• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Akuntabilitas Alokasi Dana Desa untuk Mensejahterakan Masyarakat (studi kasus pada Desa Sidomulyo Kota Batu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Akuntabilitas Alokasi Dana Desa untuk Mensejahterakan Masyarakat (studi kasus pada Desa Sidomulyo Kota Batu)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS AKUNTABILITAS ALOKASI DANA DESA UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

(Studi Kasus pada Desa Sidomulyo Kota Batu)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh : Arum Noer Atysa 201210170311079

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan keahdirat Allah swt atas rahmat dan karunua-Nyalah sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas ahir (skripsi) untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar derajat Sarjana Ekonomi dengan berjudul: Analisis Akuntabilitas Alokasi Dana Desa untuk Mensejahterakan Masyarakat (studi kasus pada Desa Sidomulyo Kota Batu)

Dalam tulisan ini telah dipaparkan mengenai desentralisasi akuntabilitas Allokasi Dana Desa yang dimana di dalamnya terdapat hambatan-hamabatan yang dialami Pemerintahan Desa Sidomulyo dalam melakukan pengelolaan keuangan secara akuntabel di Desa Sidomulyo. Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan masukan-masukan terutama doa, inspirasi, dan motivasi dari berbagai pihak sehingga peneliti dapat terselesaikan dengan lancar, maka peneliti mengucapkan banyak terimakasih pada:

(9)

ix

2. Adikku Adina Noer H.R yang selalu mendoakan kakak dalam menyelesaikan Skripsi ini meskipun dalam keadaan belajar.

3. Drs. A. Waluya Jati, MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah sabar memberikan pengarahan dan bimbingan di dalam penulisan skripsi ini. 4. Gina Harventy, SE, M.Si, Ak., CA selaku dosen Pembimbing II yang tidak

pernah lelah dan selalu sabar dalam memberikan pengarahan serta masukan-masukan di dalam penulisan skripsi ini.

5. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Dra. Siti Zubaidah, MM.Ak.,CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi. 7. Dra. Sri Wahjuni Latifah, MM. Ak., CA., selaku Dosen Wali tercinta

Akuntansi B yang telah memberikan banyak motivasi kepada seluruh anak didiknya.

8. Segenap bapak dan Ibu Dosen Program Studi Akuntansi dan Staf Tata Usaha FEB-UMM atas didikan, bantuan dan bimbingannya selama ini.

9. Bapak Suyitno selaku Bendahara Desa yang telah meluangkan waktunya untuk membantu dan mencarikan data yang saya butuhkan.

10. Tim Pengelola Keuangan ADD di Desa Desa Sidomulyo yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih telah membantu penulis dan bersedia meluangkan waktunya untuk penelitian ini.

(10)

x

12. Keluarga besarku terimakasih telah memotivasi untuk terus menyelesaikan skripsi ini dengan waktu yang tidak terlalu lama.

13. Adik sepupuku Medita Ayu yang selalu menemani dan menyemangati untuk menyelesaikan skripsi ini.

14. Kakak terbaikku Ahmad Zainuri terimakasih atas kesabarannya dan selalu mengingatkan untuk selalu menyelesaikan skripsi ini.

15. Kekasihku Wildan Luqmana Putra yang selalu memberikan memotivasi, dan membantu mendiskusikan skripsi serta turut berperan menyumbangkan ide-idenya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi saya dengan lancar dan sesuai target.

16. Teman-temanku Halima, Titin, Devi, Halimatus, Nasirah, Sella, Melani, Yuli Terima kasih atas bantuan dan motivasinya selama ini.

