i
HUBUNGAN MODEL SIKAT GIGI DAN RASA PASTA GIGI
TERHADAP MOTIVASI MENGGOSOK GIGIPADA ANAK
USIA PRA-SEKOLAHDI TK ISLAM AHMAD YANI
KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh:
SANDY COURNIAWAN ARMADANY
NIM. 201110420311033
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Sandy Courniawan Armadany
NIM : 201110420311033
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan Model Sikat Gigi dan Rasa Pasta Gigi Terhadap
Motivasi Menggosok Gigi pada Anak Usia Pra-Sekolah di
TK Islam Ahmad Yani Kecamatan Pakisaji Kabupaten
Malang
Menyatakan dengan Sebenar-benarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan
v
MOTTO
“Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan. Maka Apabila Kamu
Telah Selesai (Dari Suatu Urusan), Kerjakanlah Dengan Sungguh-Sungguh
(Urusan) Yang Lain”.
(Q.S Al-Insyirah 6-7)
“Apabila Di Dalam Diri Seseorang Masih Ada Rasa Malu Dan Takut Untuk
Berbuat Suatu Kebaikan, Maka Jaminan Bagi Orang Tersebut Adalah Tidak Akan
Bertemunya Ia Dengan Kemajuan”.
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Alhamdulillah wasyukurillah, atas rahmat dah hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
Ucapan terima kasih kepada Ibuku Sri-Hariningsih dan bapakku
Joko Lukito atas kasih sayang dan dukungan selama hidup ini baik
bersifat moril maupun materil yang teramat besar yang tak mungkin
bisa saya balas dengan apapun.
Terima kasih kepada adikku Regina Devi Nindi Andini yang telah
banyak memdukung dan memotivasiku.
Terima kasih juga saya persembahkan buat dosen-dosen yang telah
memberikan pembelajaran dari semester 1 hingga semester 7, ilmu
yang kalian berikan tidak akan pernah terlupakan sepanjang masa.
Terima kasih juga buat semua guru-guru yang pernah mengajar saya
dari TK, SD, SMP dan SMA, tanpa kalian semua saya bukan lah
siapa-siapa.
Terima Kasih kepada sahabat-sahabatku yang banyak membantu
dalam penyelesain skripsi ini : Rian Achmad,Okim, Haris R,
Yoga,Yuan,Johan, semoga sukses menyertai kita semua
Terima Kasih kepada keluarga besar PSIK A 2011 sudah menjadi
teman seperjuangan dalam perkulihan, senang bisa kenal kalian
semua dan kenangan bersama kalian semua tidak akan terlupakan
semoga kita semua diberi kesuksesan sesuai cita-cita yang kita
idam-idamkan.
Untuk kalian semua yang tidak bisa saya sebutkan
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat allah SWT, berkat rahmat dan
bimbingannya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Model
Sikat Gigi dan Rasa Pasta Gigi Terhadap Motivasi Menggosok Gigi pada
Anak Usia Pra-Sekolah di TK Islam Ahmad Yani Kecamatan Pakisaji
Kabupaten Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana keperawatan (S.kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
dengan hati yang tulus kepada:
1. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns, M.Kepselaku pembimbing 1 dan selaku Ketua
Program Studi Ilmu keperawatan Fakultas Ilmu kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malangyang telah yang telah bersedia memberikan banyak
bantuan, sabar dalam membimbing dan senantiasa memberikan semangat
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Sunardi, S.Kep, Ns, M.Kep selaku pembimbing II yang telah bersedia
memberikan banyak bantuan, sabar dalam membimbing dan senantiasa
memberikan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
viii
5. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu meberikan doa,support
dan motivasi selama ini, serta memberikan dukungan moril dan materi.
6. Kepala Sekolah TK Islam Ahmad Yani Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang
yang telah memberikan izin penelitian dalam penelitian ini.
