• Tidak ada hasil yang ditemukan

kode etik konselor indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "kode etik konselor indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KODE ETIK PROFESI KONSELOR

INDONESIA

(ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING

INDONESIA)

(2)

PENGERTIAN

Etika adalah suatu sistem prinsip moral,

etika suatu budaya.Aturan tentang tindakan

yang dianut berkenaan dengan perilaku

suatu kelas manusia, kelompok, atau

budaya tertentu.

Etika Profesi Bimbingan dan Konseling

adalah kaidah-kaidah perilaku yang menjadi

rujukan bagi konselor dalam melaksanakan

tugas atau tanggung jawabnya memberikan

layanan bimbingan dan konseling kepada

(3)

FUNGSI KODE ETIK PROFESI

Kode etik profesi memberikan pedoman

bagi setiap anggota profesi tentang prinsip

profesionalitas yang digariskan.

Kode etik profesi merupakan sarana kontrol

sosial bagi masyarakat atas profesi yang

bersangkutan.

Kode etik profesi mencegah campur tangan

pihak di luar organisasi profesi tentang

(4)

TUJUAN KODE ETIK PROFESI

KONSELOR

 Melindungi konselor yang menjadi anggota asosiasi

dan konseli sebagai penerima layanan.

 Mendukung misi Asosiasi Bimbingan dan Konseling

Indonesia.

 Kode etik merupakan prinsip-prinsip yang

memberikan panduan perilaku yang etis bagi konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling.

 Kode etik membantu konselor dalam membangun

kegiatan layanan yang profesional.

 Kode etik menjadi landasan dalam menghadapi dan

(5)

DASAR KODE ETIK PROFESI

BIMBINGAN DAN KONSELING

 Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (pasal 28 ayat 1, 2 dan 3 tentang standar pendidik dan tenaga kependidikan)

 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 27 tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

(6)

KUALIFIKASI SEORANG KONSELOR

Sarjana pendidikan (S-1) dalam

bidang Bimbingan dan Konseling.

(7)

KOMPETENSI PROFESIONAL

KONSELOR

Memahami Secara Mendalam Konseli

yang Hendak Dilayani

Menguasai Landasan Teoretik

Bimbingan dan Konseling

Menyelenggarakan Bimbingan dan

Konseling yang Memandirikan

Mengembangkan Pribadi dan

(8)

USAHA ABKIN MENGEMBANGKAN

PROFESI

Menyiapkan pendidikan profesi konselor.

Menyusun kompetensi konselor (2001).

Menata pendidik profesional

konselor(2007).

Menyelenggarakan layanan BK dalam jalur

(9)

USAHA LANJUTAN YANG DILAKUKAN

ABKIN

 Sertifikasi guru bimbingan dan konseling.

 Rancangan permendiknas tentang pendidikan profesi

konselor (2007).

 Pelantikan lulusan pendidikan profesi konselor (UNP)

dan sertifikasi jalur pendidikan (UNJ).

 Fasilitasi pengembangan kurikulum BK/profesi (Kaprodi

dan pakar BK serta ABKIN).

 Pengangkatan guru BK ke Dinas Pendidikan dan Bupati.

 Masukan terhadap rancangan pedoman pelaksanaan

tugas guru dan pengawas, khusus tentang BK.

 Beban kerja / jam kerja dan ratio guru BK atau konselor.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa atas dasar apa yang dipertimbangkan dan disebutkan sebagai pendapat Pengadilan Agama dalam putusannya mengenai permohonan izin untuk menjatuhkan

Beberapa hambatan yang dihadapi guru pada saat penerapan metode pemberian tugas disebabkan karena kemampuan daya tangkap siswa yang berbeda-beda, sehingga siswa

bahwa sehubungan dengan perubahan bentuk badan hukum Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Karya Remaja Indramayu sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut di

Faktor-faktor khusus yang mempengaruhinya adalah tidak ada training (pelatihan) kepada karyawan baik sebelum dan selama karyawan operator depanning bekerja, tidak ada intruksi

Ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang rokok terhadap keinginan merokok di masa depan pada siswa Madrasah Ibtidaiyah YAPPI Paliyan Gunungkidul, hal ini

Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian 1 Penambahan buku baru - Klik menu tambah buku - input data buku Menampilkan pesan penambahan buku sukses. Sesuai Menampilkan

Dalam proses ini, dibutuhkan dua buah tangki terpisah untuk pengolahan air buangan dan menstabilkan lumpur aktif. Lumpur aktif yang telah distabilkan kemudian

Singkapan batuan beku berstruktur kekar tiang ini memiliki warna abu-abu hingga kehitaman dengan kondisi litologi terhindar dari pelapukan (Gambar 6). Struktur batuan yang