• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Proses Penggajian Radio Ninetyniners

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Proses Penggajian Radio Ninetyniners"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

TIK atau Teknologi Informasi dan Komunikasi atau dalam bahasa Inggris

dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk

memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam

berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi

yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,

pendidikan, bisnis, dan pemerintahan.

Saat ini tanpa kita sadari teknologi informasi dan komunikasi terus

berkembang dengan pesat seiring berjalannya waktu. Baik itu dari segi media

penyajian seperti media cetak dan media elektronik maupun dalam bentuk

penyajian seperti gambar, tulisan dan suara. Keingintahuan sebagian besar orang

akan dunia teknologi informasi disebut-sebut menjadi salah satu faktor penyebab

meningkatnya perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Melalui perangkat

Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi,

menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan

memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari

(2)

dalam mengemas produknya agar dapat diterima oleh masyarakat.

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan

cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).

Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat

ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan

medium pengangkut (seperti molekul udara). Jadi stasiun radio itu sendiri

merupakan stasiun yang memberikan layanan penyiaran audio (suara), yang

disiarkan melalui udara sebagai gelombang radio (dalam bentuk radiasi

elektromagnet) dari sebuah antena pemancar (transmitter) ke alat penerima. Siaran audio juga dapat dilakukan dengan kabel FM, jaringan lokal, satelit, dan

Internet. Stasiun radio sebagai salah satu lembaga penyedian jasa informasi dalam

bentuk suara memiliki sejumlah peranan yang cukup vital, terutama untuk sistem

komunikasi audio. Kemampuannya dalam menjangkau tempat – tempat terpencil

serta kemudahan dalam penyampaian dan penerimaannya. Namun dalam

penyampaian informasi dan berita, radio memiliki beberapa keterbatasan. hal

tersebut dikarenakan informasi yang disajikan hanya dalam bentuk komunikasi

suara, sehingga dibutuhkan media penyajian informasi yang lain tanpa mengubah

esensi dasar dari radio itu sendiri yaitu sebagai penyedia jasa informasi audio.

Salah satu media penyedian jasa informasi yang lain adalah internet,

dengan fasilitas yang terdapat pada internet, masyarakat dapat mencari dan

mengakses berbagai macam informasi yang mereka butuhkan. Dengan internet

(3)

dari ketiganya. Pada perkembangannya, sebuah website dapat melakukan

komunikasi dua arah secara langsung seperti penggunaan live video melalui webcam dan streaming media yang memungkinkan orang mendengarkan radio lewat internet. Internet mulai digunakan sebagai media penyiaran radio pada

pertengahan tahun 90-an. Media ini tidak memerlukan lisensi dan stasiun bisa

melakukan siaran dari mana saja tanpa memerlukan transmitter. Hal ini mengurangi pendirian stasiun radio secara besar-besaran, dan pada tahun 1996,

Stasiun 'A' Net (A.N.E.T.) memulai siaran bebas iklan dari Antarktika.

Radio Ninetyniners 100 FM merupakan salah satu dari sekian banyaknya

Stasiun Radio Swasta yang berada di Indonesia. Radio milik Bpk. Budiman

Somali ini memiliki basic program penyiaran all segment dengan target pendengar umur 15 – 24 tahun dan Radio ini telah berusia sekitar 9 tahun. Pada

perkembangannya Radio Ninetyniners 100 FM memiliki jumlah pendengar yang

terus meningkat, hal ini dapat dilihat dari respon yang tinggi terhadap program

(4)

a. Identifikasi Masalah

1. Penggunaan sistem yang terkomputerisasi pada sistem penggajian

yang berjalan di Radio Ninetyniners masih belum maksimal.

2. Belum efektif dan efisiennya proses penggajian pada Radio

Ninetyniners.

b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem penggajian yang berjalan di Radio Ninetyniners.

2. Bagaimana sistem penggajian yang diusulkan di Radio Ninetyniners.

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Maksud dilakasanakan Praktek Kerja Lapangan adalah untuk

mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan

kenyataan yang sesungguhnya dilapangan. Sedangkan tujuan dilaksanakannya

kerja praktek adalah untuk :

1. Untuk mengetahui sistem penggajian yang sedang berjalan di Radio

Ninetyniners.

2. Untuk menganalisa permasalahan yang terjadi pada Radio Ninetyniners,

(5)

1.4 Batasan Masalah

Hanya menganalisis dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada

proses penggajian yang sedang berjalan di radio ninetyniners.

1. Radio Ninetyniners yang terletak berlokasikan di Jl. Asia Afrika No. 57-59

BRI TOWER lt. 14 Bandung Jawa Barat.

2. Sistem Kerja Radio 99ers dengan target Pendengar umur 15 – 24 tahun

(6)

Penelitian ini dilakukan pada PT. Radio Swara Milliard Artha yang

berlokasi di Jl. Asia Afrika No. 57-59 Bandung, BRI TOWER Lantai 14. Berikut

merupakan gambaran waktu Praktek Kerja Lapangan, mulai dari proses

pengambilan data perusahaan hingga penyerahan laporan :

No Aktivitas

Tahun 2010

(7)
(8)
(9)
(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu

menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya.

“ Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedure-procedure yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Sedangkan system yang lebih menekankan pada elemen atau

komponenenya mendefinisikan sistem yaitu:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu”.

2.1.1 Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan,

masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta

(11)

Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,

sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem

dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang

berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang

berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah

informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa

informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,

misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat

berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas

(12)

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang

lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai

aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah

toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan

keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau

dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan

menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan

dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah

(13)

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa

berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau

menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus

ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,

sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu

terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

a. Komponen – komponen (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau

elemenn-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari sistem.

Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu

fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem

dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra system.

b. Batas Sistem(Baundrary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem

(14)

c. Lingkungan Luar Sistem (enivornment)

Enivornment dari suatu sistem adalah apapun dluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat menguntungkan

merupakan energi dari sistem dan tetap harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan

lingkungan luar sistem yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan,

kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (interface)

Merupakan media penghunung antara satu subsistem dengan subsistem yang

lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir

dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem

akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui

penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan (input)

Merupakan energy yang dimasukan ke dalamsistem. Masukan dapat

(15)

f. Keluaran (output)

Merupakan hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan

untuk subsistem yang lain atau pada supra system.

g. Pengelolaan (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjasi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengelola masukan

berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang

jadi.

h. Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak aka nada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menetukan sekali masukan yang dibutuhkan

system dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil

(16)

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan system fisik (Physical System). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak

secara fisik.

2. Sistem alamiah (Natural System) dan sistem buatan manusia (Human Made System).

3. Sistem tertentu (Deterministic System) dan sistem tak tertentu (Probabilistic System). Sistem tertentu beroperasidengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena

mengandung unsure probabilitas.

4. Sistem tertutup (Closed System) dan sistem yang terbuka (Open System). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup

ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang sifatnya tertutup, yang ada

hanyalahrelatively closed system (secara relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah system yang berhubungan dan terpengaruh

(17)

keluaran untuk lingkungan luarnya atau subsistem yang lainnya, maka suatu

sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,

pengalaman, atau instruksi . Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti

bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep

seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan

rangsangan mental.

Selain itu informasi juga dapat didefinisikan sebagai data yang diolah

menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili

suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa,

konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,

gambar, bunyi atau kombinasinya.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau

situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,

pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi.

Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi

statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan,

(18)

sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau

instruksi dan alirannya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari

suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan

data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan

finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu

sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang

dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh

informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

2.4 Metode Pendekatan Sistem

Dalam melakukan pendekatan sistem ada langkah-langkah dan tahapan

yang bisa dilakukan.

Tahap I : Usaha persiapan

Langkah-langkahnya adalah memandang perusahaan sebagai suatu sistem,

mengenal sistem lingkungan (pemegang saham, pelanggan, masyarakat keuangan,

masyarakat global, pemerintah, pesaing, pemasok, serikat kerja), mengidentifikasi

(19)

Tahap II : Usaha definisi

a. Suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah).

b. Mempelajari masalah untuk mencari solusi (pemahaman masalah).

c. Mencari pemicu masalah (problem trigger) yang dapat berasal dari lingkungan atau dari dalam perusahaan.

d. Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. Caranya adalah menganalisis sisem

menurut subsistem - subsistemnya. Kemudian apakah susbsistem itu

terintegrasi menjadi satu unit yang berfungsi lancar? Lalu apakah semua

subsistem bekerja untuk mencapai tujuan sistem? Setelah itu analisa top-down untuk mengidentifikasi tingkat sistem dimana penyebab persoalan berada.

e. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.

