• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Beras Di Sumatera Utara Tahun 2011-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga Beras Di Sumatera Utara Tahun 2011-2012"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2011-2012

TUGAS AKHIR

NATALIA KRISTIN

102407044

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI

HARGA BERAS DI SUMATERA UTARA

TAHUN 2011-2012

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar AhliMadya

NATALIA KRISTIN

102407044

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA BERAS DI SUMATERA UTARA TAHUN 2011-2012

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : NATALIA KRISTIN

Nomor Induk Mahasiswa : 102407044

Program Studi : D3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juli 2013

Diketahui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si

(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha

Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Tugas Akhir ini dengan judul Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga

Beras di Sumatera Utara Tahun 2011-2012.

Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulölö,

M.Si selaku pembimbing dan Ketua Program Studi yang telah meluangkan

waktunya selama penyusunan Tugas Akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Drs.

Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA

USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si. PhD dan Ibu Drs. Mardiningsih, M.Si selaku

Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak

Dr.Sutarman M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen

Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan

kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak tersayang Djadihot Sidabutar dan

Ibunda tersayang Moy Tjing Tambunan serta keluarga yang selama ini

memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha

(5)

DAFTAR ISI

Daftar Lampiran ix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Lokasi Penelitian 4

1.7 Tinjauan Pustaka 5

1.8 Metodologi Penelitian 6

1.9 Sistematika Penulisan 6

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi 9

2.2 Analisis Regresi Linier 10

2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana 12

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda 13

2.3 Uji Keberartian Regresi 15

2.4 Pengujian Hipotesis 16

2.5 Koefisien Determinasi 18

2.6 Uji Korelasi 19

2.6.1 Koefisien Korelasi 19

2.7 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda 22

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Umum Perusahaan 24

3.2 Visi dan Misi 26

(6)

BAB 4 PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengambilan Sampel 28

4.2 Menentukan Persamaan Regresi Linier Berganda 30

4.3 Uji Keberartian Regresi 35

4.4 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda 37

4.5 Uji Koefisien Korelasi 41

4.5.1 Perhitungan Korelasi antara V.Bebas dan V. Terikat 42

4.5.2 Perhitungan Korelasi antara V.Bebas 44

4.6 Perhitungan Koefisien Determinasi 46

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengertian Implementasi Sistem 48

5.2 Sekilas Tentang Program SPSS 48

5.3 Pengolahan Data dengan SPSS 49

5.4 Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi 55

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 61

6.2 Saran 62

DAFTAR PUSTAKA 63

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tingkat Keeratan Korelasi 21

Tabel 4.1 Harga Beras, Harga Gabah Kering Panen (GKP), 28

Produktivitas Beras dan Kebutuhan Beras

Tabel 4.2 Nilai-Nilai untuk Menghitung Koefisien-Koefisien Regresi

Dan Perhitungan Uji Regresi 30

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran

1. Hasil Perhitungan dari Program SPSS

2. Surat Permohonan Penelitian Tugas Akhir

3. Surat Riset Pengumpulan Data

4. Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa

5. Surat Keterangan Hasil Uji Program Tugas Akhir

(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Posisi beras sebagai bahan makanan pokok menyebabkan komoditas ini

menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi maupun tingkat

kemakmuran masyarakat. Naik turunnya harga beras langsung

berpengaruh terhadap inflasi dan jumlah penduduk miskin di Indonesia.

Data statistik FAO untuk neraca pangan (Food Balance Sheet)

terutama beras pada studi ini digunakan untuk menggambarkan kondisi

kesetimbangan ketersediaan dan konsumsi beras nasional. Laju

pertumbuhan ketersediaan beras sebelum krisis sebesar 2,76% per tahun

terutama didukung oleh pertumbuhan produksi yang cepat pula (2,46% per

tahun) namun laju pertumbuhan produksi setelah krisis yang semakin

lambat mengakibatkan pula lambatnya laju pertumbuhan ketersediaan

beras nasional. Walaupun demikian, jika ditinjau ketersediaan selama

sepuluh tahun terakhir ternyata dukungan pertumbuhan produksi semakin

(10)

ditunjukkan oleh laju pertumbuhan tingkat produksi yang lebih lambat dari

laju pertumbuhan ketersediaan beras.

Penduduk Indonesia khususnya Sumatera Utara sangat tergantung

pada nasi sebagai makanan pokok. Ketergantungan yang sangat besar ini

menjadi tantangan bagi negara-negara yang mengkonsumsi nasi sebagai

makanan pokok, khususnya Indonesia. Tantangan lainnya adalah: padi

dihasilkan dalam lahan sumber daya yang terbatas, petani padi butuh

intensif untuk usaha tani mereka, intensifikasi budidaya padi harus terus

diupayakan. Kondisi ini menyebabkan padi akan tetap menjadi penentu

ketahanan dan ekonomi Indonesia.

Perubahan-perubahan harga beras secara langsung mempengaruhi

tingkat biaya hidup rakyat, harga beras yang tidak stabil sangat merugikan

rakyat baik yang hidup di kota maupun di pedesaan. Harga beras yang

terlalu rendah merugikan para petani dan produsen dan dapat mengurangi

motivasi para petani untuk meningkatkan produksi, sebaliknya harga beras

yang terlalu tinggi atau meningkat terlalu cepat jelas merugikan konsumen.

Semakin tinggi harga beras relative terhadap harga barang lain maka

semakin sedikit jumlah produk yang dijual kepasar karena mampu untuk

membeli barang lain dengan hanya menjual beras sejumlah itu. Sebaliknya

semakin rendah harga beras relative terhadap barang lain maka petani akan

menjual semakin banyak beras agar mampu membeli barang lain yang

(11)

Dengan demikian jika harga beras relative lebih rendah dari harga

barang lain maka kemampuan rumahtangga petani untuk membeli barang

lain menurun yang berarti pula menurun tingkat kesejahteraannya.

Mengingat hal-hal tersebut diatas maka senantiasa diusahakan agar

harga-harga beras khususnya di Sumatera Utara tetap stabil.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah

penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan beberapa faktor yang mempengaruhi fluktuasi

harga beras di Sumatera Utara.

2. Seberapa besar hubungan antara faktor yang mempengaruhi fluktuasi

harga beras di Sumatera Utara.

1.3Batasan Masalah

Fluktuasi harga beras dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka penulis

membatasi pokok permasalahan hanya tiga factor yaitu, harga gabah

kering panen, produktivitas beras dan kebutuhan beras. Hal ini

dikarenakan penulis menganggap kontribusi paling besar terhadap

(12)

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari tulisan ini adalah:

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan harga gabah kering panen,

produktivitas beras, dan kebutuhan beras terhadap fluktuasi harga beras di

Sumatera Utara.

1.5Manfaat Penelitian

Untuk member gambaran terhadap pengaruh fluktuasi harga beras di Sumatera

Utara.

1.6Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data mengenai hargaberas di peroleh dari Badan

Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara, yang berada di Jalan Jendral

(13)

1.7Tinjauan Pustaka

Metode analisis data adalah metode yang digunakan yang bertujuan untuk

mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung dalam data tersebut dan

menggunakan hasil analisis tersebut untuk memecahkan suatu masalah.

Permasalahan yang akan dipecahkan biasanya dinyatakan dalam bentuk satu

atau lebih hipotesis nol. (Hartono. 2004)

Metode analisis data biasanya menggunakan variabel independent (bebas) dan

variabel dependent (terikat). Untuk melihat persamaan regresi liniernya dan

untuk mengetahui hubungan setiap variabel digunakan analisis korelasi.

1.) Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y).

2.) Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel

terikat (Y) sehingga di dapat regresi Y atas , , ,…, .

3.) Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel bebas X secara bersama-bersama terhadap variabel terikat Y.

Secara umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

= + + + + …+ + ε

4.) Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar

pengaruh hubungan variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel

terikat. (Santoso. 1992)

5.) Uji determinasi untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel

(14)

1.8Metodologi Penelitian

Untuk mendukung penyusunan tugas akhir, penulis menggunakan beberapa

metode untuk memperoleh data. Metode yang digunakan sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis melakukan riset di

Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sumatera Utara dengan mengambil

data sekunder. Data yang diperoleh kemudian disajikan dan disusun

dalam bentuk angka-angka agar gambaran yang jelas dari sekumpulan

data yang diperoleh dapat diambil yang kemudian dapat ditarik

kesimpulannya.

2. Pengolahan Data

Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier

berganda.

1.9Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang diuraikan oleh penulis antara lain :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, lokasi penelitian, tinjauan pustaka, metodologi

(15)

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang pengertian regresi linier

sederhana, regresi linier berganda, uji keberartian regresi,

uji koefisien regresi berganda, uji korelasi dan uji

koefisien determinasi untuk regresi linier berganda.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

Bab ini menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan,

visi dan misi perusahaan beserta struktur organisasi

perusahaan.

BAB 4 :PENGOLAHAN DATA

Bab ini menguraikan proses pengolahan data pada regresi

linier berganda, analisis korelasi dan koefisien linier

berganda.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan

program yang akan digunakan yaitu SPSS mulai dari

input data hingga hasil outputnya yang membantu dalam

(16)

BAB 6 :KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil pengolahan data

yang telah dilakukan serta saran berdasarkan kesimpulan

yang diperoleh yang tentunya bermanfaat bagi pembaca

(17)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi

Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat

pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama

disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel eksplanatorik,

variabel independen, atau secara bebas, variabel X(karena seringkali digambarkan

dalam grafik sebagai absis, atau sumbu X). Variabel yang kedua adalah variabel

yang dipengaruhi, variabel dependen, variabel terikat, atau variabel Y. Kedua

variabel ini dapat merupakan variabel acak (random), namun variabel yang

dipengaruhi harus selalu variabel acak.

Istilah “regresi” pada mulanya bertujuan nutuk membuat perkiraan nilai

satu variabelterhadap satu variabel yang lain.Pada perkembangan selanjutnya

analisis regresi dapat digunakan sebagai alat untuk membuat perkiraan nilai suatu

variabel dengan menggunakan beberapa variabel lain yang berhubungan dengan

(18)

Jadi prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu

persamaan regresi adalah bahwa antara suatu variabel tidak bebas (dependent

variable) dengan variabel-variabel bebas (independent variable) lainnya memiliki

sifat hubungan sebab akibat (hubungan kausalitas), baik didasarkan pada teori,

hasil penelitian sebelumnya, maupun yang didasarkan pada penjelasan logis

tertentu.

2.2 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi adalah teknik statistika yang berguna untuk memeriksa dan

memodelkan hubungan diantara variabel-variabel.Analisis regresi linier atau

regresi garis lurus digunakan untuk :

1. Menentukan hubungan fungsional antar variabel dependen dengan

independen. Hubungan fungsional ini dapat disebut sebagai persamaan

garis regresi yang berbentuk linier.

2. Meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dalam hubungannya

dengan variabel yang lain yang diketahui melalui persamaan garis

regresinya.

Analisis regresi tediri dari dua bentuk yaitu :

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

(19)

Analisis Regresi sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang

bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel

dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Sedangkan analisis regresi

berganda adalah bentuk regresi dengan model yang memiliki hubungan antara

satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen. Variabel

independen adalah variabel yang nilainya tergantung dengan variabel lainnya,

sedangkan variabel dependen adalah variabel yang nilainya tergantung dari

variabel yang lainnya.

Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua

variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya

belum diketahui dengan baik, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari

beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu

fenomena yang komplek. Jika , ,…, adalah variabel-variabel independen

dan Y adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan

Y, dimana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Jika dibuat secara

matematis hubungan itu dapat dijabarkan sebagai berikut:

Dengan : Y = f( , ,…, , e)

Y adalah variabel dependen (tak bebas)

X adalah variabel independen (bebas)

(20)

Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat kegiatan yang lazim

dilaksanakan yakni :

(1) Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan dataempiris

(2)Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh

variasi independen

(3) Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak

(4)Melihat apakah tanda magnitud dari estimasi parameter cocok dengan

teori.

2.2.1Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk memperkirakan hubungan antara dua

variabel di mana hanya terdapat satu variabel/peubah bebas X dan satu peubah tak

bebas Y.

Dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah :

Y = a + bX …(2.1)

Dengan: Y adalah variabel terikat/tak bebas (dependent)

X adalah variabel bebas (independent)

(21)

b adalah penduga bagi koefisien regresi (β)

Penggunaan regresi linier sederhana didasarkan pada asumsi diantaranya sebagai

berikut:

 Model regresi harus linier dalam parameter

Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (error) .

Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut:

(E (U / X)) = 0

 Varian untuk masing-masing error term (kesalahan) konstan

Tidak terjadi autokorelasi

Model regresi dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi

dalam model yang digunakan dalam analisis empiris

Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas

(explanatory) tidak ada hubungan linier yang nyata

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk memperkirakan nilai variabel tak bebasY, akan lebih baik apabila ikut

memperhitungkan variabel-variabel bebas lain yangmempengaruhi nilaiY, dengan

demikian dimiliki hubungan antara satu variabel tidak bebas Y dengan beberapa

(22)

berganda. Dalam pembahasan mengenai regresi sederhana, simbol yang

digunakan untuk variabel bebasnya adalah X. Dalam regresi berganda, persamaan

regresinya memiliki lebih dari satu variabel bebas maka perlu menambah tanda

bilangan pada setiap variabel tersebut, dalam hal ini , ,…, .

Secara umum persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut :

= + + + … + + (Untuk populasi) …(2.2)

= + + + … + + (Untuk sampel) …(2.3)

Dengan : i = 1, 2,…, n

, , ,…, dan adalah pendugaan atas , , ,…, dan .

Dalam penelitian ini, digunakan empat variabel yang terdiri dari satu variabel

bebas Y dan tiga variabel X yaitu , dan . Maka persamaan regresi

bergandanya adalah :

= + + + …(2.4)

Persamaan di atas dapatdiselesaikan dengan empat bentuk yaitu :

∑ = n + ∑ + ∑ + ∑

∑ = ∑ + ∑ + ∑ + ∑

∑ = ∑ + ∑ + ∑ + ∑

(23)

Sistem persamaan tersebut dapat disederhanakan, apabila diambil

= − , = – , = – dan y = Y– .

Sehingga persamaan menjadi :

y = + + ... (2.6)

Koefisien-koefisien , dan untuk persamaan tersebut dapat dihitung dari :

∑ = ∑ + ∑ + ∑

∑ = ∑ + ∑ + ∑

∑ = ∑ + ∑ + ∑ …(2.7)

Dengan penggunaan , , dan y yang baru ini, maka diperolehlah harga ,

, dan . Harga setiap koefisien penduga yang diperoleh kemudian

disubtitusikan kepersamaan (2.4) sehingga diperoleh model regresi linier berganda

Y atas , , .

2.3Uji Keberartian Regresi

Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan

terlebih dahulu diperiksa setidak-tidaknya mengenai keliniearan dan

keberartiannya. Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesis. Uji

keberartian dilakukan untuk meyakinkan apakah regresi yang didapat berdasarkan

(24)

Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat (JK) yaitu Jumlah Kuadrat

untuk regresi yang ditulis dan Jumlah Kuadrat untuk sisa (residu) yang

ditulis dengan .

Jika = − , = − ,…, = − dan = – Y

maka secara umum jumlah kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung dari :

= ∑ + ∑ + ∑ ...(2.8)

dengan derajat kebebasan dk = k

= ∑( − ) …(2.9)

dengan derajat kebebasan dk =(n – k – 1) untuk sampel berukuran n.

Dengan demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung

dengan : =

Pengujian hipotesis merupakan salah satu tujuan yang akan dibuktikan dalam

penelitian. Jika terdapat deviasi antara sampel yang ditentukan dengan jumlah

populasi maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam

(25)

hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu: tingkat

signifikansi atau probabilitas (α) dan tingkat kepercayaan atau confidence interval.

Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnyamenggunakan 0,05. Kisaran

tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Yang dimaksud dengan

tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe I, yaitu

kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar. Dalam melakukan uji

hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu: (hipotesis nol) dan (hipotesis

alternatif). bertujuan untuk memberikan usulan dugaan kemungkinan tidak

adanya perbedaan antara perkiraan penelitian dengan keadaan yang sesungguhnya

yang diteliti. bertujuan memberikan usulan dugaan adanya perbedaan perkiraan

dengan keadaan sesungguhnya yang diteliti.

Pembentukan suatu hipotesis memerlukan teori-teori maupun hasil

penelitian terlebih dahulu sebagai pendukung pernyataan hipotesis yang diusulkan.

Dalam membentuk hipotesis ada beberapa hal yang dipertimbangkan :

1) Hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang diusulkan

2) Daerah penerimaan dan penolakan serta teknik arah pengujian (one tailed

atau two tailed)

3) Penentuan nilai hitung statistik

4) Menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak hipotesis yang

diusulkan

Dalam uji keberartian regresi, langkah-langkah yang dibutuhkan untuk

(26)

1) : = = . . . = = 0

Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas

dengan variabel tak bebas.

:Minimal satu parameter koefisien regresi yang ≠ 0

Terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas

dengan variabel tak bebas

2)Pilih taraf α yang diinginkan

3)Hitung statistik dengan menggunakan persamaan

4)Nilai menggunakan daftar tabel F dengan taraf signifikansi α yaitu

= ( ) ( ) ,( )

5)Kriteria pengujian : jika ≥ , maka ditolak dan

diterima.Sebaliknya Jika > , maka diterima dan

ditolak.

2.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang disimbolkan dengan bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen.Nilai dikatakan baik jika berada di atas 0,5 karena nilai berkisar

antara 0 dan 1. Pada umumnya model regresi linier berganda dapat dikatakan

layak dipakai untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen

(27)

Koefisien determinasi dapat dihitung dari :

Sehingga rumus umum koefisien determinasi yaitu :

=

∑ …(2.12)

Harga diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan oleh masing-masing

variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkanvariabel yang

dijelaskan penduga hanya disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja.

2.6 Uji Korelasi

Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak

menunjukkan hubungan fungsional, keeratan hubungan ini dinyatakan dalam

bentuk koefisien korelasi.

(28)

Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur

keeratansuatu hubungan antarvariabel, koefisien korelasi biasanya disimbolkan

dengan r.

Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut :

r

=

∑ (∑ ) (∑ )

{( ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) ²}

…(2.13)

Untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel tak bebas Y dengan tiga

variabel bebas , , yaitu :

1. Koefisien korelasi antara Y dengan

=

∑ (∑ ) (∑ ) {( ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

…(2.14)

2. Koefisien korelasi antara Y dengan

=

∑ (∑ ) (∑ ) {( ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

...(2.15)

3. Koefisien korelasi antara Ydengan

=

∑ (∑ ) (∑ ) {( ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

…(2.16)

Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada suatu variabel

(29)

dengan arah yang berlawanan. Hubungan antara variabel dapat dikelompokkan

menjadi tiga jenis hubungan sebagai berikut:

1. Korelasi Positif

Terjadinya korelasi positif apabila perubahan pada variabel yang satu

diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama

atau berbanding lurus. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat,

maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang lain.

2. Korelasi Negatif

Korelasi negative terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu

diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang

berlawanan atau berbanding terbalik. Artinya, apabila variabel yang

satu meningkat, maka akan diikuti dengan penurunan pada variabel

yang lain dan sebaliknya.

3. Korelasi Nihil

Korelasi nihil terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti

pada perubahan variabel yang lain dengan arah yang tidak teratur

(acak).

Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat

(30)

Tabel 2.1 Tingkat Keeratan Korelasi

-1 ≤ r ≤+1 Tingkat Keeratan

0,80 – 1,00 Korelasi sangat kuat atau sempurna

0,60 – 0,79 Korelasi kuat

0,40 – 0,59 Korelasi sedang

0,20 – 0,39 Korelasi rendah

0,00 – 0,19 Tidak ada korelasi atau korelasi

lemah

Sumber : Sugiono (2001)

2.7 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui bagaimana keberartian setiap variabel bebas dalam regresi,

perlu diadakan pengujian tersendiri mengenai koefisien-koefisien regresi.

Misalkan populasi memiliki model regresi linier berganda :

, , = β + β + β + . . . + β

yang berdasarkan sebuah sampel acak berukuran n ditaksir oleh regresi berbentuk :

^

Y =b + b + b + . . . + b

(31)

: β = 0, i = 1, 2, . . ., k

:β≠ 0, i = 1, 2, . . ., k

Untuk menguji hipotesis ini digunakan kekeliruan baku taksiran . .. ,

jumlah kaudrat-kuadrat ∑ dengan = − dan koefisien korelasi ganda

antara masing-masing variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y dalam regresi

yaitu .

Dengan besaran-besaran ini dibentuk kekeliruan baku koefisien yakni :

(32)

Selanjutnya hitung statistik :

=

…(2.21)

Dengan kriteria pengujian : jika ≥ , maka tolak dan jika < , maka

terima yang akan berdistribusi t dengan derajat kebebasan dk=(n-k-1)

dan =

(33)

BAB 3

GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Umum Perusahaan

Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara yang awal mulanya

sebelumnya dilaksanakannya Undang-undang Otonomi Daerah peleburan dari dua

unit kerja yakni Satuan Pengendalian Bimas Departemen Pertanian dan Kantor

Wilayah Departemen Pertanian yang terbentuk pada tahun 2001 di bawah

naungan pemerintah Propinsi Sumatera Utara.

Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang pangan telah mengamanatkan

bahwa Pemerintah bersama masyarakat bertanggung jawab mewujudkan

ketahanan pangan. Oleh karena itu Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Utara

telah menetapkan pembentukan Badan Ketahanan Pangan yang mempunyai tugas

membantu kepala daerah dalam pemeliharaan ketahanan pangan. Disamping

sebagai salah satu lembaga teknis Propinsi Sumatera Utara, Badan Ketahanan

Pangan juga berperan secara ex-office sebagai sekretariat dari Dewan Ketahanan

Pangan Propinsi Sumatera Utara yang diketuai oleh Gubenur (Surat Keputusan

Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/250/K/Tahun 2002). Hal ini sesuai dan

mengacu kepada Keputusan Presiden R.I. No. 132 Tahun 2001 tentang Dewan

Ketahanan Pangan yang ketuanya adalah Presiden Republik Indonesia. Ketahanan

(34)

membentuk manusia Indonesia yang berkualitas, mandiri, dan sejahtera melalui

perwujudan ketersediaan pangan yang cukup, aman bermutu, bergizi, dan

beragam serta tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia dan terjangkau oleh

daya beli masyarakat. Karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah

penduduk yang banyak dan tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka upaya untuk

mewujudkan ketahanan pangan merupakan tantangan yang harus mendapatkan

prioritas untuk kesejahteraan bangsa. Indonesia sebagai negara agraris dan

maritim dengan sumber daya alam dan sosisal budaya yang beragam, harus

dipandang sebagai karunia ilahi untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Berdasarkan dengan hal tersebut di atas dan dengan adanya peraturan

Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan

kewenangan propinsi sebagai daerah otonomi, pemerintah Propinsi Sumatera

Utara turut ambil bagian dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan di

daerahnya dengan keluarnya Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 4

Tahun 2001 tanggal 31 Juli 2001 tentang lembaga teknis daerah Propinsi

Sumatera Utara. Dengan keluarnya peraturan tersebut dibentuklah Badan

Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara berkantor di Jalan Jenderal Besar Dr.

Abdul Haris Nasution No. 24 Gedung Johor Medan, yang dahulunya merupakan

kantor Wilayah Departemen Pertanian Propinsi Sumatera Utara. Adapun pegawai

Badan Ketahanan Pangan adalah peleburan dari pegawai Kantor Wilayah

Departemen Propinsi Sumatera Utara dan pegawai Bimas Ketahanan Pangan

(35)

3.2 Visi dan Misi

Visi

Visi dari Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara adalah terwujudnya

ketahanan pangan masyarakat yang berbasis kepada sumber daya lokal yang

dimiiki secara efisien dan berkelanjutan menuju masyarakat yang berkualitas dan

sejahtera.

Misi

Adapun misi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat untuk

mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis sumber daya lokal yang

dimiliki.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan

masyarakat.

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Adapun struktur organisasi Badan Ketahanan Pangan Propinsi Sumatera Utara

adalah sebagai berikut :

a. Kepala Badan

(36)

1. Kepala Subbag Umum

2. Kepala Subbag Keuangan

3. Kepala Subbag Program

c. Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, terdiri dari :

1. Kepala Sub Bidang Ketersediaan Pangan

2. Kepala Sub Bidang Kerawanan Pangan

d. Kepala Bidang Distribusi dan Akses Pangan

1. Kepala Sub Bidang Distribusi Pangan

2. Kepala Sub Bidang Akses Pangan

e. Kepala Bidang Konsumsi Mutu dan Keamanan Pangan

1. Kepala Sub Bidang Konsumsi

2. Kepala Sub Bidang Mutu dan Keamanan Pangan

(37)

BAB 4

PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan adalah data mengenai Harga Beras:

1. Harga Gabah Kering Panen (Rp/Kg)

2. Produktivitas Beras (KW/HA)

3. Kebutuhan Beras (Ton)

Untuk memperoleh model yang cocok dalam menduga harga beras

berdasarkan faktor-faktor penduga tersebut maka penulis menggunakan analisis

regresi linier dengan satu variabel terikat (dependent variable) dan tiga variabel

bebas (dependent variable). Data yang diolah adalah data berdasarkan tahun

(38)

Tabel 4.1 : Data yang akan diolah

(Sumber: Badan Ketahanan Pangan & Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara)

Dari data tersebut, disimbolkan menjadi :

Y = Harga Beras

= Harga Gabah Kering Panen

= Produktivitas Beras

= Kebutuhan Beras

Setelah melihat data yang tersedia penulis mengelompokkan penganalisaan dan

(39)

1. Menentukan persamaan regresi

2. Uji keberartian regresi

3. Uji koefisien regresi berganda

4. Menentukan nilai korelasi

5. Uji koefisien determinasi

4.2Menentukan Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk melihat hubungan antara variabel-variabel bebas (harga gabah kering

panen, konsumsi beras, produktivitas beras) terhadap variabel terikat (harga

beras) maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan

persamaaan regresi linier berganda.

Nilai-nilai yang diperlukan untuk menghitung koefisien-koefisien regresi ,

(40)

Tabel 4.2 Nilai-Nilai untuk Menghitung Koefisisen-Koefisien Regresi dan

(41)

Sambungan Tabel 4.2

Bulan

1 4,130208 2.409,333 94.211,11 -1.520,230 -38,8781 -886.820

2 69,13021 2.409,333 1.576.878 4.333,932 6,621875 151.046,7

3 38,25521 2.409,333 872.611,1 6.047,266 16,69687 380.860,0

4 79,20521 2.409,333 1.806.691 213.092,5 284,1719 6.482.033

5 8,355208 2.409,333 190.584,4 6.925,182 87,54687 1.996.967

6 27,85521 2.409,333 635.384,4 104.424,9 395,9719 9.032.220

7 158,5052 -5.174,220 -7.764.642 482.038,7 321,2219 -1.6E+07

8 17,78021 -1.2757,40 -2.147.503 19.824,93 117,7719 -1.4E+07

9 77,25521 2.409,333 1.762.211 56.901,43 77,79687 1.774.567

10 78,88021 2.409,333 1.799.278 95.232,68 127,5219 2.908.807

11 13,23021 1.935,158 242.391,0 15.321,60 122,3219 2.241.062

12 16,15521 -3.278,170 -501.391,0 9.164,974 59,92187 -1.859.729

13 61,19479 -2.409,330 -1.395.869 112.339,5 193,9031 -4.422.980

14 -40,8552 -2.409,330 931.917,8 -22.328,90 57,72813 -1.316.793

15 81,01979 -2.409,330 -1.848.082 97.878,14 127,6031 -2.910.660

16 59,24479 -2.409,330 -1.351.389 126.259,8 225,1031 -5.134.660

17 28,04479 -2.409,330 -639.709,0 38.194,85 143,8531 -3.281.327

18 34,86979 -2.409,330 -795.389,0 47.489,97 143,8531 -3.281.327

19 -9,65521 5.174.217 -472.976,0 -11.159,20 122,0781 5.980.200

20 15,69479 12.757,440 1.895.625 12.779,18 86,00313 10.387.502

21 32,59479 -2.409.330 -743.496,0 28.044,06 90,87813 -2.072.953

22 83,61979 -2.409,330 -1.907.389 78.892,06 99,65313 -2.273.113

23 160,6448 -1.935,160 -2.943.177 245.971,9 161,7281 -2.963.025

24 82,31979 3.278.167 2.554.869 98.435,47 126,3031 3.919.931

(42)

Sambungan Tabel 4.2

Untuk menentukan regresi linier berganda dengan persamaan

Ŷ = a + + +

Bulan Ŷ Y-Ŷ (Y-Ŷ)2

1 161,5017 0,105625 54.957.511,11 7.910,555703 403,444297 162.767,3008

2 45.244,84 0,105625 54.957.511,11 7.755,423965 418,5760353 175.205,8973

3 13.855,25 0,105625 54.957.511,11 7.829,111540 313,8884596 98.525,96507

4 59.393,75 0,105625 54.957.511,11 7.731,378545 -411,3785453 169.232,3075

5 660,9184 0,105625 54.957.511,11 7.900,472140 24,52786000 601,6159160

6 7.345,918 0,105625 54.957.511,11 7.853,932619 -877,9326185 770.765,6827

7 237.859,4 0,105625 253.467.627,1 7.498,877880 -292,8778801 85.777,45266

8 2.993,002 0,105625 1.540.850.347 7.791,500002 40,49999801 1.640,249839

9 56.505,25 0,105625 54.957.511,11 7.736,032497 218,9675025 47.946,76717

10 58.907,34 0,105625 54.957.511,11 7.732,154204 69,84579600 4.878,435219

11 1.657,168 0,105625 35.454.085,44 7.886,133605 -68,13360492 4.642,188120

12 2.470,918 0,105625 10.1740.844,4 7.849,427300 160,5727004 25.783,59213

13 35.453,75 0,105625 54.957.511,11 8.641,862147 149,1378533 22.242,09928

14 15.802,59 0,105625 54.957.511,11 8.398,305318 -26,30531767 691,9697378

15 62.146,34 0,105625 54.957.511,11 8.689,177327 -102,1773269 10.440,20613

16 33.230,25 0,105625 54.957.511,11 8.637,208195 249,7918054 62.395,94605

17 7.446,252 0,105625 54.957.511,11 8.562,744960 74,25503978 5.513,810933

18 11.511,50 0,105625 54.957.511,11 8.579,033793 57,96620726 3.360,081184

19 882,5851 0,105625 253.467.627,1 8.429,528608 140,4713925 19.732,21211

20 2.332,085 0,105625 1.540.850.347 8.446,791894 12,20810602 149,0378525

21 10.058,42 0,105625 54.957.511,11 8.573,604182 -99,60418190 9.920,993052

22 66.199,00 0,105625 54.957.511,11 8.695,382596 -194,3825964 37.784,59379

23 244.324,3 0,105625 35.454.085,44 8.876,510052 -184,5100515 34.043,95912

24 64.156,67 0,105625 101.740.844,4 8.659,850930 -76,85092981 5.906,065412

Jumlah 1.040.599 2,535 4.742.345.985 1.759.948,429

(43)

Akan digunakan model rumus:

y = + +

dengan = – , = – , = – dan y = Y –

harga-harga yang diperlukan adalah

(44)

∑ = ∑ + ∑ + ∑

∑ = ∑ + ∑ + ∑

Dapat disubstitusikan nilai-nilai yang bersesuaian dengan persamaan (2.7),

sehingga diperoleh :

1.864.585 = 1.040.599 b1+ 1.177,48 b2 - 8.148.361 b3

3.157,38 = 1.177,48 b1+ 2,54 b2 + 0 b3

-1.5E+07 = - 8.148.361 b1 + 0 b2 + 4.742.345.985 b3

Setelah diselesaikan diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :

b1 = 0,78

hasil tersebut memberikan regresi Y atas , , berbentuk:

− = 0,78 ( − ) + 885,23 ( − ) - 0,002 ( − )

Atau = - 36.858,47 + 0,78 + 885,23 - 0,002

(45)

Setelah persamaan regresi berganda dipeeroleh maka dilakukan pengujian

hipotesa mengenai keberartian model regresi dengan kriteria pengujian sebagai

berikut:

Tolak jika >

Terima jika <

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

=

= Statistik F yang menyebar mengikuti distribusi derajat kebebasan = k

dan = n-k-1 danα =0,05

Menguji keberartian regresi linier ganda ini dimaksudkan untuk

meyakinkan apakah regresi (berbentuk linier) yang didapat berdasarkan penelitian

ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan peubah.

Dari nilai tabel diatas dapat dicari nilai kuadrat regresi ( ), nilai jumlah

(46)

= b1∑x1iyi + b2∑x2iy2i + b3∑x3iyi

= 0,78(1.864.584) + 885,23(3.157,38) + -0,002(-1.5E+07)

= 1.446.281 + 2.795.000,9 + 27.997,06

= 4.269.279

Untuk JKres dapat diketahui dari tabel 4.2

= ∑( − )

= 1.759.948,43

Jadi Fhitung dapat dicari dengan rumus dibawah ini:

=

Hal ini berarti persamaan regresi linier berganda Yatas , dan bersifat

nyata yang berarti bahwa harga gabah kering panen, produktivitas beras dan

kebutuhan beras secara bersama-sama mempengaruhi fluktuasi harga beras di

(47)

4.4 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Dari hasil perhitungan didapat persamaan penduga regresi berganda:

Ŷ = - 36.858,47 + 0,78 + 885,23 - 0,002

Untuk mengetahui bagaimana keberartian adanya setiap variabel bebas dalam

persamaan regresi di atas, perlu diadakan pengujian tersendiri mengenai

koefisien-koefisien regresinya.

1. Hipotesis pengujian

: = 0 ; I=1,2,3

Tidak ada pengaruh yang signifikan antarakoefisisen , dan

terhadap Y

: Minimal satu parameter koefisien regresi βkyang ≠ 0

2. Taraf nyata signifikan ( ) diambil sebesar 0,05

3. Kriteria pengujian: terima jika < dan tolak jika

>

4. Ambil kesimpulan berdasarkan kriteria pengujian.

Dengan koefisien korelasi ganda adalah sebesar:

= / (∑ )

= 148.202.387 / (6.029.228)

(48)

R =0,84

Dari perhitungan sebelumnya didapat ∑ = 1.040.599, ∑ = 2,54 dan ∑ =

4.742.345.985 dan nilai kesalahan bakunya dapat dihitung:

. =

∑( ) ²

. =

. . ,

. = 87.997,42

Dengan menggunakan persamaan (2.17) dapat dihitung kekeliruan baku koefisien

(49)

= .

(∑ 32) ( )

= . ,

( . . . ) ( , )

= 0,004

Diperoleh distribusi student

=

=

= , ,

= 1,811

=

= ,

,

= 3,248

= ₃

(50)

= , ,

= -0,424

Dari tabel distribusi t dengan dk = 20 dan = 0,05 diperoleh sebesar 2,090

dan dari hasil perhitungan di atas diperoleh :

1. = 1,811

2. = 3,248

3. = -0,424

Sehingga dari ketiga koefisien regresi tersebut variabel (Harga Gabah Kering

Panen) dan (Produktivitas Beras) memilliki pengaruh yang berarti atau

signifikan terhadap persamaan regresi yang didapat, sedangkan variabel

(Kebutuhan Beras) tidak memiliki pengaruh yang berarti atau signifikan

(51)

4.5Uji Koefisien Korelasi

Tabel 4.3 Nilai yang Diperlukan untuk Uji Korelasi

Bulan Y

(52)

Sambungan tabel 4.5

Bula

n Y Y Y

1 162.319,1 6.986.859,0 494.082.204 28.167.832 398.323,7 1.212.455.562 69.122.596

2 152.737,1 6.986.859,0 464.915.604 26.058.712 391.616,3 1.192.038.942 66.814.276

3 157.288,5 6.986.859,0 478.769.739 26.733.469 390.131,1 1.187.518.119 66.308.449

4 151.251,9 6.986.859,0 460.394.781 23.109.240 350.701,2 1.067.497.560 53.582.400

5 161.696,3 6.986.859,0 492.186.375 26.746.875 379.686,8 1.155.726.525 62.805.625

6 158.821,7 6.986.859,0 483.436.395 23.125.440 334.220,2 1.017.331.008 48.664.576

7 139.561,8 8.104.791,0 492.783.471 20.991.078 345.239,5 1.219.017.402 51.926.436

8 160.306,9 9.222.675,0 644.105.000 26.205.872 375.231,1 1.507.660.000 61.340.224

9 151.539,3 6.986.859,0 461.269.779 25.161.665 381.124,1 1.160.101.515 63.282.025

10 151.299,8 6.986.859,0 46.0540.614 24.638.716 373.793,8 1.137.789.066 60.871.204

11 160.977,6 7.056.759,7 49.490.1120 26.268.480 374.560,4 1.151.528.856 61.121.124

12 160.546,4 7.825.284,0 547.328.883 26.841.510 383.759,1 1.308.297.330 64.160.100

13 174.281,8 7.081.650,5 523.394.637 31.550.899 426.891 1.282.017.903 77.281.681

14 159.034,0 7.081.650,5 477.603.075 27.418.300 406.544,3 1.220.913.876 70.090.384

15 177.244,0 7.081.650.5 532.290.450 31.342.550 416.984,7 1.252.267.971 73.736.569

16 173.990,5 7.081.650.5 522.519.639 31.842.121 431.552,7 1.296.017.871 78.978.769

17 169.328,7 7.081.650.5 508.519.671 30.117.219 419.412,7 1.259.559.621 74.597.769

18 170.348,5 7.081.650.5 511.582.164 30.298.596 419.412,7 1.259.559.621 74.597.769

19 163.695,8 8.214.749.5 570.261.957 28.889.470 416.159,2 1.449.761.190 73.444.900

20 167.483,4 9.347.800,0 663.932.500 29.175.091 410.769,0 1.628.357.500 71.554.681

21 170.008,6 7.081.650.5 510.561.333 29.667.474 411.497,4 1.235.788.842 71.808.676

22 177.632,5 7.081.650.5 533.457.114 31.096.658 412.808,6 1.239.726.333 72.267.001

23 189.141,2 7.152.499.5 573.702.340 33.855.340 422.083,5 1.280.262.064 75.550.864

24 177.438,2 7.931.450.5 596.818.782 31.362.282 416.790,5 1.401.887.139 73.667.889

Jum

lah 3.937.973 177.404.085 12.499.357.627 670.664.889 9.489.294 30.123.081.816 1.617.575.987

4.5.1 Perhitungan Korelasi antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas,

maka dari tabel 4.5 dapat dihitung besar koefisien korelasinya dengan

(53)

1. Koefisien korelasi antara harga beras (Y) dengan harga gabah kering

2. Koefisien korelasi antara harga beras (Y) dengan produktivitas beras ( ) :

=

∑ (∑ ) (∑ )

(54)

=

∑ (∑ ) (∑ )

4.5.2 Perhitungan Korelasi antara Variabel Bebas

(55)

= ∑ −(∑ ) (∑ )

3. Koefisien korelasi antara produktivitas beras ( ) dengan kebutuhan beras ( ) :

=

2 3

(

2

) (

3

)

Dari perhitungan koefisien korelasi baik antara variabel bebas terhadap

variabel tak bebas maupun antara sesama variabel bebas diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

(56)

2. = 0,808 ; variabel berkorelasi sangat kuat terhadap variabel Y

3. = -0,116 ; variabel berkorelasi sangat lemah terhadap variabel Y

4. = 0,725 ; variabel berkorelasi sangat kuat terhadap variabel

5. = -0,116 ; variabel berkorelasi sangat lemah terhadap variabel

6. = 0,000 ; variabel berkorelasi sangat lemah terhadap variabel

4.6 Perhitungan Koefisien Determinasi

Langkah berikutnya adalah menghitung koefisien determinasi dengan rumus:

Dimana adalah koefisien multiple yang dikuadratkan. Dari hasil perhitungan

telah diperoleh maka R dapat dihitung:

= ∑

= . .

. .

= 0,71

Dan untuk koefisisen korelasi ganda digunakan rumus:

R = √

= √0,71

= 0,84

Nilai koefisien determinasi sebesar 0,71 berarti sekitar 71% kenaikan harga beras

(57)

Beras, nilai tersebut menunjukkan hubungan yang kuat mempengaruhi terjadinya

fluktuasi harga beras di Sumatera Utara. Sedangkan sisanya (100% - 71% = 29%)

(58)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain

sistem yang ada dalam desain sistem yang disetujui, menginstal dan memulai

sistem atau sistem yang diperbaiki.

Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan penerapan hasil desain

yang tertulis ke dalam programming. Pengolahan data pada tugas akhir ini

menggunakan software yaitu SPSS 17.0 dalam memperoleh hasil perhitungan.

5.2 Sekilas Tentang Program SPSS

SPSS merupakan salah satu paket program komputer yang digunakan untuk

mengolah data statistik. Analisis data akan menjadi lebih cepat, efisien, dengan

hasil perhitungan yang akurat dengan program untuk analisis statistik yang paling

(59)

SPSS pertama sekali diperkenalkan oleh tiga mahasiswa Standford

University pada tahun 1968. Tahun 1948 SPSS sebagai software muncul dengan

nama SPSS/PC+ dengan sistem Dos. Lalu sejak tahun 1992 SPSS mengeluarkan

versi Windows. SPSS dengan sistem Windows telah mengeluarkan software

dengan beberapa versi yang berkembang dalam penggunaannya dalam mengolah

data statistika.

SPSS sebelumnya dirancang untuk pengolahan data statistik pada

ilmu-ilmu sosial, sehingga SPSS merupakan singkatan dari Statistical Package for the

Social Science. Namun, dalam perkembangan selanjutnya penggunaan SPSS

diperluas untuk berbagai jenis penggunaan, misalnya untuk proses produksi di

perusahaan, riset ilmu-ilmu sains dan sebagainya. Sehingga kini SPSS menjadi

singkatan dari Statistical Product and Service Solutions.

5.3Pengolahan Data dengan SPSS

1. Memulai SPSS pada window yaitu sebagai berikut :

 Pilih menu Start dari Windows

 Selanjutnya pilih menu Program

(60)

Tampilannya adalah sebagai berikut :

(61)

Gambar 5.2 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS 17.0

2. Memasukan data ke dalam SPSS

SPSS Data Editor mempunyai 2 tipe lingkungan kerja yaitu : Data View dan

Variable View. Untuk menyusun defenisi variabel, posisi tampilan SPSS Data

Editor harus berada pilih ada “Variable View”. Lakukan dengan mengklik tab

sheet Variable View yang berada dibagian kiri bawah atau langsung menekan

Ctrl+T. Tampilan variable view juga dapat dimunculkan dari View lalu pilih

(62)

Tampilannya adalah sebagai berikut :

Gambar 5.3 Tampilan Jendela Variabel View dalam SPSS

Pada tampilan jendela Variabel view terdapat kolom-kolom berikut :

Name : untuk memasukkan nama variabel yang akan diuji

Type : untuk mendefenisikan tipe variabel apakah bersifat

numeric atau string

Widht : untuk menuliskan panjang pendek variabel

Decimals : untuk menuliskan jumlah desimal di belakang koma

Label : untuk menuliskan label variabel

Values : untuk menuliskan nilai kuantitatif dari variabel yang skala

pengukurannya ordinal atau nominal bukan scale

(63)

Columns : untuk menuliskan lebar kolom

Align : untuk menuliskan rata kanan, kiri atau tengah penempatan

teks atau angka di Data view

Measure : untuk menentukan skala pengukuran variabel,

misalnya nominal, ordinal atau scale

2.1Pengisian Variabel

Tempatkan pointer pada baris pertama di bawah Name.

Name : klik ganda pada sel tersebut dan ketik Thn

Type : Pilih string karena dalam bentuk data

Width : Untuk keseragaman ketik 8

Decimal : Ketik 0

Label : Ketik Tahun

Values dan Missing : Abaikan pilihan ini karena data tidak

dikategorisasikan

Align : Pilih Center

Measure : Pilih nominal

Variabel Y

Name : Letakkan kursor di bawah Thn, lalu klik ganda

pada sel tersebut kemudian ketik jlh_kclkn

Type : Pilih numeric karena berupa angka

Width : Untuk keseragaman ketik 8

(64)

Label : Ketik Jumlah Kecelakaan

Align : Pilih Center

Measure : Pilih scale

Variabel X

Name : Letakkan kursor di bawah jlh_kclkn, lalu klik

ganda pada sel tersebut kemudian ketik jlh_kbm

Type : Pilih numeric karena berupa angka

Width : Untuk keseragaman ketik 8

Decimal : Ketik 0

Label : Ketik Jumlah Kendaraan Bermotor

Align : Pilih Center

Measure : Pilih scale

Lakukan seterusnya untuk variabel X2 dan X3 dengan Name dan Label yang

sesuai dengan Variabel yang dimaksudkan.

2.2Pengisian Data

1. Aktifkan jendela data dengan mengklik Data View

2. Ketikkan data yang sesuai dengan setiap variabel yang telah

(65)

Tampilannya adalah sebagai berikut :

Gambar 5.4 Tampilan Jendela Pengisian Data View

5.4 Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Tampilkan lembar kerja dimana sudah terdapat data yang akan dianalisis

2. Dari menu utama SPSS, klik menu Analyze, lalu pilih sub menu Regression

(66)

Gambar 5.5 Pilih Analyze,Regression, Linear

3. Setelah itu akan muncul kotak dialog Linear Regression, pada kotak dialog

ini akan ditampilkan variabel-variabel yang akan diuji. Masukkan variabel tak

bebas Y (harga beras) pada kotak Dependent, dan variabel bebas X (harga

gabah kering panen, produktivitas beras, kebutuhan beras) pada kotak

(67)

Gambar 5.6 Kotak Dialog Linier Regression

4. Klik kotak Statistics pada kotak dialog Linear Regression, kemudian

aktifkan Estimate, Model fit, Descriptive dan Casewise diagnostics, lalu

(68)

Gambar 5.7 Kotak dialog Linear Regression : Statistics

5. Selanjutnya klik kotak Plots pada kotak dialog Linear Regression untuk

membuat grafik. Isi kolom Y dengan pilihan SDRESID dan kolom X dengan

ZPRED, kemudian klik Next. Isi lagi kolom Y dengan ZPRED dan kolom X

dengan DEPENDNT. Pada Standardizes Residual Plots, aktifkan

Histogram dan Normal Probability Plot. Lalu klik Continue untuk

(69)

Gambar 5.8 Kotak dialog Linear Regression : Plots/Option

6. Kemudian klik tombol Options pada kotak dialog Linear Regression sehingga

muncul kotak dialog yang baru. Pada Stepping Method Criteria, aktikan Use

Probability of F dengan standard error 0,05 oleh karena itu masukkan nilai

entry 0,05. Aktifkan include constant in aquation dan Exclude Cases

(70)

Gambar 5.9 Kotak dialog Linear Regression : Use Probability of F

(71)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa

kesimpulan antara lain:

1. Model persamaan regresi linier berganda adalah :

= - 36.858,47 + 0,78 + 885,23 - 0,002

2. Dari hasil bab sebelumnya diperoleh bahwa harga gabah kering panen,

produktivitas beras dan kebutuhan beras secara bersama-sama berpengaruh

positif dan signifikan terhadap variabel Y dan secara parsial hanya

variabel (harga gabah kering panen) dan (produktivitas beras) yang

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y. Hal ini

menyimpulkan bahwa jika secara bersama-sama variabel bebas ( , ,

) bertambah akan mempengaruhi fluktuasi harag beras (Y), namun jika

secara parsial hanya pertambahan dari dan yang akan

mempengaruhi fluktuasi harga beras di Sumatera Utara.

3. Koefisien korelasi ganda untuk = 0,71 dan R = 0,84 dari hasil tersebut

(72)

menunjukkan hubungan yang kuat mempengaruhi terjadinya fluktuasi

harga beras di Sumatera Utara.

4. Dari variabel bebas (harga gabah kering panen, produktivitas beras,

kebutuhan beras), variabel terikat dapat dijelaskan sebesar 86.6 % dalam

penelitian ini, sisanya sebesar 13.4% dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

6.2 Saran

Untuk melakukan penelitian tentang fluktuasi harga beras di Sumatera

Utara harus memperhatikan beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi

(73)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi. Yogyakarta: BPFE

http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika

J. Supranto. 1977. Statistik Teori dan Aplikasi Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga

J. Supranto. 2009. The Power of Statistics Edisi ke-2. Jakarta: Salemba Empat

Priyatno Duwi. 2011. Buku Saku SPSS Analisis Statistik. Yogyakarta: Media Kom

Sudjana. 1992. Metoda Statistika Edisi ke-6. Bandung. Tarsito

Sudjana, S.. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah – Skripsi – Tesis –

Disertasi. Bandung: Sinar Baru Algesindo,2001

Sutrisno Hadi. 2001. Statistik Jilid 2. Yogyakarta. Andi

www.google.com

Yamin Sofyan. 2011. Regresi dan Korelasi dalam Genggaman Anda. Jakarta:

Gambar

Tabel 2.1 Tingkat Keeratan Korelasi
Tabel 4.1 : Data yang akan diolah
Tabel 4.2 Nilai-Nilai untuk Menghitung Koefisisen-Koefisien Regresi dan
Tabel 4.3 Nilai yang Diperlukan untuk Uji Korelasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

sebagai berikut: sebuah struktur yang sangat organik dengan minimal formalisasi; spesialisasi pekerjaan yang tinggi berdasar pendidikan formal; para spesialis akan memiliki

OUTPUT PROSES INPUT Marketing Pemilik Data Pelanggan Data Pesanan Membuat BOM Produk Rencana Kebutuhan Bahan Baku Monitoring Pemakaian Bahan Baku Laporan Rencana Kebutuhan

Rontgen foto thorak PA dan lateral yang dilakukan pada tanggal 24 Desember 2014 menunjukkan torak dalam batas normal, tampak bayangan radioopak berbentuk garis

Smoker’s melanosis disebabkan karena efek fisik tembakau pada jaringan mulut oleh panas dan atau karena efek langsung dari nikotin yang menstimulasi melanosit yang

Melihat Hasil analisis untuk variabel pendidikan dan variabel keahlian yaitu pendidikan dengan nilai β = -0,563 artinya korelasi yang sangat kuat antara variabel

Matriks perbandingan Sistem penentuan prioritas tanam periode 2 (Gambar 6) kategori kebutuhan pasar dan harga jual memiliki skala tertinggi dan memiliki kepentingan yang

yaitu dengan langsung mendatangi calon nasabah, di antaranya yaitu: ke KUA, DEPAG (Departemen Agama), IPHI, Biro Haji dan Umrah, serta ke kampung dengan

Kita bisa belajar dari tragedi perang Capitol dengan Distrik 13 yang malah berujung. perubahan yang sangat