• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep diri pada usert whatapp messenger:(studi fenomonologi tentang konsep diri para user whatsapp messenger di Kota Bandung dalam menunjukkan eksistensi dirinya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konsep diri pada usert whatapp messenger:(studi fenomonologi tentang konsep diri para user whatsapp messenger di Kota Bandung dalam menunjukkan eksistensi dirinya)"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Muhammad Najib Saeful Haq

Nama Panggilan : Yope, Jibs, Ajib, Najib

Tempat, Tanggal Lahir : Subang, 03 April 1988

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tinggi : 167 Cm

Berat : 50 Kg

Agama : Islam

Telepon : 085659910909 / 082117744674

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : H. Agus Kamaludin

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : Hj. Tati Suciati

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat Orang Tua : Jl. Raya Pagaden No.16 Dusun Kamarung Utara

RT. 22/06 Ds. Kamarung Kec. Pagaden Kab.

Subang 41252

(5)

PENDIDIKAN FORMAL

2 2004 - 2007 Sma Insane Kamil Bogor Lulus 2007 3 2001–2004 Sltp Islam Cipasung

Tasikmalaya

Lulus 2004

4 1995 - 2001 Sd Negri Cigendeng Cirebon Lulus 2001

PENDIDIKAN NONFORMAL

NO. TAHUN URAIAN KETERANGAN

1. 2009 Table Manner Course ,Hotel Jayakarta Bandung

future of United State of America–Indonesian

Relationship” Unikom bandung

Bersertifikat

4. 2010

Peserta Study Tour Mass Media

(Kunjungan ke Media Massa TransTV)

Bersertifikat

5. 2012

Peserta “fun with office 2007”

Unikom bandung

(6)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Gelar Sarjana S1 Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh,

MUHAMMAD NAJIB SAIFUL HAQ

NIM. 41808066

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(7)

vi

Segala puji dan syukur kepada allah SWT atas segala nikmat yang telah

diberikan sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi dengan judul “KONSEP DIRI PARA USER WHATSAPP

MESSENGER (Studi Fenomenologi Konsep Diri Para User WhatsApp

Messenger Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya)”,

penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam

menmpuh program strata I pada program studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial Dan Politik di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Dalam penelitian ini tidak sedikit peneliti menghadapi kesulitan serta

hambatan baik teknis maupun non-teknis. Namun atas izin Allah SWT, juga

berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang peneliti

terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya

penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.

Hasil penelitian ini peneliti persembahkan kepada orang tua, ucapan

terima kasih yang setulus-tulusnya peneliti tujukan kepada kedua orang tua yang

(8)

vii

Pada kesempatan ini perkenankan peneliti mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Yth. Bapak Prof. DR Samugyo Ibnu Diredjo, Drs., MA, sebagai Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia

yang telah mengeluarkan surat pengantar untuk melakukan penelitian dan

memberikan penandatanganan surat izin serta surat-surat administrasi

lainya yang diajukan peneliti.

2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, M.SiSelaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi sekaligus sebagai dosen yang telah memberikan dukungan,

ilmu, pengetahuan selama perkuliahan hingga penelitian Skripsi ini.

3. Yth. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si, selaku sekretaris Program Studi

Ilmu Komunikasi dan Dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan

dan berbagi ilmu juga wawasan selama peneliti melakukan perkuliahan,

serta ketua sidang Seminar Usulan Penelitian dan ketua siding skripsi yang

telah memberikan saran-saran membangun bagi peneliti untuk

melanjutkan tahap Skripsi ini.

4. Yth. Bapak Olih Solihin S.Sos., M.Ikomselaku penguji pada saat Sidang

Usulan Penelitian dan dosen yang telah memberikan banyak pengetahuan,

pengalaman, saran-saran yang berarti, dan masukan pada saat proses

(9)

viii

terhadap peneliti.

6. Yth. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos, M.Siselaku dosen pembimbing yang

telah banyak meluangkan waktu, dukungan, motivasinya dan

bimbingannya dalam pelaksanaan maupun penyusunan penelitian sehingga

dapat selesainya penelitian ini.

7. Yth. Bapak/Ibu Dosen Ilmu komunkasi, yang telah mengajarkan

penelitian selama ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Yang

telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada peneliti selama

perkuliahan berlangsung ibu Rismawaty, Sos., M.si., Bapak Inggar

Prayoga S.Ikom, Bapak Adiyana Slamet., S.IP.,M.Si

8. Yth. Ibu Astri Ikawati, A.Md, selaku sekretariat Program Studi Ilmu

Komunikasi yang telah membantu dalam pembuatan surat permohonan,

daftar absensi, proses administrasi, dan sebagainya untuk kelancaran

Peneliti melaksanakan penelitian ini.

9. Untuk kakak-kakakku Yuyun Yulianti, Yeni Melinda, Rina Kamelia,

Ledya Nurul Hidayah terima kasih atas semua doa, dukungan, motivasi,

waktunya saling berbagi ide dan informasi.

10. Sahabat terbaikku Ahmad, terima kasih atas motivasi dan dukungannya.

11. Teman-teman seperjuangan para mahasiswa Fakultas FISIP Program

Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas atas dukungan dan

(10)

ix

pada tahap ini, benar-benar terima kasih sekali.

13. Dan semua pihak yang telah membantu yang namanya tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Peneliti sangat mengharapkan dan menghargai segala bentuk saran dan

kritik yang membangun guna memperbaiki dan menyempurnakan penelitian ini,

sehingga dimasa yang akan datang dapat menjadi bahan yang lebih menarik dan

lebih bermanfaat. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya

dan bagi peneliti pada khususnya.

Wassalamu’alaikum. Wr.Wb

Bandung, Februari 2014

Peneliti

(11)

x 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Rumusan Masalah... 10

1.2.1. Pertanyaan Makro... 10

1.2.2. Pertanyaan Mikro... 10

1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian... 11

1.3.1. Maksud Penelitian... 11

1.3.2. Tujuan Penelitian... 11

1.4. Kegunaan Penelitian... 11

1.4.1. Kegunaan Teoritis... 11

1.4.2. Kegunaan Praktis... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka... 14

2.1.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 14

2.1.2. Tinjauan Tentang Komunikasi... 16

2.1.2.1. Pengertian Komunikasi... 16

2.1.2.2. Unsur-Unsur Komunikasi... 20

2.1.2.3. Sifat Komunikasi... 21

(12)

x

2.1.3.1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi... 28

2.1.3.2. Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi... 28

2.1.3.3. Tujuan Komunikasi Antar Pribadi... 29

2.1.3.4. Faktor Pembentuk Komunikasi Antarpribadi... 31

2.1.3.5. Jenis Komunikasi Antarpribadi... 31

2.1.3.6. Fungsi Komunikasi Antarpribadi... 33

2.1.4. Tinjauan Tentang Komunikasi Nirmassa... 34

2.1.5. Tinjauan Tentang Konsep Diri... 38

2.1.5.1. Pengertian Konsep Diri... 38

2.1.5.2. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri... 40

2.1.5.3. Komponen Konsep Diri... 44

2.1.6. Tinjauan Tentang Fenomenologi... 47

2.1.7. Tinjauan Tentang Eksistensi... 51

2.1.8. Tinjauan Tentang Teknologi Komunikasi... 53

2.2. Kerangka Pemikiran... 55

2.2.1. Kerangak Pemikiran Teoritis... 55

2.2.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... 61

BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian...67

3.1.1. Sejarah WhatsApp...67

3.1.2. Perkembangan WhatsApp Di Indonesia ...69

3.1.2.1. Karakteristik Orang Indonesia...71

3.1.2.2. PersainganInstant MessengerDi Indonesia ...71

3.1.3. Pengguna Sosial Media Beralih Ke WhatsAppMessenger...72

3.1.4. UserWhatsAppMessengerDi Kota Bandung ...74

3.1.5. Penggunaan WhatsAppMessenger...76

3.1.6. Logo WhatsAppMessenger...80

3.2. Metode Penelitian ...82

(13)