Elemen-elemen sistem dapat dianalisis secara berurutan, yaitu:

1. Mengevaluasi standar (standar harus sah/valid, standar harus realistis, standar

harus dimengerti oleh mereka yang akan mencapainya, dan standar harus

terukur).

2. Membandingkan sistem output dengan standar.

3. Mengevaluasi manajemen.

4. Mengevaluasi pengolah informasi.

(20)

6. Mengevaluasi proses transformasi.

7. Mengevaluasi sumber daya output.

Tahap III : Usaha solusi

1. Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi. Dengan cara mencari jalan yang

berbeda untuk memecahkan masalah yang sama. Seperti Brainstorming (tukar pikiran), dan Joint Application Design (rancangan aplikasi bersama).

2. Mengevaluasi berbagai alternatif solusi. Contohnya dengan menggunakan

kriteria evaluasi yang sama, untuk mengukur seberapa baik suatu alternatif

dapat memecahkan masalah.

3. Memilih solusi terbaik. Dengan cara menganalisis suatu evaluasi sistematis

atas pilihan-pilihan dan mempertimbangkan konsekuensi pilihan tersebut pada

tujuan organisasi. Kemudian memberi penilaian atas proses mental manajer.

Setelah itu melakukan tawar-menawar atau negosiasi antara beberapa manajer.

4. Menerapkan solusi. Masalah tidak terpecahkan hanya dengan memilih solusi

terbaik tapi perlu diterapkan.

5. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif.

Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi

mencapai kinerja yang direncanakan.

Ada beberapa faktor pribadi yang mempengaruhi pemecahan masalah :

(21)

Bagaimana menghadapi masalah ada 3 kategori:

a. Penghindar masalah. Yang menghalangi kemungkinan

masalah-mengabaikan informasi.

b. Pemecah masalah. Tidak mencari masalah tidak juga menghindari

masalah. Bila ada masalah akan dipecahkan.

c. Pencari masalah. Menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.

2. Gaya mengumpulkan informasi

1. Gaya teratur. Mengikuti dan menyaring yang tidak berhubungan dengan

bidangnya.

2. Gaya menerima. Ingin melihat semua masalah dan menilai informasi

tersebut.

3. Gaya menggunakan informasi

a. Gaya sistematis. Mengikuti metode/cara yang telah ditetapkan.

b. Gaya intuitif. Menyesuaikan pendekatan dengan situasi.

Walau tidak semua manajer mengikuti pendekatan sistem dalam

pemecahan masalah, pendekatan sistem merupakan metodologi sistem dasar. Jadi

(22)

2.4.1 Alat Bantu Analisis

Dalam mengerjakan tahapan-tahapan yang berada dalam metode

pendekatan sistem, maka dibutuhkan alat agar lebih mudah dalam

melaksanakannya. Adapun alat yang digunakan umumnya berupa suatu gambar

diagram atau grafik karena gambar dipandang akan lebih mudah untuk dipahami.

Adapun alat-alat yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah sebagai

berikut :

2.4.1.1 Flow Map

a. Pengertian Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan

pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam

migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam

jaringan. Flowmapmenolong analis dan programmer untuk memecahkan

masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam

menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

b. Cara - cara membuat Flowmap

Seorang analis dan programmer akan membuat flowmap ada beberapa

petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke

(23)

2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan

definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan

deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.

5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus

ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong

aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada

flowmap yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan

percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan

seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

7. Gunakan simbol-simbol flowmap yang standar.

8. Jenis - jenis Flowmap

9. Flowmap Sistem

10. Flowmap Paperwork atau Flowmap Dokumen

11. Flowmap Skematik

12. Flowmap Program

(24)

Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowmap

Simbol Nama Keterangan

Dokumen Menunjukan dokumen input dan output baik

untuk proses manual atau komputer

Proses manual Menunjukan kegiatan atau pekerjaan manual

Garis alir Menunjukan arus atau arah liran dokumen atau

data

Proses Menunjukan kegiatan proses dari operasi

program komputer

Hard disk Menunjukan input atau output menggunakan

hard disk

Keputusan Digunakan untuk sesuatu penyeleksian kondisi

Simpanan offline Digunakan untuk menyimpan data sebagai arsip secara manual

Simbol Keyboard Menunjukan Input menggunakan Keyboard

Penjelasan Digunakan untuk membuat keterangan

(25)

2.4.1.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan

level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau

output dari sistem.Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.

Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus).

Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam

diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang

akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini

berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta

kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan

sistem.”

Jadi, yang dibutuhkan adalah

1. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem

2. Data apa saja yang diberikannya ke sistem

3. kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan

4. apa saja isi / jenis laporan yang harus dihasilkan sistem.

Kata “Siapa” di atas dilambangkan dengan kotak persegi (disebut dengan

(26)

dengan data flow), dan kata “sistem” dilambangkan dengan lingkaran

(disebut dengan process).

Sebagai Contoh, beberapa kemungkinan (data) yang diberikan pembeli

kepada kasir adalah :

1. barang yang ditanyakan

2. barang yang akan dibeli

3. Uang pembayaran

Sebaliknya, kemungkian informasi yang diberikan kasir kepada pembeli

adalah :

1. keadaan barang yang ditanyakan

2. jumlah uang yang harus dibayar.

Sedangkan informasi yang diberikan kasir kepada Pemilik adalah Laporan

Jumlah Uang Masuk beserta Jumlah Barang yang Terjualnya. DFD

Konteksnya :

(27)

2.4.1.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem.

DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data

di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan

dari data tersebut.

Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk

membuat dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun

dokumentasi untuk sistem informasi yang baru.

Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu :

a. Context Diagram (CD)

b. DFD Fisik

(28)

Beberapa Notasi atau simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut :

1. Kesatuan luar (External entity) disimbolkan dengan suatu notasi kotak Entitas ini merupakan kesatuan diluar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Gambar 2.2 Notasi Entitas dalam DFD

(Sumber : Jogiyanto, HM, “Analisis dan Desain”)

2. Arus data pada DFD disimbolkan dengan suatu notasi panah. simbol panah

ini menggambarkan aliran dari data yang mengalir diantara proses,

simpanan data, dan entitas baik berupa masukan untuk sistem ataupun hasil

dari proses sistem.

Gambar 2.3 Notasi Arus Data

(Sumber : Jogiyanto, HM, “Analisis dan Desain”)

3. Proses (Process) disimbolkan dengan suatu notasi lingkaran. Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer

karena ada arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan aliran

(29)

Gambar 2.4 Notasi Proses

(Sumber : Jogiyanto, HM, “Analisis dan Desain”)

4. Simpanan Data disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang

tertutup disalah satu ujungnya.

Gambar 2.5 Notasi Simpanan Data

(Sumber : Jogiyanto, HM, “Analisis dan Desain”)

Simpanan Data (Data Store) merupakan simpanan data yang dapat berupa sebagai berikut :

a. Suatu file atau database di sistem komputer.

b. Suatu arsip atau catatan manual.

c. Suatu kotak tempat data di atas meja.

d. Suatu tabel acuan manual.

(30)

DFD Level

DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n

dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.

a. Diagram Context

b. Diagram Level n

1. DFD Logis

2. DFD Fisik

Context Diagram (CD)

Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas

(DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem

informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar

sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD

menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas

luar. Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD :

1. Terminologi sistem :

a. Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.

b. Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau

mempengaruhi sistem tersebut.

c. Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan

(31)

2. Menggunakan satu simbol proses,

Catatan:

Yang masuk didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan

pemrosesan informasi (Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah

mengambil data dari file, mentransformasikan data, atau melakukan filing

data, misalnya mempersiapkan dokumen, memasukkan, memeriksa,

mengklasifikasi, mengatur, menyortir, menghitung, meringkas data, dan

melakukan filing data (baik yang melakukan secara manual maupun yang

dilakukan secara terotomasi).

3. Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem

tersebut,

4. Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi

langsung

5. Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran,

diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah

penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * )

atau garis silang ( # ).

6. Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh

peran yang dipermainkan personil tersebut.

7. Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data

berbeda.

(32)

Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan

diagram fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita

melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD

yang seimbang.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:

1. Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu

merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang

jelas. Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya

diturunkan ke level yang lebih rendah.

b. Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.

c. Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level

yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang

sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak

semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang

sama juga.

d. Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara

top-down.

e. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus

(33)

n+1. Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level

n tersebut.

f. Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali

pada level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n

tidak harus muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut

bersifat lokal.

g. Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk

mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan

respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang

berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan

sistem kita memberikan respon.

2. Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan

penyimpanan lainnya (harus melalui proses).

3. Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data

dengan entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau

sebaliknya.

4. Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah

mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.

5. Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak

pernah digunakan untuk proses.

6. Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang

(34)

a. Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan

keluaran, diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga

mencegah penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan

tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ), begitu dengan bentuk

penyimpanan.

b. Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data

berbeda.

DFD Fisik

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan

entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke

dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah

personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer)

dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak

menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana,

dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan.

Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di

lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam

DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan

bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.

Misal :

Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran

(35)

DFD Logis

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan

proses-proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari

proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat

dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili

logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu

menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam

sistem tersebut dilakukan.

Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat

memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem.

Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label :

1. Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan

sistem

Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan

kas dan Daftar Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.

2. Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.

Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”

Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll

Usulan dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum

(36)

1. Menggabungkan beberapa tugas menjadi Satu.

2. Master Detail Update.

3. Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting.

4. Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat.

5. Menambahkan proses baru.

6. Meminimalkan proses input.

7. Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian

mana yang harus dikerjakan manual.

2.4.1.4 Kamus Data

Kamus data digunakan untuk mendefinisikan data yang mengalir dalam

sebuah sistem secara lengkap berdasarkan arus data yang ada dalam DFD. Pada

tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis

sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem. Sedangkan

pada perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang database

, input dan laporan-laporan.

Adapun hal-hal yang perlu dicatat di kamus data adalah sebagai berikut :

1. Nama arus data

Nama arus data perlu dicatat dalam kamus data yaitu untuk memudahkan

mereka yang membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang

suatu arus data tertentu di DFD, sehingga dapat langsung mencarinya dengan

(37)

2. Alias

Alias atau nama lain dari data perlu dituliskan apabila nama lain ini ada. Hal

ini karena untuk data yang sama kadang-kadang mempunyai nama yang

berbeda untuk orang atau departemen lainnya. Sehingga manfaat penggunaan

alias ini yaitu pembuatan dokumentasi menjadi lebih sederhana karena tidak

adanya pengulangan dalam pencatatan kamus data untuk data yang

sebenarnya sama.

3. Bentuk data

Bentuk data ini perlu dicatat di kamus data karena dapat digunakan untuk

mengelompokan kamus data kedalam kegunaannya sewaktu perancangan

sistem. Adapun bentuk data yang mengalir dalam DFD dapat berupa

dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan

tercetak, tampilan layar monitor, field.

Kamus data yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen dasar

atau formulir dapat digunakan untuk merancang bentuk input sistem. Kamus

data yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak dan

dokumen hasil cetakan komputer dapat digunakan untuk merancang output

yang akan dihasilkan oleh sistem. Kamus data yang mencatat data yang

mengalir dalam bentuk tampilan monitor dapat digunakan untuk merancang

tampilan layar yang akan dihasilkan oleh sistem. Dan Kamus data yang

mencatat data yang mengalir dalam bentuk-bentuk tersebut akan digunakan

(38)

4. Arus data

Arus data ini menunjukan dari mana data mengalir dan mau kemana data akan

menuju. Arus data ini perlu dicatat dalam kamus data untuk memudahkan

pencarian arus data di DFD.

5. Penjelasan

Penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan untuk lebih memperjelas

makna dari arus data yang dicatat di kamus data.

6. Periode

Periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data ini. Periode ini perlu

dicatat karena dapat digunakan untuk mengidentifikasi kapan input data akan

dimasukan ke sistem, kapan proses proses dari program harus dilakukan dan

kapan laporan-laporan harus diselesaikan.

7. Volume

Volume yang perlu dicatat adalah volume rata-rata dan volume puncak dari

arus data pada periode tertentu. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasi

besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah alat input,

alat pemroses dan alat output.

8. Struktur data

Struktur data perlu dicatat dalam kamus data untuk menunjukan item-item

(39)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Radio Ninetyniners petama kali berdiri dikota Bandung, Jawa Barat dan

Pemilik radio NinetyNiners sendiri adalah Bpk. Budiman Somali. Asal mula nama

Ninetyniners berawal dari sebelum adanya pengaturan frekuensi radio yang baru

dari Menkominfo, yang dimana secara kebetulan radio ini pada saat itu

menempati frekuensi 99.9FM. Radio ini on-air pertama kali pada tanggal 9 dan

bulan 9 yaitu bulan September, Siaran perdana ini hanya berlangsung sembilan

hari dikarenakan adanya penyempurnaan sistem, setelah itu Radio ini on-air

kembali pada tanggal 22 Desember 2000. Untuk itulah mengapa radio ini diberi

nama Radio 99ers.

Target market dari radio ini dapat dibilang berkelas karena membidik

segmen menengah keatas dengan rentang usia 15 - 24 tahun. Karena mereka

menarget untuk kelas sosial menengah keatas maka pilihan lagu yang ada pada

Radio 99ers juga sangatlah berpengaruh. Proporsi lagu yang mereka gunakan

adalah 70% barat dan 30% Indonesia. "The funky-funky station" merupakan tagline yang mereka gunakan untuk radio 99ers ini. Dan “Funky DJ” merupakan

julukan untuk para penyiar Radio 99ers. Seringnya penggunaan kata “Funky”

(40)

to be different, being yourself, and out of the box. Merupakan kata - kata yang menggambarkan karakteristik yang tidak bisa lepas dari dunia anak muda yang

sangat melekat dengan radio 99ers.

Sebagai sebuah stasiun radio, tentunya mereka juga mempunyai

program-program andalan yang berbeda dengan radio yang lain, salah satunya yaitu Funky

Mobile. Funky Mobile merupakan sebuah program yang dimana mereka

melakukan siaran langsung dengan turun kejalan berinteraksi dengan masyarakat.

Dengan menggunakan sebuah kendaraan beroda empat, mereka melakukan siaran

langsung dengan menginformasikan keadaan sekitar atau acara - acara yang

sedang berlangsung pada saat itu. Radio 99ers mempunyai 3 Funky Mobile

(41)

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut merupakan Struktur Organisasi dari Radio 99ers :

(42)

3.3 Deskripsi Kerja

Deskripsi kerja merupakan suatu rincian yang menunjukan posisi,

tanggung-jawab, wewenang, fungsi, dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang

personil di dalam suatu organisasi. Berikut Susunan tugas - tugas dalam suatu

Radio Ninety Niners adalah:

1. General Manager/ pimpinan seorang manager mempunyai tugas mengatur

semua yang ada di radio ini membuat keputusan dan kebijakan. Misalkan ada

penyiar yang datang terlambat akan memperoleh hukuman selama satu

minggu tidak boleh siaran. PR menjadi penyambung lidah dari radio ke

masyarakat dan juga karyawan di sini tugasnya sama dengan marketing.

Misalnya mencari client untuk diajak berkerja sama.

2. Marketing Manager adalah hubungan antara dunia broadcast dengan

management. Dan memasarkan suatu radio ke pada client untuk melaksanakan kerjasama. Tugas bagian marketing juga pada penghitungan iklan yang akan

ditampilkan, misalnya berapa lama dan berapa besar tarif yang diterapkan

untuk satu iklan.

3. Progam director bertugas Mengubah progam menjadi program yang unik.

4. Produser bertugas untuk melaksanakan bagaimana program itu berjalan

dengan baik. Dan juga mencari ide-ide agar membuat acara dan

mengembangkan acara-acara yang ada dan memuaskan pendengar agar tidak

(43)

untuk disiarkan kepada pendengar. Dan harus adanya kerja sama antara

produser dengan program director.

5. Traffic bertugas mengatur jalannya iklan. Dan harus ada kordinasi dengan

program director dan produser.

6. Keuangan / Finance bertugas mengatur masukkan dan pengeluaran keuangan

yang ada di suatu radio.\

7. Divisi IT bertugas untuk mengawasi jaringan dan hardware yang digunakan

dalam sistem komputerisasi

8. Music Director (penata lagu) betugas mengatur lagu-lagu yang ada diradio

yang di request oleh pendengar dan melakukan pemutaran lagu.

9. Penyiar (Funky DJ) bertugas menyampaikan berita atau melakukan cerita-cerita yang agar pendengar tidak merasa bosan dan membuat suatu lelucon

yang membuat pendengar gembira dan tidak merasa bosan. Di radio ini

penyiarnya bebas apa adanya alias ga jaim api juga ga malu-maluin. Penyiar

(44)

41

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1Analisis Sistem yang Berjalan

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisis terhadap sistem

penggajian yang sedang berjalan pada Radio Ninetyniners. Adapun untuk analisis

yang dilakukan yakni analisis dokumen dan analisis proses / prosedur kerja.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan menganalisis seluruh dokumen

dasar yang digunakan dan mengalir pada sebuah sistem informasi yang sedang

berjalan. Adapun dokumen-dokumen yang digunakan pada sistem penggajian

yang berjalan di Radio Ninetyniners adalah berupa absensi, slip gaji, laporan

(45)

42

No Dokumen Uraian

1. Kartu Absen Deskripsi : Kartu yang dipegang / dimiliki pegawai untuk melakukan proses absensi

Fungsi : untuk dapat melakukan proses absensi

Sumber : Crew

Atribut : Nama Pegawai, Tempat Lahit, Tanggal Lahir, Alamat, No. telp

2. Absensi Deskripsi : Surat yang berisi data – data kehadiran / masuk kerja karyawan

Fungsi : Sebagai informasi yang harus diberikan kepada pihak finance

Sumber : Divisi IT.

Atribut : Nama pegawai, hari, tanggal, bulan, tahun,

3. Slip Gaji Deskripsi : tanda bukti gaji setiap bulan

Fungsi : sebagai tanda bukti gaji

Sumber : Finance

(46)

43

Fungsi : untuk diserahkan ke owner agar disetujui.

Sumber : Finance

(47)

44

Analisis prosedur merupakan kegiatan menganalisis prosedur-prosedur

kerja yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan. Adapun hasil dari kegiatan

analisis ini berupa gambaran nyata dari urutan kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh unit-unit organisasi khususnya dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan

dengan pengolahan data. Adapun prosedur kerja pada sistem yang sedang berjalan

adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Penggajian

1. Apabila tanggal yang di tentukan untuk melakukan proses penggajian

telah tiba, Divisi IT bertugas menata ulang absen selama 3 minggu

sebelumnya. Yang kemudian absen tersebut di cetak lalu di berikan

kepada pihak finance.

2. Pihak Finance menerima absensi tersebut, kemudian melakukan

perhitungan gaji berdasarkan daftar hadir pegawai, yang kemudian

dijadikan laporan keuangan dan arsip.

3. Setelah selesai melakukan perhitungan gaji pihak finance menyimpan

data – data tersebut sebagai arsip dan memberikan laporan keuangan tersebut kepada pihak owner, yang kemudian ditanda tangan / disetujui

untuk melakukan proses penggajian.

4. Setelah disetujui oleh pihak owner, kemudian pihak finance membuat

(48)

45 bawah ini :

Crew Div. IT Finance Owner

Gambar 4.1 Flowmap prosedur penggajian

(49)

46

4.1.2.1 Diagram Konteks Sistem yang Berjalan

Adapun ruang lingkup sistem informasi penggajian yang sedang berjalan

digambarkan secara global melalui diagram konteks di bawah ini.

CREW

SI. PENGGAJIAN

OWNER

Laporan Gaji

Laporan Gaji Acc Slip Gaji

K. Absen

(50)

47

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model grafis dari sebuah sistem yang menunjukkan aliran data dalam sistem. Adapun aliran data yang ada pada

sistem penyiaran iklan dapat dilihat pada level-level DFD di bawah ini. Adapun

DFD sistem penggajian Radio Ninetyniners sebagai berikut :

(51)
(52)

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian maupun perubahan dari penjelasan yang telah dikemukakan bab ini penulis akan mencoba menarik kesimpulan tentang penerapan system yang ada di Dinas pendidikan UPTD PORS, adapun kesimpulannya adalah setelah diterapkan system yang baru dengan terkomputerisasi, maka bagian gudang dapat mengontrol stock barang yang ada di gudang dengan cepat dan juga pembuatan laporan penerimaan dan pengeluaran barang baru dapat dikerjakan dengan efisien dan dengan waktu yang relative singkat.

5.2. Saran

Menurut Penulis ada beberapa yang harus diperhatikan, Saran penulis untuk pengembangan Sistem Informasi persediaan barang adalah :

1. Dalam mengopersikan system komputerisasi ini hendaknya diperhatikan keamanannya baik dari segi data, hardware, maupun pihak yang tidak berhak mengoperasikannya. 2. Sistem Informasi yang sudah dibuat perlu adanya pengembangan baik dari segi jaringan

sehingga dapat membantu kelancaran opersional persediaan barang bagi perusahaan

(53)

iii

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ……….. iii

DAFTAR TABEL ………. v

DAFTAR GAMBAR ………... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan.………... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...……… 4

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan……….. 4

1.4 Batasan Masalah………... 5

1.5 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan...………... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem ………... 7

2.1.1 Elemen Sistem ...………... 7

2.1.2 Karakteristik Sistem ……… 10

2.1.3 Klasifikasi Sistem ....……… 13

2.2 Pengertian Informasi ……… 14

2.3 Pengertian Sistem Informasi ……… 15

2.4 Metode Pendekatan Sistem ……….. 15

(54)

iv

2.4.1.4 Kamus Data ... 33

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ...………. 36

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 38

3.3 Deskripsi Kerja ... 39

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ……… 41

4.1.1 Analisis Dokumen... ……… 41

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Berjalan ...………... 44

4.1.2.1 Diagram Konteks Sistem Yang Sedang Berjalan ... 46

4.1.2.2 Data Flow Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan ... 47

4.1.3 Evaluasi Sistem yang Berjalan …....………... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….. 49

5.2 Saran ……… 49

(55)

v

(56)

vi

Gambar 2.2 Notasi Entitas dalam DFD ....………... 25

Gambar 2.3 Notasi Arus Data ...……… 25

Gambar 2.4 Notasi Proses ...……… 26

Gambar 2.5 Notasi Simpanan Data ...………... 27

Gambar 4.1 Flowmap Prosedur Penggajian ……...………. 45

Gambar 4.2 Diagram konteks ...……… 46

(57)

Diajukan Sebagai Syarat Dalam Matakuliah Praktek Kerja Lapangan Jurusan Manajemen Informatika

Di Susun Oleh :

Pradhika Tritathityo Nim : 10507011

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(58)

i

SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek ini guna melengkapi tugas mata

kuliah kerja praktek dan memenuhi syarat lulus pada mata kuliah Kerja Praktek di

Jurusan Manajemen Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas

Komputer Indonesia.

Untuk menyelesaikan laporan ini penulis telah bekerja keras agar laporan ini

dapat memberikan manfaat dan berkah bagi yang membacanya. Walaupun demikian,

penulis menyadari, banyak terdapat kekurangan yang disadari maupun yang tidak

disadari dilakukan oleh penulis. Untuk perbaikan dimasa mendatang penulis dengan

lapang hati menerima segala kritik, saran, dan masukan-masukan.

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis banyak mendapat

bantuan dari berbagai pihak, baik dalam pengumpulan data maupun penyusunannya.

Sehubungan dengan itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Ketua Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik Universitas Komputer

Indonesia.

2. Bpk. Tono Hartono, selaku dosen wali serta pembimbing utama dalam

penulisan laporan kerja praktek ini.

3. Direktur Radio Ninetyniners, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

(59)

ii kepustakaan yang penulis perlukan.

6. Teman-teman kelas MI-01 yang telah membantu dan memberikan support.

7. Kedua orang tua dan kakak serta adik-adik yang telah memberikan dorongan

moril dan materil kepada penulis.

Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa membalas amal kebaikan semua pihak

yang telah membantu hingga terselesaikannya laporan kerja praktek ini.

(60)

Nama : Pradhika Tritathiyo

Tempat, Tanggal Lahir : Balikpapan, 22 September 1989

Alamat : Jl. Mutiara I No. 19 Buahbatu

Bandung

Jenis Kelamin : Laki - Laki

E-mail : dic_three@yahoo.com

Agama : Islam

Latar Belakang Pendidikan : SD 1995 - 2001

SMP 2001 - 2004

SMU 2004 – 2007

Gambar

Simbol Tabel 2.1 Nama
Gambar 2.1 Contoh DFD
Tabel 4.1 Tabel Analisis Dokumen
Gambar 4.1 Flowmap prosedur penggajian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi

Pihak luar ( terminator/external entity ) dapat berupa sistem lain perankat keras, orang atau organisasi, dalam Sistem Autoresponse ini yang bertindak sebagai

Entitas/Lingkungan Luar (External Entity) Simbol ini digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data, menunjukkan entitas atau kesatuan yang berhubungan dengan sistem,

simbol proses yang mewakili keseluruhan proses dalam sistem dan minimal sebuah external entity (entitas luar) yang merupakan sumber atau tujuan data dari sistem tersebut

Entitas luar (external entity) atau masukan (input) atau keluaran (output) atau orang yang memakai /berinteraksi dengan perangkat lunak yang dimodelkan atau sistem lain

Entitas/Lingkungan Luar (External Entity) simbol ini digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data, menunjukkan entitas atau kesatuan yang berhubungan dengan sistem,

#esuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi ntitas eksternal tidak

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi