INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang.
Penyusunan Laporan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas LAKIP.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban
suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara
periodik.
Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Inspektur
selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan
kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta
fungsi Inspektorat sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang
berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.
Dalam perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Muaro Jambi,
capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya
mempertimbangkan visi dan misi daerah, akan tetapi juga memperhatikan
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Provinsi dan
Nasional.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel
merupakan harapan semua pihak. Berkenaan harapan tersebut diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan
dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang
penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme, maka diterbitkan Intruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Sehubungan dengan hal tersebut Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi
diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja (LKj) Organisasi Perangkat
Daerah. Penyusunan LKJ Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016
yang
dimaksudkan
sebagai
perwujudan
akuntabilitas
penyelenggaraan
pemerintahan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi
pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah
ditetapkan.
1.2.
Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi Nomor
17 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016 Nomor 17) dan
Peraturan Bupati Muaro Jambi Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Daerah
Kabupaten Muaro
Jambi (Berita Daerah Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016
Nomor 30), inspektorat
mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan
Daerah berdasarkan azas desentralisasi bidang Pembinaan dan Pengawasan
Pemerintahan Daerah dan dalam melaksanakan tugas pokok tersebut
Inspektorat mempunyai fungsi :
1.
Perencanaan Program Pengawasan.
2.
Perumusan kebijakan dan fasilitasi Pengawasan.
3.
Pemeriksaan, Pengusutan, Pengujian dan Penilaian Tugas Pengawasan.
4.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, Inspektorat dipimpin oleh
Inspektur, yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Sekretaris dan para
Inspektur Pembantu serta Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana
tergambar dalam Struktur Organisasi berikut :
INSPEKTUR SEKRETARIAT SUB. BANGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN SUB. BAGIAN PERENCANAAN SUB. BANGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
1.3.
Isu Strategis Inspektorat
Isu Strategis yang berkaitan dengan Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi dalam
menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya dihadapkan pada beberapa hal
berikut :
1.
Masih banyaknya temuan-temuan yang berindikasi TPK (Hasil Pemeriksaan
BPK RI);
2.
Masih belum terbangunnya infrastruktur yang mendukung penerapan SPIP;
3.
Masih kurangnya kesadaran OPD dalam menindaklanjuti temuan hasil
pemeriksaan internal dan eksternal;
4.
Belum tertibnya pengelolaan barang milik daerah di OPD;
5.
Masih belum optimalnya OPD dalam menerapkan SAKIP;
6.
Belum optimalnya kompetensi SDM pada Inspektorat Kabupaten Muaro
Jambi;
7.
Masih banyaknya pengaduan masyarakat terhadap pelayanan publik yang
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1.
Rencana Strategis
Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 ini, mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta
hasil reviu atas Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi pada bulan Maret
2015.
Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Muaro
Jambi
adalah
merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistematis dan berkelanjutan
serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang
terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh
Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi.
Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi yang ditetapkan untuk
jangka waktu 5 ( lima ) tahun yaitu dari tahun 2011-2016. Penetapan jangka
waktu 5 (lima) tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban
Bupati terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis
Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi dibuat pada masa jabatannya, dengan
demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi
akuntabel.
Renstra Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi tersebut ditujukan untuk
mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Muaro Jambi
Tahun 2011-2016.
Disamping itu pula, Renstra Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi
diharapkan dapat mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Inspektorat
Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Inspektorat Provinsi Jambi sebagai suatu sistem perencanaan
pembangunan nasional.
Penyusunan Renstra Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi telah melalui
tahapan- tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kabupaten
Muaro Jambi Tahun 2011-2016 dengan memperhatikan isu-isu strategis di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.
Selanjutnya, Renstra Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi tersebut akan
dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi
yang merupakan dokumen perencanaan OPD untuk periode 1 (satu) tahun. Di
dalam Renja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi dimuat program dan kegiatan
prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
2.1.1
Visi
Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa
mendatang
oleh
pimpinan
dan
seluruh
staf
Inspektorat
Kabupaten Muaro Jambi. Visi tersebut mengandung makna bahwa
Kabupaten Muaro Jambi dengan potensi, keragaman dan kompleksitas
masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Terwujudnya
Kabupaten Muaro Jambi yang “KUAD”.
Visi Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi berdasarkan
Rencana Strategis 2011 - 2016 adalah ”
Terwujudnya
Pengawasan Kabupaten Muaro Jambi yang Profesional
dan Akuntabel “
2.1.2
Misi
Sedangkan untuk mewujudkan Visi Inspektorat Kabupaten
Muaro Jambi Tahun 2011-2016 tersebut diatas dilaksanakan Misi
sebagai berikut :
1.
Meningkatkan kwalitas dan profesionalisme SDM Aparat
Pengawasan Fungsional;
2.
Meningkatkan sarana dan prasarana pengawasan;
3.
Meningkatkan sinerji pengawasan;
4.
Meningkatkan kwalitas pengawasan;
5.
Mendorong terwujudnya aparatur yang bersih dan bebas
KKN.