x✁✁

3.2.3. Teknik Penentuan Informan...85

3.2.4. Teknik Analisa Data...89

3.2.5. Uji Keabsahan ...91

3.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...92

3.3.1. Lokasi Penelitian...92

3.3.2. Waktu Penelitian ...92

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Observasi...97

4.2. Identitas Informan Dan Informan Pendukung Penelitian ...99

4.2.1. Informan...99

4.2.2. Informan pendukung ...103

4.3. Deskripsi Hasil Penelitian...108

4.3.1. UserWhatsAppMessengerMemaknai Dirinya Sendiri (Self) ....108

4.3.2. Significant OtherMemaknai ParaUserWhatsAppMessenger...121

4.3.3. Reference GroupMemaknai ParaUserWhatsAppMessenger...129

4.3.4. Konsep Diri ParaUserWhatsAppMessenger...137

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ...152

4.4.1. ParaUserWhatsAppMessengermemaknai Dirinya (Self)...152

4.4.2. Significant OtherMemaknai ParaUserWhatsAppMessenger...154

4.4.3. Reference GroupsMemaknai ParaUserWhatsAppMessenger.157 4.4.4. Konsep Diri ParaUserWhatsAppMessenger...161

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ...165

5.2. Saran ...167

DAFTAR PUSTAKA...169

LAMPIRAN-LAMPIRAN...172

(14)

DAFTARA PUSTAKA

Abidin, Zaenal. 2002.Filsafat Manusia. Bandung: PT.Remaja Rosada Karya

Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Proffesional

Books

Effendy Onong Uchjana. 2003. Ilmu,Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

Citra Aditya Bakti.

Effendy Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Kuswarno, Engkus. 2009 .Fenomenologi.Bandung: Widyapadjajaran

Mudyahardjo, R. (1995). Filsafat Pendidikan (Sebuah Studi Akademik) Bagian I

Orientasi Umum: Landasan Filosofis Pendidikan dan Filsafat Pendidikan

sebagai Suatu teori Pendidikan. Jurusan Filsafat Dan sosiologi Pendidikan,

FIP, IKIP Bandung.

Mulyana, Deddy. 2008.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Moleong,Lexy. J. 2006. ”Metode Penelitian Kualitatif”.Bandung: PT. Remaja

Rosdakary

Pawito. 2007.Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS

Rakhmat, Jalaludin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja

(15)

Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Rusman, Deny Kurniawan, Cepi Riyana. 2011. Pembelajaran berbasis TIK.

Jakarta: Rajawali Press

Riduwan. 2010.Dasar-dasar statistika. Bandung:Alfabeta

Rismawaty. 2008.Kepribadian & Etik Profesi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.Bandung:

Alfabeta

Sumber lain:

Skripsi:

Iqbal, M Trisada Putra. 2011. Peranan Public Relation PT. Pos Indonesia

(Persero) Melalui Situs Jejaring soSial Facebook Dalam

Menginformasikan Produk Pos Kepada Pelanggannya. Universitas

Komputer Indonesia.

Jagar, Michail. 2012. Konsep Diri Musisi Punk Di Kota Cimahi (Studi

Fenomenologi Tentang Konsep Diri Musisi Punk Di Kota Cimahi).

Universitas Komputer Indonesia.

Simon, Christhy. 2012. Konsep Diri Seorang Indigo Di Kota Bandung (Studi

Fenomenologi Konsep Diri Seorang Indigo Di Kota Bandung).Universitas

(16)

Internet Searching :

http://inet.detik.com/read/2013/08/07/130400/2325438/398/WhatsApp-tembus-300-juta-pengguna di akses rabu 20-11-2013 pukul 14.00

http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/01/06/WhatsApp-secara-tidak-langsung-mendepak-bbm-516923.html di akses rabu 20-11-2013 pukul

15.00

http://hsya.blogspot.com/2009/01/perempuan-dan-eksistensi-diri.html di akses

rabu 27-11-2013 pukul 23.00

http://www.a741k.web44.net/KENALI%20KONSEP.htm di akses minggu

24-11-2013 pukul 05.00

http://ilmu-agan.blogspot.com/2013/04/fungsi-aplikasi-whatsapp-pada-smartphone.html di akses rabu 20-11-2013 pukul 15.00

http://www.bedahtekno.com/sosok-tekno/komentar-khusus-pendiri-whatsapp-tentang-indonesia/ di akses minggu 01-12-2013 pada pukul 03.00

http://kabarbisnis.com/read/2839907 di akses pada hari minggu 01-12-2013 pada

pukul 03.30

http://teddymagister.wordpress.com/2012/06/12/teori-jaringan-sosial/ di akses

pada hari kamis 28-11-2013 pukul 16.30

http://kelasarmansyah.wordpress.com/2012/11/03/landasan-teori-dan-teknologi-komunikasi/ di akses pada hari kamis 28-11-2013 pukul 16.30

(17)

http://id.scribd.com/doc/11435697/48/Media-Massa-dan-Media-Nirmassa di akses

pada hari selasa 31 desember 2013 pukul 18.33

http://saepulhamdi.blogspot.com/2013/05/perkembangan-media-isyarat.html di

akses pada hari selasa 31 desember 2013 pukul 18.33

http://sumartono.blog.esaunggul.ac.id/category/psikologi-komuikasi/ di akses

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak kemunculannya pada tahun 2009 lalu, aplikasi WhatsApp

mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat dunia, tanpa kecuali

Indonesia. Berdasarkan data dari Detik.com, hingga penghujung tahun 2013 User

aplikasi besutan Brian Acton dan Jan Koum ini bertengger diposisi pertama dalam

aplikasi Messenger dunia. Meski bermunculan layanan Mobile Messaging lain,

nyatanya WhatsApp belum kehilangan pamornya. Layanan Mobile Messaging

populer ini nyatanya terus memperlihatkan pertumbuhan jumlah penggunanya.

Hingga Agustus 2013 setiap harinya ada 31 miliar pesan yang dikirimkan.

Sepengguna 235 juta adalah pesan berisi foto. Pada akhir tahun 2013 WhatsApp

Messengersukses menambah 50 juta pengguna aktif kurang dari dua bulan. Kini,

jumlah pengguna aktif bulanannya tembus 300 juta orang, menyadari persaingan

kian ketat, layanan yang sudah berusia empat tahun ini juga memperluas fungsi

komunikasinya, tak hanya pesan tertulis WhatsApp Messenger melampaui 300

juta pengguna bulanan di seluruh dunia. Pencapaian yang membuktikan

WhatsAppMessengermenjadi bagian jaringan komunikasi abad 21.1

Dalam kesempatan yang sama, WhatsApp Messenger juga sekaligus

memperkenalkanVoice Messaging.Rencana menghadirkanpush to talk button ini

mulai diwujudkan WhatsApp Messenger secara bertahap. Dengan menggunakan

1

(19)

voice message ini memungkinkan dengan cepat dan mudah berkomunikasi secara

real time, meski terpisah ribuan mil jauhnya.

Sumber lain melansir, tidak mengejutkan jika WhatsApp Messenger pada

akhirnya menambahkan fungsi voice Messaging ini ke aplikasinya. Pasalnya,

layananMessaginglain yang menjadi rivalnya sudah banyak yang membenamkan

fungsi ini. Tentunya, WhatsApp Messenger tidak mau ketinggalan untuk

perkembangan komunikasi.2

Kemunculan WhatsApp Messenger yang memiliki interface sendiri

membuat penggunanya makin dimanjakan, kemampuan mengirim gambar, video,

suara, dan kontak menjadi salah satu kemudahan dalam berkomunikasi. Ada fitur

terbaru yang diluncurkan adalah Broadcast Message untuk berkomunikasi,

berbagi informasi dengan banyak orang.

WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan seluler lintas platform

yang memungkinkan pengguna bertukar pesan tanpa harus membayar biaya SMS,

karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama

untuk Email, Browsing Web, dan lain-lain. Aplikasi WhatsApp Messenger

menggunakan koneksi GPRS, EDGE, 3G atau WiFi untuk komunikasi data,

dengan menggunakan WhatsApp Messenger pengguna dapat melakukan obrolan

Online, berbagi file, musik, lokasi, bertukar foto, video dan lain-lain.3

Pada tahun pertama WhatsApp Meseenger gratis untuk di download dan

digunakan dengan tidak adanya iklan yang berjalan kemudian pada tahun

selanjutnya WhatsAppMessengerakan dikenakan biaya aktifasi.

2

http://inet.detik.com/read/2013/08/07/130400/2325438/398/WhatsApp-tembus-300-juta-pengguna di akses rabu 20-11-2013 pukul 14.00

3http://ilmu-agan.blogspot.com/2013/04/fungsi-aplikasi-whatsapp-pada-smartphone.html di

(20)

Kalaupun WhatsApp Messenger memiliki kekuranganya, karena

WhatsApp hanya gratis untuk satu tahun pertama selanjutnya pengguna akan

dihadapkan pada kesulitan untuk aktivasi perpanjangan masa aktif karena harus

memiliki kartu kredit. Namun jika dipikir-pikir Rp9.000/tahun bukanlah masalah

dibandingkan dengan fitur yang dimiliki oleh WhatsApp Messenger ini, hanya

saja cara pembayarannya yang menyulitkan.4

Berdasarkan pengamatan peneliti selama ini, para User WhatsApp

Messenger tampak lebih setia menggunakan aplikasi ini. Saat ditanya alasannya,

mereka mengaku bahwa aplikasi ini sederhana, tetapi menjawab kebutuhan.

Misalnya saja, selain bisa mengirimkan file teks, WhatsApp Messenger juga

mampu mengirimkan file seperti foto dan video. Alasan-alasan itulah yang

menyebabkan paraUserWhatsAppMessengersetia dalam menggunakan aplikasi

WhatsAppMessenger.

Bahkan peneliti pernah bertanya kepada mereka terkait Trand Messenger

masa kini, mereka sepakat bahwa WhatsApp Messenger merupakan pilihan

pertama, sebelumMessengerlainnya. Selain itu juga bahwa WhatsAppMessenger

lebih menyeluruh karena bisa dioperasikan pada beragam handset. WhatsApp

Messenger juga tidak menggunakan sistem pin, melainkan cukup dengan nomor

telepon sudah bisa berteman dalam grup aplikasi ini. WhatsApp Messenger lebih

menunjukkan kesederhanaannya sehingga tidak rumit dalam menggunakannya,

koneksi data lebih stabil, bersifat pribadi dan selaluOnline.

4

(21)

Fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tentang Instant

Messenger kerap menjadi perbincangan yang hangat, banyak Instant Messenger

yang beredar selain WhatsApp Messenger yang menjadikan salah satu pilihan

Instant Messenger agar bisa berkomunikasi dan terhubungan dengan orang-orang

dan kerabat dekat. Namun banyak Instant Messengeryang menawarkan berbagai

kelengkapan demi memanjakan para penggunanya, akan tetapi tidak banyak yang

tetap menggunakannya hanya bersifat sementara atau ikut-ikutan pada akhirnya

kembali kepada kebutuhan dalam berkomunikasi, dengan WhatsApp Messenger

yang lebih nyaman, irit, mudah dan jaringan yang stabil. Disini ada perasaan dan

keyakinan dalam diri paraUsermengapa menggunakan WhatsAppMessenger.

Dalam berbagai kegiatan yang terjadi baik dibidang bisnis Online Shop

maupun pekerja ibu rumah tangga banyak yang menggunakan WhatsApp

Messenger untuk bertukar informasi, berbagi musik dan berbagi foto dalam

berinteraksi dan berkomunkasi, ditemukan adanya kecepatan dalam pengiriman

pesan, pengiriman foto, respons yangreal time, iritbandwidthdan tidak ada iklan

yang dapat menggangu proses berlangsungnya komunikasi.

WhatsApp Messenger menjadi yang pertama memasuki pasar, sebagai

aplikasi chatting pilihan dengan menggunakan satu taktik pemasaran yakni

menggunakan taktik pemasaranword of mouth,pendekatan pemasaran WhatsApp

Messenger yang konservatif bukanlah sebuah kebetulan, perusahaan telah lama

menghindari periklanan tradisional sebagai taktik promosi dengan tidak adanya

iklan pada aplikasi WhatsApp Messenger. Perkembangan WhatsApp Messenger

yang lebih tenang tidak begitu terlihat, berbeda dengan pesaingnya yang lebih

(22)

Keunikan ataudiferensiasidari WhatsAppMessengertanpa iklan ini dapat

membuat orang-orang lebih nyaman untuk menggunakannya. Selain chatting,

meng-uploadfoto, dan belakangan ini memperkenalkanPush-To-Talk Messaging,

WhatsApp Messenger menawarkan sedikit fitur, dan lebih mengutamakan User

Experienceyang efisien.

Beberapa manfaat menggunakan WhatsApp Messenger ini memiliki fitur

untuk mengirim gambar, video, suara, dan lokasi GPS melaluihardwareGPS atau

Google Maps media tersebut langsung dapat ditampilkan dan bukan berupa link.

Broadcats dan Group Chat, Broadcast untuk mengirim pesan ke banyak

pengguna, Group Chat untuk mengirim pesan ke anggota sesama kelompok.

Terintegrasi ke dalam sistem, layaknya sms tidak perlu membuka aplikasi untuk

menerima sebuah pesan, notifikasi pesan masuk ketika handphone sedang dalam

keadaan mati akan tetap disampaikan jika handphone sudah hidup kembali.

Hemat Bandwidth, karena terintegrasi dengan sistem, tidak perlu login dan

loading contact, sehingga transaksi data yang dibutuhkan makin irit. Aplikasi

dapat dimatikan, dan hanya aktif jika ada pesan masuk, sehingga bisa lebih

menghemat penggunaan dayabattery.5

Komunikasi sangat erat kaitannya dengan konsep diri karena komunikasi

adalah faktor utama yang menentukan konsep diri seseorang, ke arah yang baik

ataupun ke arah yang tidak baik dan juga hal yang paling mendasar dalam semua

aspek.

5http://ilmu-agan.blogspot.com/2013/04/fungsi-aplikasi-whatsapp-pada-smartphone.html di

(23)

Konsep diriUser WhatsApp Messenger pun dipengaruhi oleh

komponen-komponen konsep diri itu sendiri yakni melalui komponen-komponen kognitif dan

afektif. Komponen kognitif di sini ialah pengetahuan User WhatsApp Messenger

terhadap dirinya sendiri sebagai User WhatsApp Messenger, hal tersebut pun

tidak lepas dari adanya pengaruh dari orang terdekat dan lingkungannya. Begitu

juga dengan komponen afektif yang tidak lepas dari pengaruh orang terdekat dan

lingkungannya, komponen afektif ini menyangkut dengan perasaan User

WhatsAppMessengermenjadi pengguna WhatsAppMessenger.

Konsep diri merupakan bagian yang penting dari kepribadian seseorang

yaitu sebagai penentu bagaimana seseorang bersikap dan bertingkah laku. Jika

manusia memenggang dirinya tidak mampu, tidak berdaya dan hal-hal negatif

lainnya, ini akan mempengaruhi dia dalam berusaha. Konsep diri menjadi sangat

mempengaruhi kepribadian seseorang, dengan konsep diri yang dimiliki

seseorang, dia akan bertingkah laku sesuai dengan konsep dirinya. Setiap

perbuatan atau tingkah laku seseorang berdasarkan konsep diri yang dibentuknya

untuk menampilkan seseorang yang dia bentuk. Remaja mempunyai konsep

dirinya masing-masing saat melakukan interaksi sosial, apa yang mereka pikirkan

tentang dirinya akan tercermin dari bagaimana mereka berbicara dan bagaimana

cara mereka berpenampilan bersikap. Citra yang mereka buat mengenai diri

sendiri dengan sendirinya tampil melalui cara-cara tersebut. Bagaimana mereka

mengapresiasikan diri sendiri dan tingkat penghargaan terhadap dirinya sendiri

akan tercermin dari tingkah laku dan kepribadian yang mereka tunjukan kepada

masyarakat ini juga mempengaruhi eksistensi diri dariUserWhatsAppMessenger

(24)

“Konsep diri sebagai suatu obyek timbul di dalam interaksi sosial sebagai suatu hasil perkembangan dari perhatian individu tersebut mengenai bagaimana orang-orang lain bereaksi kepadanya. Sehingga dia dapat mengantisipasikan reaksi-reaksi orang lain agar bertingkah laku dengan pantas, individu tersebut belajar untuk menginterpretasikan lingkungannya sebagaimana yang dilakukan orang-orang lainnya”(Burns, 1993:19).

