• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang.

Penyusunan Laporan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas LAKIP.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban

suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara

periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Inspektur

selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan

kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta

fungsi Inspektorat sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang

berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Muaro Jambi,

capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya

mempertimbangkan visi dan misi daerah, akan tetapi juga memperhatikan

tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Provinsi dan

Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel

merupakan harapan semua pihak. Berkenaan harapan tersebut diperlukan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan

bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan

dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme, maka diterbitkan Intruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

(2)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Sehubungan dengan hal tersebut Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi

diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja (LKj) Organisasi Perangkat

Daerah. Penyusunan LKJ Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016

yang

dimaksudkan

sebagai

perwujudan

akuntabilitas

penyelenggaraan

pemerintahan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi

pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah

ditetapkan.

1.2.

Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor

17 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016 Nomor 17) dan

Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Daerah

Kabupaten Muaro

Jambi (Berita Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016

Nomor 30), inspektorat

mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan

Daerah berdasarkan azas desentralisasi bidang Pembinaan dan Pengawasan

Pemerintahan Daerah dan dalam melaksanakan tugas pokok tersebut

Inspektorat mempunyai fungsi :

1.

Perencanaan Program Pengawasan.

2.

Perumusan kebijakan dan fasilitasi Pengawasan.

3.

Pemeriksaan, Pengusutan, Pengujian dan Penilaian Tugas Pengawasan.

4.

Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, Inspektorat dipimpin oleh

Inspektur, yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Sekretaris dan para

Inspektur Pembantu serta Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana

tergambar dalam Struktur Organisasi berikut :

INSPEKTUR SEKRETARIAT SUB. BANGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN SUB. BAGIAN PERENCANAAN SUB. BANGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV

(3)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

1.3.

Isu Strategis Inspektorat

Isu Strategis yang berkaitan dengan Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi dalam

menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya dihadapkan pada beberapa hal

berikut :

1.

Masih banyaknya temuan-temuan yang berindikasi TPK (Hasil Pemeriksaan

BPK RI);

2.

Masih belum terbangunnya infrastruktur yang mendukung penerapan SPIP;

3.

Masih kurangnya kesadaran OPD dalam menindaklanjuti temuan hasil

pemeriksaan internal dan eksternal;

4.

Belum tertibnya pengelolaan barang milik daerah di OPD;

5.

Masih belum optimalnya OPD dalam menerapkan SAKIP;

6.

Belum optimalnya kompetensi SDM pada Inspektorat Kabupaten Muaro

Jambi;

7.

Masih banyaknya pengaduan masyarakat terhadap pelayanan publik yang

(4)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1.

Rencana Strategis

Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 ini, mengacu pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta

hasil reviu atas Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja oleh Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi pada bulan Maret

2015.

Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Muaro

Jambi

adalah

merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan

serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang

terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh

Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi.

Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi yang ditetapkan untuk

jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2011-2016. Penetapan jangka

waktu 5 (lima) tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban

Bupati terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis

Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi dibuat pada masa jabatannya, dengan

demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi

akuntabel.

Renstra Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi tersebut ditujukan untuk

mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Muaro Jambi

Tahun 2011-2016.

Disamping itu pula, Renstra Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi

diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Inspektorat

Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional dan Inspektorat Provinsi Jambi sebagai suatu sistem perencanaan

pembangunan nasional.

Penyusunan Renstra Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi telah melalui

tahapan- tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kabupaten

Muaro Jambi Tahun 2011-2016 dengan memperhatikan isu-isu strategis di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.

Selanjutnya, Renstra Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi tersebut akan

dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi

yang merupakan dokumen perencanaan OPD untuk periode 1 (satu) tahun. Di

dalam Renja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi dimuat program dan kegiatan

prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

(5)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

2.1.1

Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa

mendatang

oleh

pimpinan

dan

seluruh

staf

Inspektorat

Kabupaten Muaro Jambi. Visi tersebut mengandung makna bahwa

Kabupaten Muaro Jambi dengan potensi, keragaman dan kompleksitas

masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Terwujudnya

Kabupaten Muaro Jambi yang “KUAD”.

Visi Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi berdasarkan

Rencana Strategis 2011 - 2016 adalah ”

Terwujudnya

Pengawasan Kabupaten Muaro Jambi yang Profesional

dan Akuntabel “

2.1.2

Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Inspektorat Kabupaten

Muaro Jambi Tahun 2011-2016 tersebut diatas dilaksanakan Misi

sebagai berikut :

1.

Meningkatkan kwalitas dan profesionalisme SDM Aparat

Pengawasan Fungsional;

2.

Meningkatkan sarana dan prasarana pengawasan;

3.

Meningkatkan sinerji pengawasan;

4.

Meningkatkan kwalitas pengawasan;

5.

Mendorong terwujudnya aparatur yang bersih dan bebas

KKN.

2.1.3

Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan

dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan

pada isu-isu dan analisa stratejik. Sebagaimana visi dan misi yang

telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan

Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi, yaitu:

1.

Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN;

2.

Mewujudkan akuntabilitas kinerja;

3.

Mewujudkan pelayanan publik yang prima; dan

4.

Menjadikan aparat Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi yang dapat

berperan sebagai Konsultatif dan Katalis.

