• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN POWER POINT PADA MATERI KESEBANGUNAN DI KELAS IX SMP NEGERI 3 MEDAN T.A 2016/201.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN POWER POINT PADA MATERI KESEBANGUNAN DI KELAS IX SMP NEGERI 3 MEDAN T.A 2016/201."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN POWER POINT PADA MATERI KESEBANGUNAN DI KELAS IX

SMP NEGERI 3 MEDAN T.A 2016/2017

Oleh: Doksen Sinurat NIM. 4122111026

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

Riwayat Hidup

Doksen sinurat dilahirkan di Tungkam Jaya, pada tanggal 19 September

1992. Ayah bernama Alm. Bitton Sinurat dan Ibu bernama Sigor Sitanggang. dan

merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk

SD Negeri 040444 Kaban Jahe dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005,

penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Kaban Jahe dan lulus pada tahun

2008. Setelah itu penulis menganggur 1 tahun karena ada masalah didalam

keluarga kemudian pada tahun 2009, penulis kembali melanjutkan sekolah di

SMA Katolik 1 Kaban Jahe dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis

diterima di Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan jalur Bidik

(4)

iii

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN POWER POINT PADA MATERI KESEBANGUNAN DI KELAS IX

SMP NEGERI 3 MEDAN T.A 2016/2017 Doksen Sinurat (NIM. 4122111026)

ABSTRAK

Lemahnya kualitas pengajaran yang disajikan guru menyebabkan rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, sehinga salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa adalah menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan media power point. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan media power point pada materi kesebangunan di kelas IX-G SMP Negeri 3 Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-G yang berjumlah 38 siswa. Objek penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan media power point. Instrumen penelitian ini melalui tes kemampuan pemecahan masalah dan observasi. Soal tes kemampuan pemecahan masalah berbentuk uraian, setiap siklus dilakukan satu kali tes kemampuan pemecahan masalah yang terdiri dari empat soal.

Berdasarkan dari analisis data tingkat kemampuan siswa memecahkan masalah pada siklus I adalah cukup dengan skor rata-rata kelas 67,81 dengan 12 siswa dari 38 siswa (31,58%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Selanjutnya pelaksanaan tindakan pada siklus II, tingkat kemampuan siswa memecahkan masalah masuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata kelas 82,13 dan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 89,47%. Dengan demikian dapat dikatakan kelas tersebut telah tuntas dalam belajar, terdapat 8 siswa (21,05%) yang memiliki tingkat kemampuan pemecahan masalah sangat baik, sebanyak 18 siswa (47,38%) siswa dengan tingkat penguasaaan baik, sebanyak 3 siswa (7,89%) dengan tingkat penguasaan buruk, dan 1 siswa (2,63%) dengan tingkat penguasaan sangat buruk.

(5)

iv

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis masalah dengan

Bantuan Media Power Point Pada Materi Kesebangunan di Kelas IX-G SMP

Negeri 3 Medan T.A 2016/2017.

Dalam Penyusunan Skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril maupun material sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, dengan sepenuh hati, penulis

mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku

rektor Universitas Negeri Medan dan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku

Dekan Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan. Penulis juga tidak lupa

mengucapkan terimaksaih kepada Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd selaku dosen

Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan berupa arahan,

bimbingan dan saran kepada penulis guna kesempurnaan skripsi ini. Bapak

Prof.Dr. P.Siagian, M.Pd, Bapak Muliawan Firdaus, S.Pd, M.Pd, dan Ibu

Faridawaty Marpaung, S.Si, M.Si sebagai dosen pemberi saran yang telah

memberi masukan mulai dari perencanaan penelitian sampai dengan penyusunan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Dr. Togi, M.Pd selaku dosen

