• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Laporan Tindakan Kelas Sosiologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Laporan Tindakan Kelas Sosiologi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) IPS SOSIOLOGI

CONTOH KARYA TULIS ILMIAH (KTI) :

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) IPS SOSIOLOGI

PENERAPAN PENDEKATAN KOLABORATIF MURDER DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PARA SISWA KELAS XI IPS1 SMAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu pengajaran yang hanya mengutamakan prinsip individual tidak akan menguntungkan siswa maupun

masyarakat. Kehidupan sebagian besar siswa dipengaruhi oleh orang lain maupun teman-temannya. Di

mana ada orang hidup bersama-sama, tentu di sana ada kontak sosial. Hubungan sosial antara sesama

manusia merupakan suatu keharusan, sebab dengan kontak sosial orang akan dapat mengembangkan

kepribadiannya dengan lebih sempurna. Dengan kegiatan-kegiatan ini maka dalam setiap kegiatan

mengajar guru dituntut agar sanggup menciptakan suasana sosial yang membangkitkan kerja sama

diantara para siswa dalam mewujudkan materi pelajaran supaya dapat diserap lebih efektif dan efisien.

Kerja sama antar para siswa sejatinya telah menjadi tuntutan kurikulum pendidikan, termasuk Kurikulum

2004. Disadari atau tidak, Kurikulum 2004 menghadirkan tantangan baru bagi dunia pendidikan di

Indonesia. Perubahan orientasi pendidikan dengan menempatkan siswa sebagai pusat perhatian menuntut

(2)

penekanan kegiatan pembelajaran dari “apa bahan yang akan dipelajari siswa” ke “bagaimana

membelajarkan kompetensi dan memperkaya pengalaman belajar siswa”.

Dalam pembelajaran Sosiologi misalnya, pembelajaran ditekankan pada pemberian pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami lingkungan sekitarnya

secara ilmiah. Pendidikan Sosiologi diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat

membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri dan lingkungan

sekitarnya. Selanjutnya siswa diharapkan dapat mengembangkan dan menerapkan pemahaman tersebut

dalam kehidupannya sehari-hari.

Salah satu cara untuk mengembangkan sikap sosial siswa khususnya dalam pelajaran Sosiologi dapat

ditempuh dengan menggunakan pendekatan kolaboratif MURDER dalam kegiatan pembelajaran. Menurut

Santyasa, pembelajaran kolaboratif dapat menyediakan peluang untuk menuju pada kesuksesan

praktek-praktek pembelajaran. Sebagai teknologi untuk pembelajaran (technology for instruction), pembelajaran

kolaboratif melibatkan partisipasi aktif para siswa dan meminimisasi perbedaan-perbedaan antar individu.

Pembelajaran kolaboratif telah menambah momentum pendidikan formal dan informal dari dua kekuatan

yang bertemu, yaitu: (1) realisasi praktek, bahwa hidup di luar kelas memerlukan aktivitas kolaboratif dalam

kehidupan di dunia nyata; (2) menumbuhkan kesadaran berinteraksi sosial dalam upaya mewujudkan

pembelajaran bermakna (Santyasa,2006: 5).

Dengan melihat kondisi yang ada di lingkungan SMAN 2 yang pada dasarnya tidak ada masalah dalam

sarana belajar, keadaan siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pelajaran Sosiologi perlu dicarikan

solusi-solusi terutama metode-metode mengajar yang dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan pengamatan peneliti selama mengasuh pelajaran Sosiologi, tampak bahwa para siswa

memang “kurang bergairah” dalam belajar Sosiologi. Akibatnya yaitu mereka kurang mampu untuk

memecahkan soal-soal Sosiologi sehingga hasil belajarnya pun kurang memuaskan.

(3)

menggunakan pendekatan kolaboratif dalam pembelajaran Sosiologi khususnya pendekatan kolaboratif

MURDER yang terdiri atas empat poin penting yaitu mood, understand, recall, detect, elaborate, review.

Langkah-langkah pembelajaran kolaboratif MURDER adalah sebagai berikut.

(1) Para siswa dalam kelompok dibagi menjadi dua pasangan dyad, yaitu dyad-1 dan dyad-2 dan

memberikan tugas pada masing-masing pasangan.

(2) Setelah penataan suasana hati, salah satu anggota dyad-1 menemukan jawaban tugas-tugas untuk

pasangannya dan anggota yang lain menulis sambil mengoreksi jika ada kekeliruan. Hal yang sama juga

dilakukan oleh pasangan dyad-2.

(3) Setelah pasangan dyad-1 dan pasangan dyad-2 selesai mengerjakan tugas masing-masing, pasangan

dyad-1 memberitahukan jawaban yang ditemukan oleh mereka kepada pasangan dyad-2, demikian pula

pasangan dyad-2 memberitahukan jawaban yang ditemukan oleh mereka kepada pasangan dyad-1,

sehingga terbentuklah laporan lengkap untuk seluruh tugas hari itu.

(4) Masing-masing pasangan dyad dalam kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi

(bila diperlukan) terhadap laporan yang akan dikumpulan.

(5) Laporan masing-masing pasangan dyad terhadap tugas-tugas yang telah dikumpulkan, disusun

perkelompok kolaboratif.

(6) Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan berikutnya, dan

didiskusikan.

Dengan cara ini diharapkan para siswa diharapkan akan lebih aktif dalam belajarnya sehingga hasil belajar

Sosiologi merekapun akan dapat ditingkatkan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dalam penelitian tindakan kelas ini dicoba untuk menerapkan

pendekatan kolaboratif MURDER dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Sosiologi para

siswa kelas XI IPS1 SMAN 2 tahun pelajaran 2007/2008. Dengan metode ini diharapkan akan terjadi

(4)

Sosiologi yang akan bermuara pada peningkatan penguasaan konsep-konsep Sosiologi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah pendekatan kolaboratif MURDER dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas XI IPS1 SMAN 2

tahun pelajaran 2007/2008 dalam pembelajaran Sosiologi ?

2. Apakah pendekatan kolaboratif MURDER dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran

Sosiologi bagi siswa kelas XI IPS1 SMAN 2 tahun pelajaran 2007/2008 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh tidak langsung antara komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja guru melalui motivasi kerja guru Sekolah Menengah Atas Negeri Se-Kota Batu Dari analisis data

Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray(TS-TS)

Terima kasih, Pak Wamen. Kami yang sempat mengikuti pertemuan terakhir di ruang Sekretariat Komisi kalau melihat penjelajsan apa yang disampaikan oleh Pak Wamen nampaknya kalau

Seperti yang terlihat pola data tersebut bersifat stationer karena data yang ada berkisar antara 130-170, tidak ada data yang berbeda jauh, pada teorinya hasil peramalan yang paling

Dalam tahap persiapan pembelajaran pada SBI, guru harus menyusun strategi pembelajaran, ialah mulai dari bagaimana mengorganisasi bahan ajar, memilih model/

Presiden Joko Widodo menginginkan kegiatan karnaval Kemerdekaan menjadi agenda tahunan, Hal ini dikatakannya saat menghadiri karnaval dan pesta rakyat yang bertajuk

Stations) pada stasiun data kampus baru Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin di Gowa yang dioperasikan sejak bulan Agustus 2013 hingga sekarang. Pengolahan dan