7. Teman-teman PSIK A 2011 semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan
namanya satu persatu yang turut membantu dalam menyelesaikan proposal
skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan
dan diterima sebagai ibadah oleh ALLAH SWT.Penulis menyadari bahwa
penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu ktritik dan saran
bersifat membangun sangat penulis harapkan.Semoga ALLAH SWT senantiasa
memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu
menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.
Malang, Agustus 2015
Penulis
ix
RELATIONSHIPOF
MODELSTOOTHBRUSHANDTOOTHPASTEFLAVORS TOMOTIVATIONBRUSHINGTEETHATPRE-SCHOOL AGE
CHILDRENINTKISLAMAHMADYANIPAKISAJIMALANG
Sandy Courniawan Armadany1
, Nurul Aini, S.Kep, Ns, M.Kep 2 ,
Sunardi, S.Kep, Ns, M.Kep3
ABSTRACT
Background :Brushing teethbecomesa majorproblemin terms of maintainingoral hygiene. At preschool age children, brushing teeth motivation is lacking. Efforts to increase the motivation of brushing teeth at preschool children using a unique model of toothbrush and toothpaste funny and diverse flavors of fruits which can attract children in brushing teethand can prevent oral disease. This study aims to determine the relationship of model toohtbrush and toothpaste flavors to motivation brushing your teeth at pre-school age children in TK Islam Ahmad Yani Pakisaji Malang.
Methods :Thisstudyused across-sectionalstudydesign. The sample inthis studywere 58preschool childreninTKIslamAhmadYaniPakisajiMalangusingtotal sampling technique. Data analysis usingSPSSprogramwithChiSquaretest.
Results :Based on the analysisChi-Square testwithSPSS, obtained the value of asymptetic significance (2-sided) 0,004 which is smaller than 0.05 and obtained the value of asymptetic significance (2-sided) 0,012 which is smaller than 0.05. It can be concludedthatthere is a relationshipmodel oftoothbrushandtoothpasteflavorsto motivationbrushing teethinpreschool childrenin TK Islam Ahmad Yani Pakisaji Malang
Conclusion :Usea toothbrushthatnewfangledcartoon characters, animals andshapesother unique, andthe tasteof toothpastetaste ofstrawberries, grapes, melons, applesspecificallyforchildrenin the marketis able toincrease the interestandmotivation tobrush his teethin childrenandcanavoid the diseaseteeth andmouth..
Keywords :Toothbrush Model,FlavorToothpaste, MotivationBrushingTeeth, Children'sPre-school.
1. The Student Nursing of Science Departement, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
2. Lecturer in Nursing of Science Departement, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
x
HUBUNGAN MODEL SIKAT DAN RASA PASTA GIGI TERHADAP MOTIVASI MENGGOSOK GIGI PADA ANAK USIA
PRA-SEKOLAH DI TK ISLAM AHMAD YANI PAKISAJI MALANG
Sandy Courniawan Armadany1
, Nurul Aini, S.Kep, Ns, M.Kep 2 ,
Sunardi, S.Kep, Ns, M.Kep3
INTISARI
Latar Belakang:Menggosok gigi menjadi masalah utama dalam hal menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pada anak usia prasekolah motivasi mengosok gigi sangatlah kurang. Upaya peningkatan motivasi menggosok gigi pada anak usia prasekolah dengan menggunakan model sikat gigi yang unik dan lucu dan pasta gigi beraneka rasa buah-buahan yang dapat menarik minat anak dalam hal menggosok gigi dan dapat terhindar dari penyakit gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan model sikat dan rasa pasta gigi terhadap motivasi menggosok gigi pada anak usia pra-sekolah di TK Islam Ahmad Yani Pakisaji Malang.
