PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
Oleh:
Ria Jelita Simangunsong NIM. 4121131018
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
“PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LKS PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM”
Ria Jelita Simangunsong (NIM. 4121131018) ABSTRAK
Pengaruh penggunaan media LKS pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media LKS pada model pembelajaran Problem based learning (PBL) pada materi hidrolisis garam. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Siantar Narumonda Kabupaten Tobasa kelas XI yang terdiri dari 5 Kelas. Sampel penelitian diambil secara purposif. Sampel terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas XI IPA-1 sebagai kelas kontrol, dan XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen yang masing-masing terdiri dari 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Instrumen tes yang digunakan memiliki nilai validitas 0,20. Karena rhitung > rtabel yaitu 0,20>0,36,
maka instrumen tersebut valid. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan media LKS pada model pembelajaran Problem based learning (PBL). Analisis data untuk hasil penelitian diperoleh, untuk kelas eksperimen nilai rata-rata pretest sebesar 36,17±37 dan nilai rata-rata post-test adalah 81,33±73,67. Hasil uji t pihak kanan diperoleh thitung = 2,83 dan ttable = 1,68, sehingga Ha
diterima dan Ho ditolak dengan kriteria Ha>Ho.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Media LKS Pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
v
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat Ibunda tercinta Sasmarida Simanjuntak, Kakak Winda Trivani Simangunson, Abang Jekson Silitonga, Amang boru Janter Sinaga dan seluruh keluarga yang senantiasa berdoa dan memberikan motivasi yang luar biasa sangat menyemangati saya, baik berupa dukungan tenaga, moral, maupun material kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabat tercinta Strateia (Agus Silalahi, Eka Purba, Dickwanda Sitinjak, Irma Tampubolon, Fitriani Nadapdap, Feni Naipospos, Florentina Butar-Butar, Sherlin Zega) sebagai bagian penting dari hidup saya dan keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu sekali lagi penulis ucapkan terima kasih.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para teman-teman Kimia Dik B 2012 yang selalu ada buat penulis selama masa studi di jurusan Kimia UNIMED. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman satu bimbingan yang selalu saling mendukung dan memotivasi (Graciana Manalu, Rahmi, Ramadansyah, Shintauli, dan Daniel).
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya kasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Belajar 6
2.1.2. Hasil Belajar 7
vii
2.2.1. Model Pembelajaran Berbasia Masalah 10 2.2.2. Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Masalah 11 2.2.3. Peran Guru Dalam Model Pembelajaran Berbasis Masalah 13 2.2.4. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 14
2.3. Media Pembelajaran 15
2.3.1. Pengertian Media 15
2.3.2. Manfaat Media 15
2.3.3. Media Lembar Kerja Siswa 17
2.3.4. Kriteria Pembuatan Lembar Kerja Siswa 18 2.3.5. Kelebihan Media Lembar Kerja Siswa 19
2.4. Materi Ajar 19
2.5. Hipotesis Penelitian 23
BAB III METODE PENELITIAN 24
3.1. Alokasi dan Waktu Penelitian 24
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 24
3.3. Variabel Penelitian 24
3.4. Instrumen Penelitian 24
3.5. Rancangan Penelitian 27
3.6. Prosedur Penelitian 28
3.7. Teknik Analisis Data 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33
4.1. Hasil Penelitian 33
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 33
4.1.1.1. Validitas Tes 33
4.1.1.2. Reliabilitas Tes 33
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran 34
4.1.1.4. Daya Beda Tes 34
4.1.1.1. Data Pretest Siswa 34
viii
4.1.2. Analisis Data Penelitian 34
4.1.2.1. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest 34
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data Pretest 35
4.1.3.4. Uji Hipotesis 37
4.1.3.Pembahasan 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40
5.1. Kesimpulan 40
5.2. Saran 40
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 30
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah 13
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 28
Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Siswa 35
Tabel 4.2. Data Hasil Posttest Siswa 35
Tabel 4.3. Uji Normalisasi Data Pretest Dan Posttest 36
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 43
Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran 44 Lampiran 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 66 Lampiran 4. Instrumen Penelitian Sebelum Divalidasi 74 Lampiran 5. Kunci Jawaban Intsrumen Tes 78 Lampiran 6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 79 Lampiran 7. Instrumen Penelitian Setelah Divalidasi 84 Lampiran 8. Kunci Jawaban Intsrumen Tes 87
Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa 88
Lampiran 10. Jawaban Lembar Kerja Siswa 94
Lampiran 11. Tabel Uji Validasi Tes 98
Lampiran 12. Perhitungan Validasi Tes 99
Lampiran 13. Tabel Uji Realibilitas Tes 101
Lampiran 14. Perhitungan Reabilitas Tes 102
Lampiran 15. Tabel Uji Tingkat Kesukaran tes 103 Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran tes 104
Lampiran 17. Tabel Uji Daya Beda Tes 106
Lampiran 18. Perhitungan Daya Beda Tes 107
Lampiran 19. Kesimpulan Instrumen Tes 109
Lampiran 20. Tabulasi Data Nilai Siswa 110
Lampiran 21. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians 111 Lampiran 22. Perhitungan Uji Normalitaas 112 Lampiran 23. Perhitungan Uji Homogenitas 116
Lampiran 24. Pengujian Hipotesis 117
xii
Lampiran 29. Jadwal Penelitian 123
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan suatu negara sangatlah ditentukan dari pembangunan suatu negara tersebut, salah satunya pembangunan nasional bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah suatu usaha nasional untuk mewujudkan tujuan nasional yaitu menciptakan keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, dan kedamaian bagi setiap warganya. Usaha nasional ini merupakan kelanjutan pembangunan bangsa untuk mengisi kemerdekaan yang telah dicapai. Keberhasilan pembangunan itu sangat ditentukan oleh faktor manusia, dan manusia yang menentukan keberhasilan ini haruslah manusia yang mempunyai kemampuan membangun.
