentuk RNA agar bisa bergabung dengan DNA sel target

 –

 – Satu kali seseorang terinfeksi HIV à tetap terinfeksiSatu kali seseorang terinfeksi HIV à tetap terinfeksi •

• Sel yang berkembang biak : Sel yang berkembang biak : mengandung bahan genetik virusmengandung bahan genetik virus •

(5)

• Masa inkubasi : waktu yang diperlukan sejak seseorang terpapar virus Masa inkubasi : waktu yang diperlukan sejak seseorang terpapar virus HIVHIV

sampai menunjukkan gejala AIDS sampai menunjukkan gejala AIDS

 –

 – Window period   : virus HIV tidak dapat terdeteksi denganWindow period   : virus HIV tidak dapat terdeteksi dengan

laboratorium ± 3 bulan sejak tertular virus laboratorium ± 3 bulan sejak tertular virus HIVHIV

• Sebagian penderita memperlihatkan gejala tidak khas pada infeksi HIVSebagian penderita memperlihatkan gejala tidak khas pada infeksi HIV

akut (3-6 minggu setelah terinfeksi) akut (3-6 minggu setelah terinfeksi)

 –

 – Gejala yang terjadi : demam, nyeri menelan, pembengkakan kelenjarGejala yang terjadi : demam, nyeri menelan, pembengkakan kelenjar

getah bening, ruam, diare atau batuk getah bening, ruam, diare atau batuk

 –

 – Setelah infeksi akut à infeksi asimtomatik (tanpa gejala)Setelah infeksi akut à infeksi asimtomatik (tanpa gejala) •

• Masa infeksi HIV asimtomatik bervariasiMasa infeksi HIV asimtomatik bervariasi  –

 – Umumnya berlangsung 8-10 tahunUmumnya berlangsung 8-10 tahun  –

 – Sekelompok kecil penderita dengan perjalanan penyakit amat cepatSekelompok kecil penderita dengan perjalanan penyakit amat cepat

sekitar 2 tahun sekitar 2 tahun

 –

 – Berlangsung sangat lambat (non-progessor)Berlangsung sangat lambat (non-progessor)

5.

5. Tanda dan GejalaTanda dan Gejala Gejala mayor : Gejala mayor :

-- Berat badan turun > 10% dalam 1 bulan/lebih.Berat badan turun > 10% dalam 1 bulan/lebih. -- Diare kronis > 1 bulanDiare kronis > 1 bulan

-- Demam berkepanjangan > 1 bulanDemam berkepanjangan > 1 bulan

-- Kesadaran menurun dan gangguan neurologisKesadaran menurun dan gangguan neurologis -- Demensia / HIV ensefalopatiDemensia / HIV ensefalopati

Gejala minor : Gejala minor :

-- Batuk menetap > 1 bulanBatuk menetap > 1 bulan

-- Adanya herpes zoster multisegmental dan beberapa herpes zoster berulangAdanya herpes zoster multisegmental dan beberapa herpes zoster berulang -- Kandidiasis orofaringealKandidiasis orofaringeal

-- Herpes simplek kronis progresifHerpes simplek kronis progresif -- Limfadenopati generalisataLimfadenopati generalisata

-- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanitaInfeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita -- Retinitis virus sitomegaloRetinitis virus sitomegalo

Gejala dan tanda menurut WHO Gejala dan tanda menurut WHO a.

(6)

o

o AsimtomatikAsimtomatik o

o Limfadenopati generalisataLimfadenopati generalisata o

o Skala penampilan 1 : asimtomatik dan aktivitas normalSkala penampilan 1 : asimtomatik dan aktivitas normal  b.

 b. Stadium klinis 2Stadium klinis 2 o

o Berat badan turun < 10%Berat badan turun < 10% o

o Manifestasi mukokutaneus ringan (kelainan selaput lender danManifestasi mukokutaneus ringan (kelainan selaput lender dan kulit) seperti gatal, jamur, sariawan sudut mulut, herpes zoster. kulit) seperti gatal, jamur, sariawan sudut mulut, herpes zoster. o

o Infeksi saluran pernafasan atas berulangInfeksi saluran pernafasan atas berulang o

o Skala penampilan 2 : simptomatik, aktifitas normalSkala penampilan 2 : simptomatik, aktifitas normal c.

c. Stadium klinis 3Stadium klinis 3 o

o Berat badan turun > 10%Berat badan turun > 10% o

o Diare berkepanjangan > 1bulanDiare berkepanjangan > 1bulan o

o Jamur pada mulutJamur pada mulut o

o TB paruTB paru o

o Infeksi bacterial beratInfeksi bacterial berat o

o Skala penampilan 3 : < 50% dalam masa 1 bulan terakhir terbaringSkala penampilan 3 : < 50% dalam masa 1 bulan terakhir terbaring d.

d. Stadium klinis 4Stadium klinis 4 o

o kelemahankelemahan o

o  jamur pada mulut dan kerong jamur pada mulut dan kerongkongankongan o

o radang paru, TB ekstra paruradang paru, TB ekstra paru o

o radang gastrointestinal (diare kriptosporidiosis > 1 bln)radang gastrointestinal (diare kriptosporidiosis > 1 bln) o

o kanker kulit (sarcoma kaposi)kanker kulit (sarcoma kaposi) o

o radang otak (toksoplasmosis, ensefalopati HIV)radang otak (toksoplasmosis, ensefalopati HIV) o

o skala penampilan 4 : terbaring ditempat tidur > 50% dalam masa 1skala penampilan 4 : terbaring ditempat tidur > 50% dalam masa 1  bulan terakhir

 bulan terakhir

• Di Indonesia, diagnosis AIDS untuk keperluan surveilans epidemiologiDi Indonesia, diagnosis AIDS untuk keperluan surveilans epidemiologi

dibuat apabila menunjukkan tes HIV positif dan sekurang-kurangnya dibuat apabila menunjukkan tes HIV positif dan sekurang-kurangnya didapatkan 2 gejala mayor dan 1 gejala minor

didapatkan 2 gejala mayor dan 1 gejala minor 6.