Selanjutnya, untuk mencapai hasil yang optimal yang ingin

dicapai selama periode perencanaan, maka Inspektorat Kabupaten

Muaro Jambi merumuskan tujuan, sasaran dan indikator kinerja

sebagai berikut :

(6)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, dengan

sasaran:

1) Menurunnya temuan pemeriksaan berindikasi kasus tindak

pidana korupsi, dengan indikator kinerjanya:

Persentase OPD yang tidak mendapat temuan yang

berindikasi tindak pidana korupsi yang material.

2) Meningkatnya implemetasi SPIP, dengan indikator kinerjanya:

Persentase OPD yang telah mengimplementasikan SPIP pada

level berkembang.

3) Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut

hasil pemeriksaan internal dan eksternal, dengan indikator

kinerjanya:

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang

telah ditindaklanjuti.

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang

telah ditindaklanjuti.

4) Meningkatnya tertib administrasi barang, dengan indikator

kinerjanya:

Persentase OPD yang tertib admnistrasi barang/aset daerah.

2. Mewujudkan akuntabilitas kinerja, dengan sasaran:

Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi dengan indikator kinerjanya:

Persentase OPD yang memiliki nilai evaluasi AKIP oleh

Inspektorat minimal B.

3. Mewujudkan pelayanan yang prima, dengan sasaran:

Meningkatnya zona-zona integritas di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi, dengan indikator kinerjanya:

Jumlah unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muaro

Jambi yang mendapatkan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

(WBBM).

4. Menjadikan aparat Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi yang dapat

berperan sebagai konsultatif, dengan sasaran:

1) Meningkatnya aparat pengawasan intern pemerintah (APIP)

yang

memiliki

standar

kompetensi,

dengan

indikator

kinerjanya:

Persentase aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang

memiliki standar kompetensi.

2) Meningkatnya

kepuasan

Stakeholder,

dengan

indikator

kinerjanya :

Persentase OPD yang menyatakan puas atas layanan

Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi;

Persentase aduan masyarakat atas pelayanan publik yang

(7)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi

yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Inspektorat

Kabupaten Muaro Jambi mencakup penentuan kebijakan, program dan

kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah

disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk

dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai

kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah

ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan

terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah

dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian

tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun.

Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana

kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran.

1.2.

Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata

pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tentang

Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi

Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari

suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk

tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah

Inspektorat

melalui

Keputusan

Inspektur

Kabupaten

Muaro

Jambi

Nomor :

tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di

Lingkungan Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi. Upaya untuk meningkatkan

akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi juga melakukan reviu

terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun

tingkat Organisasi Perangkat Daerah. Dalam melakukan reviu dengan

memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat

mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target

Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi tahun 2016

adalah sebagai berikut :

(8)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Tabel 2.1

Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi

NO.

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

1.

Meningkatnya

Ketaatan,

efisiensi

dan

efektivitas

pencapaian

tujuan

penyelenggaraan

tugas

dan

fungsi

SKPD

Provinsi

dan

Pemerintah Daerah Kab/Kota

dalam Provinsi Jambi.

1.

Persentase Penurunan Jumlah

Temuan hasil pemeriksaan APIP.

2.

Persentase SKPD yang tidak

mendapat temuan berindikasi

pidana korupsi yang material

2.

Meningkatnya

Pengendalian

Pelaksanaan Manajemen KDH

dalam

rangka

memberikan

peringatan

dini

dan

meningkatkan

akuntabilitas

program dan kegiatan.

1.

Persentase SKPD yang

Akuntabilitasnya baik.

2.

Persentase Peningkatan Penilaian

SKPD yang berpredikat “Tertib”

3.

Meningkatnya Penyelesaian

TLHP Aparat Pengawasan

Fungsional.

1.

Persentase rekomendasi BPK yang

dapat diselesaikan setelah

penerbitan laporan.

2.

Persentase rekomendasi Itkab yang

dapat diselesaikan setelah

penerbitan laporan.

4.

Meningkatnya

sinergi

dan

kesepahaman

baik

dengan

SKPD maupun dengan sesame

Aparat Pengawas Fungsional

lainnya

dalam

rangka

menghindari

terjadinya

tumpang

tindih

dalam

pemeriksaan,

dan

isu-isu

pengawasan yang relevan.

1.

Jumlah Pelaksanaan Gelarwasda.

2.

Jumlah Pelaksanaan Rakerwasda.

3.

Persentase penurunan tumpang

tindih pemeriksaan dengan Itjend,

Itjend terkait dan Itprov.

5.

Meningkatnya Kuantitas dan

Kualitas Tenaga Pemeriksa dan

Aparatur Pengawasan

1.

Persentase AparatPengawas Intern

Pemerintah (APIP) yang memiliki

standar kompetensi.

(9)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Tabel 2.2

Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi

NO.

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

1.

Meningkatnya

Pengendalian

Pelaksanaan

Manajemen

KDH

dalam

rangka

memberikan peringatan dini

dan

meningkatkan

akuntabilitas program dan

kegiatan.

1.

Persentase SKPD yang

Akuntabilitasnya baik.

2.

Persentase

Peningkatan

Penilaian

SKPD yang berpredikat “Tertib”

1.3.

Perjanjian Kinerja 2016

Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan

sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan

Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan

perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja

yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas

kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan

kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program

atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan

instansi yang tidak terarah. Penyusunan Penetapan Kinerja Inspektorat

Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016 mengacu pada dokumen Renstra

Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011-2016, dokumen Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun

2016, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2016. Inspektorat

Kabupaten Muaro Jambi telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2016

dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016

NO.