17. Seluruh Accounting Kelas B angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terimakasih motivasinya.

18. Seluruh Accounting Kelas G angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terimakasih motivasinya.

19. Teman-temanku KKN 48 Tumpang yang selalu kompak dan menjadi Family baru

(11)

xi Wassalamualaikum Wr,Wb

Malang, 5 April 2016

(12)
(13)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

ORISINALITAS SKRIPSI ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv A. ReviewPenelitianTerdahulu ... 7

B. Tinjauan Pustaka ... 9

1. Pengertian Desa Menurut UU No 6 Tahun 2014 ... 9

2. Pengertian Alokasi Dana Desa Menurut Pemendagri Nomor 113 Tahun 2014 ... 10

(14)

xiv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Sidomulyo ... 27

B. Deskriptif Data Penelitian ... 32

C. Analisis Data ... 35

D. Pengelolaan Keuangan Desa Sidomulyo ... 35

E. Faktor Pendukung Pengelolaan Keuangan Desa ... 49

F. Faktor Penghambat Pengelolaan Keuangan Desa ... 50

(15)

xv

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Transparasi dan Akuntabilitas ... 26

TABEL 4.1 Jenjang Pendidikan Masyarakat ... 29

TABEL 4.2 Realisasi Ringkasan Realisasi Fisik dan Penerimaan ADD Desa Sidomulyo ... 35

TABEL 4.3 Kesesuaian Tahap Perencanaan Dengan Pemendagri ... 37

TABEL 4.4 Kesesuaian Tahap Pelaksanaan Denggan Pemendagri ... 41

TABEL 4.5 Kesesuaian Tahap Penata Usahaan Dengan Pemendagri... 43

TABEL 4.6 Kesesuaian Tahap Pelaporan Dengan Pemendagri ... 45

TABEL 4.7 Kesesuaian Tahap Pertanggungjawaban Dengan Pemendagri ... 47

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Struktur Pemerintah Desa Sidomulyo ... 57

LAMPIRAN 2 Pertanyaan dengan Perangkat Desa Sidomulyo ... 58

LAMPIRAN 3 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ... 59

LAMPIRAN 4 Rekening Desa ... 60

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Apriliani, Sherly Gresita. 2013. Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi. Skripsi dipublikasikan FE Universitas Jember.

Dwi, Rekhi. 2016. Analisis Akuntabilitas Dan Transparasi Alokasi Dana Desa (ADD) Berdasarkan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 (Studi Kasus Pada Desa Ngembul Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar)”. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.

Nasirah, 2016. Analisis Akuntabilitas dan Transparasi Pengelolaan Alokasi Dana Desa (Studi Kasus pada Desa Mulyoagung Kabupaten Malang)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Jakarta. Erlangga.

Putra, C. K., R. N. Pratiwi, dan Suwondo. 2013. "Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa ". Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 6, hlm: 1203-1212.

Republik Indonesia. 2014a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Riyanto, T. 2015. "Akuntabilitas Finansial dalam pengelolaan alokasi dana desa (add) di Kantor Desa Perangat Selatan Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara". Ejournal Administrasi Negara, Vol. 3 No. 1, hlm: 199 – 130

Ulum, I. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Malang: UMM Press.

(18)

xviii

———. 2014c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Putra, Chandra Kusuma. “Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa (Studi Pada Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang)”. Jurnal Administrasi Publik 1: 1203-1212 Universitas Brawijaya

———. 2010. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi Dan Dokumentasi Di Lingkungan Kementrian Dalam Negeri Dan Pemerintahan Daerah

———. 2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Otonomi

Daerah, mengatur bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban

daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan, pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan atas pertimbangan bahwa

daerah lebih mengerti dan mengetahui kebutuhan masyarakat di daerahnya.Salah

satu aspek penting pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi yang harus

diatur secara hati-hati adalah masalah pengelolaan keuangan daerah dan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) termasuk juga pada pengelolaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).

Dimana APBDesa merupakan kebijaksanaan keuangan tahunan

pemerintah desayang disusun berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku, serta berbagai pertimbangan lainnya, dengan maksud agar penyusunan,

pemantauan, pengendalian dan evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Desa(APBDesa) mudah dilakukan. Pada sisi lain, APBDesa dapat pula menjadi

sarana bagi pihak tertentu untuk melihat atau mengetahui kemampuan desa baik

dari sisi pendapatan maupun sisi belanja.