Pembimbing Akademik dan kepada Dr. Edy Surya, M.Si sebagai Ketua Jurusan

Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai FMIPA

Unimed. Terima kasih buat Ibu Hj. Nurhalimah Sibuea,S.Pd, M.Pd selaku kepala

sekolah dan Bapak Jefri Molyson selaku guru matematika serta seluruh Bapak dan

Ibu guru SMP Negeri 3 Medan yang telah membantu penulis selama melakukan

penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ibunda Sigor br

Sitanggang yang telah banyak memberi kasih sayang, dukungan baik moril

(6)

v

ini dapat terlaksana dengan baik. Kepada Kakak saya Eva Sinurat dan Hemri

Sinurat serta abang saya Kolta Sinurat yang telah memberi semangat doa dan

motivasi kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih buat Uda Dian

yang telah membantu saya baik berupa moril dan moral sehingga terselesaikannya

skripsi ini serta seluruh keluarga yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Saya ucapkan terima kasih terkhusus dan yang saya banggakan buat Desy Lavenia

Keliat yang selalu memotivasi dan membantu saya untuk menyelesaikan skripsi

ini. Tak lupa juga kepada sahabat-sahabatku Firman, Tevran Roy, Elisa, Rosa,

Lisna, Fivesers,serta kawan-kawan Dik B Matematika 12 dan teman-teman PPLT

2015 SMP Swasta Masehi Berastagi dan sesama mahasiswa jurusan pendidikan

matematika.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,

namun kemungkinan masih banyak kekurangan dalam skripsi ini baik dari segi

isi, maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca. Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan

pendidikan dimasa yang akan datang.

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(7)

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar gambar x

Daftar tabel xi

Daftar lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 pengertian Pembelajaran 9

2.2 Masalah Dalam Matematika 10

2.3 Media Pembelajaran Power point 11

2.3.1 Pengertian Media Power point 11

2.3.2 Tujuan Media Power point 15

2.3.3 Keunggulan Medai Power point 15

2.3.4 Mengoperasikan Microsoft Power point 2010 16

2.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa 22

2.4.1 Pengertian Pemecahan Masalah Matematika 22

(8)

vii

2.4.3 Perencanaan Mengajarkan Pemecahan Masalah 25

2.5 Model Pembelajaran 26

2.5.1 Pengertian Model Pembelajaran 26

2.5.2 Pembelajaran Berdasarkan Masalah 27

2.5.3 Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Masalah 29

2.5.4 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah 30

2.5.5 Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah 31

2.5.6 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 31

2.6 Teori Belajar Yang Mendukung Penerapan Model Pembelajaran 35

Problem Based Learning

2.7 Implementasi model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam 38

Pembelajaran Matematika

2.8 Kesebangunan Bangun Datar 39

2.8.1 Dua Bangun yan Sama dan Sebangun 39

2.8.2 Dua Bangun Datar yang Sebangun 40

2.8.3 Segitiga-Segitiga yang Sebangun 41

2.8.4 Kesebangunan Khusus dalam Segitiga 42

2.8.5 Garis- Garis Sejajar Pada Segitiga 42

2.9 Penelitian yang Relevan 43

2.10 Kerangka Konseptual 45

2.11 Hipotesis Tindakan 46

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian 48

3.2 Subjek Penelitian 48

3.3 Objek Penelitian 48

3.4 Jenis Penelitian 48

3.5 Definisi Operasional 49

3.6 Prosedur penelitian 49

3.6.1 Tahap Perencanaan Tindakan 49

(9)

viii

3.6.2.1 Tes 51

3.6.2.2 Observasi 52

3.6.3 Tahap Pelaksanaan Tindakan 53

3.6.4 Tahap Observasi 53

3.6.5 Prosedur Analisis dan Interpretasi Data 54

3.6.6 Refleksi 55

3.7 Indikator Kinerja 56

3.8 Kriteria Penilaian 57

3.8.1 Menghitung Tingkat Penguasaan Siswa 57

3.8.2 Penilaian Hasil Observasi 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 60

4.1.1 Deskriptif Hasil Penelitian 60

4.1.1.1 Permasalahan 1 60

4.1.1.2 Perencanaan Tindakan 1 61

4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1 61

4.1.1.4 Prosedur Analisis dan Interpretasi Data 1 62

4.1.1.5 Evaluasi 66

4.1.1.6 Refleksi 66

4.1.2 Siklus II 67

4.1.2.1 Permasalahan II 67

4.1.2.2 Perencanaan Tindakan II 67

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan dan Observsai II 67

4.1.2.4 Prosedur Analisis dan Interpretasi Data II 68

4.1.2.5 Evaluasi 72

4.1.2.6 Refleksi 72

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(10)

ix

5.2 Saran 76

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Berabsis Masalah 25

Tabel 3.1 Indikator Kinerja 49

Tabel 3.2. Kategori Kriteria Indikator Kerja 50

Tabel 3.3. Kategori Kriteria Penilaian Observasi Gurur 52

Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Berdasarkan Hasil

Tes Diagnostik 61

Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Tes Diagnostik terhadap Penguasaan Siswa 61

Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Tes Diagnostik Pemecahan Masalah 1 62

Tabel 4.4. Deskripsi Hasil Tes Diagnostik Pemecahan Masalah 1 63

Tabel 4.5. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Siklus 1 64

Tabel 4.6. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus 1 65

Tabel 4.7. Deskripsi Hasil Tes Diagnostik Pemecahan Masalah 2 68

Tabel 4.8. Deskripsi Hasil Tes Diagnostik Pemecahan Masalah 2 69

Tabel 4.9. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran siklus 2 70

Tabel 4.10. Deskripsi Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus 2 71

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Sampel Hasil Pekerjaan Siswa 2

Gambar 2.1. Alur Proses Pemebelajaran 10

Gambar 2.2. Taksonomi Pemecahan Masalah 17

Gambar 2.3. Persegi yang Sebangun 33

Gambar 2.4. Segitiga Sebangun 34

Gambar 2.5. Segitiga Siku-siku 35

Gambar 2.6. Garis–garis Sejajar Pada Segitiga Siku-Siku 35

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 1 79

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 2 88

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 3 97

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan 4 107

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 116

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2 121

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Pertemuan 3 125

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa Pertemuan 4 132

Lampiran 9. Lembar Observasi Guru Pertemuan Pertama 139

Lampiran 10. Lembar Observasi Guru Pertemuan Kedua 140

Lampiran 11. Lembar Observasi Siswa Pertemuan Pertama 143

Lampiran 12. Lembar Observasi Siswa Pertemuan Kedua 145

Lampiran 13. Kisi-Kisi Tes Diagnostik 147

Lampiran 14. Tes Diagnostik 148

Lampiran 15. Rubrik Penilaian Tes Diagnostik 152

Lampiran 16. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah1 155

Lampiran 17. Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 1 156

Lampiran 18. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 1 159

Lampiran 19. Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 1 161

Lampiran 20. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah2 166

Lampiran 21. Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 2 167

Lampiran 22. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 2 170

Lampiran 23. Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah 2 172

Lampiran 24. Tabulasi Tes Diagnostik 177

Lampiran 25. Tabulasi Kemampuan Pemecahan Masalah 1 179

Lampiran 26. Tabulasi Kemampuan Pemecahan Masalah 2 182

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam

meningkatkan sumber daya manusia demi kemajuan suatu bangsa. Proses

pelaksanaan dalam bidang pendidikan mengalami perubahan secara bertahap.

Pendidikan secara keseluruhan mencakup banyak unsur, salah satu diantaranya

adalah matematika.

Sistem pendidikan nasional menurut Trianto (2009 : 1) adalah :

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam

dunia pendidikan. Melalui pelajaran matematika diharapkan siswa semakin

mampu berhitung, menganalisa, berpikir kritis, serta menerapkan matematika

dalam kehidupan sehari-hari. Matematika diberikan pada setiap jenjang

pendidikan untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi perkembangan dunia

yang semakin maju dan berkembang pesat. Seperti yang diungkapkan Cockrof

(dalam Abdurrahman, 2009: 253) bahwa:

“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”.