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SATUAN TARGET

1.

Meningkatnya

Ketaatan,

efisiensi

dan

efektivitas

pencapaian

tujuan

penyelenggaraan

tugas

dan

fungsi

SKPD Provinsi dan

Pemerintah

Daerah

Kab/Kota

dalam

Provinsi Jambi.

1.

Persentase Penurunan

Jumlah Temuan hasil

pemeriksaan APIP.

2.

Persentase SKPD yang

tidak

mendapat

temuan

berindikasi

pidana korupsi yang

material.

%

95

95

2.

Meningkatnya

Pengendalian

Pelaksanaan

Manajemen

KDH

1.

Persentase SKPD yang

Akuntabilitasnya baik.

2.

Persentase Peningkatan

%

95

95

(10)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

dalam

rangka

memberikan

peringatan dini dan

meningkatkan

akuntabilitas

program

dan

kegiatan.

Penilaian SKPD yang

berpredikat “Tertib”

3.

Meningkatnya

Penyelesaian

TLHP

Aparat

Pengawasan

Fungsional.

1.

Persentase

rekomendasi BPK yang

dapat diselesaikan

setelah penerbitan

laporan.

2.

Persentase

rekomendasi

Itkab

yang

dapat

diselesaikan

setelah

penerbitan laporan.

%

95

95

4.

Meningkatnya sinergi

dan

kesepahaman

baik dengan SKPD

maupun

dengan

sesame

Aparat

Pengawas Fungsional

lainnya dalam rangka

menghindari

terjadinya

tumpang

tindih

dalam

pemeriksaan,

dan

isu-isu

pengawasan

yang relevan.

1.

Persentase penurunan

tumpang

tindih

pemeriksaan

dengan

Itjend, terkait, Itpreov

dan BPK-RI

%

95

5.

Meningkatnya

Kuantitas dan

Kualitas Tenaga

Pemeriksa dan

Aparatur

Pengawasan.

1.

Presentase

Aparat

Pengawas

Intern

Pemerintah (APIP) yang

memiliki

standar

Kompentensi

%

95

Untuk pencapaian Indikator Kinerja diatas akan dilaksanakan melalui

beberapa Program berikut :

(11)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Tabel 2.4

Program Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016

NO.

URAIAN PROGRAM

JUMLAH

ANGGARAN (Rp)

A.

PROGRAM UTAMA

1.

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal

& Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

2.166.396.250,-

2.

Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga

Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

19.184.000,-

NO.

URAIAN PROGRAM

JUMLAH

ANGGARAN (Rp)

B.

PROGRAM PENUNJANG

1.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

424.583.645,-

2.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur.

789.640.625,-

3.

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur.

33.510.500,-

4.

Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan

Sistem dan Prosedur Pengawasan.

10.824.250,-

JUMLAH

3.444.139.270,-

Dari 12 (dua belas) indikator kinerja sasaran Inspektorat terdapat 2 (dua)

indikator yang memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian tujuan

dan sasaran RPJMD Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011-2016, khususnya

Misi-2 RPJMD yakni Menghadirkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif,

Bersih dan Melayani. Indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

(12)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Tabel 2.5

Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi

dalam RPJMD Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011-2016

NO.

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SATUAN

TARGET

1.

Meningkatnya

Ketaatan,

efisiensi

dan

efektivitas

pencapaian

tujuan

penyelenggaraan

tugas

dan

fungsi

SKPD Provinsi dan

Pemerintah

Daerah

Kab/Kota

dalam

Provinsi Jambi.

1.

Persentase Penurunan

Jumlah Temuan hasil

pemeriksaan APIP.

2.

Persentase SKPD yang

tidak

mendapat

temuan

berindikasi

pidana korupsi yang

material

%

95

95

2.

Meningkatnya

Penyelesaian

TLHP

Aparat

Pengawasan

Fungsional.

1.

Persentase

rekomendasi BPK yang

dapat diselesaikan

setelah penerbitan

laporan.

2.

Persentase

rekomendasi

Itkab

yang

dapat

diselesaikan

setelah

penerbitan laporan.

%

95

95

(13)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan

hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau

kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang

menerima pelaporan kinerja/pemberi amanah. Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi

selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berkinerja melalui

penyajian Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi yang dibuat sesuai

ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor

239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat

pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam

dokumen Renstra Tahun 2011-2016 maupun Renja Tahun 2016. Sesuai dengan

ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan

untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1.

Capaian Kinerja Utama.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan

dalam rangka mewujudkan visi dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan

capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas

indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran

strategis diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran

strategis. Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran

strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator

kinerja sasaran.

Dalam laporan ini, Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi dapat

memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari

masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian tingkat

pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang

ditetapkan dalam dokumen Renstra 2011-2016 maupun Renja Tahun 2016.

Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,

sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi

pemerintah.

(14)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Dalam rangka mengukur peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya

akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah

perlu

menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Untuk itu pertama kali yang perlu

dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja

utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja

utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah,

sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan

sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai

ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Inspektorat

Kabupaten Muaro Jambi telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk

Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Inspektur Kabupaten Muaro

Jambi Nomor : 800/ /Itkab/201 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama

di Lingkungan Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi. Dalam upaya untuk

meningkatkan akuntabilitas kinerja, Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi

melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dengan memperhatikan

capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi

keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama

Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi tahun 2016 menunjukan hasil

sebagai berikut :

Tabel 3.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi

Tahun 2016

NO.

SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

REALISA SI 2015

TARGET

2016

REALISASI 2016

CAPAIAN

KINERJA

2016

1.

Meningkatnya

Ketaatan,

efisiensi dan

efektivitas

pencapaian

tujuan

penyelenggar

aan

tugas

dan

fungsi

SKPD

Provinsi dan

Pemerintah

Daerah

Kab/Kota

dalam

Provinsi

Jambi.

1.

Persentase

Penurunan

Jumlah

Temuan hasil

pemeriksaan

APIP.

2.

Persentase

SKPD

yang

tidak

mendapat

temuan

berindikasi

pidana

korupsi yang

material.

80%

80%

95%

95%

84,77%

84,77%

84,77%

84,77%

2.

Meningkatnya

Pengendalian

Pelaksanaan

Manajemen

KDH

dalam

rangka

1.

Persentase

SKPD yang

Akuntabilitas

nya baik.

80%

95%

80%

80%

(15)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

memberikan

peringatan

dini

dan

meningkatka

n

akuntabilitas

program dan

kegiatan.

2.

Persentase

Peningkatan

Penilaian

SKPD

yang

berpredikat

“Tertib”

80%

95%

80%

80%

NO.

SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

REALISASI 2015

TARGET

2016

REALISASI 2016

CAPAIAN

KINERJA

2016

3.

Meningkatnya

Penyelesaian

TLHP Aparat

Pengawasan

Fungsional.

1.

Persentase

rekomendasi

BPK yang

dapat

diselesaikan

setelah

penerbitan

laporan.

2.

Persentase

rekomendasi

Itkab yang

dapat

diselesaikan

setelah

penerbitan

laporan.

90%

95%

95%

95%

84,77%

84,44%

84,77%

88,44%

4.

Meningkatnya

sinergi

dan

kesepahaman

baik dengan

SKPD

maupun

dengan

sesame

Aparat

Pengawas

Fungsional

lainnya dalam

rangka

menghindari

terjadinya

tumpang

tindih dalam

pemeriksaan,

dan

isu-isu

pengawasan

1.

Persentase

penurunan

tumpang

tindih

pemeriksaan

dengan

Itjend, Itjend

terkait

dan

Itprov.

85%

95%

90%

90%

(16)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi

Tahun 2016

Bertitik tolak dari hasil analisis dan evaluasi kinerja pelaksanaan

kegiatan/program seperti disampaikan, masih terdapat hambatan, kendala

dan keterbatasan-keterbatasan untuk mencapai kinerja secara maksimal.

Strategi kebijakan diperlukan suatu kebijakan untuk menjamin bahwa

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan rencana yang telah

ditetapkan, dalam hal kegiatan pemeriksaan reguler dititikberatkan pada

yang relevan.

5.

Meningkatnya

Kuantitas

dan Kualitas

Tenaga

Pemeriksa

dan Aparatur

Pengawasan.

1.

Persentase

Aparat

Pengawas

Intern

Pemerintah

(APIP)

yang

memiliki

standar

kompetensi

85%

90%

70%

78%

NO.

SASARAN

INDIKATOR

KINERJA

REALISASI 2015

TARGET

2016

REALISASI 2016

CAPAIAN

KINERJA

2016

1.

Meningkatnya

Penyelesaian

TLHP Aparat

Pengawasan

Fungsional.

1.

Persentase

rekomendasi

BPK yang

dapat

diselesaikan

setelah

penerbitan

laporan.

2.

Persentase

rekomendasi

Itkab

yang

dapat

diselesaikan

setelah

penerbitan

laporan.

80%

80%

95%

95%

84,77%

86,96%

84,77%

86,96%

(17)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

realisasi penerbitan LHP sehingga tujuan dan sasaran tercapai secara hemat,

efisien dan efektif selain itu yang paling utama adalah adanya efek positif

terhadap auditee sebagai dampak dari suatu hasil pembinaan/pengawasan.

Dalam pemutakhiran data dilakukan serangkaian kegiatan :

1.

Melakukan

inventarisasi

temuan

hasil

pemeriksaan

yang

belum

ditindaklanjuti, dan temuan-temuan yang mempunyai nilai saldo serta

kasus-kasus penyimpangan.

2.

Memanggil/menghubungi penanggungjawab satker/proyek dan pihak lain

yang secara langsung mempunyai kaitan dengan hasil pemeriksaan untuk

memperoleh kepastian pelaksanaan tindak lanjut.

Pengukuran

kinerja

dimaksud

dapat

dilakukan

dengan

menggunakan data pada daftar pengukuran kinerja kegiatan (PKK) dan

pengukuran pencapaian sasaran (PPS) adalah sebagai berikut :

1. Pengukuran Kinerja Kegiatan, meliputi :

Pencapaian kinerja kegiatan Urusan Wajib Pemerintahan Umum

Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi sebesar 96,71 % atau

dikategorikan baik yaitu :

1. Pencapaian kinerja kegiatan program

Pelayanan Administrasi

Perkantoran,

sebesar (98,69 %) atau dikategorikan berhasil dalam

melaksanakan pengelolaan sarana penunjang didalam pelaksanaan

kegiatan pemeriksaan Pembangunan Daerah Kabupaten Muaro

Jambi.

2. Pencapaian kinerja kegiatan program

Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur,

sebesar (98 %) atau dikategorikan juga berhasil

untuk

menunjang

kelancaran

pelaksanaan

tugas

pengawasan

Pembangunan Daerah di Kabupaten Muaro Jambi.

3. Pencapaian kinerja kegiatan program

Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

sebesar (67,52 %) atau dikategorikan

berhasil dalam meningkatkan profesionalitas baik pelatihan formal

maupun informal.

4. Pencapaian kinerja kegiatan program

Peningkatan Sistem

Pengawasan

Internal

dan

Pengendalian

Pelaksanaan

Kebijakan Kepala Daerah,

sebesar (98,56 %) atau dikategorikan

berhasil didalam pengendalian dan penanganan kasus terhadap

kebijakan Bupati untuk Pembangunan Daerah di Kabupaten

Muaro Jambi.

2. Pengukuran Pencapaian Sasaran

Berdasarkan

misi

dalam

pencapaian

visi

Inspektorat

(18)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

1.

Pencapaian kinerja sasaran sebesar 67,52 % atau berhasil

terwujudnya kwalitas sumber daya aparatur pengawasan yang

profesional.

2.

Pencapaian kinerja sasaran sebesar 98,44 %

atau sangat berhasil

adalah

terwujudnya

pelayanan

administrasi

pengawasan

fungsional.

3.

Pencapaian sasaran kinerja sebesar 98,56 % adalah terwujudnya

Sistem

Pengendalian

Internal

Kebijakan

Kepala

Daerah,

Terwujudnya pelayanan publik yang berkwalitas, Terwujudnya

penegakan Supremasi Hukum dan Terlaksananya kepatuhan

terhadap peraturan dan perundang-undangan.

3.2.

Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan

kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan

dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan

datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan

cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun

realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh

instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh

suatu input tertentu.

Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas

yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat

atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan

kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap

maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan

pembandingan-pembandingan antara :

1.

Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

2.

Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

3.

Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya.

3.2.1.

Pencapaian Sasaran meningkatnya ketaatan, efisiensi pencapaian

tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah

(OPD).

Sasaran Menurunnya temuan pemeriksaan kasus berindikasi

tindak pidana korupsi merupakan sasaran dari Misi 1 Inspektorat,

pencapaian sasaran ini diperoleh melalui indikator kinerja Persentase

OPD yang tidak mendapat temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang

material.

Capaian kinerja indikator ini sebesar 84,77 %, dalam arti

indikator ini telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sehingga di

tahun 2016 telah terjadi penurunan kasus berindikasi tindak pidana

(19)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

korupsi. Penurunan terjadi pada jumlah OPD yang mendapatkan temuan

berindikasi tindak pidana korupsi. Dengan meningkatnya jumlah OPD

yang tidak mendapatkan temuan berindikasi tindak pidana korupsi,

secara langsung akan menyebabkan terjadinya penurunan temuan

berindikasi tindak pidana korupsi tersebut.

Kriteria indikator ini adalah OPD yang memiliki temuan BPK RI

yang material sebesar ≥ 1% dan OPD dikatakan tidak lagi mendapatkan

temuan yang berindikasi tindak pidana korupsi yang material, jika OPD

tersebut pada tahun penetapan pencapaian indikator, tidak lagi memiliki

temuan BPK RI yang berindikasi tindak pidana korupsi yang material,

berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI yang terbit pada tahun

tersebut. Tipe penghitungan untuk indikator ini bersifat

non kumulatif

.

Capaian Persentase OPD yang tidak mendapat temuan berindikasi tindak

pidana korupsi yang material yang merupakan indikator kinerja dari

sasaran Menurunnya temuan pemeriksaan kasus berindikasi tindak

pidana korupsi secara lebih jelas diuraikan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Target dan Realisasi Capaian Sasaran

Menurunnya Temuan Pemeriksaan

Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi

No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2015 Tahun 2016 Realisasi s.d Tahun 2016 Target Tahun 2018 (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Capaian Kinerja

(1) (2) (3) (4) (5) 6 ()=(5/6 (8) (9)

1. 1.

Persentase

Penuruna

n Jumlah

Temuan

hasil

pemeriksa

an APIP.

2.

Persentase

SKPD

yang tidak

mendapat

temuan

berindikas

i

pidana

korupsi

yang

material.

%

80

80

95

95

84,77

84,77

84,77

84,77

84,77

84,77

95

95

(20)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Penurunan realisasi sasaran kinerja ini di tahun 2015 jika

dibandingkan dengan realisasi di tahun 2016 secara langsung

menunjukkan terjadinya peningkatan temuan pemeriksaan kasus

berindikasi tindak pidana korupsi. Hal ini menggambarkan bahwa

tingkat kepatuhan OPD terhadap peraturan perundang-undangan belum

sepenuhnya menunjukkan perbaikan, meskipun pembinaan telah

dilakukan oleh Inspektorat baik dalam bentuk

Quality Assurance,

Consulting Partner

dan

Catalyst. Hal ini dapat disebabkan oleh belum

optimalnya kesadaran OPD untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan dan belum optimalnya pemahaman OPD terhadap peraturan

perundang-undangan.

