• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prevalensi Obesitas pada Siswa SD Harapan 3 Medan Tahun Ajaran 2011 - 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Prevalensi Obesitas pada Siswa SD Harapan 3 Medan Tahun Ajaran 2011 - 2012"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PREVALENSI OBESITAS PADA SISWA SD HARAPAN 3

MEDAN TAHUN AJARAN 2011 - 2012

Oleh:

CUT MEIRISHA PUTRI

080100010

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PREVALENSI OBESITAS PADA SISWA SD HARAPAN 3

MEDAN TAHUN AJARAN 2011 - 2012

Oleh:

CUT MEIRISHA PUTRI

080100010

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

(3)

Judul Penelitian : Prevalensi Obesitas pada Siswa SD Harapan 3 Medan Tahun Ajaran 2011 - 2012

Nama : Cut Meirisha Putri

NIM : 080100010

Pembimbing Penguji I

(dr. Muhammad Ali, Sp.A(K)) (Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K)) NIP: 19690524 199903 1 001 NIP: 195508171980111002

Penguji II

(dr. Iman Helmi Effendi, Sp.OG) NIP: 140344041

Medan, 19 Desember 2011

Dekan

Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

(4)

ABSTRAK

Latar Belakang.Obesitas adalah peningkatan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas seorang anak dapat ditentukan dengan cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) anak yaitu berat badan dibagi tinggi badan kuadrat (BB/TB2

Tujuan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa prevalensi obesitas pada siswa Sekolah Dasar Harapan 3 Medan.

). Anak dengan IMT persentil (P) 85 di klasifikasikan sebagai berat badan lebih dan IMT P 95 di klasifikasikan sebagai obesitas.Obesitas pada anak merupakan faktor resiko terjadinya obesitas pada masa dewasa.Hal ini merupakan faktor resiko terjadinya diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan hipertensi.

Metode.Penelitian ini berdasarkan metode deskriptif dengan total sampling 590 orang anak (5 – 12 tahun) di Sekolah Dasar Harapan 3 Medan.Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan mengukur berat badan dan tinggi badan anak.

Hasil. Dijumpai sebanyak 112 anak (19%) dari 590 yang diperiksa menunjukkan obesitas, laki – laki sejumlah 53 anak (9,3%) dan perempuan sebanyak 57 siswa (9,7%). Berat badan lebih (overweight) didapati sebanyak 101 anak (17,1%) dengan siswa laki – laki sebanyak 53 siswa (9%) dan perempuan sebanyak 48 siswa (8,1%). Pada tingkat umur, dijumpai paling banyak siswa yang obesitas adalah pada umur 10 tahun sebanyak 28 siswa (4,7%).

Kesimpulan. Kejadian obesitas pada siswa SD Harapan 3 Medan adalah sebesar 19% dengan persentase pada laki – laki sebesar 9,3% dan perempuan 9,7%.

(5)

ABSTRACT

Background.Obesity is an excessive accumulation of body fat. Obesity in children can be determined by calculating Body Mass Index obtained from the body weight divided by the square of height. Children with BMI ≥ 85 percentile is classified as overweight and BMI ≥ 95 percentile is classified as obese. Obesity in childhood is a risk factor of obesity in adulthood. This is a risk factor for diabetic mellitus, coronary heart disease and hypertension.

Objective.The objective of this study is to know the prevalence of obesity in student at Primary School Harapan 3 Medan.

Method.The study is conducted by descriptive method with 590 total sampling students (5-12 years old) at Primary School Harapan 3 Medan. How to capture data in this study is to measure weight and height.

Result.112 children (19%) from 590 students measured show obesity, male was 53 students (9,3%) and female was 57 students (9,7%). Overweight event was found in 101 students (17,1%) with male was 53 students (9%) and female was 48 students (8,1%). In this age range, found most of the student with obesity is 10 years old. It is 28 students (4,7%).

Conclusion:Obesity event in Primary School Harapan 3 Medan’s student is 19% with percentage of male is 9,3% and female 9,7%.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitiandan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sebagai sarjana kedokteran Program Studi Pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Prevalensi Obesitas Pada Siswa SD Harapan 3 Medan Tahun Ajaran 2011 - 2012ini, dalam penyelesaiannya

penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebasar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah, Sp. PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak dr. Muhammad Ali, Sp. A (K) selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis, sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Bapak Prof. dr. Guslihan D. Tjipta, Sp. A (K) dan dr. Iman Helmi Effendi,

Sp. OG selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis.

4. Ibu dr. Amira Permatasari, Sp. P, selaku Dosen Penasehat Akademik

5. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara.

6. Terima kasih kepada Kepala Sekolah, Guru, Staf dan Siswa SD Harapan 3 Medan yang telah banyak membantu dan berpartisipasi dalam penelitian ini.

7. Terima kasih yang tiada tara penulis persembahkan kepada kedua orang

(7)

selalumemberikan dukungan serta semangat demi keberhasilan kepada penulis.

8. Terima kasih kepada rekan – rekan satu kelompok pembimbing atas

dukungan, saran dan kebersamaannya selama ini.

9. Terima kasih kepada teman – teman stambuk 2008 khususnya cut, dewi,

siska, ina, prisca, efit, febrine dan wulan yang telah banyak memberi dukungan kepada saya selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

10. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah membalas segala amal kebaikan dengan imbalan yang lebih baik.

Untuk seluruh bantuan moril dan materil yang diberikan kepada penulis selama ini, penulis ucapkan terima kasih dan semoga Tuhan membalas dengan balasan yang sebesar-besarnya.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tulisan ini. Semoga karya tulis ini memberi manfaat kepada kita semua.

Medan, Desember 2011

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 2

1.3Tujuan Penelitian ... 2

1.4Manfaat Penelitian ... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Definisi dan Penyebab Obesitas ... 4

2.1.1 Faktor Genetik ... 4

2.1.2 Faktor lingkungan ... 4

2.2 Prevalensi Obesitas ... 7

2.3 Diagnosis Obesitas ... 8

2.4 Komplikasi ... 9

2.4.1 Terhadap kesehatan ... 9

(9)

2.4.3 Saluran Pernafasan ... 9

2.4.4 Diabetes Mellitus Tipe-2 ... 10

2.4.5 Obstruktive Sleep Apnea ... 10

2.5 Penatalaksanaan ... 10

2.6 Pencegahan ... 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 13

3.1 Kerangka Konsep ... 13

3.2 Definisi Operasional ... 13

3.2.1 Prevalensi ... 13

3.2.2 Obesitas ... 13

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 15

4.1 Jenis Penelitian ... 15

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 15

4.3 Populasi dan Sampel ... 15

4.3.1 Populasi ... 15

4.3.2 Sampel ... 15

4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 15

4.3.3.1 Kriteria Inklusi ... 15

(10)

4.4 Teknik pengambilan data ... 15

4.4.1 Data Primer ... 16

4.4.2 Data Sekunder ... 16

4.5 Pengolahan dan Analisis Data ... 16

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 18

5.1 Hasil Penelitian ... 18

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 18

5.1.2 Deskripsi Karekteristik Siswa ... 18

5.1.3 Tabel Silang Tingkat Jenis Kelamin dengan Klasifikasi IMT ... 20

5.1.4 Tabel Silang Tingkat Umur dangan Klasifikasi IMT ... 21

5.2 Pembahasan ... 21

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 24

6.1 Kesimpulan ... 24

6.2 Saran ... 24

DAFTAR PUSTAKA ... 25

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Informed Consent

Lampiran 3 Lembar Persetujuan

Lampiran 4 Master Data

Lampiran 5 Surat penelitian

(14)

ABSTRAK

Latar Belakang.Obesitas adalah peningkatan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas seorang anak dapat ditentukan dengan cara menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) anak yaitu berat badan dibagi tinggi badan kuadrat (BB/TB2

Tujuan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa prevalensi obesitas pada siswa Sekolah Dasar Harapan 3 Medan.

). Anak dengan IMT persentil (P) 85 di klasifikasikan sebagai berat badan lebih dan IMT P 95 di klasifikasikan sebagai obesitas.Obesitas pada anak merupakan faktor resiko terjadinya obesitas pada masa dewasa.Hal ini merupakan faktor resiko terjadinya diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan hipertensi.

Metode.Penelitian ini berdasarkan metode deskriptif dengan total sampling 590 orang anak (5 – 12 tahun) di Sekolah Dasar Harapan 3 Medan.Cara pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan mengukur berat badan dan tinggi badan anak.

Hasil. Dijumpai sebanyak 112 anak (19%) dari 590 yang diperiksa menunjukkan obesitas, laki – laki sejumlah 53 anak (9,3%) dan perempuan sebanyak 57 siswa (9,7%). Berat badan lebih (overweight) didapati sebanyak 101 anak (17,1%) dengan siswa laki – laki sebanyak 53 siswa (9%) dan perempuan sebanyak 48 siswa (8,1%). Pada tingkat umur, dijumpai paling banyak siswa yang obesitas adalah pada umur 10 tahun sebanyak 28 siswa (4,7%).

Kesimpulan. Kejadian obesitas pada siswa SD Harapan 3 Medan adalah sebesar 19% dengan persentase pada laki – laki sebesar 9,3% dan perempuan 9,7%.

(15)

ABSTRACT

Background.Obesity is an excessive accumulation of body fat. Obesity in children can be determined by calculating Body Mass Index obtained from the body weight divided by the square of height. Children with BMI ≥ 85 percentile is classified as overweight and BMI ≥ 95 percentile is classified as obese. Obesity in childhood is a risk factor of obesity in adulthood. This is a risk factor for diabetic mellitus, coronary heart disease and hypertension.

Objective.The objective of this study is to know the prevalence of obesity in student at Primary School Harapan 3 Medan.

Method.The study is conducted by descriptive method with 590 total sampling students (5-12 years old) at Primary School Harapan 3 Medan. How to capture data in this study is to measure weight and height.

Result.112 children (19%) from 590 students measured show obesity, male was 53 students (9,3%) and female was 57 students (9,7%). Overweight event was found in 101 students (17,1%) with male was 53 students (9%) and female was 48 students (8,1%). In this age range, found most of the student with obesity is 10 years old. It is 28 students (4,7%).

Conclusion:Obesity event in Primary School Harapan 3 Medan’s student is 19% with percentage of male is 9,3% and female 9,7%.

(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Obesitas adalah peningkatan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang diduga bahwa sebagian besar obesitas disebabkan karena interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan seperti gaya hidup, perilaku makan dan aktivitas fisik. Obesitas disebabkan akibat ketidak seimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi, sehingga terjadi

kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Faktor-faktor yang berpengaruh dari asupan makanan yang menyebabkan obesitas adalah kuantitas, porsi sekali makan, kepadatan energi dari makanan yang dimakan, kebiasaan makan (Nugraha, 2009)

Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kebutuhan energi, sehingga apabila aktivitas fisik rendah maka kemungkinan terjadinya obesitas akan meningkat (Nugraha, 2009).

Obesitas dapat ditentukan dengan Indeks Masa Tubuh (IMT) / Body Mass Index (BMI) yaitu berat badan dibagi tinggi badan kwadrat (dalam kilogram per

meter persegi).Anak dengan IMT ≥ persentil (P) 85 diklasifikasikan sebagai berat badan lebih dan IMT ≥ (P) 9 5 d i klasifikasikan sebagai obesitas.Obesitas pada anak merupakan faktor resiko terjadinya obesitas pada masa dewasa.Hal ini merupakan faktor risiko terjadinya diabetes mellitus, penyakit jantung koroner, dan hipertensi (Barness dan Curran, 1999)

Insidensi obesitas pada masa anak berhubungan dengan faktor keluarga, termasuk obesitas orang tua, status sosioekonomi yang lebih tinggi, bertambahnya pendidikan orang tua, ukuran keluarga kecil, dan kurangnya aktivitas keluarga (Barness dan Curran, 1999).

Obesitas telah menjadi pandemi global di seluruh dunia dan dinyatakan oleh World HealthOrganization (WHO) sebagai masalah kesehatan kronis

(17)

bahwa obesitas merupakan penyebab kematian kedua didunia setelah merokok (Mustofa, 2010).

Di New York prevalensi obesitas pada anaksebesar 17,8-19,9% (Melnik dkk, 1998). Prevalensi obesitas pada anak dan remaja usia 6-18 tahun di Bangkok sebesar 14,3% (Suttapreyasri dkk, 1990).