Metode: Desain penelitian ini merupakan penelitian crosssectional design.Sampeldalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah di TK Islam Ahmad Yani Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang sebanyak 58anak dengan menggunakan teknik total sampling.Analisis data menggunakanprogram SPSS dengan ujiChi Square.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis ujiChi Square dengan program SPSS, diperoleh nilai Asymptetic Significance (2-sided) = 0,004yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai Asymptetic Significance (2-sided) = 0,012yang lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan model sikat gigi dan rasa pasta gigi terhadap motivasi menggosok gigi pada anak usia prasekolah di TK Islam Ahmad Yani Pakisaji Malang.
Kesimpulan: Penggunaan sikat gigi yang bermodel karakter tokoh kartun, hewan dan bentuk unik lainnya, dan rasa pasta gigi berasa buah strawberry, anggur, melon, apel khusus untuk anak-anak yang ada dipasaran mampu meningkatkan minat dan motivasi menggosok gigi pada anak dan dapat terhindar dari penyakit gigi dan mulut.
Kata Kunci: Model sikat Gigi, Rasa Pasta Gigi, Motivasi Menggosok Gigi, Anak Pra-sekolah.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
xi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Lembar Pernyataan Keaslian ... iv
Motto ... v
Lembar Persembahan ... vi
Kata Pengantar ... vii
Abstrak ... ix
Intisari ... x
Daftar Isi ... xi
Daftar Tabel ... xiv
Daftar Gambar ... xv
Daftar Lampiran ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ... 6
1.5 Keaslian Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Konsep Tumbuh Kembang Anak usia Pra-sekolah ... 10
2.1.1 Karakteristik Anak Pra-sekolah ... 10
2.1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan ... 10
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Tumbang ... 16
2.2 Konsep Motivasi Menggosok Gigi pada Anak ... 17
2.2.1 Definisi Motivasi ... 17
2.2.2 Macam Macam Motivasi ... 18
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 19
2.2.4 Pengukuran Motivasi ... 20
2.2.5 Definisi Menggosok Gigi ... 21
2.2.6 Faktor Keefektivan Menggosok Gigi ... 24
2.2.7 Faktor Motivasi Menggosok Gigi ... 29
xii
2.3.1 Definisi Kebersihan Mulut ... 31
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kebersihan Mulut ... 34
2.3.3 Masalah kebersihan Mulut ... 35
2.4 Konsep Model Sikat Gigi dan Rasa Pasta Gigi ... 37
2.4.1 Model ... 37
2.4.2 Sikat Gigi ... 37
2.4.3 Model Sikat Gigi ... 39
2.4.4 Rasa ... 40
2.4.5 Pasta Gigi ... 41
2.4.6 Rasa Pasta Gigi ... 42
2.5 Konsep Peran Perawat ... 43
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 46
3.1 Kerangka Konsep ... 46
3.2 HipotesisPenelitian ... 47
BAB IV METODE PENELITIAN ... 48
4.1 Definisi Penelitian ... 48
4.2 Kerangka Penelitian ... 48
4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel Penelitian ... 49
4.3.1 Populasi Penelitian ... 49
4.3.2 Teknik Sampling ... 49
4.3.3 Sampel Penelitian ... 50
4.4 Variabel Penelitian ... 50
4.4.1 Variabel Independen ... 50
4.4.2 Variabel Dependen ... 50
4.5 Definisi Operasional ... 50
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 51
4.7 Instrumen Penelitian ... 52
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 53
4.8.1 Tahap Persiapan ... 53
4.8.2 Tahap pelaksanaan ... 53
4.8.3 Tahap Pengumpulan Data ... 54
4.9 Pengolahan Data ... 55
4.10 Analisa Data ... 55
4.10.1 Analisa Univariat ... 55
4.10.2 Analisa Bivariat ... 56
4.11 Etika Penelitian ... 57
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 59
5.1 Hasil Penelitian ... 59
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 60
xiii
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir Ibu ... 61
