• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Uji Coba Nuklir Korea Utara Dan Kaitannya Dengan Perdamaian Dan Stabilitas Keamanan Global

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Uji Coba Nuklir Korea Utara Dan Kaitannya Dengan Perdamaian Dan Stabilitas Keamanan Global"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP UJI

COBA NUKLIR KOREA UTARA DAN KAITANNYA

DENGAN PERDAMAIAN DAN STABILITAS KEAMANAN

GLOBAL

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

CHRISYELA SINAGA NIM : 090200180

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(2)

TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP UJI

COBA NUKLIR KOREA UTARA DAN KAITANNYA

DENGAN PERDAMAIAN DAN STABILITAS KEAMANAN

GLOBAL

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

CHRISYELA SINAGA NIM : 090200180

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

DISETUJUI OLEH :

Ketua Departemen Hukum Internasional

(Arif, S.H., M.H.)

NIP. 196403301993031002

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Dr. Jelly Leviza, SH, M.Hum) (Sutiarnoto, SH, M.Hum) NIP. 197308012002121002 NIP. 195610101986031003

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(3)

ABSTRAK

Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum.* Sutiarnoto, S.H., M.Hum.**

Chrisyela Sinaga***

.

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaturan mengenai nuklir menurut hukum internasional, pengaturan hukum internasional dalam menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global serta bentuk aturan yang dikeluarkan oleh PBB dalam bentuk Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait ujicoba nuklir Korea Utara tanggal 12 Pebruari 2013 guna menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global.

Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif. Hasil penelitian disajikan secara sistematis melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi melalui studi pustaka atau data-data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, sekunder dan tertier yang terkait dengan permasalahan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat aturan hukum internasional yang mengatur mengenai nuklir terdapat di dalam Piagam PBB, Resolusi Majelis Umum PBB, Resolusi Dewan Keamanan PBB, dan Statuta IAEA. Pengaturan hukum internasional dalam menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global terlihat dari terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa yang tujuannya adalah memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

Aturan-aturan yang dikeluarkan oleh PBB dalam bentuk Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait ujicoba nuklir Korea Utara tanggal 12 Pebruari 2013 adalah Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2094 yang berisi tentang sanksi terhadap Korea Utara berupa perintah kepada Korea Utara untuk meninggalkan semua program senjata nuklirnya, pemberlakuan sanksi keuangan baru untuk memblokir transaksi keuangan yang mendukung aktivitas ilegal Korea Utara, pemeriksaan kargo yang mencurigakan dan penolakan akses pelabuhan serta penerbangan terhadap pengiriman terkait Korea Utara sesuai ketentuan hukum dan memungkinkan penegakan lebih kuat dari sanksi-sanksi yang sudah dijatuhkan oleh Negara-Negara Anggota PBB.

Kata Kunci : Nuklir, Ujicoba Nuklir, Nuklir Korea Utara, Perdamaian dan Keamanan Global

(4)

ABSTRACT

Dr. Jelly Leviza, S.H., Hum. * Sutiarnoto, S.H., Hum. **

Chrisyela Sinaga ***

.

This study aims to determine the regulation of nuclear in international law perspection, international legal regulation in maintaining peace and stability of global security and shape the rules issued by the United Nations in the form of UN Security Council Resolution related to North Korea's nuclear test on 12 February 2013 in order to maintain peace and stability of the global security .

The method used is the normative legal research with specification of descriptive research. The results are presented systematically through data collection is done by seeking information through library or secondary data including primary legal materials, secondary and tertiary-related issues.

The results showed that the rule of international law that regulates nuclear contained in the UN Charter, UN General Assembly Resolution, UN Security Council Resolution, and the Statute of the IAEA. Setting of international law in maintaining global peace and security stability seen from the formation of the United Nations whose purpose is to maintain international peace and security. The rules issued by the United Nations in the form of UN Security Council Resolution related to North Korea's nuclear test on 12 February 2013 were the United Nations Security Council Resolution No. 2094 which provides for sanctions against North Korea in the form of an order to North Korea to abandon all nuclear weapons programs, enforcement of sanctions new finance to block financial transactions that support North Korea's illegal activities, inspection of suspicious cargo and denial of access to ports and shipping cost related to North Korea in accordance with the law and allow stronger enforcement of the sanctions that have been imposed by the UN Member States.

Keywords: Nuclear, Nuclear Tests, Nuclear North Korea, Peace and Global Security

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : Chrisyela Sinaga

NIM : 090200180

Judul : TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL TERHADAP

UJI COBA NUKLIR KOREA UTARA DAN

KAITANNYA DENGAN PERDAMAIAN DAN

STABILITAS KEAMANAN GLOBAL

menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini adalah betul-betul hasil karya saya

sendiri dan tidak menjiplak hasil karya orang lain maupun dibuatkan oleh orang

lain.

Apabila ternyata terbukti saya melakukan pelanggaran sebagaimana

tersebut di atas, maka saya bersedia mempertanggunjawabkannya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku termasuk menerima sanksi pencabutan gelar kesarjanaan

yang telah saya peroleh.

Medan, Juli 2013

CHRISYELA SINAGA

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan hormat syukur penulis panjatkan kepada Allah Bapa dan

anakNya Tuhan Yesus Kristus Sang Kepala Gerakan sebagai Tuhan dan

Juruselamat yang hidup yang telah mencurahkan berkat dan karuniaNya yang

melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai

salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan masa studinya dan

memperoleh gelar Sarjana Hukum Jurusan Hukum Internasional Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

Sesuai dengan yang tercantum pada halaman depan skripsi ini, maka judul

yang dipilih adalah ”TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL

TERHADAP UJI COBA NUKLIR KOREA UTARA DAN KAITANNYA

DENGAN PERDAMAIAN DAN STABILITAS KEAMANAN GLOBAL”.

Tiada gading yang tak retak, andaipun retak jadikanlah sebagai ukiran,

demikian halnya skripsi ini juga yang masih jauh dari sempurna dalam

penyusunan, pemilihan maupun merangkai kata demi kata, serta kelalaian

dalam proses pengeditan. Dengan segala kerendahan hati, penulis bersedia

menerima kritik dan saran yang membangun agar dapat menjadi acuan bagi

penulis dalam karya penulisan berikutnya.

Sebagai penghargaan dan ucapan terimakasih kepada semua dukungan

dan perhatian yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih

(7)

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM). Sp.A(K) selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara ;

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum

selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,

Bapak Syafruddin, S.H. M.H. D.F.M. selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara, dan Bapak Muhammad Husni, S.H.,

M.Hum. Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ;

3. Bapak Arif, S.H., M.H. selaku Ketua Departemen Hukum Internasional

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ;

4. Bapak Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum. selaku Sekretaris Departemen Hukum

Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus Dosen

Pembimbing I, yang mendukung penulis dalam pemilihan judul dan

membimbing penulis dalam masa penulisan sampai penyelesaian skripsi ini ;

5. Bapak Sutiarnoto, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini ;

6. Ibu Dr. Marlina, S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis

yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama perkuliahan

di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ;

7. Segenap Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah

(8)

8. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang

telah memberikan pelayanan yang baik berkaitan dengan kegiatan belajar

mengajar ;

9. Yang teristimewa dan penulis cintai Ayahanda H. Sinaga dan Ibunda B.

Purba yang telah sabar dalam mengasuh dan mendidik serta memberi

dorongan kepada penulis dengan iringan doa yang tak henti-hentinya serta

kerja keras, kesabaran, nasehat dan kasih sayang sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi. Penulis mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya buat ayahanda dan ibunda tercinta. Semua hal yang telah kalian

berikan tidak akan mungkin dapat tergantikan. Semoga saya bisa membuat

ayahanda dan ibunda bangga ;

10.Abang-abangku, Hedbien Frederik Sinaga, S.T., Ade FD Sinaga S.H., Briptu.

Briend Sinaga, dan adikku Oinike Sinaga, Irene Sinaga yang telah memberi

masa indah dan banyak pelajaran hidup dari saat penulis lahir hingga

sekarang. “Jika punya cita-cita harus dilakukan dengan belajar dan usaha.

Belajar dan belajar dan berdoa. Sai adong do tempat na denggan tu akka

jolma namalo jala na marYesus.” ;

11.Segenap keluarga pinompar Op. Hanna Sinaga dan Op. Melva Purba, dan kak

Ronauli Tumanggor.

