T A H U N P E M B E L A J A R A N 2 0 1 5 / 2 0 1 6
Oleh : Adelya I. Manalu NIM. 4123141002
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Adelya I. Manalu dilahirkan di Parmonangan, Tapanuli Utara tanggal 25
April 1994. Ayah bernama Ungkap Manalu, Amd (+) dan ibu bernama Amidah
Simamora, dan merupakan anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 2000,
penulis masuk SD N 173366 Kec. Parmonangan dan lulus pada tahun 2006. Pada
tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Parmonangan dan lulus
tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 2
Tarutung dan lulus pada tahun 2012. Pada Tahun 2012 penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI EKOSISTEM YANGDIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN TIPE MAKE A MATCH DI KELAS X SMA NEGERI 1 PARMONANGAN
TAHUN PEMBEL AJARAN 2015/ 2016 Adel ya I. Man alu (NI M.4 123141002 )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar biologi yang diajar dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan tipe Make A Match (MAM) di Kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian yaitu pretest dan postest, sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 2 kelas yaitu 41 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel total, terdiri dari dua kelas yaitu X1 kelas
eksperimen Numbered Head Together (NHT) dengan jumlah 20 siswa dan X2
kelas eksperimen Make A Match (MAM) berjumlah 21 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai postes untuk kelas eksperimen Numbered Head Together (NHT) lebih tinggi yakni 82,8 dibandingkan dengan kelas yang menggunakan Make A Match (MAM) yakni 76,2. Dari hasil pengujian hipotesis thitung sebesar 2,057 dibandingkan dengan harga ttabel dengan uji dua pihak dimana
dk = n1 + n2 - 2 = 39 untuk taraf α = 0,05 diperoleh thitung > ttabel (2,057 > 2,022)
yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar biologi pada materi Ekosistem dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan tipe Make a Match (MAM) di Kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
THE COMPARITIVE OF BIOLOGY LEARNING ACHIEVEMENT ON ECOSYSTEM MATERIALS TAUGHT USING COOPERATIVE LEARNING
MODEL TYPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) WITH TYPE MAKE A MATCH (MAM) AT CLASS X SMA NEGERI 1
PARMONANGAN ACADEMIC YEAR 2015/2016 Adel ya I. Man alu (NI M. 4123141002)
ABSTRACK
This research aims to know the compararive of biology learning achievement on ecosystem materials taught using Cooperative learning model Numbered Head Together (NHT) with Make a Match at class X SMA Negeri 1 Parmonangan academic year 2015/2016. This type of research is experimental with research design used pretest and postes design, as the population in this study for all students of class X SMA Negeri 1 Parmonangan academic year 2015/2016 consisting of 2 classes of 41 students. The sample in this research is the total sample consists of two classes, class X1 have 20 students taught using
Number Head Together (NHT) model and X2 have 21 students taught using Make
a Match model.The result sugessted that average value of postest for Numbered Head Together model class is 82.8 higher than Make a Match model class has average value 76.2. From the results of hypothesis testing tcount of 2.057 compared
to the price of ttable test two parties where dk = n1 + n2 - 2 = 39 to review the
level of α = 0.05 so that tcount > ttable (2.057 > 2.022) which mean H0 was rejected
and Ha was accepted. It can be concluded that there are difference result study of
sudents between Coopetaive Learning model type Numbered Head Together with type Make a Match at class X SMA Negeri 1 Parmonangan academic year 2015/2016.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Biologi Materi
Ekosistem yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Tipe Make a Match (MAM) di Kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun Pembelajaran 2015/2016 ”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Abdul Hakim Daulay,M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran– saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, Ibu Dra. Riwayati, M.Si
dan Bapak Halim Simatupang,S.Pd,.M.Pd, sebagai Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan dan saran–saran kepada penulis mulai dari rencana
penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Djongken Simamora,M.Pd dan Bapak Dr.
