• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P. 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P. 2016/2017."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN M O D E L P E M B E L A J A R A N I N Q U I R Y T R A I N I N G

DENGAN PE MBEL AJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X

SMA NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P. 2016/2017

Oleh:

Nurhalimah Br. Simbolon NIM 4123141072

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

PADA MATERI POKOK VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P. 2016/2017

Nurhalimah Br. Simbolon (4123141072) Drs. Tonggo Sinaga, MS.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Inquiry Training dengan pembelajaran Konvensional pada materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen semu. Sampel dalam penelitian ini adalah Kelas Eksperimen I (X4) dan Kelas Eksperimen II (X3) masing-masing sebanyak 41 siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas Inquiry Training sebesar 84,15 dengan standar deviasi 7,51 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas konvensional sebesar 80,24 dengan standar deviasi 8,02. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut dapat dibuktikan melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayaan  0,05dimana thitung > ttabel yaitu 2,277 > 1,664 yang berarti dalam penelitian ini H0 ditolak sekaligus menerima Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan setelah diajar menggunakan model pembelajaran Inquiry Training dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam T.P. 2016/2017.

(5)

iv

THE DIFFERENCES OF INQUIRY TRAINING MODEL AND CONVENTIONAL ON STUDENTS LEARNING RESULT IN THE MATTER OF VIRUS IN

CLASS X SMA NEGERI 1 LUBUKPAKAM T.P. 2016/2017

Nurhalimah Br. Simbolon (4123141072) Drs. Tonggo Sinaga, MS.

ABSTRACT

This study aimed to find out the differences in student learning outcomes using model Inquiry Training with Conventional learning in the subject matter of the virus in class X SMA Negeri 1 Lubukpakam. This type of research is a quasi-experimental research. The sample in this study is the Experiment Class I (X4) and Class Experiment II (X3) each as many as 41 students. The results showed differences in learning outcomes of students taught using learning model Inquiry Training with conventional learning. Based on the average value of student learning outcomes in the classroom Inquiry Training at 84.15 with a standard deviation of 7.51, while the average value of the conventional classroom student learning outcomes at 80.24 with a standard deviation of 8.02. The big difference in learning outcomes can be proved by testing the hypothesis by using t-test and the level of confidence where tcount > ttable namely 2.277 > 1.664, which means in this study H0 while receiving Ha so it can be concluded that there is a difference in student learning outcomes significantly after being taught to use Training Inquiry learning model with conventional learning in the subject matter of the virus in class X SMA Negeri 1 Lubukpakam year study 2016/2017.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan karunia-Nya yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan

kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat tersusun sebagaimana mestinya,

Shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training dengan Pembelajaran Konvensional pada Materi

Pokok Virus di Kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam T.P. 2016/2017”. Disusun

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.

Tonggo Sinaga, MS. yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis

mulai dari penyusunan proposal hingga selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Uswatun Hasanah, M.Si., Ibu Dra.

Adriana Y.D. Lbn. Gaol, M.Kes., dan Bapak Drs. Abdul Hakim Daulae, MS.

sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd.,

selaku dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku ketua

jurusan Biologi, Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si., selaku ketua prodi Pendidikan

Biologi, Bapak Drs. Tonggo Sinaga, MS., selaku dosen pembimbing akademik

dan seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai di Jurusan Biologi FMIPA

UNIMED yang sudah membantu penulis.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ramlan,

Siregar, M.Si., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lubukpakam, Ibu Raskami,

S.Pd., selaku guru Biologi kelas X, dan Bapak/Ibu guru beserta Staf Pegawai yang

telah banyak membantu penulisan dalam pelaksanaan penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih dan penghargaan tiada

terhingga kepada Ayahanda saya Abdullah yang telah memotivasi saya dari kecil

(7)

vi

memotivasi, memberi kasih sayang tiada henti serta dukungan demi penyelesaian

studi penulis, kepada sanak keluarga yang sudah memberi dukungan serta

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri

Medan.

Tidak lupa pula, penulis menyampaikan terimakasih kepada

sahabat-sahabat dan seluruh teman-teman saya yang sudah terlibat membantu saya dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini dan terima kasih juga saya ucapkan kepada

teman-teman yang sudah memberikan motivasi dan semangatnya untuk saya.