5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan Orang Tua ... 62
5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Model Sikat Gigi ... 62
5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Rasa Pasta Gigi ... 63
5.1.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Motivasi Menggosok Gigi ... 63
5.2 Analisa Data ... 64
5.2.1 Tabulasi Silang ... 64
5.2.2 Uji Chi-Square ... 66
BAB VI PEMBAHASAN ... 68
6.1 Intepretasi dan Diskusi HasilPenelitian ... 68
6.1.1 Model Sikat Gigi Anak Usia Prasekolah ... 68
6.1.2 Rasa Pasta Gigi Anak Usia Prasekolah ... 70
6.1.3 Motivasi Menggosok Gigi pada Anak Usia Prasekolah .. 72
6.1.4 Hubungan antara Model Sikat Gigi dengan Motivasi Menggosok Gigi pada Anak Usia Prasekolah ... 74
6.1.5 Hubungan antara Rasa Pasta Gigi dengan Motivasi Menggosok Gigi pada Anak Usia Prasekolah ... 77
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 79
6.3 Implikasi Keperawatan ... 80
BAB VII PENUTUP ... 82
7.1 Kesimpulan ... 82
7.2 Saran ... 83
Daftar Pustaka ... ... 84
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 51 Tabel 5.1 Tabulasi Silang Model Sikat Gigi dan Motivasi Menggosok Gigi
pada Anak Usia Prasekolah di TK Islam Ahmad Yani
Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang ... 64 Tabel 5.2 Tabulasi Silang Model Sikat Gigi dan Motivasi Menggosok Gigi
pada Anak Usia Prasekolah di TK Islam Ahmad Yani
Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang ... 65 Tabel 5.3 Hubungan Model Sikat Gigi Terhadap Motivasi Menggosok
Gigi pada Anak Usia Pra-sekolah di TK Islam Ahmad Yani
Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang ... 66 Tabel 5.4 Hubungan Rasa Pasta Gigi Terhadap Motivasi Menggosok Gigi
pada Anak Usia Pra-sekolah di TK Islam Ahmad Yani
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Teknik Menggosok Gigi ... 26
Gambar 2.2 Sikat Gigi ... 27
Gambar 2.3 Pasta Gigi Dewasa dan Anak-anak ... 28
Gambar 2.4 Berbagai Model Sikat Gigi ... 39
Gambar 2.5 Macam-macam rasa pasta gigi ... 42
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Model Sikat Gigi dan Rasa Pasta Gigi Terhadap Motivasi Menggosok Gigi Anak Usia Pra-sekolah ... 46
Gambar 4.1 Kerangka Penelitian Hubungan Model Sikat Gigi dan Rasa Pasta Gigi Terhadap Motivasi Menggosok Gigi Anak Usia Pra-sekolah ... 49
Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Usia Anak Prasekolah di TK Islam Ahmad Yani bulan Juli 2015 ... 60
Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Usia Prasekolah di TK Islam Ahmad Yani bulan Juli 2015 ... 60
Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Ibu di TK Islam Ahmad Yani bulan Juli 2015 ... 61
Gambar 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Perbulan Orang Tua di TK Islam Ahmad Yani bulan Juli 2015 ... 62
Gambar 5.5 Karakteristik Kategori Model Sikat Gigi pada Anak Usia Prasekolah di TK Islam Ahmad Yani bulan Juli 2015 ... 62
Gambar 5.6 Karakteristik Kategori Rasa Pasta Gigi pada Anak Usia Prasekolah di TK Islam Ahmad Yani bulan Juli 2015 ... 63
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ... 87
Lampiran 2 Lembar Observasi Model Sikat Gigi dan Rasa Pasta Gigi ... 90
Lampiran 3 Lembar Observasi Motivasi Menggosok Gigi ... 92
Lampiran 4 Hasil Analisa Data dan Tabel Nilai Chi Square ... 94
Lampiran 5 Tabulasi Data Responden dan X2 Tabel ... 96
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ... 102
Lampiran 7 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 103
Lampiran 8 Hasil Dokumentasi Penelitian ... 110
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menjaga kebersihan mulut terutama daerah rongga mulut adalah salah satu
faktor penunjang pertumbuhan dan perkembangan gigi pada anak (Paramita, 2000).
