Bab I Halaman 7
Tugas Mandiri
No
Contoh perlindungan dan pemajuan HAM di Indonesia
1 Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi manusia (HAM)
2 Pembentukan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) 3 Penciptaan perundang-undangan tentang HAM
4 Pelaksanaan pendidikan HAM kepada masyarakat
5 Pengesahan perangkat-perangkat internasional tentang HAM
Bab I Halaman 14
Tugas Mandiri
PENEGAKAN HAM
ORDE BARU REFORMASI
Peraturan yang pernah dibuat - TAP MPRS No.
XIV/MPRS/1966
- KEPRES No.50 Th 1993 (7 Juni 1993) pembentukan komnas ham
- TAP MPRS No. XVII TAHUN 1998 Tentang Pelaksanaan danSikap Bangsa Indonesia Terhadap HAM dan Piagam Jakarta.
- UU No. 5 Th 1998 tentang Retivikasi Konvensi Anti Penyiksaan.
- UU No. 9 Th. 1998 tentang kebebasan menyatakan pendapat.
- UU No.25 Th 1997 tentang Hubungan Perburuan.
- Keputusan Presiden No.181 Th 1998 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap wanitaFungsi
Peraturan yang pernah dibuat - Perpu No 1 tahun 1999 tentang pengadilan HAM - UU No. 8 Tahun 1999
tentang perlindungan Konsumen
- UUD 1945 pasal 28 a-j - UUD 1945 pasal 29 ayat 1
tentang kebebasan beragama.
- UU no 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia - UU no 26 Th 200 tentang
Pengadilan HAM
- UU no 40 Th 1999 tentang pers
Fungsi aparat penegak hukum - Meningkatkan perlindungan
dan penegakan hak asasi manusia guna
Fungsi aparat penegak hukum - Meningkatkan perlindungan
dan penegakan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam
berbagai bidang kehidupan. - Membantu pengembangan
kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM.
- Memantau dan meyelidiki pelaksanaan HAM.
- Memberi pendapat, pertimbangan dan saran terhadap pemerintah perihal pelaksanaan HAM.
Tantangan/hambatan yang dihambati
- Pergolakan atas pergantian presiden RI.
- Pada masa 1970-an HAM tidak lagi dihormati. - Kurang kuatnya UU
pengaturan HAM. - Sedikitnya UU yang
mengatur HAM.
- Adanya anggapan bahwa HAM hanya di gunakan bangsa barat untuk memojokkan negara berkembang seperti
- Membantu pengembangan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM.
- Memantau dan meyelidiki pelaksanaan HAM.
- Memberi pendapat, pertimbangan dan saran terhadap pemerintah perihal pelaksanaan HAM.
Tantangan/hambatan yang dihambati
- Meledaknnya populasi manusia yang mengundang banyaknya pelanggaran HAM.
- Banyaknnya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi untuk menegakkan keadilan, mengakhiri impunitas, mengungkap kebenaran peristiwa sejarah, serta membentuk tatanan hukum yang bertujuan untuk
melindungi HAM.
- Membenahi sistem orde baru yang kurang
Bab I Halaman 19
Tugas Mandiri
No
Pasal
Pengaturan HAM
1 Pasal 28 E (1) Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat
F (1) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
H (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. (4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenangwenang oleh siapa pun. I (1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
…
2 Pasal 29 (2) Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
3 Pasal 30 (1) Tiaptiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
4 Pasal 31 (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
5 Pasal 32 (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2) Cabangcabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat.
6 Pasal 33 (1) Fakir miskin dan anakanak yang terlantar dipelihara oleh negara.
Bab I Halaman 31
Tugas Mandiri
No
Bidang
Tantangan yang
dihadapi
Solusi terhadap tantangan
1 Politik Golput Sosialisasi pemilu bagi para pemula dan pemuda pemudi yang masih belum mengetahui ruginya untuk memilih untuk golput
2 Hukum Penggusuran PKL Sosialisasi kepada PKL untuk berdagang di tempat yang telah disediakan pemerintah
3 Ekonomi Aparat belum adil Pemilihan aparat diperketat (adil/tidak pandang buluh) 4 Social Dapak gadget Mengurangi penggunaan gadget
yang berlebihan. Atau bisa juga dengan cara membagi waktu. 5 Budaya Globalisasi Menyaring dan memilah budaya
luar yang masuk.
6 Hankam Terorisme Memperketat pengamanan suatu daerah dari pihak yang
membahayakan melalui
pengecekan surat-surat penting.