2.1.3
Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan
dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan
pada isu-isu dan analisa stratejik. Sebagaimana visi dan misi yang
telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan
Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi, yaitu:
1.
Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN;
2.
Mewujudkan akuntabilitas kinerja;
3.
Mewujudkan pelayanan publik yang prima; dan
4.
Menjadikan aparat Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi yang dapat
berperan sebagai Konsultatif dan Katalis.
Selanjutnya, untuk mencapai hasil yang optimal yang ingin
dicapai selama periode perencanaan, maka Inspektorat Kabupaten
Muaro Jambi merumuskan tujuan, sasaran dan indikator kinerja
sebagai berikut :
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, dengan
sasaran:
1) Menurunnya temuan pemeriksaan berindikasi kasus tindak
pidana korupsi, dengan indikator kinerjanya:
•
Persentase OPD yang tidak mendapat temuan yang
berindikasi tindak pidana korupsi yang material.
2) Meningkatnya implemetasi SPIP, dengan indikator kinerjanya:
•
Persentase OPD yang telah mengimplementasikan SPIP pada
level berkembang.
3) Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut
hasil pemeriksaan internal dan eksternal, dengan indikator
kinerjanya:
•
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang
telah ditindaklanjuti.
•
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang
telah ditindaklanjuti.
4) Meningkatnya tertib administrasi barang, dengan indikator
kinerjanya:
•
Persentase OPD yang tertib admnistrasi barang/aset daerah.
2. Mewujudkan akuntabilitas kinerja, dengan sasaran:
Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi dengan indikator kinerjanya:
•
Persentase OPD yang memiliki nilai evaluasi AKIP oleh
Inspektorat minimal B.
3. Mewujudkan pelayanan yang prima, dengan sasaran:
Meningkatnya zona-zona integritas di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi, dengan indikator kinerjanya:
•
Jumlah unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muaro
Jambi yang mendapatkan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
(WBBM).
4. Menjadikan aparat Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi yang dapat
berperan sebagai konsultatif, dengan sasaran:
1) Meningkatnya aparat pengawasan intern pemerintah (APIP)
yang
memiliki
standar
kompetensi,
dengan
indikator
kinerjanya:
•
Persentase aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang
memiliki standar kompetensi.
2) Meningkatnya
kepuasan
Stakeholder,
dengan
indikator
kinerjanya :
•
Persentase OPD yang menyatakan puas atas layanan
Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi;
•
Persentase aduan masyarakat atas pelayanan publik yang
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi
yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Inspektorat
Kabupaten Muaro Jambi mencakup penentuan kebijakan, program dan
kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk
dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai
kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan
terpadu dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah
dari pencapaian sasaran kinerja yang memberikan kontribusi bagi pencapaian
tugas pokok dan fungsi. Kegiatan berdimensi waktu tidak lebih dari satu tahun.
Kegiatan merupakan aspek operasional/kegiatan nyata dari suatu rencana
kinerja yang berturut-turut diarahkan untuk mencapai sasaran.
1.2.
Indikator Kinerja Utama
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata
pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi
Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk
tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah
Inspektorat
melalui
Keputusan
Inspektur
Kabupaten
Muaro
Jambi
Nomor :
tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi. Upaya untuk meningkatkan
akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi juga melakukan reviu
terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun
tingkat Organisasi Perangkat Daerah. Dalam melakukan reviu dengan
memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target
Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi tahun 2016
adalah sebagai berikut :
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Tabel 2.1
Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi
NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1.
Meningkatnya
Ketaatan,
efisiensi
dan
efektivitas
pencapaian
tujuan
penyelenggaraan
tugas
dan
fungsi
SKPD
Provinsi
dan
Pemerintah Daerah Kab/Kota
dalam Provinsi Jambi.
1.
Persentase Penurunan Jumlah
Temuan hasil pemeriksaan APIP.
2.
Persentase SKPD yang tidak
mendapat temuan berindikasi
pidana korupsi yang material
2.
Meningkatnya
Pengendalian
Pelaksanaan Manajemen KDH
dalam
rangka
memberikan
peringatan
dini
dan
meningkatkan
akuntabilitas
program dan kegiatan.
1.
Persentase SKPD yang
Akuntabilitasnya baik.
2.
Persentase Peningkatan Penilaian
SKPD yang berpredikat “Tertib”
3.
Meningkatnya Penyelesaian
TLHP Aparat Pengawasan
Fungsional.
1.
Persentase rekomendasi BPK yang
dapat diselesaikan setelah
penerbitan laporan.
2.
Persentase rekomendasi Itkab yang
dapat diselesaikan setelah
penerbitan laporan.
4.
Meningkatnya
sinergi
dan
kesepahaman
baik
dengan
SKPD maupun dengan sesame
Aparat Pengawas Fungsional
lainnya
dalam
rangka
menghindari
terjadinya
tumpang
tindih
dalam
pemeriksaan,
dan
isu-isu
pengawasan yang relevan.
1.
Jumlah Pelaksanaan Gelarwasda.
2.
Jumlah Pelaksanaan Rakerwasda.
3.