6. DiagnosisDiagnosis

(7)

Identitas, pekerjaan, tempat tinggal seperti Papua, riwayat hubungan seksual, Identitas, pekerjaan, tempat tinggal seperti Papua, riwayat hubungan seksual,  penggunaan narkotika

 penggunaan narkotika khususnya suntik, khususnya suntik, serta serta keluhan, gejala keluhan, gejala dan tanda dan tanda yangyang terlihat.

terlihat.

-- PEMERIKASAAN FISIKPEMERIKASAAN FISIK

Pada kasus ini ditemukan adanya bercak-bercak merah tak gatal, lidah tampak Pada kasus ini ditemukan adanya bercak-bercak merah tak gatal, lidah tampak  bercak putih, dan nafas bau.

 bercak putih, dan nafas bau.

-- PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Laboratorium untuk tes HIV Pemeriksaan Laboratorium untuk tes HIV

• Sesuai dengan Sesuai dengan panduan nasional panduan nasional : menggunakan : menggunakan strategi strategi 33  –

 – Didahului konseling pra tes/informasi singkatDidahului konseling pra tes/informasi singkat  –

 – Ketiga tes menggunakan reagen tes cepat/ELISAKetiga tes menggunakan reagen tes cepat/ELISA  –

 – Tes pertama (A1) : tes dengan sensitifitas tinggi (> 99%)Tes pertama (A1) : tes dengan sensitifitas tinggi (> 99%)  –

 – A2 dan A3 : tes dengan spesifisitas tinggi (> 99%)A2 dan A3 : tes dengan spesifisitas tinggi (> 99%) •

• Antibodi biasanya baru terdeteksi dalam 2 minggu-3 bulan setelahAntibodi biasanya baru terdeteksi dalam 2 minggu-3 bulan setelah

terinfeksi HIV (masa jendela) terinfeksi HIV (masa jendela)

• Bila tes HIV selama masa jendela negatif à perlu dilakukan tes ulangBila tes HIV selama masa jendela negatif à perlu dilakukan tes ulang

a.

a. Uji ELISA (Enthyme Linked Immunosurgen Assay), dengan sediaanUji ELISA (Enthyme Linked Immunosurgen Assay), dengan sediaan darah.

darah.

Dinyatakan positif bila : Dinyatakan positif bila :

1.

1. Pemeriksaan tes ELISA / rapid test 3x denganPemeriksaan tes ELISA / rapid test 3x dengan kandungan reagen yang berbeda memberi hasil kandungan reagen yang berbeda memberi hasil  positif

 positif 2.

2. Pemeriksaan tes ELISA 1x dan konfirmasi denganPemeriksaan tes ELISA 1x dan konfirmasi dengan western bolt memberi hasil positif

western bolt memberi hasil positif 3.

3. Pemeriksaan rapid test (abbot diagnostic) 1x danPemeriksaan rapid test (abbot diagnostic) 1x dan konfirmasi dengan western bolt memberi hasil konfirmasi dengan western bolt memberi hasil  positif

 positif

 Pemeriksaan antibodiPemeriksaan antibodi 

 Pemeriksaan kultur / biakanPemeriksaan kultur / biakan 

 PCR-HIV RNAPCR-HIV RNA 

(8)

 b.

 b. Uji Immunoblot atau Westery blotUji Immunoblot atau Westery blot -- Tes cairan oralTes cairan oral

-- Tes urine.Tes urine. c.

c. Biakan virus, pengukuran antigen p24, dan pengukuran DNA danBiakan virus, pengukuran antigen p24, dan pengukuran DNA dan RNA

(9)

 Alur Pemerikaan Laboratorium Infeksi HIV Dewasa  Alur Pemerikaan Laboratorium Infeksi HIV Dewasa

7. Penatalaksanaan 7. Penatalaksanaan

HIV/AIDS sampai saat ini memang belum dapat disembuhkan secara HIV/AIDS sampai saat ini memang belum dapat disembuhkan secara total. Namun data selam 8 tahun terakhir menunjukkan bukti yang amat total. Namun data selam 8 tahun terakhir menunjukkan bukti yang amat meyakinkan bahwa pegobatan dengan menggunakan kombinasi beberapa obat meyakinkan bahwa pegobatan dengan menggunakan kombinasi beberapa obat

(10)

anti HIV bermanfaat untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas dini akibat anti HIV bermanfaat untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas dini akibat infeksi HIV.

infeksi HIV. . . (Djoerban Z (Djoerban Z dkk,2006)dkk,2006)  PENATALAKSANAA

 PENATALAKSANAAN SETELAH DIAGNN SETELAH DIAGNOSIS HIV DITEGAKKANOSIS HIV DITEGAKKAN

• Prinsip penatalaksanaan pada ODHA :Prinsip penatalaksanaan pada ODHA :  –

 – Pengobatan untuk menekan replikasi virus HIV dengan obatPengobatan untuk menekan replikasi virus HIV dengan obat

antiretroviral (ARV) antiretroviral (ARV)

 –

 – Pengobatan untuk mengatasi infeksi HIV/AIDS seperti jamur, TB,Pengobatan untuk mengatasi infeksi HIV/AIDS seperti jamur, TB,

hepatitis, toksoplasma, sarkoma kaposi, limfoma, kanker serviks hepatitis, toksoplasma, sarkoma kaposi, limfoma, kanker serviks

