SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
YONI M. LUTHFAN N.
10106704
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
SISTEM PENGOLAHAN DATA KEUANGAN TERPADU
UNTUK BMT BINA ARTHA MADANI
BERBASIS
CLIENT-SERVER
YONI M. LUTHFAN N.
10106704
Pembimbing
Andri Heryandi, S.T, M.T. NIP. 41277006007
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
SISTEM PENGOLAHAN DATA KEUANGAN TERPADU
UNTUK BMT BINA ARTHA MADANI
BERBASIS
CLIENT-SERVER
YONI M. LUTHFAN N.
10106704
Penguji I
Irfan Maliki, S.T. NIP. 41277006019
Penguji II
Andri Heryandi, S.T, M.T. NIP. 41277006007
Penguji III
i
ABSTRAK
SISTEM PENGOLAHAN DATA KEUANGAN TERPADU UNTUK BMT BINA ARTHA MADANI
BERBASIS CLIENT-SERVER
Oleh
YONI M. LUTFAN N. 10106704
Sistem pengolahan data keuangan ini dibangun untuk membantu proses pengolahan data keuangan di BMT Bina Artha Madani. Sistem ini perlu dibangun mengingat peningkatan kegiatan usaha BMT Bina Artha Madani yang terus bertambah.
Sistem ini dibagi dalam beberapa jenis pengolahan data yaitu pengolahan data nasabah (simpan dan pinjam), pengolahan data keuangan, serta pengolahan data pengguna. Masing-masing pengolahan data dibagi hak aksesnya ke dalam tiga tingkat pengguna.
ii
ABSTRACT
INTEGRATED CLIENT-SERVER BASED FINANCIAL DATA PROCESSING SYSTEM
FOR BMT BINA ARTHA MADANI
By
YONI M. LUTFAN N. 10106704
This financial data processing system was constructed to assist in the processing of financial data in BMT Bina Artha Madani. This system needs to be built since business activities in BMT Madani Bina Artha are increasing.
This system is divided into several types of data processing: customer data processing (saving and loans), financial data processing, and user data processing. Each data processing access rights are divided into three levels of users.
v DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.3.1 Maksud ... 3
1.3.2 Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah... 4
1.4.1 Sistem ... 4
1.4.2 Proses ... 5
1.4.3 Perangkat lunak ... 5
1.4.4 Perangkat keras ... 6
vi
1.5 Metodologi Penelitian ... 7
1.5.1 Pengumpulan Data ... 7
1.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak ... 7
1.6 Sistematika Penulisan ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1 Tinjauan Perusahaan ... 11
2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 11
2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 12
2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 12
2.2 Landasan Teori ... 13
2.2.1 Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) ... 13
2.2.2 Simpanan ... 14
2.2.3 Pembiayaan ... 14
2.2.4 Sistem ... 17
2.2.5 Informasi ... 18
2.2.6 Data ... 18
2.2.7 Basis Data ... 19
2.2.8 Relational Database ... 20
2.2.9 Relational Database Management System (RDBMS) ... 20
2.2.10 MySQL ... 21
2.2.11 Client – Server ... 22
2.2.12 HTML (Hypertext Markup Language) ... 23
vii
2.2.14 JavaScript ... 25
2.2.15 Cascading Style Sheets (CSS) ... 26
2.2.16 Apache HTTP Server ... 27
2.2.17 Adobe Dreamweaver CS3 ... 27
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 29
3.1 Analisis Sistem ... 29
3.1.1 Analisis Masalah ... 29
3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 30
3.1.3 Analisis Data ... 37
3.1.4 Analisis Pengkodean ... 40
3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 40
3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 44
3.2 Perancangan Sistem ... 46
3.2.1 Diagram E-R / Entity Relational Diagram (ERD) ... 47
3.2.2 Perancangan Proses ... 47
3.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 72
3.2.4 Perancangan Antarmuka Sistem ... 73
3.2.5 Perancangan Pesan ... 97
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 99
4.1 Implementasi ... 99
4.1.1 Perangkat Lunak Pembangun ... 99
viii
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 100
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 104
4.2 Pengujian ... 106
4.2.1 Rencana Pengujian ... 106
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 107
4.2.3 Pengujian Beta ... 116
4.2.4 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha dan Beta ... 120
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 121
5.1 Kesimpulan ... 121
5.2 Saran ... 121
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Spesifikasi unit-unit komputer ... 45
Tabel 3.2 Spesifikasi proses ... 53
Tabel 3.3 Kamus data ... 63
Tabel 3.4 Tabel tbl_nasabah ... 67
Tabel 3.5 Tabel tbl_pc... 69
Tabel 3.6 Tabel tbl_produk ... 69
Tabel 3.7 Tabel tbl_transaksi ... 69
Tabel 3.8 Tabel tbl_kode_transaksi ... 70
Tabel 3.9 Tabel tbl_user ... 70
Tabel 3.10 Tabel tbl_basil ... 70
Tabel 3.11 Tabel tbl_akad ... 71
Tabel 3.12 Tabel tbl_data_jurnal ... 71
Tabel 3.13 Tabel tbl_data_akun ... 71
Tabel 3.14 Perancangan pesan ... 97
Tabel 4.1 Daftar perintah MySQL pembangkit tabel ... 100
Tabel 4.2 Implementasi antarmuka ... 105
Tabel 4.3 Rencana pengujian ... 107
Tabel 4.4 Pengujian verifikasi id dan password... 107
Tabel 4.5 Percobaan masuk ke dalam sistem tanpa login ... 108
Tabel 4.6 Pengujian tambah data nasabah simpan baru ... 108
x
Tabel 4.8 Pengujian ubah data nasabah simpan ... 109
Tabel 4.9 Pengujian tambah transaksi nasabah simpan ... 110
Tabel 4.10 Pengujian tambah data nasabah pinjam baru ... 111
Tabel 4.11 Pengujian proses tambah data akad ... 111
Tabel 4.12 Pengujian ubah data nasabah pinjam ... 112
Tabel 4.13 Pengujian tambah transaksi nasabah pinjam ... 112
Tabel 4.14 Pengujian proses ubah data password ... 113
Tabel 4.15 Pengujian tambah data user... 113
Tabel 4.16 Pengujian ubah data user... 114
Tabel 4.17 Pengujian proses tambah data pc ... 115
Tabel 4.18 Pengujian proses ubah data PC ... 115
Tabel 4.19 Hasil kuesioner poin 1... 118
Tabel 4.20 Hasil kuesioner poin 2... 118
Tabel 4.21 Hasil kuesioner poin 3... 118
Tabel 4.22 Hasil kuesioner poin 4... 119
Tabel 4.23 Hasil kuesioner poin 5... 119
Tabel 4.24 Hasil kuesioner poin 6... 119
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema metode waterfall ... 9
Gambar 2.1 Organigram BMT Bina Artha Madani ... 13
Gambar 3.1 Flow map prosedur permohonan nasabah simpan baru ... 32
Gambar 3.2 Flow map prosedur permohonan nasabah pembiayaan baru ... 34
Gambar 3.3 Flow map prosedur penambahan data transaksi nasabah simpan ... 35
Gambar 3.4 Flow map prosedur penyusunan laporan keuangan ... 36
Gambar 3.5 Diagram E-R ... 47
Gambar 3.6 Diagram konteks ... 48
Gambar 3.7 DFD level 1 ... 49
Gambar 3.8 DFD level 2 untuk Proses 1.0 Login ... 50
Gambar 3.9 DFD level 2 untuk Proses 2.0 Pengolahan Data Login ... 50
Gambar 3.10 DFD level 2 untuk Proses 3.0 Pengolahan Data Nasabah ... 51
Gambar 3.11 DFD level 2 untuk Proses 4.0 Pengolahan Data Transaksi ... 51
Gambar 3.12 DFD level 2 untuk proses 5.0 Pengolahan Data Akad ... 52
Gambar 3.13 DFD level 2 untuk Proses 6.0 Penyusunan Laporan Keuangan ... 52
Gambar 3.14 DFD level 2 untuk Proses 7.0 Pengolahan Data Produk ... 53