Persentase penurunan tumpang
tindih pemeriksaan dengan Itjend,
Itjend terkait dan Itprov.
5.
Meningkatnya Kuantitas dan
Kualitas Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan
1.
Persentase AparatPengawas Intern
Pemerintah (APIP) yang memiliki
standar kompetensi.
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi
NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1.
Meningkatnya
Pengendalian
Pelaksanaan
Manajemen
KDH
dalam
rangka
memberikan peringatan dini
dan
meningkatkan
akuntabilitas program dan
kegiatan.
1.
Persentase SKPD yang
Akuntabilitasnya baik.
2.
Persentase
Peningkatan
Penilaian
SKPD yang berpredikat “Tertib”
1.3.
Perjanjian Kinerja 2016
Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan
sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan
Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan
perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja
yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas
kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan
kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program
atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan
instansi yang tidak terarah. Penyusunan Penetapan Kinerja Inspektorat
Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016 mengacu pada dokumen Renstra
Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011-2016, dokumen Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun
2016, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2016. Inspektorat
Kabupaten Muaro Jambi telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2016
dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016
NO.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET
1.
Meningkatnya
Ketaatan,
efisiensi
dan
efektivitas
pencapaian
tujuan
penyelenggaraan
tugas
dan
fungsi
SKPD Provinsi dan
Pemerintah
Daerah
Kab/Kota
dalam
Provinsi Jambi.
1.
Persentase Penurunan
Jumlah Temuan hasil
pemeriksaan APIP.
2.
Persentase SKPD yang
tidak
mendapat
temuan
berindikasi
pidana korupsi yang
material.
%
95
95
2.
Meningkatnya
Pengendalian
Pelaksanaan
Manajemen
KDH
1.
Persentase SKPD yang
Akuntabilitasnya baik.
2.
Persentase Peningkatan
%
95
95
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
dalam
rangka
memberikan
peringatan dini dan
meningkatkan
akuntabilitas
program
dan
kegiatan.
Penilaian SKPD yang
berpredikat “Tertib”
3.
Meningkatnya
Penyelesaian
TLHP
Aparat
Pengawasan
Fungsional.
1.
Persentase
rekomendasi BPK yang
dapat diselesaikan
setelah penerbitan
laporan.
2.
Persentase
rekomendasi
Itkab
yang
dapat
diselesaikan
setelah
penerbitan laporan.
%
95
95
4.
Meningkatnya sinergi
dan
kesepahaman
baik dengan SKPD
maupun
dengan
sesame
Aparat
Pengawas Fungsional
lainnya dalam rangka
menghindari
terjadinya
tumpang
tindih
dalam
pemeriksaan,
dan
isu-isu
pengawasan
yang relevan.
1.
Persentase penurunan
tumpang
tindih
pemeriksaan
dengan
Itjend, terkait, Itpreov
dan BPK-RI
%
95
5.
Meningkatnya
Kuantitas dan
Kualitas Tenaga
Pemeriksa dan
Aparatur
Pengawasan.
1.
Presentase
Aparat
Pengawas
Intern
Pemerintah (APIP) yang
memiliki
standar
Kompentensi
%
95
Untuk pencapaian Indikator Kinerja diatas akan dilaksanakan melalui
beberapa Program berikut :
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Tabel 2.4
Program Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016
NO.
URAIAN PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
A.
PROGRAM UTAMA
1.
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
& Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
2.166.396.250,-
2.
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
19.184.000,-
NO.
URAIAN PROGRAM
JUMLAH
ANGGARAN (Rp)
B.
PROGRAM PENUNJANG
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
424.583.645,-
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur.
789.640.625,-
3.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur.
33.510.500,-
4.
Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan
Sistem dan Prosedur Pengawasan.
10.824.250,-
JUMLAH
3.444.139.270,-
Dari 12 (dua belas) indikator kinerja sasaran Inspektorat terdapat 2 (dua)
indikator yang memberikan kontribusi langsung terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011-2016, khususnya
Misi-2 RPJMD yakni Menghadirkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif,
Bersih dan Melayani. Indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Tabel 2.5
Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi
dalam RPJMD Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2011-2016
NO.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
1.
Meningkatnya
Ketaatan,
efisiensi
dan
efektivitas
pencapaian
tujuan
penyelenggaraan
tugas
dan
fungsi
SKPD Provinsi dan
Pemerintah
Daerah
Kab/Kota
dalam
Provinsi Jambi.
1.
Persentase Penurunan
Jumlah Temuan hasil
pemeriksaan APIP.
2.
Persentase SKPD yang
tidak
mendapat
temuan
berindikasi
pidana korupsi yang
material
%
95
95
2.
Meningkatnya
Penyelesaian
TLHP
Aparat
Pengawasan
Fungsional.
1.
Persentase
rekomendasi BPK yang
dapat diselesaikan
setelah penerbitan
laporan.
2.
Persentase
rekomendasi
Itkab
yang
dapat
diselesaikan
setelah
penerbitan laporan.