Kemampuan membangun ini hanya dapat dibina melalui pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dinamis dan berkelanjutan yang bertugas memenuhi kebutuhan siswa dan guru sesuai dengan minat mereka masing-masing yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan minat siswa, memperluas dan mengembangkan keilmuan mereka, dan membantu mereka agar mampu menjawab tantangan dan gagasan baru dimasa mendatang. Pendidikan harus mendesain pembelajaran yang responsif dan berpusat pada siswa agar minat dan aktivitas sosial mereka terus meningkat ( Nur, dkk, 2013 ).
Kimia sebagai salah satu mata pelajaran wajib dalam kurikulum pembelajaran di SMA merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak. Kimia bukanlah pelajaran yang baru bagi siswa, namun seringkali dijumpai siswa-siswa yang menganggap materi kimia rumit dan sulit dipelajari, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya.
2
sulit dipahami, 2) metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran kurang bervariasi, dan 3) dalam pembelajaran siswa tidak pernah diajak untuk memecahkan suatu persoalan dalam diskusi kelas yang dapat merangsang timbulnya gagasan-gagasan baru dari hasil pemikiran siswa secara bersama. Dari hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Akibatnya siswa kurang bersemangat untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan strategi yang banyak melibatkan peran aktif siswa dalam menemukan dan memecahkan suatu masalah terkait dengan materi yang sesuai diantarannya adalah pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Pembelajaran berbasis masalah merupakan strategi pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui penyajian masalah. Pembelajaran ini diharapkan dapat menarik minat dan keaktifan siswa untuk belajar kimia sehingga hasil belajarnya akan meningkat.
Selain model pembelajaran, penggunaan media juga sangat dibutuhkan dalam keberhasilan siswa dalam pembelajaran kimia. Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa (Arsyad, 2007). Materi hidrolisis garam diajarkan pada semester genap di kelas XI IPA. Materi hidrolisis garam adalah reaksi ion-ion (yang berasal dari garam) dengan air yang membentuk asam konjugat dan ion hidroksida atau membentuk basa konjugat dan ion hidronium. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu media yang dapat mendukung proses pemecahan masalah. Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan media LKS.
3
petunjuk singkat mengenai suatu masalah, hal-hal yang akan diamati, diuijicoba, diukur, dihitung dan lain-lain agar siswa dapat bekerja secara teratur dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep. Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan LKS sebagai media dalam pembelajaran. Pemanfaatan LKS berbasis model PBL ini diharapkan dapat membantu membangun proses berpikir ilmiah, melatih kerjasama, membentuk rasa tanggung jawab dalam belajar, dan dapat dijadikan salah satu sumber belajar yang efektif bagi siswa.
Dari beberapa hasil penelitian yang membahas tentang penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebelumnya, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Nur, dkk (2013). Dimana penelitiannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dilengkapi dengan Macromedia Flash dan LKS pada materi asam, basa dan garam diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa dengan nilai aspek kognitif sebesar 27,87>18 dimana kategori tingginya mencapai 30,31>19,05, sedangkan untuk kategori rendah adalah 22,91> 16,61. Dengan menggunkan media yang berbeda terdapat pula penelitian dengan Problem Based Learning (PBL) yang dilakukan oleh Nurhayati, dkk (2013) yang
menggunakan media Crossword diperoleh meningkatkan kreativitas siswa dilihat dari siklus I sebesar 53,27% meningkat menjadi 64,49% pada siklus II. Pencapaian prestasi kognitif siswa siklus I sebesar 51,64% meningkat menjadi 81,69% pada siklus II. Pada aspek afektif, pencapaian siklus I sebesar 67,29% meningkat menjadi 77,20%,
Penelitian yang sejalan juga dilakukan oleh Rosita, dkk (2014) dengan judul Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning Berorientasi Green Chemistry
4
0,49 (kategori sedang). Ketuntasan belajar dari 69 siswa pada pretes ketuntasan baru 8 anak (11,59%) sedangkan pada postes ketuntasan ada 60 anak (87%).
Berdasarkan uraian tersebut, penulis melakukan penelitian dengan judul : ”Pengaruh Penggunaan Media LKS Pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam”.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan media LKS pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitan lebih terarah dan terfokus, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini melihat pengaruh penggunaan media LKS pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa. 2. Objek penelitian adalah siswa kelas XI semester Genap SMA N 1 Siantar
Narumonda Tahun Ajaran 2015/2016
3. Materi kimia yang diajarkan adalah hidrolisis garam
1.4Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah apakah ada pengaruh penggunaan media LKS pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam?
1.5 Tujuan Penelitian
5
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa
Membantu meningkatkan hasil pembelajaran kimia siswa dalam proses pembelajaran hidrolisis garam
2. Bagi Guru
Sebagai sumber informasi dalam menentukan alternatif strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikelas dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Membantu meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar siswa serta kinerja guru.
1.7 Defenisi Operasional
1. Media LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran. Secara umum, LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan pembelajaran.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah adalah sebuah pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah (problem) dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru dalam memecahkan masalah, dimana dalam penelitian ini masalahnya mencakup pokok bahasan Hidrolisis Garam.
3. Hasil belajar adalah perubahan dari tingkah laku belajar siswa sebagai hasil belajar yang meliputi bidang Kognitif, psikomotorik, dan afektif.
40 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Penggunaan media LKS pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap hasil belajar kimia siswa yang diajarkan pada materi Hidrolisis Garam.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :
1. Bagi guru bidang studi kimia agar dapat menerapkan media LKS dengan model pembelajaran PBL di kelas untuk dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa dalam mempelajari kimia, sehingga pelajaran kimia menjadi pelajaran yang menyenangkan.
2. Bagi peneliti lain, penelitian ini perlu dilanjutkan pada materi pelajaran yang lain, atau dapat juga dibandingkan lagi dengan metode pembelajaran yang lain.
41
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M.T., (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Kencana Prenada media Group, Jakarta. (9789791486637)
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. (9795264672)
Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. (9789797695132)
Daryanto., (2008)., Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta. (9789795187141)
Djamarah, S., (2002 ), Strategi Belajar Mengajar, PT Rhineka Cipta, Jakarta. (9789795186755)
Hamdani, Dr., M. A, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung. (9789790761612)
Haryati, M., (2009), Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, Gaung Persada Press, Jakarta. (9789791488044)
Hidayat, J., (2007), Pelajaran Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, Arya Duta, Depok. (9797503003)
Nur, H.F., Redjeki, T., dan Dwi, N.N., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 158 – 165.
Nurhayati, L., Sri, K.S., dan Redjeki, T., (2013), Peningkatan Kreativitas dan Belajar pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Problem Based Learning (PBL) dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 151 – 158.
Purba, M., dan Sunardi., (2006), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, PT. Gelora Aksara Pratama, Penerbit Erlangga. (9786022410355)
42
Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3: 66 –75.
Rosita, A., Sudarmin., dan Marwoto, P., (2014). Perangkat Pembelajaran Problem Based Learning Berorientasi Green Chemistry Materi Hidrolisis Garam untuk Mengembangkan Soft Skill Konservasi Siswa, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2: 134-139.
Sadiman, A., (2009), Media Pendidikan, Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. (9794210250)
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta. (9793925736)
Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan. (9789791624053)
Sudjana. N., (2005), Metode Statistika, Tarsito: Bandung. (9799185378)
Sudjana, N., (2008), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. (9795140000)
Surjono, H.D., (2013), Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar PLC di SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi, 3: 179 – 191.
Suyanto dan Jihad, A., (2013), Menjadi Guru Profesional, Erlangga, Jakarta. (9786027596504)
Tosun, C., (2013), The Effects of Problem-Based Learning on Metacognitive Awareness and Attitudes toward Chemistry of Prospective Teachers with Different Academic Backgrounds Cemal Tosun Bartin University, Journal of Teacher Education, 38: 61-73.