Gambar 3.15 Skema relasi ... 67
Gambar 3.16 Struktur menu untuk manajer ... 72
Gambar 3.17 Struktur menu untuk administrator ... 73
Gambar 3.18 Struktur menu untuk teller... 73
xii
Gambar 3.20 Rancangan antarmuka kerja ... 75
Gambar 3.21Rancangan halaman utama ... 76
Gambar 3.22 Rancangan form tambah data nasabah simpan ... 77
Gambar 3.23 Rancangan halaman tampil data seluruh nasabah simpan ... 79
Gambar 3.24 Rancangan form tambah data bagi hasil ... 79
Gambar 3.25 Rancangan form cari data nasabah ... 80
Gambar 3.26 Rancangan form tampil data nasabah simpan ... 80
Gambar 3.27 Rancangan form ubah data nasabah simpan ... 81
Gambar 3.28 Rancangan form tampil data nasabah pinjam ... 83
Gambar 3.29 Rancangan form ubah data nasabah pinjam ... 84
Gambar 3.30 Rancangan form tambah data nasabah pinjam ... 86
Gambar 3.31 Rancangan form tampil data seluruh nasabah pinjam ... 88
Gambar 3.32 Rancangan form tambah data akad ... 89
Gambar 3.33 Rancangan form tambah produk ... 90
Gambar 3.34 Rancangan form tambah data akun ... 91
Gambar 3.35 Rancangan form isi jurnal ... 91
Gambar 3.36 Rancangan tampilan laporan keuangan ... 92
Gambar 3.37 Rancangan form ubah password ... 93
Gambar 3.38 Rancangan form tambah data user ... 93
Gambar 3.39 Rancangan form tampil data user ... 94
Gambar 3.40 Rancangan form ubah data user ... 95
Gambar 3.41 Rancangan form tambah data PC ... 96
xiii
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Proses Merupakan proses komputer yang terjadi
didalam aliran dokumen
Aliran Menunjukkan data – data yang mengalir
pada sistem
Proses Manual Merupakan proses yang terjadi didalam
Flow Map
Dokumen Dokumen yang ada dalam Flow Map
Offline
Storage
Menunjukkan tempat penyimpanan data
berupa arsip
2. Simbol Entity Relationship Diagram
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Entity Menunjukkan himpunan entitas
Garis
Menunjukkan penghubung antara
himpunan relasi dengan himpunan
3. Simbol Data Flow Diagram
SIMBOL NAMA KETERANGAN
Proses
Menunjukkan kegiatan / kerja yang
dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer
Terminator Menunnjukkan bagian dari luar
Arus / Aliran
data
Menunjukkan arus dari proses
Data store
Menunjukkan simpanan dari data yang
dapat berupa suatu file / database di
xiii
LAMPIRAN B LISTING PROGRAM ………..B-1
LAMPIRAN C HASIL KUESIONER ………..C-1
1 1.1 Latar Belakang
Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) Bina Artha Madani adalah sebuah
lembaga ekonomi dan keuangan syariah yang berlokasi di Cibingbin, Kabupaten
Kuningan. Kegiatan usahanya antara lain memberikan bantuan pinjaman berupa
pembiayaan modal usaha untuk pedagang dan pengusaha kecil menengah dan
menyelenggarakan jasa simpanan bagi nasabahnya dengan sistem bagi hasil
berdasarkan ekonomi syariah. Produk usaha yang ditawarkan BMT Bina Artha
Madani antara lain berupa pembiayaan produk (pembiayaan mudharabah,
murabahah, musyarakah dan lain-lain) serta simpanan (simpanan mudharabah
biasa, mudharabah berjangka, dan mudharabah khusus). Sebagai sebuah lembaga
keuangan mikro yang bertujuan melakukan pemberdayaan ekonomi untuk
masyarakat, BMT Bina Artha Madani cukup gencar dalam mengembangkan
usahanya. Jumlah nasabah yang bergabung terus meningkat. Selain itu BMT Bina
Artha Madani juga menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga keuangan lain
untuk lebih meningkatkan usahanya.
Pada saat ini, BMT Bina Artha Madani menggunakan sistem manual
dalam menangani data administrasi dan transaksi nasabahnya. Untuk kegiatan
penyimpanan atau penarikan uang nasabah simpan misalnya, dilakukan dengan
mencatat transaksi tersebut di sebuah buku catatan. Pada akhir jam kerja,
bagi hasil pada tiap akhir bulan, pihak BMT Bina Artha Madani menggunakan
aplikasi spreadsheet dengan memasukkan data-data tadi satu per satu. Begitu juga
dengan data-data nasabah pinjaman dan pembiayaan. Arsip-arsip data nasabah
tersimpan dalam bentuk dokumen fisik dan jumlahnya semakin bertambah
sehingga pencarian terhadap sebuah data tertentu tidak dapat dilakukan secara
cepat. Dalam pembuatan laporan keuangan pun, pihak BMT Bina Artha Madani
menggunakan buku catatan keuangan harian yang nantinya dipindahkan ke buku
besar sebelum dijadikan laporan keuangan.
Melihat potensi perkembangan usaha yang dimilikinya, pihak BMT Bina
Artha Madani merasa perlu untuk melakukan perubahan terhadap sistem manual
yang selama ini berjalan. BMT Bina Artha Madani membutuhkan sebuah sistem
informasi yang mampu menangani basis data nasabahnya secara cepat, akurat dan
efisien. Sistem informasi itu juga harus mampu mencatat setiap transaksi yang
dilakukan nasabahnya, menangani perubahan data yang terjadi, dan menampilkan
informasi yang dibutuhkan berdasarkan data-data tadi. BMT Bina Artha Madani
juga menginginkan tersedianya fungsi pencatatan keuangan dan pembuatan
laporan keuangan pada sistem informasi tersebut. Selain itu, sistem informasi
tersebut harus dapat digunakan dengan mudah, dapat diakses oleh beberapa
pengguna secara bersamaan, namun tetap terjaga keamanannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada penjelasan latar belakang tadi, maka rumusan masalah
“Bagaimana membangun sistem informasi yang mampu mengolah data
transaksi dan administrasi nasabah serta data keuangan untuk BMT Bina Artha
Madani secara terpadu?”
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun sebuah
sistem informasi yang mampu menangani proses pengolahan data administrasi
dan transaksi nasabah serta data keuangan secara terpadu pada BMT Bina Artha
Madani.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk membantu mempercepat proses pengolahan data transaksi dan
administrasi nasabah di BMT Bina Artha Madani.
2. Untuk memenuhi permintaan pihak BMT Bina Artha Madani, yaitu
mengubah sistem informasi yang sebelumnya masih manual menjadi
sistem informasi yang terpadu.
3. Untuk membuat proses perubahan data menjadi cepat, tepat dan
efisien, serta bisa diakses secara multi user sesuai dengan hak
1.4 Batasan Masalah
Melihat paparan di atas, maka batasan masalah dalam skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1.4.1 Sistem
1. Perancangan sistem informasi yang dibuat berdasarkan permintaan dari
BMT Bina Artha Madani dan harus sesuai dengan kebutuhan BMT
Bina Artha Madani.
2. Sistem informasi dapat menampung basis data administrasi dan
transaksi nasabah BMT Bina Artha Madani dalam jumlah besar, serta
mampu menangani perubahan dan penambahan data secara cepat,
akurat dan efisien.
3. Sistem informasi dapat menampung data pencatatan keuangan harian
dan menghasilkan laporan keuangan bulanan dari data tersebut.
4. Sistem informasi dibuat berbasis client-server dan dapat dijalankan
secara online melalui jaringan agar dapat diakses oleh banyak
pengguna, sekaligus sebagai antisipasi perkembangan usaha BMT
Bina Artha Madani.