%
95
95
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan
hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang
menerima pelaporan kinerja/pemberi amanah. Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi
selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berkinerja melalui
penyajian Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi yang dibuat sesuai
ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor
239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat
pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam
dokumen Renstra Tahun 2011-2016 maupun Renja Tahun 2016. Sesuai dengan
ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan
untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.
3.1.
Capaian Kinerja Utama.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan
dalam rangka mewujudkan visi dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan
capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas
indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran
strategis diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran
strategis. Cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran
strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator
kinerja sasaran.
Dalam laporan ini, Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi dapat
memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari
masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian tingkat
pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang
ditetapkan dalam dokumen Renstra 2011-2016 maupun Renja Tahun 2016.
Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi
pemerintah.
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Dalam rangka mengukur peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya
akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah
perlu
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Untuk itu pertama kali yang perlu
dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja
utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja
utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah,
sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai
ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Inspektorat
Kabupaten Muaro Jambi telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk
Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Inspektur Kabupaten Muaro
Jambi Nomor : 800/ /Itkab/201 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama
di Lingkungan Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi. Dalam upaya untuk
meningkatkan akuntabilitas kinerja, Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi
melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dengan memperhatikan
capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi
keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama
Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi tahun 2016 menunjukan hasil
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Capaian Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi
Tahun 2016
NO.
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
REALISA SI 2015TARGET
2016
REALISASI 2016CAPAIAN
KINERJA
2016
1.
Meningkatnya
Ketaatan,
efisiensi dan
efektivitas
pencapaian
tujuan
penyelenggar
aan
tugas
dan
fungsi
SKPD
Provinsi dan
Pemerintah
Daerah
Kab/Kota
dalam
Provinsi
Jambi.
1.
Persentase
Penurunan
Jumlah
Temuan hasil
pemeriksaan
APIP.
2.
Persentase
SKPD
yang
tidak
mendapat
temuan
berindikasi
pidana
korupsi yang
material.
80%
80%
95%
95%
84,77%
84,77%
84,77%
84,77%
2.
Meningkatnya
Pengendalian
Pelaksanaan
Manajemen
KDH
dalam
rangka
1.
Persentase
SKPD yang
Akuntabilitas
nya baik.
80%
95%
80%
80%
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
memberikan
peringatan
dini
dan
meningkatka
n
akuntabilitas
program dan
kegiatan.
2.
Persentase
Peningkatan
Penilaian
SKPD
yang
berpredikat
“Tertib”
80%
95%
80%
80%
NO.
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
REALISASI 2015TARGET
2016
REALISASI 2016CAPAIAN
KINERJA
2016
3.
Meningkatnya
Penyelesaian
TLHP Aparat
Pengawasan
Fungsional.
1.
Persentase
rekomendasi
BPK yang
dapat
diselesaikan
setelah
penerbitan
laporan.
2.
Persentase
rekomendasi
Itkab yang
dapat
diselesaikan
setelah
penerbitan
laporan.
90%
95%
95%
95%
84,77%
84,44%
84,77%
88,44%
4.
Meningkatnya
sinergi
dan
kesepahaman
baik dengan
SKPD
maupun
dengan
sesame
Aparat
Pengawas
Fungsional
lainnya dalam
rangka
menghindari
terjadinya
tumpang
tindih dalam
pemeriksaan,
dan
isu-isu
pengawasan
1.
Persentase
penurunan
tumpang
tindih
pemeriksaan
dengan
Itjend, Itjend
terkait
dan
Itprov.
85%
95%
90%
90%
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi
Tahun 2016
Bertitik tolak dari hasil analisis dan evaluasi kinerja pelaksanaan
kegiatan/program seperti disampaikan, masih terdapat hambatan, kendala
dan keterbatasan-keterbatasan untuk mencapai kinerja secara maksimal.
Strategi kebijakan diperlukan suatu kebijakan untuk menjamin bahwa
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan rencana yang telah
ditetapkan, dalam hal kegiatan pemeriksaan reguler dititikberatkan pada
yang relevan.
5.
Meningkatnya
Kuantitas
dan Kualitas
Tenaga
Pemeriksa
dan Aparatur
Pengawasan.
1.
Persentase
Aparat
Pengawas
Intern
Pemerintah
(APIP)
yang
memiliki
standar
kompetensi
85%
90%
70%
78%
NO.
SASARAN
INDIKATOR
KINERJA
REALISASI 2015TARGET
2016
REALISASI 2016CAPAIAN
KINERJA
2016
1.
Meningkatnya
Penyelesaian
TLHP Aparat
Pengawasan
Fungsional.
1.
Persentase
rekomendasi
BPK yang
dapat
diselesaikan
setelah
penerbitan
laporan.
2.
Persentase
rekomendasi
Itkab
yang
dapat
diselesaikan
setelah
penerbitan
laporan.
80%
80%
95%
95%
84,77%
86,96%
84,77%
86,96%
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
realisasi penerbitan LHP sehingga tujuan dan sasaran tercapai secara hemat,
efisien dan efektif selain itu yang paling utama adalah adanya efek positif
terhadap auditee sebagai dampak dari suatu hasil pembinaan/pengawasan.
Dalam pemutakhiran data dilakukan serangkaian kegiatan :
1.
Melakukan
inventarisasi
temuan
hasil
pemeriksaan
yang
belum
ditindaklanjuti, dan temuan-temuan yang mempunyai nilai saldo serta
kasus-kasus penyimpangan.
2.
Memanggil/menghubungi penanggungjawab satker/proyek dan pihak lain
yang secara langsung mempunyai kaitan dengan hasil pemeriksaan untuk
memperoleh kepastian pelaksanaan tindak lanjut.
Pengukuran
kinerja
dimaksud
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan data pada daftar pengukuran kinerja kegiatan (PKK) dan
pengukuran pencapaian sasaran (PPS) adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran Kinerja Kegiatan, meliputi :
Pencapaian kinerja kegiatan Urusan Wajib Pemerintahan Umum
Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi sebesar 96,71 % atau
dikategorikan baik yaitu :
1. Pencapaian kinerja kegiatan program
Pelayanan Administrasi
Perkantoran,
sebesar (98,69 %) atau dikategorikan berhasil dalam
melaksanakan pengelolaan sarana penunjang didalam pelaksanaan
kegiatan pemeriksaan Pembangunan Daerah Kabupaten Muaro
Jambi.
2. Pencapaian kinerja kegiatan program
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur,
sebesar (98 %) atau dikategorikan juga berhasil
untuk
menunjang
kelancaran
pelaksanaan
tugas
pengawasan
Pembangunan Daerah di Kabupaten Muaro Jambi.
3. Pencapaian kinerja kegiatan program
Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
sebesar (67,52 %) atau dikategorikan
berhasil dalam meningkatkan profesionalitas baik pelatihan formal
maupun informal.
4. Pencapaian kinerja kegiatan program
Peningkatan Sistem
Pengawasan
Internal
dan
Pengendalian
Pelaksanaan
Kebijakan Kepala Daerah,
sebesar (98,56 %) atau dikategorikan
berhasil didalam pengendalian dan penanganan kasus terhadap
kebijakan Bupati untuk Pembangunan Daerah di Kabupaten
Muaro Jambi.
2. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Berdasarkan
misi
dalam
pencapaian
visi
Inspektorat
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
1.
Pencapaian kinerja sasaran sebesar 67,52 % atau berhasil
terwujudnya kwalitas sumber daya aparatur pengawasan yang
profesional.
2.
Pencapaian kinerja sasaran sebesar 98,44 %
atau sangat berhasil
adalah
terwujudnya
pelayanan
administrasi
pengawasan
fungsional.
3.
Pencapaian sasaran kinerja sebesar 98,56 % adalah terwujudnya
Sistem
Pengendalian
Internal
Kebijakan
Kepala
Daerah,
Terwujudnya pelayanan publik yang berkwalitas, Terwujudnya
penegakan Supremasi Hukum dan Terlaksananya kepatuhan
terhadap peraturan dan perundang-undangan.
3.2.
Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Kinerja
Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan
kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan
dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan
datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan
cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun
realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh
instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh
suatu input tertentu.
Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas
yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat
atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan
kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap
maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.
Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan
pembandingan-pembandingan antara :
1.
Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.
2.
Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
3.
Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya.
3.2.1.
Pencapaian Sasaran meningkatnya ketaatan, efisiensi pencapaian
tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah
(OPD).
Sasaran Menurunnya temuan pemeriksaan kasus berindikasi
tindak pidana korupsi merupakan sasaran dari Misi 1 Inspektorat,
pencapaian sasaran ini diperoleh melalui indikator kinerja Persentase
OPD yang tidak mendapat temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang
material.
Capaian kinerja indikator ini sebesar 84,77 %, dalam arti
indikator ini telah sesuai dengan target yang telah ditetapkan, sehingga di
tahun 2016 telah terjadi penurunan kasus berindikasi tindak pidana
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
korupsi. Penurunan terjadi pada jumlah OPD yang mendapatkan temuan
berindikasi tindak pidana korupsi. Dengan meningkatnya jumlah OPD
yang tidak mendapatkan temuan berindikasi tindak pidana korupsi,
secara langsung akan menyebabkan terjadinya penurunan temuan
berindikasi tindak pidana korupsi tersebut.
Kriteria indikator ini adalah OPD yang memiliki temuan BPK RI
yang material sebesar ≥ 1% dan OPD dikatakan tidak lagi mendapatkan
temuan yang berindikasi tindak pidana korupsi yang material, jika OPD
tersebut pada tahun penetapan pencapaian indikator, tidak lagi memiliki
temuan BPK RI yang berindikasi tindak pidana korupsi yang material,
berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI yang terbit pada tahun
tersebut. Tipe penghitungan untuk indikator ini bersifat
non kumulatif
.
Capaian Persentase OPD yang tidak mendapat temuan berindikasi tindak
pidana korupsi yang material yang merupakan indikator kinerja dari
sasaran Menurunnya temuan pemeriksaan kasus berindikasi tindak
pidana korupsi secara lebih jelas diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.2
Target dan Realisasi Capaian Sasaran
Menurunnya Temuan Pemeriksaan
Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2015 Tahun 2016 Realisasi s.d Tahun 2016 Target Tahun 2018 (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Capaian Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5) 6 ()=(5/6 (8) (9)
1. 1.