Bagi Desa, otonomi yang dimiliki berbeda dengan otonomi yang dimiliki

oleh daerah propinsi maupun daerah kabupaten dan daerah kota. Otonomi yang

(20)

2

berdasarkan penyerahan wewenang dari Pemerintah. Desa atau nama lainnya,

yang selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat

berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dalam sistem

Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten. Landasan pemikiran

yang perlu dikembangkan saat ini adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi

asli, demokrasi, dan pemberdayaan masyarakat..

Efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu

ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan

pemerintahan dan antar pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman

daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan

kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah. Lebih jauh disertai dengan

pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan

sistem penyelenggaraan pemerintahan negara termasuk penerapannya pada tingkat

pemerintah desa.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang

Pengelolaan Keuangan Desa, mengatur bahwa pemerintah desa mempunyai

kewenangan yang lebih luas dalam pengelolaan desanya

Pengelolaan keuangan pada sektor publik merupakan pembahasan yang

menarik untuk dipelajari dan diteliti. Hal ini dikarenakan sektor publik

menghimpun dana dari masyarakat. Jadi, dalam pengelolaan harus sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Pengelolaan keuangan desayang baik merupakan aspek

penting dalam mensukseskan pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat.

(21)

3

pedoman yang telah diatur oleh pemerintah yakni telah tertuang pada Permendagri

Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolan Keuangan Desa.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, mengatur suatu desa

untuk bisa mengurus dan mengatur pemerintahannya. Dimana diatur dalam

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa adalah kesatuan dari

masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

dan mengurus urusan pemerintahannya. Hal ini dilatarbelakangi oleh program

yang digagas oleh pemerintah pusat terkait desentralisasi dan otonomi daerah.

Alokasi Dana Desa yang kini digulirkan setiap tahun kepada seluruh desa dalam

pengunaannya harus dapat dipertangungjawabkan. Masyarakat harus selalu

menuntut pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab, dan transparan, serta

akuntabilitas dalam mengelola keuangan pemerintah. Tuntutan ini diarahkan pada

semua tingkatan pemerintahan, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah

desa. Isu penting dalam pengelolaan keuangan negara maupun daerah saat ini

adalah bagaimana mewujudkan akuntabilitas dan menumbuhkan kepercayaan

publik terhadap kinerja keuangan pemerintah. Akuntabilitas menunjuk kepada

mekanisme yang diberikan kepada pejabat publik untuk dapat menjelaskan dan

memastikan bahwa mereka telah bertindak dengan benar, berperilaku etis, serta

bertanggungjawab terhadap kinerjanya (Sulumin, 2015).

Pertanggungjawaban keuangan merupakan suatu dimensi penting dalam

penggunaan keuangan termasuk Alokasi Dana Desa. Dalam bebarapa situasi

pengelolaan maupun penggunaan Alokasi Dana Desa masih sangat rawan

(22)

4

masyarakat dalam membangun desa menjadi lebih maju dan berkembang. Oleh

sebab itu pentingnya peran masyarakat sebagai pengawas serta peran pemerintah

kabupaten selaku pemberi dana untuk selalu memonitor jalannya pembangunan di

desa. Adapun Alokasi Dana Desa yang digunakan untuk pembangunan sarana dan

prasarana fisik desa yang meliputi perbaikan sarana publik dalam skala kecil dan

perbaikan lingkungan serta pemukiman.

Akuntabilitas sebagai salah satu prinsip good corporate governance

berkaitan dengan pertanggungjawaban pimpinan atas keputusan dan hasil yang

dicapai, sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan dalam pelaksanaan tanggung

jawab mengelola organisasi (Mardiasmo, 2009). Akuntabilits merupakan

kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang

dilaksanakan secara periodik. Adapun dimensinya adalah akuntabilitas hukum dan

kejujuran, akuntabilitas manajerial, akuntabilitas program, akuntabilitas kebijakan

maupun akuntabilitas finansial. Sedangkan transparansi adalah bentuk kebebasan

seseorang untuk memperoleh informasi yang benar, jelas dan terbuka tentang

segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan publik/umum dari pemerintah

maupun organisasi sektor publik (Susanto, 2015).