Penulis telah berupaya dengan maksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini

bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2017

Penulis

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup vii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v Daftar Isi vii Daftar Gambar ix Daftar Tabel x Daftar Lampiran xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Identifikasi Masalah 4 1.3. Batasan Masalah 4 1.4. Rumusan Masalah 5 1.5. Tujuan Penelitian 5 1.6. Manfaat Penelitian 6 1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teori 7 2.1.1. Model Pembelajaran Inquiry Training 7 2.1.2. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inquiry Training 13 2.1.3. Dampak-dampak Intruksional dan Pengiring Model 14

2.1.4. Pembelajaran Konvensional 15 2.1.5. Hasil Belajar Siswa 17 2.1.6. Materi Pembelajaran 19 2.2. Kerangka Konseptual 35 2.3. Hipotesis Penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 37 3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 37 3.3. Variabel Penelitian 37 3.4 Jenis dan Rencana Penelitian 38

3.5. Prosedur Penelitian 38

3.6. Instrumen Penelitian 41

3.6.1. Tes 41

3.6.1.1.Uji Validitas Soal 42

(9)

viii

3.6.1.3.Tingkat Kesukaran Soal 45

3.6.1.4.Uji Daya Pembeda Soal 45

3.7. Teknik Analisis Data 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 51 4.2. Data Hasil Penelitian 51 4.2.1. Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Inquiry Training 51 4.2.2. Hasil Belajar Siswa dengan Pembelajaran Konvensional 52 4.2.3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Inquiry Training

dan Kelas Konvensional 53

4.3. Analisis Data 55

4.3.1. Uji Normalitas 55

4.3.2. Uji Homogenitas 56

4.3.3. Uji Hipotesis 57

4.4. Temuan Hasil Penelitian 57

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 62

5.2. Saran 62

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Percobaan Adolf Mayer Pada Penelitian Virus 20

Gambar 2.2. Percobaan Adolf Mayer Diulang Kembali Oleh Dimitri Ivanowski

Virus Kompleks 21

Gambar 2.3. Virus TMV (Tobacco Mosaic Virus) Atau Mosaik Tembakau 22

Gambar 2.4. Kapsid Virus 24

Gambar 2.5. Struktur Tubuh Virus 25

Gambar 2.6. Reproduksi Virus 26

Gambar 2.7. Contoh Bentuk Virus Pada Tumbuhan 33

Gambar 3.2. Bagan Prosedur Penelitian 40

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Model Pembelajaran Inquiry Training 13 Tabel 2.2. Sintaks Pembelajaran Konvensional 16

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian pretes dan postes control group design 38

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Biologi Materi Virus 41

Tabel 4.1. Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Inquiry Training 52

Tabel 4.2. Data Nilai Pretes dan Postes Kelas Konvensional 53

Tabel 4.3. Data Nilai Postes Kelas Inquiry Training dengan

Pembelajaran Konvensional 54

Tabel 4.4. Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian 56

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 66

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inquiry Training 69

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional 86

Lampiran 4. Intrumen Penelitian 96

Lampiran 5. Kunci Jawaban 104

Lampiran 6. Tabel Analisis Item Untuk Perhitungan Validitas Soal 105

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Soal 106

Lampiran 8. Tabel Analisis Item Untuk Perhitungan Reabilitas Soal 108

Lampiran 9. Perhitungan Reabilitas Soal 109

Lampiran 10. Taraf Kesukaran Soal 110

Lampiran 11. Perhitungan Reabilitas Soal 111

Lampiran 12. Tabel Daya Beda Soal 113

Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Soal 114

Lampiran 14. Uji Instrumen 116

Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training (Kelas Eksperimen I) 117

Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional (Kelas Eksperimen II) 118

Lampiran 17. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Dan Varians Nilai Pretes 119

Lampiran 18. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, Dan Varians Nilai Postes 121

Lampiran 19. Uji Normalitas Hasil Belajar 123

Lampiran 20. Uji Homogenitas Hasil Belajar 128

Lampiran 21. Uji Hipotesis Hasil Belajar 130

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha terencana yang dilakukan oleh manusia untuk

mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri manusia. Usaha tersebut tidak

terlepas dari komponen yang berhubungan dalam pendidikan seperti guru, siswa,

sarana dan prasarana yang tersedia. Keterkaitan antara komponen dalam penelitian

merupakan parameter untuk mengukur mutu pendidikan secara khusus di sekolah.

Tercapainya mutu pendidikan di sekolah tidak diperoleh begitu saja dalam waktu

yang singkat namun memerlukan proses waktu yang dilalui.