Ironisnya, matematika saat ini merupakan mata pelajaran yang kurang

diminati karena dianggap sangat sulit. kondisi saat ini menunjukkan kualitas

pendidikan matematika di Indonesia masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari

berbagai indikator hasil belajar antara lain Ujian Nasional (UN), temuan sejumlah

(15)

2

yang menunjukkan hasil belajar siswa dibidang matematika kurang

menggembirakan.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti berupa pemberian tes

diagnostik berisi materi prasyarat materi Kesebangunan kepada 38 siswa kelas

VIII SMP Negeri 3 Medan menunjukkan bahwa ada 3 aspek dari 4 aspek yang

menjadi kesulitan siswa dalam menyelesaikan pemecahan masalah. Dari hasil tes

diagnostik tersebut menunjukkan bahwa 27 siswa (71,05%) memiliki nilai 65

dan hanya 11 orang siswa yang memiliki nilai 65 dan rata-rata kelas 32,64 %.

Ini dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 1.1. Sampel hasil pekerjaan siswa

Dari hasil pekerjaan siswa diketahui bahwa siswa tidak memahami

masalah yang diberikan sehingga yang terjadi siswa tidak mengerti menyusun

(16)

3

masalah tersebut dan siswa kesulitan merencanakan penyelesaiannya dan

selanjutnya salah atau tidak mampu mengerjakannya. Dengan kata lain, kelas

tersebut memiliki rata-rata persentasi pemecahan masalah matematika siswa

kurang dari 80%. Dimana menurut KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang

ditentukan sekolah bahwa keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar

sekurang-kurangnya 80% dari jumlah seluruh siswa dengan nilai lebih dari atau

sama dengan 65 yakni memenuhi kategori cukup. Sehingga yang menjadi masalah

adalah bagaimana cara meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Medan dalam proses pembelajaran

matematika.

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah tersebut

masih menggunakan model pembelajaran konvensional yakni ceramah, tanya

jawab dan pemberian tugas, artinya model pembelajaran yang digunakan masih

banyak didominasi oleh guru, sementara siswa duduk secara pasif menerima

informasi pengetahuan dan keterampilan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa

metode yang digunakan guru masih kurang bervariasi .

Dari observasi yang dilakukan peneliti ke sekolah SMP Negeri 3 Medan,

peneliti melihat bahwa metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat

satu arah, dimana keterlibatan siswa masih kurang dalam pembelajaran. Guru

lebih mendominasi siswa dalam proses pembelajaran dan mengakibatkan siswa

hanya bersifat pasif atau dengan kata lain proses belajar mengajar di sekolah

masih bersifat teacher centered.

Hal ini tidaklah sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika untuk

membangkitkan minat, semangat, kreatifitas dan kemampuan siswa untuk

menemukan dan memecahkan permasalahan dengan upaya sendiri. Sehingga

perlu menerapkan suatu strategi belajar yang dapat membantu siswa untuk

memahami materi ajar dan aplikasi serta relevansinya dalam kehidupan

sehari-hari.

Dari masalah yang telah dikemukakan di atas, guru hendaknya perlu

melakukan perbaikan proses pengajaran untuk membuat siswa lebih tertarik

dalam mengikuti pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan model

(17)

4

mengembangkan potensi secara maksimal. Banyak sekali model pembelajaran

yang bisa diterapkan, sehingga memungkinkan guru untuk menyampaikan materi

matematika secara menarik dan menyenangkan. Dalam kondisi peserta didik yang

menyenangkan maka peserta didik dapat mengikuti pelajaran dengan

menyenangkan juga sehingga mereka tidak merasa jenuh dalam belajar

matematika.

Dilihat dari konteks perbaikan kualitas pendidikan, maka model PBM

(pembelajaran berbasis masalah) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang

dapat digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran. Kita menyadari selama

ini kemampuan siswa untuk dapat menyelesaikan masalah kurang diperhatikan

oleh setiap guru. Akibatnya, manakala siswa menghadapi masalah, walaupun

masalah itu tersebut tidak sulit , banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikannya

dengan baik.

Gagne mengungkapkan (Mada Wena, 2011:52) “pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Pemecahan masalah tidak sekedar sebagai bentuk kemampuan menerapkan aturan-aturan yang telah dikuasai melalui kegiatan belajar terdahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan proses untuk mendapatkan seperangkat aturan pada tingkat yang lebih tinggi”.

Hal senada juga diungkapkan oleh Arends (dalam Trianto, 2009: 92), ”pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk

menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri, dan

keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi,mengembangkan kemandirian, dan

percaya diri”. Pada model ini peran guru adalah mengajukan masalah,

mengajukan pertanyaan, memberikan kemudahan suasana berdialog, dan

memberikan fasilitas dan peserta didik dituntut menemukan konsep-konsep dan

membuktikan teorema secara mandiri, dan pengetahuan diperoleh melalui

interaksi mereka dengan objek fenomena dan lingkungan yang ada.

Pembenahan yang tepat agar dapat meningkatkan kemampuan pemecahan

(18)

5

berbasis masalah. Model ini merupakan pendekatan pembelajaran yang efektif

untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa

untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun

pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya . Selain itu

Suharsono (dalam Wena 2011:53) juga menyatakan bahwa:

“kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa dan masa depannya. Para ahli pembelajaran sependapat bahwa kemampuan pemecahan masalah dalam batas tertentu, dapat dibentuk melalui bidang studi dan disiplin ilmu yang diajarkan. Persoalan tentang bagaimana mengajarkan pemecahan masalah tidak akan pernah terselesaikan tanpa memerhatikan jenis masalah yang ingin dipecahkan, saran dan pbentuk program yang disiapkan untuk mengajarkannya, serta variabel-variabel pembawaan siswa ”.

Pembelajaran dengan model PBM dimulai dengan adanya masalah,

kemudian siswa memperdalam pengetahuannya tentang apa yang mereka ketahui

dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. Dalam

pembelajaran ini masalah yang disajikan sebagai fokus pembelajaran dapat

diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga memberi pengalaman belajar

yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan interaksi dalam kelompok.

Dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah maka

diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari matematika dan

siswa dapat secara aktif menemukan sendiri penyelesaian masalah dari suatu

pokok bahasan. Sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar matematika dan

mampu mengembangkan ide dan gagasan mereka dalam memecahkan

permasalahan matematika.

Untuk menambahkan variasi pembelajaran dan pemahaman siswa

terhadap materi yang diajarkan guru dapat menggunakan media pembelajaran

berupa Power Point. Adapun keunggulan dari media ini adalah dapat

menampilkan informasi yang berupa tulisan, gambar, animasi, sehingga siswa

dapat lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran matematika. Dengan menggunakan

media ini yang memberikan contoh nyata secara visual sehinga mereka tidak

susah payah membayangkan ataupun belajar bersama ilusi untuk mempelajari

(19)

6

tertarik belajar, tapi juga siswa mengalami pembelajaran secara visualisasi. Hal ini

dapat mengurangi verbalisme dalam pembelajaran sehingga siswa lebih

mendalami materi pelajaran yang diberikan guru.

Dengan melihat latar belakang masalah tersebut peneliti terdorong untuk

meneliti masalah tersebut dengan mengambil judul “Upaya Meningkatkan

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Bantuan Power Point Pada Materi Kesebangunan Dikelas IX SMP Negeri 3 Medan T.A 2016/2017.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat di

identifikasi sebagai berikut :

1. Masih rendahnya hasil belajar matematika siswa

2. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran

3. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa

4. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan dalam latar belakang dan

identifikasi masalah yang sangat luas, maka masalah yang dipilih dibatasi pada

masih rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan

model/metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.

1.4. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Bantuan Power Point dapat

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Pada Materi

Kesebanguan di Kelas IX SMP Negeri 3 Medan T.A 2015/2016?”

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

(20)

7

siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

dengan bantuan Power Point pada materi Kesebangunan di kelas IX SMP Negeri

3 Medan T.A 2016/2017

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

masukan yang berarti terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama:

1. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk dapat memperluas wawasan

pengetahuan mengenai model pembelajaran dalam membantu siswa

meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Bagi siswa, melalui model pembelajaran PBM diharapkan siswa dapat

lebih aktif dalam menyelesaikan permasalahan matematika dan dapat

meningkatkan hasil belajar matematika serta mampu membangun

pemahamannya sendiri.

3. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk bekal ilmu pengetahuan

dalam mengajar matematika pada masa yang akan datang.