Obesitas lebih menonjol di daerah kota (urban) daripada di daerah pedesaan (rural) (Barness dan Curran, 1999). Beberapa survei yang dilakukan secara terpisah di beberapa kota besar di Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada anak sekolah dan remaja cukup tinggi. Prevalensi

obesitas pada anak SD di Denpasar menurut Padmiari (2002) mencapai 15,8%. Sedangkan pada siswa-siswi SLTP di Yogyakarta menunjukkan bahwa 7,8% remaja di perkotaan dan 2% di pedesaan mengalami obesitas (Hadi, 2005). Di Jakarta, prevalensi obesitas pada anak usia 2-5 tahun sebesar 16,1% (Droomers et

al, 1995).

1.2Rumusan masalah

Dari uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana prevalensi obesitas padasiswa SD Harapan 3 Medan?

1.3 Tujuan penelitian Umum :

Untuk mengetahui gambaranprevalensi obesitas pada siswa SD Harapan 3 Medan

1.4Manfaat Penelitian :

Berdasarkan tujuan penelitian maka disusun manfaat penelitian sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini akan digunakan sebagai masukan bagi Dinas

Kesehatan Kota Medan untuk meningkatkan promosi kesehatan seperti membagikan brosur kepada masyarakat dan memasang gambar – gambar atau tulisan di restoran – restoran yang ada di kota Medan tentang risiko

(18)

2. Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi pihak sekolah (kepala

sekolah, guru-guru dan staf) untuk mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang risiko terjadinya obesitas pada anak

3. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi orang tua murid tentang

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi dan Penyebab Obesitas

Obesitas adalah peningkatan lemak tubuh yang berlebihan.Obesitas disebabkan adanya keseimbangan energi positif, sebagai akibat ketidak seimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi, sehingga terjadi kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang diduga bahwa sebagian besar obesitas disebabkan oleh karena interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan, antara lain aktivitas

fisik,gaya hidup, sosial ekonomi dan nutrisional yaitu perilaku makan dan pemberian makanan padat terlalu dini pada bayi (Nugraha, 2009).

2.1.1 Faktor genetik

Parental fatness merupakan faktor genetik yang berperanan besar.Bila kedua

orang tua obesitas, 80% anaknya menjadi obesitas.Bila salah satu orang tua obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan bila kedua orang tua tidak obesitas, prevalensi menjadi 14% (Mustofa, 2010).

2.1.2 Faktor lingkungan a. Aktivitas Fisik

(20)

b. Gaya hidup

Kecenderungan anak-anak sekarang suka makan “fast food” yang berkalori tinggi seperti hamburger, pizza, ayam goring dengan kentang goring, es krim, aneka macam mie dan lain-lain (Soetjiningsih, 1995).

c. Sosial ekonomi

Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, pola makan, serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi (Syarif, 2003).

d. Nutrisi

Peranan faktor nutrisi dimulai sejak dalam kandungan dimana jumlah lemak tubuh dan pertumbuhan bayi dipengaruhi berat badan ibu.Kenaikan berat badan dan

lemak anak dipengaruhi oleh waktu pertama kali mendapat makanan padat, asupan tinggi kalori dari karbohidrat dan lemak (Syarif, 2003).

Terjadinya obesitas merupakan dampak dari terjadinya kelebihan asupan energy (energy intake) dibandingkan dengan yang diperlukan (energyexpenditure) oleh tubuh sehingga kelebihan asupan energi disimpan dalam bentuk lemak (Nugraha, 2009).

Makanan merupakan sumber dari asupan energi. Di dalam makanan yang akan diubah menjadi energi adalah karbohidrat, protein dan lemak. Apabila asupan karbohidrat, protein dan lemak berlebih, maka karbohidrat akan disimpan sebagai glikogen dalam jumlah terbatas dan sisanya lemak, protein akan dibentuk sebagai protein tubuh dan sisanya lemak, sedangkan lemak akan disimpan sebagai lemak. Tubuh memiliki kemampuan menyimpan lemak tidak terbatas (Nugraha, 2009).

Faktor-faktor yang berpengaruh dari asupan makanan yang menyebabkan obesitas adalah kuantitas, porsi sekali makan, kepadatan energi dari makanan yang dimakan, kebiasaan makan (Nugraha, 2009).

(21)

luar otak yang berperan dalam menggunakan dan menyimpan energi seperti saluran cerna, liver, otot, ginjal dan jaringan adiposa (Nugraha, 2009)

Otak akan menerima sinyal (input) dari lingkungan ataupun dari dalam tubuh sendiri dalam bentuk menghambat atau mengaktivasi motor sistem dan memodulasi sistem saraf dan hormonal untuk mencari atau menjauhi makanan. Hasil (output) dari sinyal yang diterima oleh otak akan mempengaruhi pemilihan jenis makanan, porsi makan, lama makan, absorpsi serta metabolisme zat gizi di dalam tubuh. Zat gizi tertentu yang secara khusus berpengaruh terhadap otak untuk meningkatkan asupan makanan adalah zat lemak (Nugraha, 2009)

Sinyal neural dan humoral yang mempengaruhi otak diantaranya berasal dari saluran cerna. Saluran cerna diketahui mengeluarkan beberapa peptida yang mempengaruhi asupan makanan diantaranya adalah kolesistokinin, gastrin-releasing peptide, oksintomodulin, neuromedin B dan neuropeptida YY3-36 yang

akan mengurangi asupan makanan. Terdapat pula hormom-hormon yang mempengaruhi asupan makanan melalui rangsangan ke otak baik meningkatkan ataupun menurunkan yaitu norepinefrin, serotonin, dopaminin dan histamin. Diantaranya histamin, apabila sekresi histamin berkurang, maka asupan makanan akan meningkat (Nugraha, 2009).

Peptida lain adalah leptin. Leptin terutama disekresi oleh sel adipositi meskipun juga dapat dihasilkan oleh plasenta dan gaster. Leptin akan bekerja pada reseptor leptin di otak yang akan menghambat produksi peptide neuropeptida Y (NPY) dan peptide agouti-related (AGRP) yang merupakan peptin yang poten untuk merangsang makanan. Gangguan pada produksi leptin atau reseptornya akan mengakibatkan keinginan makan yang berlebihan (Nugraha, 2009).

(22)

2.2Prevalensi Obesitas

Obesitas telah menjadi pandemi global di seluruh dunia dan dinyatakan oleh World HealthOrganization (WHO) sebagai masalah kesehatan kronis terbesar

pada orang dewasa (Soegih, 2009).Pada tahun 1998 WHO menyatakan bahwa obesitas merupakan penyebab kematian kedua didunia setelah merokok (Mustofa, 2010).Obesitas kini bukan lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang lazim ditemukan di negara-negara maju tapi telah merambah ke negara-negara berkembang (Arisman, 2010).

Di Amerika Serikat lebih dari 50% orang dewasa menderita berat badan

lebih dan obesitas (Soegih, 2009). Sedangkan, prevalensi obesitas pada anak di New York sebesar 17,8-19,9% (Melnik et al, 1998 dalam Arisman 2010). Prevalensi obesitas pada anak dan remaja usia 6-18 tahun di Bangkok sebesar 14,3% (Suttapreyasri et al, 1990 dalam Arisman 2010).

Prevalensi nasional anak usia sekolah (6-14 tahun) gemuk laki-laki adalah 9,5% sedangkan prevalensi nasional anak usia sekolah (6-14 tahun) gemuk perempuan adalah 6,4%. Sebanyak 16 provinsi mempunyai prevalensi anak usia sekolah gemuk laki-laki di atas prevalensi normal yaitu Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Papua, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Riau, dan Maluku Utara. Sedangkan prevalensi anak usia sekolah perempuan di atas prevalensi normal sebanyak 17 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengngkulu, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jaa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua (Riskesdas, 2007)

Di Indonesia khususnya di Jakarta, prevalensi obesitas pada anak usia 2-5 tahun sebesar 16,1% (Droomers et al, 1995). Penelitian yang dilakukan Soegih dkk (2004) pada 6318 orang pengunjung suatu laboratorium dari berbagai daerah, pekerjaan dan kelompok umur (20 sampai dengan 55 tahun) diperoleh hasil 48,97% pria dan 40,65% wanita mengalami obesitas (Nugraha, 2009).

(23)

4,2%, di daerah Kayu Putih, Jakarta Pusat, yaitu pada tahun 1992, prevalensi obesitas mencapai 17,1% dimana pada laki-laki sebesar 10,9% dan pada perempuan sebesar 24,1%. Pada penelitian epidemiologi di daerah Abadijaya, Depok pada tahun 2001 didapatkan 48,6%, pada tahun 2002 didapat 45% dan tahun 2003 didapat 44% orang dengan berat badan lebih dan obes (Sugondo, 2007)

Bappenas (2004), mengemukakan bahwa dari 4.747 orang siswa/siswi SLTP Yogyakarta dan 2% di Kabupaten Bantul mengalami obesitas.

Hasil penelitian Ariani dan Sembiring (2007) di beberapa sekolah dasar di kota Medan, menunjukkan 17,75% siswa-siswi sekolah dasar mengalami obesitas.

2.3 Diagnosis obesitas pada anak

Untuk menentukan obesitas pada anak diperlukan kriteria berdasarkan pengukuran antropometri, pada umumnya digunakan:

a. Pengukuran berat badan (BB) dan hasilnya dibandingkan dengan standar.

Disebutobesitas bila BB > 120% BB standar, sedangkan disebut overweight bila BB antara 110-120% (Taitz, 1991 dalam Hidayati et al, 2006)

b. Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan petunjuk dasar untuk memantaustatus gizi, baik yang kekurangan berat badan maupun yang kelebihan berat badan. Pengukuran IMT yaitu berat badan dibagi tinggi badan kwadrat (dalam kilogram per meter persegi). Dikatakan obesitas bila BB/TB2

Kategori IMT berdasarkan umur dan jenis kelamin menurut United State Department of Health and Human Service Tahun 2000, adalah :

> persentile ke 95 atau > 120% atau Z-score = + 2 SD. Dikatakan overweight jika IMT ≥ persentile 85 (Barness dan Curran, 1999).

Tabel 2.1. Kategori IMT menurut umur dan jenis kelamin

Kategori status gizi IMT

(24)

Sumber :United State Department of Health and Human Service Tahun 2000 c. Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness (tebal

lipatan kulit/TLK). Sebagai indikator obesitas bila TLK Triceps > persentil ke 85 (Suandi, 2010)

2.4 Komplikasi

2.4.1 Terhadap kesehatan

Obesitas ringan sampai sedang, morbiditasnya kecil pada masa anak-anak. Tetapi bila obesitas masih terjadi setelah masa dewasa, maka morbiditas dan

mortalitasnya akan meningkat (Soetjiningsih, 1995)

2.4.2 Faktor Resiko Penyakit Kardiovaskular

Faktor risiko ini meliputi peningkatankadar insulin, trigliserida, LDL (lowdensity

lipoprotein) kolesterol, dan tekanan darah sistolik serta penurunan kadar HDL

(high density lipoprotein) kolesterol (Soetjiningsih, 2010). IMT mempunyai hubungan yang kuat dengan kadar insulin. Anak dengan IMT > persentile ke 99, 40% diantaranya mempunyai kadar insulin tinggi, 15% mempunyai kadar HDL-kolesterol yang rendah dan 33% dengan kadar trigliserida tinggi (Freedman, 2004). Anak obesitas cenderungmengalami peningkatan tekanan darah dan denyut jantung, sekitar 20-30% menderita hipertensi (Syarif, 2003).

2.4.3 Saluran Pernafasan

Pada bayi, obesitas merupakan risiko terjadinya saluran pernafasan bagian bawah, karena terbatasnya kapasitas paru-paru.Adanya hipertrofi dan adenoid mengakibatkan obstruksi saluran nafas bagian atas, sehingga mengakibatkan anoksia dan saturasi oksigen rendah, disebut sindrom Chubby Puffer. Obstruksi ini dapat mengakibatkan gangguan tidur, gejala-gejala jantung dan kadar oksigen dalam darah yang abnormal serta nafas yang pendek (Soetjiningsih, 1995).

(25)

Diabetes Mellitus tipe-2 jarang ditemukan pada anak obesitas (Syarif, 2003).Prevalensi penurunan uji toleransi glukosa pada anak obesitas adalah 25% sedangkan Diabetes Mellitus tipe-2 hanya 4%.Hampir semua anak obesitas dengan Diabetes Mellitus tipe-2 mempunyai IMT > + 3SD atau > persentile ke 99 (Bluher et al, 2004).

2.4.5 Obstruktive Sleep Apnea

Sering dijumpai pada anak obesitas dengan kejadian 1/100 dengan gejala mengorok (Syarif, 2003).Penyebabnya adalah penebalan jaringan lemak didaerah

dinding dada dan perut yang mengganggu pergerakan dinding dada dan diafragma, sehingga terjadi penurunan volume dan perubahan pola ventilasi paru serta meningkatkan beban kerja otot pernafasan. Pada saat tidur terjadi penurunan tonus otot dinding dada yang disertai penurunan saturasi oksigen dan peningkatan

kadarCO2, serta penurunan tonus otot yang mengatur pergerakan lidah yang menyebabkan lidah jatuh ke arah dinding belakang faring yang mengakibatkan obstruksi saluran nafas intermiten dan menyebabkan tidurgelisah, sehingga keesokan harinya anak cenderung mengantuk dan hipoventilasi. Gejala ini berkurang seiring dengan penurunan berat badan (Kopelman, 2000 dalam Hidayati et al 2006).

2.5 Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan obesitas pada anak adalah menghambat laju kenaikan berat badan yang pesat dan tidak boleh diet terlalu ketat.Sehingga pengaturan dietnya harus dipertimbangkan bahwa anak masih dalam masa pertumbuhan sesuai tingkat usianya (Soetjiningsih, 1995).

Mengingat penyebab obesitas bersifat multifaktor, maka penatalaksanaan obesitasseharusnya dilaksanakan secara multidisiplin dengan mengikut sertakan keluarga dalam proses terapi obesitas. Prinsip dari tatalaksana obesitas adalah mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluaran energi, dengan cara

(26)

a. Pengaturan diet

Prinsip pengaturan diet pada anak obesitas adalah diet seimbang sesuai dengan

Recommended Dietary Allowance

Dalam pengaturan diet ini perlu diperhatikan tentang

(RDA), hal ini karena anak masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan (Syarif, 2003). Intervensi diet harus disesuaikan dengan usia anak, derajat obesitas dan ada tidaknya penyakit penyerta. Pada obesitas sedang dan tanpa penyakit penyerta, diberikan diet seimbang rendah kalori dengan pengurangan asupan kalori sebesar 30%. Sedang pada obesitas

berat (IMT > 97 persentile) dan yang disertai penyakit penyerta, diberikan diet dengan kalori sangat rendah (very lowcalorie diet) (Kiess et al, 2004).

• Menurunkan berat badan dengan tetap mempertahankan pertumbuhan normal • Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%, lemak 20-30% dengan

lemak jenuh < 10% dan protein 15-20% energi total serta kolesterol < 300 mg per hari (Syarif, 2003)

b. Pengaturan aktivitas fisik

Peningkatan aktivitas fisik mempunyai pengaruh terhadap laju metabolisme.Latihan fisik yang diberikan disesuaikan dengan tingkat

perkembangan motorik, kemampuan fisik dan umurnya.Aktivitas fisik untuk anak usia 6-12 tahun lebih tepat yang menggunakan keterampilan otot, seperti bersepeda, berenang, menari dan senam. Dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik selama 20-30 menit per hari (Syarif, 2003).

c. Peran serta orang tua, anggota keluarga, teman dan guru

(27)

2.6 Pencegahan

Pencegahan obesitas pada saat remaja penting diantisipasi sejak bayi.Untuk mencegah obesitas pada masa bayi tersebut, perlu diperhatikan hal-hal dibawah ini:

a. Setiap bayi dianjurkan untuk diberi ASI saja paling sedikit sampai 4-6 bulan

b. Pemberian makanan padat mulai diberikan sekitar 4-6 bulan

c. Penyuluhan tentang kebutuhan diet bayi, percepatan pertumbuhan bayi

d. Biasakan mengukur BB dan TB secara rutin sekali dalam sebulan (menggunakan KMS)

e. Evaluasi kualitas pengasuhan anak, menganjurkan/membiarkan anak bergerak

(28)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Siswa-siswi SD Harapan III Obesitas

- Prevalensi

- Umur

- Jenis Kelamin - IMT

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

3.2 Definisi Operasional 3.2.1 Prevalensi

Prevalensi adalah pengukuran jumlah orang di kalangan penduduk yang menderita satu penyakit pada satu titik di waktu tertentu.

3.2.2 Obesitas

Obesitas adalah peningkatan lemak tubuh yang berlebihan.Obesitas disebabkan adanya keseimbangan energi positif, sebagai akibat ketidak seimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi, sehingga terjadi kelebihan energi yang

disimpan dalam bentuk jaringan lemak.

Cara ukur: dengan mengukur Indeks Masa Tubuh (IMT) / Body Mass Index (BMI) yaitu berat badan dibagi tinggi badan kwadrat (dalam

kilogram per meter persegi.

(29)

Hasil ukur:

Kategori IMT berdasarkan umur dan jenis kelamin menurut United StateDepartment of Health and Human Service Tahun 2000, adalah :

Kategori status gizi IMT

Gizi kurang < 5 persentile

Gizi normal 5 – 84 persentile

Gizi lebih Obesitas

85 – 94 persentile 95 persentile

Sumber :United State Department of Health and Human Service Tahun 2000

Skala pengukuran : Ordinal

• Umur adalah usia yang dihitung dalam tahun dan perhitungannya berdasarkan kalender masehi. Umur yang diperiksa untuk mengetahui obesitas pada anak yaitu 5 - 12 tahun atau dari kelas 1- 6 SD

• Jenis kelamin siswa: a. Laki – laki

(30)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan untuk mencari prevalensi obesitas pada siswa SD Harapan 3 Medan

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini sudah dilakukan di SD Harapan 3 Medan pada tanggal 20 sampai

dengan 22 September 2011

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang terdaftar di SD Harapan 3 Medan.Dengan besar anggota populasi sebanyak 590 siswa.

4.3.2 Sampel

Besar sampel adalah total seluruh populasi (total sampling).

4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 4.3.3.1 Kriteria Inklusi

- Siswa SD Harapan 3 Medan yang berumur 5 – 12 tahun

- Siswa SD Harapan 3 yang bersedia diukur berat badan dan tinggi badan

4.3.3.2 Kriteria Eksklusi

- siswa yang tidak hadir pada saat pengukuran tinggi badan dan berat badan - siswa yang mengalami kelainan anatomi pada bagian kaki

4.4 Teknik Pengumpulan Data

(31)

4.4.1 Data Primer

Data yang dikumpulkan melalui pemeriksaan fisis berupa pemeriksaan antropometri terkait yaitu pengukuran berat badan dan tinggi badan. Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan injak merk Camry dengan kapasitas mencapai 130 kg dengan sensitivitas 0.5 kg.Sampel diukur pada posisi berdiri tegak tepat di tengah timbangan dan tanpa menggunakan alas kaki.Pembacaan angka dilakukan setelah angka penunjuk tidak bergerak. Tinggi badan diukur dengan menggunakan alat ukur microtoise berskala 200 cm. Sampel dalam posisi tegak menghadap kedepan, tumit menempel pada dinding/pengukur dengan tidak memakai alas kaki. Kemudian turunkan batas atas pengukur samapai menempel di ubun-ubun dan baca angka pada batas tersebut.

4.4.2 Data Sekunder

Data yang diperoleh dari sekolah berupa jumlah seluruh siswa SD Harapan 3Medan

4.5 Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan, tahap pertama editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun data siswa – siswi, tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu, tahap ketiga entry yaitu memasukkan data ke dalam program komputer dengan menggunakan program SPSS versi 17, tahap ke empat adalah melakukan cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak, tahap ke lima adalah melakukan saving yaitu meyimpan data kemudian dilakukan analisis data.

Rumus mencari prevalensi adalah: - Period prevalen rate

Jumlah semua kasus yang dicatat

Periode prevalen rate x K

(32)

- Point prevalen rate

Jumlah semua kasus yang dicatat

Point Prevalen rate x K

Jumlah penduduk (pada saat tertentu)

Keterangan :

(33)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 20 sampai

dengan 22 September 2011 di Sekolah Dasar Harapan 3 Medan. Dengan jumlah siswa

sebanyak 590 orang. Berdasarkan hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan yang

telah dikumpulkan dan dianalisa, maka dapat disimpulkan hasil penelitian dalam

paparan di bawah ini.

5.1.1Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian Ini dilakukan di Sekolah Swasta Harapan 3 tingkat SD yang diselenggarakan

oleh Yayasan Pendidikan Harapan.SD Harapan 3 ini mulai dibuka pada tahun

1999.Sekolah ini berlokasi di Jalan Karya Wisata Ujung No. 31, Kelurahan Sidorukun,

Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Siswa

(34)

Tabel 5.1 Karakteristik responden SD Harapan 3 Medan

Variabel n (%)

Jenis kelamin

Laki-laki 291 (49,3)

Perempuan 299 (50.7)

Total 590 (100)

Umur (tahun)

5 31 (5,3)

6 74 (12,5)

7 75 (12,7)

8 104 (17,6)

9 111 (18,8)

10 108 (18,3)

11 85 (14,4)

12 2 (0,3)

Total 590 (100)

Klasifikasi IMT

Underweight 61 (10,3)

Normal 316 (53,6)

Overweight 101 (17,1)

Obesitas 112 (19)

(35)

Jadi, dari tabel diatas prevalensi obesitas pada penelitian ini sebesar 19%.

Tabel 5.2 Tabel berat badan responden menurut kelompok umur

Umur Rata-rata ± SD

Underweight Normal Overweight Obese

5 15,25 ± 0,96 19,21 ± 2,33 22,75 ± 0,96 28,62 ± 6,65

5.1.3 Tabel Silang Tingkat Jenis Kelamin Dengan Klasifikasi IMT

Berikut adalah tabel silang (Crosstab) untuk membandingkan tingkat jenis kelamin siswa dengan tingkat IMT, sebagaimana yang terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.3 Tabel silang jenis kelamin dengan klasifikasi IMT

IMT

(36)

5.1.4Tabel Silang Tingkat Umur dengan klasifikasi IMT

Berikut adalah tabel silang (Crosstab) untuk membandingkan tingkat umur siswa dengan tingkat IMT, sebagaimana yang terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.4 Tabel silang tingkat umur dengan klasifikasi IMT

IMT

Underweight Normal Overweight Obese Total

Umur siswa Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa dari seluruh siswa yang yang mempunyai rentang umur 5 – 12 tahun, yang paling banyak mengalami obesitas yaitu siswa yang berumur 10 tahun sebesar 28 siswa (4,7%) dari 108 siswa.

5.2 Pembahasan

Obesitas merupakan keadaan patologis sebagai akibat dari konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya sehingga terdapat penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh (Suandi, 2010).

(37)

barat yang dapat menimbulkan mutu gizi yang tidak seimbang seperti junk food (Ida, 2001)

Di Indonesia prevalensi obesitas pada anak lebih banyak ditemukan diperkotaan daripada di pedesaan (Barness dan Curran, 1999), dapat dilihat dari hasil penelitian RISKESDAS, (2010) pada rentang umur 6 – 12 tahun yaitu prevalensi anak di perkotaan sebesar 10,4% dan di pedesaan 8,1%. Obesitas dapat terjadi karena beberapa faktor seperti kurangnya aktivitas fisik anak dan sering mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food dan fast food) (Barness dan Curran, 1999). Hasil penelitian Padmiari (2002) di Denpasar dan hasil penelitian Ismael

(1999) di Yogyakarta, diperoleh bahwa ada hubungan antara pengalaman mengkonsumsi fast food dengan obesitas, dengan prevalensi 8,5% pada anak perempuan dan 10,5% pada anak laki – laki (Hadi, 2005).

Prevalensi obesitas pada anak usia 6 – 17 tahun di Amerika Serikat

mengalami peningkatan dari 7,6% – 10,8% menjadi 13,14% dan prevalensi obesitas di Rusia anak usia 6 – 18 tahun adalah 10%, di Cina 3,4% (Sjarif, 2011), bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu 19%.

Menurut Damayanti yang melakukan penelitian pada anak - anak sekolah dasar di 10 kota Indonesia periode 2002 – 2005, prevalensi tertinggi ada di Jakarta (25%), diikuti oleh Semarang (24,3%), Medan (17,75%), Denpasar (11,7%), Surabaya (11,4%), Padang (7,1%), Manado (5,3%), Yogyakarta (4%) dan Solo (2,1%) (Andra, 2007) dan menurut hasil penelitian RISKESDAS (2010) di Sumatera Utara menunjukkan 10,5% anak mengalami obesitas dengan rentang umur 6 – 12 tahun. Sedangkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini 19%.