Hasruddin, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, Ketua Jurusan Biologi
Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA Unimed
yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Bapak Drs. Amri Sinaga selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Parmonangan dan Ibu Rita Nelvia, S.Pd selaku guru Biologi serta siswa– siswi
SMA Negeri 1 Parmonangan yang telah membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian ini.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang mendalam kepada
Ayahanda Alm. Ungkap Manalu,Amd dan Ibunda Amidah Simamora, kedua
selalu memotivasi penulis, serta sanak keluarga yang telah mendoakan serta
memberi dorongan dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman sejawat penulis Roberlian
Sihombing yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian, teman-
seperjuangan Naya Elita Saragih, Juandi Sijabat, Devi Dita Siregar, Nellayani
Ginting, teman- teman Biologi Dik C 2012, teman- teman PPLT SMP AKP
Galang 2015 serta seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu atas segala dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2016
Penulis
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 10
Tabel 3.1. Rancangan penelitian 24
Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal 27
Tabel 3.3 Penjelasan Aspek Penilaian Aktivitas Siswa 29
Tabel 3.4. Pedoman Tingkat Penguasaan Siswa 34
Tabel 4.1. Nilai Pretes pada Kelas NHT dan MAM 39
Tabel 4.2. Nilai Postes pada Kelas NHT dan MAM 39
Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Normalitas 40
Tabel 4.4. Ringkasan Hasil Pengujian Homogenitas Data 41
Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis 41
Tabel 4.6. Ketuntasan Belajar Kelas NHT 42
Tabel 4.7. Ketuntasan Belajar Kelas MAM 42
Tabel 4.8. Persentase Tingkat Penguasaan Siswa Saat Pretes (NHT) 43
Tabel 4.9. Persentase Tingkat Penguasaan Siswa Saat Postes (NHT) 43
Tabel 4.10. Persentase Tingkat Penguasaan Siswa Saat Pretes (MAM) 43
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar xi
Daftar Tabel xii
Daftar Lampiran xiii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 3
1.3.Batasan Masalah 3
1.4.Rumusan Masalah 4
1.5.Tujuan Penelitian 4
1.6.Manfaat Penelitian 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Defenisi Belajar 6
2.1.2. Hakikat Proses Belajar Mengajar 6
2.1.3. Aktivitas Belajar 7
2.1.4. Hasil Belajar 8
2.2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 9
2.2.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 9
2.2.3. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 11
2.2.4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 12
2.2.4.1. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 12
2.2.4.2. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 13
2.2.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match (MAM) 13
2.2.6. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make
a Match 14
2.2.6.1. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match 14
2.2.6.2. Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match 14
2.3. Materi Ekosistem 15
2.3.1. Habitat dan Nishia 15
2.3.2. Tipe- Tipe Ekosistem 16
2.3.3. Interaksi antar Komponen 17
2.4. Kerangka Konseptual 20
2.5. Hipotesis 22
2.5.1. Hipotesis Nihil (H0) 22
2.5.2. Hipotesis Alternatif (Ha) 22
2.5.3. Hipotesis Statistik 22
BAB III. METODE PENELITIAN 23
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 23
3.1.1. Lokasi Penelitian 23
3.1.2. Waktu penelitian 23
3.2. Populasi dan Sampel 23
3.2.1. Populasi 23
3.2.2. Sampel 23
3.3. Variabel Penelitian 23
3.3.1. Variabel Bebas (X) 23
3.3.2. Variabel Terikat (Y) 24
3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian 24
3.5.1. Tahap Perencanaan 25
3.5.2. Tahap Pelaksanaan 25
3.6. Instrumen Penelitian 27
3.6.1. Tes Hasil Belajar 27
3.6.2. Lembar Observasi 28
3.7. Teknik Pengumpulan Data 30
3.7.1. Validitas Tes 30
3.7.2. Reliabilitas Tes 31
3.7.3. Tingkat Kesukaran Tes 31
3.7.4. Daya Pembeda Tes 32
3.7.5. Analisis Instrumen Penelitian 33
3.8. Teknik Analisis Data 33
3.8.1.Uji Normalitas 35
3.8.2. Uji Homogenitas 36
3.8.3. Uji Hipotesis 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38