4. Bagi sekolah, bermanfaat untuk mengambil keputusan yang tepat dalam

peningkatan kualitas pengajaran, serta menjadi bahan pertimbangan atau

bahan rujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada

(21)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil

kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah dengan

menggunakan media power point dapat meningkatkan kemampuan pemecahan

masalah matematika siswa pada materi ajar kesebangunan di kelas IX SMP

Negeri 3 Medan.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, saran yang diajukan adalah:

1. Kepada guru matematika khususnya guru matematika SMP Negeri 3 Medan, disarankan memperhatikan kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa, karena kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berkaitan

dengan hasil belajar yang dicapai siswa. Selain itu perlu juga diperhatikan

peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga disarankan hendaknya

guru matematika dapat menerapkan model pembelajaran berbasis masalah

dengan menggunakan media power point.

2. Kepada guru matematika khusunya guru SMP Negeri 3 Medan, disarankan dalam menggunankan model ini agar membagi kelompok berdasarkan

kemampuan yang berbeda-beda (heterogen) serta perlunya memberikan

penghargaan (reward) kepada siswa yang berperan aktif agar mampu

membantu meningkatkan semangat siswa yang lain juga.

3. Kepada siswa SMP Negeri 3 Medan disarankan lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran, baik bertanya maupun mengajukan pendapat saat pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan media power point diterapkan, sehingga kemampuan pemecahan masalah matematika dapat tercapai.

(22)

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit

PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.

Agus, N. Avianti (2008), Mudah Belajar Matematika 2:Untuk Kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawitah, Penerbit Pusat Perbukuan Depertemen Perbukuan Nasional, Jakarta

Andriana, R., (2012), Meningkatkan Kemampuan Kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis Siswa Melalui Menulis Matematika Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah, Penerbit Universistas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Ansari, (2009), komunikasi Matematik Konsep dan Aplikasi, Penerbit Yayasan

Pena, Banda Aceh.

Arends, R., (2012), learning Teach Seventh Edition, McGraw-Hill Companies,

New York.

Dewi, R., (2015), Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas,

Penerbit Unimed Press, Medan.

Hudojo, (2005), Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika,Penerbit Universitas Negeri Malang, Malang.

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, (2014),

Matematika SMP Kelas VIII. Penerbit Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan, Jakarta.

Naibaho, J., (2014), Penerapan Model Prpblem Based Learning Menggunakan

(23)

78

Kelas IX SMP Santo Xaverius 2 Kabanjahe T.A 2014/2015, Penerbit Unimed Press, Medan

Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Penerbit Aswaja Pressindo,

Banjarmasin

Purwanto, N., (2010), Evaluasi Hasil Belajar, Penerbit Pustaka Belajar,

Yogyakarta

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, penerbit kencana, Jakarta.

Sukardi, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya,

Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif ,Dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Trianto, (2014), Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, Dan

kontekstual, Dan Implementasinya Pada Kurikulum 2013.

Wena, M., (2011), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer: Suatu Tinjauan

Konseptual Operasional, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Zumiroh, S. Aisyah., Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual

(24)

Gambar

Gambar 1.1. Sampel Hasil Pekerjaan Siswa
Gambar 1.1. Sampel hasil pekerjaan siswa

Referensi

Dokumen terkait

bahwa penguasaan konsep perkembangan teknologi siswa kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model CTL lebih baik dari- pada penguasaan konsep perkembangan tek-

Beranjak dari kenyataan yang ada maka penelitian tentang pasar uang yang ditinjau dari segi norma hukum Islam mencoba untuk mengetahui apakah mekanisme transaksi

Skripsi/Tesis/Disertasi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk. telah saya nyatakan

Konsentrasi nitrat di

Kuliah Mimbar Ruang Kelas, Papan Tulis, OHP dan Sound Sistem. 1, 2, 3 ,4, 5 &

• Reduce shipment time & cost • Better supply chain planning. • Expanding seaports

Dalam penelitian ini, langkah pertama adalah pengumpulan data, yaitu dengan proses mencari informasi tentang hal-hal yang berhubungan atau berkaitan dengan

Pada hari ini Sabtu tanggal Tiga Belas bulan April Tahun Dua Ribu Tiga Belas (13 - 04 - 2013 ), kami Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah