DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Muhammad Najib Saeful Haq
Nama Panggilan : Yope, Jibs, Ajib, Najib
Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 03 April 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tinggi : 167 Cm
Berat : 50 Kg
Agama : Islam
Telepon : 085659910909 / 082117744674
Status : Belum Menikah
Nama Ayah : H. Agus Kamaludin
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Hj. Tati Suciati
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat Orang Tua : Jl. Raya Pagaden No.16 Dusun Kamarung Utara
RT. 22/06 Ds. Kamarung Kec. Pagaden Kab.
Subang 41252
PENDIDIKAN FORMAL
2 2004 - 2007 Sma Insane Kamil Bogor Lulus 2007 3 2001–2004 Sltp Islam Cipasung
Tasikmalaya
Lulus 2004
4 1995 - 2001 Sd Negri Cigendeng Cirebon Lulus 2001
PENDIDIKAN NONFORMAL
NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN
1. 2009 Table Manner Course ,Hotel Jayakarta Bandung
future of United State of America–Indonesian
Relationship” Unikom bandung
Bersertifikat
4. 2010
Peserta Study Tour Mass Media
(Kunjungan ke Media Massa TransTV)
Bersertifikat
5. 2012
Peserta “fun with office 2007”
Unikom bandung
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menempuh Gelar Sarjana S1 Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas
Oleh,
MUHAMMAD NAJIB SAIFUL HAQ
NIM. 41808066
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vi
Segala puji dan syukur kepada allah SWT atas segala nikmat yang telah
diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi dengan judul “KONSEP DIRI PARA USER WHATSAPP
MESSENGER (Studi Fenomenologi Konsep Diri Para User WhatsApp
Messenger Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya)”,
penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam
menmpuh program strata I pada program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial Dan Politik di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Dalam penelitian ini tidak sedikit peneliti menghadapi kesulitan serta
hambatan baik teknis maupun non-teknis. Namun atas izin Allah SWT, juga
berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang peneliti
terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya
penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
Hasil penelitian ini peneliti persembahkan kepada orang tua, ucapan
terima kasih yang setulus-tulusnya peneliti tujukan kepada kedua orang tua yang
vii
Pada kesempatan ini perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Yth. Bapak Prof. DR Samugyo Ibnu Diredjo, Drs., MA, sebagai Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia
yang telah mengeluarkan surat pengantar untuk melakukan penelitian dan
memberikan penandatanganan surat izin serta surat-surat administrasi
lainya yang diajukan peneliti.
2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, M.SiSelaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi sekaligus sebagai dosen yang telah memberikan dukungan,
ilmu, pengetahuan selama perkuliahan hingga penelitian Skripsi ini.
3. Yth. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si, selaku sekretaris Program Studi
Ilmu Komunikasi dan Dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan
dan berbagi ilmu juga wawasan selama peneliti melakukan perkuliahan,
serta ketua sidang Seminar Usulan Penelitian dan ketua siding skripsi yang
telah memberikan saran-saran membangun bagi peneliti untuk
melanjutkan tahap Skripsi ini.
4. Yth. Bapak Olih Solihin S.Sos., M.Ikomselaku penguji pada saat Sidang
Usulan Penelitian dan dosen yang telah memberikan banyak pengetahuan,
pengalaman, saran-saran yang berarti, dan masukan pada saat proses
viii
terhadap peneliti.
6. Yth. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos, M.Siselaku dosen pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu, dukungan, motivasinya dan
bimbingannya dalam pelaksanaan maupun penyusunan penelitian sehingga
dapat selesainya penelitian ini.
7. Yth. Bapak/Ibu Dosen Ilmu komunkasi, yang telah mengajarkan
penelitian selama ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Yang
telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada peneliti selama
perkuliahan berlangsung ibu Rismawaty, Sos., M.si., Bapak Inggar
Prayoga S.Ikom, Bapak Adiyana Slamet., S.IP.,M.Si
8. Yth. Ibu Astri Ikawati, A.Md, selaku sekretariat Program Studi Ilmu
Komunikasi yang telah membantu dalam pembuatan surat permohonan,
daftar absensi, proses administrasi, dan sebagainya untuk kelancaran
Peneliti melaksanakan penelitian ini.
9. Untuk kakak-kakakku Yuyun Yulianti, Yeni Melinda, Rina Kamelia,
Ledya Nurul Hidayah terima kasih atas semua doa, dukungan, motivasi,
waktunya saling berbagi ide dan informasi.
10. Sahabat terbaikku Ahmad, terima kasih atas motivasi dan dukungannya.
11. Teman-teman seperjuangan para mahasiswa Fakultas FISIP Program
Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas atas dukungan dan
ix
pada tahap ini, benar-benar terima kasih sekali.
13. Dan semua pihak yang telah membantu yang namanya tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Peneliti sangat mengharapkan dan menghargai segala bentuk saran dan
kritik yang membangun guna memperbaiki dan menyempurnakan penelitian ini,
sehingga dimasa yang akan datang dapat menjadi bahan yang lebih menarik dan
lebih bermanfaat. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan bagi peneliti pada khususnya.
Wassalamu’alaikum. Wr.Wb
Bandung, Februari 2014
Peneliti
x 1.1. Latar Belakang Masalah... 1
1.2. Rumusan Masalah... 10
1.2.1. Pertanyaan Makro... 10
1.2.2. Pertanyaan Mikro... 10
1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian... 11
1.3.1. Maksud Penelitian... 11
1.3.2. Tujuan Penelitian... 11
1.4. Kegunaan Penelitian... 11
1.4.1. Kegunaan Teoritis... 11
1.4.2. Kegunaan Praktis... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka... 14
2.1.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 14
2.1.2. Tinjauan Tentang Komunikasi... 16
2.1.2.1. Pengertian Komunikasi... 16
2.1.2.2. Unsur-Unsur Komunikasi... 20
2.1.2.3. Sifat Komunikasi... 21
x
2.1.3.1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi... 28
2.1.3.2. Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi... 28
2.1.3.3. Tujuan Komunikasi Antar Pribadi... 29
2.1.3.4. Faktor Pembentuk Komunikasi Antarpribadi... 31
2.1.3.5. Jenis Komunikasi Antarpribadi... 31
2.1.3.6. Fungsi Komunikasi Antarpribadi... 33
2.1.4. Tinjauan Tentang Komunikasi Nirmassa... 34
2.1.5. Tinjauan Tentang Konsep Diri... 38
2.1.5.1. Pengertian Konsep Diri... 38
2.1.5.2. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri... 40
2.1.5.3. Komponen Konsep Diri... 44
2.1.6. Tinjauan Tentang Fenomenologi... 47
2.1.7. Tinjauan Tentang Eksistensi... 51
2.1.8. Tinjauan Tentang Teknologi Komunikasi... 53
2.2. Kerangka Pemikiran... 55
2.2.1. Kerangak Pemikiran Teoritis... 55
2.2.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... 61
BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian...67
3.1.1. Sejarah WhatsApp...67
3.1.2. Perkembangan WhatsApp Di Indonesia ...69
3.1.2.1. Karakteristik Orang Indonesia...71
3.1.2.2. PersainganInstant MessengerDi Indonesia ...71
3.1.3. Pengguna Sosial Media Beralih Ke WhatsAppMessenger...72
3.1.4. UserWhatsAppMessengerDi Kota Bandung ...74
3.1.5. Penggunaan WhatsAppMessenger...76
3.1.6. Logo WhatsAppMessenger...80
3.2. Metode Penelitian ...82
x✁✁
3.2.3. Teknik Penentuan Informan...85
3.2.4. Teknik Analisa Data...89
3.2.5. Uji Keabsahan ...91
3.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...92
3.3.1. Lokasi Penelitian...92
3.3.2. Waktu Penelitian ...92
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Observasi...97
4.2. Identitas Informan Dan Informan Pendukung Penelitian ...99
4.2.1. Informan...99
4.2.2. Informan pendukung ...103
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian...108
4.3.1. UserWhatsAppMessengerMemaknai Dirinya Sendiri (Self) ....108
4.3.2. Significant OtherMemaknai ParaUserWhatsAppMessenger...121
4.3.3. Reference GroupMemaknai ParaUserWhatsAppMessenger...129
4.3.4. Konsep Diri ParaUserWhatsAppMessenger...137
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ...152
4.4.1. ParaUserWhatsAppMessengermemaknai Dirinya (Self)...152
4.4.2. Significant OtherMemaknai ParaUserWhatsAppMessenger...154
4.4.3. Reference GroupsMemaknai ParaUserWhatsAppMessenger.157 4.4.4. Konsep Diri ParaUserWhatsAppMessenger...161
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ...165
5.2. Saran ...167
DAFTAR PUSTAKA...169
LAMPIRAN-LAMPIRAN...172
DAFTARA PUSTAKA
Abidin, Zaenal. 2002.Filsafat Manusia. Bandung: PT.Remaja Rosada Karya
Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Proffesional
Books
Effendy Onong Uchjana. 2003. Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
Citra Aditya Bakti.
Effendy Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Kuswarno, Engkus. 2009 .Fenomenologi.Bandung: Widyapadjajaran
Mudyahardjo, R. (1995). Filsafat Pendidikan (Sebuah Studi Akademik) Bagian I
Orientasi Umum: Landasan Filosofis Pendidikan dan Filsafat Pendidikan
sebagai Suatu teori Pendidikan. Jurusan Filsafat Dan sosiologi Pendidikan,
FIP, IKIP Bandung.
Mulyana, Deddy. 2008.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Moleong,Lexy. J. 2006. ”Metode Penelitian Kualitatif”.Bandung: PT. Remaja
Rosdakary
Pawito. 2007.Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS
Rakhmat, Jalaludin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Rusman, Deny Kurniawan, Cepi Riyana. 2011. Pembelajaran berbasis TIK.
Jakarta: Rajawali Press
Riduwan. 2010.Dasar-dasar statistika. Bandung:Alfabeta
Rismawaty. 2008.Kepribadian & Etik Profesi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.Bandung:
Alfabeta
Sumber lain:
Skripsi:
Iqbal, M Trisada Putra. 2011. Peranan Public Relation PT. Pos Indonesia
(Persero) Melalui Situs Jejaring soSial Facebook Dalam
Menginformasikan Produk Pos Kepada Pelanggannya. Universitas
Komputer Indonesia.
Jagar, Michail. 2012. Konsep Diri Musisi Punk Di Kota Cimahi (Studi
Fenomenologi Tentang Konsep Diri Musisi Punk Di Kota Cimahi).
Universitas Komputer Indonesia.
Simon, Christhy. 2012. Konsep Diri Seorang Indigo Di Kota Bandung (Studi
Fenomenologi Konsep Diri Seorang Indigo Di Kota Bandung).Universitas
Internet Searching :
http://inet.detik.com/read/2013/08/07/130400/2325438/398/WhatsApp-tembus-300-juta-pengguna di akses rabu 20-11-2013 pukul 14.00
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/06/WhatsApp-secara-tidak-langsung-mendepak-bbm-516923.html di akses rabu 20-11-2013 pukul
15.00
http://hsya.blogspot.com/2009/01/perempuan-dan-eksistensi-diri.html di akses
rabu 27-11-2013 pukul 23.00
http://www.a741k.web44.net/KENALI%20KONSEP.htm di akses minggu
24-11-2013 pukul 05.00
http://ilmu-agan.blogspot.com/2013/04/fungsi-aplikasi-whatsapp-pada-smartphone.html di akses rabu 20-11-2013 pukul 15.00
http://www.bedahtekno.com/sosok-tekno/komentar-khusus-pendiri-whatsapp-tentang-indonesia/ di akses minggu 01-12-2013 pada pukul 03.00
http://kabarbisnis.com/read/2839907 di akses pada hari minggu 01-12-2013 pada
pukul 03.30
http://teddymagister.wordpress.com/2012/06/12/teori-jaringan-sosial/ di akses
pada hari kamis 28-11-2013 pukul 16.30
http://kelasarmansyah.wordpress.com/2012/11/03/landasan-teori-dan-teknologi-komunikasi/ di akses pada hari kamis 28-11-2013 pukul 16.30
http://id.scribd.com/doc/11435697/48/Media-Massa-dan-Media-Nirmassa di akses
pada hari selasa 31 desember 2013 pukul 18.33
http://saepulhamdi.blogspot.com/2013/05/perkembangan-media-isyarat.html di
akses pada hari selasa 31 desember 2013 pukul 18.33
http://sumartono.blog.esaunggul.ac.id/category/psikologi-komuikasi/ di akses
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak kemunculannya pada tahun 2009 lalu, aplikasi WhatsApp
mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat dunia, tanpa kecuali
Indonesia. Berdasarkan data dari Detik.com, hingga penghujung tahun 2013 User
aplikasi besutan Brian Acton dan Jan Koum ini bertengger diposisi pertama dalam
aplikasi Messenger dunia. Meski bermunculan layanan Mobile Messaging lain,
nyatanya WhatsApp belum kehilangan pamornya. Layanan Mobile Messaging
populer ini nyatanya terus memperlihatkan pertumbuhan jumlah penggunanya.
Hingga Agustus 2013 setiap harinya ada 31 miliar pesan yang dikirimkan.
Sepengguna 235 juta adalah pesan berisi foto. Pada akhir tahun 2013 WhatsApp
Messengersukses menambah 50 juta pengguna aktif kurang dari dua bulan. Kini,
jumlah pengguna aktif bulanannya tembus 300 juta orang, menyadari persaingan
kian ketat, layanan yang sudah berusia empat tahun ini juga memperluas fungsi
komunikasinya, tak hanya pesan tertulis WhatsApp Messenger melampaui 300
juta pengguna bulanan di seluruh dunia. Pencapaian yang membuktikan
WhatsAppMessengermenjadi bagian jaringan komunikasi abad 21.1
Dalam kesempatan yang sama, WhatsApp Messenger juga sekaligus
memperkenalkanVoice Messaging.Rencana menghadirkanpush to talk button ini
mulai diwujudkan WhatsApp Messenger secara bertahap. Dengan menggunakan
1
voice message ini memungkinkan dengan cepat dan mudah berkomunikasi secara
real time, meski terpisah ribuan mil jauhnya.
Sumber lain melansir, tidak mengejutkan jika WhatsApp Messenger pada
akhirnya menambahkan fungsi voice Messaging ini ke aplikasinya. Pasalnya,
layananMessaginglain yang menjadi rivalnya sudah banyak yang membenamkan
fungsi ini. Tentunya, WhatsApp Messenger tidak mau ketinggalan untuk
perkembangan komunikasi.2
Kemunculan WhatsApp Messenger yang memiliki interface sendiri
membuat penggunanya makin dimanjakan, kemampuan mengirim gambar, video,
suara, dan kontak menjadi salah satu kemudahan dalam berkomunikasi. Ada fitur
terbaru yang diluncurkan adalah Broadcast Message untuk berkomunikasi,
berbagi informasi dengan banyak orang.
WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan seluler lintas platform
yang memungkinkan pengguna bertukar pesan tanpa harus membayar biaya SMS,
karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama
untuk Email, Browsing Web, dan lain-lain. Aplikasi WhatsApp Messenger
menggunakan koneksi GPRS, EDGE, 3G atau WiFi untuk komunikasi data,
dengan menggunakan WhatsApp Messenger pengguna dapat melakukan obrolan
Online, berbagi file, musik, lokasi, bertukar foto, video dan lain-lain.3
Pada tahun pertama WhatsApp Meseenger gratis untuk di download dan
digunakan dengan tidak adanya iklan yang berjalan kemudian pada tahun
selanjutnya WhatsAppMessengerakan dikenakan biaya aktifasi.
2
http://inet.detik.com/read/2013/08/07/130400/2325438/398/WhatsApp-tembus-300-juta-pengguna di akses rabu 20-11-2013 pukul 14.00
3http://ilmu-agan.blogspot.com/2013/04/fungsi-aplikasi-whatsapp-pada-smartphone.html di
Kalaupun WhatsApp Messenger memiliki kekuranganya, karena
WhatsApp hanya gratis untuk satu tahun pertama selanjutnya pengguna akan
dihadapkan pada kesulitan untuk aktivasi perpanjangan masa aktif karena harus
memiliki kartu kredit. Namun jika dipikir-pikir Rp9.000/tahun bukanlah masalah
dibandingkan dengan fitur yang dimiliki oleh WhatsApp Messenger ini, hanya
saja cara pembayarannya yang menyulitkan.4
Berdasarkan pengamatan peneliti selama ini, para User WhatsApp
Messenger tampak lebih setia menggunakan aplikasi ini. Saat ditanya alasannya,
mereka mengaku bahwa aplikasi ini sederhana, tetapi menjawab kebutuhan.
Misalnya saja, selain bisa mengirimkan file teks, WhatsApp Messenger juga
mampu mengirimkan file seperti foto dan video. Alasan-alasan itulah yang
menyebabkan paraUserWhatsAppMessengersetia dalam menggunakan aplikasi
WhatsAppMessenger.
Bahkan peneliti pernah bertanya kepada mereka terkait Trand Messenger
masa kini, mereka sepakat bahwa WhatsApp Messenger merupakan pilihan
pertama, sebelumMessengerlainnya. Selain itu juga bahwa WhatsAppMessenger
lebih menyeluruh karena bisa dioperasikan pada beragam handset. WhatsApp
Messenger juga tidak menggunakan sistem pin, melainkan cukup dengan nomor
telepon sudah bisa berteman dalam grup aplikasi ini. WhatsApp Messenger lebih
menunjukkan kesederhanaannya sehingga tidak rumit dalam menggunakannya,
koneksi data lebih stabil, bersifat pribadi dan selaluOnline.
4
Fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tentang Instant
Messenger kerap menjadi perbincangan yang hangat, banyak Instant Messenger
yang beredar selain WhatsApp Messenger yang menjadikan salah satu pilihan
Instant Messenger agar bisa berkomunikasi dan terhubungan dengan orang-orang
dan kerabat dekat. Namun banyak Instant Messengeryang menawarkan berbagai
kelengkapan demi memanjakan para penggunanya, akan tetapi tidak banyak yang
tetap menggunakannya hanya bersifat sementara atau ikut-ikutan pada akhirnya
kembali kepada kebutuhan dalam berkomunikasi, dengan WhatsApp Messenger
yang lebih nyaman, irit, mudah dan jaringan yang stabil. Disini ada perasaan dan
keyakinan dalam diri paraUsermengapa menggunakan WhatsAppMessenger.
Dalam berbagai kegiatan yang terjadi baik dibidang bisnis Online Shop
maupun pekerja ibu rumah tangga banyak yang menggunakan WhatsApp
Messenger untuk bertukar informasi, berbagi musik dan berbagi foto dalam
berinteraksi dan berkomunkasi, ditemukan adanya kecepatan dalam pengiriman
pesan, pengiriman foto, respons yangreal time, iritbandwidthdan tidak ada iklan
yang dapat menggangu proses berlangsungnya komunikasi.
WhatsApp Messenger menjadi yang pertama memasuki pasar, sebagai
aplikasi chatting pilihan dengan menggunakan satu taktik pemasaran yakni
menggunakan taktik pemasaranword of mouth,pendekatan pemasaran WhatsApp
Messenger yang konservatif bukanlah sebuah kebetulan, perusahaan telah lama
menghindari periklanan tradisional sebagai taktik promosi dengan tidak adanya
iklan pada aplikasi WhatsApp Messenger. Perkembangan WhatsApp Messenger
yang lebih tenang tidak begitu terlihat, berbeda dengan pesaingnya yang lebih
Keunikan ataudiferensiasidari WhatsAppMessengertanpa iklan ini dapat
membuat orang-orang lebih nyaman untuk menggunakannya. Selain chatting,
meng-uploadfoto, dan belakangan ini memperkenalkanPush-To-Talk Messaging,
WhatsApp Messenger menawarkan sedikit fitur, dan lebih mengutamakan User
Experienceyang efisien.
Beberapa manfaat menggunakan WhatsApp Messenger ini memiliki fitur
untuk mengirim gambar, video, suara, dan lokasi GPS melaluihardwareGPS atau
Google Maps media tersebut langsung dapat ditampilkan dan bukan berupa link.
Broadcats dan Group Chat, Broadcast untuk mengirim pesan ke banyak
pengguna, Group Chat untuk mengirim pesan ke anggota sesama kelompok.
Terintegrasi ke dalam sistem, layaknya sms tidak perlu membuka aplikasi untuk
menerima sebuah pesan, notifikasi pesan masuk ketika handphone sedang dalam
keadaan mati akan tetap disampaikan jika handphone sudah hidup kembali.
Hemat Bandwidth, karena terintegrasi dengan sistem, tidak perlu login dan
loading contact, sehingga transaksi data yang dibutuhkan makin irit. Aplikasi
dapat dimatikan, dan hanya aktif jika ada pesan masuk, sehingga bisa lebih
menghemat penggunaan dayabattery.5
Komunikasi sangat erat kaitannya dengan konsep diri karena komunikasi
adalah faktor utama yang menentukan konsep diri seseorang, ke arah yang baik
ataupun ke arah yang tidak baik dan juga hal yang paling mendasar dalam semua
aspek.
5http://ilmu-agan.blogspot.com/2013/04/fungsi-aplikasi-whatsapp-pada-smartphone.html di
Konsep diriUser WhatsApp Messenger pun dipengaruhi oleh
komponen-komponen konsep diri itu sendiri yakni melalui komponen-komponen kognitif dan
afektif. Komponen kognitif di sini ialah pengetahuan User WhatsApp Messenger
terhadap dirinya sendiri sebagai User WhatsApp Messenger, hal tersebut pun
tidak lepas dari adanya pengaruh dari orang terdekat dan lingkungannya. Begitu
juga dengan komponen afektif yang tidak lepas dari pengaruh orang terdekat dan
lingkungannya, komponen afektif ini menyangkut dengan perasaan User
WhatsAppMessengermenjadi pengguna WhatsAppMessenger.