Hal ini perlu diketahui bahwa rongga mulut adalah gerbang awal dari proses
pencernaan, yaitu tempat makanan dan minuman masuk dan tempat pengunyahan
menggunakan gigi (Isro’in, 2012).
Misalnya seorang anak makan makanan yang manis
seperti permen maka giginya harus segera dibersihkan dengan baik karena apabila
tidak dibersihkan dengan baik, maka akan menjadi sarang bakteri dan bisa timbul
kerusakan gigi lebih dini pada anak (Paramita, 2000).
Menjaga kesehatan seperti gigi dan mulut, sangat penting diperhatikan.
Kondisi gigi yang kotor tidak hanya dapat menimbulkan bau mulut, akan tetapi dapat
menyebabkan kerusakan gigi (Isro’in, 2012). Masalah kebersihan dan kesehatan gigi
dan mulut banyak dialami oleh anak-anak seperti karies gigi, plak pada gigi, karang
gigi dan gingivitis (Andiyani, 2011). Bukan hanya masalah kebersihan dan kesehatan
gigi dan mulut, faktor
–
faktor dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut juga sangat
penting, seperti praktek sosial, pilihan pribadi, citra tubuh, status sosial, kondisi fisik,
variabel budaya, pengetahuan dan motivasi (
Isro’in, 2012
).
Hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2007 dari Departemen
Kesehatan RI, yang dilakukan pada Pelita III dan IV menunjukkan bahwa prevalensi
penduduk Indonesia yang menderita karies gigi sebesar 80%, dan 90% di antaranya
adalah anak-anak. Berdasarkan
Required Treatment Index
(RTI) di Propinsi Jawa Timur
2
66.7% sedangkan yang bebas karies 33.3%, sehingga anak usia sekolah dasar (7-12
tahun) termasuk anak yang memiliki karies.
Required Treatment Index
(PTI) berdasarkan
Riskesdas tahun 2007 adalah 2,6 %, hal ini menjelaskan bahwa motivasi anak untuk
menggosok gigi dalam upaya mempertahankan kesehatan gigi dan mulutnya masih
jauh dari target Nasional tahun 2000 yaitu 50 %. Penyakit gigi dan mulut merupakan
urutan ke sembilan dari sepuluh penyakit terbesar dengan jumlah kunjungan
sebanyak 1.482 kunjungan yang terdiri dari 62,8 % berusia lebih dari 15 tahun, dan
37,2 % kunjungan usia < 15 tahun, kunjungan pasien ke poli gigi umumnya
menderita ganguan gigi dan mulut 43,9 % diantaranya menderita karies gigi, dan 56,1
% lainnya menderita gangguan periodontal.
Motivasi menggosok gigi menjadi masalah utama dalam hal menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Motivasi menggosok gigi adalah keinginan untuk
menggosok gigi dengan tepat dan benar yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar
dan dalam individu itu sendiri. Taufik (2007) menyatakan bahwa faktor motivasi
menggosok gigi adalah kebutuhan (
need
), minat (
interest)
, ketertarikan (
Curiosity
),
kenikmatan (
Enjoyment
), lingkungan keluarga, media, pujian/hadiah (
reward
), hukuman
(
punishment
), harapan (
expentancy
). Kurangnnya motivasi dalam menggosok gigi akan
menimbulkan masalah kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut seperti karies gigi,
plak pada gigi, karang gigi dan gingivitis (Andiyani, 2011).
Pada anak usia pra-sekolah motivasi dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
terutama menggosok gigi sangatlah kurang. Pengawasan dan pendampingan yang
kurang oleh orang tua menyebabkan anak kurang untuk menjaga kesehatan mulutnya.
