PENGARUH RASIO BENTANG PADA PANEL PELATPRACETAK
TERHADAP POLA RETAK DAN KAPASITASMOMEN LENTUR
Oleh: Janarta Eko Permana ( 03520002 ) Civil Engineering
Dibuat: 2008-07-14 , dengan 3 file(s).
Keywords: Pelat Pracetak, Rasio Bentang, Momen Lentur
Penggunaan metode pracetak dalam dunia konstruksi beton semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Maka diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu masukan bagi para praktisi, peneliti dan lembaga pendidikan. Penelitian ini membahas pengaruh variasi rasio bentang 2 sisi pendek terhadap perilaku retak dan lentur pada pelat pracetak.
Penelitian ini dilakukan di laboratorium Teknologi Beton Universitas Muhammadiyah Malang. Pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu; pemeriksaan bahan penyusun beton dan uji tarik baja tulangan, pengecoran pelat pracetak, perawatan pelat pracetak dengan menutup karung basah selama 28 hari dan selanjutnya dilakukan pengujian. Diberikan variasi rasio
bentang sebesar 0.50(50/100), 0.75(75/100) dan 1.00(100/100) dengan tebal 8 cm.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan semakin besar rasio tulangan semakin besar pula momen lentur ultimit. Dari hasil pengujian ketiga model benda uji, penambahan rasio Lx/Ly yakni 0.50, 0.75, 1.00, memberikan peningkatan momen ultimit dari 11125 Nm pada rasio 0.50 menjadi 17250 Nm pada rasio 0.75 atau sebesar 55,05 % dan menjadi 23958 Nm pada rasio 1.00 atau sebesar 115,3 % terhadap rasio 0.50, hal ini berarti dengan menambah rasio Lx/Ly sebesar 50% dan 100% rasio awal, kapasitas momen lentur yang dihasilkan hampir sama dengan penambahan prosentase rasionya.
The use of pre-cast method in concrete construction world is going faster in recently years. It is expected that this research can be used as one of inputs for practitioners, researchers and educational institutions. This research is discussing about the effect of reach ratio variation of two short sides to crack and bending behavior on pre-cast plate.
This research is conducted in Concrete Technology Laboratorium of Muhammadiyah University of Malang. Its implementation includes some stages, that are the examination of concrete
constituent and tensile test of steel-concrete, pre-cast plate casting, maintaining pre-cast plate by closing it using wet-sack for 28 days and then it is conducted the testing. It is given the reach ratio variation as much as 0.50 (50/100), 0.75 (75/100), dan 1.00 (100/100) with 8 cm in thick. From the research result, it shows that the bigger steel concrete ratio the bigger ultimit bending moment. From the testing result of all three test object models, the ratio additional of Lx/Ly is 0.50, 0.75, and 1.00 give an rise on ultimit moment of 11125 Nm at 0.50 ratio to 17250 Nm at ratio 0.75 or 55.05% and becomes 23958 Nm at ratio 1.00 or 115.3% to ratio 0.50. It means that by adding Lx/Ly ratio as much as 50% and 100% of the initial ratio, the resulted bending