Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk memahami proses osmosis pada kentang dan mengetahui pengaruh larutan gula terhadap proses osmosis pada kentang. Praktek kerja osmosis pada kentang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13 Juni 2022 di Laboratorium Pendidikan IV Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Sains Universitas Andalas Padang. Dari tabel hasil praktikum benda osmosis yang dapat dilihat pada Tabel 1 terlihat bahwa proses osmosis terjadi karena adanya sesuatu pada benda yang diuji, dalam hal ini kentang.
Pada perlakuan pertama yaitu kentang yang tidak diberi perlakuan atau lubang yang dibuat dibiarkan kosong, hal ini menandakan tidak terjadi osmosis pada perlakuan ini. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perbedaan gradien yang dapat menyebabkan difusi atau osmosis pada kentang. Pada perlakuan kedua (Tabel 1) yaitu pemberian bubuk agar-agar pada lubang kentang menunjukkan tidak terjadi osmosis pada perlakuan ini.
Hal ini disebabkan oleh peran bubuk agar-agar yang tidak dapat mengubah konsentrasi kentang hipotonik menjadi hipertonik meskipun telah dimasukkan ke dalam lubang kentang. Pada perlakuan ketiga (Tabel 1) terlihat bahwa gula yang dimasukkan ke dalam lubang kentang menyebabkan terjadinya proses osmosis pada kentang. Pada perlakuan keempat (Tabel 1) terlihat bahwa garam juga dapat menyebabkan osmosis pada kentang.
Garam di dalam lubang kentang juga meleleh karena air di lingkungan telah berpindah ke konsentrasi garam yang lebih tinggi.
PENDAHULUAN
Hal ini menyebabkan adanya perbedaan warna pada tumbuhan, baik pada daun, buah, bunga, dan bagian tumbuhan lainnya. Kromatografi kertas merupakan kromatografi yang menggunakan kertas sebagai fasa diamnya, yaitu kertas yang mengandung selulosa, sedangkan pelarut atau campuran pelarut digunakan sebagai fasa geraknya. Kertas yang berperan sebagai fasa diam akan dicelupkan ke dalam sampel atau pelarut, kemudian sampel dan pelarut akan diserap secara kapilaritas dan bergerak ke atas.
Distribusi adalah suatu peristiwa yang melibatkan distribusi kesetimbangan senyawa dalam fasa yang berbeda sehingga diperoleh koefisien tertentu yang berkaitan dengan proses distribusi tersebut. Sedangkan adsorpsi menyangkut kemampuan suatu aktivitas permukaan dalam mengikat suatu senyawa, dalam hal ini ada tolak ukur kekuatan adsorpsi permukaan pada komponen tertentu (Rubiyanto, 2012).
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Alat dan Bahan
Cara Kerja
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
Kemudian amati kadar warna yang terbentuk pada kertas kromatografi dan catat pada laporan perantara. Sedangkan jarak antara klorofil a dan xantofil, xantofil pada batas ketiga dan keempat terlalu jauh (Gambar 3). Hal ini sesuai dengan pernyataan Dwidjoseputro (1986) bahwa variasi jarak tempuh pigmen-pigmen tersebut bergantung pada berat dan ukuran molekul.
Jika berat molekul rendah atau ringan, pigmen fotosintesis akan terbawa ke dalam larutan kromatografi. Klorofil merupakan senyawa tetrapirol siklik dengan inti (ion Mg) bersifat non polar (klorofil a) dan sedikit polar (klorofil b), oleh karena itu klorofil larut dalam metanol, alkohol, campuran aseton dan air. Variasi warna daun pada tumbuhan menunjukkan bahwa daun juga mengandung berbagai macam pigmen seperti klorofil, karoten, xantofil dan warna lainnya.
Untuk melihat lebih jelas pigmen-pigmen yang terdapat pada tumbuhan, teknik yang dapat digunakan adalah kromatografi. Kromatografi adalah teknik pemisahan molekuler yang didasarkan pada perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) dalam larutan. Kromatografi juga dapat dikatakan sebagai suatu teknik pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya dengan menggunakan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen.
Dalam kromatografi kertas, fasa diam adalah kertas penyerap, sedangkan fasa gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Pelarut bergerak melalui serat kertas dengan gaya kapiler dan menggerakkan komponen campuran pada jarak yang berbeda (Hernawati & Fitriani 2012). Dari hasil penelitian tersebut diperoleh data kuantitatif dan kualitatif mengenai beberapa pigmen warna yang terdapat pada tumbuhan, antara lain adanya pigmen klorofil-a, klorofil-b, dan xantofil, serta memberikan gambaran mengenai kecepatan/pergerakan pigmen tersebut. pigmen pada kertas kromatografi sehingga memberikan pengetahuan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Variasi pigmen tumbuhan dideteksi pada warna daun yang berbeda dengan teknik kromatografi kertas.
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Tujuan
Dalam praktikum ini kita akan mempelajari peran cahaya jenis ini dalam fotosintesis dengan mengamati pembentukan gelembung.
METODE PRAKTIKUM 2.1 Waktu dan Tempat
Alat dan Bahan
Cara Kerja
Setelah praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan memahami hubungan pengaruh panjang gelombang cahaya terhadap aktivitas fotosintesis. Berdasarkan tabel hasil kegiatan praktikum dapat diketahui panjang gelombang cahaya dan aktivitas fotosintesisnya seperti terlihat pada Tabel 1. Pada perlakuan c yang ditutup dengan plastik mika berwarna biru banyak terdapat gelembung-gelembung dan berbentuk gelembung-gelembung. di tengah tabung.
Pada perlakuan d yang ditutup dengan plastik mika merah menghasilkan gelembung paling banyak dengan ukuran gelembung besar dan terletak pada permukaan daun. Pada perlakuan e yang ditutup dengan plastik mika kuning, gelembung yang dihasilkan berjumlah banyak dan terletak pada ujung tabung. Pada perlakuan akhir yang ditutup dengan plastik mika berwarna hijau, secara visual dihasilkan gelembung-gelembung lebih banyak karena letaknya di tepi tabung.
Hal ini terjadi karena meskipun senyawa CO2 terdapat sebagai bahan fotosintesis terlarut dalam air, namun cahaya tidak tersedia untuk energi fotosintesis (Ibrahim et al., 2018). Berdasarkan data penelitian, aktivitas fotosintesis paling cepat terdapat pada perlakuan yang dilapisi plastik mika merah. Berdasarkan teori spektrum cahaya, hal ini terjadi karena spektrum lampu merah memiliki gelombang cahaya antara 640-660 nm.
Klorofil a menyerap cahaya merah, biru, ungu dan memantulkan cahaya hijau, sedangkan klorofil b menyerap cahaya biru. Pada perlakuan dengan plastik mika biru aktivitas fotosintesisnya tidak secepat pada perlakuan dengan plastik mika merah. Sinar yang lebih pendek dari sinar violet adalah sinar ultraviolet, sinar X, sinar gamma dan sinar kosmik.
Jika berkas cahaya monokromatik dengan panjang gelombang berbeda dengan intensitas yang sama dipancarkan ke daun hijau dan laju fotosintesis pada setiap panjang gelombang diukur, ditemukan bahwa gelombang cahaya biru dan merah adalah yang paling efektif dan cahaya hijau paling tidak efektif dalam melakukan fotosintesis. (Liedeloos, 1991). Pigmen yang berbeda akan menyerap cahaya dengan panjang gelombang berbeda dan panjang gelombang yang diserap akan hilang. Daun tampak hijau karena klorofil menyerap cahaya merah dan biru sekaligus memancarkan dan memantulkan cahaya hijau (Campbell, 1999).
PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktek ini adalah perhatikan pada saat memasukkan air ke dalam tabung reaksi, pastikan tidak ada gelembung sebelum ditutup dengan kertas agar air dalam tabung reaksi tidak tumpah. Pengaruh intensitas lampu merah 680 nm terhadap laju pertumbuhan dan kadar klorofil-a pada tahap pembibitan tanaman tomat. Klorofil merupakan katalis penting fotosintesis dan ditemukan di seluruh alam semesta sebagai pigmen hijau di semua jaringan tanaman hijau (Dwijoseputro, 1994).
Artinya pangkal daun harus lebih tua dari ujung daun, hal ini juga mempengaruhi klorofil yang dikandungnya. Klorofil tidak larut dalam air, tetapi larut dalam etanol, metanol, eter, aseton, benzena, dan kloroform. Prinsip kerja spektrofotometri adalah jika cahaya jatuh pada medium homogen maka sebagian cahaya yang masuk akan jatuh
Nilai yang keluar dari cahaya yang ditransmisikan dinyatakan dalam nilai serapan karena berkaitan dengan konsentrasi sampel (Hasibuan, 2015). Secara kimia, klorofil tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik yang lebih polar seperti aseton dan kloroform. Kadar klorofil yang rendah berarti fotosintesis tidak maksimal, akibatnya karbohidrat yang dihasilkan juga tidak maksimal.
Waktu dan Tempat
Hasil pengukuran dengan Spectronic 20 Bausch and Lamb dengan panjang gelombang 605 nm menunjukkan nilai serapan ekstrak daun Bougenville sp. Selama proses fotosintesis, pigmen dan molekul lain memperoleh energi dari sinar matahari untuk menghasilkan ATP dan koenzim NADPH, yang kemudian digunakan di stroma untuk mensintesis karbohidrat dari karbon dioksida dan air. Hal inilah yang membuat klorofil hanya larut dalam metanol, alkohol, aseton, serta campuran aseton dan air.
Lawendatu dkk (2019) menjelaskan posisi daun yang lebih banyak terkena sinar matahari mempunyai klorofil lebih banyak dibandingkan posisi daun yang berada di tempat teduh. Klorofil dihasilkan melalui fotoreduksi protokolorofilida menjadi klorofilida a, yang diesterifikasi menjadi fitol membentuk klorofil a, yang dikatalisis oleh enzim klorofilase. Namun paparan sinar matahari yang terlalu banyak dapat merusak klorofil daun karena suhu yang tinggi memicu pemecahan klorofil dan mempengaruhi aktivitas enzim klorofil dan lipoksidase (Taylor, 1984 dalam Oktaviani, 1987).
Pengukuran klorofil daun gandasul menggunakan spektrofotometer panjang gelombang 649 nm dan 665 nm dengan blanko etanol 96%. Kurniawati (2018) menjelaskan bahwa kandungan klorofil pada daun tanaman buah selama masa pertumbuhan dapat menjadi indikator pertumbuhan untuk menentukan kualitas buah.
Penutup
Analisis kandungan klorofil Gandasuli (Hedychium gardnerianum Shephard ex Ker-Gawl) pada tiga daerah perkembangan daun berbeda.