Apriliani (2013) melakukan penelitian terkait akuntabilitas pengelolaan

Alokasi Dana Desa Di Desa Kedungrejo. Analisis data dilakukan dengan model

Miles dan Huberman. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada tahap

(23)

5

yang berlaku. Masalah yang muncul adalah kurangnya koordinasi antar anggota

TimPelaksana ADD serta penyampaian laporan pertanggungjawaban yang

terlambat. . Purwati (2014) menyatakan bahwa akuntabilitas pengelolaan ADD

pada Kecamatan Ponggok tahun 2013, dari 15 desa yang ada di Kecamatan

Ponggok rata-rata mencapai prosentase indeks indikator antara 76%-100% artinya

bahwa dalam mengelola dan menggunakan dana ADD sudah akuntabel. Pada 6

indikator transparansi terdapat 13 desa yang mencapai prosentase indeks indikator

antara 26%-50% artinya masih kurang transparan. Sedangkan 2 desa lainnya

mencapai prosentase antara 51%-75% yang artinya bahwa 2 desa tersebut cukup

transparan dalam mengelola dan menggunakan Alokasi Dana Desa.

Berdasarkan penelitian Apriliani (2013) dan Purwati (2014) maka peneliti

berusaha untuk menguji tingkat akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah

khususnya Alokasi Dana Desa. Penelitian ini berlokasi di Desa Sidomulyo

Kecamatan Batu. Alasan memilih objek tersebut karena Desa Sidomulyo

termasuk desa yang memiliki wilayah yang luas serta memiliki potensi

pendapatan asli desa yang cukup banyak. tetapi disisi lain ada beberapa masalah

seperti adanya keterlambatan pencairan dana. Dari latar belakang diatas maka

peneliti tertarik untuk meganalisis “Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa

untuk Mensejahterakan Masyarakat (Studi kasus pada Desa Sidomulyo Kota

(24)

6

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem Akuntabilitas Penelolaan Alokasi Dana Desa tahun 2015

di Desa Sidomulyo sesuai dengan Permendagri 113 tahun 2014?

2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung Pengelolaan

Alokasi Dana Desa dalam pembangunan fisik di Desa Sidomulyo tahun

2015?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis mengenai Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa

tahun 2015 di Desa Sidomulyo?

2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mendukung dan menghambat

Pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam pembangunan fisik di Desa

Sidomulyo tahun 2015?

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai informasi, masukan, dan bahan pertimbangan

bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian sejenis dengan objek yang

berbeda serta dapat memberikan kajian keilmuan yang lebih mendalam pada masa

yang akan datang.

2. Bagi Pemerintah Desa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi

Gambar

TABEL 3.1 Transparasi dan Akuntabilitas ....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Statistika inferensial ( Statistika induktif) adalah statistika yang mempelajari cara penarikan kesimpulan mengenai suatu keseluruhan (populasi) berdasarkan sebagian data

September, 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh kreativitas belajar terhadap hasil belajar. 2) Untuk mengetahui pengaruh kemampuan komunikasi

Perguruan tinggi tidak memiliki unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, tetapi fungsinya dilaksanakan

[r]

a) Memberi informasi tentang KI/SK dan KD serta silabus yang akan diajarkan oleh mahasiswa selama PPL II. b) Bersama dengan mahasiswa menyusun program kegiatan PPL. c)

Relasi ini digunakan apabila terdapat dua atau lebih aktor melakukan hal yang sama (use case yang sama). Use case tersebut kemudian dipisahkan dan dihubungkan dengan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Notaris selaku pejabat umum, oleh penguasa yang berwenang untuk kepentingan setiap warga Negara diangkat secara sah, diberikan wewenang untuk memberikan otentisits