5. Sistem informasi dibuat dengan memperhatikan keamanan basis data
yang ditanganinya, sehingga hanya pengguna yang memiliki hak akses
saja yang dapat menggunakan sistem informasi ini dan mengakses
1.4.2 Proses
Proses yang akan ditangani sistem informasi ini yaitu:
1. Pengolahan data transaksi nasabah:
1. Penabungan, penarikan uang, pembagian bagi-hasil untuk nasabah
simpan sesuai dengan jenis tabungan (mudharabah biasa, mudharabah
berjangka, mudharabah khusus).
2. Tanggal jatuh tempo pinjaman, penjadwalan dan akumulasi data
pembayaran angsuran untuk nasabah pembiayaan sesuai dengan jenis
pembiayaan (pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan
lain-lain).
3. Pencetakan data transaksi nasabah simpan pada buku tabungan.
2. Pengolahan data administrasi nasabah:
1. Biodata nasabah, baik nasabah simpan atau pembiayaan.
2. Pembukaan dan penutupan rekening.
3. Data akad (perjanjian) pembiayaan.
3. Pengolahan data keuangan:
1. Pencatatan data keuangan harian.
2. Pembuatan laporan keuangan bulanan.
3. Pencetakan laporan keuangan bulanan.
1.4.3 Perangkat lunak
1. Sistem operasi Windows 98/2000/XP atau Linux yang berjalan pada
lingkungan desktop (bukan modus teks).
2. Bahasa pemrograman pada server menggunakan PHP.
3. Sistem manajemen basis data menggunakan MySQL.
4. Perangkat lunak pendukung:
Server: browser Mozilla Firefox 2, dan software WAMPServer
2.0i atau XAMPP 1.7.2.
Client: browser Mozilla Firefox 2 yang telah memiliki plugin
Adobe Reader.
1.4.4 Perangkat keras
Spesifikasi minimum hardware yang dibutuhkan:
1. Server: Prosesor Pentium III 1 GHz, RAM 512 MB, kapasitas harddisk
1 GB, dan memiliki kartu jaringan.
2. Client: Prosesor Pentium II 800 MHz, RAM 128 MB, dan memiliki
kartu jaringan.
Jaringan komputer yang dibangun BMT Bina Artha Madani adalah
jaringan dengan topologi star.
1.4.5 Pengguna
Yang akan menggunakan sistem informasi ini adalah:
2. Manajer dan staf keuangan BMT Bina Artha Madani.
3. Petugas kasir BMT Bina Artha Madani.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam menyusun tugas akhir
ini adalah metode penelitian menggunakan studi kasus.
1.5.1 Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan yaitu:
1. Studi literatur, dilakukan dengan mencari pustaka yang menunjang
penelitian yang akan dikerjakan. Pustaka tersebut dapat berupa buku,
artikel, laporan akhir, dan sebagainya.
2. Studi lapangan, dilakukan dengan melakukan pengamatan untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan.
3. Wawancara langsung dengan staf BMT Bina Artha Madani yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
1.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak
Dalam membangun sistem informasi ini, digunakan metode
pengembangan perangkat lunak secara Waterfall yang meliputi:
1. Analisis dan definisi persyaratan. Pelayanan, batasan dan tujuan sistem
Persyaratan ini kemudian didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai
spesifikasi sistem.
2. Perancangan sistem dan perangkat lunak. Proses perancangan sistem
membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak.
Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.
Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi
abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungannya.
3. Implementasi dan pengujian unit. Pada tahap ini, perancangan perangkat
lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program.
Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi
spesifikasinya. Pengujian dilakukan di lingkungan tes.
4. Integrasi dan pengujian sistem. Unit program atau program individual
diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin
bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi. Pengujian dilakukan langsung di
lingkungan tempat sistem akan digunakan.
5. Operasi dan pemeliharaan. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai
error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas
implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara
Gambar 1.1 Skema metode waterfall
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan akan dibagi dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bagian yang mengemukakan latar belakang, perumusan
masalah, maksud dan tujuan,batasan masalah, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu tinjauan
perusahaan, berisi penjelasan tentang sejarah singkat perusahaan, visi, misi dan
struktur organisasi perusahaan. Bagian kedua berupa landasan teori, berisi
teori-Definisi persyaratan
Perancangan sistem dan perangkat lunak
Implementasi dan pengujian unit
Integrasi dan pengujian sistem
teori pendukung yang digunakan untuk membangun sistem administrasi dan
transaksi nasabah BMT Bina Artha Madani.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis kebutuhan untuk sistem yang akan dibangun sesuai
dengan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu, bab
ini juga berisi perancangan struktur basis data dan antarmuka untuk sistem
informasi yang akan dibangun.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi hasil implementasi analisis dan perancangan sistem yang
dilakukan, serta hasil pengujian sistem di lingkungan kerja BMT Bina Artha
Madani untuk mengetahui apakah sistem informasi yang dibangun sudah
memenuhi kebutuhan pihak BMT Bina Artha Madani.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan sistem
informasi dan saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pihak BMT
11 2.1 Tinjauan Perusahaan
2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Berdirinya BMT Bina Artha Madani dilatarbelakangi oleh kondisi
kehidupan ekonomi masyarakat kecil yang serba terbatas dan sulit
mendapatpermodalan untuk pengembangan usaha. Kondisi kehidupan ekonomi
tersebut mendorong sebagian masyarakat mencari alternatif yang dianggap
mampu mengatasi masalah ekonomi mereka melalui rentenir. Akibatnya mereka
semakin terjerumus pada masalah ekonomi yang tidak menentu.
Atas dasar keprihatinan itulah maka setelah melalui proses persiapan yang
cukup panjang, pada tanggal 20 Mei 2006 BMT Bina Artha Madani didirikan.
Melalui surat keputusan Dinas Koperasi No. 05. A/BH/PAD/Diskop – 10.
18/III/2007, BMT Bina Artha Madani resmi memiliki badan hukum.
BMT Bina Artha Madani mulai beroperasi pada tanggal 1 Desember 2006,
dan menempati lokasi di Jl Raya Pasar no 205 Kecamatan Cibingbin Kabupaten
Kuningan dengan lima orang tenaga pengelola. Hingga akhir tahun 2008 BMT
Bina Artha Madani mengalami perkembangan cukup pesat dengan nilai aset
mencapai Rp. 442.926.450,00 dibanding modal awal per Desember 2006 sebesar
2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Sebagai sebuah lembaga keuangan, BMT Bina Artha Madani memiliki
visi untuk menjadi lembaga keuangan mikro syariah (dengan sistem bagi hasil)
yang profesional dan terpercaya serta memiliki jaringan yang kuat.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, BMT Bina Artha Madani juga
memiliki misi:
1. Meningkatkan jalinan kerja sama di dalam hubungan yang profesional
dan terpercaya.
2. Menciptakan sistem, lembaga dan kondisi kehidupan ekonomi rakyat
banyak yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar salaam: keselamatan
berintikan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan umat.
2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Untuk menggambarkan struktur organisasi dalam BMT Bina Artha
BADAN PENGURUS - KETUA
- SEKRETARIS - BENDAHARA BADAN PENGAWAS
MANAJEMEN
BADAN PENGAWAS SYARIAH
MANAJER
ACCOUNT OFFICER REMIDIAL COLLECTOR FUNDING MARKETING HUMAS & LITBANG
TELLER CUSTOMER
SERVICE
ADMINISTRASI
PEMBUKUAN DIVISI BAITUL MAL
A. DIVISI PEMBIAYAAN C. DIVISI PEMBINAAN, SEKTORIL DAN PEMASARAN
B. DIVISI OPERASIONAL, KEUANGAN & BAITUL MAL
Gambar 1.1 Organigram BMT Bina Artha Madani
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Baitul Maal wat-Tamwil (BMT)
Baitul Maal wat-Tamwil (BMT) memiliki padanan nama dalam bahasa
Indonesia yaitu Balai Usaha Mandiri Terpadu. Kegiatan BMT adalah
pengembangan usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas
kegiatan ekonomi pengusaha kecil diantaranya dengan mendorong kegiatan
menabung dan menunjang kegiatan ekonominya dengan sistem yang sesuai
dengan syariah.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama BMT:
1. Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan
ekonomi paling bawah untuk anggota dan lingkungannya.