Gambar 2. Grafik Sasaran Menurunnya Temuan Pemeriksaan

Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi

Telah banyak upaya yang dilakukan, baik oleh Inspektorat melalui

APIP Inspektorat maupun dalam bentuk kerjasama dengan KPK dan BPKP

Perwakilan Jambi untuk memperbaiki sasaran kinerja ini. Peran APIP

dalam melaksanakan pengawasan adalah sebagai

Quality Assurance,

Consulting Partner dan Catalyst yang diimplementasikan melalui kegiatan

pemeriksaan

dengan

tujuan

tertentu

dan

pemeriksaan

umum

(general audit) yang mengacu kepada isu strategis yang ada pada saat itu.

Inspektorat berusaha untuk terus meningkatkan fungsi

Quality

Assurance,

Consulting Partner

dan

Catalyst

baik

melalui pemeriksaan,

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%

Indikator Kinerja Persentase SKPD yang mendapatkan temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material

0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

Data Awal Target Tahun 2015

Target Tahun 201 Realisasi Tahun 2016

Realisasi Tahun 201 Capaian Kinerja Tahun 2014

(21)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

monitoring dan evaluasi maupun melalui pendampingan terhadap

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh OPD.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dilaksanakan melalui 2 (dua)

Program, yaitu :

1) Peningkatan

Sistem

Pengawasan

Internal

dan

Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah melalui kegiatan :

(1)

Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala;

(2)

Tindaklanjut Hasil Temuan Pengawasan.

2) Penataan

dan

Penyempurnaan

Kebijakan

Sistem

Prosedur

Pengawasan melalui Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan

Prosedur Pengawasan;

3.2.2.

Pencapaian Sasaran Meningkatnya Pengendalian Pelaksanaan

manajemen KDH dalam rangka memberikan peringatan dini dan

akuntabilitas program dan kegiatan.

Sasaran Meningkatnya implementasi SPIP merupakan sasaran

kedua dari Misi 1 diperoleh melalui indikator kinerja Persentase OPD yang

telah menerapkan SPIP level berkembang, dalam arti indikator ini telah

mencapai target yang telah ditetapkan. Realisasi sebesar 80

%.

Selama

tahun 2016 SPIP telah disusun oleh OPD untuk memperlancar

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Implementasi SPIP harus

ditunjang dengan prosedur pengamanan yang memadai, ditaatinya

peraturan yang berlaku dan semakin tingginya integritas aparatur

pemerintah. Kriteria dari OPD yang telah menerapkan SPIP level

berkembang, diukur dari persentase OPD yang telah menyusun Standar

Operasional Prosedur (SOP) atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

Tipe penghitungan untuk indikator ini bersifat

kumulatif.

Adanya SOP dapat memperbaiki kinerja manajemen pemerintahan

atau kualitas pelayanan publik melalui perbaikan proses penyelenggaraan

administrasi pemerintahan. Dalam tahapan level berkembang, OPD telah

mulai

menyusun

infrastruktur

dalam

pengendalian

kegiatan.

Infrastruktur yang dimaksud dalam indikator ini adalah adanya SOP

pada setiap OPD. Target dan realisasi OPD yang telah menerapkan SPIP

level berkembang yang merupakan indikator kinerja dari sasaran

meningkatnya implementasi SPIP, secara lebih jelas diuraikan sebagai

berikut :

(22)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%

Indikator Kinerja Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP level berkembang

Data Awal Target Tahun 2014

Target Tahun 2015 Realisasi Tahun 2014

Realisasi Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2014

Capaian Kinerja Tahun 2015 Realisasi s.d Tahun 2018

Tabel 3.3

Target dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Implementasi SPIP

No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2015 Tahun 2016 Realisasi sd Tahun 2016 Target Tahun 2016 (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Capaian

Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) 6 (7)=(5/6 (8) (9)

1. 1. Persentase

OPD

yang

akuntabilitas

nya baik.

2. Persentase

peningkatan

penilaian

OPD

yang

berprediket

tertib.

%

45

55

75

95

65

75

93

79

65

75

80

80

Selama tahun 2016, di Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi telah

menyusun SOP sebesar 80% (38 OPD dari 61 OPD) dari target sebesar

50% (30 OPD dari 61 OPD). Dengan demikian, capaian kinerja indikator

ini melebihi target yang telah ditetapkan.

Gambar 3. Grafik Sasaran

(23)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Realisasi sasaran kinerja ini, jika dibandingkan dengan realisasi di

tahun lalu, menunjukkan peningkatan karena semakin banyak OPD yang

telah menyusun SOP yang akan menunjang pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya. Pemahaman OPD akan Sistem Pengendalian Internal

Pemerintah (SPIP) semakin meningkat, demikian juga dengan kesadaran

OPD akan pentingnya penerapan SPIP dalam pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya juga semakin meningkat.

Pencapaian kinerja sasaran ini tidak terlepas dari upaya

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi melalui Inspektorat dalam

melakukan pembinaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah kepada

OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi. Pembinaan

dilakukan melalui kegiatan evaluasi Standar Operasional Prosedur.

Evaluasi ini akan dilakukan secara bertahap dalam setiap tahunnya

.

Pembinaan juga dilakukan pada saat Pemeriksaan Reguler (Komprehensif)

yang dilakukan oleh APIP Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi kepada

OPD. Implementasi SPIP pada setiap OPD dimonitoring.

1. Keberhasilan pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui 2 (dua)

program sebagai berikut :

(1)

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah melalui kegiatan;

(2) Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala;

(3) Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah;

(4) Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif;

(3)

Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan;

2.

Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Prosedur

Pengawasan melalui Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan

Prosedur Pengawasan.

3.2.3.

Pencapaian Sasaran

Meningkatnya

Penyelesaian TLHP Aparat

Pengawasan Fungsional.

Sasaran

Meningkatnya

kepatuhan

terhadap

penyelesaian

tindaklanjut hasil pemeriksaan internal dan eksternal merupakan sasaran

ke-3 pada Misi 1, sasaran ini diperoleh melalui 2 (dua) indikator kinerja,

yaitu indikator kinerja Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan internal

yang telah ditindaklanjuti dengan capaian kinerja sebesar 44 % dan

Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah

ditindaklanjuti dengan capaian kinerja sebesar 84,77 % (realisasi sesuai

dengan target). Tipe penghitungan untuk indikator ini bersifat

kumulatif

.

Tercapainya sasaran kinerja ini memberikan indikator adanya itikad baik

dari OPD untuk memperbaiki kinerja yang tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan dijadikan acuan untuk tidak terjadi lagi di

tahun yang akan datang. Realisasi indikator kinerja Secara rinci,

(24)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

capaian kedua indikator kinerja tersebut, dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 3.4

Target dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Kepatuhan terhadap

Penyelesaian Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan Internal dan Eksternal

No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2015 Tahun 2016 Realisasi sd Tahun 2016 Target Tahun 2018 (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Capaian

Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) 6 (7)=(5/6 (8) (9) 1. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti % 70 80 80,44 - 80,44 85 2. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah ditindaklanjuti % 75 - 84,77 - 84,77 80

Realisasi untuk indikator kinerja Persentase rekomendasi hasil

pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti yang dicapai pada tahun

2016 adalah sebesar 44% dalam arti pada tahun 2016 ditargetkan

sebanyak

4492

rekomendasi

mendapatkan

status

penyelesaian

tindaklanjut “selesai” , Sementara itu untuk indikator kinerja Persentase

rekomendasi hasil pemeriksaan ekternal yang telah ditindaklanjuti,

realisasi di tahun 2016 adalah sebesar 84,77% dalam arti sebanyak 729

rekomendasi, sesuai dengan target yang ditetapkan, telah mendapatkan

status penyelesaian tindaklanjut “selesai”.

Di tahun 2016 kerjasama antara Inspektorat dengan OPD untuk

meningkatkan kepatuhan terhadap penyelesaian tindaklanjut hasil

pemeriksaan internal dan eksternal berjalan jauh lebih baik. Di tahun

2016

realisasi

indikator

kinerja

Persentase

rekomendasi

hasil

pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti mencapai 44 % , Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik di bawah ini :

(25)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI 0.00% 50.00% 100.00% 150.00% 200.00% 250.00% 300.00%

Indikator Kinerja Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti 100.00% 7.46% 29.82% 6.14% 76.90% 82.31% 257.88% 26.32%

Data Awal Target Tahun 2014

Target Tahun 2015 Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2014 Capaian Kinerja Tahun 2015 Target Tahun 2018

(26)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Gambar 4. Grafik

Sasaran

Meningkatnya

Kepatuhan

terhadap

Penyelesaian Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan Internal

dan Eksternal.

Upaya yang dilakukan Inspektorat dalam rangka meningkatkan

kepatuhan terhadap penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan internal

dan eksternal lebih ditingkatkan lagi dibandingkan dengan upaya yang

dilakukan di tahun 2015. Surat yang disampaikan ke OPD yang

mengingatkan kembali OPD untuk menyelesaikan temuan yang belum

ditindaklanjuti berulang kali dikirimkan sampai OPD dimaksud

menindaklanjuti temuan tersebut. Hal tersebut mendapat tanggapan

positif dari OPD. Didukung pula oleh APIP Inspektorat yang secara

terus-menerus meningkatkan perannya sebagai

Quality Assurance,

Consulting

Partner dan Catalyst. Hasil yang dicapai adalah capaian kinerja sasaran

ini lebih baik dibandingkan dengan tahun 2015.

Pencapaian sasaran kinerja ini dilaksanakan melalui Program

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan Kepala Daerah melalui kegiatan Tindaklanjut Hasil Temuan

Pengawasan.

3.2.4.

Pencapaian Sasaran meningkatnya sinergi dan kesepahaman, baik

dengan OPD maupun dengan sesama Aparat Pengawas Fungsional

lainnya dalam rangka menghindari terjadinya tumpang tindih dalam

pemeriksaan dan isu-isu pengawasan yang relevan.

Sasaran meningkatnya Sinergi dan kesepahaman merupakan

sasaran ke-4 pada Misi 1, pencapaian sasaran ini diperoleh melalui

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Indikator Kinerja Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah ditindaklanjuti 100.00% 11.50% 15.14% 11.50% 15.14% 100.00% 100.00% 28.70%

Data Awal Target Tahun 2014

Target Tahun 2015 Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2014 Capaian Kinerja Tahun 2015 Target Tahun 2018

(27)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

indikator kinerja Persentase OPD yang tertib administrasi. Kriterianya

adalah dengan melihat OPD yang tidak memiliki temuan secara

admnistrasi. Dengan berkurangnya temuan OPD dalam aspek keuangan,

barang

daerah,

akan

menunjukkan

adanya

peningkatan

tertib

administrasi di OPD tersebut. Tipe penghitungan untuk indikator ini

bersifat

non kumulatif.

Target dan realisasi indikator kinerja Persentase

OPD yang tertib administrasi barang/aset daerah secara rinci dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.5

Target dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Tertib Administrasi Keuangan dan Barang

No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2015 Tahun 2016 Realisasi sd Tahun 2016 Target Tahun 2016 (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Capaian

Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) 6 (7)=(5/6 (8) (9)

1.

Persentase OPD yang tertib administrasi keuangan barang/aset daerah.

%

75

90

70

78

78

85

Pemahaman OPD akan admnistrasi barang masih belum optimal

dengan adanya penurunan realisasi sasaran kinerja ini. Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (BPKAD) dalam rangka meningkatkan tertib admnistrasi barang,

masih melakukan rekonsiliasi barang/aset daerah secara rutin dan

Inspektorat baik pada saat melakukan general audit maupun pada saat

melakukan reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

Muaro Jambi, berupaya secara terus menerus untuk melakukan

penertiban terhadap administrasi barang/aset daerah. Upaya ini juga

sebagai proses untuk dapat mempertahankan opini BPK-RI WTP

(Wajar Tanpa Pengecualian) yang merupakan strategi ketujuh RPJMD

yaitu meningkatnya akuntabilitas keuangan dan aset dengan arah

kebijakan mewujudkan opini BPK prediket WTP.

Keberhasilan pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui Program :

1)

Peningkatan

Sistem

Pengawasan

Internal

dan

Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah melalui kegiatan Pelaksanaan

Pengawasan Internal secara Berkala dan kegiatan Inventarisasi

Temuan Pengawasan;

2)

Penataan

dan

Penyempurnaan

Kebijakan

Sistem

Prosedur

Pengawasan melalui Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan

Prosedur Pengawasan.

3.2.5.

Pencapaian

Sasaran

Meningkatnya

Aparat

Pengawas

Intern

(28)

INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI

Sasaran meningkatnya Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

yang memiliki standar kompetensi merupakan sasaran ke-1 pada Misi 2,

capaian sasaran ini diperoleh melalui indikator kinerja Persentase Aparat

Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang memiliki standar kompetensi.

Secara rinci, pencapaian sasaran ini dapat dilihat melalui realisasi

indikator kinerja Persentase Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

yang memiliki standar kompetensi, seperti yang tercantum dalam tabel

dibawah ini :

Tabel 3.7

Target dan Realisasi Capaian Sasaran

Meningkatnya Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

yang Memiliki Standar Kompetensi

No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2015 Tahun 2016 Realisasi sd Tahun 2016 Target Tahun 2016 (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Capaian

Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) 6 (7)=(5/6 (8) (9)

1. Persentase

Aparat

Pengawas

Intern

Pemerintah

(APIP)

yang

memiliki

standar

kompetensi

%

95

80

84

80

95

Karena sasaran kinerja ini, tidak sama dengan sasaran kinerja

yang dimiliki oleh instansi lain, maka sasran kinerja ini tidak memiliki

pembanding.

Peningkatan APIP yang memiliki standar kompetensi sangat

diperlukan, mengingat peran APIP pada paradigma pengawasan yang baru

adalah sebagai Quality Assurance, Consulting Partner dan Catalyst. Dalam

mencapai sasaran ini tentunya tidak terlepas dari ketersediaan alokasi

anggaran. Jumlah anggaran yang terbatas menjadi faktor penghambat

pencapaian sasaran ini. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi

hambatan ini adalah melakukan koordinasi dengan Badan Kepegawaian

Daerah. Pada saat alokasi anggaran tidak mencukupi, Inspektorat

mengajukan pembiayaan pengiriman peserta Diklat untuk dapat dibiayai

oleh BKD. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan koordinasi

dengan BPKP Perwakilan Provinsi Jambi atau dengan Pusat Pendidikan

dan Pelatihan BPKP di Ciawi untuk dapat mengundang APIP Inspektorat

Kabupaten Muaro Jambi pada saat ke-2 lembaga tersebut mengadakan

kegiatan bimbingan teknis atau pendidikan dan pelatihan. Dan pada

Gambar

Gambar 2.   Grafik  Sasaran  Menurunnya  Temuan  Pemeriksaan  Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi
Gambar 3.   Grafik  Sasaran
Gambar 4.   Grafik  Sasaran  Meningkatnya  Kepatuhan  terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa menerapkan pemrograman rancangan aplikasi database tingkat lanjut dalam contoh soal dan tugas.. Mahasiswa menerapkan data entry lebih dari 1 tabel dalam contoh soal

Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini antara lain adalah penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (2010) meneliti “Analisis Pengaruh Periode

Pilpres atau biasa disebut dengan pemilihan Presiden adalah salah satu contoh pristiwa yang berdampak sangat besar dalam suatu kegiatan, walapun banyak pihak yang

Dalam evaluasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok

Dengan adanya program peta digital interaktif yang tersedia di Dinas Pariwisata Kabupaten Lamongan, maka diharapkan para wisatawan dapat dengan mudah mengetahui lokasi

Dalam laporan ini, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2016 – 2021

Laporan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung tahun 2019 dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator