MANAJEMEN SIARAN BERITA “KOPI MANIS”
(Studi pada JTV Malang Raya)
SKRIPSI
Disusun oleh:
Edi Vero Nugroho
06220361
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Edi Vero Nugroho NIM : 06220361
Jurusan : IlmuKomunikasi
Fakultas : IlmuSosial dan IlmuPolitik
JudulSkripsi : ManajemenSiaranBerita “Kopi Manis”(Studipada JTV Malang Raya)
TelahdipertahankandihadapanDewanPengujiSkripsi JurusanIlmuKomunikasi
FakultasIlmuSosial dan IlmuPolitik UniversitasMuhammadiyahMalang
Dan dinyatakan LULUS
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penelitian ... 2
D. Manfaat Penelitian ... 2
E. Fokus Penelitian ... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Produksi Program Televisi... 3
B. Program Berita Televisi ... 4
C. Manajemen Pada Penyiaran ... 5
D. Teori Komunikasi Massa ... 6
E. Defenisi Konseptual ... 6
F. Ruang Lingkup Penelitian ... 8
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 8
B. Lokasi Penelitian ... 8
C. Teknik Pengumpulan Data ... 9
D. Subyek Penelitian ... 10
E. Teknis Analisis Data ... 10
F. Keabsahan Data ... 10
BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Profil JTV Malang ... 11
B. Manajemen Siaran Berita “Kopi Manis” pada JTV Malang Raya ... 12
C. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Siaran Berita “Kopi Manis” pada JTV Malang Raya ... 15
E. PENUTUP 1. Kesimpulan... 16
2. Pemetaan tentang sasaran dan program ... 17 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sudibyo, 2004. Nugroho, Problematika Dunia Penyiaran, Penerbit LkiS Yogjakarta dan ISAI Jakarta
Darwanto, SS. 1994 Produksi Acara Televisi. Yogyakarta: Duta Wahana
Hamidi, 2007. Metode Penelitian dan teori Komunikasi, Pendekatan Praktis Penulisa Proposal dan Laporan Penelitian. UMM Press Malang
Ishadi. 1999. Dunia Penyiaran: Prospek dan Tantangannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Malayu SP Hasibuan, 2001. Manajemen: Dasar, Pengertian. Dan Masalah, Cet. 1. Jakarta: Bumi Aksara
Miles, Matthew B dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press
Moleong. Lexy J. 2007 . Metodologi Penelitian Kualitatif, edisi revisi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset
Naratama.2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasara Indonesia
Nurudin, 2004. Komunikasi Massa, Cespur Malang
Soetopo, hendyat, Soemanto, Wasty, 1982, Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan, Surabaya: Usaha nasional,
Wahyudi, J.B. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
m-amienrais.com,,artikel, 09/06/2006. 23:00
http://m-trainingcentre.blogspot.com/2009/12/manajemen-stasiun-televisi.html
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap mata acara siaran televisi, direncanakan, diproduksi, dan disajikan
kepada khalayak dengan isi pesan yang bersifat informatif, edukatif, persuasif,
stimulatif, dan komunikatif. Di Indonesia, cara-cara co-ersive (menakut-nakuti)
tidak boleh diterapkan karena Indonesia menganut paham demokrasi Pancasila.
Cara co-ersive biasa digunakan oleh negara-negara yang berbentuk komunis atau
otoriter. Pengelolahan stasiun televisi, khususnya dibidang perencanaan bekerja
atas kesadaran bahwa “Siaran televisi memiliki kekuatan yang sangat besar, baik
untuk menciptakan kejahatan maupun kebaikan. Di atas kesadaran itu para
pengelola stasiun televisi bekerja merencanakan, memperoduksi, dan menyajikan
siaran mempunyai tanggungjawab moral dan etika terhadap masyarakat. Siaran
televisi mempunyai daya penetrasi yang sangat kuat terhadap individu atau
kelompok, akibatnya siaran televisi dapat menimbulkan dampak yang sangat luas
pada masyarakat, dengan kata lain dampak yang ingin ditimbulkan baik ke arah
positif atau sebaliknya tergantung siapa dibalik stasiun televisi tersebut.
Hal ini terkait dengan manajemen penyiaran, dimana manajemen yang
diterapkan dalam organisasi penyiaran, yaitu organiasi yang mengelola siaran. Ini
berarti manajemen penyiaran sebagai “motor penggerak” organisasi penyiaran
2
hendak dicapai oleh organisasi penyiaran, ada yang bersifat idiil, materiil dan
keduanya. Dalam usaha mencapai tujuan, mengingat siaran memiliki dampak
sangat luas pada khalayak, serta mampu mengubah sikap, pendapat dan tingkah
laku individu/ kelompok dalam waktu relatif singkat, maka pengelolah siaran
mempunyai tanggungjawab moral terhadap khalayak.
Organisasi penyiaran, mengelola stasiun penyiaran yang di dalamya
terdapat perangkat keras yang dikelola orang-orang teknik, dan perangkat lunak
yang dikelola oleh orang-orang untuk program dan keadministrasian /
ketatalaksanaan. Manajemen penyiaran dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi/memanfaatkan kepandaian/keterampilan orang
lain, untuk merencanakan, memproduksi, dan menyiarkan siaran, dalam usaha
tujuan bersama. Oleh karena itu stasiun televisi memiliki fungsi yang sama
dengan media massa lain, yaitu fungsi mendidik, menginformasikan, meneruskan
nilai-nilai budaya bangsa, menjadi agen pembaruan (di negara berkembang).
Semua fungsi ini dilandasi pada filosofi ilmu komunikasi, yaitu melalui ilmu
komunikasi mengangkat harkat dan martabat manusia, baik sebagai individu,
makhluk sosial, maupun makhluk Tuhan.1
Begitu juga dengan JTV yang merupakan singkatan dari Jawa Pos Media
Televisi, adalah sebuah stasiun televisi swasta regional di Kota Surabaya, Jawa
Timur. JTV adalah televisi swasta regional pertama di Indonesia sekaligus yang
terbesar hingga saat ini. Jangkauan JTV meliputi hampir seluruh provinsi Jawa
Timur secara terestrial, juga bisa diterima diseluruh Indonesia, Malaysia, Brunei
1
3
Darussalam, Filipina dan sebagian Australia dengan parabola melalui satelit
Telkom 1, dan fasilitas televisi berlangganan TelkomVision. Stasiun televisi ini
dimiliki oleh Grup Jawa Pos, yang juga memiliki afiliasi surat kabar dan stasiun
televisi di Indonesia seperti SBO TV (Surabaya TV), Malioboro TV
(Yogyakarta), PJTV (Padjajaran TV) (Bandung), Semarang TV, Bogor TV, Jak
TV (Jakarta) dan MKTV (Mahkamah Konstitusi Televisi) (Jakarta), PAL TV
(Palembang), Padang TV (Padang), Jambi TV (Jambi), dan Jek TV (Jambi).
Sedangkan biro JTV di Jawa Timur ada 7 yaitu Malang, Jember, Banyuwangi,
Kediri, Madiun, Bojonegoro dan Madura. Dahlan Iskan (CEO Grup Jawa Pos)
menargetkan JTV untuk melahirkan 20 TV lokal setiap tahunnya.2
Seperti halnya surat kabar Jawa Pos yang memiliki banyak kantor cabang
di hampir setiap karesidenan, biro JTV di Jawa Timur juga ada 7 yaitu Malang,
Jember, Banyuwangi, Kediri, Madiun, Bojonegoro dan Madura. Dahlan Iskan
(CEO Grup Jawa Pos) menargetkan JTV untuk melahirkan 20 TV lokal setiap
tahunnya. Jumlah yang realistik dan sesuai dengan visi misi Jawa Pos dalam
menyebarkan informasi kepada masyarakat. JTV Malang Raya memiliki materi
acara yang menonjolkan informasi dari daerah Jawa Timur, khususnya Malang
Raya. Adapun salah satu bentuk siaran lokal JTV Malang Raya adalah acara
berita dengan judul program acara “Kopi Manis” dengan durasi 30 menit dengan
konteks berita, ditayangkan pada jam tayang mulai jam 07.00 sampai 07.30 dan
11.00 sampai 11.30.
2
4
Stasiun televisi JTV Malang Raya dalam menarik pemirsa, khususnya di
wilayah Malang membuat strategi penyiaran, juga JTV Malang Raya mempunyai
strategi ataupun konsep penyiaran dan mempunyai kekhasan untuk menarik
pemirsa. Bukanya hanya mengandalkan isi acara dan jangkauan siaran saja tetapi
juga mengandalkan unsur-unsur siaran dengan menyesuaikan kultur masyarakat
Jawa Timur, khususnya masyarakat Malang. Selain itu juga siaran berita “Kopi
Manis” pada JTV Malang merupakan salah satu siaran televisi yang cukup banyak
diminati oleh banyak pemirsa. Sebagai media yang memiliki salah satu fungsi
sebagai media informasi, maka JTV Malang memiliki salah satu program andalan
yaitu siaran berita “Kopi Manis”.
Berangkat dari berbagai pernyataan itu peneliti ingin lebih jauh meneliti
tentang Manajemen Siaran Berita “Kopi Manis” pada JTV Malang Raya. Berpijak
dari tujuan tersebut, maka penelitian ini akan dilaksanakan di bagian siaran.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen siaran berita “Kopi Manis” pada JTV Malang Raya?
2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat siaran Berita “Kopi
Manis” pada JTV Malang Raya?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan manajemen siaran berita “Kopi Manis” pada JTV Malang
Raya.
2. Untuk mendeskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat siaran
5
D.Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini antara lain :
1 Secara akademis nantinya hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
membuka wacana baru dalam hal komunikasi dan untuk aktivis mahasiswa
yang sering melakukan studi terhadap media komunikasi massa.
2 Secara praktis nantinya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data
atau informasi berkenaan dengan manajemen siaran berita ditelevisi oleh
kalangan aktivis mahasiswa secara umum dan mahasiswa jurusan
komunikasi secara khusus.
E. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini terkait dengan judul “Manajemen Siaran Berita “Kopi
Manis” pada JTV Malang Raya”, maka penelitian ini difokuskan, pada tujuh
bidang atau divisi, diantaranya:
a. Divisi Program
b. Divisi Produksi
c. Divisi Pemberitaan
d. Divisi Teknik