4.1. Hasil Penelitian 38
4.1.1. Deskripsi Uji Coba Instrumen Penelitian 38
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 38
4.1.2.1. Nilai Pretes Siswa 38
4.1.2.2. Nilai Postes Siswa 39
4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 40
4.1.3.1. Uji Normalitas Data 40
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 41
4.1.3.3. Uji Hipotesis 41
4.1.4. Ketuntasan Belajar 42
4.1.5. Tingkat Penguasaan Siswa 43
4.1.6. Aktivitas Belajar Siswa 44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 50
5.1. Simpulan 50
5.2. Saran 50
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran 53
Lampiran 2. RPP 55
Lampiran 3. Instrumen Tes Kognitif 85
Lampiran 4. Kunci Jawaban Soal 91
Lampiran 5. Lembar Jawaban 92
Lampiran 6. Observasi Aktivitas Hasil Belajar Siswa 93
Lampiran 7. Validitas 105
Lampiran 8. Perhitungan Validitas 106
Lampiran 9. Perhitungan Reliabilitas 108
Lampiran 10. Perhitungan Taraf kesukaran 110
Lampiran 11. Daya Beda 112
Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda 113
Lampiran 13. Uji Instrumen 115
Lampiran 14. Data Hasil Belajar Siswa 117
Lampiran 15. Ketuntasan Belajar 119
Lampiran 16. Persentase Tingkat Penguasaan Siswa 121
Lampiran 17. Perhitungan Rata- rata, Standard Deviasi dan Varians Nilai
Pretes (X1 ) dan Postes (X2 ) 123 Lampiran 18. Uji Normalitas Data Penelitian 127
Lampiran 19. Uji Homogenitas Data Penelitian 131
Lampiran 20. Uji Hipotesis Data Penelitian 133
Lampiran 21. Dokumentasi Penelitian 136
Lampiran 22. Tabel Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 139
Lampiran 23. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 140
Lampiran 24. Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t 141
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Rantai Makanan 19
Gambar 2.2. Jaring-jaring Makanan 20
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian 21
1
Belajar dan mengajar yang sekarang disebut pembelajaran, merupakan dua
aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan pendidikan. Belajar mengacu
kepada apa yang dilakukan individu atau siswa, sedangkan mengajar mengacu
kepada apa yang dilakukan guru. Dua kegiatan tersebut menjadi terpadu manakala
terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru harus
dapat memerankan fungsinya sebagai pengarah belajar atau fasilitator belajar,
sedangkan siswa harus dapat pula berperan sebagai individu yang aktif belajar.
Keterpaduan kedua fungsi tersebut harus mengacu kepada tujuan yang sama yakni
memanusiakan siswa yang secara operasional di Indonesia tercermin dalam tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009) belajar, perkembangan, dan
pendidikan merupakan hal yang menarik dipelajari. Ketiga gejala tersebut terkait
dengan pembelajaran. Belajar dilakukan oleh siswa secara individual.
Perkembangan dialami dan dihayati pula oleh individu siswa. Sedangkan
pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi tersebut,
pendidik atau guru bertindak mendidik si peserta didik atau siswa. Tindak
mendidik tersebut tertuju pada perkembangan siswa menjadi mandiri. Untuk dapat
berkembang menjadi mandiri, siswa harus belajar. Belajar, perkembangan, dan
pendidikan merupakan suatu peristiwa dan tindakan sehari–hari. Dari sisi siswa
sebagai pelaku belajar dan dari sisi guru sebagai pembelajaran, dapat ditemukan
adanya perbedaan dan persamaan. Hubungan guru dengan siswa adalah hubungan
fungsional, dalam arti pelaku pendidik dan pelaku terdidik. Dari segi tujuan yang
akan dicapai baik guru maupun siswa sama– sama mempunyai tujuan tersendiri.
Biologi merupakan salah satu bagian dari sains yang konsepnya selalu
berkembang. Menurut KTSP, Biologi bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip, tetapi juga merupakan suatu
bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam penerapan di dalam kehidupannya sehari-hari.
Biologi menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan
proses sains. Keterampilan ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan
hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar, mengajukan
pertanyaan, menggali dan memilah informasi atau memecahkan masalah
sehari-hari (Iswari dkk, 2009).