Menurut George Herbet Mead dalam buku Introducing

Communication Theory Analysis an Aplication Third Edition konsep diri pada

seseorang muncul bukan dari pikiran seseorang tersebut lebih dahulu, melainkan

dari pemikiran dari orang lain terhadap diri pengguna dan baru diikuti pemikiran

yang muncul pada diri pengguna dari pemikiran orang lain. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa konsep diri adalah cara pemikiran secara menyeluruh

tentang diri, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami,

kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya (Richard West, 1997:58).

Seperti yang dikatakan George Herbert Mead:

“Bahwa setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi”(Mulyana, 2008:11).

Charles H. Cooley menyebut konsep diri itu sebagai the looking glass

self, yang secara signifikan ditentukan oleh apa yang seseorang pikirkan

mengenai pikiran orang lain terhadapnya, jadi menekankan pentingnya respons

orang lain yang diinterpretasikan secara subyektif sebagai sumber primer data

mengenai diri (Mulyana, 2008:11).

Konsep diri merupakan pandangan seseorang, persepsi seseorang

terhadap sikap yang diambil menurut segi keyakinan yang dirasakan bagaimana

(25)

menyangkut perasaan, emosional, dan spiritual yang terbentuk dipengaruhi oleh

lingkungan, pertemanan, sosial dan masyarakat.

Keberadaan seseorang terhadap lingkungan hidupnya sangat penting,

pengakuan akan dirinya dan dikenal keberadaannya oleh orang lain menjadi salah

satu penghargaan diri untuk diketahui oleh orang lain akan dirinya yang memiliki

kelebihan atau perbedaan dari orang-orang yang tidak sama seperti dirinya.

Eksistensi atau pengakuan, suatu keadaan dimana orang lain mengakui dan

menghargai keberadaan seseorang tersebut.

Seperti hal nya paraUser WhatsApp Messengerjuga ingin menunjukkan

eksistensi dirinya bagaimana pandangan orang lain, atau pun keluarga, teman

dekat, sahabat, teman sebaya, rekan bisnis, teman se-kantor, dalam suatu

organisasi atau komunitas dan masyarakat di lingkungan User WhatsApp

Messenger tinggal memandang akan dirinya dapat diterima dengan baik. Para

user WhatsApp Messenger menggunakan WhatsApp Messenger ingin privasi

keberadaannya tidak diketahui oleh orang banyak menyangkut data dirinya

karena pada aplikasi WhatsApp Messenger hanya berupa layanan chatting,

berbagi photo, berbagi video, lokasi, kontak. Tidak memunculkan data pribadi,

lokasi keberadaannya, aktifitas yang sedang dilakukan oleh paraUser WhatsApp

Messenger pada fitur pada aplikasi WhatsApp Messenger tersebut, eksis dalam

berinteraksi, berkomunikasi namun disisi lain menjaga kerahasian data akan

dirinya,

Dalam eksistensi terdapat batasan-batasan pada sisi eksistensi individual

dan eksistensi sosial, kedua sisi tersebut berkaitan dan tampaknya menjadi suatu

(26)

individual seseorang mengemukakan bagaimana dirinya ingin dihargai, dan

diakui pada tahap ini merupakan bagian dari eksistensi sosial seseorang

menyesuaikan diri terhadap masyarakat disekitarnya atau lingkungannya untuk

bisa diterima oleh masyarakat dan keberadaannya itu ada.

Pada dasarnya User WhatsApp Messenger adalah makhluk sosial yang

tak lepas dari bantuan orang lain, sehingga hewan, tumbuhan, keadaan dan

lingkungan pun dapat mempengaruhi kehidupannya. Seperti seorang ibu rumah

tangga menunjukkan eksistensinya dalam berbagi poto hasil masakannya dengan

resep dan hidangan yang disajikan menjadi salah satu eksistensi dirinya terhadap

teman-teman sekantornya atau kelompok arisannya, adapula eksistensi seorang

mahasiswa yang seorang aktifis dalam kelompok android menunjukkan

eksistensinya dalam hasil modifikasi atau eksperimennya dalam memodifikasi

smartphone androidnya di kalangan teman-temannya ini merupakan eksistensi

dirinya yang ingin diakui dan dihargai hasil karya akan modifikasi yang sudah

dilakukannya.

Terkait dengan komunikasi antarpribadi, dimana setiap individu memiliki

konsep dirinya masing-masing, mempunyai konsep diri yang berbeda-beda sesuai

dengan status sosial, kebutuhan hidup dan faktor dari profesi pekerjaan paraUser

WhatsApp Messenger. Peran dari suatu kelompok mempengaruhi

berlangsungnya proses komunikasi disekitarnya. Setiap individu perlu untuk

mengetahui lingkungan seperti apa yang ada disekitarnya, yang positif maupun

negatif

Sehingga peneliti tertarik dalam melihat bagaimana konsep diri yang ada

(27)

tangapan mengenai dirinya melalui pandangan atau informasi yang diberikan

oleh orang lain pada dirinya.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengambil rumusan

masalah melalui pertanyaan makro dan pertanyaan mikro.

1.1.1 Pertanyaan Makro

Bagaimana Konsep Diri Para User WhatsApp Messenger Di Kota

Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya?

1.1.2 Pertanyaan Mikro

Berdasarkan dari pertanyaan makro diatas, maka peneliti dapat

merumuskan pertanyaan mikro sebagai berikut :

1. Bagaimana Para User WhatsApp Messenger memaknai Dirinya (Self)

Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya?

2. Bagaimana Significant Other memaknai Para User WhatsApp

MessengerDi Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya?

3. Bagaimana Reference Group memaknai Para User WhatsApp

(28)

1.2 Maksud dan Tujuan penelitian

1.2.1 Maksud penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa

“Bagaimana Konsep Diri Para User Whatsapp Messenger (Studi

Fenomenologi Tentang Konsep Diri Para User Whatsapp Messenger Di

Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya)”.

1.2.2 Tujuan penelitian

Untuk mencapai hasil yang optimal terlebih dahulu perlu tujuan yang

terarah mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, adapun tujuan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Para UserWhatsApp Messenger memaknai Dirinya

(Self)Di Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya

2. Untuk mengetahui Significant Other memaknai Para User WhatsApp

MessengerDi Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya

3. Untuk mengetahui Reference Group memaknai ParaUserWhatsApp

MessengerDi Kota Bandung Dalam Menunjukkan Eksistensi Dirinya

1.3 Kegunaan Penelitian

1.3.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat membantu dalam

pengembangan pengetahuan ilmu komunikasi secara umum, serta berguna

untuk pengembangan ilmu komunikasi antar pribadi secara khusus,

(29)

referensi juga wacana baru akan wawasan peneliti terhadap penerapan

ilmu-ilmu komunikasi.

1.3.2 Kegunaan Praktis

Secara praktis, kegunaan penelitian ini dengan harapan dapat

memberikan suatu manfaat kepada segala pihak sebagai berikut:

1. Kegunaan Bagi Peneliti

Kegunaan bagi peneliti adalah sebagai salah satu bentuk aplikasi

penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

dan wawasan baru bagi penelitian, khususnya dalam mengaplikasikan

ilmu komunikasi terutama ilmu humas dalam memahami konsep diri

paraUserWhatsAppMessengerdalam menunjukkan eksistensi dirinya.

Penelitian ini juga dapat memberikan kesempatan yang baik untuk

dapat mengaplikasikan berbagai ilmu teori ilmu komunikasi dalam

bentuk nyata dan membandingkannya dalam keadaan yang sebenarnya

dilapangan.

2. Kegunaan Bagi Universitas

Penelitian yang digunakan bagi mahasiswa unikom pada umumnya

ilmu komunikasi dan pada khususnya humas diharapkan dapat menjadi

bahan perbandingan dan pengembangan bagi penelitian sejenis lainnya

sebagai literatur dengan kajian penelitian yang sama untuk masa yang

akan datang. Penelitian ini juga diharapakan dapat memberikan

kontribusi nyata bagi Program Studi Ilmu Komunikasi khususnya

(30)

3. Kegunaan Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan baru dan

informasi kepada masyarakat dalam berkomunikasi dengan WhatsApp

Messenger didalam kehidupan sehari-hari, diberbagai bidang di

wilayah, Kota dan di lingkungan. Khususnya mengenai konsep diri para

User WhatsApp Messenger di Kota Bandung dalam menunjukkan

eksistensi dirinya yang dipengaruhi oleh lingkungan yang menjadikan

salah satu pandangan orang lain akan dirinya sebagai User WhatsApp

Messenger yang mempunyai peran penting akan keberadaannya yang

eksis, diterima dan dikenal oleh semua orang sebagai makhluk sosial

yang tak lepas dari kehidupan berinteraksi, bersosialisasi,

berkomunikasi, dan berbagi pengetahuan dengan orang lain yang

(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Studi penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang

peneliti lakukan, sekarang ini dapat menjadi sumber referensi yang

menunjang pengembangan penelitian baik konteks penelitian maupun

metode penelitian yang digunakan. Adapun beberapa penelitian terdahulu

yang dianggap relavan dengan permasalahan yang disajikan, Disajikan di

dalam tabel, sebagai berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Uraian

Nama Peneliti

Christhy Simon Michail Jagar M Iqbal Trisanda Putra

(32)
(33)

sekedar untuk

Sumber: Catatan Peneliti Desember, 2013

2.1.2 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi

Manusia sebagai mahluk sosial sangat membutuhkan orang

lain dalam hidupnya. Saling ketergantungan ini dapat dijalin secara

baik jika terjadi komunikasi yang baik. Komunikasi adalah suatu

proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada

pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.

Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan

(34)

komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang

dapat dipahami oleh pihak lain. Selain itu dalam kehidupan

sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar

personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan

mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat. Dalam hubungan

bilateral antar negara 20 diperlukan juga komunikasi yang baik

agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hal

ini sesuai dengan pengertian komunikasi itu sendiri yaitu:

“Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris

communication berasal dari bahasa latin atau

communication dan bersumber dari communisyang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah satu makna. Jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim sepaham dari suatu pesan tertentu.”( Effendy, 2002:9)

Banyak definisi komunikasi di ungkapkan oleh para ahli

dan pakar komunikasi seperti yang diungkapkan oleh Carl I.

Hovland yang dikutip oleh Onong Uchana Effendy dalam bukunya

Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, “Ilmu Komunikasi adalah

upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas

penyampaian informasi secara pembentukan pendapat dan sikap”

(Effendy, 2002:10).

Dalam pengertian khusus komunikasi, Hovland (Effendy,

2002:10) mengatakan bahwa“komunikasi adalah proses mengubah

(35)

The Behaviour Of Other Individuals)”. Jadi, dalam berkomunikasi

bukan sekedar mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang

melakukan kegiatan dan tindakan yang diinginkan oleh

komunikator, akan tetapi seseorang akan dapat mengubah sikap,

pendapat atau perilaku orang lain, hal ini bisa terjadi apabila

komunikasi yang disampaikan bersikap komunikatif yaitu

komunikator dalam menyampaikan pesan harus 21 benar-benar

dimengerti dan dipahami oleh komunikan untuk mencapai tujuan

komunikasi yang komunikatif.

Menurut Willbur Schramm, seorang ahli komunikasi

kenamaan dalam karyanya Communication Research In The

United States menyatakan bahwa “komunikasi akan berhasil

apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan

kerangka acuan (frame of reference) yakni panduan pengalaman

dan pengertian, perience and meanings) yang pernah diperoleh

komunikan.” Proses komunikasi pada dasarnya adalah proses

penyampaian pesan yang dilakukan oleh seorang komunikator

kepada komunikan, pesan itu bisa berupa gagasan, informasi, opini

dan lain-lain.

Everett M. Roger dalam buku Deddy Mulyana berpendapat

bahwa, “komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada suatu penerima, dengan maksud untuk mengubah

(36)

Pendapat para ahli tersebut memberikan gambaran bahwa

komponen-komponen pendukung komunikasi termasuk efek yang

ditimbulkan, antara lain adalah:

1. Komunikator (source, sender)

2. Pesan (message)

3. Media (channel)

4. Komunikan (receiver)

5. Efek (effect) (Mulyana, 2008:69-72)

Dari beberapa pengertian di atas peneliti dapat mengambil

kesimpulan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran

makna/pesan dari seseorang kepada orang lain dengan maksud

untuk mempengaruhi orang lain. Unsur-unsur dari proses

komunikasi di atas merupakan faktor penting dalam komunikasi,

bahwa pada setiap unsur tersebut oleh para User komunikasi

dijadikan objek ilmiah untuk ditelaah secara khusus. Menurut

Deddy Mulyana, proses komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi

dua bagian, yaitu:

1. Komunikasi Verbal

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol

menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan

wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan

(37)

sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan.

Bahasa dapat juga dianggap sebagai suatu sistem kode verbal.

2. Komunikasi Non Verbal

Secara sederhana pesan non verbal adalah semua isyarat yang

bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E.

Porter komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan

(kecuali rangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi,

yang dihasilkan oleh individu, dan penggunaan lingkungan

oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi

pengirim atau penerima (Mulyana, 2005:343)

2.1.2.2 Unsur-Unsur Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi setiap individu berharap

tujuan dari komunikasi itu sendiri dapat tercapai dan untuk

mencapainya ada unsur-unsur yang harus dipahami. Menurut

Onong Uchana Effendy dalam bukunya yang berjudul“Dinamika

Komunikasi”bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah

ada tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup,

yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen

atau unsur-unsur tersebut menurut Onong Uchana Effendy adalah

sebagai berikut :

1. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan

2. Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambing

(38)

4. Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan

bila komunikan jauh tempatnya tau banyak

jumlahnya

5. Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan.

(Effendy, 2002:6)

2.1.2.3 Sifat Komunikasi

Onong Uchana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi

Teori dan Praktek menjelaskan bahwa komunikasi memiliki

sifat-sifat. Adapun beberapa sifat komunikasi tersebut yakni :

1. Tatap Muka (face to face) 2. Bermedia (mediated) 3. Verbal (verbal)

- Lisan - Tulisan

4. Non Verbal (Non-verbal)

- Gerakan/isyarat badaniah (gestural) - Bergambar (pictural). (Effendy, 2002:7)

Komunikator (pengirim pesan) dalam menyampaikan pesan

kepada komunikan (penerima pesan) dituntut untuk memiliki

kemampuan dan pengalaman agar adanya umpan balik (feedback)

dari si komunikan itu sendiri. Dalam penyampaian pesan,

komunikator bisa secara langsung atau face to face tanpa

menggunakan media apapun. Komunikator juga bisa menggunakan

bahasa sebagai lambang atau simbol komunikasi bermedia kepada

komunikan fungsi media tersebut sebagai alat bantu dalam

(39)

pesannya secara verbal dan nonverbal. Verbal dibagi menjadi dua

macam, yaitu lisan (oral) dan tulisan (written/printed). Semantara

non verbal dapat menggunakan gerakan atau isyarat badaniah

(gesturial) seperti melambaikan tangan, mengedipkan mata, dan

sebagainnya ataupun menggunakan gambar untuk mengemukakan

ide atau gagasan.