12.Fredy Yohannes, yang selalu mendukung, menyemangati dan mendoakan

penulis selama proses penulisan skripsi. Semoga skripsinya juga selesai dan

(9)

13.Pelayan-pelayan Kristus di Pengurus Komisariat Gerakan Mahasiswa Kristen

Indonesia Komisariat Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Masa

Bakti 2010-2011 (KaSuk Derma (kakak kelompok), bang Nimrot, bang

Uhum, Nono, kak Whenny, kak Juni, bang Jery, Obe, kak Sondang) dan

Masa Bakti 2011-2012 ‘keluargaku yang kapalnya terus digoyang’ (Ketuaku

Jeffrianto, Jeje, Onyak, Jojo, Bapa Hotman, Merty, Ricky, Togi, Inggri, Cipo,

Daniel, dan Dessy). Semoga pelayanan kita kepadaNya tidak terhenti di masa

mahasiswa saja, dan kita tetap terus membawa harta karun idealisme itu ke

tempat dimana kita ditempatkan Tuhan ;

14.Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Komisariat Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, terkhusus buat kakanda-kakandaku, bang Cnr,

bang Tondi, bang Putra, bang Andre, kak Melly, kak Debo, kak Witra, bang

Oude, bang David, bang Bani, bang Lincoln, dan saudara/i kader, Anggie,

Hardy, Sahat, Kristi, Rio Montes, Sumanggam, Jan, Rudy Voiler, Julius,

Defina, Nurmawati, Dona, Novly, Togar, Ari, Naomi, Ubi, Putri, yang telah

memberikan pembelajaran dan pengalaman tak ternilai bagi penulis;

15.Sahabat-sahabatku alumni SD Swasta RK Pakkat 1997, SMP Swasta RK

Pakkat 2003, dan SMA Swasta RK Santa Maria Pakkat 2006 khususnya kelas

SerDADu XII IPA 2, (Jadiaman, Bernath, Zenny, Riris, Apriadi, Artasari,

Ardi, Ros, Monang, Chandra, Mesy, Joseph, Juni, Sumitro), Yassir, Givson,

Weldy, Jhon Ricardo, Eva, Maria, yang telah memberi warna indah masa

remaja yang luarbiasa dan para guru-guru tercinta yang telah

(10)

16.Pramuka dan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Humbang Hasundutan ;

17.International Affairs Office USU, Ibu Dra. Asima Yanty Siahaan, M.A.,

Ph.D, Ibu Joiverdia Arifiyanto, S.H., M.H., Pak Adar, kak Elisabeth, kak

Ajeng, bang Freddy, dan bang Hery untuk tempat magang yang nyaman dan

membangun pribadiku ;

18.ILSA (International Law Student Association) FH USU ;

19.Kawan-kawan seperjuangan stambuk 2009 khususnya grup H dan grup E,

Lorensia, Putri, Eka, Andi. Terimakasih telah menjadi rekan sekelas yang

saling membangun. Semoga kelak semuanya jadi alumnus yang sukses ;

20.Alunan lagu BIGBANG dan Sheila on 7 yang selalu menemani dan

membangkitkan semangat penulis dalam mengerjakan skrispi ini ;

21.Serta setiap pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi

ini yang namanya tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap

pihak terkhususnya pembaca.

Medan, Juli 2013

Hormat Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...

ABSTRACT ...

LEMBAR PERNYATAAN ...

KATA PENGANTAR ...

DAFTAR ISI ...

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...

B. Perumusan Masalah ...

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ...

D. Keaslian Penulisan ...

E. Tinjauan Kepustakaan ...

F. Metode Penelitian ...

G. Sistematika Penulisan ...

BAB II : PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL

MENGENAI NUKLIR

A. Suatu Tinjauan Tentang Nuklir ...

1. Pengertian Nuklir ...

(12)

B. Implikasi Penemuan Nuklir ...

1. Dampak Positif ...

2. Dampak Negatif ...

C. Instrumen Hukum Internasional terkait Nuklir ...

1. Piagam PBB ...

2. Resolusi Majelis Umum PBB ...

3. Resolusi Dewan Keamanan PBB ...

4. Statuta IAEA ...

BAB III : PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL DALAM

MENJAGA PERDAMAIAN DAN STABILITAS

KEAMANAN GLOBAL

A. Latar Belakang Uji Coba Nuklir Pasca Perang Dunia II ..

B. Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir ...

C. Peran PBB dalam Menjaga Perdamaian dan Stabilitas

Keamanan Global dalam Perspektif Hukum

Internasional ...

BAB IV : UJI COBA NUKLIR KOREA UTARA 12 PEBRUARI

2013 DAN KAITANNYA DENGAN PERDAMAIAN

DAN STABILITAS KEAMANAN GLOBAL

A. Latar Belakang Dilakukannya Uji Coba Nuklir Korea

(13)

B. Dampak Uji Coba Nuklir Korea Utara 12 Pebruari 2013

terhadap Perdamaian dan Stabilitas Keamanan Global ....

C. Sanksi PBB atas Uji Coba Nuklir Korea Utara 12

Pebruari 2013 ...

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

(14)

ABSTRAK

Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum.* Sutiarnoto, S.H., M.Hum.**

Chrisyela Sinaga***

.

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaturan mengenai nuklir menurut hukum internasional, pengaturan hukum internasional dalam menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global serta bentuk aturan yang dikeluarkan oleh PBB dalam bentuk Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait ujicoba nuklir Korea Utara tanggal 12 Pebruari 2013 guna menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global.

Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif. Hasil penelitian disajikan secara sistematis melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari informasi melalui studi pustaka atau data-data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, sekunder dan tertier yang terkait dengan permasalahan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat aturan hukum internasional yang mengatur mengenai nuklir terdapat di dalam Piagam PBB, Resolusi Majelis Umum PBB, Resolusi Dewan Keamanan PBB, dan Statuta IAEA. Pengaturan hukum internasional dalam menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global terlihat dari terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa yang tujuannya adalah memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

Aturan-aturan yang dikeluarkan oleh PBB dalam bentuk Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait ujicoba nuklir Korea Utara tanggal 12 Pebruari 2013 adalah Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2094 yang berisi tentang sanksi terhadap Korea Utara berupa perintah kepada Korea Utara untuk meninggalkan semua program senjata nuklirnya, pemberlakuan sanksi keuangan baru untuk memblokir transaksi keuangan yang mendukung aktivitas ilegal Korea Utara, pemeriksaan kargo yang mencurigakan dan penolakan akses pelabuhan serta penerbangan terhadap pengiriman terkait Korea Utara sesuai ketentuan hukum dan memungkinkan penegakan lebih kuat dari sanksi-sanksi yang sudah dijatuhkan oleh Negara-Negara Anggota PBB.

Kata Kunci : Nuklir, Ujicoba Nuklir, Nuklir Korea Utara, Perdamaian dan Keamanan Global

(15)

ABSTRACT

Dr. Jelly Leviza, S.H., Hum. * Sutiarnoto, S.H., Hum. **

Chrisyela Sinaga ***

.

This study aims to determine the regulation of nuclear in international law perspection, international legal regulation in maintaining peace and stability of global security and shape the rules issued by the United Nations in the form of UN Security Council Resolution related to North Korea's nuclear test on 12 February 2013 in order to maintain peace and stability of the global security .

The method used is the normative legal research with specification of descriptive research. The results are presented systematically through data collection is done by seeking information through library or secondary data including primary legal materials, secondary and tertiary-related issues.

The results showed that the rule of international law that regulates nuclear contained in the UN Charter, UN General Assembly Resolution, UN Security Council Resolution, and the Statute of the IAEA. Setting of international law in maintaining global peace and security stability seen from the formation of the United Nations whose purpose is to maintain international peace and security. The rules issued by the United Nations in the form of UN Security Council Resolution related to North Korea's nuclear test on 12 February 2013 were the United Nations Security Council Resolution No. 2094 which provides for sanctions against North Korea in the form of an order to North Korea to abandon all nuclear weapons programs, enforcement of sanctions new finance to block financial transactions that support North Korea's illegal activities, inspection of suspicious cargo and denial of access to ports and shipping cost related to North Korea in accordance with the law and allow stronger enforcement of the sanctions that have been imposed by the UN Member States.

Keywords: Nuclear, Nuclear Tests, Nuclear North Korea, Peace and Global Security

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum internasional dapat didefinisikan sebagai keseluruhan hukum yang

untuk sebagian besar terdiri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang

terhadapnya Negara-negara merasa dirinya terikat untuk menaati, dan karenanya,

benar-benar ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan mereka satu sama

lain.1 Hukum internasional telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Hukum internasional kini tidak hanya merupakan suatu sistem yang terdiri dari

kaidah-kaidah yang mengatur hubungan antar Negara-negara saja. Hal ini

disebabkan banyaknya lahir negara-negara baru yang mengakibatkan

meningkatnya hubungan antar Negara yang mendorong pembentukan

lembaga-lembaga atau organisasi internasional permanen seperti Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) yang mampu menjalin hubungan satu sama lain dan dengan

negara-negara, serta adanya gerakan yang disponsori oleh Perserikatan

Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk melindungi kebebasan dan hak asasi manusia.