Proses Pembelajaran di sekolah merupakan usaha sadar dan disengaja oleh

guru untuk membuat siswa belajar dengan cara mengaktifkaan faktor internal dan

faktor eksternal yang turut mempengaruhi ketercapaian hasil belajar. Faktor internal

berasal dari dalam diri siswa meliputi faktor psikologi dan fisik sedangkan faktor

eksternal berasal dari lingkungan belajar meliputi suasana, iklim, budaya belajar,

tempat belajar dan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Salah satu faktor

internal dalam belajar adalah keterampilan observasi siswa.

Belajar ialah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010).

Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses perbuatan melalui

berbagai pengalaman, dan proses yang diarahkan kepada suatu tujuan.

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

memperoleh pengalaman belajar (Sudjana, 2009). Bloom dalam Yamin, (2009)

menggolongkan bentuk perilaku sebagai hasil belajar kedalam tiga aspek, yaitu

kognitif, afektif dan psikomotor. Di dunia pendidikan kita masih menghadapi

(14)

2

Dalam proses pembelajaran anak kurang didorong untuk mengembangkan

kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada

kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada

kemampuan anak untuk menghapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat

dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya

dengan kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2011).

Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan guru saat pengamatan

langsung dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Lubukpakam

memperlihatkan proses pembelajaran Teacher Centered yaitu semua kegiatan

berpusat pada guru sehingga informasi yang terjadi searah. Pendekatan pembelajaran

yang digunakan adalah pendekatan konvensional, sehingga strategi yang digunakan

kurang bervariasi dengan demikian siswa sering merasa bosan dengan metode

tersebut yang membuat siswa menjadi malas, hal ini akan menimbulkan dampak

buruk bagi siswa yakni daya serap siswa akan pelajaran tersebut menjadi rendah

sehingga hasil belajarnya juga kurang memuaskan. Akibatnya aktifitas siswa terbatas

yaitu mendengarkan ceramah guru, menghapal materi, mencatat materi, dan

mengerjakan soal-soal latihan di lembar kerja siswa (LKS). Sehingga siswa belum

mampu memberikan contoh dan menjelaskan kembali materi yang dipelajari.

Pernyataan ini didukung oleh hasil observasi peneliti di SMA Negeri 1 Lubukpakam

bahwa siswa kurang berperan aktif ketika guru mengajar di dalam kelas karena dalam

kegiatan belajar mengajar masih menggunakan pembelajaran konvensional seperti

ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa kurang tertarik untuk menerima pelajaran.

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung,

siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dan masih banyak siswa yang

melakukan aktivitas diluar proses pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan

metode eksperimen juga jarang digunakan, sehingga siswa lebih banyak duduk diam

dan kurang aktif di kelas. Selain itu sebagian besar nilai siswa masih rendah yaitu

(15)

3

perlu dilakukan remedial agar nilai siswa menjadi lebih baik lagi. Hal ini

menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah.

Permasalahan-permasalahan tersebut harus segera diatasi agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang optimal. Salah satu upayanya adalah

dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang berorientasikan Student Centered

atau pembelajaran berpusat pada siswa, dimana siswa diajak oleh guru untuk belajar

secara aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi

aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif baik untuk menemukan ide

pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang

baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.

Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses

pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini

biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil

belajar dapat dimaksimalkan (Trianto, 2009).

Pemilihan model atau metode pembelajaran merupakan salah satu bagian

yang terpenting dalam pendekatan proses belajar mengajar. Salah satu model

pembelajaran yang dapat mengubah suasana pembelajaran dengan melibatkan siswa

adalah model pembelajaran Inquiry Training. Menurut Joyce dan Weil (dalam

Agustanti, 2012) berpendapat bahwa model pembelajaran Inquiry Training adalah

suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana

pembelajaran jangka panjang). Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan

guru dalam pembelajaran biologi agar pembelajaran yang diterapkan guru dalam

pembelajaran biologi agar pembelajaran lebih bermakna dan suasana belajar lebih

menyenangkan bagi peserta didik. Salah satu alternatif yang diduga dapat

menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenanangkan, serta yang bersifat

dapat menemukan konsep adalah menerapkan model pembelajaran Inquiry Training.

Model ini bertujuan untuk melatih kemampuan siswa dalam meneliti,

menjelaskan fenomena dan memecahkan masalah secara ilmiah. Model Inquiry

(16)

4

ilmiah. Ini tergambar dalam lima tahapannya yang terdiri dari (1) menyampaikan

masalah; (2) mengumpulkan data dan verifikasi; (3) mengumpulkan data eksperimen;

(4) merumuskan penjelasakan; dan (5) menganisalisa proses Inquiry (Uno, 2007).

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Lubukpakam, karena menurut hasil

observasi peneliti belum pernah diterapkan model Inquiry Training sebelumnya

dalam proses pembelajaran, terlebih dalam materi virus. Berdasarkan Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Nasution, dkk (2014) menyatakan bahwa hasil penelitian

diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 38,86 dan pretes kelas kontrol 37,57.

Nilai rata-rata postes kelas eksperimen 76,29 dan kelas kontrol 62,86. Peningkatan

aktivitas siswa kelas eksperimen secara keseluruhan 33% kategori peningkatan

sedang. Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis satu pihak, diperoleh hasil belajar

siswa akibat pengaruh model pembelajaran Inquiry Training lebih baik daripada

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian

tentang “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Inquiry Training dengan Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Virus di Kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam Tahun Pembelajaran 2016/2017.”

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil belajar siswa pada materi pelajaran biologi masih rendah.

2. Model pembelajaran yang digunakan yaitu ceramah.

3. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran biologi

di dalam kelas.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi masalah

yaitu:

1. Pembelajaran biologi dengan menggunakan model Inquiry Training.

(17)

5

3. Materi pokok yang diberikan adalah virus di kelas X SMA Negeri 1

Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017.

1.4. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang diajukan, maka yang menjadi rumusan masalah

dari penelitian ini antara lain:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Inquiry Training pada materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada pembelajaran materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 1

Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

Inquiry Training dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok virus di kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran Inquiry Training pada pembelajaran virus di kelas X SMA

Negeri 1 Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran konvensional pada pembelajaran virus di kelas X SMA

Negeri 1 Lubukpakam tahun pembelajaran 2016/2017.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaran Inquiry Training dengan pembelajaran konvensional pada materi

pokok virus di kelas X SMA Negeri 1 Lubukpakam tahun pembelajaran

(18)

6

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan bagi calon guru biologi dan pembaca dalam

meningkatkan hasil belajar siswa melalui pembelajaran Inquiry Training.

2. Sebagai modal pengetahuan dalam penelitian dan penggunaal model

pembelajaran yang akan digunakan sebagai calon pendidik.

3. Sebagai model pembelajaran yang baru sehingga dapat memudahkan siswa untuk

memahami materi pelajaran.

1.7. Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kekeliruan menafsirkan istilah dalam penelitian ini, maka

perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut:

1. Hasil Belajar adalah hasil atau kemampuan dari proses belajar yang dimiliki

siswa berdasarkan ranah kognitif setelah kegiatan belajar mengajar.

2. Model pembelajaran Inquiry Training adalah model pembelajaran yang

diarahkan untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan

intelektual yang terkait dengan penalaran sehingga mampu merumuskan

masalah, membangun konsep dan hipotesis serta menguji untuk mencari

jawaban.

3. Dalam pembelajaran konvensional kegiatan guru terutama adalah memberikan

penjelasan di depan kelas dan mengadakan tanya jawab serta memberikan contoh

pemecahan masalah.

(19)

63

DAFTAR PUSTAKA

Agustanti, T., (2012), Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1 (1) : 16-20.

Aminah, S., dan Derlina, (2015), Efek Model Pembelajaran Inquiry Training dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Keterampilan Proses Berpikir Sains Siswa, Jurnal Pendidikan Fisika, 4(2) ISSN 2252-732X.

Ari f, P., (2009), Bi ol ogi Bilingual Kelas X , Yudi sti ra, J akarta.

Arifin, Z., (2009), Evaluasi Pembelajaran, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Arikunto, S., (2012), Dasar - dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit Bumi Aksara , Jakarta.

Azizah, A., dan Parmin., (2012), Inquiry Training untuk Mengembangkan Ketrampilan Meneliti Mahasiswa, Unnes Science Education Journal, 1 (1) ISSN : 2252-6617.

Campbell, N., dan Reece., (2010), Biologi Edisi Kedelapan Jilid I, Erlangga, Jakarta.

Dianti, Sri., (2009), http://banksoalbiosma.blogspot.com/2008/06/latihan-ulangan biologi kelas10.html (diakses 19 Mei 2016, 14:00 WIB).

Djamarah., (2006), Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi, Rhineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.,

(2012), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Penelitian Kependidikan ,FMIPA Unimed, Medan.

Fatkhomi, F., (2009), Struktur Virus, http:// wordbiology. wordpress. com / 2009/ 09 /07 /virus, (diakses : 01 Juni 2016)

Gonzaya., (2009), Virus, http://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/virus.html, (diakses : 01 Juni 2016).

Indahwati, T., Widiah., Sajidan., (2012) Penerapan Model Inquiry Training Melalui Teknik Peta Konsep dan Teknik Puzzle Ditinjau dari Tingkat Keberagaman Aktivitas Belajar dan Kemampuan Memori, Jurnal Inkuiri, 1 (3) 258-265 ISSN : 2252-7893.

(20)

64

Irnaningtyas., (2013), Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Irwandi., (2009), Pengaruh Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Biologi Melalui Strategi Inkuiri dan Masyarakat Belajar pada Siswa dengan Kemampuan Awal Berbeda Terhadap Hasil Belajar Kognitif di SMA Negeri Kota Bengkulu, Jurnal Kependidikan Triadik, 12 (1) : 33 - 43.

Joyce, B., Weil., dan Calhoun., (2009), Model-model Pembelajaran, Edisi 8, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Kusnadi., dan Priyandoko., (2007), Biologi Jilid I untuk SMA dan MA Kelas X, Piranti Darma Kalokatama, Jakarta.

Lestari, Nana, Akhmad., (2015), Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X-2 SMAN 1 Muara pada Materi IPA Konsep Ekosistem Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Jurnal Cendekia, 9 (2) : 171-166 p-ISSN: 1978-2098; e- 2407-8557.

Lumban Gaol, Desi., dan Makmur., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Menggunakan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal Inpafi, 2 (2) : 30-39.

Nasution, D., dan Tonggol., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa di kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2013/2014, Jurnal Inpafi 2 (3) : 38-44.

Nurhayati, N., (2009), Biologi Bilingual, CV. Yrama Widya, Bandung.

Nurhayati, N., dan Resti., (2016), Biologi Untuk Siswa SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika Dan Ilmu-Ilmu Alam, Yrama Permai, Bandung.

Nurhidayati, S., Siti, dan Sri., (2015), Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa, Jurnal Kependidikan, 14 (3) : 285-294.

Pratiwi, D., Sri., Srikini., dan Bambang., (2009), Biologi Jilid I untuk SMA/MA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

(21)

65

Rusman., (2012), Model-model Pembelajaran, Penerbit P.T. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sani, R., Yeni., Muhammad., Rizki., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri dengan Pembelajaran Konvensional pada Mata Pelajaran Fisika, Jurnal Asosiasi Guru Fisiska Indonesia Sumatera Utara, 3 (2) ISSN 2085-5281.

Sanjaya, W., (2005), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana Prenada Media, Jakarta.

., (2012), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta.

Silitonga, P., Mara., dan Derlina., (2016), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training dan Kreativitas Terhadap Keterampilan Proses Sains, Jurnal Fisika, 5 (1) p-ISSN 2252-732X e ISSN 2301-7651.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, Penerbit Rhineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Syamsuri, I., (2004), Biologi Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Uno, H., (2007), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Percobaan Adolf Mayer Pada Penelitian Virus
Tabel 2.1. Model Pembelajaran Inquiry Training

Referensi

Dokumen terkait

Pembacaan tersebut dilakukan untuk mengumpulkan data terkait masalah stilistika dalam aspek bahasa berupa bahasa figuratif dan gaya pribadi pengarang dalam

“ KARAKTERISASI SIFAT FISIK, SIFAT OPTIK, DAN SIFAT LISTRIK KACA TZBPN “ adalah hasil kerja saya dan sepengetahuan saya hingga saat ini Skripsi tidak berisi materi yang

lapisan atas dan nitrogliserin pada lapisan bawah. Sisa asam yang keluar dari separator akan direcovery, sedangkan nitrogliserin dicuci dalam menara atau kolom pencuci yang berisi

Untuk menurunkan biaya produksi dan memudahkan dalam pengadaan barang, maka kami juga mengadakan survei ke suplier yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis apakah MOCAF dapat dikombinasikan dengan terigu, (2) menganalisis apakah terdapat perbedaan proses produksi pada roti

Penelitian mengenai tuberculosis ini pernah dilaksanakan, namun sejauh pengetahuan penulis, belum pernah ada yang meneliti hubungan pengetahuan, sikap dengan praktek keluarga

Pasar modal merupakan sarana untuk melaksanakan investasi yang memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan

Hubungan Antara Harga Diri Dengan Intensi Prososial Pada Remaja Di SMU Muhammadiyah I Sragen Tahun Ajaran 2000/2001.. Skripsi