2.1.2.4 Tujuan Komunikasi

Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan

tujuandari komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan

berkomunikasi adalah mengharapkan adanya umpan yang diberikan

oleh lawan bicara kita serta semua pesan yang kita sampaikan dapat

diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah

melakukan komunikasi tersebut. Menurut Onong Uchana Effendy

dalam bukunya Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek

mengemukakan beberapa tujuan berkomunikasi, yaitu:

1. Setiap gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan

pendekatan yang persuasif bukan memaksakan kehendak.

2. Memahami orang lain, kita sebagai pejabat atau pimpinan

harus mengatahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang

diinginkannya, jangan mereka inginkan arah ke barat tapi kita

memberikan jalur ke timur.

3. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu,

(40)

berupa kegiatan yang dimaksudkan ini adalah kegiatan yang

banyak mendorong, namun yang penting harus diingat

bagaimana cara yang terbaik melakukannya.

2.1.2.5 Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi menurut Deddy Mulyana dalam

bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, dapat dijelaskan

seperti berikut:

1. Komunikasi Sosial.

“Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikator itu penting untuk

membangun konsep-diri kita, untuk kelangsungan hidup, untuk

memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan

ketegangan, anatar lain lewat komunikasi yang bersifat

menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain”

(Mulyana, 2008:5)

2. Komunikasi Ekspresif

“Komunikasi ekspreasif tidak otomatis bertujuan

mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh

komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan

perasaan-perasaan (emosi) kita” (Mulyana, 2008:24).

3. Komunikasi Ritual

“Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif, menyatakan

(41)

para pesertanya berbagi komitmen emosional dan menjadi

perekat bagi kepaduan mereka, juga sebagai pengabdian kepada

kelompok. Bukanlah substansi kegiatan ritual itu sendiri yang

terpenting, melainkan perasaan senasib sepenanggungan yang

menyertainya, perasaan bahwa kita terikat oleh sesuatu yang

lebih besar daripada diri kita sendiri, yang bersifat abadi,

dan bahwa kita diakui dan diterima dalam kelompok kita”

(Mulyana, 2008:27).

4. Komunikasi Instrumental

“Mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan,

mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan

mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga

untuk menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja

kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan,

namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi

komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang

dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih

baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi

berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan

pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun

(42)

2.1.2.6 Bentuk Komunikasi

Bentuk-bentuk dari komunikasi yang sering terjadi adalah

sebagai berikut:

1. Komunikasi Intrapribadi (Intapersonal Communication).

“Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri

sendiri, baik disadari atau tidak. Contohnya berpikir.

Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antar-pribadi

dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnya, meskipun

dalam disiplin ilmu komunikasi tidak dibahas secara rinci dan

tuntas. Dengan kata lain, komunikasi intrapribadi ini inheren

dalam komunikasi dua-orang, tiga-orang, dan seterusnya,

karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain kita biasanya

berkomunikasi dengan diri sendiri (mempersepsidan

memastikan makna pesan orang lain), hanya saja caranya sering

tidak disadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain

bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri

sendiri”(Mulyana, 2008:80)

2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)

“Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antar orang-orang

secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya

menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara

verbal maupun nonverbal. Sebagai komunikasi yang paling

(43)

berperan hingga kapanpun, selama manusi masih mempunyai

emosi” (Mulyana, 2008:81).

3. Komunikasi Kelompok (Group Communication)

“Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan

bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai

tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang

mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini

misalnya adalah keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat,

kelompok diskusi, kelompok pemecah masalah, atau suatu

komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.

Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk

pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil tersebut”

(Mulyana, 2008:82)

4. Komunikasi Public (Public Communication)

“Komunikasi publik adalah komuniaksi antara seorang

pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak) yang tidak

bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga

disebut pidato, ceramah, atau kuliah (umum). Komunikasi

publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih sulit

daripada komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok,

karena komunikasi publik menuntut persiapan pesan yang

cermat, keberanian, dan kemampuan menghadapi sejumlah

(44)

penerangan, menghibur, memberikan penghormatan, atau

membujuk”(Mulyana, 2008:82).

5. Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)

“Komunikasi organisasi adalah proses komunikasi yang terjadi

di dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan

berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada

komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali

melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi,

dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal

adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni:

komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi

horisontal. Sedangkan komunikasi informal tidak bergantung

pada struktur organisasi, seperti komunikasi antarsejawat, juga

termasuk gosip” (Mulyana, 2008:83).

6. Komunikasi massa (Mass Commnication)

“Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan

media massa, baik cetak (surat kabar, majalah), maupun

elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga

atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah

besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan

heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara

cepat, serentak, dan selintas (khususnya media elektronik)”

(45)

2.1.3 Tinjauan Komunikasi Antar Pribadi

2.1.3.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi Antar Pribadi atau interpersonal

communication merupakan komunikasi yang berlangsung dalam

situasi tatap muka yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Komunikasi Antar Pribadi berlangsung apabila komunikator

menyampaikan informasi dengan menggunakan medium suara.

Sementara Barnlund mendefinisikan bahwa komunikasi Antar

Pribadi sebagai pertemuan antara dua oang atau lebih yang terjadi

secara spontan dan tidak berstruktur.

Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Trenholm dan

Jensen yang dikutip dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi

mengatakan bahwa :

Komunikasi Antar Pribadi sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka. Nama lain dari komunikasi ini adalah komunikasi diadik yang biasanya bersifat spontan dan informal (Wiryanto,2004:33).

2.1.3.2 Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi

Adapun ciri-ciri komunikasi Antar Pribadi adalah sebagai

berikut:

1. Bersifat spontan

2. Tidak mempunyai struktur 3. Terjadi secara kebetulan

4. Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan 5. dentitas keanggotaannya tidak jelas

(46)

Sedangkang Everett M.Rogers mengartikan bahwa

komunikasi Antar Pribadi memiliki ciri–ciri sebagai berikut :

1. Arus pesan cenderung searah 2. Konteks komunikasi dua arah 3. Tingkat umpan balik terjadi tinggi

4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitasketerpaan tinggi.

5. Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relative lambat.

6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap (Wiryanto, 2004:36).

2.1.3.3 Tujuan Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi Antar Pribadi memiliki beberapa tujuan

diantaranya :

1. Mengenal Diri Sendiri Dan Orang Lain

Komunikasi Antar Pribadi memberikan kesempatan bagi kita

untuk mengenal diri sendiri dan orang lain. Komunikasi Antar

Pribadi membantu kita untuk mengenal lebih jauh mengenai

diri kita sendiri, yaitu sejauhmana kita membuka diri dengan

orang lain. Selain itu, komunikasi Antar Pribadi juga

membantu kita mengenal sikap, perilaku dan juga tingka laku

orang lain.

2. Mengetahui Dunia Luar

Komunikasi Antar Pribadi membantu kita untuk mengenal

lingkungan di sekitar baik berkaitan dengan objek maupun

kejadian yang berada di sekitar. Dengan komunikasi Antar

(47)

yang berada di lingkungan kita. Sehingga dengan komunikasi

Antar Pribadi kita bisa mengetahui keadaan di luar dunia.

3. Menciptakan Dan Memelihara Hubugan Menjadi Bermakna

Manusia diciptakan sebagai makhluk individu dan juga

makhluk sosial. Manusia sering melakukan interaksi dengan

manusia lainnya. Komunikasi Antar Pribadi mampu

memelihara dan menciptakan hubungan dengan sesama. Selain

itu, komunikasi Antar Pribadi mampu membantu mengurangi

kesepian dan juga menciptakan suasana baru.

4. Mengubah Sikap Dan Perilaku

Dalam komunikasi Antar Pribadi sering kita berupaya

mengubah sikap dan perilaku orang lain. Mealalui pesa yang

persuasif maka kita bisa mempengaruhi orang lain.

5. Bermain Dan Mencari Hiburan

Bermain mencakup semua kegiatan yang dilakukan untuk

memperoleh kesenangan. Melalui komunikasi Antar Pribadi

kita bisa memperoleh hiburan. Karena komunikasi Antar

Pribadi bisa memberikan suasana yang lepas dari keseriusan,

ketegangan, kejenuhan dan sebagainya.

6. Membantu

Komunikasi Antar Pribadi bisa membantu seseorang untuk

melepaskan kesedihan. Komunikasi Antar Pribadi yang sering

(48)

2.1.3.4 Faktor-faktor Pembentuk Komunikasi Antar Pribadi

Setiap kegiatan yang dijalankan oleh manusia dikarenakan

timbul faktor-faktor yang mendorong manusia tersebut untuk

melakukan suatu pekerjaan. Begitu pula dengan kegiatan

komunikasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat,

didorong oleh faktor-faktor tertentu. Mengapa manusia ingin

melaksanakan komunikasi dengan yang lainnya, khususnya jenis

komunikasi Antar Pribadi yang sifatnya langsung dan tatap muka

antar pihak yang melaksanakan kegiatan komunikasi tersebut.

Cassagrande berpendapat, manusia berkomunikasi karena:

a. Memerlukan orang lain untuk saling mengisi kekurangan dan

membagi kebahagiaan.

b. Dia ingin terlibat dalam proses perubahan.

c. Dia ingin berinteraksi hari ini dan memahami pengalaman

masa lalu, dan mengantisipasi masa depan.

d. Dia ingin menciptakan hubungan baru (Liliweri, 197:45).

2.1.3.5 Jenis-jenis Komunikasi Antar Pribadi

Seperti komunikasi lainnya, komunikasi Antar Pribadipun

mempunyai jenis jenisnya yang berbeda dengan bentuk

komunikasi yang lain. Menurut Onong Uchjana Effendy bahwa

“Secara teoritis komunikasi Antar Pribadi diklasifikasikan menjadi

(49)

1. Komunikasi Diadik (Dyadic Communication)

Komunikasi diadik adalah komunikasi Antar Pribadi yang

berlangsung antar dua orang yakni yang seorang adalah

komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi yang

menerima pesan. Olehkarena pelaku komunikasinya dua orang,

maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens,

komunikator memusatkan perhatiannya hanya pada diri

komunikan itu.

2. Komunikasi Triadik (Triadic Communication)

Komunikasi Triadik Adalah komunikasi Antar Pribadi yang

pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator

dan dua orang komunikan. Apabila dibandingkan dengan

komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih efektif,

Karena komunikator memusatkan perhatiaanya hanya pada

seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai frame of

reference komunikan, sepenuhnya juga umpan balik yang

berlangsung, merupakan kedua faktor yang sangat berpengaruh

terhadap efektif tidaknya proses komunikasi (1993:62).

Adapun ciri-ciri komunikasi anatrpribadi menurut Alo

Liliweri yaitu:

- Spontanitas, terjadi sambil lalu dengan media utama adalah

(50)

- Terjadi secara kebetulan diantara peserta yang identitasnya

kurang jelas.

- Mengakibatkan dampak yang disengaja dan tidak disengaja.

- Kerap kali berbalas-balasan.

- Mempersyaratkan hubungan paling sedikit dua orang dengan

hubungan yang bebas dan bervariasi, ada keterpengaruhan.

- Harus membuahkan hasil.

- Menggunakan lambing-lambang yang bermakna.

2.1.3.6 Fungsi–Fungsi Komunikasi Antar Pribadi

Adapun fungsi komunikasi Antar Pribadi menurut Allo

Liliweri terdiri atas :

1. Fungsi Sosial

Komunikasi Antar Pribadi secara otomatis mempunyai fungsi

sosial, karena proses komunikasi beroperasi dalam konteks

sosial yang orang-orangnya berinteraksi satu sama lain. Dalam

keadaan demikian, maka fungsi sosial komunikasi Antar

Pribadi mengandung aspek-aspek :

a. Manusia berkomunikasi untuk mempertemukan biologis

dan psikologis.

b. Manusia berkomunikasi untuk memenuhi kewajiban

sosial.

c. Manusia berkomunikasi untuk mengembangkan

(51)

d. Manusia berkomunikasi untuk meningkatkan dan

merawatmutu diri sendiri

e. Manusia berkomunikasi untuk menangani konflik.

2. Fungsi Pengambilan Keputusan

Seperti yang telah diketahui bersama bahwa manusia adalah

makhluk yang dikaruniai akal sebagai sarana berpikir yang

tidak dimiliki oleh semua makhluk hidup di muka bumi ini.

Karenanya ia mempunyai kemampuan untuk mengambil

keputusan dalam setiap hal yang harus di laluinya.

Pengambilan keputusan meliputi penggunaan informasi dan

pengaruh yang kuat dari orang lain. Ada dua aspek dari fungsi

pengambilan keputusan jika dikaitkan dengan komunikasi,

yaitu:

a. Manusia berkomunikasi untuk membagi informasi.

b. Manusia berkomunikasi untuk mempengaruhi orang lain.

2.1.4 Tinjauan Tentang Komunikasi Nirmassa

Media komunikasi membantu manusia mendistribusikan ide-ide,

gagasan, dan pikirannya dalam bentuk lambang yang berarti kepada

manusia lain. Selainmemproduksi dan mendistribusikan pesan, media

komunikasi juga membantumenyimpan pesan-pesan komunikasi berupa

ide-ide, gaagsan, dan pikiran manusia. Manusia memiliki kemampuan

(52)

diterimanya dan yang dibutuhkannya. Dengan demikian manusia

membutuhkansarana tertentu untuk menyimpan informasi-informasi

tersebut untuk kemudianditemukan kembali bila diperlukan.

Media komunikasi nirmassa seperti surat, poster, telegram, pager,

telepon, spanduk, bulletin, brosur, papan pengumuman digunakan untuk

menjangkau satu atau sejumlah komunikan yang relatif sedikit.1

Diantara media komunikasi nirmasa sebagai berikut:

1. Telegraf

Telegraf merupakan sebuah mesin/alat yang menggunakan

teknologi telegrafi untuk mengirim dan menerima pesan dari jarak

jauh.Kata telegraf yang sering didengar saat ini, secara umum merupakan

telegraf elektrik.Telegraf ditemukan oleh seorang warga AS bernama

Samuel F.B Morse bersama dengan asistennya Alexander Bain.

2. Pager

Radio panggil lebih dikenal dengan sebutan pager yaitu alat

telekomunikasi pribadi untuk menyampaikan dan menerima pesan

pendek.Radio panggil numerik satu arah hanya dapat menerima pesan

yang terdiri dari beberapa digit saja, khas layaknya sebuah nomor telepon

yang digunakan penggunanya untuk menelepon. Radio panggil

alphanumerik juga tersedia dengan sistem dua arah dapat mengirim pesan

melalui surat elektronik atau SMS (short massage service).

1http://id.scribd.com/doc/11435697/48/Media-Massa-dan-Media-Nirmassa di akses pada hari

(53)

3. Telepon

Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk

menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan).

Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal

listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon

untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

4. Telepon Digital

Public Switched Telephone Network (PSTN) dilakukan

berdasarkan hubungan langsung antara sender dengan receiver yang harus

menggunakan kabel tembaga, serat optic, satellite, fixed wireless, dan

mobile wireless circuit. Penggunaan jaringan tersebut melibatkan

komponen dasar yaitu telepon, network access, central office(CO), trunks

and special circuit, dan customer premise equipment (CPE).

Perkembangan PSTN sebagai sistem telepon digital telah meningkatkan

kapasitas dan kalitas jaringanya sehingga memungkinkan untuk

menggunakan beberapa saluran komunikasi dalam sebuah medium

pertukaran. Pada perkembangan telepon digital ada beberapa

pengembangan yang dilakukan seperti:

a. Telepon IP

Telepon IP (Internet Protocol) merupakan telepon teknologi baru

yang menggunakan internet protocol dalam pengoperasiannya.