Kedua kategori perkembangan tersebut telah menyebabkan timbulnya

kaidah-kaidah baru di masa mendatang.2

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang pesat juga

salah satu pendorong berkembangnya hukum internasional. Adanya kemajuan

teknologi dan ilmu pengetahuan mengharuskan dibuatnya ketentuan-ketentuan

1

J.G. Starke, Pengantar Hukum Internasional 1, terjemahan Bambang Iriana Djajaatmadja, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hlm. 3

2

(17)

baru yang mengatur kerjasama antar negara di berbagai bidang untuk mencapai

tujuan bersama. Melalui ketentuan-ketentuan hukum internasional, Negara-negara

secara bersama ingin menciptakan kehidupan yang harmonis guna mencapai

perdamaian dan keamanan yang ditujukan bagi kesejahteraan umat manusia.

Dalam menciptakan perdamaian dan keamanan internasional, berbagai

usaha telah dilakukan. Dengan dibuatnya perjanjian internasional, setiap Negara

dapat berkontribusi secara penuh untuk mencapai kehidupan antar Negara yang

harmonis. Terutama dalam hal stabilitas internasional, yang paling diperhatikan

oleh masyarakat internasional3

Teknologi nuklir banyak memberikan manfaat bagi manusia. Energi nuklir

merupakan jawaban atas kelangkaan sumber energi. Dengan dikembangkannya

energi nuklir sebagai sumber energi alternatif pengganti energi listrik, selain

mampu memberikan kemajuan pada ilmu pengetahuan dan teknologi juga mampu

memberikan kesejahteraan bagi manusia dengan pemanfaatannya menyediakan

pasokan energi yang menjadi kebutuhan manusia dengan jumlah yang besar

dengan efektif, biaya terjangkau dan aman. Tetapi penggunaan tenaga nuklir tidak

terbatas hanya sebagai sumber energi melainkan dapat digunakan untuk berbagai

kepentingan lainnya. Salah satunya adalah dengan mengembangkan senjata nuklir

untuk keperluan militer.

adalah masalah mengenai senjata-senjata

pemusnah massal (weapon of mass destruction) atau yang lebih dikenal dengan

senjata nuklir.

(18)

Penggunaan senjata nuklir yang pernah terjadi yaitu serangan bom atom di

Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika

Serikat, Harry S. Truman, yang terjadi selama Perang Dunia II terhadap

Kekaisaran Jepang dimana nuklir “Little Boy” dijatuhkan di kota Hiroshima pada

tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkan

bom nuklir “Fat Man” di atas Nagasaki. Bom atom ini membunuh sebanyak

140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945.4

Sejak itu, ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan

radiasi yang dikeluarkan oleh bom.5

Serangan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki menimbulkan banyak

kerugian serta menyisakan ketakutan pada masyarakat internasional terutama

Negara-negara non-pemilik nuklir terhadap penggunaannya di masa mendatang

yang dapat membunuh umat manusia. Untuk mengantisipasi masalah tersebut

dibentuklah Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy

Agency/IAEA) yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

yaitu sebuah organisasi independen yang didirikan pada 29 Juli 1957 dengan

tujuan mencegah penyalahgunaan nuklir dan mempromosikan penggunaan nuklir

untuk tujuan damai serta menangkal penggunaannya untuk keperluan militer. Pada kedua kota, mayoritas yang tewas

adalah penduduk.

4

sumber “Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki”., 2013 pukul 17:09

5

Rezelman, David; F.G. Gosling and Terrence R. Fehner (2000)

dikutip dari sumber “Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki”.,

(19)

Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy

Agency/IAEA) sebagai badan internasional pengawas penggunaan tenaga nuklir

membuat perangkat-perangkat hukum internasional berupa konvensi internasional

yang berada di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa serta konvensi/

traktat dari Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy

Agency/IAEA) tersebut.

Instrumen hukum internasional berupa konvensi mengenai

ketenaganukliran ditaati oleh Negara angggotanya dan apabila ditemui ada

negara-negara anggotanya yang melakukan pelanggaran terhadap isi konvensi

maka akan dikenai sanksi berupa Resolusi Dewan Keamanan PBB yang

ditetapkan dan dilaksanakan oleh Dewan Keamanan PBB sebagai badan

pengawas dalam memelihara perdamaian dan stabilitas keamanan global.

Seperti yang terjadi pada tanggal 12 Pebruari 2013 lalu, Korea Utara6

berhasil melakukan ujicoba nuklir ketiganya dalam kurun waktu 7 tahun terakhir.

Ujicoba nuklir tersebut diketahui setelah terjadi gempa berkekuatan 5,1 SR7

6 Korea Utara, secara resmi disebut Republik Demokratik Rakyat Korea adalah sebuah yang

mengguncang daerah Pegunungan Sungjibaegam, sekitar 300 km sebelah timur

laut kota Pyongyang (Korea Utara) yang merupakan akibat ledakan atas ujicoba

tersebut. Ujicoba kali ini merupakan yang ujicoba ketiga setelah dilakukannya

ujicoba nuklir pada tahun 2006 dan tahun 2009.

terbesarnya adalah

7

Berdasarkan hasil lapora

dikutip dari sumber “Ujicoba nuklir Korea Utara 2013”.,

(20)

Ujicoba nuklir yang dilakukan Korea Utara tersebut mendapat kecaman

dan sangat disayangkan oleh berbagai pihak karena dianggap sebagai tindakan

provokasi dan mengancam perdamaian dan stabilitas keamanan global. Ujicoba

nuklir ketiga ini merupakan respon atas dikeluarkannya resolusi Dewan

Keamanan PBB yang berisi sanksi terhadap peluncuran roket Korea Utara pada

12 Desember 2012. Korea Utara telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB

No. 1695 tahun 2006, resolusi No. 1718 tahun 2008 dan resolusi No. 1874 tahun

2009.8

Selain Korea Utara masih terdapat beberapa Negara yang diindikasi

sedang melakukan pengembangan tenaga nuklir untuk keperluan militer. Tetapi

Korea Utara-lah yang menyatakan bahwa negaranya memiliki senjata nuklir aktif

dan secara terbuka menyatakan keinginannya untuk diakui sebagai Negara nuklir.

Pernyataan Korea Utara tersebut terbukti dengan dilakukannya serangkaian

ujicoba nuklir ditengah sedemikian banyak konvensi dan perjanjian internasional

yang melarang tindakan tersebut serta sanksi yang sudah dijatuhkan oleh Dewan

Keamanan PBB.

Berbagai pihak menilai peluncuran roket tersebut adalah ujicoba

terselubung rudal balistik dan telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB

karena telah mengancam perdamaian dan stabilitas keamanan global khususnya di

kawasan Semenanjung Korea dan kawasan Pasifik.

Oleh karena itu, untuk mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan

akibat penyalahgunaan tenaga nuklir untuk keperluan militer, masyarakat dunia

melalui Badan Tenaga Atom Internasional/ IAEA menetapkan berbagai peraturan

8

Yesi Syelvia. “Luncurkan Unha-3, Korut langgar 3 resolusi DK PBB.” Dikutip dari

sumber

(21)

internasional baik berupa konvensi ataupun perjanjian internasional yang harus

dipatuhi oleh Negara-negara terutama yang sedang mengembangkan teknologi

nuklirnya. Hal ini dilakukan demi menghindari kemungkinan-kemungkinan

terganggunya perdamaian dan stabilitas keamanan global yang mungkin saja

dapat memicu perang nuklir sebagai akibat yang timbul atas penyalahgunaan

nuklir.

Berdasarkan uraian di atas maka dirasa penting untuk mengkaji mengenai

ujicoba nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara pada tanggal 12 Pebruari 2013

yang lalu karena dianggap sebagai tindakan provokasi yang tidak dibenarkan dan

dapat menjadi stimulan proliferasi pengembangan senjata nuklir bagi Negara lain

yang dapat mengancam perdamaian dan stabilitas keamanan global.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang di atas, adapun permasalahan dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perangkat aturan hukum internasional mengatur mengenai nuklir?

2. Bagaimana pengaturan hukum internasional dalam menjaga perdamaian dan

stabilitas keamanan global?

3. Bagaimana aturan-aturan yang dikeluarkan oleh PBB dalam bentuk Resolusi

Dewan Keamanan PBB terkait ujicoba nuklir Korea Utara tanggal 12 Pebruari

(22)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perangkat aturan hukum internasional terkait nuklir.

2. Untuk mengetahui pengaturan hukum internasional dalam menjaga

perdamaian dan stabilitas keamanan global.