Dari observasi yang dilakukan peneliti dan wawancara dengan salah satu
guru Biologi, kondisi riil yang terjadi di SMA Negeri 1 Parmonangan khususnya
kelas X menunjukkan bahwa pembelajaran Biologi belum berjalan optimal.
Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran yang dilakukan dalam
mempelajari biologi lebih banyak berpusat pada guru (teacher centre), dan
pembelajaran yang digunakan lebih banyak pada pemberian konsep yang sudah
tertulis di buku, mengerjakan latihan soal dan diskusi satu arah, sehingga siswa
lebih banyak menghafalkan konsep bukan memahami konsep. Guru dijadikan
sebagai satu- satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran
berlangsung satu arah. Hal ini dapat dilihat dari perolehan prestasi belajar melalui
evaluasi akhir dimana terdapat 46% siswa dengan nilai di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68. Menurut Iswari (2009), proses mengajar
biologi yang baik adalah dengan menerapkan model pembelajaran aktif, inovatif,
dan kreatif.
Untuk itu, perlu diusahakan perbaikan pembelajaran siswa dengan lebih
memfokuskan pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Adapun model
pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT) dan tipe Make a Match (MAM). Numbered Head Together (NHT) merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap stuktur
kelas tradisional untuk melihat lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang
cukup dalam suatu pelajaran. Sedangkan model pembelajaran Kooperatif tipe
memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain dimana peserta
didik mencari pasangan kartu yang berupa soal/ jawaban sambil belajar mengenai
suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.
Menurut Nurmu’ani (2009) pada penelitiannya menyatakan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dari 69,8 menjadi 81,5. Dan respon siswa
terhadap pendekatan Numbered Head Together (NHT) sangat positif
Model pembelajaran tipe Make a Match (MAM) yang pernah diteliti oleh
Paramita, dkk (2012) menyatakan bahwa hasil belajar siswa menunjukkan bahwa
ketuntasan belajar kognitif siswa kelas eksperimen adalah 89,47 mencapai nilai
KKM, sedangkan ketuntasan belajar siswa kelas kontrol adalah 71,05. Ketuntasan
hasil belajar kelas eksperimen meningkat dikarenakan pembelajaran
menggunakan permainan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa.
Sementara itu, penelian yang dilakukan oleh Manurung (2014) yang
menyatakan bahwa hasil belajar Biologi yang diajar dengan pembelajaaran
Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan rata- rata nilai postes
82,1 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Biologi yang diajar dengan
pembelajaaran Kooperatif tipe Make a Match (MAM) dengan rata- rata nilai
postes 77,1. Dan dengan pengujian hipotesis α = 0,05 diperoleh thitung > ttabel
(3,09> 1,994).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian yang
berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Biologi Materi Ekosistem yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dengan Tipe Make a Match (MAM) di Kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun Pembelajaran 2015/2016 ”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
1. Hasil belajar biologi siswa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM)
2. Guru Biologi kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Pembelajaran Biologi yang masih berpusat pada guru (teacher centre).
4. Metode yang digunakan pada pembelajaran Biologi kurang variatif.
1.3. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti masalah tidak terlalu meluas dan menyimpang
maka perlu ada pembatasan masalah dari identifikasi yang ada yaitu:
1. Subyek dalam penelitian dibatasi pada siswa kelas X semester II yang belum
pernah mempelajari Ekosistem di SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun
Pembelajaran 2015/2016.
2. Rancangan pembelajaran biologi yang diterapkan pada penelitiaan ini dibatasi
pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) dan tipe Make a Match (MAM). 3. Hasil belajar Biologi dibatasi pada materi Ekosistem.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar Biologi dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Ekosistem di
kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun Pembelajaran 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar Biologi dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match (MAM) pada materi Ekosistem di kelas X
SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun Pembelajaran 2015/2016?
3. Adakah perbedaan hasil belajar Biologi materi Ekosistem dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) dan tipe Make a Match (MAM) di kelas X SMA Negeri 1
1.5.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar Biologi dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi
Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun Pembelajaran
2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar Biologi dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (MAM) pada materi Ekosistem
di kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Biologi materi Ekosistem yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) dengan tipe Make a Match (MAM) di Kelas X SMA Negeri 1
Parmonangan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam proses belajar mengajar nantinya
dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan suatu materi,
sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang optimum.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru–guru Biologi dalam memberikan strategi
belajar yang sesuai dengan materi sehingga memperoleh hasil belajar yang
optimum.
49
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil simpulan sebagai
berikut :
1. Hasil belajar Biologi dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi pokok
ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan mengalami peningkatan
dengan nilai rata-rata pretes sebesar ̅=48,8 sedangkan nilai rata-rata
postes sebesar ̅=88,2 dengan tingkat ketuntasan 85%.
2. Hasil belajar Biologi dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe Make a Match (MAM) pada materi pokok ekosistem di
kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan mengalami peningkatan dengan nilai
rata-rata pretes sebesar ̅=49,1 sedangkan nilai rata-rata postes sebesar ̅=76,2 dengan tingkat ketuntasan 81%.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar Biologi pada materi pokok Ekosistem
dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) dengan tipe Make a Match (MAM) di Kelas X SMA Negeri 1 Parmonangan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Hal ini dapat
dilihat dari perolehan nilai rata-rata kelas yang diajar dengan model Number
Head Together (NHT) lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas yang diajar dengan model Make a Match (MAM).
5.2. Saran
Adapun saran yang dikemukakan penulis dari penelitian ini adalah:
1. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) dan tipe Make a Match (MAM) pada materi pokok ekosistem sebaiknya guru harus memperhatikan dengan baik kegiatan
diskusi di kelas, sehingga tercipta proses belajar mengajar yang rileks dan
2. Kepada mahasiswa, khususnya calon guru Biologi diharapkan untuk dapat
menerapkan penggunaan model pembelajaran dalam meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA
Ardillah, D, N., Novita, D, (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) untuk Meningkatkan Self- Efficacy Siswa Kelas XI pada Materi Pokok Laju Reaksi, UNESA Journal of Chemical Education Vol.4, No.1, pp.27-33, January 2015.
Arikunto, S, (2009), Dasar – Dasar Evaluasi Penelitian, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S, (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Chordiati, N., Bahari Y, dan Sulistyarini, (2013), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Vol 2. No.9. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran.
Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S.B, dan Zein, A, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Hamsa, A., (2009), Number Head Together. http://alief-hamsa. blogspot.com/2009/05/numbered-heads-together-nht.html (Diakses 22 Januari 2016).
Ibrahim, M, Rachmadiarti dan Ismono, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Universitas Press, Surabaya.
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Jakarta.
Iswari, R.S., Sri, M., Saptono,S., Peniati, E., dan Purwantoyo, E, (2009), Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru SMA Mengajar Biologi dengan Metode Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, dan Menyenangkan di MGMP Biologi Kabupaten Demak, Demak.
Nurmu’ani, (2009), Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together di SMP Negeri 21 Surabaya,
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Vol 4. ISSN: 2337- 3253.
Nurtafita, N, (2011), Pembelajaran Metode NHT. http://nitanurtafita. blogspot.com/2011/10/pembelajaran-metode-nht.html (Diakses 22 Januari 2016).
Paramita, I., Utami, N.R., Isnaeni,W.,(2012) Penggunaan Model Cooperative Learning Type Make a Match Terhadap Hasil Belajar Sistem Gerak, Unnas Journal of Biology Education.
Prawirohartono, S, dan Hidayati, S, (2007), Sains Biologi untuk SMA dan Ma Kelas X. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Restiyani, R, (2015), Ekosistem. http://setia-negarasains.blogspot.co.id/20150301 archive.html (Diakses 24 Maret 2016).
Rusman, (2012), Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Saputra, R, E., Kurnia, D., Tampubolon, S, (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make a Match pada Mata Pelajaran Matematika untuk Meningkatkan Hasil Belajar, E-journal Unpak.
Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
Suparta, D, G., Lasmana, I, W., Marhaeni, (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Make a Match Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPS, e- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 5 Tahun 2015.