Hasil penelitian dari Ariani dan Sembiring (2007) prevalensi obesitas pada anak dengan rentang usia 6 – 12 tahun untuk laki – laki adalah 10,75% dan perempuan sebesar 7%, menurut RISKESDAS (2010) yang melakukan penelitian mengenai prevalensi status gizi menurut umur di seluruh provinsi yang ada di Indonesia dengan rentang umur 6 – 12 tahun, dengan hasil untuk anak laki – laki sebesar 10,7% dan perempuan sebesar 7,7%. Bila dibandingkan dengan hasil

(38)

laki dan peningkatan pada jenis kelamin perempuan dengan rentang umur 5 – 12 tahun yaitu masing – masing pada laki – laki sebesar 9,3% dan perempuan 9,7%.

Di DKI Jakarta, prevalensi obesitas pada umur 6 – 12 tahun ditemukan obesitas sekitar 4% (Sjarif, 2011) sedangkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini pada rentang umur 5 – 12 tahun sebesar 19% dan paling banyak pada umur 10 tahun sebesar 4,7%.

Anak yang obesitas mempunyai risiko tinggi menjadi orang dewasa yang obesitas.Jadi obesitas pada anak yang berlanjut ke dewasa sering menimbulkan komplikasi seperti penyakit kardiovaskuler, hipertensi dan diabetes.Risiko

mortalitas dan morbiditas akibat komplikasi ini meningkat dengan obesitas. Hasil penelitian Husaini yang dikutip oleh Hadi (2005), mengemukakan bahwa dari 50 anak laki – laki yang mengalami obesitas, 86% akan tetap obesitas hingga dewasa dan dari 50 anak perempuan yang obesitas akan tetap obesitas sebanyak 80%

hingga dewasa. Obesitas permanen, cenderung akan terjadi bila kemunculannya pada saat anak berusia 5 – 7 tahun dan anak berusia 4 – 11 tahun (Aritonang, 2003)

(39)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di SD Harapan 3 Medan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Prevalensi obesitas pada siswa SD Harapan 3 Medan Tahun Ajaran 2011 – 2012 adalah sebesar 19%.

2. Prevalensi obesitas hampir sama pada siswa laki – laki dan perempuan

3. Prevalensi obesitas pada siswa SD Harapan 3 Medan Tahun Ajaran

2011 – 2012 paling banyak terjadi pada usia 10 tahun dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa (4,7%) dari 108 siswa.

6.2 Saran

1. Perlu dukungan dan perhatian dari keluarga dalam memberikan nutrisi

pada anak karena masih tingginya prevalensi obesitas pada penelitian ini

2. Masih ditemukan anak dengan dengan status gizi underweight, oleh

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Adnani, H., 2010. Pengukuran Dalam Epidemiologi: Prevalensi dan Insidensi. Dalam: Setiawan, A., (Editor). Prinsip Dasar Epidemiologi.Yogyakarta: Nuha Medika, 47-51

Andra, 2007.Penyakit pada Anak, Tak Kenal Batas Waktu.Dalam : Marpaung, Lidia. 2007.

Perilaku Ibu terhadap Obesitas pada Anak Usia Sekolah Dasar Pertiwi

Kecamatan Medan Barat

Diunduh dari :

[diakses tanggal 29 November 2011)

Ariani, A. dan Sembiring, T., 2007.Prevalensi Obesitas pada Anak

Sekolah Dasar di Kota Medan. Departemen Ilmu Kesehatan Anak

FakultasKedokteran Universitas Sumatra Utara/RS H. Adam Malik diunduh dari:

[diakses 3

maret 2011]

Arisman, 2010.Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus dan

Dislipidemia Konsep, Teori dan Penanganan Aplikatif. Jakarta: EGC, 1-44

Aritonang, E. Siagian Albiner., 2003. Hubungan Konsumsi Pangan dengan Gizi Lebih pada Anak TK di Kotamadya Medan Tahun 2003. Lembaga

(41)

Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan

Medan Baru Kota Medan

Diunduh dari

i akses 29 november 2011]

BAPPENAS, 2004.Relevansi Paket Pelayanan Kesehatan Dasar dalam MencapaiTarget Nasioanal dan Komitmen Global. Jakarta

Barness, L.A dan Curran, J. S., 1999.Nutrisi: Obesitas (Kegemukan).

In: Behrman, R., E., Robert, K., dan Arvin, A., M. (Editor). Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15.Volume 1. Jakarta: EGC

Bluher, S., et al., 2004. Type 2 Diabetes Mellitus in Children and Adolescents: The European Perspective. Dalam: Hidayati, S. N., Irawan, R., Hidayat B., 2006. Obesitas pada anak.Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/ RS.dr. Soetomo Surabaya diunduh dari:

Maret 2011]

Dromers, et al, 1995. High Socio-Economic Class Preschool Children. Dalam: Arisman, 2010.Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Mellitus, danDislipidemia Konsep, Teori, dan Penanganan Aplikatif. Jakarta: EGC,

4

Freedman, D., S., 2004.Childhood Obesity and Coronary Heart Disease. Dalam: Hidayati, S. N., Irawan, R., Hidayat, B., 2006. Obesitas pada anak.Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/ RS.dr. Soetomo Surabaya

(42)

[diakses 30 Maret 2011)

Hadi, H., 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional, UGM, Yogyakarta

Ida, 2001.Konsumsi Fast Food sebagai Faktor Resiko Obesitas pada Anak SD. Dalam :

Marpaung, Lidia. 2007.

Perilaku Ibu terhadap Obesitas pada Anak Usia Sekolah Dasar Pertiwi

Kecamatan Medan Barat

Diunduh dari :

[diakses tanggal 29 November 2011]

Kiess, W., et al., 2004. Multidisciplinary management of Obesity in Children and Adolescents-Why and How Should It be Achieved? Dalam: Hidayati, S. N., Irawan, R., Hidayat, B., 2006. Obesitas pada anak.Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/ RS.dr. Soetomo Surabaya

diunduh dari:

[diakses 30

Maret 2011)

Kopelman, G. D., 2000. Obesity as a Medical Problem. Dalam: Hidayati, S. N., Irawan, R., Hidayat B., 2006. Obesitas pada anak.Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/ RS.dr. Soetomo Surabaya

diunduh dari:

[diakses 30

(43)

Melnik, et al., 1998. Overweight School in New York City: Prevalence

Estimates and Characteristic. Dalam: Arisman. Buku Ajar Ilmu GiziObesitas, Diabetes Mellitus dan Dislipidemia Konsep, Teori

danPenanganan Aplikatif. Jakarta: EGC, 4

Mustofa, A., 2010. Solusi Ampuh Mengatasi Obesitas Disertai Pembahasan Tentang Sebab, Akibat dan Solusi Mengenai Obesitas. Yogyakarta:

Hanggar Kreator, 16

Notoadmojo, S., 2005.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 89-91

Nugraha, G. I., 2009. Etiologi dan Patofisiologi Obesitas. Dalam: Soegih,

R. R., dan Wiramihardja, K. K. (Editor). Obesitas Permasalahan dan Terapi Praktis. Jakarta: Sagung Seto, 9-18

Padmiari, I.A.E., 2002. Prevalensi Obesitas dan Konsumsi Fast Food sebagai Faktor Terjadinya Pbesitas pada Anak SD di Kota Denpasar, Provinsi

Bali.Tesis. Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta

RISKESDAS, 2007.Riset kesehatan Dasar diunduh dari:

april 2011]

RISKESDAS, 2010.Riset Kesehatan Dasar Diunduh dari :

(44)

Sjarif, D., R.., 2011. Obesitas Anak dan Remaja. Dalam: Sjarif, D., R., Lestari, E., D.,Mexitalia, M., Nasar, S., S. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik.Jakarta: IDAI, 230 – 241

Soegih, R. R., 2009. Tren Obesitas Dulu, Sekarang dan Yang Akan

Datang. Dalam: Soegih R. Rachmad dan Wiramihardja, Kunkun K.

(Editor). Obesitas Permasalahan dan Terpai Praktis. Jakarta: Sagung Seto, 1-7

Soetjiningsih, 1995.Obesitas. Dalam: IG.N Gde Ranuh (Editor). Tumbuh Kembang anak. Jakarta: EGC, 183-190

Suandi, IKG, 2010. Obesitas Pada Remaja. Dalam: Soetjiningsih (Editor).

Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto, 77-86

Sugondo, S., 2007.Obesitas. Dalam: Sudoyo, A. W., Setiyobadi,

B., Alwi, I., Simadibrata, K. M., Setiati, S. (Editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Jilid III. Jakarta: Pusat penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1919-1925

Suttapreyasri D., et al., 1990. Weigt-Control Training-Models for Obese Pupils in Bangkok. Dalam: Arisman, 2010. Buku Ajar Ilmu GiziObesitas, Diabetes Mellitusdan Dislipidemia Konsep, Teori dan Penanganan

Aplikatif. Jakarta: EGC, 4

Syarif, D. R., 2003. Childhood Obesity : Evaluation and Management. Dalam: Adi S., et al (Editor). Naskah Lengkap National Obesity Symposium II.

(45)

Taitz, L. S, 1991. Textbook Of Pediatric Nutrition. Edisi III. Dalam: Hidayati, S. N., Irawan, R., Hidayat B., 2006. Obesitas pada anak.Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unair/ RS.dr. Soetomo Surabaya

diunduh dari:

[diakses 30

(46)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Cut Meirisha Putri

Tempat / Tanggal Lahir : Meulaboh, 8 Mei 1990

Agama : Islam

Alamat : Jl. Setia Budi Pasar 2, Komplek Graha

Tanjung Sari Blok K no. 9

Riwayat Pendidikan : 1. SDN 15 Meulaboh tahun 1996 - 2002

2. SMPN 1 Seunagan tahun 2002 - 2005

3. SMAN 1 Seunagan tahun 2005 - 2008

Riwayat Organisasi : 1. Seketaris OSIS SMP tahun 2003 – 2004

2. Bendahara OSIS SMA tahun 2006 – 2007

Pas Photo

(47)

Lampiran 2

INFORMED CONSENT

JUDUL PENELITIAN: PREVALENSI OBESITAS PADA SISWA SD

HARAPAN 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2011 - 2012

Yth : Saudara/ Saudari

Saya yang bernama Cut Meirisha Putri (NIM: 080100010) mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan akan

membuat penelitian tentang prevalensi obesitas pada siswa SD Harapan 3 Medan. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran prevalensi obesitas pada siswa SD Harapan 3 Medan.

Untuk mendukung penelitian ini, saya akan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Data-data dibutuhkan untuk melakukan kajian dan analisa tentang penelitian ini.

Sesungguhnya, identitas pribadi sebagai sampel akan dirahasiakan dan setiap informasi yang diperoleh tidak akan disebarluaskan dan hanya akan digunakan sebagai data penelitian. Terima kasihatas perhatian dan kesediaan anda menjadi sampel penelitian ini.Semoga penelitian ini bermanfaat kepada semua.

(48)

Lampiran 3

Lembar Persetujuan (Informed Consent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur/ Tanggal Lahir :

Alamat :

Dengan ini menyatakan BERSEDIA untuk menjadi sampel penelitian yang berjudul Prevalensi Obesitas pada Siswa SD Harapan 3 Medan Tahun Ajaran 2011 – 2012, serta setuju untuk:

1. Dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan saya

untuk disertakan ke dalam data penelitian tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Medan, 2011

Peneliti Yang membuat pernyataan,

(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

Gambar

Tabel 2.1. Kategori IMT menurut umur dan jenis kelamin
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Tabel 5.1 Karakteristik responden SD Harapan 3 Medan
Tabel 5.2 Tabel berat badan responden menurut kelompok umur
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil dan pembahasan tersebut di atas maka simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah bahwa aplikasi pupuk nitrogen belum memberikan pengaruh nyata terhadap

Didalam tudingan tersebut maka Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara mempunyai peran penting dalam menyelasaikan hal tersebut sebgaiaman dengan hal ini Komisi

Untuk pengolahan pada dataset kelompok pertama memiliki ukuran data KRS oleh kelompok mahasiswa atau data pengambilan mata kuliah oleh kelompok mahasiswa (pada

Kelima fitur ini akan membentuk 18 nilai tekstur sel Pap smear yang selanjutnya akan digunakan untuk klasifikasi sel ke dalam sel normal atau abnormal dengan menggunakan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmad dan HidayahNya, Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan

Penelitian tanaman obat: Tersedia tan.unggul, artemisinin tinggi Tersedia tan.unggul, artemisinin tinggi Tan.ungg ul, hasil metaboli tinggit Tan.ungg ul, hasil metaboli

Berdasarkan perhitungan nilai biomassa dan estimasi karbon tersimpan vegetasi mangrove di lokasi penelitian (Tabel 3), nilai setiap spesies mangrove memiliki

Untuk mengembangkan potensi tenaga dalam dan daya prana yang telah berhasil anda bangkitkan, untuk han-han selanjutnya anda harus melatih olah pernafasan tiap 2 atau 3 kali