Telepon IP ini dapat digunakan untuk memindahkan hubungan untuk

(54)

penyampaian informasi lainnya yang telah digunakan pada sistem

telepon terdahulu. Telepon IP menggunakan koneksi internet untuk

mengirimkan data. Telepon IP merupakan bagian penting dalam

penggabungan antara komputer, telepon, dan televise dalam satu

lingkungan komunikasi. VoIP (Voice overIP) adalah

pengorganisasian untuk menstandardisasi telepon IP. VoIP

digunakan sebagai landasan untukunified message(UM) danunified

communications (UC). Tanpa VoIP, integrasi dari berbagai program

server akan sulit dilakukan. Jaringan yang ada pada IP bukan tipe

yang siap untuk menghadapi lalu lintas VoIP sistem LAN harus

dibagi antara VLAN dengan pesan suara dan data.

b. Jaringan generasi baru

Next-generation networks (NGN) mengubah pendekatan “satu

jaringan, satu layanan” menjadi pengiriman berbagai layanan

melalui satu jaringan. Didasarkan pada sistem internet protocol (IP),

NGN dibangun pada pengembangan jaringan broadband, Voice over

IP (VoIP), konvergensi fixed-mobile dan IP televisi (IPTV). Jaringan

generasi baru ini menggunakan sejumlah teknologi seperti nirkabel

dan mobile, serat dan kabel, atau dengan pembaharuan jalur tembaga

yang ada.2

2http://saepulhamdi.blogspot.com/2013/05/perkembangan-media-isyarat.html di akses pada

(55)

2.1.5 Tinjauan Tentang Konsep Diri

2.1.5.1 Pengertian Konsep Diri

Konsep diri merupakan gambaran yang bersifat individu

dansangat pribadi, dinamis dan evaluatif yang masing-masing

orang mengembangkannya di dalam transaksi dengan lingkungan

kejiwaannya dan yang dia bawa di dalam perjalanan hidupnya.

Konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita

pikirkan, pendapat orang mengenai diri kita dan seperti apa diri

kita yang kita inginkan.Secara umum disepakati bahwa konsep diri

belum ada sejak lahir, konsep diri dipelajari melalui kontak sosial

dan pengalaman berhubungan dengan orang lain. Pandangan

individu tentang dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu

mengartikan pandangan orang lain terhadap dirinya. Konsep diri

merupakan konsep dasar dan aspek kritikal dari individu.Tingkah

laku tidak hanya dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa

lalu dan saat ini, tetapi oleh makna-makna pribadi yang

masing-masing individu pada persepsinya mengenai pengalaman tersebut.

Dunia individu yang sangat berarti ini yang den gan kuatnya

mempengaruhi tingkah laku.Tingkah laku seseorang merupakan

hasil bagaimana dia mengamati situasi dan dirinya sendiri. Konsep

diri merupakan sebuah organisasi yang stabil dan berkarakter yang

disusun dari persepsi-persepsi yang tampak bagi individu-individu

(56)

Menurut George Herbet Mead, cara manusia mengartikan

dunia dan dirinya sendiri berkaitan erat dengan masyarakatnya.

Mead melihat pikiran (mind) dan dirinya (self) menjadi bagian dari

perilaku manusia yaitu bagian interaksinya dengan orang lain.

Mead menambahkan bahwa sebelum seseorang bertindak, ia

membayangkan dirinya dalam posisi orang lain dengan

harapan-harapan orang lain dan mencoba memahami apa yang diharapkan

orang itu (mulyana, 2011).

Dalam berkomunikasi dengan sesamanya, manusia pada

dasarnya melakukan pengungkapan diri. Namun pengungkapan

diri tersebut, mungkin saja baru sampai pada sisi terluar dari

dirinya. Ketika situasi komunikasi Antar Pribadi terbentuk dan

pelaku komunikasi berkeinginan mempengaruhi jalanya

komunikasi, maka pengungkapan diri pun berlangsung. (Carl

Rogers)3

Kebutuhan aktualisasi diri mengakibatkan suatu usaha

untuk mengembangkan kapasitas-kapasitas seseorang, pemahaman

diri danpenerimaan diri yang terus diilakukan dan ditanamkan pada

sifat dalam diri seseorang. Konsep diri memiliki tiga dimensi,

yaitu:

(57)

1. Pengetahuan tentang diri anda adalah informasi yang anda

miliki tentang diri anda. Misalkan jenis kelamin,penampilan,

dan sebagainya.

2. Pengharapanbagiandaadalahgagasanandatentangkemungkinan

menjadi apa kelak.

3. Penilaian terhadap diri anda adalah pengukuran anda tentang

keadaan anda dibandingkan dengan apa yang menurut anda

dapat dan seharusnya terjadi pada diri anda. Hasil pengukuran

tersebut adalah rasa harga diri.

2.1.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Pembentukan konsep diri dipengaruhi oleh bebrapa faktor.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep

diri seseorang yaitu:

1. Orang Lain (Significant Other)

Gabriel Marcell, Filsuf eksistensiasialis dari dalam buku Drs

Jalaludin Rakhmat yang berjudul Psikologi Komunikasi

menulis tentang peranan orang lain dalam memahami diri kita.

The Fact is that the we can understand our selve by starting

from the other, or from others, and only starting from them

(kita mengenal diri kita dengan mengenal diri orang lain

terlebih dahulu). Bagaimana anda menilai saya akan

(58)

George Herbert Mead (1934) menyebut orang lain yang paling

berpengaruh, Significant other – orang lain yang sangat

penting. Mereka adalah orang tua, saudara-saudara, dan orang

orang yang tinggal dirumah kita. Richard Dewey dan W.J

Humber (1996:105) menamainya affective others, orang lain

yang dengan mereka kita memiliki ikatan emosional. Dari

merekalah pelan-pelan membentuk konsep diri. Ketika kita

tumbuh dewasa, kita mencoba menghimpun penilaian semua

orang yang pernah berhubungan dengan kita. Kita menilai diri

kita sesuai dengan persepsi orang lain yang signifikan dan tidak

tentang dirinya. Pandangan diri terhadap keseluruhan

pandangan orang lain terhadap diri disebut Generized Others,

konsep ini juga berasal dari George Herbert Mead. Mencoba

menempatkan diri kita sebagai orang lain. Mengambil peran

sebagai Ibu, Ayah, atau sebagaigeneralized others disebutrole

packing.Role Packingamat penting artinya dalam pembentukan

konsep diri.

2. Kelompok Rujukan (Reference Group)

Setiap kelompok mempunyai norma-norma tertentu. Ada

kelompok secara emosional mengikat kita dan berpengaruh

terhadap pembentukan konsep diri seseorang, ini disebut

kelompok rujukan. Dengan melihat kelompok ini, orang akan

Gambar

Table Manner Course ,Hotel
Tabel 2.1
Gambar 2. 1Model Penelitian
Table 3.1Informan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan,

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan didapatkan bahwa Store Layout berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian +DO LQL GLEXNWLNDQ OHZDW KDVLO DQDOLVLV

Berbeda dengan ISO 22762, CIB/W114 juga mengatur mengenai teknik desain gempa dan periode ulang gempa yang digunakan untuk bangunan mengenai teknik desain gempa

CAPM menunjukkan tingkat pengembalian (return) aset yang diharapkan pada suatu aset berisiko merupakan fungsi dari tiga faktor, antara lain : tingkat keuntungan bebas risiko,

Dengan demikian dampak dari pelaksanaan program Kependudukan dan KB dari sisi guru akan mampu memperkuat fungsi dan peran guru sebagai role models sehingga guru

Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan antara psychological well-being dan kepuasan kerja wiraniaga Nasmoco Grup di Semarang.. Populasi dalam penelitian ini,

The characterizations were performed such that the calculation of the volume fraction of spinel structure formation, crystal size and resistivity of ceramics at each composition..

Dalam laporan ini, Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator