• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI

SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KUTALIMBARU DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016

TESIS

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

OLEH SEFRIDA PURBA

NIM. 8106122079

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Purba Sefrida (2016). Penerapan Metode Quantum Teaching Learning Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016. Tesis, Program Studi Teknologi Pendidikan, Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui (1) peningkatan hasil belajar Geografi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang dengan penerapan metode pembelajaran quantum teaching, (2) peningkatan aktivitas siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang dalam kegiatan belajar dengan penerapan metode quantum teaching. Bahan ajar ini dikembangkan guru dengan menggunakan metode pembelajaran quantum teaching sehingga membantu siswa memahami materi pempelajaran Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang dirancang mengikuti Model Kemmis dan Mc Taggart yang meliputi serangkaian yang saling terkait (berkesinambungan) dengan 2 siklus, setiap siklus terdiri 4 kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang diikuti oleh perencanaan pada siklus berikutnya dengan memanfaatkan hasil refleksi sebelumnya. Solusinya dirancang berdasarkan kajian teori pembelajaran dan input dari lapangan. Adapun rancangan solusi yang dimaksud adalah tindakan berupa penerapan metode pembelajaran quantum teaching dalam mengajarkan pokok bahasan penerapan metode pembelajaran quantum teaching siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang sebanyak 32 orang.

Hasil yang di dapat dari kedua siklus adalah terdapatnya perangkat pembelajaran berupa bahan ajar berbasis quantum teaching, RPP, dan buku .Temuan penelitian menunjukkan pembelajaran Geografi dengan pembelajaran metode pembelajaran quantum teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar setiap siklus yaitu dari rata-rata 63,41 menjadi rata-rata-rata-rata 80,06. siswa merasa senang belajar Geografi dan termotivasi untuk belajar Hal ini mengimplikasikan bahwa dengan penerapan multimedia interaktif dapat meningkatkan Keterampilan guru, aktivitas siswa atau tanggapan yang positif terhadap pembelajaran tersebut, untuk itu para guru diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan bahan ajar berbasis quantum teaching dalam pembelajaran Geografi.

(6)

ii ABSTRACT

Purba Sefrida (2016). Application of Quantum Teaching Learning Method To Improve Learning Achievement Geography Class X SMA Negeri 1 Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Terrain Academic Year 2015/2016. Thesis, Department of Educational Technology, Graduate University of Medan

This study aimed to determine (1) the improvement of learning achievement of Geography class X SMAN 1 Kutalimbaru Deli Serdang with the application of learning methods quantum teaching, (2) an increase in activity class X SMAN 1 Kutalimbaru Deli Serdang in learning activities with the application of quantum teaching method. This teaching material developed teachers with teaching methods for quantum teaching, helping students understand the material pempelajaran This study is classroom action research (classroom action research), which is designed to follow the Model Kemmis and Mc Taggart which includes a series of interrelated (continuous) with 2 cycles, each cycle consisting of 4 activities: planning, action, observation and reflection, followed by planning the next cycle by utilizing the results of the previous reflections. The solution is designed based on the study of learning theory and input from the field. The design of the solution in question is an act of the application of quantum teaching learning methods in teaching the subject of the application of quantum learning method of teaching students of class X SMAN 1 Kutalimbaru Deli Serdang regency as many as 32 people.

The results obtained from the second cycle is the presence of a learning tool in the form of quantum teaching-based teaching materials, lesson plans, and books .Temuan research shows learning geography by learning quantum teaching method of learning can improve student achievement evidenced by the increasing learning outcomes of each cycle is from the mean 63.41 average to an average of 80.06. students feel happy to learn Geography and motivated to learn This implies that with the implementation of interactive multimedia can enhance the skills of teachers, student activities or positive responses to learning, to the teachers are expected to apply and develop teaching materials based on quantum teaching in learning geography.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Penerapan Metode Quantum Teaching Learning Untuk Mengingkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kutalimbaru Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program Studi Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengungkapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu demi ketuntasan tesis ini.

Ungkapan terima kasih ini disampaikan kepada yang terhormat Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd sebagai pembimbing I dan kepada Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd sebagai pembimbing II, yang penuh kesabaran dan ketulusannya memberikan masukan dan arahan yang begitu berarti bagi penulis, yang telah banyak memberikan petunjuk serta dorongan. Kepada ketiga Narasumber yang terhormat Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd, Dr. R. Mursid,M.Pd dan Dr. Sugiharto, M.Si yang telah memberikan masukan dan koreksi serta arahan-arahan untuk perbaikan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

(8)

2. Bapak dan Ibu dosen pengajar Program Studi Teknologi Pendidikan di Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan.

3. Kepala SMA Negeri 1 Kutalimbaru yang telah member izin atas penelitian yang peneliti laksanakan di sekolah.

4. Keluarga tercinta, Ibunda R. .Br. Bangun dan adik-adik tercinta, Fristiyana Purba, Mutiara Sari Purba, dan Eduard Tuahta Purba yang tulus kepada penulis selama mengikuti pendidikan hingga menyelesaikan Program Magister di PPs Unimed sehingga terwujudnya tesis ini.

5. Suami Tercinta Jan Wili Ardin Simatupang, S.Pd yang telah memberikan motivasi, perhatian dan doa serta telah bersabar selama saya mengerjakan tesis ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa PascaSarjana Universitas Negeri Medan Program Teknologi Pendidikan khususnya angkatan XIX Executive B-1 yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya bagi semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu per satu di sini. SemogaTuhan yang Maha kuasa membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah Ilmu Pengetahuan bagi dunia pendidikan.

Medan, Januari 2016 Penulis,

(9)

i

A.2. Metode Pembelajaran quantum teaching ... 28

(10)

ii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ……… 83

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Gambar 2.1 : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 28 Gambar 2.3 : Bagan karakteristik Model Pembelajaran Quantum

(12)

i DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Silabus Kelas I ... 86

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 89

Lampiran 3 : Lembar Soal Pre tes dan Post test ... 97

Lampiran 6 : Daftar Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus ... 100

Lampiran 8 : Daftar Hasil Pre Test dan Post Test ... 101

Lampiran 9 : Materi Siklus I dan Siklus II... 102

Lampiran 10 :Dokumentasi . ... 109

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka

menghasilkan sumber daya manusia seutuhnya baik sebagai individu maupun

sebagai masyarakat. Djamarah (2010:22) Pendidikan adalah usaha sadar dan

bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang

sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaanya berada dalam suatu proses yang

berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan, semuanya berkaitan

dalam suatu system pendidikan yang integral. Melalui pendidikan maka sikap,

watak, kepribadian dan keterampilan manusia akan terbentuk untuk menghadapi

masa depan yang lebih baik. Oleh sebab itu, pembangunan sektor pendidikan

harus menjadi prioritas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang

berkualitas dalam menghadapi tantangan zaman teknologi saat ini.

Dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia kegiatan pembelajaran di

sekolah merupakan kegiatan yang harus ditingkatkan sehingga tercapai tujuan

pendidikan dalam bentuk perubahan karakter (afektif), Pengetahuan (Kognitif),

dan Keterampilan (Psikomotorik) dalam diri siswa. Belajar bermakna merupakan

suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang

terdapat dalam struktur kognitif seseorang.

Pendidikan sebagai suatu sistem, tidak lain dari suatu totalitas fungsional

(14)

2

dan tidak dapat dipisahkan dari rangkaian unsur-unsur atau komponen-komponen

yang berhubungan secara dinamis dalam suatu kesatuan.

Sistem pembelajaran dalam penyajian materi pelajaran yang digunakan

dalam proses belajar mengajar selama ini masih teacher centered (berpusat

kepada guru) bukan student centered (berpusat kepada siswa). Kurikulum 2013

yang baru diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia

juga mengembangkan sistem pembelajaran Student Centered atau Student

Oriented yang menekankan pada pendekatan saintifik. Dan salah satu strategi

pembelajaran yang relevan untuk digunakan dalam pembelajaran Geografi adalah

metode pembelajaran berbasis quantum teaching, yang jika diperhatikan metode

pembelajaran berbasis quantum teaching ini berorientasi kepada siswa (student

oriented).

Fungsi Guru dalam Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik adalah

sebagai fasilitator untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki siswa itu

sendiri, sehingga dalam prosespentransferan ilmu kepada siswa, siswa menjadi

pelaku utama dalam memperoleh ilmu.

Metode pemebelajaran quantum teaching learning khususnya pada Mata

pelajaran Geografi perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah

dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis,

sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam

membelajarkan geografi kepada siswa, apabila guru masih menggunakan

paradigma pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran

geografi cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru

(15)

3

sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa.

Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan

mendorong peningkatan kehidupan yang bidang kajiannya memungkinkan

peserta didik memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang

menekankan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia

(Depdiknas, 2000 : 533). Pembelajaran Geografi bukan hanya untuk menguasai

tentang pengetahuan belaka, tetapi juga untuk mampu menggunakan ilmu yang

telah dipelajarinya dan membentuk siswa agar menjadi warga masyarakat

yang percaya diri dalam berperan serta secara produktif (Depdiknas, 2000 :

47).pembelajaranGeografi memiliki makna penting dalam pembentukan

manusia yang produktif

Observasi awal di SekolahMenengah Pertama SMA Negeri 1 Kutalimbaru

Kabupaten Deli Serdang pada mata pelajaran Geografi 3 tahun terakhir,

menunjukkan hasil belajar siswa masih tergolong rendah yaitu tahun ajaran

2011/2012, 2013/2014 dan 2014/2015, diperoleh rata-rata nilai ulangan harian

Geografi, 58, 60 dan 60 (DKN SMA Negeri 1 Kutalimbaru. Hasil UAS siswa

masih berada di bawah KKM yang ditetapkan 70. Hal ini menandakan kualitas

pendidikan Geografi masih rendah. Permasalahan rendahnya prestasi belajar

siswa tersebut harus segera diatasi. Ketuntasan belajar klasikal tidak tercapai

berarti tujuan pembelajaran juga tidak akan tercapai. Oleh karena itu

diupayakan proses pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa secara

optimal.Langkah awal yang dapat dilakukan oleh guru dalam memperbaiki

proses pembelajaran adalah dengan mengubah paradigma teaching menjadi

(16)

4

penyampai materi dan siswa bukan berperan sebagai kendi kosong yang akan

diisi oleh guru. Guru seharusnya tidak mendominasi kegiatan pembelajaran,

sedangkan siswa hanya duduk, diam, mendengarkan, mencatat, dan mentaati

segala perlakuan guru.

Oleh karena itu dalam membelajarkan geografi kepada siswa, guru

hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang

sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan

tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan metode

pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi

pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru

dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan sumber-sumber belajar

yang ada.

Tidak semua guru memiliki kemampuan dalam penyampaian materi

pelajaran kepada peserta didik. Guru juga tidak semuanya memiliki kemampuan

dalam melakukan metode pembelajaran, apalagi dalamkonteks pemelajaran

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) akibatnya pembelajaran dilakukan

asal jalan, asal materi disampaikan, dan asal materi habis, soal peserta didik

memahami materi atau kurang mendapat perhatian dari guru. Pada kenyataan

yang terjadi dilapangan guru yang menggunakan metode pembelajaran ekspositori

terlalu banyak memberikan arahan dan mengabaikan salah satu langkah penting

yaitu menarik perhatian siswa dengan cara memaparkan manfaat informasi yang

terdapat dalam materi yang dipelajari sehingga infomasi tersebut lebih bermanfaat

(17)

5

Dalam hal ini, guru perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar

mengajar dimana siswa dapat aktif membangun pengetahuannya sendiri. Hal ini

sesuai dengan pandangan kontruktivisme yaitu keberhasilan belajar tidak hanya

bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan

awal siswa. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang

berkaitan dengan diri siswa, diantaranya adalah kemampuan, minat, motivasi,

keaktifan belajar dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar

diri siswa, diantaranya adalah metode pembelajaran.

Metode pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan

belajar mengajar. Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat dipengaruhi

dari pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran

yang ditetapkan akan tercapai. Terdapat berbagai macam metode pembelajaran

yang dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk menjadikan kegiatan pembelajaran

di kelas berlangsung efektif dan optimal. Salah satunya yaitu dengan

menggunakan metode pembelajaran quantum teachinglearning.

Bobbi Deporter (2004:5) mendefenisikan Quantum adalah interaksi yang

mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Teaching adalah orkestrasi

bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar.

Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang

mempengaruhi keberhasilan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan

dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka

(18)

6

Quantum Teaching bersandar pada konsep Bawalah Dunia Mereka ke

Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”. Inilah asas utama atau

alasan dasar dibalik strategi, model dan keyakinan quantum teaching.

Pembelajaran QuantumTeaching merupakan cara-cara baru yang memudahkan

proses belajar lewat pemanduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang

terarah. Proses belajar mengajar adalah fenomena yang kompleks, segala

sesuatunya berarti, setiap kata, pikiran, tindakan dan asosiasi dan sejauh mana

guru mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pengajaran, sejauh itu pula

proses belajar berlangsung. Pembelajaran quantum adalah pembelajaran yang

mengorkestrasikan berbagai interaksi yang berada di dalam dan di sekitar momen

belajar, sehingga kemampuan dan bakat alamiah siswa berubah menjadi

kemampuan aktual. Pembelajaran quantum berfokus pada hubungan dinamis

dalam lingkungan kelas serta interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka

belajar. Strategi pembelajaran quantum memiliki kerangka rancangan belajar

yaitu “tandur” (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan

Rayakan).

Untuk memudahkan pemahaman terhadap filosofi quantum teaching

terdapat beberapa kata kunci quantum teaching; (1) quantum, interaksi yang

mengubah energi menjadi cahaya, yang berarti pengubahan bermacam-macam

interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini

mancakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan

siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa

menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain,

(19)

7

belajar alamiah dengan cara sengaja menggunakan musik, mewarnai lingkungan

sekeliling, menyususn bahan pengajaran yang sesuai, cara efektif penyajian dan

keterlibatan aktif. (3) fasilitas, memudahkan segala hal, ini merujuk pada

implementasi strategi yang menyingkirkan hambatan belajar, mengembalikan

proses belajar kedalamnya menjadi mudah dan alami (DePorter, 2011).

Metode pembelajaran quantum teaching terjadi interaksi belajar sesuai

dengan karakteristik siswa. metode pembelajaran quantum teaching menekankan

pembelajaran yang menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa dan

psikologis memberikan dampak positif pada usia siswa SMA yang mereka lebih

senang aktif daripada hanya mendengarkan ceramah yang disampaikan guru.

Rentang usia siswa SMA kelas X adalah 15-17 tahun. Secara psikologis pada

rentang usia ini terjadi pengkonkritan tentang pola pikir anak yang akan

cenderung senang beraktivitas daripada mendengar ceramah yang sifatnya

monoton sehingga menimbulkan rasa bosan. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar, masih banyak guru yang mengalami kesulitan menangani kebosanan

yang timbul pada diri siswa dalam hal belajar sehingga berpengaruh terhadap

hasil belajar.Merujuk dari krakteristik permasalahan dalam pembelajaran

Geografi, dapat disimpulkan bahwa dengan bahwa dengan penerapan metode

pembelajaran quantum teaching learning dapat meningkatkanprestasi belajar

Geografi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :(1) rendahnya hasil belajar

(20)

8

membosankan, (5) rendahnya kemampuan guru untuk menerapkan metode

pembelajaran, (6) kurangnya variasi di dalam pembelajaran, (7) pembelajaran

masih dominan menggunakan metode ceramah, dan (8) penggunaan media

pembelajaran masih terbatas

C. Pembatasan Masalah

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada : (1)

penerapan metode quantum teaching learning, (2) hasil belajar Geografi dengan

pokok bahasanatmosfer, sub pokok bahasan lapisan-lapisan atmosfer dan cuacadi

SMA Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang kelas X semester II

Tahun Ajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan metodequantum teaching learning dapat

meningkatkanprestasi belajar Geografi siswa kelas XI di SMA Negeri 1

Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang ?

2. Apakah penerapan metode quantum teaching dapat

meningkatkanaktivitas siswa kelas XISMA Negeri 1 Kutalimbaru Kabupaten

Deli Serdangdalam kegiatan belajar?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Peningkatan prestasi belajar Geografi siswa kelas X di SMA Negeri 1

(21)

9

teaching.

2. Peningkatan aktivitas siswakelas X di SMA Negeri 1 Kutalimbaru

Kabupaten Deli Serdang dalam kegiatan belajar dengan penerapan

metodequantum teaching.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoretis dan praktis.

Manfaat secara teoretis adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memanfaatkan metode

pembelajaran untuk mengatasi kesulitan belajar

2. dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan kemampuan bagi guru,

khususnya yang berkaitan dengan penyusunan suatu rancangan

pembelajaran Geografi yang efektif dengan senantiasa memperhatikan

konsepsi awal siswa. Penelitian ini juga sebagai bahan kajian untuk

melakukan penelitian tindakan kelas (PTK).

Manfaat secara praktis adalah :

1. Bagi guru dalam upayanya mengembangkan pembelajaran dengan

menggunakan metode pembelajaran quantum teaching learning

2. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dapat menambah

Gambar

Gambar Gambar 2.1 :  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..............        28

Referensi

Dokumen terkait

Disisi lain perkembangan pinjaman, simpanan masyarakat serta nisbah pinjaman terhadap masyarakat pada BRI Udes, LDKP dan Bank pasar dalam kurun waktu terakhir menunjukkan

Hal yang pertama-tama harus dilakukan di lokasi kebakaran hutan dan lahan adalah melakukan perhitungan (size up) terhadap seluruh situasi untuk menentukan cara

Prima Jaya masih bisa mengambil peluang yang ada, dengan cara: melakukan perluasan target pasar ke wilayah luar Jawa Timur, melakukan pemfokusan terhadap kualitas

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan uji skrining menggunakan bakteri uji Escherichia coli , Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginos, Salmonella typhi,

Hasil penilaian rata-rata dari pengujian kegunaan aplikasi yang dilakukan oleh 15 responden menghasilkan rata-rata penilaian mencapai skala 4.7 bahwa aplikasi ini

Kalimat imperatif yang ditemukan dalam bahasa Minangkabau di Nagari Supayang Kecamatan Payung Sekaki Kabupaten Solok ada sembilan macam, yaitu (1) kalimat

Berdasarkan observasi yang dilakukan di MTs Sultan Agung pada materi sistem persamaan linear satu variabel yaitu siswa kurang aktif dalam kelas dan guru yang

Pengusaha atau pengurus yang mempekerjakan operator dan/atau petugas pesawat angkat dan angkut yang tidak memiliki Lisensi K3 dan buku kerja, dan tidak memenuhi kualifikasi