 –

 – Pengobatan suportif : makanan dengan gizi yang lebih baik, tidurPengobatan suportif : makanan dengan gizi yang lebih baik, tidur

yang cukup, menjaga kebersihan dan dukungan psikososial yang cukup, menjaga kebersihan dan dukungan psikososial

• Setelah dinyatakan pasien terinfeksi HIV dilakukan penilaian, berupa :Setelah dinyatakan pasien terinfeksi HIV dilakukan penilaian, berupa :  –

 – Penilaian stadium klinisPenilaian stadium klinis  –

 – Penilaian imunologi ( pemeriksaan jumlah CD4)Penilaian imunologi ( pemeriksaan jumlah CD4)  –

 – Pemeriksaan laboratorium sebelum memulai terapiPemeriksaan laboratorium sebelum memulai terapi •

• Setelah dinyatakan pasien terinfeksi HIV dilakukan penilaian, berupa :Setelah dinyatakan pasien terinfeksi HIV dilakukan penilaian, berupa :  –

 – Penilaian stadium klinisPenilaian stadium klinis  –

 – Penilaian imunologi ( pemeriksaan jumlah CD4)Penilaian imunologi ( pemeriksaan jumlah CD4)  –

 – Pemeriksaan laboratorium sebelum memulai terapiPemeriksaan laboratorium sebelum memulai terapi

 PENGOBATAN PEN

 PENGOBATAN PENCEGAHAN KOTRIMOKSCEGAHAN KOTRIMOKSASOLASOL

• Beberapa infeksi oportunistik (IO) pada ODHA dapat dicegah dengan obatBeberapa infeksi oportunistik (IO) pada ODHA dapat dicegah dengan obat

 profilaksis  profilaksis

• Terdapat Terdapat 2 macam 2 macam pengobatan profilaksis, ypengobatan profilaksis, yaitu :aitu :  –

 – Profilaksis primer : mencegah infeksi Profilaksis primer : mencegah infeksi yang belum pernah dideritayang belum pernah diderita  –

 – Profilaksis sekunder : mencegah infeksi berulangProfilaksis sekunder : mencegah infeksi berulang

 PEMBERIAN KOTR

 PEMBERIAN KOTRIMOKSASOL SEBAGAI IMOKSASOL SEBAGAI PROFILAKSIS PRIMERPROFILAKSIS PRIMER TATALAKSANA PEMBERIAN ARV

TATALAKSANA PEMBERIAN ARV

• Tidak tersedia Tidak tersedia pemeriksaan CD4 pemeriksaan CD4 : : memulai terapi ARmemulai terapi ARV didasarkan V didasarkan padapada

 penilaian klinis  penilaian klinis

• Tersedia pemeriksaan CD4Tersedia pemeriksaan CD4  –

(11)

 –

 – Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB aktif, ibuTerapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB aktif, ibu

hamil dan koinfeksi hepatitis B tanpa memandang jumlah CD4 hamil dan koinfeksi hepatitis B tanpa memandang jumlah CD4

 PADUAN TERAPI AN

(12)

 PADUAN

 PADUAN LINI LINI PERTAMA PERTAMA YANG YANG DIREKOMENDASIKADIREKOMENDASIKAN N PADA PADA ORANGORANG  DEWASA YANG BELU

 DEWASA YANG BELUM PERNAH MENDM PERNAH MENDAPAT TERAPI ARVAPAT TERAPI ARV

A.

A. HEPATITISHEPATITIS 1.

1. DefinisiDefinisi

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. dalam bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang Padahal definisi lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang  berarti

 berarti organ organ hati,bukan hati,bukan penyakit penyakit hati. hati. Namun Namun banyak banyak asumsi asumsi yangyang  berkembang

 berkembang di di masyarakat masyarakat mengartikan mengartikan lever lever adalah adalah penyakit penyakit radang radang hati.hati. sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan keracunan, sedangkan istilah sakit kuning sebenarnya dapat menimbulkan keracunan, karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh radang hati, teatapi juga karena tidak semua penyakit kuning disebabkan oleh radang hati, teatapi juga karena adanya peradangan pada kantung empedu.

karena adanya peradangan pada kantung empedu. (M. Sholikul Huda)(M. Sholikul Huda) Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pa

Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapatda jaringan yang dapat di sebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat

di sebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat  –  –   obatan  obatan serta bahan

serta bahan –  –  bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999). bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas.

(13)

2.

2. Jenis-jenis HepatitisJenis-jenis Hepatitis 1)

1) Hepatitis AHepatitis A

Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui Dikenal dengan hepatitis infeksiosa, rute penularan adalah melalui kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang kontaminasi oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret terkontaminasi. Potensi penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa endemik. Masa saluran cerna. Umumnya terjadi didaerah kumuh berupa endemik. Masa inkubasi : 2-6 minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi inkubasi : 2-6 minggu, kemudian menunjukkan gejala klinis. Populasi  paling sering terinfeksi adalah anak-anak dan dewasa muda.

 paling sering terinfeksi adalah anak-anak dan dewasa muda. 2)

2) Hepatitis BHepatitis B

Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik, atau hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka suntik, atau hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja parawatan yang sering tranfusi darah, pengguna obat injeksi; pekerja parawatan kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien kesehatan dan keamanan masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan staf institusi untuk kecatatan perkembangan, pria homoseksual, pria dan wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi dan wanita dengan pasangan heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk darah tertentu dan pasien hemodialisa. Masa ibunya, resipien produk darah tertentu dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi

inkubasi mulai 6 minggmulai 6 minggu sampai dengan u sampai dengan 6 bulan sampai 6 bulan sampai timbul gejalatimbul gejala klinis.