Bab II Halaman 40
Tugas Mandiri
No
Syukur atas kemerdekaan
Hal yang dilakukan
1 Mengisi kemerdekaan - Mengabdikan diri untuk kepentingan social
- Mendukung perkembangan produk dalam negeri
- Mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia
- Saling menghormati dan menghargai
2 Mempertahankan kemerdekaan - Memiliki sifat patriotic
- Menjaga martabat bangsa dan Negara
- Menghormati sesame
- Menahami dan mengamalkan UUD 1945
- Santun dalam bermasyarakat
Bab II Halaman 49
Tugas Mandiri
No
Pokok pikiran
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
1 Pertama - Mendahulukan kepentingan Negara dan bangsa diatas kepentingan pribadi/golongan
- Mengatasi paham perseorangan atau individualism
- Saling melindungi sesama
2 Kedua - Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya
- Sesuatu dipergunakan bagi kebahagiaan bersama
- Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat (dinamis)
3 Ketiga - Suatu negara harus memiliki inisiatif untuk bebas dari suatu penjajahan, agar negara tersebut dapat dikatakan negara yang merdeka.
- Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
- Beriman kepada tuhan yang maha esa. 4 Keempat - Mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
- Menerapkan nilai-nilai pancasila.
- Menjadikan Negara Indonesia Negara yang dibuat.
Bab II Halaman 54
Tugas Mandiri
No
perwujudan
Perilaku yang ditampilkan
- Melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab.
- Berperan serta dalam memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan BPD.
- Berperan serta memilih calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu.
- Tidak mengganggu jalanan pemilihan umum. 2 Kedaulatan hukum - Menaati peraturan yang berlaku.
- Menghormati sesama manusia.
- Bersikap adil.
- Memperjuangkan kebenaran.
- Menerapkan nilai-nilai pancasila.
Bab II Halaman 58
Tugas Mandiri
No
Politik luar negeri
Bentuk pertisipasinya
1 Bebas - Pada waktu itu, Indonesai tidak memihak blok timur dan blok barat.
- Indonesia juga bebas menentukan sikap yang berkaitan dengan dunia Internasional.
- Indonesia bebas menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah-masalah
internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan- kekuatan negara raksasa dunia
2 Aktif - Bangsa Indonesia memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan.
- Aktif memperjuangkan ketertiban dunia.
- Aktif ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia, dan berpartisipasi dalam mengatasi ketegangan internasional.
Bab III Halaman 69
Tugas Mandiri
No
Tujuan Negara
Contoh kegiatan
1 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
- Ikut serta menjaga wilayah teritorial NKRI.
- Dibentuknya TNI.
- Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan.
2 Memajukan
kesejahteraan umum
-Pemerintah membentuk system otonomi daerah.
- Fakir miskin dan anak-anak terlantar dibawah lindungan pemerintah.
- Penyediaan lapangan kerja bagi para pengangguran. 3 Mencerdaskan
kehidupan bangsa
-Dana BOS bagi rakyat yang kurang mampu.
- Pendidikan gratis bagi rakyat kurang mampu.
- Beasiswa bagi siswa siswi berprestasi.
- Menurunkan tarif pendidikan.
- Menetapkan jam belajar anak. 4 Ikut melaksanakan
ketertiban dunia
-Mengirim pasukan perdamaian ‘Garuda’ dibawah PBB ke daerah konflik di berbagai belahan dunia
- Melakukan kerjasama dengan PBB, APEC, OPEC, dll.
- Mendukung perdamaian dunia.
- Mengirim duta keluar negeri.
- Membantu menyelesaikan konflik dunia.
Bab III Halaman 76
Tugas Mandiri
No
Bentuk Pemerintahan
Republik Indonesia
Penjabaran
1 Landasan hukum - Pasal 1 ayat 1
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik
- Pasal 4 ayat 1
Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
- Pasal 18
Negara Republik Indonesia menghormati kedudukan daerah-daerah istimewa tersebut dan segala peraturan negara yang mengenal daerah-daerah itu akan mengingati hak-hak asal-usul daerah tersebut.
… 2 Makna pemerintahan republik
Indonesia Adalah suatu system yang meiliki hak dan wewenang serta kekuasaan untuk mengatur suatu daerah atau wilayah tertentu dengan dibuatnya peraturan sebagai undang-undang.
3 Kelebihan - Eksekutif dan legislatif bekerja maksimal sehingga presiden memimpin negara dengan baik dan aspirasi rakyat diserap secara maksimal oleh wakil rakyat.
rakyat.
-4 Kekurangan - Bila antara eksekutif dan legislatif terjadi
miskomunikasi, akan timbul masalah yang kompleks dalam pemerintahan dan melahirkan keputusan yang kurang tegas
Bab III Halaman 82
Tugas Mandiri
No Sistem Pemerintahan
Penerapan Dalam Ketatanegaraan
1 Presidensial 1. Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.
2. Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
3. Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-departemen.
4. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan eksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif). 5. Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada
kekuasaan legislatif.
6. Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif. 2 Parlementer 1. Perdana menteri adalah kepala pemerintahan dan
Presiden/Raja adalah kepala negara.
2. Eksekutif presiden ditunjuk oleh badan legislatif, sedangkan untuk presiden/raja diseleksi menurut undang-undang yang berlaku di negara tersebut.
3. Perdana menteri memiliki hak prerogratif untuk mengangkat dan memberhentikan pejabat-pejabat(Menteri) yang
memimpin departement dan non departement.
4. Pejabat-pejabat(Menteri) hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
5. Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.
6. Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.
Bab III Halaman 102
Tugas Mandiri
Republik Indonesia
1 Pasal 1 Ayat 3
Adanya supremasi hukum
1. Lebih banyak para pelaksana hukum yang mampu bertanggung jawab. 2. Setiap orang memiliki kedudukan dan
perlakuan yang sama
3. Memberikan jaminan terciptanya keadilan.
2 Pasal 27 Ayat 1
Adanya kesamaan didalam hokum
1. Siapapun dia akan diberlakukan sama di depan hukum.
2. Semua terdakwa mempuanyai hak memperoleh pembelaan dari seorang advokat.
3. Dan siapa saja dapat menggugat tuntutan jika belum puas dengan hasilnya.
3 Pasal 20
Ayat 1, pasal 4 ayat 1, Pasal 24 ayat 1
Adanya pemisahan kekuasaan
1. DPR memegang kekuasaan untuk membentuk undang-undang. 2. Presiden memegang kekuasaan
untuk mengendalikan pemerintahan. 3. MK dan Ma memegang kekuasaan
kehakiman. 4 Pasal 28D ayat 1 Adanya jaminan
perlindungan HAM 1. Mendapatkan perlakuan yang sama dimata hukum. 2. Terdapat KOMNAS HAM
3. Menyelenggarakan keamanan dan jika ada pelanggaran diberi sanksi. 5 UU No. 5 Th. 1986 Adanya peradilan
administrasi 1. Menteri keuangan member wewenang kepada direktur jendral Bea Cukai di luar siding pengadilan. 2. Adanya panitia-panitia urusan tanah. 3. Adanya panitia urusan utang-piutang
Negara (PTUN)
Bab IV Halaman 114
Tugas Mandiri
No
Pertanyaan
Jawaban
1 Bagaimanakah pelaksanaan otonomi
daerah di Indonesia? Pemerintah dan masyarakat di suatu daerah di Indonesia memiliki peranan yang penting dalam peningkatan kualitas pembangunan di daerahnya masing-masing. Hal ini terutama disebabkan karena dalam otonomi daerah terjadi peralihan kewenangan yang pada awalnya
2 Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan otonomi daerah?
1. Memberikan suatu slogan agar masyarakat menyadari akan pentingnya penegakan HAM di indonesia
2. Menjunjung tinggi pengetahuan masyarakat tentang hukum hak asasi manusia.
3. Memberikan suatu kesadaran diri seseorang akan pentingnya suatu hak asasi manusia yang tidak dpt di hilangkan oleh org lain
3 Apa yang akan terjadi jika masyarakat tidak ikut serta dalam pelaksanaan otonomi daerah?
Otonomi daerah akan berjalan tidak maksimal
4 Mengapa pelaksanaan otonomi daerah oleh oknum pejabat daerah sering disalah gunakan?
Karena pelaksanaan otonomi daerah kurang diawasi dengan baik baik dari pemerintah pusat maupun rakyat daerah itu sendiri.
5 Mengapa saat ini banyak kepala daerah yang tersangkut dalam kasus korupsi di daerahnya? Apa
penyebabnya?
Disamping dari sanksi yang kurang tegas, kemungkinan kepala daerah membutuhkan dana yang besar untuk menutupi dana yang pernah ia keluarkan saat mencalonkan diri menjadi kepala daerah.
Bab IV Halaman 118
Tugas Mandiri
No
NKRI
Rumusan hasil Diskusi
1 Makna desentralisasi Penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2 Makna Otonomi Daerah
Mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.
3 Landasan Hukum pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia
1. UU RI No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
2. UU RI No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
3. UUD 1945 pasal 18 tentang Pemerintahan Daerah
4. Tap MPR no XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah 5. Tap MPR no IV/MPR/2000 tentang rekomendasi kebijakan dalam
pelaksanaan otonomi 4 Kelebihan
Desentralisasi
1. Mampu memecahkan masalah secara mandiri, bekerja dan hidup dalam kelompok kreatif penuh inisiatif dan impati,
2. Memiliki keterampilan interpersonal yang memadai
3. Mendorong terjadinya partisipasi dari bawah secara lebih luas. 4. Mengakomodasi terwujudnya prinsip demokrasi.
5. Mengurangi biaya akibat alur birokrasi yang panjang sehingga dapat meningkatkan efisiensi.
6. Memberi peluang untuk memanfaatkan potensi daerah secara optimal. 7. Mengakomodasi kepentingan poloitik.
9. Keputusan dan kebijakan yang ada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa campur tangan pemerintah pusat.
10. Mendekatkan proses pendidikan kepada rakyat sebagai pemilik pendidikan itu sendiri. Rakyat harus berpartisipasi di dalam pembentukan social capital tersebut
11. Mampu memenuhi tujuan politis, yaitu melaksanakan demokratisasi dalam pengelolaan pendidikan.
12. Mampu membangun partisifasi masyarakat sehingga melahirkan pendidikan yang relevan, karena pendidikan benar0benar dari oleh dan untuk masyarakat.
13. Mampu menyelenggarakan pendidikan secara menfasilitasi proses belajar mengajar yang kondusif, yang pada gilirannya akan
meningkatkan kualitas belajar siswa
14. Memperkuat kongruensi ini, di mana Indonesiadibangun secara kokoh dari kemajemukan daerah dan suku-bangsanya.
15. Membuat pembangunan daerah lebih baik, rakyatnya lebih sejahtera, dan karena itu kemudian diharapkan akan semakin memperkuat negarabangsa Indonesia itu sendiri.
16. Mencegah separatisme, dan karena itu sukses Otonomi daerah pada gilirannya diharapkan memperkuat negara-nangsa Indonesia.
17. Memperkuat demokrasi itu sendiri. Sudah sekitar satu windu otonomi daerah digelindingkan, dan sampai hari ini masih banyak yang meragukan apakah otonomi daerah dapat memperkuat Indonesia sebagai sebuah negara-bangsa.
18. Memperkuat persatuan dan kesatuan , karena Indonesia hari ini Penduduk Negara Republik Indonesia terbesar nomor empat di dunia. 19. Menghargai kearifan lokal atau variasi local terbukti penduduk Indonesia
yang multikultural 5 Kekurangan
Desentralisasi
1. Sulit dikontrol oleh pemerinah pusat.
2. Masa transisi dari sistem sentralisasi ke desintralisasi ke memungkinkan terjadinya perubahan secara gradual dan tidak memadai serta jadwal pelaksanaan yang tergesa-gesa.
3. Kurang jelasnya pembatasan rinci kewenangan antara pemerintah pusat, propinsi dan daerah.
4. Kemampuan keuangan daerah yang terbatas. 5. Sumber daya manusia yang belum memadai. 6. Kapasitas manajemen daerah yang belum memadai. 7. Restrukturisasi kelembagaan daerah yang belum matang.
8. Pemerintah pusat secara psikologis kurang siap untuk kehilangan otoritasnya.
9. Meningkatnya kesenjangan anggaran pendidikan antara daerah,antar sekolah antar individu warga masyarakat.
10. Keterbatasan kemampuan keuangan daerah dan masyarakat (orang tua) menjadikan jumlah anggaran belanja sekolah akan menurundari waktu sebelumnya,sehingga akan menurunkan motivasi dan kreatifitas tenaga kependidikan di sekolahuntuk melakukan pembaruan.
12. Biaya administrasi di sekolah meningkat karena prioritas anggarandi alokasikan untuk menutup biaya administrasi, dan sisanya baru didistribusikan ke sekolah.
13. Kebijakan pemerintah daerah yang tidak memperioritaskan pendidikan, secara kumulatif berpotendsi akan menurunkan pendidikan.
14. Penggunaan otoritas masyarakat yang belum tentu
memahamisepenuhnya permasalahandan pengelolaan pendidikan yang pada akhirnya akan menurunkan mutu pendidikan.
15. Kesenjangan sumber daya pendidikan yang tajam di karenakan perbedaan potensi daerah yang berbeda-beda. Mengakibatkan kesenjangan mutu pendidikan serta melahirkan kecemburuan sosial. 16. Terjadinya pemindahan borok-borok pengelolaan pendidikan dari pusat
ke daerah.
17. Permasalahan keterlambatan di terbitkanya PP tentang pembagian urusan.
18. Pemerintah engan dalam mendelegasikan kewenangan kepada daerah, hal ini terlihat dari masih adanya balai pelaksanaan teknis pusat di daerah yang di bentuk oleh departemen teknis, pelaksanaan
pembiayaanya bersumber dari pusat yang konsekuensinya berkurang inovasi dan kreatifitas di daerah dalam melaksanakan kewenanganya. 19. Sistem hukum dan pembuktian terbalik masih absurd atau kabur sehinga
muncul keraguan satuan kerja dalam melaksanakan program atau kegiatan di daerah.
20. Belum optimalnya pengelolahan sumber daya yang berakibat pada rendahnya PAD, hal ini berimplikasi pada rendahnya Rasio PAD terhadap APBD.
21. Belum optimalnya penerapan sangsi dan penghargaan bagi sumber daya manusia aparatur di daerah.
22. Pemekaran ego bagaimana berbagi bagi kekuasaan atau orang mendapat bagian kekuasaan di daerah mencoba memekarkan daerah yang akan menghabiskan APBN negara.
23. Korupsi pemindahan ladang korupsi dari pusat kedaerah.
24. Konflik vertikel dan herizontan, misalnya dalam pelaksanaan pilkada . 25. Munculnya pilkada langsung yang banyak menghabiskan dana dan
rawan konflik. Ongkos yang di bayar untuk pilkada (Ongkos Demokrasi) sangat mahal di Indonesia adalah konsekuensi pelaksanaan otonomi daerah.
Bab IV Halaman 121
Tugas Mandiri
No
NKRI
Rumusan Hasil Diskusi
seorang Wakil Presiden dan oleh menteri-menteri negara. Dengan kata lain, pemerintahan pusat adalah pemerintahan secara nasional yang berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.
2 Fungsi Penyelenggaraan Pemerintahan
Diatur pada pasal Pasal 27 Ayat (1)
huruf (d) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 3 Kewenangan pemerintah Pusat 1. Politik Luar Negeri
Mengangkat pejabat diplomatik dan menunjuk warga negara untuk duduk dalam jabatan lembaga internasional, menetapkan kebijakan luar negeri, melakukan perjanjian dengan negara lain, menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri, dan sebagainya. 2. Pertahanan
Mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata, menyatakan damai dan perang, menyatakan negara atau sebagian wilayah negara dalam keadaan bahaya, membangun dan
mengembangkan sistem pertahanan negara dan persenjataan, menetapkan kebijakan untuk wajib militer, bela negara bagi setiap warga negara dan sebagainya.
3. Keamanan
Mendirikan dan membentuk kepolisian negara, menindak kelompok atau organisasi yang kegiatannya mengganggu keamanan negara, dan sebagainya.
4. Moneter
Mencetak uang dan menentukan nilai mata uang, menetapkan kebijakan moneter, mengendalikan peredaran uang, dan sebagainya.
5. Yustisi
Mendirikan lembaga peradilan, mengangkat hakim dan jaksa, mendirikan lembaga pemasyarakatan, menetapkan kebijakan kehakiman keimigrasian, memberikan grasi, amnesti, abolisi, membentuk undang-undang, peraturan pemerintah pengganti undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan lain yang berskala nasional, dan lain sebagainya.
6. Agama
Menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku secara nasional, memberikan pengakuan terhadap keberadaan suatu agama, menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan keagamaan dan sebagainya; dan bagian tertentu urusan pemerintah lainnya yang berskala nasional, tidak diserahkan kepada daerah.
Bab IV Halaman 144
No
Hubungan
Rumusan Hasil Diskusi
1 Makna Hubungan Struktural Hubungan pemerintah pusat dengan daerah dimana secara struktur presiden adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Yang kemudian diikuti dengan pejabat pejabat lain.
2 Makna Hubungan Fungsional Pembagian tugas antara presiden selaku representatif pemerintah pusat dengan para gubernur dan perangkat nya selaku