3. Untuk mengetahui aturan-aturan yang dikeluarkan oleh PBB dalam bentuk

Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait ujicoba nuklir Korea Utara

tanggal 12 Pebruari 2013 guna menjaga perdamaian dan stabilitas

keamanan global.

Manfaat Penelitian

Secara praktis dapat memberikan pengertian dan informasi tentang

nuklir dan perangkat hukum internasional yang mengaturnya. Selain itu

sebagai sumbangsih bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara dan masyarakat luas agar memahami dampak ujicoba nuklir serta

aturan-aturan yang dipakai dalam penyelesaian permasalahan mengenai

ujicoba nuklir guna menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan global.

D. Keaslian Penelitian

Penelitian ini adalah asli, sebab ide, gagasan pemikiran dalam penelitian

ini bukan merupakan hasil ciptaan atau hasil penggandaan dari karya tulis orang

(23)

dipertanggungjawabkan keasliannya dan belum pernah ada judul yang sama,

demikian juga dengan pembahasan yang diuraikan berdasarkan pemeriksaan oleh

Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara/

Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Fakultas Hukum USU tertanggal 5

Maret 2013. Dalam hal mendukung penelitian ini dipakai pendapat-pendapat para

sarjana yang diambil atau dikutip berdasarkan daftar referensi dari buku para

sarjana yang ada hubungannya dengan masalah dan pembahasan yang disajikan.

E. Tinjauan Kepustakaan

Penelitian ini memperoleh bahan tulisannya dari berbagai sumber yang

dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan berupa buku-buku,

laporan-laporan, dan informasi dari internet. Untuk itu akan diberikan penegasan dan

pengertian dari judul penelitian, yang diambil dari sumber-sumber buku yang

memberikan pengertian terhadap judul penelitian ini, yang ditinjau dari sudut

etimologi dan pengertian-pengertian lainnya dari sudut ilmu hukum maupun dari

pendapat para sarjana, sehingga mempunyai arti yang lebih tegas.

Pengertian judul “TINJAUAN HUKUM INTERNASIONAL

TERHADAP UJICOBA NUKLIR KOREA UTARA DAN KAITANNYA

DENGAN PERDAMAIAN DAN STABILITAS KEAMANAN GLOBAL”

dapat diartikan secara etimologis.

Hukum adalah himpunan petunjuk hidup – perintah dan larangan – yang

mengatur tata tertib dalam sesuatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh

(24)

tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah atau penguasa masyarakat

itu.9; internasional adalah menyangkut bangsa, negera seluruh dunia atau

antarbangsa. Hukum internasional adalah ilmu yang mempelajari dan meninjau

dari sudut hukum segala kejadian dalam sejarah politik internasional dan

hubungan internasional.10

Ujicoba artinya pengujian sesuatu sebelum dipakai atau dilaksanakan

(bahan tes, kendaraan, dsb);11 nuklir adalah berhubungan dengan atau

menggunakan inti atau energi (tenaga) atom.12 Nuklir dalam hal ini dimaksudkan

adalah senjata nuklir artinya “devices capable of releasing nuclear energy in an

uncontrolled manner and having characteristics appropriate for use for warlike

purposes.”13

Perdamaian berasal dari kata dasar damai yang berarti tidak ada perang,

tidak ada kerusuhan, aman, tenteram, tenang dan keadaan tidak bermusuhan,

rukun.

(Alat-alat yang dapat menghasilkan energi nuklir secara tidak

terkendali dan memiliki karakteristik yang sesuai untuk digunakan untuk

tujuan-tujuan perang). Secara umum dapat digambarkan bahwa ujicoba nuklir adalah

pengujian terhadap alat penghasil energi nuklir yang memiliki karakteristik dan

dapat digunakan untuk keperluan militer dan perang.

14

Berasal dari bahasa Latin , yang berarti "kebebasan dari kekacauan

9

E. Utrecht/Moh. Saleh Djindang, Pengantar Dalam Hukum Indonesia, PT. Ichtiar Baru, Jakarta, 1989, hal. 3

10

Ibid., hlm. 445 11

“Uji” sebagaimana dimuat dalam 2013 pukul 18:08

12

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hlm. 618

13

The Tlateloco Treaty Article 3

14

(25)

sipil." Perdamaian adalah keadaan harmoni yang ditandai oleh kurangnya

kekerasan, perilaku konflik dan kebebasan dari rasa takut kekerasan.15

Stabilitas adalah Negara atau kualitas menjadi stabil, terutama:

a. Resistensi terhadap perubahan, kerusakan, atau perpindahan.

b. Keteguhan karakter atau tujuan; ketabahan.

c. Keandalan; ketergantungan.16

Keamanan adalah suatu kondisi yang menurut anggapan Negara-negara

tidak terdapat bahaya ancaman militer, tekanan politik akan pemaksaan ekonomi,

sehingga mereka mampu secara bebas melakukan pembangunan dan mengejar

kemajuan.

Global yang terdiri dari kata17 yang berkaitan dengan semua

bagian dari dunia. Dalam hal ini, global yang dimaksud adalah berada pada ruang

lingkup internasional baik secara menyeluruh termasuk juga wilayah regional.

Karenanya, keamanan global merupakan hasil dan perpaduan keamanan

masing-masing dan setiap Negara anggota masyarakat internasional, sehingga dengan

demikian keamanan internasional tidak dapat dicapai tanpa kerjasama

internasional secara penuh. Akan tetapi, pengertian keamanan lebih bersifat nisbi

dibanding mutlak.

15

“Peace” sebagaimana dimuat dalam

diakses tanggal 7 Juni 2013 pukul 18:13 16

“Stability” sebagaimana dimuat dalam

terakhir diakses tanggal 7 Juni 2013 pukul 18:15 17

“Global” sebagaimana dimuat dalam

(26)

F. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang akan ditempuh dalam memperoleh

data-data atau bahan-bahan dalam penelitian meliputi :

1. Jenis Penelitian

Sebagaimana lazimnya penulisan dalam penyusunan dan penulisan karya

tulis ilmiah yang harus berdasarkan fakta-fakta dan data-data obyektif (benar dan

layak dipercaya), demikian halnya dalam menyusun dan menyelesaikan penulisan

penelitian ini sebagai karya tulis ilmiah juga menggunakan pengumpulan data

secara ilmiah (metodologi), guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam

penyusunannya sesuai dengan yang telah direncanakan semula yaitu menjawab

permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya.

Metode penulisan yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan

penelitian hukum normatif (yuridis normatif) yang dilakukan dan ditujukan pada

norma-norma hukum yang berlaku. Dalam penelitian ini, metode yuridis normatif

yang digunakan adalah norma-norma hukum internasional yang tertuang dalam

bentuk Treaty (perjanjian) dan Resolusi Dewan Keamanan PBB.

2. Jenis Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Adapun data sekunder yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Bahan hukum primer, yaitu semua dokumen peraturan yang mengikat dan

(27)

penelitian, yakni berupa Undang-undang, Perjanjian Internasional dan

sebagainya.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu semua dokumen yang merupakan

tulisan-tulisan atau karya-karya para ahli hukum dalam buku-buku teks, jurnal,

makalah, surat kabar, majalah, internet dan lain-lain yang berkaitan dengan

masalah penelitian.

c. Bahan hukum tersier, yaitu semua dokumen yang berisi konsep-konsep

dan keterangan-keterangan yang mendukung bahan hukum primer dan

bahan hukum sekunder seperti kamus hukum, kamus bahasa, ensiklopedia,

dan lain-lain.

3. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan

(Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan

pustaka atau yang disebut dengan data sekunder. Adapun data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini antara lain berasal dari buku-buku koleksi pribadi

maupun pinjaman dari perpustakaan, makalah, jurnal serta artikel baik yang

diambil dari media cetak maupun media elektronik, termasuk peraturan

perundang-undangan.

Tahap-tahap pengumpulan data melalui studi pustaka adalah sebagai

berikut :

a. Melakukan inventarisasi hukum positif dan bahan-bahan hukum lainnya

(28)

b. Melakukan penelusuran kepustakaan melalui artikel-artikel media cetak

maupun elektronik, dan peraturan perundang-undangan.

c. Mengelompokkan data-data yang relevan dengan permasalahan.

d. Menganalisa data-data yang relevan tersebut untuk menyelesaikan masalah

yang menjadi objek penelitian.

4. Analisis Data

Data sekunder yang telah disusun secara sistematis kemudian dianalisa

secara perspektif dengan menggunakan metode deduktif dan induktif. Metode

deduktif dilakukan dengan membaca, menafsirkan dan membandingkan,

sedangkan metode induktif dilakukan dengan menerjemahkan berbagai sumber

yang berhubungan dengan topik penelitian ini, sehingga diperoleh kesimpulan

yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.

G. Sistematika Penulisan

Secara sistematis penelitian ini dibagi dalam beberapa bab dan tiap-tiap

bab dibagi atas sub bab yang terperinci sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan pusataka,

(29)

BAB II : TINJAUAN UMUM HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI

NUKLIR

Bab ini menguraikan tentang nuklir secara umum, dalam bab ini juga

dibahas tentang instrumen hukum internasional yang terkait dengan

nuklir.

BAB III : PERANAN HUKUM INTERNASIONAL DALAM MENJAGA

PERDAMAIAN DAN STABILITAS KEAMANAN GLOBAL

Bab ini menguraikan tentang latar belakang dilakukannya ujicoba

nuklir oleh Negara-negara pasca Perang Dunia II dan perjanjian yang

dibuat untuk mengendalikan pengujicobaan nuklir. Dalam bab ini

juga dibahas tentang peranan PBB dalam menjaga perdamaian dan

stabilitas keamanan global.

BAB IV : UJICOBA NUKLIR KOREA UTARA 12 PEBRUARI 2013 DAN

KAITANNYA DENGAN PERDAMAIAN DAN STABILITAS

KEAMANAN GLOBAL

Bab ini menguraikan ujicoba nuklir Korea Utara pada 12 Pebruari

2013 dan dampak yang ditimbulkannya. Selain itu diuraikan juga

tentang aturan-aturan yang dikeluarkan PBB dalam bentuk resolusi

Dewan Keamanan PBB terkait ujicoba tersebut guna menjaga

perdamaian dan stabilitas keamanan global.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab terakhir yang menguraikan tentang kesimpulan

(30)

BAB II

PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI NUKLIR

A. Suatu Tinjauan Tentang Nuklir

1. Pengertian Nuklir

Kata nuklir mungkin sudah tidak asing lagi didengar. Nuklir, sebuah kata

yang saat ini banyak diberitakan di media cetak maupun elektronik terkait Korea

Utara yang telah melakukan ujicoba nuklirnya pada 12 Pebruari 2013 silam.

Istilah nuklir mulai dikenal masyarakat dunia setelah terjadinya serangan bom

nuklir di kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 194518

Akibat dari peristiwa tersebut, sebagian orang seringkali mengkaitkan

pengertian nuklir ini dengan sesuatu yang sangat berbahaya. Dalam hal ini, yang

semakin membuat orang semakin resah adalah dengan adanya penggunaan

teknologi nuklir yang dapat membunuh manusia. Sebagian orang secara langsung

mendefinisikan bahwa nuklir adalah senjata nuklir

yang

meluluhlantakkan kedua kota tersebut dalam sekejap dan menimbulkan ribuan

orang tewas akibat luka dan sakit sebagai akibat dari radiasi yang dikeluarkan

oleh bom serta menimbulkan kerusakan lingkungan hidup.

19

18

“Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki” sebagaimana dimuat dalam itu sendiri. Hal ini

tanggal 14 Juni 2013 pukul 13:59 WIB

19

(31)

disebabkan teknologi nuklir yang kita miliki sudah cukup untuk membuat benda

(bom) yang memiliki daya ledak yang sangat besar.20

Selain itu, bayangan buruk peristiwa ledakan Pembangkit Listrik Tenaga

Nuklir (PLTN) Chernobyl pada tanggal 26 April 198621 yang juga menelan

banyak korban jiwa serta timbulnya radiasi nuklir yang mengakibatkan kerugian

dimana jumlah pekerja yang dilibatkan untuk menanggulangi bencana ini sekitar

500.000 orang, dan menghabiskan dana sebesar 18 miliar rubel dan

mempengaruhi ekonomi Uni Soviet22

Dalam pengertian umum, nuklir adalah berhubungan dengan atau

menggunakan inti atau energi (tenaga) atom.

serta terjadinya sejumlah kematian setelah

peristiwa tersebut. Kejadian tersebut menimbulkan stigma bahwa nuklir itu adalah

sesuatu yang berbahaya tanpa mengetahui dengan pasti apa itu nuklir dan manfaat

positif yang dimilikinya.

23

20

“Apa itu Nuklir…!!” sebagaimana dimuat dalam Segala sesuatu yang berkaitan

dengan nuklir adalah berhubungan dengan atom. Atom merupakan bagian terkecil

dari suatu benda yang terdiri atas proton, neutron dan elektron. Nuklir merupakan

pukul 00:44 WIB

21

“Bencana Chernobyl” sebagaimana dimuat dalam WIB

22

“From interviews withThe

Battle of Chernobyl. Discovery Channel. Relevant video locations: 31:00, 1:10:00.” Dikutip dari sumber “Bencana Chernobyl” sebagaimana dimuat dalam WIB

23

(32)

inti atom yang tersusun dari proton dan neutron, namun proton dan neutron ini

juga tersusun dari beberapa partikel yang jauh lebih kecil bernama kuark.24

Kejadian pada kehidupan sehari-hari, fenomena alam, jarang sekali

berkaitan dengan reaksi nuklir. Hampir semuanya melibatkan gravitasi dan

elektromagnetik. Keduanya adalah bagian dari empat

bukanlah yang terkuat. Namun dua lainnya,

range yang pendek dan tidak bekerja di luar

inti atom. Inti atom terdiri dari muatan positif yang sesungguhnya akan saling

menjauhi jika tidak ada suatu gaya yang menahannya.25

Dalam fisika nuklir, dikenal dengan dua reaksi nuklir yakni reaksi fusi dan

reaksi fisi. Jika inti atom bertabrakan, dapat terjadi

melepas atau menyerap

dari

hasil tabrakan lebih berat dari besi, maka pada umumnya fusi nuklir

26

Fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua

Fusi nuklir merupakan sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar dan

bom hidrogen meledak.27

24

Ngarayana. “Nuklir Untuk Kehidupan” sebagaimana dimuat dalam

25 “Teknologi Nuklir” sebagaimana dimuat dalam

WIB

26

“Teknologi Nuklir” sebagaimana dimuat dalam WIB

27

(33)

hampir setara, dan melepaskan energi dan neutron dalam prosesnya. Jika neutron

ini ditangkap oleh inti lainnya yang tidak stabil, inti tersebut akan membelah juga

dan memicu28 Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti

atom (nukleus) akibat tubrukan inti atom lainnya sehingga menghasilkan energi

dan atom baru yang mempunyai massa lebih kecil dan juga radiasi

elektromagnetik. Kalau reaksi fisi menghasilkan radiasi elektromagnetik29, maka

reaksi fusi menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma.30

Nuklir merupakan benda misterius yang mana manusia selalu berusaha

untuk menguak rahasianya. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meneliti

teknologi nuklir tersebut. Albert Einstein (1879-1955), melalui teori Relativitas

Khusus mengungkapkan bahwa massa dapat dianggap sebagai bentuk lain dari

energi. Menurut Einstein, jika entah bagaimana massa diubah menjadi energi, dan

akan mungkin untuk membebaskan sejumlah besar energi. Hal ini kemudian

diteliti dan dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan lain dan akhirnya menemukan

energi nuklir dengan berbagai pengaplikasian teknologi nuklir tersebut. Akan ada Ketiga jenis radiasi

terjadi secara alami dimana radiasi sinar gamma adalah yang paling berbahaya

dan sulit ditahan.

28 “Teknologi Nuklir” sebagaimana dimuat dalam

WIB

29

Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Jika suatu inti akan melepaskan kelebihan energi dan mungkin melepaskan satu atau dua atau lebih partikel atau gelombang sekaligus. Setiap inti yang tidak stabil akan mengeluarkan energi atau partikel radiasi yang berbeda. Dikutip dari sumber “Pengenalan Radiasi” sebagaimana dimuat dalam

terakhir

diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul 12:36 WIB 30

(34)

banyak manfaat yang diperoleh manusia jika teknologi nuklir ini dimanfaatkan

secara benar.

2. Sejarah Penemuan Nuklir

Awal penemuan nuklir oleh manusia adalah ketika Wilhem K. Roentgen

(1845-1923), fisikawan berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 menemukan

jenis sinar yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Karena belum dikenal,

maka sinar ini diberi nama sinar X. Untuk menghargai jasa beliau dalam

penemuan sinar X tersebut maka sinar tersebut dinamai juga sebagai sinar

Roentgen.31

Setelah penemuan sinar X, berselang satu tahun ditemukanlah gejala

radioaktivitas oleh ahli fisika Perancis, Antonie Henri Becquerel ketika ia

melakukan percobaan plat-plat fotonya diburamkan oleh sinar dari uranium32

dimana selanjutnya bahan yang memiliki sifat yang sama lebih dikenal dengan

istilah bahan radioaktif. Pada tahun 1898, pasangan suami-istri berkebangsaan

Perancis, Pierre Curie (1859-1905) dan Marie Curie (1867-1905) memulai proyek

yang berujung pada penemuan unsur baru yaitu Polonium (Po) dan Radium (Ra)33

yang dapat memiliki sifat yang sama dengan unsur Uranium (U)34

31 Mukhlis Akhadi. “Memahami Asas Optimalisasi dalam Proteksi Radiasi”. Buletin ALARA Vol. 1 No. 1, Agustus 1997. Hlm. 1

.

32

Unsur Uranium (U) pertama kali juga ditemukan oleh Antonie Henri Becquerel. 33

“Sejarah Perkembangan Nuklir di Dunia” sebagaimana dimuat dalam tanggal 12 April 2013 pukul 10:32 WIB

34

(35)

Pada tahun 1902, seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris, Ernest

Rutherford (1871-1937) dan ahli kimia Frederick Soddy (1877-1956)

menerangkan peluruhan radioaktif yang mengubah unsur seperti radium menjadi

unsur lain sambil menghasilkan energi. Hingga akhirnya berselang tiga tahun,

Albert Einstein (1879-1955) berkebangsaan Jerman, menunjukkan kesetaraan

massa dan energi dalam persamaan , sebagai bagian dari Teori Kenisbian

(Relativity) Khusus. Persamaan ini bahkan meramalkan bahwa energi yang amat

besar terkunci di dalam materi dan dapat dilepaskan.

Pada tahun 1910, Soddy mengusulkan adanya isotop - bentuk unsur yang

memiliki sifat-sifat kimia sama tetapi berat atomnya berbeda. Pada tahun 1911,

Rutherford, dengan menggunakan partikel alfa, menyelidiki bagian dalam atom

dan menemukan intinya yang berat. Pada tahun 1913, Francis William Aston

(1877-1945), ahli kimia berkebangsaan Inggris, secara meyakinkan menunjukkan

adanya isotop. Ahli fisika Denmark, Niels Henrik David Bohr (1885-1962)

mengajukan teorinya berdasarkan apa yang telah ditemukan oleh Rutherford dan

teori kuantum ahli fisika Jerman, Max Planck (1858-1947). Pada tahun 1919,

Rutherford menunjukkan perubahan nitrogen menjadi oksigen dan hidrogen

setelah dibentur oleh partikel alfa. Ini adalah reaksi nuklir pertama yang diamati

oleh manusia.

Pada tahun 1928, dalam langkah-langkah pertama ke arah pemahaman

dasar mengenai nuklir, Edward Condon (1902-1974), Ronald Wilfred Gurney

(1898-1953) dan George Gamow (1904-1968), orang Amerika yang lahir di

(36)

dipancarkan dari inti. Deuterium, isotop berat hidrogen yang kemudian dipakai

dalam bom hidrogen (bom-H) yang pertama, ditemukan ahli kimia Amerika,

Harold Urey (1893-1981) pada tahun 1931.

Berselang satu tahun, ahli fisika Inggris John Cockroft (1897-1967) dan

ahli fisika Irlandia Ernest Walton (1903-1995) bekerja sama dalam mengubah

litium menjadi inti helium, memakai proton yang dipercepat dengan alat pemecah

atom sederhana. Ini merupakan pembuktian ekperimental yang pertama terhadap

rumus Einstein, . Neutron, partikel penyusun atom yang ternyata

merupakan kunci ke arah pembelahan inti, ditemukan oleh ahli fisika Inggris

James Chadwick (1891-1974).

Pada tahun 1933, Irene Joliot-Curie (1897-1956) yang merupakan anak

dari Marie dan Pierre Curie bersama suaminya Frederic Joliot-Curie (1900-1958),

ahli fisika Perancis, menunjukkan bahwa beberapa atom yang stabil, mengalami

reaksi nuklir bila dibentur oleh partikel alfa dan berubah menjadi isotop tak stabil

berumur pendek. Inilah keradioaktifan berumur buatan pertama.

Pada tahun 1938, Hans Bethe (1906-2005) di Amerika Serikat berteori

bahwa energi matahari berasal dari reaksi fusi, suatu proses yang memadukan dua

inti ringan dan melepaskan energi yang jumlahnya besar. Istilah reaksi ini yang

kini menghasilkan ledakan bom-H. Pada tahun 1939, Otto Hahn (1879-1968) dan

Fritz Strassmann (1902-1980) di Berlin menembaki uranium dengan neutron dan

menemukan unsur Barium (Ba) yang lebih ringan sebagai hasil dari reaksi itu,

tetapi tidak dapat menjelaskan percobaan munculnya Barium (Ba) tersebut.

(37)

menjelaskan percobaan Hahn dan Strassmann tentang fisi adalah pembelahan

suatu inti berat menjadi inti-inti yang lebih ringan, misalnya inti barium, dengan

melepaskan banyak energi. Frederic Joliot-Curie menunjukkan bahwa fisi satu

atom uranium oleh satu neutron menghasilkan dua atau tiga neutron bebas. Ini

menyarankan kemungkinan reaksi berantai. Dalam reaksi ini neutron baru

melanjutkan dan memperluas reaksi yang dimulai oleh pembenturan neutron awal.

Bohr meramalkan bahwa uranium-235 akan membelah bila ditembak neutron,

tetapi U-235 sangat langka35

Pada tahun 1940, para ahli kimia di Universitas California yang dipimpin

oleh Glenn Seaborg (1912-1999) dan Edwin McMillan (1907-1991) menemukan

plutonium, hasil penembakan U-238 yang radioaktif, dan pengganti yang baik dari

U-235 yang langka. Metode difusi gas untuk memisahkan isotop-isotop uranium

dikembangkan di Universitas Kolombia. Berselang dua tahun, dibawah

pengarahan Enrico Fermi (1901-1954) reaktor nuklir

. Albert Einstein di Amerika Serikat pada Lembaga

Penelaahan Lanjut memperingatkan Presiden Roosevelt akan bahaya militer dari

energi atom.

36

Suatu program atom militer Amerika Serikat dengan nama “Manhattan

Project”, dibentuk dibawah pimpinan Mayor Jenderal Leslie R. Groves. Di Oak pertama dibangun, dan

pada tanggal 2 Desember 1942, berlangsung reaksi berantai pertama dalam

proyek yang diprakarsai dan dikoordinasi oleh Arthur Holly Compton

(1892-1962).

35

Uranium-235 adalah dar mempertahankan jumlah yang signifikan di alam.

36

(38)

Ridge, Tennessee, spektrometer massa dipergunakan untuk memproduksi U-235

murni di bawah pengarahan Ernest Orlando Lawrence (1901-1958).

Pembangunan laboratorium bom atom dimulai di Los Alamos, New Mexico, di

bawah pengarahan Julius Robert Oppenheimer (1904-1967).37

Pada tahun 1943, reaktor-reaktor dibangun di Hanford, Washington, untuk

memproduksi plutonium. Akhirnya bom atom pertama diletuskan di Alamogordo,

New Mexico, pada 16 Juli 1945. Bom atom pertama yang dibuat dan digunakan

untuk kepentingan militer menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal

6 dan 9 Agustus yang menandakan berakhirnya Perang Dunia II dengan

mengalahnya pemerintahan Jepang kepada sekutu.

B. Implikasi Penemuan Nuklir

Penemuan nuklir merupakan salah satu penemuan besar dalam

perkembangan ilmu pengetahuan. Sejak dikembangkannya reaktor nuklir oleh

Enrico Fermi, semakin banyak teknologi baru yang tercipta dari teknologi nuklir

serta pemanfaatan radiasi dari teknologi nuklir yang tidak hanya membahayakan

tetapi juga dapat memberi manfaat yang dapat dirasakan secara langsung oleh

manusia.

1. Dampak Positif

Pemanfaatan nuklir merupakan salah satu alternatif dalam penyediaan

pasokan energi. Penggunaan energi nuklir akan berdampak pada penghematan

bahan bakar fossil berupa gas, minyak bumi, dan batubara, dimana dulu sebagian

37

(39)

besarnya digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Dengan

menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan listrik akan mengurangi perlunya

membakar bahan bakar ini, sehingga cadangannya dapat bertahan lama. Hal ini

juga berdampak langsung pada perlindungan lingkungan.

reaksi fisi nuklir secara terkendali untuk melepaskan energi, termasuk propulsi,

panas, dan pembangkit energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir

terkendali yang menciptakan panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air,

memproduksi uap, dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk

menghasilkan energi listrik dan/ atau melakuka38

Energi nuklir telah memainkan peran signifikan dalam suplai listrik dunia

dan sumber utama listrik di sejumlah negara. Produksi listrik dunia dari nuklir

tumbuh cepat dan kini menyumbang hampir seperlima listrik yang dibangkitkan

di negara-negara industri atau 17% pada produksi listrik dunia, dan berkisar 5%

konsumsi energi primer dunia.39 Dalam penggunaannya sebagai sumber energi

juga terbilang aman karena selain dapat menghasilkan jumlah energi yang sangat

besar dibandingkan pembangkit lainnya, energi nuklir juga tidak mencemari udara

dan menghasilkan sedikit limbah padat serta tidak menghasilkan emisi gas rumah

kaca selama operasi normal dengan dan biaya operasional yang lebih rendah.40

38 “Teknologi Nuklir” sebagaimana dimuat dalam

terakhir diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul 01:13 WIB 39

Biro Kerjasama, Hukum dan Hubungan Masyarakat Badan Tenaga Nuklir Nasional,

“Nuklir, Energi Masa Depan”,

40

(40)

Dalam aplikasinya, nuklir bisa dimanfaatkan untuk kedokteran, pertanian

dan peternakan, hidrologi, industri, serta pangan. Dalam dunia medis,

pengaplikasian teknologi nuklir dapat dimanfaatkan untuk diagnosa. Radioisotop

merupakan bagian yang sangat penting pada proses diagnosis suatu penyakit.

Dengan bantuan peralatan pembentuk citra (imaging devices) dengan

memanfaatkan instrumen yang disebut dengan SPECT (Single Photon Emission

Computed Tomography)41dapat dilakukan penelitian proses biologis yang terjadi

dalam tubuh manusia. Salah satu radioisotop yang sering digunakan adalah

technisium-99m42, yang dapat digunakan untuk mempelajari metabolisme

jantung, hati, paru-paru, ginjal, sirkulasi darah dan struktur tulang. Tujuan lain

dari penggunaan di bidang diagnosis adalah untuk analisis biokimia yang disebut

radio-immunoassay. Teknik ini dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi

hormon, enzim, obat-obatan dan substansi lain dalam darah.43

Manfaat lain dari teknologi nuklir dalam dunia kesehatan adalah terapi

radiasi. Penggunaan radioisotop di bidang pengobatan yang paling banyak adalah

untuk pengobatan kanker, karena sel kanker sangat sensitif terhadap radiasi.

41 SPECT

(Single Photon Emission Computed Tomography) atau Pesawat Gamma Kamera adalah teknik pencitraan menggunakan konvensional kedokteran nuklir planar pencitraan menggunakan mampu memberikan informasi 3D yang sesungguhnya. Informasi ini biasanya disajikan sebagai irisan cross-sectional melalui pasien, tetapi dapat bebas diformat ulang atau dimanipulasi sesuai kebutuhan. Dikutip dari sumber “Single photon pmission computed tomography” sebagaimana

dimuat dalam

terakhir diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul 9:42 WIB

42 Technetium-99m adalah

dengan 99m Tc. Digunakan dalam puluhan juta prosedur diagnostik medis setiap tahunnya. Dikutip dari “Technetium-99m” sebagaimana dimuat dalam terakhir diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul 11:33 WIB

43 Pusat Pendidikan dan Latihan Badan Tenaga Atom Nasional. “Pengenalan Radiasi”

sebagaimana dimuat dalam

terakhir

(41)

Masyarakat kedokteran menggunakan radioisotop Radium untuk pengobatan

kanker dan lebih dikenal dengan brakiterapi. Sedangkan para pakar seringkali

menyebut aplikasi untuk terapi sumber radioisotop terbuka ini disebut sebagai

endoradioterapi. 44 Manfaat lainnya adalah dimana dewasa ini banyak peralatan

kedokteran yang disterilkan menggunakan radiasi gamma dari Co-60. Metode

sterilisasi ini lebih ekonomis dan lebih efektif dibandingkan sterilisasi

menggunakan uap panas, karena proses yang digunakan merupakan proses dingin,

sehingga dapat digunakan untuk benda-benda yang sensitif terhadap panas seperti

bubuk, obat salep, dan larutan kimia. Keuntungan lain dari sterilisasi dengan

menggunakan radiasi adalah proses sterilisasi dapat dilakukan setelah benda

tersebut dikemas dan masa penyimpanan benda tersebut tidak terbatas sepanjang

kemasannya tidak rusak. 45

Pada aplikasi industri dalam eksplorasi minyak dan gas, penggunaan

teknologi nuklir berguna untuk menentukan sifat dari bebatuan sekitar seperti

porositas dan litografi. Teknologi ini melibatkan penggunaan neutron atau sumber

energi sinar gamma dan detektor radiasi yang ditanam dalam bebatuan yang akan

diperiksa. Pada konstruksi jalan, pengukur kelembaban dan kepadatan yang

menggunakan nuklir digunakan untuk mengukur kepadatan tanah, aspal, dan

beton. Biasanya digunakan cesium-137 sebagai sumber energi nuklirnya.46

44

“Dampak Positif dan Negatif dari Nuklir”, dikutip dari sumber

45

Pusat Pendidikan dan Latihan Badan Tenaga Atom Nasional. “Pengenalan Radiasi”

sebagaimana dimuat dalam

terakhir

diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul 12:52 WIB 46

(42)

Radioisotop yang memancarkan radiasi gamma dan pesawat

digunakan untuk “melihat” bagian dalam dari hasil fabrikasi, seperti hasil

pengelasan atau hasil pengecoran, untuk melihat apakah produk tersebut

mempunyai cacat atau tidak, dan memeriksa isi dari suatu kemasan/bungkusan

tertutup, misalnya pemeriksaan bagasi di pelabuhan dan bandara.47

Teknologi nuklir dapat juga digunakan dalam dunia pertanian untuk

mengefisiensi pemupukan dan pengendalian hama tanaman tanpa mengganggu

ekosistem.

suatu mahluk hidup, termasuk tanaman. Dengan berdasar pada prinsip tersebut,

maka para peneliti dapat menemukan varietas unggul tanaman serta menghasilkan

jenis tanaman yang berbeda dari tanaman yang telah ada sebelumnya dan sampai

saat ini telah dihasilkan 1800 jenis tanaman baru. Radiasi nuklir juga bermanfaat

untuk pengawetan makanan agar bahan makanan yang disimpan tidak mudah

rusak. Pada teknik pengawetan dengan menggunakan radiasi, makanan dipapari

dengan radiasi gamma berintensitas tinggi yang dapat membunuh organisme

berbahaya, tetapi tanpa mempengaruhi nilai nutrisi makanan tersebut dan tidak

meninggalkan residu serta tidak membuat makanan menjadi

iradiasi juga dapat digunakan untuk sterilisasi kemasan. Di banyak negara

kemasan karton untuk susu disterilkan dengan iradiasi.48

47 Pusat Pendidikan dan Latihan Badan Tenaga Atom Nasional. “Pengenalan Radiasi”

sebagaimana dimuat dalam

terakhir

diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul 12:54 WIB

48 Pusat Pendidikan dan Latihan Badan Tenaga Atom Nasional. “Pengenalan Radiasi”

sebagaimana dimuat dalam

terakhir

(43)

Dengan membandingkan konsentrasi

suatu benda dengan benda lainnya, para ahli geologi, antropologi dan arkeologi

dapat menentukan umur benda yang mereka temukan. Manfaat teknologi nuklir

yang paling sederhana yang paling sering dijumpai oleh manusia adalah seperti

yang digunakan dalam detektor asap dengan memanfaatkan radiasi sinar alfa,

serta perpendaran lampu pada tanda-tanda penunjuk jalan serta akurator

penembakan pada malam hari dengan menggunakan tritium bersama posfor pada

rifle.49

2. Dampak Negatif

Seiring perkembangan teknologi masa kini, teknologi nuklir membawa

banyak perkembangan di dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan

berkembangnya teknologi nuklir, membawa perubahan yang sangat signifikan

pada kehidupan umat manusia akan tetapi selain memberikan pengaruh yang

positif juga menimbulkan efek negatif pula.

Dalam fisika nuklir, energi nuklir tercipta dari sebuah proses yang mana

dua partikel nuklir bertubrukan akibat dari reaksi nuklir. Pada prinsipnya bukan

hanya dua partikel yang bisa bertubrukan sehingga menghasilkan energi,

melainkan lebih dari dua partikel namun kejadian itu sangat jarang.50

49

“Teknologi Nuklir” dikutip dari

Proses

bertubrukannya dua partikel atom atau lebih inilah yang kemudian menghasilkan

ledakan yang maha dahsyat.

diakses tanggal 15 Juni 2013 pukul 01:26 WIB

50

(44)

Pada awal penemuannya, nuklir dibuat bukan dengan tujuan untuk

menciptakan senjata pemusnah massal seperti senjata nuklir, akan tetapi terjadi

penyimpangan dalam pemanfaatan penemuan tersebut oleh manusia. Senjata

nuklir adalah senjata yang mendapatkan tenaga dari reaksi nuklir dan mempunyai

daya pemusnah yang dahsyat, sedangkan bom atom merupakan salah satu tipe

senjata nuklir dimana penghasil energi ledakannya hanya berasal dari proses

reaksi fisi. Lain halnya dengan bom hidrogen yang memperoleh energi ledakan

dari proses reaksi fusi tak terkendali.51

Pemanfaatan nuklir melalui pengoperasian reaktor nuklir juga sangat

membahayakan dan mengancam keselamatan jiwa manusia jika terjadi kebocoran

nuklir dan menyebabkan radiasi. Hal tersebut dapat terjadi karena kesalahan

manusia (human error). Jangkauan radiasi nuklir akibat kebocoran tersebut dapat

menyebar luas dan berakibat fatal bagi lingkungan dan makhluk hidup yang

terkena radiasinya. Radiasi yang diakibatkan oleh reaktor nuklir ini ada dua

macam. Yang pertama adalah radiasi langsung yaitu radiasi yang terjadi bila

radioaktif yang dipancarkan mengenai langsung kulit atau tubuh manusia. Kedua,

radiasi tak langsung. Radiasi tak langsung adalah radiasi yang terjadi lewat Sekalipun diperoleh melalui proses reaksi

yang berbeda, baik bom atom maupun bom hidrogen tetap merupakan jenis

senjata pemusnah massal. Senjata nuklir kini dapat digunakan dengan

menggunakan berbagai cara, seperti melalui pesawat pengebom, peluru kendali,

peluru kendali balistik, dan peluru kendali balistik jarak benua.

51

(45)

makanan dan minuman yang tercemar zat radioaktif, baik melalui udara, air,

maupun media lainnya.

Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri

dari kerusakan sel akibat radiasi maupun zat kimia berbahaya lainnya. Tetapi

radiasi yang terlalu tinggi dapat mengalahkan mekanisme perlindungan ini dan

akan menimbulkan penularan yang dapat terjadi melalui udara, air, tanah,

makanan, serta minuman. Dampak yang ditimbulkan oleh penularan tersebut

adalah berupa penyakit yang tanda-tandanya sangat susah dilihat secara langsung

sehingga berefek panjang dan ujung-ujungnya mematikan.

Secara umum, ada tiga gejala yang paling menentukan dan sangat

mempengaruhi saat terjadinya radiasi nuklir. Ketiganya meliputi total radiasi yang

dipejankan, seberapa dekat dengan sumber radiasi, dan yang terakhir adalah

seberapa lama korban terpejan oleh radiasi. Faktor tersebut akan menentukan

dampak apa yang akan dirasakan para korban. Radiasi yang tinggi bisa langsung

memicu dampak sesaat yang langsung bisa diketahui, sementara radiasi yang

tidak disadari bisa memicu dampak jangka panjang yang biasanya malah lebih

berbahaya.52

Dampak sesaat akibat radiasi tinggi di sekitar reaktor nuklir adalah mual

muntah, diare, sakit kepala, dan demam. Sedangkan dampak yang muncul setelah

beberapa hari terkena radiasi nuklir adalah pusing, mata berkunang-kunang,

disorientasi atau bingung menentukan arah, lemah, letih, tampak lesu, kerontokan

52 DAMPAK RADIASI NUKLIR TERHADAP KESEHATAN MANUSIA (Kasus

Kebocoran Reaktor Nuklir Fukushima, Jepang) dikutip dari sumber

terakhir

(46)

rambut, muntah darah, tekanan darah rendah, dan luka susah sembuh. Dampak

kronis alias dampak jangka panjang dari radiasi nuklir umumnya justru dipicu

oleh tingkat radiasi yang rendah sehingga tidak disadari dan tidak bisa diantisipasi

hingga bertahun-tahun. Energi nuklir dapat menyebarkan material radioaktif

diantaranya melalui hujan yang kontaminasinya menyebabkan penyakit kerusakan

beragam organ tubuh. Selain itu ada efek tertunda yang tidak langsung nampak,

seperti neoplasma (perubahan sel akibat radiasi), katarak, kemandulan,

berkurangnya usia harapan hidup & hambatan pada pertumbuhan.53

Beberapa

dampak akibat paparan radiasi nuklir jangka panjang lainnya antara lain adalah

kanker, penuaan dini, gangguan sistem saraf dan reproduksi, serta terjadinya

mutasi genetik. Tak hanya dampak tersebut, bahkan dampak terbesar ketika

terkena radiasi nuklir tingkatan tinggi yang biasa disebut

dan makin besar pula peluang untuk menyebabkan kematian.

Kebocoran nuklir merupakan sebutan bagi kecelakaan

dapat terjadi ketika sistem pembangkit tenaga nuklir atau kegagalan komponen

menyebabka

bakar nuklir yang dilindungi – yang berisi

serius karena kemungkinan bahwa

elemen

53

(47)

pembangunan, sebuah kebocoran dapat menyebabkan kerusakan parah terhadap

reaktor, dan kemungkinan kehancuran total.54

Terdapat beberapa kasus kebocoran nuklir yang pernah terjadi. Salah

satunya adalah kasus kecelakaan PLTN Chernobyl yang terjadi pada tanggal 26

April 1985, pukul 1.24 dini hari dimana unit 4 reaktornya meledak. Terjadi dua

kali ledakan sangat besar dalam waktu 3 detik, yang telah meruntuhkan atap

gedung. Gas radioaktif, reruntuhan bangunan, dan material berasal dari dalam

gedung reaktor, terlempar ke udara setinggi dua per tiga mil (1 km). Potongan

serpihan bahan bakar reaktor yang sangat panas beterbangan di udara dan jatuh

dalam jarak nyaris mencapai 1 mil (1,6 km) jauhnya, menyulut kebakaran

radioaktif yang menerangi wilayah itu.55

Pada tahun 2011, bencana Nuklir Fukushima Daiichi sebagai sebuah

rentetan

Dua pekerja terbunuh seketika, dan dua

puluh sembilan orang berkubang dalam radiasi yang begitu tinggi sehingga

mereka bisa dikatakan tewas mulai itu. Ratusan ribu orang dievakuasi dari

kota-kota di sekitarnya dan tak terhitung banyaknya hewan yang dimusnahkan untuk

menghindari konsumsi daging yang telah terkena radiasi. Kecelakaan tersebut

terjadi dikarenakan akibat kecerobohan oleh pekerja yang melakukan eksperimen

secara tidak resmi dan berkekuatan rendah. yang mencakup tindakan mematikan

sistem pendingin darurat yang memicu terjadinya kebocoran.

54

“Kebocoran nuklir” sebagaimana dimuat dalam WIB

55

“Kasus Kecelakaan Nuklir Chernobyl” sebagaimana dimuat dalam

terakhir

Referensi

Dokumen terkait

Uji coba dan kemampuan nuklir yang dilakukan Korea Utara pada tahun 2006 Hasil: Uji coba, kekuatan dan kemampuan nuklir Korea Utara pada tahun 2006 merupakan ancaman

Untuk dapat mengambil tindakan yang lebih tepat dan efektif dalam menyelesaikan masalah pengembangan nuklir Korea Utara maka anggota-anggota tetap Dewan Keamanan

Chrisyela Sinaga, Tinjauan Hukum Internasional Terhadap Ujicoba Nuklir Korea Utara dan Kaitannya Dengan Perdamaian Dan Stabilitas Keamanan Global: Skripsi Jurusan Hukum

Ada banyak fungsi organisasi internasional yang telah diterapkan IAEA dalam kasus senjata nuklir Korea Utara, diantaranya adalah IAEA melakukan investigasi dan

Pada 12 Februari 2013, media Korea Utara mengumumkan bahwa negara tersebut telah melancarkan ujicoba nuklir bawah tanah yang merupakan uji coba ketiganya dalam

PENGADAAN DAN PENGEMBANGAN NUKLIR OLEH KOREA UTARA DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL.. S K R I P

Skripsi yang berjudul “Penggunaan Resolusi Oleh Dewan Keamanan PBB Untuk Memaksa Iran Menyetujui Inspeksi IAEA Terhadap Fasilitas Pengembangan Nuklir di Parchin tahun 2012”

Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Aliansi Keamanan Amerika Serikat–Korea Selatan terhadap Pengembangan Nuklir Korea Utara Pada Pemerintahan Kim Jong-un”,