klinis. 3)

3) Hepatitis CHepatitis C

Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab Dahulu disebut hepatitis non-A dan non-B, merupakan penyebab tersering infeksi hepatitis y

tersering infeksi hepatitis yang ditularkan ang ditularkan melalui suplai darah melalui suplai darah komersial.komersial. HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama HCV ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah melalui tranfusi darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah  pengguna

 pengguna obat obat injeksi, injeksi, individu individu yang yang menerima menerima produk produk darah, darah, potensialpotensial risiko terhadap

risiko terhadap pekerja perawatan pekerja perawatan kesehatan kesehatan dan keamanan dan keamanan masyarakatmasyarakat yang terpajan pada darah. Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari. yang terpajan pada darah. Masa inkubasinya adalah selama 18-180 hari. 4)

4) Hepatitis DHepatitis D

Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV  bertambah

 bertambah parah. parah. Infeksi Infeksi oleh oleh HDV HDV juga juga dapat dapat timbul timbul belakangan belakangan padapada individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan individu yang mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi

(14)

melalui infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna melalui infeksi HDV. Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya obat injeksi, hemofili, resipien tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum diketahui individu yang telah mempunyai HBV). Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis fulminan, secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis fulminan, kegagalan hati, dan kematian.

kegagalan hati, dan kematian. 5)

5) Hepatitis EHepatitis E

Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti air yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang ingeti air yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko yang hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga  pertengahan.

 pertengahan. 6)

6) Kemungkinan Hepatitis F dan GKemungkinan Hepatitis F dan G

Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini  para

 para pakar pakar belum belum sepakat sepakat hepatitis hepatitis F F merupakan merupakan penyakit penyakit hepatitis hepatitis yangyang terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.

darah jarum suntik. 3.

3. Penyebab dan Cara Penularan Hepatitis BPenyebab dan Cara Penularan Hepatitis B Hepatitis B

Hepatitis B

Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu Hampir semua jenis virus hepatitis dapat menyerang manusia. Pada ibu hamil bila terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada dalam hamil bila terserang virus ini dapat menularkan pada bayinya yang ada dalam kandungan atau waktu menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti inilah kandungan atau waktu menyusui bayi itu. Bentuk penularan seperti inilah yang banyak d

yang banyak di jumpai pada i jumpai pada penyakit hepatitis B. Pada saat ini jenis hepatitispenyakit hepatitis B. Pada saat ini jenis hepatitis yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis B dan telah dapat pula di cegah yang paling banyak di pelajari ialah hepatitis B dan telah dapat pula di cegah melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini jarang terjadi pada populasi melalui vaksinasi. Walaupun infeksi virus ini jarang terjadi pada populasi orang dewasa, kelompok tertentu dan orang yang memiliki cara hidup tertentu orang dewasa, kelompok tertentu dan orang yang memiliki cara hidup tertentu  berisiko tinggi. Kelompok ini mencaku

 berisiko tinggi. Kelompok ini mencakup:p: -

- Imigran dari Imigran dari daerah endemis daerah endemis hepatitis bhepatitis b -

(15)

- Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang - Pelaku hubungan seksual dengan banyak orang atau dengan orang yang

terinfeksi terinfeksi -

- Pria homoseksual Pria homoseksual yaang yaang secara seksual aktifsecara seksual aktif -

- Pasien rumPasien rumah ah sakit jiwasakit jiwa -

- Narapidana Narapidana priapria -

- Pasien hemodialisis Pasien hemodialisis dan pdan penderita hemofilia enderita hemofilia yang yang menerima prodmenerima produkuk tertentu dari plasma

tertentu dari plasma -

- Kontak Kontak serumah denag serumah denag karier hepatitiskarier hepatitis

--

Pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama Pekerja sossial di bidang kesehatan, terutama yang banyak kontakyang banyak kontak

dengan darah dengan darah 4.

4. Tanda dan GejalaTanda dan Gejala

Semua Hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga Semua Hepatitis Virus mempunyai gejala yang hampir sama, sehingga secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya secara klinis hampir tidak mungkin dibedakan satu sama lain. Dokter hanya dapat memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan dapat memperkirakan saja jenis hepatitis apa yang di derita pasiennya dan untuk membedakannya secara pasyi masih diperlukan bantuan melalui untuk membedakannya secara pasyi masih diperlukan bantuan melalui  pemeriksaan

 pemeriksaan darah darah penderita.gejala penderita.gejala penderita penderita hepatitis hepatitis virus virus mula mula mulamula  badanya terasa

 badanya terasa panas, mual panas, mual dan kadang-kadang muntah, dan kadang-kadang muntah, setelah beberapa setelah beberapa harihari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian matanya terlihat kuning, dan air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian matanya terlihat kuning, dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis virus biasanya akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis virus biasanya dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir semua penderita hepatitis A dapat dapat sembuh setelah satu bulan. Hampir semua penderita hepatitis A dapat sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita hepatitis C dapat menjadi sembuh dengan sempurna, sedangkan penderita hepatitis C dapat menjadi kronis. Mengenai hepatitis delta d

kronis. Mengenai hepatitis delta dan E belum dapat an E belum dapat di ketahui di ketahui sevara pastisevara pasti  bagaimana perjalanan penyakitnya.

 bagaimana perjalanan penyakitnya.

Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi Sebagian besar penderita hepatitis B akan sembuh sempurna, tetapi sebagian kecil (kira-kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau sebagian kecil (kira-kira 10%) akan mengalami kronis (menahun) atau meninggal.penderita hepatitis B yang menahun setelah 20-40 tahun kemudian meninggal.penderita hepatitis B yang menahun setelah 20-40 tahun kemudian ada kemungkinan hatinya mengeras(sirosis), dan ada pula yang berubah ada kemungkinan hatinya mengeras(sirosis), dan ada pula yang berubah menjadi kanker hati.

menjadi kanker hati. Gambaran klinis hep

Gambaran klinis hepatitis virus dapat atitis virus dapat berkisar dari asimtomatik berkisar dari asimtomatik sampaisampai  penyakit yang mencolok,

 penyakit yang mencolok, kegagalan hati, dan kegagalan hati, dan kematian. Terdapat kematian. Terdapat tiga stadiumtiga stadium  pada semua jenis hepatitis yaitu :

(16)

a.

a. Stadium Stadium ProdromalProdromal

Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus Disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium selesai dan pasien mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus belu muncul. Antibodi terhadap virus ini disebut praikterus karena ikterus belu muncul. Antibodi terhadap virus  biasanya belum dijumpai,

 biasanya belum dijumpai, stdium ini berlangsung 1-2 stdium ini berlangsung 1-2 minggu dan ditandaiminggu dan ditandai oleh : oleh : - Malese umum - Malese umum - Anoreksia - Anoreksia - Sakit kepala - Sakit kepala - Rasa malas - Rasa malas - Rasa lelah - Rasa lelah

- Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas - Gejala-gejala infeksi saluran nafas atas - Mialgia (nyeri otot)

- Mialgia (nyeri otot) b.

b. Stadium Stadium IkterusIkterus

Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang Dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih, pada sebagia besar orang stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah: stadium ini ditandai oleh timbulnya ikterus, manifestasi lainnya adalah: - Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal

- Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodromal - Pembesaran dan nyeri hati

- Pembesaran dan nyeri hati - Splenomegali

- Splenomegali

- Mungkin gatal (pruritus) dikulit - Mungkin gatal (pruritus) dikulit c.

c. Stadium Stadium PemulihanPemulihan

Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini: Biasanya timbul dalam 2-4 bulan, selama periode ini: - Gejala-gejala mereda termasuk ikterus

- Gejala-gejala mereda termasuk ikterus - Nafsu makan pulih

- Nafsu makan pulih - Apabila

- Apabila tedapat tedapat splenomegali, akan splenomegali, akan segera mengecilsegera mengecil 5.

5. PencegahanPencegahan

Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting Pencegahan terhadap hepatitis virus ini adalah sangat penting karena

karena sampai saat ini bsampai saat ini belum ada elum ada obat yang obat yang dapat membunuh dapat membunuh virus, sehinggvirus, sehinggaa satu-satunya jalan

satu-satunya jalan untuk mencegah untuk mencegah hepatitis virus adalah denghepatitis virus adalah dengan vaksinasi,an vaksinasi, tetapi pada saat ini baru ada vaksin hepatitis B saja, karena memang Hepatitis tetapi pada saat ini baru ada vaksin hepatitis B saja, karena memang Hepatitis

(17)

B sajalah yang

B sajalah yang paling banyak paling banyak diselidiki diselidiki baik mengenai pbaik mengenai perjalananerjalanan  penyakitnya maupun k

 penyakitnya maupun komplikasinya.omplikasinya.

Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia Ada dua vaksin hepatitis B yaitu vaksin yang dibuat dari darah manusia yang telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari yang telah kebal Hepatitis B dan vaksin hepatitis yang dibuat dari  perekayasaan sel

 perekayasaan sel ragi. Vaksin ragi. Vaksin hepatitis hepatitis yang di yang di buat dari buat dari darah manusia darah manusia kebalkebal hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga kali, hepatitis di suntikkan kepada orang sehat sekali sebulan sebanyak tiga kali, sedangan vaksin hepatitis b yang di rekayasa dari sel ragi diberi kepada sedangan vaksin hepatitis b yang di rekayasa dari sel ragi diberi kepada  penderita sebulan sekali sebanyak dua kali,

 penderita sebulan sekali sebanyak dua kali, lalu suntikan ke tiga baru di beri 5lalu suntikan ke tiga baru di beri 5  bulan kemudian.

 bulan kemudian.

Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi vaksinasi Untuk memperkuat kekbalan yang telah ada, perllu diberi vaksinasi  penguat.

 penguat. Caranya Caranya bermacam-macam bermacam-macam ada ada vaksin vaksin yang yang perlu perlu di di ulang ulang setahunsetahun kemudian satu kali, lalu 4 tahun kemudian diberi sekali

kemudian satu kali, lalu 4 tahun kemudian diberi sekali lagi, selanjutnya setiaplagi, selanjutnya setiap 5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu diberikan hanya setiap 5 5 tahun sekali. Ada pula jenis vaksin yang perlu diberikan hanya setiap 5 tahun sekali saja.

tahun sekali saja. Vaksinasi

Vaksinasi hepatitis B sebaiknya hepatitis B sebaiknya dilakukan sedini mdilakukan sedini mungkin. Bayungkin. Bayi yangi yang lahir dari ibu yang mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi hepatitis lahir dari ibu yang mengidap penyakit hpatitis B, harus di vaksinasi hepatitis B segera setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah berumur B segera setelah lahir, sedangkan bayi lainnya boleh diberi setelah berumur sebulan.

sebulan.

Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah dengan Secara keseluruhan tindakan pencegahan terhadap hepatitis adalah dengan memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh lainnya, memakai sarung tangan bila berkontak dengan darah /cairan tubuh lainnya, dan harus hati-hati memasang kembali tutup jarum suntik. Perhatikan cara dan harus hati-hati memasang kembali tutup jarum suntik. Perhatikan cara  pembuangan

 pembuangan bahan-bahan bahan-bahan terkontaminasi terkontaminasi dan dan pembersihan pembersihan alat-alat alat-alat dandan  permukaan yang terkontaminasi. Bahan pemeriksaan un

 permukaan yang terkontaminasi. Bahan pemeriksaan untuk laboratorium harustuk laboratorium harus diberi label jelas bahwa bahan berasal dari pasien hepatitis. Perlu juga diberi label jelas bahwa bahan berasal dari pasien hepatitis. Perlu juga menjelaskan pentingnya mencuci tangan kepada pasien, keluarga, dan lainnya. menjelaskan pentingnya mencuci tangan kepada pasien, keluarga, dan lainnya.

(18)

BAB III BAB III

METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN

3.1

3.1 Waktu Waktu dan dan TempatTempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah : Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah : Hari/

Hari/ Tanggal Tanggal : : Kamis, Kamis, 6 6 Juli Juli 20172017 Pukul

Pukul : : 09.40- 09.40- 11.20 11.20 WITAWITA Tempat

Tempat : : Laboratorium Laboratorium Mikrobiologi Mikrobiologi Fakultas Fakultas KedokteranKedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram

Universitas Islam Al-Azhar Mataram 3.2

3.2 Alat Alat dan dan Bahan Bahan PemeriksaaPemeriksaan n HIVHIV A. Alat A. Alat   TabungTabung   SpuitSpuit 

 Stik HIVStik HIV 

 Pipet tetesPipet tetes   CentrifugeCentrifuge   TimerTimer B. Bahan B. Bahan 

 Darah (serum) plasmaDarah (serum) plasma 

 Alkohol stau swab alkoholAlkohol stau swab alkohol 

 TissueTissue

3.3

3.3 Cara Cara Kerja Kerja Pemeriksaan Pemeriksaan HIVHIV 1.

1. Letakkan stik HIV pada tempat yang bersih dan datarLetakkan stik HIV pada tempat yang bersih dan datar 2.

2. Teteskan 1 tetes serum dengan pipet tetes secara vertikal pada stik HIVTeteskan 1 tetes serum dengan pipet tetes secara vertikal pada stik HIV 3.

3. Tambahkan 1 tetes buffer kemudian nyalakan timerTambahkan 1 tetes buffer kemudian nyalakan timer 4.

4. Tunggu 15 menitTunggu 15 menit 5.

5. Amati hasilnya (Jika terbentuk 2 garis merah maka berarti positif, Jika 1Amati hasilnya (Jika terbentuk 2 garis merah maka berarti positif, Jika 1 garis merah maka berarti negative.

(19)

3.4

3.4 Alat Alat dan dan Bahan Bahan PemeriksaaPemeriksaan n HbsAgHbsAg A. Alat A. Alat   TabungTabung   SpuitSpuit 

 Stik HIVStik HIV 

 Pipet tetesPipet tetes   CentrifugeCentrifuge   TimerTimer B. Bahan B. Bahan 

 Darah (serum) plasmaDarah (serum) plasma 

 Alkohol stau swab alkoholAlkohol stau swab alkohol 

 TissueTissue

3.5

3.5 Cara Cara Kerja Kerja Pemeriksaan Pemeriksaan HbsAGHbsAG 1.

1. Letakkan stik HIV pada tempat yang bersih dan datarLetakkan stik HIV pada tempat yang bersih dan datar 2.

2. Teteskan 1 tetes serum dengan pipet tetes secara vertikal pada stik HIVTeteskan 1 tetes serum dengan pipet tetes secara vertikal pada stik HIV 3.

3. Tambahkan 1 tetes buffer kemudian nyalakan timerTambahkan 1 tetes buffer kemudian nyalakan timer 4.

4. Tunggu 15 menitTunggu 15 menit 5.

5. Amati hasilnya (Jika terbentuk 2 garis merah maka berarti positif, JikaAmati hasilnya (Jika terbentuk 2 garis merah maka berarti positif, Jika 1 garis merah maka berarti negatif)

(20)

BAB IV BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL 4.1 HASIL

Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah : Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah :

-- PEMERIKSAAN HIV : METODE STIK (RAPID TEST STRIP) HASIL :PEMERIKSAAN HIV : METODE STIK (RAPID TEST STRIP) HASIL :  NEGATIF

 NEGATIF

Terdapat 1 garis merah ditengah Terdapat 1 garis merah ditengah

--

PEMERIKSAAN HbsAG : METODE STIK (RAPID TEST STRIP)PEMERIKSAAN HbsAG : METODE STIK (RAPID TEST STRIP)

HASIL : NEGATIF HASIL : NEGATIF

Terdapat 1 garis merah ditengah Terdapat 1 garis merah ditengah

4.2 PEMBAHASAN 4.2 PEMBAHASAN

1.

1. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontakHIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani,

(21)

melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah,  jarum

 jarum suntik suntik yang teryang terkontaminasi, kontaminasi, antara antara ibu ibu dan dan bayi bayi selama selama kehamilan,kehamilan,  bersalin,

 bersalin, atau menatau menyusui, serta yusui, serta bentuk kontak bentuk kontak lainnya dengan lainnya dengan cairan-cairancairan-cairan tubuh tersebut.

tubuh tersebut.

Pada praktikum kali yang kali lakukan yaitu mendeteksi adanya Adanya Pada praktikum kali yang kali lakukan yaitu mendeteksi adanya Adanya Human Imuno Defisiensi Virus pada Serum Pasien.

Human Imuno Defisiensi Virus pada Serum Pasien.

--

Pada praktikum yang kami lakukan, diperoleh 1 garis controlPada praktikum yang kami lakukan, diperoleh 1 garis control maka hasilnya dikatakan negatif.

maka hasilnya dikatakan negatif.

--

Jika pada praktikum diperoleh 2 garis control makan hasilnyaJika pada praktikum diperoleh 2 garis control makan hasilnya dikatakan positif.

dikatakan positif.

Pemeriksaan antibody HIV dalam serum atau plasma merupakan Pemeriksaan antibody HIV dalam serum atau plasma merupakan cara yang umum yang lebih efisien untuk menentukan apakah seseorang cara yang umum yang lebih efisien untuk menentukan apakah seseorang tak terlindungi dari HIV dan melindungi darah dan elemen-elemen yang tak terlindungi dari HIV dan melindungi darah dan elemen-elemen yang dihasilkan darah untuk HIV. Perbedaan dalam sifat-sifat biologis,aktifitas dihasilkan darah untuk HIV. Perbedaan dalam sifat-sifat biologis,aktifitas serologis, dan deretan genom, HIV 1 dan 2 positif sera dapat diidentifikasi serologis, dan deretan genom, HIV 1 dan 2 positif sera dapat diidentifikasi dengan menggunakan tes serologis dasar HIV.

dengan menggunakan tes serologis dasar HIV.

2. HBsAg (hepatitis B surface antigten) merupakan suatu tahap secara 2. HBsAg (hepatitis B surface antigten) merupakan suatu tahap secara kualitatif yang menggunakan serum atau plasma dimana bertujuan untuk kualitatif yang menggunakan serum atau plasma dimana bertujuan untuk mendeteksi adanya HBsAg dalam serum atau plasma membrane yang mendeteksi adanya HBsAg dalam serum atau plasma membrane yang dilapisi dengan anti HBsAg antibody pada daerah garis test selama proses dilapisi dengan anti HBsAg antibody pada daerah garis test selama proses  pemeriksaan,

 pemeriksaan, sampel sampel serum serum atau atau plasma plasma bereksi bereksi dengan dengan partikel partikel yangyang ditutupi dengan anti HBsAg antibodi, campuran tersebut akan meresap ditutupi dengan anti HBsAg antibodi, campuran tersebut akan meresap sepanjang membrane kromatografi dengan anti HBsAg, anti pada sepanjang membrane kromatografi dengan anti HBsAg, anti pada membrane dan menghasilkan suatu hasil posotif pada daerah test, jika membrane dan menghasilkan suatu hasil posotif pada daerah test, jika tidak menghasilkan garis yang berwarna pada daerah test menunjukan tidak menghasilkan garis yang berwarna pada daerah test menunjukan hasil yang negatif 

hasil yang negatif   Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi  Pemeriksaan HBsAg berguna untuk diagnosa infeksi

virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik,

virus hepatitis B, baik untuk keperluan klinis maupun epidemiologik,

skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi

skrining darah di unit-unit transfusi darah, serta digunakan pada evaluasi

terapi hepatitis B kronis. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk

(22)

menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B

menetapkan bahwa hepatitis akut yang diderita disebabkan oleh virus B

atau superinfeksi dengan virus lain.

atau superinfeksi dengan virus lain.

--

Pada praktikum yang kami lakukan, diperoleh 1 garis controlPada praktikum yang kami lakukan, diperoleh 1 garis control maka hasilnya dikatakan negatif.

maka hasilnya dikatakan negatif.

--

Jika pada praktikum diperoleh 2 garis control makan hasilnyaJika pada praktikum diperoleh 2 garis control makan hasilnya dikatakan positif.

dikatakan positif.HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAgHBsAg positif dengan IgM anti HBc dan HBeAg

 positif

 positif menunjukkan menunjukkan infeksi infeksi virus virus hepatitis hepatitis B B akut. akut. HBsAg HBsAg positifpositif

dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus

dengan IgG anti HBc dan HBeAg positif menunjukkan infeksi virus

hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg positif dengan IgG

hepatitis B kronis dengan replikasi aktif. HBsAg positif dengan IgG

anti HBc dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B

anti HBc dan anti-HBe positif menunjukkan infeksi virus hepatitis B

kronis dengan replikasi rendah.

(23)

BAB V BAB V PENUTUP PENUTUP 5.1 5.1 KesimpulanKesimpulan

AIDS adalah kumpulan gejala atau penyakit yang diakibatkan karena AIDS adalah kumpulan gejala atau penyakit yang diakibatkan karena  penurunan

 penurunan kekebalan kekebalan tubuh tubuh akibat akibat adanya adanya infeksi infeksi oleholeh  Human Human  Imunodeficiency

 Imunodeficiency VirusVirus (HIV) (HIV) yang yang termasuk termasuk famili famili retroviridae. retroviridae. AIDSAIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.

merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. Hepatitis adalah suatu penyakitHepatitis adalah suatu penyakit  peradangan

 peradangan pada pada jaringan jaringan hati hati yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh infeksi infeksi virus virus yangyang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dimana dalam menegakkan diagnosis kedua penyakit sebagaimana mestinya. Dimana dalam menegakkan diagnosis kedua penyakit tersebut harus melalui serangkaian pemeriksaan dari pemeriksaan fisik hingga tersebut harus melalui serangkaian pemeriksaan dari pemeriksaan fisik hingga  pemeriksaan

 pemeriksaan penunjang penunjang yang yang dapat dapat dilakukan. dilakukan. Salah Salah satu satu pemeriksaan pemeriksaan yangyang dapat dilakukan secara sederhana adalah pemeriksaan menggunakan stik HIV dapat dilakukan secara sederhana adalah pemeriksaan menggunakan stik HIV dan pemeriksaan HbsAg dalam serum darah.

dan pemeriksaan HbsAg dalam serum darah.  Pemeriksaan antibody HIV  Pemeriksaan antibody HIV dalam serum atau plasma merupakan cara yang umum yang lebih efisien dalam serum atau plasma merupakan cara yang umum yang lebih efisien untuk menentukan apakah seseorang tak terlindungi dari HIV dan melindungi untuk menentukan apakah seseorang tak terlindungi dari HIV dan melindungi darah dan elemen-elemen yang dihasilkan darah untuk HIV.

darah dan elemen-elemen yang dihasilkan darah untuk HIV. HBsAg (hepatitisHBsAg (hepatitis B surface antigten) merupakan suatu tahap secara kualitatif yang B surface antigten) merupakan suatu tahap secara kualitatif yang menggunakan serum atau plasma dimana bertujuan untuk mendeteksi adanya menggunakan serum atau plasma dimana bertujuan untuk mendeteksi adanya HBsAg dalam serum.

(24)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Ester,

Ester, Monica. Monica. 2002 2002 .. Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC. Jakarta: EGC

Djoerban Z, Djauzi S. HIV/AIDS di Indonesia. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Djoerban Z, Djauzi S. HIV/AIDS di Indonesia. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S, eds.

Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S, eds.  Buku  Buku ajar ajar ilmu ilmu penyakit penyakit dalamdalam. 4th ed.. 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2006

Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2006 Djauzi S, Djoerban Z.

Djauzi S, Djoerban Z. Penatalaksanaan HIV/AIDS di pelayanan kesehatan dasar. Penatalaksanaan HIV/AIDS di pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Balai Penerbit FKUI 2002.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI 2002. Inayah, Iin. 2004.

Inayah, Iin. 2004.  Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem  Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem  Pencernaan

 Pencernaan. Jakarta: Salemba Medika. Jakarta: Salemba Medika Oswari, 2006.

Oswari, 2006. Penyakit Dan Cara Penanggu Penyakit Dan Cara Penanggulangannya.langannya. Jakarta: Gaya Baru Jakarta: Gaya Baru

Lan, Virginia M. Human Immunodeficiency Virus (HIV) and Acquired Lan, Virginia M. Human Immunodeficiency Virus (HIV) and Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). In: Hartanto H, editor. Patofisiologi: Immunodeficiency Syndrome (AIDS). In: Hartanto H, editor. Patofisiologi: Konsep Klinis proses-proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: ECG

Konsep Klinis proses-proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: ECG ‘‘ 2006. Hal . 224 2006. Hal . 224 Merati, Tuti P.Respon Imun Infeksi HIV. In : Sudoyo Aru W: editor.

Merati, Tuti P.Respon Imun Infeksi HIV. In : Sudoyo Aru W: editor. Buku  Buku ajarajar ilmu penyalit dalam.

ilmu penyalit dalam.  Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu  Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI: 2006. Hal 545-6

Penyakit Dalam FKUI: 2006. Hal 545-6 Mansjoer, Arif M.

Mansjoer, Arif M.  Acquired  Acquired immunodeficiency immunodeficiency syndrome syndrome (AIDS).(AIDS).  In Triyanti  In Triyanti Kuspuji, editor. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta: Media Aesculapius Kuspuji, editor. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jakarta: Media Aesculapius FKUI; 2000. Hal162-163

FKUI; 2000. Hal162-163 Smeltzer, Suzanne C. 2001.

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &Suddarth, Edisi Buku Ajar Medikal Bedah Brunner &Suddarth, Edisi 8, Vol 2.

8, Vol 2. Jakarta : EGCJakarta : EGC Z. Djoerban, S. Djauri.

Z. Djoerban, S. Djauri. Infeksi tropical.  Infeksi tropical. Hiv aids. Hiv aids. Buku ajar Ilmu Buku ajar Ilmu Penyakit DalamPenyakit Dalam  FKUI.

(25)

Gambar

Gambar 1: struktur virus HIV-1 : struktur virus HIV-1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diharapkan dari praktikum ini adalah dapat menjalankan simulasi dengan benar yaitu ketika rangkaian deiberi fault maka rangkaian akan menjadi stabil

LAMPIRAN F Studi Pra-Kelayakan untuk Jalan Lingkar Luar F-1 Pemilihan Rute dan Konsep Pengembangan. F-2 Desain Pendahuluan Jalan dan Persimpangan F-3 Rencana Jembatan dan

4.3 Transfer mikroorganisme secara aseptik dilakukan dengan menghilangkan aspek-aspek yang beresiko menimbulkan kontaminasi (membersihkan area kerja menggunakan disinfektan

Faktor penularan virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara yaitu hubungan seksual;pajanan oleh darah, produk darah atau organ dan jaringan yang terinfeksi termasuk

Dikenal beberapa titik di dalam bidang refraksi, seperti Pungtum Proksimum merupakan titik terdekat dimana seseorang masih dapat melihat dengan jelas. Pungtum Remotum adalah

Kurva linier tersebut biasa dikenal dengan kurva kalibrasi atau kurva standar yang dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan uji (sampel) setelah absorbansi

Kemungkinan terbesar penularan HIV dalam komunitas gigolo berasal dari hubungan seksual yang berisiko karena ketiga responden tersebut memiliki riwayat berhubungan seksual

Proses fotosintesis terjadi pada daun tumbuhan dan tidak berlangsung pada semua sel tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik Kimball, 2000 Pigmen merupakan suatu