Faktor keefektifan dalam menggosok gigi seperti desain sikat gigi, pilihan pasta gigi,
3
terhindar dari masalah kesehatan oral anak secara keseluruhan, baik fisik maupun
keerdasan (Sharma dkk, 2012).
Upaya meningkatkan motivasi menggosok gigi dan pemeliharaan kesehatan
gigi dan mulut seharusnya dilakukan sejak dini. Pada anak usia pra-sekolah
merupakan saat yang tepat untuk dilakukannya upaya kesehatan gigi dan mulut,
karena pada usia tersebut merupakan awal tumbuh kembang aktif gigi anak yang
awalnya dari gigi susu dan bertahap menjadi gigi tetap, dan merupakan kelompok
umur dengan resiko kerusakan gigi yang tinggi dan motivasi menggosok gigi yang
kurang (Maulani, 2005). Pemberian model dan rasa pasta gigi dapat membuat minat
anak untk menggosok gigi meningkat (Maulani, 2005). Saat ini pasta gigi untuk
anak-anak ada dalam bermacam macam warna dan rasa dengan bentuk gel bening maupun
pasta. Anak bisa diajak membeli pasta gigi yang dipilih sendiri dengan rasa
kesukaannya dan setelah habis satu tube bisa diganti dengan rasa yang lain sehingga
untuk mencegah anak menjadi bosan saat menggosok gigi dan mendapatkan hasil
yang memuaskan (Maulani, 2005).
Sikat gigi untuk anak-anak memiliki banyak model dan pilihan untuk
memberikan daya tarik pada anak. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut,
kepala sikat yang kecil khusus anak-anak, dengan ujung bulu sikat bulat dan gagang
yang besar agar mudah digenggam anak. Boleh juga dipilih model kepala dan
pegangan sikat dengan warna-warni yang ceria atau bentuk-bentuk yang lucu, seperti
sikat gigi dengan karakter desney dan tokoh kartun kesukaannya (Dewi, 2011). Sikat
gigi ini pun dirancang khusus sesuai dengan usia anak. Mulai dari anak berusia 4-24
bulan, 2-4 tahun, dan 5-7 tahun (Eisenberg, 2004). Mengajak anak memilih dan
membeli sikat gigi dan pasta gigi kesukaannya, motivasi anak akan meningkat dan dia
4
tersebut dan dapat terhindar dari berbagai penyakit kesehatan gigi dan mulut
(Maulani, 2005).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 25
Mei 2015 dengan menggunakan metode observasi dan wawancara di TK Islam
“Achmad Yani” di daerah Pakisaji, pada 10 orang
tua siswa didapatkan hasil sebanyak
6 orangtua mengatakan bahwa anak-anaknya menggunakan sikat gigi dengan desain
yang lucu serta menggunakan pasta gigi khusus anak-anak. Selain itu, anak-anaknya
juga menggosok gigi dengan keinginan sendiri tanpa disuruh orang tuanya.
Sedangkan 4 orang tua mengatakan bahwa anaknya msih menggunakan sikat gigi
orang dewasa, sehingga minat anak dalam menggosok gigi berkurang.
Mengingat pentingnya fungsi gigi maka sejak dini kesehatan gigi anak-anak
perlu diperhatikan. Menggosok gigi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan
dalam rangka tindakan pencegahan kerusakan gigi. Walaupun kegiatan menggosok
gigi merupakan kegiatan yang sudah umum, namun masih ada kekeliruan baik dalam
pengertiannya maupun dalam pelaksanaannya (Maulani, 2005).
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Hubungan model sikat gigi dan rasa pasta gigi terhadap motivasi
menggosok gigi pada anak usia pra-
sekolah”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah adakah
hubungan model sikat dan rasa pasta gigi terhadap motivasi menggosok gigi pada
5
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan model sikat gigi dan rasa pasta gigi terhadap
motivasi menggosok gigi pada anak usia pra-sekolah
1.3.2
Tujuan Khusus
1.
Mendeskripsikan model sikat gigi dan rasa pasta gigi pada anak usia
pra-sekolah
2.
Mengidentifikasi motivasi menggosok gigi pada anak usia pra-sekolah
3.
Untuk menganalis hubungan model sikat gigi terhadap motivasi
menggosok gigi pada anak usia pra-sekolah
4.
Untuk menganalis hubungan rasa pasta gigi terhadap motivasi menggosok
gigi pada anak usia pra-sekolah.
1.4
Manfaat Penelitaian
Sesuai dengan latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penelitian yang
hendak dicapai, maka manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.4.1
Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan terhadap
khasanah keilmuan, khususnya bidang ilmu keperawatan yang terkait dengan masalah
6
1.4.2
Manfaat Praktis
1.
Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui hubungan model sikat
gigi dan rasa pasta gigi terhadap motivasi menggosok gigi, serta untuk
mengaplikasikan hasil penelitian ini pada anak usia pra-sekolah. Sebagai
wahana melatih menulis dan berfikir ilmiah sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan dalam memecahkan masalah secara ilmiah.
2.
Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi
pendidikan untuk bisa dijadikan suatu referensi dan menambah wawasan
serta pengetahuan tentang hubungan model sikat gigi dan rasa pasta gigi
terhadap motivasi menggosok gigi pada anak usia pra-sekolah.
3.
Bagi Peneliti Selanjutnaya
Sebagai bahan kajian atau rujukan untuk melakukan rujukan lebih
lanjut yang berkesinambungan mengenai oral hygiene dan motivasi
menggosok gigi.
1.5
Keaslian Penelitian
Berdasarkan dari hasil kajian pustaka, beberapa penelitian yang telah
dilakukan berkaitan dengan hubungan model sikat gigi dan rasa pasta gigi terhadap
motivasi menggosok gigi pada anak usia pra-sekolah, namun penelitian yang memiliki
kemiripan pernah dilakukan seperti tercantum sebagai berikut :
1.
Dari hasil penelitian yang lakukan oleh Reska Ayu Puspita Dewi (2011) yang
berjudul
“Pengaruh pasta gigi dengan kandungan buah apel terhadap
7
pondok pesantren Qosim Al- Hadi, Mijen, Semarang, sebanyak 30 santri
dibagi dalam dua kelompok secara acak yaitu kelompok control dan
kelompok perlakuan. Sebagai variabel bebas adalah pemberian pasta gigi
dengan kandungan buah apel, sedangkan sebagai variabel tergantungnya
adalah skor plak gigi. analisi data ditolak dengan SPSS
for Windows 15.0
dengan uji taraf signifikan p , 0,05. Hasil yang didapat adalah selisi skor plak
sekelompok control (santri tanpa perlakuan) lebih tinggi disbanding
kelompok perlakuan (santri yang menggosok gigi dengan pasta gigi dengan
kandungan buah apel). Hasil statistic dengan uji
Independent Sample T-Test
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna yaitu 0,015 (p < 0,05) antara
kelompok control dengan skor plak pada kelompok perlakuan. Perbedaan
antara penelitian Reska Ayu Puspita Dewi (2011) dengan penelitian ini adalah
terletak pada variabel dan tempat yang digunakan. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model sikat gigi dan rasa pasta gigi sebagai variabel
independen dan motivasi menggosok gigi sebagai variabel dependen. Tempat
penelitian yang saya gunakan adalah Taman kanak
–
kanak di daerah kota
Malang.
2.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Diah Ajeng Safitri (2013) yang berjudul
“pengaruh tingkat pengetahuan kebersihan mulut, usia, dan kebiasaan
menggosok gigi terhadap tingkat kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di
SDN Tunggul
wulung 2 malang”. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi
pengaruh tingkat pengetahuan kebersihan mulut, usia, dan kebiasaan
menggosok gigi terhadap tingkat kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di
SDN Tunggul wulung 2 malang. Dengan jenis penelitian deskriftif analitik.
8
dengan teknik sampling yang digunakan adalah
stratified random sampling
,
analitik data yang digunakan adalah
Regresi Linier Ganda
dengan taraf
signifikasi (p) 0,05. Dari hasil uji signifikasi persamaan regresi didapatkan
hasil p ≤ 0,05 sehingga H
0ditolak. Sehingga garis regresi yang dibentuk oleh
fungsi tingkat pengetahuan kebersihan mulut, usia dan kebiasaan menggosok
gigi terhadap tingkat kejadian karies gigi adalah signifikan. Perbedaan antara
penelitian Diah Ajeng Safitri (2013) dengan penelitian ini adalah terletak pada
variabel dan tempat yang digunakan. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model sikat gigi dan rasa pasta gigi sebagai variabel
independen dan motivasi menggosok gigi sebagai variabel dependen. Tempat
penelitian yang saya gunakan adalah Taman kanak
–
kanak di daerah kota
Malang.
3.
Sedangkan penelitian yang ketiga dilakukan oleh Neneng Fitriani (2014) yang
berjudul
“Pengaruh ketepatan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi
pada anak sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas dinoyo”. Yang bertujuan
untuk mengidentifikasi penaruh ketepatan menggosok gigi dengan kejadian
karies gigi pada anak sekolah dasar di wilayah kerja puskesmas dinoyo. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analitik dengan
pendekatan study epidemologi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60
siswa SDN 3 Dinoyo kota Malang dengan teknik sampling yang digunakan
adalah
stratified random sampling
. Analisis data yang digunakan adalah
chi-square
dengan taraf signifikan (p) 0,05. Dari hasil uji signifikan
chi-square
di dapatkan
hasil p < 0,05 sehingga H
odi tolak. Sehingga hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa adanya pengaruh tingkat pengetahuan, kebiasaan dan teknik
9
Neneng Fitriani (2014) dengan penelitian ini adalah terletak pada variabel dan
tempat yang digunakan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model sikat gigi dan rasa pasta gigi sebagai variabel independen dan motivasi
menggosok gigi sebagai variabel dependen. Tempat penelitian yang saya
gunakan adalah Taman kanak
–
kanak di daerah kota Malang.
4.
Penelitian yang keempat dilakukan oleh Adrian Hamsar (2005) yang berjudul
“perbandingan sikat gigi yang berbulu halus (soft)
dengan sikat gigi yang
berbulu sedang (
medium)
terhadap manfaat mengilangkan plak pada anak usia
9-
12 tahun”. Yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas sikat
gigi yang berbulu halus (
soft)
dengan sikat gigi yang berbulu sedang (
medium)
terhadap manfaat mengilangkan plak pada anak usia 9-12 tahun. Desain
penelitian yang digunakan adalah survey dengan type deskriptif. Sampel
penelitian ini dilakukan di sd negeri 060830 kecamatan medan berumur 9-12
tahun berjumlah 40 orang. Hasil penelitian diperloleh bahwa siswa/i yang
menjadi sampel mempunyai indeks plak rata-rata memakai ssikat gigi yang
berbulu halus (
soft)
adalah sebesar 1,69 dan setelah menyikat mengalami
penurunan indeks sebesar 1,32 yang berarti menyikat dengan sikat gigi
berbulu medium lebih efektif dalam menghilangkan plak dari pada sikat
dengan bulu halus. Perbedaan antara penelitian Adriana Hamsar (2005)
dengan penelitian ini adalah terletak pada variabel dan tempat yang
digunakan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah model sikat
gigi dan rasa pasta gigi sebagai variabel independen dan motivasi menggosok
gigi sebagai variabel dependen. Tempat penelitian yang saya gunakan adalah