2. Bukan lembaga sosial, tetapi dimanfaatkan untuk mengefektifkan
penggunaan zakat, infaq dan shadaqah bagi kesejahteraan ummat.
4. Milik bersama masyarakat kecil bawah dari lingkungan BMT, bukan
milik orang perorang atau milik orang lain dari luar masyarakat
tersebut.
5. BMT mengadakan pengajian rutin dan pembinaan secara berkala yang
waktu dan tempatnya ditentukan.
6. Manajemen BMT adalah profesional dan sesuai syariah.
7. Manajer pada manajemen BMT minimal berpendidikan S1, pengelola
dilatih pertama kali selama dua pekan oleh PINBUK (Pusat Inkubasi
Bisnis Usaha Skala Kecil).
8. Administrasi pembukaan dan prosedur ditata dengan sistem
manajemen keuangan yang rapi/terkomputerisasi dan ilmiah.
9. Aktif menjemput bola, beranjangsana dan berprakarsa.
2.2.2 Simpanan
BMT memiliki badan hukum berbentuk Koperasi, sehingga BMT terikat
UU Perkoperasian No. 25 Tahun 1992. Beberapa aturan dalam UU tersebut adalah
harus memiliki simpanan pokok dan simpanan wajib. Untuk memenuhi aturan
tersebut, BMT menyelenggarakan produk simpanan seperti Simpanan
Mudharabah, Simpanan Idul Fitri, Simpanan Qurban, dan lain-lain.
2.2.3 Pembiayaan
Selain simpanan, BMT juga menyelenggarakan produk pembiayaan.
1. Segmentasi
Kebijakan mengenai segmentasi dimaksudkan untuk memberikan
batasan mengenai bidang-bidang atau sektor-sektor usah yang akan
dibiayai oleh BMT, dengan tujuan agar penanganan setiap anggota
atau calon anggota dapat lebih terarah dan efisien. BMT sendiri
sebagai lembaga keuangan koperasi memiliki segmentasi khusus yaitu
masyarakat anggota/mitra BMT.
2. Pendanaan
Dalam melaksanakan kegiatan pembiayaan, BMT harus
mempertimbangkan penyediaan dana untuk pemberian pembiayaan
tersebut. Dana yang disediakan untuk pembiayaan diperoleh dengan
menghimpun dana dari mitra/anggota BMT dan jaringannya.
3. Penentuan bagi hasil dan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh
Untuk menentukan besarnya bagi hasil dan keuntungan dari setiap
permohonan pembiayaan, BMT mempertimbangkan faktor-faktor:
a. Persaingan pasar, yaitu tingkat bagi hasil yang dilakukan oleh
lembaga keuangan mikro syariah lain, termasuk tingkat suku bunga
dari lembaga keuangan mikro konvensional dan pelepasan uang
lainnya.
b. Biaya operasional BMT.
4. Komite Pembiayaan
Komite Pembiayaan adalah komite yang berwenang untuk
calon anggota. Yang menjadi bahan analisa untuk menentukan
disetujui atau tidaknya sebuah permohonan pembiayaan antara lain:
a. Karakteristik calon mitra, seperti akhlak, gaya hidup, motivasi,
tingkat ekonomi keluarga, dinamisasi keluarga, dan lain-lain.
b. Strategi usaha yang dijalani calon mitra, berupa perencanaan usaha
calon, prediksi usaha, segmen pasar, daya tarik usaha, dan
lain-lain.
c. Perhitungan usaha, berupa kategori penghasilan, volume
penghasilan, beban per hari/ per minggu/ per bulan, penghasilan
bersih per hari/ per minggu/ per bulan, dan lain-lain.
d. Hasil dari survei BMT terhadap tempat usaha calon mitra.
Selama proses pembiayaan, BMT memberikan pelayanan kepada
anggota/mitranya dengan cara mengontrol perkembangan omzet usaha anggota,
menjadi konsultan apabila anggota tersebut mengalami masalah dalam usahanya.
Apabila terdapat anggota yang bermasalah dalam angsuran, maka ada tiga pilihan
yang diberikan BMT, yaitu:
1. Akad ulang, BMT meninjau akad yang telah dilakukan kemudian
melakukan analisa dan perhitungan ulang berdasarkan kondisi anggota,
kemudian menawarkan akad baru kepada anggota tersebut dengan
tingkat bagi hasil dan syarat perjanjian yang sudah disesuaikan.
Anggota diminta membuat rekening tabungan di BMT yang
diharapkan dapat digunakan untuk membantu pembayaran angsuran.
3. Jaminan
Pihak BMT menggunakan jaminan yang diberikan anggota untuk
menutup sisa angsuran anggota yang belum terpenuhi.
Apabila anggota menyelesaikan angsurannya, BMT akan memberikan
Bukti Pelunasan Pembiayaan Berjangka kepada anggota tersebut.
2.2.4 Sistem
Sistem menurut Jogianto (1990) dapat didefinisikan sebagai suatu
kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Fathansyah (2002),
sistem adalah :
“..sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen
fungsional (dengan satuan fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses /
pekerjaan tertentu”.
Dapat dimisalkan sebuah komputer merupakan suatu sistem yang terdiri
dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing
subsistem tersebut dapat terdiri dari komponen-komponen yang lebih kecil lagi.
Subsistem perangkat keras terdiri dari perangkat masukan, perangkat pemroses,
perangkat keluaran, dan perangkat penyimpanan luar. Subsistem-subsistem
tersebut saling berhubungan dan berinteraksi membentuk satu kesatuan sehingga
2.2.5 Informasi
Menurut Jogianto (1990), informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi
penerimanya. Informasi ini harus menggambarkan kejadian yang nyata sehingga
nantinya dapat digunakan untuk mengambil keputusan oleh penerima informasi
tersebut.
Informasi diperoleh dari kegiatan pengumpulan data. Setelah terkumpul,
data kemudian diolah dan dianalisis serta dipilah-pilah sehingga didapatkan
informasi yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan. Kualitas dari sebuah
informasi ditentukan oleh tiga hal yaitu keakuratan informasi, ketepatan waktunya
(up-to-date), dan relevan dengan keadaan atau kebutuhan.
2.2.6 Data
Data adalah sumber informasi yang bentuknya masih mentah. Menurut
Jogianto (1990), data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data dapat diperoleh dalam bentuk simbol-simbol
karakter huruf, angka, gambar, suara, sinyal, dan lain sebagainya. Agar dapat
digunakan, data harus diolah lebih lanjut. Hasil pengolahan terhadap data ini
nantinya dapat menjadi informasi.
Dalam hubungannya dengan basis data, data item merupakan komponen
data terkecil yang memiliki arti. Kumpulan dari data item yang saling
berhubungan dan dianggap satu bagian oleh sebuah aplikasi disebut dengan
2.2.7 Basis Data
Pengertian Basis Data menurut Fathansyah (2002) adalah:
“Sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (Enterprise)."
Basis data digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut:
a. Mengurangi redundansi
b. Data dapat di-share antar aplikasi
c. Dapat dilakukan standardisasi data
d. Batasan security dapat diterapkan
e. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin)
f. Independensi data (objektif DBS), basis data dapat berkembang tanpa
mempengaruhi aplikasi yang telah ada
Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur (Powell,
2006). Objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada basis
data merupakan informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya
„Nama‟ atau „Alamat‟. Sedangkan metadata merupakan bagian yang menjelaskan
tentang struktur data tersebut dalam basis data, misalnya field untuk „Nama‟ dan
„Alamat‟, panjang field, atau tipe data untuk masing-masing field.
Untuk menentukan struktur suatu basis data digunakan pemodelan basis
data. Pemodelan basis data ada banyak macamnya. Beberapa diantaranya yaitu:
1. File Systems
3. Network Database Model
4. Relational Database Model
Dari keempat pemodelan basis data di atas, relational database model
merupakan solusi terbaik saat ini untuk menangani proses penyimpanan maupun
pengambilan data.
2.2.8 Relational Database
Basis data relasional ditemukan oleh seorang periset IBM, Dr. E.F. Codd
(Powell, 2006). Basis data relasional ini dapat mengatasi berbagai batasan yang
ada pada model hierachical database tanpa mengabaikan struktur hirarki data.
Pada basis data relasional, setiap tabel dapat diakses tanpa harus mengakses objek
parent-nya. Selain itu, setiap tabel dapat dihubungkan tanpa perlu terpengaruh
dengan posisi hirarkis masing-masing tabel.
Berdasarkan keberadaannya, relasi terbagi menjadi tiga macam:
1. Base relation, yaitu relasi yang skemanya terdefinisi dan benar-benar
ada pada basis data.
2. Derived relation, yaitu relasi yang diturunkan dari relasi lainnya
dengan menggunakan ekspresi relasional.
3. View, yaitu derived relation yang memiliki nama.
2.2.9 Relational Database Management System (RDBMS)
Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem perangkat
istilah relational database management system digunakan untuk menyebut suatu
perangkat lunak yang dapat menangani basis data relasional dan berkomunikasi
dengan engine basis data tersebut (Powell, 2006).
2.2.10 MySQL
Pada awalnya, MySQL merupakan proyek internal sebuah firma asal
Swedia, TcXDataKonsult. MySQL kemudian dirilis untuk publik pada tahun
1996. Karena MySQL menjadi sangat populer, pada tahun 2001 firma tersebut
mendirikan sebuah perusahaan baru, MySQL AB, yang khusus menawarkan
layanan dan produk berbasis MySQL (Gilmore, 2006).
Dari awal pembuatannya, para pengembang MySQL menitikberatkan
pengembangan MySQL pada sisi performa dan skalabilitasnya. Hasilnya adalah
sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki
kekurangan dibandingkan solusi basis data kelas enterprise lain. Akan tetapi
MySQL menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta
basis data MySQL yang terpasang dan aktif di seluruh dunia. Beberapa perusahaan
dan instansi penting dunia seperti Yahoo!, Google dan NASA menggunakan
MySQL untuk mengolah basis data mereka.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL sehingga dapat menarik
banyak pengguna. Kelebihan tersebut yaitu:
1. Fleksibilitas.
Saat ini, MySQL telah dioptimasi untuk duabelas platform seperti
Windows dan lain-lain. MySQL juga menyediakan source code yang
dapat diunduh secara gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi
sendiri sesuai platform yang digunakan. Selain itu, MySQL juga dapat
dikustomisasi sesuai keinginan penggunanya, misalnya mengganti
bahasa yang digunakan pada antarmukanya.
2. Performa.
Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal
ini masih tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus
meningkatkan fiturnya.
3. Lisensi.
MySQL menawarkan berbagai pilihan lisensi kepada penggunanya.
Lisensi open source yang ditawarkan yaitu lisensi GNU General
Public License dan Free/Libre and Open Source Software (FLOSS)
License Exception. Selain itu ditawarkan juga lisensi komersil berbayar
yang memiliki fasilitas dukungan teknis.
2.2.11 Client –Server
Client – Server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi
yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak,
yaitu pihak klien dan pihak server. Prinsip kerjanya yaitu membagi sebuah
aplikasi menjadi dua bagian terpisah tetapi masih dalam sebuah kesatuan. Dua
bagian tersebut yaitu komponen klien dan komponen server. Komponen klien
mengirimkannya pada komponen server. Komponen server kemudian memproses
data tersebut dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada komponen
klien. Klien menerima data tersebut lalu menampilkannya pada pengguna melalui
aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
2.2.12 HTML (Hypertext Markup Language)
HTML adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat
sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah
browser Internet. HTML diciptakan oleh Tim Berners-Lee, seorang peneliti
CERN. Berners-Lee mendasarkan HTML pada Standard Generalized Markup
Language. Dokumen HTML pada dasarnya adalah dokumen teks yang
mengandung kode-kode tag yang sesuai dengan spesifikasi HTML. Kode-kode
tag itu nantinya diterjemahkan oleh aplikasi browser sehingga dokumen HTML
tadi bisa ditampilkan sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Secara umum,
HTML memiliki empat jenis elemen yaitu:
1. Structural, yaitu tanda yang menentukan level atau tingkatan sebuah
teks (misalnya sebagai heading, paragraf, kutipan, dan sebagainya).
2. Presentational, yaitu tanda yang menentukan tampilan sebuah teks
(misalnya cetak tebal, miring, garis bawah, dan lain-lain).
3. Hypertext, yaitu tanda yang menunjukkan link ke bagian lain pada teks
tersebut atau ke dokumen lain.
4. Widget, yaitu tanda yang menghasilkan obyek-obyek tertentu seperti
2.2.13 PHP
PHP berawal dari skrip Perl/CGI yang dibuat oleh seorang pengembang
perangkat lunak bernama Rasmus Lerdorf untuk menghitung jumlah pengunjung
homepage-nya. Karena banyaknya pengunjung yang meminta skrip tersebut,
Lerdorf akhirnya membagi-bagikan skrip buatannya yang diberi nama Personal
Home Page (PHP).
Banyaknya permintaan membuat Lerdorf terus mengembangkan skripnya.
Beberapa orang akhirnya bergabung membentuk tim untuk mengembangkan PHP.
Sejak itu PHP berkembang pesat dengan banyak fungsi baru yang ditambahkan.
Kepanjangan dari PHP kini berubah menjadi PHP: Hypertext Preprocessor.
Ada tiga macam penggunaan PHP:
1. Server-side scripting. Ini merupakan jenis penggunaan yang paling
banyak dilakukan pengguna PHP. Untuk menggunakannya,
dibutuhkan tiga hal: PHP parser, aplikasi web server yang terkoneksi
dengan instalasi PHP, dan aplikasi web browser.
2. Command line scripting. Pada penggunaan PHP jenis ini hanya
dibutuhkan PHP parser.
3. Pembuatan aplikasi berbasis desktop. Pada penggunaan PHP jenis ini,
dibutuhkan ekstensi tambahan PHP-GTK.
PHP memiliki empat kelebihan utama yang menarik minat banyak
1. Practicality. PHP dibuat dengan menitikberatkan pada kepraktisan.
Hasilnya, PHP adalah bahasa pemrograman minimalis, dilihat dari segi
kebutuhan pengguna dan kebutuhan sintaks.
2. Power. PHP memiliki banyak kemampuan, mulai dari kemampuan
untuk terhubung dengan basis data, membuat halaman web dinamis,
membuat dan memanipulasi berkas gambar, Flash dan PDF,
berkomunikasi dengan bermacam protokol seperti IMAP dan POP3,
dan masih banyak lagi.
3. Possibility. PHP dapat menyediakan lebih dari satu solusi untuk suatu
masalah
4. Price. PHP selalu dirilis kepada publik tanpa ada batasan untuk
penggunaan, modifikasi, atau redistribusi.
2.2.14 JavaScript
JavaScript pertama kali diperkenalkan oleh Netscape Inc. pada tanggal 4
Desember 1995. JavaScript ini merupakan pengembangan dari LiveScript yang
dibuat oleh seorang staf Netscape Inc. bernama Brendan Eich pada bulan
September 1995. Netscape memperkenalkan JavaScript sebagai bahasa
pemrograman yang mengijinkan halaman web menjadi lebih interaktif. Bahasa ini
awalnya hanya dapat digunakan pada aplikasi browser buatan Netscape yaitu
Netscape 2.0.
JavaScript dibangun dengan tujuan untuk memberikan sebuah bahasa
(Purnomo, 2008). Sejak tahun 1996, Netscape menyerahkan pembuatan
standardisasi JavaScript pada sebuah lembaga independen European Computer
Manufacturers Association (ECMA). Beberapa karakteristik JavaScript antara
lain:
1. Diterjemahkan oleh klien namun tidak dikompilasi.
2. Berbasis obyek, memanfaatkan obyek-obyek standar namun tidak
diperbolehkan membuat kelas atau turunan (inheritance) objek
tersebut.
3. Kodenya terintegrasi bahkan dapat disisipkan bersama dengan kode
HTML.
4. Tipe data dari variabel tidak dideklarasikan
5. Pengikatan secara dinamis.
6. Referensi obyek hanya akan diperiksa ketika dijalankan.
7. Tidak dapat menuliskan ke dalam harddisk secara otomatis.
2.2.15 Cascading Style Sheets (CSS)
CSS adalah sebuah bahasa style sheet (lembar gaya) yang digunakan untuk
mengatur tampilan dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. CSS Level 1
(CSS1) diperkenalkan pada tahun 1995 oleh World Wide Web Consortium (W3C)
dan dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan HTML dalam hal keleluasaan
pengaturan desain dan tampilan pada sebuah dokumen HTML. Setahun kemudian
CSS1 diberi status rekomendasi penuh oleh W3C yang juga mengatur spesifikasi
Level 2 (Recommendation), dan CSS Level 2 Revision 1 (Candidate
Recommendation). Penggunaan CSS paling banyak untuk memformat halaman
web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walau demikian, CSS dapat
dipergunakan untuk bahasa markup lain seperti SVG dan XUL.
2.2.16 Apache HTTP Server
Apache HTTP Server atau yang biasa disebut Apache, merupakan sebuah
aplikasi web server yang dibuat oleh Robert McCool. Apache kini dikembangkan
dibawah Apache Software Foundation dan tersedia untuk berbagai sistem operasi
seperti Linux, UNIX, MS Windows, Mac OS X dan lain-lain. Sejak tahun 1996
Apache menjadi aplikasi web server paling populer, dan pada tahun 2009 menjadi
aplikasi web server pertama yang digunakan oleh lebih dari 100 juta situs web.
2.2.17 Adobe Dreamweaver CS3
Dreamweaver merupakan sebuah aplikasi untuk merancang pembuatan
website. Dreamweaver dibuat oleh perusahaan Macromedia sehingga dinamakan
Macromedia Dreamweaver. Sejak Macromedia diakuisisi Adobe Inc., namanya
berubah menjadi Adobe Dreamweaver. Versi pertama Dreamweaver dibawah
Adobe adalah CS3, mengikuti versi rilisnya yang dipaketkan dalam Adobe
Creative Suite 3.
Dreamweaver memiliki kelebihan dalam hal kemudahan penggunaan.
Untuk pengguna awam, Dreamweaver menyediakan fungsi tampilan Design,
sehingga pengguna dapat merancang tampilan halaman web dengan konsep
Dreamweaver menyediakan tampilan Code sehingga pengguna dapat merancang
tampilan yang lebih lengkap menggunakan kode. Pengguna juga dimudahkan
dengan berbagai fasilitas yang dimiliki Dreamweaver seperti tag auto-completion
untuk penulisan kode HTML. Format yang didukung Dreamweaver juga cukup
29 3.1 Analisis Sistem
Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang
berjalan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai
kelemahan serta kekuatan yang terdapat pada sistem yang sudah dimiliki BMT
Bina Artha Madani. Dari proses analisis tadi akan dapat dihasilkan berbagai saran
perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sistem
informasi yang akan dibangun.
3.1.1 Analisis Masalah
Dari hasil pengumpulan data, diketahui bahwa saat ini BMT Bina Artha
Madani menyimpan data-data nasabahnya dalam bentuk arsip dan dokumen
kertas. Selain itu pihak BMT Bina Artha Madani mengandalkan aplikasi
Microsoft Excel untuk menyimpan dan mengolah data-data transaksi nasabahnya,
dan untuk menyimpan, mengolah data keuangan serta membuat laporan keuangan.
Meskipun Microsoft Excel memiliki kemampuan yang baik dalam pengolahan
data, namun penggunaannya sebagai pengolah database tentu tidak dapat
memenuhi kebutuhan BMT Bina Artha Madani. Contohnya untuk menyimpan
data transaksi nasabah, setiap bulan harus dibuat sebuah berkas Excel baru. Data
masing-masing nasabah harus dimasukkan ulang ke berkas yang baru tersebut,
diketik ulang untuk menyesuaikan dengan kolom-kolom pada berkas tersebut.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BMT Bina Artha Madani ingin
melakukan perbaikan terhadap sistem dengan membangun sistem informasi baru
yang mampu berfungsi sesuai kebutuhan BMT Bina Artha Madani.
3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Dari data-data yang dikumpulkan, dapat disimpulkan pula mengenai
sistem yang sedang berjalan. Secara garis besar, ada dua proses yang ingin
diperbaiki oleh BMT Bina Artha Madani. Yang pertama adalah proses pengolahan
data nasabah (simpan pinjam) dan data transaksinya. Pada sistem yang sedang
berjalan, data nasabah disimpan berupa arsip kertas dan data transaksi (penarikan,
penabungan, jadwal pembayaran angsuran dan lain-lain) diolah menggunakan
Excel. Yang kedua yaitu proses pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan
dibuat per bulan, berdasarkan input data keuangan harian yang dicatat dalam
sebuah buku kas.
3.1.2.1 Flow Map Sistem yang Sedang Berjalan
Di BMT Bina Artha Madani ada empat proses pengolahan data yang rutin
dilakukan. Yang pertama yaitu pengolahan permohonan nasabah simpan baru.
Pada pengolahan data ini, alur yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Nasabah mengisi dan menyerahkan formulir permohonan disertai
b. Customer Service memeriksa kelengkapan formulir dan syarat-syarat
lainnya.
c. Formulir yang telah sesuai persyaratan diserahkan kepada Manajer
untuk ditandatangani.
d. Di bagian Customer Service, formulir tersebut disahkan kemudian
diserahkan pada bagian Administrasi untuk disimpan dalam arsip.
e. Bagian Customer Service kemudian menyerahkan buku tabungan baru
kepada pemohon.
Permohonan Nasabah Simpanan Baru
disetujui Formulir yang disetujui
Gambar 3.1 Flow map prosedur permohonan nasabah simpan baru
Proses kedua yaitu pengolahan permohonan nasabah pembiayaan baru.
Prosedur yang dilakukan memiliki alur sebagai berikut:
a. Pemohon menyerahkan formulir permohonan dan persyaratan
administratif lain kepada Customer Service.
c. Formulir dan persyaratan yang telah lengkap diserahkan pada Account
Officer.
d. Account Officer melakukan uji kelayakan terhadap pemohon. Apabila
lulus uji, formulir kemudian diserahkan pada Manajer untuk mendapat
persetujuan.
e. Setelah mendapat persetujuan dari Manajer, formulir diserahkan lagi
pada Customer Service.
f. Dari formulir tersebut, dibuat surat perjanjian (Akad Pembiayaan).
g. Akad pembiayaan tersebut diserahkan dulu kepada Manajer untuk
ditandatangani.
h. Setelah ditandatangani Manajer, surat akad diberikan kepada pemohon
untuk diperiksa dan ditandatangani.
i. Surat akad yang telah lengkap tandatangannya kemudian diserahkan
pada Customer Service untuk dibuat salinannya.
j. Surat akad tersebut kemudian diserahkan pada pemohon sebagai tanda
bukti kerjasama, dan salinannya diserahkan pada bagian Administrasi
untuk dijadikan arsip.
Proses Permohonan Nasabah Pembiayaan Baru sudah diisi dan
kelengkapan administratif
Formulir Pembiayaan sudah diisi dan
kelengkapan
Gambar 3.2 Flow map prosedur permohonan nasabah pembiayaan baru
Proses yang ketiga adalah pengolahan data transaksi nasabah simpan. Alur
a. Nasabah mengisi slip transaksi (penabungan atau penarikan) dan
menyerahkan buku tabungannya pada petugas teller.
b. Petugas teller kemudian mencatat transaksi dan perubahan pada saldo
nasabah di arsip transaksi dan di buku tabungan.
c. Buku tabungan yang telah ditambah transaksinya kemudian diserahkan
lagi pada nasabah.
Alur prosesnya tergambar dalam flow map berikut:
Proses Pengolahan Data Transaksi Nasabah Simpan
Teller Nasabah
Slip penabungan/ penarikan & Buku
Tabungan
Slip penabungan/ penarikan & Buku
Tabungan
Pencatatan transaksi ke arsip dan ke
Buku Tabungan Slip penabungan/
penarikan & Buku Tabungan
Arsip Transaksi Slip penabungan/ penarikan & Buku
Tabungan
Buku Tabungan Buku Tabungan
Slip penabungan/ penarikan kosong
Mengisi slip
Yang terakhir adalah pengolahan data keuangan harian menjadi laporan
keuangan bulanan. Alur yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Account Officer melakukan rekap transaksi keuangan yang terjadi
dalam sehari ke dalam jurnal harian.
b. Jurnal harian tersebut kemudian dimasukkan ke arsip.
c. Pada tiap awal bulan baru, Manajer merekapitulasi seluruh data
transaksi harian pada bulan sebelumnya.
d. Hasil rekap tersebut kemudian diolah menjadi laporan keuangan bulan
sebelumnya.
Alur prosedur di atas dapat digambarkan melalui flow map berikut:
Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Administrasi Pembukuan Manajer
Account Officer
Rekap Jurnal Harian
Arsip Keuangan Memasukkan data rekap Jurnal Harian
Merekap jurnal harian per
bulan
Penyusunan Laporan Keuangan
Bulanan
Laporan Keuangan
Bulanan
Laporan Keuangan
Bulanan
Arsip Keuangan
Dari keempat flow map di atas, dapat dilihat beberapa prosedur yang
dilakukan secara manual membutuhkan waktu karena melibatkan beberapa
entitas. Pada sistem yang akan dibangun, hubungan antar entitas dapat dibuat
lebih efektif karena sistem terhubung dalam sebuah jaringan.
3.1.3 Analisis Data
Di BMT Bina Artha Madani ada beberapa data yang memerlukan
pengolahan khusus. Analisis data dilakukan agar sistem yang dibuat mampu
melakukan pengolahan terhadap data-data tersebut sesuai dengan yang prosedur
yag sudah baku. Data-data tersebut antara lain:
1. Data transaksi nasabah simpan.
Setiap produk simpanan di BMT Bina Artha Madani memiliki aturan
standar yang membedakan suatu produk simpanan dengan produk
simpanan lain. Aturan tersebut berupa jumlah saldo awal minimal,
jumlah penabungan minimal, serta jumlah sisa saldo minimal.
2. Data bagi hasil nasabah simpan.
Untuk menghitung besarnya bagi hasil untuk tiap nasabah simpan,
harus dihitung saldo rata-rata harian (SRRH) masing-masing nasabah.
Besaran SRRH seorang nasabah didapat dari rumus berikut:
Dimana :
i = Transaksi pertama dalam bulan yang dihitung
j = Transaksi terakhir dalam bulan yang dihitung
n = Jumlah hari dalam bulan yang sedang dihitung
Ti = Tanggal transaksi ke-i
Ti-1 = Tanggal transaksi sebelumnya (dalam bulan yang sama)
Si-1 = Saldo pada transaksi sebelumnya (dalam bulan yang sama)
Tj = Tanggal transaksi terakhir
Setelah SRRH tiap nasabah dihitung, dapat diperoleh total SRRH.
Selanjutnya, nilai bagi hasil untuk seorang nasabah simpan dihitung
dengan rumus berikut:
Dimana :
Basil = Besar bagi hasil yang diperoleh nasabah
SRRH = Saldo rata-rata harian nasabah tersebut
TSRRH = Total saldo rata-rata harian seluruh nasabah
Nominal = Total bagi hasil yang dialokasikan oleh BMT
Contoh:
Pada bulan September, nasabah A tercatat melakukan empat kali
transaksi penabungan. Transaksi pertama pada tanggal 11, kedua
tanggal 13, ketiga tanggal 15 dan keempat tanggal 18, dengan saldo
pada masing-masing tanggal tersebut terurut sebesar Rp 10.000,00, Rp
September adalah 30 hari. Maka perhitungan SRRH untuk nasabah A
selama bulan September dimulai dari tanggal transaksi ke-2:
Jika dimisalkan seluruh SRRH nasabah dihitung dan didapat total
SRRH sebesar Rp 1.520.000,00, dan BMT mengalokasikan dana untuk
bagi hasil bulan Oktober sebesar Rp 200.000,00, maka nasabah A akan
memperoleh bagi hasil untuk bulan Oktober sebesar:
3. Data angsuran pokok nasabah pembiayaan.
Angsuran pokok adalah jumlah uang yang harus disetor oleh nasabah
pembiayaan kepada BMT pada tanggal jatuh tempo cicilan, diluar
perhitungan bagi hasil. Besaran angsuran pokok didapat dari:
Adapun penghitungan bagi hasil untuk nasabah pembiayaan tidak
dimasukkan ke dalam sistem karena besaran bagi hasil untuk nasabah
pembiayaan ditentukan oleh hasil analisa pihak BMT terhadap
beragam faktor seperti kondisi pasar, kondisi usaha pemohon, peluang
keuntungan, tingkat suku bunga dari lembaga keuangan mikro
3.1.4 Analisis Pengkodean
Untuk mengolah data nasabah, digunakan pengkodean berupa nomor
rekening nasabah. Nomor rekening ini dimiliki setiap nasabah, baik nasabah
simpan maupun nasabah pembiayaan. Format nomor rekening ini ditetapkan
berupa rangkaian angka sebanyak 11 digit. Tiga digit pertama merupakan kode
produk atau layanan BMT Bina Artha Madani yang dipilih atau diikuti nasabah
tersebut. Empat digit berikutnya menunjukkan bulan dan tahun nasabah tersebut
mulai terdaftar, dengan format mmyy (dua digit bulan dan dua digit akhir tahun).
Sedangkan empat digit terakhir menunjukkan nomor urut nasabah tersebut sesuai
dengan jenis layanan yang diikuti.
Format: 999.9999.9999
Nomor urut nasabah
Bulan dan tahun terdaftar
Kode produk
Contoh: nomor rekening 102.1109.0301, berarti nasabah yang memiliki
nomor rekening tersebut merupakan nasabah Simpanan Bina Berjangka, terdaftar
sebagai nasabah mulai bulan September 2009, dan merupakan nasabah ke-301
untuk jenis produk Simpanan Bina Berjangka.
3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional ini dijabarkan dalam bentuk Software
Requirement Specification (SRS), dibagi menjadi dua bagian, yaitu Functional
3.1.5.1 Functional Requirement
a. Manajer
1. Login
Menu login digunakan untuk menentukan level user yang
menggunakan sistem.
2. Pengolahan data pengguna
Pengolahan data pengguna yang tersedia untuk manajer adalah
menu ubah password.
3. Pengolahan data nasabah
Pengolahan data nasabah yang dapat dilakukan oleh manajer
adalah menambah, melihat, mencari dan mengubah data nasabah
simpan dan data nasabah pinjam.
4. Pengolahan data transaksi nasabah
Pengolahan data transaksi nasabah yang dapat dilakukan manajer
adalah menambah data transaksi nasabah simpan dan nasabah
pinjam, menambah jenis transaksi, menambah bagi hasil untuk
nasabah simpan, dan melakukan pencetakan bukti transaksi
nasabah simpan.
5. Pengolahan data akad
Manajer dapat melakukan pengolahan data akad untuk nasabah
pinjam berupa menambah, menampilkan, serta mencetak data
akad.
Manajer dapat melakukan pengolahan data laporan keuangan
berupa menambah data harian, menambah data akun, menampilkan
laporan keuangan bulanan, serta mencetak laporan keuangan
bulanan.
7. Pengolahan data produk
Pengolahan data produk yang dapat dilakukan manajer yaitu
menambah data produk, mengubah data produk, serta
menampilkan data produk.
b. Administrator
1. Login
Menu login digunakan untuk menentukan level user yang
menggunakan sistem.
2. Pengolahan data pengguna
Pengolahan data pengguna yang dapat dilakukan oleh
administrator adalah menambah, menampilkan dan mengubah data
pengguna, mengubah password, menambah data PC, mengubah
dan menghapus data PC serta menampilkan data PC.
c. Teller
1. Login
Menu login digunakan untuk menentukan level user yang
menggunakan sistem.
Pengolahan data pengguna yang tersedia untuk teller adalah menu
ubah password.
3. Pengolahan data nasabah
Pengolahan data nasabah yang dapat dilakukan oleh teller adalah
menambah, melihat, mencari, dan mencetak data nasabah simpan
dan data nasabah pinjam.
4. Pengolahan data transaksi nasabah
Pengolahan data transaksi nasabah yang dapat dilakukan teller
adalah menambah data transaksi nasabah simpan dan nasabah
pinjam, dan melakukan pencetakan bukti transaksi nasabah
simpan.
5. Pengolahan data laporan keuangan
Teller dapat melakukan pengolahan data laporan keuangan berupa
menambah data harian dan menambah data akun.
3.1.5.2 Non Functional Requirement
Kebutuhan non fungsional dari sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan backup data.
2. Menghindari terjadinya data redundancy pada database yang
dimiliki.
3. Menjamin keamanan pengaksesan dan pengolahan data.
4. Mengakomodasi penggunaan sistem oleh banyak pengguna (multi
5. Membantu mempercepat proses pengolahan data.
3.1.6 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk menghasilkan
spesifikasi yang rinci mengenai segala hal yang dapat dikerjakan sistem ketika
diimplementasikan (spesifikasi kebutuhan non fungsional). Hasil dari analisis ini
akan menentukan masukan yang dibutuhkan sistem, keluaran yang dihasilkan
sistem, lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan sehingga
menghasilkan keluaran yang diinginkan, volume data yang akan ditangani sistem,
kendali terhadap sistem, dan macam-macam kategori pengguna sistem.
3.1.6.1 Analisis Jaringan
Saat ini, infrastruktur jaringan di BMT Bina Artha Madani baru dalam
tahap perencanaan. Dalam perencanaan disebutkan bahwa jaringan yang akan
dibangun merupakan jaringan lokal dengan bentuk topologi jaringan jenis star,
dimana sebuah server akan melayani kebutuhan beberapa komputer klien. Sistem
informasi yang dibangun berbasis klien-server, sehingga sistem ini dapat langsung
beradaptasi, bahkan berjalan lebih efisien ketika infrastruktur jaringan diterapkan.
3.1.6.2 Analisis Perangkat Keras
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan usahanya, pihak BMT Bina Artha
Madani memiliki lima unit komputer dengan spesifikasi beragam. Berikut ini
Tabel 3.1. Spesifikasi unit-unit komputer
No. Prosesor Memori Harddisk Jumlah
unit
1. Intel Pentium III 800 MHz 128 MB 40 GB 1
2. Intel Pentium Dual Core
E2180 2,0 GHz 512 MB 40 GB 2
3. Intel Core2Duo E4500 2,2GHz 512 MB 80 GB 1
4. Intel Celeron 2,26 GHz 256 MB 40 GB 1
Secara keseluruhan, unit-unit komputer yang dimiliki BMT Bina Artha
Madani telah memenuhi kebutuhan sistem yang akan dibangun.
3.1.6.3 Analisis Perangkat Lunak
Dari kelima unit komputer yang dimiliki BMT Bina Artha Madani, empat
diantaranya menggunakan sistem operasi Windows XP dan satu unit
menggunakan sistem operasi Windows 98. Pada semua unit terpasang pula
aplikasi MicrosoftOffice 2003 dan web browser Mozilla Firefox 2. Seluruh sistem
yang ada tidak akan terpengaruh apabila sistem yang baru diimplementasikan.
Selain itu untuk membangun sistem ini digunakan perangkat lunak
pendukung sebagai berikut:
1. Microsoft Visio 2007 untuk tool perancangan.
2. Adobe Dreamweaver CS3 untuk tool pembuatan coding.
3. WAMPServer 2.0i yang merupakan bundel dari perangkat lunak
berikut:
a. Apache 2.2.11
c. MySQL 5.1.36
4. Mozilla Firefox versi 2.4 dan versi 3.5.3 untuk browser.
3.1.6.4 Analisis User
Analisis user dilakukan untuk mengetahui tugas dan karakteristik
pengguna yang akan menggunakan sistem yang sedang dibangun. Dengan
mempertimbangkan tingkat pengalaman pengguna dalam menggunakan
komputer, dapat dirancang sebuah sistem yang mudah dipelajari dan digunakan
oleh pengguna tersebut.
Dari hasil pengumpulan data, diketahui bahwa tingkat pendidikan terendah
yang dimiliki pengguna adalah SMA. Namun semua pengguna terbiasa
menggunakan komputer dan menjalankan aplikasi office serta pernah
mendapatkan pelatihan penggunaan aplikasi Microsoft Office.
Selain itu, disimpulkan pula bahwa ada tiga kategori pengguna
berdasarkan tugas dan kewenangannya dalam menggunakan sistem yang ada.
Tiga kategori tersebut adalah manajer (pengguna level 1), system administrator
(pengguna level 2), dan data entry/teller (pengguna level 3).
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahapan pengembangan perangkat lunak
yang dilakukan setelah tahapan analisis. Hasil analisis dijadikan dasar untuk
merancang pengembangan perangkat lunak sehingga perangkat lunak yang
dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Di sini perancangan sistem akan
3.2.1 Diagram E-R / Entity Relational Diagram (ERD)
Untuk menggambarkan secara sistematis berbagai entitas dan komponen
data yang dimiliki sistem dan hubungan antar masing-masing entitas tersebut,
digunakanlah diagram E-R berikut:
mkd_pemb
Gambar 3.5 Diagram E-R
3.2.2 Perancangan Proses
Perancangan proses dilakukan untuk merancang alur kerja berbagai proses
yang ditangani sistem. Perancangan proses yang baik akan menghasilkan
kinerja sistem yang baik. Berbagai macam proses yang ditangani sistemun diurai
dalam beberapa bagian untuk memudahkan dalam membangun sistem.
3.2.2.1 Diagram Konteks
Sistem yang dibangun digambarkan secara garis besar dengan
menggunakan diagram konteks. Dari diagram ini dapat dilihat secara umum
mengenai alur proses yang ditangani sistem.
Manajer
Gambar 3.6 Diagram konteks
3.2.2.2 Data Flow Diagram (DFD)
Dari diagram konteks di atas, aliran data yang ada pada sistem
3.2.2.2.1 DFD Level 1
3.2.2.2.2 DFD Level 2 Untuk Proses 1.0 Login
Gambar 3.8 DFD level 2 untuk Proses 1.0 Login
3.2.2.2.3 DFD Level 2 Untuk Proses 2.0 Pengolahan Data Login
3.2.2.2.4 DFD Level 2 Untuk Proses 3.0 Pengolahan Data Nasabah
Gambar 3.10 DFD level 2 untuk Proses 3.0 Pengolahan Data Nasabah
3.2.2.2.5 DFD Level 2 Untuk Proses 4.0 Pengolahan Data Transaksi
3.2.2.2.6 DFD Level 2 Untuk Proses 5.0 Pengolahan Data Akad
Gambar 3.12 DFD level 2 untuk proses 5.0 Pengolahan Data Akad
3.2.2.2.7 DFD Level 2 Untuk Proses 6.0 Penyusunan Laporan Keuangan