Persentase
Penuruna
n Jumlah
Temuan
hasil
pemeriksa
an APIP.
2.
Persentase
SKPD
yang tidak
mendapat
temuan
berindikas
i
pidana
korupsi
yang
material.
%
80
80
95
95
84,77
84,77
84,77
84,77
84,77
84,77
95
95
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Penurunan realisasi sasaran kinerja ini di tahun 2015 jika
dibandingkan dengan realisasi di tahun 2016 secara langsung
menunjukkan terjadinya peningkatan temuan pemeriksaan kasus
berindikasi tindak pidana korupsi. Hal ini menggambarkan bahwa
tingkat kepatuhan OPD terhadap peraturan perundang-undangan belum
sepenuhnya menunjukkan perbaikan, meskipun pembinaan telah
dilakukan oleh Inspektorat baik dalam bentuk
Quality Assurance,
Consulting Partner
dan
Catalyst. Hal ini dapat disebabkan oleh belum
optimalnya kesadaran OPD untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan dan belum optimalnya pemahaman OPD terhadap peraturan
perundang-undangan.
Gambar 2. Grafik Sasaran Menurunnya Temuan Pemeriksaan
Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi
Telah banyak upaya yang dilakukan, baik oleh Inspektorat melalui
APIP Inspektorat maupun dalam bentuk kerjasama dengan KPK dan BPKP
Perwakilan Jambi untuk memperbaiki sasaran kinerja ini. Peran APIP
dalam melaksanakan pengawasan adalah sebagai
Quality Assurance,
Consulting Partner dan Catalyst yang diimplementasikan melalui kegiatan
pemeriksaan
dengan
tujuan
tertentu
dan
pemeriksaan
umum
(general audit) yang mengacu kepada isu strategis yang ada pada saat itu.
Inspektorat berusaha untuk terus meningkatkan fungsi
Quality
Assurance,
Consulting Partner
dan
Catalyst
baik
melalui pemeriksaan,
0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%
Indikator Kinerja Persentase SKPD yang mendapatkan temuan berindikasi tindak pidana korupsi yang material
0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Data Awal Target Tahun 2015
Target Tahun 201 Realisasi Tahun 2016
Realisasi Tahun 201 Capaian Kinerja Tahun 2014
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
monitoring dan evaluasi maupun melalui pendampingan terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh OPD.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini dilaksanakan melalui 2 (dua)
Program, yaitu :
1) Peningkatan
Sistem
Pengawasan
Internal
dan
Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah melalui kegiatan :
(1)
Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala;
(2)
Tindaklanjut Hasil Temuan Pengawasan.
2) Penataan
dan
Penyempurnaan
Kebijakan
Sistem
Prosedur
Pengawasan melalui Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan;
3.2.2.
Pencapaian Sasaran Meningkatnya Pengendalian Pelaksanaan
manajemen KDH dalam rangka memberikan peringatan dini dan
akuntabilitas program dan kegiatan.
Sasaran Meningkatnya implementasi SPIP merupakan sasaran
kedua dari Misi 1 diperoleh melalui indikator kinerja Persentase OPD yang
telah menerapkan SPIP level berkembang, dalam arti indikator ini telah
mencapai target yang telah ditetapkan. Realisasi sebesar 80
%.Selama
tahun 2016 SPIP telah disusun oleh OPD untuk memperlancar
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Implementasi SPIP harus
ditunjang dengan prosedur pengamanan yang memadai, ditaatinya
peraturan yang berlaku dan semakin tingginya integritas aparatur
pemerintah. Kriteria dari OPD yang telah menerapkan SPIP level
berkembang, diukur dari persentase OPD yang telah menyusun Standar
Operasional Prosedur (SOP) atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Tipe penghitungan untuk indikator ini bersifat
kumulatif.
Adanya SOP dapat memperbaiki kinerja manajemen pemerintahan
atau kualitas pelayanan publik melalui perbaikan proses penyelenggaraan
administrasi pemerintahan. Dalam tahapan level berkembang, OPD telah
mulai
menyusun
infrastruktur
dalam
pengendalian
kegiatan.
Infrastruktur yang dimaksud dalam indikator ini adalah adanya SOP
pada setiap OPD. Target dan realisasi OPD yang telah menerapkan SPIP
level berkembang yang merupakan indikator kinerja dari sasaran
meningkatnya implementasi SPIP, secara lebih jelas diuraikan sebagai
berikut :
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00%
Indikator Kinerja Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP level berkembang
Data Awal Target Tahun 2014
Target Tahun 2015 Realisasi Tahun 2014
Realisasi Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2014
Capaian Kinerja Tahun 2015 Realisasi s.d Tahun 2018
Tabel 3.3
Target dan Realisasi Capaian Sasaran
Meningkatnya Implementasi SPIP
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2015 Tahun 2016 Realisasi sd Tahun 2016 Target Tahun 2016 (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Capaian
Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) 6 (7)=(5/6 (8) (9)
1. 1. Persentase
OPD
yang
akuntabilitas
nya baik.