Konsep diri merupakan bagian yang penting dari kepribadian seseorang
yaitu sebagai penentu bagaimana seseorang bersikap dan bertingkah laku. Jika
manusia memenggang dirinya tidak mampu, tidak berdaya dan hal-hal negatif
lainnya, ini akan mempengaruhi dia dalam berusaha. Konsep diri menjadi sangat
mempengaruhi kepribadian seseorang, dengan konsep diri yang dimiliki
seseorang, dia akan bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya. Setiap
perbuatan atau tingkah laku seseorang berdasarkan konsep diri yang dibentuknya
untuk menampilkan seseorang yang dia bentuk. Remaja mempunyai konsep
dirinya masing-masing saat melakukan interaksi sosial, apa yang mereka pikirkan
tentang dirinya akan tercermin dari bagaimana mereka berbicara dan bagaimana
cara mereka berpenampilan bersikap. Citra yang mereka buat mengenai diri
sendiri dengan sendirinya tampil melalui cara-cara tersebut. Bagaimana mereka
mengapresiasikan diri sendiri dan tingkat penghargaan terhadap dirinya sendiri
akan tercermin dari tingkah laku dan kepribadian yang mereka tunjukan kepada
masyarakat ini juga mempengaruhi eksistensi diri dariUserWhatsAppMessenger
“Konsep diri sebagai suatu obyek timbul di dalam interaksi sosial sebagai suatu hasil perkembangan dari perhatian individu tersebut mengenai bagaimana orang-orang lain bereaksi kepadanya. Sehingga dia dapat mengantisipasikan reaksi-reaksi orang lain agar bertingkah laku dengan pantas, individu tersebut belajar untuk menginterpretasikan lingkungannya sebagaimana yang dilakukan orang-orang lainnya”(Burns, 1993:19).
Menurut George Herbet Mead dalam buku Introducing
Communication Theory Analysis an Aplication Third Edition konsep diri pada
seseorang muncul bukan dari pikiran seseorang tersebut lebih dahulu, melainkan
dari pemikiran dari orang lain terhadap diri pengguna dan baru diikuti pemikiran
yang muncul pada diri pengguna dari pemikiran orang lain. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa konsep diri adalah cara pemikiran secara menyeluruh
tentang diri, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami,
kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya (Richard West, 1997:58).
Seperti yang dikatakan George Herbert Mead:
“Bahwa setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi”(Mulyana, 2008:11).
Charles H. Cooley menyebut konsep diri itu sebagai the looking glass
self, yang secara signifikan ditentukan oleh apa yang seseorang pikirkan
mengenai pikiran orang lain terhadapnya, jadi menekankan pentingnya respons
orang lain yang diinterpretasikan secara subyektif sebagai sumber primer data
mengenai diri (Mulyana, 2008:11).
Konsep diri merupakan pandangan seseorang, persepsi seseorang
terhadap sikap yang diambil menurut segi keyakinan yang dirasakan bagaimana
menyangkut perasaan, emosional, dan spiritual yang terbentuk dipengaruhi oleh
lingkungan, pertemanan, sosial dan masyarakat.
Keberadaan seseorang terhadap lingkungan hidupnya sangat penting,
pengakuan akan dirinya dan dikenal keberadaannya oleh orang lain menjadi salah
satu penghargaan diri untuk diketahui oleh orang lain akan dirinya yang memiliki
kelebihan atau perbedaan dari orang-orang yang tidak sama seperti dirinya.
Eksistensi atau pengakuan, suatu keadaan dimana orang lain mengakui dan
menghargai keberadaan seseorang tersebut.
Seperti hal nya paraUser WhatsApp Messengerjuga ingin menunjukkan
eksistensi dirinya bagaimana pandangan orang lain, atau pun keluarga, teman
dekat, sahabat, teman sebaya, rekan bisnis, teman se-kantor, dalam suatu
organisasi atau komunitas dan masyarakat di lingkungan User WhatsApp
Messenger tinggal memandang akan dirinya dapat diterima dengan baik. Para
user WhatsApp Messenger menggunakan WhatsApp Messenger ingin privasi
keberadaannya tidak diketahui oleh orang banyak menyangkut data dirinya
karena pada aplikasi WhatsApp Messenger hanya berupa layanan chatting,
berbagi photo, berbagi video, lokasi, kontak. Tidak memunculkan data pribadi,
lokasi keberadaannya, aktifitas yang sedang dilakukan oleh paraUser WhatsApp
Messenger pada fitur pada aplikasi WhatsApp Messenger tersebut, eksis dalam
berinteraksi, berkomunikasi namun disisi lain menjaga kerahasian data akan
dirinya,
Dalam eksistensi terdapat batasan-batasan pada sisi eksistensi individual
dan eksistensi sosial, kedua sisi tersebut berkaitan dan tampaknya menjadi suatu
individual seseorang mengemukakan bagaimana dirinya ingin dihargai, dan
diakui pada tahap ini merupakan bagian dari eksistensi sosial seseorang
menyesuaikan diri terhadap masyarakat disekitarnya atau lingkungannya untuk
bisa diterima oleh masyarakat dan keberadaannya itu ada.
Pada dasarnya User WhatsApp Messenger adalah makhluk sosial yang
tak lepas dari bantuan orang lain, sehingga hewan, tumbuhan, keadaan dan
lingkungan pun dapat mempengaruhi kehidupannya. Seperti seorang ibu rumah
tangga menunjukkan eksistensinya dalam berbagi poto hasil masakannya dengan
resep dan hidangan yang disajikan menjadi salah satu eksistensi dirinya terhadap
teman-teman sekantornya atau kelompok arisannya, adapula eksistensi seorang
mahasiswa yang seorang aktifis dalam kelompok android menunjukkan
eksistensinya dalam hasil modifikasi atau eksperimennya dalam memodifikasi
smartphone androidnya di kalangan teman-temannya ini merupakan eksistensi
dirinya yang ingin diakui dan dihargai hasil karya akan modifikasi yang sudah
dilakukannya.
Terkait dengan komunikasi antarpribadi, dimana setiap individu memiliki
konsep dirinya masing-masing, mempunyai konsep diri yang berbeda-beda sesuai
dengan status sosial, kebutuhan hidup dan faktor dari profesi pekerjaan paraUser
WhatsApp Messenger. Peran dari suatu kelompok mempengaruhi
berlangsungnya proses komunikasi disekitarnya. Setiap individu perlu untuk
mengetahui lingkungan seperti apa yang ada disekitarnya, yang positif maupun
negatif
Sehingga peneliti tertarik dalam melihat bagaimana konsep diri yang ada
tangapan mengenai dirinya melalui pandangan atau informasi yang diberikan
oleh orang lain pada dirinya.
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengambil rumusan
masalah melalui pertanyaan makro dan pertanyaan mikro.
1.1.1 Pertanyaan Makro
Bagaimana Konsep Diri Para User WhatsApp Messenger Di Kota
Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya?
1.1.2 Pertanyaan Mikro
Berdasarkan dari pertanyaan makro diatas, maka peneliti dapat
merumuskan pertanyaan mikro sebagai berikut :
1. Bagaimana Para User WhatsApp Messenger memaknai Dirinya (Self)
Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya?
2. Bagaimana Significant Other memaknai Para User WhatsApp
MessengerDi Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya?
3. Bagaimana Reference Group memaknai Para User WhatsApp
1.2 Maksud dan Tujuan penelitian
1.2.1 Maksud penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa
“Bagaimana Konsep Diri Para User Whatsapp Messenger (Studi
Fenomenologi Tentang Konsep Diri Para User Whatsapp Messenger Di
Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya)”.
1.2.2 Tujuan penelitian
Untuk mencapai hasil yang optimal terlebih dahulu perlu tujuan yang
terarah mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, adapun tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Para UserWhatsApp Messenger memaknai Dirinya
(Self)Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya
2. Untuk mengetahui Significant Other memaknai Para User WhatsApp
MessengerDi Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya
3. Untuk mengetahui Reference Group memaknai ParaUserWhatsApp
MessengerDi Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya
1.3 Kegunaan Penelitian
1.3.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat membantu dalam
pengembangan pengetahuan ilmu komunikasi secara umum, serta berguna
untuk pengembangan ilmu komunikasi antar pribadi secara khusus,
referensi juga wacana baru akan wawasan peneliti terhadap penerapan
ilmu-ilmu komunikasi.
1.3.2 Kegunaan Praktis
Secara praktis, kegunaan penelitian ini dengan harapan dapat
memberikan suatu manfaat kepada segala pihak sebagai berikut:
1. Kegunaan Bagi Peneliti
Kegunaan bagi peneliti adalah sebagai salah satu bentuk aplikasi
penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan wawasan baru bagi penelitian, khususnya dalam mengaplikasikan
ilmu komunikasi terutama ilmu humas dalam memahami konsep diri
paraUserWhatsAppMessengerdalam menunjukkan eksistensi dirinya.
Penelitian ini juga dapat memberikan kesempatan yang baik untuk
dapat mengaplikasikan berbagai ilmu teori ilmu komunikasi dalam
bentuk nyata dan membandingkannya dalam keadaan yang sebenarnya
dilapangan.
2. Kegunaan Bagi Universitas
Penelitian yang digunakan bagi mahasiswa unikom pada umumnya
ilmu komunikasi dan pada khususnya humas diharapkan dapat menjadi
bahan perbandingan dan pengembangan bagi penelitian sejenis lainnya
sebagai literatur dengan kajian penelitian yang sama untuk masa yang
akan datang. Penelitian ini juga diharapakan dapat memberikan
kontribusi nyata bagi Program Studi Ilmu Komunikasi khususnya
3. Kegunaan Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru dan
informasi kepada masyarakat dalam berkomunikasi dengan WhatsApp
Messenger didalam kehidupan sehari-hari, diberbagai bidang di
wilayah, Kota dan di lingkungan. Khususnya mengenai konsep diri para
User WhatsApp Messenger di Kota Bandung dalam menunjukkan
eksistensi dirinya yang dipengaruhi oleh lingkungan yang menjadikan
salah satu pandangan orang lain akan dirinya sebagai User WhatsApp
Messenger yang mempunyai peran penting akan keberadaannya yang
eksis, diterima dan dikenal oleh semua orang sebagai makhluk sosial
yang tak lepas dari kehidupan berinteraksi, bersosialisasi,
berkomunikasi, dan berbagi pengetahuan dengan orang lain yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Studi penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang
peneliti lakukan, sekarang ini dapat menjadi sumber referensi yang
menunjang pengembangan penelitian baik konteks penelitian maupun
metode penelitian yang digunakan. Adapun beberapa penelitian terdahulu
yang dianggap relavan dengan permasalahan yang disajikan, Disajikan di
dalam tabel, sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Uraian
Nama Peneliti
Christhy Simon Michail Jagar M Iqbal Trisanda Putra
sekedar untuk
Sumber: Catatan Peneliti Desember, 2013
2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi
2.1.2.1 Pengertian Komunikasi
Manusia sebagai mahluk sosial sangat membutuhkan orang
lain dalam hidupnya. Saling ketergantungan ini dapat dijalin secara
baik jika terjadi komunikasi yang baik. Komunikasi adalah suatu
proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang
dapat dipahami oleh pihak lain. Selain itu dalam kehidupan
sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar
personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan
mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat. Dalam hubungan
bilateral antar negara 20 diperlukan juga komunikasi yang baik
agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hal
ini sesuai dengan pengertian komunikasi itu sendiri yaitu:
“Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris
communication berasal dari bahasa latin atau
communication dan bersumber dari communisyang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah satu makna. Jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim sepaham dari suatu pesan tertentu.”( Effendy, 2002:9)
Banyak definisi komunikasi di ungkapkan oleh para ahli
dan pakar komunikasi seperti yang diungkapkan oleh Carl I.
Hovland yang dikutip oleh Onong Uchana Effendy dalam bukunya
Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, “Ilmu Komunikasi adalah
upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas
penyampaian informasi secara pembentukan pendapat dan sikap”
(Effendy, 2002:10).
Dalam pengertian khusus komunikasi, Hovland (Effendy,
2002:10) mengatakan bahwa“komunikasi adalah proses mengubah
The Behaviour Of Other Individuals)”. Jadi, dalam berkomunikasi
bukan sekedar mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang
melakukan kegiatan dan tindakan yang diinginkan oleh
komunikator, akan tetapi seseorang akan dapat mengubah sikap,
pendapat atau perilaku orang lain, hal ini bisa terjadi apabila
komunikasi yang disampaikan bersikap komunikatif yaitu
komunikator dalam menyampaikan pesan harus 21 benar-benar
dimengerti dan dipahami oleh komunikan untuk mencapai tujuan
komunikasi yang komunikatif.
Menurut Willbur Schramm, seorang ahli komunikasi
kenamaan dalam karyanya Communication Research In The
United States menyatakan bahwa “komunikasi akan berhasil
apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan
kerangka acuan (frame of reference) yakni panduan pengalaman
dan pengertian, perience and meanings) yang pernah diperoleh
komunikan.” Proses komunikasi pada dasarnya adalah proses
penyampaian pesan yang dilakukan oleh seorang komunikator
kepada komunikan, pesan itu bisa berupa gagasan, informasi, opini
dan lain-lain.
Everett M. Roger dalam buku Deddy Mulyana berpendapat
bahwa, “komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada suatu penerima, dengan maksud untuk mengubah
Pendapat para ahli tersebut memberikan gambaran bahwa
komponen-komponen pendukung komunikasi termasuk efek yang
ditimbulkan, antara lain adalah:
1. Komunikator (source, sender)
2. Pesan (message)
3. Media (channel)
4. Komunikan (receiver)
5. Efek (effect) (Mulyana, 2008:69-72)
Dari beberapa pengertian di atas peneliti dapat mengambil
kesimpulan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran
makna/pesan dari seseorang kepada orang lain dengan maksud
untuk mempengaruhi orang lain. Unsur-unsur dari proses
komunikasi di atas merupakan faktor penting dalam komunikasi,
bahwa pada setiap unsur tersebut oleh para User komunikasi
dijadikan objek ilmiah untuk ditelaah secara khusus. Menurut
Deddy Mulyana, proses komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi
dua bagian, yaitu:
1. Komunikasi Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol
menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan
wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan
sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan.
Bahasa dapat juga dianggap sebagai suatu sistem kode verbal.
2. Komunikasi Non Verbal
Secara sederhana pesan non verbal adalah semua isyarat yang
bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E.
Porter komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan
(kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi,
yang dihasilkan oleh individu, dan penggunaan lingkungan
oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi
pengirim atau penerima (Mulyana, 2005:343)
2.1.2.2 Unsur-Unsur Komunikasi
Dalam melakukan komunikasi setiap individu berharap
tujuan dari komunikasi itu sendiri dapat tercapai dan untuk
mencapainya ada unsur-unsur yang harus dipahami. Menurut
Onong Uchana Effendy dalam bukunya yang berjudul“Dinamika
Komunikasi”bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah
ada tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup,
yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen
atau unsur-unsur tersebut menurut Onong Uchana Effendy adalah
sebagai berikut :
1. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan
2. Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambing
4. Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan
bila komunikan jauh tempatnya tau banyak
jumlahnya
5. Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan.
(Effendy, 2002:6)
2.1.2.3 Sifat Komunikasi
Onong Uchana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktek menjelaskan bahwa komunikasi memiliki
sifat-sifat. Adapun beberapa sifat komunikasi tersebut yakni :
1. Tatap Muka (face to face) 2. Bermedia (mediated) 3. Verbal (verbal)
- Lisan - Tulisan
4. Non Verbal (Non-verbal)
- Gerakan/isyarat badaniah (gestural) - Bergambar (pictural). (Effendy, 2002:7)
Komunikator (pengirim pesan) dalam menyampaikan pesan
kepada komunikan (penerima pesan) dituntut untuk memiliki
kemampuan dan pengalaman agar adanya umpan balik (feedback)
dari si komunikan itu sendiri. Dalam penyampaian pesan,
komunikator bisa secara langsung atau face to face tanpa
menggunakan media apapun. Komunikator juga bisa menggunakan
bahasa sebagai lambang atau simbol komunikasi bermedia kepada
komunikan fungsi media tersebut sebagai alat bantu dalam
pesannya secara verbal dan nonverbal. Verbal dibagi menjadi dua
macam, yaitu lisan (oral) dan tulisan (written/printed). Semantara
non verbal dapat menggunakan gerakan atau isyarat badaniah
(gesturial) seperti melambaikan tangan, mengedipkan mata, dan
sebagainnya ataupun menggunakan gambar untuk mengemukakan
ide atau gagasan.
2.1.2.4 Tujuan Komunikasi
Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan
tujuandari komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan
berkomunikasi adalah mengharapkan adanya umpan yang diberikan
oleh lawan bicara kita serta semua pesan yang kita sampaikan dapat
diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah
melakukan komunikasi tersebut. Menurut Onong Uchana Effendy
dalam bukunya Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek
mengemukakan beberapa tujuan berkomunikasi, yaitu:
1. Setiap gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan
pendekatan yang persuasif bukan memaksakan kehendak.
2. Memahami orang lain, kita sebagai pejabat atau pimpinan
harus mengatahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang
diinginkannya, jangan mereka inginkan arah ke barat tapi kita
memberikan jalur ke timur.
3. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu,
berupa kegiatan yang dimaksudkan ini adalah kegiatan yang
banyak mendorong, namun yang penting harus diingat
bagaimana cara yang terbaik melakukannya.
2.1.2.5 Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi menurut Deddy Mulyana dalam
bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, dapat dijelaskan
seperti berikut:
1. Komunikasi Sosial.
“Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya
mengisyaratkan bahwa komunikator itu penting untuk
membangun konsep-diri kita, untuk kelangsungan hidup, untuk
memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan, anatar lain lewat komunikasi yang bersifat
menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain”
(Mulyana, 2008:5)
2. Komunikasi Ekspresif
“Komunikasi ekspreasif tidak otomatis bertujuan
mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh
komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan
perasaan-perasaan (emosi) kita” (Mulyana, 2008:24).
3. Komunikasi Ritual
“Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif, menyatakan
para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi
perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian kepada
kelompok. Bukanlah substansi kegiatan ritual itu sendiri yang
terpenting, melainkan perasaan senasib sepenanggungan yang
menyertainya, perasaan bahwa kita terikat oleh sesuatu yang
lebih besar daripada diri kita sendiri, yang bersifat abadi,
dan bahwa kita diakui dan diterima dalam kelompok kita”
(Mulyana, 2008:27).
4. Komunikasi Instrumental
“Mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan,
mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan
mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga
untuk menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja
kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan,
namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi
komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang
dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih
baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi
berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan
pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun
2.1.2.6 Bentuk Komunikasi
Bentuk-bentuk dari komunikasi yang sering terjadi adalah
sebagai berikut:
1. Komunikasi Intrapribadi (Intapersonal Communication).
“Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri
sendiri, baik disadari atau tidak. Contohnya berpikir.
Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antar-pribadi
dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya, meskipun
dalam disiplin ilmu komunikasi tidak dibahas secara rinci dan
tuntas. Dengan kata lain, komunikasi intrapribadi ini inheren
dalam komunikasi dua-orang, tiga-orang, dan seterusnya,
karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain kita biasanya
berkomunikasi dengan diri sendiri (mempersepsidan
memastikan makna pesan orang lain), hanya saja caranya sering
tidak disadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain
bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri
sendiri”(Mulyana, 2008:80)
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
“Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antar orang-orang
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara
verbal maupun nonverbal. Sebagai komunikasi yang paling
berperan hingga kapanpun, selama manusi masih mempunyai
emosi” (Mulyana, 2008:81).
3. Komunikasi Kelompok (Group Communication)
“Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai
tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang
mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini
misalnya adalah keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat,
kelompok diskusi, kelompok pemecah masalah, atau suatu
komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk
pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil tersebut”
(Mulyana, 2008:82)
4. Komunikasi Public (Public Communication)
“Komunikasi publik adalah komuniaksi antara seorang
pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak) yang tidak
bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga
disebut pidato, ceramah, atau kuliah (umum). Komunikasi
publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih sulit
daripada komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok,
karena komunikasi publik menuntut persiapan pesan yang
cermat, keberanian, dan kemampuan menghadapi sejumlah
penerangan, menghibur, memberikan penghormatan, atau
membujuk”(Mulyana, 2008:82).
5. Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)
“Komunikasi organisasi adalah proses komunikasi yang terjadi
di dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan
berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada
komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali
melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi,
dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal
adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni:
komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi
horisontal. Sedangkan komunikasi informal tidak bergantung
pada struktur organisasi, seperti komunikasi antarsejawat, juga
termasuk gosip” (Mulyana, 2008:83).
6. Komunikasi massa (Mass Commnication)
“Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan
media massa, baik cetak (surat kabar, majalah), maupun
elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga
atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah
besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan
heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara
cepat, serentak, dan selintas (khususnya media elektronik)”
2.1.3 Tinjauan Komunikasi Antar Pribadi
2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi atau interpersonal
communication merupakan komunikasi yang berlangsung dalam
situasi tatap muka yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Komunikasi Antar Pribadi berlangsung apabila komunikator
menyampaikan informasi dengan menggunakan medium suara.
Sementara Barnlund mendefinisikan bahwa komunikasi Antar
Pribadi sebagai pertemuan antara dua oang atau lebih yang terjadi
secara spontan dan tidak berstruktur.
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Trenholm dan
Jensen yang dikutip dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi
mengatakan bahwa :
Komunikasi Antar Pribadi sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka. Nama lain dari komunikasi ini adalah komunikasi diadik yang biasanya bersifat spontan dan informal (Wiryanto,2004:33).
2.1.3.2 Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi
Adapun ciri-ciri komunikasi Antar Pribadi adalah sebagai
berikut:
1. Bersifat spontan
2. Tidak mempunyai struktur 3. Terjadi secara kebetulan
4. Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan 5. dentitas keanggotaannya tidak jelas
Sedangkang Everett M.Rogers mengartikan bahwa
komunikasi Antar Pribadi memiliki ciri–ciri sebagai berikut :
1. Arus pesan cenderung searah 2. Konteks komunikasi dua arah 3. Tingkat umpan balik terjadi tinggi
4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitasketerpaan tinggi.
5. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relative lambat.
6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap (Wiryanto, 2004:36).
2.1.3.3 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi memiliki beberapa tujuan
diantaranya :
1. Mengenal Diri Sendiri Dan Orang Lain
Komunikasi Antar Pribadi memberikan kesempatan bagi kita
untuk mengenal diri sendiri dan orang lain. Komunikasi Antar
Pribadi membantu kita untuk mengenal lebih jauh mengenai
diri kita sendiri, yaitu sejauhmana kita membuka diri dengan
orang lain. Selain itu, komunikasi Antar Pribadi juga
membantu kita mengenal sikap, perilaku dan juga tingka laku
orang lain.
2. Mengetahui Dunia Luar
Komunikasi Antar Pribadi membantu kita untuk mengenal
lingkungan di sekitar baik berkaitan dengan objek maupun
kejadian yang berada di sekitar. Dengan komunikasi Antar
yang berada di lingkungan kita. Sehingga dengan komunikasi
Antar Pribadi kita bisa mengetahui keadaan di luar dunia.
3. Menciptakan Dan Memelihara Hubugan Menjadi Bermakna
Manusia diciptakan sebagai makhluk individu dan juga
makhluk sosial. Manusia sering melakukan interaksi dengan
manusia lainnya. Komunikasi Antar Pribadi mampu
memelihara dan menciptakan hubungan dengan sesama. Selain
itu, komunikasi Antar Pribadi mampu membantu mengurangi
kesepian dan juga menciptakan suasana baru.
4. Mengubah Sikap Dan Perilaku
Dalam komunikasi Antar Pribadi sering kita berupaya
mengubah sikap dan perilaku orang lain. Mealalui pesa yang
persuasif maka kita bisa mempengaruhi orang lain.
5. Bermain Dan Mencari Hiburan
Bermain mencakup semua kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh kesenangan. Melalui komunikasi Antar Pribadi
kita bisa memperoleh hiburan. Karena komunikasi Antar
Pribadi bisa memberikan suasana yang lepas dari keseriusan,
ketegangan, kejenuhan dan sebagainya.
6. Membantu
Komunikasi Antar Pribadi bisa membantu seseorang untuk
melepaskan kesedihan. Komunikasi Antar Pribadi yang sering
2.1.3.4 Faktor-faktor Pembentuk Komunikasi Antar Pribadi
Setiap kegiatan yang dijalankan oleh manusia dikarenakan
timbul faktor-faktor yang mendorong manusia tersebut untuk
melakukan suatu pekerjaan. Begitu pula dengan kegiatan
komunikasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat,
didorong oleh faktor-faktor tertentu. Mengapa manusia ingin
melaksanakan komunikasi dengan yang lainnya, khususnya jenis
komunikasi Antar Pribadi yang sifatnya langsung dan tatap muka
antar pihak yang melaksanakan kegiatan komunikasi tersebut.
Cassagrande berpendapat, manusia berkomunikasi karena:
a. Memerlukan orang lain untuk saling mengisi kekurangan dan
membagi kebahagiaan.
b. Dia ingin terlibat dalam proses perubahan.
c. Dia ingin berinteraksi hari ini dan memahami pengalaman
masa lalu, dan mengantisipasi masa depan.
d. Dia ingin menciptakan hubungan baru (Liliweri, 197:45).
2.1.3.5 Jenis-jenis Komunikasi Antar Pribadi
Seperti komunikasi lainnya, komunikasi Antar Pribadipun
mempunyai jenis jenisnya yang berbeda dengan bentuk
komunikasi yang lain. Menurut Onong Uchjana Effendy bahwa
“Secara teoritis komunikasi Antar Pribadi diklasifikasikan menjadi
1. Komunikasi Diadik (Dyadic Communication)
Komunikasi diadik adalah komunikasi Antar Pribadi yang
berlangsung antar dua orang yakni yang seorang adalah
komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi yang
menerima pesan. Olehkarena pelaku komunikasinya dua orang,
maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens,
komunikator memusatkan perhatiannya hanya pada diri
komunikan itu.
2. Komunikasi Triadik (Triadic Communication)
Komunikasi Triadik Adalah komunikasi Antar Pribadi yang
pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator
dan dua orang komunikan. Apabila dibandingkan dengan
komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih efektif,
Karena komunikator memusatkan perhatiaanya hanya pada
seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai frame of
reference komunikan, sepenuhnya juga umpan balik yang
berlangsung, merupakan kedua faktor yang sangat berpengaruh
terhadap efektif tidaknya proses komunikasi (1993:62).
Adapun ciri-ciri komunikasi anatrpribadi menurut Alo
Liliweri yaitu:
- Spontanitas, terjadi sambil lalu dengan media utama adalah
- Terjadi secara kebetulan diantara peserta yang identitasnya
kurang jelas.
- Mengakibatkan dampak yang disengaja dan tidak disengaja.
- Kerap kali berbalas-balasan.
- Mempersyaratkan hubungan paling sedikit dua orang dengan
hubungan yang bebas dan bervariasi, ada keterpengaruhan.
- Harus membuahkan hasil.
- Menggunakan lambing-lambang yang bermakna.
2.1.3.6 Fungsi–Fungsi Komunikasi Antar Pribadi
Adapun fungsi komunikasi Antar Pribadi menurut Allo
Liliweri terdiri atas :
1. Fungsi Sosial
Komunikasi Antar Pribadi secara otomatis mempunyai fungsi
sosial, karena proses komunikasi beroperasi dalam konteks
sosial yang orang-orangnya berinteraksi satu sama lain. Dalam
keadaan demikian, maka fungsi sosial komunikasi Antar
Pribadi mengandung aspek-aspek :
a. Manusia berkomunikasi untuk mempertemukan biologis
dan psikologis.
b. Manusia berkomunikasi untuk memenuhi kewajiban
sosial.
c. Manusia berkomunikasi untuk mengembangkan
d. Manusia berkomunikasi untuk meningkatkan dan
merawatmutu diri sendiri
e. Manusia berkomunikasi untuk menangani konflik.
2. Fungsi Pengambilan Keputusan
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa manusia adalah
makhluk yang dikaruniai akal sebagai sarana berpikir yang
tidak dimiliki oleh semua makhluk hidup di muka bumi ini.
Karenanya ia mempunyai kemampuan untuk mengambil
keputusan dalam setiap hal yang harus di laluinya.
Pengambilan keputusan meliputi penggunaan informasi dan
pengaruh yang kuat dari orang lain. Ada dua aspek dari fungsi
pengambilan keputusan jika dikaitkan dengan komunikasi,
yaitu:
a. Manusia berkomunikasi untuk membagi informasi.
b. Manusia berkomunikasi untuk mempengaruhi orang lain.
2.1.4 Tinjauan Tentang Komunikasi Nirmassa
Media komunikasi membantu manusia mendistribusikan ide-ide,
gagasan, dan pikirannya dalam bentuk lambang yang berarti kepada
manusia lain. Selainmemproduksi dan mendistribusikan pesan, media
komunikasi juga membantumenyimpan pesan-pesan komunikasi berupa
ide-ide, gaagsan, dan pikiran manusia. Manusia memiliki kemampuan
diterimanya dan yang dibutuhkannya. Dengan demikian manusia
membutuhkansarana tertentu untuk menyimpan informasi-informasi
tersebut untuk kemudianditemukan kembali bila diperlukan.
Media komunikasi nirmassa seperti surat, poster, telegram, pager,
telepon, spanduk, bulletin, brosur, papan pengumuman digunakan untuk
menjangkau satu atau sejumlah komunikan yang relatif sedikit.1
Diantara media komunikasi nirmasa sebagai berikut:
1. Telegraf
Telegraf merupakan sebuah mesin/alat yang menggunakan
teknologi telegrafi untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak
jauh.Kata telegraf yang sering didengar saat ini, secara umum merupakan
telegraf elektrik.Telegraf ditemukan oleh seorang warga AS bernama
Samuel F.B Morse bersama dengan asistennya Alexander Bain.
2. Pager
Radio panggil lebih dikenal dengan sebutan pager yaitu alat
telekomunikasi pribadi untuk menyampaikan dan menerima pesan
pendek.Radio panggil numerik satu arah hanya dapat menerima pesan
yang terdiri dari beberapa digit saja, khas layaknya sebuah nomor telepon
yang digunakan penggunanya untuk menelepon. Radio panggil
alphanumerik juga tersedia dengan sistem dua arah dapat mengirim pesan
melalui surat elektronik atau SMS (short massage service).
1http://id.scribd.com/doc/11435697/48/Media-Massa-dan-Media-Nirmassa di akses pada hari
3. Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan).
Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal
listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon
untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.
4. Telepon Digital
Public Switched Telephone Network (PSTN) dilakukan
berdasarkan hubungan langsung antara sender dengan receiver yang harus
menggunakan kabel tembaga, serat optic, satellite, fixed wireless, dan
mobile wireless circuit. Penggunaan jaringan tersebut melibatkan
komponen dasar yaitu telepon, network access, central office(CO), trunks
and special circuit, dan customer premise equipment (CPE).
Perkembangan PSTN sebagai sistem telepon digital telah meningkatkan
kapasitas dan kalitas jaringanya sehingga memungkinkan untuk
menggunakan beberapa saluran komunikasi dalam sebuah medium
pertukaran. Pada perkembangan telepon digital ada beberapa
pengembangan yang dilakukan seperti:
a. Telepon IP
Telepon IP (Internet Protocol) merupakan telepon teknologi baru
yang menggunakan internet protocol dalam pengoperasiannya.
Telepon IP ini dapat digunakan untuk memindahkan hubungan untuk
penyampaian informasi lainnya yang telah digunakan pada sistem
telepon terdahulu. Telepon IP menggunakan koneksi internet untuk
mengirimkan data. Telepon IP merupakan bagian penting dalam
penggabungan antara komputer, telepon, dan televise dalam satu
lingkungan komunikasi. VoIP (Voice overIP) adalah
pengorganisasian untuk menstandardisasi telepon IP. VoIP
digunakan sebagai landasan untukunified message(UM) danunified
communications (UC). Tanpa VoIP, integrasi dari berbagai program
server akan sulit dilakukan. Jaringan yang ada pada IP bukan tipe
yang siap untuk menghadapi lalu lintas VoIP sistem LAN harus
dibagi antara VLAN dengan pesan suara dan data.
b. Jaringan generasi baru
Next-generation networks (NGN) mengubah pendekatan “satu
jaringan, satu layanan” menjadi pengiriman berbagai layanan
melalui satu jaringan. Didasarkan pada sistem internet protocol (IP),
NGN dibangun pada pengembangan jaringan broadband, Voice over
IP (VoIP), konvergensi fixed-mobile dan IP televisi (IPTV). Jaringan
generasi baru ini menggunakan sejumlah teknologi seperti nirkabel
dan mobile, serat dan kabel, atau dengan pembaharuan jalur tembaga
yang ada.2
2http://saepulhamdi.blogspot.com/2013/05/perkembangan-media-isyarat.html di akses pada
2.1.5 Tinjauan Tentang Konsep Diri
2.1.5.1 Pengertian Konsep Diri
Konsep diri merupakan gambaran yang bersifat individu
dansangat pribadi, dinamis dan evaluatif yang masing-masing
orang mengembangkannya di dalam transaksi dengan lingkungan
kejiwaannya dan yang dia bawa di dalam perjalanan hidupnya.
Konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita
pikirkan, pendapat orang mengenai diri kita dan seperti apa diri
kita yang kita inginkan.Secara umum disepakati bahwa konsep diri
belum ada sejak lahir, konsep diri dipelajari melalui kontak sosial
dan pengalaman berhubungan dengan orang lain. Pandangan
individu tentang dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu
mengartikan pandangan orang lain terhadap dirinya. Konsep diri
merupakan konsep dasar dan aspek kritikal dari individu.Tingkah
laku tidak hanya dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa
lalu dan saat ini, tetapi oleh makna-makna pribadi yang
masing-masing individu pada persepsinya mengenai pengalaman tersebut.
Dunia individu yang sangat berarti ini yang den gan kuatnya
mempengaruhi tingkah laku.Tingkah laku seseorang merupakan
hasil bagaimana dia mengamati situasi dan dirinya sendiri. Konsep
diri merupakan sebuah organisasi yang stabil dan berkarakter yang
disusun dari persepsi-persepsi yang tampak bagi individu-individu
Menurut George Herbet Mead, cara manusia mengartikan
dunia dan dirinya sendiri berkaitan erat dengan masyarakatnya.
Mead melihat pikiran (mind) dan dirinya (self) menjadi bagian dari
perilaku manusia yaitu bagian interaksinya dengan orang lain.
Mead menambahkan bahwa sebelum seseorang bertindak, ia
membayangkan dirinya dalam posisi orang lain dengan
harapan-harapan orang lain dan mencoba memahami apa yang diharapkan
orang itu (mulyana, 2011).
Dalam berkomunikasi dengan sesamanya, manusia pada
dasarnya melakukan pengungkapan diri. Namun pengungkapan
diri tersebut, mungkin saja baru sampai pada sisi terluar dari
dirinya. Ketika situasi komunikasi Antar Pribadi terbentuk dan
pelaku komunikasi berkeinginan mempengaruhi jalanya
komunikasi, maka pengungkapan diri pun berlangsung. (Carl
Rogers)3
Kebutuhan aktualisasi diri mengakibatkan suatu usaha
untuk mengembangkan kapasitas-kapasitas seseorang, pemahaman
diri danpenerimaan diri yang terus diilakukan dan ditanamkan pada
sifat dalam diri seseorang. Konsep diri memiliki tiga dimensi,
yaitu:
1. Pengetahuan tentang diri anda adalah informasi yang anda
miliki tentang diri anda. Misalkan jenis kelamin,penampilan,
dan sebagainya.
2. Pengharapanbagiandaadalahgagasanandatentangkemungkinan
menjadi apa kelak.
3. Penilaian terhadap diri anda adalah pengukuran anda tentang
keadaan anda dibandingkan dengan apa yang menurut anda
dapat dan seharusnya terjadi pada diri anda. Hasil pengukuran
tersebut adalah rasa harga diri.
2.1.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Pembentukan konsep diri dipengaruhi oleh bebrapa faktor.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep
diri seseorang yaitu:
1. Orang Lain (Significant Other)
Gabriel Marcell, Filsuf eksistensiasialis dari dalam buku Drs
Jalaludin Rakhmat yang berjudul Psikologi Komunikasi
menulis tentang peranan orang lain dalam memahami diri kita.
The Fact is that the we can understand our selve by starting
from the other, or from others, and only starting from them
(kita mengenal diri kita dengan mengenal diri orang lain
terlebih dahulu). Bagaimana anda menilai saya akan
George Herbert Mead (1934) menyebut orang lain yang paling
berpengaruh, Significant other – orang lain yang sangat
penting. Mereka adalah orang tua, saudara-saudara, dan orang
orang yang tinggal dirumah kita. Richard Dewey dan W.J
Humber (1996:105) menamainya affective others, orang lain
yang dengan mereka kita memiliki ikatan emosional. Dari
merekalah pelan-pelan membentuk konsep diri. Ketika kita
tumbuh dewasa, kita mencoba menghimpun penilaian semua
orang yang pernah berhubungan dengan kita. Kita menilai diri
kita sesuai dengan persepsi orang lain yang signifikan dan tidak
tentang dirinya. Pandangan diri terhadap keseluruhan
pandangan orang lain terhadap diri disebut Generized Others,
konsep ini juga berasal dari George Herbert Mead. Mencoba
menempatkan diri kita sebagai orang lain. Mengambil peran
sebagai Ibu, Ayah, atau sebagaigeneralized others disebutrole
packing.Role Packingamat penting artinya dalam pembentukan
konsep diri.
2. Kelompok Rujukan (Reference Group)
Setiap kelompok mempunyai norma-norma tertentu. Ada
kelompok secara emosional mengikat kita dan berpengaruh
terhadap pembentukan konsep diri seseorang, ini disebut
kelompok rujukan. Dengan melihat kelompok ini, orang akan