2. Persentase
peningkatan
penilaian
OPD
yang
berprediket
tertib.
%
45
55
75
95
65
75
93
79
65
75
80
80
Selama tahun 2016, di Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi telah
menyusun SOP sebesar 80% (38 OPD dari 61 OPD) dari target sebesar
50% (30 OPD dari 61 OPD). Dengan demikian, capaian kinerja indikator
ini melebihi target yang telah ditetapkan.
Gambar 3. Grafik Sasaran
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Realisasi sasaran kinerja ini, jika dibandingkan dengan realisasi di
tahun lalu, menunjukkan peningkatan karena semakin banyak OPD yang
telah menyusun SOP yang akan menunjang pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya. Pemahaman OPD akan Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah (SPIP) semakin meningkat, demikian juga dengan kesadaran
OPD akan pentingnya penerapan SPIP dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya juga semakin meningkat.
Pencapaian kinerja sasaran ini tidak terlepas dari upaya
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi melalui Inspektorat dalam
melakukan pembinaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah kepada
OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi. Pembinaan
dilakukan melalui kegiatan evaluasi Standar Operasional Prosedur.
Evaluasi ini akan dilakukan secara bertahap dalam setiap tahunnya
.
Pembinaan juga dilakukan pada saat Pemeriksaan Reguler (Komprehensif)
yang dilakukan oleh APIP Inspektorat Kabupaten Muaro Jambi kepada
OPD. Implementasi SPIP pada setiap OPD dimonitoring.
1. Keberhasilan pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui 2 (dua)
program sebagai berikut :
(1)
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah melalui kegiatan;
(2) Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala;
(3) Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah;
(4) Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif;
(3)
Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan;
2.
Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Prosedur
Pengawasan melalui Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan.
3.2.3.
Pencapaian Sasaran
Meningkatnya
Penyelesaian TLHP Aparat
Pengawasan Fungsional.
Sasaran
Meningkatnya
kepatuhan
terhadap
penyelesaian
tindaklanjut hasil pemeriksaan internal dan eksternal merupakan sasaran
ke-3 pada Misi 1, sasaran ini diperoleh melalui 2 (dua) indikator kinerja,
yaitu indikator kinerja Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan internal
yang telah ditindaklanjuti dengan capaian kinerja sebesar 44 % dan
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah
ditindaklanjuti dengan capaian kinerja sebesar 84,77 % (realisasi sesuai
dengan target). Tipe penghitungan untuk indikator ini bersifat
kumulatif
.
Tercapainya sasaran kinerja ini memberikan indikator adanya itikad baik
dari OPD untuk memperbaiki kinerja yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan dijadikan acuan untuk tidak terjadi lagi di
tahun yang akan datang. Realisasi indikator kinerja Secara rinci,
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
capaian kedua indikator kinerja tersebut, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 3.4
Target dan Realisasi Capaian Sasaran
Meningkatnya Kepatuhan terhadap
Penyelesaian Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan Internal dan Eksternal
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2015 Tahun 2016 Realisasi sd Tahun 2016 Target Tahun 2018 (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Capaian
Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) 6 (7)=(5/6 (8) (9) 1. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti % 70 80 80,44 - 80,44 85 2. Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah ditindaklanjuti % 75 - 84,77 - 84,77 80
Realisasi untuk indikator kinerja Persentase rekomendasi hasil
pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti yang dicapai pada tahun
2016 adalah sebesar 44% dalam arti pada tahun 2016 ditargetkan
sebanyak
4492
rekomendasi
mendapatkan
status
penyelesaian
tindaklanjut “selesai” , Sementara itu untuk indikator kinerja Persentase
rekomendasi hasil pemeriksaan ekternal yang telah ditindaklanjuti,
realisasi di tahun 2016 adalah sebesar 84,77% dalam arti sebanyak 729
rekomendasi, sesuai dengan target yang ditetapkan, telah mendapatkan
status penyelesaian tindaklanjut “selesai”.
Di tahun 2016 kerjasama antara Inspektorat dengan OPD untuk
meningkatkan kepatuhan terhadap penyelesaian tindaklanjut hasil
pemeriksaan internal dan eksternal berjalan jauh lebih baik. Di tahun
2016
realisasi
indikator
kinerja
Persentase
rekomendasi
hasil
pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti mencapai 44 % , Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam grafik di bawah ini :
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI 0.00% 50.00% 100.00% 150.00% 200.00% 250.00% 300.00%
Indikator Kinerja Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan internal yang telah ditindaklanjuti 100.00% 7.46% 29.82% 6.14% 76.90% 82.31% 257.88% 26.32%
Data Awal Target Tahun 2014
Target Tahun 2015 Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2014 Capaian Kinerja Tahun 2015 Target Tahun 2018
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Gambar 4. Grafik
Sasaran
Meningkatnya
Kepatuhan
terhadap
Penyelesaian Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan Internal
dan Eksternal.
Upaya yang dilakukan Inspektorat dalam rangka meningkatkan
kepatuhan terhadap penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan internal
dan eksternal lebih ditingkatkan lagi dibandingkan dengan upaya yang
dilakukan di tahun 2015. Surat yang disampaikan ke OPD yang
mengingatkan kembali OPD untuk menyelesaikan temuan yang belum
ditindaklanjuti berulang kali dikirimkan sampai OPD dimaksud
menindaklanjuti temuan tersebut. Hal tersebut mendapat tanggapan
positif dari OPD. Didukung pula oleh APIP Inspektorat yang secara
terus-menerus meningkatkan perannya sebagai
Quality Assurance,
Consulting
Partner dan Catalyst. Hasil yang dicapai adalah capaian kinerja sasaran
ini lebih baik dibandingkan dengan tahun 2015.
Pencapaian sasaran kinerja ini dilaksanakan melalui Program
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Kepala Daerah melalui kegiatan Tindaklanjut Hasil Temuan
Pengawasan.
3.2.4.
Pencapaian Sasaran meningkatnya sinergi dan kesepahaman, baik
dengan OPD maupun dengan sesama Aparat Pengawas Fungsional
lainnya dalam rangka menghindari terjadinya tumpang tindih dalam
pemeriksaan dan isu-isu pengawasan yang relevan.
Sasaran meningkatnya Sinergi dan kesepahaman merupakan
sasaran ke-4 pada Misi 1, pencapaian sasaran ini diperoleh melalui
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%
Indikator Kinerja Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan eksternal yang telah ditindaklanjuti 100.00% 11.50% 15.14% 11.50% 15.14% 100.00% 100.00% 28.70%
Data Awal Target Tahun 2014
Target Tahun 2015 Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2014 Capaian Kinerja Tahun 2015 Target Tahun 2018
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
indikator kinerja Persentase OPD yang tertib administrasi. Kriterianya
adalah dengan melihat OPD yang tidak memiliki temuan secara
admnistrasi. Dengan berkurangnya temuan OPD dalam aspek keuangan,
barang
daerah,
akan
menunjukkan
adanya
peningkatan
tertib
administrasi di OPD tersebut. Tipe penghitungan untuk indikator ini
bersifat
non kumulatif.
Target dan realisasi indikator kinerja Persentase
OPD yang tertib administrasi barang/aset daerah secara rinci dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.5
Target dan Realisasi Capaian Sasaran
Meningkatnya Tertib Administrasi Keuangan dan Barang
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2015 Tahun 2016 Realisasi sd Tahun 2016 Target Tahun 2016 (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Capaian
Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) 6 (7)=(5/6 (8) (9)
1.
Persentase OPD yang tertib administrasi keuangan barang/aset daerah.%
75
90
70
78
78
85
Pemahaman OPD akan admnistrasi barang masih belum optimal
dengan adanya penurunan realisasi sasaran kinerja ini. Pemerintah
Kabupaten Muaro Jambi melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) dalam rangka meningkatkan tertib admnistrasi barang,
masih melakukan rekonsiliasi barang/aset daerah secara rutin dan
Inspektorat baik pada saat melakukan general audit maupun pada saat
melakukan reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Muaro Jambi, berupaya secara terus menerus untuk melakukan
penertiban terhadap administrasi barang/aset daerah. Upaya ini juga
sebagai proses untuk dapat mempertahankan opini BPK-RI WTP
(Wajar Tanpa Pengecualian) yang merupakan strategi ketujuh RPJMD
yaitu meningkatnya akuntabilitas keuangan dan aset dengan arah
kebijakan mewujudkan opini BPK prediket WTP.
Keberhasilan pencapaian indikator ini dilaksanakan melalui Program :
1)
Peningkatan
Sistem
Pengawasan
Internal
dan
Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah melalui kegiatan Pelaksanaan
Pengawasan Internal secara Berkala dan kegiatan Inventarisasi
Temuan Pengawasan;
2)
Penataan
dan
Penyempurnaan
Kebijakan
Sistem
Prosedur
Pengawasan melalui Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan.
3.2.5.
Pencapaian
Sasaran
Meningkatnya
Aparat
Pengawas
Intern
INSPEKTORAT KABUPATEN MUARO JAMBI
Sasaran meningkatnya Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
yang memiliki standar kompetensi merupakan sasaran ke-1 pada Misi 2,
capaian sasaran ini diperoleh melalui indikator kinerja Persentase Aparat
Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang memiliki standar kompetensi.
Secara rinci, pencapaian sasaran ini dapat dilihat melalui realisasi
indikator kinerja Persentase Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
yang memiliki standar kompetensi, seperti yang tercantum dalam tabel
dibawah ini :
Tabel 3.7
Target dan Realisasi Capaian Sasaran
Meningkatnya Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
yang Memiliki Standar Kompetensi
No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Tahun 2015 Tahun 2016 Realisasi sd Tahun 2016 Target Tahun 2016 (Akhir RPJMD) Target Realisasi % Capaian
Kinerja (1) (2) (3) (4) (5) 6 (7)=(5/6 (8) (9)